28
67 DAFTAR PUSTAKA Bemmelen, R.W., van, 1949, The Geology of Indonesia, Vol. I-A, Gov. Printed Office, The Hague, 732 p. Duda, W. H, 1976, Cement Data Book, ed-2 Mc. Donald dan Evans, London, 601 hal. Dunham, R.J., 1962, Classification of Carbonate Rock According to Depositional Texture, Houston, Texas, USA. Ernest G. Ehlers, 1982, Petrology Igneous, Sedimentary, and Metamorphic, W.H. Freeman and Company San Francisco. Folk R. L, 1959, Classification of Carbonat Rock Assoc. Petroleum Geologist Member AAPG, Tulsa, Okla. Hehuwat, F, 1972, “Pengantar Petrografi Batuan Karbonat”, Penerbit ITB, Bandung. Huang W. T., 1962 Petrology, Mc Graw-Hill Book Company, New York, San Fransisco, Toronto London. Kastowo, dkk. 1973, Peta Geologi Lembar Padang, Sumatera, Skala 1 : 250.000 Publikasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Koesoemadinata, R.P., 1980, Prinsip-prinsip Sedimentologi, Departemen Teknik Geologi, ITB, Bandung. Komisi Sandi Stratigrafi Indonesia, 1996, Sandi Stratigrafi Indonesia, Ikatan Ahli Geologi Indonesia. Kosasih, O, 1999. Geologi dan Potensi Batugamping Daerah Indarung dan Sekitarnya, Tugas Akhir Geologi ITB.

DAFTAR PUSTAKA - Powered by GDL4.2 · PDF fileLampiran Analisis Petrografi 94 Lampiran : 12 No. Conto : LP-12 Nama Lapangan : Batugamping kritalin 0 1 mm Nikol Silang Nikol Sejajar

  • Upload
    buidang

  • View
    220

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

67

DAFTAR PUSTAKA

Bemmelen, R.W., van, 1949, The Geology of Indonesia, Vol. I-A, Gov. Printed

Office, The Hague, 732 p.

Duda, W. H, 1976, Cement Data Book, ed-2 Mc. Donald dan Evans, London, 601

hal.

Dunham, R.J., 1962, Classification of Carbonate Rock According to Depositional

Texture, Houston, Texas, USA.

Ernest G. Ehlers, 1982, Petrology Igneous, Sedimentary, and Metamorphic, W.H.

Freeman and Company San Francisco.

Folk R. L, 1959, Classification of Carbonat Rock Assoc. Petroleum Geologist

Member AAPG, Tulsa, Okla.

Hehuwat, F, 1972, “Pengantar Petrografi Batuan Karbonat”, Penerbit ITB, Bandung.

Huang W. T., 1962 Petrology, Mc Graw-Hill Book Company, New York, San

Fransisco, Toronto London.

Kastowo, dkk. 1973, Peta Geologi Lembar Padang, Sumatera, Skala 1 : 250.000

Publikasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi

Koesoemadinata, R.P., 1980, Prinsip-prinsip Sedimentologi, Departemen Teknik

Geologi, ITB, Bandung.

Komisi Sandi Stratigrafi Indonesia, 1996, Sandi Stratigrafi Indonesia, Ikatan Ahli

Geologi Indonesia.

Kosasih, O, 1999. Geologi dan Potensi Batugamping Daerah Indarung dan

Sekitarnya, Tugas Akhir Geologi ITB.

68

Kornelis Klein, 1985, Manual of Mineralogy, twentieth edition, after J. D. Dana, John

Wiley & Sons.

Maurice E. Tucker, 2001. Sedimentary Petrology, Third Edition Department of

Geological Sciences University of Durham, Blackwell Science.

Paurl F. Kerr. 1959. Optical Mineralogy, Third Edition, International Student Edition,

Kogakusha Compani, LTD, Tokyo.

Pettijohn, F.J., 1975, Sedimentary Rocks, Third Edition, Franchis Pettijohn, Printed

in USA, 7,18 p.

Selley, R.C., 1970, Ancient Sedimentary Environments, Chapman and Hall, London.

Sugeng W., 1999, Metode Analisis Karbonat, Laboratorium Sedimentologi Teknik

Geologi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

Thounbury, W.D., 1969, Prinsiples of Geomorphology, 2nd-Edition, John Wiley &

Sons, Inc., New York.

Walker, R.G., 1984, Facies Models, Second Edition, Department of Geology, Mc

Master University, Hamilton, Ontario L8S 4M1 Canada.

William, H., Turner, F.J., and Gilbert, C., 1954, Petrography An Introduction to the

Study of Rocks in Thin Section, University of California, 406 p.

Wilson, J.L, 1974, “Characteristics of Carbonates Platform Margin”, AAPG Bull,

V.58, no 5. p 810 - 824

Lampiran Analisis Petrografi

92

Lampiran : 10

No. Conto : LP-10

0 1 mm

Nikol Silang Nikol Sejajar

PEMERIAN PETROGRAFIS:

Pengamatan mikroskopis pada sayatan tipis batuan sedimen karbonat, pada posisi nikol

bersilang berwarna abu-abu sedangkan pada nikol sejajar tidak berwarna, tekstur mozaik,

butirannya berkemas tertutup dengan sortasi baik. Ukuran butir antara 0,05 mm sampai 1

mm dengan bentuk butir membulat. Terlihat ukuran butir dan bentuk kristal relatif

seragam. Dijumpai adanya mineral kalsit dan mineral opak. Terlihat pori-pori berupa

interpartikel.

KOMPONEN PENYUSUN:

Kalsit (97 %) : Tidak berwarna, bentuk butir umumnya membulat tanggung sampai

menyudut tanggung dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai 1

mm. Batas kristalnya tampak jelas.

Dolomit (1 %) : Tidak berwarna, Bentuk butir membulat dengan ukuran butir antara

0,025 mm sampai 0,05 mm. Belahan serta batas kristalnya tidak

jelas. Dengan kenampakan belahan sejajar sumbu diagonal pendek.

Mineral Opak (2 %) : Berwarna hitam, kedap cahaya, berelief tinggi dengan ukuran butir

antara 0,025 mm sampai 0,1 mm serta bentuk butirannya membulat

tanggung.

Nama Petrografis : Meta Crystalline Limestone (Dunham, 1962 dan Ehlers, 1982)

Catatan : Berdasarkan kenampakan dari besar butir (kristal) kalsit relatif kasar, kembaran

polisintetik lamellae semakin jelas dan batas kristal jelas, diinterpretasikan telah

terjadi metamorfose kontak.

Keterangan :

1. Kalsit

2. Dolomit

3. Mineral. Opak

2

3

1

Lampiran Analisis Petrografi

93

Lampiran : 11

No. Conto : LP-11

Lokasi : Bukit Karang Putih

Nama Lapangan : Batugamping kristalin

0 1 mm

Nikol Silang Nikol Sejajar

PEMERIAN PETROGRAFIS:

Pengamatan mikroskopis pada sayatan tipis batuan sedimen karbonat, pada posisi nikol

bersilang berwarna abu-abu sedangkan pada nikol sejajar tidak berwarna, tekstur mozaik,

butirannya berkemas tertutup dengan sortasi sedang. Ukuran butir antara 0,05 mm sampai

0,5 mm dengan bentuk butir membulat tanggung. Dijumpai adanya mineral kalsit, dan

mineral opak. Terlihat pori-pori berupa interpartikel hasil pelarutan.

KOMPONEN PENYUSUN:

Kalsit (96 %) : Tidak berwarna, bentuk butir umumnya membulat tanggung sampai

menyudut tanggung dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai 0,5

mm. Belahan serta batas kristalnya jelas.

Dolomit (2 %) : Tidak berwarna, bentuk butir membulat tanggung dengan ukuran

butir antara 0,02 mm sampai 0,1 mm. Belahan serta batas kristalnya

nampak jelas. Kenampakan belahan sejajar sumbu diagonal

terpanjang,menunjukkan kembaran lamelae

Mineral Opak (2 %) : Pada posisi nikol bersilang maupun nikol sejajar berwarna hitam,

kedap cahaya, berelief tinggi dengan ukuran butir antara 0,05 mm

sampai 0,1 mm serta bentuk butirannya membulat tanggung.

Nama Petrografis : Crystalline Limestone (Dunham, 1962)

Keterangan :

1. Kalsit

2. Dolomit

3. Mineral Opak

4. Pori-pori

2

3

4

1

Lampiran Analisis Petrografi

94

Lampiran : 12

No. Conto : LP-12

Nama Lapangan : Batugamping kritalin

0 1 mm

Nikol Silang Nikol Sejajar

PEMERIAN PETROGRAFIS:

Pengamatan mikroskopis pada sayatan tipis batuan sedimen karbonat, pada posisi nikol

bersilang berwarna abu-abu sedangkan pada nikol sejajar tidak berwarna, tekstur klastik,

butirannya berkemas agak terbuka dengan sortasi sedang - baik. Ukuran butir antara 0,02

mm sampai 1 mm dengan bentuk butir membulat – menyudut tanggung. Terlihat kristal-

kristal kecil tertanam dalam lumpur karbonat, serta nampak urat akibat pelarutan yang diisi

oleh kristal kalsit.. Dijumpai adanya, mineral kalsit, dolomit dan mineral opak. Terlihat

pori-pori berupa interpartikel hasil pelarutan.

KOMPONEN PENYUSUN:

Kalsit (97 %) : Pada posisi nicol bersilang maupun nikol sejajar tidak berwarna.

Bentuk butir umumnya membulat sampai menyudut tanggung

dengan ukuran butir 0,05 mm sampai 0,3 mm. Tersebar merata

sebagai matriks dan fragmen batuan serta sebagai pengikat (semen)

antar butiran.

Dolomit (1 %) : Tidak berwarna, bentuk butir umumnya membulat tanggung sampai

menyudut tanggung dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai 0,2

mm. Belahan serta batas kristalnya tidak jelas.

Mineral Opak (2 %) : Pada posisi nikol bersilang maupun nikol sejajar berwarna hitam,

berelief tinggi dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai 0,1 mm

serta bentuk butirannya membulat tanggung.

Nama Petrografis : Crystalline Limestone (Dunham, 1962)

Keterangan :

1. Kalsit

2. Mineral Opak

3. Pori-pori

3

2

1

Lampiran Analisis Petrografi

95

Lampiran : 13

No. Conto : LP-13

0 1 mm

Nicol Silang Nikol Sejajar

PEMERIAN PETROGRAFIS:

Pengamatan mikroskopis pada sayatan tipis batuan sedimen karbonat, pada posisi nikol

bersilang berwarna abu-abu sedang nikol sejajar tidak berwarna, butirannya berkemas

tertutup dengan sortasi buruk. Ukuran butir antara 0,05 mm sampai 4 mm dengan bentuk

butir meruncing tanggung – membulat tanggung. Kristal kecil sebagian sudah mengalami

perubahan dengan ukuran lebih besar karena pengaruh penambahan panas intrusi. Terlihat

pori yang mengisi rekahan antar butir. Dijumpai mineral kalsit, dolomit, dan mineral opak.

KOMPONEN PENYUSUN:

Kalsit (95 %) : Tidak berwarna, bentuk butir umumnya membulat tanggung sampai

menyudut tanggung dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai 4

mm. Belahan serta batas kristalnya tidak jelas.

Dolomit (3 %) : Tidak berwarna, bentuk butir membulat tanggung dengan ukuran

butir antara 0,2 mm sampai 1,5 mm. Belahan serta batas kristalnya

nampak jelas. Dengan kenampakan belahan sejajar sumbu diagonal

pendek.

Mineral Opak (2 %) : Berwarna hitam, kedap cahaya, berelief tinggi dengan ukuran butir

antara 0,05 mm sampai 0,1 mm serta bentuk butirannya membulat

tanggung.

Nama Petrografis : Meta Crystalline Limestone (Dunham, 1962 dan Ehlers, 1982)

Catatan : Berdasarkan kenampakan dari besar butir (kristal) kalsit relatif kasar, kembaran

polisintetik lamellae semakin jelas dan tekstur lebih kompak, diinterpretasikan

telah terjadi metamorfose kontak.

Keterangan :

1. Kalsit

2. Dolomit

3. Mineral opak

1

2

3

Lampiran Analisis Petrografi

96

Lampiran : 14

No. Conto : LP-14

0 1 mm

Nicol Silang Nikol Sejajar

PEMERIAN PETROGRAFIS:

Pengamatan mikroskopis pada sayatan tipis batuan sedimen karbonat, pada posisi cross

nikol berwarna abu-abu sedang paralel nikol tidak berwarna, tekstur mozaik, butirannya

berkemas tertutup dengan sortasi buruk. Ukuran butir antara 0,025 mm sampai 2 mm

dengan bentuk butir membulat tanggung. Terdapat kristal mineral kalsit kecil menjadi

besar akibat pemanasan intrusi. Dijumpai mineral kalsit, dolomit, mineral opak dan pori-

pori yang mengisi rekahan antar butir.

KOMPONEN PENYUSUN:

Kalsit (95 %) : Pada posisi nikol silang maupun nikol sejajar tidak berwarna, bentuk

butir umumnya membulat tanggung sampai menyudut tanggung

dengan ukuran butir antara 0,025 mm sampai 2 mm. Belahan serta

batas kristalnya tidak jelas.

Dolomit (3 %) : Tidak berwarna, bentuk butir membulat tanggung dengan ukuran

butir antara 0,1 mm sampai 1,5 mm. Belahan serta batas kristalnya

nampak jelas. Dengan kenampakan belahan sejajar sumbu diagonal

pendek. Tampak kembaran lamellae.

Mineral Opak (2 %) : Pada posisi nikol silang maupun nikol sejajar berwarna hitam,

kedap cahaya, berelief tinggi dengan ukuran butir antara 0,025 mm

sampai 0,2 mm serta bentuk butirannya membulat tanggung.

Nama Petrografis : Meta Crystalline Limestone (Dunham, 1962 dan Ehlers, 1982)

Catatan : Berdasarkan kenampakan dari besar butir (kristal) kalsit relatif kasar, kembaran

polisintetik lamellae semakin jelas dan tekstur lebih kompak, diinterpretasikan

telah terjadi metamorfose kontak.

Keterangan :

1. Kalsit

2. Dolomit

3. Mineral opak

3

1 2

Lampiran Analisis Petrografi

97

Lampiran : 15

No. Conto : LP-15 Nama Lapangan : Batugamping kristalin

0 1 mm

Nikol Silang Nikol Sejajar

PEMERIAN PETROGRAFIS:

Pengamatan mikroskopis pada sayatan tipis batuan sedimen karbonat, pada posisi nikol

bersilang berwarna abu-abu sedangkan pada nikol sejajar tidak berwarna, tekstur mozaik,

butirannya berkemas tertutup dengan sortasi bagus. Ukuran butir antara 0,1 mm sampai 1

mm dengan bentuk butir membulat tanggung – menyudut tanggung. Dijumpai adanya

mineral kalsit, dolomit, dan mineral opaq.

KOMPONEN PENYUSUN:

Kalsit (94 %) : Tidak berwarna, bentuk butir umumnya membulat tanggung sampai

menyudut tanggung dengan ukuran butir antara 0,1 mm sampai 1

mm.

Dolomit (5 %) : Tidak berwarna, Bentuk butir membulat tanggung dengan ukuran

butir antara 0,2 mm sampai 0,5 mm. Belahan serta batas kristalnya

nampak jelas, dan tampak kembaran lamellae

Mineral Opak (1 %) : Pada posisi nikol bersilang maupun nikol sejajar berwarna hitam,

kedap cahaya, berelief tinggi dengan ukuran butir antara 0,1 mm

sampai 0,2 mm serta bentuk butirannya membulat tanggung.

Nama Petrografis : Meta Crystalline Limestone (Dunham, 1962 dan Ehlers, 1982)

Catatan : Berdasarkan kenampakan dari besar butir (kristal) kalsit relatif kasar, kembaran

polisintetik lamellae semakin jelas dan batas kristal jelas, diinterpretasikan telah

terjadi metamorfose kontak.

Keterangan :

1. Kalsit

2. Dolomit

3. Mineral Opak

2

1

3

Lampiran Analisis Petrografi

98

Lampiran : 16

No. Conto : LP-16

Nama Lapangan : Batugamping kritalin

0 1 mm

Nicol Silang Nikol Sejajar

PEMERIAN PETROGRAFIS:

Pengamatan mikroskopis pada sayatan tipis batuan sedimen karbonat, pada posisi nikol

bersilang berwarna abu-abu sedang nikol sejajar tidak berwarna, tekstur mozaik,

butirannya berkemas tertutup dengan sortasi baik. Ukuran butir antara 0,025 mm sampai

0,5 mm dengan bentuk butir membulat. Dijumpai mineral kalsit, dolomit, mineral opak dan

pori-pori yang mengisi rekahan antar butir.

KOMPONEN PENYUSUN:

Kalsit (96 %) : Tidak berwarna, bentuk butir umumnya membulat tanggung sampai

menyudut tanggung dengan ukuran butir antara 0,025 mm sampai

0,5 mm. Belahan serta batas kristalnya jelas.

Dolomit (2 %) : Tidak berwarna, bentuk butir membulat tanggung dengan ukuran

butir antara 0,05 mm sampai 0,3 mm. Belahan serta batas kristalnya

nampak jelas. Dengan kenampakan belahan sejajar sumbu diagonal

pendek.

Mineral Opak (2 %) : Berwarna hitam, kedap cahaya, berelief tinggi dengan ukuran butir

antara 0,05 mm sampai 0,1 mm serta bentuk butirannya membulat

tanggung. Tersebar setempat-setempat pada sayatan

Nama Petrografis : Meta Crystalline Limestone (Dunham, 1962 dan Ehlers, 1982)

Catatan : Berdasarkan kenampakan dari besar butir (kristal) kalsit relatif kasar, kembaran

polisintetik lamellae semakin jelas dan tekstur lebih kompak, diinterpretasikan

telah terjadi metamorfose kontak.

Keterangan :

1. Kalsit

2. Dolomit

3. Mineral opak

1

3

2

Lampiran Analisis Petrografi

99

Lampiran : 17

No. Conto : LP-17

Lokasi : Bukit Karang Putih

Satuan Batuan : Batugamping

Nama Lapangan : Batugamping kristalin

0 1 mm

Nikol Silang Nikol Sejajar

PEMERIAN PETROGRAFIS:

Pengamatan mikroskopis pada sayatan tipis batuan sedimen karbonat, pada posisi nikol

bersilang berwarna abu-abu sedangkan pada nikol sejajar tidak berwarna, tekstur mozaik,

butirannya berkemas tertutup dengan sortasi baik. Ukuran butir antara 0,025 mm sampai

0.05 mm dengan bentuk butir membulat. Dijumpai adanya mineral kalsit, dolomit dan

mineral opak.

KOMPONEN PENYUSUN:

Kalsit (98 %) : Tidak berwarna, bentuk butir umumnya membulat dengan ukuran

butir antara 0,025 mm sampai 0,05 mm. Belahan serta batas

kristalnya tidak jelas.

Dolomit (1 %) : Tidak berwarna, Bentuk butir membulat dengan ukuran butir antara

0,025 mm sampai 0,05 mm. Belahan serta batas kristalnya jelas.

Dengan kenampakan belahan sejajar sumbu diagonal pendek.

Mineral Opak (1 %) : Pada posisi nikol silang maupun nikol sejajar berwarna hitam, kedap

cahaya, berelief tinggi dengan ukuran butir antara 0,025 mm sampai

0,05 mm serta bentuk butirannya membulat tanggung.

Nama Petrografis : Crystalline Limestone (Dunham, 1962)

Keterangan :

1. Kalsit

2. Mineral. Opak

2

1

Lampiran Analisis Petrografi

100

Lampiran : 18

No. Conto : LP-18

0 1 mm

Nikol Silang Nikol Sejajar

PEMERIAN PETROGRAFIS:

Pengamatan mikroskopis pada sayatan tipis batuan sedimen karbonat, pada posisi nikol

bersilang berwarna abu-abu sedang nikol sejajar tidak berwarna, tekstur klastik, butirannya

berkemas tertutup dengan sortasi sedang. Ukuran butir antara 0,02 mm sampai 0,3 mm

dengan bentuk butir membulat sampai membulat tanggung. Terlihat jejak fosil yang telah

diisi oleh lumpur karbonat. Dijumpai adanya mineral kalsit, fosil, dan mineral opak.

KOMPONEN PENYUSUN:

Lumpur (73 %) : Pada posisi nikol bersilang maupun nikol sejajar berwarna abu-abu.

Bentuk butir umumnya membulat dengan ukuran butir <0,05 mm.

Tersusun atas mineral-mineral kalsit. Tersebar merata sebagai

matrik batuan.

Kalsit (21 %) : Tidak berwarna. Bentuk butir umumnya menyudut tanggung dengan

ukuran butir antara 0,02 mm sampai 0,1 mm (mikrokristalin). Hadir

sebagai semen yang mengikat antar butiran.

Fosil (5 %) : Kecoklatan, berupa ganggang dan plankton yang telah terisi oleh

mineral-mineral kalsit berupa mikrit (mikritisasi). Berukuran antara

0,1 mm sampai 0,3 mm. Hadir setempat-setempat.

Mineral Opak (1 %) : Pada posisi nikol bersilang maupun nikol sejajar berwarna hitam,

kedap cahaya, berelief tinggi dengan ukuran butir antara 0,1 mm

sampai 0,2 mm serta bentuk butirannya membulat tanggung.

Nama Petrografis : Wackstone (Dunham, 1962)

Keterangan :

1. Mikrit

2. Kalsit

3. Fosil

4. Mineral Opak

3

4

1

2

Lampiran Analisis Petrografi

101

Lampiran : 19

No. Conto : LP-19 (Kontak Basalt dengan Batugamping)

Lokasi : Bukit Karang Putih

Satuan Batuan : Intrusi Basalt

Nama Lapangan : Basalt

0 1 mm

Nikol Silang Nikol Sejajar

PEMERIAN PETROGRAFIS:

Pengamatan mikroskopis pada sayatan tipis batuan basalt, abu-abu, derajat kristalisasi

hipokristalin, ukuran kristal (1 – 3) mm, bentuk subhedral – anhedral, tekstur porfiritik,

fenokris berupa plagioklas, piroksen, olivin, silika, kalsit dan mineral opak. Terlihat

kontak antara basalt dengan batugamping, mineral-mineral silika dan klorit masuk ke

dalam rekahan dan mengganti sebagian mineral kalsit.

KOMPOSISI MINERAL:

Plagioklas (30 %) : Putih abu-abu, kembaran albit, ukuran pada fenokris 0,5 – 2

mm, bentuk kristal subhedral - anhedral, pada massa dasar

berupa mikrolit-mikrolit, tersebar merata dalam sayatan.

Sebagian sudah terubah menjadi klorit.

Keterangan :

1. Plagioklas

2. Piroksen

3. Olivin

4. Gelas Vulkanik

5. Silika

6. Kalsit

7. M. Opak

7

5

4

6

2

3

1

Lampiran Analisis Petrografi

102

Kalsit (20 %) : Pada posisi nikol silang maupun nikol sejajar tidak berwarna,

bentuk kristal umumnya euhedral – subhedral dengan ukuran

butir antara 0,025 mm sampai 2 mm. Kalsit ini terjadi terobosan

oleh vienlet silika sebagai indikasi kontak dengan basalt.

Sebagai komposisi batugamping yang kontak dengan basalt.

Piroksen (15 %) : Tidak berwarna, umumnya jenis augit, bentuk kristal subhedral,

mempunyai belahan satu arah, sudut pemadaman miring, relief

tinggi, sebagai fenokris berukuran (0,2 - 1,5) mm, hadir

setempat-setempat pada sayatan.

Gelas (10 %) : Tidak berwarna, pengamatan pada posisi nikol silang berwarna

gelap, dengan keping gips berwarna ungu muda berkabut.

Klorit (10 %) : Kehijauan - biru, berserabut, sebagai veinlets pengisi rekahan

dan menggantikan sebagian mineral kalsit. Ukuran kristalnya

0,025 – 0,1 mm.

Olivin (7 %) : Tidak berwarna - abu-abu, bentuk kristal subhedral, relief

tinggi, sebagai fenokris berukuran (0,2 – 1) mm. Terubah

menjadi klorit dan karbonat.

Silika (6 %) : Tidak berwarna, mempunyai relief rendah dan pemadaman

bergelombang. Bentuk butir umumnya membulat tanggung

dengan ukuran butir antara 0,04 mm sampai 0,06 mm.

Mineral opak (2 %) : Hitam, tidak tembus cahaya, ukuran pada fenokris (0,02 – 0,1)

mm. Hadir setempat-setempat pada masa dasar.

Nama : Basalt (Streckeisen, 1979)

Lampiran Analisis Petrografi

103

Lampiran : 20

No. Conto : LP-A

Lokasi : Bukit Karang Putih

Satuan Batuan : Intrusi Basalt

Nama Lapangan : Basalt

0 1 mm

Nikol Silang Nikol Sejajar

PEMERIAN PETROGRAFIS:

Pengamatan mikroskopis pada sayatan tipis batuan beku, abu-abu, derajat kristalisasi

hipohyalin, ukuran kristal (0,02 – 1,5) mm, bentuk kristal subhedral – euhedral, tekstur

porfiritik, komposisi mineral terdiri plagioklas, klorit, kalsit dan mineral opak. Terlihat

sebagian plagioklas telah terubah menjadi klorit.

KOMPOSISI MINERAL:

Plagioklas (47 %) : Tidak berwarna, terlihat kembaran albit, ukuran pada fenokris

berukuran (0,5 – 2) mm, bentuk kristal subhedral - euhedral,

pada massa dasar berupa mikrolit-mikrolit, tersebar merata,

sebagian sudah terubah menjadi klorit.

Gelas (17 %) : Tidak berwarna, pengamatan pada posisi nikol bersilang

berwarna gelap, dengan keping gips berwarna ungu muda

berkabut. Sebagaian sudah terubah menjadi mineral lempung,

sebagai masa dasar.

Klorit (12 %) : Kehijauan, sebagai veinlets dan merubah sebagian mineral

plagioklas menjadi klorit. Ukuran kristalnya 0,025 – 0,1 mm.

Keterangan :

1. Plagioklas

2. Gelas Vulkanik

3. Klorit

4. Kalsit

5. Mineral opaq

2

3

5

4

1

Lampiran Analisis Petrografi

104

Olivin (10 %) : Tidak berwarna - abu-abu, bentuk kristal subhedral - poligonal,

relief tinggi, sebagai fenokris berukuran (0,1 – 1) mm, hadir

setempat-setempat pada masa dasar.

Kalsit (8 %) : Pada posisi nikol bersilang maupun nikol sejajar tidak berwarna,

bentuk kristal umumnya subhedral dengan ukuran kristal antara

0,025 mm sampai 2 mm. Belahan serta batas kristalnya tidak

jelas. Hadir sebagai mineral ubahan plagioklas.

Mineral opak (6 %) : Hitam, tidak tembus cahaya, ukuran pada fenokris (0,02 – 0,1)

mm. Hadir setempat-setempat pada masa dasar.

Nama : Basalt (Streckeisen, 1979)

Lampiran Analisis Petrografi

105

Lampiran : 21

No. Conto : LP-B

Lokasi : Bukit Karang Putih

Satuan Batuan : Intrusi Basalt

Nama Lapangan : Basalt

0 1 mm

Nicol Silang Nikol Sejajar

PEMERIAN PETROGRAFIS:

Pengamatan mikroskopis pada sayatan tipis batuan beku, abu-abu, derajat kristalisasi

hipokristalin, ukuran butir fanerik halus – fanerik sedang (0,05 – 1) mm, bentuk butir

subhedral – anhedral, tekstur porfiritik, fenokris berupa plagioklas, felspar, piroksen,

olivin, dan mineral opak tertanam pada massa dasar berupa mikrolit (kristal halus).

Plagioklas memperlihatkan kembaran albit. Terlihat veinlet diisi kalsit dan beberapa

mineral plagioklas terubah menjadi klorit.

KOMPOSISI MINERAL:

Plagioklas (43 %) : Tidak berwarna - abu-abu, kembaran albit, ukuran pada fenokris

(0,5 – 1) mm, bentuk kristal subhedral - anhedral, pada

masadasar berupa mikrolit-mikrolit, tersebar merata dalam

sayatan.

Gelas volkanik (15%) : Tidak berwarna, pengamatan pada posisi nikol silang berwarna

gelap, dengan keping gips berwarna ungu muda berkabut.

Menunjukkan aliran dan sebagai masa dasar sebagian sudah

terubah (devitrifikasi) menjadi silika dan serisit.

Keterangan :

1. Plagioklas

2. Kalsit

3. Olivin

4. Gelas Vulkanik

5. Mineral Opak

6. Klorit

3

6

12

4

5

Lampiran Analisis Petrografi

106

Piroksen (15 %) : Tidak berwarna, bentuk kristal subhedral, mempunyai belahan

satu arah, warna interferensi abu-abu, sudut pemadaman miring,

relief tinggi, sebagai fenokris berukuran (0,2 - 0,5) mm, hadir

setempat-setempat pada sayatan, berjenis augit.

Olivin (15 %) : Tidak berwarna - abu-abu, bentuk kristal subhedral, relief

tinggi, sebagai fenokris berukuran (0,2 – 1) mm, hadir

setempat-setempat pada masadasar.

Klorit (10 %) : Warna hijau, berserabut memanjang, berfungsi sebagai vienlet.

Mineral opak (1 %) : Hitam, tidak tembus cahaya, ukuran pada fenokris (0,02 – 0,05)

mm. Hadir setempat-setempat di dalam masa dasar.

Kalsit (1 %) : Tidak berwarna, sebagai pengisi vienlet, ukuran kristal (0,05 –

0,2) mm

Nama : Basalt (Streckeisen, 1979)

Lampiran Analisis Petrografi

107

Lampiran : 22

No. Conto : LP-C

Lokasi : Bukit Karang Putih

Satuan Batuan : Intrusi Basalt

Nama Lapangan : Basalt

0 1 mm

Nicol Silang Nikol Sejajar

PEMERIAN PETROGRAFIS:

Pengamatan mikroskopis pada sayatan tipis batuan beku, menunjukkan warna abu-abu,

derajat kristalisasi hipokristalin, ukuran fenokris (0,1 – 1,5 mm), bentuk kristal

subhedral – anhedral, tekstur porfiritik, komposisi mineral berupa felspar, piroksen,

olivin, silika, wolastonit, serisit dan mineral opak.

KOMPOSISI MINERAL:

Plagioklas (40 %) : Tidak berwarna, sebagai fenokris berukuran (0,2 – 0,5) mm,

bentuk kristal subhedral - anhedral, umumnya jenis plagioklas

yang terubah menjadi serisit (mika) dan silika. Pada masa dasar

berupa mikrolit-mikrolit, tersebar merata.

Serisit (27 %) : Tidak berwarna, bentuk berserabut, sebagai masa dasar,

merupakan mineral ubahan dari gelas.

Piroksen (20 %) : Tidak berwarna, bentuk kristal subhedral, mempunyai belahan

dua arah, warna interferensi abu-abu, sudut pemadaman miring

dan sejajar, relief tinggi, sebagai fenokris berukuran (0,1 – 1)

mm, hadir setempat-setempat pada masa dasar. Jenis augit dan

hipersten.

Keterangan :

1. Plagioklas

2. Piroksen

3. Klorit

4. Serisit

5. Olivin

51

4

2

3

Lampiran Analisis Petrografi

108

Olivin (10 %) : Tidak berwarna - abu-abu, bentuk kristal subhedral - poligonal,

relief tinggi, sebagai fenokris berukuran (0,1 – 1.5) mm, hadir

setempat-setempat pada masa dasar.

Mineral opak (2 %) : Hitam, tidak tembus cahaya, ukuran pada fenokris (0,1 – 0,5)

mm. Hadir setempat-setempat pada masa dasar.

Klorit (5 %) : Kehijauan, sebagai veinlets dan pengganti mineral plagioklas

serta mineral-mineral mafik (olivin). Ukuran kristalnya 0,025 –

0,1 mm.

Silika (1 %) : Tidak berwarna, mempunyai relief rendah dengan pemadaman

bergelombang, merupakan veinlets.

Nama : Basalt (Streckeisen, 1979)

Lampiran Analisis Petrografi

83

Lampiran : 1

No. Conto : LP-1

0 1 mm

Nikol Silang Nikol Sejajar

PEMERIAN PETROGRAFIS:

Pengamatan mikroskopis pada sayatan tipis batuan sedimen karbonat, pada posisi nikol

bersilang berwarna abu-abu sedangkan pada nikol sejajar tidak berwarna, butirannya

berkemas tertutup dengan sortasi buruk. Ukuran butir antara 0,025 mm sampai 4 mm

dengan bentuk butir menyudut tanggung – membulat tanggung. Terlihat ukuran butir tidak

seragam, dijumpai mineral kalsit, dolomit dan opak. Terlihat pori-pori berupa interpartikel.

KOMPONEN PENYUSUN:

Kalsit (94 %) : Tidak berwarna, bentuk butir umumnya membulat tanggung sampai

menyudut tanggung dengan ukuran butir antara 0,025 mm sampai 4

mm. Belahan serta batas kristalnya tampak jelas.

Dolomit (3 %) : Tidak berwarna, Bentuk butir membulat tanggung dengan ukuran

butir antara 0,2 mm sampai 2 mm. Belahan serta batas kristalnya

nampak jelas. Dengan kenampakan belahan sejajar sumbu diagonal

pendek. Kembaran polisintetik lamellae jelas.

Mineral Opak (3%) : Berwarna hitam, kedap cahaya, berelief tinggi dengan ukuran butir

antara 0,1 mm sampai 0,2 mm serta bentuk butirannya membulat

tanggung.

Nama Petrografis : Meta Crystalline Limestone (Dunham, 1962 dan Ehlers, 1982)

Catatan : Berdasarkan kenampakan dari besar butir (kristal) kalsit relatif kasar, kembaran

polisintetik lamellae semakin jelas dan tekstur lebih kompak, diinterpretasikan

telah terjadi metamorfose kontak.

Keterangan :

1. Kalsit

2. Dolomit

3. Mineral. Opak

2

3

1

Lampiran Analisis Petrografi

84

Lampiran : 2

No. Conto : LP-2

0 1 mm

Nicol Silang Nikol Sejajar

PEMERIAN PETROGRAFIS:

Pengamatan mikroskopis pada sayatan tipis batuan sedimen karbonat, pada posisi nikol

bersilang berwarna abu-abu sedang nikol sejajar tidak berwarna, butirannya berkemas

tertutup dengan sortasi buruk. Ukuran butir antara 0,025 mm sampai 2 mm dengan bentuk

butir membulat – membulat tanggung. Terlihat fenokris dalam kalsit yang berupa mineral

kalsit. Terdapat kristal mineral kalsit kecil menjadi besar akibat panas dari intrusi

(magma).

KOMPONEN PENYUSUN:

Kalsit (94 %) : Tidak berwarna, bentuk butir umumnya membulat tanggung sampai

menyudut tanggung dengan ukuran butir antara 0,025 mm sampai 2

mm. Belahan serta batas kristalnya jelas.

Dolomit (3 %) : Tidak berwarna, bentuk butir membulat tanggung dengan ukuran

butir antara 0,1 mm sampai 1,5 mm. Belahan serta batas kristalnya

nampak jelas. Dengan kenampakan belahan sejajar sumbu diagonal

pendek. Tampak kembaran lamellae.

Mineral Opak (3 %) : Berwarna hitam, kedap cahaya, berelief tinggi dengan ukuran butir

antara 0,025 mm sampai 0,2 mm serta bentuk butirannya membulat

tanggung.

Nama Petrografis : Meta Crystalline Limestone (Dunham, 1962 dan Ehlers, 1982)

Catatan : Berdasarkan kenampakan dari besar butir (kristal) kalsit relatif kasar, kembaran

polisintetik lamellae semakin jelas dan tekstur lebih kompak, diinterpretasikan

telah terjadi metamorfose kontak.

Keterangan :

1. Kalsit

2. Dolomit

3. Mineral opak

2

3

1

Lampiran Analisis Petrografi

85

Lampiran : 3

No. Conto : LP-3

Lokasi : Bukit Karang Putih

Nama Lapangan : Batugamping Meta

0 1 mm

Nikol Silang Nikol Sejajar

PEMERIAN PETROGRAFIS:

Pengamatan mikroskopis pada sayatan tipis batuan sedimen karbonat, pada posisi nikol

bersilang berwarna abu-abu sedangkan pada nikol sejajar tidak berwarna, tekstur mozaik,

butirannya berkemas tertutup dengan sortasi baik. Ukuran butir antara 0,05 mm sampai 1

mm dengan bentuk butir membulat. Kristal kecil sebagian sudah mengalami perubahan

dengan ukuran lebih besar karena pengaruh penambahan panas intrusi. Terlihat pori yang

mengisi rekahan antar butir (interpartikel).

KOMPONEN PENYUSUN:

Kalsit (98 %) : Tidak berwarna, bentuk butir umumnya membulat tanggung sampai

menyudut tanggung dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai 1

mm. Belahan serta batas kristalnya jelas.

Dolomit (2 %) : Tidak berwarna, bentuk butir membulat tanggung dengan ukuran

butir antara 0,2 mm sampai 0,5 mm. Belahan serta batas kristalnya

nampak jelas. Dengan kenampakan belahan sejajar sumbu diagonal

pendek, nampak kembaran lamelae.

Nama Petrografis : Meta Crystalline Limestone (Dunham, 1962 dan Ehlers, 1982)

Catatan : Berdasarkan kenampakan dari besar butir (kristal) kalsit relatif kasar, kembaran

polisintetik lamellae semakin jelas dan batas kristal jelas, diinterpretasikan telah

terjadi metamorfose kontak.

Keterangan :

1. Kalsit

2. Dolomit

2

1

Lampiran Analisis Petrografi

86

Lampiran : 4

No. Conto : LP-4

0 1 mm

Nikol Silang Nikol Sejajar

PEMERIAN PETROGRAFIS:

Pengamatan mikroskopis pada sayatan tipis batuan sedimen karbonat, memperlihatkan

warna abu-abu pada posisi nikol bersilang, sedangkan pada nikol sejajar tidak berwarna,

tekstur mozaik, butirannya berkemas tertutup dengan sortasi sedang. Ukuran butir antara

0,2 mm sampai 1 mm dengan bentuk butir menyudut tanggung sampai membulat

tanggung. Dijumpai adanya mineral kalsit, dolomit, dan mineral opak.

KOMPONEN PENYUSUN:

Kalsit (95 %) : Tidak berwarna, bentuk butir umumnya membulat tanggung sampai

menyudut tanggung dengan ukuran butir antara 0,2 mm sampai 1

mm.

Dolomit (4 %) : Tidak berwarna, bentuk butir membulat tanggung dengan ukuran

butir antara 0,4 mm sampai 0,8 mm. Belahan serta batas kristalnya

nampak jelas. Dengan kenampakan belahan sejajar sumbu diagonal

pendek, menunjukkan kembaran lamelae.

Mineral Opak (1 %) : Hitam, kedap cahaya, berelief tinggi dengan ukuran butir antara 0,1

mm sampai 0,2 mm serta bentuk butirannya membulat tanggung.

Nama Petrografis : Meta Crystalline Limestone (Dunham, 1962 dan Ehlers, 1982)

Catatan : Berdasarkan kenampakan dari besar butir (kristal) kalsit relatif kasar, kembaran

polisintetik lamellae semakin jelas dan tekstur lebih kompak, diinterpretasikan

telah terjadi metamorfose kontak.

Keterangan :

1. Kalsit

2. Dolomit

12

Lampiran Analisis Petrografi

87

Lampiran : 5

No. Conto : LP-5

Lokasi : Bukit Karang Putih

Nama Lapangan : Batugamping

0 1 mm

Nicol Silang Nikol Sejajar

PEMERIAN PETROGRAFIS:

Pengamatan mikroskopis pada sayatan tipis batuan sedimen karbonat, pada posisi nikol

bersilang berwarna abu-abu sedangkan pada nikol sejajar tidak berwarna, tekstur mozaik,

butirannya berkemas tertutup dengan sortasi buruk. Ukuran butir antara 0,025 mm sampai

0,5 mm dengan bentuk butir membulat tanggung – menyudut tanggung. Terlihat ukuran

kristal yang bervariasi, kristal kecil sudah mengalami perubahan menjadi kristal besar

karena pengaruh penambahan suhu (intrusi). Dijumpai adanya mineral kalsit, dolomit, dan

mineral opak.

KOMPONEN PENYUSUN:

Kalsit (98 %) : Tidak berwarna, bentuk butir umumnya membulat tanggung sampai

menyudut tanggung dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai 0,5

mm. Belahan serta batas kristalnya tidak jelas.

Dolomit (1 %) : Tidak berwarna, Bentuk butir membulat tanggung dengan ukuran

butir antara 0,1 mm sampai 0,3 mm. Belahan serta batas kristalnya

nampak jelas. Dengan kenampakan belahan sejajar sumbu diagonal

terpanjang, nampak kembaran lamellae.

Mineral Opak (1 %) : Pada posisi nikol bersilang maupun nikol sejajar berwarna hitam,

kedap cahaya, berelief tinggi dengan ukuran butir antara 0,025 mm

sampai 0,1 mm serta bentuk butirannya membulat tanggung.

Nama Petrografis : Crystalline Limestone (Dunham, 1962)

Keterangan :

1. Kalsit

2. Dolomit

3. Mineral Opak

1

3

2

Lampiran Analisis Petrografi

88

Lampiran : 6

No. Conto : LP-6

Nama Lapangan : Batugamping Meta

0 1 mm

Nikol Silang Nikol Sejajar

PEMERIAN PETROGRAFIS:

Pengamatan mikroskopis pada sayatan tipis batuan sedimen karbonat, pada posisi nikol

bersilang berwarna abu-abu sedang nikol sejajarl tidak berwarna, tekstur klastik,

butirannya berkemas tertutup dengan sortasi menengah, terlihat ukuran butirannya

bervariasi. Ukuran butir antara 0,025 mm sampai 0,5 mm dengan bentuk butir membulat

tanggung - menyudut tanggung. Terlihat kristal-kristal kecil tertanam dalam lumpur

karbonat. Dijumpai adanya lumpur karbonat, mineral kalsit, mineral opak. Terlihat pori-

pori berupa interpartikel hasil pelarutan.

KOMPONEN PENYUSUN:

Mikrit (62 %) : Berwarna abu-abu. Bentuk butir umumnya membulat dengan

ukuran butir antara <0,025 mm sampai 0,05 mm. Tersusun atas

mineral-mineral kalsit. Tersebar merata sebagai matriks batuan.

Kalsit (30 %) : Tidak berwarna, bentuk butir umumnya menyudut tanggung dengan

ukuran butir antara 0,02 mm sampai 0,1 mm. Hadir sebagai vienlets

dan semen (sparit) antar butiran. Sparit ini tersusun oleh mineral-

mineral kalsit.

Mineral Opak (5 %) : Pada posisi nikol bersilang maupun nikol sejajar berwarna hitam,

kedap cahaya, berelief tinggi dengan ukuran butir antara 0,05 mm

sampai 0,1 mm serta bentuk butirannya membulat tanggung.

Nama Petrografis : Wackstone (Dunham, 1962)

Keterangan :

1. Mikrit

2. Kalsit

3. Mineral. Opak

4. Pori-pori

13

24

Lampiran Analisis Petrografi

89

Lampiran : 7

No. Conto : LP-7

0 1 mm

Nikol Silang Nikol Sejajar

PEMERIAN PETROGRAFIS:

Pengamatan mikroskopis pada sayatan tipis batuan sedimen karbonat, pada posisi nikol

bersilang berwarna abu-abu sedangkan pada nikol sejajar tidak berwarna, tekstur klastik,

butirannya berkemas tertutup dengan sortasi sedang. Ukuran butir antara 0,1 mm sampai 3

mm dengan bentuk butir membulat tanggung – menyudut tanggung. Dijumpai adanya

mineral kalsit, dolomit dan mineral opak.

KOMPONEN PENYUSUN:

Kalsit (85 %) : Tidak berwarna, bentuk butir umumnya membulat tanggung sampai

menyudut tanggung dengan ukuran butir antara 0,1 mm sampai 3

mm.

Dolomit (10 %) : Tidak berwarna, Bentuk butir membulat tanggung dengan ukuran

butir antara 0,2 mm sampai 0,1 mm. Belahan serta batas kristalnya

nampak jelas. Dengan kenampakan belahan sejajar sumbu diagonal

terpanjang. Menunjukkan kembaran lamellae

Mineral Opak (5 %) : Pada posisi nikol bersilang maupun nikol sejajar berwarna hitam,

kedap cahaya, berelief tinggi dengan ukuran butir antara 0,1 mm

sampai 0,2 mm serta bentuk butirannya membulat tanggung.

Nama Petrografis : Meta Crystalline Limestone (Dunham, 1962 dan Ehlers, 1982)

Catatan : Berdasarkan kenampakan dari besar butir (kristal) kalsit relatif kasar, kembaran

polisintetik lamellae semakin jelas dan tekstur lebih kompak, diinterpretasikan

telah terjadi metamorfose kontak.

Keterangan :

1. Kalsit

2. Dolomit

3. Mineral. Opak 1

3

2

Lampiran Analisis Petrografi

90

Lampiran : 8

No. Conto : LP-8

0 1 mm

Nicol Silang Nikol Sejajar

PEMERIAN PETROGRAFIS:

Pengamatan mikroskopis pada sayatan tipis batuan sedimen karbonat, pada posisi nikol

bersilang berwarna abu-abu sedangkan pada nikol sejajar tidak berwarna, tekstur mozaik,

butirannya berkemas tertutup dengan sortasi buruk. Ukuran butir antara 0,025 mm sampai

3 mm dengan bentuk butir membulat tanggung–menyudut tanggung. Dijumpai adanya

mineral kalsit, dolomit, dan mineral opak.

KOMPONEN PENYUSUN:

Kalsit (90 %) : Tidak berwarna, bentuk butir umumnya membulat tanggung sampai

menyudut tanggung dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai 3

mm. Belahan serta batas kristalnya tidak jelas.

Dolomit (8 %) : Tidak berwarna, bentuk butir membulat tanggung dengan ukuran

butir antara 0,2 mm sampai 1 mm. Belahan serta batas kristalnya

nampak jelas. Dengan kenampakan belahan sejajar sumbu diagonal

terpanjang, kembaran lamelae.

Mineral Opak (2 %) : Pada posisi nikol bersilang maupun nikol sejajar berwarna hitam,

kedap cahaya, berelief tinggi dengan ukuran butir antara 0,025 mm

sampai 0,1 mm serta bentuk butirannya membulat tanggung.

Nama Petrografis : Meta Crystalline Limestone (Dunham, 1962 dan Ehlers, 1982)

Catatan : Berdasarkan kenampakan dari besar butir (kristal) kalsit relatif kasar, kembaran

polisintetik lamellae semakin jelas dan tekstur lebih kompak, diinterpretasikan

telah terjadi metamorfose kontak.

Keterangan :

1. Kalsit

2. Dolomit

3. Mineral. Opak 1

2

3

Lampiran Analisis Petrografi

91

Lampiran : 9

No. Conto : LP-9

Nama Lapangan : Batugamping

0 1 mm

Nikol Silang Nikol Sejajar

PEMERIAN PETROGRAFIS:

Pengamatan mikroskopis pada sayatan tipis batuan sedimen karbonat, pada posisi nikol

bersilang berwarna abu-abu sedangkan pada nikol sejajar tidak berwarna, tekstur mozaik,

butirannya berkemas tertutup dengan sortasi sedang. Ukuran butir antara 0,05 mm sampai

0,4 mm dengan bentuk butir membulat tanggung - menyudut tanggung. Dijumpai adanya

mineral kalsit, dolomit dan mineral opak. Terlihat pori-pori sekunder berupa interpartikel.

KOMPONEN PENYUSUN:

Kalsit (94 %) : Tidak berwarna, bentuk butir umumnya membulat tanggung sampai

menyudut tanggung dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai 0,4

mm.

Dolomit (5 %) : Tidak berwarna, bentuk butir membulat tanggung dengan ukuran

butir antara 0,2 mm sampai 0,1 mm. Belahan serta batas kristalnya

nampak jelas. Kenampakan belahan sejajar sumbu diagonal

terpanjang, menunjukkan kembaran lamellae.

Mineral Opak (1 %) : Pada posisi nikol bersilang maupun nikol sejajar berwarna hitam,

kedap cahaya, berelief tinggi dengan ukuran butir antara 0,1 mm

sampai 0,2 mm serta bentuk butirannya membulat tanggung.

Nama Petrografis : Meta Crystalline Limestone (Dunham, 1962 dan Ehlers, 1982)

Catatan : Berdasarkan kenampakan dari besar butir (kristal) kalsit relatif kasar, kembaran

polisintetik lamellae semakin jelas dan tekstur lebih kompak, diinterpretasikan

telah terjadi metamorfose kontak.

Keterangan :

1. Kalsit

2. Dolomit

3. Mineral Opak

1

2

3