94
DISKURSUS MUSIK DAN SENIMAN DI MAJALAH HAI PERIODE 1980-1990 SKRIPSI Disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Humaniora Program Studi Sejarah Oleh: Fattoni Nugraha NIM 134314001 PROGRAM STUDI SEJARAH FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DISKURSUS MUSIK DAN SENIMAN DI MAJALAH HAIrepository.usd.ac.id › 36708 › 2 › 134314001_full.pdf1984 majalah Hai menambahkan rubik musik, film, review acara TV, hingga tentang

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

  • DISKURSUS MUSIK DAN SENIMAN

    DI MAJALAH HAI

    PERIODE 1980-1990

    SKRIPSI Disusun untuk memenuhi persyaratan

    memperoleh gelar Sarjana Humaniora

    Program Studi Sejarah

    Oleh:

    Fattoni Nugraha

    NIM 134314001

    PROGRAM STUDI SEJARAH

    FAKULTAS SASTRA

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2020

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    MOTTO

    Under the boot of great oppression, we slither and crawl.

    On the path for annihilation but in the name of god?!

    -Riley Gale-

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua Orang Tua dan Adik saya yang tidak

    pernah lelah memberikan dukungan kepada saya untuk menyelesaikan skripsi ini.

    Skripsi ini juga saya persembahkan untuk penulisan sejarah mengenai musik di

    Indonesia.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    ABSTRAK Fattoni Nugraha, Diskursus Musik dan Seniman Di Majalah Hai Periode 1980-

    1990. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Sastra,

    Universitas Sanata Dharma, 2020.

    Penelitian ini bertujuan untuk menjawab ketiga permasalahan. Pertama apa

    yang melatar belakangi lahirnya majalah Hai berdiri dan menambahkan rubrik

    musik. Kedua bagaimana sikap majalah Hai dalam membahas pelaku seni lokal dan

    luar. Ketiga bagaimana majalah Hai memaknao kegiatan-kegiatan kesenian yang

    ada di Indonesia.

    Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode sejarah yang

    meliputi; pemilihan topik, pengumpulan data, kritik sumber, interpretasi, dan

    historiografi. Pada penelitian skripsi ini menggunakan perspektif sejarah media

    massa.

    Majalah Hai merupakan barometer musik di Indonesia, awal terbitnya

    majalah Hai pada tahun 1977 yang berisi 36 halaman di dominasi dengan komik-

    komik terbitan sindikat luar negeri dan lokal Indonesia yang populer pada tahun

    1970-an. Ketika era komik redup di tahun 1980-an yang disebabkan oleh maraknya

    rental-rental VHS dan juga munculnya MTV membuat majalah Hai harus

    berinovasi pada rubrik dari majalahnya, maka pada tahun 1980-an majalah Hai

    mulai menambahkan rubrik review video, film, acara TV, musik, dan berita yang

    berkenaan dengan sekolah.

    Pada periode 1980 hingga 1990 majalah Hai sangat populer dikalangan

    remaja Indonesia, hal ini dikarenakan majalah Hai selalu memberikan informasi

    terbaru tentang perkembangan musik dan budaya Barat. Keberadaan majalah Hai

    juga memberikan dampak negatif bagi perkembangan musik tradisional Indonesia,

    minimnya informasi tentang musik tradisional Indonesia yang diberitakan oleh

    majalah Hai berdampak pada berkurangnya peminat musik tradisional di Indonesia.

    Remaja pada periode tersebut lebih tertarik terhadap musik dan budaya Barat yang

    lebih sering diangkat oleh media pada periode tersebut

    Kata kunci: Majalah Hai, Remaja, Musik, Seniman

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    ABSTRACT Fattoni Nugraha, Diskursus Musik dan Seniman Di Majalah Hai Periode 1980-

    1990. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Sastra,

    Universitas Sanata Dharma, 2020.

    This study aims to answer three main problems. First, what was the

    background of Hai magazine and added the music rubric. Second, how is Hai’s

    attitude in discussing local and foreign art performers. Third, how is Hai magazine

    interpreting art activities in Indonesia.

    The method that is used in this study is the historical method which includes;

    topic selection, data collection, source criticism, interpretation, and historiography.

    In this thesis the research is using the perspective of the history of mass media.

    Hai Magazine is a music barometer in Indonesia, the beginning of the

    publication of Hai magazine was in 1977 which contained 36 pages dominated by

    comics that were published by foreign and local syndicates that were popular in the

    1970s. When the comic era fell in the 1980s due to the rise of VHS rentals and also

    the emergence of MTV, the Hai magazine had to innovate in the rubric of its

    magazine, then in the 1980s Hai magazine began adding video review rubrics,

    films, TV shows, music and news related to school.

    In the period 1980 to 1990 Hai magazine was very popular among

    Indonesian teenagers, this was because Hai magazine always provides the latest

    information about the development of Western music and culture. The existence of

    Hai magazine also has a negative impact on the development of traditional

    Indonesian music, the lack of information about traditional Indonesian music

    reported by Hai magazine has an impact on the reduced interest in traditional music

    in Indonesia. Teenagers in that period were more interested in Western music and

    culture which were more often raised by the media in that period.

    Keywords: Hai Magazine, Teenagers, Music, Artist

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    KATA PENGANTAR Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

    1. Dosen prodi Ilmu Sejarah Bu Ning (alm), Pak Hery Santosa (alm), Pak Rio,

    Pak Sandiwan, Pak Purwanta, Pak Heri Priyatmoko, Pak Yerry, Romo

    Baskara, dan Romo Banar yang telah membimbing dan berdinamika dari

    awal saya menjadi mahasiswa hingga hari ini.

    2. Kedua orang tua dan adik saya yang telah memberikan dukungan moral dan

    finansial selama masa perkuliahan saya.

    3. Mas Doni yang selalu membantu dan mempermudah saya dalam urusan

    birokrasi kampus mau pun diluar kampus.

    4. Teman-teman sejarah 2010, 2011, 2012, 2013, 2014, dan 2015 yang tidak

    bisa disebutkan satu persatu, terima kasih telah memberikan dukungan

    kepada saya untuk menyelesaikan skripsi ini.

    5. Teman-teman depan WC sejarah Erik, Riko, Juan, Brito, Fauzan, Lud, Luiz,

    Kevin, Ndoi, Kevin Topan, Adit, Wowok, Deslin, Yasmine, Penyik, Fariz,

    Eka, Novi, Desi, Marni, dan Popon.

    6. Teman-teman dari Kebon Tebu Dian, Agung, Cimot, Adi Hermanos, Nia,

    Sindu, Wisnu, Mone, Narco, Pedil, Anjar, Bondhead, Eat, Reza, Inong,

    Jeffi, Rere, Oni Kunyit, Itok, Tio, dan Luci yang selalu memberikan bantuan

    dan dukungannya.

    7. Teman-teman dari West Mandala Imam, Adnan, Kancil, Agam, Wahyu, dan

    Kotex yang telah memberikan bantuan dan dukungannya.

    8. Teman-teman dari Roemah Kardoes dan Guide Stuff Jakarta yang tidak

    dapat disebutkan satu persatu, terima kasih telah memberikan dukungan

    moral untuk menyelesaikan studi ini.

    9. Kepada teman-teman lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang

    telah membantu memberikan informasi dan mendukung saya selama ini.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... iii

    HALAMAN MOTTO ...................................................................................................... iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................................ v

    HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi

    PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................... vii

    ABSTRAK .................................................................................................................... viii

    ABSTRACT .................................................................................................................... ix

    KATA PENGANTAR ...................................................................................................... x

    DAFTAR ISI ................................................................................................................... xi

    BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

    A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

    B. Rumusan Masalah dan Pembatasan Masalah .................................................................... 3

    C. Tujuan Penelitian ............................................................................................................ 4

    D. Manfaat Penelitian .......................................................................................................... 4

    E. Tinjauan Pustaka ............................................................................................................. 4

    F. Landasan Teori ............................................................................................................... 5

    G. Metode Penelitian ....................................................................................................... 6

    H. Sistematika Penulisan .................................................................................................. 7

    BAB II SEJARAH MAJALAH DI INDONESIA DAN SEJARAH MAJALAH HAI ........ 8

    A. Sejarah Pers di Indonesia ................................................................................................. 8

    B. Sejarah Majalah Hai ...................................................................................................... 12

    C. Rubrik-rubrik dari Majalah Hai ..................................................................................... 14

    1. Hai Sayang ............................................................................................................... 14

    2. Mbak Retno ............................................................................................................... 15

    3. Istimewa ................................................................................................................... 16

    4. Hanya Ada di Hai ..................................................................................................... 17

    5. Rada Istimewa .......................................................................................................... 18

    6. Resensi Kaset ............................................................................................................ 19

    7. Musik Hai ................................................................................................................. 20

    8. Hai Prix .................................................................................................................... 20

    9. Cerita ....................................................................................................................... 21

    10. Kiprah Sekolah ..................................................................................................... 22

    BAB III SUDUT PANDANG MAJALAH HAI TERHADAP SENIMAN ....................... 23

    A. Musisi Mancanegara: .................................................................................................... 23

    1. Paul McCartney ........................................................................................................ 23

    2. Al Di Meola .............................................................................................................. 25

    3. Terence Trent D’Arby ............................................................................................... 27

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    4. Yngwie Malmsteen ................................................................................................... 29

    5. Blow Monkeys .......................................................................................................... 31

    6. Whitesnake ............................................................................................................... 33

    7. The Bangles .............................................................................................................. 34

    8. Rockers Jerman ......................................................................................................... 36

    9. George Michael ........................................................................................................ 38

    10. Def Leppard.......................................................................................................... 39

    B. Musisi Indonesia ........................................................................................................... 42

    1. Fusion Jazz Indonesia................................................................................................ 42

    2. Totok Tewel.............................................................................................................. 44

    3. Acid Speed ............................................................................................................... 46

    4. Ian Antono ................................................................................................................ 48

    5. Iwan Fals .................................................................................................................. 50

    BAB IV SUDUT PANDANG MAJALAH HAI TERHADAP ......................................... 54

    A. Gebrak Macan Tua ........................................................................................................ 54

    B. Mick Jagger Show di Sydney ........................................................................................ 57

    C. Mick Jagger Show Di Indonesia .................................................................................... 60

    D. Jak Jazz Tahun 1988 ..................................................................................................... 64

    E. Alexander Tharaud ........................................................................................................ 67

    F. Opera Tipuan Harry Roesli ............................................................................................ 69

    G. Konser Europe di Surabaya dan Jakarta ..................................................................... 71

    H. Liputan Konser Yes di California .............................................................................. 73

    BAB V PENUTUP ......................................................................................................... 76

    Daftar Pustaka ................................................................................................................ 80

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Perkembangan dunia musik di Indonesia ditandai dengan runtuhnya

    Sukarno dari kursi kepresidenan Indonesia yang mana pada era Sukarno

    kesenian tradisional lebih sangat dijunjung tinggi, segala bentuk kesenian yang

    berasal dari luar Indonesia pada waktu itu dilarang untuk beredar dan dimainkan

    di Indonesia. Kebudayaan luar masuk di Indonesia ketika Soeharto berkuasa,

    kebudayaan dari luar bisa masuk dengan mudah dan memberi pengaruh yang

    sangat besar bagi masyarakat Indonesia hingga saat ini. Perkembangan ini

    memuncak pada era 80-an yang mana banyak media-media Indonesia yang

    mulai menambahkan rubrik musik, review, hingga rubrik yang membahas

    tentang kehidupan remaja di Indonesia.

    Sejak tahun 1970-an, perkembangan majalah di Indonesia menjadi semakin

    unik dan canggih. Hal ini dibuktikan dengan tersingkirnya majalah-majalah

    umum karena kalah bersaing dipasaran dengan majalah-majalah yang lebih

    spesifik.1 Masuknya investor-investor asing di Indonesia juga memberikan

    pengaruh yang besar bagi dunia pers di Indonesia, penerbit majalah pun mulai

    berubah menjadi bagian dari bisnis pers.2

    1 Kurniawan Junaedhie, Rahasia Dapur Majalah Di Indonesia, Jakarta: PT.

    Gramedia Pustaka Utama, 1995, hal. xxx

    2 Ibid.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    2

    Pada tahun 1967 terbit majalah yang secara spesifik membahas musik yaitu

    majalah Aktuil, majalah tersebut lebih menyajikan informasi mengenai dunia

    musik, musisi rock dunia, lagu-lagu barat, dan juga berita musik Indonesia.

    Berita tentang musik-musik dari Barat sangat mendominasi tiap artikel dari

    majalah Aktuil, hal ini tentu saja membuat majalah Aktuil menjadi bacaan wajib

    bagi remaja pada tahun 1970 ditambah lagi majalah Aktuil sering memberikan

    bonus poster pada setiap edisinya, akan tetapi pada tahun 1977 majalah Aktuil

    berhenti menerbitkan artikel-artikel tentang musik dan menggantinya dengan

    artikel-artikel yang lebih umum bagi masyarakat. Berhentinya majalah Aktuil

    menyajikan artikel tentang musik, berdampak pada munculnya majalah-

    majalah baru yang mengikuti jejak Aktuil dalam menyajikan artikel tentang

    musik, salah satunya adalah majalah Hai.3

    Majalah Hai merupakan salah satu media yang menyajikan rubik musik,

    pada awal kemunculannya pada tahun 1970 majalah Hai hanya menyajikan

    rubik yang berisi komik-komik karya komika lokal dan luar negeri. Pada tahun

    1984 majalah Hai menambahkan rubik musik, film, review acara TV, hingga

    tentang pop culture yang sedang berkembang di kalangan anak muda Indonesia

    pada saat itu.

    Pada tahun 1980-an hingga 1990-an tidak dapat dipungkiri bahwa majalah

    Hai merupakan salah satu media cetak yang memiliki rubrik musik di

    dalamnya. Majalah Hai merupakan salah satu wadah bagi para penikmat musik

    di Indonesia untuk mendapatkan suatu pengetahuan baru dari dunia musik,

    3 Ibid, hal. 249.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    seperti band apa saja yang telah mengeluarkan album baru dan apa saja kegiatan

    musisi tersebut setelah menyelesaikan materi albumnya.

    Tampaknya ada hubungan simbiosis mutualisme yang kuat antara musik

    dan majalah. Hal ini dibuktikan dengan musisi-musisi yang membutukan media

    untuk mempromosikan karya-karyanya sedangkan pihak majalah

    membutuhkan berita dan juga pembeli untuk membuat perusahaannya tetap

    berjalan. Penelitian ini akan melihat bagaimana cara majalah Hai

    memperlakukan musisi dan pelaku seni dari Indonesia dan luar negeri.

    B. Rumusan Masalah dan Pembatasan Masalah

    Dalam sebuah penulisan sejarah, ada batasan untuk mengkaji suatu

    permasalahan yaitu batasan dari segi temporal (waktu), batasan spasial (tempat)

    dan tematis. Dari segi temporal (waktu) penelitian ini membahas periode tahun

    1980 hingga 1990, pada tahun 1980 majalah Hai menambahkan rubrik lain

    selain rubrik komik yang ada di dalam majalahnya. Sementara dari segi batasan

    spasial (tempat) penelitian ini berpusat di Indonesia yang mana Indonesia

    merupakan wilayah cangkupan dari terbitan majalah Hai.

    Majalah Hai yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini.

    Untuk menjawab pokok permasalahan tersebut, diajukan beberapa pertanyaan

    sebagai berikut :

    1. Bagaimana latar belakang lahirnya majalah Hai dan sejarah

    penambahkan rubrik musik?

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    2. Bagaimana majalah Hai memposisikan para pelaku seni Indonesia dan

    luar negeri?

    3. Bagaimana majalah Hai memaknai kegiatan-kegiatan kesenian yang

    ada di Indonesia?

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menambah tulisan tentang sejarah

    media masa atau pers khususnya media massa atau pers yang membahas tentang

    pop culture di Indonesia.

    D. Manfaat Penelitian

    Manfaat yang diperoleh dari penelitian diskursus musik dan seniman di

    majalah Hai yaitu, memperkaya kajian sejarah media massa atau pers di

    Indonesia dan juga memberikan informasi tentang bagaimana hubungan antara

    pers dengan para seniman.

    E. Tinjauan Pustaka

    Kurangnya tulisan tentang sejarah atau peran yang dilakukan media

    massa dalam dunia musik dan seni di Indonesia, maka dari itu metode pustaka

    terhadap majalah Hai edisi tahun 1980 hingga 1990 menjadi sumber primer

    dalam penelitian ini. Ada pun penulisan terkait tentang majalah adalah buku

    Rahasia Dapur Majalah di Indonesia karya Kurniawan Junaedhie yang

    membahas tentang sejarah media massa yang pernah ada di Indonesia.4

    4 Kurniawan Junaedhie, Rahasia Dapur Majalah Di Indonesia, Jakarta: PT.

    Gramedia Pustaka Utama, 1995.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    Buku terkait lainnya adalah buku 100 Konser Musik di Indonesia karya

    Anas Syahrul Alimi dan Muhidin M. Dahlan, meski pun buku ini tidak

    membahas tentang majalah Hai, namun buku ini membahas 100 konser musik

    yang pernah terjadi di Indonesia.5

    Buku berikutnya adalah Kebudayaan dan Kekuasaan di Indonesia karya

    Tod Jones yang membahas tentang kebijakan tentang kebudayaan lokal dan

    kebudayaan luar pada masa pemerintahan Orde Baru. Pada buku tersebut

    menjelaskan bagaimana kebudayaan luar dengan mudah masuk ke Indonesia

    dan diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia, terutama remaja.

    Selain itu buku Media Massa dan Pendidikan karya JVS. Tondowidjojo,

    buku ini menjelaskan tentang bagaimana masyarakat Indonesia memaknai

    media massa sebagai salah satu hiburan yang memberikan informasi untuk

    melepas lelah setelah seharian melakukan aktivitas.

    F. Landasan Teori

    Diskursus adalah sebuah cara mengorganisasi pengetahuan, pemikiran,

    atau pengalaman yang berakar dari bahasa dan konteks yang nyata kemudian

    diunkapkan secara formal dan teratur. 6

    Media massa menyampaikan wacana yang berisi tentang opini dari pihak

    media massa tersebut terhadap suatu topik yang spesifik, wacana tersebut

    berbentuk karangan atau laporan utuh yang ditulis berdasarkan kemampuan

    5 Anas Syahrul Alimi, Muhidin M. Dahlan, 100 Konser Musik Di Indonesia,

    Yogyakarta: I:BOEKOE, 2018.

    6 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), https://kbbi.web.id/diskursus, diakses

    pada 28 Oktober 2019 pukul 14.43.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    https://kbbi.web.id/

  • 6

    atau prosedur berpikir secara sistematis.7 Sedangkan topik spesifik yang

    dimaksud ialah topik tentang seniman, seniman merupakan orang yang

    memiliki bakat seni dan berhasil menciptakan dan menggelarkan karya seni.

    Karya seni tersebut dapat berupa lukisan, musik, penyair, tari, dan sebagainya.8

    G. Metode Penelitian

    Menurut Kuntowijoyo, penelitian sejarah mempunyai lima tahapan

    yakni: pemilihan topik, pengumpulan sumber, kritik sumber, interpretasi, dan

    historiografi9. Metode ini diawali dengan pemilihan topik, lalu mengumpulkan

    data, dengan mengumpulkan sumber primer. Lalu sumber-sumber yang

    diperoleh masuk dalam tahapan heuristik, selanjutnya melalui tahap kritik

    sejarah untuk melihat kredibilitasnya sebagai sumber sejarah.

    Lalu pada tahap berikutnya yaitu interpretasi yaitu memberikan

    penafsiran terhadap fakta yang ditemukan dalam sumber-sumber yang telah di

    dapatkan. Interpretasi ini dilakukan dengan menganalisa data yang telah

    melewati proses kritik. Pada tahap terakhir dalam penelitian ini adalah

    historiografi atau penulisan sejarah. Di mana fakta-fakta sejarah yang

    ditemukan diseleksi, disusun, diberi tekanan dan ditempatkan dalam suatu

    urutan kronologis dan sistematis. Metode penelitian yang dilakukan dalam

    7 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), https://kbbi.web.id/wacana, diakses

    pada 28 Oktober 2019 pukul 14.43.

    8 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), https://kbbi.web.id/seniman, diakses

    pada 28 Oktober 2019 pukul 14.43.

    9 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang, 1995, hlm. 89.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    penelitian diskursus musik dan seniman pada majalah Hai periode 1980-1990

    adalah studi pustaka terhadap majalah Hai terbitan 1980 hingga 1990.

    H. Sistematika Penulisan

    Penelitian mengenai diskursus musik dan seniman di majalah Hai periode

    1980-1990 akan disusun dalam lima bab, dengan urutan sebagai berikut :

    Bab I : Pendahuluan membahas Latar Belakang, Identifikasi

    Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Tinjauan

    Pustaka, Landasan Teori, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan.

    Bab II : Sejarah majalah di Indonesia dan latar belakang berdirinya

    majalah Hai. Pada bab ini akan dibahas apa, dimana, kenapa, kapan, siapa, dan

    bagaimana majalah Hai dapat berdiri dan berproses.

    Bab III : Majalah Hai membahas para tokoh-tokoh seni. Pada bab ini

    akan di jelaskan bagaimana majalah Hai memposisikan para tokoh pelaku seni

    di Indonesia dan luar negeri.

    Bab IV : Majalah Hai membahas kegiatan-kegiatan kesenian. Pada

    bab ini akan di jelaskan bagaimana majalah Hai memaknai kegiatan-kegiatan

    kesenian yang ada di Indonesia dan luar negeri.

    Bab V : Penutup. Dalam bab terakhir ini akan dipapar mengenai

    kesimpulan dari penelitian dan jawaban dari ketiga rumusan masalah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    BAB II

    SEJARAH MAJALAH DI INDONESIA DAN SEJARAH

    MAJALAH HAI

    A. Sejarah Pers di Indonesia

    Majalah muncul pertama kali di Indonesia pada abad ke-17 yang dibawa oleh

    orang-orang Belanda. Majalah yang pertama terbit di Indonesia adalah majalah

    berbahasa Belanda yang bernama Bataviasche Nouvelles yang terbit pada tahun

    1744, majalah tersebut membahas tentang masalah perkebunan dan industri

    minyak. Pada akhir abad ke-19 pemerintah Hindia Belanda baru mulai menerbitkan

    majalah yang membahas dinamika politik di Hindia Belanda, Bondsblad

    merupakan salah satu majalah tentang politik di Hindia Belanda yang terbit pada

    1897. Semenjak mesin cetak masuk ke Hindia Belanda pada abad ke-17, majalah

    merupakan salah satu media bagi para Indische Bond dalam menyampaikan suara

    mereka untuk memperjuangkan hak-hak politik mereka.10

    Pada abad ke-19 muncul majalah Li Po, Kabar Perniagaan, Siang Po, dan Sin

    Po yang di pelopori oleh masyarakat Tionghoa dan kemudian di ikuti oleh kaum

    bumiputra untuk turut serta menerbitkan majalah.11 Majalah Bromomartani dan

    Slompret Melajoe merupakan majalah-majalah terbitan masyarakat bumiputra,

    majalah Bromomartani merupakan majalah pertama berbahasa Jawa yang terbit di

    10 Kurniawan Junaedhie, Rahasia Dapur Majalah Di Indonesia, Jakarta: PT.

    Gramedia Pustaka Utama, 1995, hal. xvii

    11 Ibid.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    Surakarta pada tahin 1855, sedangkan Slompret Melajoe menggunakan bahasa

    Melayu yang terbit di Semarang 1860.12

    Pers Indonesia memiliki perbedaan dengan pers Tionghoa dan Belanda,

    Abdurrachman Surjomihardjo menyatakan bahwa,

    “awal sejarah pers di Indonesia mempunyai ciri-ciri yang khusus, berhubung

    dengan keadaan masyarakat, kebudayaan, dan politik. Sejak pertumbuhannya pers

    di Indonesia mencerminkan struktur masyarakat majemuk, dengan adanya golongan penduduk yang terpisah satu sama lain: golongan penduduk Belanda,

    Tionghoa, Arab, dan India. Penduduk Indonesia sendiri pada zaman colonial

    berada dalam batas-batas hidup kesukuan. Dengan itu maka bahasa yang dipakai pun berbeda dan pers dipakai sebagai media pemberitaan dan pendapat yang

    berbeda pula, dan tidak jarang merupakan suara pendukung berbagai ideologi.”13

    Akan tetapi pers Indonesia pada waktu itu masih kalah dalam pengumpulan berita

    dan material dibandingkan pers milik orang-orang Tionghoa dan Belanda, pers di

    Indonesia masih sering mengutip berita-berita lama dari pers Eropa yang sudah

    pernah diterbitkan.

    Menurut Edward C. Smith, perkembangan pers di Indonesia masih

    ketinggalan jauh dari pers Belanda dan Cina, hal ini dikarenakan kurangnya tenaga

    kerja yang menguasai dunia jurnalistik dan masalah biaya. Selain itu tekanan dari

    pemerintahan Belanda juga menjadi penghambat berkembangnya pers di Indonesia.

    Smith menambahkan bahwa, jiwa nasionalisme yang dimiliki oleh masyarakat

    pribumi menjadi salah satu faktor pendukung dari berdirinya pers Indonesia.

    Pada awal abad ke-20 politik etis yang dilakukan oleh Belanda mulai

    menunjukkan dampak positifnya, sekolah-sekolah yang dibuka untuk para anak

    12 Ibid.

    13 Abdulrrachman Surjomiharjo, dkk, Beberapa Segi Perkembangan Sejarah Pers

    di Indonesia, Jakarta: Kompas, 2002, hal. 78.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    dari Priyayi dan masyarakat umum, hal tersebut berdampak pada munculnya

    organisasi-organisasi seperti Boedi Oetomo, Sarekat Islam, dan Indische Partij juga

    menjadi salah satu dampak dari politik etis. Berdirinya organisasi-organisasi

    tersebut justru memberikan perkembangan pada dunia pers di Indonesia,

    organisasi-organisasi tersebut ingin aspirasinya di sampaikan kepada masyarakat

    luas dengan tujuan untuk mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk

    memerdekakan Indonesia. Organisasi-organisasi tersebut pun mulai menerbitkan

    majalah yang kemudian disebar luarkan di pulau Jawa dan Sumatera, penerbitan

    majalah oleh organisasi-organisasi ini pun menjadi penanda perkembangan pers di

    Indonesia sekaligus kemunculan majalah Indonesia gelombang kedua.14

    Seiring berjalannya waktu majalah di Indonesia pun mengalami

    perkembagan, pada awal kemunculannya majalah Indonesia lebih berisi tentang

    aspirasi atau suara-suara dari anggota organisasi kemerdekaan kemudian

    membahas tentang keadaan politik di Indonesia dan kemudian mulai pada tahun

    1929 majalah di Indonesia terbit dengan isi yang terbagi berdasarkan segmennya.

    Majalah segmentasi pertama yang terbit di Indonesia adalah majalah Doenia Film

    dan Pertjatoeran Doenia Film.15 Dua majalah ini secara segmentasi membahas

    tentang film yang sedang tayang dan akan tayang di Batavia pada tahun 1920,

    kemudian majalah Doenia Film berinovasi dengan menambahkan berita olahraga

    di dalamnya dan merubah namanya menjadi Doenia Film dan Olahraga.

    14 Kurniawan Junaedhie, Op. Cit., hal. xvii.

    15 Ibid, hal. 246

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    Kemunculan majalah yang segementasi membahas tentang film ini pun berdampak

    pada kebangkitan film nasional pada tahun 1967.16

    Pada tahun 1967 pers Indonesia kembali berkembang dengan munculnya

    majalah segmentasi musik, majalah Aktuil yang terbit di kota Bandung merupakan

    majalah pertama di Indonesia yang membahas tentang dunia musik Indonesia dan

    luar negeri. Majalah Aktuil juga membuka kantor perwakilan koresponden di

    beberapa negara seperti di Hamburg, Munich, New York, Berlin, Swedia,

    Stockholm, Ottawa, Tokyo, Hong Kong, dan Kowloon. Majalah Aktuil juga tercatat

    sering mengadakan acara-acara musik pada tahun 1975, seperti acara Kemarau di

    Bandung dan mengundang Deep Purple untuk bermain di beberapa kota di

    Indonesia.17

    Semenjak berdiri pada than 1967, majalah Aktuil telah berhasil membuat

    jaringan internasional dengan para perusahaan-perusahaan musik dan film di

    Belanda, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat. Hal ini dapat dibuktikan dengan

    keberadaan kantor perwakilan koresponden di beberapa kota di negara-negara

    tersebut.

    Pada tahun 1970-an awal majalah Aktuil menjadi majalah wajib bagi para

    penikmat musik Indonesia, apa lagi majalah Aktuil sering memberikan bonus poster

    dan stiker disetiap terbitannya pada tahun tersebut. Pada tahun 1977 majalah Aktuil

    berhenti menyajikan berita-berita tentang musik dan merubah konsepnya menjadi

    majalah yang membahas topik-topik umam, hal ini membuat para penikmat musik

    16 Ibid, hal. 247

    17 Ibid.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    di Indonesia menjadi kehilangan arah atau petunjuk untuk mendapatkan

    pengetahuan tentang musik-musik yang baru saja dirilis.18

    Beberapa tahun sebelum majalah Aktuil merubah konten majalahnya di

    Indonesia sendiri bermunculan majalah-majalah yang ingin meniru konsep majalah

    Aktuil, seperti majalah Top dan Junior. Akan tetapi usaha majalah Top dan Junior

    untuk merebut pembaca majalah Aktuil tersebut gagal, hal ini dikarenakan para

    pembaca bosan setiap membalik halaman dari majalah Top hanya melihat orang

    memegang microphone.19 Majalah Top yang pertama kali terbit pada tahun 1974

    harus terpaksa merubah haluan kontennya menjadi majalah pria dewasa pada tahun

    1976.

    Sama halnya dengan majalah Top. Majalah Junior juga gagal mendapatkan

    perhatian dari pembaca majalah Aktuil dan pada akhirnya pada tahun 1977

    mengubah namanya menjadi Nova dan mengubah segmentasinya ke pembaca

    wanita.20

    B. Sejarah Majalah Hai

    Majalah Hai pertama kali terbit pada 5 Januari 1977, terbitan pertama majalah

    Hai berisikan 36 halaman yang bercetak hitam putih. Kontennya pun lebih di

    dominasi oleh komik hasil karya komika Indonesia dan dari luar Indonesia. Pada

    18 Ibid., hal. 249.

    19 Ibid.

    20 Ibid, hal. 250.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    awal berdiri, majalah Hai memiliki target pasar remaja di usia 15-24 tahun yang

    masih duduk dibangku Sekolah Menengah Atas atau SMA.21

    Redupnya para peminat komik di Indonesia pada awal 1980-an membuat

    majalah Hai berinovasi dengan menambahkan rubrik baru yang berisi tentang

    kegiatan-kegiatan musik yang ada di Indonesia, review tentang film-film yang baru

    saja rilis di bioskop, hingga laporan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para

    murid SMA diseluruh Indonesia.22 Majalah Hai tidak hanya menyampaikan

    informasi tetapi majalah Hai juga memberikan kolom bagi para pembacanya untuk

    mengirimkan surat yang berisi saran, kritik, hingga pertanyaan-pertanyaan yang

    ingin ditanyakan oleh para pembaca. Hal ini tentu saja menarik perhatian para

    pembacanya karena, majalah Hai hampir menjawab dan mengabulkan seluruh

    permintaan dan pertanyaan pembacanya.

    Pada 1980-an akhir hingga 1990-an awal merupakan puncak dari kepopuleran

    musik rock di Indonesia, hal ini tentu saja tidak lepas dari pengaruh media-media

    di Indonesia dan salah satunya adalah majalah Hai yang pada setiap edisinya

    memberikan laporan atau ulasan tentang album baru dari band-band yang berasal

    dari Eropa dan Indonesia. Terkadang majalah Hai juga memberikan laporan

    eksklusif tentang konser dari suatu band di luar negeri hanya untuk memuaskan

    para pembacanya. Rubrik ulasan album baru merupakan rubrik yang sangat

    populer, hal ini dikarenakan majalah Hai memberikan gambaran tentang album

    tersebut sebelum para penikmat musik tersebut membelinya.

    21 https://Hai.grid.id/about, diakses pada 7 November 2019 pukul 19.21

    22 Ibid.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    https://hai.grid.id/about

  • 14

    C. Rubrik-rubrik dari Majalah Hai

    Dari tahun 1980-an awal hingga 1980-an akhir disetiap terbitan majalah Hai

    selalu berisikan oleh rubrik-rubrik seperti;

    1. Hai Sayang

    Rubrik ini berisikan tentang kiriman surat dari para pembaca kepada redaksi

    majalah Hai yang kebanyakan meminta atau menanyakan suatu informasi

    kepada majalah Hai, selain itu rubrik ini juga berisi tentang kritik dan saran

    terhadap majalah Hai itu sendiri. Pada terbitan majalah Hai edisi 21 Oktober

    1980 banyak pembaca yang menginginkan majalah Hai untuk menambahkan

    halaman dan rubrik-rubriknya serta permintaan untuk menambahkan daftar isi,

    majalah Hai pun memberikan respon yang positif terhadap masukkan tersebut

    dan menjanjikan akan menambahkan halaman dan rubrik pada edisi berikutnya.

    Majalah Hai Edisi 16-22 Agustus 1983

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    2. Mbak Retno

    Dalam rubrik Mbak Retno majalah Hai memberikan wadah bagi para

    pembacanya untuk bercerita tentang masalah yang sedang dihadapi oleh

    pembacanya dan kemudian majalah Hai mencoba memberikan solusi dan jalan

    keluar dari masalah-masalah pembacanya, rubrik ini bisa juga dikatakan

    sebagai kolom curhat antara pembaca dan majalah Hai sendiri. Pada terbitan

    tahun 1990 rubrik ini menghilang dan tidak diketahui alasan rubrik ini tidak lagi

    termasuk dalam terbitan tahun tersebut.

    Majalah Hai Edisi 15-21 April 1986

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    3. Istimewa

    Rubrik ini berisi tentang profil-profil pelaku seni dari luar dan dalam negeri,

    terkadang rubrik ini juga memberikan laporan tentang suatu acara kesenian

    yang sudah atau akan digelar di Indonesia atau luar Indonesia. Rubrik Istimewa

    ini bisa dikatakan merupakan rubrik andalan dari seluruh rubrik yang yang ada

    dalam satu terbitan majalah Hai. Pada bab III dan IV skripsi ini akan

    dikhususkan membahas tentang rubrik ini.

    Majalah Hai 15-21 April 1986

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    4. Hanya Ada di Hai

    Hanya Ada di Hai merupakan rubrik yang membahas tentang informasi

    yang tidak pernah tuliskan atau disampaikan oleh majalah-majalah lain,

    informasi yang ditulis dalam rubrik ini pun beragam mulai dari informasi

    tentang senjata api yang sempat diterbitkan pada edisi 2-8 April 1985 hingga

    informasi tentang film seri kartun yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi

    Indonesia.

    Majalah Hai Edisi 2-8 April 1985

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    5. Rada Istimewa

    Rubrik ini biasanya membahas tentang profil seniman lokal Indonesia dan

    juga para tokoh-tokoh penting di Indonesia, akan tetapi pada terbitan 1980-an

    akhir hingga 1990-an rubrik ini lebih membahas tentang artis dan model yang

    baru saja muncul di dunia hiburan Indonesia. Selain membahas tentang artis-

    artis Indonesia, dalam rubrik ini juga membahas tentang artis-artis luar negeri

    yang baru saja terjun ke dunia hiburan dan juga membahas tentang kabar terbaru

    dari artis-artis lama yang tidak begitu populer di kalangan pembaca majalah

    Hai. Pada bab III dan IV skripsi ini akan dikhususkan membahas tentang rubrik

    ini.

    Majalah Hai Edisi 16-22 Agustus 1983

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    6. Resensi Kaset

    Pada rubrik ini majalah Hai memberikan resensi album-album yang baru

    saja rilis di Indonesia dan luar Indonesia, dalam setiap resensinya majalah Hai

    memberikan info selengkap mungkin kepada pembacanya dengan tujuan

    memberikan gambaran tentang lagu-lagu dalam album tersebut. Pada terbitan

    tahun 1980 akhir rubrik ini menghilang dan kemudian mendapatkan banyak

    protes dari para pembacanya di kolom Hai Sayang.

    Majalah Hai Edisi 20-26 September 1988

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    7. Musik Hai

    Rubrik ini merupakan cara majalah Hai memanjakan para pembacanya, dari

    setiap surat yang menanyakan dan meminta berita tentang musik majalah Hai

    menjawab dan memenuhi permintaan pembacanya pada rubrik ini. Selain rubrik

    Mbak Retno dan Hai Sayang rubrik ini juga merupakan salah satu rubrik

    interaksi antara para pembaca dengan redaksi majalah, mengingat di tahun

    tersebut belum tersedianya layanan internet seperti sekarang membuat rubrik

    ini menjadi seperti Google musik pada era tersebut.

    8. Hai Prix

    Hai Prix merupakan salah satu rubrik di majalah Hai yang khusus

    membahas tentang kegiatan otomotif, rubrik ini sering memberitakan tentang

    Majalah Hai Edisi 20-26 September 1988

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    profil para pembalap dari Indonesia dan luar Indonesia. Selain itu rubrik ini juga

    memberikan laporan tentang kegiatan yang berhubungan tentang balapan motor

    dan mobil yang ada di Indonesia dan luar Indonesia.

    9. Cerita

    Rubrik Cerita berisi tentang cerpen, cerbung, dan cerita serial hasil karya

    penulis-penulis Indonesia. Seperti tulisan cerita karya Surtiningsih yang

    berjudul Operasi Teratai, Eddy Suhendro yang berjudul Kelompok Empat dan

    Nona Sekretaris , Ris Prasetyo yang berjudul Mas Kromo Piano, Yunita H. yang

    berjudul Gedung Abu-abu Tercinta, Bb. Widoyo Sp yang berjudul Menyolek

    Matahari, Kent yang berjudul Boneka Lilin, dan Hilman yang berjudul Lupus.

    Majalah Hai Edisi 16-22 Agustus

    1983

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    10. Kiprah Sekolah

    Kirprah Sekolah adalah rubrik yang menyampaikan informasi tentang

    kegiatan-kegiatan yang ada di salah satu sekolah menengah umum yang ada di

    Indonesia, selain membahas tentang kegiatan yang menjadi unggulan dari SMU

    tersebut dalam rubrik ini juga membahas tentang prestasi dari sekolah tersebut.

    Dalam rubrik ini majalah Hai mempersilahkan pembacanya yang masih duduk

    dibangku SMU untuk mengirimkan laporan kegiatan atau prestasi yang pernah

    diraih dari sekolahnya, dengan adanya rubrik ini semakin membuktikan bahwa

    majalah Hai sangat dekat dengan para pembacanya.

    Majalah Hai Edisi 15-21 April 1986

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    BAB III

    SUDUT PANDANG MAJALAH HAI TERHADAP

    SENIMAN

    Jika membicarakan penokohan pemusik lokal atau luar yang sempat dibahas

    oleh majalah Hai, nama-nama seperti Paul Mccarney, John Lennon, Yoko Ono,

    Makara Band, Al Di Meola, Terence Trent D’Arby, Dian Pranama Poetra, The

    Bangles, Yngwie Malmsteen, Blow Monkey, Europe, Skid Row, Genesis, George

    Michael, Def Leppard, Toto Tewel, Ian Antono, Ikang Fauzi, Guns ‘n Roses, dan

    Lita Ford sempat dibahas dalam rubrik Istimewa dalam majalah Hai.

    Kisah yang ditulis tentang tokoh-tokoh musik tersebut pun sangat beragam

    mulai dari kehidupan pribadi sang musisi, cerita musisi tentang pengalaman tur

    meraka, pembuatan album, dan masih banyak lagi. Sebagai contoh:

    A. Musisi Mancanegara:

    1. Paul McCartney

    Pada majalah Hai edisi HAI31/VII 16 -22 Agustus 1983, majalah Hai

    membahas tentang album solo terbaru Paul. Setelah bubarnya supergroup The

    Beatles yang dibentuk oleh Paul, John, Ringo, dan George. John Lennon yang sibuk

    dengan kampanye perdamaian yang dilakukan bersama istrinya Yoko Ono, George

    Harrison sibuk belajar tentang agama Hindu di India, dan Ringo tidak diketahui

    keberadaannya.

    Hanya Paul yang pada saat itu masih sibuk berkecimpung dalam dunia musik

    dan masih produktif dalam mengeluarkan album-album solo, walaupun album-

    album solo Paul masih sangat sulit diterima oleh para fansnya. Majalah Hai

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    mengatakan bahwa album solo Paul tidak laku di pasaran dan Paul tidak bisa

    membuat musik sebaik dan sebagus ketika dirinya masih bergabung dalam The

    Beatles, majalah Hai juga menyatakan bahwa dalam satu album hanya terdapat satu

    lagu yang bisa dikatanan “lumayan” yaitu Maybe I’m Amazed.23

    Memang sulit bagi Paul untung lepas dari bayang-bayang The Beatles yang

    membesarkan namanya itu, belum lagi perannya sebagai front-man di dalam The

    Beatles yang berdampingan dengan John Lennon. Majalah Hai juga menyatakan

    bahwa Paul hanya berharga ketika bersama The Beatles dan ketika Ia mengeluarkan

    23 Anonim, “Paul Mccarney atau Billy Shears”, Majalah Hai, HAI31/VII, 16-22

    Agustus 1983, hal. 6-7.

    Majalah Hai Edisi 16-22 Agustus 1983

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    album solo majalah Hai dengan tegas menyatakan bahwa, music Paul adalah musik

    yang membuat orang menjadi ngantuk atau musik untuk orang yang sedang bangun

    tidur.24

    2. Al Di Meola

    Al Di Meola merupakan gitaris Italia Amerika yang memainkan musik beraliran

    fusion jazz dan berasal New Jersey, Amerika Serikat. Majalah Hai menobatkan Di

    Meola sebagai gitaris fusion jazz terbaik yang pernah ada, hal ini diperkuat dengan

    banyaknya penghargaan yang sudah diraih oleh Di Meola. Selain mengakui skill

    Individual dari Di Meola, majalah Hai juga menyatakan bahwa album-album yang

    dibuat oleh Di Meola merupakan album jazz terbaik pada tahun 1986.

    Pada artikel yang membahas Al Di Meola ini majalah Hai lebih lengkap dalam

    menyampaikan informasi, seperti umur Di Meola pada waktu itu hingga alat musik

    pertama yang dipelajari oleh Di Meola. Hal ini sangat berbeda dengan artikel

    tentang Paul Mccartney yang terdapat dalam terbitan majalah Hai tiga tahun silam

    yang mana pada artikel mengenai Paul pembahasannya tidak selengkap seperti

    membahas Di Meola. Majalah Hai juga menambahkan beberapa pernyataan dari Di

    Meola seperti pengakuan Di Meola yang pada tahun pertamanya bermain musik Ia

    sempat dijauhi teman-teman seumurannya lantaran tidak dapat memainkan musik

    rock n roll.25

    24 Ibid.

    25 Iwan, “Al Di Meola”, Majalah Hai, HAI no 15/X, 15-21 April 1986, hal. 41.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    Pada awal 1960-an hingga akhir 1980-an aliran musik rock n roll sangat

    digandrungi oleh anak muda diseluruh belahan dunia. Nama-nama seperti The

    Beatles, Eric Clapton, The Rolling Stone, dan Cream merupakan penyebar virus

    rock n roll dari Britania Raya dan berhasil membawa musik rock n roll hingga

    Amerika Serikat.

    Dalam artikel ini majalah Hai juga menuliskan pernyataan Di Meola yang

    merasa bangga bahwa Ia dapat memainkan gitar lebih cepat dan nada-nada yang

    dihasilkan olehnya juga sangat jauh berbeda dengan para musisi beraliran rock n

    roll yang ada di Amerika maupun Britania Raya, hal ini dikarenakan Di Meola

    menggabungkan antara musik jazz, klasik, dan latin yang sering Ia dengarkan di

    radio. Pada artikel ini, majalah Hai juga mengupas tuntas tentang kesuksesan Di

    Meola menjadi gitaris jazz terbaik di Amerika. Mulai dari bergabung dengan band

    jazz kelas kampus hingga dapat bermain gitar di band jazz professional seperti

    Majalah Hai Edisi 15-21 April 1986

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    Return to Forever band yang dapat mengembangkan talentanya hingga dinobatkan

    menjadi gitaris jazz terbaik di dunia.

    3. Terence Trent D’Arby

    Pada paragraf awal dari artikel ini majalah Hai langsung menyampaikan

    pernyataan dari D’Arby yang berbunyi, “tidak sampai delapan belas bulan saya

    akan jadi lebih beken dari Madonna. Sementara Prince dan Michael Jackson akan

    bergidik mendengar nama saya. Tunggu saja!”. Majalah Hai pun bertanya-tanya

    siapa sebenarnya D’Arby ini? Karena pada saat Ia mengeluarkan pernyataan

    tersebut Madonna, Prince, dan Michael Jackson sedang berada di puncak

    karirnya.26

    Dalam artikel ini majalah Hai memberikan resensi artis pendatang baru bagi

    para pembacanya, kalimat pembuka yang terdengar sangat sombong bagi artis yang

    26 Iwan, “Terence Trent D’Arby: Saya Nggak Takut Kena AIDS”, Majalah Hai,

    HAI no 42/XI, 20-26 Oktober 1987, hal. 24.

    Majalah Hai Edisi 20-27 Oktober 1987

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    baru saja berencana mengeluarkan album malah berhasil menarik perhatian rasa

    penasaran para pembaca untuk mendengarkan lagu-lagu dari D’Arby. Majalah Hai

    memberikan gambaran bahwa D’Arby ini memiliki corak vokal gabungan antara

    Michael Jackson, Stevie Wonder, dan Prince. Majalah Hai juga mengupas tentang

    tema lirik yang ditulis pada setiap lagu D’Arby, menurut majalah Hai D’Arby

    sangat peka terhadap isu-isu politik yang terjadi di dunia terutama isu tentang

    rasialisme yang terjadi di Afrika Selatan. Ketidak sukaannya itu membuat D’Arby

    meninggalkan Amerika Serikat dan tinggal di Eropa, D’Arby menyatakan bahwa

    Ia tidak suka dengan Ronald Reagan, menurutnya Reagan tidak jauh berbeda

    dengan sosok Rambo yang haus akan ke kuasaan.27

    Dalam artikel ini, majalah Hai juga mengupas sedikit tentang kehidupan

    D’Arby sebelum dirinya terjun ke dunia musik. Majalah Hai menyatakan bahwa

    D’Arby lahir dari keluarga yang sangat taat beragama di Manhattan, New York.

    Sebelum terjun ke dunia tarik suara D’Arby merupakan seorang petinju amatir,

    karir D’Arby di dunia olahraga tinju pun tidak begitu buruk, Ia pernah meraih

    penghargaan sarung tinju emas pada usianya yang baru saja menginjak dua belas

    tahun.28

    Seperti yang digambarkan dalam film Rocky karya dari Sylvester Stallone,

    olahraga tinju sangat populer di kota New York khususnya district Manhattan.

    Penggambaran taraf ekonomi yang rendah dan angka kriminal yang tinggi juga

    27 Iwan, “Terence Trent D’Arby: Saya Nggak Takut Kena AIDS”, Majalah Hai,

    HAI no 42/XI, 20-26 Oktober 1987, hal. 26.

    28 Ibid.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    membuat olahraga tinju sangat menjanjikan bagi siapa saja yang tinggal di district

    Manhattan dan Bronx.

    4. Yngwie Malmsteen

    Sosok musisi selanjutnya yang dibahas dalam rubrik istimewa majalah Hai

    ialah Yngwie Malmsteen, gitaris yang berasal dari Swedia ini memiliki teknik yang

    berbeda dari gitaris lainnya. Ia menggabungkan pattern-pattern gitar dengan violin

    yang merupakan alat musik pertama yang Ia pelajari, majalah Hai menyatakan

    bahwa Yngwie dapat membuat Richie Blackmore dari Deep Purple terkagum-

    kagum dengan teknik gitar yang Ia mainkan. Jika lima belas tahun yang lalu dunia

    dibuat kagum dengan Richie Blackmore dan Eddie van Halen, kali ini Yngwie

    berhasil membuat kita memalingkan wajah dari Blackmore dan van Halen.29

    Pada artikel ini majalah Hai mengupas tuntas tentang teknik yang digunakan

    oleh Yngwie, majalah Hai menyatakan bahwa Yngwie memiliki jari yang super

    cepat dan dapat mengontrol tebal tipis nada yang keluar dari gitarnya. Hal ini

    semakin meyakinkan bahwa sebelum mendalami gitar Yngwie menguasai teknik-

    teknik dasar dari alat musik violin, karena hanya alat musik yang digesek yang dapat

    diatur tipis rendahnya nada yang dihasilkan.

    29 Iwan, “Richie Blackmore Gak Ada Apa-apanya”, Majalah Hai, Hai no 7/XI, 17-

    23 Februari 1987, hal 24.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    Selain membahas masalah teknik yang digunakan Yngwie dalam bermain gitar,

    majalah Hai juga membahas tentang karir musik Yngwie selama di Amerika.

    Majalah Hai mencatat bahwa selama di Amerika Yngwie bergabung dengan dua

    band yaitu Steeler dan Alcatrazz. Karir music Yngwie selama bergabung bersama

    grup band Steeler tidak berjalan mulus, hal ini dikarenakan pihak management grup

    band tidak dapat mempromosikan band ini seperti band-band Amerika lainnya

    sedangkan untuk mendapatkan fans yang banyak tim management band harus

    bekerja keras dalam mempromosikan band tersebut. Setelah bubarnya Steeler, karir

    Yngwie diselamatkan oleh Alcatrazz yang pada saat itu memiliki tempat kosong di

    posisi gitaris utama.

    Majalah Hai menyatakan bahwa debut album Alcatrazz yang bertajuk No

    Parole from Rock n Roll berhasil memperkenalkan Yngwie ke mata dunia dan tentu

    saja Yngwie berhasil mencuri hati para pengemar musik rock diseluruh dunia

    Sumber: https://supermusic.id/supernews/superbuzz/yngwie-malmsteen-napak-

    tilas-sang-kesatria-gitar-di-nusantara

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    dengan permainan gitarnya. Tidak lama setelah debut album pertama Alcatrazz

    meledak, Yngwie yang merasa paling berjasa dalam album tersebut harus

    dikeluarkan oleh personil Alcatrazz lainnya karena sudah tidak memiliki kesamaan

    dalam bidang hal musik. Majalah Hai juga membahas secara lengkap alasan

    keluarnya Yngwie dari grup band Alcatrazz. Setelah keluar dari Alcatrazz, Yngwie

    langsung memutuskan untuk solo karir dengan mengeluarkan tiga album yang Ia

    tulis sendiri.

    Majalah Hai juga membahas tentang gitaris-gitaris yang meniru gaya

    permainan dari Yngwie, majalah Hai juga menambahkan bawah pola permainan

    gitar dari Yngwie menjadi pola yang dipelajari dalam sekolah-sekolah musik di

    Amerika Serikat pada waktu itu30. Pernyataan-pernyataan Yngwie pada majalah

    Hai sangat menonjolkan sifat arogannya, akan tetapi Ia mengakui bahwa Ia sangat

    kagum terhadap Eddie van Halen.31

    5. Blow Monkeys

    Dalam rubrik istimewa kali ini, majalah Hai membahas grup band asal Inggris

    yang dimotori oleh Robert Howard. Kali ini membahas Panjang lebar dari band

    tersebut, tetapi lebih membahas tentang single mereka yang terbaru yang berjudul

    It Doesn’t Have to Be This Way yang dianggap tidak berguna dan tak bernilai seni.

    Padahal single terbaru mereka sangat hit di Indonesia. Robert beranggapan bahwa

    30 Iwan, “Richie Blackmore Gak Ada Apa-apanya”, Majalah Hai, Hai no 7/XI, 17-

    23 Februari 1987, hal 26.

    31 Ibid.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    musik-musik Blow Monkeys sangat baik untuk kesehatan dan Ia juga yakin bahwa

    Blow Monkeys memiliki potensi untuk menjadi band pop paling hebat di Inggris.32

    Pada artikel ini lebih menceritakan tentang kehidupan pribadi dari Robert

    Howard atau yang lebih dikenal sebagai Doctor Robert yang mana pada sesi

    wawancaranya dengan majalah Hai Doctor Robert sangat senang membanggakan

    prestasinya dengan band Blow Monkeys. Selain itu majalah Hai juga menceritakan

    tentang nama Doctor yang Ia dapat, majalah Hai menyatakan bahwa Ia mendapat

    nama Doctor karena pernah bersekolah di Kings Lynn. Semasa sekolah di Kings

    Lynn, Robert terkenal sangat fokus dalam belajar di kelas dan menurut

    32 Hilman, “Sombong itu Perlu”, Majalah Hai, Hai no 36/XI, 8-14 September

    1987, hal 24-25.

    Sumber: https://soundofthecrowd.org.uk/artists/the-blow-monkeys/

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    pengakuannya Ia juga tidak pernah terpengaruh dengan hal-hal negatif yang

    dilakukan teman-temannya.33

    6. Whitesnake

    Pada terbitan 17-23 November 1987, majalah Hai mengulas tentang single

    terbaru dari band heavy metal asal Middlesbrough, Britania Raya yang bernama

    Whitesnake. Selain membahas tentang single terbaru mereka, majalah Hai juga

    memberikan komentarnya terhadap dua gitaris yang baru saja bergabung dengan

    band ini yaitu Vivian Campbell dan Adrian Vandenberg. Menurut majalah Hai,

    kedua gitaris ini merupakan gitaris terbaik versi majalah Hai. Vivian Campbell

    merupakan mantan gitaris dari grup heavy metal Dio sedangkan Adrian

    Vandenberg merupakan mantan gitaris dari band hard rock asal Belanda

    Vandenberg.34

    33 Ibid.

    34 Denny, “Ular Putih itu Mengigit Lagi”, Majalah Hai, Hai no 46/XI, 17-23

    November 1987, hal 24-25.

    Sumber: https://www.pinterest.com/pin/11470174026688007/

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    Dalam artikel ini majalah Hai juga membahas tentang Whitesnake yang kerap

    kali bongkar pasang personil, majalah Hai mencatat bahwa Whitesnake selama

    berdiri hingga tahun 1987 sudang bongkar pasang personil sebanyak tiga kali.

    Sepanjang karir Whitesnake yang dibentuk pada 1978 sudah bergonta-ganti

    personil sebanyak lebih dari sepuluh kali, hal ini sudah menjadi hal yang biasa bagi

    band-band rock besar. Faktor ego yang besar dari setiap personil, pembagian fee

    yang dianggap terlalu merugikan salah satu personil, hingga kehidupan pribadi dari

    tiap personil diduga menjadi faktor utama dari band bergonta-ganti personil.

    7. The Bangles

    Pada rubrik istimewa kali ini majalah Hai mengulas tentang The Bangles,

    kesuksesan dari band pop perempuan asal Los Angeles, Amerika Serikat ini berasal

    dari sentuhan Prince. Majalah Hai menyatakan bahwa The Bangles merupakan The

    Beatles versi perempuan, hal ini dikarenakan corak musik yang dimainkan oleh The

    Bangles sangat mirip dengan The Beatles.35

    Julukan sebagai The Beatles versi perempuan ini tidak juga membantu The

    Bangles menarik banyak peminat pecinta musik rock n roll di Amerika, pasalnya

    mereka masih atraktif dengan The Go Go dan kalah galak dalam corak musik dari

    Girlschool. Majalah Hai juga menuliskan bahwa tampang dan tampil atraktif di

    panggung tidak menjadi jaminan yang mutlak untuk mendapatkan respon baik dari

    para penikmat musik, pasalnya pada tahun 1986 The Bangles merilis single yang

    berjudul Walk Like an Egyptian yang sukses merajai tangga musik Amerika

    35 Lanny, Iwan, “Ogah Rok Mini karena Betis Gede”, Majalah Hai, Hai no 18/XI,

    5-11 Mei 1987, hal. 24.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    beberapa pekan.36 Single The Bangles yang berada di puncak tangga lagu Amerika

    itu pun diikuti oleh kesuksesan besar pada album mereka yaitu Different Light yang

    diproduseri oleh Prince.

    Menurut penulis, corak musik yang dimainkan oleh The Bangles sangat jauh

    berbeda dengan The Beatles, meski pun mereka sama-sama memainkan musik rock

    n roll. The Beatles lebih memainkan rock n roll yang tradisional sedangkan The

    Bangles merupakan versi modern. Menurut penulis, musik The Bangles lebih mirip

    dengan Prince yang tidak lain adalah produser mereka sendiri, sebut saja single

    mereka yang berjudul Walk Like an Egyptian yang hampir mirip seperti mega hits

    dari Prince yang berjudul Let’s Go Crazy. Kesamaan tersebut dapat ditemui dari

    segi pemilihan sound gitar dan drum yang sama, serta kesamaan dari beberapa

    aransemen.

    36 Ibid.

    Sumber: https://id.pinterest.com/pin/199495458473434817/?lp=true

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    Selain membahas dari segi musik yang dimainkan oleh The Bangles, majalah

    Hai juga membahas tentang penolakan The Bangles untuk tampil dengan rok mini.

    Hal ini dikarenakan para personil dari The Bangles merasa malu karena ukuran betis

    mereka yang besar. Selain itu majalah Hai juga membahas tentang keadaan

    ekonomi dari setiap personil yang tidak memiliki rumah sendiri, menurut majalah

    Hai para personil menyimpan uang mereka yang nantinya akan digunakan untuk

    keperluan keluarga mereka kelak.37

    8. Rockers Jerman

    Pada edisi 20-26 September 1988 majalah Hai dalam rubrik istimewanya

    membahas tentang para rocker yang berasal dari Jerman, nama-nama besar seperti

    Scorpions, Warlock, Doro Pesch, dan Munchener Freiheit menjadi sorotan majalah

    Hai. Hal ini dikarenakan nama-nama besar tersebut yang sangat tidak asing bagi

    para penikmat music rock di Indonesia. Majalah Hai juga menyatakan bahwa,

    musik rock di Jerman sendiri sudah ada sejak tahun 60-an dan kualitas musiknya

    juga tidak jauh berbeda dengan band-band atau penyanyi-penyanyi dari Amerika

    Serikat dan Inggris.38

    37 Ibid., hal. 26.

    38 Pop, Tris, Iwan, “Rockers Jerman”, Majalah Hai, Hai no 38/XII, 20-26

    September 1988, hal. 10-11.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    Majalah Hai menyatakan bahwa asal muasal munculnya rocker-rocker Jerman

    tersebut karena adanya pengaruh dari musisi-musisi rock n roll Amerika Serikan

    yang melakukan konser di Jerman, mereka adalah Bill Haley, Little Richard, Fats

    Domino, dan Chuck Berry. Hal serupa juga terjadi di Inggris, film Cadillac Record

    yang dirilis pada tahun 2008 menjelaskan bagaimana musisi-musisi blues Amerika

    menginvasi Inggris dan merubah skena musik di Inggris.

    Pada artikel ini juga menjelaskan kenapa negara Jerman yang menjadi tujuan

    musisi-musisi rock n roll yang berasal dari Inggris dan Amerika, karena Jerman

    Barat lebih terbuka terhadap pengaruh dari luar pasca Perang Dunia II. Hal ini lah

    yang membuat musik rock di Jerman khususnya Jerman Barat lebih berkembang

    dari pada negara-negara lain di Eropa. Majalah Hai mengatakan bahwa musik rock

    Jerman berpusat pada satu club malah bernama Star Club yang berada dikota

    Sumber: https://scorpionsfc.gr/savage-amusement-tour-1988-1989/

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    Hamburg, disana lah para musisi-musisi yang berasal dari luar Jerman mengadakan

    konser mereka.39

    9. George Michael

    George Michael merupakan penyanyi asal Inggir yang memiliki nama asli

    Yorgos Panaylotou, Ia memulai karir menyanyinya dengan duo Wham! bersama

    dengan Andrew Ridgeley dan melahirkan hits single Careless Whisper. Akan tetapi

    perjalanan duo Wham! harus bubar dikarenakan George lebih memilih solo karir.40

    Menurut para kritikus musik yang ditulis oleh majalah Hai, keputusan George

    untuk bersolo karir sangat lah tepat, pasalnya pada duo Wham! George lebih banyak

    mengambil peran dalam penulisan musiknya. Hal ini dapat dibuktikan dengan

    terpilihnya George sebagai penulis lagu terbaik Inggris pada tahun 1985, majalah

    Hai pun menyebut bahwa George Michael sudah sejajar dengan Paul McCarney

    39 Ibid.

    40 Iwan, “Jika Paul McCarney digabungkan dengan Elvis Presley”, Majalah Hai,

    Hai no 37/XII, 13-19 September 1988, hal. 32.

    Sumber: https://www.popexpresso.com/2019/06/25/revisiting-george-michaels-1987-masterpiece-faith/

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    dalam penulisan music. Selain itu, korang New York Times dari Amerika Serikat

    juga menulis artikel tentang George yang mana New York Times menyatakan

    bahwa George merupakan seorang penulis lirik, penulis musik, dan produser

    terbaik pada tahun 1988. Hal ini dikarenakan meledaknya debut album solo George

    yang berjudul Faith.

    Dalam artikel ini majalah Hai juga menuliskan hasil wawancara yang dilakukan

    oleh majalah Life dengan George Michael, salah satu pertanyaan majalah Life yang

    menarik adalah pertanyaan tentang alasan George tidak membawakan lagu sendiri

    pada acara ulang tahun Nelson Mandela. George menyatakan tidak suka terhadap

    acara tersebut dan acara-acara amal yang menjual negara dunia ketiga, Ia

    menyatakan “sekalian saja saya membawakan lagu dari bintang-bintang kulit

    hitam”.41

    10. Def Leppard

    Pada artikel yang membahas tentang Def Leppard grup band asal Inggris, tahun

    1987 majalah Hai mencatat bahwa Def Leppard baru saja mengeluarkan album

    Hysteria dan album tersebut sukses terjual sebanyak 2.000.000 kopi. Selain itu

    dalam artikel ini majalah Hai juga menuliskan bahwa Def Leppard masih memiliki

    peminat yang sangat antusias setelah vacuum selama empat tahun dari dunia

    musik.42

    41 Ibid.

    42 Yuddi, “Berkah Setelah Musibah”, Majalah Hai, HAI no 14/XII, 5-11 April

    1988, hal. 10-12.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    Menghilangnya Def Leppard dari dunia musik pada tahun 1983 membuat para

    fans nya sempat berpaling ke band-band seperti Motley Crue, Poison, Ratt, Bon

    Jovi, Cinderella, dan Poison yang pada era awal 80-an merajai musik rock dunia

    dengan muncurkan beberapa album dan melakukan tur keliling dunia. Menurut

    majalah Hai, album Def Leppard yang berjudul Hysteria seharusnya sudah bisa

    diluncurkan pada tahun 1983 akan tetapi sederetan musibah terjadi dalam lingkaran

    Def Leppard.

    Salah satunya ialah mundurnya produser Def Leppard yang mana produser

    tersebut sudah terlibat dalam seluruh pembuatan album-album Def Leppard, selain

    itu kecelakaan mobil yang dialami oleh Rick Allen membuat Rick harus kehilangan

    tangan kirinya dan membuat Rick dirawat selama tiga minggu lebih di rumah sakit.

    Kehilangan lengan kiri tidak membuat Rick putus asa, sepulangnya dari rumah sakit

    Sumber: https://www.guitarinteractivemagazine.com/news/2017/07/def-leppard-share-new-hysteria-documentary/

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    Ia terus berusaha untuk melatih permainan drumnya dengan satu tangan dan teman-

    temannya dari Def Leppard mendukungnya untuk terus bermain.43

    Setelah Rick Allen mampu beradaptasi dengan musik Def Leppard giliran sang

    vokalis yang terkena musibah, Joe Elliot terkena radang kelenjar ludah yang

    memaksa Def Leppard kembali beristirahat sembari menunggu Joe sembuh total

    sehingga dapat kembali bernyayi dan menyelesaikan album. Pulihnya suara Joe

    membuat Def Leppard kembali ke studio untuk menyelesaikan album yang

    tertunda, proses penyelesaian album hysteria ini seperti tidak habis dilanda masalah

    dan musibah. Kali ini giliran Robert Lange yang mengalami kecelakaan lalu lintas,

    Robert Lange yang sudah memproduseri album-album Def Leppard dari awal

    berdiri itu harus dirawat di rumah sakit berminggu-minggu lantaran tempurung

    kakinya yang pecah akibat dari kecelakaan lalu lintas, sehingga membuat proses

    pembuatan album Hysteria kembali tertunda.44

    Setelah diluncurkan pada musim panas 1987, album Hysteria langsung

    memuncak dan mengalahkan album Pyromania yang merupakan salah satu album

    hits dari Def Leppard. Dalam sesi wawancara dengan Joe Elliot, majalah Hai

    menyatakan bahwa penundaan yang terjadi akibat sederet musibah yang terjadi

    membuat Def Leppard lebih meningkatkan mutu dari album tersebut.45

    43 Ibid.

    44 Ibid.

    45 Ibid.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    B. Musisi Indonesia

    1. Fusion Jazz Indonesia

    Pada rubrik Istimewa majalah Hai kali ini membahas tentang skena musik

    fusion jazz di Indonesia, menurut majalah Hai fusion jazz di Indonesia sedang

    digemari oleh anak muda pada waktu itu. Hal ini dibuktikan dengan maraknya

    acara-acara musik yang secara khusus hanya menampilkan band-band jazz saja,

    ditambah lagi dengan pernyataan yang menyatakan bahwa “musik kampus tidak

    sah jika bukan musik fusion yang tampil”.46

    Nama-nama seperti Krakatau, Bhaskara, dan Karimata merupakan musisi jazz

    yang ternama di Indonesia, Krakatau yang sukses tampil di Light Music Contest

    Internasional di Jepang dan juga penampilan Bhaskara dan Karimata di North Sea

    Jazz Festival di Den Haag diduga memberikan pengaruh yang besar bagi skena

    musik jazz di Indonesia. Akan tetapi hal tersebut dibantah oleh majalah Hai,

    majalah Hai menyatakan bahwa skena fusion jazz di Indonesia sangat dipengaruhi

    oleh penampilan Casiopea.

    ` 46 Gideon, “Fusion di Indonesia koq laku”, Majalah Hai, Hai no 19/XII, 10-16 Mei

    1988, hal. 11.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    Band fusion jazz asal Jepang ini mengadakan konser pada tahun 1984 di

    Indonesia dan menyebarkan virus fusion jazz kepada anak-anak muda Indonesia

    pada waktu itu. Majalah Hai menuliskan bahwa sebelum Casiopea memberikan

    pengaruhnya dalam skena fusion jazz Indonesia, Jopie Item-Christ Kyhatu Cs sudah

    terlebih dulu terjun dalam skena fusion jazz Indonesia, akan tetapi peminatnya pada

    waktu itu masih sedikit.

    Pasca Casiopea manggung di Indonesia baru lah muncul nama-nama seperti

    Karimata, Bhaskara, Emerald, Spirit, dan Krakatau. Majalah Hai menyatakan

    bahwa corak yang mereka mainkan tidak lah jauh berbeda akan tetapi yang menjadi

    pembeda antara nama band-band di atas ialah skill individual setiap personilnya,

    Sumber: http://indolawas.blogspot.com/2007/12/krakatau-second-album.html

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    menurut majalah Hai setiap band memiliki salah satu personil yang memiliki skill

    individual yang di atas rata-rata dan menjadi identitas dari bandnya.47

    Salah satu buktinya ialah muncul nama-nama seperti Erwin Gutawa dan Gilang

    Ramadhan, Erwin Gutawa yang merupakan pemain bass dari band Karimata

    memiliki skill individual yang diatas rata-rata yang mana Ia dapat memberikan

    rhythm yang dapat menggiring setiap pendengarnya kearah yang Karimata

    inginkan. Hal serupa pun terjadi pada band Krakatau yang lebih menonjolkan skill

    individual dari Gilang Ramadhan, drummer yang disebut-sebut sebagai drummer

    terbaik Indonesia ini pun menjadi ujung tombak dari musik Krakatau yang mana

    para pendengar dapat dibuat terpukau dengan permainan drumnya.

    2. Totok Tewel

    Salah satu musisi Indonesia yang di bahas dalam rubrik Istimewa majalah Hai

    adalah Totok Tewel yang merupakan gitaris dari band El Pamas, dalam artikel ini

    majalah Hai menuliskan biografi singkat dari sang gitaris ini. Majalah Hai

    menyatakan bahwa lagu Bimbo yang berjudul “Balada Seorang Biduan” sangat

    cocok menggambarkan kisah hidup dari Totok, pasalnya gitaris yang berasal dari

    kota Malang, Jawa Timur ini pergi ke Jakarta untuk bermain music. Malajalah Hai

    menyebutkan bahwa alasan Totok pindah ke Jakarta karena merasa di kota Malang

    peluang untuk bermain musik tidak sebesar di Jakarta, majalah Hai juga

    47 Ibid., hal. 12-13

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    menjelaskan bahwakota Malang merupakan salah satu barometer musik rock

    Indonesi.48

    Kepindahan Totok dari kota Malang ke Jakarta tentu saja membuahkan hasil

    yang besar, seperti yang dituliskan oleh majalah Hai Totok berhasil mendapatkan

    manajer baru untuk band El Pamas. Selain itu Totok juga berhasil menjadi gitaris

    dari penyanyi-penyanyi rock Indonesia, Bangkit Sanjaya dan Yosie Lucky

    merupakan dua penyanyi rock Indonesia yang berhasil membesarkan nama Totok

    di Jakarta dan berkat Totok album dari kedua penyanyi tersebut dapat meledak di

    pasaran.49

    48 Denny MR, “Roker Bekas Kuli Bangunan”, Majalah Hai, HAI no 33/XII, 16-22

    Agustus 1988, hal. 10-11

    49 Ibid.

    Majalah Hai Edisi 16-22 Agustus 1988

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    Selain menuliskan kisah tentang hijrahnya Totok dari kota Malang ke Jakarta,

    majalah Hai juga membahas tentang kehidupan pribadi seorang Totok Tewel.

    Majalah Hai menuliskan bahwa Totok merupakan anak ketiga dari enam

    bersaudara, Ia merupakan anak seorang pensiunan pegawai Perkebunan Negara.

    Semasa SMA, Totok memiliki keinginan untuk mengurangi beban orang tuanya

    dengan mencoba berbagai pekerjaan. Sifat mandiri yang sudah Ia perlihatkan sejak

    dibangku SMA membawa Totok dalam kesuksesan di dunia musik.50

    3. Acid Speed

    Musisi Indonesia selanjutnya adalah Acid Speed, band yang digawangi oleh

    Chodun, Oding, Ipank, Andri, Tonny, dan Rico ini dinyatakan oleh majalah Hai

    sebagai grup band yang cukup populer dikalangan pencinta music rock di Indonesia

    pada tahun 1989 akan tetapi majalah Hai juga mengkritik band ini sebagai band

    fotocopy-an dari The Rolling Stone. Kepopuleran Acid Speed terpaksa harus hilang

    ketika Acid Speed memasuki dapur rekaman dan mengeluarkan album yang

    berjudul Julia, majalah Hai menuliskan bahwa mereka harus melepas identitas

    Rolling Stone-nya dan mulai mencari karakter musik mereka sendiri.51

    Majalah Hai menyatakan bahwa setiap Acid Speed membawakan lagu yang

    mereka tulis sendiri kebanyakan penonton meminta mereka segera turun dari

    panggung dan banyak juga yang memaki.52 Hal ini membuktikan bahwa lagu yang

    ditulis oleh mereka tidak sebagus dan berkarakter seperti lagu Rolling Stone yang

    50 Ibid., hal. 12.

    51 Bis, “Acid Speed Menggigit”, Majalah Hai, 21-27 Maret 1989, hal. 8-11.

    52 Ibid.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    sering mereka bawakan, hal ini juga merupakan masalah terbesar dari band-band

    yang meng-cover dan meng-copy suatu band hingga hari ini.

    Selain membahas tentang Acid Speed dalam rubrik Istimewa, majalah Hai juga

    membahas tentang sang vokalis dari Acid Speed yang memiliki tampang mirip

    Mick Jagger vokalis dari Rolling Stone. Rico menyatakan bahwa Ia tidak merasa

    meniru Jagger karena Ia lebih mengagumi Keith Richards yang merupakan gitaris

    dari Rolling Stone, Ia juga menyatakan bahwa sangat terpengaruh oleh Rolling

    Stone karena pada tahun 1978 Ia sempat menyaksikan Rolling Stone tampil di New

    York dan konser itu membuatnya ingin hidup dari dunia musik.53

    53 Iwan, “Gua Nggak Kayak Jagger”, Majalah Hai, 21-27 Maret 1989, hal. 11.

    Majalah Hai Edisi 21-27 Maret 1989

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    4. Ian Antono

    Ian Antono sempat mengisi rubrik Istimewa pada majalah Hai edisi 26 Maret

    1991, dalam artikel tersebut majalah Hai menuliskan kisah Ian Antono selama

    bergelut di dunia musik Indonesia. Majalah Hai menyatakan bahwa Ian sangat laris

    menjadi penata musik yang mana dengan keterlibatannya dalam album Nicky

    Astria membuahkan kesuksesan yang luar biasa. Majalah Hai juga menuliskan

    bahwa banyak produser-produser musik di Indonesia yang kesusahan dalam

    mengajak Ian untuk dapat terlibat di dalam proyeknya, hal ini pun masih simpang

    siur kebenarannya. Banyak produser mengatakan bahwa sangat sulit untuk

    membawa Ian masuk ke dalam studio untuk melakukan sesi rekaman bahkan

    setelah menandatangani kontrak kerja sama pun produser sering kali di buat deg-

    degan oleh Ian, karena Ian membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan

    sebuah paket rekaman.54

    Selain pernah bekerja sama dengan Nicky Astria, Ian juga pernah bekerja sama

    dengan Anggun C. Sasmi. Menurut Ian bekerja dengan Anggun lebih susah dari

    pada bekerja dengan penyanyi Indonesia lainnya, hal ini dikarenakan sangat sulit

    untuk membuat lirik yang cocok untuk karakter vokal Anggun. Majalah Hai sudah

    tidak meragukan lagi tentang sepak terjang Ian dalam dunia musik Indonesia,

    terutama untuk terlibat dalam penulisan musik untuk penyanyi-penyanyi lain. Hal

    54 Denny MR, “Perjalanan Panjang Ian Antono”, Majalah Hai, Hai 13/XV, 26

    Maret 1991, hal. 10

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    ini juga dibuktikan dengan pengakuan dari Sofyan Ali yang merupakan promotor

    konser sekaligus produser dari grup band Jeps.55

    Selain membahas tentang sepak terjang Ian dalam keterlibatannya dalam

    pembuatan lagu penyanyi-penyanyi Indonesia, majalah Hai juga membahas tentang

    perjalanan Ian dalam mengumpulkan uang untuk memiliki studio rekaman sendiri.

    Majalah Hai menyatakan bahwa pada tahun 1986 ketika God Bless band

    pertamanya bersama Achmad Albar sedang tidak punya job manggung dan

    kiprahnya sebagai penata musik belum dilirik oleh para produser Indonesia, Ian

    sempat menjadi pengrajin mebel.

    55 Ibid.

    https://www.musikindonesia.co.id/article/319-ian-

    antono

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 50

    Seluruh pekerjaan Ian kerjakan sendiri karena pada saat itu Ian tidak mampu

    menggaji pegawai untuk membantunya mengerjakan pesanan mebel yang

    kebanyakan berasal dari teman-teman dekatnya dari dunia musik. Usaha mebelnya

    ini pun tidak bertahan lama setelah Ian mendapatkan ajakan untuk ikut terlibat

    dalam proses pembuatan lagu Zakia dengan sahabatnya Achmad Albar.

    Kesuksesan lagu Zakia membuatnya dilirik oleh Iwan Fals untuk terlibat dalam

    penataan musik lagu-lagu Iwan Fals, lagu-lagu berlirik tajam milik Iwan seperti

    Pesawat Tempurku, Ada Lagi yang Mati, dan Mimpi yang Terbeli dipoles dengan

    baik oleh Ian dengan nada-nada rock yang menjadi ciri khasnya. Akan tetapi

    keterlibatannya dalam pembuatan album Iwan menuai banyak kritikan yang

    menyatakan bahwa Ian telah mengobrak-abrik musik Iwan Fals, Iwan Fals sendiri

    tidak mengambil pusing dengan kritikan-kritikan tersebut, berbeda halnya dengan

    Ian yang menentang keras kritik tersebut.56

    5. Iwan Fals

    Dalam rubrik Istimewa majalah Hai juga pernah melakukan sesi wawancara

    dengan Iwan Fals. Pada paragraf awal artikel ini majalah Hai menyatakan bahwa

    Iwan Fals merupakan orang yang sangat cuek pada lingkungan keluarganya,

    majalah Hai menyatakan bahwa Iwan Fals tidak dapat mengingat kapan ulang tahun

    pernikahannya dan istrinya. Akan tetapi Iwan Fals sangat peka terhadap situasi

    sosial politik yang terjadi di sekitarnya, kondisi ini menginspirasinya untuk menulis

    lagu tentang kritik sosial. Majalah Hai menuliskan bahwa selain giat dalam dunia

    musik Iwan Fals juga sangat senang berolahraga terutama sepak bola dan karate,

    56 Ibid.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 51

    majalah Hai juga menyatakan bahwa Iwan telah memegang Dan II dalam bidang

    olahraga karate.57

    Pada sesi wawancara dengan majalah Hai, Iwan Fals menjelaskan aliran musik

    yang Ia mainkan. Iwan Fals menyatakan bahwa Ia tidak mau dinyatakan sebagai

    musisi country atau pun balada Ia menegaskan bahwa Ia hanya lah seorang

    penyanyi. Iwan Fals sangat menyayangkan tentang opini publik yang menyatakan

    corak musik dari Iwan Fals berubah, Iwan menambahakan bahwa dalam proses

    bermusik Ia tidak mengkonsep lagu tersebut karena Ia mengaku bahwa bermain

    musik itu berasal dari nurani dan tidak dapat di kelompok-kelompokkan. Menurut

    Iwan Fals penggelompokan aliran musik malah menghambat kreatifitas musisi dan

    hal tersebut yang dilawan oleh Iwan Fals.58

    Selain mempertanyakan tentang corak musik dari Iwan Fals, majalah Hai juga

    menanyakan tentang proses pembuatan album dari Iwan Fals. Iwan Fals

    menyatakan bahwa, dalam pembuatan albumnya Ia sering bertolang belakang

    dengan tim produksinya. Hal ini dikarenakan Iwan Fals selalu ingin meng-explore

    musik yang Ia buat, akan tetapi pihak produksi59 selalu menginginkan musik yang

    dapat di jual atau di terima di pasaran Indonesia.

    Selain itu Iwan Fals juga menyatakan bahwa Ia tidak ingin menjadi idola bagi

    para fans-nya, menurutnya menjadi idola itu berat dan harus mengikuti semua

    keinginan para fans agar terus menjadi idola. Iwan Fals juga menambahkan bahwa

    57 Anonymous, “Iwan Fals: Jangan Jadikan Saya Idola”, Majalah Hai, HAI No

    28/XII, 12-18 Juli 1988, hal. 10.

    58 Ibid.

    59 Produser, band pengiring, dan label

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 52

    jika Ia menjadi idola dan suatu waktu Ia berubah, Ia takut akan menjadi bahan olok-

    olokan dari fans-nya.60

    Pada rubrik ini majalah Hai memberikan informasi yang sangat informatif bagi

    pembacanya khususnya bagi penikmat musik di Indonesia, pembaca diberikan

    informasi mengenai berita terbaru dan rencana kedepan dari para musisi yang tidak

    dapat diakses oleh semua orang mengingat pada periode 1980 hingga 1990 akses

    internet belum berkembang seperti sekarang.

    Selain rubrik Istimewa yang membahas tentang tokoh-tokoh penting dalam

    dunia musik Indonesia mau pun mancanegara, majalah Hai juga memiliki rubrik

    Rada Istimewa yang biasanya membahas atau mengulas tentang acara-acara musik

    60 Ibid, hal. 13

    Sumber: http://bpwoi-sulsel.blogspot.com/2009/01/kiat-awet-muda-iwan-fals.html

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 53

    yang ada di Indonesia dan juga diluar Indonesia. Rubrik ini akan dibahas pada bab

    berikutnya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 54

    BAB IV

    SUDUT PANDANG MAJALAH HAI TERHADAP

    KEGIATAN SENI

    Selain membahas tentang tokoh-tokoh penting dalam dunia musik di

    Indonesia majalah Hai juga memberikan laporan eksklusif dari beberapa konser

    musik yang pernah ada di Indonesia, mulai dari konser bertaraf nasional hingga

    internasional. Selain itu majalah Hai juga memberikan gambaran tentang konser

    artis luar negeri yang akan tampil di Indonesia dengan mengirimkan timnya untuk

    meliput konser artis atau band tersebut di negara lain tepat sebelum konser tersebut

    digelar di Indonesia.

    Laporan tentang konser-konser ini terkadang menjadi headline dari suatu

    edisi majalah Hai dan dimasukkan dalam rubrik Istimewa yang pada edisi-edisi

    sebelumnya berisikan tentang wawancara atau liputan dari tokoh-tokoh musik luar

    dan dalam negeri. Konser yang pernah masuk dalam rubrik Istimewa majalah Hai

    antara lain adalah:

    A. Gebrak Macan Tua

    Gebrak Macan Tua merupakan pertunjukan musik dan atraksi drum selama 10

    jam dari Jelly Tobing, acara yang digelar pada 1 Oktober 1988 di Drive in Theater

    Ancol merupakan salah satu pertunjukan yang memecahkan Guinness World

    Record atraksi drum terlama di dunia, dalam konser ini Jelly Tobing mengisi

    seluruh penampilan drum dan perkusi dari band, penyanyi, dan kelompok seni yang

    tampil. Pada ulasan acara ini, majalah Hai menuliskan bahwa Jelly Tobing berhasil

    menyelamatkan nama Indonesia di mata dunia. Hal ini dikarenakan Indonesia dicap

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 55

    sebagai negara pembajak kaset terbesar di dunia.61 Pada era 80-an di Indonesia

    rilisan fisik berbentuk kaset pita sangat populer, karena kaset pita lebih gampang di

    putar dan juga perawatannya lebih mudah dari pada piringan hitam atau PH.

    Dalam ulasan ini majalah Hai menuliskan secara lengkap tentang acara tersebut,

    majalah Hai menuliskan bahwa penonton yang hadir pada acara tersebut sebanyak

    10.000 orang dengan membayar tiket sebesar 5000 Rupiah. Pertunjukan dibuka

    dengan penampilan Kelompok Rampak Gendang yang memainkan musik jaipong,

    majalah Hai menuliskan bahwa pada saat Jelly Tobing bermain dengan kelompok

    ini ketahanan fisik dari Jelly Tobing saat memukul bedug sangat diuji.62

    Setelah penampilan dari Kelompok Rampak Gendang, acara dilanjutkan

    dengan penampilan dari grup band Jet Liar yang beraliran heavy metal. Lagu-lagu

    dari grup band Deep Purple pun di bawakan dan dengan cepat membakar semangat

    penonton untuk ikut terhanyut dalam alunan lagu. Menurut majalah Hai,

    penampilan Jelly Tobing dengan Jet Liar ini sangat terbilang sukses pada acara ini,

    akan tetapi majalah mengkritik aksi panggung dari gitaris Jet Liar yang menurut

    majalah Hai terlalu meniru aksi panggung dari Ritchie Blackmore yang merupakan

    gitaris dan penulis lagu dari Deep Purple.63

    61 Denny MR, “Gebrakan Macan Tua”, Majalah Hai, HAI no 41/XII, 11-17

    Oktober 1988, hal. 10.

    62 Ibid.

    63 Ibid.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 56

    Selain penampilan dari Jet Liar, penampilang Ireng Maulana All Stars juga tak

    kalah memukai. Ireng Maulana All Stars juga membawakan lagu-lagu swing jazz

    berhasil disulap oleh Jelly Tobing menjadi lagu-lagu rock dan berhasil memukai

    penonton yang hadir, tidak dapat dipungkiri bahwa Jelly Tobing yang memiliki

    chemistry dengan musik rock hal ini dapat dibuktikan dengan beberapa yang pernah

    Ia tunggangi. Sebut saja Superkid, band yang Ia bentuk bersama Dedi Dores dan

    Dedi Stanzah pada tahun 1976 berhasil mendaur ulang aransemen lagu-lagu hits

    dari Dee