Upload
elpi-amelia-putri
View
2
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
-----
Citation preview
TANDA KARDINAL ASFIKSIA PADA KASUS GANTUNG DIRI
YANG DIPERIKSA DI DEPARTEMEN FORENSIK FK USU
RSUP H. ADAM MALIK/ RSUD PIRNGADI MEDAN
PADA BULAN JANUARI 2007- DESEMBER 2009
Oleh:
NURINA
070100345
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2010
Universitas Sumatera Utara
TANDA KARDINAL ASFIKSIA PADA KASUS GANTUNG DIRI
YANG DIPERIKSA DI DEPARTEMEN FORENSIK FK USU
RSUP H. ADAM MALIK/ RSUD PIRNGADI MEDAN
PADA BULAN JANUARI 2007- DESEMBER 2009
Karya Tulis Ilmiah Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Kelulusan Sarjana Kedokteran
Oleh:
NURINA
070100345
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2010
Universitas Sumatera Utara
LEMBAR PENGESAHAN
TANDA KARDINAL ASFIKSIA PADA KASUS GANTUNG DIRI YANG
DIPERIKSA DI DEPARTEMEN FORENSIK FK USU RSUP H. ADAM
MALIK/ RSUD PIRNGADI MEDAN PADA BULAN JANUARI 2007-
DESEMBER 2009
Nama : NURINA NIM : 070100345
Pembimbing Penguji I
(dr. Surjit Singh, Sp. F, DFM) (dr. Liberty Sirait, Sp.B-KBD) NIP: 19691107 199903 2 002
Penguji II
(dr. Muhammad Ali, Sp. A (K)) NIP: 19690524 199903 1 001
Medan, 30 November 2010
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara
(Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp. PD-KGEH)
NIP: 19540220 198011 1 001
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Mati gantung sangat akrab dalam kehidupan sehari - hari. Tindakan bunuh diri dengan cara ini sering dilakukan karena dapat dilakukan dimana dan kapan saja dengan seutas tali, kain, dasi, atau bahan apa saja yang dapat melilit leher. Gantung diri adalah suatu keadaan dimana terjadi konstriksi dari leher oleh alat penjerat yang ditimbulkan oleh berat badan seluruh atau sebagian. Kematian pada gantung diri paling sering disebabkan oleh asfiksia. Asfiksia merupakan penyebab kematian terbanyak yang ditemukan dalam kasus kedokteran forensik. Umumnya urutan ke-3 sesudah kecelakaan lalu lintas dan trauma mekanik. Tanda-tanda asfiksia yang paling sering ditemukan pada korban gantung diri adalah sianosis, kongesti dan oedema, tetap cairnya darah dan perdarahan berbintik (petechial haemorraghes).
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan desain studi cross-sectional untuk mengetahui tanda- tanda kardinal asfiksia pada kasus gantung diri yang diperiksa di Departemen Kedokteran Forensik FK USU RSUP. H. Adam Malik/ RSUD Pirngadi Medan pada bulan Januari 2007- Desember 2009. Data didapat dari hasil visum.
Dari 27 hasil visum, diketahui bahwa berdasarkan jenis kelamin, laki-laki adalah kelompok yang paling banyak melakukan bunuh diri yaitu 19 orang (70,4%), sedangkan pada perempuan hanya 8 orang (29,6%). Sedangkan berdasarkan kelompok umur, yang terbanyak melakukan gantung diri adalah pada rentang usia 22-49 tahun, dimana jumlahnya mencapai 40,7 % (11 orang) dan paling sedikit terdapat pada umur > 50 tahun yaitu sebanyak 5 orang (18,5%). Tanda kardinal yang paling banyak terdapat pada penelitian ini adalah tardieus spot (74,1%) dan sianosis (85,2%).
Dari 27 hasil visum yang didapat di RSUP H. Adam Malik/ RSUD Pirngadi Medan, tanda kardinal yang terdapat adalah tardieus spot, kongesti, sianosis dan tetap cairnya darah.
Kata kunci: asfiksia, asfiksia mekanik, tanda kardinal asfiksia, gantung diri
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Death by hanging is very common in the comunity. This form of suicide is
often encountered since it can be done anywhere or anytime and it requires only a piece of rope, a neck tie, or anything that can strangulate the neck. Hanging is a condition where the neck is constricted by a force of strangulation caused by the whole or partial body weight. Death in hanging is often caused by asphyxia. Asphyxia is the most commonly encountered cause of death in forensic medicine. Asphyxia is also the third most common cause after traffic accident and mechanical trauma. The most commonly encountered signs of asphyxia in the victims are cyanosis, congestion, edema, fluidity of blood and petechial hemorrhages.
This research is a descriptive research, with a cross-sectional design to discover the cardinal signs of asphyxia in victims examined in the Forensic Department in FK USU RSUP. H. Adam Malik/ RSUD Pirngadi Medan from January 2007 to Desember 2009. Data is collected from forensic document.
From 27 forensic documents, its found that based on gender, the male group is the most common group in commiting suicide by hanging which is 19 ( 70,4%) male, nevertheless only 8 (29,6%) females comminted suicide by hanging. Based on age, it is found that most suicide cases are done in the age ranging from 22-49 years, in which the number reach 40,7 % (11 people). The less is found in those older than 50 years old, in which the case is only 5 (18,5%) people. The most commonly discovered cardinal signs in this research is tardieus spot (74,1%) and cyanosis (85,2%).
From 27 forensic documents collected from RSUP H. Adam Malik/ RSUD Pirngadi Medan, the cardinal signs found in this research are tardieus spot, congestion, cyanosis, and fluidity of blood.
Keyword: asphyxia, mechanical asphyxia, cardinal sign of asphyxia, hanging
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah
dan karunia-Nya yang telah memberikan penulis kesehatan, kesempatan, dan
kemudahan selama menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini sampai penulis menyusun
Laporan Karya Ilmiah ini hingga selesai.
Dalam menyusun Laporan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis akan membahas
tentang Tanda Kardinal Asfiksia pada Kasus Gantung Diri yang Diperiksa di
Departemen Forensik FK USU RSUP H. Adam Malik/ RSUD Pirngadi Medan pada
Bulan Januari 2007 Desember 2009. Karya Tulis Ilmiah ini merupakan syarat
untuk menyelesaikan pendidikan sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan laporan ini penulis banyak mendapat bimbingan, bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak baik secara materil, moril maupun spiritual. Untuk
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp. PD-KGEH sebagai Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
2. dr. Surjit Singh, Sp.F, DFM sebagai dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing saya dalam
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
3. dr. Liberty Sirait, Sp.B-KBD dan dr. Muhammad Ali, Sp. A (K) selaku
dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran untuk memperbaiki
karya tulis ilmiah ini.
4. Seluruh dosen dan staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang
bermanfaat selama saya mengikuti pendidikan sarjana kedokteran.
5. Departemen Forensik FK USU RSUP H. Adam Malik/ RSUD Pirngadi
Medan yang telah memberi bantuan dan kesempatan dalam pengambilan
data untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah saya ini.
Universitas Sumatera Utara
6. Ayahanda Rusiadi dan Ibunda Erwina Maryam Hasibuan yang telah
melahirkan, membesarkan dan mendidik saya, serta adik saya Muhammad
Ikhsan dan saudara sepupu yang telah memberikan dukungan selama saya
mengerjakan penulisan karya ilmiah ini
7. Teman-teman yang tergabung dalam kelompok bimbingan dr. Surjit
Singh, Sp. F, DFM- Ria Fitricia, Sarah H. N. Giri dan Benjamin Ricardo
yang telah bekerjasama dengan baik dalam semua proses penulisan karya
tulis ilmiah ini
8. Teman-teman saya, Cindy Putri, Ella Rhinsilva, Kamal K. Ilyas, Yan
Indra Fajar Sitepu, Vitri Alya, Rini M. Nasution, Anita Limanjaya,
Muhammad Syarief dan yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu per
satu, yang telah membenatu saya dalam pengerjaan karya tulis ilmiah ini.
Saya menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
penyempurnaan karya tulis ilmiah ini. Akhir kata, saya berharap semoga karya tulis
ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi setiap orang yang menggunakannya.
Medan, 30 November 2010
Penulis
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN.. i
ABSTRAK ii
ABSTACT ..... iii
KATA PENGANTAR.. iv
DAFTAR ISI.. vi
DAFTAR TABEL..... ix
DAFTAR GAMBAR.... x
DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB 1 PENDAHULUAN. 1
1.1. Latar Belakang.... 1
1.2. Rumusan Masalah... 2
1.3. Tujuan Penelitian.... 2
1.4. Manfaat Penelitian... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA... 4
2.1. Asfiksia. 4
2.1.1. Defenisi Asfiksia. 4
2.1.2. Etiologi Asfiksia. 4
2.1.3. Fisiologi Asfiksia 4
2.1.4. Patologi Asfiksia. 6
2.1.5. Stadium Asfiksia. 7
2.1.6. Tanda Kardinal Asfiksia. 8
2.1.7. Tanda Khusus Asfiksia 9
2.1.8. Pemeriksaan Jenazah .. 10
2.2. Asfiksia Mekanik 12
2.3. Mati Gantung (Hanging).... 12
Universitas Sumatera Utara
2.3.1. Defenisi .... 12
2.3.2. Etiologi Kematian pada Penggantungan... 12
2.3.3. Jenis Penggantungan. 13
2.3.4. Tanda Post Mortem 14
2.3.5. Pemeriksaan Jenazah. 14
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL..... 17
3.1. Kerangka Konsep Penelitian. 17
3.2. Defenisi Operasional..... 17
BAB 4 METODE PENELITIAN... 19
4.1. Rancangan Penelitian. 19
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian.. 19
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian...... 19
4.4. Metode Pengumpulan Data.... 20
4.5. Metode Analisis Data. 20
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.... 21
5.1. Hasil Penelitian.. 21
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian..... 21
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden..... 22
5.1.3. Hasil Analisa Statistik..... 24
5.2. Pembahasan.... 24
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN.. 27
6.1. Kesimpulan..... 27
6.2. Saran.. 27
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA.. 28
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
2.1 Cara membedakan kematian (pembunuhan atau bunuh diri.. 16
5.1 Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin. 22
5.2 Distribusi sampel berdasarkan umur.. 23
5.3. Distribusi karakteristik tanda kardinal asfiksia.. 24
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 3.1 Kerangka Konsep dan Defenisi Operasional... 17
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Surat Izin Penelitian
Ethical Clearence
Surat Selesai Melakukan Penelitian
Data Induk Penelitian
Universitas Sumatera Utara