179
DIAGNOSIS KE MENYELES OPERASI BEN SMP NEGE Di PROG JURUSAN PENDID FAKU i ESULITAN BELAJAR MATEMATI SAIKAN SOAL PADA POKOK BA NTUK ALJABAR UNTUK SISWA K ERI 4 PURWOREJO TAHUN PELA 2010/2011 Skripsi iajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Oleh: Maria Immaculata Susi Widya Hesti NIM: 051414061 GRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETA ULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 IKA DALAM AHASAN KELAS VIII AJARAN A AHUAN ALAM N PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA DALAM …repository.usd.ac.id/23647/2/051414061_Full.pdf · Matematika dalam Menyelesaikan Soal pada Pokok Bahasan Operasi Bentuk Aljabar untuk

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR

    MENYELESAIKAN SOAL PADA

    OPERASI BENTUK ALJABAR

    SMP NEGERI 4 PURWOREJO

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

    JURUSAN PENDIDIKAN

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    i

    DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA

    MENYELESAIKAN SOAL PADA POKOK BAHASAN

    BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VIII

    SMP NEGERI 4 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN

    2010/2011

    Skripsi

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Matematika

    Oleh:

    Maria Immaculata Susi Widya Hesti

    NIM: 051414061

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2012

    MATEMATIKA DALAM

    POKOK BAHASAN

    KELAS VIII

    TAHUN PELAJARAN

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

    MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    Ketika kita melakukan pekerjaan yang sulit sebagai tantangan terhadap

    kemampuan kita serta mengerjakannya dengan antusias, maka keajaiban akan

    terjadi. Ketika kita melakukan pekerjaan kita dengan semangat tinggi untuk

    menyelesaikannya, pekerjaan tersebut pasti akan selesei. (Gilbert Arland)

    Dengan penuh syukur kepada Allah Bapa di Surga,

    kupersembahkan skripsiku ini untuk:

    kedua orangtuaku Bapak Yachintus Sri Pamudji dan Ibu Kristina Djumini

    serta kakak-kakakku Albertus Novianto Nugroho-Retno Christyo Ekowati, Maria

    Anna Dwi Hastuti,

    dan keponakanku Natania Jestine Putri Nugroho

    Terima kasih untuk segala dukungan, doa, dan kasih yang diberikan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    ABSTRAK

    Maria Immaculata Susi Widya Hesti, 2012. Diagnosis Kesulitan BelajarMatematika dalam Menyelesaikan Soal pada Pokok Bahasan OperasiBentuk Aljabar untuk Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Purworejo TahunPelajaran 2010/2011. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,Yogyakarta.

    Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui jenis kesalahan yang dilakukansiswa dalam menyelesaikan soal-soal pada pokok bahasan operasi bentuk aljabardan (2) mengetahui jenis kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada pokok bahasan operasi bentuk aljabar.

    Subyek penelitian ini adalah Siswa SMP Negeri 4 Purworejo kelas VIIIFpada tahun ajaran 2010/2011, terdiri dari 30 siswa yang mengikuti tes diagnosisdan 10 siswa yang dipilih sebagai subyek wawancara. Penelitian ini menggunakanmetode deskriptif kualitatif. Data yang dikumpulkan melalui dua tahap, yaitutahap pertama dengan tes diagnosis berbentuk uraian yang terdiri dari 15 soal dantahap kedua dengan wawancara.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) jenis kesalahan yang dilakukansiswa, yaitu (a) kesalahan data sebesar 13,85%, (b) kesalahan menginterpretasikanbahasa sebesar 2,59%, (c) kesalahan dalam penggunaan tanda kurung sebesar7,36%, (d) kesalahan dalam mendistribusikan sebesar 19,05%, (e) kesalahanmemahami definisi atau teorema sebesar 32,47%, (f) kesalahan dalammenerapkan sifat distributif untuk operasi yang bukan distributif sebesar 6,93%dan (g) kesalahan teknis sebesar 16,45%; (2) jenis kesulitan yang dialami siswa,yaitu (a) kesulitan dalam menangkap konsep operasi bentuk aljabar dengan benar,(b) kesulitan dalam memahami arti lambang-lambang dalam bentuk aljabar, (c)kesulitan dalam menggunakan operasi atau aturan perkalian tanda dan (d)kesulitan dalam mengubah bahasa indonesia kedalam bahasa matematika.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    ABSTRACT

    Maria Immaculata Susi Widya Hesti, 2012. The Diagnosis of Difficultiesin Mathematic Learning of Finishing the Question of Basic Discussion ofAlgebra Form Operation for Student of VIII Class of State Junior HighSchool 4 at Purworejo in Academic Year 2010/2011. Thesis. MathematicsEducation Study Program, Faculty of Teacher Training and Education,Sanata Dharma University, Yogyakarta.

    The research is intended to (1) know the varian of faults from student whenfinishing questions of basic discussion of algebra form operation, and (2) knowthe varian of difficulties at student when finishing questions of basic discussion ofalgebra form operation.

    Subject of this research is student of state junior high school 4 Purworejoclass VIIIF in academic year 2010/2011. Include among 30 students who take thediagnosis test and 10 students who is choosen as a subject of in interview. Thisresearch is using descriptive qualitative methode. The colection of data throughtwo steps, which the first step is using essay diagnosis test for 15 guestions andthe second step is using interview.

    Result of this research show that (1) varians of faults of student are (a) datafault is 13.85%, (b) fault in interpretating language is 2,59%, (c) fault in usingparentheses is 7,36%, (d) fault in distributing is 19,05%, (e) fault in understandingdefinition or theorem is 32,47%, (f) fault in applying distributif characteristic fornon distributif operation is 6,93%, and (g) technical fault is 16,45%; (2) variansdifficulties of student are (a) difficulties in understanding algebra form operationconcept by right, (b) difficulties in understanding algebra form symbols, (c)difficulties in using operation or multiplication sign rule, and (d) difficulties intranslating indonesian language to mathematic language.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Segala Puji syukur atas limpahan anugerah dari Allah Bapa di Surga,

    sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini diajukan sebagai

    salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi

    Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

    Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,

    Yogyakarta.

    Banyak hambatan dan rintangan yang penulis alami dalam proses penyusunan

    skripsi ini. Namun, karena anugerah-Nya, keterlibatan, dan bantuan dari berbagai

    pihak sehingga penulis dapat melaluinya dengan baik. Oleh karena itu, dalam

    kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak,

    antara lain:

    1. Bapak Drs. A. Mardjono selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan

    waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan kepada penulis

    dengan sabar. Terima kasih atas segala motivasi, saran, dan kritik selama

    penyusunan skripsi ini.

    2. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Kaprodi Pendidikan Matematika.

    3. Kepala Sekolah dan Bapak-Ibu guru SMP Negeri 4 Purworejo. Terima kasih

    atas kesempatan dan ijin yang diberikan.

    4. Bapak Drs. Herfan Arifin, guru matematika kelas VIII SMP Negeri 4

    Purworejo. Terima kasih atas kesempatan dan bantuan yang diberikan.

    5. Segenap dosen dan seluruh staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika

    dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sanata Dharma.

    6. Keluargaku: Bapak Yachintus Sri Pamudji dan Ibu Kristina Djumini,

    Albertus Novianto Nugroho-Retno Christyo Ekowati, Maria Anna Dwi

    Hastuti, dan keponakanku Natania Jestine Putri Nugroho. Terima kasih atas

    doa, semangat, dukungan, dan dorongan untuk segera menyelesaikan skripsi.

    7. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini yang tidak dapat

    penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas doa, kebersamaan,

    dukungan, dan dorongan untuk segera menyelesaikan skripsi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada

    skripsi ini. Saran dan kritik selalu penulis harapkan demi perbaikan di masa yang

    akan datang.

    Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

    kemajuan dan perkembangan pendidikan dan pembaca pada umumnya.

    Penulis

    Maria Immaculata Susi Widya Hesti

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

    HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ........... vi

    ABSTRAK ....................................................................................................... vii

    ABSTRACT....................................................................................................... viii

    KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

    DAFTAR ISI.................................................................................................... xi

    DAFTAR TABEL............................................................................................ xiii

    DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xiv

    DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xv

    BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1

    A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

    B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 2

    C. Pembatasan Masalah......................................................................... 3

    D. Rumusan Masalah............................................................................. 3

    E. Tujuan Penelitian.............................................................................. .......4

    F. Batasan Istilah................................................................................... 4

    G. Manfaat Penelitian............................................................................ 5

    BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 6

    A. Hakekat Belajar Matematika ............................................................ 6

    B. Keterampilan Memecahkan Masalah ............................................... 8

    C. Belajar Tuntas Sebagai Kriteria Keberhasilan Kegiatan Belajar

    Mengajar ........................................................................................... 9

    D. Pengertian Kesalahan ....................................................................... .......9

    E. Kategori Jenis Kesalahan.................................................................. 10

    F. Pengertian Kesulitan Belajar ............................................................ 19

    G. Diagnosis Kesulitan Belajar ............................................................. 20

    H. Hal-Hal yang Menyebabkan Siswa Mengalami Kesulitan Belajar .. .....24

    I. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar .................................... .....24

    J. Materi dalam Pokok Bahasan Operasi Bentuk aljabar ..................... 25

    K. Kerangka Berpikir ............................................................................ 35

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    BAB III METODE PENELITIAN................................................................... .....36

    A. Jenis Penelitian ................................................................................. 36

    B. Subyek penelitian ............................................................................. 36

    C. Bentuk Data dan Teknik Pengumpulan Data ................................... .....37

    D. Instrumen Pengumpulan Data .......................................................... 39

    E. Keabsahan Data ................................................................................ 40

    F. Teknik Analisis Data ........................................................................ 41

    BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, DATA PENELITIAN, ANALISIS

    DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... .....44

    A. Pelaksanaan Penelitian ..................................................................... 44

    B. Data Penelitian.................................................................................. 45

    C. Analisis Data Penelitian.................................................................... 82

    D. Pembahasan ...................................................................................... 90

    BAB V PENUTUP........................................................................................... 96

    A. Kesimpulan....................................................................................... 96

    B. Kelebihan dan Keterbatasan Penelitian ............................................ 98

    C. Saran ................................................................................................. 99

    DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 101

    LAMPIRAN..................................................................................................... 103

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Tes Diagnosis ........................................................ 39

    Tabel 4.1 Kegiatan Pelaksanaan Penelitian................................................... 44

    Tabel 4.2 Kesalahan Siswa Kelas VIIIF pada Sub Pokok Bahasan Istilah-Istilah

    dalam Operasi Bentuk Aljabar ..................................................... 46

    Tabel 4.3 Kesalahan Siswa Kelas VIIIF pada Sub Pokok Bahasan Penjumlahan

    Bentuk Aljabar .............................................................................. 49

    Tabel 4.4 Kesalahan Siswa Kelas VIIIF pada Sub Pokok Bahasan Pengurangan

    Bentuk Aljabar .............................................................................. 51

    Tabel 4.5 Kesalahan Siswa Kelas VIIIF pada Sub Pokok Bahasan Perkalian

    Bentuk Aljabar .............................................................................. 53

    Tabel 4.6 Kesalahan Siswa Kelas VIIIF pada Sub Pokok Bahasan Pembagian

    Bentuk Aljabar .............................................................................. 57

    Tabel 4.7 Kesalahan Siswa Kelas VIIIF pada Sub Pokok Bahasan Pemangkatan

    Bentuk Aljabar .............................................................................. 59

    Tabel 4.8 Rekapitulasi Mengenai Jenis-Jenis Kesalahan yang dilakukan Siswa

    Kelas VIIIF dalam Mengerjakan Soal-Soal Operasi Bentuk Aljabar 62

    Tabel 4.9 Kesalahan Siswa Kelas VIIIF pada Sub Pokok Bahasan Istilah-Istilah

    dalam Operasi Bentuk Aljabar dari Hasil Wawancara.................. 67

    Tabel 4.10 Kesalahan Siswa Kelas VIIIF pada Sub Pokok Bahasan Penjumlahan

    Bentuk Aljabar dari Hasil Wawancara.......................................... .....69

    Tabel 4.11 Kesalahan Siswa Kelas VIIIF pada Sub Pokok Bahasan Pengurangan

    Bentuk Aljabar dari Hasil Wawancara.......................................... 70

    Tabel 4.12 Kesalahan Siswa Kelas VIIIF pada Sub Pokok Bahasan Perkalian

    Bentuk Aljabar dari Hasil Wawancara.......................................... 73

    Tabel 4.13 Kesalahan Siswa Kelas VIIIF pada Sub Pokok Bahasan Pembagian

    Bentuk Aljabar dari Hasil Wawancara.......................................... 74

    Tabel 4.14 Kesalahan Siswa Kelas VIIIF pada Sub Pokok Bahasan Pemangkatan

    Bentuk Aljabar dari Hasil Wawancara.......................................... 76

    Tabel 4.15 Rekapitulasi Mengenai Jenis-Jenis Kesalahan yang dilakukan Siswa

    Kelas VIIIF yang Diwawancarai dalam Mengerjakan Soal-Soal

    Operasi Bentuk Aljabar................................................................. 79

    Tabel 4.16 Analisis Mengenai Jenis-Jenis Kesalahan yang dilakukan Siswa Kelas

    VIIIF dalam Mengerjakan Soal-Soal Operasi Bentuk Aljabar ..... 83

    Tabel 4.17 Analisis Mengenai Jenis-Jenis Kesalahan yang dilakukan Siswa Kelas

    VIIIF yang Diwawancarai dalam Mengerjakan Soal-Soal Operasi

    Bentuk Aljabar .............................................................................. 87

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    DAFTAR BAGAN

    Bagan 3.1 Pemilihan Sepuluh Siswa yang Diwawancarai............................... 38

    Bagan 3.2 Proses Pengelompokan Jenis Kesalahan......................................... 43

    Bagan 4.1 Hasil Pemilihan Sepuluh Siswa yang Diwawancarai ..................... 65

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    BAFTAR LAMPIRAN

    1. Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas VIIIF ................................................. 104

    2. Lembar Soal Tes Diagnosis ...................................................................... 105

    3. Kunci Jawaban Soal Tes Diagnosis .......................................................... 107

    4. Hasil Pekerjaan Sepuluh Siswa yang di Wawancarai dalam Lembar Jawab

    Tes Diagnosis............................................................................................ 110

    5. Kesalahan-Kesalahan yang Dilakukan Siswa dalam Mengerjakan Soal Tes

    Diagnosis................................................................................................... 124

    6. Transkrip Hasil Wawancara...................................................................... ...146

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Dari berbagai macam bidang studi yang diajarkan di sekolah,

    matematika merupakan bidang studi yang biasanya dianggap paling sulit

    bagi siswa yang berkesulitan belajar. Meskipun demikian, semua orang

    harus mempelajarinya karena merupakan sarana untuk memecahkan

    masalah kehidupan sehari-hari dan sarana untuk mempelajari berbagai

    bidang yang lain.

    Wawancara dengan guru matematika kelas VIII SMP Negeri 4

    Purworejo yang dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober 2010, menunjukkan

    bahwa dalam sekelompok siswa yang belajar dalam suatu kelas, diketahui

    siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Purworejo masih mengalami kesulitan

    dalam mempelajari materi operasi bentuk aljabar. Kesulitan tersebut dapat

    dilihat dari beberapa kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan

    soal-soal latihan maupun ulangan harian yang berkaitan dengan operasi

    bentuk aljabar. Guru matematika kelas VIII tersebut mempertegas, bahwa

    untuk materi operasi bentuk aljabar kebanyakan siswa melakukan kesalahan

    pada sub pokok bahasan perkalian, pembagian dan pemangkatan bentuk

    aljabar. Kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal

    tersebut antara lain disebabkan oleh kurangnya pemahaman siswa akan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    definisi dari operasi pada aljabar, kurang terampilnya siswa dalam

    menggunakan operasi pada aljabar dan kecerobohan yang dilakukan siswa.

    Adapun alasan peneliti memilih pokok bahasan operasi bentuk aljabar

    adalah materi operasi bentuk aljabar pernah dipelajari pada saat kelas VII

    semester 1, namun pada saat siswa kelas VIII dan mendapatkan materi

    tersebut diketahui siswa masih mengalami kesulitan dalam mempelajarinya.

    Hal itu ditunjukkan dari hasil ulangan harian, masih banyak siswa yang

    nilainya di bawah batas lulus untuk setiap kelas. Disamping itu, penguasaan

    materi operasi bentuk aljabar sangat penting karena akan menjadi dasar bagi

    siswa untuk mempelajari materi-materi selanjutnya, seperti relasi, fungsi,

    persamaan linear dua variabel, dan lain-lain.

    Melihat situasi yang telah disebutkan di atas, maka peneliti tertarik

    untuk mengadakan penelitian dengan tema: “Diagnosis Kesulitan Belajar

    Matematika dalam Menyelesaikan Soal pada Pokok Bahasan Operasi

    Bentuk Aljabar untuk Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Purworejo Tahun

    Pelajaran 2010/2011 ”.

    B. Identifikasi Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat

    diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

    Masih ada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Purworejo yang mengalami

    kesulitan dalam memahami materi operasi bentuk aljabar. Kesulitan tersebut

    tampak dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    soal-soal yang berkaitan dengan operasi bentuk aljabar. Dimana penguasaan

    materi operasi bentuk aljabar sangat penting karena akan menjadi dasar bagi

    siswa untuk mempelajari materi-materi selanjutnya, seperti relasi, fungsi,

    persamaan linear dua variabel, dan lain-lain.

    C. Pembatasan Masalah

    Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas, serta dengan

    mempertimbangkan keterbatasan kemampuan, waktu, dan biaya maka

    dalam penelitian ini masalah yang dibahas dibatasi lingkupnya pada

    diagnosis kesulitan belajar siswa dalam menyelesaikan soal pada pokok

    bahasan operasi bentuk aljabar untuk siswa kelas VIIIF SMP Negeri 4

    Purworejo tahun ajaran 2010/2011.

    D. Rumusan Masalah

    Berdasarkan batasan masalah tersebut di atas, maka permasalahan yang

    diajukan dalam penelitian ini:

    1. Apa saja jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan

    soal-soal pada pokok bahasan operasi bentuk aljabar?

    2. Apa saja jenis kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal-

    soal pada pokok bahasan operasi bentuk aljabar?

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    E. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini

    adalah untuk:

    1. Mengetahui jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan

    soal-soal pada pokok bahasan operasi bentuk aljabar.

    2. Mengetahui jenis kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan

    soal-soal pada pokok bahasan operasi bentuk aljabar.

    F. Batasan Istilah

    1. Kesalahan

    Kesalahan adalah hasil tindakan yang tidak tepat, yang menyimpang dari

    aturan norma atau suatu sistem yang sudah ditentukan. Kesalahan yang

    dimaksud dalam penelitian ini adalah penyimpangan pada hasil pekerjaan

    tertulis siswa dalam menyelesaikan soal-soal operasi bentuk aljabar yang

    diberikan.

    2. Kesulitan belajar

    Kesulitan belajar adalah suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai

    oleh adanya hambatan-hambatan tertentu dalam mencapai hasil belajar.

    Dalam penelitian ini kesulitan belajar dibatasi pada hambatan yang

    dilihat dari jawaban siswa yang salah dalam menyelesaikan soal-soal

    operasi bentuk aljabar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    3. Operasi bentuk aljabar

    Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan operasi bentuk aljabar

    adalah penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan

    pemangkatan bentuk aljabar.

    G. Manfaat Penelitian

    Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

    1. Guru bidang studi matematika

    Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan guru bidang studi

    matematika dalam mendiagnosis kesulitan belajar siswa.

    2. Peneliti

    Penelitian ini memberikan pengalaman dalam rangka meningkatkan

    wawasan dan pengetahuan sebagai calon guru bidang studi matematika

    serta memberikan pengalaman dalam rangka karya ilmiah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Dalam bab ini, pertama akan dibahas mengenai hakekat belajar matematika.

    Kedua, akan dibahas mengenai keterampilan memecahkan masalah. Ketiga, akan

    dibahas mengenai belajar tuntas sebagai kriteria keberhasilan belajar mengajar.

    Keempat, akan dibahas mengenai pengertian kesalahan. Kelima, akan dibahas

    mengenai kategori jenis kesalahan oleh Hadar, dkk (dalam Nugraheni, 2009) dan

    Dawkins (2006). Keenam, akan dibahas mengenai pengertian kesulitan belajar.

    Ketujuh, akan dibahas mengenai diagnosis kesulitan belajar. Kedelapan, akan

    dibahas mengenai hal-hal yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar.

    Kesembilan, akan dibahas mengenai standar kompetensi dan kompetensi dasar

    dan pembahasan kesepuluh mengenai materi operasi bentuk aljabar.

    A. Hakekat Belajar Matematika

    Jerome Bruner (dalam Octaviati, 2004) mengungkapkan belajar

    matematika adalah belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur

    matematika yang terdapat dalam materi-materi yang dipelajari serta

    menjalankan hubungan antara konsep-konsep dengan struktur-struktur itu.

    Konsep matematika merupakan ide abstrak yang diberi simbol-simbol, maka

    konsep-konsep matematika harus dipahami lebih dahulu sebelum

    memanipulasi simbol-simbol.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    Menurut Gagne (dalam Ruseffendi, 1980), dalam belajar matematika ada

    dua objek yang dapat diperoleh siswa yaitu objek langsung dan objek tidak

    langsung.

    1. Objek langsung meliputi:

    a. Fakta

    Fakta adalah sembarang semufakatan dalam matematika. Fakta

    matematika meliputi istilah (nama), notasi (lambang), dan semufakta

    lain.

    Contoh: Bilangan berpangkat ditulis dalam bentuk ܽ, dimana ܽ adalah

    bilangan pokok dan ݊ adalah pangkat.

    b. Konsep

    Konsep adalah pengertian yang dapat digunakan atau memungkinkan

    seseorang untuk mengelompokkan atau menggolongkan sesuatu objek.

    Contoh: Bilangan rasional, segitiga, dan sebagainnya.

    c. Aturan (prinsip)

    Aturan adalah rangkaian konsep beserta hubungannya.

    Contoh: ܽ × ܽ = ܽା, dengan ܴܽ߳, dan ݍ bilangan bulat.

    d. Keterampilan

    Keterampilan dalam matematika adalah pengerjaan dan prosedur yang

    harus dikuasai siswa dengan kecepatan dan ketepatan yang tinggi.

    Contoh: Dapat mengalikan dua atau lebih bentuk akar dengan singkat.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    2. Objek tidak langsung meliputi:

    Kemampuan menyelidiki dan memecahkan masalah, mandiri dalam

    belajar maupun bekerja, bersikap positif terhadap matematika, serta tahu

    bagaimana semestinya belajar.

    B. Keterampilan Memecahkan Masalah

    Berbagai keterampilan diperlukan untuk meningkatkan kemampuan

    memecahkan masalah antara lain:

    1. Memahami soal: memahami dan mengidentifikasi apa fakta atau informasi

    yang diberikan, apa yang ditanyakan, diminta untuk dicari atau dibuktikan.

    2. Memilih pendekatan atau strategi pemecahan. Misalnya, menggambarkan

    masalah dalam bentuk diagram, memilih dan menggunakan pengetahuan

    aljabar yang diketahui dan konsep yang relevan untuk membentuk model

    atau kalimat matematika.

    3. Menyelesaikan model: melakukan operasi hitung secara benar dalam

    menerapkan strategi untuk mendapatkan solusi dan masalah.

    4. Menafsirkan solusi: memperkirakan dan memeriksa kebenaran jawaban,

    masuk akalnya jawaban, dan apakah memberikan pemecahan terhadap

    masalah semula.

    (http://idb4.wikispaces.com/file/view/lr4003BAB+II.pdf), diakses pada

    tanggal 30 Juli 2010.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    C. Belajar Tuntas Sebagai Kriteria Keberhasilan Kegiatan Belajar

    Mengajar

    Menurut Entang (1984) belajar tuntas adalah pencapaian taraf

    penguasaan minimal yang ditetapkan untuk setiap bahan pelajaran sehingga

    dapat dikuasai sepenuhnya oleh sekelompok siswa. Persyaratan (kriteria)

    minimal penguasaan bahan tersebut adalah 75%. Bila persentase ini belum

    tercapai, siswa harus dibantu sehingga akhirnya mencapai penguasaan pada

    taraf tersebut. Batas minimal penguasaan ini kadang-kadang dijadikan dasar

    kelulusan bagi siswa yang mempelajari bahan tersebut.

    Dalam penelitian ini untuk menentukan kriteria minimal yang harus

    dikuasai siswa, peneliti menggunakan perhitungan/analisis kriteria minimal

    (KKM), yaitu 64%. KKM tersebut dibuat berdasarkan musyawarah guru mata

    pelajaran (MGMP) SMP Negeri 4 Purworejo Tahun Pelajaran 2009/2010.

    D. Pengertian Kesalahan

    Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kesalahan secara umum dapat

    dipandang sebagai hasil tindakan yang tidak tepat, yang menyimpang dari

    aturan norma atau sistem yang sudah ditentukan. Tindakan yang tidak tepat

    itu dapat mengakibatkan tujuan tidak tercapai secara maksimal atau bahkan

    gagal. Kesalahan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penyimpangan

    pada hasil pekerjaan tertulis siswa dalam menyelesaikan soal-soal operasi

    bentuk aljabar yang diberikan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    E. Kategori Jenis Kesalahan

    Beberapa tokoh telah melakukan penelitian mengenai kesalahan pada

    topik matematika dan membuat klasifikasi kesalahan yang dilakukan oleh

    siswa, antara lain:

    1. Hadar, dkk (dalam Nugraheni, 2009) mengemukakan kategori jenis

    kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal matematika sebagai berikut:

    a. Kesalahan data

    Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan yang dapat dihubungkan

    dengan ketidaksesuaian antara data yang diketahui dengan data yang

    dikutip oleh siswa. Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan:

    1) Menambahkan data yang tidak ada hubungannya dengan soal.

    2) Mengabaikan data penting yang diberikan.

    3) Menguraikan syarat-syarat (dalam pembuktian, perhitungan)

    yang sebenarnya tidak dibutuhkan dalam masalah.

    4) Mengartikan informasi tidak sesuai dengan teks yang

    sebenarnya.

    5) Mengganti syarat yang ditentukan dengan informasi lain yang

    tidak sesuai.

    6) Menggunakan nilai suatu variabel untuk variabel yang lain.

    7) Salah menyalin soal.

    b. Kesalahan menginterpretasikan bahasa

    Yang termasuk dalam kategori ini adalah:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    1) Mengubah bahasa sehari-hari ke dalam bentuk persamaan

    matematika dengan arti yang berbeda.

    2) Menuliskan simbol dari suatu konsep dengan simbol lain yang

    artinya berbeda.

    3) Salah mengartikan grafik.

    c. Kesalahan menggunakan logika untuk menarik kesimpulan

    Yang termasuk dalam kategori ini adalah kesalahan-kesalahan dalam

    menarik kesimpulan dari suatu informasi yang diberikan atau dari

    kesimpulan sebelumnya, yaitu:

    1) Dari pernyataan implikasi ⇒ ,ݍ siswa menarik kesimpulan

    sebagai berikut:

    Bila ݍ diketahui terjadi maka pasti terjadi.

    Bila salah maka ݍ pasti juga salah.

    2) Mengambil kesimpulan tidak benar, misalnya memberikan ݍ

    sebagai akibat dari tanpa dapat menjelaskan urutan

    pembuktian yang betul.

    d. Kesalahan menggunakan definisi atau teorema

    Kesalahan ini merupakan penyimpangan dari prinsip, aturan,

    teorema atau definisi yang pokok dan khas. Kategori ini meliputi

    kesalahan-kesalahan sebagai berikut:

    1) Menerapkan suatu teorema pada kondisi yang tidak sesuai,

    misalnya menerapkan aturan sinus,

    ௦ఈ=

    ௦ఉ;dimana unsur-

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    unsur ܽ dan ߙ tidak terdapat pada segitiga yang memuat unsur-

    unsur ܾ dan .ߚ

    2) Menerapkan sifat distributif untuk fungsi atau operasi yang

    bukan distributif. Misalnya:

    (ܽ+ )ܾ = ܽ + ܾ

    3) Tidak teliti atau tidak tepat dalam mengutip definisi, rumus, atau

    teorema. Misalnya:

    (ܽ− )ܾଶ = ܽଶ + 2ܾܽ− ܾଶ

    e. Penyelesaian yang tidak diperiksa kembali

    Kesalahan ini terjadi jika setiap langkah yang ditempuh oleh siswa

    benar, akan tetapi hasil akhir yang diberikan bukan penyelesaian dari

    soal yang dikerjakan.

    f. Kesalahan teknis

    Yang termasuk dalam kategori ini adalah :

    1) Kesalahan perhitungan.

    2) Kesalahan dalam mengutip data dari tabel.

    3) Kesalahan dalam memanipulasi simbol-simbol aljabar dasar,

    misalnya: menulis ܽ− 4 × ܾ− 4 sebagai pengganti dari

    (ܽ− 4)(ܾ− 4).

    2. Dawkins (2006) mengemukakan beberapa kesalahan yang sering

    dilakukan siswa dalam mengerjakan soal-soal aljabar sebagai berikut:

    a. Kesalahan dalam pembagian dengan bilangan nol

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    Kesalahan yang sering dilakukan siswa dalam pembagian dengan

    bilangan nol yaitu menghitung2

    0= 0 atau

    = 2 . Pembagian dengan

    bilangan nol yang benar, yaitu bahwa2

    0= tidak didefinisikan.

    b. Kesalahan dalam penggunaan tanda kurung

    Kesalahan ini disebabkan karena siswa tidak paham pentingnya

    penggunaan tanda kurung atau siswa menganggap tanda kurung

    tidak diperlukan dalam langkah-langkah tertentu.

    Contoh:

    1) Menentukan kuadrat dari ݔ4

    Benar Tidak Benar

    ଶ(ݔ4) = (4)ଶ(ݔ)ଶ = ଶݔ16 ଶ(ݔ4) = ଶݔ4

    Dalam kasus ini tanda kurung digunakan untuk meyakinkan

    bahwa yang dikuadratkan adalah ݔ4 bukan hanya ݔ saja.

    2) Menentukan kuadrat dari −2

    Benar Tidak Benar

    (−2)ଶ = (−2)(−2) = 4 (−2)ଶ = −(2)(2) = −4

    Banyak siswa sebenarnya tahu bahwa secara teknik mereka

    diharuskan mengkuadratkan −2, tetapi mereka malas dan tidak

    menuliskan tanda kurung dengan alasan mereka akan mengingat

    tanda kurung saat memeriksa kembali hasil pekerjaan mereka.

    Namun banyak siswa akhirnya lupa tanda kurung dan

    menuliskan −4 pada akhir pekerjaan.

    3) Mengurangkan 4ܽ− 5 dari ܽଶ + 3ܽ− 5

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    Benar Tidak Benar

    ܽଶ + 3ܽ− 5 − (4ܽ− 5) ܽଶ + 3ܽ− 5 − 4ܽ− 5

    = ܽଶ + 3ܽ− 5 − 4ܽ+ 5 = ܽଶ − ܽ− 10

    = ܽଶ − ܽ

    c. Kesalahan dalam mendistribusikan

    Contoh:

    1) Mengalikan ଶݔ2)4 − 10)

    Benar Tidak Benar

    ଶݔ2)4 − 10) = ଶݔ8 − 40 ଶݔ2)4 − 10) = ଶݔ8 − 10

    2) Mengalikan −ݔ2)3 5)ଶ

    Benar Tidak Benar

    −ݔ2)3 5)ଶ −ݔ2)3 5)ଶ

    = ଶݔ4)3 − +ݔ20 25) = −ݔ6) 15)ଶ

    = ଶݔ12 − +ݔ60 75 = ଶݔ36 − +ݔ180 225

    d. Kesalahan dalam mengasumsikan penjumlahan

    Kesalahan ini terjadi saat siswa mengasumsikan bahwa sifat pada

    +ݔ)2 (ݕ = +ݔ2 ݕ2 akan berlaku untuk semua bentuk aljabar yang

    mirip dengan bentuk tersebut. Beriku ini bentuk aljabar yang

    dianggap mempunyai sifat yang sama dengan +ݔ)2 (ݕ = +ݔ2 ݕ2

    oleh siswa: +ݔ) ଶ(ݕ = ଶݔ + ଶݕ .

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    e. Kesalahan dalam mengerjakan soal dengan

    menghilangkan/menghapuskan variabel, koefisien, atau konstanta.

    f. Kesalahan dalam menggunakan notasi pecahan

    Kesalahan yang sering terjadi yaitu dalam menggunakan notasi ‘/’

    untuk menunjukkan pecahan, contohnya 2/3. Notasi ini tidak

    masalah digunakan dalam menotasikan 2/3, tetapi akan menjadi

    masalah jika digunakan dalam menuliskan ݔ2/3 karena ݔ2/3 dapat

    memiliki dua makna yang berbeda, yaitu2

    3ݔ atau

    ଷ௫. Dalam hal ini

    siswa belum tentu mengerti pecahan mana yang dimaksudkan.

    3. Dalam penelitian ini klasifikasi kesalahan yang digunakan dibuat dengan

    mengambil beberapa hasil penelitian yang dilakukan oleh Hadar, dkk

    (dalam Nugraheni, 2009) dan Dawkins (2006). Klasfikasi kesalahan

    tersebut digunakan untuk membantu peneliti dalam menganalisis data

    penelitian. Adapun klasifikasi kesalahan yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah:

    a. Kesalahan Data. (Sa)

    Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan yang dapat dihubungkan

    dengan ketidaksesuaian antara data yang diketahui dengan data yang

    dikutip oleh siswa. Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan:

    1) Menambahkan data yang tidak ada hubungannya dengan soal.

    (Sa.1)

    2) Mengabaikan data penting yang diberikan. (Sa.2)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    3) Mengartikan informasi tidak sesuai dengan teks yang

    sebenarnya. (Sa.3)

    4) Mengganti syarat yang ditentukan dengan informasi lain yang

    tidak sesuai. (Sa.4)

    5) Menggunakan nilai suatu variabel untuk variabel yang lain.

    (Sa.5)

    6) Salah menyalin soal. (Sa.6)

    b. Kesalahan menginterpretasikan bahasa, yaitu mengubah bahasa

    sehari-hari ke dalam bentuk persamaan matematika dengan arti yang

    berbeda. (Sb)

    c. Kesalahan dalam penggunaan tanda kurung. (Sc)

    Kesalahan ini disebabkan karena siswa tidak paham pentingnyga

    penggunaan tanda kurung atau siswa menganggap tanda kurung

    tidak diperlukan dalam langkah-langkah tertentu.

    Contoh:

    1) Menentukan kuadrat dari ݔ4

    Benar Tidak Benar

    ଶ(ݔ4) = (4)ଶ(ݔ)ଶ = ଶݔ16 ଶ(ݔ4) = ଶݔ4

    Dalam kasus ini tanda kurung digunakan untuk meyakinkan

    bahwa yang dikuadratkan adalah ݔ4 bukan hanya ݔ saja.

    2) Menentukan kuadrat dari −2

    Benar Tidak Benar

    (−2)ଶ = (−2)(−2) = 4 (−2)ଶ = −(2)(2) = −4

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    Banyak siswa sebenarnya tahu bahwa secara teknik mereka

    diharuskan mengkuadratkan −2, tetapi mereka malas dan tidak

    menuliskan tanda kurung dengan alasan mereka akan mengingat

    tanda kurung saat memeriksa kembali hasil pekerjaan mereka.

    Namun banyak siswa akhirnya lupa tanda kurung dan

    menuliskan −4 pada akhir pekerjaan.

    3) Mengurangkan 4ܽ− 5 dari ܽଶ + 3ܽ− 5

    Benar Tidak Benar

    ܽଶ + 3ܽ− 5 − (4ܽ− 5) ܽଶ + 3ܽ− 5 − 4ܽ− 5

    = ܽଶ + 3ܽ− 5 − 4ܽ+ 5 = ܽଶ − ܽ− 10

    = ܽଶ − ܽ

    d. Kesalahan dalam mendistribusikan. (Sd)

    Contoh:

    1) Mengalikan ଶݔ2)4 − 10)

    Benar Tidak Benar

    ଶݔ2)4 − 10) = ଶݔ8 − 40 ଶݔ2)4 − 10) = ଶݔ8 − 10

    2) Mengalikan −ݔ2)3 5)ଶ

    Benar Tidak Benar

    −ݔ2)3 5)ଶ −ݔ2)3 5)ଶ

    = ଶݔ4)3 − +ݔ20 25) = −ݔ6) 15)ଶ

    = ଶݔ12 − +ݔ60 75 = ଶݔ36 − +ݔ180 225

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    e. Kesalahan memahami definisi atau teorema. (Se)

    Kesalahan ini merupakan penyimpangan dari definisi atau teorema

    yang pokok dan khas.

    1) Kesalahan memahami definisi (Se.1)

    Misal: Variabel dari bentuk aljabar adalahݎଶݍ6− ݎଶݍ

    2) Kesalahan memahami teorema (Se.2)

    Misal: ܽ × ܽ = ܽ ×

    f. Kesalahan dalam menerapkan sifat distributif untuk operasi yang

    bukan distributif. (Sf)

    Misal: +ݔ) ଶ(ݕ = ଶݔ + ଶݕ

    g. Kesalahan dalam mengerjakan soal dengan menghilangkan atau

    menghapuskan variabel, koefisien, atau konstanta. (Sg)

    h. Kesalahan teknis. (Sh)

    Yang termasuk dalam kategori ini adalah :

    1) Kesalahan perhitungan. (Sh.1)

    2) Kesalahan dalam memanipulasi simbol-simbol aljabar dasar.

    (Sh.2)

    Misalnya: menulis ܽ− 4 × ܾ− 4 sebagai pengganti dari

    (ܽ− 4)(ܾ− 4)

    i. Penyelesaian yang tidak diperiksa kembali. (Si)

    Kesalahan ini terjadi jika setiap langkah yang ditempuh oleh siswa

    benar, akan tetapi hasil akhir yang diberikan bukan penyelesaian dari

    soal yang dikerjakan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    F. Pengertian Kesulitan Belajar

    Definisi kesulitan belajar menurut Warkitri, dkk adalah suatu gejala yang

    nampak pada siswa yang ditandai adanya hasil belajar rendah dibanding

    dengan prestasi yang dicapai sebelumnya. Jadi, kesulitan belajar itu

    merupakan suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai oleh adanya

    hambatan-hambatan tertentu dalam mencapai hasil belajar.

    (http://idb4.wikispaces.com/file/view/lr4003BAB+II.pdf), diakses pada

    tanggal 30 juli 2010.

    Sedangkan M. Alisuf Sabri mengemukakan bahwa kesulitan belajar

    adalah kesukaran siswa dalam menerima atau menyerap pelajaran disekolah,

    kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa ini terjadi pada waktu mengikuti

    pelajaran yang disampaikan atau ditugaskan oleh seorang guru.

    (http://idb4.wikispaces.com/file/view/lr4003BAB+II.pdf), diakses pada

    tanggal 30 juli 2010.

    Dari kedua definisi kesulitan belajar di atas, peneliti mencoba untuk

    menguraikan definisi kesulitan belajar adalah suatu kondisi dalam proses

    belajar yang ditandai oleh adanya hambatan-hambatan tertentu dalam

    mencapai hasil belajar. Dalam penelitian ini kesulitan belajar dibatasi pada

    hambatan yang dilihat dari jawaban siswa yang salah dalam menyelesaikan

    soal-soal operasi bentuk aljabar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    G. Diagnosis Kesulitan Belajar

    1. Pengertian Diagnosis Kesulitan Belajar

    Sebelum menerapkan alternatif pemecahan masalah kesulitan belajar

    siswa, guru sangat dianjurkan untuk terlebih dahulu melakukan identifikasi

    (upaya mengenali gejala dengan cermat) terhadap fenomena yang

    menunjukkan kemungkinan adanya kesulitan belajar yang melanda siswa

    tersebut. Upaya seperti ini disebut diagnosis yang bertujuan menetapkan

    “jenis penyakit” yakni jenis kesulitan belajar siswa. Dalam melakukan

    diagnosis diperlukan adanya prosedur yang terdiri atas langkah-langkah

    tertentu yang diorientasikan pada ditemukannya kesulitan belajar jenis

    tertentu yang dialami siswa. Prosedur seperti ini dikenal sebagai

    “diagnostik” kesulitan belajar. (http://idb4.wikispaces.com/

    file/view/lr4003BAB+II.pdf), diakses pada tanggal 30 juli 2010.

    2. Langkah-Langkah Diagnostik

    Banyak langkah-langkah diagnostik yang dapat ditempuh guru antara lain

    yang cukup terkenal adalah menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono

    sebagaimana yang dikutip Wardani (1991) diagnosis dapat berupa hal-hal

    sebagai berikut:

    a. Keputusan mengenai jenis-jenis kesulitan belajar anak.

    b. Keputusan mengenai hal-hal yang ikut menjadi penyebab kesulitan

    belajar.

    (http://idb4.wikispaces.com/file/view/lr4003BAB+II.pdf), diakses pada

    tanggal 30 juli 2010.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    3. Teknik Diagnosis

    Burton (dalam Entang, 1984) mengemukakan teknik diagnosis, ialah

    berdasarkan kepada teknik dan instrumen yang digunakan dalam

    pelaksanaannya sebagai berikut :

    a. Diagnosis umum

    Pada tahap ini lazimnya dipergunakan tes baku seperti yang

    dipergunakan untuk evaluasi hasil belajar. Tujuannya adalah untuk

    menemukan siapakah siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar

    tersebut.

    b. Diagnosis analitis

    Pada tahap ini lazimnya yang digunakan ialah tes diagnostik.

    Tujuannya adalah untuk mengetahui dimana letak kesulitan belajar

    tersebut.

    c. Diagnostik psikologis

    Pada tahap ini teknik pendekatan atau instrumen yang digunakan antara

    lain: Observasi dan wawancara.

    Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik diagnosis analitis

    dan psikologis.

    4. Alat Diagnosis Belajar

    Tes diagnosis disusun khusus untuk tujuan diagnostik yaitu untuk

    mengungkapkan kesulitan belajar yang dialami siswa.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    a. Ciri-ciri tes diagnostik

    Gronlund (dalam Octaviati, 2004), menjelaskan bahwa tes

    diagnostik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

    1) Tes ini memusatkan diri pada pencapaian tujuan dalam bidang yang

    akan didiagnosis.

    2) Memuat perincian “nilai” (skor) yang lebih luas untuk setiap bagian

    tes, dengan demikian mengandung butir tes yang cukup banyak

    untuk mengetes setiap kemampuan. Dengan cukup banyaknya butir

    tes yang digunakan maka kelemahan-kelemahan siswa akan terlihat

    lebih jelas.

    3) Butir-butir tes disusun berdasarkan analisis yang cermat tentang

    keterampilan khusus yang berperan dalam keberhasilan belajar dan

    suatu studi tentang kesalahan yang umum dibuat oleh para siswa.

    4) Agar pencapaian siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat

    diukur dengan cermat, maka tingkat kesukaran tes diagnostik pada

    umumnya rendah. Tujuannya supaya letak kesulitannya dapat

    dilokalisasi dengan baik.

    b. Langkah-langkah dalam penyusunan alat-alat penilaian

    Menurut Sudjana (1990) dalam kaitannya dengan penyusunan alat-

    alat penilaian ada beberapa langkah yang harus ditempuh, yaitu:

    1) Menelaah kurikulum dan buku pelajaran agar dapat ditentukan

    lingkup pertanyaan, terutama materi pelajaran, baik luasnya maupun

    kedalamannya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    2) Merumuskan tujuan instruksional khusus sehingga jelas betul apa

    yang akan dinilai.

    3) Membuat kisi-kisi yang didalamnya termuat ruang lingkup materi

    yang akan diujikan serta proporsinya, tingkat kesulitan soal dan

    proporsinya, jenis alat penilaian yang digunakan, jumlah soal dan

    perkiraan waktu yang diperlukan untuk mengerjakan.

    4) Menyusun soal-soal berdasarkan kisi-kisi.

    5) Membuat kunci jawaban soal.

    c. Bentuk soal yang digunakan

    Dalam penelitian ini tes diagnosis yang digunakan berbentuk tes

    uraian. Hal ini terkait dalam menemukan letak kesulitan dan jenis

    kesulitan yang dihadapi siswa.

    Menurut Sudjana (1990), adapun kelebihan atau keunggulan tes

    uraian ini antara lain adalah:

    1) Mengetahui kemampuan berbahasa baik lisan maupun tulisan,

    dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa, karena

    kemampuan berbahasa sangat membantu dalam memahami

    matematika itu sendiri.

    2) Mengetahui kemampuan berfikir teratur dalam penalaran, yaitu

    berfikir logis, analitis dan sistematis.

    3) Mengukur keterampilan pemecahan masalah.

    4) Peneliti dapat secara langsung melihat proses berfikir siswa.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    H. Hal-Hal yang Menyebabkan Siswa Mengalami Kesulitan Belajar

    Kesulitan belajar pada siswa antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai

    berikut :

    1. Siswa tidak menangkap konsep dengan benar.

    Siswa belum sampai keproses abstraksi dan masih dalam dunia konkret.

    Dia belum sampai kepemahaman yang hanya tahu contoh-contoh, tetapi

    tidak dapat mendeskripsikannya.

    2. Siswa tidak mengerti arti lambang-lambang

    Siswa hanya menuliskan/mengucapkan tanpa dapat menggunakannya.

    Akibatnya, semua kalimat matematika menjadi tidak berarti baginya.

    3. Siswa tidak lancar menggunakan operasi atau prosedur

    Ketidaksamaan menggunakan operasi dan prosedur terdahulu

    berpengaruh kepada pemahaman prosedur lainnya.

    4. Ketidaklengkapan pengetahuan

    Ketidaklengkapan pengetahuan akan menghambat kemampuan siswa

    untuk memecahkan masalah matematika, sementara itu pelajaran terus

    berlanjut secara berjenjang.

    (http://idb4.wikispaces.com/file/view/lr4003BAB+II.pdf), diakses pada

    tanggal 30 Juli 2010.

    I. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

    Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang tercantum dalam KTSP

    berkaitan dengan materi operasi bentuk aljabar adalah:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    1. Standar Kompetensi:

    Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus.

    Standar kompetensi yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada

    memahami bentuk aljabar saja.

    2. Kompetensi Dasar

    a. Memahami dan melakukan operasi aljabar

    b. Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya

    c. Memahami relasi dan fungsi

    d. Menentukan nilai fungsi

    e. Membuat sketsa grafik fungsi aljabar sederhana pada sistem koordinat

    Cartesius

    f. Menentukan gradien, persamaan dan grafik garis lurus

    Sedangkan kompetensi dasar yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi

    pada butir yang berhubungan dengan materi bentuk aljabar, yaitu: butir a.

    J. Materi dalam Pokok Bahasan Operasi Bentuk aljabar

    1. Istilah-Istilah dalam Operasi Bentuk Aljabar

    Sebelum mempelajari pokok bahasan operasi bentuk aljabar

    diharapkan siswa sudah memahami istilah-istilah seperti lambang aljabar,

    variabel, suku aljabar, suku sejenis, konstanta, koefisien, dan bentuk

    aljabar. Istilah-istilah ini sudah pernah dipelajari di kelas VII dan akan

    digunakan kembali untuk mempelajari pokok bahasan operasi bentuk

    aljabar di kelas VIII.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    Menurut Wardhani pengertian dari lambang aljabar, variabel aljabar,

    suku aljabar, suku sejenis, konstanta, dan koefisien adalah sebagai

    berikut:

    a. Lambang aljabar adalah suatu tempat bagi bilangan-bilangan atau

    lambang yang mewakili bilangan-bilangan. Pada sebarang lambang

    aljabar dapat diberikan nilai tertentu sesuai persyaratan yang

    dikehendaki. Contoh lambang aljabar: Pada

    ,,,,;02 xcbacbxax dan 0 adalah lambang-lambang aljabar,

    dengan operasi ”+” dan relasi ”=”.

    b. Variabel aljabar adalah lambang atau gabungan lambang yang

    mewakili sebarang bilangan dalam himpunan semestanya. Pada

    xx ,94 adalah variabel.

    c. Konstanta adalah lambang aljabar yang menunjukkan anggota

    tertentu (berupa bilangan) dalam himpunan semestanya. Contoh:

    94 x , 9 adalah konstanta.

    d. Suku aljabar adalah seperangkat lambang aljabar yang dapat berupa

    variabel atau konstanta dan ditulis tanpa tanda operasi tambah atau

    kurang. Contohnya adalah 4 .ଶݍ,ݖݕݔ,ݍܽ,

    e. Suku-suku sejenis adalah suku-suku aljabar yang variabelnya

    dilambangkan dengan huruf yang sama dan pangkat pada setiap

    variabel yang bersesuaian juga sama. Contoh: yyy 3,5, .

    f. Koefisien adalah bagian konstanta dari suatu suku aljabar yang

    menyatakan banyaknya variabel. Contoh: suku 3݉݊mempunyai

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    konstanta 3 untuk variabel ݉ ,݊ sehingga 3 disebut koefisien

    dari ݉ .݊

    2. Macam-Macam Operasi Bentuk Aljabar

    Operasi pada bentuk aljabar meliputi penjumlahan, pengurangan,

    perkalian, pembagian, dan pemangkatan. Menurut Adinawan (2004)

    dasar dari pembahasan operasi bentuk aljabar adalah aturan perkalian

    tanda berikut ini:

    Hasil kali bilangan positif dengan bilangan positif adalah bilangan

    positif.

    Hasil kali bilangan positif dengan bilangan negatif adalah bilangan

    negatif.

    Hasil kali bilangan negatif dengan bilangan positif adalah bilangan

    negatif.

    Hasil kali bilangan negatif dengan bilangan negatif adalah bilangan

    positif.

    a. Penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar

    ”Operasi penjumlahan dan pengurangan dapat dilakukan

    apabila suku-sukunya sejenis. Untuk suku-suku yang berbeda jenis

    tinggal ditulis saja pada hasil akhirnya” Sukino dan Simangunson

    (2006).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    1) Penjumlahan bentuk aljabar

    Dalam operasi penjumlahan, hal yang perlu mendapat

    perhatian adalah penggunaan sifat-sifat penjumlahan berikut

    ini.

    Untuk semua ,ܽ ,ܾܿ߳R berlaku:

    a) Sifat komutatif : ܽ+ ܾ= ܾ+ ܽ

    b) Sifat asosiatif : (ܽ+ )ܾ + ܿ= ܽ+ (ܾ+ )ܿ

    c) Sifat distributif : (ܾܽ+ )ܿ = ܾܽ+ ܽܿ

    (ܽ+ )ܾܿ= ܽܿ+ ܾܿ

    Contoh soal :

    Tentukan hasil penjumlahan bentuk aljabar 22 5411 yxyx

    dan 2ݔ10− − +ݕݔ8 2ݕ5

    Jawaban :

    ( 22 5411 yxyx ) + ( 22 5810 yxyx )

    = 22 5411 yxyx ଶݔ10− − +ݕݔ8 ଶݕ5 (aturan perkalian tanda)

    = 2222 55841011 yyxyxyxx (sifat komutatif)

    = 22 )55()84()1011( yxyx (sifat distributif)

    = xyx 42

    2) Pengurangan bentuk aljabar

    Dalam operasi pengurangan berlaku sifat-sifat distributif

    berikut ini.

    Untuk semua ,ܽ ,ܾܿ߳R berlaku:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    a) )( cbaacab

    b) )( cbaacab

    c) )( cbaacab

    Contoh soal :

    Tentukan hasil pengurangan bentuk aljabar yx 43 dari yx 5

    Jawaban :

    ( yx 5 ) – ( yx 43 ) = yx 5 − yx 43 (aturan perkalian tanda)

    = yyxx 453 (sifat komutatif)

    = yx )45()31( (sifat a dan sifat b)

    = yx 2

    b. Perkalian Bentuk Aljabar

    1) Adinawan (2004) menyatakan bentuk perkalian menjadi

    bentuk penjumlahan suku-suku disebut menjabarkan. Dalam

    menjabarkan bentuk perkalian, perlu diingat hal-hal berikut ini.

    Untuk ܽ dan ܾ adalah bilangan real dan ݉ dan ݊ bilangan asli,

    berlaku:

    a) abba

    abbaab

    b) 2aaa

    3aaaa

    422 aaa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    c) nmnm aaa

    d) aa1

    aa 1

    e) baaba 2

    2ababb

    22baabba

    2) Menurut Adinawan (2004) dalam menjabarkan bentuk

    perkalian dapat dilakukan dengan menggunakan skema berikut

    ini :

    a) x ( x + a ) = ×ݔ +ݔ ×ݔ ܽ

    = 2ݔ + ݔܽ

    b) ( x - a)(x + b) = ݔ ∙ +ݔ ݔ ∙ ܾ+ (− )ܽ ∙ +ݔ (− )ܽ ∙ ܾ

    = 2ݔ + −ܾݔ −ݔܽ ܾܽ

    Contoh soal :

    1. Jabarkan bentuk aljabar berikut ini.

    a. )(2 baa

    Jawaban:

    )(2 baa = )2())(2( baaa = aba 22 2

    b. )332(5 qp

    4

    3

    2

    1

    1

    2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    Jawaban:

    )332(5 qp = −5 ∙ (2) + (−5) ∙ (3−) + (−5) ∙ 3

    = 151510 qp

    2. Jabarkan dan sederhanakan bentuk aljabar ( 5x ) ( 2x ).

    Jawaban:

    −ݔ) +ݔ)(5 2) = ݔ ∙ +ݔ ݔ ∙ 2 + (−5) ∙ +ݔ (−5) ∙ 2

    = ଶݔ + −ݔ2 −ݔ5 10

    c. Pembagian bentuk aljabar

    Menurut Cunayah (2007) untuk menentukan hasil pembagian

    pada bentuk aljabar, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut.

    1) Carilah hasil bagi koefisien-koefisiennya.

    2) Carilah hasil bagi faktor-faktor variabel yang sama.

    3) Kalikan hasil bagi pada langkah 1 dengan hasil bagi pada

    langkah 2.

    Pada operasi pembagian bentuk aljabar, sifat yang digunakan adalah

    sebagai berikut.

    Untuk ܽ≠ 0 dan ݉ > ,݊ berlaku:

    ܽ ÷ ܽ = ܽ ି

    Contoh soal:

    Tentukan hasil dari pembagian bentuk aljabar berikut:

    1. 4ܽ3 ÷ ܽ

    Jawaban:

    4ܽ3 ÷ ܽ=4ܽ3

    ܽ

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    = ቀ4

    1ቁቀ

    ܽቁ

    = 4ܽଶ

    2. 12ܽ2ܾ÷ 4ܾܽ

    Jawaban:

    12ܽ2ܾ÷ 4ܾܽ=12ܽ2ܾ

    4ܾܽ

    = ቀ12

    4ቁቀ

    ܽቁቀ

    ܾ

    ܾቁ

    = (3)( )ܽ

    = 3ܽ

    3. 4ݔ8− ÷ 3ݔ2

    Jawaban:

    4ݔ8− ÷ 3ݔ2 =3

    4

    2

    8

    x

    x

    = ቀି଼

    ଶቁቀ

    ௫ర

    ௫యቁ

    = (ݔ)(4−)

    = ݔ4−

    d. Pemangkatan bentuk aljabar

    Cunayah (2007) mengungkapkan bahwa pemangkatan suatu

    bilangan diperoleh dari perkalian berulang untuk bilangan-bilangan

    yang sama.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    Jika ܽ dan b adalah bilangan-bilangan real dan ݉ , n, dan bilangan

    asli, maka:

    1) .ܽܽ= ܽଶ

    2) (ܽ ) = ܽ .

    3) (ܽ ܾ) = ܽ .ܾ.

    Menurut Adinawan (2004) dalam menentukan hasil

    pemangkatan suku dua, koefisien dari suku-suku pemangkatan dapat

    ditentukan berdasarkan segitiga pascal.

    Pada segitiga Pascal terdapat hubungan antara suatu bilangan

    dengan jumlah dua bilangan yang berdekatan, yang terletak pada

    baris yang tepat berada di atasnya.

    Hubungan antara segitiga pascal dengan pemangkatan suku

    dua ditunjukkan seperti berikut ini.

    Koefisien dari suku-suku pada hasil pemangkatan suku dua

    diperoleh dari bilangan pada segitiga Pascal.

    (i) (ܽ+ )ܾଶ = 1ܽଶ + 2ܾܽ+ 1ܾଶ

    (ii) (ܽ+ )ܾଷ = 1ܽଷ + 3ܽଶܾ+ 3ܾܽଶ + 1ܾଷ

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    (iii) (ܽ+ )ܾସ = 1ܽସ + 4ܽଷܾ+ 6ܽଶܾଶ + 4ܾܽଷ + 1ܾସ

    Perhatikan, pangkat dari ܽ turun, dan pangkat dari ܾ naik.

    (iv) (ܽ− )ܾଶ = 1ܽଶ − 2ܾܽ+ 1ܾଶ

    (v) (ܽ− )ܾଷ = 1ܽଷ − 3ܽଶܾ+ 3ܾܽଶ − 1ܾଷ

    (vi) (ܽ− )ܾସ = 1ܽସ − 4ܽଷܾ+ 6ܽଶܾଶ − 4ܾܽଷ + 1ܾସ

    Contoh soal

    Tentukan hasil dari pemangkatan berikut ini.

    a) 2)4( a

    Jawaban :

    2)4( a = 216)4()4( aaa atau 2)4( a = (4)2. (a)2 = 16a2

    b) ଶ(ݔ4)−

    Jawaban :

    ଶ(ݔ4)− = ×ݔ4)− (ݔ4 = −(4 × ×ݔ)(4 (ݔ = ଶݔ16−

    c) −ݔ3) ଶ(ݕ

    Jawaban :

    −ݔ3) 2(ݕ = 1. 0ݕ.2(ݔ3) − 1ݕ.1ݔ2.3 + 1. 2ݕ.0ݔ3

    = ଶݔ9 − +ݕݔ6 ଶݕ

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    K. KERANGKA BERPIKIR

    Dalam upaya untuk meningkatkan keberhasilan prestasi hasil belajar

    pada pembelajaran matematika khususnya materi operasi bentuk aljabar

    untuk siswa SMP kelas VIII, peneliti harus menentukan jenis-jenis kesalahan

    (yang tampak dari hasil jawaban siswa dalam menyelesaikan soal-soal tes

    yang berkaitan dengan operasi bentuk aljabar). Selanjutnya peneliti

    melakukan identifikasi yang berlandaskan pada prinsip diagnosis yang

    bertujuan menetapkan jenis kesulitan belajar yang dialami siswa. Sehingga

    nantinya guru dapat memberikan pengajaran remedi yang tepat. Dengan

    demikian siswa tidak lagi akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan

    soal-soal operasi bentuk aljabar

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian ini digolongkan dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif.

    Menurut Moleong (1989), penelitian kualitatif merupakan suatu bentuk

    penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

    dialami oleh subyek penelitian dengan deskripsi dalam bentuk kata-kata dan

    bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan

    berbagai metode alamiah. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data

    tertulis berupa data tes diagnosis dan data lisan yang berupa hasil

    wawancara.

    B. Subyek Penelitian

    Penelitian ini dikenakan pada siswa SMP Negeri 4 Purworejo kelas

    VIIIF yang diambil secara acak dari enam kelas yang ada. Mengingat

    keterbatasan waktu dari pihak sekolah serta keterbatasan biaya dan tenaga

    dari peneliti dalam penelitian ini subyek adalah 30 siswa kelas VIIIF yang

    mengikuti pelajaran matematika pada pokok bahasan operasi bentuk aljabar

    tahun pelajaran 2010/2011 dan dari hasil ulangan harian nilainya masih

    dibawah batas lulus.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    C. Bentuk Data dan Teknik Pengumpulan Data

    1. Bentuk Data

    Bentuk data dalam penelitian ini adalah data hasil tes diagnosis dan

    data hasil wawancara. Data tes diagnosis berupa kesalahan-kesalahan

    yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal tes diagnosis. Data

    wawancara berupa cara berpikir siswa dalam menyelesaikan soal tes

    diagnosis.

    2. Teknik Pengumpulan Data

    Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua

    cara sebagai berikut:

    a. Tes diagnosis

    Tes diagnosis diberikan kepada siswa setelah guru selesai

    menyampaikan materi dan mengadakan ulangan harian. Data dari

    hasil tes diagnosis digunakan untuk menemukan jenis-jenis kesalahan

    yang dilakukan siswa.

    b. Wawancara

    Data wawancara digunakan untuk menemukan letak kesulitan belajar

    siswa dalam menyelesaikan soal pada pokok bahasan operasi bentuk

    aljabar.

    Pada penelitian ini akan dipilih 10 siswa yang akan diwawancara

    mengingat keterbatasan waktu dari pihak sekolah maupun

    keterbatasan tenaga dan biaya dari peneliti. Adapun sistematika

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    pemilihan 10 siswa yang akan diwawancara adalah sebagai berikut,

    dengan melihat ide yang dibuat oleh Nugraheni (2009):

    Bagan 3.1Pemilihan sepuluh siswa yang diwawancarai

    Meneliti letak kesalahan jawaban dari 30 siswa

    Memilih jawaban siswa yangmemiliki kesalahan sama(berdasarkan kategori jeniskesalahan) pada setiap nomor soal.

    Mengelompokkan jawaban dari30 siswa berdasarkan letakkesalahannya pada setiapnomor soal.

    Memilih jawaban siswa yangmemiliki kesalahan berbeda(berdasarkan kategori jeniskesalahan) pada setiap nomorsoal.

    Dihasilkan keanekaragamankesalahan (berdasarkankategori jenis kesalahan) untuksetiap nomor soal.

    Ditemukan siswa-siswa yangmemiliki kesalahan sama(berdasarkan kategori jeniskesalahan).

    Ditemukan siswa-siswa yangmemiliki kesalahan berbeda(berdasarkan kategori jeniskesalahan).

    Memilih jawaban siswa yangmemiliki kesalahan paling banyakdari jumlah keseluruhan tesdiagnosis

    Ditemukan siswa-siswayang diutamakan untukdiwawancara.

    Ditemukan empat siswa yangmemiliki kesalahan paling banyakdari jumlah keseluruhan tesdiagnosis.

    Membandingkan seluruh jawabansepuluh siswa yang diutamakanuntuk diwawancara dengan hasilkeanekaragaman kesalahan 30siswa untuk setiap nomor soal.Langkah ini digunakan untukpertimbangan peneliti memilihsiswa lain yang akan diwawancara.

    Kesimpulan: letak kesalahan padajawaban 10 siswa yang telahdiutamakan untuk diwawancarasudah dapat mewakilikeanekaragaman letak kesalahan 30siswa, sehingga 10 siswa tersebutyang akan dipilih sebagai subyekwawancara.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    D. Instrumen Pengumpulan Data

    1. Tes Diagnosis

    Tes diagnosis digunakan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan

    yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal operasi bentuk

    aljabar. Soal-soal tes tersebut sebelum diberikan pada siswa, oleh peneliti

    dikonsultasikan pada guru pengampu mata pelajaran matematika kelas

    VIII SMP N 4 Purworejo. Soal tes ini berupa soal-soal uraian yang dibuat

    sesuai materi operasi bentuk aljabar dan disusun berdasarkan indikator

    pencapaian hasil belajar menurut KTSP 2006. Pada tabel berikut

    disajikan kisi-kisi soal tes berdasarkan pokok bahasan operasi bentuk

    aljabar.

    Tabel 3.1Tabel Kisi-Kisi Soal Tes Diagnosis

    KompetensiDasar

    Indikator BentukSoal

    JumlahSoal

    NoSoal

    Skor

    Memahamidanmelakukanoperasialjabar

    Dapat menjelaskanistilah-istilah dalamoperasi bentuk aljabar

    Uraian 5 soal 12345

    0-10-10-10-10-1

    Dapat melakukanoperasi penjumlahan,pengurangan danperkalian bentukaljabar

    Uraian 6 soal 678111213

    0-40-40-10-40-40-3

    Dapat melakukanoperasi pembagiandan pemangkatanbentuk aljabar

    Uraian 3 soal 91014

    0-20-30-2

    Dapat melakukanpemangkatan sukudua bentuk aljabar

    Uraian 1 soal 15 0-3

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    2. Wawancara

    Peneliti mengadakan wawancara untuk menemukan letak kesulitan

    belajar siswa dalam menyelesaikan soal pada pokok bahasan operasi

    bentuk aljabar.

    Panduan wawancara ini berupa pertanyaan-pertanyaan yang

    mengacu pada jawaban masing-masing siswa dalam menyelesaikan

    lembar soal tes diagnosis, antara lain:

    a. Bagaimana cara kamu dalam menyelesaikan soal kemarin? coba

    ceritakan!

    b. Mengapa kamu menjawab demikian?

    c. Jika ada soal seperti ini, bagaimana cara kamu menyelesaikan?

    (peneliti mengajukan soal baru yang setara dengan soal yang

    ditanyakan)

    d. Kesulitan apa yang kamu alami dalam menyelesaikan soal-soal

    kemarin?

    Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti berkembang

    berdasarkan respon atau jawaban siswa dalam wawancara.

    E. Keabsahan Data

    Keabsahan data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan

    teknik triangulasi. Menurut Moleong (1989), teknik triangulasi adalah

    teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain

    di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    terhadap data itu. “Teknik ini digunakan oleh peneliti untuk mengecek

    kembali data yang sudah diperoleh dengan cara membandingkan data hasil

    pekerjaan siswa dalam tes tertulis dengan data hasil wawancara”

    (Dananjaya, 2010).

    F. Teknik Analisis Data

    1. Analisis Tes Diagnosis

    Dalam hal ini analisis yang perlu kita lakukan adalah

    mengklasifikasikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam

    mengerjakan tes diagnosis berdasarkan jenis kesalahannya.

    Pengelompokan jenis kesalahan ini dapat dilihat pada bagan jenis

    kesalahan yang telah disusun pada halaman 43. Setelah dikelompokkan

    berdasarkan rumusan kategori kesalahan, kemudian kesalahan-kesalahan

    yang ada disetiap kategori jenis kesalahan dikelompokkan yang lebih

    spesifik sehingga menggambarkan kesalahan yang dilakukan siswa

    dalam mengerjakan soal-soal operasi bentuk aljabar. “Setelah diketahui

    jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa, kemudian dihitung

    persentase tiap jenis kesalahan yang dilakukan siswa berdasarkan

    frekuensi jawaban dengan rumus :݂

    ܰ× 100%“ (Susilowati, 2005).

    Keterangan:

    :݂ frekuensi

    ܰ : jumlah seluruh kesalahan yang dilakukan siswa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    2. Analisis Data Wawancara

    Wawancara yang diberikan berdasarkan jawaban siswa dalam

    mengerjakan tes diagnosis. Dari data wawancara akan ditemukan letak

    kesulitan belajar siswa dalam menyelesaikan soal-soal tes diagnosis pada

    pokok bahasan operasi bentuk aljabar dan dianalisis seperti pada cara

    menganalisis tes diagnosis. Selanjutnya hasil analisis data wawancara

    dicocokkan dengan hasil analisis data tes diagnosis untuk memperoleh

    data tentang kesulitan belajar siswa dalam menyelesaikan soal operasi

    bentuk aljabar siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Purworejo tahun pelajaran

    2010/2011.

    Proses pengelompokan jenis kesalahan yang dilakukan siswa

    digambarkan dalam Bagan 3.2 berikut ini:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    Bagan 3.2Bagan proses pengelompokan jenis kesalahan

    KesalahanSiswa

    Kesalahan dalam mendistribusikan

    Kesalahandata

    Kesalahan dalam penggunaan tanda kurung

    Kesalahan teknis

    Penyelesaian yang tidak diperiksa kembali

    Kesalahan dalam mengerjakan soal denganmenghilangkan/ menghapuskan variabel,koefisien, atau konstanta

    Kesalahan perhitungan

    Kesalahan dalam memanipulasi simbol-simbol aljabar dasar

    Salah menyalin soal

    Mengganti syarat yang ditentukan dengan informasi lain yangtidak sesuai

    Menggunakan nilai suatu variabe untuk variabel yang lain

    Mengartikan informasi tidak sesuai dengan teks yang sebenarnya

    Operasi Pembagian BentukAljabar

    Operasi Perkalian Bentuk Aljabar

    Operasi Pengurangan BentukAljabar

    Operasi Penjumlahan BentukAljabar

    Mengabaikan data penting yang diberikan

    Kesalahan memahami definisi atau teorema

    Menambahkan data yang tidak ada hubungannya dengan soal

    Kesalahan menginterpretasikan bahasa

    Kesalahan dalam menerapkan sifat distributifuntuk operasi yang bukan distributifOperasi Pemangkatan Bentuk

    Aljabar

    Istilah-Istilah dalam OperasiBentuk Aljabar

    Sa.1

    Sa.2

    Sa.3

    Sa.4

    Sa.5

    Sa.6

    Sb

    Si

    Sh.2

    Sh.1

    Sg

    Sf

    Sd

    Sc

    Kesalahan memahami definisi

    Kesalahan memahami teorema Se.2

    Se.1

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    BAB IV

    PELAKSANAAN PENELITIAN, DATA PENELITIAN, ANALISIS DATA

    PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Pelaksanaan Penelitian

    Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 4 Purworejo tahun ajaran 2010/2011

    dengan subyek kelas VIIIF. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan setelah ulangan

    harian untuk pokok bahasan operasi bentuk aljabar diberikan oleh guru

    matematika kelas VIII yang bersangkutan. Jumlah siswa kelas VIIIF adalah 32

    siswa dan diambil 30 siswa yang akan diteliti. Kegiatan pelaksanaan penelitian

    akan ditampilkan pada tabel berikut ini.

    Tabel 4.1Kegiatan Pelaksanaan Penelitian

    Tahap Waktu Kegiatan

    1. Sabtu, 9 Oktober 2010 Melakukan tanya jawab dengan guru

    matematika kelas VIII menyangkut

    materi operasi bentuk aljabar

    2. Sabtu, 23 Oktober 2010 Memberikan soal tes diagnosis

    kepada siswa VIIIF

    3. Sabtu, 30 Oktober 2010 Wawancara kepada beberapa siswa

    VIIIF

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    4. Selasa, 2 November 2010 Melanjutkan wawancara kepada

    beberapa siswa VIIIF

    B. Data Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan setelah ulangan harian untuk materi operasi

    bentuk aljabar diberikan (bulan Oktober - November). Hal ini bertujuan agar

    siswa masih mengingat dengan baik materi operasi bentuk aljabar dan

    mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi tersebut.

    1. Data Tes Diagnosis

    Tes diagnosis terdiri dari 15 soal uraian. Siswa diminta untuk

    mengerjakan semua soal disertai dengan langkah-langkah penyelesaian.

    Langkah-langkah dalam mengerjakan setiap soal digunakan untuk mengetahui

    pemahaman siswa terhadap proses maupun konsep dalam mengerjakan soal

    tersebut.

    Dalam melakukan diagnosis kesulitan belajar siswa, prosedur yang

    dilakukan adalah menentukan letak kesulitan siswa dalam mengerjakan soal-

    soal operasi bentuk aljabar. Kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa,

    diarahkan pada kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam

    mengerjakan soal-soal tes diagnosis. Kesalahan-kesalahan yang dibuat siswa

    dari hasil tes diagnosis tersebut kemudian dikelompokkan berdasarkan

    rumusan kategori jenis kesalahan yang telah dibuat sebelumnya, seperti yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    digambarkan pada bagan 3.2 pada halaman 43. Kesalahan-kesalahan yang

    lebih rinci dari 30 siswa dapat dilihat pada lampiran halaman 124 sampai

    dengan halaman 145.

    Berikut disajikan kesalahan-kesalahan siswa sewaktu mengerjakan soal

    operasi bentuk aljabar.

    Tabel 4.2Tabel Kesalahan Siswa Kelas VIIIF pada Sub Pokok Bahasan Istilah-Istilah

    dalam Operasi Bentuk aljabar

    NoSoal

    Banyak Siswayang Membuat

    Kesalahan

    NoAbsen

    Deskripsi

    Kesalahan Kode

    1 3 siswa 9,12,28

    Kesalahan memahami definisi. Siswa salah dalammenentukan variabel bentuk aljabar. Pada bentukaljabar 2ܽ− 5, menurut siswa variabelnya adalah2ܽ

    Se.1

    2 9 siswa 13 Kesalahan memahami definisi. Siswa salah dalammenentukan konstanta bentuk aljabar. Pada bentukaljabar 2ܽ− 5, menurut siswa konstanta adalah 2dan 5

    Se.1

    17,1819,23,25,27,32

    Kesalahan memahami definisi. Siswa salah dalammenentukan konstanta bentuk aljabar. Pada bentukaljabar 2ܽ− 5, menurut siswa konstanta adalah 5

    21 Kesalahan memahami definisi. Siswa salah dalammenentukan konstanta bentuk aljabar. Pada bentukaljabar2ܽ− 5, menurut siswa konstanta adalah 2dan −5

    3 23 siswa 1,5,20

    Kesalahan memahami definisi. Siswa salah dalammenentukan koefisien-koefisien bentuk aljabar.Pada bentuk aljabar 3ܽଶ− 2ܾ+ 4ܽ− 4ܽଶ,menurut siswa koefisien berturut-turut a dan badalah−2 ,ܾ 4ܽ

    Se.1

    2 Kesalahan memahami definisi. Siswa salah dalammenentukan koefisien-koefisien bentuk aljabar.Pada bentuk aljabar 3ܽଶ− 2ܾ+ 4ܽ− 4ܽଶ,menurut siswa koefisien berturut-turut a dan badalah ܽ= −4 dan ܾ= 2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    NoSoal

    Banyak Siswayang Membuat

    Kesalahan

    NoAbsen

    Deskripsi

    Kesalahan Kode

    3 23 siswa 3 Kesalahan memahami definisi. Siswa salah dalammenentukan koefisien-koefisien bentuk aljabar.Pada bentuk aljabar 3ܽଶ− 2ܾ+ 4ܽ− 4ܽଶ,menurut siswa koefisien berturut-turut a dan badalah3,−2, 4,−4

    Se.1

    4 Kesalahan memahami definisi. Siswa salah dalammenentukan koefisien-koefisien bentuk aljabar.Pada bentuk aljabar 3ܽଶ− 2ܾ+ 4ܽ− 4ܽଶ,menurut siswa koefisien berturut-turut a dan badalah 3 dan 4

    6 Kesalahan memahami definisi. Siswa salah dalammenentukan koefisien-koefisien bentuk aljabar.Pada bentuk aljabar 3ܽଶ− 2ܾ+ 4ܽ− 4ܽଶ,menurut siswa koefisien berturut-turut a dan badalah4 ,ܽ 3ܽଶ,−4ܽଶ,−2ܾ

    7 Kesalahan memahami definisi. Siswa salah dalammenentukan koefisien-koefisien bentuk aljabar.Pada bentuk aljabar 3ܽଶ− 2ܾ+ 4ܽ− 4ܽଶ,menurut siswa koefisien berturut-turut a dan badalah ܽ= ܽଶ,ܤ = ܾ

    9 Kesalahan memahami definisi. Siswa salah dalammenentukan koefisien-koefisien bentuk aljabar.Pada bentuk aljabar 3ܽଶ− 2ܾ+ 4ܽ− 4ܽଶ,menurut siswa koefisien berturut-turut a dan badalah ܽ= 3ܽଶ,ܾ= 4ܽଶ

    11,16,17,21,27

    Kesalahan memahami definisi. Siswa salah dalammenentukan koefisien-koefisien bentuk aljabar.Pada bentuk aljabar 3ܽଶ− 2ܾ+ 4ܽ− 4ܽଶ,menurut siswa koefisien berturut-turut a dan badalah 4 dan 2

    12,18,28

    Kesalahan memahami definisi. Siswa salah dalammenentukan koefisien-koefisien bentuk aljabar.Pada bentuk aljabar 3ܽଶ− 2ܾ+ 4ܽ− 4ܽଶ,menurut siswa koefisien berturut-turut a dan badalah ܽ= 3,4 dan ܾ= 2

    13 Kesalahan memahami definisi. Siswa salah dalammenentukan koefisien-koefisien bentuk aljabar.Pada bentuk aljabar 3ܽଶ− 2ܾ+ 4ܽ− 4ܽଶ,menurut siswa koefisien berturut-turut a dan badalah 3ܽଶ− 2ܾ+ 4ܽ− 4ܽଶ

    19 Kesalahan memahami definisi. Siswa salah dalammenentukan koefisien-koefisien bentuk aljabar.Pada bentuk aljabar 3ܽଶ− 2ܾ+ 4ܽ− 4ܽଶ,menurut siswa koefisien berturut-turut a dan badalah 2 dan 4

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    NoSoal

    Banyak Siswayang Membuat

    Kesalahan

    NoAbsen

    Deskripsi

    Kesalahan Kode

    3 23 siswa 22 Kesalahan memahami definisi. Siswa salah dalammenentukan koefisien-koefisien bentuk aljabar.Pada bentuk aljabar 3ܽଶ− 2ܾ+ 4ܽ− 4ܽଶ,menurut siswa koefisien berturut-turut a dan badalah 3,2,4,4

    Se.1

    23 Kesalahan memahami definisi. Siswa salah dalammenentukan koefisien-koefisien bentuk aljabar.Pada bentuk aljabar 3ܽଶ− 2ܾ+ 4ܽ− 4ܽଶ,menurut siswa koefisien berturut-turut a dan badalah 3, 2 dan 4

    26 Kesalahan memahami definisi. Siswa salah dalammenentukan koefisien-koefisien bentuk aljabar.Pada bentuk aljabar 3ܽଶ− 2ܾ+ 4ܽ− 4ܽଶ,menurut siswa koefisien berturut-turut a dan badalah3ܽଶ, 4 ,ܽ 4ܽଶ, 2ܾ

    30 Kesalahan memahami definisi. Siswa salah dalammenentukan koefisien-koefisien bentuk aljabar.Pada bentuk aljabar 3ܽଶ− 2ܾ+ 4ܽ− 4ܽଶ,menurut siswa koefisien berturut-turut a dan badalah 3ܽଶ− 4ܽଶ

    4 4 siswa 15,24 Kesalahan memahami definisi. Siswa salah dalammenentukan banyak suku bentuk aljabar. Padabentuk aljabar 3ܽଶ− 2ܾ+ 4ܽ− 4ܽଶ, menurutsiswa banyak suku adalah 3

    Se.1

    17,27 Kesalahan memahami definisi. Siswa salah dalammenentukan banyak suku bentuk aljabar. Padabentuk aljabar 3ܽଶ− 2ܾ+ 4ܽ− 4ܽଶ, menurutsiswa banyak suku adalah 2

    5 9 siswa 6, Kesalahan memahami definisi. Siswa salah dalammenentukan suku-suku sejenis bentuk aljabar. Padabentuk aljabar 3ܽଶ− 2ܾ+ 4ܽ− 4ܽଶ, menurutsiswa suku-suku yang sejenis adalah 3ܽଶ − 4ܽଶ −4ܽ

    Se.1

    7,8,20,30

    Kesalahan memahami definisi. Siswa salah dalammenentukan suku-suku sejenis bentuk aljabar. Padabentuk aljabar 3ܽଶ− 2ܾ+ 4ܽ− 4ܽଶ, menurutsiswa suku-suku yang sejenis adalah 3ܽଶ dan 4ܽଶ

    9 Kesalahan memahami definisi. Siswa salah dalammenentukan suku-suku sejenis bentuk aljabar. Padabentuk aljabar 3ܽଶ− 2ܾ+ 4ܽ− 4ܽଶ, menurutsiswa suku-suku yang sejenis adalah 4ܽ

    13 Kesalahan memahami definisi. Siswa salah dalammenentukan suku-suku sejenis bentuk aljabar. Padabentuk aljabar 3ܽଶ− 2ܾ+ 4ܽ− 4ܽଶ, menurutsiswa suku-suku yang sejenis adalah ܽଶ

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    NoSoal

    Banyak Siswayang Membuat

    Kesalahan

    NoAbsen

    Deskripsi

    Kesalahan Kode

    5 9 siswa 21 Kesalahan memahami definisi. Siswa salah dalammenentukan suku-suku sejenis bentuk aljabar. Padabentuk aljabar 3ܽଶ− 2ܾ+ 4ܽ− 4ܽଶ, menurutsiswa suku-suku yang sejenis adalah 3

    Se.1

    26 Kesalahan memahami definisi. Siswa salah dalammenentukan suku-suku sejenis bentuk aljabar. Padabentuk aljabar 3ܽଶ− 2ܾ+ 4ܽ− 4ܽଶ, menurutsiswa suku-suku yang sejenis adalah 1 yaitu 3ܽଶ

    dan 4ܽଶ, 4ܽ

    Dari tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa pada sub pokok bahasan istilah-

    istilah dalam operasi bentuk aljabar, siswa yang membuat kesalahan soal

    nomor 1 sebanyak 3 siswa, soal nomor 2 sebanyak 9 siswa, soal nomor 3

    sebanyak 23 siswa, soal nomor 4 sebanyak 4 siswa dan soal nomor 5 sebanyak

    9 siswa. Kesalahan yang dilakukan siswa dari soal nomor satu sampai nomor

    lima adalah kesalahan memahami definisi.

    Tabel 4.3Tabel Kesalahan Siswa Kelas VIIIF pada Sub Pokok Bahasan Penjumlahan

    Bentuk Aljabar

    NoSoal

    Banyak Siswayang Membuat

    Kesalahan

    NoAbsen

    Deskripsi

    Kesalahan Kode

    6 8 siswa 3 Salah menyalin soal. Siswa salah dalam menyalinkoefisien ݔ

    Sa.6

    19 Salah menyalin soal. Siswa salah dalam menyalinkoefisien ݕ untuk bentuk aljabar pertama dankoefisien ݔ untuk bentuk aljabar kedua

    9 Kesalahan perhitungan. Siswa salah dalammengurangkan dua bilangan positif dalam bentukaljabar. Siswa menghitung 9 − 3 = +7

    Sh.1

    17,18 Kesalahan perhitungan. Siswa salah dalammenjumlahkan bilangan negatif dengan bilanganpositif dalam bentuk aljabar. Siswa menghitung+ݕ7− =ݕ2 ݕ5

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 50

    NoSoal

    Banyak Siswayang Membuat

    Kesalahan

    NoAbsen

    Deskripsi

    Kesalahan Kode

    6 8 siswa 13,25 Mengganti syarat yang ditentukan dengan informasilain yang tidak sesuai, yaitu dengan menggantitanda + dengan tanda −

    Sa.4

    17,23 Penyelesaian yang tidak diperiksa kembali.Langkah pekerjaan yang dilakukan siswa sudahbenar, akan tetapi hasil akhir yang diberikan bukanpenyelesaian dari soal yang dikerjakan.

    Si

    12 7 siswa 1 Kesalahan dalam mendistribusikan. Siswamelakukan kesalahan dalam menggunakan sifatdistributif perkalian terhadap pengurangan, yaitumengalikan −5)2 (ݍ = −10 2

    Sd

    13 Kesalahan dalam mendistribusikan. Siswamelakukan kesalahan dalam menggunakan sifatdistributif perkalian terhadap penjumlahan, yaitumengalikan +ݍ2−)− (ݍ3 = ݍ1

    18 Kesalahan dalam mendistribusikan. Siswamelakukan kesalahan dalam menggunakan sifatdistributif perkalian terhadap pengurangan, yaitumengalikan −)3− (ݍ = −3 + − ݍ

    26 Kesalahan dalam mendistribusikan. Siswamelakukan kesalahan dalam menggunakan sifatdistributif perkalian terhadap pengurangan, yaitumengalikan −)3− (ݍ = −3−) (ݍ3

    6 Kesalahan perhitungan. Siswa melakukankesalahan dalam menjumlahkan bilangan negatifdengan bilangan positif dalam bentuk aljabar.Siswa menghitung−2ݍ+ =ݍ3 ݍ5−

    Sh.1

    13 Kesalahan perhitungan. Siswa melakukankesalahan dalam menjumlahkan dua bilanganpositif dalam bentuk aljabar. Siswa menghitung+10 =3 7

    13 Kesalahan dalam memanipulasi simbol-simbolaljabar dasar. Siswa menganggap −10 −ݍ2 +3ݍ3 dapat diubah kebentuk +10) (3 −+ݍ2−) (ݍ3

    Sh.2

    21 Kesalahan dalam memanipulasi simbol-simbolaljabar dasar. Siswa menganggap10− −ݍ2 +3ݍ3 dapat diubah kebentuk −10) +ݍ2−)(3(ݍ3 = +7 ݍ

    17 Mengganti syarat yang ditentukan dengan informasilain yang tidak sesuai, yaitu dengan menggantitanda dengan − tanda +

    Sa.4

    Dari tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa pada sub pokok bahasan

    penjumlahan bentuk aljabar siswa yang membuat kesalahan soal nomor 6

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 51

    sebanyak 8 siswa dan soal nomor 12 sebanyak 7 siswa. Kesalahan-kesalahan

    yang dilakukan antara lain: mengganti syarat yang ditentukan dengan

    informasi lain yang tidak sesuai, salah menyalin soal, kesalahan dalam

    mendistribusikan, kesalahan perhitungan, kesalahan dalam memanipulasi

    simbol-simbol aljabar dasar dan penyelesaian yang tidak diperiksa kembali.

    Tabel 4.4Tabel Kesalahan Siswa Kelas VIIIF pada Sub Pokok Bahasan Pengurangan

    Bentuk Aljabar

    NoSoal

    Banyak Siswayang Membuat

    Kesalahan

    NoAbsen

    Deskripsi

    Kesalahan Kode

    7 23 siswa 1,10,17,23,24,25,26,29,30,32

    Kesalahan dalam penggunaan tanda kurung. Siswamenganggap tanda kurung tidak diperlukan dalamlangkah-langkah tertentu. Siswa menulis −ݔ8 1 −−ݔ6 5 sebagai pengganti dari −ݔ8) 1) −−ݔ6) 5)

    Sc

    2 Kesalahan perhitungan. Siswa melakukankesalahan dalam mengurangkan dua bilangannegatif dalam bentuk aljabar. Siswa menghitung−1 − (−5) = −6

    Sh.1

    6,30 Kesalahan perhitungan. Siswa melakukankesalahan dalam mengurangkan bilangan negatifdengan bilangan positif dalam bentuk aljabar.Siswa menghitung −1 − 5 = −4

    12 Kesalahan perhitungan. Siswa melakukankesalahan dalam mengurangkan dua bilanganpositif dalam bentuk aljabar. Siswamenghitung −ݔ8 =ݔ6 ݔ2−

    26 Kesalahan perhitungan. Siswa melakukankesalahan dalam mengurangkan bilangan negatifdengan bilangan positif dalam bentuk aljabar.Siswa menghitung −5 − 5 = 0

    32 Kesalahan perhitungan. Siswa melakukankesalahan dalam mengurangkan bilangan negatifdengan bilangan positif dalam bentuk aljabar.Siswa menghitung −1 − 5 = +4

    6 Kesalahan dalam mendistribusikan. Siswamelakukan kesalahan dalam menggunakan sifatdistributif perkalian terhadap pengurangan, yaitumengalikan −ݔ6)− 5) = −ݔ6+ 5

    Sd

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 52

    NoSoal

    Banyak Siswayang Membuat

    Kesalahan

    NoAbsen

    Deskripsi

    Kesalahan Kode

    7 23 siswa 8,19 Kesalahan dalam mendistribusikan. Siswamelakukan kesalahan dalam menggunakan sifatdistributif perkalian terhadap pengurangan, yaitumengalikan −ݔ6)− 5) = −ݔ6− 5

    Sd

    7,9,18

    Kesalahan menginterpretasikan bahasa. Siswamenganggap pengurangan bentuk aljabar −ݔ6 5dari −ݔ8 1 penyelesaiannya adalah = −ݔ6 5 −−ݔ8 1

    Sb

    13 Kesalahan menginterpretasikan bahasa. Siswa

    menganggap pengurangan bentuk aljabar −ݔ6 5

    dari −ݔ8 1 penyelesaiannya adalah −ݔ6) 5) +

    −ݔ8) 1)

    21 Kesalahan menginterpretasikan bahasa. Siswa

    menganggap pengurangan bentuk aljabar −ݔ6 5

    dari −ݔ8 1 penyelesaiannya adalah −ݔ6 5 − +ݔ8

    1

    28 Kesalahan menginterpretasikan bahasa. Siswa

    menganggap pengurangan bentuk aljabar −ݔ6 5

    dari −ݔ8 1 penyelesaiannya adalah = −ݔ6) 5) −

    −ݔ8) 1)

    11,16 Mengganti syarat yang ditentukan dengan informasilain yang tidak sesuai, yaitu dengan menggantitanda − dengan tanda +

    Sa.4

    26 Mengganti syarat yang ditentukan dengan informasilain yang tidak sesuai, yaitu dengan mengganti ݔ6−menjadi danݔ6+ −1 menjadi−5

    12 Penyelesaian yang tidak diperiksa kembali.Langkah pekerjaan yang dilakukan siswa sudahbenar, akan tetapi hasil akhir yang diberikan bukanpenyelesaian dari soal yang dikerjakan

    Si

    11 20 siswa 1 Kesalahan dalam mendistribusikan. Siswamelakukan kesalahan dalam menggunakan sifatdistributif perkalian terhadap pengurangan, yaitumengalikan −ݔ2)3− 1) = +ݔ6− 4

    Sd

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 53

    NoSoal

    Banyak Siswayang Membuat

    Kesalahan

    NoAbsen

    Deskripsi

    Kesalahan Kode

    11 20 siswa 3,4,5,6,7,10,11,13,15,16,17,19,21,22,23,26,28,30,32

    Mengartikan informasi tidak sesuai dengan teksyang sebenarnya

    Sa.3

    Dari tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa pada sub pokok bahasan

    pengurangan bentuk aljabar siswa yang membuat kesalahan soal no 7

    sebanyak 23 siswa dan soal nomor 11 sebanyak 20 siswa. Kesalahan-