23
oligohidroamnion 2012 OLIGOHIDROAMNION Presentasi Kasus Pembimbing : Dr. Kusnawara Y SpOG Ricko Kurniawan 11-2011-004 Kepaniteraan Klinik Universitas Kristen Krida Wacana oligohidramnion Page 1

Case Oligo Rico

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Case Oligo Rico

oligohidroamnion 2012

OLIGOHIDROAMNION

Presentasi Kasus

Pembimbing :

Dr. Kusnawara Y SpOG

Ricko Kurniawan

11-2011-004

Kepaniteraan Klinik

Universitas Kristen Krida Wacana

Periode: 22 oktober – 29 desember 2012

oligohidramnion Page 1

Page 2: Case Oligo Rico

oligohidroamnion 2012

BAB I

Kata Pengantar

egala puji dan syukur penyusun panjatkan ke Tuhan Yang Maha Esa, yang

dengan pertolongan-Nya, tugas yang berjudul “oligohidramnion” ini dapat selesai

disusun. Tugas ini disusun sebagai sarana diskusi dan pembelajaran, serta

diajukan guna memenuhi persyaratan penilaian di Kepaniteraan Klinik Ilmu Kebidanan

dan Penyakit Kandungan di Rumah Sakit RSUD Koja, Jakarta.

SPenghargaan dan rasa terima kasih disampaikan kepada Dr.Kusnawara Yanto,

SpOG yang telah memberikan dorongan,bimbingan dan pengarahan dalam pembuatan

tugas ini. Penyusun juga ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan tugas ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam tugas ini masih jauh dari sempurna, baik

mengenai isi, susunan bahasa, maupun kadar ilmiahnya.Hal ini disebabkan oleh

keterbatasan pengetahuan dan pengalaman dari penyusun dalam mengerjakan tugas ini.

Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan tugas

ini.Semoga dapat memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk

pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Jakarta, Desember 2012

Penyusun

oligohidramnion Page 2

Page 3: Case Oligo Rico

oligohidroamnion 2012

BAB II

IDENTITAS PASIEN

Nama pasien : Ny. D

Umur : 30 tahun

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Suku : Palembang

Agama : Islam

Alamat : Jl. Kb. Bawang

Suami

Nama : Tn. E.S

Umur : 34 tahun

Pendidikan : SMA

Suku : Jawa

Agama : Islam

Alamat rumah : Jl. Kb. Bawang

Anamnesa

Autoanamnesa , 27 November 2012 Pukul 16.00

Keluhan Utama

Rujukan dari Puskesmas Kb. Bawang dengan Oligohidramnion dan susp. CPD belum ada mules

Keluhan Tambahan

Pusing

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke VK rujukan dari puskesmas kbn.bawng, dengan keterangan oligohidramnion. Pasien tidak merasakan mules-mules, keluar air-air, darah ataupun lendir disangkal, ibu hanya merasakan pusing. Sakit kepala, pandangan kabur, nyeri ulu hati disangkal. Pasien makan sehari 3x porsi sedang dengan komposisi seimbang. BAB dan BAK normal. Ibu memeriksakan kandungannya secara rutin di puskesmas. Selama pemeriksaan tekanan darah 110/70 mm.Hg gerak janin aktif dan DJJ +. Pasien periksa USG dikatakan tidak ada kelainan pada janin. HPHT 14 Februari 2012. TP 21 Nopember 2012

oligohidramnion Page 3

Page 4: Case Oligo Rico

oligohidroamnion 2012

Riwayat Haid

Menarche : 12 tahun

Lamanya haid : 5 – 7 hari

Siklus : teratur

Banyaknya : 3 kali ganti pembalut

Dysmenorrhea : negative

Riwayat Obstetri

Kehamilan saat ini

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat alergi, diabetes melitus, hipertensi, dan alergi disangkal oleh pasien.

Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat alergi, diabetes melitus, hipertensi, dan alergi disangkal oleh pasien.

PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

Tinggi badan : 150 cm

Berat badan : 50 kg (sebelum hamil)

56 kg (sekarang)

Tekanan Darah : 110/70 mmHg

Frekuensi Nadi : 80x/menit, teratur/tidak teratur

Pernafasan : 20x/menit. teratur/tidak teratur

Suhu tubuh : 365˚C

Kepala : Normocephali

Mata : Kojungtiva anemis -/-. Sklera ikterik -/-

Leher : Tidak ada pembesaran KGB

Thorax : Paru

Suara nafas vesikuler, wheezing -/-. Rhonki -/-

Jantung

BJ I/II reguler, murmur -, gallop –

oligohidramnion Page 4

Page 5: Case Oligo Rico

oligohidroamnion 2012

Abdomen

Striae gravidarum +, mulas –

STATUS OBSTETRI/GINEKOLOGI

Periksa luar : Tinggi Fundus Uteri 33cm

Punggung kanan

DJJ 118 dpm

v/u tenang

Periksa dalam : VT = portio tebal kaku

Kepala HI

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium : HB : 13,8 Tromb : 244.000

Ht : 40 Leuko : 11.700

DIAGNOSIS KERJA

IBU

G1P0A0 hamil 41 minggu, belum inpartu, dengan oligohidramnion dan susp. cpd

JANIN

Janin Tunggal Hidup Presentasi Kepala

PROGNOSIS

IBU : Bonam

JANIN : Bonam

PENATALAKSANAAN AWAL

Rencana Diagnostik

- Observasi tanda vital, his, djj/jam

- CTG H2TL USG CT BT

- Pasang kateter

- Pelvimetri

Rencana Terapi

- IVFD RL

oligohidramnion Page 5

Page 6: Case Oligo Rico

oligohidroamnion 2012

- Antibiotik Profilaksis

Amoxicilin 1 x 2 gr IV

- Pro SC-

Rencana Pendidikan

Menjelaskan saat ini sudah 41 minggu air ketuban sudah berkurang menjadi sedikityang disebabkan karna hamil lewat bulan dan panggul yang dicuriga sempit.

FOLLOW UP :

28 Nopember 2012

S : Pusing. Sakit kepala, pandangan kabur, nyeri epigastrium disangkal

O : KU / Kes : Baik / CM

TD : 110/80 mmHg S : 365 0C

HR : 78x/mnt RR : 20x/mnt\

A : P1A0 dengan Oligohidramnion + susp cpd hari 1

P : Amoxicilin 3 x 1

Inbion 2 x 1

Tramadol 3 x 1

BAB III

oligohidramnion Page 6

Page 7: Case Oligo Rico

oligohidroamnion 2012

CAIRAN AMNION

FUNGSI CAIRAN AMNION

1. Sebagai pelindung bagi janin terhadap trauma darim luar

2. Melindungi talipusat dari tekanan

3. Memungkinkan pergerakan janin secara bebas sehingga mendukung perkembangan sistem muskuloskeletal janin

4. Berperan dalam perkembangan paru janin

5. Melumasi kulit janin

6. Mencegah korioamnionitis pada ibu dan infeksi janin melalui sifat bakteriostatik

7. Membantu mengendalikan suhu tubuh janin

PENGUKURAN VOLUME CAIRAN AMNION

Pemeriksaan dengan ultrasonografi adalah metode akurat untuk memperkirakan volume cairan amnion dibandingkan pengukuran tinggi fundus uteri .

AFI adalah jumlah dari kantung amnion vertikal maksimum dalam cm pada masing-masing empat kuadran uterus. AFI normal pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu : 5 – 20 cm

Mulai dari awal bulan kelima, janin menelan cairan amnionnya sendiri dan diperkirakan janin meminum cairan amnionnya 400ml/hari yaitu sekitar separuh dari jumlah totalnya. Urin janin masuk ke dalam cairan amnion setiap hari pada bulan kelima, tetapi urin ini sebagian besar adalah air, karena plasenta saat itu berfungsi sebagai tempat pertukaran sisa-sisa metabolisme. Pada saat lahir, membran amniokorion membentuk gaya hidrostatik yang akan membantu melebarkan saluran leher rahim.3

BAB IV

OLIGOHIDRAMNION

oligohidramnion Page 7

Page 8: Case Oligo Rico

oligohidroamnion 2012

PENDAHULUAN

Pada keadaan normal, volume cairan amnion meningkat hingga sekitar 1L atau sedikit lebih pada minggu ke-36, tetapi setelah itu akan berkurang. Pada postmatur, mungkin akan hanya tersisa 100 hingga 200ml atau kurang. Volume cairan ketuban meningkat selama masa kehamilan, dengan volume sekitar 30 ml pada 10 minggu kehamilan dan puncaknya sekitar 1 L di 34-36 minggu kehamilan.1

Sekitar 8% wanita hamil memiliki cairan ketuban terlalu sedikit.Oligohidramnion dapat terjadi kapan saja selama masa kehamilan, walau padaumumnya sering terjadi di masa kehamilan trimester terakhir. Sekitar 12% wanitayang masa kehamilannya melampaui batas waktu perkiraan lahir (usia kehamilan42 minggu) juga mengalami oligohidramnion, karena jumlah cairan ketuban yangberkurang hampir setengah dari jumlah normal pada masa kehamilan 42 minggu.4

Pada beberapa kasus yang jarang, volume cairan amnion mungkin turun jauh di bawah batas normal dan kadang-kadang berkurang hingga hanya beberapa ml cairan kental. Berkurangnya volume cairan ini disebut oligohidramnion dan secara sonografis didefinisikan sebagai indeks cairan amnion (AFI) 5 cm atau kurang. Penyebab keadaan ini belum diketahui secara pasti. Akan tetapi secara umum, oligohidramnion yang terjadi pada awal kehamilan jarang dijumpai dan sering memiliki prognosis buruk. Sebaliknya, berkurangnya volume cairan mungkin akan cukup sering ditemukan pada kehamilan yang berlanjut melewati aterm. Resiko penekanan tali pusat, dan distres janin meningkat akibat berkurangnya cairan amnion pada semua persalinan, apalagi pada kehamilan postmatur.1

DEFINISI

Oligohidramnion adalah suatu keadaan abnormal dimana volume cairan amnion kurang dari normal. Volume ketuban normal seharusnya mencapai 300-500ml, tetapi pada kasus oligohidramnion volume air ketuban kurang dari normal. (Linda K.Brown dan V. Ruth Bennett)

Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air ketuban kurang darinormal, yaitu kurang dari500 cc atau setengahliter. (Rustam Mochtar)

Pada suatu keadaan tertentu banyaknya air ketuban berkurang dari normal. Bila sampai kurang dari 500 cc maka akan disebut sebagai oligohidramnion. Biasanya cairannya kental, keruh, berwarna kuning kehijau-hijauan.2

Oligohidramnion merujuk pada jumlah cairan amnion yang lebih sedikit (kurang dari 400ml).3

Oligohidramnion adalah kondisi di mana cairan ketuban terlalu sedikit, yang didefinisikan sebagai indeks cairan amnion (AFI) di bawah persentil 5. Volume cairan ketuban meningkat selama masa kehamilan, dengan volume sekitar 30 ml pada 10 minggu kehamilan dan puncaknya sekitar 1 L di 34-36 minggu kehamilan.5

EPIDEMIOLOGI

Sekitar 8% wanita hamil memiliki cairan ketuban yang terlalu sedikit. Oligohidramnion dapat terjadi kapan saja selama kehamilan, tetapi pada umumnya sering terjadi pada trimester akhir masa kehamilan. Sekitar 12% wanita yang masa kehamilannya melampaui batas waktu perkiraan lahir (usia kehamilan 42 minggu) mengalami oligohidramnion karena jumlah cairan ketuban yang berkurang hampir setengah dari jumlah normal pada masa kehamilan. Di Amerika Serikat, oligohidroamnion merupakan komplikasi pada 0.5 – 5.5% kehamilan. Severe oligohidramnion terjadi pada 0.7% kehamilan.4

oligohidramnion Page 8

Page 9: Case Oligo Rico

oligohidroamnion 2012

ETIOLOGI

Penyebab pasti oligohidroamnion belum diketahui sepenuhnya. Mayoritas wanita hamil yang mengalami oligohidramnion tidak diketahui pasti apa penyebabnya. Penyebab oligohidramnion yang telah diketahui adalah cacat bawaan janin dan bocornyakantung/ membran cairan ketuban yang mengelilingi janin dalam rahim. Sekitar 7% bayi yang mengalami oligohidramnion mengalami cacat bawaan,seperti gangguan ginjal dan saluran kemih karena jumlah urin yang diproduksi janin berkurang.

Masalah lain yang juga berhubungan denganoligohidramnion adalah tekanan darah tinggi, diabetes, SLE, dan masalah karena pengobatan yang dilakukan untuk menangani tekanandarah tinggi, yang dikenal dengan namaangiotensin-converting enxyme inhibitor (contohnya captopril), dapat merusak ginjal janin dan menyebabkan oligohidramnion parah dan dapat menyebabkan kematian janin. Wanita yang memiliki penyakit tekanan darah tinggiyang kronis seharusnya berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli kesehatansebelum merencanakan kehamilan untuk memastikan bahwa tekanan darahnya dapat tetap terawasi baik dan pengobatan yang mereka gunakan aman diminum selama masa kehamilan.

ABSORBSI KURANG atau KEHILANGAN CAIRAN MENINGKAT

Ketuban Pecah Dini (50% kasus oligohidramnion)

PENURUNAN PRODUKSI AMNION

Kelainan kongenital ginjal (agenesis ginjal, displasia ginjal) dan paparan terhadap ACE inhibitor yang akan menurunkan output ginal janin

Obstruksi orifisium urethra eksterna janin Insufisiensi uteroplasenta (solusio plasenta, preeklampsia, sindroma

postmaturitas) menurunkan perfusi ginjal dan produksi uribne Infeksi kongenital – Defek jantung janin – NTD’s, sindroma twin to twin

tranfusion, efek obat NSAID.

FAKTOR RESIKO OLIGOHIDRAMNION

Wanita dengan kondisi-kondisi di bawah ini memiliki insiden oligohidramnion yang tinggi:

1. Anomali kongenital ( misalnya : agenosis ginjal, sindrom potter ).

2. Retardasi pertumbuhan intra uterin.

3. Ketuban pecah dini ( 24-26 minggu ).

DIAGNOSIS Kecurigaan terjadinya oligohidramnion adalah bila tinggi fundus uteri lebih rendah dari

yang diharapkan Pemeriksaan Ultrasonografi ditemukan:

- Jumlah cairan amnion < 300 ml

oligohidramnion Page 9

Page 10: Case Oligo Rico

oligohidroamnion 2012

- Ukuran kantung amnion vertikal ≥ 2 cm tidak ada- AFI < 95 persentile untuk usia kehamilan tertentu- Pada kehamilan aterm AFI < 5 cm

MANIFESTASI KLINIS

1. Uterus tampak lebih kecil dari usia kehamilan dan tidak ada ballotemen

2. Ibu merasa nyeri di perut pada setiap gerakan janin

3. Sering berakhir dengan partus prematur

4. Bunyi jantung janin sudah terdengar mulai bulan kelima dan terdengar lebih jelas

5. Persalinan lebih lama daripada biasanya

6. Pada saat his akan terasa sakit sekali

7. Bila ketuban pecah, air ketuban yang keluar sedikit sekali bahkan tidak ada yang keluar

PATOFISOLOGI

Gambar 8. Patofisiologi terjadinya oligohidramnion diambil dari http://tutorialkuliah.files.wordpress.com/2009/01/aef.jpg?w=450&h=443 pada tanggal 2 november 2012

Fisiologi normal

AFV (Amniotic Fluid Volume) meningkat secara bertahap pada kehamilan dengan volume sekitar 30ml pada kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya sekitar 1L pada kehamilan 34-36 minggu. AFV menurun pada akhir trimester pertama dengan volume sekitar 800ml pada minggu

oligohidramnion Page 10

Page 11: Case Oligo Rico

oligohidroamnion 2012

ke-40. Berkurang lagi menjadi 350 ml pada kehamilan 42 minggu dan 250 ml pada kehamilan 43 minggu. Tingkat penurunan sekitar 150 ml/minggu pada kehamilan 38-43 minggu.

Mekanisme perubahan tingkat produksi AFV belum diketahui dengan pasti meskipun diketahui berhubungan dengan aliran keluar-masuk cairan amnion pada proses aktif. Cairan amnion mengalami sirkulasi dengan tingkat pertukaran sekitar 3600ml/jam.

3 faktor utama yang mempengaruhi AFV:

1. Pengaturan fisiologis aliran oleh fetus

2. Pergerakan air dan larutan di dalam dan yang melintasi membran

3. Pengaruh maternal pada pergerakan cairan transplasenta

Patofisiologi

Secara umum, oligohidramnion berhubungan dengan:

- Ruptur membran amnion / Rupture of Amniotic Membranes (ROM)

- Gangguan congenital dari jaringan fungsional ginjal atau yang disebut obstructive uropathy

Keadaan keadaan yang mencegah pembentukan urin atau masuknya urin ke kantong amnion

Fetal urinary tract malformations, seperti renal agenesis, cystic dysplasia dan atresia uretra

- Reduksi kronis dari produksi urin fetus sehingga menyebabkan penurunan perfusi ginjal

Sebagai konsekuensi dari hipoksemia yang menginduksi redistribusi cardiac output fetal

Pada growth-restricted fetuse, hipoksia kronis menyebabkan kebocoran aliran darah dari ginjal ke organ-organ vital lainnya.

Anuria dan oliguria- Post-term gestation- Unknown- Penurunan efisiensi fungsi plasenta, namun belum diketahui secara pasti- Penurunan aliran darah dari ginjal fetus dan penurunan produksi urin fetus

PENATALAKSANAAN

Supaya volume cairan ketuban kembali normal, pada umumnya akan dianjurkan ibu hamil untuk menjalani pola hidup sehat, terutama makan makanan dengan asupan gizi berimbang. Pendapat bahwa satu-satunya cara untuk memperbanyak cairan ketuban adalah dengan memperbanyak porsi dan frekuensi minum adalah salah. Dan tidak benar bahwa kurangnya air ketubanmembuat janin tidak bisa lahir normal sehingga harus dioperasi atau perabdominam.Bagaimanapun juga, melahirkan perabdominam merupakan pilihan terakhirpada kasus oligohidramnion.

Ibu hamil juga direkomendasikan untuk menjalani pemeriksaanUSG setiap minggu bahkan lebih sering untuk mengamati apakah jumlah cairanketuban terus berkurang atau tidak. Jika indikasi berkurangnya cairan ketuban tersebut terus menerus berlangsung, disarankan supaya persalinan dilakukan lebih awaldengan bantuan induksi untuk mencegah komplikasi selama persalinan dankelahiran.

oligohidramnion Page 11

Page 12: Case Oligo Rico

oligohidroamnion 2012

Jika wanita mengalami oligohidramnion di saat-saat mendekati persalinan, dapat dilakukan tindakan memasukan laruran salin kedalam rahim. Cara ini dipercayamampu mengurangi komplikasi selamapersalinan dan kelahiran, juga untuk menghindari persalinan perabdominam

KOMPLIKASI

Mekanisme atau patofisiologi terjadinya oligohidramnion dapat dikaitkan dengan adanya sindroma potter, dimana keadaan tersebut merupakan suatu keadaan kompleks yang berhubungan dengan gagal ginjal bawaan dan berhubungan dengan oligohidramnion (cairan ketuban yang sedikit). Oligohidroamnion menyebabkan bayi tidak memiliki bantalan terhadap dinding rahim. Tekanan dari dinding rahim menyebabkan gambaran wajah yang khas (wajah Potter). Selain itu karena ruang di dalam rahim sempit, maka anggota gerak tubuh akan menjadi abnormal atau mengalami kontraktur dan terpaku pada posisi abnormal. Oligohidroamnion juga menyebabkan terhentinya perkembangan paru-paru (paru-paru hipoplastik) sehingga pada saat lahir paru-paru tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Pada sindroma potter, kelainan yang utama adalah gagal ginjal bawaan baik karena kegagalan pembentukan ginjal atau yang disebut agenesis ginjal bilateral ataupun karena penyakit ginjal lainnya yang akan menyebabkan ginjal gagal berfungsi. Dalam keadaan normal, ginjal membentuk cairan ketuban sebagai urin dan tidak adanya cairan ketuban menyebabkan gambaran yang khas dari sindroma potter.

Gejala sindrom Potter berupa:

1. Wajah Potter (kedua mata terpisah jauh, terdapat lipatan epikantus, pangkalhidung yang lebar, telinga yang rendah dan dagu yang tertarik ke belakang).

2. Urine tidak terproduksi

3. Gawat pernafasan

Pulmonary hypoplasia

Oligohydrominios

Twisted skin (wrinkly skin)

Twisted face (Potter facies)

Extremities defects

Renal agenesis (bilateral)

PROGNOSIS

Prognosis oligohidramnion tidak begitu baik terutama bagi janin. Hanya separuh janin yang dapat bertahan hidup. Sering terjadi persalinan prematur dan kematian neonatus. Oligohidramnion dilaporkan berkaitan dengan perlekatan antara amnion dan bagian bagian janin sehingga dapat menyebabkan cacat serius termasuk amputasi. Selain itu dengan tidak adanya cairan amnion, janin akan mengalami tekanan dari semua sis dan menunjukkan penampilan yang aneh disertai cacat muskuloskeletal seperti pada jari tubuh.1,2

Panggul Sempit

PENDAHULUAN

oligohidramnion Page 12

Page 13: Case Oligo Rico

oligohidroamnion 2012

Untuk berhasilnya suatu persalinan spontan, harus diperhatikan 3 faktor penting yaitu

jalan lahir, janin, dan kekuatan-kekuatan pada ibu.(1,2)

Jalan lahir dibagi atas :

a). Bagian tulang terdiri dari tulang panggul dan sendi-sendinya.

b). Bagian lunak terdiri dari otot-otot, jaringan dan ligamentum.

ANATOMI PANGGUL NORMAL

Bidang dan ukuran panggul

Karena panggul berbentuk khas, sukar untuk menetapkan masing-masing bidang pada

lokasi yang tepat. Untuk memudahkan, ditentukan 3 bidang khayal dalam rongga panggul : 1)

Pintu atas panggul 2) Ruang tengah panggul 3) Pintu bawah panggul.

Tulang-tulang panggul terdiri dari :

1. Os cocsae, yang terdiri dari :

a. Os ilium

b. Os iscium

c. Os pubis

2. Os sacrum

3. Os cocsigeus

Secara fungsional, panggul terdiri dari 2 bagian yang disebut pelvis mayor dan pelvis

minor. Pelvis mayor adalah bagian pelvis yang terletak diatas linea terminalis, disebut juga false

pelvis. Pelvis minor (true pelvis) adalah bagian pelvis yang terletak dibawah linea terminalis, yang

mempunyai peranan penting dalam obstetrik dan harus dapat dikenal dan dinilai sebaik-baiknya

untuk dapat meramalkan dapat dan tidaknya bayi melewatinya.(1,2,3)

Bidang atas saluran ini, normal berbentuk hampir bulat, disebut pintu atas panggul (pelvic

inlet). Bidang bawah saluran ini tidak merupakan suatu bidang seperti pintu atas panggul, akan

tetapi terdiri dari dua bidang disebut pintu bawah panggul (pelvic outlet). (1,2,3)

Diantara kedua pintu ini terdapat ruang panggul (pelvic cavity). Ruang panggul

mempunyai ukuran yang paling luas dibawah pintu atas panggul, akan tetapi menyempit di

panggul tengah ini disebabkan oleh adanya spina ischiadica yang kadang-kadang menonjol

kedalam ruang rongga panggul. (1,2,3)

PINTU ATAS PANGGUL

oligohidramnion Page 13

Page 14: Case Oligo Rico

oligohidroamnion 2012

Pintu atas panggul merupakan suatu bidang yang dibentuk oleh promontorium corpus

vertebrae sacral 1, linea innominata (terminalis) dan pinggir atas simfisis (1,2,3)

Panjang jarak dari pinggir atas simfisis pubis ke promontorium lebih kurang 11 cm,

disebut konjugata vera. Jarak terjauh garis melintang pada pintu atas panggul lebih kurang 11,5 –

13 cm disebut diameter trasversal. Bila ditarik garis dari articulatio sakroiliaka ke titik persekutuan

antara diameter transversa dan konjugata vera dan diteruskan ke linea innominata disebut

diameter oblique, kurang lebih 13 cm. (1,2,3)

Konjugata vera sama dengan konjugata diagonalis dikurangi 1,5 cm. konjugata obstretika

jarak dari bagian tengah simfisis ke promontorium.

PINTU BAWAH PANGGUL

Pintu bawah panggul bukan merupakan bidang datar, tetapi tersusun atas dasar dua

bidang datar yang masing-masing berbentuk segitiga yaitu bidang yang dibentuk oleh garis antara

kedua buah tubera ossis ischii dengan ujung os sacrum dan segitiga lainnya yang alasnya juga

garis antara kedua buah tubera ossis ischii dengan bagian bawah simfisis. Pinggir bawah simfisis

berbentuk lengkung kebawah dan membentuk sudut (arcus pubis). Dalam keadaan normal,

besarnya sudut ini 90o atau lebih sedikit. (1,2,3)

Bila kurang sekali dari 90o maka kepala janin akan lebih sulit dilahirkan karena

memerlukan tempat lebih banyak ke dorsal. Jarak antara kedua tubera ossis ischii adalah 10,5 cm.

RUANG PANGGUL (PELVIC CAVITY)

Ruang panggul diatas pintu atas panggul mempunyai ukuran yang paling luas. Di panggul

tengah terdapat penyempitan setinggi kedua spina ischiadika. Jarak antara kedua spina ini

(distansia interspinarum) normalnya 10,5 cm. (1,2,3)

PELVIMETRI RADIOLOGI

Pelvimetri bertujuan untuk mengukur pelvis. Indikasi pemeriksaan harus dilakukan secara

tepat terutama untuk kasus-kasus yang dengan pemeriksaan klinis diduga kuat adanya

disproporsi antara kepala janin dan panggul ibu. Banyak cara yang dipakai untuk mengukur pelvis,

semuanya bertujuan untuk mengukur garis-garis terpenting pelvis dan mengadakan koreksi untuk

distorsi yang ditimbulkan oleh magnifikasi pada radiogram. Yang paling sederhana adalah cara

cochler sussman yang dimodifikasi. Dengan ini dibuat 2 radiogram antero-posterior dan lateral

pelvis yang penting diukur adalah konjugata vera, panggul tengah dan panggul bawah. Perlu juga

dinilai sakrum yang konkaf atau sakrum yang lurus karena dapat mempengaruhi jalannya

persalinan. Turunnya kepala dinilai terhadap spina ischiadika. Pada proyeksi ini diukur diameter

oligohidramnion Page 14

Page 15: Case Oligo Rico

oligohidroamnion 2012

melintang pintu atas panggul, jarak antara spina ischiadika panggul tengah dan jarak antara kedua

tuber ischiadikum panggul bawah.

Selain ukuran – ukuran panggul, perlu diketahui 4 bentuk dasar panggul, yaitu ginekoid,

android, antrofoid dan platipheloid. Bentuk ginekoid menunjukan pintu atas panggul yang

bundar. Bentuk antropoid diameter melintangnya lebih sempit daripada konjugata vera

sebaliknya panggul plathipeloid bentuknya lonjong dengan aksis panjang dalam keadaan

melintang. Akhirnya panggul android bentuknya seperti segitiga dan ukuran –ukurannya agak

sempit. Dalam praktek, konjugata vera dan diameter intertspinosum merupakan ukuran-ukuran

yang terpenting, terutama konjugata vera, dalam menentukan suatu proses persalinan.

DEFINISI

Panggul disebut sempit apabila ukurannya 1 – 2 cm kurang dari ukuran yang normal.

Kesempitan panggul bisa pada inlet, midpelvis, outlet atau kombinasi dari ketiganya. (1,2,3,4,5)

KLASIFIKASI

Pembagian panggul sempit (1,2,3,4)

1. kesempitan pintu atas panggul (pelvic outlet)

a. pembagian tingkatan panggul sempit

tingkat I : CV = 9 - 10 cm = borderline

tingkat II : CV = 8 – 9 cm = relatif

tingkat III : CV = 6 – 8 cm = ekstrim

tingkat IV : CV = 6 cm = mutlak (absolut)

b. pembagian menurut tindakan

CV = 8 – 10 cm = partus percobaan

CV = 6 – 8 cm = SC primer

CV = 6 cm = SC mutlak (absolut)

Inlet dianggap sempit bila CV <10>

2. Kesempitan mid pelvis

Terjadi bila diameter interspinorum 9 cm. Kesempitan midpelvis hanya dapat dipastikan dengan

rontgen pelvinometri. Dengan pelvimetri klinik, hanya dapat dipikirkan kesempitan midpelvis

kalau

oligohidramnion Page 15

Page 16: Case Oligo Rico

oligohidroamnion 2012

- spina menonjol à mid pelvis arrest

- side walls konvergen

- ada kesempitan outlet

mid pelvic contraction dapat memberi kesulitan sewaktu partus sesudah kepala melewati

pintu atas panggul. Adanya kesempitan ini sebetulnya merupakan kontraindikasi untuk forceps

karena daun forceps akan menambah sempitnya ruangan.

3. kesempitan outlet

adalah bila diameter tranversal dan diameter sagitalis posterior kurang dari 15 cm. Kesempitan

outlet, meskipun tidak menghalangi lahirnya janin, namun dapat menyebabkan perineal ruptur

yang hebat, karena arkus pubis sempit sehingga kepala janin terpaksa melalui ruangan belakang.

KOMPLIKASI

1. saat persalinan (1,2,5)

komplikasi panggul sempit pada persalinan tergantung pada kesempitan panggul.

a. persalinan akan berlangsung lama

b. sering dijumpai ketuban pecah dini

c. karena kepala tidak mau turun dan ketuban sudah pecah sering tali pusat menumbung.

d. Maulage kepala berlangsung lama

e. Sering terjadi insertia uterus sekunder

f. Pada panggul sempit menyeluruh bahkan didapati insersia uteri primer

g. Partus yang lama akan menyebabkan peregangan SBR dan bila berlarut-larut akan menyebabkan

ruptur uteri.

h. Dapat terjadi simfisiolisis, infeksi intra partal

i. Partus lama mengakibatkan penekanan yang lama pada jaringan lunak menyebabkan edema dan

hematoma jalan lahir yang kelak akan menjadi nekrotik dan terjadilah fistula.

2. pada anak (1,2,3,5)

a. infeksi intra partal

b. kematian janin intra partal

c. prolaps funikuli

d. perdarahan intrakranial

e. caput succedaneum dan cepalohematoma yang besar

f. robekan pada tentorium serebri dan perdarahan otak karena moulage yang hebat dan lama

g. fraktur pada tulang kepala oleh tekanan yang hebat dari his dan oleh karena alat-alat yang dipakai.

oligohidramnion Page 16

Page 17: Case Oligo Rico

oligohidroamnion 2012

PROGNOSIS

1. Bahaya pada ibu ialah(1,2,3, 4)

- partus berlangsung lama

- terjadi ruptur uteri

- terjadi fistula karena anak terlalu lama menekan pada jalan lahir, terjadi edema, nekrosis yang

kemudian mengakibatkan vesiko vaginal, vesiko-cervical, atau recto-vaginal fistel

- infeksi intra partum

- simfisiolisis

2. bahaya bagi anak ialah(1,2,3,4)

- persalinan lama akan menyebabkan KJIP dan memberikan angka kematian janin yang tinggi.

- Pada panggul sempit sering terjadi ketuban pecah dini dan kemudian infeksi intrapartum

- Terjadi prolaps funikuli

- Dengan moulage memang terjadi pengecilan ukuran kepala. Pengecilan sampai 0,5 cm tidak

merusak otak, pengecilan melebihi 0,5 cm akan berakibat buruk terhadap anak atau kematian.

PENANGANAN

Sebenarnya panggul hanya merupakan salah satu faktor yang menentukan apakah anak

dapat lahir spontan atau tidak, disamping banyak faktor lain yang memegang peranan dalam

prognosa persalinan. (1,2)

Bila konjugata vera 11 cm, dapat dipastikan partus biasa, dan bila ada kesulitan persalinan,

pasti tidak disebabkan oleh faktor panggul. Untuk CV kurang dari 8,5 cm dan anak cukup bulan

tidak mungkin melewati panggul tersebut. (1,2,

a. CV 8,5 - 10 cm dilakukan partus percobaan yang kemungkinan berakhir dengan partus

spontan atau dengan ekstraksi vakum, atau ditolong dengan secio caesaria sekunder atas

indikasi obstetric lainnya

b. CV = 6 -8,5 cm dilakukan SC primer

c. CV = 6 cm dilakukan SC primer mutlak.

Disamping hal-hal tersebut diatas juga tergantung pada : (1,2,3,4,5)

- his atau tenaga yang mendorong anak.

- Besarnya janin, presentasi dan posisi janin

- Bentuk panggul

- Umur ibu dan anak berharga

oligohidramnion Page 17

Page 18: Case Oligo Rico

oligohidroamnion 2012

- Penyakit ibu

DAFTAR PUSTAKA

1. Leveno J, Kenneth et all. Oligohidramnion; dalam buku Panduan Ringkas Obstetri Williams. Edisi ke-21. Jakarta: EGC; 2009. 120-123

2. Wiknjosastro, Hanifa. Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin; dalam buku: Ilmu Kebidanan. Edisi ketiga. Jakarta: YBP-SP; 2002.339-361

3 Sadler, TW. Selaput Janin dan Plasenta; dalam buku: Embriologi Kedokteran LANGMAN. Edisi ke-7. Jakarta: EGC; 2000. 101-121.

4. Rustam, mochtar.1998. Sinopsis Obstetri; obstetri fisiologi, obstetri patologi edisi ke 2. Jakarta:EGC

5. Chamberlain G, editor. Obstetrics by ten teacher. 16 Th ed. New York:Oxford University Press;1995.Gilbert WM. Amniotic fluid dynamics.NeoReviews 2006;7;e292-e299

6. Wiknjosastro, Hanifa. Plasenta dan Likuor Amnii; dalam buku: Ilmu Kebidanan. Edisi ketiga. Jakarta: YBP-SP; 2002. 66-76

7. http://kamuskesehatan.com/arti/oligohidramnion/

8. http://reproduksiumj.blogspot.com/2011/09/gangguan-volume-cairan-amnion.html

9. http://razi.ams.ac.ir/AIM/0473/006.htm

10. http://doctorsgates.blogspot.com/2010/10/mnemonic-for-features-of-potter.htm

oligohidramnion Page 18

Page 19: Case Oligo Rico

oligohidroamnion 2012

Thank You

oligohidramnion Page 19