Data Mining 2

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/28/2018 Data Mining 2

    1/12

    415

    PERANCANGAN APLIKASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA APRIORI

    UNTUK FREKUENSI ANALISIS KERANJANG BELANJA PADA DATA

    TRANSAKSI PENJUALAN

    (Studi Kasus di Swalayan KPRI Universitas Brawijaya)

    DESIGNING APPLICATIONS DATA MI NING WITH THE APRIORI ALGORITHMTO FREQUENCY MARKET BASKET ANALYSIS ON SALES TRANSACTION DATA

    (Case Study in Supermarket KPRI University of Brawijaya)

    Heru Dewantara1)

    , Purnomo Budi Santosa2)

    , Nasir Widha Setyanto3)

    Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

    Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia

    E-mail:[email protected]),[email protected]),[email protected])

    Abstrak

    Penelitian ini berupaya mengembangkan strategi bisnis peletakkan barang belanjaan yang disesuaikandengan pola konsumsi konsumen di Swalayan KPRI Universitas Brawijaya Malang. Metode yang digunakan

    adalahMarket Basket Analysis (MBA)dengan memanfaatkan data transaksi penjualan selama bulan Februari

    2013. Hasil peneltian ini adalah sebuah prototipe aplikasi MBA. Pengujian prototipe dilakukan dengan

    batasan minimum transaksi (support) sebesar 7 transaksi dan minimum confidence sebesar 5%. Dengan

    batasan tersebut, aplikasi MBA membentuk 11 aturan asosiasi. Salah satu aturan asosiasi yang terbentuk

    adalah jika membeli gula pasir lokal 1kg, indofood bmb.racik sayur sop 20gr 9117, maka membeli indofood

    bmb.racik sy.asem 20gr rsah.463 dengan nilai support = 0,52% dan nilai confidence = 90,91% yang

    merupakan aturan dengan nilai confidence tertinggi. Proses selanjutnya adalah mengkategorikan item yang

    digunakan sebagai acuan perbaikan layout, sehingga mendapatkan rekomendasi perbaikan layout yang

    menyatakan bahwa gula didekatkan dengan telur, bumbu masak jadi, dan minyak goreng; minyak goreng

    didekatkan dengan bumbu masak jadi; telur didekatkan dengan beras dan mie instant serta minuman

    didekatkan dengan roti. Dengan demikian, penataan barang dagangan bisa disesuaikan dengan aturan asosiasi

    agar sesuai dengan pola konsumsi konsumen.

    Kata kunci:Data Mining, Algoritma Apriori,Market Basket Analysis, Swalayan

    1. PendahuluanPerkembangan dan persaingan bisnis

    dalam perdagangan dunia melalui ekonomipasar bebas dan kemajuan teknologi informasi

    membawa perusahaan pada tingkat persainganyang semakin ketat dan semakin terbuka dalammemenuhi tuntutan pelanggan yang jugasemakin tinggi. Perusahaan harus bisa

    menerapkan strategi bisnis yang baik untuk bisabersaing dan tetap memiliki pangsa pasar.Persaingan dalam bisnis tidak bisa dipisahkandari teknologi informasi yang menjadi topikhangat untuk saat ini.

    Swalayan Koperasi Pegawai RepublikIndonesia Universitas Brawijaya (KPRI-UB)terletak di Jalan Mayjen Haryono 169 Malangyang berada di lingkungan kampus UniversitasBrawijaya di pusat kota Malang. SwalayanKPRI-UB ini merupakan perusahaan riteldengan format swalayan atau supermarket.Swalayan ini selalu berusaha mewujudkankepuasan bagi konsumen dengan menyediakan

    produk yang berkualitas, layanan yang unggul,

    dan akrab bersahabat, serta dalam suasanabelanja yang menyenangkan, namun karenaterjadi persaingan dengan swalayan lainnya

    maka diperlukan strategi strategi untukmempertahankan bisnis ritel tersebut.

    Sehubungan dengan itu suatu swalayanharus mengerti apa yang sebenarnya diinginkan

    oleh konsumennya untuk memberikankenyamanan dalam berbelanja di swalayantersebut, terutama dalam memberikankemudahan untuk memilih barang belanjaanyang diinginkan oleh kosumen. Sebagai contohdalam peletakan barang-barang belanjaan yangtersusun di dalam rak sebaiknya disesuaikandengan pola belanja konsumen. Dari hasilbrainstorming dengan pihak manajemendiketahui bahwa kondisi nyata yang terdapat diswalayan KPRI-UB, peletakan barang-barangdi dalam rak saat ini masih berdasarkanpenggolongan barang yang berasal dari persepsimanajemen saja. Hal ini masih belum sejalan

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 5/28/2018 Data Mining 2

    2/12

    416

    jika melihat kecenderungan pola konsumendalam berbelanja yang biasanya membelibarang dengan pola hubungan produk yangberdekatan dan dibeli secara bersama-sama.Oleh karena itu, sangat penting untukmenempatkan barang sesuai dengan polakonsumsi konsumen yang sebenarnya dapatmempengaruhi selera belanja konsumen sertapenjualan terhadap suatu produk (AlbionResearch, 2007 dalam Lestari, 2009).

    Peletakan barang-barang di dalam rakpada sebuah swalayan dapat digali dari datatransaksi penjualan produk-produk, namunswalayan KPRI-UB belum memanfaatkan datatransaksi tersebut untuk diolah menjadiknowledge yang dapat menaikkan lababisnisnya dengan peletakan barang di rak yang

    lebih optimal.Salah satu metode yang dapatdigunakan untuk menganalisis pola perilakubelanja konsumen adalah analisis keranjangbelanja atau Market Basket Analysis (MBA).

    Analisis ini merupakan salah satu metodedalam penambangan data (data mining) yang

    bertujuan untuk menemukan produk-produkyang sering dibeli bersamaan dari datatransaksi. Metode analisa pola perilakubelanja MBA menggunakan bantuanalgoritma apriori, yang merupakan

    algoritma MBA yang digunakan untukmenghasilkan association rule, dengan polaif then . Teknik tersebut bisa diterapkandalam data yang sangat besar seperti datatransaksi penjualan (Marsela dkk, 2004

    dalam Bonai, 2011). Penggunaan teknik datamining membantu orang untuk tidak perlu

    melakukan analisis secara manual, melainkandapat menggunakanMBA.

    Berdasarkan hal-hal yang telah dijelaskandiatas maka tujuan yang ingin dicapai adalahdapat merancang sistem database, membangun

    aplikasi MBA untuk membantu peletakkanbarang dagangan dan mengujicobakan aplikasiMBA.

    2. Metode PenelitianPembahasan merupakan tahapan terpenting

    dalam penelitian yang dilakukan. Padapenelitian ini, tahapan pembahasan akanmenjelaskan langkah-langkah merancang danmengembangkan aplikasi MBA. Adapun

    sistematika dan tahapan sendiri yang perludilakukan berdasarkan SDLC (SystemDevelopment Life Cycle), yaitu:a. Perencanaan (Plannning)b. Analisis (Analysis)c. Desain (Design)d. Implementasi (Implementation)e. Pengujian (Testing)3. Analisis dan Perancangan Sistem3.1Perencanaan (Planning)

    Tahap perencanaan berisi preliminaryinvestigation yang dilakukan dengan terlebih

    dahulu mengidentifikasi permasalahan yang adaserta kebutuhan pengguna terhadap adanyasistem baru dibandingkan dengan sistem yangtelah ada.

    Melihat sistem penjualan yang terjadi diswalayan ini sudah menggunakan teknologimaka produktivitas transaksi penjualan dapatterjaga dengan baik.

    Untuk dapat merancang danmengembangkan aplikasi dengan baik, maka

    perlu dilakukan perencanaan untuk beberapakomponen berikut, yaitu:

    1. Subsistem databaseDalam subsistem ini data yang akandiproses adalah data transaksi penjualanselama bulan februari 2013 yang didapat

    dari pihak Swalayan KPRI-UB.2. Subsistem userinterface

    Tampilan antar muka pengguna (userinterface) dengan komputer nantinya akanmenunjukkan tampilan form yang akandihadapi oleh user saat menggunakanaplikasi agar lebih interaktif dankomunikatif.

    3.2Analisis (Analysis)3.2.1 Analisis Kelemahan Sistem Lama

    dengan PIECES

    Sistem informasi lama yang saat ini sudahada di Sawalayan KPRI-UB tentunya masih

    memiliki beberapa kelemahan. Diharapkandengan adanya rekayasa sistem pendukungkeputusan berupa aplikasi MBA yang akandibuat, beberapa permasalahan yang timbuldapat teratasi. Analisis kelemahan sistem lama

    dapat ditinjau dari sudut pandang PIECES

  • 5/28/2018 Data Mining 2

    3/12

    417

    Tabel 1.Analisis Kelemahan Sistem Lama

    Jenis

    AnalisisKelemahan Sistem Lama

    Performance Sistem informasi yang ada di Swalayan KPRI-UB hanya mampu melakukan kalkulasi sertapencatatan transaksi pembelian dan penjualan, namun pencatatan transaksi tersebut belum

    dimanfaatkan untuk menentukan tata letak barang.

    Information Sistem informasi yang sudah ada di Swalayan KPRI-UB ini masih belum bisamenggambarkan pola konsumsi konsumen yang akan berpengaruh terhadap tata letak barang

    di dalam rak.

    Economic Penggunaan biaya yang berhubungan dengan tata letak barang belum diketahui,namun

    dengan adanya aplikasiMBAakan dapat mengurangi biayapaperless system.

    Control Dalam membantu pengambilan keputusan belum bisa menggambarkan tata letak barang

    sesuai dengan keinginan konsumen.

    Efficiency Sistem informasi yang sudah ada di Swalayan KPRI-UB (system existing) masih belum bisa

    menggambarkan pola konsumsi konsumen dari data transaksi yang diperoleh dari konsumen

    karena data transaksi tersebut hanya disimpan dan belum dimanfaatkan.

    Service Dalam penempatan tata letak barang masih kurang akurat karena hanya berdasarkan persepsi

    manajemen saja dengan mengkategorikan produk-produk yang ada dan belum meninjau dari

    segi konsumen.

    3.2.2 Process Modell ingProcess modelling menggambarkan

    bagaimana proses bisnis beroperasi,mengilustrasikan aktivitas-aktivitas yangdilakukan dan bagaimana data berpindah diantara aktivitas tersebut. Process modellingdijelaskan dengan menggunakan bentukflowchartproses bisnis. Gambar 1 menjelaskanmengenai process modelling pada swalayanKPRI-UB.

    Konsumen memilih

    barang

    Konsumen

    membayar dikasir

    Pencatatn data

    transaksi

    Data transaksi

    tersimpan dalam

    database

    Gambar 1.FlowchartProses BisnisDari Gambar 1 dapat diketahui bahwa

    proses bisnis yang terjadi di swalayan KPRI-UB saat ini adalah masih sebatas sampaidengan penyimpanan data transasksi. Datatransaksi tersebut belum digunakan untukkepentingan bisnis yang dapat mengetahui polakonsumsi konsumen, sehingga kebutuhanswalayan dapat diketahui bahwa perlu

    penangan untuk mengolah data transaksi

    tersebut agar tidak hanya sebagai data simpanansaja. Maka dari itu kebutuhan yang dimaksudadalah berupa aplikasi MBA yang akan

    digunakan untuk mengetahui pola konsumsikonsumen.

    3.2.3 Data Modell ingData modelling adalah proses yang

    digunakan untuk mendefinisikan danmenganalisis kebutuhan data yang diperlukanuntuk mendukung proses bisnis dalam lingkupsistem informasi yang sesuai dalam organisasi.Data modelling digambarkan dengan DFD

    (Data Flow Diagram).Berikut ini adalah penggambaran DFD

    untuk aplikasiMBAyang dibuat.1. Context diagram

    Context diagram merupakan diagram dari

    sebuah sistem yang menggambarkan aliran-aliran data yang masuk dan keluar darisistem dan yang masuk dari entitas luar.

    SiSTEM MBA Manajer

    Data login

    Add, delete, edit userData transaksi

    Min transaksi(support) & Min confidence

    Report association rule

    Data transaksi

    Data user

    Validasi data login

    0Karyawan

    Data login

    Validasi data loginData transaksi

    Gambar 2.Context DiagramSistemMBA

    Dalam context diagram, dapat dilihat bahwamanajer melakukan pengiriman data login,pengiriman add/delete/edit user,memasukkan inputan min transaksi

    (support) dan min confidence. Pengirimanproses-proses tersebut akan diproses oleh

    sistem MBA dan sistem akan mengirimkanvalidasi data login, data user yang

    dilakukan perubahan, data transaksi, danreport association rule. Sedangkan untuk

  • 5/28/2018 Data Mining 2

    4/12

    418

    karyawan hanya dapat melakukanpengiriman data logindan mengimport datatransaksi. Kemudian sistemMBAmelakukanpengiriman validasi data login dan datatransaksi. Untuk lebih jelasnya akan digambarkan pada DFD level 0.

    2. DFD level 0DFD level 0 (overview diagram)menggambarkan mengenai proses-proses

    apa saja yang akan dilakukan danmelibatkan entitas-entitas eksternal yang adaserta data-data tertentu. Pada level ini,proses tunggal dari context diagramdipecahmenjadi lima proses utama yang lebihterperinci, yaitu proses login, usersetting,import data, generate frequent itemsets, dangenerate association rule.

    User setting

    Manajer

    Login

    Import data

    Generate

    association rule

    T.User

    Data user

    Konfirmasi user name & password

    T. detail_transaksi

    T. transaksi

    Pembuatan database

    Pembuatan database

    User name + password

    Validasi data login

    Add, delete, edit

    user

    Memilih data

    Menampilkan data

    Min transaksi (support)

    & Min confidence

    report

    T. Rule

    Pembentukan aturan

    Generate

    frequent

    itemsets

    Pembentukan freq.

    tinggi

    Membuat aturan

    Pembentukan freq.

    tinggi

    1

    2

    3

    4

    5

    Data detail transaksi

    Karyawan

    User name + password

    Validasi data login

    Menampilkan data

    Gambar 3.DFD Level 0 dari Context DiagramSistemMBA

    Proses yang terjadi pada DFD level 0 dari

    context diagram sistem MBA dapatdijelaskan sebagai berikut:1) Proses 1Login

    a) Manajer dan karyawanmemasukkan username dan

    passwordb) Tabel T.User memberikan

    konfirmasi username danpasswordc) Sistem mengirimkan validasi login

    terhadap manajer dan karyawan

    2) Proses 2 Usersettinga) Manajer mengirimkan perintah

    add, delete, edit userkepada sistemb) Sistem mengirimkan data user dan

    menyimpan ke dalam tabel T.User3) Proses 3 Import data

    a) Karyawan memilih data eksternalyang akan di proses

    b) Sistem melakukan pembuatandatabase dengan tabel T.transaksi

    dan T. detail transaksi

  • 5/28/2018 Data Mining 2

    5/12

    419

    c) Sistem mengambil data detailtransaksi dari T. detail transaksi

    d) Sistem menampilkan data yangtelah di import kepada manajer dankaryawan

    4) Proses 4 Generate frequent itemsetsa) Tabel T.transaksi dan T.

    detail_transaksi mengirimkanperintah pembentukan frequenttinggi kepada sistem

    b) Sistem mebuat aturan hubunganbarang dan menyimpan ke dalamtabel T.Rule

    5) Proses 5 Generate association rulea) Manajer menginput min transaksi

    (support)dan min confidenceb) Sistem mengambil bentuk aturan

    dari tabel T.Rulec) Sistem memberi report associationrulekepada Manajer

    Pada tahapan ini juga berkaitan dengan

    sistem kebutuhan pengguna menjadi desainsistem baru yang kemudian akan dibuat dalam

    bentuk program aplikasi. Adapun analisis inimeliputi kebutuhan fungsional dan kebutuhannon fungsional.

    3.2.4 Anali sis Kebutuhan FungsionalTahap ini merupakan langkah analisa untuk

    memahami kebutuhan pengguna (user) akansistem baru yang meliputi lima komponenutama, yaitu input, output, process,performance, dan control. System requirementchecklist berperan sebagai patokan untukmengukur keberhasilan aplikasi yang akan

    dibangun.Untuk memahami system requirement

    checklist, maka perlu dipahami calon usernya.Dalam hal ini, pengguna aplikasi ditujukankepada manager Swalayan KPRI-UB. Untuk

    lebih jelasnya berikut ini system requirementchecklistdalam bentuk tabel:

    Tabel 2.System Requirement ChecklistKomponen Penjabaran

    Input Data transaksi penjualan

    Nilai minimumsupport

    Nilai minimum Confidence

    Output Hubungan antar barang yang

    berkaitan

    Nilaisupportdari hubungan antar

    barang

    Nilai confidencedari hubungan antar

    barang

    Komponen Penjabaran

    Process Pencarian hubungan barang dengan

    algoritma apriori

    Menghitung nilaisupportdari setiap

    item

    Menghitung nilai confidencedari

    setiap item

    Performance Sistem dapat menggambarkan

    hubungan antar barang yang dapat

    dijadikan sebagai informasi untuk

    penatakan barang di rak

    Sistem mendukung sistem databaseuntuk mengelola data

    Control Sistem memberikan fasilitas

    keamanan

    Useryang memiliki hak akses yang

    hanya dapat mengolah data.

    3.2.5 Anali sis Kebutuhan Non-FungsionalKebutuhan non-fungsional mengacu padaatribut perilaku yang harus dimiliki oleh sebuahsistem, seperti performa dan useability.Kebutuhan non-fungsional ini ditinjau dari segioperasional, kemanan, informasi, dan

    performance(kinerja).1. Operasional

    Penjelasan mengenai perangkat lunakdibutuhkan sebagai dukungan prosesinstalasi sebelum aplikasi dibuat.a. Aplikasi dibuat menggunakan bahasa

    pemrograman BASIC menggunakansoftwareVB 6.0

    b. Aplikasi berjalan dalam bentuk ekstensiexecutable

    c. Aplikasi dapat diajalankan dalamoperating systemMicrosoft Windows

    2. KeamananKebutuhan non-fungsional yang ditinjaudari segi kemanan dilakukan dengan adanyasistem password.

    3. InformasiInformasi yang akan ditampilkan adalahinformasi mengenai barang-barang yangmemiliki hubungan dengan memenuhi

    kriteria nilai minimum support dan nilaiminimum confidence.

    4. KinerjaKinerja dapat dilihat dari kemampuansebuah data untuk tetap aman dan dapat

    diakses dengan mengintegrasikan beberapakomponen databaseyang sudah ada.

    3.3Desain (design)Tahapan desain adalah tahapan dimana

    spesifikasi sistem secara lengkap dibuatberdasarkan kebutuhan yang telahdirekomendasikan pada tahap sebelumnya.

  • 5/28/2018 Data Mining 2

    6/12

    420

    Merujuk pada diagram alir analisis danperancangan aplikasi yang terdapat padametode penelitian, akan dibahas juga subsistemdatabase sebagai pengelola dan mediapenyimpanan data dan subsistem userinterfacesebagai sistem dialog yang mampu membuatpengguna atau pemakai berkomunikasi dengansistem yang dirancang.

    3.3.1 Desain Subsistem DatabaseDesain pada tahap ini dilakukan dengan

    menyusun daftar entitas beserta atribut-atributnya yang dibutuhkan berdasarkankebutuhan aplikasi MBA. tahapan iniberhubungan dengan tahapan data miningyaitu proses cleaning, integration, selectiondan transformation. Untuk entitas admin yangberhubungan dengan security software

    dilakukan dengan desain database manualdengan atribut username, nama user, status,password dan hint sedangkan untuk tabledatabase untuk pengolahan association ruledilakukan desain melalui tahapan-tahapan data

    mining yang telah diuraikan diatas.1. Cleaning and integration

    Pada tahapan ini, data yang di dapatberasal dari data transaski penjualanselama bulan Februari 2013 masih dalamformat Microsoft Excel, namun data yangdidapat masih terpisah-pisah dari setiap

    nomor transaksinya/faktur sehinggadiperlukan penggabungan data agarmemudahkan dalam proses selanjutnya,yaitu dengan bantuan software MergeExcel Files.

    Selanjutnya dilakukan tahapan cleaningyang merupakan proses menghilangkan

    noise dan data yang tidak konsisten ataudata tidak relevan. Proses cleaning yangdilakukan adalah melakukan pengecekanterhadap data transaksi yang memilikiduplikasi dan kemudian

    menghilangkannya.2. Selection

    Data-data yang diperlukan dalam prosesini dibagi menjadi dua file denganmemisahkan data nomor transaksi/faktur,tanggal transaksi, kode barang, namabarang, discount, harga barang, jumlah,dan total harga barang menjadi filedetail_transaksi serta data nomortransaksi/faktur dan tanggal transaksi kedalamfiletransaksi

    3.

    TransformationTransformasi data pada perancangan

    aplikasi MBA ini adalah melakukan

    transfer data dari file format MicrosoftExcel ke dalam bentuk Microsoft Access.Hal ini dilakukan untuk mempermudahdalam penerapan association rule denganmenggunakan metode algoritma apriori.

    3.3.2 F lowchart Association RuleDesain flowchart merupakan langkah-

    langkah secara logis yang dilakukan untukmenyelesaikan suatu permasalahan yangdibahas. Dalam kasus ini, langkah-langkahyang dijelaskan merupakan langkah-langkahdari teknik association rule yang digunakanuntuk mengetahui hubungan antar barang.Untuk lebih jelasnya dapat langsung dilihatpada Gambar 4 sebagai berikut.

    start

    L = large itemsetF = frequent itemset

    Scan databse

    Support >= minsupport?

    Input minsupport & min

    confidence

    Delete item

    Generate Lk

    Scan databse

    Support >= minsupport?

    Delete item

    Scan databse Fk

    Hitung confidence

    OutputAssociation

    rule

    end

    Add to Fk

    tidak

    ya

    tidak

    ya

    Use Lk-1 join Lk-1 togenerate

    Generated Set =Null

    ya

    Confidence >=min confidence?

    tidak

    Delete item

    tidak

    ya

    Gambar 4.Flowchart Association Rule

    3.3.3 Desain User I nterfaceDesain userinterfaceini bertujuan untuk

    membuat rancangan dari tampilan sistem yangnantinya akan berinteraksi langsung dengan

    user(pengguna). Desain ini merupakan sistemyang dialog yang dapat diartikan dandiimplementasikan, sehingga pengguna atau

  • 5/28/2018 Data Mining 2

    7/12

    421

    pemakai dapat berkomunikasi dengan sistemyang dirancang.1. Desain Menu

    Desain ini digambarkan dalam bentukhierarki untuk memudahkan desain userinterface dari aplikasi nantinya. Gambar 5menunjukkan desain hierarki menu padaaplikasiMBA.

    Home

    Data login

    File Help

    Import data User Logout How to operate About

    Market Basket Analysis Gambar 5.Hierarki Menu AplikasiMBA

    Dari Gambar 5 dapat dijelaskan bahwa usernantinya akan melakukan data login terlebihdahulu. Setelah melakukan data login userakan diberikan akses untuk memilih menufile dan menu help. Dari menu fileterdapattiga pilihan yaitu menu import data, user,dan logout. Akses import data merupakan

    bagian utama dari aplikasi, dari menu iniuser dapat melakukan analisis keranjangbelanja (MBA) dan akan menampilkan hasilreport analisis. Sedangkan untuk menu helpuser dapat mengakses how to operate dan

    about.2. DesainForm

    Desain form (halaman) dibuat untukmelakukan rancangan tampilan antarmuka antara user dengan komputer agar

    bersifat lebih komunikatif. Desain formuntuk aplikasi MBA ini dapat dilihat

    pada Gambar 6 berikut.

    Min t ransaksi ( suppor t) M in con fidence (% ) Jumlah transaksi

    Proses

    Hasil analisis

    Keluar

    Association rule

    Gambar 6.DesainForm Association Rule

    3.4ImplementasiTahap implementasi merupakan tahap

    dimana penerapan semua hasil desain padatahap sebelumnya. Pada perancangan aplikasi

    MBA ini, implementasi dilakukan denganbantuan software VB 6.0 berdasarkan desainyang telah dibuat.

    3.4.1 Implementasi Database dan Apl ikasiPembuatan database berfungsi untuk

    menyimpan dan memanipulasi data yang

    kompleks untuk memudahkan user. Pembuatandatabase untuk pengolahan association rule

    dilakukan dengan melakukan transfer file datayang sebelumnya sudah di bahas dalam tahapdesain database. Pembuatan database untukpengolahan association rule berhubungandengan jalannya aplikasi pada form import

    data. Pembentukan database hingga sampaiterbentuknya pola association rule dijelaskan

    sebagai berikut:1. Usermengklik import file excel button.

    Gambar 7.Form Import Data

    2. User memilih file yang akan diimport.Dalam hal ini data yang dibutuhkan yaitudetail_transaksi dan transaksi.

    Gambar 8.Dialog Open File

    3. Setelah usermemilihfile maka akan munculpesan selesai.

    Gambar 9.KeteranganImportSelesai

    4. Databasesudah siap untuk dilakukan prosesselanjutnya.Sedangkan untuk implementasi aplikasiditujukan kepada pengguna agar lebihmudah untuk mengakses aplikasi MBA.Implementasi ini didasarkan atas desainyang telah dibuat pada tahapan desain userinterface. Implementasi aplikasi MBAdapatdilihat pada Gambar 10 berikut.

  • 5/28/2018 Data Mining 2

    8/12

    422

    Gambar 10.Form Association Rule

    Form ini merupakan pembahasan utama

    dalam software ini. User menginputkan nilaimin transaksi (support) yang merupakan suatu

    ukuran yang menunjukkan seberapa besartingkat dominasi suatu itemsetdari keseluruhantransaksi dan nilai min confidence yang

    merupakan suatu ukuran yang menunjukkan

    kuatnya hubungan antar item dalam pola.Dalam bagian ini juga berhubungan dengantahapan data miningyaitu proses mining yangmerupakan proses penggalian data untukmemunculkan sebuah informasi yang berharga.Di bagian ini menggunakan algoritma apriori

    untuk menggali kaidah asosiasi dalam datatransaksi.

    3.5Pengujian (Testing)Tahapan terakhir setelah aplikasi sudah

    menjadi prototype adalah testing (pengujian).

    Pengujian ini adalah langkah yang pentinguntuk melihat apakah prototype yang telahdibuat sudah sesuai dengan harapan atau tidak.Tahap pengujian ini ditinjau dari segi ujiverifikasi, uji validasi, dan uji prototype. Untuktahap pengujian ini dilakukan denganmengujicobakan software kepada beberapaorang termasuk salah satunya adalah managerswalayan KPRI-UB tersebut.

    3.5.1 Uji Veri fikasiUji verifikasi dilakukan dengan tujuan

    untuk mengetahui apakah pengaplikasianconceptual design menjadi prototype aplikasiMBA ini telah dilakukan dengan benar.Verifikasi dalam aplikasi MBA ini bertumpupada proses. Beberapa proses yang melaluitahap verifikasi adalah sebagai berikut:1. Data login

    Aplikasi menyediakanform loginuntuk diisioleh user. Data yang dibutuhkan dalampengisisan ini adalah data username danpasswordyang terdapat di dalam database.

    Userakan masuk ke dalam menu jika sistemlogin telah mengirimkan verifikasi loginterhadap user.

    2.Entridan updatingdata userForm data user disediakan agar user dapatmelakukan penambahan, pengeditanmaupun penghapusan data user di dalamdatabase admin. Entri dan updating datauser berhasil jika data yang di updatemelalui form akan berubah otomatis kedalam database.

    3.Import dataAplikasi memberikan kemudahan denganmemberikan menu import file MicrosoftExcelke dalam bentukfile Microsoft Access.Proses import berjalan dilakukan denganpengecekan terhadap database, data akanberhasil untuk diimport jika data terupdatedi dalam database.

    4. Proses miningProses miningdilakukan dengan menginputmin transaksi (support) dan min confidence.Proses akan berjalan dengan benar jika usertelah mengklik tombol proses dan programdapat memunculkan hasil mining.

    5. Proses dalam aplikasiBagian ini merupakan bagian yang

    dilakukan user untuk masuk ke menu-menuyang ada dalam aplikasi. User dapatmenekan tombol dan aplikasi dapatmelakukan proses yang diinginkan user.

    3.5.2 Uj i Vali dasiTahapan ini berhubungan dengan tahapan

    data mining yang terakhir yaitu tahapaninterpretation and evaluation yang merupakantahapan untuk mengetahui apakah hasil miningyang dilakukan dengan metode algortimaapriori sudah dapat memberikan userpengetahuan tertentu.

    Pada implementasinya, aplikasi MBAyang dirancang telah memberikan output yangdiinginkan oleh user, yaitu memberikan

    informasi hubungan antar barang dari datatransaksi yang berhubungan dengan pola

    konsumsi konsumen. Informasi yangditampilkan dapat memberikan user dalammengambil keputusan secara cepat dan tepat

    tanpa melakukan perhitungan manual. Hasildari porses miningdapat dilihat dalam Gambar

    11.

  • 5/28/2018 Data Mining 2

    9/12

    423

    Gambar 11.Output Association Rule

    Gambar 11. diatas menjelaskan bahwa

    dengan memberikan nilai min transaksi(support) sebanyak 7 transaksi dan minconfidence sebanyak 5% maka di dapatsebanyak 11 aturan asosiasi yang terbentuk.Sebagai salah satu contoh, hasil diatas

    menunjukkan bahwa pola jika membeli GULA

    PASIR LOKAL 1KG maka akan membeliTELOR BURAS KG. Nilai supportmenunjukkan bahwa terdapat 0,78 % transaksiyang mengandung kedua item tersebut dari1935 transaksi dan nilai confidencemenunjukkan bahwa kemungkinan dibelinyakedua barang tersebut secara bersamaan adalahsebesar 23,81 % dari 1935 transaksi yangdidapatkan.

    3.5.3 Uj i PrototypePada bab pengujian ini akan dibahas

    mengenai pengujian dari perangkat lunak(software) yang dibuat. Hal ini bertujuan untukmengetahui sejauh mana ketepatan dankemudahan eksekusi perangkat lunak yangtelah dibuat serta tidak menutup kemungkinanmengetahui kelemahannya. Sehingga dari sininantinya dapat disimpulkan apakah perangkat

    lunak yang dibuat dapat berjalan secara benardan sesuai dengan kriteria yang diharapkan. Ujiprototypeini juga menjelaskan kelebihan sistembaru dibandingkan dengan sistem lama.

    Tabel 3.Perbandingan Performa Sistem Lama danSistem Baru

    Pembanding Sistem lama Sistem baru

    Fleksibilitas belum

    flesksibilitas,

    hal inidikarenakan

    belum adanya

    software untuk

    menganalisis

    keranjang

    belanjakonsumen.

    Lebih

    fleksibilitas,

    karena denganadanya software

    ini memudahkan

    dalam proses

    penganalisisan.

    Pembanding Sistem lama Sistem baru

    Kecepatan belum bisa

    menggambarkan

    pola konsumsikonsumen, jika

    diperlukan

    secara manualakan

    membutuhkan

    waktu yang

    lama dengan

    jumlah transaksi

    yang hampir

    ratusan tiap

    harinya.

    Sangat

    memberikan

    infor-masi yangcepat mengenai

    pola konsumsi

    konsumen.

    Ketelitian Jika dilakukan

    analisis secara

    manual maka

    adanya

    kemungkinanterjadinya

    kesalahan lebihbesar akibat

    human error.

    Tingkat

    kesalahan

    dengan

    menggunakan

    aplikasi MBA inirentan lebih

    kecil karenatelah

    terkomputerisasi.

    3.6Hasil Association Rule dan PerbaikanLayout

    Hasil dari aturan asosiasi yang terbentuk inimerupakan hasil setelah melakukan prosesrunning aplikasi MBA. Pada pengujian yang

    dilakukan ini memberikan nilai batasan

    minimum transaksi (support) sebanyak 7transaksi dan minimum confidence sebanyak5% maka di dapat sebanyak 11 aturan asosiasidari 1935 transaksi penjualan. Salah satu aturan

    asosiasi yang terbentuk adalah jika membeligula pasir lokal 1kg, maka membeli telor buras1/2 kg dengan nilai support= 0,78% dari 1935transaksi dan nilai confidence = 23,81% yangmerupakan aturan dengan nilai confidencetertinggi. Untuk aturan asosiasi lainnya yangterbentuk dapat dilihat pada Tabel 5 sebagai

    berikut.

    Tabel 4.Output Association Rule

    No Aturan Support

    (%)

    Confidence

    (%)

    1 jika membeli

    gula pasir lokal

    1kg, maka

    membeli telor

    buras 1/2 kg

    0.78 23.81

    2 jika membeli

    gula pasir lokal

    1kg, makamembeli

    indofood

    bmb.racik sayur

    sop 20gr 9117

    0.57 17.46

  • 5/28/2018 Data Mining 2

    10/12

    424

    No Aturan Support

    (%)

    Confidence

    (%)

    3 jika membeli

    indomie gorengspecial 85gr

    gss.0493, maka

    membeli telorburas 1/2 kg

    0.52 35.71

    4 jika membeli

    indofood

    bmb.racik sayur

    sop 20gr 9117,

    maka membeli

    indofood

    bmb.racik

    sy.asem 20gr

    rsah.463

    0.52 76.92

    5 jika membeli

    gula pasir lokal

    1kg, makamembeli

    indofood

    bmb.raciksy.asem 20gr

    rsah.463

    0.47 14.29

    6 jika membeli

    beras mentari

    25kg, maka

    membeli telor

    buras 1/2 kg

    0.47 60

    7 jika membeli

    indofood

    bmb.racik sayursop 20gr 9117,

    maka membeli

    sovia minyak

    goreng

    btl.1ltr/12

    0.41 61.54

    8 jika membeli

    gula pasir lokal

    1kg, maka

    membeli sovia

    minyak gorengbtl.1ltr/12

    0.41 12.7

    9 jika membeli

    aqua air mineral

    botol 600ml/24,

    maka membeli

    sari roti

    sandwich isi ckt

    0.41 14.55

    10 Jika membeli

    gula pasir lokal

    1kg, indofood

    bmb.racik sayur

    sop 20gr 9117,

    maka membeli

    indofood

    bmb.raciksy.asem 20gr

    rsah.463

    0.52 90.91

    No Aturan Support

    (%)

    Confidence

    (%)

    11 Jika membeli

    gula pasir lokal1kg, indofood

    bmb.racik sayur

    sop 20gr 9117,maka membeli

    sovia minyak

    goreng

    btl.1ltr/12

    0.41 72.73

    Hasil pemafaatan data transaksipenjualan bulan Februari 2013 yang tersimpan

    melalui MBA di swalayan KPRI-UB,menghasilkan pengetahuan tentang polapembelian konsumen yang selama ini jarangdiketahui.

    Sebelum melakukan pengaturan tata letakrak di dalam swalayan, item-item yangterbentuk dari association rule tersebutdikelompokkan terlebih dahulu denganmengkategorikan item sejenis untukmempermudah dalam pengaturannya. Item-itemtersebut akan dimasukkan ke dalam masing-masing kelompok kategori item yang sesuai.Apabila terdapat dua atau lebih merk / itemyang sejenis, maka akan dihitung dalam satukategori.

    Pada data hasil association rule diatas,

    pengelompokan item berdasarkan kategoriseperti indofood bmb.racik sayur sop 20gr 9117dan indofood bmb.racik sy.asem 20gr rsah.463masuk dalam kategori bumbu masak jadi.Untuk penegelompokkan item selengkapanadapat dilihat pada Tabel 5 berikut.

    Tabel 5.Pengelompokan Item Sejenis

    No Nama Item Kategori

    1.GULA PASIR LOKAL

    1KGGula

    2. TELOR BURAS 1/2 KG Telur

    3.

    INDOFOOD BMB.RACIKSAYUR SOP 20GR 9117

    INDOFOOD BMB.RACIK

    SY.ASEM 20GR

    RSAH.463

    Bumburacik jadi

    4.INDOMIE GORENG

    SPECIAL 85GRMie instant

    5. BERAS MENTARI 25KG Beras

    6.AQUA AIR MINERAL

    BOTOL 600ML/24Minuman

    7.SARI ROTI SANDWICH

    ISI CKTRoti

    8.SOVIA MINYAKGORENG BTL.1LTR/12

    Minyakgoreng

  • 5/28/2018 Data Mining 2

    11/12

    425

    Setelah data hasil association rulediatasdikelompokkan berdasarkan jenis kategorinya,selanjutnya adalah membuat rekomendasiperbaikan layoutdengan melihat aturan asosiasiberdasarkan nilai support dan nilai confidenceyang memenuhi batasan minimum. Sehinggaterbentuk rekomendasi perbaikan layout yangmenyatakan bahwa gula didekatkan dengantelur, bumbu masak jadi, dan minyak goreng;minyak goreng didekatkan dengan bumbumasak jadi; telur didekatkan dengan beras danmie instant serta minuman didekatkan denganroti.

    3.6.1 Perhi tungan Manual Association RuleNilai support dan nilai confidence di

    peroleh berdasarkan suatu perhitungan.

    Batasan yang digunakan dalam perhitungan iniadalah minimum transaksi (support) sebesar 7transaksi dan minimum confidencesebesar 5%.Perhitungan nilai support dan nilai confidencedidapatkan dengan menggunakan rumus

    sebagai berikut.1.Nilaisupport

    S=

    Keterangan:S = Support(Ta+Tc) = jumlah transaksi yang

    mengandung antecedentdan consequent

    (T) = jumlah transaksi

    2.Nilai confidence=

    Keterangan:C = Confidence(Ta+Tc) = jumlah transaksi yang

    mengandung antecedent

    dan consequenct

    (Ta) = jumlah transaksi angmengandung antecedent

    Contoh perhitungan Association Rule:

    Salah satu aturan asosiasi yang terbentuk adalahjika membeli gula pasir lokal 1kg, indofoodbmb.racik sayur sop 20gr 9117, maka membeliindofood bmb.racik sy.asem 20gr rsah.463.aturan tersebut terbentuk dengan menggunakan

    data transaksi selama bulan Februari 2013sebanyak 1935 transaksi. Perhitungan secara

    manual dalam contoh ini dilakukan dengan

    menggunakan data aturan asosiasi yangterbentuk setelah iterasi 2 dan 3. Untuk data

    aturan asosiasi dapat dilihat dalam tabel 6 dantabel 7 berikut.

    Tabel 6.Aturan Asosiasi 2 Item

    Item1 Item2 Jumlah

    AQUA AIR

    MINERALBOTOL 600ML/24

    SARI ROTI

    SANDWICH ISICKT

    8

    BERAS

    MENTARI 25KG

    TELOR BURAS

    1/2 KG

    9

    GULA PASIR

    LOKAL 1KG

    INDOFOOD

    BMB.RACIK

    SAYUR SOP 20GR

    9117

    11

    GULA PASIR

    LOKAL 1KG

    INDOFOOD

    BMB.RACIK

    SY.ASEM 20GRRSAH.463

    9

    GULA PASIR

    LOKAL 1KG

    SOVIA MINYAK

    GORENG

    BTL.1LTR/12

    8

    GULA PASIR

    LOKAL 1KG

    TELOR BURAS

    1/2 KG

    15

    INDOFOOD

    BMB.RACIK

    SAYUR SOP

    20GR 9117

    INDOFOOD

    BMB.RACIK

    SY.ASEM 20GR

    RSAH.463

    10

    INDOFOOD

    BMB.RACIK

    SAYUR SOP

    20GR 9117

    SOVIA MINYAK

    GORENG

    BTL.1LTR/12

    8

    INDOMIEGORENGSPECIAL 85GR

    GSS.0493

    TELOR BURAS1/2 KG

    10

    Tabel 7.Aturan Asosiasi 3 Item

    Item1 Item2 Item3 Jumlah

    GULA

    PASIR

    LOKAL

    1KG

    INDOFOOD

    BMB.RACIK

    SAYUR SOP

    20GR 9117

    INDOFOOD

    BMB.RACIK

    SY.ASEM

    20GRRSAH.463

    10

    GULA

    PASIRLOKAL

    1KG

    INDOFOOD

    BMB.RACIKSAYUR SOP

    20GR 9117

    SOVIA

    MINYAKGORENG

    BTL.1LTR/12

    8

    1.NilaisupportS =

    = 0,005167 = 0,52 %2.Nilai confidence

    C =

    = 0.909090 = 90,91 %

  • 5/28/2018 Data Mining 2

    12/12

    426

    4. PenutupKesimpulan yang dapat diambil dari

    penelitian mengenai MBA ini berdasarkanrumusan masalah yang ada adalah:1. Sistem database yang akan digunakan

    sebagai dasar pembuatan aplikasi MBA inidirancang dengan menggunakan bantuansoftwareMicrosoft Acces.

    2. Aplikasi data mining yang dikembangkanguna membantu mengambil keputusan iniadalah aplikasi MBA yang menggunakansoftwarebantuan Visual Basic 6.0. Aplikasiyang dibentuk ini mampu menampilkan polakonsumsi konsumen dari swalayan tersebutdengan menganalisa data transaksi penjualanselama bulan Februari 2013. Sebagaidampakna, pihak swalayan dapat melakukan

    pengaturan ulang tata letak rak barang gunameningkatkan penjualan barang.3. Setelah dilakukan uji coba dengan data

    transaksi penjualan selama bulan Februari2013. Hasil yang diberikan dari aplikasi

    MBA ini adalah pemilik swalayan dapatmengetahui produk mana yang sering di beli

    oleh konsumen sehingga nantinya dapatmengetahui pola konsumsi konsumen. Ujicoba software dilakukan denganmemasukkan batasan minimum transaksisebesar 7 transaksi dan minimum confidence

    sebesar 5%. Dari batasan tersebut, aplikasiMBA membentuk 11 aturan asosiasi. Salahsatu aturan asosiasi yang terbentuk adalahjika membeli gula pasir lokal 1kg, indofoodbmb.racik sayur sop 20gr 9117, maka

    membeli indofood bmb.racik sy.asem 20grrsah.463 dengan nilai support= 0,52% dari

    1935 transaksi dan nilai confidence =90,91% yang merupakan aturan dengannilai confidence tertinggi. Dengan acuantersebut maka didapatkan rekomendasiperbaikan layout yang menyatakan bahwa

    gula didekatkan dengan telur; bumbu masakjadi; dan minyak goreng, minyak gorengdidekatkan dengan bumbu masak jadi, telurdidekatkan dengan beras dan mie, sertaminuman didekatkan dengan roti.

    DAFTAR PUSTAKA

    Agustinus, R (2012), Langkah LangkahPengembangan SDLC dengan Kombinasi AgileProcess, http:// vantheman. blog. esaunggul.

    ac.id/2012/05/19/61/, diakses pada hari Rabu,27 Maret 2013).

    Al Fatta, Hanif (2007), Analisis danPerancangan Sistem Informasi, Yogyakarta:Andi.

    Bonai, D. H (2011), Sistem PendukungKeputusan Analisis Pola Pembelian Produk.Skripsi dipublikasikan, UniversitasPembangunan Nasional Veteran", Yogyakarta.

    Budhi, G. S., dan Soedjianto, F (2007),Aplikasi Data Mining Market Basket AnalysisPada Tabel Data Absensi Elektronik UntukMendeteksi Kecurangan Absensi (Check-Lock)Karyawan di Perusahaan,Jurnal Informatika,

    Vol.8, No. 2, Nopember 2007: 119-129,Universitas Kristen Petra, Surabaya.

    Huda, N. M (2010), Aplikasi Data MiningUntuk Menampilkan Informasi (Studi Kasus di

    Fakultas MIPA Universitas Diponegoro).Skripsi dipublikasikan, Universitas Diponegoro,

    Semarang.

    Kusrini., dan Luthfi, E. T (2009), AlgoritmaData Mining,Andi Offset, Yogyakarta.

    Lestari, T, Syamsun, M, (2009), AnalisisKeranjang Belanja Pada Data TransaksiPenjualan. Skripsi dipublikasikan, InstitutPertanian Bogor, Bogor.

    Meiwati, L., dan Mustikasari, M (2010),Aplikasi Data Mining Menggunakan Aturan

    Asosiasi,Universitas Gunadarma, Jakarta.

    Pramudiono, I (2003), Pengantar DataMining: Menambang Permata Pengetahuandi Gunung Data, http:// repository.amikom.

    ac.id/index.php/add_downloader/Publikasi_06.11_.1317_.pdf/752, diakses hari Kamis, 14Februari 2013.

    Santosa, B (2007), Data Mining TeknikPemanfaatan Data untuk Keperluan, GrahaIlmu, Yogyakarta.

    Shelly, Gary B, dan Rosenblatt, Harry J (2012),System Analysis and Desain, CourseTechnology, Boston.