13
 DISTILASI ASTM D-86 I. Tuj uan - Men jela ska n penge rti an dan pera nan tit ik didi h petro leu m ether dan ben sin be rda sar kan ASTM D-86 - Men ent uka n tit ik di dih y an di mil iki oleh petr ole um et her dan be nsi n - Men yel esa ika n perh itunga n unt uk me nen tuk an pan as lat en pen gua pan II. Alat d an Ba han y ang d igu nak an a. Al at ya ng di gu na ka n - Double necked round bottom flask  - Heating mantel, 1000 ml - Distillation top after clasein - Liebig cooler  - Distilation adapter  - Graduated cylinder, 100 ml - Thermometer  - Water batch - Klem - Bisshed - Joint clip  b. Baha n y ang di gunakan - Petroleum

Distilasi Astm Fix

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Distilasi Astm Fix

5/11/2018 Distilasi Astm Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/distilasi-astm-fix 1/13

DISTILASI ASTM D-86

I. Tujuan

- Menjelaskan pengertian dan peranan titik didih petroleum ether dan bensin berdasarkan

ASTM D-86

- Menentukan titik didih yan dimiliki oleh petroleum ether dan bensin

- Menyelesaikan perhitungan untuk menentukan panas laten penguapan

II. Alat dan Bahan yang digunakan

a. Alat yang digunakan

- Double necked round bottom flask 

- Heating mantel, 1000 ml

- Distillation top after clasein

- Liebig cooler  

- Distilation adapter  

- Graduated cylinder, 100 ml

- Thermometer  

- Water batch

- Klem

- Bisshed

- Joint clip

 b. Bahan yang digunakan

- Petroleum

Page 2: Distilasi Astm Fix

5/11/2018 Distilasi Astm Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/distilasi-astm-fix 2/13

III. Dasar Teori

A. Analisa Minyak Bumi

Metode yang banyak dipakai untuk melakukan pemeriksaan terhadap minyak dan

 produknya adalah :

1. ASTM (American Society for Testing Material)

2. API (American Petroleum Institute)

3. IP (Institude de Petrol)

4. ISI (Indian Spesification Institute)

a. Distilasi ASTM

Pemeriksaan distilasi laboratorium yang dilakukan untuk gasoline, nafta dan kerosin

adalah dengan metode ASTM D-86, untuk bensin alam dengan ASTM D-216, dan untuk gas

oil dengan ASTM D-158. Distilasi laboratorium dilakuakn pada volume 100 ml dengan

kecepatan tetesan yang keluar adalah 5 ml/menit. Suhu uap mula – mula menetes (setelah

mengembun) disebut IBP (Initial Boiling Pint).

Distilasi ASTM merupakan informasi untuk operasi di kilang bagaimana fraksi – 

fraksi seperti komponen gasoline, bahan bakar jet, minyak diesel dapat diambil dari minyak 

mentah yang disajikan melalui kinerja dan volatilitas dalam bentuk persen penguapannya.

 b. Panas Laten Penguapan

Panas laten penguapan yang lazim disebut panas laten didefinisikan sebagai panas

yang dibutuhkan untuk menguapkan 1 lb cairan pada titik didihnya pada tekanan atmosfer.

Penguapan dapat terjadi pada tekanan lain atau suhu lain. Panas laten berubah dengan

 berubahnya suhu atau tekanan dimana terjadi penguapan. Panas laten pada tekanan atmosfir 

untuk fraksi minyak bumi dapat dilihat pada grafik 5-5 s/d 5-9 Nelson.

c. Titik Didih

Page 3: Distilasi Astm Fix

5/11/2018 Distilasi Astm Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/distilasi-astm-fix 3/13

Sifta – sifat fisik minyak mentah maupun produknya mempunyai hubungan yang erat

dengan titik didih rata – rata seperti terlihat pada Table 1. Titik didih rata – rata (MABP =

Molal Average Boiling Point) lebih memuaskan dibandingkan dengan penguapan. Hubungan

titik didih rarta – rata dapat dilihat pada grafik 5-4 dan 5-5 Nelson.

Titik didih rata – rata volumetrik (VABP = Volume Average Boiling Point) langsung

dapat dihitungdari data distilasi dalam bentuk persen volume distilat terhadap suhu

 penguapan, baik pada distilasi TBP maupun distilasi ASTM seperti terlihat pada Tabel 2.

Table 1. Hubungan titik didih dan sifat fisik 

 No Macam Titik Didih Sifat – sifat fisik  

1 Titik didih rata – rata volume (VABP) Viskositas dan panas jenisn (µ dan Cp)

2 Titik didih rarta – rata berat (WABP) Suhu kritis nyata (Tc)

3 Titik didih rata – rata molal (MABP) Suhu kritis pseudo (T/Tc+) dan ekspansi

termis (kt+)

4 Titik didih rata – rata (MnABP) Berat molekul (M), factor karakteristik (K),

 berat jenis (ρ), tekanan kritis pseudo (P/+Pc)

dan panas pembakaran (Hc)

Tabel 2. VABP berbagai minyak 

Jenis Minyak Grafik Distilasi

TBP ASTM

Minyak Mentah tv tv =

Fraksi – fraksi tv = tv =

Titik didih rata – rata yang lain dapat dihitung menggunakan VABP dan sudut garis

miring (slpoe) dari grafik 5 – 4 dan 5 – 5 Nelson. Slpoe dapat dihitung dengan rumus sebagai

  berikut : S = ,oF / %

Page 4: Distilasi Astm Fix

5/11/2018 Distilasi Astm Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/distilasi-astm-fix 4/13

Hubungan antara titik didih rata – rata molal ( MABP) dan titik didih rata – rata volumetrik 

(VABP) terhadap sifat – sifat fisik lain seperti o API gravity, berat molekul, faktor 

karakteristik, suhu kritis dan tekanan kritis, dapat dilihat pada grafik 5 – 9 s/d 5 – 12 Nelson.

B. Spesifikasi Produk Kilang

Persyaratan diperlukan untuk menentukan spesifikasi minyak, fraksi serta produk – 

 produk kilang dimana produk kilang berbeda satu sama lainnya. Pada topik ini akan dibahas

tiga produk utama kilang yaitu mogas, kerosine dan minyak diesel.

1. Mogas ( motor gasoline)

Persyaratan umum untuk gasoline atau bensin antara lain ;

a. Bebas air, getah minyak dan sulfur korosif 

 b. Mempunyai ketukan uap yang minimum

c. Pemanasan dan akselarisanya lebih muda

d. Mempunyai kualitas anti ketukan

e. Dapat diencerkan sendiri dalam silinder mesin

2. Kerosine

Kerosine yang banyak dipakai sebagai minyak untuk keperluan rumah tangga tidak 

hanya mempunyai kualitas pembakaran yang layak, tetapi harus juga aman untuk dibawa dan

dapat dipakai untuk keperluan lampu dan kompor. Secara umum kerosine harus bebas dari

air, zat aditif, getah minyak dan zat – zat terlarut.

Kerosine yang lebih dikenal sebagai minyak pemanas merupakan produk kilang

yang murni mempunyai spesifikasi standar yaitu :

o API gravity : 43 – 45

Jarak didih : 350 – 550 oF

3. Minyak Diesel

Karakteristik yang utama dari minyak diesel adalah kebersihannya, kualitas

  penyalaan, fluiditas, volaritas dan atomisasi. Kebersihan minyak diesel meliputi residu

karbon dan kandungan sulfur yang terdapat dalam minyak. Kualitas penyalaan yang baik 

dinyatakan dengan pengukuran bilangan setana (cetane number) atau indeks diesel yang

ditunjukan dengan mudah tidaknya mesin di start pada suhu rendah, tekanan mesin yang

rendah, tekanan mesin yang rendah dan operasi mesin yang halus. Fluiditas dan atomisasi

Page 5: Distilasi Astm Fix

5/11/2018 Distilasi Astm Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/distilasi-astm-fix 5/13

minyak diesel ditandai dengan titik tuang (pour point) dan viskositas minyak yang rendah,

namun tidak demikian rendah sehingga menyebabkan kesulitan pelumasan pada injector,

kebocoran dan efisiensi yang rendah. Volatilitas minyak ditandai dengan titik nyala, residu

karbon, dan distilasi.

Di indonesia minyak diesel dijual dalam 2 kategori yaitu minyak diesel untuk 

kendaraan bermotor (ADO = automotive diesel oil).

IV. Langkah Kerja

- Mempersiapkan peralatan distilasi

- Mengisi labu bundar dengan petroleum 100 ml

- Menghidupkan air pendingin

- Menghidupkan heating mantel dan memansakan secara perlahan

- Mencatat temperature tetesan pertama distilat

- Menjaga laju pemanas secafra hati – hati

- Distilasi selesai apabila tidak ada tetesan lagi dan mencatat temperaturnya

V. Data Pengamatan

Temperatur (0C) 48 50 51 53 56 59 62 66 68 72 73

Volume Distilat 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 95

Keterangan :

• Volume petroleum eter yang digunakan sebanyak 100 ml

• (IBP = 48 0C dan FBP = 730C )

a. (Temperatur operasi

= (118,4+122+123,8+127,4+132,8+143,6+150,8+154,4+161,6+163,4+163,4)0F

 b. Destilat petroleum eter = 0,654 gr/eter 

oAPI = - 131,5

= 90

Page 6: Distilasi Astm Fix

5/11/2018 Distilasi Astm Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/distilasi-astm-fix 6/13

c. Penentuan Panas Penguapan Petroleum

dik : Temperatur operasi = 139,667oC

  oAPI Petroleum eter = 90

dit : Panas penguapan petroleum…..?

Penyelesaian :

Tahap 1

Mencari nilai VABP =

=

= 140

Slope =

=

= 0,48

Dari grafik 3.6 = terhadap slope dan VABP, maka didapat factor koreksi

Maka MeABP = VABP + Faktor koreksi

= 140 – 0

= 130 oC

Sehingga pada grafik (gambar 3.6) didapat BM Parafin = 80

Tahap 2

BM Petroleum eter (gambar 2.5) = terhadap MeABP dan oAPI maka didapat = 84

Tahap 3

Page 7: Distilasi Astm Fix

5/11/2018 Distilasi Astm Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/distilasi-astm-fix 7/13

Panas laten n-parafin (gambar 3.9) terhadap tekanan uap n-parafin

= x tekanan uap petroleum

Pc n-parafin (gambar 2.3) = terhadap BM n-parafin maka didapat 29,5 atm

Pc-semu (gambar 3.2) = terhadap MeABP dan OAPI maka didapat 435 Psia,

dimana 1 atm = 14,7 Psia.

Psia = x atm

= 29,5 atm

Tekanan uap petroleum (gambar 3.8)terhadap temperature operasi dan MeABP mak 

didapatkan 1 atm.

Sehingga tekanan uap n-parafin = x Tekanan uap petroleum

Panas laten n-parafin (gambar 3.9) terhadap takanan uap

n-prafin dan MeABP maka panas laten – 150n

Panas peguapan petroleum = x panas laten penguapan

= x 150 btu/lb

= 142,8 B btu

Page 8: Distilasi Astm Fix

5/11/2018 Distilasi Astm Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/distilasi-astm-fix 8/13

VII. Analisa Percobaan

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa distilasi ASTM D-86,

 bahn yang digunakan adalah petroleum. Distilasi (American Society for Testing Material)

ASTM D-86 dilakukan untuk pengawasan pengendalian pada proses dan operasi pemisahan

terutama menyangkut kualitas produk yang dihasilkan. Distilasi ASTM D-86 biasanya

dilakukan untuk gasoline, nafta dan kerosin. Pada saat praktikum, petroleum yang

digunakann sebanyak 100 ml, kemudian petroleum tadi dimasukkan ke dalam lanu bundar 

lalu merangkai peralatan destilasi. Pada destilasi ASTM D-86 ini menggunakan gelas ukur 

sebagai tempat penampung destilat hasil dari distilasi.

Kemudian melakukan proses distilasi. Kecepatan tetesan distilast yang keluar dicatat

 pada selang waktu 10 ml. Setelah selang waktu 10 ml suhu pada labu bundar dicatat. Suhu

mula – mula setelah menetes disebut IBP (Indeks Boling Point). IBP nya 50 oC. Suhu uap

dijaga sekitar 20oC agar tidak menguap dan agar tidak terjadi pengembunan. Dari proses

distilasi didapat 95 ml distilat yang ada didalam gelas ukur dengan tempertaur akhir pada

volume 95 ml yaitu 73oC.

VIII. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat di simpulkan bahwa:

- Distilasi ASTM D-86 adalah salah satu jennies distilasi untuk memisahkan minyak 

 bumi jenis petroleum

- Bahn yang digunakan yaitu petroleum

- Nilai VABP yang didapat adalah = 140

- Volume distilat yang didapat yaitu 95 ml pada suhu 73oC

Page 9: Distilasi Astm Fix

5/11/2018 Distilasi Astm Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/distilasi-astm-fix 9/13

IX. Daftar Pustaka

Fadarina. 2011. ‘Petunjuk Praktikum Hidrikarbon’. Palembang; POLSRI

Kurva hubungan antara distilat dan temperatur

Volume Distilat(ml) Temperatur (OC)

0 48

10 50

20 51

30 53

40 56

50 59

60 6370 66

80 68

90 72

94 73

Page 10: Distilasi Astm Fix

5/11/2018 Distilasi Astm Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/distilasi-astm-fix 10/13

Gambar alat

Page 11: Distilasi Astm Fix

5/11/2018 Distilasi Astm Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/distilasi-astm-fix 11/13

Seperangkat Peralatan Pistilasi ASTAM D-86

Page 12: Distilasi Astm Fix

5/11/2018 Distilasi Astm Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/distilasi-astm-fix 12/13

LAPORAN TETAP

HIDROKARBON

DISTILASI ASTM D-86

Disusun Oleh :

Fitri Kortina 060930400367

Grace Violeta Nainggolan S 060930400368

Ika Utami 060930400369

Lia Windyati 060930400371

Marliana Atmi Rahayu 060930400372

Rendi Ramadhana 06093040035

Richky Agus Satryan 060930400377

Kelompok : II

Kelas : 5 KC

Instruktur : Ir. Fadarina, M.T

Page 13: Distilasi Astm Fix

5/11/2018 Distilasi Astm Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/distilasi-astm-fix 13/13

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

2011