Upload
raditrihadrian
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx
1/24
CASE THT
Sinusitis Maxilaris Bilateral
Di Susun Oleh :
Fezza Uktolseja 1102009113Heni Handayani 1102009131
Dokter Pembimbing :
dr. lham Priharto! S". THT
#EPA$TE%AA$ THT
&A#'(TAS #EDO#TE%A$ '$)E%STAS *A%S
%S'D SE%A$+
,-/
1
8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx
2/24
#ATA PE$+A$TA%
Assalamualaikum Wr. Wb
Segala uji dan syukur saya anjatkan ke!adirat Alla! SW" atas berka! dan karunia#$ya
se!ingga daat menyelesaikan resentasi kasus yang berjudul %Sinusitis Maxillaris Bilateral0
sebagai sala! satu syarat untuk mengikuti ujian di keaniteraan klinik S&F "H" di 'SU(
Serang.
)ada kesematan kali ini* izinkan kami sebagai enulis untuk mengu+akan terima kasi!
keada semua i!ak yang tela! membantu kami untuk menyelesaikan resentasi kasus ini*
terutama keada embimbing saya dr. lham Priharto S".THT yang tela! meluangkan
,aktunya untuk membimbing kami. "erima kasi! juga kami u+akan keada keluarga kami yang
selalu memberikan dukungan dan memoti-asi kami !ingga saat ini* serta keada teman#teman
kami yang sedang menjalani keanitraan di 'SU( Serang.
ami menyadari ba!,a enulisan ada resentasi kasus ini banyak terdaat kekurangan.
/le! sebab itu kami meng!arakan saran serta kritik yang daat membangun dalam resentasi
kasus ini guna untuk erbaikan di kemudian !ari. Semoga resentasi kasus ini daat berguna dan
bermanaat bagi kita semua baik sekarang mauun di!ari yang akan datang.
Serang* &aret 201
)enulis
2
8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx
3/24
BAB I
PRESENTASI KASUS
I. IDENTITAS
Nama : Tn. M
Usia : 55 Tahun
Agama : Islam
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat : Cipare,Serang
Status : Sudah Menikah
Pekerjaan : Pegawai Negri
Tanggal Periksa : 03-04-2014
II. ANAMNESA
Keluhan utama : kedua hidung tersumbat hilang timbul sejak 1 tahun SMRS
Keluhan tambahan : hidung berair, pusing, hidung berbau
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang ke RSUD dengan keluhan kedua hidung tersumbat hilang timbul
yang dirasakan pasien sejak ± 1 tahun SMRS. Kedua hidung tersumbat semakin
memberat 1 bulan SMRS. Pasien mengatakan hidungnya lebih sering tersumbat pada
malam hari dan jika cuaca dingin, sedangkan pada pagi hari rasa tersumbat menjadi
berkurang. Sehingga terkadang mengganggu waktu tidur di malam hari.
Pasien mengeluh hidung disertai keluarnya cairan berwarna punih kekuningan,
sedikit berbau, jumlahnya sedikit dan tidak disertai darah yang sudah dirasakan sejak 1
bulan SMRS. Pasien mengatakan terkadang merasa ada cairan yang jatuh ke
tenggorokan. Pasien menyangkal adanya riwayat mimisan. Pasien juga menyangkal
sering bersin-bersin pada pagi hari dan gangguan dalam penghidu. Pasien mengnyangkal
adanya rasa gatal pada hidung.
Pasien juga mengeluh sering pusing. pusing dikatakan pasien tidak berputar putar.
Pusing terasa lebih memberat saat sujud.
3
8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx
4/24
Pasien mengatakan selama keluhannya timbul selalu berobat kedokter, awalnya
ada perubahan tetapi 1 bulan terakhir tidak ada perubahan. Pasien mengatakan sering
mengkonsumsi minuman yang dingin dan sering makan makanan yang berminyak.
Pasien juga sering merokok. Keluhan batuk, pilek dan demam disangkal. Keluhan nyeri
saat menelan disangkal. Keluhan dalam pendengaran disangkal pasien.
Riwayat penyakit dahulu:
pasien baru pertama kali mengalami keluhan seperti ini.
- Riwayat alergi disangkal
- Riwayat batuk dan pilek diakui pasien hilang timbul, sembuh jika meminum obat dari
dokter atau membeli sendiri di apotik.
- Riwayat nyeri tenggorokan disangkal
- Riwayat penyakit amandel disangkal
- Riwayat hipertensi disangkal
- Riwayat diabetes melitus disangkal
- Riwayat batu-batuk lama disangkal.
Riwayat penyakit keluarga:
Pasien menyangkal adanya keluhan yang sama dalam keluraga. Riwayat hipertensi,
diabetes melitus dan alergi disangkal pasien.
Resume anamnesis :
Pasien seorang laki-lai datang ke RSUD Serang dengan keluhan kedua hidung
tersumbat hilang timbul sejak 1 tahun SMRS. Keluhan semakin memberat sejak 1 bulan
SMRS. Hidung mengeluarkan cairan berwarna putih kekuningan agak kental, jumlahnya
sedikit tanpa disertai darah dan sedikit berbau. Terkadang terasa ada cairan yang jatuh ke
tenggorokan. Pasien juga mengeluh sering pusing pada wajah bagian depan terutama dahi
jika keluhan hidung tersumbat timbul. Keluhan batuk pilek terkadang dirasakan pasien.
Keluhan demam disangkal. Keluhan alergi disangkal. Keluhan sering bersin-bersin
disangkal.
4
8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx
5/24
Pada pemeriksaan fisik, tanda-tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan
telinga tidak ada kelainan dan keluhan. Pada pemeriksaan hidung ditemukan hipertropi
concha nasalis media dan inferior, tidak hiperemis, terdapat sekret seromukose, jumlah
sedikit, tidak ada nyeri tekan pada daerah pipi, sekitar mata dan dahi. Pada tenggorokan
tidak ditemukan kelainan, tonsil T1-T1, tidak hiperemis. Keluhan batuk, pilek dan
demam disangkal.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Sakit Sedang
Kesadaran : Compos mentis.
Tanda-tanda vital : T : 130/90 mmHg.
N : 86X/ mmt.
R : 20X/ mmt.
S : 36,8º C.
Status Lokalis :
TELINGA
Bagian Telinga Telinga Kanan Telinga Kiri
Aurikula :
- Deformitas- Hiperemis
- Edema
(-)(-)
(-)
(-)(-)
(-)
5
8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx
6/24
Daerah preaurikula :
- Hiperemis
- Edema
- Fistula
- Nyeri tekan Tragus
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Daerah retroaurikula :
- Hiperemis
- Edema
- Fistula
- Nyeri tekan Mastoid
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
CAE :
- Serumen
- Edema
- Hiperemis
- Furunkel
- Otore
- Granuloma
- Darah
(+) minimal
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(+) minimal
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Membran timpani :
- Perforasi
- Cone of light
(-)
(+)
(-)
(+)
Gambar
AD AS
6
8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx
7/24
# aru "ala
)emeriksaan "elinga anan "elinga iri
'inne A4 564 A4 5 64
Webber "idak ada lateralisasi "idak ada lateralisasi
S+!,aba+! Sesuai dengan emeriksa Sesuai dengan emeriksa
# Normal
HIDUNG
Rinoskopi Anterior Kavum Nasi Dekstra Kavum Nasi Sinistra
Bentuk Normal
Mukosa Edema (-), hiperemis (-) Edema (-), hiperemis (-)
Septum :
- Deviasi
- Deformitas
- Hematoma
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Konka media & inferior
:
- Hipertrofi
- Hiperemis
(+)
(-)
(+)
(-)
Meatus media &
inferior
- Sekret seromukose
- Polip
(+)
(-)
(+)
(-)
Gambar :
7
8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx
8/24
o )emeriksaan rutin k!usus sinus aranasal
)royeksi nyeri sinus aranasal
(e7tra Sinistra
8nraorbita $yeri "ekan #: $yeri etuk #:
$yeri "ekan #: $yeri etuk #:
labela $yeri "ekan #: $yeri etuk #:
$yeri "ekan #: $yeri etuk #:
Suraorbita $yeri "ekan #: $yeri etuk #:
$yeri "ekan #: $yeri etuk #:
TENGGOROKAN
Bagian Keterangan
Mukosa orofaring Hiperemis (-), massa (-),
Uvula Ditengah , hiperemis (-)
Palatum durum &
palatum mole
Hiperemis (-), massa (-)
Mukosa Faring Hiperemis (-), edema (-),massa (-), granul (-), ulkus (-)
Tonsil (T1-T1) tenang, kripta (-), dedritus (-)
Gambar
8
8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx
9/24
Gigi : Lengkap Lengkap
Lengkap Lengkap
Leher : pembesaran kelenjar getah bening ( -/- ).
III. DIAGNOSIS KERJA
Sinusitis maxilaris kronis bilateral + hipertrofi concha
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
# LAB
# Rontgen SPN Waters
V. PENATALAKSANAAN
a. 8rigasi sinus ma7illaris
9
8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx
10/24
b. &edika mentosa# Antibiotik adekuat# Simtomatik anti inlamasi* dekongestan* mukolitik
+. /erasi jika terjadi kerusakan mukoeriosteum yang irre-ersible ada sinus
ma7illaries de7tra* ditandai dengan irigasi sinus yang tidak ber!asil: dengan
oerasi 4ald,ell#;u+
). #OMP(#AS
a. )erkontinuatum 'etro orbita
# Selulitis# Abses orbita
b. Hematogen8ntra ranial# &eningitis#
8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx
11/24
BAB II
PENDAHULUAN
ANATOMI HIDUNG
11
8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx
12/24
Hidung luar berbentuk iramid dengan bagian#bagiannya dari atas ke ba,a!
= angkal !idung bridge:*
= dorsum nasi*
= un+ak !idung*
= ala nasi*
= kolumela dan
= lubang !idung nares anterior:.
Hidung luar dibentuk ole! kerangka tulang dan tulang ra,an yang dilaisi ole! kulit* jaringan
ikat dan beberaa otot ke+il yang berungsi untuk melebarkan atau menyemitkan lubang
!idung.
erangka tulang terdiri dari
= tulang !idung os nasalis:*
= rosesus rontalis os maksila dan
= rosesus nasalis os rontal
12
8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx
13/24
Sedangkan kerangka tulang ra,an terdiri dari beberaa asang tulang ra,an yang terletak di
bagian ba,a! !idung* yaitu
= seasang kartilago nasalis lateralis suerior*
= seasang kartilago nasalis lateralis inerior kartilago alar mayor:*
= beberaa asang kartilago alar minor dan tei anterior kartilago setum.
)ada dinding lateral terdaat1
bua! konka
# konka inerior
# konka media
# konka suerior
# konka surema rudimenter:
kartilago nasalis lateralis suerior
seasang kartilago nasalis lateralis inerior kartilago alar mayor:
beberaa asang kartilago alar minor
tei anterior kartilago setum.
(i antara konka#konka dan dinding lateral !idung terdaat rongga semit yang disebut meatus.
"ergantung dari letak meatus* ada tiga meatus yaitu meatus inerior* medius dan suerior.
13
8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx
14/24
> &eatus inerior terletak di antara konka inerior dengan dasar !idung dan dinding lateral rongga
!idung. "erdaat muara ostium: duktus nasolakrimalis
> &eatus medius terletak di antara konka media dan dinding lateral rongga !idung. "erdaat
muara sinus rontal* sinus maksila dan sinus etmoid anterior.
> &eatus suerior yang meruakan ruang di antara konka suerior dan konka media terdaat
muara sinus etmoid osterior dan sinus senoid.
Anatomi Sinus Paranasal
Ada delaan sinus aranasal* emat bua! ada masing#masing sisi !idung. Anatominya daat
dijelaskan sebagai berikut
Sinus rontal kanan dan kiri* sinus et!moid kanan dan kiri anterior dan osterior:* sinus maksila
dan sinus kanan dan kiri antrium !ig!more: dan sinus senoid kanan dan kiri. Semua sinus ini
dilaisi ole! mukosa yang meruakan lanjutan mukosa !idung* berisi udara dan semua bermuara
di rongga !idung melalui ostium masing#masing. )ada meatus medius yang meruakan ruang
diantara konka suerior dan konka inerior rongga !idung terdaat suatu +ela! semit yaitu
!iatus semilunaris yakni muara dari sinus maksila* sinus rontalis dan et!moid anterior. Sinus
aranasal terbentuk ada etus usia bulan 888 atau menjelang bulan 8? dan teta berkembang
14
8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx
15/24
selama masa kanak#kanak* jadi tidak !eran jika ada oto anak#anak belum ada sinus rontalis
karena belum terbentuk.
)ada meatus &eatus suerior yang meruakan ruang di antara konka suerior dan konka media
terdaat muara sinus etmoid osterior dan sinus senoid.
&ungsi sinus "aranasal
> &embentuk ertumbu!an ,aja!
> Sebagai engatur udara air conditioning :
> )eringan +ranium
> 'esonansi suara
> &embantu roduksi mukus
SINUSITIS
De1inisi
Sinusitis dikarakteristikkan sebagai suatu eradangan ada sinus paranasal . Sinusitis
diberi nama sesuai dengan sinus yang terkena. 6ila mengenai beberaa sinus disebut
multisinusitis. 6ila mengenai semua sinus paranasalis disebut pansunusitis. (isekitar rongga
!idung terdaat emat sinus yaitu sinus maksilaris terletak di ii:* sinus etmoidalis kedua
mata:* sinus frontalis terletak di da!i: dan sinus sfenoidalis terletak di belakang
da!i:. Sinusitis selalu melibatkan mukosa ada !idung dan jarang terjadi tana disertai
dengan rhinitis maka sering juga disebut rhinosinusitis:. 6erdasarkan deinisi* gejala acute
rhinosinusitis terjadi kurang dari 3 minngu* gejala subacute rhinosinusitis terjadi aling tidak
21#@0 !ari dan gejala chronic rhinosinusitis terjadi lebi! dari @0 !ari. Rhinosinusitis daat
diklasiikasikan berdasarkan temat anatomi maxillary, ethmoidal, frontal, sphenoidal :*
organisme atogen viral, bacterial, fungi:* adanya komlikasi orbital, intracranial : dan
di!ubungkan dengan beberaa aktor nasal polyposis, immunosupression, anatomic
variants:.
, E"idemiologi
15
8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx
16/24
Rhinosinusitis memengaru!i sekitar 3 juta orang er ta!un di Amerika dan jumla! yang
mengunjugi ruma! sakit mendekati 1@ juta orang. &enurut National Ambulatory Medical
Care Survey $A&4S:* kurang lebi! dilaorkan 1 B enderita
de,asa mengalami rhinosinusitis yang bersiat eisode er ta!unnya dan seerlimanya
sebagian besar didiagnosis dengan emberian antibiotik. )ada ta!un 199@* orang Amerika
meng!abiskan sekitar C3.39 miliyar untuk engobatan rhinosinusitis. Sekitar 0
B acute rhinosinusitis meruakan kasus yang bisa sembu! dengan sendirinya tana
dierlukan engobatan. )enyakit ini terjadi ada semua ras* semua jenis kelamin baik laki#
laki mauun eremuan dan ada semua kelomok umur. Chronic
rhinosinusitis memengaru!i sekitar 32 juta orang er ta!unnya dan 11*@ juta orang
mengunjungi dokter untuk meminta engobatan. )enyakit ini bersiat ersisten se!ingga
meruakan enyebab enting angka kesakitan dan kematian. Adaun enyakit ini daat
mengenai semua ras* semua jenis kelamin dan semua umur.
2 Etiologi
Sinusitis daat disebabkan ole! beberaa atogen seerti bakteri Streptococcus
pneumonia, aemophillus influen!a, Streptococcus group A, Staphylococcus aureus,
Neisseria, "lebsiella, #asil gram $%&, 'seudomonas, fusobakteria:* -irus Rhinovirus,
influen!a virus, parainfluen!a virus:* dan jamur.
)atogen yang aling sering daat diisolasi dari kultur maxillary sinus ada
asien sinusitis akut yang disebabkan bakteri seerti Streptococcus pneumonia, aemophillus
influen!a* dan Moraxella catarrhalis. Streptococcus pyogenes, Staphylococcus aureusdan
bakteri anaerob. Selain itu beberaa jenis jamur juga bereran dalam atogenesis enyakit
ini seerti Mucorales dan Aspergillus atau Candida sp. 6erikut beberaa enjelasan atogen
yang bereran dalam enyakit sinusitis akut
> Streptococcus pneumonia meruakan bakteri gram ositi* catalase%negative, facultatively
anaerobic cocci dimana 20 # 3 B dari sinusitis akut yang disebabkan bakteri ada kasus
orang de,asa. D10E
> aemophillus influen!a meruakan bakteri gram negati* facultatively anaerobic bacilli.
influen!a type # meruakan enyebab asti meningitis samai emakaian luas -aksin.
16
8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx
17/24
> Staphylococcus aureus sekarang ini dilaorkan mengalami eningkatan dalam atogen
enyebab sinusitis akut yang disebabkan bakteri. D11E
)ada sinusitis kronik ada beberaa bakteri yang tela! daat dilaorkan yang bereran sebagai
enyebab. $amun eran bakteri dalam atogenesis sinusitis kronik belum diketa!ui
seenu!nya. Adaaun beberaa +onto!nya seerti Staphylococcus aureus, Coagulase%
negative staphylococci , influen!a, M catarrhalis, dan S 'neumoniae. (isaming itu* ada
beberaa jenis jamur yang daat di!ubungkan dengan enyakit ini seerti Aspergillus sp,
Cryptococcus neoformans, Candida sp, Sporothrix schenckii dan Altemaria sp. Adaun
etiologi yang mungkin dari asien diatas adala! adanya ineksi dari bakteri. Hal ini karena
asien mengelu!kan adanya ilek yang kemungkinan disebabkan ole! bakteri.
/ Patogenesis
)ada dasarnya atoisiologi dari sinusitis diengaru!i ole! 3 aktor yaitu obstruksi
drainase sinus $sinus ostia&, kerusakan ada silia* dan kuantitas dan kualitas mukosa.
Sebagian besar eisode sinusitis disebabkan ole! ineksi -irus. ?irus tersebut sebagian besar
mengineksi saluran ernaasan atas seerti rhinovirus, influen!a A dan #* parainfluen!a,
respiratory syncytial virus, adenovirus dan enterovirus. Sekitar 90 B asien yang mengalami
8S)A akan memberikan bukti gambaran radiologis yang melibatkan sinus paranasal .
D*12E 8neksi -irus akan menyebabkan terjadinya udem ada dinding !idung
dan sinus se!ingga menyebabkan terjadinya enyemitan atau obstruksi ada ostium sinus*
dan berengaru! ada mekanisme drainase dalam sinus.
Selain itu inlamasi* polyps, tumor, trauma, scar * anatomic varian, dan nasal
instrumentation juga menyebabkan menurunya atensi sinus ostia. ?irus tersebut juga
memroduksi enzim dan neuraminidase yang mengendurkan mukosa sinus dan memer+eat
diusi -irus ada laisan mukosilia. Hal ini menyebabkan silia menjadi kurang akti dan sekret
yang diroduksi sinus menjadi lebi! kental* yang meruakan media yang sangat baik untuk
berkembangnya bakteri atogen. Silia yang kurang akti ungsinya tersebut terganggu ole!
terjadinya akumulasi +airan ada sinus. "erganggunya ungsi silia tersebut daat diengaru!i
ole! beberaa aktor seerti ke!ilangan laisan eitel bersilia* udara dingin* aliran udara yang
17
8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx
18/24
+eat* -irus* bakteri*environmental ciliotoxins* mediator inlamasi* kontak antara dua ermukaan
mukosa* arut* primary cilliary dyskinesia $"artagener syndrome&. Adanya bakteri dan laisan
mukosilia yang abnormal meningkatkan kemungkinan terjadinya reineksi atau reinokulasi dari
-irus. onsumsi oksigen ole! bakteri akan menyebabkan keadaan !ioksia di dalam sinus dan
akan memberikan media yang menguntungkan untuk berkembangnya
bakteri anaerob. )enurunan jumla! oksigen juga akan memengaru!i ergerakan silia dan
akti-itas leukosit. Sinusitis kronis daat disebabkan ole! ungsi laisan mukosilia yang tidak
adekuat* obstruksi se!ingga drainase sekret terganggu* dan terdaatnya beberaa bakteri atogen.
&enurut teori*atogenesis asien di atas disebabkan ole! de-iasi setum. (e-iasi setum
tersebut didaatkan dari emeriksaan isik.
3 Mani1estasi kilinis
&aniestasi klinis yang k!as dari kelainan ada sinus adala! sakit keala yang dirasakan
ketika enderita bangun ada agi !ari. &aniertasi klinis yang ditimbulkan ole!
sinusitis daat dibagi menjadi dua yaitu gejala subyekti dirasakan: dan gejala obyekti
dili!at:.
> ejala subyekti demam* lesu* !idung tersumbat* sekresi lender !idung yang kental dan
terkadang bau* sakit keala yang menjalar dan lebi! berat ada agi !ari.
> ejala obyekti kemungkinan ditemukan embengkakan ada daera! ba,a! orbita mata:
dan lama kelamaan akan bertamba! lebar samai ke ii.
Sinusitis akut dan kronis memilki gejala yang sama* yaitu nyeri tekan dan embengkakan
ada sinus yang terkena* tetai ada gejala tertentu yang timbul berdasarkan sinus yang
terkena
> Sinusitis maksilaris menyebabkan nyeri ii teat diba,a! mata* sakit gigi dan sakit keala
> Sinusitis rontalis menyebabkan sakit keala di da!i
> Sinusitis etmoidalis menyebabkan nyeri di belakang dan diantara mata serta sakit keala di
da!i.
> Sinusitis senoidalis menyebabkan nyeri yang lokasinya tidak daat diastikan dan bisa
dirasakan di un+ak keala bagian dean atauun belakang* atau kadang menyebabkan
sakit telinga dan sakit le!er.
18
8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx
19/24
4 Diagnosis dan Diagnosis Banding
(alam menegakkan diagnosis enyakit sinusitis baik akut mauun kronik !arus
melakukan beberaa langka! seerti anamnesis ri,ayat asien:* emeriksaan isik* dan
emeriksaan enunjang lainnya. )enegakkan diagnosis tersebut !arus dilakukan dengan
+ermat sebab ini akan sangat memengaru!i dokter terutama dalam enatalaksanaan asien.
6erikut langka!#langka! dalam mendiagnosis sinusitis baik akut mauun kronis.
a: Sinusitis Akut
> Anamnesis
'i,ayat rhinitis allergi, vasomotor rhinitis, nasal polyps, rhinitis
medicamentosa atau immunodeficiency !arus di+ari dalam menge-aluasi
sinusitis. Sinusitis lebi! sering terjadi ada orang yang mengalami kelainan
kongenital ada imunitas !umoral dan ergerakan sillia* cystic fibrosis dan
enderita A8(S. Sinusitis yang disebabkan ole! bakteri sering sala! diagnosis.
Faktanya !anya 00 B dari kasus yang ber!asil didiagnosis dengan teat ole!
dokter.
&eskiun kriteria diagnosis sinusitis akut tela! ditetakan* tak ada satu tanda atau
gejala yang kuat dalam mendiagnosis sinusitis yang disebabkan bakteri. Akan
tetai* sinusitis akut yang disebabkan bakteri !arus di+urigai ada asien yang
memerli!atkan gejala 8S)A yang disebabkan -irus yang tidak sembu! selama 10
!ari atau memburuk setela! G !ari.
> )emeriksaan Fisik
)ada emeriksaan isik* !al#!al yang mungkin kita temui ada asien
seerti purulent nasal secretion, purulent posterior pharyngeal secretion, mucosal
erythema, periorbital erythema, tenderness overlying sinuses, air%fluid levels on
transillium of the sinuses dan facial erythema.
> )emeriksaan )enunjang
)emeriksaan ;aboratorium
8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx
20/24
sitologi nasal berguna untuk menjelaskan beberaa !al seerti allergic
rhinitis, eosinophilia, nasal polyposisdan aspirin sensitivity. ita juga
daat melakukan kultur ada roduk sekresi nasal akan teai sangat
terbatas karena sering terkontaminasi dengan normal lora.
)emeriksaan 8maging
)emerikasaan ini dilakukan terutama untuk mendaatkan
gambaran sinus yang di+urigai mengalami ineksi. Ada beberaa ili!an
imaging yang daat dilakukan yaitu plain radiography kurang sensiti
terutama ada sinus ethmoidal :* C) scan !asilnya lebi! baik dari
ada rontgen tai agak ma!al:* MR* berguna !anya ada ineksi jamur
atau +uriga tumor: dan US enggunaannya terbatas:. D@E
b: Sinusitis kronik
> Anamnesis
Sinusitis kronik lebi! sulit didiagnosis dibandingkan dengan sinusitis akut. (alam
menggali ri,ayat asien !arus +ermat* jika tidak maka sering sala!
diagnosis. ejala seerti demam dan nyeri ada ,aja! biasanya tidak ditemukan
ada asien sinusitis kronik.
> )emeriksaan Fisik
)ada emeriksaaan isik asien sinusitis kronik ditemukan beberaa !al
seerti pain or tenderness on palpation over frontal or maxillary sinuses*
oropharyngeal erythema dan purulent secretions* dental +aries dan ophthalmic
manifestation $con+unctival congestion dan lacrimation, proptosis&.
> )emeriksaan )enunjang
)emeriksaan ;aboratorium
)emeriksaan kultur !ausan nasal tidak memiliki nilai diagnostik.
adang#kadang ada !ausan nasal ditemukan juga eosinoil yang
mengindikasikan adanya enyebab alergi. )emeriksaan dara! lengka
rutin dan (SR se+ara umum kurang membantu* akan tetai biasanya
ditemukan adanya kenaikan ada asien dengan demam. )ada kasus yang
berat* kultur dara! dan kultur dara! fungal sangat dierlukan. "es alergi
dierlukan untuk men+ari enyebab enyakit yang mendasari.
20
8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx
21/24
)emeriksaan 8maging
8maging yang tersedia untuk membantu dalam menegakkan
diagnosis sinusitis kronis seerti plain radiography* C) scan* dan MR* .
)rinsi enggunaannya sama ada sinusitis akut. D3*GE
Adaun beberaa diagnosis banding dari masing#masing tie sinusitis yaitu
a: Sinusitis Akut asthma, bronchitis, influen!a* dan rhinitis alergi
b& Sinusitis ronik -, gastroesophageal reflux diseases, rhinitis alergi, rhinocerebral
mucormycosis dan acute sinusitis. D3E
5 Penatalaksanaan
a: Sinusitis Akut
"ujuan dari terai sinusitis akut adala! memerbaiki ungsi mukosilia dan mengontrol
ineksi. "erai sinusitis karena ineksi -irus tidak memerlukan antimikrobial. "erai
standard nonantimikrobial diantaranya topical steroid *topical dan atau oral decongestan,
mucolytics dan intranasal saline spray.
6erdasarkan edoman Sinus and Allergy ealth 'artnership ta!un 2000* terai
sinusitis akut yang disebabkan bakteri dikatakorikan menjadi 3 kelomok
> (e,asa dengan sinusitis ringan yang tidak meminum antibiotik
Amo7i+illinI+la-ulanate* amo7i+illin 1.#3. gId:* +eodo7ime ro7etil* atau
+euro7ime direkomendasikan sebagai terai a,al
> (e,asa dengan sinusitis ringan yang tela! mendaat antibiotik sebelumnya @
minggu dan de,asa dengan sinusitis sedang Amo7i+illinI+la-ulanate*
amo7i+illin 3#3. g:* +eodo7ime ro7etil* atau +ei7ime
> (e,asa dengan sinusitis sedang yang tela! mendaat antibiotik sebelumnya @
minggu Amo7i+illinI+la-ulanate* le-olo7a+in* mo7ilo7a+in* atau
do7y+y+line. DGE
b: Sinusitis ronik
"erai yang daat dilakukan ertama kali seerti mengontrol aktor#aktor resiko
karena sinusitis kronik memiliki banyak aktor resiko dan beberaa enyebab yang
21
8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx
22/24
berotensial. Selain itu* terai selanjutnya yaitu mengontrol gejala yang mun+ul serta
emili!an antimikrobial biasanya oral: yang di akai.
"ujuan utama dari terai dengan menggunakan obat yaitu untuk mengurangi ineksi*
mengurangi kesakitan dan men+ega! terjadinya komlikasi. Adaun berikut beberaa
+onto! antibiotik yang digunakan seerti
> ?an+omy+in ;y!o+in* ?an+o+in* ?an+oled: J5 Adult 1 g or 1 mgIkg 8? K12!*
)ediatri+ 30#0 mgIkgId 8? in 2 doses
> &o7ilo7a+in A-elo7: J5 Adult 00 mg )/I8? Kd* )ediatri+ L1M years $ot
re+ommended * 51M years Administer as in adults
> Amo7i+illin Amo7il* "rimo7* 6iomo7: J5 Adult 00 mg to 1 g )/
KM!*)ediatri+ 0# mgIkgId )/ KM! di-ided. D@*9E
)asien yang tela! mendaatkan terai dan mulai menunjukkan adanya kemajuan
!endaknya teta dilakukan follo/ up agar roses enyembu!an daat berjalan dengan
baik. Adaaun yang erlu dier!atikan diantaranya minum air se+ukunya* !indari merokok*
imbangi nutrisi dan lain#lain.
6. Prognosis dan #om"likasi
)rognosis untuk enderita sinusitis akut yaitu sekitar 0 B akan sembu! se+ara sontan
tana emberian antibiotik. "erkadang juga enderita bisa mengalami relas setela!
engobatan namun jumla!nya sedikit yaitu kurang dari B. omlikasi dari enyakit ini
bisa terjadi akibat tidak ada engobatan yang adekuat yang nantinya akan daat
menyebabkan sinusitis kronik* meningitis, brain abscess* atau komlikasi extra sinus
lainnya. D1*2E
Sedangkan rognosis untuk sinusitis kronik yaitu jika dilakukan engobatan yang dini maka
akan mendaatkan !asil yang baik. Untuk komlikasinya bisa berua orbital cellulitis,
cavernous sinus thrombosis, intracranial extension $brain abscess, meningitis& dan mucocele
formation. D1*2*3E
22
8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx
23/24
DAFTAR PUSTAKA
1.
8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx
24/24
2. )eter A. Hilger* &(. 199G. #*(S, buku a+ar 'enyakit )) . Nakarta buku kedokteran