Upload
rantiningsihsumarni
View
37
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
s
Citation preview
7/21/2019 ckd dgn DM
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-dgn-dm 1/21
ASUHAN KEPERAWATAN
Chronic Kidney Disease et causa Diabetes Mellitus
Disusun oleh:
Rantininsih
!"#$##!%&
PR'(RAM STUD) NERS
SEK'*AH T)N(() )*MU KESEHATAN A*MA ATA
+'(+AKARTA
&#!,
7/21/2019 ckd dgn DM
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-dgn-dm 2/21
-A- )
*AP'RAN PENDAHU*UAN
!. De/inisi
Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan
irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan
keseimbangan cairan dan elektrolit,menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen
lain dalam darah). CKD merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif dan
lambat,biasanya berlangsung beberapa tahun.
Diabetes merupakan penyakit metabolik sebagai akibat dari kurangnya insulin efektif
maupun insulin absolut dalam tubuh, dimana gangguan primer terletak pada metabolisme
karbohidrat, yang dapat juga menyebabkan gejala klinik akut maupun kronik. Salah satu
komplikasi kronik dari diabetes adalah nefropati. Kerusakan pada nefron akibat glukosa
dalam darah yang tidak dipakai disebut nefropati diabetes. efropati ini yang lama kelamaan
dapat menyebabkan CKD. !ila kita dapat menahan tingkat glukosa dalam darah tetap rendah,
kita dapat menunda atau mencegah nefropati diabetes.
("merican Diabetes "ssociation, #$$%)
&. Etioloi CKD:
• &nfeksi misalnya pielonefritis kronik, glomerulonefritis
• 'enyakit vaskuler hipertensif misalnya nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis maligna,
stenosis arteria renalis
• angguan jaringan penyambung misalnya lupus eritematosus sistemik, poliarteritis
nodosa,sklerosis sistemik progresif
7/21/2019 ckd dgn DM
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-dgn-dm 3/21
• angguan kongenital dan herediter misalnya penyakit ginjal polikistik,asidosis
tubulus ginjal
• 'enyakit metabolik misalnya D,gout,hiperparatiroidisme,amiloidosis
• efropati toksik misalnya penyalahgunaan analgesik,nefropati timbal
• efropati obstruktif misalnya saluran kemih bagian atas* kalkuli neoplasma, fibrosis
netroperitoneal. Saluran kemih bagian ba+ah* hipertropi prostat, striktur uretra,
anomali kongenital pada leher kandung kemih dan uretra.
• !atu saluran kencing yang menyebabkan hidrolityasis
$. Klasi/i0asi
erdapat - kelas sebagai berikut *
Klasi/i0asi 1enya0it Penya0it
&nfeksi 'ielonefritis kronik 'enyakit peradangan lomerulonefritis
'enyakit vascular
hipertensif
efrosklerosis benigna
efrosklerosis maligna
Stenosis arteri renalis
angguan jaringan
penyambung
upus eritematosus sistemik 'oliarteritis nodus
Skelrosis sistemik progresif
angguan kongenital dan herediter 'enyakit ginjal polikistik
"sidosis tubulus ginjal'enyakit metabolik Diabetes mellitus, out
/iperparatiroidisme, "miloidosis
efropati toksik 'enyalahgunaan analgesik
efropati timbal
efropati obstruktif Saluran kemih atas * kalkuli, neoplasma
fibrosis retroperitoneal
Saluran kemih ba+ah * hipertropi
prostat, striktur uretra, anomaly congenital pada leher kandung kemih dan uretra
7/21/2019 ckd dgn DM
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-dgn-dm 4/21
Klasi/i0asi ((K atau CKD 2Cronic Kidney Disease3:
Stae (a4baran 0erusa0an in5al (6R 24l74in7!89$ 4&3
0 ormal atau elevated 12 3 4$
# ild decrease in 12 5$6-4
7 oderate decrease in 12 7$6849 Severe decrease in 12 086#4
8 2e:uires dialysis ; 08
erdapat 8 stadium penyakit gagal ginjal kronis yang ditentukan melalui
penghitungan nilai lumerular 1iltration 2ate (12). <ntuk menghitung 12 dokter akan
memeriksakan sampel darah penderita ke laboratorium untuk melihat kadar kreatinin
dalam darah. Kreatinin adalah produk sisa yang berasal dari aktivitas otot yang seharusnya
disaring dari dalam darah oleh ginjal yang sehat.
Diba+ah ini 8 stadium penyakit gagal ginjal kronis sebagai berikut *
Stadium 0, dengan 12 normal (= 4$ ml>min)
Stadium #, dengan penurunan 12 ringan (5$ s>d -4 ml>min)
Stadium 7, dengan penurunan 12 moderat ( 7$ s>d 84 ml>min )
Stadium 9, dengan penurunan 12 parah ( 08 s.d #4 ml>min)
Stadium 8, penyakit ginjal stadium akhir> terminal (=08 ml>min)
<ntuk menilai 12 ( lomelular 1iltration 2ate ) > CC ( Clearance Creatinin est )
dapat digunakan dengan rumus *
Clearance creatinin ( ml> menit ) ? ( 09$6umur ) @ berat badan ( kg )
%# @ creatini serum
'ada +anita hasil tersebut dikalikan dengan $,-8
Stadium 1
Seseorang yang berada pada stadium 0 gagal ginjal kronik (K) biasanya belum
merasakan gejala yang mengindikasikan adanya kerusakan pada ginjalnya. /al ini
disebabkan ginjal tetap berfungsi secara normal meskipun tidak lagi dalam kondisi tidak
lagi 0$$ persen, sehingga banyak penderita yang tidak mengetahui kondisi ginjalnya dalam
stadium 0. Kalaupun hal tersebut diketahui biasanya saat penderita memeriksakan diri
untuk penyakit lainnya seperti diabetes dan hipertensi.
Stadium 2
Sama seperti pada stadium a+al, tanda A tanda seseorang berada pada stadium # juga
dapat tidak merasakan gejala yang aneh karena ginjal tetap dapat berfungsi dengan baik.
Kalaupun hal tersebut diketahui biasanya saat penderita memeriksakan diri untuk penyakit
lainnya seperti diabetes dan hipertensi.
7/21/2019 ckd dgn DM
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-dgn-dm 5/21
Stadium 3
Seseorang yang menderita K stadium 7 mengalami penurunan 12 moderat yaitu
diantara 7$ s>d 84 ml>min. dengan penurunan pada tingkat ini akumulasi sisa A sisa
metabolisme akan menumpuk dalam darah yang disebut uremia. 'ada stadium ini muncul
komplikasi seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), anemia atau keluhan pada tulang.
ejala6 gejala juga terkadang mulai dirasakan seperti *
1ati:ue * rasa lemah>lelah yang biasanya diakibatkan oleh anemia.
Kelebihan cairan * Seiring dengan menurunnya fungsi ginjal membuat ginjal tidak dapat
lagi mengatur komposisi cairan yang berada dalam tubuh. /al ini membuat penderita
akan mengalami pembengkakan sekitar kaki bagian ba+ah, seputar +ajah atau tangan.
'enderita juga dapat mengalami sesak nafas akaibat teralu banyak cairan yang berada
dalam tubuh.
'erubahan pada urin * urin yang keluar dapat berbusa yang menandakan adanya
kandungan protein di urin. Selain itu +arna urin juga mengalami perubahan menjadi
coklat, orannye tua, atau merah apabila bercampur dengan darah. Kuantitas urin bisa
bertambah atau berkurang dan terkadang penderita sering trbangun untuk buang air
kecil di tengah malam.
2asa sakit pada ginjal. 2asa sakit sekitar pinggang tempat ginjal berada dapat dialami
oleh sebagian penderita yang mempunyai masalah ginjal seperti polikistik dan infeksi. Sulit tidur * Sebagian penderita akan mengalami kesulitan untuk tidur disebabkan
munculnya rasa gatal, kram ataupunrestless legs.
'enderita K stadium 7 disarankan untuk memeriksakan diri ke seorang ahli ginjal
hipertensi (nephrolog). Dokter akan memberikan rekomendasi terbaik serta terapi A
terapi yang bertujuan untuk memperlambat laju penurunan fungsi ginjal. Selain itu
sangat disarankan juga untuk meminta bantuan ahli giBi untuk mendapatkan
perencanaan diet yang tepat. 'enderita K pada stadium ini biasanya akan dimintauntuk menjaga kecukupan protein namun tetap me+aspadai kadar fosfor yang ada
dalam makanan tersebut, karena menjaga kadar fosfor dalam darah tetap rendah penting
bagi kelangsungan fungsi ginjal. Selain itu penderita juga harus membatasi asupan
kalsium apabila kandungan dalam darah terlalu tinggi. idak ada pembatasan kalium
kecuali didapati kadar dalam darah diatas normal. embatasi karbohidrat biasanya juga
dianjurkan bagi penderita yang juga mempunyai diabetes. engontrol minuman
diperlukan selain pembatasan sodium untuk penderita hipertensi.
Stadium 4
7/21/2019 ckd dgn DM
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-dgn-dm 6/21
'ada stadium ini fungsi ginjal hanya sekitar 08 A 7$ persen saja dan apabila seseorang
berada pada stadium ini maka sangat mungkin dalam +aktu dekat diharuskan menjalani
terapi pengganti ginjal > dialisis atau melakukan transplantasi. Kondisi dimana terjadi
penumpukan racun dalam darah atau uremia biasanya muncul pada stadium ini. Selain itu
besar kemungkinan muncul komplikasi seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), anemia,
penyakit tulang, masalah pada jantung dan penyakit kardiovaskular lainnya.
ejala yang mungkin dirasakan pada stadium 9 adalah *
1ati:ue * rasa lemah>lelah yang biasanya diakibatkan oleh anemia.
Kelebihan cairan * Seiring dengan menurunnya fungsi ginjal membuat ginjal tidak
dapat lagi mengatur komposisi cairan yang berada dalam tubuh. /al ini membuat
penderita akan mengalami pembengkakan sekitar kaki bagian ba+ah, seputar +ajah
atau tangan. 'enderita juga dapat mengalami sesak nafas akaibat teralu banyak cairan
yang berada dalam tubuh.
'erubahan pada urin * urin yang keluar dapat berbusa yang menandakan adanya
kandungan protein di urin. Selain itu +arna urin juga mengalami perubahan menjadi
coklat, orannye tua, atau merah apabila bercampur dengan darah. Kuantitas urin bisa
bertambah atau berkurang dan terkadang penderita sering trbangun untuk buang air
kecil di tengah malam.
2asa sakit pada ginjal. 2asa sakit sekitar pinggang tempat ginjal berada dapat dialamioleh sebagian penderita yang mempunyai masalah ginjal seperti polikistik dan infeksi.
Sulit tidur * Sebagian penderita akan mengalami kesulitan untuk tidur disebabkan
munculnya rasa gatal, kram ataupunrestless legs.
ausea * muntah atau rasa ingin muntah.
'erubahan cita rasa makanan * dapat terjadi bah+a makanan yang dikonsumsi tidak
terasa seperti biasanya.
!au mulut uremic * ureum yang menumpuk dalam darah dapat dideteksi melalui bau
pernafasan yang tidak enak.
Sulit berkonsentrasi
Stadium 5 (gagal ginjal terminal)
'ada level ini ginjal kehilangan hampir seluruh kemampuannya untuk bekerja secara
optimal. <ntuk itu diperlukan suatu terapi pengganti ginjal (dialisis) atau transplantasi agar
penderita dapat bertahan hidup.
ejala yang dapat timbul pada stadium 8 antara lain * Kehilangan napsu makan
7/21/2019 ckd dgn DM
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-dgn-dm 7/21
ausea.
Sakit kepala.
erasa lelah.
idak mampu berkonsentrasi.
atal A gatal.
<rin tidak keluar atau hanya sedikit sekali.
!engkak, terutama di seputar +ajah, mata dan pergelangan kaki.
Keram otot
'erubahan +arna kulit
". Pato/isioloi
'erjalanan umum K melalui 7 stadium*
!. Stadiu4 ) : Penurunan cadanan in5al
Kreatinin serum dan kadar !< normal
"simptomatik
es beban kerja pada ginjal* pemekatan kemih, tes 12
&. Stadiu4 )) : )nsu/isiensi in5al
Kadar !< meningkat (tergantung pada kadar protein dalam diet)
Kadar kreatinin serum meningkat
okturia dan poliuri (karena kegagalan pemekatan)
"da 7 derajat insufisiensi ginjal*
a. 2ingan
9$ 6 -$ fungsi ginjal dalam keadaan normal
b. Sedang
08 6 9$ fungsi ginjal normal
c. Kondisi berat
# 6 #$ fungsi ginjal normal
$. Stadiu4 ))): aal in5al stadiu4 a0hir atau ure4ia
kadar ureum dan kreatinin sangat meningkat
ginjal sudah tidak dapat menjaga homeostasis cairan dan elektrolit
air kemih>urin isoosmotis dengan plasma, dengan !E 0,$0$
Pato/isioloi u4u4 ((K
/ipotesis !ricker (hipotesis nefron yang utuh)
F!ila nefron terserang penyakit maka seluruh unitnya akan hancur, namun sisa
nefron yang masih utuh tetap bekerja normalG
7/21/2019 ckd dgn DM
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-dgn-dm 8/21
Source* <nited States 2enal Data System. <S2DS #$$% "nnual Data 2eport.
7/21/2019 ckd dgn DM
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-dgn-dm 9/21
7/21/2019 ckd dgn DM
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-dgn-dm 10/21
,. Mani/estasi Klinis
Kardiovaskuler
o /ipertensi
o 'itting edema
o Idema periorbital
o 'embesaran vena leher
o 1riction rub perikardial
Pulmoner
o KrekelS
o afas dangkal
o Kusmaul
o Sputum kental dan liat
Gastrointestinal
o "noreksia, mual dan muntah
o 'erdarahan saluran &
o <lserasi dan perdarahan pada mulut
o Konstipasi > diare
o
afas berbau amonia Muskuloskeletal
o Kram otot
o Kehilangan kekuatan otot
o 1raktur tulang
o 1oot drop
Integumen
o Jarna kulit abu6abu mengkilat
o Kulit kering, bersisik
o 'ruritus
o Ikimosis
o Kuku tipis dan rapuh
o 2ambut tipis dan kasar
Reroduksi
o "menore, atrofi testis
7/21/2019 ckd dgn DM
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-dgn-dm 11/21
%. Pe4eri0saan Penun5an
"tas dasar penelitian kasus6kasus di Surabaya, maka berdasarkan visibilitas,
diagnosis, manifestasi klinik, dan prognosis, telah dibuat kriteria diagnosis klasifikasi
efropati Diabetika tahun 04-7 yang praktis dan sederhana. Diagnosis efropati Diabetika
dapat dibuat apabila dipenuhi persyaratan seperti di ba+ah ini*
0. D
#. 2etinopati Diabetika
7. 'roteinuri yang presisten selama #@ pemeriksaan interval # minggu tanpa penyebab
proteinuria yang lain, atau proteinuria 0@ pemeriksaan plus
kadar kreatinin serum =#,8mg>dl.Data yang didapatkan pada pasien antara lain pada*
0. "namnesis
Dari anamnesis kita dapatkan gejala6gejala khas maupun keluhan tidak khas dari gejala
penyakit diabetes. Keluhan khas berupa poliuri, polidipsi, polipagi, penurunan berat badan.
Keluhan tidak khas berupa* kesemutan, luka sukar sembuh, gatal6gatal pada kulit,
ginekomastia, impotens.
#. 'emeriksaan 1isik
'ada efropati Diabetika didapatkan kelainan pada retina yang merupakan tanda
retinopati yang spesifik dengan pemeriksaan 1unduskopi, berupa *
0. Hbstruksi kapiler, yang menyebabkan berkurangnya aliran darah dalam kapiler retina.
#. ikroaneusisma, berupa tonjolan dinding kapiler, terutama daerah kapiler vena.
7. Iksudat berupa *
• /ard e@udate. !er+arna kuning, karena eksudasi plasma yang lama.
• Cotton +ool patches. !er+arna putih, tak berbatas tegas, dihubungkan dengan
iskhemia retina.
9. Shunt artesi6vena, akibat pengurangan aliran darah arteri karena obstruksi kapiler.
8. 'erdarahan bintik atau perdarahan bercak, akibat gangguan permeabilitas
mikroaneurisma atau pecahnya kapiler.
5. eovaskularisasi !ila penderita jatuh pada stadium end stage (stadium &6) atau
C21 end stage, didapatkan perubahan pada *
6 Cor L cardiomegali
6 'ulmo L oedem pulmo
7/21/2019 ckd dgn DM
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-dgn-dm 12/21
7. 'emeriksaan aboratorium
a. <rin
6 olume* biasanya kurang dari 9$$ml>#9 jam atau tak ada (anuria)
6 Jarna* secara abnormal urin keruh kemungkinan disebabkanoleh pus, bakteri,
lemak, fosfat atau uratsedimen kotor, kecoklatan menunjukkkan adanya darah,
/b, mioglobin, porfirin
6 !erat jenis* kurang dari 0,$0$ menunjukkn kerusakan ginjal berat
6 Hsmoalitas* kuran gdari 78$ mHsm>kg menunjukkan kerusakn ginjal tubular
dan rasio urin>serum sering 0*0
6 Klirens kreatinin* mungkin agak menurun6 atrium*lebih besar dari 9$ mI:> karena ginjal tidak mampu mereabsorbsi
natrium
6 'rotein* Derajat tinggi proteinuria (769M) secara kuat menunjukkkan kerusakan
glomerulus bila SD dan fragmen juga ada
b. Darah
6 !<> kreatinin* meningkat, kadar kreatinin 0$ mg>dl diduga tahap akhir
6 /t * menurun pada adanya anemia. /b biasanya kurang dari %6- gr>dl
6 SD* menurun, defisiensi eritropoitin
6 D"*asidosis metabolik, ph kurang dari %,#
6 atrium serum * rendah
6 Kalium* meningkat
6 agnesiumN
6 eningkat
6 Kalsium N menurun
6 'rotein (albumin) * menurun
c. Hsmolalitas serum* lebih dari #-8 mHsm>kg
d. 'elogram retrograd* abnormalitas pelvis ginjal dan ureter
e. <ltrasono ginjal * menentukan ukuran ginjal dan adanya masa , kista, obstruksi pada
saluran perkemihan bagian atas
f. Indoskopi ginjal, nefroskopi* untuk menentukan pelvis ginjal, keluar batu,
hematuria dan pengangkatan tumor selektif
g. "rteriogram ginjal* mengkaji sirkulasi ginjal dan mengidentifikasi ekstravaskular,
masa
7/21/2019 ckd dgn DM
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-dgn-dm 13/21
h. IK* ketidakseimbangan elektrolit dan asam basa
9. Ko41li0asi:
o oksisitas
o Koma
o Kematian
. Penatala0sanaan
a) Konservatif
6 Dilakukan pemeriksaan lab.darah dan urin
6 Hbservasi balance cairan
6 Hbservasi adanya odema
6 !atasi cairan yang masuk
b) Dialysis
6 peritoneal dialysis
biasanya dilakukan pada kasus A kasus emergency.
Sedangkan dialysis yang bisa dilakukan dimana saja yang tidak bersifat akut adalah
C"'D ( Continues "mbulatori 'eritonial Dialysis )
6 /emodialisis
Oaitu dialisis yang dilakukan melalui tindakan infasif di vena dengan menggunakanmesin. 'ada a+alnya hemodiliasis dilakukan melalui daerah femoralis namun untuk
mempermudah maka dilakukan *
6 " fistule * menggabungkan vena dan arteri
6 Double lumen * langsung pada daerah jantung ( vaskularisasi ke jantung )
c) Hperasi
6 'engambilan batu
6 transplantasi ginjal
d) 'engendalian gula darah
Dapat dilakukan dengan olahraga, diet dan obat anti diabetes. 'ada pasien ini diberikan
diet D 0%$$ kal>hari. 'emberian insulin diberikan untuk mengendalikan kadar gula
darah pasien. 'emberian anti diabetik oral tidak diberikan karena pasien telah mengalami
komplikasi berupa gangguan ginjal. "kibat dari gangguan fungsi ginjal apabila obat oral
diberikan tidak dapat diekskresikan, sehingga mengalami penumpukan akibatnya terjadi
hipoglikemia
e) Diet
7/21/2019 ckd dgn DM
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-dgn-dm 14/21
Diet protein $,5 >Kg!!>hari dimaksudkan untuk mengurangi sindrom uremik dan
memperlambat penurunan 12. Diet rendah garam dimaksudkan untuk mengurangi
retensi natrium yang dapat mengakibatkan hipertensi dan edema. Diet rendah kalium
dimaksudkan untuk mencegah terjadinya hiperkalemia yang dapat menimbulkan aritmia
jantung yang fatal.
f) Diuretik
Diuretik diberikan untuk mengurangi cairan akibat dari retensi a dan air. 'emberian
diuretik pada pasien ini dimaksudkan untuk mengurangi gejala sesak napas akibat edema
paru . Diuretik yang diberikan furosemid 9$ mg 0 tab>hari. Selain itu diuretik juga
digunakan untuk menurunkan tekanan darah. arget tekanan darah yang dianjurkan adalah
P07$>-$
g) "nti hipertensi'emberian antihipertensi diperlukan untuk mengurangi tekanan darah pada pasien, karena
hal ini dapat memperberat proses sklerosis glomerulus dan menambah beban jantung
sehingga jantung bekerja lebih berat lagi dan akhirnya menimbulkan dekompensasi
kordis. "nti hipertensi yang diberikan pada pasien ini a+alnya methyldopa #8$ mg 7@0,
kemudian digantikan dengan amlodipine 8 mg 0@>hari. "mlodipine termasuk dalam
golongan Ca antagonis non dihydropiridine, yang berfungsi sebagai venodilator vas eferen
h) Statin
Statin diberikan pada keadaan dislipidemia dengan target D kolestrol P0$$mg>dl pada
pasien D dan P%$ mg>dl bila sudah ada kelainan kardiovaskular. 'ada pasien ini
diberikan simvastatin 0$ gr, malam hari. 8. erapi pengganti ginjal erapi ini dilakukan
pada penyakit ginjal kronik stadium 8 yaitu pada 1 P08 ml>mnt. erapi pengganti
tersebut berupa hemodialisis, peritoneal dialisis atau transplantasi ginjal.
anajemen terapi
K
(penyakit ginjal terminal) terpi konservatif
Dialysis /D di 2S, rumah, C"'D
ransplantasi ginjal
ujuan penatalaksanaan adalah untuk mempertahankan fungsi ginjal dan homeostasis
selama mungkin.
)nter;ensi diit. 'rotein dibatasi karena urea, asam urat dan asam organik
merupakan hasil pemecahan protein yang akan menumpuk secara cepat dalam darah jika
terdapat gangguan pada klirens renal. 'rotein yang dikonsumsi harus bernilai biologis
(produk susu, telur, daging) di mana makanan tersebut dapat mensuplai asam amino untuk
7/21/2019 ckd dgn DM
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-dgn-dm 15/21
perbaikan dan pertumbuhan sel. !iasanya cairan diperbolehkan 7$$65$$ ml>#9 jam.
Kalori untuk mencegah kelemahan dari K/ dan lemak. 'emberian vitamin juga penting
karena pasien dialisis mungkin kehilangan vitamin larut air melalui darah se+aktu dialisa.
Hi1ertensi ditangani dengan medikasi antihipertensi kontrol volume intravaskule.
agal jantung kongestif dan edema pulmoner perlu pembatasan cairan, diit rendah
natrium, diuretik, digitalis atau dobitamine dan dialisis. "sidosis metabolik pada pasien
CKD biasanya tanpa gejala dan tidak perlu penanganan, namun suplemen natrium
bikarbonat pada dialisis mungkin diperlukan untuk mengoreksi asidosis.
Ane4ia pada CKD ditangani dengan epogen (erytropoitin manusia rekombinan).
"nemia pada pasaien (/mt P 7$) muncul tanpa gejala spesifik seperti malaise, keletihan
umum dan penurunan toleransi aktivitas. "bnormalitas neurologi dapat terjadi seperti
kedutan, sakit kepala, dellirium atau aktivitas kejang. 'asien dilindungi dari kejang.'ada prinsipnya penatalaksanaan erdiri dari tiga tahap *
'enatalaksanaan konservatif * 'engaturan diet protein, kalium, natrium, cairan
erapi simptomatik * Suplemen alkali, transfusi, obat6obat localQsistemik, anti hipertensi
erapi pengganti * /D, C"'D, transplantasi
<. Dianosa Ke1era=atan
0. &ntoleransi aktivitas b.d keletihan>kelemahan, anemia, retensi produk sampah dan
prosedur dialysis.
#. 'ola nafas tidak efektif b.d edema paru, asidosis metabolic, pneumonitis,
perikarditis
7. Kelebihan volume cairan b.d penurunan haluan urin, retensi cairan dan natrium.
9. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake makanan yang
inadekuat (mual, muntah, anoreksia dll).
8. Kurang pengetahuan tentang penyakit dan pera+atannya b.d kurangnya informasi
kesehatan.
5. 2isiko infeksi b.d penurunan daya tahan tubuh primer, tindakan invasive
%. 'K* &nsuf 2enal
-. 'K * "nemia
4. Sindrom defisit self care b.d kelemahan, penyakitnya.
7/21/2019 ckd dgn DM
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-dgn-dm 16/21
0$. )nter;ensi
o Diagnosa ujuan>K/ &ntervensi
0 &ntoleransi aktivitas
!.d
ketidakseimbangan
suplai Q kebutuhan
H#
Setelah dilakukan askep ...
jam Klien
dapat4enoleransi
a0ti;itas Q4ela0u0an
AD* dgn baik
Kriteria /asil*
!erpartisipasi dalam
aktivitas fisik dgn D, /2,
22 yang sesuai
Jarna kulit
normal,hangat Q kering
emverbalisasikan
pentingnya aktivitas secara
bertahap
engekspresikan
pengertian pentingnya
keseimbangan latihan Q
istirahat
eningkatkan toleransi
aktivitas
N)C: Toleransi a0ti;itas
entukan penyebab intoleransi aktivitas
Q tentukan apakah penyebab dari fisik,
psikis > motivasi
Kaji kesesuaian aktivitas Q istirahat
klien sehari6hari
ingkatkan aktivitas secara bertahap,
biarkan klien berpartisipasi dapat
perubahan posisi, berpindahQ pera+atan
diri
'astikan klien mengubah posisi secara
bertahap. onitor gejala intoleransi
aktivitas
Ketika membantu klien berdiri,
observasi gejala intoleransi spt mual,
pucat, pusing, gangguan
kesadaran Q tanda vital
akukan latihan 2H jika klien tidak
dapat menoleransi aktivitas
# 'ola nafas tidak
efektif b.d
hiperventilasi,
penurunan energi,
kelemahan
Setelah dilakukan askep .....
jam pola nafas klien
menunjukkan ;entilasi y
ade0uat dg kriteria *
idak ada dispnea Kedalaman nafas normal
idak ada retraksi dada >
penggunaan otot bantuan
pernafasan
Monitor Perna/asan:
onitor irama, kedalaman dan frekuensi
pernafasan.
'erhatikan pergerakan dada.
"uskultasi bunyi nafas onitor peningkatan ketidakmampuan
istirahat, kecemasan dan sesag nafas.
Penelolaan >alan Na/as
"tur posisi tidur klien untuk
ma@imalkan ventilasi
akukan fisioterapi dada jika perlu
onitor status pernafasan dan
oksigenasi sesuai kebutuhan
"uskultasi bunyi nafas
7/21/2019 ckd dgn DM
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-dgn-dm 17/21
!ersihhkan skret jika ada dengan batuk
efektif > suction jika perlu.
7 Kelebihan volume
cairan b.d.
mekanisme
pengaturan melemah
Setelah dilakukan
askep ..... jam pasien
mengalami0esei4banan
cairan dan ele0trolit.
Kriteria hasil*
!ebas dari edema
anasarka, efusi
Suara paru bersih
anda vital dalam batas
normal
6luit 4ana5e4en*
onitor status hidrasi (kelembaban
membran mukosa, nadi adekuat)
onitor tanda vital
onitor adanya indikasi
overload>retraksi
Kaji daerah edema jika ada
6luit 4onitorin*
onitor intake>output cairan
onitor serum albumin dan protein total
onitor 22, /2
onitor turgor kulit dan adanya
kehausan
onitor +arna, kualitas dan !E urine
9 Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Setelah dilakukan askep
R.. jam klien
menunjukanstatus nutrisi
ade0uatdengan kriteria
hasil *
!! stabil
idak terjadi mal
nutrisi
ingkat energi adekuat
asukan nutrisi
adekuat
Mana5e4en Nutrisi
Kaji pola makan klien
Kaji adanya alergi makanan.
Kaji makanan yang disukai oleh klien.
Kolaborasi dg ahli giBi untuk
penyediaan nutrisi terpilih sesuai dengan
kebutuhan klien.
"njurkan klien untuk meningkatkan
asupan nutrisinya.
Oakinkan diet yang dikonsumsi
mengandung cukup serat untuk mencegahkonstipasi.
!erikan informasi tentang kebutuhan
nutrisi dan pentingnya bagi tubuh klien
Monitor Nutrisi
onitor !! setiap hari jika
memungkinkan.
onitor respon klien terhadap situasi
yang mengharuskan klien makan.
onitor lingkungan selama makan.
7/21/2019 ckd dgn DM
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-dgn-dm 18/21
jad+alkan pengobatan dan tindakan
tidak bersamaan dengan +aktu klien
makan.
onitor adanya mual muntah.
onitor adanya gangguan dalam proses
mastikasi>input makanan misalnya
perdarahan, bengkak dsb.
onitor intake nutrisi dan kalori.
8 Kurang pengetahuan
tentang penyakit,
pera+atan dan
pengobatan nya b.d.
kurangnya sumber
informasi,
terbatasnya kognitif
Setelah dilakukan askep R
jam Penetahuan 0lien 7
0eluara 4enin0at dg
K/*
'asien mampu*
enjelaskan kembali
penjelasan yang diberikan
engenal kebutuhan
pera+atan dan pengobatan
tanpa cemas
Klien > keluarga kooperatif
saat dilakukan tindakan
Pendidi0an : 1roses 1enya0it
Kaji pengetahuan klien tentang
penyakitnya
Eelaskan tentang proses penyakit (tanda
dan gejala), identifikasi kemungkinan
penyebab.
Eelaskan kondisi klien
Eelaskan tentang program pengobatan
dan alternatif pengobantan
Diskusikan perubahan gaya hidup yang
mungkin digunakan untuk mencegah
komplikasi
Diskusikan tentang terapi dan pilihannya
Iksplorasi kemungkinan sumber yang
bisa digunakan> mendukung
&nstruksikan kapan harus ke pelayanan
anyakan kembali pengetahuan klien
tentang penyakit, prosedur pera+atan dan
pengobatan5 2esiko infeksi b>d
tindakan invasive,
penurunan daya tahan
tubuh primer
Setelah dilakukan askep ...
jam risi0o in/e0si
ter0ontrol dg K/*
!ebas dari tanda6tanda
infeksi
"ngka leukosit normal( 96
0$.$$$ )
's mengatakan tahu
tentang tanda6tanda dan
Kontrol in/e0si
"jarkan tehnik mencuci tangan
"jarkan tanda6tanda infeksi
aporkan dokter segera bila ada tanda
infeksi
!atasi pengunjung
Cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak denganps
ingkatkan masukan giBi yang cukup
7/21/2019 ckd dgn DM
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-dgn-dm 19/21
gejala infeksi "njurkan istirahat cukup
'astikan penanganan aseptic daerah &
!erikan 'I6KIS tentang risk infeksi
1rote0si in/e0si:
monitor tanda dan gejala infeksi
'antau hasil laboratorium
"mati faktor6faktor yang bisa
meningkatkan infeksi
onitor S
% 'K* &nsuf 2enal Setelah dilakukan askep ...
jam 'era+at akan
menangani atau mengurangi
komplikasi dari insuf renal
'antau tanda dan gejala insuf renal
( peningkatan D, urine P7$ cc>jam,
peningkatan !E urine, peningkatan
natrium urine, !< Creat, kalium, pospat
dan amonia, edema).
imbang !! jika memungkinkan
Catat balance cairan
Sesuaikan pemasukan cairan setiap hari
? cairan yang keluar M 7$$ A 8$$ ml>hr
!erikan dorongan untuk
pembatasan masukan cairan yang ketat *
-$$60$$$ cc>#9 jam. "tau haluaran urin >
#9 jam M 8$$cc
Kolaborasi dengan ahli giBi dalam
pemberian diet, rendah natrium (#69g>hr)
pantau tanda dan gejala asidosis
metabolik ( pernafasan dangkal cepat,
sakit kepala, mual muntah, 'h rendah,
letargi)
Kolaborasi dengan timkes lain dalam
therapinyadan /D
'antau perdarahan, anemia,
hipoalbuminemia
- 'K* "nemia Setelah dilakukan askep ....
jam pera+at akan dapat
meminimalkan terjadinya
komplikasi anemia *
onitor tanda6tanda anemia
"njurkan untuk meningkatkan asupan
nutrisi klien yg bergiBi
Kolaborasi untuk pemeberian terapi
7/21/2019 ckd dgn DM
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-dgn-dm 20/21
/b =>? 0$ gr>dl.
Konjungtiva tdk anemis
Kulit tidak pucat
"kral hangat
initravena dan tranfusi darah
Kolaborasi kontrol /b, /, 2etic,
status 1e
Hbservasi keadaan umum klien
4 Sindrom defisit self
care b>d kelemahan
Setelah dilakukan askep R.
jam klien mampu 'era+atan
diri Self care *"ctivity Daly
iving dengan kriteria *
'asien dapat melakukan
aktivitas sehari6hari
(makan, berpakaian,
kebersihan, toileting,
ambulasi)
Kebersihan diri pasien
terpenuhi
-antuan 1era=atan diri
onitor kemampuan pasien terhadap
pera+atan diri
onitor kebutuhan akan personal
hygiene, berpakaian, toileting dan makan
!eri bantuan sampai klien mempunyai
kemapuan untuk mera+at diri
!antu klien dalam memenuhi
kebutuhannya.
"njurkan klien untuk melakukan
aktivitas sehari6hari sesuai
kemampuannya
'ertahankan aktivitas pera+atan diri
secara rutin
Ivaluasi kemampuan klien dalam
memenuhi kebutuhan sehari6hari.
!erikan reinforcement atas usaha yang
dilakukan.
7/21/2019 ckd dgn DM
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-dgn-dm 21/21
Da/tar Pusta0a
2indiastuti, Ouyun. #$$5. Deteksi Dini Dan Pencegahan Penyakit Gagal Ginjal Kronik
SmeltBer, SuBanne C. #$$#. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth
volue !. Eakarta* IC.
Jilkinson, Eudith . #$$%. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Eakarta* IC.