7
PELINDIAN NIKEL DARI BIJIH NIKEL LATERIT POMALAA DENGAN BEBERAPA ASAM ORGANIK LEACHING OF NICKEL FROM POMALAA LATERITIC ORE BY ORGANIC ACIDS Andinnie Juniarsih Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Cilegon andinnie @ ft-untirta . ac . id Jalan Jenderal Sudirman Km 3, Banten 42435 ABSTRACT One of methods that has been developed recently for extracting nickel from laterite ore is bioleaching. To study the effectiveness of the use of organic acid in bioleaching, the leaching behaviour of nickel from low-grade saprolite ore from Pomalaa and impurities element in several organic acids, namely citric acid, acetic acid and oxalic acid is studied. Series of leaching experimental works have been carried out to study the effects of organic acid types, leaching temperature, the distribution of ore particle size, solid percentage and stirring speed on the nickel extraction percentage and leaching selectivity to iron and magnesium. The investigation results show that the highest nickel extraction of 64,85%was obtained from the leaching test using 1 molar of citric acid from saprolite ore under ore particle size distribution of -100 mesh, stirring speed 400 rpm, solid percentage of 10%, temperature of 90 o C after 8 hour of leaching. For the leaching test by using oxalic and acetic acids, the highest nickel extraction percentage obtained from saprolite ore are respectively 71.95% and 58.87%. However, due to the low nickel extraction percentage by acetic acid, the most attractive organic acid to be selected are citric acid and oxalic acid. Keywords: Nickel, Saprolite, Leaching, Organic Acid, Extraction Percentage ABSTRAK Salah satu metode yang saat ini sedang dikembangkan untuk ekstraksi nikel dari bijih nikel laterite adalah bioleaching. Untuk memahami efektifitas penggunaan asam organik dalam proses bioleaching, perlu dipahami perilaku pelarutan nikel dari bijih

contoh metlit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

contoh metodelogi

Citation preview

PLEA 2008 Paper Title

PELINDIAN NIKEL DARI BIJIH NIKEL LATERIT POMALAA DENGAN BEBERAPA ASAM ORGANIK

LEACHING OF NICKEL FROM POMALAA LATERITIC ORE BY ORGANIC ACIDSAndinnie JuniarsihUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa, [email protected] Jenderal Sudirman Km 3, Banten 42435

ABSTRACTOne of methods that has been developed recently for extracting nickel from laterite ore is bioleaching. To study the effectiveness of the use of organic acid in bioleaching, the leaching behaviour of nickel from low-grade saprolite ore from Pomalaa and impurities element in several organic acids, namely citric acid, acetic acid and oxalic acid is studied. Series of leaching experimental works have been carried out to study the effects of organic acid types, leaching temperature, the distribution of ore particle size, solid percentage and stirring speed on the nickel extraction percentage and leaching selectivity to iron and magnesium. The investigation results show that the highest nickel extraction of 64,85%was obtained from the leaching test using 1 molar of citric acid from saprolite ore under ore particle size distribution of -100 mesh, stirring speed 400 rpm, solid percentage of 10%, temperature of 90oC after 8 hour of leaching. For the leaching test by using oxalic and acetic acids, the highest nickel extraction percentage obtained from saprolite ore are respectively 71.95% and 58.87%. However, due to the low nickel extraction percentage by acetic acid, the most attractive organic acid to be selected are citric acid and oxalic acid.Keywords: Nickel, Saprolite, Leaching, Organic Acid, Extraction PercentageABSTRAK

Salah satu metode yang saat ini sedang dikembangkan untuk ekstraksi nikel dari bijih nikel laterite adalah bioleaching. Untuk memahami efektifitas penggunaan asam organik dalam proses bioleaching, perlu dipahami perilaku pelarutan nikel dari bijih saprolit kadar rendah yang berasal dari Pomalaa dan elemen pengotor bijih dalam beberapa asam organik komersial yaitu asam sitrat, asam oksalat dan asam asetat. Serangkaian percobaan pelindian telah dilakukan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi asam organik, distribusi ukuran partikel bijih, suhu larutan, persen padatan bijih dan kecepatan pengadukan terhadap persen ekstraksi nikel dan selektivitas pelindian dalam ketiga asam organik yang dipakai terhadap besi dan magnesium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persen ekstraksi nikel tertinggi diperoleh dari pelindian bijih saprolit dengan asam sitrat 1 molar yaitu 64,85% pada kondisi ukuran partikel bijih -100 mesh, kecepatan pengadukan 400 rpm, persen solid 10% dan suhu 90oC. Untuk pelindian dalam asam oksalat dan asam asetat, persen ekstraksi nikel tertinggi yang diperoleh dari bijih saprolit berturut-turut 71,95% dan 58,87%. Jenis asam yang memberikan persen ekstraksi tertinggi pada bijih saprolit adalah asam oksalat diikuti oleh asam sitrat dan asam asetat.

Katakunci: Nikel, Saprolit, Pelindian, Asam Organik, Persen Ekstraksi1 PENDAHULUAN [Arial 11 Bold]Petunjuk ini digunakan untuk menulis naskah yang akan disampaikan dalam SINTESA 2014. Makalah lengkap (full paper) ditulis menggunakan MS Word, maksimum 10 halaman, font Arial 11, spasi 1.5 (khusus abstrak, spasi 1), ukuran kertas A4 dengan margin kiri dan atas 3 cm serta kanan dan bawah 2.5 cm. Makalah mencakup Abstrak, Pendahuluan, Bahan dan Metode, Hasil dan Pembahasan, Kesimpulan dan Prospek, Ucapan Terima Kasih, dan Daftar Pustaka. Untuk Judul (huruf kapital) dan sub-judul ditulis bold dengan font Arial 12.Tulisan ini dapat digunakan sebagai format template tulisan anda. Gunakanlah format ini sebagai alat untuk menulis secara langsung paper anda dengan menggunakan Microsoft Word. Teks dalam [kurung] memberi keterangan mengenai label gaya yang dipakai dan beberapa penjelasan singkat mengenai layout dan gaya. Keterangan pada [kurung] harus dihapus dalam tulisan yang dikirim. Penulis bertanggungjawab sepenuhnya terhadap naskah yang ditulis dan naskah merupakan tulisan yang belum pernah dipublikasikan. [Normal: Arial 11pt].2 METODE PENELITIAN [Arial 11 pt Bold]

Metode Penelitian yang dituliskan dapat berupa analisis suatu teori, metode percobaan atau metodologi pendekatan yang dilakukan dalam penelitian. Dalam beberapa cabang keilmuan, bagian Metode Penelitian ini dapat diganti dengan Permodelan yang dilakukan dalam penelitian atau asumsi-asumsi yang dilakukan.

2.1 Panjang Naskah [Arial 11pt Bold]Tulisan naskah yang diserahkan, sebaiknya tidak boleh melebihi 10 halaman dengan ukuran kertas letter termasuk tabel dan gambar, serta dengan mengindahkan tata tulis dalam penulisan ilmiah.

2.2 Organisasi Naskah

Penulisan judul harus singkat, padat dan informatif. Beri nama penulis dan masing masing afiliasinya dengan cara memberi tanda nomor seperti yang tertulis diatas dilengkapi dengan alamat e-mail untuk penulis utama sebagai alamat korespondesi. Makalah dapat dituliskan dalam bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia. Penomoran heading dengan sistem Arabic dengan sub-heading maksimal 3 tingkat. Isi makalah minimal memuat: Pendahuluan, Metodologi/Model/Asumsi, Pembahasan dan Kesimpulan.

2.3 Tabel

Tabel harus diberi nomor sesuai urutan tulisan (Tabel 1, dst.). Tabel harus dirujuk dalam tulisan. Judul tabel dituliskan di atas tabel dengan rata kiri (bukan rata tengah) dengan huruf 11 pt. Untuk tabel yang cukup besar, jenis huruf isi tabelnya nya dapat diganti menjadi 10 pt. Perhatikan beberapa contoh tabel berikut.

Tabel 1 Hasil uji BSLT fraksi-fraksi biji mahoni [Judul Tabel: Arial 11pt]

FraksiBobot (g)LC50 (ppm)*

Etil asetat

1

2

3

4

5

6

75.8886

1.1722

0.2336

0.0253

0.1947

0.0291

0.0011

0.1394

0.017956.69

227.23

74.30

42.26

71.64

90.44

-

226.00

252.32

Keterangan : * (-): nilai LC50 tidak ditentukan.

Tabel 2 Permintaan pelaksanaan operasi selama satu minggu ke depan

Jenis pasienHari

( )Spesialisasi penyakit ( )

UrologiOrtopediTulang belakangOtak dan syarafLuka bakarBedah plastikTumorKanker

Pasien rawat inap

( )Senin02.42.83.74.65.27.28

Selasa3.9002.952.856.2

Rabu3.95.44.83.45.2000

Kamis7.26.34.35.24.13.86.27.4

Jumat2.34.53.25.74.82.300

Pasien rawat jalan

( )Senin3.43.82.93.20000

Selasa3.102.83.12.94.100

Rabu3.22.123.20000

Kamis003.204.23.100

Jumat4.23.1003.22.200

Pasien darurat

( )Senin4.76.24.858.205.24.5

Selasa5.27.12.64.57.24.83.70

Rabu3.25.84.23.85.24.94.20

Kamis4.203.86.42.304.90

Jumat03.8456.22.900

Total48.550.545.455.163.136.136.426.1

2.4 Ilustrasi, Foto dan Gambar

Foto dan gambar diberi nomor sesuai urutan tulisan (Gambar.1, dst.). Judul gambar diletakkan dibawah gambar dengan posisi tengah (centre justified). Judul gambar harus lengkap sehingga mudah dimengerti. Nomor gambar sebaiknya harus dirujuk dalam teks.

Gambar 1 Grafik perbandingan Peningkatan Angka Peroksida Minyak Biji Ketapang Tanpa Pemanasan Selama Penyimpanan. [Judul Gambar: Arial 11pt]2.5 Persamaan

Persamaan yang dirujuk dalam tulian harus diberi nomor urut dalam kurung biasa dengan penulisan rata kanan. Persamaan lain yang tidak dirujuk dalam tulisan tidak perlu diberi nomor. Persamaan dan simbol-simbol matematis dituliskan dalam menu insert equation/symbol dalam Microsoft Word. Sebagai contoh dapat dilihat pada persamaan (1) berikut.

(1)

3 PEMBAHASAN3.1 Spesifikasi

Tipe huruf yang digunakan Arial pada seluruh naskah, set ukuran huruf seperti yang disarankan pada tulisan di atas. Spasi yang digunakan 1,5 spasi. Naskah dituliskan rata kiri-kanan.

3.2 Ukuran Halaman

Ukuran halaman adalah A4. Margin halaman adalah 3 cm atas-kiri dan 2.5 bawah-kanan.

3.3 Layout Naskah

Cara mudah membuat layout adalah dengan menggunakan panduan ini secara langsung.

4. KESIMPULAN5. PUSTAKA

[1] Behera SK, Sukla LB. 2012. Kinetics study for lateritic chromite overburden leaching by organic (oxalic) acid, Elixir Pollution 53 :11890 - 11893.[2] Xu Z, Zhu H, Jiang Q, Wang C. 2014.Leaching Kinetics of Iron in Atmospheric Leaching of Marmatite, Hydrometallurgy, vol 1 : 253-263[3] Habashi, F. 1969. Principles of Extractive Metallurgy, First Principles, vol. 1. Gordon and Breach, New York.

[4] Quiroz-Castillo LS, Olvera OG, Valenzuela-Guerrero PJ, Dyer L, and Dixon DG. 2014. Extraction Behavior of Arsenic and Copper From An Enargite Concentrate in Catalyzed Atmospheric Leaching Condition, Hydrometallurgy, vol. 1 : 89-98.[5] S. Ilyas, Jae-chun Lee. 2014. Bioleaching of Low Grade Sulphide Ore in Column Reactors, Hydrometallurgy, vol. 1 : 139-149.[6] Kyle J. 2010. Nickel Laterite Processing Technologies-Where To Next? In: ALTA 2010 Nickel/Cobalt/Copper Conference, 24-27 May, Perth, Western Australia[7] Sahu S, Kavuri NC and Kundu M. 2014. Dissolution Kinetics Of Nickel Laterite Ore Using Different Secondary Metabolic Acids, Brazilian Journal of Chemical Engineering, April - June, 2011, Vol. 28, No. 02, pp. 251 258.5.