Upload
mario-alexander
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/24/2019 diettt
1/19
TERAPI DIET PADA SIROSIS HATI
Oleh : Kurniati Dwi Utami S.Gz
A. PENGERTIAN SIROSIS HATI
Gambar Sirosis Hati
Sirosis adalah proses difus yang ditandai oleh fibrosis dan perubahan struktur hepar
yang normal menjadi nodula nodula yang abnormal. !asil akhirnya adalah destruksi
hepatosit dan digantikan oleh jaringan fibrin serta gangguan atau kerusakan "askular
#Dipiro et al$ %&&'(. )roge"isitas sirosis akan mengarah pada kondisi hipertensi portal
yang bertanggung jawab terhadap banyak komplikasi dari perkembangan penyakit
sirosis ini. Komplikasi ini meliputispontaneous bacterial peritonitis#S*)($ hepatic
encephalophatydan pe+ahnya "arises esophagus yang mengakibatkan perdarahan
#hematemesis dan atau melena( #Sease et al$ %&&,(. )ada sirosis hepatis$ jaringan hati
yang normal digantikan oleh jaringan parut #fibrosis( yang terbentuk melalui proses
7/24/2019 diettt
2/19
bertahap. -aringan parut ini mempengaruhi struktur normal dan regenerasi selsel hati.
Selsel hati menjadi rusak dan mati sehingga hati se+ara bertahap kehilangan
fungsinya. !ati #li"er( sebagaimana diketahui adalah organ di bagian kanan atas perut
yang memiliki banyak fungsi$ di antaranya:
enyimpan glikogen #bahan bakar untuk tubuh( yang terbuat dari gula. *ila
diperlukan$ glikogen dipe+ah menjadi glukosa yang dilepaskan ke dalam aliran darah.
embantu proses pen+ernaan lemak dan protein.
embuat protein yang penting bagi pembekuan darah.
engolah berbagai obat
embantu membuang ra+un dari tubuh.
Sirosis merupakan penyakit yang sangat berbahaya karena mengganggu fungsifungsi
di atas. Selain itu$ sirosis juga berisiko menjadi kanker hati #hepatocellular
carcinoma(. /isiko terbesar sirosis yang disebabkan oleh infeksi hepatitis 0 dan *$
diikuti dengan sirosis yang disebabkan oleh hemokromatosis.
B. PATOFISIOLOGI
7/24/2019 diettt
3/19
Gambar Patofisio Sirosis
)ada kondisi normal$ hati merupakan sistem filtrasi darah yang menerima darah yang
berasal dari "ena mesenterika$ lambung$ limfe$ dan pankreas masuk melalui arteri
hepatika dan "ena porta. Darah masuk ke hati melalui triad porta yang terdiri dari
+abang "ena porta$ arteri hepatika$ dan saluran empedu. Kemudian masuk ke dalam
ruang sinusoid lobul hati. Darah yang sudah difilter masuk ke dalam "ena sentral
kemudian masuk ke "ena hepatik yang lebih besar menuju ke "ena +a"a inferior
#Sease et al$ %&&,(.
)ada sirosis$ adanya jaringan fibrosis dalam sinusoid mengganggu aliran darah normal
menuju lobul hati menyebabkan hipertensi portal yang dapat berkembang menjadi
"arises dan asites. *erkurangnya sel hepatosit normal pada keadaan sirosis
menyebabkan berkurangnya fungsi metabolik dan sintetik hati. !al tersebut dapat
memi+u terjadinya ensefalopati hepatik dan koagulopati #Sease et al$ %&&,(.
)enyebab paling umum penyakit sirosis adalah kebiasaan meminum alkohol dan
infeksi "irus hepatitis 0. Selsel hati berfungsi mengurai alkohol$ tetapi terlalu banyak
alkohol dapat merusak selsel hati. 1nfeksi kronis "irus hepatitis 0 menyebabkan
7/24/2019 diettt
4/19
peradangan jangka panjang dalam hati yang dapat mengakibatkan sirosis. *erdasarkan
penelitian$ 2 dari 3 penderita hepatitis 0 kronis dapat berkembang menjadi sirosis.
)enyebab lain sirosis hati meliputi:
1nfeksi kronis "irus hepatitis *.
!epatitis autoimun. !epatitis autoimun adalah sistem kekebalan tubuh yang
tidak terkendali sehingga membuat antibodi terhadap selsel hati yang dapat
menyebabkan kerusakan dan sirosis.
)enyakit yang menyebabkan penyumbatan saluran empedu sehingga tekanan
darahterhambat dan merusak selsel hati. Sebagai +ontoh$ sirosis bilier
primer$primary sclerosing$ dan masalah bawaan pada saluran empedu.
Non-alcohol steato-hepatitis (NASH). 1ni adalah kondisi di mana lemak
menumpuk dihati sehingga men+iptakan jaringan parut dan sirosis. Kelebihan
berat badan #obesitas( meningkatkan risiko 4nda mengembangkan non-alcohol
steato-hepatitis.
/eaksi parah terhadap obat dan jamu tertentu #*randt dan u+kadell$ %&&3(.
*eberapa ra+un dan polusi lingkungan.
1nfeksi tertentu yang disebabkan bakteri dan parasit.
Gagal jantung parah yang dapat menyebabkan tekanan balik darah di hati.
*eberapa penyakit yang dapat menyebabkan kerusakan pada selsel hati$
sepertihemokromatosis #kondisi yang menyebabkan timbunan abnormal zat
besi di hati dan bagian lain tubuh( dan penyakit 5ilson #kondisi yang
7/24/2019 diettt
5/19
menyebabkan penumpukan abnormal zat tembaga di hati dan bagian lain
tubuh(.
Komplikasi sirosis
a. Variceas Esophageal Hemorrhage(Pr!ara"a# $ariss sofa%&s'
Komplikasi dari hipertensi portal yang paling penting adalah perkembangan dari
"arises atau rute alternati"e aliran darah dari portal ke sirkulasi sistemik$ melewati
li"er. 6arises menekan sistem "ena portal dan mengembalikandarah ke sirkulasi
sistemik. )asien dengan sirosis memiliki resiko untuk terjadi perdarahan "arises
ketika tekanan "ena portal 2% mm!g lebih besar dari tekanan "ena +a"a. )erdarahan
dari "arises terjadi pada %37 hingga 8&7 pasien dengan sirosis$ dan setiap episode
perdarahan membawa resiko kematian antara %37 hingga 9&7. )erdarahan ulang
biasanya mengikuti dari setiap kejadian perdarahan awal$ terutama % jam dari
perdarahan awal #Sease et al$ %&&,(.
b. Hepatic Encephalophaty
)atofisiologi dari penyakit ini masih belum jelas sampai sekarang$ namun ada
beberapa teori yang mengatakan bahwa mekanisme perkembangan penyakit sirosis
menjadi hepatic encephalopathyadalah :
2. etabolisme produk nitrogen di saluran pen+ernaan menjadi produk metabolit
yang toksik bagi SS). Degradasi urea dan protein ini akan menjadi produk
ammonia yang melalui aliran darah akan menembus sawar darah otak dan
mengakibatkan perubahan neuropsikiatrik di SS).
7/24/2019 diettt
6/19
%. Gamma-aminobutyric-acid#G4*4( yang bekerja sebagai inhibitor
neurotransmitter yang diproduksi juga di dalam saluran pen+ernaan terlihat
mengalami peningkatan jumlah dalam darah pada pasien dengan sirosis hati.
9. eningkatnya asam amino aromatik yang menembus sawar darah otak$ hal ini
mengakibatkan meningkatnya sintesisfalse neurotransmitter #seperti
o+topamine dan phenylephrine$ dan menurunnya produksi dopamine dan
norepinephrine( #Goldman$ %&&(.
;aktor yang mempengaruhi timbulnya !epati+
7/24/2019 diettt
7/19
ambat beraksi$ mengantuk$ disorientasi$ amnesia$ gangguan kepribadian$ asteriksis$
refle? hipoaktif$ ataksia
9. Stage 111
@idur yang dalam$ sangat pusing$ refle? hiperaktif$ flapping tremor.
8. Stage 16
@idak bereaksi pada rangsangan apapun$ refle? okuler yang lemah$ kekauan otot$
kejang menyeluruh.
. Hiprt#si Portal
!ipertensi portal paling sering disebabkan oleh peningkatan resistensi aliran darah
portal. Karena sistem "ena porta tidak memiliki katup$ resistensi di setiap ketinggian
antara sisi kanan jantung dan pembuluh splanknikus menyebabkan tekanan yang
meninggi disalurkan se+ara retrograd. )eningkatan resistensi dapat terjadi pada
presinusoid$ sinusoidal dan postsinusoid #Sudoyo$ %&&'(. )eningkatan tekanan ini
menyebabkan aliran darah dikembalikan ke "ena portal. Darah dari "ena portal tidak
dapat masuk kedalam hepar karena terjadi pengerasan sehingga aliran darah tidak
terpenetrasi menyebabkan tekanan portal meningkat$ kompensasinya terbentuk sistem
kolateral menembus aliran lain yang dapat ditembus. Karena sifat "ena #termasuk
"ena porta( yang berbentuk katup dan jarangnya katup maka kenaikan tekanan akan
diteruskan kembali ke vascular bedsehingga terjadi shunting portal ke sistemik
#+)hee$ 2AA3(.
7/24/2019 diettt
8/19
!. Asits
4sites adalah terjadinya akumulasi +airan yang berlebihan dalam rongga peritonium.
4kumulasi +airan mengandung protein tersebut terjadi karena adanya gangguan pada
struktur hepar dan aliran darah yang disebabkan oleh inflamasi$ nekrosis fibrosis atau
obstruksi menyebabkan perubahan hemodinamis yang menyebabkan peningkatan
tekanan limfatik dalam sinusoid hepar$ mengakibatkan transudasi yang berlebihan
+airan yang kaya protein ke dalam rongga peritonium. )eningkatan tekanan dalam
sinusoid menyebabkan peningkatan "olume aliran ke pembuluh limpatik dan akhirnya
melebihi kapasitas drainage sehingga tejadi overflow+airan limpatik kedalam rongga
peritonium #+)hee$ 2AA3(. 0iran asites merupakan +airan plasma yang mengandung
protein sehingga baik untuk media pertumbuhan bakteri patogen$ diantaranya
enteroba+teria+eae #
7/24/2019 diettt
9/19
Kegagalan membuat +ukup protein seperti albumin yang membantu untuk
mengatur komposisi +airan di dalam aliran darah dan tubuh.
Kegagalan membuat bahan kimia yang +ukup diperlukan untuk pembekuan
darah.
Kurang mampu mengolah limbah kimia dalam tubuh seperti bilirubin sehingga
menumpuk di dalam tubuh.
Kurang mampu memproses obat$ ra+un$ dan bahan kimia lainnya yang
kemudian bisa menumpuk di dalam tubuh.
)ada tahap akhir$ sirosis hati terkait dengan banyak gejala. Sebagian besar gejalanya
adalah akibat dari jaringan hati fungsional yang tersisa terlalu sedikit untuk
melakukan tugastugas hati. Gejala yang dapat timbul pada fase ini adalah:
Kelelahan.
Kelemahan.
0airan yang bo+or dari aliran darah dan menumpuk di kaki #edema( dan perut
#as+ites(.
Kehilangan nafsu makan$ merasa mual dan ingin muntah.
Ke+enderungan lebih mudah berdarah dan memar.
)enyakit kuning karena penumpukan bilirubin.
Gatalgatal karena penumpukan ra+un.
7/24/2019 diettt
10/19
Gangguan kesehatan mental dapat terjadi dalam kasus berat karena pengaruh
ra+un di dalam aliran darah yang memengaruhi otak. !al ini dapat
menyebabkan perubahan kepribadian dan perilaku$ kebingungan$ pelupa dan
sulit berkonsentrasi.
!ipertensi portal yang disebabkan noleh adanya jaringan parut yang membatasi
aliran darah melalui "ena portal sehingga terjadi tekanan balik.. 6ena portal
adalah "ena yang membawa darah berisi nutrisi dari usus dan limpa ke hati.
Bormalnya$ darah dari usus dan limpa dipompa ke hati melalui "ena portal.
Bamun$ sirosis menghalangi aliran normal darah melalui hati sehingga darah
terpaksa men+ari pembuluh baru di sekitar hati. )embuluhpembuluh darah
baru yang disebut C"arises ini terutama mun+ul di tenggorokan #esofagus( dan
lambung sehingga membuat usus mudah berdarah. -ika perdarahan usus terjadi$
maka akan terjadi muntah darah$ atau mengeluarkan darah melalui kotoran
#feses(. Kondisi ini adalah kedaruratan medis yang harus segera ditangani.
*. DIAGNOSIS
Ke+urigaan sirosis terutama mun+ul bila pasien memiliki gejala dan riwayat
meminum alkohol berat atau terkena hepatitis kronis. )emeriksaan darah dapat
mengkonfirmasi kegagalan fungsi hati. USG dapat menunjukkan adanya kerusakan
hati. )emeriksaan pendukung dapat berupa antibodi "irus hepatitis a$ kelebihan zat
besi atau tembaga di dalam darah.Gejala klinik dan kelainan yang ditemukan padadata laboratorium sebagaimana dalam tabel dibawah ini
Tabl +. G)ala kli#ik !a# Data Laboratori&m Pasi# Sirosis Hati (Dipiro et al,
-/'
7/24/2019 diettt
11/19
Sign and symptomps #per+ent patients(;atigue #'37($ pruritus #337(
!yperpigmentation #%37($ jaundi+e #2&7(
!epatomegaly #%37($ splenomegaly #237(
)almar erythema$ spider angiomegaly$ gyne+omastia
4s+ites$ edema$ pleural effusion$ and respiratory diffi+ulties
alaise$ anore?ia$ and weight loaa
aboratory test!ypoalbuminemia
7/24/2019 diettt
12/19
@idak minum alkohol.
)engobatan untuk mengendalikan "irus hepatitis.
Steroid atau obat penekan kekebalan lainnya untuk mengobati penyakit
autoimun menyebabkan kerusakan hati.
Obatobatan yang dapat membantu mengurangi hipertensi portal #diureti+(
)emberian diureti+ hanya bagi penderita yang telah menjalani diet rendah garam dan
pembatasan +airan karena satu komplikasi akibat pemberian diureti+ adalah
hipokalemia dan hal ini dapat men+etuskan en+epalophaty hepati+
Trapi Gi0i 1!is P#!rita Sirosis Hati
anajemen diet pada sirosis ditujukan agar status nutrisi penderita tetap terjaga$
men+egah memburuknya penyakit hati$ dan men+egah terjadinya ensefalopati hepatik
sehingga kualitas serta harapan hidup penderita juga akan membaik. )ada pasien ini
dilakukan diet tinggi protein dan tinggi kalori untuk memperbaiki status gizi pasien.)emberian protein pada penderita sirosis disesuaikan dengan kompikasi keadaan
pasien. Kelebihan protein dapat mengakibatkan peningkatan amonia darah yang
berbahaya$ sedangkan kekurangan protein akan menghambat penyembuhan sel hati.
)ada sirosis hati terkompensasi diberikan diet tinggi kalori tinggi protein dengan
maksud agar selsel hati dapat beregenerasi. Sedangkan untuk mengontrol tingkat
amonia darah digunakan laktulosa dan atau suatu jenis antibiotik yang bernama
neomisin.
7/24/2019 diettt
13/19
)ada keadaan sirosis hati lanjut$ terjadi peme+ahan protein otot. 4sam amino rantai
+abang #44/0( yang terdiri dari "alin$ leusin$ dan isoleusin digunakan sebagai
sumber energi #kompensasi gangguan glukosa sebagai sumber energi( dan untuk
metabolisme amonia. Dalam hal ini$ otot rangka berperan sebagai organ hati kedua
sehingga disarankan penderita sirosis hati mempunyai massa otot yang baik dan
bertubuh agak gemuk. Dengan demikian$ diharapkan +adangan energi lebih banyak$
stadium kompensata dapat dipertahankan$ dan penderita tidak mudah jatuh pada
keadaan koma.
enurut 5olf #%&22( nutrisi yang seimbang baik dari segi kalori$ karbohidrat$ protein
dan lemak$ akan membawa pengaruh yang baik untuk memperbaiki kerusakan sel
hati. )ada tingkat tertentu$ kerusakan sel hati masih bisa diperbaiki dengan +ara
memproduksi sel hati baru yang sehat. 5idiastuti dan ulyati #%&&3( meneliti bahwa
kadar albumin se+ara umum ratarata meningkat pada pasien sirosis hati yang
diberikan suplemen asam amino rantai +abang #44/0(.
)enderita sirosis hati harus meringankan beban kerja hati. 4kti"itas seharihari
disesuaikan dengan kondisi tubuh. )emberian obatobatan #hepatotoksik( harus
dilakukan dengan sangat hatihati. )enderita harus melakukan diet seimbang$ +ukup
kalori$ dan men+egah konstipasi. )ada keadaan tertentu$ misalnya$ asites perlu diet
7/24/2019 diettt
14/19
rendah protein dan rendah garam. @erapi ditujukan mengurangi progresi penyakit$
menghindarkan bahanbahan yang bisa menambah kerusakan hati$ pen+egahan dan
penanganan komplikasi. *ilamana tidak ada koma hepatik diberikan diet yang
mengandung protein 2 gr=Kg** dan kalori sebanyak %&&&9&&& kkal=hari atau 938&k+al=kg**=hari dengan protein berkisar antara 2$%2$' g=kg** bergantung pada
derajat malnutrisi dan kondisi lain yang dialami pasien. Dalam preskripsi diet pasien
sirosis hati$ tidak ada pembatasan asupan karbohidrat walaupun pasien mengalami
resistensi insulin #@siaousi$ et.al.%&&,(.
)ada pasien yang mengalami liver in!ury pada kasus yang akut dan kroniksering
ditemukan balans nitrogen negati"e. Oleh karena itu$ sering ditemukan adanya
peme+ahan protein oleh otot karena sintesis protein atau peme+ahan protein yang
dilakukan oleh hati telah menurun fungsinya. Dalam memberikan treatment mengenai
protein$ yang perlu diperhatikan adalah menghindarkan pasien sirosis dari kejadian
malnutrisi serta menghindarkan pasien dari en+ephalopathy hepar. Untuk itu$ selain
mengatur protein yang diberikan$ asupan karbohidrat dan lemak juga perlu
diperhatikan untuk men+egah terjadinya peme+ahan yang mengakibatkan malnutrisi.
)ada pasien sirosis$ rasio asam amino rantai +abang #*044( misalnya isoleusin$
leusin$ dan "aline( terhadap asam amino aromati+ misalnya fenilalanin$ triptofan$ dan
tirosin sering ditemukan abnormal terutama pada pasien yang mengalami malnutrisi.
enjaga resiko kedua ma+am asam amino ini dapat menghindarkan pasien dengan
sirosis terhadap kejadan ensefalopathy hepati+ #>ieber$ 2AAA(.
Trapi aira# pa!a asits
)ada penderita sirosis dengan asites maka terapi diet rendah natrium dan pengurangan
+airan yang menumpuk di perut #as+ites( perlu dilakukan. enurt !asse dan
ataresse #%&&8($ pasien hati yang memiliki as+ites mengalami peningkatan energi
e"penditure. Bamun dalam penghitungannya$ hendaknya memperhatikan berat badan
7/24/2019 diettt
15/19
yang telah dikoreksi untuk men+egah terjadinya overfeeding. Sirosis merupakan salah
satu penyakit katabolisme$ itulah sebabnya protein diberikan tinggi. )rotein 2$%=kg **
diberikan karena mempertimbangkan kadar albumin dan total protein yang rendah
namun tetap memperhitungkan kadar *UBkreatinin yang tinggi. Sumber proteinyang diberikan diutamakan berasal dari *044. Batrium sebaiknya diberikan se+ara
terbatas sampai % g=hari pada pasien as+ites yang diber terapi diuretik. !al ini
dilakukan untuk menghindari kekurangan maupun kelebihan natrium yang dapat
berakibat pada abnormalitas metabolik #!asse dan ataresse$ %&&8(. >emak diberikan
rendah jika terdapat pembesaran lien dan ikterik. Sebagian ke+il penderita asites tidak
berhasil dengan pengobatan konser"atif. )ada keadaan demikian dapat dilakukan
parasintesis. )arasintesis +airan asites dapat dilakukan 32& liter = hari$ dengan +atatan
harus dilakukan infuse albumin sebanyak ' F , gr=liter +airan asites yang akan
dikeluarkan. *eberapa penelitian menunjukkan bahwa parasintesa dapat menurunkan
masa opname pasien. Bamun prosedur ini tidak dianjurkan pada anakanak$ kadar
protrombin 8&7$ serum bilirubin H dari 2& mg=dl$ trombosit 8&.&&&=mm9$
+reatinin H 9 mg=dl dan natrium urin 2& mmol=%8 jam.
Hpator#al Si#!rom
Sindroma ini di+egah dengan menghindari pemberian diuretik yang berlebihan$
pengenalan se+ara dini setiap penyakit seperti gangguan elekterolit$ perdarahan dan
infeksi. )enanganan se+ara konser"atif dapat dilakukan berupa ritriksi +airan$garam$
potassium dan protein.
P#litia# Bar& Di Bi!a#% N&trisi Pa!a Sirosis Hpatis
)enelitian yang dilakukan 4nthony #%&2%($ diketahui pada penderita sirosis hepatis
non alkoholik diketahui bahwa asupan rendah kolin dapat menyebabkan peningkatan
terjadinya fibrosis hati pada pasien wanita postmenaupose. )enelitian yang dilakukan
7/24/2019 diettt
16/19
alaguarnea #%&22( pada pasien en+hepalopati hepati+ yang diberi oral >+arnitin
mengalami perbaikan dalam gejala kelemahan dan kelelahan #fatiIue( yang sering
mun+ul pada pasien sirosis hepatis. )enelitian yang dilakukan Suzanna #%&22( pada
pasien ensepalopati sirosis yang mengalami malnutrisi akan mengalami perbaikan jikadiberikan treatmen diet jumlah kalori 938& kal = kg ** dan
2$3 g protein = kg ** yang di dalamnya mengandung *044 substitusi seperti#-
ornithine-#-aspartate. )enelitian yang dilakukan i"er and *iliarry Diseases
%. !adi.Sujono$ Gastroenterology$)enerbit 4lumni = 2AA3 = *andung
9. Sherlo+k.S$ )enyakit !ati dan Sitim Saluran
7/24/2019 diettt
17/19
,. >ieber$ 0S dalam Kopple$ -oel dalam Shills et.al. 2AAA.$odern Nutrition in Health
and %isease. 5illiams and 5ilkins: Bew ork
A. @siaousi$ D )ra+ti+e Guidelines.
http://www.netdoctor.co.uk/http://www.niddk.nih.gov/http://www.digestive.iddk.nih.gov/http://www.netdoctor.co.uk/http://www.niddk.nih.gov/http://www.digestive.iddk.nih.gov/7/24/2019 diettt
18/19
2. Gines$ ).$ .D.$ 0ardenas$ 4.$ .D.$ 4rroyo$ 6.$ .D.$ and /odes$ -.$ .D.$
%&&8$Management of Cirrhosis and 'scites. @he Bew
7/24/2019 diettt
19/19
%'. 5olf$ Da"id. 0irrhosis. %&22. Diakses
dari http:==emedi+ine.meds+ape.+om=arti+le=2,3,3'o"er"iew
31. &duard abr4 5os4 $ Herna6nde7-/4re7 #ourdes ,luvia8 ru7 /astor August
orominas and $i9uel A Gassull. 4bsorption and transport of dietary long+hain
fatty a+ids in +irrhosis: a stableisotopetra+ing study2F9Am 5 lin
Nutr %&&3L,2:'A%F&2.
%,. 4nthony > Guerrerio$ /yan 0ol"in$ 4my K S+hwartz$ -ean ) olleston$ Karen
; urray$ 4nnaae Diehl$ )ar"athi ohan$-effrey * S+hwimmer$-oel a"ine$ i+hael S @orbenson$ and 4nn O S+heimann*"oli# I#tak I# A Lar%
*o"ort Of Pati#ts 3it" No#alo"oli Fatt4 Li$r Disas.Am 5 lin Nutr April
3:3 vol. ;< no. = >;3-;::
http://emedicine.medscape.com/article/185856-overviewhttp://www.ajcn.org/search?author1=Anthony+L+Guerrerio&sortspec=date&submit=Submithttp://www.ajcn.org/search?author1=Ryan+M+Colvin&sortspec=date&submit=Submithttp://www.ajcn.org/search?author1=Amy+K+Schwartz&sortspec=date&submit=Submithttp://www.ajcn.org/search?author1=Jean+P+Molleston&sortspec=date&submit=Submithttp://www.ajcn.org/search?author1=Karen+F+Murray&sortspec=date&submit=Submithttp://www.ajcn.org/search?author1=Karen+F+Murray&sortspec=date&submit=Submithttp://www.ajcn.org/search?author1=AnnaMae+Diehl&sortspec=date&submit=Submithttp://www.ajcn.org/search?author1=Parvathi+Mohan&sortspec=date&submit=Submithttp://www.ajcn.org/search?author1=Parvathi+Mohan&sortspec=date&submit=Submithttp://www.ajcn.org/search?author1=Jeffrey+B+Schwimmer&sortspec=date&submit=Submithttp://www.ajcn.org/search?author1=Jeffrey+B+Schwimmer&sortspec=date&submit=Submithttp://www.ajcn.org/search?author1=Joel+E+Lavine&sortspec=date&submit=Submithttp://www.ajcn.org/search?author1=Joel+E+Lavine&sortspec=date&submit=Submithttp://www.ajcn.org/search?author1=Michael+S+Torbenson&sortspec=date&submit=Submithttp://www.ajcn.org/search?author1=Ann+O+Scheimann&sortspec=date&submit=Submithttp://emedicine.medscape.com/article/185856-overviewhttp://www.ajcn.org/search?author1=Anthony+L+Guerrerio&sortspec=date&submit=Submithttp://www.ajcn.org/search?author1=Ryan+M+Colvin&sortspec=date&submit=Submithttp://www.ajcn.org/search?author1=Amy+K+Schwartz&sortspec=date&submit=Submithttp://www.ajcn.org/search?author1=Jean+P+Molleston&sortspec=date&submit=Submithttp://www.ajcn.org/search?author1=Karen+F+Murray&sortspec=date&submit=Submithttp://www.ajcn.org/search?author1=Karen+F+Murray&sortspec=date&submit=Submithttp://www.ajcn.org/search?author1=AnnaMae+Diehl&sortspec=date&submit=Submithttp://www.ajcn.org/search?author1=Parvathi+Mohan&sortspec=date&submit=Submithttp://www.ajcn.org/search?author1=Jeffrey+B+Schwimmer&sortspec=date&submit=Submithttp://www.ajcn.org/search?author1=Joel+E+Lavine&sortspec=date&submit=Submithttp://www.ajcn.org/search?author1=Joel+E+Lavine&sortspec=date&submit=Submithttp://www.ajcn.org/search?author1=Michael+S+Torbenson&sortspec=date&submit=Submithttp://www.ajcn.org/search?author1=Ann+O+Scheimann&sortspec=date&submit=Submit