Upload
kharisma-wardani
View
63
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
proposal
Citation preview
UPAYA MENINGKATKAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS
MELALUI METODE FUN AND GAMES ACTIVITIES
PADA ANAK TK B DIRGANTARA MOJOGEDANG TAHUN AJARAN
2015/2016
PROPOSAL
Oleh:
DWI RETNO SAFITRI
K8113023
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juni 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat komunikasi vital yang dapat menghubungkan antara
seseorang dengan orang lain. Seseorang membutuhkan bahasa untuk bertanya,
menyatakan pendapat, dan mengungkapkan perasaan. Dewasa ini isu globalisasi
menuntut kita untuk menjadi sumber daya yang berkualitas dan mampu menguasai
bahasa internasional, yakni bahasa Inggris. Hal ini yang mejadi dasar
dikembangkannya pembelajaran bahasa Inggris pada lembaga Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD).
Banyak komponen yang harus dipelajari agar anak mampu menguasai bahasa
Inggris, akan tetapi hal mendasar yang penting untuk dipelajari adalah kosa kata
(vocabulary). Hal ini karena kunci utama dari bahasa Inggris adalah kosa kata.
Mengajarkan kosa kata bahasa Inggris pada anak, khususnya anak usia dini tentu
berbeda dengan orang dewasa. Diperlukan metode dan teknik khusus karena tidak
mudah untuk mengajarkan kosa kata asing pada anak. Metode ataupun teknik yang
digunakan haruslah yang menyenangkan agar pembelajaran menjadi bermakna bagi
anak.
Banyak metode dan teknik yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kosakata bahasa inggris anak usia dini, diantaranya:
1. Bernyanyi
2. Bercerita (story telling)
3. Bermain peran
4. Tanya-jawab
5. Games (permainan), dan sebagainya
Games atau permainan merupakan salah satu metode yang menyenangkan
sehingga efektif untuk mempelajari kosa kata bahasa Inggris. Brumfit, Moon, &
Tongue (1984: 149 ) menyatakan bahwa, “Using games may certainly be an effective
way of making repetition of language and purposeful for young learners. Many games
involve routines and repetitive formulae, which may be part of their charm for yong
children who often relish the familiarity of favourite activities.”
Maksudnya, menggunakan games atau permainan mungkin sangat efektif
untuk membuat pengulangan bahasa dan maksud tertentu bagi anak (young learners).
Banyak permainan yang melibatkan rutinitas dan pengulangan, yang mana setiap
bagian menarik untuk anak.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut: “Apakah penerapan metode Fun and Games Activities (FGA) dapat
meningkatkan kosa kata bahasa Inggris pada anak TK B Dirgantara Mojogedang
tahun ajaran 2015/2016?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang ingin
dicapai adalah untuk mengetahui keefektifan metode FGA sebagai upaya untuk
meningkatkan kosa kata bahasa Inggris di TK Dirgantara Mojogedang tahun ajaran
2015/2016.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara
praktis.
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan inspirasi dan
wawasan baru kepada para guru untuk mengembangkan lebih banyak
metode yang menyenangkan bagi anak, salah satu melalui FAG sebagai
upaya meningkatkan kosa kata bahasa Inggris ataupun pembelajaran yang
lain.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Menambah kosa kata bahasa Inggris anak di TK Dirgantara
Mojogedang tahun ajaran 2015/2016.
b. Bagi Guru
1. Meningkatnya wawasan guru untuk menciptakan pembelajaran
bahasa inggris yang menyenangkan.
2. Berkembangnya strategi pembelajaran yang inovatif sebagai upaya
meningkatkan kosa kata bahasa inggris anak.
3. Meningkatnya kompetensi guru dalam mengajar secara
profesional.
c. Bagi Sekolah
1. Meningkatnya kualitas atau mutu pembelajaran di sekolah dan
mampu mendorong untuk mengadakan pembaharuan dalam hal
pembelajaran ke arah yang lebih baik.
2. Mewujudkan kompetensi guru menggunakan berbagai macam
metode dan teknik pembelajaran bahasa Inggris untuk Anak Usia
Dini
3. Meningkatkan mutu Taman Kanak-kanak.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Kosa Kata
a. Definisi Kosa Kata
Long & Richard (1987) dalam Handayani (2011) mendefinisikan kosa
kata sebagai berikut, “ Vocabulary is an essential component of all uses of
language.” Kosa kata adalah komponen penting yang digunakan dalam
bahasa. Menurut Gorys Keraf (2009 : 64) dalam Maretsya (2013) berpendapat
bahwa kosa kata adalah unsur bahasa yang memiliki peran penting dalam
pengembangan keterampilan bahasa yang meliputi berbicara, mendengar,
membaca dan menulis yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan
fikiran yang dapat digunakan dalam penggunaanya.
Kosa kata diartikan sebagai perbendaharaan kata yang merupakan
komponen penting dalam berbahasa dan memiliki peranan penting dalam
keterampilan berbahasa. Mempelajari kosa kata sangat penting karena akan
berkaitan erat dengan kemampuan mengungkapkan pendapat baik melalui
lisan maupun tertulis.
b. Tujuan Meningkatkan Kosa Kata Bahasa Inggris di PAUD
Tujuan meningkatkan kosa kata bahasa Inggris pada anak memberikan
bekal sejak dini kepada anak untuk memperkaya penguasaan kosa kata
(perbendaharaan kata) yang akan berguna dimasa mendatang. Tantangan pada
era globalisasi akan semakin menuntut seseorang untuk menguasai bahasa
asing, sehingga penguasaan bahasa Inggris sangat dibutuhkan untuk bekal
dimasa mendatang.
c. Prosedur Penerapan Kosa Kata Bahasa Inggris
Adapun prosedur dalam penerapan kosa kata bahasa Inggris adalah :
a) Pengembangan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan
cara melihat animasi gambar untuk dapat mengenal kosa kata bahasa
Inggris lebih baik.
b) Menemukan metode pelaksanaan terhadap kegiatan untuk semua topik
pembelajaran dalam pengenalan kosa kata bahasa Inggris melalui media
animasi gambar.
c) Memberikan rasa ingin tahu anak didik dengan memberikan pertanyaan –
pertanyaan sederhana terhadap topik pembelajaran didalam pengenalan
kosa kata bahasa Inggris melalui media animasi gambar.
d) Menciptakan suasana belajar dengan membentuk kelompok-kelompok
dalam kelas agar anak didik dapat berkomunikasi dalam pembelajaran dan
saling belajar satu sama lainnya.
e) Mengajak anak didik dalam menyimpulkan materi pembelajaran untuk
mempertegas pengetahuan anak didik dan memberikan kesan dan saran
mengenai materi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
2. Hakikat Metode Fun and Games Activities (FAG)
a. Pengertian Metode Fun and Games Activities (FAG)
FAG merupakan salah satu pengembangan metode bermain yang
melibatkan aktivitas motorik dan menimbulkan rasa senang pada diri anak.
Menurut Hornby (1995) dalam Azar (2012) “The definition of games is an
activity that you do to have fun.” Games atau permainan adalah aktivitas yang
kita lakukan untuk bersenang-senang. Pada dasarnya metode FAG merupakan
metode yang peniliti gunakan sebagai nama dalam pembelajaran melalui
bermain. Artinya, salam metode ini menggunakan permainan yang biasa
digunakan pada umumnya yang bisa dikembangkan untuk pembelajaran dalam
rangka meningkatkan kosa kata anak.
Metode ini dikembangkan dengan dasar bahwa melalui games anak
lebih mudah berkonsentrasi dan pembelajaran yang disampaikan akan lebih
mudah diserap. Games juga membuat anak lebih fokus dalam berfikir karena
anak tidak merasa tertekan ketika bermain. Sesuai dengan pendapat Richard-
Amato (1988) dalam Azar (2012), “Games can make student more focus in
learning because they do not feel that they are force to learn.”
1 2 3 4 5
b. Langkah-langkah Permainan dalam Metode Fun and Games Activities
Upaya meningkatkan kosa kata bahasa Inggris anak melalui metode
FAG dapat dilakukan dengan beberapa cara, yang pada initinya adalah dalam
permainan tersebut terdapat sisi edukatif yang mengenalkan anak pada kosa
kata bahasa inggris, akan tetapi dalam penelitian ini langkah-langkah metode
FAG yaitu:
1) Kegiatan Persiapan
Tahap persiapan yaitu guru menyiapkan instrumen yang
diperlukan. Ada dua instrumen pembelajaran yang harus
dipersiapkan oleh guru yakni instrumen penilaian dan instrumen
permainan. Instrumen penilaian yakni lembar penilaian berisi
indikator yang dingin dicapai melalui permainan ini. sedangkan
instrumen permainan yakini sarana dan prasarana yang harus
dipersiapkan oleh guru untuk permainan yang meliputi: (a) media
pembelajaran berupa beberapa gambar animasi hewan. (b) kapur
untuk menggambar. (c) pita yang dijadikan pin sebagai reward.
2) Kegiatan Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan guru melaksanakan kegiatan
pembelajaran bahasa Inggris menggunakan metode games, adapun
langkah-langkah dalam permainan tersebut yakni:
1) Guru menyiapkan tempat dan menggambar lima kotak
berukuran sama, seperti gambar sudamanda. Setiap masing-
masing kotak diberikan nomor dari angka 1 sampai 5.
Gambar kotak sebagai berikut:
2) Anak dibagi menjadi beberapa kelompok, satu kelompok terdiri
dari 5 anak. Dalam hal ini terdapat 4 kelompok dan masing-
masing kelompok terdiri dari 5 anak.
3) Setiap kelompok mengambil undian, dan setiap kelompok
bermain sesuai dengan urutan undian.
4) Kelompok 1 bertanding dengan kelompok 2, dan kelompok 3
bertanding dengan kelompok 4.
5) Sebelum permainan dimulai, guru menjelaskan beberapa nama
binatang dengan bantuan kartu animasi bergambar.
6) Setelah selesai, kelompok 1 bertanding melawan kelompok 2.
7) Guru memberikan pertanyaan dalam bentuk clue. Misalnya:
bunyiku meong-meong, kakiku empat, buluku halus. Siapa
namaku dalam bahasa inggris ?
8) Bagi kelompok yang mengetahui jawabannya, mereka harus
menyebutkannya, kemudian semua anak dalam satu kelompok
berjengket dengan menyebutkan nama hewan tersebut pada
kotak yang telah dibuat oleh guru.
9) Setelah semua anak berjengket, anak diarahkan pos yang telah
disediakan. Satu kelompok menggambar hewan yang dianggap
benar, jika jawaban sama-sama benar maka kelompok yang
tercepat yang menang pada pertandingan tersebut.
B. Kerangka Berfikir
Kondisi awal perkembangan kosa kata bahasa Inggris di TK Dirgantara
Mojogedang kurang berkembang dengan baik, hal ini disebabkan karena
pembelajaran yang hanya dilaksanakan dengan menggunakan metode menebak
gambar tanpa ada variasi metode lain, sehingga anak jenuh dan kurang berminat
dalam melaksanakan pembelajaran. Untuk meningkatkan kosa kata bahasa Inggris
anak diperlukan metode yang menyenangkan, karena pada dasarnya bahasa Inggris
sering dikenalkan melalui metode yang membosan yang pada akhirnya berimplikasi
pada stigma bahwa bahasa Inggris sulit meskipus sudah dipelajari sejak di lembaga
PAUD sampai dengan Sekolah Menengah Atas, dan bahkan sampai pada Perguruan
Tinggi.
Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan kosa kata
bahasa Inggris anak adalah melalui metode FAG. Metode disesuaikan dengan dunia
anak yang merupakan dunia bermain. Pada saat permainan berlangsung, anak diminta
menebak, menirukan dan menyebutkan gambar yang dibawa oleh guru. Dengan
demikian meskipun sama-sama menggunakan teknik menebak gambar, metode yang
Tindakan
Kondisi akhir
Kondisi awal
Guru menerapkan metode FAG
Melalui FAG kosa kata anak di TK Dirgantara Mojogedang meningkat
Guru menerapkan teknik menebak gambar didalam kelas
Siklus ke n
Kosa kata bahasa Inggris anak rendah
Siklus IPerencanaanPelaksanaanObservasiRefleksi
Siklus IIPerencanaanPelaksanaanObservasiRefleksi
digunakan berbeda dengan harapan metode yang menyenagkan dapat meningkatkan
motivasi anak sehingga kosa kata bahasa Inggris anak meningkat.
Berdasarkan uraian diatas, kerangka berfikir digambarkan sebagai berikut:
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir di atas, maka hipotesis dalam
penelitian tindakan kelas dapat dirumuskan sebagai berikut, “upaya meningkatan kosa
kata bahasa inggris melalui metode fun and games activities di TK Dirgantara
Mojogedang tahun ajaran 2015/2016”.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di TK Dirgantara Mojogedang yang
beralamat di jalan Bhayangkara No. 35 Mojogedang, Karanganyar dengan
pertimbangan sebagai berikut:
a. Peneliti telah melakukan observasi sebelum mengadakan penelitian,
menemukan data-data terkait dengan Lembar Kerja Anak (LKA) berkaitan
dengan pembelajaran bahasa inggris menunjukkan hasil yang masih kurang
dari yang diharapkan.
b. Peneliti mengadakan wawancara kepada pihak-pihak yang terkait dengan
sekolah dan mendapatkan informasi bahwa anak kurang berminat dalam
pembelajaran bahasa inggris karena bahasa inggris dianggap sebagai
pembelajaran yang sulit.
c. Upaya peningkatan kosa kata bahasa inggris anak dengan menggunakan
metode FAG belum pernah dilakukan di TK Dirgantara Mojogedang.
d. Pihak sekolah mengizinkan peneliti untuk mengadakan penelitian.
e. Lokasi penelitian tidak jauh dari tempat tinggal peneliti.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester II (genap) tahun ajaran 2015/2016.
Penelitian akan dilaksanakan mulai dari tahap perencanaan sampai pada tahap
pelaporan hasil, pengembangan selama 5 bulan yakni mulai bulan Februari hingga
bulan Juni. Tahap perencanaan dilaksanakan pada bulan Februari, tahap
pelaksanaan dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret, analisis data
dilaksanakan pada bulan April hingga Mei dan penyerahan laporan dilaksanakan
pada bulan juni.
Tahap Februari Maret April Mei JuniPerencanaan PelaksanaanAnalisis dataPenyerahan laporan
B. Subjek Penelitian
Subyek yang akan digunakan dalam penelitian adalah anak TK Dirgantara
Mojogedang tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah 20 anak, yang terdiri dari 10
anak laki-laki dan 10 anak perempuan serta 2 orang guru.
C. Data dan Sumber Data
1. Sumber Data Primer
Sumber data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung oleh
peneliti mellaui observasi dan dokumentasi. Dalam penelitian ini yang menjadi
data primer adalah:
a) Informan yaitu anak di TK Dirgantara Mojogedang dan guru kelas
b) Kegiatan permainan yang berlangsung
c) Video dan foto
2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder merupakan sumber data secara tidak langsung
memberikan keterangan yang bersifat melengkapi data primer. Sumber data
sekunder berupa dokumen atau arsip yang meliputi kurikulum, Rencana Kegiatan
Harian, instrumen penilaian anak, dan catatan penting yang berkaitan dengan anak
yang diteliti di TK Dirgantara Mojogedang.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data, tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data
yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono, 2008: 62) dalam Emilia (2014)
Teknik pengumpulan data dilakukan secara langsung dan dilakukan dengan:
1. Observasi
Menurut Arikunto (2010: 199) dalam Emilia (2014) observasi adalah
teknik pengumpulan datadengan menggunakan pengamatan, meliputi kegiatan
pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat
indra. Jadi mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman,
pendengaran, peraba, dan pengecap.
Observasi dilakukan dengan cara mengamati kegiatan yang sedang
berlangsung dikelas. Observasi dilakukan di TK Dirgantara Mojogedang untuk
mendapatkan gambaran tentang perkembangan kosa kata bahasa Inggris melalui
metode FAG.Pengumpulan data melalui obsevasi dilakukan oleh peneliti dan
dibantu oleh guru kelas.
2. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan cara mengabadikan kegiatan dalam bentuk
video dan foto.
E. Uji Validitas Data
Data dapat dipertanggungjawabkan apabila informasi yang didapatkan
dikatakan valid. Hal ini dimaksudkan agar dapat dijadikan sebagai dasar yang kuat
untuk menarik kesimpulan.
Triangulasi teknik pengumpulan data merupakan pengumpulan data yang
bersifat menggabungkan berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang
telah ada atau didapatkan. Triangulasi yang digunakan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Triangulasi teknik
Triangulasi teknik merupakan teknik yang digunakan peneliti
dengan cara ,engumpulkan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan
data dari sumber yang sama dengan membandingkan hasil pengamatan
oleh observer dengan pengamatan dari guru.
2. Triangulasi sumber
Tringulasi sumber dilakukan untuk mendapatkan data dari sumber
yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Sumber perolehan data
misalnya informan (anak kelompok B dan guru kelas), proses pengamatan
kegiatan bermain kartu gambar, dan dokumentasi selama kegiatan
berlangsung.
F. Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk menganalisis data hasil penelitian tindakan
kelas yang dilakukan. Pada Penelitian Tindakan Kelas ini digunakan analisis data
berdasarkan hasil observasi, dokumentasi, wawancara dan diskusi, serta tes (Unjuk
Kerja).
Adapun tahap-tahap untuk analisis data sebagai berikut:
1. Menjumlahkan nilai yang dicapai anak pada jenis pengumpulan data yang
dilakukan meliputi hasil nilai observasi, dokumentasi, wawancara dan diskusi
serta hasil tes ( unjuk kerja ).
2. Menghitung peningkatan kosakata bahasa inggris anak melalui bermain
gambar dengan cara sebagai berikut:
a. Persentase pencapaian
Jumlah nilai yangdicapai anak secarakeseluru h anJumlah nilaimaksimal
X 100 %
Nilai maksimal = nilai observasi + nilai dokumentasi + nilai wawancara
diskusi + nilai tes
Observasi = 20
Dokumentasi =15
Wawancara diskusi =15
Tes = 50
b. Persentase keberhasilan
Persentase keberhasilan diperoleh dari persentase minimal yang harus
dicapai anak pada setiap siklusnya
3. Membuat tabel hasil analisis data peningkatan kosakata bahasa inggris anak
melalui metode bermain gambar seperti dibawah ini
No Nama Anak Persentase
Pencapaian
Persentase
Keberhasilan
Stasus
pencapaian
1
2
3
4
Dst
Keterangan:
a. Persentase pencapaian: diperoleh dari perhitungan persentase peningkatan
kosakata bahasa Inggris melalui bermain gambar pada masing-masing anak.
b. Persentase keberhasilan: diperoleh dari presentase minimal yang harus dicapai
anak pada setiap siklusnya.
c. Status pencapaian: diperoleh dari perbandingan antara skor maksimum setiap
siklus dan persentase pencapaian setiap anak, dengan ketentuan sebagai
berikut:
S: Sudah mencapai, jika hasil persentase pencapaian ≥ persentase
keberhasilan.
B: Belum mencapai, jika hasil persentase pencapaian ≤ persentase
keberhasilan.
Sedangkan persentase hasil belajar secara keseluruhan dengan menggunakan rumus :
P = 100% NF
Keterangan :
P : Persentase
F : Nilai rata-rata yang dicapai anak
N : Jumlah anak
G. Prosedur Penelitian
Pada penelitian tindakan kelas ini menggunakan model siklus spiral seperti
yang dikenalkan oleh Hopkins (1993); Arikunto (2008); Maretsya (2013) bahwa
dalam 1 siklus terdapat empat langkah, yaitu:
1. Perencanaan (planning)
Merencanakan persiapan peralatan yang akan digunakan di dalam
penyajian pengajaran bagi peserta didik di dalam pengenalan kosa kata
bahasa Inggris, adapun peralatan yang dibutuhkan adalah kapur dan kertas
animasi bergambar binatang.
2. Pelaksanaan tindakan (acting)
Anak akan diberikan pembelajaran guna meningkatkan kosa kata
bahasa Inggris anak melalui metode bermain dan melihat berbagai macam
gambar hewan yang menjelaskan dan memperkenalkan kosa kata bahasa
Inggris.
3. Observasi
Observasi ini dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung
dengan pelaksanaan tindakan kelas . Observasi ini dilakukan dalam
pengumpulan data dalam proses pembelajaran pengenalan kosa kata
bahasa Inggris maka dapat dilihat atau dilaksanakan observaasi berkenaan
dengan daya serap peserta didik terhadap kosa kata bahasa Inggris yang
telah dipelajari melalui permainan atau games. Dalam melaksanakan
observasi dan evaluasi ini peneliti akan dibantu dan akan bekerja sama
dengan guru pengamat dari luar (teman sejawat).
4. Refleksi
Pembelajaran kosa kata bahasa Inggris melaui media FAG dapat
dilihat penyerapannya terhadap peserta didik melalui refleksi pengucapan
dan praktek serta pengulangan terhadap kosa kata yang telah digambarkan
melalui media animasi gambar saat proses pembelajaran. Selain itu,
serapan kemampuan yang didapatkan oleh peserta didik terhadap materi
yang disajikan dapat juga diketahui dengan kemampuan mereka
mengulangi pengucapan kosa kata bahasa Inggris yang telah mereka
pelajari melalui media FAG.
Hubungan keempat tahapan tersebut menunjukkan sebuah siklus kegiatan atau
sebuah siklus yang berkelanjutan dan berulang-ulang sampai peningkatan yang
diharapkan tercapai. Dalam satu siklus ada 2 kali tatap muka yang masing-masing 30
menit. Tahap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai. Berdasarkan
hasil pengamatan di TK Dirgantara Mojogedang. Berikut merupakan bagan dari
setiap siklus:
Refleksi
SIKLUS I
Perencanaan
Pelaksanaan
Observasi
dan evaluasi
Rencana Perbaikan
Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan
Observasi
dan evaluasi
SIKLUS II
1 2 3 4 5
Penjelasan pada setiap siklus yakni:
I. Siklus 1
i. Tahap Perencanaan
a) Membuat RKH
b) Menyiapkan media pembelajaran
c) Menyiapkan alat pendukung
d) Menyiapkan skenario pembelajaran
ii. Tahap Pelaksanaan
1) Kegiatan awal
- Berbaris, masuk kelas, berdoa, dan salam
- Bernyanyi bersama lagu “Selamat Pagi”
- Guru membuka pembelajaran
2) Kegiatan inti
Pada tahap pelaksanaan guru melaksanakan kegiatan
pembelajaran bahasa Inggris menggunakan metode games, adapun
langkah-langkah dalam permainan tersebut yakni:
1. Guru menyiapkan tempat dan menggambar lima kotak
berukuran sama, seperti gambar sudamanda. Setiap masing-
masing kotak diberikan nomor dari angka 1 sampai 5.
Gambar kotak sebagai berikut:
2. Anak dibagi menjadi beberapa kelompok, satu kelompok
terdiri dari 5 anak. Dalam hal ini terdapat 4 kelompok dan
masing-masing kelompok terdiri dari 5 anak.
3. Setiap kelompok mengambil undian, dan setiap kelompok
bermain sesuai dengan urutan undian.
4. Kelompok 1 bertanding dengan kelompok 2, dan kelompok
3 bertanding dengan kelompok 4.
5. Sebelum permainan dimulai, guru menjelaskan beberapa
nama binatang dengan bantuan kartu animasi bergambar.
6. Setelah selesai, kelompok 1 bertanding melawan kelompok
2.
7. Guru memberikan pertanyaan dalam bentuk clue. Misalnya:
bunyiku meong-meong, kakiku empat, buluku halus. Siapa
namaku dalam bahasa inggris ?
8. Bagi kelompok yang mengetahui jawabannya, mereka
harus menyebutkannya, kemudian semua anak dalam satu
kelompok berjengket dengan menyebutkan nama hewan
tersebut pada kotak yang telah dibuat oleh guru.
9. Setelah semua anak berjengket, anak diarahkan pos yang
telah disediakan. Satu kelompok menggambar hewan yang
dianggap benar, jika jawaban sama-sama benar maka
kelompok yang tercepat yang menang pada pertandingan
tersebut.
3) Istirahat
4) Kegiatan Akhir
Review pembelajaran
iii. Observasi dan evaluasi
Kegiatan observasi ini dilakukan dengan mengumpulkan data.
Data yang di kumpulkan pada tahap ini berisi tentang pelaksanaan
tindakan dan rancangan yang sudah di buat. Evaluasi dilakukan secara
lisan dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada anak tentang
kosa kata bahasa Inggris yang sudah di praktekkkan pada saat proses
pembelajaran di dalam kelas.
iv. Refleksi
Setelah dilakukan evaluasi selanjutnya didiskusikan bersama.
Komentar dan tanggapan serta penilaian semua dianalisis guna
mengukur keberhasilan dan kegagalan / kelemahan pada pengenalan
kosa kata bahasa Inggris untuk dicari solusinya. Jika hasilnya lemah
maka perlu dilakukan perbaikan. Jika sudah unggul dicari solusi untuk
peningkatannya.
Pada siklus pertama ini secara keseluruhan belum cukup
mengembangkan pengenalan kosa kata bahasa Inggris pada peserta
didik, maka perlu dilakukan kembali peningkatan pengenalan kosa
kata bahasa Inggris melalui metode bermain kartu gambar tersebut
dengan tindaklanjuti pada siklus kedua.
II. Siklus 2
Pada siklus II ini tahapan sama dengan yang dilakukan pada tahapan
siklus I yang mana dimulai dengan merancang kembali berdasarkan hasil
refleksi pada siklus dan seterusnya tahapan yang dilaksanakan sama dengan
siklus , yaitu dimulai dari :
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan
3) Observasi dan evaluasi
4) Refleksi
H. Indikator Capaian Penelitian
Indikator keberhasilan upaya peningkatan kosa kata melalui metode FAG
adalah sebagai berikut:
1. Mengengarkan kosa kata bahasa inggris yang dikenalkan dengan bantuan media
sesuai dengan permainan yang sedang dilaksanakan, misalnya gambar.
2. Mengucapkan kosa kata bahasa inggris yang dikenalkan dengan bantuan media
sesuai dengan permainan yang sedang dilaksanakan, misalnya gambar.
3. Menyebutkan kosa kata bahasa inggris yang dikenalkan dengan bantuan media
sesuai dengan permainan yang sedang dilaksanakan, misalnya gambar.
DAFTAR PUSTAKA
Brumfit, C., Moon, J., & Tongue, R. (1984). Teaching English to Children From
Practice to Principle. Malaysia: Longman Group
Khasanah, I., Prasetyo, A., Rakhmawati, E. (2011). Permainan Tradisional sebagai
Media Stimulasi Aspek Perkembangan Anak Usia Dini. Jurnal Penelitian
PAUDIA, 1 (1), 91-105
Maretsya, Yulia. (2013). Pengenalan Kosa Kata Bahasa Inggris Melalui Penggunaan
Media Animasi Gambar Kelompok B Tk Rafflesia Kota Bengkulu.
Puspita, Rima. (2013). Upaya Meningkatkan Kosa Kata Bahasa Inggris Anak Melalui
Strategi Bermain Aktif.
Rusefrinaria. (2012). Peningkatan Kosa Kata Bahasa Inggris Anak Melalui
Permainan Tebak Suara dengan Kartu Gambar Binatang di PAUD Palapa I
Kecamatan Batang Anai Kabupateng Padang Ariaman.