25
WRAP UP SKENARIO I KEKURANGAN CAIRAN Kelompok : A 11 Ketua : Cindy Julia Amanda (NPM: 1102013063) Sekertaris : Camelia F musa’ad (NPM: 1102013061) Anggota : Bayu Hernawan Rahmat (NPM: 1102013059) Betari Texania Harsa (NPM: 1102013058) Bilgis Biladi (NPM: 1102013059) Chyntia Monica (NPM: 1102013062) Cintya Ristimawarni (NPM: 1102013064) Inna Nurrohmatul Karima (NPM:1102013135) Intan Purnama Sari (NPM: 1102013138) Indrayanti (NPM: 1102012126)

Dehidrasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

wrap up

Citation preview

Page 1: Dehidrasi

WRAP UP SKENARIO IKEKURANGAN CAIRAN

Kelompok : A 11Ketua : Cindy Julia Amanda (NPM: 1102013063)Sekertaris : Camelia F musa’ad (NPM: 1102013061)Anggota : Bayu Hernawan Rahmat (NPM: 1102013059)

Betari Texania Harsa (NPM: 1102013058) Bilgis Biladi (NPM: 1102013059) Chyntia Monica (NPM: 1102013062) Cintya Ristimawarni (NPM: 1102013064) Inna Nurrohmatul Karima (NPM:1102013135) Intan Purnama Sari (NPM: 1102013138) Indrayanti (NPM: 1102012126)

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS YARSI

JL. LETJEND SUPRAPTO, CEMPAKA PUTIHJAKARTA 10510

TELP. 62.21.4244574 FAX. 62.21.4244574

Page 2: Dehidrasi

LANGKAH 1

1) Skenario

Dehidrasi

Seorang remaja 19 tahun dibawa ke IGD RS YARSI karena pingsan setelah berolahraga. Pada pemeriksaan fisik : tampak lemas, bibir, dan lidah kering. Sebelum dibawa ke rumah sakit, temannya telah memberikan larutan pengganti cairan tubuh. Di RS, penderita segera diberikan infus cairan elektrolit. Hasil pemeriksaan labolatorium menunjukan : Kadar Natrium : 130 mEq/l (Normal = 135-147), Kalium : 2,5 mEq/l (Normal =3,5-5,5) dan Chlorida : 95 mEq/l (Normal =100-106). Setelah kondisi membaik pasien diperbolehkan pulang dan dianjurkan untuk minum sesuai dengan etika islam.

2) Kata Sulit

Larutan: Campuran antara solute dan solvent Cairan elektrolit: Cairan yang mengandung muatan ion yang menghantarkan

listrik Infus: Cairan yang mengandung substansi yang digunakan untuk pengobatan Stroke: zat cair yang bersifat heterogen

3) Pertanyaan sementara

1. Apa pertolongan pertama yang diberikan oleh teman pasien untuk mengganti cairan tubuh?

2. Apa yang menyebabkan mahasiswa ini kekurangan cairan?3. Larutan apa yang diberikan kepada pasien pada saat di rumah sakit?4. Hal spesifik apa yang menyebabkan pasien kekurangan Na, K, dan Cl?5. Apa yang terjadi jika kita kekurangan Na, K, dan Cl?6. Mengapa pada saat kekurangan tubuh kita bisa pingsan?7. Macam-macam infus untuk dehidrasi?8. Pemeriksaan fisik apa yang dilakukan terhadap pasien dalam kasus ini?9. Bagaimana tubuh dikatakan dalam kondisi seimbang?10. Apa gejala dehidrasi?11. Faktor apa yang menyebabkan dehidrasi?12. Apa saja jenis-jenis dehidrasi?13. Bagaimana adab minum yang baik dan benar?

4) Jawaban Sementara

1. Larutan isotonik: Air mineral Teh manis hangat

2. Ketidakseimbangan cairan dalam tubuh

3. Infus ringer asetat

4. Pengeluaran cairan berlebih seperti muntah, keringat berlebih, diare, demam.

1

Page 3: Dehidrasi

5. – 5L Hiponatermia Hipokalemia Hipoclorimea

6. Cairan turun Hipothalamus merangsang ADH Haus 5L Pingsan.

7. Ringer Asetat: Cairan elektrolit

Dextros: Glukosa

8. Vital sign

9. Input = Output

10. Gejala:

Lemas Bibir kering Lidah kering Kunang-kunang Demam Berat badan turun

11. Usia, Jenis kelamin, berat badan, intensitas kerja yang berat, dan keadaan tubuh.

12. Ringan : 2%Sedang: 5% Berat: > 5%

13. Membaca Bismillah, Menggunakan tangan kanan, duduk, minum 1/3 dari kapasitas perut, harus halal dan thayiba.

5) Hipotesa

Dehidrasi adalah saat tubuh kekurangan cairan yang disebabkan oleh muntah, keringat berlebihan, dan diare. Memiliki gejala 5L, bibir kering, kunang-kunang, demam, berat badan turun. Faktor yang menyebabkan dehidrasi adalah usia, jenis kelamin, dan berat badan, intensitas kerja yang berat, dan keadaan tubuh. Dehidrasi terbagi atas yang ringan, sedang, dan berat. Pemeriksaan fisik dan penunjang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan berupa infus agar mencapai keseimbangan dalam tubuh. Adapun etika islam dalam cara minum yang benar adalah duduk, membaca bismillah, menggunakan tangan kanan, hanya mengisi 1/3 dari kapasitas perut dan minum minuman yang halal dan thayiba.

6) Sasaran Belajar

2

Page 4: Dehidrasi

I. Memahami dan menjelaskan Larutan dan Cairana. Definisi Larutan dan cairanb. Jenis larutan dan cairanc. Perbedaan cairan dan larutand. Faktor yang mempengaruhi larutan dan cairan

II. Memahami dan menjelaskan dehidrasia. Definisi dehidrasib. Penyebab dehidrasic. Jenis dehidrasid. Penanganan dehidrasie. Gejala dehidrasif. Pemeriksaan dehidrasig. Mekanisme dehidrasi

III. Memahami dan menjelaskan keseimbangan cairan tubuha. Definisi cairan tubuhb. Kompartemen cairan tubuhc. Input dan outputd. Mekanisme

IV. Memahami dan menjelaskan gangguan keseimbangan tubuha. Manifestasi klinikb. Definisic. Penyebab

V. Memahami dan menjelaskan adab minum dalam islama. Adab minum yang baikb. Dalil tentang minum

LANGKAH II

Belajar Mandiri

LANGKAH III

I. Memahami dan menjelaskan Larutan dan Cairana. Definisi Larutan dan cairan

Larutan adalah campuran homogen dari 2 atau lebih zat yang terdiri dari solute dan solvent. Solute merupakan zat terlarut, sedangkan solvent merupakan zat pelarut. Dalam campurannya, biasanya larutan terlihat bercampur sempurna sehingga kedua zat yang dicampurkan tadi benar-benar tidak terlihat lagi apa perbedaannya.

Cairan adalah bahan yang langsung mengalir secara alamiah, bukan padat atau gas. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air dan zat terlarut. Komponen tunggal terbesar dari tubuh adalah air. Air adalah pelarut bagi semua zat terlarutdalam tubuh baik dalam bentuk suspensi maupun larutan.

3

Page 5: Dehidrasi

b. Jenis larutan dan cairan1. Berdasarkan Fasanya

Solvent(Pelarut)

Contoh Solute(Terlarut)

Contoh Contoh campuran

Zat cair Air Zat cair Alkohol SpiritusZat cair Aseton Gas Asetilen Zat untuk lasZat cair Air Zat padat Garam Larutan garam

Gas Udara Zat cair Minyak Wangi SprayGas O2 Gas He Gas untuk mengelasGas O2 Zat padat Naftalen Kamfer

Zat padat Cd Zat cair Hg Amalgam gigiZat padat Pd Gas H2 Gas ovenZat padat Au Zat padat Ag

2. Berdasarkan kejenuhannya a) Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion < Ksp berarti larutan belum jenuh ( masih dapat larut).b) Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan mengadakan kesetimbangn dengan solut padatnya. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila hasil konsentrasi ion = Ksp berarti larutan tepat jenuh.c) Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh) yaitu suatu larutan yang mengandung lebih banyak solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan. Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion > Ksp berarti larutan lewat jenuh (mengendap).

3. Berdasarkan Daya Hantar Listriknya          Kekuatannya tergantung pada nilai koefisien ionisasinya (α)

                   a) Elektrolit                   Dapat menghantarkan arus listrik - Kuat  →  α=1

                                                                   - lemah → 0 < α < 1                   b) Non Elektrolit

                   Tidak dapat menghantarkan arus listrik α = 0

4. Berdasarkan banyak sedikitnya zat terlarut a)Larutan pekat yaitu larutan yang mengandung relatif lebih banyak solute dibanding solvent.b) Larutan encer yaitu larutan yang relatif lebih sedikit solute dibanding solvent.

c. Perbedaan cairan dan larutanLarutan terdiri atas cairan yang melarutkan zat (pelarut) dan zat yang larut

didalamnya (zat terlarut). Pelarut tidak harus cairan, tetapi dapat berupa padatan

4

Page 6: Dehidrasi

ataugas asal dapat melarutkan zat lain. Sistem semacam ini disebut sistem dispersi.Untuk sistem dispersi, zat yang berfungsi seperti pelarut disebutmedium pendispersi, sementara zat yang berperan seperti zat terlarut disebut dengan zat terdispersi (dispersoid).Baik pada larutan ataupun sistem dispersi, zat terlarut dapat berupa padatan, cairanatau gas. Bahkan bila zat terlarut adalah cairan, tidak ada kesulitan dalammembedakan peran pelarut dan zat terlarut bila kuantitas zat terlarut lebih kecil dari pelarut. Namun, bila kuantitas zat terlarut dan pelarut, sukar untuk memutuskan manakah pelarut

d. Faktor yang mempengaruhi larutan dan cairana. Pengaruh zat pada kelarutan : zat kimia yang bercampur dengan baik.apabila zat kimia tang berbeda tidak dapat bercampur. Senyawa yang bersifat polar akan mudah larut dalam pelarut begitupun non polar. Contoh : alkohol dan air bercampur.b. Suhu : kelarutan gas umumnya berkurang pada temperatur yang lebih tingi. Contoh : pada saat memasak air ada beberapa zat padat kelarutannya berkurang pada temperatur yang lebih tinggi.c. Pengaruh tekanan pada kelarutan : kelarutan gas sebanding dengfan tekanan gas parsial, dimana massa gas yang melarut dalam sejumlah pelarutnya berbanding lurus dengan tekanan yang dilakukan oleh gas tersebut yang berada dalam kesetimbangan dengan larutan tersebut.

II. Memahami dan menjelaskan dehidrasi

a. Definisi dehidrasi

Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh.

b. Penyebab dehidrasi

Dalam manusia, Dehidrasi dapat disebabkan oleh berbagai penyakit dan keadaan yang merusak homeostasis air dalam tubuh. Ini termasuk:

Eksternal atau stres yang berhubungan dengan penyebab Aktivitas fisik yang berkepanjangan dengan berkeringat tanpa

mengkonsumsi air yang memadai, terutama di lingkungan panas dan/atau kering

Pemaparan kering air, misalnya di pesawat terbang tinggi (kelembaban relatif % 5–12)

Kehilangan darah atau hipotensi berkat trauma fisik Diare Hipertermia Shock (hypovolemic) Muntah Luka bakar Lakrimasi

5

Page 7: Dehidrasi

Penggunaan Metamfetamina, amphetamine, kafein dan obat stimulan lain Berlebihan mengkonsumsi minuman beralkohol

Penyakit menular Kolera Gastroenteritis Shigellosis Demam kuning

Kekurangan gizi Gangguan elektrolit Hypernatremia (juga disebabkan oleh dehidrasi) Hiponatremia Gejala, terutama dari pembatasan diet garam Puasa Berat badan turun cepat (kehilangan 1 L fluida hasil penurunan berat

badan 1 kg (2,2 lb)). Pasien penolakan gizi dan hidrasi Ketidakmampuan untuk menelan (terhalangnya esofagus)

Penyebab lain hilangnya air Hiperglikemia parah, terutama di Diabetes mellitus Glycosuria Uremia

c. Jenis dehidrasi

Dehidrasi dapat dikategorikan berdasarkan tosinitas/ kadar cairan yang hilang yaitu:

1. Dehidrasi hipertonik yaitu berkurangnya cairan berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik). Dehidrasi hipertonik ditandai dengan tingginya kadar natrium serum (lebih dari 145 mmol/liter) dan peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih dari 285 mosmol/liter).2. Dehidrasi isotonik atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama. Dehidrasi isotonik ditandai dengan normalnya kadar natrium serum (135-145 mmol/liter) dan osmolalitas efektif serum (270-285 mosmol/liter).3. Dehidrasi hipotonik hilangnya natrium yang lebih banyak dari pada air. Dehidrasi hipotonik ditandai dengan rendahnya kadar natrium serum (kurang dari 135 mmol/liter) dan osmolalitas efektif serum (kurang dari 270 mosmol/liter.

Sedangkan penggolongan dehidrasi berdasarkan banyaknya cairan yang hilang yaitu :- Dehidrasi ringan ( < 5 %) kehilangan cairan dan elektrolit Dehidrasi ringan (jika penurunan cairan tubuh 5 persen dari berat badan),- Dehidrasi sedang ( 5- 8 %) kehilangan cairan dan elektrolit dehidrasi sedang (jika penurunan cairan tubuh antara 5-10 persen dari berat badan)- Dehidrasi berat ( > 8 %) kehilangan cairan dan elektrolit dehidrasi berat (jika penurunan cairan tubuh lebih dari 10 persen dari berat badan).

d. Penanganan dehidrasi

6

Page 8: Dehidrasi

Lakukan pengukuran keseimbangan (balans) cairan yang masuk dan keluar secara berkala sesuai kebutuhan. Cairan yang diberikan secara oral tergantung jenis dehidrasi :

Dehidrasi ringan : terapi cairan dapat diberikan secara oral sebanyak 1500-2500 ml/24 jam (30 ml/kg berat badan /24 jam)

Dehidrasi hipotonik : dengan mengatasi penyebab yang mendasari, penambahan diet natrium, dan bila perlu pemberian cairan hipertonik.

Dehidrasi hipertonik : cairan yang dianjurkan adalah air atau minuman dengan kandungan sodium rendah, jus buah seperti apel, jeruk, dan anggur. infus : cairan NaCl, 45%.

Dehidrasi isotonik : cairan yang dianjurkan selain air dan suplemen yang mengandung sodium (jus tomat) juga dapat diberikan isotonik yang ada di pasaran. infus NaCl 0,9% atau dekstrosa 5% dengan kecepatan 25-30% dari defisit cairan total perhari.

Dehidrasi sedang sampai berat dan pasien tidak dapat minum per oral, selain pemberian cairan enteral, dapat diberikan rehidrasi parenteral.

Jika cairan tubuh yang hilang terutama adalah air, maka jumlah cairan rehidrasi yang dibutuhkan dapat dihitung dengan rumus:Definisi cairan (L) = Cairan badan total (CBT) yang diinginkan–CBT saat iniCBT yang diinginkan = kadar Na serum x CBT saat ini/140CBT saat ini (pria) = 50%x berat badan (kg)CBT saat ini (perempuan) = 45% x berat badan (kg){/xtypo_info} 

e. Gejala dehidrasi

Dehidrasi ringan : Mulut Kering, Kantuk atau kelelahan – anak cenderung kurang aktif dari biasanya, Haus, Penurunan output urin – popok tetap kering selama tiga jam untuk bayi dan delapan jam atau lebih tanpa buang air kecil pada anak-anak dan remaja, Sedikit atau tidak ada air mata saat menangis, Kulit kering, Sakit kepala, Sembelit, Pusing

Dehidrasi sedang : Tekanan darah menurun, Pingsan, Kontraksi kuat pada otot lengan, kaki, perut, dan punggung, Kejang, Perut kembung, Gagal jantung, Ubun-ubun cekung, Denyut nadi cepat dan lemah

7

Page 9: Dehidrasi

Dehidrasi berat : sangat rewel atau kantuk pada bayi dan anak, mudah marah dan kebingungan (konsentrasi kurang) pada orang dewasa. mulut, kulit dan membran mukosa sangat kering, sedikit keringat walaupun udara panas, sedikit atau tidak buang air kecil – setiap urin yang dihasilkan akan berwarna kuning gelap atau kecoklatan, mata cekung, rasa haus yang ekstrim, kulit keriput dan kering, kurang elastis (turgor turun) sehingga bila dicubit tidak cepat kembali (tetap mengkerut), pada bayi, fontanel (ubun-ubun) cekung, tekanan darah rendah, detak jantung cepat, nafas cepat, tidak ada air mata saat menangis, demam, dalam kasus yang paling serius, delirium atau tidak sadarkan diri

f. Pemeriksaan dehidrasi

Tentukan volume cairan ekstraseluler1. Hipetnaremia dengan volume meningkata dapat dilakukan dengan diuresis (misalnya: furosemide), dan pergantian urin dengan air (glukosa 5%)2. Hipernatremia dengan volume normal terapi akut dengan penggantian air (glukosa 5%), evaluasi untuk kemungkinan diabetes insipidus3. Hipernatremia dengan volume menurun Perkiraan jumlah air dengan rumus :(o,6xBB) x [(Na serum/140)-1]Koreksi volume dengan RA/RL, dan lanjutkan dengan cairan hipotonik.

8

Page 10: Dehidrasi

Rehidrasi OralRingan hingga sedang dehidrasi akibat diare dari setiap penyebab dapat diobati secara efektif dengan menggunakan sederhana, larutan rehidrasi oral (ORS) yang mengandung glukosa dan elektrolit. ORS bergantung pada transportasi ditambah natrium dan glukosa dalam usus. Terapi rehidrasi oral yang digunakan di banyak negara dan secara signifikan telah mengurangi morbiditas dan kematian dari diare akut dan diare berkurang terkait gizi buruk. Rehidrasi oral yang kurang dimanfaatkan di negara maju. Terapi rehidrasi oral lebih murah daripada terapi IV dan memiliki tingkat komplikasi yang lebih rendah. Terapi IV masih mungkin diperlukan untuk pasien dengan dehidrasi parah; pasien dengan muntah yang tidak terkendali; pasien tidak bisa minum karena sangat kelelahan, pingsan, atau koma, atau pasien dengan distensi lambung atau usus.

Pemeriksaan Penunjang1. Kadar natrium plasma darah2. Osmolaritas serum3. Ureum dan kreatinin darah4. Bj Urin5. tekanan vena sentral

g. Mekanisme dehidrasi

Dehidrasi menyebabkan tiga tanggapan utama:

Reseptor Pertama di mulut mendeteksi kekeringan dan merangsang mekanisme haus membuat Anda ingin minum air. 

Kedua, volume darah yang rendah menyebabkan penurunan aliran darah ke ginjal menyebabkan laju filtrasi glomerular menurun. ini menyebabkan tubuh untuk menanggapi dengan penurunan kuantitas air dalam urin (ADH) 

Ketiga, Anda akan memiliki tekanan darah rendah dan ini akan terdeteksi oleh baroreceptors dan mereka akan memunculkan tekanan dengan cara vasokonstriksi. Tubuh manusia sebagian besar terbentuk dari cairan, dengan prosentase hampir 75% dari total berat badan. Cairan ini terdistribusi sedemikian rupa sehingga mengisi hampir di setiap rongga yang ada pada tubuh manusia.Dehidrasi terjadi jika cairan yang dikeluarkan oleh tubuh melebihi cairan yang masuk. Namun karena mekanisme yang terdapat pada tubuh manusia sudah sangat unik dan dinamis maka tidak setiap kehilangan cairan akan menyebabkan tubuh dehidrasi.

Dalam kondisi normal, kehilangan cairan dapat terjadi saat kita :•    Bernafas•    Kondisi cuaca sekitar•    Berkeringat•    Buang air kecil dan buang air besar.

9

Page 11: Dehidrasi

Sehingga setiap hari kita harus minum cukup air guna mengganti cairan yang hilang saat aktifitas normal tersebut.Untungnya, tubuh mempunyai mekanisme unik bila kekurangan cairan. Rasa haus akan serta merta muncul bila keseimbangan cairan dalam tubuh mulai terganggu. Tubuh akan menghasilkan hormon ADH guna mengurangi produksi kencing oleh ginjal. Tujuan akhir dari mekanisme ini adalah mengurangi sebanyak mungkin kehilangan cairan saat keseimbangan cairan tubuh terganggu.

III. Memahami dan menjelaskan keseimbangan cairan tubuha. Definisi cairan tubuh

Usaha untuk mempertahankan volume cairan yang terdapat dalam kompartemen ekstrasel dan intrasel selalu dalam keadaan yang tetap. Dipengaruhi oleh:

a) Jumlah cairan yang masuk dan keluar tubuhb) Proses difusi melalui membran selc) Tekanan osmotik yang dihasilkan oleh elektrolit pada kedua kompartemen

b. Kompartemen cairan tubuh Cairan Intraselular (CIS)

CIS adalah cairan yang terkandung di dalam sel. Pada orang dewasa, kira-kira dua per tiga dari cairan tubuh adalah intraselular.

Cairan Ekstraselular (CES)CES adalah cairan diluar sel. CES dibagi menjadi 3 bagian :

1. Cairan InterstisialCairan di sekitar sel. Contoh : Cairan limfe.

2. Cairan Intravaskular : cairan yang terkandung didalam pembuluh darah3. Cairan Transelular : cairan yang terkandung didalam rongga usus dari tubuh.

10

Page 12: Dehidrasi

c. Input dan output

Jumlah air yang masuk 2500 ml, harus sama dengan jumlah pengeluaran air perhari.

d. Mekanisme

ADH dikeluarkan bilamana konsentrasi garam tubuh terlalu tinggi, atau bila volume darah atau tekanan darah terlalu rendah. ADH merangsang ginjal untuk menahan atau menyerap air kembali dan mengedarkannya kembali kedalam tubuh. Jadi, semakin banyak air dibutuhkan tubuh, semakin sedikit yang dikeluarkan. Bila terlalu banyak air keluar dari tubuh, volume darah dan tekanan darah akan turun. Sel-sel ginjal akan mengeluarkan enzim renin. Renin mengaktifkan protein di dalam darah yang dinamakan angiotensin kedalam bentuk aktifnya angiotensin. Angiotensin akan mengecilkan diameter pembuluh darah sehingga tekanan darah akan naik. Disamping itu angiotensin mengatur pengeluaran hormon aldosteron dari kelenjar adrenalin. Aldosteron akan mempengaruhi ginjal untuk menahan natrium dan air. Akibatnya bila dibutuhkan lebih banyak air, akan lebih sedikit air dikeluarkan tubuh.

11

Page 13: Dehidrasi

IV. Memahami dan menjelaskan gangguan keseimbangan tubuha. Definisi

Keadaan saat pemasukan dan pengeluaran elektrolit dalam tubuh tidak seimbang dengan volume pengeluaran.

b. Penyebab1) Natrium

Natrium berperan sebagai penentu status cairan dan osmolalitas.Nilai normal natrium: 132-145 mEq/LJika natrium dalam tubuh tidak seimbang, maka dapat menyebabkan Hiponatremi atau Hipernatremi.

12

Page 14: Dehidrasi

2) KaliumKalium adalah elektrolit instraselluler utamaKalium dapat mempengaruhi aktifitas otot jantung dan otot skelet.Kadar normal kalium: 3,5 – 5 mEq/L

c. Manifestasi klinikGangguan akibat Natrium:

1. Hipernatraemia Hipernatraemia (natrium serum 150 mEq/L) disebabkan oleh kondisi-kondisi yang mengakibatkan masukan natrium berlebihan,atau sebagai akibat kehilangan air tubuh yang lebih besar dari kehilangan natrium. Hipernatraemia akibat masukan natrium berlebihan, atau kelebihan natrium primer, biasanya berhubungan dengan penyebab iatrogenik seperti penggantian glukosa dengan NaCl untuk formula bayi yang dipersiapkan sesuai dengan resep dasar, penggunaan enema salin berlebihan, pemberian larutan salin hipertonik intravena yang tidak tepat, dan NaCl yang digunakan untuk merangsang muntah. Penyebab hipernatraemia yang lebih sering terjadi adalah disebabkan oleh deficit air primer, yaitu kehilangan air tubuh total melebihi kehilangan natrium.Contoh hipernatraemia: Diabetes Insipidus, Gastroenteritis, ketidakadekuata menyusui, membatasi masukan air.

Penatalaksanaan Hipernatraemia: Penatalaksanaan hipernatraemia dengan deplesi volume harus diatasi dengan pemberian cairan isotonik sampai hemodinamik stabil. Selanjutnya defisit air bisa dikoreksi dengan Dekstrosa 5% atau NaCl hipotonik. Hipernatraemia dengan kelebihan volume diatasi dengan diuresis. Kemudian diberikan Dekstrosa 5% untuk mengganti defisit air.

2. Hiponatraemia Hiponatraemia ( natrium serum < 130 mEq/L) disebabkan oleh keadaan-keadaan yang menimbulkan deficit natrium primer mengakibatkan kehabisan natrium, peningkatan air tubuh total dan kombinasi kelainan air dan natrium.

Hiponatraemia juga dapat terjadi bila:1. Asupan cairan > kemampuan ekskresinya2. Ketidakmampuan menekan sekresi ADH

Hiponatraemia dikelompokan atas:1. Hiponatraemia dengan ADH2. Hiponatraemia dengan ADH/ Tertekan fisiologis3. Hiponatraemia dengan osmolaritas plasma N

Penatalaksanaan Hiponatraemia:Secara umum, hiponataremia paling baik diterapi dengan cara menaikkan secara perlahan kadar sodium darah pasien. Dan sebagian besar para ahli sepakat bahwa usaha penaikan kadar sodium darah tersebut tidak boleh melebihi 10-12 mEq/L per harinya. Peningkatan kadar sodium darah yang

13

Page 15: Dehidrasi

terlalu cepat justru akan menyebabkan komplikasi yang lebih memperburuk keadaan (meski jarang terjadi) berupa myelinasi pons. Pasien yang mengalami myelinasi pons ini akan menderita kelumpuhan, sindrom "terkunci" (locked-in syndrome) dan bahkan kematian.

Gangguan Kalium:1. Hipokalemia

Kadar kalium plasma: < 3,5 mEq/LManifestasi Klinis Hipokalemia : Defisit kalium dapat memperlambat kontraksi otot, baik otot rangka maupun otot saluran pencernaan. Gangguan saluran cerna : anoreksia, mual, muntah, diare, distensi

abdomen, gangguan peristaltik dan ileum Gangguan neuromuskular : kelemahan otot, penurunan refleks tendon,

paralisis otot pernafasan Gangguan ginjal : poliuria dan polydipsia

2. Hiperkalemia

Kadar kalium plasma: > 5 mEq/L

Disebabkan karena defisiensi aldosteron, deplesi natrium, asidosis, trauma, hemolisis sel darah merah, diuretik pengganti kalium

V. Memahami dan menjelaskan adab minum dalam islama. Adab minum yang baik

1. Di Sunnahkan sering minum Susu. (tirmidzi)2. Di Anjurkan berkumur kumur setelah minum Susu karena terdapat lemak di

dalamnya. (bukhari)3. Ketika diberi minuman Susu, di Sunnahkan berdoa: “allahumma bariklanaa

fiihi wazidna minhu” artinya: Ya Allah, berkahilah kami padanya, dan tambahkanlah kami darinya. (tirmidzi)

4. Di Sunnahkan meminum Air Zam-Zam sambil berdiri menghadap Kiblat. (muttafaqun alaih)

5. Haram meminum di atas Gelas Emas atau Perak. (bukhari,muslim)6. Jangan minum dengan sekali teguk seperti minumnya unta, di Sunnahkan Tiga

kali tegukan, itu akan lebih menyehatkan. (muslim,tirmidzi,nasa’i)7. Jangan minum ditempat retaknya gelas. (muslim,ibnu majah)8. Jangan bernafas di dalam gelas ketika minum, jika ingin bernafas jauhkan

gelas dari mulut. (bukhari,muslim,tirmidzi)9. Jangan meniup air minum, walaupun air sedang panas. (muslim,tirmidzi)10. Jangan meminum langsung dari tempat minum, teko, botol atau sejenisnya.

(bukhari,muslim)11. Di Anjurkan minum sambil duduk jangan sambil berdiri, jika minum sambil

berdiri diAnjurkan untuk memuntahkannya.12. Di Sunnahkan minum dengan menggunakan Tangan Kanan. (muslim)13. Di Anjurkan minum dimulai dengan membaca Basmalah dan di akhiri dengan

Hamdalah. (tirmidzi)14. Di Sunnahkan mendahulukan pembagian minuman kepada yang sebelah kanan

14

Page 16: Dehidrasi

lebih dahulu. (bukhari,muslim)15. Yang bertugas membagikan minum sebaiknya yang terakhir minum.

(muslim,tirmidzi,nasa’i)16. Di Anjurkan melihat ke dalam air minum lebih dahulu sebelum meminumnya.17. Jika ada lalat masuk ke dalam air minum, maka tenggelamkan lalu buang

lalatnya dan kemudian minum airnya.18. Di Sunnahkan meninggalkan minuman dalam keadaan tertutup, jika darurat

cukup letakkan batang kayu di atasnya. (bukhari,muslim)

b. Dalil tentang minumHendaklah makan dan minum yang kamu lakukan diniatkan agar bisa dapat beribadah kepada Alloh, agar kamu mendapat pahala dari makan dan minummu itu.

Hendaklah kamu puas dan rela dengan makanan dan minuman yang ada, dan jangan sekali-kali mencelanya. Abu Hurairah Radhiallaahu anhu di dalam haditsnya menuturkan: "Rasululloh Shallallaahu alaihi wa Sallam sama sekali tidak pernah mencela makanan. Apabila suka sesuatu ia makan dan jika tidak, maka ia tinggalkan". (Muttafaq'alaih).

Tidak makan dan minum dengan menggunakan bejana terbuat dari emas dan perak. Di dalam hadits Hudzaifah dinyatakan di antaranya bahwa Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam telah bersabda: "… dan janganlah kamu minum dengan menggunakan bejana terbuat dari emas dan perak, dan jangan pula kamu makan dengan piring yang terbuat darinya, karena keduanya untuk mereka (orang kafir) di dunia dan untuk kita di akhirat kelak". (Muttafaq'alaih).

Hendaknya memulai makanan dan minuman dengan membaca Bismillah dan diakhiri dengan Alhamdulillah. Rasululloh Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila seorang diantara kamu makan, hendaklah menyebut nama Alloh Subhanahu wa Ta’ala dan jika lupa menyebut nama Alloh Subhanahu wa Ta’ala pada awalnya maka hendaknya mengatakan : Bismillahi awwalihi wa akhirihi". (HR. Abu Daud dan dishahihkan oleh Al-Albani). Adapun meng-akhirinya dengan Hamdalah, karena Rasululloh Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya Alloh sangat meridhai seorang hamba yang apabila telah makan suatu makanan ia memuji-Nya dan apabila minum minuman ia pun memuji-Nya". (HR. Muslim).

Tidak meniup makan yang masih panas atau bernafas di saat minum. Hadits Ibnu Abbas menuturkan "Bahwasanya Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam melarang bernafas pada bejana minuman atau meniupnya". (HR. At-Turmudzi dan dishahihkan oleh Al-Albani).

Tidak berlebih-lebihan di dalam makan dan minum. Karena Rasululloh Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Tiada tempat yang yang lebih buruk yang dipenuhi oleh seseorang daripada perutnya, cukuplah bagi seseorang beberapa suap saja untuk menegakkan tulang punggungnya; jikapun terpaksa, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minu-mannya dan sepertiga lagi untuk bernafas". (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani).

Hendaknya kamu tidak memulai makan atau minum sedangkan di dalam majlis ada orang yang lebih berhak memulai, baik kerena ia lebih tua atau mempunyai kedudukan, karena hal tersebut bertentangan dengan etika.Jangan sekali-kali kamu melakukan perbuatan yang orang lain bisa merasa jijik, seperti mengirapkan tangan di bejana, atau kamu mendekatkan kepalamu kepada tempat makanan di

15

Page 17: Dehidrasi

saat makan, atau berbicara dengan nada-nada yang mengandung makna kotor dan menjijik-kan.

Jangan minum langsung dari bibir bejana, berdasarkan hadits Ibnu Abbas beliau berkata, "Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam melarang minum dari bibir bejana wadah air." (HR. Al Bukhari)

Disunnatkan minum sambil duduk, kecuali jika udzur, karena di dalam hadits Anas disebutkan "Bahwa sesungguhnya Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam melarang minum sambil berdiri". (HR. Muslim).

16

Page 18: Dehidrasi

DAFTAR PUSTAKA

Madjid, Amir. (2008) Gangguan keseimbangan air-elektrolit dan asam-basa, ed. 2. Jakarta

Sherwood, L. 2001. Fisiologi Manusia;dari Sel ke Sistem. Edisi 2. Jakarta;EGC

http://infoomenarik.wordpress.com/2013/01/06/adab-tata-cara-minum-dalam-islam/

http://www.dzikir.org/index.php/etika-dalam-islam/58-etika-makan-minum

http://chemistry.about.com/od/chemistryglossary/a/liquiddef.htm

http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/body+fluid

http://www.news-medical.net/health/Causes-of-Dehydration-(Indonesian).aspx

http://vitaminprotein.org/jenis-dan-arti-dehidrasi

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000982.htm

http://www.medicinenet.com/dehydration/page3.htm#what_are_the_signs_and_symptoms_of_dehydration

http://medicatherapy.com/index.php/content/printversion/327

17