Daftar Gambar Dan Tabel

Embed Size (px)

DESCRIPTION

1

Citation preview

BAB I

DAFTAR GAMBARGambar 2.1 Sistem Instalasi Air Bersih Pada Toilet Type B1 12Gambar 2.2 Isometrik Air Bersih Pada Toilet Type B1 12Gambar 2.3 Sistem Instalasi Air Bersih Pada Toilet Type B2 13Gambar 2.4 Isometrik Air Bersih Pada Toilet Type B2 13Gambar 2.5 Instalasi Air Kotor, Air Bekas dan Vent Pada Toilet Type B1 14Gambar 2.6 Isometrik Air Kotor, Air Bekas dan Vent Pada Toilet Type B1 15Gambar 2.7 Instalasi Air Kotor, Air Bekas dan Vent Pada Toilet Type B2 15Gambar 2.8 Isometrik Air Kotor, Air Bekas dan Vent Pada Toilet Type B2 16Gambar 3.1 Gambar Sambungan Langsung 26Gambar 3.2 Sistem Dengan Tanki Atap 27

Gambar 3.3 Sistem Dengan Tanki Tekan 28

Gambar 3.4 Contoh Sistem Distribusi Ke atas 31

Gambar 3.5 Contoh Sistem Distribusi Ke Bawah 32

Gambar 3.6 Hubungan Antara Unit Beban Alat Palmbing dengan Laju Aliran 35

Gambar 3.7 Diagram Hubungan Laju aliran, Kecepataan, Diameter dan Kerugian Gesek ( Pipa baja Karbon ) 36

Gambar 3.8 Bentuk Dasar Perangkap 43

Gambar 3.9 Beberapa Sebab Yang dapat Menghilangkan Sekat Perangkap 49

Gambar 3.11 Susunan Sistem Pemasangan Instalasi Sprinkler Type 1 60

Gambar 3.12 Susunan Sistem Pemasangan Instalasi Sprinkler Type 2 61

Gambar 4.1 Skematik Sistem Instalasi Air Bersih 66Gambar 4.2 Isometrik Toilet Type A1 (Unit BB,BD, dan BF ) lantai 11 s/d 39 70Gambar 4.3 Isometrik Toilet Type A1 ( Unit BC ) Lantai 11 s/d 39 72Gambar 4.4 Isometrik Toilet Type A2 ( Unit AA ) Lantai 11 s/d 39 75Gambar 4.5 Isometrik Toilet Type A3 ( Unit AK ) Lantai 11 s/d 36 78Gambar 4.6 Isometrik Toilet Type A6 ( Unit BA ) Lantai 11 s/d 36 81Gambar 4.7 Isometrik Toilet Type A6 ( Unit BG ) Lantai 11 s/d 36 84Gambar 4.8 Isometrik Toilet Type B1 ( Unit AD,AF dan AH ) Lantai 11 s/d 36 86Gambar 4.9 Isometrik Toilet Type B1 ( Unit AE dan AG ) Lantai 11 s/d 36 89Gambar 4.10 Isometrik Toilet Type B1 ( Unit AJ ) Lantai 11 s/d 36 92Gambar 4.11 Isometrik Toilet Type B2 ( Unit AB ) Lantai 11 s/d 39 94Gambar 4.12 Isometrik Toilet Type Studio-2 ( Unit BE dan CE ) Lantai 11 s/d 36 97Gambar 4.13 Isometrik Toilet Type Studio-1 ( Unit AC ) Lantai 11 s/d 39 100Gambar 4.14 Isometrik Toilet Type Studio ( Unit AC ) Lantai 11 s/d 39 103Gambar 4.15 Skematik Diagram Sistem Air Bekas, Air Kotor dan Vent 106Gambar 4.16 Isometrik Air bekas, Air kotor dan Vent Type A1 (Unit BB,BD BF) lantai 11 s/d 39... 108Gambar 4.17 Isometrik Air bekas, Air kotor dan Vent Type A1 (Unit BC) lantai 11 s/d 39................... 110

Gambar 4.18 Isometrik Air bekas, Air kotor dan Vent Type A2 (Unit AA) lantai 11 s/d 36................... 112

Gambar 4.19 Isometrik Air bekas, Air kotor dan Vent Type A3 (Unit AK) lantai 11 s/d 36................... 114

Gambar 4.20 Isometrik Air bekas, Air kotor dan Vent Type A6 (Unit BA) lantai 11 s/d 36................... 116

Gambar 4.21 Isometrik Air bekas, Air kotor dan Vent Type A6 (Unit BG) lantai 11 s/d 36................... 117

Gambar 4.22 Isometrik Air bekas, Air kotor dan Vent Type B1 (Unit AD,AF dan AH ) lantai 11 s/d 36........ 119Gambar 4.23 Isometrik Air bekas, Air kotor dan Vent Type B1 (Unit AE dan AG ) lantai 11 s/d 36........ 121

Gambar 4.24 Isometrik Air bekas, Air kotor dan Vent Type B1 (Unit AJ ) lantai 11 s/d 36........ 124Gambar 4.25 Isometrik Air bekas, Air kotor dan Vent Type B2 (Unit AB ) lantai 11 s/d 39........ 122

Gambar 4.26 Isometrik Air bekas, Air kotor dan Vent Type Studio-2 (Unit BE & CE ) lantai 11 s/d 36......... 125

Gambar 4.27 Isometrik Air bekas, Air kotor dan Vent Studio (Unit AC ) lantai 11 s/d 39........ 127

Gambar 4.28 Skematik Diagram air Hujan........ 145

Gambar 4.29 Skematik Diagram Sistem Pemadam Kebakaran........ 145

DAFTAR TABELTabel 2.1 Data Luas Lantai Podium 6Tabel 2.2 Data Luas Lantai Tower 8Tabel 2.3 Ukuran Pipa Air Bersih 14Tabel 2.4 Ukuran Pipa Air Kotor dan Air Bekas Yang dipakai 16Tabel 2.5 Ukuran Pipa Vent 16Tabel 2.6 Ukuran Pipa Air Hujan 20Tabel 3.1 Hubungan Unit Alat plambing dan Laju aliran 29Tabel 3.2 Tekanan yang dibutuhkan Alat Plambing 30Tabel 3.3 Pemakaian Air Setiap Alat Plambing Laju Aliran dan Ukuran Pipa Cabang Pipa Air 34Tabel 3.4 Unit Alat Plambing Untuk Penyedian Air Dingin 37Tabel 3.5 Hubungan Antara Fixture Unit dan Diameter Pipa ( Water Pipe Size ) 38Tabel 3.6 Ukuran Diameter Minimum Pipa Supply Air Bersih 39Tabel 3.7 Diameter Minimum Perangkap dan Pipa Buangan Alat Plambing 45Tabel 3.8 Unit Alat Plambing sebagai Beban Setiap alat atau Kelompok 46Tabel 3.9 Beban Maksimum Unit Alat Plambing yang Diizinkan Untuk Cabang Horizontal dan Pipa Tegak Buangan 47Tabel 3.10 Unit Alat Plambing Sebagai Beban 47Tabel 3.11 Ukuran Pipa cabang Horizontal vent Dengan Lup 52Tabel 3.12 Ukuran dan Panjang Pipa Vent 52

Tabel 3.13 Beban Maksimum Yang Diijinkan Untuk Pipa air Hujan 54

Tabel 3.14 klasifikasi Untuk menentukan Perencanaan sprinkler 57Tabel 3.15 Beban Maksimum untuk Menentukan Kepala Sprinkler 57Tabel 3.16 Prinsip Terjadinya Kebakaran 62Tabel 4.1 Jumlah DFU Untuk Air Kotor Tower Per lantai Tower 128Tabel 4.2 Jumlah DFU Untuk Air Bekas Per lantai Tower 128Tabel 4.3 Jumlah DFU Untuk Air Bekas Toilet Podium Per lantai 129Tabel 4.4 Jumlah DFU Untuk alat Plambing (vent) 135Tabel 4.5 Hasil Perbandingan Diameter Pipa Distribusi Air Kotor dan air bekas Analisa dengan Keadaan lapangan 136Tabel 4.6 Hasil Perbandingan Diameter Pipa cabang Utama air Kotor dan Air Bekas Analisa dengan Keadaan lapangan 139Tabel 4.7 Hasil Perbandingan Diameter Pipa Tegak Air Kotor dan Air Bekas 140Tabel 4.8 Hasil Perbandingan Analisa Diameter Air Hujan dengan Keadaan Lapangan 149Tabel 4.9 Dimensi Pipa Untuk Sprinkler 151Tabel 4.10 Hasil Perbandingan Analisa Diameter Pipa Sprinkler dengan Keadaan Lapangan 159Tabel 4.11 Hasil Perbandingan Analisa Diameter Pipa Air Bersih dengan Keadaan Lapangan 165

PAGE xiii