13
Dampak Banjir Kali Lamong..... 485 DAMPAK BANJIR KALI LAMONG MEMICU KENAIKAN HARGA TERJADI INFLASI DI DAERAH THE IMPACT OF THE FLOOD OF KALI LAMONG SPEAKS INCREASING PRICE INFLATION PRICE IN THE AREA Oleh: M. Amir. HT dan Nakko Aruan Balitbang Provinsi Jawa Timur Jl. Gayung Kebonsari No. 56 Surabaya Kode Pos 60235 [email protected] 081559580434 ABSTRACT Floods from the overflow of Lamong River received by residents on the banks are very disturbing community activities. Starting from traditional markets, agricultural land, transportation to education. The impact of the flood resulted in Jl Raya Benjeng, in front of PLN Benjeng branch office, submerged as deep as 20 centimeters, which reached 200 meters in length. Traditional markets are also submerged, SD Negeri Bulurejo, Benjeng Sub-district also submerged. Likewise, hundreds of hectares of agricultural land that there are rice and corn crops. Public transport is also disrupted. Moreover, public road users are also disturbed. Motor strikes, traffic jams and roads are damaged, this is experienced annually which is a flood of rainy rainforest. In terms of Inflation can affect the two groups of society that is consumer society and the producer community. Impacts for the consumer community are the declining purchasing power of the people, the increasing number of poor, and the increasing number of unemployed, and seasonal crimes. While the impact of inflation on producer society is the increase of operational costs and business extensification costs so it can also reduce employment opportunities. Thus, the impact of floods or other natural disasters will affect commodity prices in the event of disruption to their distribution so that the amount of supply becomes less than normal. This paper aims to find solutions for handling the impact of floods of kalilamong, lifted from a sociological study which is a review of the various literatures considered relevant with regard to the toupiq discussed. Keywords: Flood impacts inflation in the region. ABSTRAK Banjir dari luapan Kali Lamong yang diterima warga di bantaran sangat mengganggu aktivitas masyarakat. Mulai dari pasar tradisional, lahan pertanian, transportasi hingga pendidikan. Dampak dari banjir tersebut mengakibatkan Jl Raya Benjeng, depan Kantor cabang PLN Benjeng, terendam sedalam 20 centimeter, yang panjangnya mencapai 200 meter.

DAMPAK BANJIR KALI LAMONG MEMICU KENAIKAN HARGA … filemenyebabkan kondisi akumulasi volume atau debit air secara ekstrem, yang mengalir di wilayah lembah dan ngarai pegunungan kapur

  • Upload
    ngokiet

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Dampak Banjir Kali Lamong.....

485

DAMPAK BANJIR KALI LAMONG MEMICU KENAIKAN

HARGA TERJADI INFLASI DI DAERAH

THE IMPACT OF THE FLOOD OF KALI LAMONG SPEAKS

INCREASING PRICE INFLATION PRICE IN THE AREA

Oleh:

M. Amir. HT dan Nakko Aruan

Balitbang Provinsi Jawa Timur

Jl. Gayung Kebonsari No. 56 Surabaya

Kode Pos 60235

[email protected]

081559580434

ABSTRACT

Floods from the overflow of Lamong River received by residents on the banks are

very disturbing community activities. Starting from traditional markets, agricultural land,

transportation to education. The impact of the flood resulted in Jl Raya Benjeng, in front of

PLN Benjeng branch office, submerged as deep as 20 centimeters, which reached 200

meters in length.

Traditional markets are also submerged, SD Negeri Bulurejo, Benjeng Sub-district

also submerged. Likewise, hundreds of hectares of agricultural land that there are rice and

corn crops. Public transport is also disrupted. Moreover, public road users are also

disturbed. Motor strikes, traffic jams and roads are damaged, this is experienced annually

which is a flood of rainy rainforest.

In terms of Inflation can affect the two groups of society that is consumer society

and the producer community. Impacts for the consumer community are the declining

purchasing power of the people, the increasing number of poor, and the increasing number

of unemployed, and seasonal crimes.

While the impact of inflation on producer society is the increase of operational costs

and business extensification costs so it can also reduce employment opportunities. Thus, the

impact of floods or other natural disasters will affect commodity prices in the event of

disruption to their distribution so that the amount of supply becomes less than normal.

This paper aims to find solutions for handling the impact of floods of kalilamong,

lifted from a sociological study which is a review of the various literatures considered

relevant with regard to the toupiq discussed.

Keywords: Flood impacts inflation in the region.

ABSTRAK

Banjir dari luapan Kali Lamong yang diterima warga di bantaran sangat

mengganggu aktivitas masyarakat. Mulai dari pasar tradisional, lahan pertanian, transportasi

hingga pendidikan. Dampak dari banjir tersebut mengakibatkan Jl Raya Benjeng, depan

Kantor cabang PLN Benjeng, terendam sedalam 20 centimeter, yang panjangnya mencapai

200 meter.

Dampak Banjir Kali Lamong.....

486

Pasar tradisional juga terendam, SD Negeri Bulurejo, Kecamatan Benjeng juga

terendam. Begitu juga ratusan hektare lahan pertanian yang ada tanaman padi dan jagung.

Angkutan umum juga terganggu. Apalagi pengguna jalan umum juga terganggu. Motor

mogok, macet dan jalan rusak, ini dialami setiap tahunnya yang merupakan langgangan

banjir dimusin hujan. Ditinjau dari segi Inflasi dapat berpengaruh pada dua kelompok masyarakat yaitu

masyarakat konsumen dan masyarakat produsen. Dampak bagi masyarakat konsumen adalah

menurunnya daya beli masyarakat, meningkatnya jumlah masyarakat miskin, serta semakin

tingginya jumlah pengangguran, dan kejahatan musiman.

Sedangkan dampak inflasi terhadap masyarakat produsen adalah meningkatnya biaya

operasional serta biaya ekstensifikasi usaha sehingga dapat pula menurunkan kesempatan kerja.

Dengan demikian, dampak banjir atau bencana alam lainnya akan mempengaruhi harga-harga

komoditas apabila terjadi gangguan pada distribusinya sehingga jumlah pasokan menjadi

berkurang daripada biasanya.

Makalah ini bertujuan menemu solusi penanganan dampak banjir kalilamong,

diangkat dari kajian sosiologis yang merupakan review berbagai literatur yang dianggap

relevan ada hubungannya dengan toupiq yang dibahas.

Kata Kunci: Banjir berdampak inflasi di daerah.

PENDAHULUAN

Untuk memahami persoalan penanganan banjir, tidak dapat dilepaskan dari

pemahaman terhadap pengertian banjir dan penyebabnya. Pengertian banjir dapat diartikan

sebagai kondisi ekstrem volume air diatas permukaan tanah yang berada diwilayah

cekungan tertentu. Dengan demikian maka pengertian banjir tidaklah equivalen dengan

pengertian bencana banjir. Hal ini dikarenakan, bahwa kondisi ekstrem volume air diatas

permukaan tanah bilamana berkonsentrasi dan dapat tertampung pada daerah cekungan

tertentu di luar kepentingan yang dapat membahayakan manusia, tidak dianggap sebagai

bencana banjir.

Berdasarkan Premis “kondisi obyektif faktor alamiah terjadinya banjir dapat

disebabkan berbagai hal kondisi tertentu suatu wilayah”, maka akan dapat dilakukan

berbagai analogi terjadinya peristiwa banjir, misalnya: suatu iklim- curah hujan tinggi yang

terjadi pada hulu wilayah bertoprografi dataran tinggi pegunungan kapur, akan

menyebabkan kondisi akumulasi volume atau debit air secara ekstrem, yang mengalir di

wilayah lembah dan ngarai pegunungan kapur tersebut dapat menimbulkan potensi

peristiwa banjir.

Pemahaman konsep penanganan banjir, didasarkan pada upaya tindakan terhadap

kondisi ekstrem volume air diatas permukaan tanah yang berada di wilayah cekungan

tertentu. Kondisi ekstrem volume air di atas memiliki karakteristik berbeda. Perbedaan

karakteristik wilayah ini berkaitan dengan ketidaksamaan kondisi geografi, topografi

maupun hidrologi suatu wilayah. Perbedaan karakteristik, pada suatu wilayah, menjadi

dasar perbedaan dalam penanganan banjir.

Dampak Banjir Kali Lamong.....

487

Menurut Kensaku Takeda dan Suyono Sosrodarsono, pengendalian banjir dilakukan

berdasarkan penghitungan kondisi curah hujan rata-rata diseluruh daerah, besar kecilnya

daerah pengaliran, tingginya intensitas curah hujan, waktu konsentrasi curah hujan,

frekuensi kejadian, karakteristik daerah pengaliran (pengaliran sungai berbentuk bulu

burung, menyebar, sejajar, atau berbentuk komplek). (Kensakau Takeda dan Suyono

Sosrodarsono; hal. 25-26, 1999). Selanjutnya oleh Takeda dikatakan, upaya untuk

pembuatan rancangan potongan melintang (tindakan memecah konsentrasi air) yang

berdasarkan volume debit air karena curah hujan dari daerah pengaliran yang kecil seperti

perhitungan debet air banjir, rencana peluap suatu bendungan, gorong-gorong melintasi

jalan dan saluran, selokan-selokan samping (side ditches) adalah konsentrasi curah hujan

jangka waktu pendek dan bukan curah hujan jangka waktu yang panjang seperti curah

hujan tahunan atau bulanan. (Kensaku Takeda dan Suyono Sosrodarono, Ibid.).

Penanganan banjir pada dasarnya bertujuan, tidaklah dapat dilakukan secara parsial.

Penataan daerah hulu hingga hilir yang berpotensi secara parsial. Penataan daerah hulu

hingga hilir yang berpotensi menimbulkan banjir, akan berdampak efektif bilamana

dilakukan secara komprehensif antara penerapan pola penanganan konsentrasi volume air

diatas permukaan tanah dengan yang berada dibawah permukaan tanah. Maka makalah ini

bertujuan penanganan banjar dapat diatasi secara bersama. Namun banjir tetap saja ada,

sehingga berdampak pada inflasi per-ekonomian daerah.

METODE/KERANGKA PIKIR

Kajian ini melakukan eksplorasi terhadap data-data sekunder dan literatur yang

berkaitan dengan manajemen risiko bencana. Data-data sekunder yang digunakan

berasal dari publikasi dan berita media massa selama 2013 – 2014, dan 2015 – 2016.

Berita dan informasi yang berasal dari internet (media online) seperti

sipil.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jmts/article/view/411 oleh G Gustianto - ‎2016 -

‎Artikel terkait Upaya Penanggulangan Banjir dengan Perbaikan Alur Sungai Kali

Lamong di Kabupaten Gresik, digunakan juga sebagai rujukan peristiwa dan kejadian

yang sedang menjadi isu utama pada saat itu, hal tersebut menjadi rujuan pada media

online seperti https://www.researchgate.net/.../281109229_, yang mengulas

manajemen_Risiko_Bencana_B...20 Agutus 2015 - Wilayah terdampak merupakan

kawasan peri-urban yang secara umum belum berkembang pesat. Meskipun demikian

dampak banjir pada kawasan peri-urban ini menimbulkan kerugian sosial ekonomi bagi

masyarakat yang terkena bencana. Penanganan banjir pada Kali Lamong tidak berjalan

mudah.

Data dan informasi yang diperoleh dari hasil penelusuran informasi selanjutnya

dianalisa berdasarkan konten berita yang sedang dibahas oleh pihak-pihat yang

berkepentingan. Penelusuran informasi difokuskan pada analisa kausalitas (sebab-

akibat) untuk lebih memahami kronologis kejadian.

HASIL DAN BAHASAN

1. Kebijakan Penanganan Banjir Kali Lamong

Dalam penanganan banjir Kali Lamong, sebenarnya memiliki pola kemiripan

yang sama yaitu berdasarkan konsep dasar penanganan banjir. Pemahaman terhadap

karakteristik daerah meliputi kondisi obyektif geografi, topografi maupun hidrologi

Dampak Banjir Kali Lamong.....

488

sekitar wilayah hulu hingga hilir sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali

Lamong akan menentukan jenis kebijakan apa yang seharusnya dapat dilakukan

terhadap persoalan banjir Kali Lamong. Akan tetapi pemahaman terhadap problem

mendasar dalam penanganan banjir Kali Lamong dengan problem kebijakan

merupakan karakter yang berbeda.

1.1. Problem dasar.

Pemahaman terhadap problem mendasar dalam penanganan banjir Kali Lamong,

lebih merupakan problem analisa kebijakan. Sedangkan pembuatan Keputusan berupa

kebijakan penanganan banjir Kali Lamong akan dapat menjadi persoalan diluar wilayah

problem analisa yang bersifat mendasar. Menurut Raymond A. Bauer Analisa kebijakan

pada dasarnya merupakan proses kognitif sementara pembuatan kebijakan proses

pemilik.

Gambar 1: Prespektive Rencana Pengembangan Pelabuhan

di Teluk Lamong.

Sumber: Bappeda Kab. Gresik

1.2. Penanganan banjir

Penanganan terhadap persoalan banjir akan dianggap sebagai persoalan utama dan

akan bergantung kepada siapa yang menilai atau kepentingan berbagai pihak. Penentuan

tingkat urgensi persoalan penanganan banjir, dapat dijadikan faktor penekan suatu

kebijakan penanganan banjir. Bencana banjir serta manfaat penanganan banjir, menjadi

instrumen analisa perbandingan dalam memberikan rekomendasi kebijakan penanganan

banjir.

Akan tetapi terkadang rasionalitas hasil kajian analisa problem penanganan banjir,

belum cukup memberikan jaminan untuk diterima menjadi dasar keputusan utama

kebijakan penanganan banjir. Menurut Dunn, penggunaan pelbagi metode untuk

menghasilkan informasi dan argumen yang masuk akal tidak menjadi jaminan bahwa

hasil analisa kebijakan akan digunakan oleh para pengambil kebijakan. (Dunn, Dalam

Dampak Banjir Kali Lamong.....

489

Muhajir Darwin, hal. 62, 1992). Disini persoalan rasionalitas analisa kebijakan terhadap

penanganan banjir akan bergeser menjadi problem pendayagunaan informasi atas dasar

kepentingan berbagai pihak.

Persoalan penanganan banjir Kali Lamong, merupakan problem lintas wilayah

berdasarkan kewenangan administrasi daerah sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS)

Kali Lamong, yaitu Pemerintah Kabupaten Lamongan, Kabupaten Mojokerto,

Kabupaten Gresik, dan Kota Surabaya. Dengan demikian maka penanganan banjir Kali

Lamong melalui pendaya-gunaan informasi dari hasil analisa persoalan banjir Kali

Lamong akan mempertimbangkan kondisi disepanjang wilayah keempat daerah yang

menjadi DAS Kali Lamong. Disini nantinya kebijakan penanganan banjir Kali Lamong.

Menjadi lebih berkembang dari kepentingan antar keempat daerah Kabupaten dan Kota

dengan Pemerintah Propinsi Jawa Timur dengan kepentingan masing-masing daerah

sepanjang DAS Kali Lamong.

2. Permasalahan Banjir Kali Lamong

Permasalahan banjir akibat meluapnya Kali Lamong sudah menjadi bencana

rutin yang terjadi di sebagaian wilayah Kabupaten Gresik dan Kota Surabaya.

Wilayah Kota Surabaya yang terdampak banjir adalah Kecamatan Benowo dan

Kecamatan Pakal yang mencakup 3 kelurahan. Wilayah terdampak merupakan

kawasan peri-urban yang secara umum sedang berkembang.

Menurut informasi Pemerintah Kabupaten Gresik (2014), banjir Kali Lamong

yang terjadi sejak pertengahan Desember 2013 sampai awal Januari 2014 telah

menenggelamkan sekitar 2.658,2 hektar areal pertanian, dimana tanaman padi yang

terkena banjir di areal seluas 1985 hektar telah dinyatakan puso. Sementara itu

menurut BNPB (2014) meluapnya Kali Lamong menyebabkan sebagian Kabupaten

Gresik terendam banjir yang dampaknya 7.957 rumah, ratusan hektar sawah, dan

tambak terendam banjir di 42 desa dari 5 kecamatan, serta 2 orang meningggal dunia

akibat hanyut banjir dan 350 jiwa mengungsi.

Luapan Kali Lamong setiap tahun menggenangi dan bahkan merendam

wilayah Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Cerme, Menganti, Wringinanom, dan

Kedamean. Dengan demikian dampak banjir pada kawasan peri-urban ini

menimbulkan kerugian sosial ekonomi bagi masyarakat yang terkena bencana.

Penanganan banjir pada Kali Lamong tidak berjalan mudah, mengingat banyak pihak

yang terlibat dan berkepentingan dengan pengelolaan wilayah aliran sungai yang

melintasi beberapa daerah kabupaten/kota.

Secara kewilayahan menurut RTRWP Jawa Timur 2011-2031 pengaturan

sungai dan sistem pengendali banjir Kali Lamong tersebar di Kabupaten Gresik,

Kabupaten Mojokerto dan Kota Surabaya dengan luas DAS Kali Lamong 720 km

dan mempunyai panjang total kurang lebih 83,70 km. Dalam RTRW Kabupaten

Gresik 2010-2030 ditetapkan kawasan rawan bencana banjir terdapat di Kecamatan

Balongpanggang, Kecamatan Benjeng, Kecamatan Kedamean, Kecamatan Cerme

dan Kecamatan Menganti merupakan DAS Kali Lamong. DAS Kali Lamong

merupakan satu kesatuan sistem pengelolaan sumber daya air dalam wilayah Sungai

Bengawan Solo yang menjadi tugas dan kewenangan dari Balai Besar Wilayah

Sungai Bengawan Solo Ditjen SDA Kementerian PU.

Dampak Banjir Kali Lamong.....

490

Menurut Paul (2011), kerentanan institusional berkaitan dengan kebijakan

pemerintah, dan lembaga-lembaga publik dan swasta, serta seberapa efektif kebijakan

dan organisasi tersebut dalam mengurangi kerentanan dan/atau pemulihan dari

bencana. Hal ini juga mengacu pada kemampuan organisasi yang terkait untuk secara

sungguh-sungguh menanggapi peristiwa bahaya. Ketika mengacu langsung kepada

lembaga-lembaga pemerintah, jenis kerentanan mengacu pada kemampuan lembaga

pemerintah untuk membuat kebijakan dan melaksanakannya secara efektif.

Dengan demikian menurut Paul (2011), kerentanan institusional tidak selalu

dan bukan berarti bahwa lembaga-lembaga yang rentan, melainkan lembaga ini

menyebabkan orang lain menjadi lebih rentan terhadap bahaya dan bencana. Jika

sebuah institusi, seperti pemerintah daerah, gagal untuk menegakkan peraturan

pembangunan untuk bahaya tertentu yang sering terjadi di daerah tersebut, hal ini

dapat dianggap sebagai contoh kerentanan institusional. Sumber lain untuk

kerentanan institusional adalah ketika organisasi terkait tidak sepenuhnya menghargai

dan berkomitmen untuk merespon ancaman bencana, ini dapat menyebabkan

masyarakat benar-benar tidak siap menghadapi bencana.

2.1. Pemahaman banjir

Untuk memahami persoalan penanganan banjir, tidak dapat dilepaskan

dari pemahaman terhadap pengertian banjir dan penyebabnya. Pengertian banjir

dapat diartikan sebagai kondisi ekstrem volume air diatas permukaan tanah yang

berada diwilayah cekungan tertentu. Dengan demikian maka pengertian banjir

tidaklah equivalen dengan pengertian bencana banjir. Hal ini dikarenakan, bahwa

kondisi ekstrem volume air diatas permukaan tanah bilamana berkonsentrasi dan

dapat tertampung pada daerah cekungan tertentu di luar kepentingan yang dapat

membahayakan manusia, tidak dianggap sebagai bencana banjir.

Berdasarkan Premis “kondisi obyektif faktor alamiah terjadinya banjir

dapat disebabkan berbagai hal kondisi tertentu suatu wilayah”, maka akan dapat

dilakukan berbagai analogi terjadinya peristiwa banjir, misalnya: suatu iklim-

curah hujan tinggi yang terjadi pada hulu wilayah bertoprografi dataran tinggi

pegunungan kapur, akan menyebabkan kondisi akumulasi volume atau debit air

secara ekstrem, yang Top of Form.

2.2. Tingkat Risiko Banjir

Pada wilayah-wilayah potensial terjadi genangan yang mempunyai

tingkat risiko tinggi terjadinya bencana banjir, pihak-pihak terkait harus mampu

secara signifikan menurunkan tingkat risikonya. Menurut Smith dan Petley

(2009) pengurangan risiko dapat dilakukan melalui perlindungan pra-bencana

dan pemulihan pasca-bencana. Pada kasus DAS Kali Lamong yang mempunyai

tingkat risiko banjir tinggi, banyaknya pihak-pihak yang terlibat dalam

penurunan risiko menjadi tantangan tersendiri agar pengendalian bencana banjir

dapat dilakukan secara efektif.

3. Revitalisasi Sungai Solusi Penanganan Banjir di Jawa Timur

Penanganan banjir sampai saat ini masih terkesan sektoral, dimana Kota

Surabaya melakukan penguatan tanggul sungai pada wilayah yang termasuk teritorial

Surabaya, demikian pula dengan Kabupaten Gresik. Pemda sudah membangun

Dampak Banjir Kali Lamong.....

491

sendiri tanggul itu, tapi kalau pada dasarnya Kali Lamong itu dangkal, tidak akan

menyelesaikan masalah. Makanya meminta bantuan dari BBWS (Balai Besar

Wilayah Sungai Bengawan Solo) untuk mengurus masalah sungainya. Keluhan dari

warga, yang wilayahnya tergenang banjir akhir-akhir ini. Selain mengganggu

aktivitas warga, banjir juga membuat tanaman padi warga terancam gagal panen.

Selain itu tidak sedikit pula petambak yang rugi akibat ikan di tambaknya hilang

terbawa banjir. Kondisi saat ini di daerah Gendong masih belum surut. Mayoritas

warga mengalami banyak kerugian akibat gagal panen, karena tambak dan sawahnya

rusak.

Bupati Gresik mengatakan, penanganan banjir akibat luapan Kali Lamong

tidak dapat diatasi dengan hanya membangun tanggul, melainkan dengan

merevitalisasi sungai yang kewenangannya dibawah BBWS. Tanggul bukan satu-

satunya jalan keluar untuk masalah ini. Pengerukan Kali Lamong mutlak diperlukan.

Dalam forum kali ini kami meminta kesanggupan BBWS menangani problem ini.

Gambar 2: Sempadan lindung Kali Lamong banyak berdiri bangunan.

Sumber : Ecoton

Kepala BBWS Bengawan Solo, Yudi Pratondo usai pertemuan

mengungkapkan, pihaknya telah menganggarkan dana sebesar Rp10 miliar, untuk

melakukan normalisasi sedimentasi di Kali Lamong. Sedangkan total dana yang

dibutuhkan untuk merevitalisasi Kali Lamong, diperkirakan mencapai Rp. 900 miliar.

Itu hanya untuk normalisasi, untuk penggalian sungai. Yudi menambahkan, upaya

pelebaran sungai menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir

terjadinya luapan Kali Lamong. Saat ini lebar sungai mencapai 10 meter, dan

rencananya akan dilebarkan menjadi 30 meter. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan

daya tampung sungai. Akan prioritaskan titik-titik yang urgent, tapi pastinya tidak

semua titik sama lebarnya. Butuh waktu yang tidak singkat.

Dampak Banjir Kali Lamong.....

492

Gambar 3: Peta kawasan Kali Lamong, Jawa Timur

Sumber : Ecoton

Gubernur Jawa Timur Soekarwo di gedung negara Grahadi mengatakan,

pihaknya telah mendesak BBWS Bengawan Solo untuk segera turun tangan

mengatasi persoalan banjir akibat luapan Kali Lamong. Pengerukan sedimen dan

pelebaran sungai menjadi langkah efektif untuk mengurangi resiko banjir di Surabaya

dan Gresik. Harus dikeruk dulu, karena debit air 500 meter kubik per detik, tapi daya

tampung cuma 200 meter kubik per detik, jadi kelebihan 300 sehingga meluber, kata

Soekarwo, Gubernur Jawa Timur.

Revitalisasi lanjut Soekarwo, harus segera dilakukan pemerintah pusat dalam

hal ini BBWS Bengawan Solo, sehingga daya tampung sungai menjadi normal dan

kawasan yang rawan banjir menjadi berkurang. Penataan dapat berupa pelebaran

sungai, pengembalian fungsi sempadan, serta penyedotan lumpur endapan sungai.

Pada saatnya akan dibuat tanggul untuk jalannya air, dibuat untuk jalan dan untuk

kontrol. Revitalisasi termasuk dengan membuang endapan lumpur, yang itu biayanya

agak mahal.

Tahun lalu Provinsi sudah siapkan dana Rp 20 miliar sebagai support, tinggal

menunggu pemerintah pusat bagaimana, ujar Soekarwo. Revitalisasi Kali Lamong

ujar Soekarwo, terkendala persoalan pembebasan lahan yang menjadi sengketa antara

warga dengan pemerintah daerah setempat. Langkah ini merupakan bagian dari

rencana strategis pemerintah, untuk memecah aliran sungai Bengawan Solo yang

menjadi penyebab banjir pada saat musim penghujan. Kita menunggu proses

pembebasan lahan oleh bu Walikota. Pak bupati Gresik juga sudah saya minta

mempercepat pembebasan lahannya.

4. Debit Air Meninggi Pembangunan Tidak Memperhatikan Lingkungan

Kondisi banjir yang terjadi di Gresik dan Surabaya akibat meluapnya Kali

Lamong, karena perubahan fungsi serta tata guna lahan Kali Lamong, sehingga

menurunkan kemampuan kali tersebut menampung debit air saat musim penghujan

tiba. Pembangunan yang dilakukan ternyata juga memberikan dampak buruk

terhadap lingkungan.

PT Pelindo III berencana membangun pelabuhan terminal multiguna dengan

melakukan reklamasi seluas 386,12 hektar di kawasan muara Kali Lamong. Kondisi

ini menegaskan bahwa pertumbuhan industri dan pergudangan di sekitar Kali

Dampak Banjir Kali Lamong.....

493

Lamong, akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Sesuai Peraturan

Pemerintah (PP) 38 tahun 2011 tentang Sungai, mengamanatkan kawasan lindung

sempadan sungai di muara sungai ditetapkan dengan lebar minimal 100 meter di sisi

kiri dan kanan aliran sungai. Sementara lebar Kali Lamong sampai ke muara

sungainya, saat ini hanya sekitar 30 meter. Seharusnya penampang aliran sungai

semakin melebar di muara sungai, untuk menampung akumulasi air dari berbagai

penjuru hulu sungai, kata Daru Rini, peneliti dari Ecological Observation and

Wetlands Conservation (Ecoton).

4.1. Kondisi Kali Lamong

Kondisi Kali Lamong saat ini justru menyempit ke arah muara, karena

terjepit bangunan industri di tepi Kali Lamong baik di sisi kanan yang masuk

wilayah Surabaya dan sisi kiri yang masuk wilayah Gresik. Seharusnya lebar

sempadan sungai Kali Lamong di muara sungai harus 100 meter di kiri dan

kanan sungai, tapi faktanya kan jauh dari ketentuan. Kalau tetap dibiarkan

bangunan tumbuh di sempadan sungai muara Kali Lamong, ya gak usah sambat

(mengeluh) kalau Gresik dan Surabaya kebanjiran, papar Daru Rini.

Surabaya dan Gresik sebagai kota di wilayah hilir atau muara sungai,

seharusnya menyediakan sarana penyaluran air ke muara sungai, dengan

melebarkan sungai-sungai di wilayahnya sambil membebaskan sempadan sungai

dari bangunan liar. Banjir akan semakin parah di kawasan Cerme dan Benjeng,

Kabupaten Gresik, jika pembangunan gudang dan industri di wilayah Pakal dan

Benowo terus bertambah.

4.2. Dampak Banjir Kali Lamong

Banjir dari luapan Kali Lamong yang diterima warga di bantaran sangat

mengganggu aktivitas masyarakat. Mulai dari pasar tradisional, lahan pertanian,

transportasi hingga pendidikan. Tapi pemerintah hanya berjanji-janji. Alasannya

terkendala pembebasan lahan. Bertahun-tahun itu. kata Abdul Munir (59),

penjual warung makan di Pasar Benjeng, saat menata barang dagangannya agar

tidak terendam banjir. Dampak dari banjir tersebut mengakibatkan Jl Raya

Benjeng, depan Kantor cabang PLN Benjeng, terendam sedalam 20 centimeter,

yang panjangnya mencapai 200 meter.

Pasar tradisional juga terendam, SD Negeri Bulurejo, Kecamatan

Benjeng juga terendam. Begitu juga ratusan hektare lahan pertanian yang ada

tanaman padi dan jagung. Angkutan umum juga terganggu. Apalagi pengguna

jalan umum juga terganggu. Motor mogok, macet dan jalan rusak. Begitu juga

disampaikan Sudarto, warga Benjeng, yang berjualan di Pasar Benjeng. Ia

mengatakan bahwa banjir Kali Lamong memaksanya menutup stan karena

terendam air.

5. Dampak Banjir terhadap Inflasi

Dampak Banjir Terhadap Inflasi Praptono Djunedi, Peneliti Badan

Kebijakan Fiskal. Siapa yang merusak harga pasar hingga harga itu melonjak

tajam, maka Allah akan menempatkannya di dalam neraka pada hari kiamat.

(HR. Thabrani) Akhir-akhir ini, hampir setiap hari, muncul berita tentang

musibah banjir yang melanda sejumlah daerah di Indonesia.

Dampak Banjir Kali Lamong.....

494

Menurut, Purworejo Jakarta dan Manado adalah contoh beberapa daerah

yang mengalami bencana banjir. Setidaknya ada tiga faktor penyebab terjadinya

banjir yaitu: (1) kegiatan manusia yang berdampak pada perubahan tata ruang

yang berujung pada perubahan alam, (2) terjadinya peristiwa alam seperti

tingginya curah hujan, naiknya permukaan air laut, dan sebagainya, serta (3)

terjadinya degradasi lingkungan seperti pendangkalan sungai akibat sedimentasi,

penyempitan alur sungai dan sebagainya.

Di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Pesanggrahan, misalnya, hampir

70 persen dari luas DAS merupakan kawasan terbangun. Areal kawasan hijau

sedikit sekali, hanya sekitar tujuh persen dan itu pun tidak merata. Hulu DAS

Pesanggrahan berada di Tanah Sereal kota Bogor sedangkan hilirnya di daerah

Jakarta Barat. Demikian juga dengan DAS Angke yang luasnya 239 km².

Sekitar 60 persen dari luas DAS ini juga dipenuhi pemukiman

masyarakat. Dengan kondisi tutupan lahan seperti ini menyebabkan terjadinya

banjir di Jakarta. Musibah banjir menyebabkan kerugian finansial yang tidak

sedikit. Untuk mengatasi banjir di Jakarta saja, pemerintah menyediakan alokasi

anggaran sedikitnya Rp. 2,3 triliun dalam rangka menormalisasi sungai

Pesanggrahan, Angke dan Sunter.

Belum lagi kerugian ketika air hujan turun, ada sebuah‎ do’a yang

diajarkan kepada kita Allahumma Shayyiban Naafi an (Ya Allah jadikanlah

hujan ini hujan yang bermanfaat). Pesan do’a ini seolah-olah mengajarkan bahwa

ada hujan yang bermanfaat dan ada hujan yang tidak bermanfaat. Lihat Kajian

Kebijakan Penanggulangan Banjir di Indonesia, Deputi Bidang Sarana dan

Prasarana, Bappenas. Banjir Jakarta Diduga Akibat Pendangkalan Sungai.

Mungkin seperti halnya yang dialami Kali Lamong yang setiap musin

penghujan, ya banjir.

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan:

Sebagimana bahasan diatas, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

Banjir mempunyai daya rusak yang luar biasa. Air banjir akan merugikan atau

merusak apa saja yang ditemui, misalnya membanjiri persawahan bisa menyebabkan

gagal panen, membanjiri jalan atau jembatan menyebabkan infrastruktur jalan

/jembatan tersebut menjadi rusak dan akhirnya distribusi bahan pangan atau logistik

menjadi terhambat.

Banjir, membanjiri kota membuat perekonomian kota tersebut menjadi

terganggu dan sebagainya. Dengan terhambatnya distribusi berbagai komoditas,

utamanya pangan, menyebabkan pasokannya juga terganggu. Pada kondisi inilah,

ketika demand lebih besar daripada supply dapat menyebabkan kenaikan harga

berbagai komoditas (atau naiknya tingkat inflasi).

Inflasi dapat berpengaruh pada dua kelompok masyarakat yaitu masyarakat

konsumen dan masyarakat produsen. Dampak bagi masyarakat konsumen adalah

menurunnya daya beli masyarakat, meningkatnya jumlah masyarakat miskin, serta

semakin tingginya jumlah pengangguran, dan kejahatan. Sedangkan dampak inflasi

Dampak Banjir Kali Lamong.....

495

terhadap masyarakat produsen adalah meningkatnya biaya operasional serta biaya

ekstensifikasi usaha sehingga dapat pula menurunkan kesempatan kerja.

Dengan demikian, dampak banjir kali lamong akan mempengaruhi harga-

harga komoditas apabila terjadi gangguan pada distribusinya sehingga jumlah

pasokan menjadi berkurang daripada biasanya. Dampak tersebut dapat terwakili

melalui sumbangan kenaikan harga berbagai komoditas terhadap tingkat inflasi. Jadi

aktivitas kali lamong, faktor banjir memang diduga dapat mempengaruhi tingkat

inflasi, namun diperkirakan besarannya sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni

sekitar satu persen, hingga sepuluh persen. Sebab, pemerintah tentu tidak akan

membiarkan kurangnya pasokan logistik akibat terganggunya distribusi menjadi

pemicu kenaikan harga-harga barang tanpa terkendali.

Harapan dukungan semua pihak, terutama pelaku bisnis, dalam kondisi

menghadapi banjir, agar tidak melakukan sesuatu perbuatan yang dapat merugikan

masyarakat luas, seperti penimbunan barang, perbuatan ini sangat tidak etis. Toh,

agama juga mengajarkan kepada kita agar tidak melakukan penimbunan barang

karena penimbunan barang hanya akan merusak harga pasar.

Permasalahan Kali Lamong dapat diselesaikan bilamana ke empat daerah

yang terkena dampak banjir yaitu Kabupaten Lamongan, Gresik dan Mojokerto serta

Kota Surabaya, duduk bersama mencari solusi dalam penanganan kegiatan secara

komprenship, penanganan masalah banjir ditopan dana bersama dengan pemerintah

pusat.

2. Saran:

Dari kesimpulan diatas, maka dapat disarankan hal-hal sebagai berikut:

2.1. Membangun waduk di Kali Lamong. Waduk ini berfungsi mengurangi banjir

di Gresik dan Surabaya serta sebagai sumber irigasi. Secara agraris, akan sangat

menguntungkan.

2.2. Kali Lamong, yang lebarnya bervaraiasi dari hulu ke hilir yang menyempit dan

panjangnya 30 kilometer lebih, melintasi Kabupaten Lamongan bagian selatan,

seperti Kecamatan Modo, Bluluk, Mantub, dan Sambeng. Padahal kawasan itu

adalah daerah pertanian tadah hujan. Karena itu, pada musim kemarau, daerah-

daerah tersebut relatif kering. Maka perlu membangun penampungan tadah air

hujan.

2.3. Saat ini tak ada waduk di Kali Lamong. Yang ada hanya tanggul alam berupa

gundukan tanah di pinggir sungai. Jika ada pergerakan besar air dari hulu

sungai, daerah padat penduduk di Kabupaten Gresik terancam banjir, maka

perlu ada tanggap darurat penanganan dampak banjir secara berkala bagi

masyarakat oleh pemda.

2.4. Perlu bantuan penanganan secara ekonomi terhadap masyarakat dengan

pemberian subsidi harga sembilan bahan pokok, kebutuhan sehari-hari, dan

menekan para pengusaha untuk tidak menaikkan harga komoditas bahan pokok

masyarakat.

Dampak Banjir Kali Lamong.....

496

ACKNOWLEDGEMENT

Dengan selesainya penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima

kasih kepada Kepala Balitbang Provinsi Jawa Timur yang menfasilitasi kegiatan kajian,

serta terima kasih pula penulis sampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Lamongan,

Gresik, Mojokerto, dan Kota Surabaya, beserta perangkat OPD terkait, yang memberi data-

data yang diperlukan.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad A. 2012. Hubungan Antara Umur, Pendidikan, Pendapatan, dan Pengalaman

Bencana dengan Kesiapsiagaan Tingkat Rumah Tangga (Studi Kasus: Banjir

Kali Lamong Kabupaten Gresik).

Darsan. 2014. Manajemen Bencana Sebagai Kebijakan Publik (Studi Kasus tentang

Kampung Siaga Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Kabupaten Jember):

UNEJ; 2014.

Eko Budi Santoso, Manajemen Risiko Bencana Banjir Kali Lamong Pada Kawasan Peri-

Urban Surabaya-Gresik Melalui Pendekatan Kelembagaan

[email protected]

Ningtyas B. 2015. Pengaruh Pengetahuan Kebencanaan Terhadap Sikap Kesiapsiagaan

Warga Dalam Menghadapi Bencana Tanah Longsor di Desa Sirdadi Kecamatan

Sirampong Kabupaten Brebes Tahun 2014. 2015.

Sudibyakto. 2011. Pengembangan Analisis Resiko Multi-Bencana Dalam Mengantisipasi

Perubahan Iklim di Indonesia: Universitas Gajah mada;2011

Widiati, Ati. 2008. Aplikasi Manajemen Risiko Bencana Alam dalam Penataan Ruang

Kabupaten Nabire. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia Vol. 10 No. 1 April

2008..

Wahyuni. 2016. Ananlisis Tingkat Kerentanan dan Kapasitas Masyarakat Terhadap

Bencana Banjir Bandang Kecamatan Celala Kabupaten Aceh Tengah Universitas

Syah Kuala; 2016.

Kebijakan:

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Pengaggulangan Bencana, (2007).

Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana No. 4 Tahun 2008 tentang

Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana, (2008).

Internet dan Media Online:

http://regional.kompas.com/read/2011/04/03/22392124/Normalisasi.Kali.Lamong.

Terkendala.Lahan

http://bola.kompas.com/read/2011/02/18/04131667/Normalisasi.Kali.Lamong.

http://108jakarta.com/news/2013/12/24/371

http://onlinegresik.blogspot.com/2013/11/apbdgresik-tak-mampu-tanganibanjir.html

http://gresikterkini.blogspot.com/2011/04/bnpb-bantu-korban-banjir-digresik.html

http://kabargress.com/2013/01/28/komisi-cdorong-dinas-pu-bina-marga danpematusan-

atasi-banjir-kali-lamong/

sipil.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jmts/article/view/411

Dampak Banjir Kali Lamong.....

497

oleh G. Gustianto - ‎2016 - ‎Artikel terkait Upaya Penanggulangan Banjir Dengan

Perbaikan Alur Sungai Kali Lamong Di Kabupaten Gresik.

https://www.researchgate.net/.../281109229_

Manajemen_Risiko_Bencana_B...20 Agt 2015 - Wilayah terdampak merupakan

kawasan peri-urban yang secara umum belum berkembang pesat. Meskipun demikian

dampak banjir pada kawasan peri-urban ini menimbulkan kerugian sosial ekonomi

bagi masyarakat yang terkena bencana. Penanganan banjir pada Kali Lamong tidak

berjalan mudah.