Click here to load reader
Upload
naharazizi
View
104
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Arang Aktif
Arang merupakan suatu padatan berpori yang mengandung 85-95% karbon,
dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon dengan pemanasan pada suhu
tinggi. Ketika pemanasan berlangsung, diusahakan agar tidak terjadi kebocoran udara
di dalam ruangan pemanasan sehingga bahan yang mengandung karbon tersebut
hanya terkarbonisasi dan tidak teroksidasi. Arang selain digunakan sebagai bahan
bakar, juga dapat digunakan sebagai adsorben (penyerap). Daya serap ditentukan oleh
luas permukaan partikel dan kemampuan ini dapat menjadi lebih tinggi jika terhadap
arang tersebut dilakukan aktivasi dengan aktif faktor bahan-bahan kimia ataupun
dengan pemanasan pada temperatur tinggi. Dengan demikian, arang akan mengalami
perubahan sifat-sifat fisika dan kimia. Arang yang demikian disebut sebagai arang
aktif.
Luas permukaan arang aktif berkisar antara 300-3500 m2/g dan ini
berhubungan dengan struktur pori internal yang menyebabkan arang aktif mempunyai
sifat sebagai adsorben. Arang aktif dapat mengadsorpsi gas dan senyawa-senyawa
kimia tertentu atau sifat adsorpsinya selektif, tergantung pada besar atau volume pori-
pori dan luas permukaan. Daya serap arang aktif sangat besar, yaitu 25-100%
terhadap berat arang aktif.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Universitas Sumatera Utara
Arang aktif dibagi atas 2 tipe, yaitu arang aktif sebagai pemucat dan sebagai
penyerap uap. Arang aktif sebagai pemucat, biasanya berbentuk powder yang sangat
halus, diameter pori mencapai 1000 Å, digunakan dalam fase cair, berfungsi untuk
memindahkan zat-zat pengganggu yang menyebabkan warna dan bau yang tidak
diharapkan, membebaskan pelarut dari zat-zat pengganggu dan kegunaan lain yaitu
pada industri kimia dan industri baju. Diperoleh dari serbuk-serbuk gergaji, ampas
pembuatan kertas atau dari bahan baku yang mempunyai densitas kecil dan
mempunyai struktur yang lemah. Arang aktif sebagai penyerap uap, biasanya
berbentuk granular atau pellet yang sangat keras diameter pori berkisar antara 10-200
Å, tipe pori lebih halus, digunakan dalam fase gas, berfungsi untuk memperoleh
kembali pelarut, katalis, pemisahan dan pemurnian gas. Diperoleh dari tempurung
kelapa, tulang, batu bata atau bahan baku yang mempunyai struktur keras.
Sehubungan dengan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan arang aktif
untuk masing-masing tipe, pernyataan di atas bukan merupakan suatu keharusan.
Karena ada arang aktif sebagai pemucat diperoleh dari bahan yang mempunyai
densitas besar, seperti tulang. Arang tulang tersebut, dibuat dalam bentuk granular
dan digunakan sebagai pemucat larutan gula. Demikian juga dengan arang aktif yang
digunakan sebagai penyerap uap dapat diperoleh dari bahan yang mempunyai
densitas kecil, seperti serbuk gergaji.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Penggunaan Arang Aktif
No. Pemakai Kegunaan Jenis/ Mesh
1. Industri obat dan
makanan
Menyaring, penghilangan bau dan
rasa
8x30, 325
2. Minuman keras dan
Ringan
Pengilangan warna, bau pada
minuman
4x8, 4x12
3. Kimia perminyakan Penyulingan bahan mentah 4x8, 4x12, 8x30
4. Pembersih air Penghilangan warna, bau,
penghilangan resin
5. Budi daya udang Permurnian, penghilangan
ammonia, netrite phenol dan
logam berat
4x8, 4x12
6. Industri gula Penghilangan zat-zat warna,
menyerap proses penyaringan
menjadi lebih sempurna
4x8, 4x12
7. Pelarut yang digunakan
kembali
Penarikan kembali berbagai
pelarut
4x8, 4x12, 8x30
8. Pemurnian gas Menghilangkan sulfur, gas
beracun, bau busuk asap
4x8, 4x12
9. Katalisator Reaksi katalisator pengangkut vinil
chloride, vinil acetat
4x8, 4x30
10. Pengolahan pupuk Pemurnian, penghilangan bau 8x30
Sumber: Meilita.T. Sembiring, ST dan Tuti. S. Sinaga, ST (2003)
Arang juga dapat dihasilkan dengan cara destilasi kering. Dengan cara ini,
bahan baku dipanaskan dalam suatu ruangan vakum. Hasil yang diperoleh berupa
residu yaitu arang dan destilat yang terdiri dari campuran metanol dan asam asetat.
Residu yang dihasilkan bukan merupakan karbon murni, tetapi masih mengandung
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Universitas Sumatera Utara
abu dan ter. Hasil yang diperoleh seperti metanol, asam asetat dan arang tergantung
pada bahan baku yang digunakan dan metoda destilasi.
Proses aktivasi merupakan hal yang penting diperhatikan di samping bahan
baku yang digunakan. Yang dimaksud dengan aktivasi adalah suatu perlakuan
terhadap arang yang bertujuan untuk memperbesar pori yaitu dengan cara
memecahkan ikatan hidrokarbon atau mengoksidasi molekul-molekul permukaan
sehingga arang mengalami perubahan sifat, baik fisika maupun kimia, yaitu luas
permukaannya bertambah besar dan berpengaruh terhadap daya adsorpsi. Metoda
aktivasi yang umum digunakan dalam pembuatan arang aktif adalah:
a. Aktivasi Kimia: proses pemutusan rantai karbon dari senyawa organik dengan
pemakaian bahan-bahan kimia.
b. Aktivasi Fisika: proses pemutusan rantai karbon dari senyawa organik dengan
bantuan panas, uap dan CO2.
Untuk aktivasi kimia, aktivator yang digunakan adalah bahan-bahan kimia
seperti: hidroksida logam alkali garam-garam karbonat, klorida, sulfat, fosfat dari
logam alkali tanah dan khususnya ZnCl2 asam-asam anorganik seperti H2SO4 dan
H3PO4. Arang aktif sebagai pemucat, dapat dibuat dengan aktivasi kimia. Bahan baku
dicampur dengan bahan-bahan kimia, kemudian campuran tersebut dipanaskan pada
temperatur 500-900°C. Selanjutnya didinginkan, dicuci untuk menghilangkan dan
memperoleh kembali sisa-sisa zat kimia yang digunakan. Akhirnya, disaring dan
dikeringkan. Bahan baku dapat dihaluskan sebelum atau setelah aktivasi.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Universitas Sumatera Utara
Cheremisinoff dan A. C. Moressi (1978), mengemukakan bahwa proses
pembuatan arang aktif terdiri dari tiga tahap yaitu:
a. Dehidrasi: proses penghilangan air.
Bahan baku dipanaskan sampai temperatur 170 °C.
b. Karbonisasi: pemecahan bahan-bahan organik menjadi karbon.
Temperatur di atas 170°C akan menghasilkan CO, CO2 dan asam asetat. Pada
temperatur 275°C, dekomposisi menghasilkan tar, metanol dan hasil sampingan
lainnya. Pembentukan karbon terjadi pada temperatur 400 � 600°C.
c. Aktivasi: dekomposisi tar dan perluasan pori-pori.
Dapat dilakukan dengan uap atau CO2 sebagai aktivator.
Sifat arang aktif yang paling penting adalah daya serap. Dalam hal ini, ada
beberapa faktor yang mempengaruhi daya serap adsorpsi, yaitu:
1. Sifat Adsorben
Arang aktif yang merupakan adsorben adalah suatu padatan berpori, yang
sebagian besar terdiri dari unsur karbon bebas dan masing-masing berikatan
secara kovalen. Dengan demikian, permukaan arang aktif bersifat non polar.
Selain komposisi dan polaritas, struktur pori juga merupakan faktor yang penting
diperhatikan. Struktur pori berhubungan dengan luas permukaan, semakin kecil
pori-pori arang aktif, mengakibatkan luas permukaan semakin besar. Dengan
demikian kecepatan adsorpsi bertambah. Untuk meningkatkan kecepatan
adsorpsi, dianjurkan agar menggunakan arang aktif yang telah dihaluskan. Jumlah
atau dosis arang aktif yang digunakan, juga diperhatikan.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Universitas Sumatera Utara
2. Sifat Serapan
Banyak senyawa yang dapat diadsorpsi oleh arang aktif, tetapi kemampuannya
untuk mengadsorpsi berbeda untuk masing-masing senyawa. Adsorpsi akan
bertambah besar sesuai dengan bertambahnya ukuran molekul serapan dari
sturktur yang sama, seperti dalam deret homolog. Adsorsi juga dipengaruhi oleh
gugus fungsi, posisi gugus fungsi, ikatan rangkap, struktur rantai dari senyawa
serapan.
3. Temperatur
Dalam pemakaian arang aktif dianjurkan untuk menyelidiki temperatur pada saat
berlangsungnya proses. Karena tidak ada peraturan umum yang bisa diberikan
mengenai temperatur yang digunakan dalam adsorpsi. Faktor yang mempengaruhi
temperatur proses adsoprsi adalah viskositas dan stabilitas termal senyawa
serapan. Jika pemanasan tidak mempengaruhi sifat-sifat senyawa serapan, seperti
terjadi perubahan warna maupun dekomposisi, maka perlakuan dilakukan pada
titik didihnya. Untuk senyawa volatil, adsorpsi dilakukan pada temperatur kamar
atau bila memungkinkan pada temperatur yang lebih kecil.
4. pH (Derajat Keasaman)
Untuk asam-asam organik adsorpsi akan meningkat bila pH diturunkan, yaitu
dengan penambahan asam-asam minreal. Ini disebabkan karena kemampuan asam
mineral untuk mengurangi ionisasi asam organik tersebut. Sebaliknya bila pH
asam organik dinaikkan yaitu dengan menambahkan alkali, adsorpsi akan
berkurang sebagai akibat terbentuknya garam.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Universitas Sumatera Utara
5. Waktu Kontak
Bila arang aktif ditambahkan dalam suatu cairan, dibutuhkan waktu untuk
mencapai kesetimbangan. Waktu yang dibutuhkan berbanding terbalik dengan
jumlah arang yang digunakan. Selain ditentukan oleh dosis arang aktif,
pengadukan juga mempengaruhi waktu singgung. Pengadukan dimaksudkan
untuk memberi kesempatan pada partikel arang aktif untuk bersinggungan dengan
senyawa serapan. Untuk larutan yang mempunyai viskositas tinggi, dibutuhkan
waktu singgung yang lebih lama (Sembiring, 2003).
2.2. Kontaminasi Logam Berat
Secara umum diketahui bahwa logam berat merupakan unsur yang berbahaya
di permukaan bumi, sehingga kontaminasi logam berat di lingkungan merupakan
masalah besar dunia saat ini. Persoalan spesifik di lingkungan terutama akumulasinya
sampai pada rantai makanan dan keberadaannya di alam, serta meningkatnya
sejumlah logam berat yang menyebabkan keracunan terhadap tanah, udara, dan air
meningkat. Proses industri dan urbanisasi memegang peranan penting terhadap
peningkatan kontaminan tersebut (Onrizal, 2005).
Logam berat di suatu lahan secara umum bisa berasal dari proses alam atau
akibat kegiatan manusia. Proses alam seperti perubahan siklus alamiah
mengakibatkan batuan-batuan dan gunung berapi memberikan kontribusi yang sangat
besar ke lingkungan. Namun apabila proses alam tersebut tidak mengalami perubahan
siklus, jarang yang sampai pada tingkat toksik. Sedangkan kegiatan-kegiatan manusia
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Universitas Sumatera Utara
yang dapat menyebabkan masuknya logam berat ke lingkungan antara lain adalah
pertambangan (minyak, emas, batubara, dll), pembangkit tenaga listrik, peleburan
logam, pabrik-pabrik pupuk, kegiatan-kegiatan industri lainnya, dan penggunaan
produk sintetik (misalnya pestisida, cat, baterai, limbah industri, dll). Kontaminasi ini
akan terus meningkat sejalan dengan meningkatnya usaha eksploitasi berbagai
sumber alam di mana logam berat terkandung di dalamnya (USDA NRCS, 2000,
Suhendrayatna, 2001). Unsur pencemar utama dari logam berat dan sumbernya
di alam secara lengkap disajikan pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Daftar Unsur Utama dari Logam Berat dan Sumbernya di Alam
No. Unsur Sumber Logam di Alam 1. Antimony Stibnite (Sb2S3), geothermal springs, mine drainage 2. Arsenic Metal arsenides and arsenates, sulfide ores (arsenopyrite), arsenite
(HasO2), vulcanic gases, geothermal springs 3. Beryllium Beryl (Be3Al2Si6O16), Phenacite (Be2Si)4) 4. Cadmium Zinc carbonate and sulfide ores, copper carbonate and sulfide ores 5. Chromium Chromite (FeCr2O), chromic oxide (Cr2O3) 6. Copper Free metal (Cu0), copper sulfide (CuS2), Chalcopyrite (CuFeS2), mine
drainage 7. Lead Galena (PbS) 8. Mercury Free mercury (Hg0), Cinnabar (HgS) 9. Nickel Ferromagnesian minerals, ferrous sulfide ores, nickel oxide (NiO2),
Pentladite [(Ni,Fe) 9S8], nickel hydroxide [Ni(OH)3] 10. Selenium Free metal (Ag0), Ferroselite (FeSe2), uranium deposits, black shales,
Chalcopyrite-Pantladite-Pyrrhotite deposits 11. Silver Free metal (Ag0), silver chlorite (AgCl2), Argentide (AgS2), copper,
lead, zinc ores 12. Thallium Copper, lead, silver residues 13. Zinc Zinc blende (ZnS), Willemite (ZnSiO4), Calamite (ZnCO3), mine
drainage Sumber: Novotny (1995) yang dimodifikasi oleh Suhendrayatna (2001)
Salah satu indikator yang digunakan untuk mendeteksi pencemaran air adalah
cemaran logam berat di dalamnya. Disebut logam berat berbahaya karena umumnya
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Universitas Sumatera Utara
memiliki rapat massa tinggi (5 g/cm3) dan sejumlah konsentrasi kecil dapat bersifat
racun dan berbahaya. Di antara semua unsur logam berat, Hg menduduki urutan
pertama dalam hal sifat racunnya kemudian diikuti oleh logam berat antara lain Cd,
Ag, Ni, Cu, Pb, As, Cr, Sn, dan Zn.
Berdasarkan sudut pandang toksikologi, logam berat terbagi ke dalam dua
jenis yaitu: pertama logam berat esensial di mana keberadaannya dalam jumlah
tertentu sangat dibutuhkan oleh setiap organisme hidup, seperti antara lain Zn, Cu,
Fe, Co, Mn, dan lain-lain. Kedua logam berat tidak esensial atau beracun, di mana
keberadaan dalam tubuh organisme hidup hingga saat ini masih belum diketahui
manfaatnya bahkan justru dapat bersifat racun, seperti misalnya; Hg, Cd, Pb, Cr, dan
lain-lain.
Logam berat adalah unsur-unsur kimia dengan bobot jenis lebih besar dari 5
gr/cm3, terletak di sudut kanan bawah sistem periodik, mempunyai afinitas yang
tinggi terhadap unsur S dan biasanya bernomor atom 22 sampai 92 dari perioda 4
sampai 7 (Miettinen, 1977). Sebagian logam berat seperti timbal (Pb), kadmium (Cd),
dan merkuri (Hg) merupakan zat pencemar yang berbahaya. Afinitas yang tinggi
terhadap unsur S menyebabkan logam ini menyerang ikatan belerang dalam enzim,
sehingga enzim bersangkutan menjadi tak aktif. Gugus karboksilat (-COOH) dan
amina (-NH2) juga bereaksi dengan logam berat. Kadmium, timbal, dan tembaga
terikat pada sel-sel membran yang menghambat proses transpormasi melalui dinding
sel. Logam berat juga mengendapkan senyawa fosfat biologis atau mengkatalis
penguraiannya (Manahan, 1977).
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan sifat kimia dan fisikanya, maka tingkat atau daya racun logam
berat terhadap hewan air dapat diurutkan (dari tinggi ke rendah) sebagai berikut
merkuri (Hg), kadmium (Cd), seng (Zn), timah hitam (Pb), krom (Cr), nikel (Ni), dan
kobalt (Co) (Sutamihardja dkk, 1982). Menurut Darmono (1995) daftar urutan
toksisitas logam paling tinggi ke paling rendah terhadap manusia yang
mengkomsumsi ikan adalah sebagai berikut Hg2+> Cd2+ > Ag2+ > Ni2+ > Pb2+ >As2+
>Cr2+ > Sn2+ > Zn2+. Sedangkan menurut Kementrian Negara Kependudukan dan
Lingkungan Hidup (1990) sifat toksisitas logam berat dapat dikelompokan ke dalam 3
kelompok, yaitu bersifat toksik tinggi yang terdiri dari atas unsur-unsur Hg, Cd, Pb,
Cu, dan Zn. Bersifat toksik sedang terdiri dari unsur-unsur Cr, Ni, dan Co, sedangkan
bersifat tosik rendah terdiri atas unsur Mn dan Fe.
Adanya logam berat di perairan, berbahaya baik secara langsung terhadap
kehidupan organisme, maupun efeknya secara tidak langsung terhadap kesehatan
manusia. Hal ini berkaitan dengan sifat-sifat logam berat (PPLH-IPB, 1997;
Sutamihardja dkk, 1982) yaitu:
1. Sulit didegradasi, sehingga mudah terakumulasi dalam lingkungan perairan dan
keberadaannya secara alami sulit terurai (dihilangkan).
2. Dapat terakumulasi dalam organisme termasuk kerang dan ikan, dan akan
membahayakan kesehatan manusia yang mengkomsumsi organisme tersebut.
3. Mudah terakumulasi di sedimen, sehingga konsentrasinya selalu lebih tinggi dari
konsentrasi logam dalam air. Di samping itu sedimen mudah tersuspensi karena
pergerakan masa air yang akan melarutkan kembali logam yang dikandungnya ke
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Universitas Sumatera Utara
dalam air, sehingga sedimen menjadi sumber pencemar potensial dalam skala
waktu tertentu
2.2.1. Tembaga (Cu)
Tembaga bersifat racun terhadap semua tumbuhan pada konsentrasi larutan
di atas 0,1 ppm. Konsentrasi yang aman bagi air minum manusia tidak lebih dari 1
ppm. Bersifat racun bagi domba pada konsentrasi di atas 20 ppm. Konsentrasi normal
komponen ini di tanah berkisar 20 ppm dengan tingkat mobilitas sangat lambat
karena ikatan yang sangat kuat dengan material organik dan mineral tanah liat.
Kehadiran tembaga pada limbah industri biasanya dalam bentuk ion bivalen Cu(II)
sebagai hydrolytic product. Beberapa industri seperti pewarnaan, kertas, minyak,
industri pelapisan melepaskan sejumlah tembaga yang tidak diharapkan. Tembaga
dalam konsentrasi tinggi (22-750 mg/kg tanah kering) dijumpai pada sedimen di laut
Hongkong dan jumlah yang sama juga ditemui pada sejumlah pelabuhan-pelabuhan
di Inggris (Nora, 1998).
Tembaga merupakan logam yang ditemukan di alam dalam bentuk senyawa
dengan sulfida (CuS). Tembaga sering digunakan pada pabrik-pabrik yang
memproduksi peralatan listrik, gelas, dan alloy. Tembaga masuk keperairan
merupakan faktor alamiah seperti terjadinya pengikisan dari batuan mineral sehingga
terdapat debu, partikel-partikel tembaga yang terdapat dalam lapisan udara akan
terbawa oleh hujan. Tembaga juga berasal dari buangan bahan yang mengandung
tembaga seperti dari industri galangan kapal, industri pengolahan kayu, dan limbah
domestik.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Universitas Sumatera Utara
Pada konsentrasi 2,3 � 2,5 mg/l dapat mematikan ikan dan akan menimbulkan
efek keracunan, yaitu kerusakan pada selaput lendir (Saeni, 1997). Tembaga dalam
tubuh berfungsi sebagai sintesa hemoglobin dan tidak mudah dieksresikan dalam
urine karena sebagian terikat dengan protein, sebagian dieksresikan melalui empedu
ke dalam usus dan dibuang ke feses, sebagian lagi menumpuk dalam hati dan ginjal,
sehingga menyebabkan penyakit anemia dan tuberkulosis.
2.2.2. Kadmium (Cd)
Penggunaan kadmium yang paling besar (75%) adalah dalam industri batu
baterai (terutama baterai Ni-Cd). Selain itu, logam ini juga dapat digunakan campuran
pigmen, electroplating, pembuatan alloys dengan titik lebur yang rendah, pengontrol
pembelahan reaksi nuklir, dalam pigmen cat dengan membentuk beberapa garamnya
seperti kadmium oksida (yang lebih dikenal sebagai kadmium merah),
semikonduktor, stabilisator PVC, obat-obatan seperti sipilis dan malaria, dan
penambangan timah hitam dan bijih seng, dan sebagainya.
Logam kadmium mempunyai penyebaran sangat luas di alam, hanya ada satu
jenis mineral kadmium di alam yaitu greennockite (CdS) yang selalu ditemukan
bersamaan dengan mineral spalerite (ZnS). Berdasar pada sifat-sifat kimianya, logam
Cd didalam persenyawaan yang dibentuknya pada umumnya mempunyai bilangan
valensi 2+, sangat sedikit yang mempunyai bilangan valensi 1+. Waktu paruh dari
kadmium dalam tubuh 7-30 tahun dan menembus ginjal terutama setelah terjadi
kerusakan.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Universitas Sumatera Utara
Kadmium (Cd) merupakan salah satu jenis logam berat yang berbahaya
karena unsur ini berisiko tinggi terhadap pembuluh darah. Logam ini memiliki
tendensi untuk bioakumulasi. Keracunan yang disebabkan oleh kadmium dapat
bersifat akut dan keracunan kronis. Logam Cd merupakan logam asing dalam tubuh
dan tidak dibutuhkan dalam proses metabolisme. Logam ini teradsorbsi oleh tubuh
manusia yang akan menggumpal di dalam ginjal, hati dan sebagian dibuang keluar
melalui saluran pencernaan. Keracunan Cd dapat mempengaruhi otot polos pembuluh
darah. Akibatnya tekanan darah menjadi tinggi yang kemudian bisa menyebabkan
terjadinya gagal jantung dan kerusakan ginjal.
Penelitian terkini menyebutkan bahwa logam beracun kadmium dapat dibawa
ke dalam tubuh oleh seng yang terikat dalam protein (dalam hal ini adalah struktur
protein yang mengandung rantai seng). Ikatan kadmium dalam zat organik
mempunyai kekuatan 10 kali lebih besar dibandingkan dengan seng jika terikat dalam
zat organik. Sebagai tambahan, kadmium juga dapat menggantikan magnesium dan
kalsium dalam ikatannya dengan struktur zat organik. Secara prinsip, pada
konsentrasi rendah berefek terhadap gangguan pada paru-paru, emphysemia dan renal
turbular disease yang kronis. Kadmium lebih mudah terakumulasi oleh tanaman jika
dibandingkan dengan timbal (Pb). Logam berat ini tergabung bersama timbal dan
merkuri sebagai �the big three heavy metals� yang memiliki tingkat bahaya tertinggi
pada kesehatan manusia (Saeni, 1997).
Dari evaluasi beberapa teknik pengolahan logam berat dengan
mempertimbangkan akan kemudahan sistem aplikasi lapangan dan sumber daya yang
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Universitas Sumatera Utara
melimpah, maka diperoleh suatu metode yang lebih representatif dalam mengolah
logam berat timbal dan kadmium. Metode tersebut adalah adsorpsi dengan media
karbon aktif. Karbon aktif memiliki ruang pori sangat banyak dengan ukuran
tertentu. Pori-pori ini dapat menangkap partikel-partikel sangat halus (molekul)
terutama logam berat dan menjebaknya di sana. Penyerapan menggunakan karbon
aktif adalah efektif untuk menghilangkan logam berat. Ion logam berat ditarik oleh
karbon aktif dan melekat pada permukaannya dengan kombinasi dari daya fisik
kompleks dan reaksi kimia. Karbon aktif memiliki jaringan porous (berlubang) yang
sangat luas yang berubah-ubah bentuknya untuk menerima molekul pengotor baik
besar maupun kecil. Efektivitas adsorpsi karbon aktif terhadap logam timbal Pb2+
telah ditunjukkan pada sertifikat NSF (National Sanitation Foundation) yang
merefleksikan isotherm Langmuir di mana adsorbsi logam berat Pb akan berlangsung
sampai mencapai titik keseimbangan di mana proses adsorbsi tidak akan berjalan lagi
atau berhenti meskipun dosis karbon aktif diperbesar. Kecepatan penyerapan ini
tergantung dari sifat adsorbsi, temperatur, pH, dan waktu singgung karbon aktif
dengan Pb. Sedangkan penyerapan Cd relatif merefleksikan isotherm Freundlich.
Proses eliminasi logam berat Pb dan Cd dengan karbon aktif akan semakin
efektif di mana selain sebagai adsorben karbon aktif secara simultan juga bertindak
sebagai pemberat (weighing agent) demikian pula jika berbagai metode pengolahan
digabung misalnya metode adsorbsi karbon aktif dengan metode konvensional
(koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi dan klorinasi). Penyerapan karbon aktif
bubuk dapat digunakan pada instalasi pengolahan di hampir seluruh tempat/titik
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Universitas Sumatera Utara
pembubuhan. Pembubuhan karbon aktif dapat dilakukan dengan sistem kering
maupun basah. Titik pembubuhan ini tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Untuk meningkatkan kecepatan adsorpsi, dianjurkan agar
menggunakan arang aktif yang telah dihaluskan.
2.3. Adsorpsi
Adsorpsi adalah proses pengumpulan subtansi terlarut (soluble) yang ada
dalam larutan oleh permukaan benda penyerap di mana terjadi suatu ikatan kimia
fisika antara subtansi dan penyerapnya. Proses adsorpsi digambarkan sebagai proses
molekul meninggalkan larutan dan menempel pada permukaan zat penyerap akibat
ikatan fisika dan kimia. Adsorpsi dalam air limbah sering mengikuti proses biologis
untuk menyisihkan bahan-bahan yang tidak tersisihkan oleh proses biologis, misalnya
bahan organik non-biodegradabel. Oleh karena itu adsorpsi sering dikelompokkan
sebagai pengolahan tersier (Sawyer et. al., 1994 dalam Masduqi dan Slamet, 2000).
Permukaan padatan yang kontak dengan suatu larutan cenderung untuk
menghimpun lapisan dari molekul-molekul zat terlarut pada permukaannya akibat
ketidakseimbangan gaya-gaya pada permukaan. Adsorpsi kimia menghasilkan
pembentukan lapisan monomolekular adsorbat pada permukaan melalui gaya-gaya
dari valensi sisa dari molekul-molekul pada permukaan. Adsorpsi fisika diakibatkan
kondensasi molekular dalam kapiler-kapiler dari padatan. Secara umum, unsur-unsur
dengan berat molekul yang lebih besar akan lebih mudah diadsorpsi.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Universitas Sumatera Utara
Terjadi pembentukan yang cepat sebuah kesetimbangan konsentrasi antar-
muka, diikuti dengan difusi lambat ke dalam partikel-partikel karbon. Laju adsorpsi
keseluruhan dikendalikan oleh kecepatan difusi dari molekul-molekul zat terlarut
dalam pori-pori kapiler dari partikel karbon. Kecepatan itu berbanding terbalik
dengan kuadrat diameter partikel, bertambah dengan kenaikan konsentrasi zat
terlarut, bertambah dengan kenaikan temperatur, dan berbanding terbalik dengan
kenaikan berat molekul zat terlarut (Freeman, 1989).
Pada proses adsorpsi dibatasi proses difusi film dan difusi pori yang
tergantung pada lamanya kontak antara partikel adsorben dan fluida dalam sistem.
Bila lamanya kontak relatif sedikit maka lapisan film yang disekeliling partikel akan
tebal sehingga proses adsorpsi berlangsung lambat. Dengan pengadukan yang cukup
maka kecepatan difusi film meningkat.
Morris dan Weber menemukan bahwa laju adsorpsi bervariasi seiring dengan
akar pangkat dua dari waktu kontak dengan adsorben. Kecepatan ini juga meningkat
dengan menurunnya pH sebab perubahan muatan pada permukaan karbon. Kapasitas
adsorpsi dari karbon terhadap suatu zat terlarut tergantung pada dua-duanya, karbon
dan zat terlarutnya. Kebanyakan limbah cair adalah kompleks dan bervariasi dalam
hal kemampuan adsorpsi dari campuran-campuran yang ada. Struktur molekul,
kelarutan, dsb, semuanya berpengaruh terhadap kemampuan adsorpsi (Rosen, 1989).
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Universitas Sumatera Utara
2.4. Impregnasi Karbon Aktif
Polusi air menjadi masalah serius dengan perkembangan industri dari tahun ke
tahun. Dilihat dari pencegahan bau busuk atau pemeliharaan lingkungan,
pengembangan metode pengolahan kontaminasi atmosfer menjadi sangat dibutuhkan.
Pestisida dan logam berat yang dilepas ke badan air merupakan substansi utama
penyebab penurunan kualitas air bersih.
Upaya penanganan pencemaran logam berat sebenarnya dapat dilakukan
dengan menggunakan proses kimiawi. Seperti penambahan senyawa kimia tertentu
untuk proses pemisahan ion logam berat atau dengan resin penukar ion (exchange
resins), serta beberapa metode lainnya seperti penyerapan menggunakan karbon aktif,
electrodialysis dan reverse osmosis. Namun proses ini relatif mahal dan cenderung
menimbulkan permasalahan baru, yaitu akumulasi senyawa tersebut dalam sedimen
dan organisme akuatik (perairan) (Wijaya, 2006).
Karbon aktif telah banyak digunakan untuk menghilangkan berbagai spesies
bahan kimia dari fase gas ataupun cair. Ukuran porinya terdistribusi luas dan dikenal
sebagai adsorben universal. Namun, untuk meningkatkan kelemahannya diperlukan
perlakuan kimia pada permukaannya. Karena karbon aktif memiliki makropori, maka
dapat dimanfaatkan untuk impregnasi (Yoshida, 2004), salah satu tujuannya untuk
membentuk komposit karbon aktif dan garam logam yang bersifat antibakteri.
Impregnasi karbon aktif dengan berbagai mineral dan senyawa organik telah
dipaparkan oleh penelitian-penelitian terdahulu. Karbon aktif diimpregnasi dengan
senyawa organik dengan gugus aktif seperti �SH, -NH dapat menghasilkan adsorpsi
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Universitas Sumatera Utara
yang lebih efektif dan mengurangi logam berat dari limbah. Tingkat adsorpsi dan
kesempurnaan penghilangan bergantung pada pH larutan, temperatur, konsentrasi,
ukuran molekul, dan berat molekul, kompleksitas struktur molekul adsorben, tipe dan
bentuk fisik karbon aktif yang digunakan. Faktor penting lain yang menentukan sifat
adsorpsi karbon aktif adalah distribusi ukuran pori dan gugus fungsi permukaan.
Karbon aktif tidak hanya memiliki karbon, tapi juga sejumlah kecil ikatan kimia atom
O dan H dalam bentuk berbagai gugus fungsi yang biasanya memberikan sifat asam
pada padatan karbon, ditambah kandungan mineral yang biasanya ditandai dengan
abu atau residu setelah pengarangan (Khalkhali, 2004).
2.5. Uji Kualitas Air
Menurut Soetarto (2008), semua organisme selalu membutuhkan air untuk
kelangsungan hidupnya. Hal ini disebabkan semua reaksi biologis yang berlangsung
di dalam tubuh makhluk hidup berlangsung dalam medium air. Oleh karena itu dapat
dikatakan bahwa tidak mungkin ada kehidupan tanpa adanya air. Tetapi sering sekali
terjadi pengotoran dan pencemaran air dengan kotoran-kotoran dan sampah. Oleh
karena itu air dapat menjadi sumber atau perantara berbagai penyakit.
Logam berat biasanya didefinisikan berdasarkan sifat-sifat fisiknya dalam
keadaan padat dengan menggunakan metode teknologi yang telah maju. Sifat-sifat
fisik tersebut antara lain memiliki:
1. Daya pantul cahaya yang tinggi,
2. Daya hantar listrik yang tinggi,
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Universitas Sumatera Utara
3. Daya hantar panas, dan
4. Kekuatan dan ketahanan.
Logam berat dalam keadaan padat juga dapat dibedakan berdasarkan: struktur
kristalnya, sifat pengikat kimianya, serta sifat-sifat magnitnya. Kelarutan logam berat
dalam air dan lemak merupakan suatu proses toksikologi yang amat penting, karena
proses ini adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi adanya proses biologi
dan penyerapan logam berat itu sendiri.
Metode analisis untuk penentuan konsentrasi logam berat yang hingga kini
paling populer digunakan adalah Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Adapun
prinsip kerja SSA ini pada dasarnya adalah suatu proses eksitasi, di mana dalam
proses pengatoman ini setiap logam berat memiliki penyinaran dengan panjang
gelombang yang spesifik. Kneip dan Friberg (1986) berpendapat bahwa dalam
penentuan kandungan logam berat, ada tiga hal utama yang harus diperhatikan yaitu
ketepatan, ketelitian, dan batas deteksi. Jenis pelarut kimia yang digunakan dalam
analisis logam dapat mempengaruhi hasil analisis tersebut. Rivai (2000), melaporkan
bahwa ekstraksi sampel dengan menggunakan pelarut HNO3 menghasilkan
konsentrasi logam berat hampir 10 kali lebih tinggi daripada pelarut HCl.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Universitas Sumatera Utara