20
TUGAS INDIVIDU DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN “PENGENDALIAN HAMA dan PENYAKIT pada TANAMAN CABAI MERAHOleh: ABDULLAH MUJAHID 115040201111159 PROGRAMSTUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012

DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN “PENGENDALIAN HAMA dan …blog.ub.ac.id/hakiimkurniawanhidayat/files/2012/04/hakim-mujahid.pdf · Meneliti jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN “PENGENDALIAN HAMA dan …blog.ub.ac.id/hakiimkurniawanhidayat/files/2012/04/hakim-mujahid.pdf · Meneliti jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman

TUGAS INDIVIDU

DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

“PENGENDALIAN HAMA dan PENYAKIT

pada TANAMAN CABAI MERAH”

Oleh:

ABDULLAH MUJAHID

115040201111159

PROGRAMSTUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2012

Page 2: DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN “PENGENDALIAN HAMA dan …blog.ub.ac.id/hakiimkurniawanhidayat/files/2012/04/hakim-mujahid.pdf · Meneliti jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman

i

Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan

berkah dan karunianya kami masih diberikan kesehatan untuk dapat menyelesaikan

pembuatan makalah dengan judul “Pengendalian Hama dan Penyakit pada Cabai

Merah”.

Pada makalah ini telah dibahas macam-macam hama dan penyakit serta

pengendalian pembasmian hama dan penyakit tersebut, sehingga bagi siapa saja yang

akan memperdalam budidaya mengenai cabai merah tidak begitu susah.

Terima kasih atas perhatian saudara Makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami

perlukan.

Penyusun

Page 3: DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN “PENGENDALIAN HAMA dan …blog.ub.ac.id/hakiimkurniawanhidayat/files/2012/04/hakim-mujahid.pdf · Meneliti jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman

ii

Daftar Isi

Kata pengantar ..........................................................................................i

Daftar isi ..................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang .......................................................................1

1.2 Rumusan masalah .................................................................1

1.3 Tujuan ...................................................................................2

BAB II : KAJIAN PUSTAKA ..................................................................3

2.1 Jenis Dan Varietas Cabai merah...…...……………………………...…3

2.2 Morfologi Cabai……………………………………………………......4

2.3 Pemeliharaan Tanaman............................................................................5

BAB III : METODE PENELITIHAN .......................................................8

3.1 Pengendalian Hama...............................................................8

3.2 Pengendalian penyakit.........................................................11

BAB IV : PEMBAHASAN .....................................................................14

Daftar Pustaka..........................................................................................17

Page 4: DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN “PENGENDALIAN HAMA dan …blog.ub.ac.id/hakiimkurniawanhidayat/files/2012/04/hakim-mujahid.pdf · Meneliti jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada observasi yang telah dilakukan di desa genting pada hari selasa (16

Maret 2010) ditemukan adanya hama yang terdapat pada tanaman cabe. Selain

itu ada beberapa cabe yang rusak diakibatkan oleh penyakit Penjualan cabe yang

selalu mengalami fluktuasi nilai pasang-surut menyebabkan para petani was-was

akan kelanjutan penghidupan mereka. Berdasarkan pernyataan seorang petani,

yaitu pak Djirma (50 tahun) Pasalnya fluktuasi nilai pasang-surut tersebut

disebabkan oleh adanya hama dan penyakit yang menyerang tanaman cabe,

sehingga menyebabkan hasil produksinya berkurang. Hama-hama tersebut

diantaranya : kumbang dan belalang. Disamping hama, ternyata ketidak

sempurnaan hasil cabe disebabkan oleh adanya penyakit, antara lain: cabuk

putih, penyakit kuning, dan keriting cabe.

Gambar 1

1.2 Rumusan Masalah:

1. Meneliti jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman cabe?

2. Bagaimana cara pengendalian hama dan penyakit pada cabe ?

Page 5: DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN “PENGENDALIAN HAMA dan …blog.ub.ac.id/hakiimkurniawanhidayat/files/2012/04/hakim-mujahid.pdf · Meneliti jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman

2

1.3 Tujuan:

Dengan adanya latar belakang kita dapat menyimpulkan atau mengambil

manfaat serta tujuan diadakan pembahasan ini, antara lain :

1 Mengetahui jenis hama yang menyerang tanaman cabe.

2 Mengetahui dan dapat mengendalikan hama dan penyakit pada cabe.

Page 6: DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN “PENGENDALIAN HAMA dan …blog.ub.ac.id/hakiimkurniawanhidayat/files/2012/04/hakim-mujahid.pdf · Meneliti jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman

3

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Cabai merah merupakan salah satu komoditi holtikultura unggulan.

Tanaman ini bisa tumbuh dan berproduksi dengan baik di lahan basah (sawah)

dan lahan kering (tegalan), didataran rendah sampai dataran tinggi. Cabai merah

sangat cocok ditanam pada awal musim kemarau, walaupun tidak tertutup

kemungkinan dibudidayakan pada musim hujan.

Hargai cabai tidak selalu menetap. Seperti halnya harga bahan pookok

yang lain, cabai juga mengalami pasaang-surut harga. Hargaa cabai merah akan

melonjak drastis pada saat musim hujan karena permintaan pasar yang sangat

besar berkaitan dengan datangnya beberapa hari raya keagamaan. Permintaan

pasar tersebut biasanya tidak diimbangi dengan pasokan yang mencukupi karena

banyak petani yang enggan membudidayakannya. Hal tersebut dimaklumi karena

membudidayakan cabai merah pada musim hujan sangat berisiko, yakni

kegagalan panen akaibat cuaca yang tidak mendukung dan serangan hama dan

penyakit yang bertubi-tubi.

2.1 Jenis Dan Varietas Cabai merah

Cabai merah yang dibudidayakan terdiri dari beberapa jenis dan varietas yaitu:

Cabai merah

Cabai merah, menghasilkan buah yang bulat panjang dan runcing

ujungnya. Saat masih muda berwarna hijau, setelah tua berubah menjadi

merah. Daging buah umumnya renyah, kadang-kadang lunak pada jenis

tertentu. Rasanya manis agak pedas. Ada dua jenis cabai merah yang dijual

dipasaran, yaitu cabai merah besar dan cabai merah keriting.

Page 7: DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN “PENGENDALIAN HAMA dan …blog.ub.ac.id/hakiimkurniawanhidayat/files/2012/04/hakim-mujahid.pdf · Meneliti jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman

4

Cabai bulat

Cabai bulat yang disebut juga dengan cabai udel atau cabai domba.

Buahnya pendek dan ujungnya tumpul. Saat muda berwarna putih, setelah tua

berubah menjadi merah. Rasanya tidak begitu pedas dan agak manis.

Cabai rawit merah

Cabai rawit merah yang disebut juga cabai jemprit atau cabai cengek.

Saat muda berwarna hijau, setelah tua menjadi berubah merah tua kecoklatan.

Bentuk buah bulat lonjong. Daging buah lunak, rasanya sangat pedas.

2.2 Morfologi Cabai

Bagian-bagian utama tanaman cabai meliputi akar, batang, dan cabang,

daun, bunga, buah, serta buah dan biji

Akar

Akar cabai merupakan akar tunggang yang kuat dan bercabang-cabang

kesamping membentuk akar serabut. Akar serabut cabai bisa menembus tanah

samapi kedalaman 50 cm dan menyamping selebar 45 cm.

Batang dan cabang

Tanaman cabai berbentuk semak, batangnya berkayu. Tipe

percabangannya tegak dan menyebar dengan tajuk yang berbeda-beda,

tergantung pada varietasnya. Tinggi tanaman cabai mencapai 100-120 cm

dengan lebar tajuk cabangnya bisa mencapai bisa sampai 100cm.

Daun

Daun cabai merupakan daun tunggal dengan helai berbentuk ovote

atau lanceolate, muncul di tyunas-tunas samping yang tumbuh berurutan di

batang utama. Daun cabai tersusun spiral, umumnya berwarna hijau dan hijau

tua.

Page 8: DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN “PENGENDALIAN HAMA dan …blog.ub.ac.id/hakiimkurniawanhidayat/files/2012/04/hakim-mujahid.pdf · Meneliti jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman

5

Bunga

Bunga cabai bersifat tunggal dan tumbuh di ujung ruas tunas.

Mahkotanya berwarna putih atau ungu, tergantung pada varietasnya. Alat

kelamin jantan dan betina terletak di satu bunga, sehingga termasuk bunga

sempurna.

Buah

Ukuran buah cabai beragam, dari pendek sampai panjang dengan

ujung runcing atau tumpul. Bentuk buah umumnya bulat memanjang. Buah

cabai memiliki rongga dengan jumlah yang berbeda-beda sesuai dengan

varietasnya. Di dalam buah terdapat plasenta tempat biji melekat. Daging

buah cabai umumnya renyah dan kadang-kadang lunak.

Biji

Biji cabai terletak di dalam buah, melekat sepanjang plasenta.

Warnanya putih atau kuning jerami dan memiliki lapisan kuning keras di

bagian luarnya. Bobot cabai yang telah kering rata-rata 120 butir/gram. Biji

inilah yang digunakan sebagai benih untuk menghasilkan bibit tanaman baru.

2.3 Pemeliharaan Tanaman

Masalah utama dalam budidaya cabai merah pada musim hujan adalah

cuaca yang tidak mendukung serta munculnya gangguan hama dan penyakit

yang bertubi-tubi. Untuk itu, cabai merah yang ditanam harus dipelihara dan

dirawat dengan maksimal agar tidah mengalami gagal panen akibat mati atau

terserang hama dan penyakit.

2.3.1 Pemasangan Ajir

Pemasangan ajir dilakukan saat tanaman masih kecil agar tidak merusak akar.

Satu ajir dilakukan secara betahap disesuaikan dengan perkembangan

tanaman. Biasanya, pengikatan untuk setiap tanaman dilakukan sampai empat

Page 9: DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN “PENGENDALIAN HAMA dan …blog.ub.ac.id/hakiimkurniawanhidayat/files/2012/04/hakim-mujahid.pdf · Meneliti jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman

6

kali saat tanam sampai panen. Alat yang digunakan untuk mengikat ajir adalah

tali rafia sepanjang 20 cm. Usahakan, jangan terlalu kencang mengikat agar

tidak menimbulkan luka pada batang.

2.3.2 Penyulaman

Penyulaman dilakukan 10-14 hari setelah penanaman. Penyulaman

yang baik dilakukan pada pagi atau sore hari untuk menghindari stress pada

bibit sulaman akibat sinar matahari yang terlalu menyengat. Bibit yang

digunakan untuk penyulaman diambil dari sisa bibit hasil persemaian

terdahulu agar keseragaman ukuran dan umurnya tetap terjaga. Biasanya bibit

yang digunakan untuk sulaman akan layu sementara setelah ditanam. Untuk

itu dilakukan penyiraman agar bibit segar kembali.

Pemberian Pupuk Susulan

Jenis pupuk yang dapat menambah unsur hara N, P, K, dan S adalah

urea, ZA, TSP/SP-36, KCL, dan ZK (K2SO4). Sementara itu, pupuk yang

dapat menambah unsur hara Ca dan Mg adalah kapur atau dolomit. Sebagai

penambah unsur hara mikro umumnya digunakan pupuk organik atau kompos.

Gambar 2. pupuk susulan

Page 10: DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN “PENGENDALIAN HAMA dan …blog.ub.ac.id/hakiimkurniawanhidayat/files/2012/04/hakim-mujahid.pdf · Meneliti jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman

7

Pemberian Pupuk Pelengkap Cair

Pemberian pupuk pelengkap cair (PPC) melalui daun diberikan saat

tanaman berumur empat dan tujuh minggu setelah bibit ditanam. Tujuannya

untuk melengkapi unsur hara yang tidak dapat diserap oleh akar tanaman.

Pemberian poupuk PPC dilakukan dengan cara menyemprotkannya

menggunakan sprayer.

Pemberian Zat Pengatur Tunbuhan

Pemberian zat pengatur tumbuh merupakan salah satu cara untuk

mengatasi amslah faktor lingkungan yang kurang baik terhadap proses

pembungaan dan pembuahan. Pemberian ZPT diharapkan dapat mempercepat

munculnya bunga dan buah.

Pengairan

Cabai merah termasuk tanaman yang tidak tahan kering, tetapi juga

tidak tahan terhadap genangan air. Cabai merah tetap membutuhkan pengairan

yang cukup selkama masa pertumbuhan sampai saat panen pertama. Jika

kekuranga air pada masa pertumbuhan mengakibatkan tanaman menjadi

kerdil.

Perompelan Tunas

Selama pertumbuhan, batang cabai banyak ditumbuhi tunas-tunas baru

yang dalam perkembangannya ikut menyerap air dari tanah. Tunas yang

dirompel adalah tunas yang keluar dari ketiak daun di bawah cabang utama.

Tunas yang tumbuh di atas percabangan tidak dirompel.

Pengendalian Gulma

Keberadaan gulma di bedengan atau parit bisa menjadi pesaing utama

untuk mendapatkan unsur hhara dan air dari dalam tanah. Selain.

Page 11: DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN “PENGENDALIAN HAMA dan …blog.ub.ac.id/hakiimkurniawanhidayat/files/2012/04/hakim-mujahid.pdf · Meneliti jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman

8

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Salah satu kendala dalam budidaya cabai merah pada musim hujan adalah

gencarnya serangan hama dan penyakit. Serangan itu terjadi sejak bibit di

persemaian samapai panen. Kehilangan hasil panen karena serangan hama dan

penyakit pada cabai bisa mencapai 10-80%. Oleh karena itu, pengendaliannya

harus berlangsung sejak dini. Jika serangan sedah sangat berat bisa menjadi gagal

panen.

Pemantauan serta perawatan intensif lebih diutamakan daripada

mengobati tanaman yang telah sakit. Pengendaliannya, berdasarkan konsep

pemberantasan hama terpadu (PHT), yaitu pestisida sebagai alternatif terakhir

jika pengendalian nonkimia kurang efektif. Penggunaan pestisida disesuaikan

dengan jenis serangan. Tidak dianjurkan menggunakannya secara berlebihan,

karena bisa menyebabkan terjadinya kekebalan pada hama dan penyakit,

terbunuhnya musuh alami hama, dan meningkatkan kandungan residu berbahaya

bagi konsumen cabai.

3.1 Pengendalian Hama

Ulat tanah (Agrotis sp)

Hama ini menyerang bagian batang cabai yang masih muda dengan

cara memakannya sampai batang terpotong. Pencegahan ulat tanah bisa

dilakukan dengn mengambilnya secara manual dan memusnakannya.

Pengendaliannya dilakukan dengan mengaplikasikan Diptrex 95 SP atau

Drusban 0,2% dengan dosis sesuai dengan anjuran di kemasannya.

Ulat buah (Daus sp)

Buah adalah sasaran utama hama ini. Buah yang terserang akan

Page 12: DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN “PENGENDALIAN HAMA dan …blog.ub.ac.id/hakiimkurniawanhidayat/files/2012/04/hakim-mujahid.pdf · Meneliti jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman

9

membusuk dan rontok. Agar tidak menular, buah yang telah terserang harus

dibuang atau dimusnakan. Pengendalian hama ulat buah dilakukan dengan

mengaplikasikan insektisida, seperti Agrimycin, Buldok 25 EC, Cucacron 500

EC dengan dosis sesuai dengan anjuran kemasannya.

Ulat grayak (Spodoptera sp)

Ulat grayak menyerang daun dan buah cabai. Gejala yang ditimbulkan

oleh serangan hama ini adalah rusaknya daun dan buah cabai akibat gigitan

ular grayak. Pengendalian hama ini bisa dilakukan dengan selalu menjaga

kebersihan lingkungan di sekitar tanaman. Pencegahannya bisa diaplikasikan

insektisida, seperti Atabron 50 EC, Curracon 500 EC, Dharmafur 3G, Fenval

200 EC dengan dosis sesuai dengan anjuran di kemasannya.

Gambar 3

daun berlubang akibat serangan ulat grayak

Thrips

Hama thrips menyebabkan pucuk dan daun muda mengeriting berubah

warna menjadi keperakan sebelum akhirnya mengering dan rontok. Hama

yang berwarna abu-abu atau coklat ini memiliki ukuran yang sanagt kecil,

Page 13: DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN “PENGENDALIAN HAMA dan …blog.ub.ac.id/hakiimkurniawanhidayat/files/2012/04/hakim-mujahid.pdf · Meneliti jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman

10

hanya1-1,5 mm. Pengendalian hama ini dilakukan dengan mengaplikasikan

insektisida, seperti Padan 50 SP, Dicarzol 25 SP, Decis 2,5 EC, Fenthrin 50

EC dengan dosis sesuai dengan anjuran di kemasannya.

Belalang

Belalang yang menyerang biasanya adalah belalang yang berukurang

kecil. Bagian yang diserang adalah tuans muda dan batang. Akibat yang

ditimbulkan oleh belalang adalah rusaknya daun dan batang karena

gigitannya. Pecegahan belalang bisa dilakukan dengan cara mengambil dan

memusnakannya satu persatu atau memasang perangkap disekitar lokasi

tanam. Sementara itu pengendaliannya bisa dilakukan dengan

mengaplikasikan insektisida seperti Orthene, Diazinon, Malathion, Byrusil

dan Folidol dengan dosis sesuai anjuran pada kemasannya.

Lalat buah (Bactrocera dorsalis)

Hama ini merupakan musuh utama dalam budidaya cabai karena

menjadi penyebab busuknya buyah. Lalat buah lalat buah menyuntikkan

telurnya kedalam buah cabai. Telur tersebut akan berkembang dan m enjadi

larva di dalam buah, saat itulah buah digerogoti dari dalam sampai busuk dan

rontok. Pencegahan lalat buah bisa dilakukan dengan memasang perangkap

berbahan aktif Methyl eugenol. Sementara untuk pengendaliannya dilakukan

dengan mengaplikasikan insektisida seperti buldok 25 EC, Curracon 500 EC,

Decis 2,5 EC, Mospilan 20 SP dengan dosis sesuai anjuran pada kemasannya.

Gambar 4. Buah membusuk

Page 14: DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN “PENGENDALIAN HAMA dan …blog.ub.ac.id/hakiimkurniawanhidayat/files/2012/04/hakim-mujahid.pdf · Meneliti jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman

11

3.2 Pengendalian Penyakit

Penyakit bercak daun

Penyakit bercak daun disebabkan oleh jamur Cercospora sp, yang

menyerang daun, batang, dan tangkai buah. Gejala serangannya muncul

bercak-bercak kecil berbentuk bulat dengan diameter 0,5cm. Penyakit ini

biasanya menyebabkan daun, buah serta tangkainya layu dan rontok.

Pencegahannya bisa dilakukan dengan memiliki bibit yang berkualitas dan

tahan penyakit. Pengendaliannya dilakukan dengan mengaplikasikan

fungisida, seperti Anvil 50 SC, Alto 100SL, Baycor 25 WP, Daconil75 WP,

Antracol 70 WP dengan dosis sesuai anjuran dikemasannya.

Penyakit layu fusarium

Fusarium oxisporum merupakan jamur penyebab terjadinya penyakit

layu fusarium. Penyakit ini menyerang daun cabai. Gejala yang ditimbulkan

adalah layunya bagian bawah daun dan menyebar ke seluruh bagian daun.

Penyakit ini banyak menyerang tanaman cabai yang ditanam di dataran tinggi

yang terlalu lembab. Pencegahannya dilakukan dengan memilih bibit yang

tahan penyakit dan menjaga kondisi lingkungan selalu stabil.

Pengendaliannya dilakukan dengan mengaplikasikan fungisida Saco P atau

Benlate dengan dosis sesuai anjuran pada kemasannya.

Patek buah atau antraknosa

Penyakit ini juga disebabkan oleh jamur. Gejalanya timbul cendawan

berwarna merah muda atau hitam bundar pada buah muda dan buah yang

sudah hampir matang. Lama-kelamaan buah menjadi busuk, kering, dan

akhirnya rontok.pencehan penyakit ini bisa dilakukan dengan mengatur jarak

tanam dan menjaga sanitasi lahan. Buah yang terserang harus dimusnakan

agar tidak menular ke buah yang masih sehat. Pengendaliannya diakukan

dengan mengaplikasikan fungisida seperti Ridomil MZ, Previcur-N, Provit,

Page 15: DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN “PENGENDALIAN HAMA dan …blog.ub.ac.id/hakiimkurniawanhidayat/files/2012/04/hakim-mujahid.pdf · Meneliti jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman

12

Daconil,m Antracol, Vondozeb dengan dosis sesuai dengan ajuran

kemasannya.

Gambar 5 penyakit patek buah

Busuk daun

Penyakit busuk daun disebabkan oleh jamur Phytopthora infestans.

Gejala yang ditimbulkan adalah munculnya beercaak-bercak hitam seperti

cacar pada daun dan buah. Penyakit ini menyebabkan buah dan daun menjadi

kering, keras, dan akhirnya membusuk. Pencegahan penyakit ini dilakukan

dengan meninggikan bedengan dan menjaga sanitasi lingkungan.

Pengendaliannya dilakukan dengan mengaplikasikan fungisisda seperti

Previcur-N, Cucapit, Dipolatan AF, Dithane M-45 dengan dosis sesuai dengan

anjuran di kemasannya.

Layu bakteri

Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit yang disebabkan bakteri

Pseudomonas solanacearum ini adalah layunya daun seperti kepanasan. Lama-

kelamaan, batang dan cabang tertular dan tanaman akan mati. Tanaman yang

sudah terserang bakteri ini tidak boleh dibiarkan hidup, tetapi harus

dimusnakan agar tidak menulari tanaman yang lainnya. Pencegahan penyakit

ini dilakukan dengan melakukan rotasi tanaman lahan yang digunakan.

Pengendaliannya dilakukan dengan mengaplikasikan bakterisida seperti

Agrept 20 WP atau Agrimycin 15/1,5 WP dengan dosis sesuai dengan anjuran

di kemasannya.

Page 16: DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN “PENGENDALIAN HAMA dan …blog.ub.ac.id/hakiimkurniawanhidayat/files/2012/04/hakim-mujahid.pdf · Meneliti jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman

13

Rebah kecambah

Penyakit rebah kecambah atau damping off biasanya menyerang sejak

masa persemaian. Gejalanya adalah pangkal batang berubah warna menjadi

coklat kemudian membusuk. Pangkal batang yang membusuk tidak kuat

menyangga tanaman sehingga akan rebah dan akhirnya mati. Penyakit ini

disewbabkan oleh jamur Rhizoctonia sp dan Phytium sp. Pencegahan dapat

dilakukan dengan merendam akar benih menggunakan larutan

propamokarbihidroklorida. Pengendaliannya dilakukan dengan

mengaplikasikan fungisida seperti Vigitran Blue, Previcur N, Vendoseb 80

WP, Antracol 70 WP dengan dosis sesuai dengan anjuran di kemasannya.

Penyakit akibat virus

Virus yang menyerang biasanya dibawa hama inang, seperti kutu daun,

thrips, dan tungau. Gejala serangan virus antara lain timbul bercak-bercak

berbentuk lingkungan yang semakin lama semakin banyak di daun atau buah,

daun mengeriting, tanaman terlihat kurus dan merana, akhirnya mati. Penyakit

akibat virus belum bisa ditanggulangi karena tidak ada obatnya. Pencegahan

yang terbaik adalah dengan selalu menjaga lingkungan sekitar lokasi lahan

agar hama inang pembawa virus tidak datang. Selain itu tanaman yang

terserang harus dimusnakan agar tidak menulari tanaman yang masih sehat.

Page 17: DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN “PENGENDALIAN HAMA dan …blog.ub.ac.id/hakiimkurniawanhidayat/files/2012/04/hakim-mujahid.pdf · Meneliti jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman

14

BAB IV

PEMBAHASAN

Adanya hama dan penyakit pada suatu lahan tanam yang menyerang

tanaman, perlu diberlakukan pengendalian dan perlindungan tanaman yang

dilakukan oleh produsen tanam agar tanaman terjaga dan dapat memberikan hasil

yang produktif. Begitu juga pada cabai yang merupakan tanaman budidaya

sayuran, hama dan penyakit yang terdapat di desa genting, malang adalah ulat,

thrips, belalang, lalat. Ada beberapa macam pengendalian yang diberlakukan

selain pengendalian secara manual. Pengendalian manual yaitu pengendalian

yang dilakukan dengan cara mengambil langsung hama yang sedang menyerang

tanaman budidaya cabai tersebut. Pengendalian manual ini dilakukan ketika

hama yang menyerang tanaman cabai masih dalam jumlah batas yang relatif

sedikit. Oleh karena-nya pengendalian semacam manual ini dipilih buruh tani

agar dapat menjaga tanaman dan kelangsungannya lebih baik , dikarenakan

jumlah hama yang menyerang masih relatif sedikit . Namun, pengendalian secara

manual ini tidak efektif ketika diberlakukan pada musim hujan seperti saat ini,

dikarenakan curah hujan yang tinggi yang memberikaan kelembapan pada

tanaman memberikan sinyal positif kepada hama-hama tanaman, sehingga

jumlah populasi hama yang menyerang semakin tinggi . Oleh karena itu,

penyemprotan pestisida dalam 2 pekan bisa diberikan sebanyak 2 kali guna

memberantas jumlah hama hama tanaman yang melonjak pada musim hujan.

Pestisida yang diberikan pun tidak sama, terdapat berbagai macam jenis pestisida

dari berbagai jenis pula . Keseluruhan pestisida yang diberikan disesuaikan

dengan fungsi dan guna masing – masing untuk tanaman. Dalam pemberian

pestisida kimia tersebut memiliki takaran-takaran tertentu untuk tanaman, agar

nantinya tidak terjadi ”over giving” pestisida yang dapat memberikan dampak

buruk terhadap tanaman .

Page 18: DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN “PENGENDALIAN HAMA dan …blog.ub.ac.id/hakiimkurniawanhidayat/files/2012/04/hakim-mujahid.pdf · Meneliti jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman

15

Hasil dari pengendalian seperti diatas dirasa positif, mendekati optimal

.Hal itu dibuktikan bahwasannya tanaman terong yang ditanam di luas lahan 100

m ini dapat dipanen 1 kali dalam sepekan. Dalam sekali panen dapat

menghasilkan 1-2 ton tanaman cabai.

Sementara itu, tanaman cabai yang di budidayakan di desa genting ini

lebih dominan akan serangan penyakit jika dibandingkan dengan hama. diantara

berbagai jenis penyakit tanaman cabai, ditemukan adanya penyakit layu bakteri,

penyakit bercak daun, dan penyakit akibat virus.

Penyakit layu bakteri disebabkan oleh bakteri. Ciri-ciri yang akan terlihat

ketika tanaman cabai terkena penyakit layu bakteri adalah layunya daun seperti

kepanasan, sehingga lama-lama batang dan cabang tertular dan tanaman akan

mati. Pengendaliannya dilakukan dengan mengaplikasikan bakterisida seperti

Agrept 20 WP atau Agrimycin 15/1,5 WP dengan dosis sesuai dengan anjuran di

kemasannya.

Gambar 6. akar yang terserang bakteri

Untuk penyakit bercak daun disebabkan oleh jamur yang meyerang daun,

batang, dan tangkai buah. Gejalanya muncul bercak-bercak kecil berbentuk bulat.

Penyakit ini biasanya memnyebabkan daun, serta tangkainya layu dan rontok.

Pencegahannya bisa dilakukan dengan memiliki bibit yang berkualitas dan tahan

penyakit. Pengendaliannya dilakukan dengan mengaplikasikan fungisida, seperti

Anvil 50 SC, Alto 100SL, Baycor 25 WP, Daconil 75 WP, Antracol 70 WP

dengan dosis sesuai anjuran dikemasannya.

Page 19: DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN “PENGENDALIAN HAMA dan …blog.ub.ac.id/hakiimkurniawanhidayat/files/2012/04/hakim-mujahid.pdf · Meneliti jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman

16

Gambar 7

bercak-bercak kecil pada daun

Sedangkan penyakit akibat virus biasanya disebabkan oleh virus yang

menyerang. Gejala serangan virus antara lain timbul bercak-bercak berbentuk

lingkungan yang semakin lama semakin banyak di daun atau buah, daun

mengeriting, tanaman terlihat kurus dan merana, akhirnya mati. Penyakit akibat

virus belum bisa ditanggulangi karena tidak ada obatnya. Pencegahan yang

terbaik adalah dengan selalu menjaga lingkungan sekitar lokasi lahan agar hama

inang pembawa virus tidak datang. Selain itu tanaman yang terserang harus

dimusnakan agar tidak menulari tanaman yang masih sehat.

Gambar 8

cabai mengeriting

Page 20: DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN “PENGENDALIAN HAMA dan …blog.ub.ac.id/hakiimkurniawanhidayat/files/2012/04/hakim-mujahid.pdf · Meneliti jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman

17

Daftar Pustaka

Agromedia, Redaksi. 2007. Budidaya Cabai merah. Jakarta: Agromedia pustaka.

http://www.google.com