Upload
tri-hartanto-love-good
View
13
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
dd
Citation preview
Demam dengue
Tri hartanto1210211135
Definisi
• Demam dengue adalah demam yang timbul karena infeksi virus dengue.
• Penyakit ini umumnya menyerang orang yang kekebalan tubuhnya sedang menurun
Epidemiologi
• Penyakit ini pertama kali ditemukan di Filipina pada tahun1953 dan selanjutnya menyebar ke berbagai negara.
• Daerah yang banyak terjangkit demam dengue adalah daerah tropis dan subtropis seperti Asia.
• Di Indonesia penyakit ini pertama kali dilaporkan pada tahun 1968 di Surabaya dengan jumlah penderita 58 orang dengan kematian 24 orang (41,3%). Selanjutnya sejak saat itu penyakit Demam Berdarah Dengue cenderung menyebar ke seluruh tanah air Indonesia dan
• Dan puncaknya pada tahun 1988 dengan insidens rate mencapai 13,45 % per 100.000 penduduk.
Etiologi
• Virus dengue dari kelompok arbovirus B • virus dengue yang sampai saat ini dikenal dengan 4
serotipe : 1. Dengue – 1 2. Dengue – 2 3. Dengue – 3 4. Dengue – 4
• Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotipe dapat terjadi.
Cara penularan
• Terdapat tiga faktor penularan infeksi virus dengue, manusia, virus, dan vektor perantara.
• Virus dengue manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk mengandung virus dengue virus yang berada di kelenjar liur berkembang biak dalam waktu 8-10 hari sebelum dapat ditularkan kembali kepada manusia Di tubuh manusia, virus memerlukan waktu masa tunas 46 hari Period) sebelum menimbulkan penyakit.
• Penularan dari manusia kepada nyamuk hanya dapat terjadi bila nyamuk menggigit manusia yang sedang mengalami viremia, yaitu 2 hari sebelum demam sampai 5 hari setelah demam timbul.
Gejala klinis
• Masa inkubasi virus dengue berlangsung antara 3 sampai 15 hari hingga gejala demam dengue muncul. Gejal-gejala demam dengue adalah: Gejala demam dengue akan diawali oleh perasaan menggigil, nyeri kepala, nyeri saat menggerakan bola mata dan nyeri punggung.
• Sakit pada tungkai dan sendi. Ini akan terjadi beberapa jam sejak gejala demam dengue mulai dirasakan.
• Suhu tubuh akan meningkat dengan cepat mencapai 40 derajat celcius dengan detak nadi yang normal serta tekanan darah yang cenderung turun.
• Bola mata akan tampak kemerahan. • Selain bola mata, wajah juga akan tampak kemerahan
dan dengan cepat akan menghilang. • Membesarnya kelenjar pada leher atau tenggorokan. • Setelah dua hari demam akan turun dengan cepat
dan diiringi oleh produksi keringat yang meningkat. Periode penurunan suhu ini biasanya berlangsung sehari, selanjutnya suhu tubuh akan meningkat lagi dengan cepat. Saat ini seluruh tubuh pasien akan kemerahan kecuali pada wajah. (demam dengue)
• Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan:– uji bendung positif– petekie, ekimosis, purpura– perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi– hematemesis dan atau melena
• Pembesaran hati• Syok, ditandai nadi cepat dan lemah sampai tidak
teraba, penyempitan tekanan nadi ( 20 mmHg), hipotensi sampai tidak terukur, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, capillary refill time memanjang (>2 detik) dan pasien tampak gelisah. (dhf)
Derajat PenyakitDerajat penyakit DBD diklasifikasikan dalam 4 derajat (pada setiap derajat sudah ditemukan trombositopenia dan hemokonsentrasi)• Derajat I
Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan ialah uji bendung.
• Derajat II Seperti derajat I, disertai perdarahan spontan di kulit dan atau perdarahan lain.
• Derajat III Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lambat, tekanan nadi menurun (20 mmHg atau kurang) atau hipotensi, sianosis di sekitar mulut, kulit dingin dan lembap dan anak tampak gelisah.
• Derajat IV Syok berat (profound shock), nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak terukur.
Laboratorium• Trombositopenia (100 000/μl atau kurang)• Adanya kebocoran plasma karena peningkatan
permeabilitas kapiler, dengan manifestasi sebagai berikut:– Peningkatan hematokrit ≥ 20% dari nilai standar– Penurunan hematokrit ≥ 20%, setelah mendapat terapi cairan– Efusi pleura/perikardial, asites, hipoproteinemia.
• Dua kriteria klinis pertama ditambah satu dari kriteria laboratorium (atau hanya peningkatan hematokrit) cukup untuk menegakkan Diagnosis Kerja DBD.
Tatalaksana Apabila penderita infeksi Virus Dengue datang pada periode febris, dimana belum/tidak dapat dibedakan apakah Dengue Fever/Dengue Hemorrhagic Fever, maka pengobatan yang dapat diberikan adalah sbb :Antipiretik• Parasetamol sebagai pilihan, dengan dosis 10 mg/BB/kali tidak lebih
dari 4 kali sehari. Jangan memberikan aspirin dan brufen/ibuprofen, sebab dapat menimbulkan gastritis dan atau perdarahan.
• Antibiotika tidak diperlukan• Makan disesuaikan dengan kondisi napsu makannya.• Apabila penderita ditetapkan rawat jalan, maka kalau dalam
perjalanan didapat keluhan dan tanda klinis seperti dibawah ini dianjurkan untuk segera datang ke rumah sakit untuk pengobatan selanjutnya.
Penggantian volume plasma• Anak cenderung menjadi dehidrasi. Penggantian cairan
sesuai status dehidrasi pasien dilanjutkan dengan terapi cairan rumatan.
• Jenis cairan adalah kristaloid : RL, 5% glukosa dalam RL, atau NaCl.
• Kebutuhan cairan harus dipenuhi. Pemberian cairan dapat diberikan per oral, akan tetapi apabila penderita tidak mau minum, muntah terus, atau panas yang terlalu tinggi maka pemberian cairan intravena menjadi pilihannya.
Apabila cairan intravena dijadikan pilihan terapi, maka dikenal formula untuk memenuhi cairan rumatan yaitu formula HallidaySegar dengan rincian sbb :• Setiap derajat C kenaikan temperatur, cairan dinaikkan 12 %
dari kebutuhan rumatan.�• Untuk cairan rumatan ini dapat dipakai solutio D5 Saline untuk
anak usia > 3 tahun atau D5 Saline untuk penderita �berumur ≤ 3 tahun..
• Lakukan observasi secara cermat setiap 6 jam atas tanda vitalnya, dengan tujuan untuk mendeteksi adakah tanda-tanda kebocoran plasma (plasma leakage), yang mengarah ke dengue haemorhagic fever.
Pencegahan
Prinsip yang tepat dalam pencegahan DHF ialah sebagai berikut :• Memanfaatkan perubahan keadaan nyamuk akibat pengaruh
alamiah dengan melaksanakan pemberantasan vektor pada saat sedikit terdapatnya kasus DF.
• Memutuskan lingkaran penularan dengan menahan kepadatan vektor pada tingkat sangat rendah untuk memberikan kesempatan penderita viremia sembuh secara spontan.
• Mengusahakan pemberantasan vektor di pusat daerah penyebaran yaitu di sekolah, rumah sakit termasuk pula daerah penyangga sekitarnya.
• Mengusahakan pemberantasan vektor di semua daerah berpotensi penularan tinggi.
LingkunganMetode lingkungan untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara laindengan pemberantasan sarang nyamuk ( PSN) , pengelolaan sampah padat , modifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia , dan perbaikan desain rumah.Sebagai contoh :• Menguras bak mandi / penampungan air sekurang kurangnya sekali seminggu.• Mengganti / menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali• Menutup dengan rapat penampungan air dan lain sebagainya.• Mengubur kaleng – kaleng bekas , aki bekas dan ban bekas disekitar rumah.• Biologis
Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik (ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14)
KimiawiCara pengendalian ini antara lain dengan :• Pengasapan/Fogging ( dengan menggunakan malathion dan
untuk mengurangi kemungkinan penularan sampai batas – fenthion) , berguna waktu tertentu seperti, gentong air , vas bunga , kolam dan lain- lain.
• Memberikan bubuk abate ( temhepos) pada tempat- tempat penampungan air.