Author
habibi084
View
710
Download
157
Embed Size (px)
UJIAN TENGAH SEMESTER
TAKE HOME TEST
AUDIT AND EFFICIENCY ENERGY
OLEH :
NAMA : HABIBI EL HADIDHY
NIM : 117015008
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2013
SOAL:
Untuk kota-kota besar daerah tropis seperti Medan, Jakarta, dan Surabaya komsumsi energi
terbesar dalam suatu bangunan komersial adalah untuk Pengkondisian Udara. Oleh karena itu
dalam kebijakan Efisiensi dan langkah Audit energi pada Bangunan perlu diketahui teknik-teknik
perhitungan beban pendingin. Pada soal ini dilakukan analysis beban pendingin.
Sebuah bangunan komersial (perkantoran), seperti yang ditunjukkan pada gambar di
bawah,berlokasi di daerah 40oLU. Dinding A berbatasan langsung dengan ruangan yang tidak
dikondisikan, temperatur di ruangan tersebut dianggap sama dengan temperatur udara luar.
Sementara, dinding B, C, dan D terpapar sinar matahari.
Ukuran ruangan adalah 25 m x 15 meter, tinggi ruangan di dalam gedung adalah 3 m dan data
tambahan dari gedung ini adalah sebagai berikut:
Dinding D: terbuat dari bata kilat 100 mm (light-colored face brick), 200 mm bata biasa
(common brick), 16 mm plester, 6 mm plywood yang dilengketkan ke plester. Menurut
data koefisien perpindahan panas tembok ini pada musim panas U =1,36 W/m2K
(R=0,735).
Dinding B dan Dinding C: terbuat dari blok konkret cerah padat 200 mm dan plester 16
mm.Koefisien perpindahan panas pada musim panas U =2,73 W/m2K (R=0,366).
Dinding A: terbuat dari bata padat 325 mm (tidak dicat), tidak diplester. Jika 300 mm
bata ini mempunyai U = 2,29 W/m2K (R=0,435). Pada kedua sisi dinding diasumsikan
terjadi konveksi dengan tahanan termal masing-masing R fc =1/ h=0,121 . Dengan
menggunakan informasi ini tahanan thermal total dinding menjadi:
R w =0,121 =0,435325/300 +0,121 = 0,713 dan U =1/ R w = 1,4 W/m2K
Atap: terbuat dari atap datar 115 mm dan 50 mm gypsum, dan 50 mm isolasi berwarna
gelap dengan nilai U =0,51 W/m2K (R=1,96).
Lantai: terbuat dari konkret 100 mm, terhubung dengan tanah.
Jendela: jenis fixed (non operable) dengan ukuran 1m x 1,5 m terbuat dari plat gelas
biasa dengan tirai (veneterian blind) warna cerah.
Pintu: terbuat dari 45 mm baja dengan inti urethane (sejenis campuran organik) dan
isolator. Koefisien perpindahan panas menyeluruh pintu pada musim panas diperkirakan
U=1,08 W/m2K (R=0,926) untuk pintu luar dan U =1,02 W/m2K (R=0,980) untuk pintu
dalam. Ukuran pintu adalah: Pintu depan 1,5 m x 2 m, pintu samping 1,5 m x 2 m, dan
pintu belakang 1,5m x 2 m (termasuk pintu dalam).
Catatan: Koefisien perpindahan panas menyeluruh pada permukaan luar yang ditampilkan
di sini untuk kondisi musim panas dengan asumsi kecepatan angin 12 km/jam dan untuk
permukaan dalam diasumsikan adanya lapisan udara. Kondisi saat perancangan adalah:
a. Kondisi udara luar (pada musim panas) adalah: temperatur bola kering 35oC dan
bola basah 25oC dan perbedaan temperatur harian 11oC.
b. Kondisi udara di ruangan yang ingin dicapai adalah temperatur bola kering TR0 dan
RH 60%. TR = 22oC
c. Penghuni ruangan: terdiri dari 85 pekerja, mulai jam 8 pagi s/d jam 5 sore.
d. Lampu: Total daya lampu 17,5 kW jenis fluorenscent beroperasi mulai jam 8 pagi s/d
jam 5 sore setiap hari dan juga 4000 W jenis pijar beropeasi secara continiu.
Konfigurasi lampu adalah type tidak perlu ventilasi.
e. Motorlistrik dan peralatan memasak: tidak ada peralatan memasak dan motor listrik
di ruangan yang dikondisikan.
f. Ventilasi: yang direncanakan di sini adalah sebesar 7L/s/orang, maka total udara
ventilasi adalah 85 x 7 =595 L/s.
g. Infiltrasi: yang mungkin pada ruangan ini hanyalah dari pembukaan pintu, dengan
mempertimbangkan terjadi 30 orang keluar masuk dari pintu selama satu jam maka
diperkirakan jumlah udara infiltrasi adalah 31,1 L/s.
h. Termal Respon bangunan: dikategorikan medium.
i. Lokasi peralatan pendingin: direncanakan di dinding A sehingga tidak ada pengaruh
langsung pada sumber panas.
Lakukanlah Perencanaan sistem pendingin untuk ruangan tersebut di atas dengan
menjawab pertanyaan berikut:
1. Lakukan Perhitungan Beban Pendingin mulai jam 8 pagi s/d jam 20
2. Beban Pendingin puncak pada soal 1 anggap jadi Qevaporator, lakukan perhitungan
SKU dengan Te = -5oC dan Tk = 40oC untuk mendapatkan Wk (Kerja Kompresor).
Jenis refrigeran yang digunakan adalah R-22.
PENYELESAIAN :
1. Beban Pendingin
a. Beban Pendingin Dari Atap
Dilihat dari tabel 31 dengan data terpilih :
- Mass Inside Roof
- No ceiling
- R factor = 1,96
Maka ditentukan klasifikasi atap tipe 4 1,8 < R < 2,6 ; 50 mm.
U = 0,51 W/(m2.K)
A = (25 x 15) m2 = 375 m2
Dilihat dari tabel 30 diperoleh nilai CLTD pukul 17.00 = 43.
C1 = (25,5 Ti) = (25,5 22) = 3,5
Tm = 35 11/2 = 29,5oC
C2 = (Tm 29,4) = (29,5 29,4) = 0,1
C1 + C2 = 3,5 + 0,1 = 3,6
CLTDcorr = CLTD + C1 + C2 = 43 + 3,6 = 46,6
Diperoleh harga q pada pukul 17.00
q = U.A.CLTDcorr
q = (0,51)(375)(46,6) 8912,25 W
Dengan cara yang sama diperoleh beban pendingin atap dari pukul 08.00 s/d 20.00
Tabel 1 Beban Pendingin Atap
Pukul U (W/m2K) A (m2) CLTD CLTDcorr Q (W)
08.00 0,51 375 -2 1,6 306,00
09.00 0,51 375 0 3,6 688,50
10.00 0,51 375 4 7,6 1.453,50
11.00 0,51 375 9 12,6 2.409,75
12.00 0,51 375 16 19,6 3.748,50
13.00 0,51 375 23 26,6 5.087,25
14.00 0,51 375 30 33,6 6.426,00
15.00 0,51 375 36 39,6 7.573,50
16.00 0,51 375 41 44,6 8.529,75
17.00 0,51 375 43 46,6 8.912,25
18.00 0,51 375 43 46,6 8.912,25
19.00 0,51 375 41 44,6 8.529,75
20.00 0,51 375 37 40,6 7.764,75
Gambar 1 Grafik Perubahan Beban Pendingin Atap Terhadap Waktu
b. Beban Pendingin dari Dinding D (Barat)
A = (15 x 3) (4x1x1,5 + 1x1,5x2) = 36 m2
-
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
0 2 4 6 8 10 12 14
Be
ban
Pe
nd
ingi
n Q
(W
)
Pukul
U = 1,36 W/(m2.K)
Dari tabel 11 tipe dinding adalah C4 dengan deskripsi 200mm common brick
Dari tabel 33B dengan data terpilih :
- Secondary Material = Face Brick
- Wall Type = C4
- R = 0,735
Maka ditentukan nomor dinding W = 16.
Dilihat dari tabel 32 nilai CLTD pada pukul 17.00 = 9
CLTDcorr = CLTD + C1 + C2 = 9 + 3,6 = 12,6
Diperoleh harga q
q = U.A.CLTDcorr
q = (1,36)(36)(12,6) 616,90 W
Dengan cara yang sama diperoleh beban pendingin dari pukul 08.00 s/d 20.00
Tabel 2 Beban Pendingin Dinding D (Barat)
Pukul U (W/m2K) A (m2) CLTD CLTDcorr Q (W)
08.00 1,36 36 9 12,6 616,90
09.00 1,36 36 8 11,6 567,94
10.00 1,36 36 7 10,6 518,98
11.00 1,36 36 7 10,6 518,98
12.00 1,36 36 6 9,6 470,02
13.00 1,36 36 6 9,6 470,02
14.00 1,36 36 6 9,6 470,02
15.00 1,36 36 7 10,6 518,98
16.00 1,36 36 8 11,6 567,94
17.00 1,36 36 9 12,6 616,90
18.00 1,36 36 11 14,6 714,82
19.00 1,36 36 14 17,6 861,70
20.00 1,36 36 17 20,6 1.008,58
Trend beban pendingin dinding barat setiap waktu dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 2 Perubahan Beban Pendingin Dinding Barat Terhadap Waktu
c. Beban Pendingin dari Dinding C (Selatan)
A = (25 x 3) (1 x1,5 x 2) = 72 m2
U = 2,73 W/(m2.K)
Dilihat dari tabel 11 tipe dinding adalah C8 dengan deskripsi 200 mm high density concrete
block
Dilihat dari tabel 33B dengan data terpilih :
- Secondary Material = Plester (Stucco)
- Wall Type = C8
- R = 0,366
Maka ditentukan nomor dinding W = 5.
Dilihat dari tabel 32 nilai CLTD pada pukul 17.00 = 20
CLTDcorr = CLTD + C1 + C2 = 20 + 3,6 = 23,6
Diperoleh harga q
q = U.A.CLTDcorr
q = (2,73)(72)(23,6) 4.638,82 W
Dengan cara yang sama diperoleh beban pendingin dari pukul 08.00 s/d 20.00
-
200
400
600
800
1,000
1,200
Be
ban
Pe
nd
ingi
n Q
(W
)
Waktu (Pukul)
Tabel 3 Beban Pendingin Dinding Selatan
Pukul U (W/m2K) A (m2) CLTD CLTDcorr Q (W)
08.00 2,73 72 1 4,6 904,18
09.00 2,73 72 2 5,6 1.100,74
10.00 2,73 72 2 5,6 1.100,74
11.00 2,73 72 4 7,6 1.493,86
12.00 2,73 72 7 10,6 2.083,54
13.00 2,73 72 11 14,6 2.869,78
14.00 2,73 72 14 17,6 3.459,46
15.00 2,73 72 17 20,6 4.049,14
16.00 2,73 72 19 22,6 4.442,26
17.00 2,73 72 20 23,6 4.638,82
18.00 2,73 72 20 23,6 4.638,82
19.00 2,73 72 19 22,6 4.442,26
20.00 2,73 72 18 21,6 4.245,70
Trend beban pendingin dinding selatan setiap waktu dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 3 Perubahan Beban Pendingin Dinding Selatan Terhadap Waktu
d. Beban Pendingin dari Dinding B (Timur)
A = (15 x 3) (1x1,5x2 + 2x1x1,5) = 39 m2
-
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
3,500
4,000
4,500
5,000
Be
ban
Pe
nd
ingi
n Q
(W
)
Waktu (Pukul)
U = 2,73 W/(m2.K)
Dari tabel 11 tipe dinding adalah C8 dengan deskripsi 200 mm high density concrete block
Dari tabel 33B dengan data terpilih :
- Secondary Material = Plester (Stucco)
- Wall Type = C8
- R = 0,366
Maka ditentukan nomor dinding W = 5.
Dilihat dari tabel 32 nilai CLTD pada pukul 17.00 = 20
CLTDcorr = CLTD + C1 + C2 = 20 + 3,6 = 23,6
Diperoleh harga q
q = U.A.CLTDcorr
q = (2,73)(39)(23,6) 2.512,69 W
Dengan cara yang sama diperoleh beban pendingin dari pukul 08.00 s/d 20.00
Tabel 4 Beban Pendingin Dinding Timur
Pukul U (W/m2K) A (m2) CLTD CLTDcorr Q (W)
08.00 2,73 39 1 4,6 489,76
09.00 2,73 39 2 5,6 596,23
10.00 2,73 39 2 5,6 596,23
11.00 2,73 39 4 7,6 809,17
12.00 2,73 39 7 10,6 1.128,58
13.00 2,73 39 11 14,6 1.554,46
14.00 2,73 39 14 17,6 1.873,87
15.00 2,73 39 17 20,6 2.193,28
16.00 2,73 39 19 22,6 2.406,22
17.00 2,73 39 20 23,6 2.512,69
18.00 2,73 39 20 23,6 2.512,69
19.00 2,73 39 19 22,6 2.406,22
20.00 2,73 39 18 21,6 2.299,75
Trend beban pendingin dinding timur setiap waktu dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 4 Perubahan Beban Pendingin Dinding Timur Terhadap Waktu
e. Beban Pendingin dari Dinding A (Kopel)
A = (25 x 3) = 75 m2
R w =0,121 =0,435325/300 +0,121 = 0,713
U =1/ R w = 1,4 W/m2K
Diperoleh harga q pada pukul 17.00
q = U.A.(To Tr)
q = (1,4)(90)(33,9 - 22) 1.249,50 W
Dengan cara yang sama diperoleh beban pendingin dari pukul 08.00 s/d 20.00
Tabel 5 Beban Pendingin Dinding Utara
Pukul U (W/m2K) A (m2) T0 () Tr () Q (W)
08.00 1,4 75 25,8 22 399,00
09.00 1,4 75 27,2 22 546,00
10.00 1,4 75 28,8 22 714,00
11.00 1,4 75 30,7 22 913,50
12.00 1,4 75 32,4 22 1.092,00
13.00 1,4 75 33,8 22 1.239,00
14.00 1,4 75 34,7 22 1.333,50
15.00 1,4 75 35 22 1.365,00
16.00 1,4 75 34,7 22 1.333,50
Pukul U (W/m2K) A (m2) T0 () Tr () Q (W)
-
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
Be
ban
Pe
nd
ingi
n Q
(W
)
Waktu (Pukul)
17.00 1,4 75 33,9 22 1.249,50
18.00 1,4 75 32,7 22 1.123,50
19.00 1,4 75 31,3 22 976,50
20.00 1,4 75 29,8 22 819,00
Trend beban pendingin dinding utara setiap waktu dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 5 Perubahan Beban Pendingin Dinding Utara Terhadap Waktu
f. Beban Pendingin dari Pintu di Dinding D (Barat)
A = 1,5 x 2 = 3 m2
U = 1,08 W/(m2.K)
Dilihat dari tabel 11 tipe dinding adalah B10 dengan deskripsi 50mm wood
Dilihat dari tabel 33B dengan data terpilih :
- Secondary Material = Steel
- R = 0,926
Maka ditentukan nomor dinding W = 2.
Dilihat dari tabel 32 nilai CLTD pada pukul 16.00 = 33
CLTDcorr = CLTD + C1 + C2 = 33 + 3,6 = 36,6
Diperoleh harga q
q = U.A.CLTDcorr
q = (1,08)(3)(36,6) 118,58 W
-
200
400
600
800
1,000
1,200
1,400
1,600
Be
ban
Pe
nd
ingi
n Q
(W
)
Waktu (Pukul)
Dengan cara yang sama diperoleh beban pendingin dari pukul 08.00 s/d 20.00
Tabel 6 Beban Pendingin Pintu Barat
Pukul U (W/m2K) A (m2) CLTD CLTDcorr Q (W)
08.00 1,08 3 0 3,6 11,66
09.00 1,08 3 1 4,6 14,90
10.00 1,08 3 3 6,6 21,38
11.00 1,08 3 5 8,6 27,86
12.00 1,08 3 7 10,6 34,34
13.00 1,08 3 9 12,6 40,82
14.00 1,08 3 13 16,6 53,78
15.00 1,08 3 18 21,6 69,98
16.00 1,08 3 26 29,6 95,90
17.00 1,08 3 33 36,6 118,58
18.00 1,08 3 38 41,6 134,78
19.00 1,08 3 41 44,6 144,50
20.00 1,08 3 37 40,6 131,54
Trend beban pendingin pintu barat setiap waktu dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 6 Perubahan Beban Pendingin Pintu Barat Terhadap Waktu
g. Beban Pendingin dari Pintu di Dinding C (Selatan)
-
20
40
60
80
100
120
140
160
Be
ban
Pe
nd
ingi
n Q
(W
)
Waktu (Pukul)
A = 1,5 x 2 = 3 m2
U = 1,08 W/(m2.K)
Dilihat dari tabel 11 tipe dinding adalah B10 dengan deskripsi 50mm wood
Dilihat dari tabel 33B dengan data terpilih :
- Secondary Material = Steel
- R = 0,926
Maka ditentukan nomor dinding W = 2.
Dilihat dari tabel 32 nilai CLTD untuk pukul 17.00 = 26
CLTDcorr = CLTD + C1 + C2 = 26 + 3,6 = 29,6
Diperoleh harga q
q = U.A.CLTDcorr
q = (1,08)(3)(29,6) 95,9 W
Dengan cara yang sama diperoleh beban pendingin dari pukul 08.00 s/d 20.00
Tabel 7 Beban Pendingin Pintu Selatan
Pukul U (W/m2K) A (m2) CLTD CLTDcorr Q (W)
08.00 1,08 3 -1 2,6 8,42
09.00 1,08 3 1 4,6 14,90
10.00 1,08 3 4 7,6 24,62
11.00 1,08 3 8 11,6 37,58
12.00 1,08 3 13 16,6 53,78
13.00 1,08 3 18 21,6 69,98
14.00 1,08 3 23 26,6 86,18
15.00 1,08 3 26 29,6 95,90
16.00 1,08 3 27 30,6 99,14
17.00 1,08 3 26 29,6 95,90
18.00 1,08 3 22 25,6 82,94
19.00 1,08 3 18 21,6 69,98
20.00 1,08 3 15 18,6 60,26
Trend beban pendingin pintu selatan setiap waktu dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 7 Perubahan Beban Pendingin Pintu Barat Terhadap Waktu
h. Beban Pendingin dari Pintu di Dinding B (Timur)
A = 1,5 x 2 = 3 m2
U = 1,08 W/(m2.K)
Dilihat dari tabel 11 tipe dinding adalah B10 dengan deskripsi 50mm wood
Dilihat dari tabel 33B dengan data terpilih :
- Secondary Material = Steel
- R = 0,926
Maka ditentukan nomor dinding W = 2.
Dilihat dari tabel 32 nilai CLTD untuk pukul 17.00 = 18
CLTDcorr = CLTD + C1 + C2 = 18 + 3,6 = 21,6
Diperoleh harga q
q = U.A.CLTDcorr
q = (1,08)(3)(21,6) 69,98 W
Dengan cara yang sama diperoleh beban pendingin dari pukul 08.00 s/d 20.00
-
20
40
60
80
100
120
Be
ban
Pe
nd
ingi
n Q
(W
)
Waktu (Pukul)
Tabel 8 Beban Pendingin Pintu Timur
Pukul U (W/m2K) A (m2) CLTD CLTDcorr Q (W)
08.00 1,08 3 8 11,6 37,58
09.00 1,08 3 18 21,6 69,98
10.00 1,08 3 26 29,6 95,90
11.00 1,08 3 31 34,6 112,10
12.00 1,08 3 32 35,6 115,34
13.00 1,08 3 29 32,6 105,62
14.00 1,08 3 24 27,6 89,42
15.00 1,08 3 21 24,6 79,70
16.00 1,08 3 19 22,6 73,22
17.00 1,08 3 18 21,6 69,98
18.00 1,08 3 17 20,6 66,74
19.00 1,08 3 15 18,6 60,26
20.00 1,08 3 15 18,6 60,26
Trend beban pendingin pintu timur setiap waktu dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 8 Perubahan Beban Pendingin Pintu Timur Terhadap Waktu
i. Beban Pendingin Akibat Konduksi Kaca Sebelah Barat dan Timur
A = (4 x 1 x 1,5) + (2 x 1 x 1,5) = 9 m2
U = 4,6 W/(m2.K)
Dilihat dari tabel 34 nilai CLTD untuk pukul 17.00 = 7
-
20
40
60
80
100
120
140
Be
ban
Pe
nd
ingi
n Q
(W
)
Waktu (Pukul)
CLTDcorr = CLTD + C1 + C2 = 7 + 3,6 = 10,6
Diperoleh harga q
q = U.A.CLTDcorr
q = (4,6)(9)(10,6) 103,03 W
Dengan cara yang sama diperoleh beban pendingin dari pukul 08.00 s/d 20.00
Tabel 9 Beban Pendingin Akibat Konduksi dari Jendela
Pukul U (W/m2K) A (m2) CLTD CLTDcorr Q (W)
08.00 1,08 9 0 3,6 34,99
09.00 1,08 9 1 4,6 44,71
10.00 1,08 9 2 5,6 54,43
11.00 1,08 9 4 7,6 73,87
12.00 1,08 9 5 8,6 83,59
13.00 1,08 9 7 10,6 103,03
14.00 1,08 9 7 10,6 103,03
15.00 1,08 9 8 11,6 112,75
16.00 1,08 9 8 11,6 112,75
17.00 1,08 9 7 10,6 103,03
18.00 1,08 9 7 10,6 103,03
19.00 1,08 9 6 9,6 93,31
20.00 1,08 9 4 7,6 73,87
Trend beban pendingin akibat konduksi jendela setiap waktu dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 9 Perubahan Beban Pendingin Akibat konduksi Terhadap Waktu
j. Panas Transmisi Dari Jendela di Dinding D (Barat)
-
20
40
60
80
100
120
Be
ban
Pe
nd
ingi
n Q
(W
)
Waktu (Pukul)
A = 4 x 1 x 1,5 = 6 m2
Dilihat dari (tabel 4-11. Koefisien Peneduhan / Shade Coefficient) pada buku Refrigerasi
dan Pengkondisian Udara, Edisi ke-2, karangan Wilbert F. Stoecker, dkk, halaman 71)
dengan data terpilih :
- Jenis Kaca : Kaca Tunggal
- Tipe Kaca : Pelat (6 mm - 12 mm)
- Dengan krei pelindung terang
Maka diperoleh nilai SC = 0,55.
Dilihat dari tabel 20 dengan data terpilih :
- Zone Geometry : 30m x 30m
- Zone Height : 3,0 m
Maka diperoleh nomor kaca adalah jenis 1 dan 2.
Dilihat dari tabel 35B dengan data terpilih :
- Nomor Kaca : 1 atau 2
- Floor Covering : carpet
- Partition Type : concrete block
Maka diperoleh tipe kaca adalah tipe B.
Dilihat dari tabel 36 zona B diperoleh harga SCL pada pukul 17.00 = 545 W/m2.
Diperoleh harga q
q = A(SC)(SCL)
q = (6)(0,55)(545) 1.798,50 W
Tabel 10 Panas Transmisi dari Jendela Barat
Pukul A (m2) SCL SC Q (W)
08.00 6 69 0,55 227,70
09.00 6 85 0,55 280,50
10.00 6 98 0,55 323,40
11.00 6 110 0,55 363,00
12.00 6 117 0,55 386,10
13.00 6 186 0,55 613,80
14.00 6 318 0,55 1.049,40
Pukul A (m2) SCL SC Q (W)
15.00 6 438 0,55 1.445,40
16.00 6 523 0,55 1.725,90
17.00 6 545 0,55 1.798,50
18.00 6 463 0,55 1.527,90
19.00 6 208 0,55 686,40
20.00 6 135 0,55 445,50
Trend beban pendingin akibat transmisi dari jendela bagian barat setiap waktu dapat dilihat pada
grafik berikut
Gambar 10 Perubahan Beban Pendingin Akibat Transmisi dari Jendela Barat Terhadap Waktu
k. Panas Transmisi Dari Jendela di Dinding B (Timur)
A = 2 x 1 x 1,5 = 3 m2
Dilihat dari (tabel 4-11. Koefisien Peneduhan / Shade Coefficient) pada buku Refrigerasi
dan Pengkondisian Udara, Edisi ke-2, karangan Wilbert F. Stoecker, dkk, halaman 71)
dengan data terpilih :
- Jenis Kaca : Kaca Tunggal
- Tipe Kaca : Pelat (6 mm - 12 mm)
- Dengan krei pelindung terang
Maka diperoleh nilai SC = 0,55.
Dilihat dari tabel 20 dengan data terpilih :
- Zone Geometry : 30m x 30m
-
200
400
600
800
1,000
1,200
1,400
1,600
1,800
2,000
Be
ban
Pe
nd
ingi
n Q
(W
)
Waktu (Pukul)
- Zone Height : 3.0 m
Maka diperoleh nomor kaca adalah jenis 1 dan 2.
Dilihat dari tabel 35B dengan data terpilih :
- Nomor Kaca : 1 atau 2
- Floor Covering : carpet
- Partition Type : concrete block
Maka diperoleh tipe kaca adalah tipe B.
Dilihat dari tabel 36 zona B diperoleh harga SCL pada pukul 17.00 = 107 W/m2.
Diperoleh harga q
q = A(SC)(SCL)
q = (3)(0,55)(107) 176,55 W
Dengan cara yang sama diperoleh beban pendingin dari pukul 08.00 s/d 20.00
Tabel 11 Panas Transmisi dari Jendela Barat
Pukul A (m2) SCL SC Q (W)
08.00 3 501 0,55 826,65
09.00 3 510 0,55 841,50
10.00 3 450 0,55 742,50
11.00 3 331 0,55 546,15
12.00 3 233 0,55 384,45
13.00 3 198 0,55 326,70
14.00 3 173 0,55 285,45
15.00 3 151 0,55 249,15
16.00 3 129 0,55 212,85
17.00 3 107 0,55 176,55
18.00 3 79 0,55 130,35
19.00 3 47 0,55 77,55
20.00 3 32 0,55 52,80
Trend beban pendingin akibat transmisi dari jendela bagian timur setiap waktu dapat dilihat pada
grafik berikut
Gambar 11 Perubahan Beban Pendingin Akibat Transmisi dari Jendela Timur Terhadap Waktu
l. Panas dari Manusia
N = 85 orang
Dilihat dari tabel 3 dengan data terpilih :
- Moderately Active Office Work
- Office
Maka diperoleh harga Sensible Heat Gain (SHG) = 75 W dan harga Latent Heat Gain (LHG)
= 55 W.
Dilihat dari tabel 35A dengan data terpilih :
- Room location : Single story
- Floor covering : Carpet
Maka diperoleh tipe zona C.
Dilihat dari tabel 37 dengan data terpilih pada pukul 16.00 :
- Zona tipe C
- Lama jam kerja = (17.00 08.00) + 1 = 10 jam
Maka diperoleh harga CLF = 0,94.
Diperoleh harga qsensible dan qlatent adalah sebagai berikut :
qsensible = N(SHG)(CLF) = (85)(75)(0,94) 5.992,5 W
qlatent = N(LHG) = (85)(55) 4.675 W
-
100
200
300
400
500
600
700
800
900
Be
ban
Pe
nd
ingi
n Q
(W
)
Waktu (Pukul)
qtotal = qsensible + qlatent = 10.667,5 W
Dengan cara yang sama diperoleh beban pendingin dari pukul 08.00 s/d 20.00
Tabel 12 Beban Pendingin dari Manusia
Pukul N LHG SHG CLF Qlatent (W) Qsensible (W) Qtotal (W)
08.00 85 55 75 0,62 4.675,00 3.952,50 8.627,50
09.00 85 55 75 0,7 4.675,00 4.462,50 9.137,50
10.00 85 55 75 0,75 4.675,00 4.781,25 9.456,25
11.00 85 55 75 0,8 4.675,00 5.100,00 9.775,00
12.00 85 55 75 0,83 4.675,00 5.291,25 9.966,25
13.00 85 55 75 0,86 4.675,00 5.482,50 10.157,50
14.00 85 55 75 0,89 4.675,00 5.673,75 10.348,75
15.00 85 55 75 0,91 4.675,00 5.801,25 10.476,25
16.00 85 55 75 0,92 4.675,00 5.865,00 10.540,00
17.00 85 55 75 0,94 4.675,00 5.992,50 10.667,50
18.00 85 55 75 0,35 4.675,00 2.231,25 6.906,25
19.00 85 55 75 0,28 4.675,00 1.785,00 6.460,00
20.00 85 55 75 0,23 4.675,00 1.466,25 6.141,25
Trend beban pendingin dari manusia setiap waktu dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 12 Perubahan Beban Pendingin dari Manusia Terhadap Waktu
5,000
6,000
7,000
8,000
9,000
10,000
11,000
12,000
Be
ban
Pe
nd
ingi
n Q
(W
)
Waktu (Pukul)
m. Beban Pendingin dari Lampu
Diasumsikan bahwa :
- Wtungsten = 4.000W (diketahui)
- Wflourescent = 17.500W (diketahui)
- Fu = 1,0
- Fsa = 1,0
- CLF = 1,0 (karena dioperasikan secara kontinu)
Dilihat dari tabel 35B dan berdasarkan parameter yang sama seperti pada kasus Energi
Matahari yang Menembus Kaca Barat/ Transmisi maka diketahui bahwa zona ruangan
adalah tipe C.
Dilihat dari tabel 38 dengan data terpilih untuk lampu flourescent pada pukul 16.00 :
- Zona tipe C
- Lama jam kerja = (17.00 08.00) + 1 = 10 jam
- Nomor jam setelah peralatan dinyalakan = (16.00 08.00) + 1 = 9 jam
Maka diperoleh harga CLF = 0,92.
Diperoleh harga :
qflour = W(Fu)( Fsa)( CLF)
qflour = (17.500)(1,0)(1,2)(0,92) 19.320 W
qtungsten = W(Fu)( Fsa)( CLF)
qtungsten = (4.000)(1,0)(1,0)(1,0) 4.000 W
qtotal = qflour + qtungsten = 23.320 W
Dengan cara yang sama diperoleh beban pendingin dari pukul 08.00 s/d 20.00
Tabel 13 Beban Pendingin Akibat Lampu
Pukul Wtungs
(W) Wflour (W) Fu Fsatungs Fsaflour CLFtungs CLFflour Qtungs (W) Qflour (W) Qtotal (W)
08.00 4000 17500 1 1 1,2 1 0,73 4000 15330 19330
09.00 4000 17500 1 1 1,2 1 0,81 4000 17010 21010
10.00 4000 17500 1 1 1,2 1 0,85 4000 17850 21850
11.00 4000 17500 1 1 1,2 1 0,87 4000 18270 22270
12.00 4000 17500 1 1 1,2 1 0,89 4000 18690 22690
13.00 4000 17500 1 1 1,2 1 0,9 4000 18900 22900
14.00 4000 17500 1 1 1,2 1 0,91 4000 19110 23110
15.00 4000 17500 1 1 1,2 1 0,92 4000 19320 23320
Pukul Wtungs
(W) Wflour (W) Fu Fsatungs Fsaflour CLFtungs CLFflour Qtungs (W) Qflour (W) Qtotal (W)
16.00 4000 17500 1 1 1,2 1 0,92 4000 19320 23320
17.00 4000 17500 1 1 1,2 1 0,93 4000 19530 23530
18.00 4000 17500 1 1 1,2 1 0,25 4000 5250 9250
19.00 4000 17500 1 1 1,2 1 0,16 4000 3360 7360
20.00 4000 17500 1 1 1,2 1 0,13 4000 2730 6730
Trend beban pendingin akbat panas lampu setiap waktu dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 13 Perubahan Beban Pendingin Akibat Panas Lampu Terhadap Waktu
n. Beban Pendingin dari Ventilasi
Kondisi Udara Luar pada pukul 17.00 :
- Dry Bulb Temp. (To) = 33,9 oC
- Wet Bulb Temp. = 25 oC
- Humadity ratio (wo) = 0,0159
Kondisi Ruangan yang Diinginkan :
- Dry Bulb Temp. (Ti) = 22 oC
- RH = 60 %
- Humadity ratio (wi) = 0,0098
Q = 7 L/s per orang atau Q = 595 L/s karena orangnya berjumlah 85 orang.
Diperoleh harga qsensible dan qlatent pada pukul 17.00 adalah sebagai berikut :
qsensible = 1,23Q(To - Ti) = (1,23)(595)(33,9 22) 8.7090,0 W
-
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
Be
ban
Pe
nd
ingi
n Q
(W
)
Waktu (Pukul)
qlatent = 3010Q(wo - wi) = (3010)(595)(0,0155 0,0098) 10.276 W
Tempertur udara luar untuk lokasi dimana gedung berada dapat dilihat pada Tabel 1 Bab 28
ASHRAE 1997. Pada pukul 8 sampai dengan pukul 20 ditampilkan pada tabel berikut.
Pukul 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Tempratur 25,8 27,2 28,8 30,7 32,4 33,8 34,7 35 34,7 33,9 32,7 31,3 29,8
Dengan cara yang sama diperoleh beban pendingin dari pukul 08.00 s/d 20.00.
Tabel 14 Beban Pendingin dari Ventilasi
Pukul To (K) RHO Ti (K) RHi Wo Wi Q (L/s) Qsensible (W) Qlatent (W) Qtotal (W)
08.00 298,8 0,45 295 0,6 0,00923 0,0098 595 2781,03 -1020,84 1760,19
09.00 300,2 0,45 295 0,6 0,01004 0,0098 595 3805,62 429,83 4235,45
10.00 301,8 0,45 295 0,6 0,01104 0,0098 595 4976,58 2220,78 7197,36
11.00 303,7 0,45 295 0,6 0,01234 0,0098 595 6367,09 4549,01 10916,11
12.00 305,5 0,45 295 0,6 0,0137 0,0098 595 7684,43 6984,71 14669,13
13.00 306,8 0,45 295 0,6 0,01476 0,0098 595 8635,83 8883,11 17518,94
14.00 307,7 0,45 295 0,6 0,01554 0,0098 595 9294,49 10280,05 19574,55
15.00 308 0,45 295 0,6 0,01581 0,0098 595 9514,05 10763,61 20277,66
16.00 307,7 0,45 295 0,6 0,01554 0,0098 595 9294,49 10280,05 19574,55
17.00 306,9 0,45 295 0,6 0,01485 0,0098 595 8709,01 9044,30 17753,31
18.00 305,7 0,45 295 0,6 0,01386 0,0098 595 7830,79 7271,26 15102,05
19.00 304,3 0,45 295 0,6 0,01278 0,0098 595 6806,21 5337,03 12143,24
20.00 302,8 0,45 295 0,6 0,01171 0,0098 595 5708,43 3420,71 9129,14
Trend beban pendingin dari ventilasi setiap waktu dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 14 Perubahan Beban Pendingin dari Ventilasi Terhadap Waktu
-
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
08
.00
09
.00
10
.00
11
.00
12
.00
13
.00
14
.00
15
.00
16
.00
17
.00
18
.00
19
.00
20
.00
Be
ban
Pe
nd
ingi
n Q
(W
)
Waktu (Pukul)
o. Beban Pendingin Akibat Infiltrasi
Data kondisi luar dan dalam ruangan sama seperti pada kasus ventilasi di atas.
Diasumsikan :
- Orang yang melewati pintu = 40 orang/jam
- Volume manusia yang lewat = 2,8 m3/orang
Diperoleh nilai Qinf sebesar :
Qinf = (40 orang/jam x 2,8 m3/orang) = 112 m
3/jam = 31,1 L/detik.
Diperoleh harga qsensible dan qlatent adalah pada pukul 16.00 sebagai berikut :
qsensible = 1,23Q(To - Ti) = (1,23)(31,1)(34,7 22) 486 W
qlatent = 3010Q(wo - wi) = (3010)(31,1)(0,0155 0,0098) 537 W
Dengan cara yang sama diperoleh beban pendingin dari pukul 08.00 s/d 20.00
Tabel 15 Beban Pendingin Akibat infiltrasi
Pukul To (K) RHO Ti (K) RHi Wo Wi Q (L/s) Qsensible (W) Qlatent (W) Qtotal (W)
08.00 298,8 0,45 295 0,6 0,00923 0,0098 31,1 145,3614 -53,36 92,00
09.00 300,2 0,45 295 0,6 0,01004 0,0098 31,1 198,92 22,47 221,38
10.00 301,8 0,45 295 0,6 0,01104 0,0098 31,1 260,12 116,08 376,20
11.00 303,7 0,45 295 0,6 0,01234 0,0098 31,1 332,80 237,77 570,57
12.00 305,5 0,45 295 0,6 0,0137 0,0098 31,1 401,66 365,08 766,74
13.00 306,8 0,45 295 0,6 0,01476 0,0098 31,1 451,39 464,31 915,70
14.00 307,7 0,45 295 0,6 0,01554 0,0098 31,1 485,81 537,33 1023,14
15.00 308 0,45 295 0,6 0,01581 0,0098 31,1 497,29 562,60 1059,89
16.00 307,7 0,45 295 0,6 0,01554 0,0098 31,1 485,81 537,33 1023,14
17.00 306,9 0,45 295 0,6 0,01485 0,0098 31,1 455,21 472,74 927,95
18.00 305,7 0,45 295 0,6 0,01386 0,0098 31,1 409,31 380,06 789,37
19.00 304,3 0,45 295 0,6 0,01278 0,0098 31,1 355,75 278,96 634,71
20.00 302,8 0,45 295 0,6 0,01171 0,0098 31,1 298,37 178,80 477,17
Trend beban pendingin akibat infiltrasi setiap waktu dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 15 Perubahan Beban Pendingin Akibat Infiltrasi Terhadap Waktu
Dari hasil perhitungan di atas dapat ditabulasikan sepertti tabel di bawah untuk mengetahui
beban pendingin terbesar terjadi pada pukul berapa. Beban pendingin tersebut adalah beban
pendingin total (baik beban sensibel maupun beban laten) yang diperoleh dari berbagai faktor.
Berikut adalah tabel yang menunjukkan beban pendingin total dari gedung dari pukul 08.00
hingga pukul 20.00.
Tabel 16 Beban Pendingin Total Tiap Waktu
Pukul Q total (W)
08.00 33.672,54
09.00 39.370,24
10.00 44.525,49
11.00 50.837,51
12.00 57.672,37
13.00 63.972,61
14.00 69.286,56
15.00 72.886,59
16.00 74.057,13
17.00 73.171,47
18.00 51.995,50
19.00 44.946,39
20.00 39.439,58
Beban pendingin puncak dapat dilihat melalui grafik berikut:
-
200
400
600
800
1,000
1,200
Be
ban
Pe
nd
ingi
n Q
(W
)
Waktu (Pukul)
Evaporator
Kondenser
Kompresor KE
1
2 3
4
Gambar 16 Grafik Beban Pendingin Puncak
Diperoleh kesimpulan bahwa beban pendingin terbesar yang diterima gedung adalah sebesar
74.057,13 W atau sekitar 74,10 kW di mana terjadi pada pukul 16.00. Jadi dianggap bahwa
Qevaporator = 74,10 kW.
. Kerja Kompresor dan Kalor Keluar Kondensor
Skema Siklus Kompresi Uap
Gambar 2. Skema Siklus Kompresi Uap Single-Stage
-
10,000.00
20,000.00
30,000.00
40,000.00
50,000.00
60,000.00
70,000.00
80,000.00
08
.00
09
.00
10
.00
11
.00
12
.00
13
.00
14
.00
15
.00
16
.00
17
.00
18
.00
19
.00
Be
ban
Pe
nd
ingi
n Q
(W
)
waktu (Pukul)
Q total (W)
1
2
3
4
Tk = 40 0C
TE = -5 0C
1016,5
243,375
P (kPa)
h (kJ/kg)
Diagram p-h Siklus
Gambar 3. Diagram p-h Siklus Kompresi Uap Single-Stage
Dengan menggunakan tabel saturasi Refrigeran 134a ASHRAE diperoleh :
h1 = [email protected] = 395,74 kJ/kg
h3 = [email protected] = 256,35 kJ/kg
h4 = h3 = 256,35 kJ/kg
s1 = [email protected] = 1,73035 kJ/(kg.K)
Dilihat pada tabel sifat uap-lanjut R-134a ASHRAE. Dengan fakta bahwa s2 = s1 = 1,73035
kJ/(kg.K) dan dengan 2 kali interpolasi diperoleh nilai h2 = 425,56 kJ/kg pada 1016,5 kPa.
Kerja Spesifik Kompresor (wc)
= 2 1 = 425,56 395,74 /
= 29,82 /
Diperoleh kerja spesifik kompresor sebesar 29,82 kJ/kg.
Kalor Spesifik Keluar Kondensor (qk)
= 2 3 = 425,56 256,35 /
= 169,21 /
Diperoleh kalor spesifik keluar kondensor sebesar 169,21 kJ/kg.
Laju Aliran massa Refrigeran yang Dibutuhkan ()
=
1 4=
74,10
395,74 256,35 /
= 0,5316 /
Dibutuhkan laju aliran massa refrigeran sebesar 0,5316 kg/s untuk keberlangsungan siklus
kompresi uap single stage ini.