daaaaaafqefew

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 daaaaaafqefew

    1/20

    PENDAHULUAN

    Hemofilia merupakan penyakit gangguan pembekuan darah bawaan yang

     pertama dikenal dan sudah banyak diketahui sejak tahun 1911. Pada waktu itu

     penyakit hemofilia sudah diketahui sebagai akibat gangguan pembekuan darah

     bawaan laki-laki yang diturunkan seorang wanita sehat. (1)

    Faktor pembekuan sendiri diperlukan untuk menghentikan perdarahan setelah

    terjadi trauma dan juga untuk menegah terjadinya perdarahan spontan. !eorang

     penderita hemofilia tidak memiliki faktor pembekuan yang ukup banyak di dalam

    darahnya. (")

    #stilah hemofilia hanya terbatas pada pengertian ada perdarahan masif pada

    anak laki-laki dengan masa pembekuan darah yang memanjang. $ernyata definisi dan

     batasan ini tidak tepat sehingga mengalami perubahan% ternyata tidak semua penderita

    hemofilia disertai masa pembekuan yang memanjang. Hal ini disebabkan karena

     pemeriksaan masa pembekuan darah tidak sensitif atau kurang peka. (1)

    &alam perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya% selain hemofilia ' yang

    disebabkan kekurangan F### atau faktor anti hemofilia% pada tahun 19" ditemukanhemofilia * yang disebabkan F#+ atau faktor ,hristmas dan pada tahun 19

    ditemukan hemofilia , disebabkan kekurangan faktor +#.(1)

  • 8/18/2019 daaaaaafqefew

    2/20

    TINJAUAN PUSTAKA

    DEFINISI

    Hemofilia merupakan penyakit gangguan pembekuan darah bawaan yang

     pertama dikenal dan sudah banyak diketahui sejak tahun 1911. Pada waktu itu

     penyakit hemofilia sudah diketahui sebagai akibat gangguan pembekuan darah

     bawaan laki-laki yang diturunkan seorang wanita sehat. (1)

    EPIDEMIOLOGI

    aporan dari badan dunia menyebutkan insidensi hemofilia ' berkisar 

    antara 1 kasus/000 laki-laki% dan diperkirakan 1/ diantaranya tidak didapatkan

    riwayat keluarga dengan hemofilia. Hemofilia * berkisar antara 1 kasus/".000 laki-

    laki% merupakan dari seluruh kasus hemofilia.() 

    #nsidensi hemofilia ' di 2ropa dan 'merika 3tara berkisar antara 1 kasus

    diantara 000 bayi laki-laki yang lahir hidup. #nsidensi hemofilia * berkisar antara 1

    kasus diantara 0.000 bayi laki-laki yang lahir hidup. &i 'merika !erikat pre4alensi

    hemofilia ' berkisar antara "0%5 kasus diantara 100.000 laki-laki dan 506

    diantaranya berat. !edangkan untuk hemofilia * berkisar antara % kasus/100.000

    laki-laki% 776 diantaranya berat. ()

    !ementara itu menurut 8ebea 2lstrom ("00") dari 3ni4ersity of 

    Pennsyl4ania edial ,enter Philadelphia% insidensi hemofilia ' pada pria adalah 1 :

    .000% dan insidensi hemofilia * berkisar 1 : ".000 pria. (7%)

    !edangkan untuk hemofilia , pre4alensi tertinggi diderita orang-orang

    'shkena;i

  • 8/18/2019 daaaaaafqefew

    3/20

    yang berkaitan dengan gennya dan biasanya tidak didapatkan adanya manifestasi

    gangguan perdarahan. ()

    ETIOLOGI

    Hemofilia ' dan hemofilia * disebabkan oleh kerusakan pada pasangan

    kromosom. &efek genetik ini berpengaruh pada produksi dan fungsi dari faktor 

     pembekuan. !emakin sedikit faktor pembekuan tersebut maka semakin berat derajat

    hemofili yang diderita. Hemofilia ' disebabkan oleh kelainan produksi dari faktor 

    ###% sedangkan hemofilia * disebabkan oleh kelainan produksi dari faktor #+. (@)

    eskipun hemofilia merupakan penyakit genetik% hemofilia dapat timbul

    seara spontan ketika kromosom yang normal mengalami abnormalitas (mutasi) yang

     berpengaruh pada gen untuk faktor pembekuan ### atau #+. 'nak yang mewarisi

    mutasi tersebut dapat lahir dengan hemofilia atau dapat juga hanya sebagai arrier. (@)

    !ementara itu untuk hemofilia , disebabkan defisiensi kongenital faktor +#

    yang disebabkan mutasi gen faktor +#. Hal ini dapat terlihat dari 5 orang 'shkena;i

  • 8/18/2019 daaaaaafqefew

    4/20

    Faktor +## $romboplastin

      Faktor +# jaringan

      Faktor #+ Faktor ##

    Faktor trombosit

    Faktor +

    #ntrinsik Faktor 2kstrinsik 

    Faktor #

    Protrombin $rombin

    Bagan. !istem pembekuan intrinsik dan ekstrinsik. (11)

    !emua faktor yang diperlukan dalam sistem pembekuan intrinsik terdapat

    dalam darah dalam bentuk inaktif% sedangkan sistem ekstrinsik bergantung kepada

    suatu lipoprotein% tromboplastin% atau faktor ###% yang dilepaskan dari dalam sel yang

    rusak dan hanya memerlukan sebagian faktor pembekuan dari sistem intrinsik.

    $romboplastin jaringan mempunyai dua komponen aktif% suatu en;im yang

    mengakibatkan faktor ## dan suatu fosfolipid. !istem pembekuan ekstrinsik dapat

     pula bekerja di dalam pembuluh darah% karena endotelnya mengandung tromboplastin

     jaringan. !istem pembkuan intrinsik mula-mula dipiu melalui aktifasi faktor +##

    (Hageman) antara lain oleh sejumlah keil tromboplastin jaringan% faktor trombosit

    (PF) atau serabut kolagen% sedangkan dalam tabung reaksi sentuhan pada permukaan

    asing (gelas). Faktor +##a (aktif) kemudian mengubah faktor +# menjadi bentuk 

    aktifnya (+#a) dan selanjutnya mengubah faktor #+ (P$,) menjadi faktor #>a. Faktor 

    #+a ini bergabung dengan faktor ###a ('HA yang diaktifkan oleh trombin) dan

     bersama-sama akan mengaktifkan faktor + dengan adanya fosfolipid dan ion ,aBBB.

    Cemudian faktor +a mengubah protrombin menjadi trombin dan ini akan mengubah

    7

  • 8/18/2019 daaaaaafqefew

    5/20

    fibrinogen menjadi fibri monomer yang labil dan akhirnya oleh faktor +### dan

    trombin diubahj menjadi fibrin polimer yang stabil.

  • 8/18/2019 daaaaaafqefew

    6/20

    Faktor ### adalah glikoprotein yang dibentuk di sel sinusoidal hati. Produksi

    F### dikode oleh gen yang terletak pada kromosom +. di dalam sirkulasi F### akan

    membentuk kompleks dengan faktor 4on Dillebrand. Faktor 4on Dillibrand adalah

     protein berat molekul besar yang dibentuk di sel endotel dan megakariosit. Fungsinya

    sebagai protein pembawa F### dan melindunginya dari degradasi proteolisis. &i

    samping itu faktor 4on Dillebrand juga berperan pada proses adhesi trombosit. Faktor 

    ### berfungsi pada jalur intrinsik sistem koagulasi yaitu sebagai kofaktor untuk F

    #+a dalam proses akti4asi F + (lihat skema koagulasi). Pada orang normal aktifitas

    faktor ### berkisar antara 0-106. Pada hemofilia '% aktifitas F ### rendah. faktor 

    ### termasuk protein fase akut yaitu protein yang kadarnya meningkat jika terdapat

    kerusakan jaringan% peradangan% dan infeksi. Cadar F ### yang tinggi merupakan

    faktor resiko trombosis. Faktor #+ adalah faktor pembekuan yang dibentuk di hati

    dan memerlukan 4itamin C untuk proses pembuatannya.

  • 8/18/2019 daaaaaafqefew

    7/20

    Perdarahan serius biasanya terjadi bila ada trauma. Hemarthrosis dapat terjadi

    walaupun jarang dan akalu ada biasanya tanpa aat.

    . Hemofilia ringan : kadar F ### , di dalam plasma berkisar antara 5-"6

    Perdarahan spontan biasanya tidak terjadi. Hemarthrosis tidak ditemukan.

    Perdarahan biasanya ditemukan sewaktu operasi berat% atau trauma.

    d. !ub hemofilia

    *eberapa penulis menyamakannya dengan karier hemofilia. Cadar F ### , "5-

    06. *iasanya tidak disertai gejala perdarahan. Aejala mungkin terjadi sesudah

    suatu operasi besar dan lama.

    !alah satu gejala khas dari hemofilia adalah hemarthrosis yaitu perdarahan ke

    dalam ruang sino4ia sendi% misalnya pada sendi lutut. Persendian besar lainnya

    seperti lengan dan bahu juga dapat terkena. Perdarahan ini bisa dimulai dengan luka

    keil atau spontan dalam sendi. &arah berasal dari pembuluh darah sino4ia% mengalir 

    dengan epat mengisi ruangan sendi. Penderita dapat merasakan permulaan

    timbulnya perdarahan pada sendi ini karena ada rasa panas. 'kibat perdarahan% timbul

    rasa sakit yang hebat% menetap disertai engan spasme otot% dan gerakan sendi yang

    terbatas. Carena perdarahan berlanjut% tekanan di dalam ruangan sendi terus

    meningkat dan menyebabkan iskemia sino4ia dan pembuluh-pembuluh darah

    kondral. Ceadaan ini merupakan permulaan kerusakan sendi yang permanen. ()

    'kibat perdarahan yang berulang pada sendi yang sama% sering terjadi

     peradangan dan penebalan jaringan sino4ia% kemudian terjadi atropi otot. Ceadaan

    kontraksi sendi yang stabil ini merupakan predisposisi kerusakan selanjutnya.

    'khirnya kartilago dan substansi tulang hilang. Cista tulang dan kontraktus yang

     permanen menyebabkan hilangnya gerakan sendi. *isa juga terjadi hipertrofi karena

    radang sino4ia kronik dan menghasilkan pembengkakan sendi yang persisten tanpa

    disertai nyeri yang nyata. ()

    !elain hemarthrosis% ada sebuah fenomena perdarahan yang terlambat

    (delayed bleeding) yang juga merupakan gejala khas dari hemofilia '. Peristiwa ini

     biasanya ditemukan sesudah tindakan ekstraksi gigi. Pada permulaan perdarahan

    @

  • 8/18/2019 daaaaaafqefew

    8/20

     berhenti dan sesudah beberapa jam sampai beberapa hari kemudian% perdarahan

    timbul kembali. Hal ini dapat diterangkan% pada permulaan trombosit dan pembuluh

    darah dapat menghentikan perdarahan untuk sementara% tetapi karena jaringan fibrin

    tidak ada atau kurang terbentuk untuk menutup luka maka timbul perdarahan

    kembali. (1%9)

    Perdarahan bawah kulit atau di dalam otot juga merupakan manifestasi

    hemofilia yang paling umum. esi ini biasanya dimulai sebagai akibat trauma dan

    menyebar mengenai satu daerah yang luas dan sering tanpa ada perbedaan warna

    kulit diatasnya. Perdarahan jaringan lunak di daerah leher karena trauma keil bisa

    menyebabkan komplikasi yang serius karena jalan napas bisa tertekan? dan bahkan

    menyebabkan kematian. Perdarahan di bawah leher ini dapat terjadi sesudah anestesi

    mandibular% punksi 4ena jugular. (1%9)

    Pada penderita hemofili ,% pada pemeriksaan fisik biasanya normal keuali

     jika terjadi manifestasi perdarahan. Pada beberapa tempat dapat terjadi memar-

    memar. Pasien juga kadang mengeluhkan demam% kelemahan% dan takikardia jika

    terjadi perdarahan yang masif. (5)

    PEMERIKSAAN

    'da beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan pada penderita hemofilia '%

    * dan ,% diantaranya : (%5)

    1. Pemeriksaan laboratorium :

    • &erajat berat ringannya hemofilia didasarkan pada konsentrasi F### atau F#+

    di dalam plasma.

    o Cadar beberapa faktor tersebut berlawanan dengan kadar dalam plasma

    dari orang normal yang diperkirakan menapai 100-106

    o 3sia% kehamilan% kontrasepsi dan pemberian terapi estrogen juga dapat

    mempengaruhi tinggi rendahnya faktor-faktor tersebut.

    =

  • 8/18/2019 daaaaaafqefew

    9/20

    o Pada neonatus yang lahir prematur% kadar F#+ lebih rendah "0-06 dari

    kadar normal% dan akan kembali normal setelah jangka waktu 5 bulan.

    sedangkan F### normal selama periode tersebut.

    • &efisiensi protein pada hemofilia ' dan hemofilia * menyebabkan terjadinya

    abnormalitas dari whole blood lotting times% prothrombin time (P$)% dan

    aktifitas partial thromboplastin times (aP$$).

    • Confirmasi laboratorium untuk penghambat F### atau F#+ seara klinis

    merupakan hal yang penting kalau perdarahan tidak dapat dikontrol setelah

    diberikan infus faktor konsentrat yang adekuat selama episode perdarahan.

    o 3ntuk penghambat autoantibody dan alloantibody% akan terjadi

     perpanjangan aP$$ setelah pemberian plasma dalam jangka aktu 1-" jam.

    o Calau tidak terkoreksi perpanjangan aP$$% digunakan metode *ethesda

    dengan ara titrasi untuk mengetahui konsentrat bilogis faktor 

     penghambat. !eara kon4ensional didapatkan lebih dari 0%5 *3 untuk 

    menunjukkan faktor penghambat yang positif% titer kurang dari *3

    menunjukkan titer inhibitor yang rendah% dan titer lebih dari 10 *3

    menunjukkan titer yang tinggi.

    • !edangkan pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk mengetahui adanya

    hemofilia , antara lain :

    o ,*,

    o Cadar faktor +#

    o Pengukuran faktor ###% 4on Dillebrand fator 

    o Prothrombin time (P$)% aP$$% and thrombin time ($$) : aP$$ memanjang

     jika terjadi defisiensi faktor +#% dimana P$ dan $$ normal. Pengukuran

    spesifik aktifitas faktor +# sangat diperlukan untuk konfirmasi diagnosis.

    !elain itu juga diperlukan pengukuran faktor pembekuan lainnya serta

    9

  • 8/18/2019 daaaaaafqefew

    10/20

    fungsi platelet untuk mengetahui adanya kombinasi herediter dari

    defisiensi +# dan faktor-faktor lainnya.

    ". Pemeriksaan penitraan :

    • Hipertropi sino4ial% deposit hemosiderin% fibrosis% dan kerusakan kartilago

    yang progresif dengan terbentuknya bone kista dapat diperlihatkan dengan

    film kon4ensional% terutama terdapat pada pasien yang tidak diobati atau

    diobati dengan tidak adekuat atau jika sering terjadi perdarahan sendi yang

     berulang.

    • Pemeriksaan 3ltrasonography digunakan untuk e4aluasi sendi yang berkaitan

    dengan efusi akut atau kronik. Eamun tehnik ini tidak didapat digunakan

    untuk e4aluasi tulang atau kartilago.

    • 8# digunakan untuk e4aluasi kartilago% sino4ial dan hubungan antara sendi.

    • !edangkan untuk hemofilia , tidak satupun pemeriksaan penitraan

    (raadiologi) yang diperlukan dalam konfirmasi diagnosis defisiensi faktor +#.

     Eamun demikian% pemeriksaan radiologis dapat dilakukan untuk 

    menge4aluasi perdarahan saat dilakukan tindakan terapi terhadap perdarahan

     pada tempat-tempat tertentu.. Pemeriksaan histologis

    Perdarahan sendi yang berulang dengan pemeriksaan histologis akan

    memperlihatkan adanya hipertropi sino4ial% deposit hemosiderin% fibrosis dan

    kerusakan dari kartilago. 'da beberapa tahapan yang terlihat dari pemeriksaan

    histologis untuk menunjukkan adanya artropati hemofilia yang dimulai dengan

    adanya edema intraartikular dan periartikular? terjadinya erosi yang luas dari

    kartilago yang menyebabkan hubungan antara sendi menghilang% terjadi fusi dari

    sendi% dan pembentukan fibrosis dan kapsul sendi.

    'nalisis genetik pada hemofilia , digunakan untuk mengetahui adanya

    mutasi dari gen faktor +# yang menyebabkan terjadinya defisiensi.

    10

  • 8/18/2019 daaaaaafqefew

    11/20

    DIAGNOSIS

    &iagnosis hemofilia dibuat berdasarkan riwayat perdarahan% gambaran klinik 

    dan pemeriksaan laboratorium. Pada penderita dengan gejala perdarahan atau riwayat

     perdarahan% pemeriksaan laboratorium yang perlu diminta adalah pemeriksaan

     penyaring hemostasis yang terdiri atas hitung trombosit% uji pembendungan% masa

     perdarahan% P$ (prothrombin time masa protrombin plasma)% 'P$$ (ati4ated

     partial thromboplastin time masa tromboplastin parsial terakti4asi) dan $$

    (thrombin time masa trombin). Pada hemofilia ' atau * akan dijumpai

     pemanjangan 'P$$ sedangkan pemeriksaan hemostasis lain yaitu hitung trombosit%

    uji pembendungan% masa perdarahan% P$ dan $tdalam batas normal. Pemanjangan

    'P$$ dengan P$ yang normal menunjukkan adanya gangguan pada jalut intrinsik 

    sistem pembekuan darah. Faktor ### dan #+ berfungsi pada jalur intrinsik sehingga

    defisiensi salah satu faktor pembekuan ini akan mengakibatkan pemanjangan 'P$$

    yaitu tes yang menguji jalur intrinsik sistem pembekuan darah. (=)

    DIAGNOSA BANDING

    3ntuk membedakan hemofilia ' dari hemofilia * atau menentukan mana

    yang kurang dapat dilakukan pemeriksaan $A$ (thromboplastin generation test) atau

    dengan diferensial 'P$$. Eamun dengan tes ini tidak dapat ditentukan akti4itas

    masing-masing faktor. 3ntuk mengetahui aktifitas F ### dan #+ perlu dilakukan

    assay F ### dan #+. Pada hemofilia ' aktifitas F ### rendah sedang pada hemofilia

    * aktifitas F #+ rendah. (=)

    !elain harus dibedakan dari hemofilia *% hemofilia ' juga perlu dibedakan

    dari penyakit 4on Dillebrand% karena pada penyakit ini juga dapat ditemukan aktifitas

    F ### yang rendah. Penyakit 4on Dillebrand disebabkan oleh defisiensi atau

    gangguan fungsi faktor 4on Dillebrand.

  • 8/18/2019 daaaaaafqefew

    12/20

     penyakit 4on Dillebrand hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan pemanjangan

    masa perdarahan aP$$% aP$$ bisa normal atau memanjang dan aktifitas F ### bisa

    normal atau rendah. &isamping itu akan ditemukan kadar serta fungsi faktor 4on

    Dillebrand yang rendah. !ebaliknya pada hemofilia ' akan dijumpai masa

     perdarahan normal% kadar dan fungsi 4on Dillebrand juga normal. (=)

     

    KOMPLIKASI

    !ebelum penggunaan terapi pengganti diketahui% pasien dengan hemofilia

     berat ' dan *% memiliki kesempatan hidup yang pendek dan kualitas hidup yang

    rendah berkaitan dengan terjadinya artropati hemofilia. *eberapa komplikasi yang

    sering terjadi antara lain : (1%)

    • Complikasi 4irus yang timbul antara lain infeksi H#. Cematian pertama kali

    dilaporkan tahun 19=0 yang berkaitan dengan hemofilia dan H#. 8ata-rata

    serokon4ersi lebih dari @6 untuk penyakit yang berat% 756 untuk yang moderat%

    dan "6 untuk penyakit yang ringan. Pada kasus hemofilia berat% serkon4ersi

    yang diobser4asi rata-rata 756. &i 'merika !erikat kematian akibat hemofilia

    meningkat dari 0%7 kematian per 1 juta penduduk dari tahun 19@9-19=1 menjadi1%" kematian per 1 juta penduduk pada tahun 19=@-19=9. penyebab kematian

    terutama disebabkan perdarahan intrakranial dan perdarahan lainnya dari '#&!

    serta serosis hepatis.

    • Complikasi lainnya adalah penyakit hepatitis dan sirosis hepatis.

  • 8/18/2019 daaaaaafqefew

    13/20

    • &iperkirakan "6 anak-anak dengan hemofilia pada usia 5-1= tahun akan

    terhambat pertumbuhan skil dan kemampuan kognitifnya demikian pula halnya

    dalam emosi dan masalah perilaku.

    Cadar faktor +# tidak berkaitan dengan tendensi perdarahan pada hemofilia ,%

    khususnya pada orang-orang dengan defisiensi parsial. anifestasi perdarahan baru

    munul kalau terdapat defisiensi aktifitas faktor +#, kurang dari "0 3/d. !ebagian

     besar penderita mengalami perdarahan spontan setelah tindakan pembedahan.

    &emikian juga dengan bertambahnya fibrinolisis setelah aktifitas penabutan gigi

    atau tonsilektomi atau operasi traktus genitalis. Complikasi lain yang sering timbul

    adalah perdarahan yang berat dalam bentuk menoragia. (5) 

    PENATALAKSANAAN

    Pengobatan kriopresipitat pada penderita hemofilia disesuaikan dengan berat

    ringannya perdarahan. Pada perdarahan ringan bila kadar F ### menapai 06 sudah

    ukup untuk menghentikan perdarahan. (1)

    Perdarahan sedang memerlukan kadar F ### 06 dan pada perdarahan berat

    memerlukan F ### 1006.

  • 8/18/2019 daaaaaafqefew

    14/20

    dosis maksimal% tetapi diberikan sesuai dosis optimal untuk suatu keadaan klinis.

    3ntuk jelasnya terlihat dalam tabel kutipan ini. (1)

    Tabel 1. Hubungan faktor ### dan simtom pada perdarahan pada hemofili

    Cadar faktor ### (6) !imptom

    I 1

    1-

    -"

    "-0

    Perdarahan spontan sendi dan otot

    Perdarahan hebat setelah luka keil

    Perdarahan hebat setelah operasi

    ,enderung perdarahan setelah luka atau operasi

    Tabel 2. Hubungan faktor ### dan simtom pada perdarahan pada hemofili

    esi Cadar faktor ### (6

    normal)

    &osis faktor ### (unit/kg

    **)

    Hemarthrosis ringan%

    hematoma

    Hemarthrosis berat dan

    hematoma otot di

    daerah-daerah penting

    Jperasi besar 

    1 "06

    "0-706

    =0-1006

    10-1

    1-"0

    70-0

    !etiap kantong krioprisipitat mengandung 10 3 faktor ###% sedangkan krioprisipitat produksi P$&-P# ditaksir hanya mengandung 100 3 faktor ###/kantong. Hal ini

    disebabkan karena darah yang diambil dari donor lebih sedikit. ,ara pemberian

    krioprisipitat aialah dengan menyuntikkan intra4ena langsung tidak melalui tetesan

    17

  • 8/18/2019 daaaaaafqefew

    15/20

  • 8/18/2019 daaaaaafqefew

    16/20

    0 garam fisiologis dan diinfus selama 1-"0 menit. &apat diulang dalam

     beberapa jam. #nfus yang diberikan dengan epat dapat menimbulkan takikardia

    dan muka menjadi merah. Hasil pengobatan sangat ber4ariasi.

    ". 2',' dan $rane>ami 'id

    2psilon 'mino ,aproid 'id (2',') dan asama traneksamik ($rane>ami 'id)%

    dapat mengurangi perdarahan pada hemofilia. Hal ini dapat diterangkan karena

    sifat anti fibrinolisis 2',' dan asam traneksamik menyebabkan fibrin yang

    sudah terbentuk tidak segera dilisiskan% oleh plasmin. &engan dosis 0-100

    mg/kg** intra4ena atau peroral% segerak sebelum tindakan dimulai% kemudian

    diulang jam berikutnya% dan seterusnya setiap 5 jam selama 1 minggu

     berikutnya memberikan hasil yang baik.

  • 8/18/2019 daaaaaafqefew

    17/20

     premedikasi yang diberikan adalah aetaminophen dan anti histamin (seperti

    diphenhydramine) untuk mengurangi reaksi alergi. (5)

    Para ahli saat ini telah mengembangkan pengetahuan dalam kerangka terapi

    hemofilia dengan spesifikasi khusus dari beberapa jenis trauma perdarahan antara lain

    : (1)

    1. $rauma kepala

    • $rauma ringan (kalau dari pemeriksaan neurologis nomal) namun disini

    keluarga tetap diminta untuk berhati-hati dan tetap diberikan koreksi terhadap

     perdarahan yang terjadi.

    • $rauma yang signifikan (seperti jatuh dari tangga% jatuh saat bermain dan lain-

    lain)% walau tanpa ada gejala yang berat. aka koreksi harus tetap diberikan

    1006 dan dilakukan pemeriksaan ,$ san. Pemberian koreksi diberikan 0-

    06 per 1" jam setelahnya dapat dilakukan 1 atau " kali lagi.

    • 'nak dengan hemofilia berat dan ada riwayat perdarahan intrakranial maka

    harus diberikan tindakan profilaksis.

    ". Pembengkakan lidah atau leher

    'nak dengan pembengkakan lidah atau leher harus dilakukna e4aluasi untuk mengatasi masalah obstruksi jalan pernapasan. &isamping itu tindakan koreksi

    diberikan tetap 1006.

    . Eyeri dada atau nyeri abdomen

    *eberapa gejala dari keadaan tersebut harus dilakukan e4aluasi dan penderita

    dapat dilakukan terapi rumah saja keuali didapatkan keadaan yang memberat

    setelahnya.

    4. Compartment Syndrome

    1@

  • 8/18/2019 daaaaaafqefew

    18/20

    Calau terjadi keadaan ini maka koreksi harus segera dilakukan (@0-1006)%

    diulangnya lagi 1" jam kemudian sebanyak 0-06.

    . Hemarthrosis

  • 8/18/2019 daaaaaafqefew

    19/20

    Prognosis penderita hemofilia , dengan defisiensi parsial ukup baik apalagi

     jika tidak didapatkan manifestasi perdarahan. !edangkan pada pasien dengan tendensi

     perdarahan% perdarahan organ harus diobati dengan optimal untuk menegah

    terjadinya pemburukan diagnosis.

  • 8/18/2019 daaaaaafqefew

    20/20

    &'F$'8 P3!$'C'

    1. $ambunan C% Didjanarko '. Celainan hemostasis bawaan. &alam :

    !soeparman dkk (eds). #lmu Penyakit &alam