Upload
joseph-morin
View
35
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
JIWA
Citation preview
LAPORAN KASUS
SKIZOAFEKTIF TIPE MANIK
Pembimbing :
Dr. Agung Frijanto, Sp.KJ
Disusun Oleh :
Liestyaningsih Dwi Wuryani
NIM :
030. 07. 142
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA
RUMAH SAKIT JIWA DR. SOEHARTO HEERDJAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
PERIODE 25 FEBRUARI – 29 MARET 2013
0
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. DC
Umur : 34 tahun
Tempat / Tanggal Lahir : Jember, 5 April 1979
Agama : Kristen
Bangsa / Suku : Indonesia / Jawa
Status Pernikahan : Janda
Pendidikan : D2
Pekerjaan : Pernah bekerja
Alamat : Tanah Abang, Jakarta Pusat
Tanggal masuk RSJSH : 27Februari 2013(perawatan ke-1)
Riwayat Perawatan :
1. Satu tahun yang lalu pasien dibawa berobat ke klinik Psikiater di Darmawangsa
karena menurut ibunya perilaku pasien berubah, menjadi sering merenung, tidak
mau berbicara, tidak mau makan dan sering mengunci diri di kamar. Lalu pasien
diberikan obat – obatan beberapa hari kemudian pasien menjadi normal dan dapat
beraktivitas seperti biasa.
II. RIWAYAT PSIKIATRI
Autoanamnesis : tanggal 13, 15 Maret 2013
Alloanamnesis : tanggal 15 Maret 2013 dengan Ny.AS (Ibu pasien)
A. Keluhan Utama/ Alasan berobat/ Alasan perawatan :
Siang hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengejar ibunya dengan
menggunakan pisau.Satu hari yang lalu, pada malam hari pasien mengamuk dengan
ibu dan tetangganya, pasien marah – marah sampai memukul tetangganya tersebut
tanpa sebab yang jelas.
1
B. Riwayat Gangguan Sekarang :
Pasien dibawa ke RSJ dr. Soeharto Heerdjan pada tanggal 27 Februari 2013 di
antar oleh keluarganya dengan keluhan siang hari sebelum masuk rumah sakit pasien
mengejar – ngejar ibunya sambil membawa pisau. Pasien marah dan mengejar ibunya
dengan pisau karena tau akan dibawa ke Rumah sakit jiwa. Pasien mengganggap
dirinya tidak gila sehingga tidak perlu dibawa ke psikiater.Satu hari sebelumnya pada
malam hari pasien tiba – tiba marah – marah kepada ibu dan tetangganya sampai
memukul tetangganya tanpa alasan yang jelas.Menurut ibunya pasien berbicara terus
– menerus mengenai politik, SBY, Sri Mulyani, sertamenuduhibu dan tetangganya
tersebut korupsi 20 juta dan akan dilaporkan ke KPK. Menurut ibunya tidak ada
masalah atau kejadian yang menakutkan sebelumnya yang menyebabkan perilaku
pasien berubah, hanya saja beberapa hari sebelumnya mantan suami pasien sempat
datang dan mengajak rujuk namun pasien tidak mau dan justru malah marah –
marah.Pasien juga sering mengeluh sulit tidur.Ibunya mengakui bahwa ia dan
anaknya sering bertengkar karena pasien tidak pernah benar memilih pacar.
Menurut pasien sejak 3 tahun yang lalu sampai sekarang pasien merasa selalu
ada orang – orang yang mengikuti dan membicarakannya, pasien mengaku setiap hari
selalu melihat sekumpulan orang – orang yang mengikutinya dan berbicara tentang
dirinya.Menurut pasien orang – orang tersebut adalah Hercules dan anggota –
anggotanya.Mereka berencana ingin merebut pekerjaannya dan mengambil uang
pasien. Orang – orang tersebut selalu mengganggunya setiap hari, selalu berdehem -
dehem bahkan saat pasien sedang tidur (sekitar jam 2 – 3 malam) karena itu pasien
berkata ia harus dikawal beberapa polisi saat tidur agar orang – orang tersebut tidak
mengganggu. Pasien merasa sangat terganggu padahal pasien menganggap bahwa
dirinya mampu memberikan pekerjaan dan memasukkan orang – orang tersebut ke
perusahaan – perusahaan.Karena sudah terlalu lama merasa diganggu akhirnya pasien
mengamuk karena merasa kesabarannya sudah habis.
Pasien mengatakan bahwa bos dikantornya juga dapat membaca pikiran orang
lain dan berkata bahwa orang – orang yang mengikuti pasien tersebut menderita sakit
jiwa. Karena itulah pasien akhirnya mau masuk ke RSJ untuk menjebak orang –
2
orang tersebut agar mengikuti pasien dan dapat dimasukkan ke RSJ. Pasien juga
berkata bahwa dia dapat membaca pikiran orang, namun syaratnya pasien harus
mentransfer uang sebesar 2 juta rupiah kepada orang pintar agar mendapat kekuatan
sehingga dapat membaca pikiran orang.Selama ini pasien tidak pernah merasa takut
atau curiga kepada orang – orang disekitarnya.Pasien juga tidak pernah merasa suara
– suara yang dia dengar selama ini menyuruhnya melakukan sesuatu yang buruk,
tidak pernah merasa dirinya dan lingkungan disekitarnya berubah.Pasien
mengganggap ayahnya sekarang sedang berada di Amerika dan bekerja di
perusahaan Lux, padahal ayahnya sudah meninggal lamasaat pasien masih di Sekolah
Dasar.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Gangguan Psikiatri
Menurut keluarganya 1 tahun yang lalu pasien sempat mengalami perubahan
perilaku, pasien tiba – tiba menjadi tidak mau berbicara, tidak mau makan, tidak mau
bekerja, dan mengunci diri di kamar.Ibu dan keluarganya tidak tahu apakah pasien
memiliki masalah dengan teman – temannya atau masalah dikantornya karena
pasiennya tidak pernah bercerita.Lalu oleh ibunya dibawa ke klinik psikiater di
Darmawangsa.Diberikan 2 macam obat tapi ibu pasien lupa namanya.Setelah beberapa
hari minum obat tersebut, pasien menjadi normal kembali dan dapat beraktivitas
seperti biasa.
Dua tahun yang lalu pasien bercerita pernah melihat Tuhan yesus dan Budha
sedang tidur di kosannya. Pasien merasa Tuhan Yesus dan Budha kecapaian sehingga
pasien memberikan mereka minuman yaitu Kratingdeng, Dan semenjak itu pasien
merasa percaya dab dekat dengan tuhan karena pernah bertemu.
2. Gangguan Medik
Pasien tidak pernah mengalami kejang, demam, atau trauma pada kepala
sebelumnya.
3
3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif dan Alkohol
Pasien tidak pernah menggunakan obat – obatan terlarang, merokok, dan
mengkonsumsi alkohol sebelumnya.
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Selama kehamilan tidak ada masalah. Pasien lahir sesar, cukup bulan, ditolong
oleh dokter spesialis kandungan, tidak ada cacat bawaan, tidak ada trauma saat lahir.
2. Masa Kanak Awal (0 – 3 tahun)
Pasien tergolong anak yang sehat dengan proses tumbuh kembang dan tingkah
laku normal sesuai dengan anak seusianya. Pasien dibesarkan bersama kedua orang
tuanya. Namun saat di sekolah dasar ayahnya meninggal, sehingga ibunya mengurus
pasien seorang diri.
3. Masa Kanak Pertengahan (3-11 tahun)
Pasien dapat bergaul dengan keluarga dan lingkungannya, dan mempunyai
banyak teman. Pasien bermain dengan anak - anak sebayanya. Saat berumur sekitar 10
tahun pasien pernah dirawat di Rumah sakit karena sakit tifus.
4. Masa Kanak Akhir (Pubertas dan Remaja)
a. Hubungan Sosial
Menurut ibunya pasien memang memiliki kepribadian yang ceria, memiliki
banyak teman, supel, namun dengan keluarganya ibunya merasa sangat tertutup, setiap
masalah yang dialami tidak pernah diceritakan kepada ibu atau keluarganya.
b. Riwayat Pendidikan
- SDN, lulus dalam 6 tahun, prestasi belajar sangat baik sehingga mendapat
beasiswa
- SMP, lulus dalam 3 tahun, prestasi belajar sangat baik sehingga mendapat
beasiswa
4
- SMA, lulus dalam 3 tahun, prestasi sangat beik sehingga mendapat beasiswa
- LP31, lulus dalam 2 tahun. Prestasi belajar cukup baik.
c. Riwayat Psikoseksual
Saat muda pasien memiliki banyak pacar.Pasien pernah menikah 3 tahun yang
lalu, namun rumah tangganya hanya bertahan sekitar 6 bulan lalu pasien
bercerai.Sebelum menikah pasien sudah memiliki seorang anak diluar nikah dari hasil
hubungan dengan pacar yang sebelumnya, tapi tidak sempat menikah dengan pacarnya
tersebut karena pasien tidak mau dibawa ke Arab dan dijadikan istri ke 3.
d. Latar Belakang Agama
Pasien beragama Kristen ikut agama neneknya, sedangkan ibunya beragama
Islam mengikuti ayahnya. Menurut ibunya pasien sangat taat beragama dan rajin
beribadah.
5. Masa Dewasa
a. Riwayat Pekerjaan
- Pertama kali berkerja di Money Changer selama 1 tahun
- Bekerja sebagai model dan di kontrak oleh Look Model selama 5 tahun, sempat
bermain dalam sinetron sebagai pemeran pembantu. Kemudian setelah 5 tahun
pasien berhenti karena merasa sudah capek diet dan badan pasien menggemuk
sehingga tidak bisa digunakan lagi sebagai model
- Bekerja sebagai sekertaris disebuah perkantoran berpindah – pindah
- 2 bulan terakhir sebelum sakit pasien tidak bekerja dikantoran lagi, hanya bermain
saham saja bersama teman - temannya.
b. Aktivitas Sosial
Pasien berinteraksi dan bergaul dengan baik dengan teman-temannya sampai
beberapa tahun belakangan ini. Semenjak 1 tahun yang lalu pasien sempat menjauh
dari teman – temannya, tapi setelah pasien berobat ke psikiater pasien mulai
beriknteraksi lagi dengan teman – temannya.
5
c. Riwayat Pernikahan
Pasien pernah menikah 3 tahun yang lalu, namun rumah tangganya hanya
bertahan sekitar 6 bulan lalu pasien bercerai.Sebelum menikah pasien sudah memiliki
seorang anak diluar nikah dari hasil hubungan dengan pacar yang sebelumnya, tapi
tidak sempat menikah karena pasien tidak mau dibawa ke Arab dan dijadikan istri ke
3.
E. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak satu – satunya dalam keluarga. Ayah pasien meninggal
saat pasien masih bersekolah di Sekolah Dasar. Saat itu ibunya membesarkan pasien
seorang diri.Dalam keluarga, tidak ada yang mengalami gangguan jiwa.Pasien
memiliki satu orang anak diluar pernikahan. Setelah itu pasien pernah menikah 1 kali
dan bercerai pada usia pernikahan 6 bulan.
Pohon Keluarga
Keterangan :
= pasien = laki-laki = perempuan = meninggal
6
F. Riwayat Sosial Sekarang
Pasien tinggal bersama ibu dan pamannya. Biaya sehari-hari ditanggung oleh
Ny. AS, yaitu ibunya yang bekerja sebagai tukang cuci. Biaya perawatan pasien
ditanggung oleh Gakin. Ayah pasien meninggal dunia pada saat pasien masih
bersekolah di Sekolah Dasar. Ibu pasien tidak menikah lagi sampai sekarang.
G. Persepsi Pasien Terhadap Dirinya dan Kebutuhannya
Pasien tahu bahwa dirinya saat ini berada di RSJ di Jakarta Barat, tetapi pasien
menganggap dirinya hanya di rehabilitasi saja karena sempat berantem dengan orang –
orang dan tetap menganggap bahwa dirinya tidak mengalami sakit jiwa. Pasien justru
beranggapan orang – orang yang selama ini mengikutinyalah yang mengalami sakit
jiwa, sehingga pasien harus masuk ke RSJ untuk menjebak orang – orang tersebut agar
mengikuti pasien dan dapat dimasukkan ke RSJ. Pasien merasa sehat dan obat –
obatan yang dia konsumsi dari rumah sakit tidak memberikan pengaruh apapun
terhadap dirinya.
III. STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Pada pemeriksaaan tampak pasien seorang wanita, berusia 34 tahun, berpenampilan
fisik tampak sesuai dengan usianya, tubuh pasien sedikit gemuk dan tinggi. Ekspresi
wajah tampak senang. Pasien berkulit putih, rambut pendek sebahu warna coklat
terang, kebersihan pasien cukup baik. Kontak mata dengan pemeriksa baik. Selama
wawancara pasien fokus, sangat aktif berbicara, slalu melihat ke lawan bicara, dan
sangat percaya diri. Pada saat wawancara pasien mengenakan baju berwarna merah
muda, celana pendek merah muda selutut serta memakai sandal jepit. Pasien
kooperatif terhadap pemeriksa, menjawab sesuai dengan pertanyaan dan lancar.
2. Kesadaran
Kesadaran Neurologis : Compos mentis
7
3. Perilaku dan Aktivitas motorik :
Sebelum wawancara.
Pasien sedang duduk – duduk sendiri di teras bangsal Kenanga.
Selama wawancara
Pasien duduk dengan tenang dan posisi badan miring menghadap pewawancara
dan tegap.Pasien menjawab semua pertanyaan dengan lancar dan sesuai dengan
topik.Pasien berbicara hanya apabila ditanya.Wajah tampak riang, kontak mata
dengan pemeriksa baik dan menghadap ke lawan bicara. Selama wawancara
pasien focus dan tidak atau melihat ke arah lain, pasien juga tenang dan tidak
melakukan tindakan – tindakan yang aneh.
Setelah wawancara
Pasien berjalan – jalan sendiri disekitar teras bangsal kenanga.
4. Pembicaraan
Pasien menjawab pertanyaan dengan lancar dan sesuai topik.
5. Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif
B. Alam Perasaan
1. Mood (suasana perasaan) : Hiperthym
2. Afek (Ekspresi Afektif) : Luas
3. Keserasian : Serasi
C. Fungsi Intelektual
1. Taraf Pendidikan : D2
Taraf Pengetahuan : Sesuai dengan taraf pendidikan
Taraf kecerdasan : rata - rata
2. Daya Konsentrasi : Baik
3. Daya Ingat Jangka Panjang : Baik
8
Daya Ingat Jangka Pendek : Baik
Daya Ingat Sesaat : Baik
4. Pikiran Abstrak : Baik
5. Kemampuan menolong diri : Baik
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : Commentinghallucinations, Halusinasi visual
2. Ilusi : Tidak ada
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada
E. Proses Pikir
1. Arus pikir
Produktivitas : Flight of Idea
Kontinuitas : Relevan
Hendaya berbahasa : Tidak terganggu
2. Isi Pikiran
Preokupasi : Ingin pulang
Waham : Waham kebesaran, waham Bizzare
F. Pengendalian Impuls : Baik
G. Daya Nilai
1. Daya nilai sosial : Baik
2. Uji daya nilai : Baik
3. Penilaian Realita : Terganggu
H. Tilikan : Derajat I
I. Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya
9
IV. STATUS FISIK
A. Status Internus
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital
Tekanan Darah : 135/92 mmHg
Nadi : 100x/menit
Suhu : 36 0C
Respirasi : 20 x/menit
Status Generalis
Kepala : Normocephali, rambut coklat terang, distribusi merata
Mata : Pupil bulat, isokor, conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-.
Telinga : Normotia
Hidung : Deviasi septum -/-, sekret -/-
Tenggorok : Faring hiperemis -/-. Tonsil T1-T1 tenang
Mulut : 87654321 12345678
87654321 12345678
Leher : KGB tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak teraba membesar
Thoraks : Cor : S1S2 Reguler, Murmur -/, Gallop -/-,
Pulmo : Suara nafas vesikuler, rhonchi -/-, wheezing -/-
Abdomen : Datar, supel, nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Akral hangat , tidak ada deformitas
B. Status Neurologik :
Tanda Rangsang Meningeal : Tidak ada
Refleks Fisiologis : Positif (normal)
Refleks Patologis : Tidak ada
10
V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien wanita, usia 34 tahun dibawa ke RSJ dr. Soeharto Heerdjan pada tanggal
27 Februari 2013 oleh keluarganya dengan keluhan siang hari sebelum masuk rumah
sakit pasien mengejar – ngejar ibunya sambil membawa pisau. Pasien marah dan
mengejar ibunya dengan pisau karena tau akan dibawa ke Rumah sakit jiwa. Malam hari
sebelum dibawa ke rumah sakit pasien tiba – tiba marah – marah kepada ibu dan
tetangganya sampai memukul tetangganya tanpa alasan yang jelas.Pasien berbicara terus
– menerus serta menuduh ibu dan tetangganya tersebut korupsi 20 juta dan akan
dilaporkan ke KPK. Pasien juga sering mengeluh sulit tidur. Ibunya mengakui bahwa ia
dan anaknya sering bertengkar karena pasien tidak pernah benar memilih pacar.
Sejak 3 tahun yang lalu sampai sekarang pasien merasa selalu ada orang – orang
yang mengikuti dan membicarakannya, pasien mengaku setiap hari selalu melihat
sekumpulan orang – orang yang mengikutinya dan berbicara tentang dirinya.Menurut
pasien orang – orang tersebut adalah Hercules dan anggota – anggotanya yang berencana
ingin merebut pekerjaannya dan mengambil uangnya. Orang – orang tersebut selalu
mengganggunya setiap hari, selalu berdehem - dehem bahkan saat pasien sedang tidur
(sekitar jam 2 – 3 malam) karena itu pasien berkata ia harus dikawal beberapa polisi saat
tidur agar orang – orang tersebut tidak mengganggu. Pasien merasa sangat terganggu
padahal pasien menganggap bahwa dirinya mampu memberikan pekerjaan dan
memasukkan orang – orang tersebut ke perusahaan – perusahaan.
Pasien mengatakan bahwa bos dikantornya juga dapat membaca pikiran orang
lain dan pasien juga berkata bahwa dia dapat membaca pikiran orang, namun syaratnya
pasien harus mentransfer uang sebesar 2 juta rupiah kepada orang pintar agar mendapat
kekuatan sehingga dapat membaca pikiran orang. Pasien mengganggap ayahnya
sekarang sedang berada di Amerika dan bekerja di perusahaan Lux, padahal ayahnya
sudah meninggal lama saat pasien masih di Sekolah Dasar.
Dari status mental didapatkan :
Kesadaran Neurologis : Compos mentis
Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif
11
Mood (suasana perasaan) : Hiperthym
Afek (Ekspresi Afektif) : Luas
Keserasian : Serasi
Gangguan persepsi : Commentinghallucinations, Halusinasi visual
Arus pikir
- Produktivitas : Flight of Idea
Isi Pikiran
- Preokupasi : Ingin pulang
- Waham : Waham kebesaran, waham Bizzare
Penilaian realita : Terganggu
Tilikan : Derajat I
Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya
VI. FORMULASI DIAGNOSTIK
Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna kasus ini dapat digolongkan ke dalam :
a. Gangguan psikotik, karena adanya hendaya berat dalam menilai realita yang ditandai
dengan :
- Waham : Kebesaran, Bizzare
- Halusinasi : Commenting hallucinations dan halusinasi visual.
- Perilaku : Terdisorganisasi
- Bicara : Terdisorganisasi
- Tilikan : Derajat I
b. Psikosis fungsional karena :
- tidak ada penurunan kesadaran neurologis
- tidak ada faktor organik spesifik yang dinilai memiliki hubungan etiologi terhadap
gangguan tersebut
Berdasarkan PPDGJ III kasus ini digolongkan ke dalam :
Aksis I : Gangguan Klinis
1. Skizoafektif tipe manik
12
Pada pasien ini terdapat gejala – gejala skizofrenia dan manik yang sama – sama
menonjol dalam satu episode penyakit yang sama. Pada pasien ini terdapat kelainan
afektif dan mood yang hiperthym disertai meningkatnya rasa harga diri dan ide – ide
kebesaran.Suasana perasaan harus meningkat secara menonjol atau peningkatan suasana
perasaan yang tidak mencolok disertai kegelisahan. Untuk gejala skizofrenia harus jelas
ada sedikitnya satu atau lebih baik lagi dua gejala. Pada pasien terdapat gejala skizofrenia
berupa :
Waham : Kebesaran, Bizzare
Halusinasi : Visual dan Commenting hallucinations
Perilaku terdisorganisasi : Mengejar ibunya sendiri menggunakan pisau,
marah – marah sampai memukul tetangganya tanpa
sebab yang jelas.
Bicara terdisorganisasi : Pasien berkata ibu dan tetangganya tersebut
korupsi 20 juta dan akan dilaporkan ke KPK
Aksis II : Gangguan Kepribadian dan Retardasi Mental
Tidak ditemukan adanya gangguan kepribadian dan retardasi mental
Aksis III : Kondisi Medis Umum
Pada kasus ini tidak terdapat kelainan.
Aksis IV : Problem Psikososial dan Lingkungan
Tidak terdapat diagnosis aksis IV
Aksis V : Penilaian Fungsi secara Global
- Sebelum sakit (1 tahun terakhir) : Global Assesment of Functioning (GAF)
scale 80 -71
- Saat ini : Global Assesment of Functioning (GAF) scale 60 -51
VII. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I : Gangguan Skizoafektif tipe manik
13
Aksis II : Tidak ada diagnosis
Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV : tidak ada diagnosis
Aksis V :
- Sebelum sakit (1 tahun terakhir) : Global Assesment of Functioning (GAF)
scale 80 -71
- Saat ini : Global Assesment of Functioning (GAF) scale 60 -51
VIII. DAFTAR MASALAH
a. Organobiologik : Tidak didapatkan adanya faktor herediter
a. Psikologik : Waham kebesaran, waham bizzare, Halusinasi visual dan
Commenting hallucinations
b. Sosiobudaya : Hendaya dalam fungsi pekerjaan dan lingkungan belum siap
menerima pasien
IX. PROGNOSIS
Dubia Ad Malam
Faktor yang memperberat :
1. Usia muda
2. Faktor pencetus tidak jelas
3. Bercerai
4. Dukungan keluarga kurang
5. Gambaran klinis gejala negatif pada 1 tahun sebelumnya
X. PENATALAKSANAAN
1. Psikofarmaka
Anti-psikotik generasi II :
Risperidon4 – 8 mg / hari atau `
2. Psikoterapi
a. Terapi keluarga
14
- Suportif dengan dukungan keluarga agar lebih memperhatikan dan memberi
dukungan dalam proses penyembuhan serta memperhatikan keteraturan pasien
minum obat.
- Memberi kesempatan pada pasien untuk menceritakan masalahnya dan
meyakinkan pasien bahwa ia sanggup untuk menghadapi masalah yang
dihadapinya.
- Memberikan pengetahuan mengenai gejala penyakitnya. Pengenalan tanda-
tanda kekambuhan secara dini, peranan dari pengobatan, antisipasi dari efek
samping pengobatan, dan peran keluarga.
b. Terapi individu
- Sebagai promosi terhadap kesembuhan penderita atau mengurangi
penderitaan pasien.
c. Terapi kelompok
- Terstruktur dan anggotanya terbatas, umumnya antara 3-15 orang.
Kelebihan: kesempatan untuk mendapatkan umpan balik dari teman
kelompok dandapat mengamati respon psikologis, emosional, dan perilaku
penderita skizofrenia terhadap berbagai sifat orang dan masalah yang timbul.
d. Rehabilitasi Psikiatri
- Meningkatkan kemampuan penderita skizofrenia dalam hal merawat diri
sendiri, bekerja, menikmati kesenangan, berhubungan dengan orang lain dan
keluarga. Meningkatkan kemandirian dalam masyarakat.
15