2
9/18/13 Menghargai dan memajukan obat tradisional Indonesia ~ Coretan sederhana .. lorentz777.blogspot.com/2013/08/jikamendengar-kata-jamu-persepsi.html 1/3 Coretan sederhana .. Search Popular Tags Blog Archives SOCIAL PROFILES Mengatasi Sikap Negatif ? Seberapa seringkah Anda melakukan servis pada kendaraan Anda ? Ada yang melakukannya tiap beberapa bulan sekali, dan ada juga yang melakuk... Golongan obat Golongan obat adalah penggolongan yang dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan ketepatan penggunaan serta pengamanan distribusi yang terd... Kuliner Bangka (1) Bangka island.., pulau timah yang menawan. Sebuah tempat di timur Sumatra dan menjadi bagian dari propinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babe... Sejarah Obat Pada mulanya penggunaan obat dilakukan secara empirik dari alam, hanya berdasarkan pengalaman. Paracelsus (1541-1493 SM) berpendapat bahwa u... Aspirin - Sejarah Aspirin disebut juga asam asetil salisilat, sering digunakan sebagai pereda rada sakit (analgesic), sebagai penurun demam (antipiretik) dan... Drug discovery ~ development ? Menghargai dan memajukan obat tradisional Indonesia 12.37 Pharmaceutical No comments Jika mendengar kata “jamu”, persepsi sebagian besar masyarakat akan langsung mengarah pada ramuan minuman dalam gelas, berwarna kecoklatan dengan aroma yang aneh, dan rasanya pahit. Biasanya jamu dijual oleh wanita yang menggunakan kain jarik, serta menggendong bakul besar berisi botol-botol ramuan, dan menawarkannya dari rumah ke rumah. Itu tidak salah, namun pengertian jamu sebenarnya tidak hanya terbatas pada jamu gendong saja. Kini sudah cukup banyak industri yang memproduksi jamu, dalam bentuk seduhan, serbuk, sirup, kapsul, tablet, dsb dengan tujuan untuk memudahkan mengkonsumsinya. Jika kita amati, meskipun cukup banyak jamu yang beredar di pasar, ternyata sebagian besar masyarakat masih menganggap bahwa jamu adalah produk nomor sekian dipilih untuk memelihara kesehatan atau menyembuhkan penyakit. Masyarakat lebih percaya pada kemanjuran obat-obat sintetik, meskipun itu tidak selalu benar. Salah satu penyebab obat tradisional kurang diminati, adalah karena dianggap kuno dan tak ada bukti ilmiah yang menyatakan manfaatnya. Apalagi kini masyarakat semakin kritis, sehingga jika tak ada hitam di atas putih, akan sulit meyakinkannya. Para praktisi kesehatan pun masih enggan menggunakan atau meresepkannya karena mereka sendiri belum yakin tanpa adanya bukti tertulis. Dengan kata lain, pengobatan tradisional (jamu) masih memerlukan bukti ilmiah yang cukup untuk dapat digunakan oleh tenaga profesional kesehatan. Biopharmaca Research Center (BRC) adalah institusi yang terintegrasi dengan IPB, merupakan institusi penelitian terkait biofarmaka, yang mengembangkan tanaman Indonesia yang berpotensi obat, melalui penemuan senyawa aktif dan efeknya (1) . Keberadaan Biofarmaka IPB ini tentu sangat berprospek baik untuk pengembangan obat tradisional Indonesia. Biodiversitas hayati Indonesia melimpah, namun masih banyak tanaman yang belum digali potensinya (2) . Diharapkan melalui berbagai penelitian, akan semakin banyak kandidat tanaman bisa dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Dalam rangka menyediakan bukti ilmiah terkait mutu, keamanan, dan manfaat obat tradisional (jamu), maka Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.03/MENKES/PER/2010 tentang Saintifikasi Jamu. Saintifikasi Jamu adalah pembuktian ilmiah jamu melalui penelitian berbasis pelayanan kesehatan. Salah satu tujuannya adalah memberikan landasan ilmiah (evidenced based) penggunaan jamu secara empirik melalui penelitian berbasis pelayanan yang dilakukan di sarana pelayanan kesehatan, dalam hal ini klinik pelayanan jamu/dokter praktek jamu. Pihak industri obat tradisional juga dapat ambil bagian dalam usaha saintifikasi, bahkan bisa lebih komprehensif terhadap produk yang dikembangkan/dipasarkan. Standarisasi mengikuti Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB), didukung dengan data keamanan dan kemanfaatan produk secara pra klinis dan klinis akan memberikan bukti bahwa obat tradisional tersebut berkualitas (3) dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Memang, investasi yang dikeluarkan akan menjadi sangat besar, namun pasti akan memberikan nilai lebih terhadap produk dan meningkatkan daya saingnya. Ketersediaan informasi yang lengkap dan benar, akan mendorong para profesional kesehatan untuk menggunakan obat tradisional tersebut dalam pelayanan kesehatan tanpa ada keraguan. Penghargaan terhadap obat tradisional Indonesia menjadi sangat penting, mengingat saat ini banyak produk herbal dari negara-negara lain yang dipasarkan di Indonesia dan umumnya masyarakat BERANDA HOME MOTIVASI CORETAN SAJA JALAN-JALAN PHARMACEUTICAL TIPS KOMPUTER

Coretan sederhana .. Searchbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/Lomba Blog 29... · 2018. 12. 11. · Kini sudah cukup banyak industri yang memproduksi jamu, dalam bentuk seduhan,

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Coretan sederhana .. Searchbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/Lomba Blog 29... · 2018. 12. 11. · Kini sudah cukup banyak industri yang memproduksi jamu, dalam bentuk seduhan,

9/18/13 Menghargai dan memajukan obat tradisional Indonesia ~ Coretan sederhana ..

lorentz777.blogspot.com/2013/08/jikamendengar-kata-jamu-persepsi.html 1/3

Coretan sederhana .. Search

Popular Tags Blog Archives

SOCIAL PROFILES

Mengatasi Sikap Negatif ?

Seberapa seringkah Anda melakukan servis padakendaraan Anda ? Ada yang melakukannya tiapbeberapa bulan sekali, dan ada juga yangmelakuk...

Golongan obat

Golongan obat adalah penggolonganyang dimaksudkan untukpeningkatan keamanan danketepatan penggunaan serta

pengamanan distribusi yang terd...

Kuliner Bangka (1)

Bangka island.., pulau timah yangmenawan. Sebuah tempat di timurSumatra dan menjadi bagian daripropinsi Kepulauan Bangka Belitung

(Babe...

Sejarah Obat

Pada mulanya penggunaan obatdilakukan secara empirik dari alam,hanya berdasarkan pengalaman.Paracelsus (1541-1493 SM)

berpendapat bahwa u...

Aspirin - Sejarah

Aspirin disebut juga asam asetil salisilat, seringdigunakan sebagai pereda rada sakit (analgesic),sebagai penurun demam (antipiretik) dan...

Drug discovery ~ development ?

Menghargai dan memajukan obat tradisionalIndonesia

12.37 Pharmaceutical No comments

Jika mendengar kata “jamu”, persepsi sebagian besar masyarakat akan langsung

mengarah pada ramuan minuman dalam gelas, berwarna kecoklatan dengan aroma

yang aneh, dan rasanya pahit. Biasanya jamu dijual oleh wanita yang

menggunakan kain jarik, serta menggendong bakul besar berisi botol-botol ramuan,

dan menawarkannya dari rumah ke rumah.

Itu tidak salah, namun pengertian jamu sebenarnya tidak hanya terbatas pada jamu

gendong saja. Kini sudah cukup banyak industri yang memproduksi jamu, dalam

bentuk seduhan, serbuk, sirup, kapsul, tablet, dsb dengan tujuan untuk

memudahkan mengkonsumsinya. Jika kita amati, meskipun cukup banyak jamu

yang beredar di pasar, ternyata sebagian besar masyarakat masih menganggap

bahwa jamu adalah produk nomor sekian dipilih untuk memelihara kesehatan atau menyembuhkan

penyakit. Masyarakat lebih percaya pada kemanjuran obat-obat sintetik, meskipun itu tidak selalu benar.

Salah satu penyebab obat tradisional kurang diminati, adalah karena dianggap kuno dan tak ada bukti

ilmiah yang menyatakan manfaatnya. Apalagi kini masyarakat semakin kritis, sehingga jika tak ada

hitam di atas putih, akan sulit meyakinkannya. Para praktisi kesehatan pun masih enggan

menggunakan atau meresepkannya karena mereka sendiri belum yakin tanpa adanya bukti tertulis.

Dengan kata lain, pengobatan tradisional (jamu) masih memerlukan bukti ilmiah yang cukup untuk dapat

digunakan oleh tenaga profesional kesehatan.

Biopharmaca Research Center (BRC) adalah institusi yang terintegrasi dengan IPB, merupakan institusi

penelitian terkait biofarmaka, yang mengembangkan tanaman Indonesia yang berpotensi obat, melalui

penemuan senyawa aktif dan efeknya (1). Keberadaan Biofarmaka IPB ini tentu sangat berprospek baik

untuk pengembangan obat tradisional Indonesia. Biodiversitas hayati Indonesia melimpah, namun masih

banyak tanaman yang belum digali potensinya (2). Diharapkan melalui berbagai penelitian, akan semakin

banyak kandidat tanaman bisa dimanfaatkan sebagai obat tradisional.

Dalam rangka menyediakan bukti ilmiah terkait mutu, keamanan, dan manfaat obat tradisional (jamu),

maka Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.03/MENKES/PER/2010 tentang

Saintifikasi Jamu. Saintifikasi Jamu adalah pembuktian ilmiah jamu melalui penelitian berbasis

pelayanan kesehatan. Salah satu tujuannya adalah memberikan landasan ilmiah (evidenced based)

penggunaan jamu secara empirik melalui penelitian berbasis pelayanan yang dilakukan di sarana

pelayanan kesehatan, dalam hal ini klinik pelayanan jamu/dokter praktek jamu.

Pihak industri obat tradisional juga dapat ambil bagian dalam usaha saintifikasi, bahkan bisa lebih

komprehensif terhadap produk yang dikembangkan/dipasarkan. Standarisasi mengikuti Cara Pembuatan

Obat Tradisional yang Baik (CPOTB), didukung dengan data keamanan dan kemanfaatan produk secara

pra klinis dan klinis akan memberikan bukti bahwa obat tradisional tersebut berkualitas (3) dan dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya. Memang, investasi yang dikeluarkan akan menjadi sangat besar,

namun pasti akan memberikan nilai lebih terhadap produk dan meningkatkan daya saingnya.

Ketersediaan informasi yang lengkap dan benar, akan mendorong para profesional kesehatan untuk

menggunakan obat tradisional tersebut dalam pelayanan kesehatan tanpa ada keraguan.

Penghargaan terhadap obat tradisional Indonesia menjadi sangat penting, mengingat saat ini banyak

produk herbal dari negara-negara lain yang dipasarkan di Indonesia dan umumnya masyarakat

BERANDA

HOME MOTIVASI CORETAN SAJA JALAN-JALAN PHARMACEUTICAL TIPS KOMPUTER

Page 2: Coretan sederhana .. Searchbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/Lomba Blog 29... · 2018. 12. 11. · Kini sudah cukup banyak industri yang memproduksi jamu, dalam bentuk seduhan,

9/18/13 Menghargai dan memajukan obat tradisional Indonesia ~ Coretan sederhana ..

lorentz777.blogspot.com/2013/08/jikamendengar-kata-jamu-persepsi.html 2/3

Beberapa hari yang lalu aku menerima telepon darikeluarga di Yogya (perantauan mode), bahwaminggu depan akan diadakan acara doa selamata...

Kura-kura yang menyembunyikankepalanya

Pada suatu hari seorang kakekberjalan-jalan di taman ditemani cuculaki-lakinya. Di taman itu ada sebuah

kolam kecil yang tidak terlalu d...

Mengganti teks Start pada tombol StartWindows XP

Pada sistem operasi Windows –yang tentu sajabelum diutak-atik- terdapat tulisan “Start” padatombol Start yang berada di pojok kiri bawah ...

Indonesia – The infinite enchantment

Teks dengan font khas bertuliskan “ Connectingpeople ” baru saja terlihat di layar kaca. Tanpamenyebutkan brand nya, saya rasa Anda su...

Diberdayakan oleh Blogger.

KATEGORI

Coretan saja ( 14 )

Jalan-jalan ( 1 )

Motivasi ( 22 )

Pharmaceutical ( 6 )

Tips komputer ( 5 )

AUTHOR

LORENTZ

twitter : @lorentius_agung

LIHAT PROFIL LENGKAPKU

BLOG ARCHIVE

▼ 2013 ( 17 )

► September ( 4 )

▼ Agustus ( 9 )

Laos, menuju komunitas tunggal ASEAN

Secangkir kopi dan Sabtu

Myanmar : VoA atau visa-free?

Indonesia – The infinite enchantment

Candi Borobudur ~ Angkor Wat, warisanbudaya bangs...

Kutunggu kau di sini..salon Thailand

Menghargai dan memajukan obat tradisionalIndonesi...

Ingatkah kau pada mentari ?

Sembilan belas..

► Juli ( 1 )

Posting Lebih Baru Posting Lama

menganggap produk tersebut lebih baik. Tanpa adanya penghargaan terhadap obat tradisional dalam

negeri, maka eksistensi jamu Indonesia akan terancam dan pangsa pasar yang sangat besar akan

direbut obat-obatan tradisional dari negara-negara lain.

Jangan biarkan produk kita tidak berdaulat di negeri kita sendiri karena kita sendiri tidak menghargainya.

Jika bukan kita yang menghargai warisan budaya bangsa ini, siapa lagi? Mari mencintai Indonesia,

dengan bersama-sama menghargai dan memajukan obat tradisional kita.

Pustaka :

1. http://biofarmaka.ipb.ac.id/publication/journal

2. http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-activity/dies-natalis-2013/624-bursa-tanaman-obat-2013

3. http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-news/brc-article/587-quality-of-herbal-medicine-plants-and-

traditional-medicine-2013

Share this article on: Twitter | Facebook | Reddit | Digg

Beranda

0 komentar :

Poskan Komentar

Langganan: Poskan Komentar ( Atom )