Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Direktorat Pengendalian Pencemaran UdaraDirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan27 Oktober 2020
1
JOB EXPERIENCESo MINISTRY OF ENVIRONMENT AND FOREST (KLHK)o MINISTRY OF ENVIRONMENT (KLH)o ENVIRONMENTAL IMPACT AGENCY FOR BALI AND
NUSRA (BAPEDAL)
INTERNATIONAL TRAINING o RISK ASSESSMENT AND ENVIRONMENTAL CHEMICAL
(JAPAN)o POLICY FOR RESOURCE CIRCULATION AND SOLID WASTE
MANAGEMENT ( SOUTH KOREA)o AIR POLUTION SOURCE MONITORING MANAGEMENT FOR
ASIAN COUNTRIES (JAPAN)o WATER MONITORING AND MANAGEMENT (JAPAN)o AIR IMPROVEMENTS IN THE REGION (TAIWAN)o ORGANIZATION CHANGE (DENMARK)
LOCAL TRAINING o ONLINE COURSE ON CONTINOUS EMISSION MONITORING
SYSTEM (TRINITY, TEXAS USA)o LIFE CYCLE ANALYSIS (ICLAN - JAKARTA)o PRODUCT LIFE CYCLE ANALYSIS ON AGROINDUSTRY (TOT)
(ITB - BANDUNG)o PRODUCT LIFE CYCLE ANALYSIS (ITB - BANDUNG)o METHODS OF SEAWATER ANALYSIS (OCEANOLOGI LIPI -
JAKARTA)o WATER SAMPLING TECHNIQUE (PUSARPEDAL - BANTEN)
EDUCATIONSo S-1 CHEMISTRY o S-2 REGIONAL AND CITY PLANNING /
ENVIRONMENTAL AND INFRASTRUCTURE PLANNING
PROFESIONALISMo ASSESOR BNSP o AUDITOR FOR ENVIRONMENTAL AUDITo TRAINER FOR PROPERo TRAINER FOR AIR POLLUTION CONTROL o TRAINER FOR WATER POLLUTION CONTROLo TRAINER FOR CONTINOUS EMISSION MONITORING SYSTEM
TECHNICAL EXPERIENCESo DEVELOPMENT EMISSION STANDARDo DEVELOPMENT EFFLUENT STANDARD FOR WASTE WATER o DEVELOPMENT TECHNICAL GUIDANCE ON AIR POLLUTION
CONTROLo DEVELOPMENT CEMS INTEGRATIONo DEVELOPMENT THE PROPER CRITERIAo MASS BALANCE FOR SO2 ON NICKEL MATTE o CO - BENEFIT
BOOKq PANDUAN PENGAWASAN INDUSTRI OTOMOTIF 2
310/27/2020 denny_silaban
PENGELOAAN EMISI
01 02
04 03
Struktur organisasi
• Terdapat struktur penanggung jawab pengendalian pencemaran udara
• terdapat tugas dan fungsi dalam pengelola emisi
• memiliki personel yang berkompeten
Perencanaan Pemantauan
• Inventarisasi dan identifikasi potensi sumber emisi (cerobong, fugitif) dan lokasi ambien
• menyusun waktu pemantauan• Acuan BME/ BMA (PP, Permen, Pergub,
Dokling)• memilih laboratorium penguji• menetapkan tencana operation &
maintenace
Evaluasi Hasil Pemantauan dan Repoting
• menilai tingkat pemenuhan BME• menilai efisiensi alat pengendali atau
pembakaran• mengevaluasi kinerja lab penguji• menghitung beban emisi • P-D-C-A untuk meakukan inovasi• melaporan pelaksanaan pemantauan
Pelaksanaan Pemantauan
• Acuan Peraturan (permen/pergub/ dok. ling) • Periode pemantauan manual SMT I dan SMT II • Pemantauan Kontinyu (CEMS) Hour, Daily, Month • Pencatatan (Produksi, Pengoperasian peralatan dll)• Kehandalan Lab penguji (Metoda SNI atau Metoda
yang setara (US EPA/ JIS)
410/27/2020 denny_silaban
510/27/2020 denny_silaban
2004 2007 2008 2009 2012 2016 2017
Kepen LH No. 133 th 2004,
pemantaun CEMS di industri Pupuk
Permen LH No 07 Tahun 2007
BME Ketel Uap
Permen LH No. 07 Tahun 2012 pemantauan
CEMS bagi Industri Rayon
Permen LHK No. 19 th 2017
pemantauan CEMS bagi
industri Semen
• Permen LH No 21 th 2 0 0 8 p e m a n t a u a n C E M S b a g i Pembangkit Litsrik (Kapasitas > 25 MW atau < 25 MW dgn kadar Sulfur > 5%)
• Permen LH No. 18 th 2 0 0 8 p e m a n t a u a n CEMS bagi Industri Carbon Black
Permen LH No 13 th 2009
pemantaun CEMS di industri
MIGAS
Permen LHK No. 70 th 2016
pemantauan CEMS bagi
Pengolahan Sampah Berbasis
Termal
Permen LHK No. P.15 dan P. 17
Tahun 2019 Pemantauan CEMS bagi Kegiatan
Pembangkit dan Pupuk
2020
Daaft Rancangan SISPEk
Draf Rancangan Daur Ulang
Bateari Li
1995
Kepmen LH No. 13 th 1995 mengatur
pemantauan CEMS oleh industri Semen, Pulp & Kertas, Besi dan Baja, Pembangkit Berbahan Bakar batu bara dan Industri Non Spesifik
2019
610/27/2020 denny_silaban
o Ammonia (NH3)o Gas Klorin (CI2)o Hidrogen Klorida (HCI)o Hidrogen Fluorida (HF)o Nitrogen Oksida (NO2)o Opasitaso Partikelo Sulfur Dioksida (SO2)o Total Sulfur Tereduksi (H2S) o Carbon Disulfida (CS2)o Hidrogen Sulfide (H2S)o Carbon Monoksida (CO)o Total Organic Carbon (TOC) (sebagai CH4)o PCDD/F (Dioxin dan Furan)
o Merkuri (Hg) o Arsen (As)o Antimon (Sb)o Kadmium (Cd)o Seng (Zn)o Timah Hitam (Pb)o Nikel (Ni)o Arsenik (As)o Thallium (Tl)o Antimoni (Sb)o Cobalt (Co)o Vanadium (V)o Selenium (Se)o Mangan (Mn)o Berilium (Be)
710/27/2020 denny_silaban
1. Kep Men LH No. 13 tahun 1995 tentang BME Sumber Tidak Bergerak
2. Permen LH No. 17 thn 2008 tentang BME Industri Keramik 3. Permen LH NO. 07 tahun 2007 tentang BME Ketel Uap4. Permen LH No. 15 tahun 2019 tentang BME Industri Pembangkit5. Permen LHK No. 19 tahun 2017 tentang BME Sumber Tidak
Bergerak bagi Kegiatan Industri Semen 6. Permen LH No. 13 tahun 2009 tentang BME Industri Migasdll...........................
Mekanisme kunjungan Pendahuluan
Penetapan lokasi pemantauan emisi
dan ambien
Periode pemantauan
Pemasangan alat pemantauan kualitas
udara
Pelaporan
KEPDAL NO.205 TAHUN 1996
910/27/2020 denny_silaban
M e t o d a p e n e n t u a n komposisi dan berat molekul gas dalam emisi sumber tidak bergerak;
M e t o d a p e n e n t u a n kecepatan aliran dan tingkat aliran volumetrik gas dalam e m i s i s u m b e r t i d a k bergerak
M e t o d a p e n e n t u a n k a n d u n g a n u a p a i r g a s buang dalam cerobong dari e m i s i s u m b e r t i d a k bergerak
Metoda pengujian kadar p a r t i ku l a t d a l a m e m i s i s u m b e r t i d a k b e r g e ra k secara Isokinetik;
KEPDAL NO.205 TAHUN 1996
1010/27/2020 denny_silaban
1110/27/2020 denny_silaban
Method SNI
Method 1 Sample and Velocity Traverses from Stationary Sources
SNI 7117.13 2009 Penentuan Titik Sampling
Method 2 Determination of Stack Gas Velocity and Volumetric Flow Rate
SNI 7117.14 :2009 Penentuan Kecepatan Linear (Penentuan Ukuran S Pitot Tube)
Method 3 Gas Analysis for Carbon Dioxide, Oxygen, Excess Air, and Dry Molecular Weight
SNI 7117.15 : 2009 Penentuan Berat Molekul Kering
Method 4 Determination of Moisture Content in Stack Gases
SNI 7117.16 : 2009 Penentuan Kadar air dalam Stack Gas
Method 5 Determination of Particulate Emissions from Stationary Sources
SNI 7117.17 : 2009 Penentuan Kadar Partikulat Secara Isokinetik
Sarana pendukung.
Lubang sampling
Unit pengendalian pencemaran udara
oElectrostatic Precipitator. oSiklon. oPengumpul proses basah
(Wet Process Collector). oCartridge Collector. oBaghouses.
KEPDAL NO.205 TAHUN 1996
1210/27/2020 denny_silaban
1310/27/2020 denny_silaban
03
01 Memenuhi penaatan peraturan BME
Mendukung efisiensi penggunaan sumber daya
Meni la i i t ingkat k iner ja a lat p e n g e n d a l i a n e m i s i y a n g digunakan
02
Evaluasi biaya yang hilang akibat kehilangan material atau produk
05 Menilai karakteristik emisi rata - rata laju yang dihasilkan
10/27/2020 denny_silaban 14
“How about your company ----> need commitment from top management”
Bagi Pemerintahvmenghitung tingkat emisi atau beban emisi yang dihasilkan:
• perunit industri• persektor industri, • per provinsi/kab/kota
vmemenuhi tingkat penaatan industrivpenetapan baku mutu emisivinventarisasi emisi dalam geo spatialvtingkat teknologi pengendali emisi yang digunakanvmempersiapkan trading emission (SO2 dan Partikulat)vPemodelan kualitas udara
1510/27/2020 denny_silaban
1. Peleburan besi dan baja2. Pulp dan/atau Kertas3. Rayon4. Carbon Black5. Minyak dan Gas Bumi6. Pertambangan7. Pengolahan Sampah secara Termal8. Semen9. Pembangkit Listrik Tenaga Termal10. Pupuk dan Amonium Nitrat
norditech1610/27/2020 denny_silaban
•Sampling Isokinetik – untuk Emisi partikulat;
•Sampling Non-isokinetik - untuk Emisi gas.
1710/27/2020 denny_silaban
Partikulat
• Padatan atau bahan cair yang
massanya diskrit dan ukurannya
kecil.
• Contoh: debu (dust), asap
(smoke), kabut (mist) dan abu
terbang (fly ash).
Partikel AerosolAerosol dapat dikelompokkan berdasarkan bentuk fisik partikel dan metode pembentukannya:
1) Aerosol2) Dust
a. Coarse Particleb. Fine particle
3) Fume4) Smoke5) Mist6) Fog7) Smog8) Cloud
1810/27/2020 denny_silaban
EKSISTING PARTIKULAT DALAM CEROBONG
Partikel dalam aliran gas
• Konidisi aliran gas dalam cerobong akan mempengaruhi kadar partikulat dalam cerobong sehingga perlu representatif atau terwakili dengan cara pengukuran secara isokinetik
• Partikulat umumya didalam cerobong mengalir melalui aliran “duct “ dan selanjutnya menuju ke aliran utama cerobong
• apabila aliran gas tiba - tiba menurun atau terjadi gangguan sehingga aliran terganggu atau berubah, sehingga partikulat dalam cerobong tidak dapat mengikuti aliran secara normal.
1910/27/2020 denny_silaban
Kecepatan gas Konsentrasi pollutan
2010/27/2020 denny_silaban
2110/27/2020 denny_silaban
Metode Sampling Emisi Partikulat:
• Manual dan secara isokinetik
• Tujuannya untuk mendapatkan sampel yang representatif.
Pengertian ISOKINETIC
o ISO – mirip atau sama
o KINETIC – energi bergerak, gerakan (motion)
o Sampling Isokinetik yaitu sampling sedemikian rupa sehingga kecepatan dan arah gas masuk ke dalam nosel alat sampling adalah sama dengan kecepatan dan arah gas dalam cerobong (pada titik sampling yang sama).
o Kriteria kecepatan / tingkat sampel untuk metode isokinetik adalah 90 - 110%
2210/27/2020 denny_silaban
2310/27/2020 denny_silaban
DIAGRAM ALAT SAMPLING PARTIKULAT (METHOD 5)
Probe Liner
Nozzle
Stack wall
Pitot Manometer
Pitot
T
Thermometer Glass Filter Holder
HEATED AREA
ORIFICE
Vacuum Gauge
Dry GasMeter
Air-tightPump
Orifice Manometer
MAIN VALVE
BY-PASS VALVE
T
Thermometer
EMPTY 100 ML WATER
SILICA GEL
CHECK VALVE
Vs
Vn
Dimana:Vs ditunjukkan oleh Δp
ISOKINETIK JIKA:Vn = (100% ± 10%)Vs
Vn ditunjukkan oleh ΔH2410/27/2020 denny_silaban
100% ISOKINETIK vn = vs
2510/27/2020 denny_silaban
200% ISOKINETIK vn = 2vs
2610/27/2020 denny_silaban
50% ISOKINETIK vn = ½ vs
2710/27/2020 denny_silaban
• Pilih lokasi sampling, ukur dimensi cerobong dan tentukan jumlah titik-titik melintangnya; (Metode 1)
• Tentukan tekanan gas cerobong, kisaran nilai Δp dan suhu; (Metode 2) • Tentukan atau perkirakan berat molekul emisi kering (Md) dan berat molekul emisi basah
(Ms); (Metode 3). • Tentukan kadar air dalam gas; (Metode 4). • Hitung dan pilih ukuran nosel; • Tentukan nilai faktor K untuk sampling isokinetik;• Putuskan waktu sampling total dan volume sampel gas pada keadaan standar.• Kerek ke atas platform cerobong masing-masing group dari peralatan tersebut
2810/27/2020 denny_silaban
10/27/2020 denny_silaban 29
DIAGRAM RANGKAIAN SAMPLING ISOKINETIK UNTUK EMISI PARTIKULAT METODE 5
RANGKAIAN SAMPLING ISOKINETIK
Prinsip Kerja Sampling Partikulat Secara Isokinetik
• Partikulat dihisap secara isokinetik;
• Ditampung pada filter jenis fiber glass
• Pada suhu 120º ± 14oC
• Diukur beratnya secara gravimetri
3010/27/2020 denny_silaban
SNI 7117.17:2009: Penentuan kadar partikulat secara isokinetis
RANGKAIAN SAMPLING ISOKINETIK
10/27/2020 denny_silaban 31
SNI 7117.12:2005: Penentuan kadar partikulat secara isokinetis
Rangkain Peralatan Sampling
3210/27/2020 denny_silaban
3310/27/2020 denny_silaban
PERSYARATAN TEKNIS CEROBONG EMISI PENGUKURAN ISOKINETIK
3410/27/2020 denny_silaban
n Harus mempunyai lubang sampling 1 atau lebih n Lubang sampling harus terletak di Posisi antara 8 D
dan 2 D n Ukuran diameter lubang sampling 3 – 3,5 inchin Tersedia tangga untuk naikn Tersedia platform (tempat kerja),n Tersedia alat pengangkut peralatan n Tersedia pagar pengamanann Tersedia sumber listrik
3510/27/2020 denny_silaban
ISOKINETIK
• PEMENUHAN TEKNIS• Posisi lubang sampling adalah 8D 2D• Jumlah lubang sampling emisi
berbentuk bundar adalah 2 - 4 buah lubang sampling dengan posisi 90o dan pada posisi yang sama.
• Jumlah lubang sampling emisi berbentuk persegi / kotak adalah 3 - 7 buah lubang sampling
• Pengukuran isokinetik: Parameter Partikulat dan kecepatan alir cerobong
LUBANG SAMPLING
3610/27/2020 denny_silaban
3710/27/2020 denny_silaban
Tampak Cerobong dari Atas Tampak Cerobong dari Depan
1 m1 m
3810/27/2020 denny_silaban
3910/27/2020 denny_silaban
4010/27/2020 denny_silaban
1. 8 titik pengukuran untuk cerobong silinder dengan diameter antara 0,30 -0,61 cm .
2. 9 titik pengukuran untuk cerobong persegi panjang dengan diameter ekivalen ( De) antara 0,30 - 0,61 meter .
3. 12 titik pengukuran untuk cerobong selinder dan persegi panjang dengan diameter > 0,61 meter.
4110/27/2020 denny_silaban
4210/27/2020 denny_silaban
4310/27/2020 denny_silaban
A. Diagram penentuan jumlah minimum titik lintas untuk pengukuran partikulat
4410/27/2020 denny_silaban
B. Diagram penentuan jumlah minimum titik lintas untuk pengukuran Non partikulat
4510/27/2020 denny_silaban
Contoh letak titik-titik lintas pada cerobong berpenampang lingkaran dengan 12 buah titik-titik lintas
Ketentuan titik-titik lintas pada cerobong yang memiliki penampang berbentuk lingkaran 4610/27/2020 denny_silaban
Jumlah Titik Lintas Matriks
9 3 x 312 3 x 416 4 x 4
20 5 x 425 5 x 530 6 x 536 6 x 642 7 x 649 7 x 7
4710/27/2020 denny_silaban
Catatan:Lampirkan Hasil Analisa Laboratorium dengan Foto Pengambilan sampling emisi, Data hasil Pengukuran berdasarkan pada titik lintas dan dilengkapi dengan nilai prosentasi pengukuran isokinetik
Keterangan:1. Konsentrasi terukur adalah konsentrasi yang diukur secara langsung secara manual sebelum dilakukan koreksi oksigen.2. Konsentrasi terkoreksi adalah konsentrasi terukur yang telah disesuaikan dengan Faktor Koreksi Oksigen, dengan rumus : konsentrasi terkoreksi = konsentrasi terukur x (21 – O2 koreksi)/(21- O2terukur).
- Lampirkan Hasil Analisa Laboratorium dengan Foto Pengambilan sampling Emisi, Data hasil Pengukuran berdasarkan pada titik lintas dan dilengkapi dengan nilai prosentasi pengukuran isokinetik.
4810/27/2020 denny_silaban
10/27/2020 denny_silaban 49
denny@silaban
HASIL EVALUASI DATA LABORATORIUM
5110/27/2020 denny_silaban
HASIL EVALUASI DATA LABORATORIUM • Laboratorium penguji belum semuanya mancantumkan metoda pengujian dalam hasil uji emisi
dan acuan baku mutu emisi
• Terdapat laboratorium masih menggunakan acuan peraturan yang belum ter-update
• Laboratorium tidak mengupadate laporan pengujian sesuai dengan acuan BME (P. 15 thn 2019, P. 17 tahun 2019, P. 19 tahun 2017) dengan konten isi laporan hasil pengujian emisi:
• data dimensi cerobong (tinggi, lebar, panjang, diameter)• posisi letak lubang sampling, • titik koordinat cerobong, • kode cerobong, dll
• Perhitungan data hasil pengujian laboratorium yang kurang jelas antara kecepatan alir dan laju alir
• Masih terdapat laboratorium belum melakukan perhitungan koreksi 0ksigen dan kecepatan alir
5210/27/2020 denny_silaban
HASIL EVALUASI DATA LABORATORIUM
• Data hasil pengujian tidak sesuai dengan real emisi yang dikeluarkan.
• Belum dilengkapi dengan foto pengabilan sampling yaitu petugas sampling, peralatan pengambil sampling, sumber emisi yang disampling, simbol lab
• Kemampuan petugas pengambil sampling emisi belum sesuai dengan prosedur,
• Waktu pengambilan sampling sangat cepat
• Pengambilan sampling emisi tidak dilakukan secara isokinetik,
• Hasil pengujian belum memperoleh pengesahan dari pimpinan laboratorium,
5310/27/2020 denny_silaban
Evaluasi Laporan Laboratorium oleh Industri
• Biaya sampling untuk isokinetik mahal dan bervariatif dari setiap laboratorium
• Tidak ada penjelasan dari laboratorium tata cara persyaratan isokinetik
• Peralatan probe yang dibawa tidak sesuai aktual kondisi cerobong
• Tidak menyampaikan hasil pengujian dilapangan untuk pemenuhan isokinetik
• Terdapat laboratorium yang mengambil sampling pada posisi sejajar untuk pengukuran isokinetik yaitu satu titik lintasan (travers point).
• Petugas sampling tidak kompeten
• Hasil pengujian tidak menunjukkan real kondisi emisi cerobong
5410/27/2020 denny_silaban
Data Pemenuhan Teknis Cerobong
Jumlah Lubang Sampling
Petugas Sampling
Peralatan Sampling
Data Hasil Pengujian
5510/27/2020 denny_silaban
• Bentuk Kotak
• Tidak memenuhi posisi 8D/2D
• Memiliki Lubang sampling 5 buah
h stack
Tidak memenuhi 8d/2d sehingga titik travers-nya adalah 25 dengan matrk 5 x 5
5610/27/2020 denny_silaban
Diameter Cerobong 50 Cm
Evaluasi Terhadap Data Lab:1. Lubang sampling 1 buah dan diperolah data Isokinetik
sehingga data laboratorium tidak benar. 2. Pengambilan sampling tidak di buang akhir cerobong
tetapi setelah alat kontrol carobong 3. Acuan peraturan masih salah dan tidak menggunakan
yang terbaru 5710/27/2020 denny_silaban
EVALUASI: LABORATORIUM TIDAK MELAKUKAN PENGUJIAN SECARA ISOKINETIK
5810/27/2020 denny_silaban
DATA SAMPLING
v Hasil pengukuran tidak masuk dalam range isokinetik 90 - 110%.
v Pengukuran isokinetik untuk persyaratan lubang sampling 2 (dua)
5910/27/2020 denny_silaban
DATA SAMPLING
Isokinetik 99,22 % dengan Lubang sampling emisi : 1 buah sehingga hasil pengukuran menjadi TIDAK BENAR
Acuan peraturan masih salah dan tidak menggunakan yang terbaru
6010/27/2020 denny_silaban
DATA SAMPLING
Data cerobong dalam data SIMPEL adalah 2,5 m tetapi data lab 1,5 m. Evaluasio apakah laboratorium memiliki probe 2,5 mo jika cerobong memiliki 2 lubang sampling maka lab
perlu panjang probe 2,5 mo jika cerobong memiliki 4 lLS maka probe panjang
min 1,5 m 6110/27/2020 denny_silaban
• Validasi hasil pengujian lab..• Parameter memenui BME• Informasi Lubang sampling 1
buah dan hasil pengukuran laboratorium Isokinetik 110,52 % sehingga data tidak valid.
6210/27/2020 denny_silaban
Data Sampling
Sumber Emisi: PLTU Batu Bara
Sumber Emisi: KilnMetode Pengujian: IK
tidak ada informasi profile cerobong, data pendukung lain sesuai dengan Permen LHK No. 19/2017 dan Permen LHK No. 17 tahun 2019
6310/27/2020 denny_silaban
Data Sampling
Menggunakan Metoda US EPA 1 s/d 5
Sumber emisi: GTG 6410/27/2020 denny_silaban
Data Sampling
REAL SAMPLING
Data SIMPEL
Metoda SNI + IK6510/27/2020 denny_silaban
Foto Preparation dan Peralatan Sampling
6610/27/2020 denny_silaban
Foto Preparation dan Peralatan Sampling
6710/27/2020 denny_silaban
KONDISI CEROBONG
6810/27/2020 denny_silaban
10/27/2020 denny_silaban 69
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.
Thanks!
7010/27/2020 denny_silaban
Direktorat Pengendalian Pencemaran UdaraDitjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan“Gedung B Lantai 3”
Jl. D.I. Panjaitan Kav. 24 Jakarta 13410
http://ppkl.menlhk.go.id
http://simpel.menlhk.go.id