15
Diferensiasi 1. Pengantar Gradien atau kemiringan (slope) garis lurus ditunjukkan sebagai rasio dy dx , yaitu : jarak vertikal antara titik P dan Q jarak horizontal antara titik P dan Q dy dx = dimana nilai gradien dy m dx = adalah konstan. Garis lurus yang naik ke kanan mempunyai gradien positif sedangkan jika garis tersebut turun ke kanan mempunyai gradien negatif. Contoh: Kemiringan kurva pada sebuah titik tertentu Jika P adalah titik (x,y) dan Q titik lain sepanjang kurva, maka y x δ δ memberikan slope busur PQ dan bukan slope kurva yang diperlukan pada titik P. Namun jika Q berpindah lebih mendekat ke P maka y x δ δ akan lebih mendekati slope di titik P. Slope di P adalah nilai limit y x δ δ dengan x δ mendekati nol, yaitu 0 lim x dy y m dx x δ δ δ = = Gradien/slope kurva pada titik P adalah gradien/slope tangen kurva di titik P.

Diferensiasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

materi untuk kalkulus 2, bab Diferensiasi. materi ini diresume dari buku Matematika Teknik yang ditulis oleh K.A Stroud. silahkan dimanfaatkan sebaik baiknya

Citation preview

Page 1: Diferensiasi

Diferensiasi

1. Pengantar

Gradien atau kemiringan (slope) garis lurus ditunjukkan

sebagai rasio dy

dx, yaitu :

jarak vertikal antara titik P dan Q

jarak horizontal antara titik P dan Q

dy

dx=

dimana nilai gradien dy

mdx

= adalah konstan.

Garis lurus yang naik ke kanan mempunyai gradien

positif sedangkan jika garis tersebut turun ke kanan

mempunyai gradien negatif.

Contoh:

Kemiringan kurva pada sebuah titik tertentu

Jika P adalah titik (x,y) dan Q titik lain sepanjang

kurva, maka y

x

δ

δ memberikan slope busur PQ dan

bukan slope kurva yang diperlukan pada titik P.

Namun jika Q berpindah lebih mendekat ke P maka

y

x

δ

δ akan lebih mendekati slope di titik P.

Slope di P adalah nilai limit y

x

δ

δdengan xδ

mendekati nol, yaitu 0

limx

dy ym

dx xδ

δ

δ→= =

Gradien/slope kurva pada titik P adalah gradien/slope tangen kurva di titik P.

Page 2: Diferensiasi

Berikut penjelasan dan contohnya:

Cari gradien dari kurva 22 5y x= + pada titik P dengan 1,5x = .

Pertama-tama kita buat tabel yang memeberikan nilai y dari 22 5y x= + pada interval 0,5x

antara 0 dan 3x x= = .

x 0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 2

2 5y x= + 5 5,5 7,0 9,5 13,0 17,5 23,0

Plot dalam grafik secara akurat dan tandai titik P pada grafik untuk 1,5x = .

Sekarang gunakan penggaris, atur di titik P dengan seksama hingga didapatkan posisi tangen

kurva.

Gunakan nilai di 0,5x = dan 3,0x = , hitung nilai slope tangen kurva pada titik P.

0,5 ; 3,42,5 dan 14,7

3,0 ; 18,1

14,75,9

2,5

x ydx dy

x y

dym

dx

= = ∴ = =

= =

= = =

Didapatkan gradien di titik P adalah kira-kira 5,9.

Page 3: Diferensiasi

Determinasi aljabar slope kurva

Jika P adalah titik ( , )x y pada kurva 22 5y x= + , maka Q, titik sebelahnya P mempunyai

koordinat ( , )x x y yδ δ+ + .

Pada titik Q:

( )

[ ]( )[ ]

[ ] ( )[ ]

2

22

22

22 2

2

2 5

2 2 . 5

2 4 . 2 5

dikurangi dengan y di kedua sisi

2 4 . 2 5 2 5

4 . 2

bagi kedua sisi dengan

4 2

y y x x

x x x x

y y x x x x

y y y x x x x x

y x x x

x

yx x

x

δ δ

δ δ

δ δ δ

δ δ δ

δ δ δ

δ

δδ

δ

+ = + +

= + + +

+ = + + +

+ − = + + + − +

= +

= +

y

x

δ

δ menunjukkan gradien garis lurus melalui P dan Q.

Jika Q dipindah ke P, 0 dan 0x yδ δ→ → , sehingga gradien PQ akan mendekati gradien

tangen di titik P, gradien tangen di titik P = y dy

x dx

δ

δ→ .

0lim 4x

dy yx

dx xδ

δ

δ→= =

Ini adalah hasil umum untuk menentukan slope kurva di setiap titik pada kurva 22 5y x= + .

Jadi pada 1,5x = , 4(1,5) 6dy

dx= = , slope nyata kurva 2

2 5y x= + pada 1,5x = adalah

6. Solusi grafis sebelumnya diperoleh 5,9 sebagai pendekatan.

Proses untuk mendapatkan dy

dx disebut sebagai diferensiasi dan

dy

dx adalah bentuk koefisien

diferensial y terhadap x.

Page 4: Diferensiasi

Koefisien diferensial pangkat x

Page 5: Diferensiasi
Page 6: Diferensiasi

Diferensial Polinomial

Untuk mendeferensialkan polinomial maka dideferensialkan untuk masing-masing suku.

Koefisien diferensial-notasi alternatif

Jika 22 5y x= + , maka 4

dyx

dx= . Ini adalah pernyataan ganda yang dapat dituliskan sebagai

pernyataan tunggal dengan menempaykan y dalam dy

dx, yaitu : ( )2

2 5 4d

x xdx

+ = .

Koefisien diferensial kedua 2

2 ditulis

d dy d y

dx dx dx

adalah koefisien diferensial kedua y terhadap x. Contoh:

Page 7: Diferensiasi
Page 8: Diferensiasi

Diferensial perkalian fungsi

Jika dimana u dan v adalah fungsi xy uv

dy dv duu v

dx dx dx

=

= +

Page 9: Diferensiasi

Diferensial hasil bagi dua fungsi

2

Jika dimana u dan v adalah fungsi xu

yv

du dvv u

dy dx dx

dx v

=

=

Page 10: Diferensiasi

Diferensial Fungsi dari Fungsi

Jika siny x= , y adalah fungsi dari sudut x , nilai y tergantung pada nilaix yang diberikan.

Jika sin(2 3)y x= − , y adalah fungsi dari sudut (2 3)x − yang merupakan fungsi x itu sendiri,

dapat dikatakan bahwa y adalah fungsi dari (fungsi x ).

Untuk mencari diferensial fungsi dari fungsi perlu memahami aturan rantai.

Dengan contoh di atas, sin(2 3)y x= − , gunakan 2 3u x= − sehingga siny u= dimana

2 3u x= − .

Jika x mempunyai penambahan xδ , u mempunyai penambahan uδ , sehingga y mempunyai

penambahan yδ , yaitu , , dan x x x u u u y y yδ δ δ→ + → + → + .

, , dan x u yδ δ δ memiliki nilai tertentu dimana dapat dikatakan bahwa y y u

xx u x

δ δ δ

δ δ δ= , jika

0, 0, dan 0x u yδ δ δ→ → → maka , dan y dy y dy u du

x dx u du x dx

δ δ δ

δ δ δ→ → → kemudian

pernyataan sebelumnya menjadi .dy dy du

dx du dx= . Inilah yang disebut sebagai aturan rantai yang

berguna dalam menentukan koefisien diferensial fungsi dari fungsi.

Penyelesaian contoh diatas menjadi:

sin(2 3)y x= − , gunakan 2 3u x= − sehingga siny u= dimana 2 3u x= − .

cos

2

. 2 cos 2 cos(2 3)

dyu

du

du

dx

dy dy duu x

dx du dx

=

=

= = = −

Page 11: Diferensiasi

Diferensial logaritma natural

Jika ln

1

y x

dy

dx x

=

=

( )Jika ln F adalah fungsi x

1.

y F

dy dF

dx F dx

=

=

Jika

ln

x

x

y a

dya a

dx

=

=

Diferensial dari fungsi hiperbolik

Page 12: Diferensiasi

2. Koefisien diferensial baku

( )y f x= dy

dx

1 nx 1n

nx−

2 xe x

e

3 kxe kx

ke

4 xa ln

xa a

5 ln x 1

x

6 loga x 1

.lnx a

7 sin x cos x

8 cos x sin x−

9 tan x 2sec x

10 cot x 2cosec x−

11 sec x sec .tanx x

12 cosec x cosec .cotx x−

13 sinh x cosh x

14 cosh x sinh x

3. Fungsi dari suatu fungsi

Jika ( ) dan ( )y f u u F x= = maka .dy dy du

dx du dx=

Jika lny F= dengan F adalah fungsi x , maka 1

.dy dy dF dF

dx dF dx F dx= =

Contoh: sin

sin

misalkan sin

cos

. cos cos .

x

u

u

u x

y e u x

y e

dye

du

dux

dx

dy dy due x x e

dx du dx

= =

=

=

=

= = =

ln sin

.

1

1cos cot

sin

y x

dy dy dF

dx dF dx

dF

F dx

dyx x

dx x

=

=

=

= =

Perkalian fungsi Jika dimana u dan v adalah fungsi xy uv

dy dv duu v

dx dx dx

=

= +

Pembagian fungsi

2

Jika dimana u dan v adalah fungsi xu

yv

du dvv u

dy dx dx

dx v

=

=

Page 13: Diferensiasi

4. Diferensiasi Logaritmik

Jika ada lebih dari dua fungsi dengan berbagai susunan pembilang dan penyebut, koefisien

diferensial lebih baik dicari melalui diferensial logaritmik. Semuanya didasarkan pada kenyataan

bahwa ( )1

lnd

xdx x

= dan apabila x digantikan dengan satu fungsi F , maka

{ }1

lnd dF

Fdx F dx

= .

Sebagai contoh kasus uv

yw

= , dimana , , dan serta fungsi u v w y x . Pertama-tama

ambil logaritmanya dengan bilangan dasar e yaitu :

ln ln ln lny u v w= + −

Kemudian diferensialkan masing-masing ruas terhadap x , maka akan diperoleh:

1 1 1 1. . . .

1 1 1. . .

1 1 1. . .

dy du dv dw

y dx u dx v dx w dx

dy du dv dwy

dx u dx v dx w dx

dy uv du dv dw

dx w u dx v dx w dx

= + −

= + −

= + −

Contoh:

Jika 2sin

, tentukan cos 2

x x dyy

x dx=

Jika 4 3tan , tentukan

x dyy x e x

dx=

Page 14: Diferensiasi

5. Fungsi implisit

Jika 24 2y x x= − + , y terdefinisi sepenuhnya oleh x dan y , ini disebut sebagai fungsi

eksplisit dari x . Lain halnya dengan sin 2xy y+ = bentuk seperti ini disebut sebagai fungsi

implisit karena hubungan dalam bentuk ( )y f x= tersirat didalamnya.

Contoh:

Page 15: Diferensiasi

6. Persamaan parametrik

Dalam beberapa persoalan terkadang, suatu fungsi diungkapkan dengan menyatakan x dan y

dalam suayu variabel bebas ketiga, misalkan sebagai contoh cos 2 dan siny t x t= = .

Maka harga t akan memberikan pasangan harga untuk x dan y . Variabel ketiga disebut sebagai

parameter dan kedua persamaan untuk x dan y disebut sebagai persamaan parametrik.

Contoh: