95
HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU IPS DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA PGRI 56 CIPUTAT Disusun oleh: DRYMUHARMA JURUSAN PENDIDllUN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN urn SYARIF HIDAYATULLAH JAIURTA 1007 M/1d1R J.J

Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

  • Upload
    lamnhan

  • View
    226

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU

IPS DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA PGRI 56

CIPUTAT

Disusun oleh:

DRYMUHARMAN~:103015027270

JURUSAN PENDIDllUN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

(IPS) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN urnSYARIF HIDAYATULLAH JAIURTA

1007 M/1d1R J.J

Page 2: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul "Hubungan antara Kompetensi Pedagogik Guru

IPS dengan Prestasi Belajar Siswa di SMA PGRI 56 Ciputat" diajukan kepada

Fakultas IImu Tarbiyab dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hudayatullab Jakarta,

dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasyab pada tanggal, 04 Januari

2008 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berbak memperoleh gelar

Sarjana Stratal (S. Pd) pada Jurusan Pendidikan (Tadris) IPS.

Jakarta, 04 Januari 2008

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua Panitia (Ketua J urusan/Program Studi) Tanggal

Drs. H. Nurochim, MM.NIP. 050 046 643

Penguji I

Drs. n. Nurochim, MM.NIP. 050 046 643

Penguji II

Abdul. Rozak, M. Si.NIP. 150277 689

t$..7.~7..cd? ..

~ .:.7;;~. t!1l...

Mengetahui:

Dekan,

Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan

...

Page 3: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIKGURU IPS DENGAN PRESTASI

BELAJAR SISWA DI SMA PGRI 56 CIPUTAT

Skl'ipsiDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Persyaratan MemperolehGelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

OlehDry muharmaNim. 103015027270

Pembimbing

\7s ada MA.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH

Page 4: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

KATA PENGANTAR

'.11'" '.I\4.1l1 '~y c.>=y. ~

Segala puji dan syukur penulis persembahkan kepada Allah SWT, karena

berkat ralunat, hidayah serta inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat dan salam semoga tetap dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad Saw, kaum kerabat, selia pengikutnya dan para penerus ajaran-ajaran

yang dibawanya. Amien.

Adapun penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk melengkapi dan

memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam menempuh program Strata

Satu (SI) Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

Saya menyadari bahwa selesainya skripsi ini tidak terlepas dari dorongan

dan bantuan beberapa pihak, untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Merangkap sebagai dosen

pembimbing skripsi yang banyak memberikan bimbingan dan arahan yang

amat berharga dalam penulisan skripsi ini.

2. Bapak Drs. Nurochim, MM., Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik dan memberikan bekal ilmu

pengetahuan kepada penulis.

4. Bapak pimpinan dan karyawan perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memperkenankan penulis untuk mendapatkan berbagai literatur

demi terwujudnya skripsi ini.

5. Untuk Ibunda (aIm) dan Ayahanda tercinta, ananda takkan bisa membalas

jasa-jasamu, hanya do'alah yang bisa ananda panjatkan kepada Allah SWT

Page 5: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

membesarkan, mendidik dan memberikan kasih dan sayang, serta motivasi

kepada ananda.

6. Terlebih untuk pamanda Basri Abdullah beserta istri yang telah sudih

mengorbankan harta dan bendanya serta berbagai motivasi serta bimbingan

yang menyertai peljalanan penulis dalam menyelesaikan tugas mulia ini

(menuntut ilmu pengetahuan) yang sekiranya tidak akan rnampu diraih sernua

orang, tidakkan terbalaskan rasanya jasa yang telah diberikan kepada penulis.

Hanya ucapan terirnakasih dan do'a jualah yang pantas diucapkan kepada

Allah SWT, sernoga dibalas dengan balasan yang setirnpal. Arnien.

7. Kepala Sekolah dan guru-guru SMA PORI 56 Ciputat Tangerang yang telah

rnembantu penulis menyelesaikan skripsi.

8. Kakak-kakak, adik-adik, dan farnili terdekatku yang tercinta sernoga Allah

selalu rnernberikan kernudahan kepada kita sernua. Canda dan tawa yang

seakan mengiringi selalu petjalanan kita, semoga rnenjadikan motivasi yang

lebih dalarn rnenapaki rnakna kehidupan ini hendaknya. Arnien.

9. Buat ternan-ternan seperjuangan angkatan 2003 PIPS terirnakasih atas

bantuannya yang sangat tinggi bagi penulis.

Dernikianlah penulis rnengucapkan terirna kasih dan berdo'a sernoga Allah

SWT rnernberikan balasnya, akhirnya penulis berharap semoga tulisan ini dapat

bermanfaat.

Jakarta, II Syawwal 1428 H.23 Oktober 2007 M.

Salam takzim,

Penulis

Page 6: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

DAFTARISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR lSI iii

DAFTAR TABEL v

DAFTAR LAMPIRAN vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Identifikasi Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah 6

I. Identifikasi Masalah 6

2. Pembatasan Masalah 7

3. Perumusan Masalah 7

C. Tujuan Penelitian 7

D. Kegunaan Penelitan 8

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR 9

A. Kompetensi Pedagogik 9

1. Pengetian Kompetensi Pedagogik Guru 9

2. Aspek-aspek Kompetensi Guru 14

3. Kompetensi Gum dalam Melakukan Kegiatan Pembelajaran .. 15

B. Pendidikan llmu Pengetahuan Sosial... 27

1. Pengertian Pendidikan IPS 27

2. Metode Pembelajaran IPS 30

~. Tujuan Pengajaran llmu Pengetahuan Sosial (IPS) 31

C. Pengertian Prestasi Balajar Siswa 33

1. Pengertian Prestasi Balajar Siswa 33

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa 36

D. Kerangka Berfikir 39

E. Hepotesis Penelitian 40

Page 7: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41

A. Desain Penelitian 4I

I. Tempat Penelitian 42

2. Waktu Penelitian 42

B. Variabel Penelitian 42

C. Populasi dan Sampel 42

D. Telmik Pengumpulan Data 43

E. Teknik Pengolahan dan Analisa Data 44

I. Teknik Pengolahan Data 44

2. Teknik Analisa Data 44

F. Instrument Penelitian 46

I. Kompetensi Pedagogik Ouru IPS 46

2. Prestasi Belajar Siswa 48

BAB IV HASIL PENELITIAN 49

A. Deskripsi Data 49

I. Pola Pengajaran IPS di SMA PORI 56 Ciputat Tangerang 49

2. Data Hasil Penelitian tentang Variabel X dan Variabel Y 50

3. Uji Coba Instrumen 55

4. Upaya SMA PORI 56 Ciputat dalam Meningkatkan Kompetensi

Pedagogik Ouru IPS 56

B. Analisi Data 58

C. Interprestasi Data 60

BAB V PENUTUP 62

A. Kesimpulan 62

B. Saran-saran 63

DAFTAR PUSTAKA 64

Page 8: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

Tabel I

Tabel2

Tabel3

Tabel4

Tabe! 5

Tabel6

Tabel7

Tabe! 8

Tabel9

Tabel 10

Tabel 11

Tabel 12

Tabel 13

DAFTAR TABEL

Halaman

Kisi-kisi Kompetensi Pedagogik Guru IPS 47

Rangkuman Skor Variabel X dan Variabel Y 50

Distribusi Frekuensi Kompetensi Pedagogik Guru IPS 52

Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa 54

Interprestasi Hasil Koefisien Korelasi Produk Momen 59

Nyata Kore!asi Rxy dengan Thitung dan Ttabel 61

Uji Coba Instrumen 67

Penghitungan Uji Instrumen 68

Skor Dasar Variabel X dan Variabel Y 70

Skor Variabe! Kompetensi Pedagogik Guru IPS (X) 71

Nilai Raport Siswa yang Dijadikan Responden 72

Rincian Prestasi Belajar IPS Siswa 74

Koefisien Korelasi antm'a Kompetensi Pedagogik Guru IPS (X)

dan Prestasi Be!ajar Siswa 75

Tabel 14 Rangkuman Data Deskriptif dan Implementasi Strurges 76

Tabe! 15 Distribusi Frekuensi Variabel X 76

Tabe! 16 Ujin Normalitas Dan Kompetensi Pedagogik Guru IPS 77

Tabel 17 Distribusi Frekuensi Variabel Y 79

Tabel 18 Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Siswa 80

Tabel 19 Koefisien Korelasi Rxy Dengan Thitung Dan Ttabel 82

Tabe! 20 Statistic dan Nilai Kritis Distribusi 83

Page 9: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

Lampiran I

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

Lampiran 6

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Uji Coba Instrument.. 67

Skor Dasar Variabel X dan Variabel Y Penelitian 70

Rangkuman Skor Variabel X dan Variabel Y 75

Penghitungan Dasar Hasil Penelitian 76

Tabel Landasan Statistik 83

Berkas-Berkas Surat Penelitian 92

Page 10: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

BABI

PENDAHULUAN

A. Latal' Belakang Masalah

Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat

dipisahkan dari kehidupan. Sifatnya mutlak dalam kehidupan, baik dalam

kehidupan seseorang, keluarga, maupun bangsa dan Negara. Maju mundurnya

suatu bangsa banyak ditentukan oleh maju-mundurnya pendidikan bangsa ini.

Mengingat sangat pentingnya bagi kehidupan, maka pendidikan harus

dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga memperoleh hasil yang diharapkan.

Untuk melaksanakan pendidikan harus dimulai dengan pengadaan tenaga

pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan.

Kemampuan guru sebagai tenaga kependidikan, baik secm'a personal, sosial,

maupun profesionaL harus benar-benar dipikirkan, karena pada dasarnya guru

langsung melaksanakan kependidikan dan sebagai ujung tombak keberhasilan

pendidikau.

Istilah pendidikan adalah terjemahan dari bahasa Yunani, yaitupaedagogie. Paedagogie asal katanya adalah pais yang artinya anak,dan again yang terjemahannya adalah membimbing. Oengan demikianmaka paedagogie berarti bimbingan yang diberikan kepada anak.Orang yang memberikan bimbingan kepada anak disebut paedagog.Oalam perkembangannya, istilah pendidikan atau paedagogie tersebutberarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengajaoleh orang dewasa agar ia dewasa. Oalam perkembangan selanjutnya,pendidikan bermii usaha yang dijalankan oleh seseorang atausekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompokorang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup danpenghidupan yang lebih tinggi. 1

Oi Indonesia proses pendidikan secm'a umUl11 clilakukan dalam bentuk

pembelajaran, hal iui dapat dilihat dari lemhaga-lembaga pendidikan yang ada

di Negara ini mulai dari lembaga yang hersifat keagamaan seperti Madrasah

lbtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTS), Madrasah Aliyah (MA) clan

lain-lain, adapun bersifat umum seperti Sekolah Oasar (SO), Sekolah Lanjutan

Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) clan lain-

Page 11: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

2

lain. Dari berbagai macam lembaga ini pendidikan biasa diberikan dalam

bentuk materi pengetahuan, keterampilan dan latihan semua hal yang

diberikan tersebut adalah hasil belajar atau prestasi belajar. Istilah prestasi

belajar diberikan kepada keadaan yang menggambarkan tentang hasil yang

optimal dari suatu aktifitas belajar.

Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi Belajar mengemukakan

bahwa, "prestasi belajar merupakan psikologis yang berubah sebagai akibat

pengalaman dari belajar siswa,,2 Sedangkan menurut Dewa Ketut Subardi

"prestasi belajar diartikan sebagai taraf prestasi yang telah dicapai dari

macam-macam mata pelajaran yang diikuti, dapat dari nilai-nilai dalam raport

tiap semester atau nilai ujian akhir tiap jenjang sekolah yang dilaluinya"J

Prestasi belajar siswa dalam bentuk kongkrit pemberian angka nilai

dari guru kepada siswa sebagai indikasi sejauh mana siswa telah menguasai

materi pelajaran yang diberikan adalah ikut menentukan dan mendorong siswa

meningkatkan prestasi belajar.

Kendatipun clemikian adalah benar bahwa prestasi belajar yang berupa

angka nilai tersebut hanya salah satu indikasi clari data atau informasi akibat

kegiatan evaluasi (dalam pengajaran). Oleh karena itu guru kelas harus

obyektif clalam menentukan dan menclorong siswa untuk menigkatkan hasil

belajar tersebut.

Penguasaan materi atau keterampilan yang climaksucl dikemukakan

oleh Ngalim Purwanto meliputi tiga aspek, yaitu "kognitif (pengetahuan),

afektif (sikap) clan psikomotorik (keterampilan)". 4

Ketiga aspek tersebut akan clijadikan sebagai landasan clalam upaya

peningkatan prestasi belajar siswa.

Dalam aspek kognitif siswa cliharapkan memiliki kemampuan yang

meliputi kemampuan pengetahuan, pemahaman. analisis, sintesis dan evaluasi.

Muhibbin Syah. Psikologi Belajar. (Jakarta: PT. Logos. 1999). Cet. I, h. 148~ IlAB'''' It'Atnt Q"I._,-, ...r/; O;",/~;,.~"·,,,~ A~.,~ D",.",,,.J,,I,,·.,~ ,f: C',,/,~Jnl~ 1C' ....~1_~.,~. I I~~I.~

Page 12: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

3

Aspek afektif merupakan aspek yang menunjukan kemampuan

bersikap yang tampak dalam perilaku. Aspek afektif dicapai melalui lima

tahapan, yaitu: Pengenalan, pemberian respon, penghargaan terhadap nilai,

pengorganisasian dan karakteristik dari nilai yang komplek.

Adapun aspek psikomotor merupakan aspek yang menunjukan

kemampuan kerja otot, sehingga menyebabkan bergeraknya tubuh atau

bagian-bagiannya. Yang termasuk dalam aspek psikomotor ini adalah mulai

dari gerak yang paling sederhana sampai pada gerak yang memerlukan adanya

koorclinasian yang baik

Prestasi belajar sebagai salah satu dari data atau infonnasi (yang

cliwujudkan clengan angka nilai) kegiatan evaluasi pengajaran clipengaruhi

oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi tercapainya

prestasi belajar. Oleh karena itu clalam hal ini guru kelas dituntut untuk

berlaku clialogis dan interaktif dalam menghaclapi siswanya.

Abu Ahmacli mengutip dan berkesimpulan atas pendapat para pakar

penclidikan mengungkapkan bahwa, "faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar siswa clibagi clalam dua faktor yaitu faktor internal dan faktor

eksternal"S

Faktor internal tercliri clari: faktor jasmaniah (psikologis), faktor

psikologis yang tercliri atas: faktor intelektif clan faktor non intelektif dan

faktor kematangan fisik clan psikis.

Sedangkan faktor eksternal terdiri clari: perlama, faktor sosial yang

tercliri dari: lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat clan kelompok, kedua,

faktor budaya seperti aclat-istiaclat, ilmu pengetahuan clan kesenian, keliga

faktor instrumental (lingkungan fisik) seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar

clan iklim, keempal faktor lingkungan spiritual dan keagamaan.

Dengan memenuhi faktor-faktor tersebut cliharapkan siswa menjacli

manusia yang seutuhnya dengan kata lain menjadi manusia yang berdaya guna

agar clapat mengelola dan mengembangkan sumber claya alam yang melimpah

Page 13: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

4

ruah di Negara ini untuk lebih memajukan dan meningkatkan kesejahteraan

dan kemakmuran rakyat Indonesia.

Sejarah menunjukkan bahwa faktor yang paling menentukan

keberhasilan suatu bangsa bukanlah kekayaan alam yang dimilikinya,

melainkan kualitas sumber daya manusianya sebagai insan dengan segala

keutuhannya (human being as a whole), dengan segenap daya yang ada pada

dirinya yaitu claya pikir, claya clzikir, dan moral. Dengan fakta tersebut maIm

pendidikan clengan penekanan terhadap pembentukan sumber claya manusia

yang utuh dan siap bersaing dalam era pasar bebas sangatlah diperhatikan clan

perIu clijalankan clengan segenap kemampuan yang ada, dan untuk

menciptakan manusia yang utuh tersebut maka cliperlukanlah tenaga ahli clan

kompeten clalam bidangnya (pendidikan), sehingga clapat mencetak manusia

seperti yang clibutuhkan di atas.

Profesi guru pacla saat ini masih banyak clibicarakan orang-orang atau

masih saja clipertanyakan, baik clikalangan para pakar pendiclikan maupan cli

luar pakar pencliclikan. Bahkan selama clasawarsa terakhir ini hampir setiap

hari, media massa khususnya media massa cetak harian maupun mingguan

memuat berita tentang guru. Ironisnya berita-berita tersebut banyak yang

cendrung melecehkan posisi guru, baik yang sifatnya yang menyangkut

kepentingan umum sampai kepacla hal-hal yang sifatnya sangat pribacli,

seclangkan dari pihak guru sencliri tak mampu membela cliri.

Masyarakat/orang tua muricl pun kaclang-kadang mencemoohkan clan

menucling guru ticlak kompeten, ticlak berkualitas clan sebagainya, manakala

putera/puteri mereka ticlak bisa menyelesaikan persoalan yang clihaclapinya

sencliri atau ticlak memiliki kemampuan yang sesuai dengan keinginan orang

tua.

Menurut Uzer Usman mengutip clari penclapat Nana Sudjana,

renclahnya pengakuan sebagaian masyarakat terhaclap profesi guru clisebabkan

oleh beberapa faktor berikut:

Page 14: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

5

1. Adanya pandangan sebagian masyarakat, bahwa siapa pun dapatmenjadi guru asal ia berpengetahuan.

2. Kekurangan guru di daerah terpencil, memberikan peluang untukmengangkat seseorang yang tidak mempunyai keahlian untukmenjadi guru.

3. Banyak guru yang belum menghargai profesinya atau kompetensiyang dimilikinya, apalagi berusaha mengembangkan profesi itu.Perasaan rendah diri karena menjadi guru.

4. Penyalahgunaan profesi untuk kepuasan dan kepentingan pribadi,sehingga wibawa guru semakin merosot.6

Dan jika dikaitkan dengan industrialisasi yang sedang berkembang

dengan kemajuan IPTEK seperti yang disinggung di atas, banyak dari

kalangan industrialisasi/bisnis pun lllelllprotes para guru karena kualitas para

lulusan dianggapnya kurang lllellluaskan bagi kepentingan perusahaannya. Di

mata para murid-muriel pun khususnya eli sekolah lllenengah atas di kota-kota

pada umumnya cendrung menghorlllati gurunya hanya dikarenakan ingin

mendapatkan nilai yang baik atau naik kelas/lulus Ujian Akhir Nasional

(UAN) dengan peringkat teliinggi tanpa kelja keras. Tentu saja tuduhan dan

protes dari berbagai kalangan tersebut akan lllerongrong wibawa guru, bahkan

cepat atau lambat, pelan tapi pasti akan menurunkan mal·tabat guru. Akankah

demikian nasiblllu wahai pahlawan tanpa tandajasa?

Syafruddin Nurdin lllengungkapkan dalam bukunya Guru Profesional

dan Illlplikasi Kurikulum, Guru yang dalam pandangan tradisional adalah

"sebagai orang yang berdiri di depan kelas untuk menyampaikan ilmu

pengetahuan atau pengeliian yang telah singkat lagi yaitu manusia yang

digugu dan ditiru"/ akankah hilang eksistensinya dengan kritikan dan hujatan

yang ada dan silih berganti datangnya. Untuk lllenjawab semua tantangan dan

kritikan yang ada dan terus bertambah tersebut, guru sebagai tenaga ahli untuk

membentuk manusia yang seutuhnya di sekolah sangatlah perlu diperhatikan

kOl11petensi yang dil11iliki atau dikuasainya, khususnya kompetensi

pedagogik. Sebenarnya profesi keguruan bukanlah profesi yang asal dan

l11udah untuk didapatkan. Hal ini c1ikarenakan untuk l11enjacli seorang guru

6 Moll. Uzer Usman. Alel1jadi Guru Prr~ji!sional, ( Bnndung: RCI1l'lia Rosda Karya. 2002) eel. XIV

Page 15: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

6

tidaklah mudah. Mengingat tugas dan tanggungjawab guru yang begitu

kompleksnya.

Hal ini Juga penting, karena pendidikan di Indonesia dinyatakan

kurang berhasil oleh sebagian masyarakat, dinilai kering dari aspek pedagogis,

dan sekolah nampak lebih mekanis sehingga peserta didik cendrung kerdil

karena tidak mempunyai dunianya sendiri.

Setelah penulis mengamati situasi lapangan yang akan diteliti, maka

fenomena yang ada pada Sekolah Menengah Atas PGRI 56 Ciputat adalah

suatu keadaan di mana seorang guru (khususnya Guru IPS) sangatlah

diperhatikan dengan amanah yang diberikan oleh lembaga tersebut. Akan

tetapi, apakah segi kualitas guru tersebut memenuhi syarat untuk mel~adi guru

yang benar kompeten dibidang keilmuannya, jib dil ihat dari segi kegiatan

ekstra kurikulernya mungkin peran aktif guru tersebut sangat berpengaruh

seperti dalam kegiatan sosial siswa atau dikenal sekarang ini sebagi rohis

SMA. Akan tetapi sangat ironis, jika seorang guru sudah berada di dalam

kelas, penguasaan kompetensi pedagogiknya tidak mampu mengantarkan

siswa pada suatu peningkatan atau pencapaian prestasi belajar yang lebih bailc

Atas elasar fenomena eli atas, penulis tertarik untuk meneliti hal ini

yang elituangkan elalam bentuk skripsi elengan juelul "Hubungan antara

Kompetensi Pedagogik Guru IPS dengan PJ'estasi Bela.jar Siswa di SMA

PGRI 56 Ciputat."

B. Identifikasi Masalah, Pembatasan dan Pel'umusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

a. Kurangnya penguasaan guru IPS terhaelap kompetensi pedagogik.

b. Kurangnya pemahaman siswa terhaelap materi pelajaran IPS.

c. Prestasi belajar siswa paela mata pelajaran IPS kurang memuaskan

(masih eli bawah rata-rata).

el. Rendahnya penerapan kompetensi peelagogik oleh guru IPS dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa.

Page 16: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

7

e. Ketidak jelasan hubungan antara kompetensi pedagogik guru IPS

dengan prestasi siswa.

2. Pembatasan Masalah

Melihat luasnya ruang lingkup yang diuraikan maka untuk

menghindari pembiasan dalam memahami pembahasan. maka penulis

membatasi ruang lingkup permasalahan pada:

a. Kurangnya penguasaan guru IPS terhadap kompetensi pedagogik.

b. Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kurang memuaskan

(masih di bawah rata-rata).

c. Ketidak jelasan hubungan antara kompetensi pedagogik guru IPS

elengan prestasi siswa.

3. Perumusan Masalah

Dari pembatasan masalah eli atas penulis merumuskan

permasalahan ini yaitu:

a. Bagaimana penguasaan guru IPS terhadap kompetensi pedagogik?

b. Bagaimana prestasi belajar siswa kelas I dan II SMA PORI 56

Ciputat?

c. Adakah hubungan antara kompetensi peelagogik guru IPS dengan

prestasi belajar siswa eli SMA PORI 56 Ciputat?

eI. Seberapa besar kontribusi yang elisumbangkan oleh kompetensi

peelagogik guru IPS terhaelap prestasi belajar siswa?

C. Tujuan Penelitian

I. Untuk mengetahui penguasaan kompetensi peelagogik oleh Ouru IPS eli

SMA PORI 56 Ciputat.

2. Untuk mengetahui kedaan prestasi belajar siswa kelas I elan II SMA PORI

56 Ciputat.

3. Untuk mengetahui jawaban ketielak jelasan hubungan antara kompetensi

pedagogik guru IPS elengan prestasi belajar siswa.

4. Untuk mengetahui besarnya kontribusi antara kompetensi peelagogik IPS

Page 17: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

8

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini meliputi, sebagai berikut:

I. Menjadi tolok ukur bagi para guru bidang studi khllsllsnya pada IPS dalam

meningkatkan kompetensinya, terlltama kompetensi pedagogik.

2. Menjadi masukan bagi para pengelola lembaga pendidikan khususnya

dalam bidang perekrutan pegawai dan tenaga pengajar untuk lebih selektif

dalal11 menjaring pegawai dan tenaga pengajar yang benar-benar

profesional dan kompeten terhadap bidang keahliannya.

3. Dan menul11buhkan daya kritis bagi siswa untuk lebih bijaksana terhadap

guru yang l11engajari mereka.

Page 18: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

BABII

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR

A. Kompetensi Pedagogik

l. Pengertian Kompetensi Pedagogil( Guru

Kata kompetensi guru berasal dari bahasa lnggris yaitu competency

yang berarti kecakapan atau kemampuan. Seperti dinyatakan oleh

Roestiyah yang dikutip dari pendapat Robert Houston bahwa "kompetensi

sebagai suatu tugas yang memadai atau kepemilikan ilmu pengetahuan,

keterampilan, dan kemampuaan yang dituntut oleh jabatan seseorang".l

Dalam pengertian ini lebih menitik beratkan pada tugas guru dalam

mengajar, kompetensi juga dapat diartikan sebagai kewenangan atau

kemampuan seorang guru dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini sesuai

dengan pendapat Barlow yang dikutip oleh Muhibbin Syah "The ability of

a teacher to responsibly perform has or her duties appropiately,,2 yang

diartikan bahwa kompetensi guru merupakan kemampuan seorang guru

dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya seCaI'a belianggungjawab

dan layak.

Dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan "kompetensi itu berasal

dari kata kompeten yang berarti cakap, berkuasa dalam memutuskan atau

menentukan sesuatu,,3 artinya berupa kemahiran dalam memutuskan atau

menentukan sesuatu untuk dilakukan kepada setiap peserta didik.

Kompetensi juga berarti suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau

kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun kuantitatif.

Sedangkan menurut A. Sahertian yang dimaksud "kompetensi

adalah kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui

I NY. Roesliyah , Masatah-masatah Jlmu KeguI"uan, (Jakarta: Balai Puslaka, 1989), h. 182 Muhibbin Syah, Psikotogi Pendidikan (Suatu Pendekalall Baru), (Bandung: Remaja

Page 19: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

10

pendidikan dan latihan".4 Dipahami bahwa, seseorang dapat dikatakan

berkompeten dalam suatu bidang tertentu apabila ia mengaplikasikan

kemampuannya melalui proses pendidikan dan pelatihan yang telah

dijalaninya, karena dari hasil tersebut pengalaman demi pengalaman akan

ia raih dan akan menjadi modal awal terhadap suatu bidang pekerjaan yang

ditekuni. Sebagaimana Mulyasa yang mengutip pendapat Me Ahsan

mengemukakan bahwa "competency is a knowledge, skill, and abilities

that aperson achieves, wich become part of his or her being to the exent

can satisfactorily perform particular cognitive, affective, and psychomotor

behaviors ". 5 Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan keterampilan dan

kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari

dirinya sehingga dapat melakukan perilaku-perilaku berdasarkan dad

aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang sebaik-baiknya. Hal ini

menjelaskan bahwa seseorang yang berkompetensi bukan hanya

berdasarkan ilmu pengetahuan yang dimiliki dan keterampilan setelah

melakukan pelatihan, tapi juga membutuhkan aspek-aspek lain dalam diri

individu yang akan menjadi satu kesatuan yang bail"

Istilah kompetensi sebenarnya memiliki banyak makna

sebagaimana yang dikutip oleh Moh Uzer Usman dari beberapa pendapat,

antara lain menurut Broke and Stone: "Kompetensi merupakan gambaran

hakikat kualitatif dad perilaku guru yang tampak sangat bermti", dan juga

menurut Charles Jhonson "kompetensi merupakan perilaku yang rasional

untuk meneapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang

diharapkan".6 Seem'a keseluruhan kompetensi bukan hanya memiliki

pengetahuan, keterampilan, selia kemampuan sebagai tugas seseorang tapi

juga merupakan penguasaan dalam diri seseorang yang meneakup perilaku

4 Pie!. Sahertian, Supervisi Pene/idikan dalam Rangka Program in Service Education,(Jakarta: Rineka Cipla, 1992), h. 25

5 Mulyasa, KUI'ikutum Bel'basis Kampe/ensi, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002), h.00

Page 20: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

II

rasional sebagai wujud dari pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki

seseorang.

Adapnn menurut pendapat Zakiyah Darajat kompetensi guru

merupakan "kemampuan seorang guru dalam me1aksanakan kewajibannya

sebagai pengajar yang bertanggungjawab dan layak".7 Definisi ini

menunjukkan bahwa tanggungjawab seorang pengajar dalam melakukan

tugasnya mendidik sebagai wujud dari pengetahuan dan keterampilan yang

dimiliki secara rasional oleh jabatan seseorang.

Kompetensi menurut Departemen Pendidikan Nasional dimiikan

sebagai "pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar yang

direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan beliindak",8 Dalam pengertian

ini kompetensi diarahkan untuk dapat digunakan dalam kehidupan sehari­

hari, baik dalam suatu profesi dalam pekerjaan maupun bidang lainnya.

Dari beberapa definisi tersebut penulis menyimpulkan bahwa

kompetensi seorang guru dalam melakukan tugasnya mendidik haruslah

sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya selia diikuti

oleh perilaku rasional yang bertanggungjawab dan layak sebagai bagian

dari diri seorang guru.

Kompetensi keguruan meliputi kompetensi kepribadian,

kompetensi sosial dan kompetensi profesional agar dapat bernilai secara

nyata maupun bekelja dibidangnya secara efektif dan efisien.

Dalam PP No.19 tahun 2005 pasal 28 tentang Standar Nasional

Pendidikan ayat 3 disebutkan bahwa seorang pendidik atau pun pengajar

hm'us memiliki 4 kompetensi yaitu:

a, Kompelensi Pedagogik, yaitu kemampuan mengelola pembelajaranpeserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peselia didik,perancangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagaipotensi yang dimilikinya.

7 Zakiyah Darajat. Pendidikan Islam dalelln Keluarga dan Sekolah, (Jak",la: Ruhama,1 ArL,'l r"~~ 1 1_ I"\c

Page 21: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

12

b. Kompelensi Kepribadian, adalah kemampuan kepribadian yangmantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagipeserta didik, dan berahlak mulia.

c. Kompelensi Profesional, adalah kemampuan penguasaan materipembelajaran secm'a luas dan mendalam yang memungkinkanmembimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yangditetapkan dalam SNP.

d. Kompetensi 80s/ai, adalah kemampuan pendidik sebagai bagiandari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secm'a efektifdengan peselia didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua wali peserta didik dan masyarakat sekitar9

Sedangkan pengeliian peelagogik menurut Nana Syaoelih

Sukmadinata adalah "penguasaan kemampuan melakukan proses belajar

mengajar atau kemampuan e1alam mengajar"IO. Definisi ini menyatakan

bahwa setiap tenaga pengajar suelah pasti memiliki kemampuan e1asar yaitu

kemampuan melakukan pengajaran e1engan segala ruanglingkupnya yang

meliputi interaksi dengan peserta didik, perancangan, pelaksanaan, selia

evaluasi pembelajaran bahkan pengembangan potensi peselia e1idik.

Peelagogik menurut Abel. Rahman "interaksi atau pergaulan yang

bersifat menelielik antm'a penelielik yang e1imaksuel dan berusaha untuk

mempengaruhi terelielik, e1emi perkembangan dan kedewasaan peselia

e1ielik"ll.

Menurut Burhanuelelin Salam yang dikutip dari Langevelel seorang

ahli pedagogik dari Negeri Belanela mengemukakan bahwa, peelagogik

(penelidikan) ialah "suatu bimbingan yang e1iberikan oleh orang dewasa

kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai tujuan, yaitu

keelewasaan",12 disamping itu Mochtar Buchori mengutip penelapat para

ahli pendidikan Muhammaeliyah Jakarta mengemukakan bahwa,

"peelagogik diteljemahkan e1engan kata ilmu mendidik dan yang dibahas

9 Peraturan Pemerintah Repubik Indonesia No. 19 tahull tentang SNP, (Jakarta: LembagaKajian Pendidikan Keislaman dan Sosial, 2005), Cet. III, h. 27

10 Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan KurikuluJ11 Teo,.; Dam Praktek, (Bandung:Remaja Rosda Karya, 2005), h. 193

II Abd. Rahman Abror, Psik%gi Pendidikan. (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya.

Page 22: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

13

ialah bagaimana mengasuh dan membesarkan seorang anak".13 Hal ini

menjelaskan bahwa pedagogik merupakan kemampuan mengajar dalam

berinteraksi dengan peserta didik dalam memberikan ilmu pengetahuan

dengan tujuan mengembangkan kepribadian dan kedewasaan birfikir bagi

peselia didik.

Dalam Undang-undang Guru dan Dosen pasal 8, menjelaskan ada

beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru dalam mengemban

tugasnya selaku pedagog yaitu sebagai berikut:

a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealismeb. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan,

keil1lanan, ketaqwaan, dan ahlak l1luliae. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan

sesuai dengan bidang tugasd. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugase. Memiliki tanggungjawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalanf. Memperoleh penghasilan yang tidak ditentukan sesuai dengan

prestasi kerjag. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan

seem'a berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayath. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanmlakan

tugasnyaI. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenan~an

l1lengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan. 1

Untuk meningkatkan kualitas para pengajar perlu dilakukan suatu

sistem penguj ian terhadap kompetensi guru, uj i kompetensi guru dilakukan

secara nasional, regional, maupun loka!. Mulyasa menyatakan pentingnya

uji kompetensi guru yaitu:

a. Sebagai alat untuk mengembangkan standar kemampuanprofesional guru

b. Merupakan alat seleksi penerimaan guruc. Untuk mengelol1lpokan gurud. Sebagai bahan acuan dalam mengembangkan kurikulul1le. Merupakan alat penilaian guruf. Mendorong kegiatan dan hasil belaj ar 15.

13 Mochtar Buchori, Ilmu Pene/ie/ikan e/an Praklek Pene/ie/ikan e/alam Remmgan.(Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya. 1994), Cet. I, h. 19

14 • 1 .1 .r-. , ~ •••• _. - ~ - -" -

Page 23: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

14

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kompetensi

pedagogik guru dalam mengajar adalah kepemilikan kecapakan kelja atau

keahlian yang selaras dengan tuntutan bidang kerja sebagai seorang

pengajar dengan mengutamakan kecakapan akademik, sosial, dan

profesionalitas, dengan demikian ia mempunyai wewenang yang benar­

benar ahli dalam kegUluan dan pelayanan sosial untuk meningkatkan mutu

pendidikan.

2. Aspek-aspek Kompetensi

Terdapat beberapa aspek kompetensi yang mencakup kompetensi

seorang guru diantaranya adalah: "(I) Takwa dan berilmu pengetahuan, (2)

Sehat jasmani dan rohani. (3) Berahlak (berlaku baik), mencintai

jabatannya, adi!, sabar, berwibawa, manusiawi, bekelja sama dengan guru­

guru yang lain dan masyarakat".16

Sedangkan menurut Tatty S.B Alman yang dikutip dari buku

Muhammad Nurdin, bahwa guru yang memiliki kompetensi pedagogik

harus memiliki:

I) "Keterampilan (Skill)

2) Sikap diri (Attitude)

3) Kebiasaan (Habbit),,17

Sebagai salah satu usaha mengembangkan mutu pengajaran sangat

diperlukan kesatuan aspek-aspek yang bukan hanya dari pengetahuan yang

dimiliki berdasarkan ilmu akademiknya, namun diperlukan juga

perwujudan atau aplikasi ilmu yang dimilikinya yang kemudian menjadi

keterampilan atau bakat di dalam diri, kemampuan yang paling dasar

adalah kemampuan dalam mengantisipasi perubahan yang teljadi baik

dalam kelas maupun di luar kelas yang akan menjadi sikap diri pada anak

didik dan sampai pada menjadi kebiasaan diri dalam menjalankan masa

depan anak didik.

16 Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi AgamaliAIN, flmu Pendidikan Islam, (Jakarta::r'l.r.nAr< 01 ,(\0-,\ l~ ')r. ,1(\

Page 24: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

IS

Lebih lanjut, dalam PP tentang guru dikemukakan bahwa:

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan

pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi hal-hal

sebagai berikut:

I) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan2) Pemahaman terhadap peserta didik3) Pengembangan kurikulum/silabus4) Perancangan pembelajaran5) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis6) Pemanfaatan teknologi pembelajaran7) Evaluasi hasil belajar (EHB)8) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya18

3. Kompctcnsi Guru dalam McIakukan Kcgiatan Pcmbclajaran

lstilah mengajar dan belajar adalah dua peristiwa yang berbeda,

tetapi dapat berhubungan erat, bahkan teljadi kaitan dan interaksi saling

pengaruh mempengaruhi dan saling menunjang satu sama lain. Penulis

memahami, semua itu merupakan kegiatan pembelajaran. Jika dilihat dari

definisi yang dikemukakan oleh Oemar Hamalik dalam bukunya

Kurikulum dan Pembelajaran yang dirangkum dari berbagai pandangan

parah ahli pendidikan bahwa, pembelajaran adalah "suatu kombinasi yang

tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan,

dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran".19

Dari definisi tersebut mencerminkan bahwa, pengajaran

merupakan aktivitas (proses) pembelajaran yang dilakukan oleh guru

terhadap peserta didik, berjalan seCaI'a sistematik yang terdiri banyak

komponen, tidak bersifat parsial (terpisah atau bekelja sendiri-sendiri),

tetapi hams berjalan teratur, saling bergantung, komplementer dan

berkesinambungan. Untuk itu diperlukan langkah-Iangkah yang tepat

terhadap kelancaran proses pembelajaran, Kemampuan guru yang

ditampilkan dalam proses pembelajaran dapat mencapai tujuan pengajaran

Page 25: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

16

secaI'a efektif dan efisien atau keberhasilan guru dalam menyiapkan

perencanaan pengajaran, melaksanakan program pengajaran dan

mengevaluasi hasil pengajaran. Disamping pengajaran yang sistematik.

l11aka perlu juga ditunjang oleh pengembangan kurikulul11 yang jelas sesuai

penjelasan berikut ini.

Istilah kurikulul11 memiliki arti yang berbeda-beda yang

dirumuskan oleh pakar-pakar dalam bidang pendidikan sampai kini. Sri

Purnmni mengutip dari kmnus Webster tahun 1812, "kurikulum berasal

dari bahasa Yunani, yaitu curlr yang berarti pelari. Juga berasal dari kata

cursus yang artinya course atau track. Track memiliki arti jarak suatu

lintasan yang harus ditempuh dalam suatu lomba lari untuk mencapai

garis akhir lintasan,,2o

Dalam hal ini pengertian kurikulum menulUt Oemar Hamalik

ialah: "'jangka waktu pendidikan yang harus ditel11puh oleh siswa yang

bertujuan mendapatkan ijazah".21 Ijazah sebagai suatu bukti bahwa telah

menempuh kurikulum berupa pelajaran-pelajaran telientu untuk mencapai

garis finis.

Istilah kurikulum mulai dikenal dalam dunia pendidikan dengan

alii sejumlah mata pelajaran yang harus diajarkan kepada siswa. Namun

semakin hari pengertian kurikulum semakin berkembang sejalan dengan

perkembangan tugas dan peran yang dibebankan kepada sekolah. Sekolah

bukan hanya bertugas l11engembangkan aspek kognitif, afektif, dan

psikomotor siswa tetapi seluruh kepribadian anak harus dibinanya.

Selain itu pergeseran nilai-nilai dalam masyarakat dan pelaksanaan

tugas dalam pendidikan yang seharusnya dilaksanakan dalam lingkungan

keluarga kini dipercayakan kepada sekolah. Tuntutan masyarakat akan

pentingnya pendidikan yang bennakna serta pendidikan yang dapat

20 Sri Purnami I. Subekti, Kurikulum: Pengantar Untuk Kurikulum Kreatif dan PraktekSesuai Perkembangan, (Jakarta: Guna Widya, 1995), h. 101

21 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Cet. I, h 16.

Page 26: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

17

memberikan kemampuan-kemampuan tertentu bagi SISWa untuk bekal

te,jun dimasyarakat dan dunia kerja.

Demikian pula dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang begitu pesat dan penyebaran informasi yang tidak dapat

dibendung membutuhkan aktifitas sekolah yang tidak hanya mentransfer

ilmu (tran~fer of knowledge) yang ada dalam buku. Dengan peran dan

tugas sekolah yang semakin berat maka pengertian kurikulum berkembang

menjadi luas. Untuk menjamin efektifitas pengembangan kurikulum dan

sistem pembelajaran, guru sebagai pengelola pembelajaran bersama tenaga

kependidikan harus memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum,

sebagaimana yang dikemukakan oleh Nana Syaodih Sukmadinata dalam

bukunya Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, bahwa

pengembangan kurikulum terdiri dari dua prinsip yaitu "prinsip umum dan

prinsip khusus, prinsip umum terdiri dari prinsip relevansi, fleksibelitas,

kontinuitas, praktis dan efektivitas. Sedangkan prinsip khusus yaitu prinsip

yang yang berkenaan dengan penyusunan tujuan, isi, pengalaman belajar

siswa, dan penilaian".22 Perwujudan kurikulum tersebut seluruhnya

terletak pada guru. Oleh karena itu, gurulah pemegang kunci pelaksanaan

dan keberhasilan kurilmlum. Dialah sebenarnya perencana, pelakasana,

penilai, dan pengembang kurikulum sesungguhnya. Suatu kurikulum

diharapkan memberikan landasan, isi, dan menjadi pedoman bagi

pengembangnan kemampuan siswa secaJ'a optimal sesuai dengan tuntutan

dan perkembangan masyarakat.

Hamalik menafsirkan kurikulum berdasarkan lSI dan materi,

rencana pembelajaran, dan pengalaman belajar.

Kurikulum yang menurut isi dan materi pelajaran, adalahkurikulum yang merupakan sejumlah mata pelajaran yang harusditempuh dn dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlahpengetahuan, kurikulum sebagai terencana pembelajaran, adalahsuatu program pendidikan yang disediakan untuk membelajarkansiswa. Sedangkan kurikulum sebagai pengalaman belajar, adalah

Page 27: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

18

kegiatan-kegiatan kurikulum yang tidak terbatas dalam ruangankelas saja (intrakurikuler) tetapi juga meneakup kegiatan-kegiatanyang di luar kelas (ekstra kurikuler).23

Dengan penge11ian kurikulum di atas, maka banyak pengalaman

belajar yang harus dikuasai oleh siswa dapat diperoleh melalui Iingkungan,

baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Interaksi siswa dengan

lingkungan fisik dapat diperoleh di laboratorium, halaman sekolah dan

sebagainya. Sedangkan lingkungan sosial adalah lingkungan tempat

terjadinya interaksi sosial. Hal ini teljadi dalam kelas dalam bentuk

interaksi belajar dan mengajar antara guru dan siswa serta murid dengan

murid. Interaksi ini dapat juga terjadi di luar sepe11i di bus, halte atau

tempat umum lainnya.

Sedangkan menurut Undang-Undang Republik Indonesia NomoI'

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:

"kurikulum adalah seperangkat reneana dan peraturan mengenai tujuan isi

dan bahan pelajaran serta eara yang eligunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk meneapai tujuan pendidikan

tertentu".24 Pengertian yang lebih luas diberikan oleh Zurinal dan Wahdi

Sayuti, kurikulum aelalah "serangkaian metoele belajar dalam mengajar,

eara mengevaluasi kemampuan siswa dan seluruh perubahan pada tenaga

pengajar, bimbingan dan penyuluhan, supervisi, administrasi, waktu,

jumlah ruang, dana serta pilihan pelajaran".25

Dari berbagai pandangan dan penelapat para ahli yang telah

dikemukakan eli atas elapat elisimpulkan bahwa paela hakekatnya kurikulum

adalah segala pengalaman belajar yang eliberikan dalam bentuk rencana

atau program pembelajaran yang ditransformasikan oleh guru kepada

siswa yang disusun -seCaI'a sistematis, direncanakan dan diorganisasi oleh

sekolah elalam suatu kegiatan untuk mencapai tujuan pendidikan. Setiap

2J Mulyasa, Slandar Kompelensi dan Sel'lifikasi GUI'Ii. h. 16-18.'" Undang-Undang Republik Indonesia NomoI' 20 Tahun 2003 lenlang Sislem Pendidikan

Page 28: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

19

jenjang pendidikan di Indonesia, baik pada tingkat dasar, menengah

maupun Perguruan Tinggi memiliki kurikulum tersendiri. Setiap

kurikulum yang ada tentu disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan

nasional. Untuk merealisasikan kurikulum yang telah disusun, malm guru

sebagai motor penggerak dari kegiatan pembelajaran diharapkan dapat

memulai aktivitasnya sebagai penga.lar dari tahap perencanaan,

pelaksanaan, sampai pada tahap evaluasi, hal ini dapat dipahami

berdasarkan uraian sebagai berikut:

a. Perencanaan Pengajaran

Perencanaan pada dasarnya merupakan persmpan untuk

menyusun suatu keputusan berupa langkah-langkah penyelesaian suatu

masalah atau pekeljaan. Sesuai dengan pendapat Made Pirdata bahwa,

"Perencanaan merupalmn hubungan antara apa adanya sekarang (what

is) dengan bagaimana seharusnya (what should be) yang bertalian

dengan kebutuhan, penentuan, tujuan, prioritas, program, dan alokasi

sUll1bcr ",.26

Ahmad Rohani menjelaskan dalam bukunya Penjelasan

Pengajaran, bahwa menurut teod, "tahap perencanaan merupakan

dasar untuk menyusun langkah-Iangkah penyelesaian suatu masalah

yang mengarah kepada pencapaian tujuan tertentu. Sebelum

melakukan suatu pekeljaan perIu dilakukan perencanaan yang matang,

agar pada tahap pelaksanaannya dapat mencapai hasil yang baik".27

Dalam hal ini perlu menjadi perhatian oleh guru dalam

menyusun perencanaan kurikulum antara lain: tujuan, bahan atau isi,

metode dan alat serta evaluasi. Tujuannya untuk menentukan kemana

warga belajar akan dibawa, bahan atau isi harus sesuai dengan

tuntutan, standar atau kemampuan belajar Slswa. Bahan juga dapat

difungsikan untuk memberi isi atau makna terhadap tujuan.

Penggunaan metode dan alat diharapkan dapat memberikan variasi

Page 29: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

20

serta efektifitas serta efesiensi belajar yang mengarah kepada semangat

atau tumbulmya motivasi pembelajaran yang tinggi, baik siswa selaku

obyek ajar atau guru selaku subyek pembelajaran.

Dengan kata lainnya penggunaan metode dan alat berfungsi

sebagai kelanjutan serta kelancaran dari proses pembelajaran.

Sedangkan penilaian berfungsi untuk mengukur seberapa jauh tujuan

itu tercapai clan tindakan apa -yang harus clilakukan apabila tujuan

belum tercapai.

b. Pelaksanaan Pengajaran

Rencana pengajaran yang clisusun belum mempunym mii

sebelum clilaksanakan cli clepan kelas dengan mengikut sertakan teman

sejawat clan memanfaatkan unsur-unsur terkait seperti, ahli kurikulum,

ahli evaluasi serta ahli bidang studio Dalam hubungan ini, terlihat

komunikasi multi arah antm'a guru sebagai pengajar, para ahli dan

warga belajar sebagai subjek belajar.

Menurut Slameto mengutip dari penclapat Gaqne dan Brigs

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran kemampuan yang perlu

ditampilkan oleh guru aclalah sebagai berikut:

I) Memotivasi warga belajar, dari memulai pelajaran sampmmenutup pelajaran.

2) Kemampuan mengemukakan tujuan pelajaran dengan jelas clanmudah dipahami clan cliketahui kearah mana ia tuju.

3) Kemampuan menyajikan bahan pelajaran clengan metodemengajar relevan clengan tujuan pengajaran.

4) Kemampuan melaksanakan penguatan kemauan belajar(reinfocement)

5) Melakukan penilaian hasil belajar.6) Kemauan mempersiapkan alat-alat bentu pelajaran dan

menggunakannya clengan baik.7) Kemampuan memperbaiki pengajaran untuk keperluan

mengajar dimasa yang akan clatang8) Kemampuan melakukan layanan bimbingan konseling.28

Agar kegiatan pembelajaran dapat teralisasikan dengan baik

clan benar maka guru sebagai roda penggerak kegiatan pembelajaran

Page 30: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

21

tersebut diharapkan dapat memahami selia membuat strategi

pembelajanm yang lebih baik pula.

Sebelum kepada strategi pembelajaran, pembahasan ini akan

menjelaskan terlebih dahulu tentang definisi strategi dan pembelajaran.

Pengertian strategi biasanya dikaitkan dengan taktik (terutama dikenal

dalam lingkungan militer).

Tabrani Rusyan dkk, berkesimpulan dalam bukunya

Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar bahwa, strategi seCal'a

umum dapat didefinisikan sebagai "garis besar haluan bertindak untuk

mencapai sasaran yang telah ditetapkan,,29

Kata strategi di sini juga berarti cara atau taktik suatu rencana

belajar yang berkaitan erat dengan kegiatan pembelajaran yang lebih

populer dengan sebutan strategi pembelajaran.

Strategi diartikan sebagi garis-garis besar haluan untuk

beliindak dalam usaha pencapaian sasaran yang telah ditentukan.

Dihubungkan dengan belajar mengajar biasa diartikan sebagai pola­

pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Sumanti

dan Permana berpendapat dalam bukunya Strategi Belajar Mengajar

bahwa, pada dasarnya strategi pembelajaran menyangkut empat hal

utama yaitu, "1) penetapan tujuan pengajaran, 2) pemilihan sistem

pembelajaran, 3) pemilihan dan penetapan prosedur, metode dan tehnik

pembelajaran dan 4) menetapkan kriteria keberhasilan proses

pembelajaran dari evaluasi yang dilakukan".30

Uraian ini memperlihatkan upaya guru dalam merencanakan

kegiatan pengajarannya seCal'a sistematis dengan memanfaatkan segala

sesuatunya agar bahan pelajaran dapat dikuasai oleh anak-anak didik

secara tuntas.

29 Tabran; RlIsyan dkk. Pendekatan dalelln Proses Betajar lvIengajar (Bandllng: CV.D"",..,..,,,;.-,V,... •.,,,, 10QO\r",~ 1 l~ 11:'::

Page 31: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

22

Sebagai guru yang baik, hendaknya ia harus memahami tentang

pribadi anak didiknya, baik anak didik sebagai individu dengan segala

keunikannya dan sebagai mahluk sosial dengan latar belakang yang

berbeda. Setidaknya ada beberapa hal yang membedakan anak didik

dengan yang lainnya, yaitu segi intelektual, psikologi, dan biologisnya.

Perbedaan inilah yang menimbulkan perbedaan perlakuan dalam

kegiatan pembelajaran.

Roestiyah dkk mengutip dan sepakat dengan pendapat De

Queluy dan Gazali, mendefinisikan mengajar dengan: "Mengajar

adalah menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling

singkat dan tepat".J] Dari pengeliian di atas dapat diketahui bahwa

mengajar pada intinya yaitu aktivitas atau kegiatan guru dalam

menanamkan pengetahuan dan pengalaman kepada seseorang melalui

kegiatan yang dihubungkan dengan anak sehingga tel:jadi proses

pembelajaran.

Dari pengertian di atas, maka mengajar di sini dapat dimiikan

sebagai tindakan guru dalam melaksanakan rencana mengajar, artinya

yaitu usaha guru dalam menggunakan variabel pengajm'an (tujuan,

bahan metode, alat dan evaluasi agar guru dapat mempengaruhi peselia

didik dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Untuk memudahkan pengajaran dalam rangka mencapai tujuan

yang diharapkan atau telah ditetapkan, maka Sri Anitah dkk juga tak

mau ketinggalan mengutip dari pendapat Gropper mengatakan bahwa,

"strategi pembelajaran merupakan pemilihan jenis latihan tertentu yang

cocok dengan tujuan yang akan dicapai tiap tingkah laku yang harus

dipelajari dan dipraktekkan, karena setiap materi dan tujuan pengajaran

berbeda satu sarna lain".J2 Maka jenis kegiatan yang harus dipraktekan

oleh siswa memerlukan persyaratan yang berbeda pula.

Page 32: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

23

Adapun strategi pembelajaran yang perlu dikembangkan demi

terciptanya suatu suasana dimana antara guru dan para peserta didik

teljalin sikap persahabatan yang berakar pada dasar saling

menghormati dan saling mempercayai, maka hal ini akan tumbuh

subur apabila:

I) Guru bersikap hangat dalam membina sikap persahabatandengan semua peserta didik. Menghargai mereka dan menerimamereka dengan berbagai keterbatasan,

2) Guru bersikap adil sehingga l11ereka diperlakukan sal11a tanpatUl11buh rasa di anak-tirikan atau disisihkan,

3) Guru bersikap objektifterhadap kesalahan peserta didik denganmelakukan sanksi sesuai dengan tata tertib bila peserta didikl11elanggar disiplin yang telah disetujui bersama,

4) Guru tidak menuntut para peserta didik di depan teman­temannya sehingga menyebabkan mereka kehilangan l11uka,

5) Dapat diciptakan suatu kondisi sehingga setiap peserta didikmerasa berhasil dalam segi-segi tertentu dan tidak senantiasaberada dalam situasi kegagalan dan kekecewaan,

6) Suasana kehidupan disekolah tidak mendorong peserta didikkearah tingkah laku yang tidak dikehendaki. 33

Pada saat-saat tertentu disediakan penghargaan dan hadiah-

hadiah bagi peserta didik yang bertingkah laku sesuai dengan tuntutan

disiplin yang berlaku sebagai suri tauladan yang baik.

Sikap guru yang demokratis merupakan kondisi bagi terbinanya

tertib ke arah siasat (strategi). Sikap ini akan memberi kesempatan bagi

peserta didik untuk ikut terlibat dalam kegiatan pembelajaran yang

aktif, kondusif, dan terkendali serta terarah kepada tegaknya disiplin

sekolah sebagaimana yang diharapkan bersama.

c. Melakukan Evaluasi

Soekartawi berpendapat evaluasi adalah "cara untuk

mengetahui sejauh mana sasaran belajar suatu rangkaian pelajaran

dapat tercapai".34 Kegiatan evaluasi dapat dilakukan pada waktu-waktu

tertentu sesuai dengan kehendak guru. Kegiatan mengevaluasi hasil

33 A'

Page 33: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

24

belajar juga merupakan salah satu kegiatan yang tidak kalah

pentingnya dalam kegiatan institusional lainnya.

Pada hakikatnya, Evaluasi bertujuan untuk mengetahui tujuan

pengajaran yang telah dicapai dan berapa besar tingkat perubahan

terjadi clalam cliri warga belajar sebagai akibat dari proses

pembelajaran. Mau ticlak mau, guru clituntut untuk mempunyai

keterampilan dalam mengevaluasi, sehingga hasilnya berguna bagi

anak clidik clan guru itu sencliri.

Berclasarkan tujuan evaluasi tersebut, Soekartawi kembali

mengungkapkan seorang guru sebelum melakukan evaluasi hendaknya

memahami terlebih clahulu tentang prinsip-prinsip evaluasi yaitu:

I) Prinsip integritas, maksuclnya adalah hasil evaluasi Jugamenyangkut aspek kognitif clan psikomotor.

2) Prinsip kontinuitas, maksudnya adalah proses evaluasihenclaknya berkesinambungan selama mengikuti kegiatanpengajaran.

3) Prinsip obyektifitas, maksudnya aclalah hasil evaluasi yangcliperoleh henclaknya clapat cli interprestasikan dengan jelas clantepat tanpa clipengaruhi unsur-unsur subjektifitas guru clalammelakukannya.35

Dengan clemikian yang dimaksucl dengan kompetensi

peclagogik adalah kemapuan guru dalam melaksanakan tugas utama

clalam proses pembelajaran yang meliputi kegiatan perencanaan,

pelaksanaan pengajaran, evaluasi clan pengembangan terhadap

berbagai potensi yang clil11iliki oleh peselta diclik.

Selain clari itu selaku pedagok, guru juga diharapkan clapat

menguasai cara belajar yang efektif, harus mal11pu membuat model

satuan pelajaran, mampu memahami kurikulum secara baik, mampu

mengaJar cli kelas, mampu memberikan nasehat clan petunjuk yang

berguna, menguasai tehnik-tehnik memberikan bimbingan clan

penyuluhan, mampu menyusun clan l11elaksanakan prosedur penilaian

kemajuan belajar.

Page 34: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

25

Sebelum sampai kepada uraian tentang kompetensi gum dalam

melakukan evaluasi, penulis kemukakan terlebih dahulu beberapa

bentuk evaluasi atau penilaian. Menurut buku Pedoman Kegiatan

Be/ajar Mengajar, bahwa evaluasi atau penilaian terbagi tiga, yaitu:

"penilaian program, 2. penilaian proses pembelajaran, dan 3. penilaian

hasil belajar.,,36

I) Penilaian program, merupakan salah satu kegiatan penilaian

terhadap program pengajaran, teermasuk di dalamnya melakukan

penilaian terhadap kurikulum dan sarana serta prasarana

pendidikan. Penilaian program ini pun termasuk salah satu bagian

penilaian terhadap kegiatan dan kemajuan belajar siswa.

2) Penilaian proses belajar, diarahkan pada pelaksanaan tugas baik

tugas individual maupun rugas kelompok. Disamping itu, penilaian

pembelajaran diarahkan pada disiplin dan upaya yang dilakukan

siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Sebagai gambaran tentang penilaian pembelajaran tersebut

antara lain penilaian terhadap:

a) Kegiatan mengeljakan tugas yang diberikan oleh guru terhadap

siswa seCal'a individual.

b) Kegiatan mengeljakan tugas yang diberikan oleh gum terhadap

siswa seCal'a kelompok

c) Kegiatan menge~jakan soal-soal latihan baik secara individual

maupun kelompok

d) Sistematika dan cara menyelesaikan tugas yang diberikan guru.

e) Kemampuan melakukan disiplin pribadi dalam mengeljakan

soal atau tugas yang diberikan guru.

f) Kemampuan melakukan kegiatan pembelajaran secara teratur.

3) Penilaian hasil belajar, merupakan upaya pengumpulan informasi

untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan dan kemampuan

Page 35: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

" .

26

yang dicapai oleh siswa pada akhir setiap semester atau akhir tahun

pelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, bahwa sangat jelas seorang guru

harus mempunyai kompetensi dalam mengevaluasi atau penilaian, baik

penilaian program, penilaian proses pembelajaran maupun menilai

hasil belajar, dimana tiga penilaian tersebut akan meliputi tiga ranah

yang dimiliki masing-masing individu manusia secara psikologis.

Adapun tiga ranah yang dimiliki masing-masing individu

tersebut adalah sesuai dengan pendapat Benjamin S. Bloom dan

kawan-kawan dalam bukunya taksonomi (pengelompokan) tujuan

pendidikan itu harus senantiasa mengacu kepada tiga jenis domain

(daerah binaan atau ranah) yang melekat pada diri peserta didik, yaitu:

a. Ranah proses berfikir (cognitive domain)Menurut Anas Sudijono dikutip dari pendapat Bloom, segalaupaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalamranah kognitif. Dalam ranah kogintif ini terdapat enam jenjangterendah sampai jenjang tertinggi.Keenam jenjang dimaksud adalah: (I) pengetahuanl hafalanlingatan (knowledge), (2) pemahaman (comprehension), (3)penerapan (aplikation) , (4) analisis (analysis), (5) sintesis(synthesi5) dan (6) penilaian (evalution)37

b. Ranah nilai atau sikap (affective domain)Kembali Anas Sudijono mengutip dari David R. Krathwohldalam bukunya yang berjudul Taxonomi Of EducationalObjectives: Affective Domain. Ranah afektif adalah ranah yangberkaitan dengan sikap dan nilai, jadi kegiatan evaluasipembelajaran akan meliputi jenjang yaitu: (I) receiving atauattending (menerima atau memperhatikan), (2) responding(menanggapi), (3) valuing (menilai/menghargai), (4)organization (mengatur atau megorganisasikan), dan (5)characterization by a value complex ( karakterisasi dengansuatunilai atau komplek nilai)38

c. Ranah keterampilan (psychomotoric domain)Dikemukakan oleh Rachman Abror yang dikutip dari pendapatSimpson, bahwa psikomotorik adalah "ranah yang berkaitandengan persepsi (perception), kesiapan (set), gerakan yangterbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan yang kompleks,

Page 36: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

27

penyesuaian pola gerakan dan kreativitas berupa kemampuanbertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar".39

Dipahami bahwa hasil belajar psikomotorik ini sebenamya

adalah merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif dan hasil

belajar afektif. Basil belajar kognitif dan hasil belajar afektif akan

menjadi hasil belajar psikomotorik apabila peserta didik telah

menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan

makna yang terkandung dalam ranah kognitf dan ranah afektifnya.

Apabila evaluasi dilakukan oleh guru dalam kegiatan

pembelajaran meliputi tiga aspek ranah tersebut di atas (ranah

kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik). Maka hasil

evaluasi pembelajaran akan dapat memberikan suatu jawaban yang

sesuai dengan tuntutan standar hasil pembelajaran yang berlaku

saat ini. Karena standar penilaian yang sedang digalakkan pada saat

ini, pada hakikatnya mengacu pada tiga aspek ranah sebagaimana

telah dijelaskan sebelumnya.

B. Pendidikan IPS

1. Pengertian Pendidikan IPS

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) merupakan mata

pelajaran yang membahas (mengkaji) kehidupan sosial yang didasarkan

pada komponen-komponen mata pelajaran IPS, yang sekiranya tak asing

bagi kita semua untuk mengetahui atau memahaminya. Menurut Syafrudin

Nurdin yang mengutip teljemahan Nu'man Sumantri (200: 44)

mengartikan pendidikan IPS yang diajarkan sekolah sebagai: "(I)

pendidikan Islam yang menekankan pada tumbuhnya nilai-nilai

kewarganegaraan, moral ideology Negara dan agama; (2) pendidikan IPS

yang menekankan pada isi dan metode berfikir keilmuan sosial; (3)

Page 37: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

28

L"""""". "pendidikan IPS yang menekankan pada reflective inquiry; (4) pendidikan

IPS yang mengambil kebaikan-kebaikan dari butir, 2 dan 3 di atas".40

Sebagaimana dikutib oleh Udin Winata Putra dari pendapat

Sarwono Prawirohardjo, bahwa PIPS dibagi dalam dua arah yaitu:

a. PIPS untuk dunia persekolahan yang pada dasarnya merupakanpenyederhanaan dari ilmu-ilmu sosial, dan humaniora, yangdiorganisasikan secara psiko-pedagogis untuk tujuanpendidikan pessekolahan.

b. PIPS pada dasarnya merupakan penyeleksian danpengorganisasian secara ilmiah dan meta psiko-pedagogis dariilmu-ilmu sosial, humaniora, dan disiplim lain yang relevan,untuk tujuan prefesional guru IPS.41

DaTi pengertian di atas, bahasan tentang PIPS ini lebih ditekankan

pada dunia persekolahan terutama pada Sekolah Menengah Atas (SMA),

yang biasa dikenal dengan pelajaran IPS

lImu Pengetahuan Sosial yang di bagai dalam tiga kategori yaitu

dikenal dengan istilah ilmu sosial, studi sosial, dan ilmu pengetahuan

sosial. Ketiga istilah tersebut tidak dapat dipisahkan satu sarna lainnya,

karena saling memiliki keterkaitan. Pengertian dari ketiga istilah lImu

Pengetahuan Sosial ini menurut Nursid Sumaatmadja, adalah:

a. lImu sosial adalah bidang-bidang keilmuan yang mempelajarimanusia sebagai anggota masayarakat.

b. Studi sosial adalah suatu bidang pengkajian tentang masalah sosialkehidupan manusia di masyarakat, dan mempelajari gejala sosialyang menjadi bagian dari kehidupan.

c. lImu pengetahuan sosial (IPS), adalah mempelajari kehidupanmanusia yang melibatkan segala tingkah lalm dan kebutuhannya,baik itu cara menggunakan usaha, memnuhi materi, kebutuhanbudaya, kebutuhan kejiwaan, pemanfaatan sumber daya alam dibumi, maupun mengatur kesejahteraan dan pemerintahan.42

Sementara Daldjoeni mengutip dua pendapat para ahli yaitu:

a. S. Nasotion mendefinisikan IPS demikian: "IPS adalahpelajaran yang merupakan suatu fusi atau paduan darisejumlah mata pelajaran sosial" juga diatrtikan sebagai

40 Syafruddin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhalikon Individu Siswo dolamKurikulum Berbasis Kompetensi, h.23

,Hr,'- .. ,. r. -----,- .•

Page 38: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

29

bagian dari mkurikulum sekolah yang berhubungandengan peranan manusia di dalam masyarakat yang terdiriatas berbagai subjek seperti sejarah, ekonomi, geografi,sosiologi, antropologi, pemerintahan, dan psikologi sosial.

b. Numan Sumantri mengartikan IPS sebagai pelajaran ilmu­ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkatSD, SLTP, dan SLTA. Menyederhanakan mengandungarti: a) menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosialyang biasanya dipelajari di universitas, b) mempertautkandan maemadukan bahan berasal aneka cabang ilmu-ilmusosial dan kehidupan masyarakat, sehingga menjadi bahanpelajaran yang mudah dicerna.43

Hari Sudrajat berpendapat bahwa "ilmu pengetahuan sosial (IPS)

merupakan bidang studi yang multi disiplin terdiri dari beberapa mata

pelajaran ilmu pengetahuan sosial humaniora, yang mempelajari interaksi

manusia dengan alam dan lingkungan masyarakat" 44

Berdasarakan uraian di atas, dapat dipahami bahwa IPS sebagai

program pendidikan, tidak hanya menyajikan pengetahuan sosial semata­

mata, melainkan harus pula membina peserta didik menjadi warga

masyarakat dan warga negara yang memiliki tanggungjawab atas

kesejahteraan bersama dalam arti yang seluas-luanya. Apalagi dalam

penyajianya, pelajaran IPS diberikan berdasarkan tingkat Genjang)

sekolah, jUl11lah bidang keill11uan yang dilibatkan di dalam IPS berbeda­

beda.

Di tingkat sekolah dasar terdiri dari geografi, sejarah, di tingkat

sekolah lanjutan terdiri dari geografi, sejarah, ekonomi, dan antropologi,

di tingkat menengah atas terdiri dari geografi, sosiologi,

ekonomi/akuntansi, tata negara dan pendidikan kewarganegaraan,

sedangkan di perguruan tinggi hampir seluruh bidang keilmuan sosial

dilibatkan pada kerangka IPS.

Oleh karena itu peserta didik yang dibinanya tidak hanya cukup

berpengetahuan dan kel11ampuan berfikir yang tinggi, malainkan harus

-13 Daldjoeni, Dasar-dasar IPS untuk Mahasiswa IKIP IFIKIP) dan Guru Sekolah1__ /o __• ..l .. AI.._~_~ Ion..." I. {'\ 11"\

Page 39: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

31

kewajiban dan tanggungjawab harus benar-benar diawali dari kemampuan

atau pun kecakapan yang dimiliki oleh seorang ahlinya (ahli dibidangnya),

terutama dalam penggunaan meteode pembelajaran ini.

Dengan penggunaan metode yang baik oleh guru dalam

penyampaian materi pelajaran IPS kepada peserta didik dengan baik,

sedikit-banyaknya akan mempermudah dalam pencapaian tujuan

pengajaran IPS, sesuai penjelasan di bawah ini.

3. Tujuan Pengajamn IImu Pengetahuan SosiaI (IPS)

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) bertujuan untuk mengembangkan

kemampuan berfikir, sikap dan nilai peserta didik sebagai individu

maupun sebagai sosial budaya. Kemudian dalam berbagai buku sosial,

sering dijumpai bahwa para ahli merumuskan tujuan IPS dengan

mengaitkan pada usaha mempersiapkan murid atau peserta didik menjadi

warga Negara yang baik.

N. Daljoeni dalam bukunya Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan Sosial

untuk Mahasiswa IKIP menjelaskan bahwa, selama ini ada lima tujuan

pokok pengajaran IPS yaitu:

a. Pembelajaran IPS betujuan mel11persiapkan siswa untuk l11elanjutkanstudinya ke jenjang yang lebih tinggi atau masuk keperguruan tinggi.Untuk ini mata pelajaran seperti: sejarah, geografi, ekonomi, danantropologi haruslah diberikan lepas-lepas, sosiologi sebagai Yaktersendiri, guru pengajar pun harus khusus, sehingga di Indonesiadikenal adanya guru-guru berijazah akte A = untuk SLTP, BI dan BII= untuk SLTA di bidang tertentu (sekarang di ubah menjadi akte DI,D2, D3 dan SI).

b. IPS yang bertujuan mendidik kewarganegaraan yang bailc Matapelqiaran yang disajikan oleh guru sekaligus harus ditempatkan dalamkonteks budaya melalui pengelolaan secara ilmiah dan psikologis yangtepat.

c. IPS yang hakekatnya adalah suatu kompromi antara 1 dan 2 tersebut diatas. Inilah yang kita temukan dalal11 definisi IPS sebagai: suatupenyederhanaan dan penyaringan terhadap ilmu-ilmu sosial, yangpenyajiannya di sekolah disesuaikan dengan kemampuan guru dandaya tangkap siswa.

d. IPS yang mempelajari closed areas yaitu l11asalah-l11asalah sosial yangpantang untuk dibicarakan di muka Ul11Ul11. bahannva menvan{!kut

Page 40: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

32

sosial sampai kultural. Dengan cara ini siswa dilatih berfikirdemokratis47

Saripudin dalam bukunya Konsep dan Masalah Pengajaran Ilmu

Sosial di Sekolah Menengah menegaskan bahwa, tujuan pengajaran ilmu

pengetahuan sosial adalah "untuk mengembangkan pribadi Warga Negara

yang baik atau good citizenchip".48 Secara sederhana ini berarti,

pengajaran IPS yang dilakukan terhadap siswa adalah untuk dapat

memahami bahwa masyarakat itu merupakan suatu kesatuan (sistem) yang

permasalahannya bersangkut paut dan pemecahannya memerlukan

pendekatan-pendekatan inter disipliner, yaitu pendekatan yang

komprehensif dari sudut ilmu hukum, ilmu politik, ekonomi, sosiologi,

geografi, sejarah, antropologi, dan sebagainya.

Menurut Etin Solihatin dan rahmjo tujuan dari pendidikan IPS

adalah "untuk bekal mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar

kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat,

kemampuan, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan kejenjang

pendidikan yang lebih tinggi".49

Tujuan yang dikemukan oleh Etin tersebut di atas, mengharapkan

agar siswa mampu mengembangkan kemampuan dan sikap yang rasional

dalam menanggapi kenyataan atau permasalahan serta perubahan yang tak

menentu seperti yang terjadi dalam perkembangan masyarakat Indonesia

maupun masyarakat dunia baik yang terjadi pada masa lampau, masa kini

atau pun masa yang akan datang.

• 47 N. Daldjoeni, Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan Sosialuntuk Mahasiswa IKIP (FKIP)dan Guru Sekolah Lanjutan, h. 24 - 26

" Saripudin, Konsep dan Masalah Pengajaran Iimu Sosial di Sekolah Menengah,(Jakarta: DEPDIKBUD DIRJEND DIKTI Proyek Pengembangan Lembaga Tenaga Kependidikan,Illurn 1~ Ie.

Page 41: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

33

C. Pengertian Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar Siswa

Prestasi belajar merupakan istilah yang sudah lazim dalam dunia

pendidikan. Meskipun demikian istilah ini merupakan predikat yang

masih umum dan luas penggunaannya. Istilah prestasi belajar diberikan

kepada keadaan yang menggambarkan tentang hasil yang optimal dari

suatu aktivitas belajar, sehingga arti prestasi belajar tidak bisa dipisahkan

dari pengertian belajar. Oleh karena itu akan dikemukakan pengertian dari

masing-masing kedua kata tersebut.

Menurut rumusan bahasa, Prestasi ialah "hasil yang telah dicapai

(dilakukan, dikeljakan)"so Jadi jelaslah bahwa prestasi itu ada setelah

adanya aktifitas yang dilakukan seseorang.

Adapun mengenai definisi belajar sebagaimana dikemukakan para

ahli banyak sekali, mungkin sebanyak para ahli yang mengemukakannya.

Namun pada prinsipnya menuju pada suatu arah yaitu terjadinya

perubahan tingkah lalcu.

Sebelum mengemukakan definisi belajar dari para ahli, maIm

disini saya kemukakan arti belajar seCal'a bahasa yaitu "Berusaha

(berlatih) supaya mendapatkan sesuatu kepandaial1".51

Abd Rachman Abror mengutip pendapat Cronbach di dalam

bukunya Education Psikologi menyatakan: "Learning is shown by change

in behavior as result old experience".52 Jadi menurutnya belajar yang

sebaik-baiknya adalah dengan mengalami, dan dalam mengalaminya itu si

pelajar mempergunakan panca inderanya.

Slameto mendefinisikan belajar adalah "suatu proses usaha yang

dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku

yang bal'u dengan lingkungannya".53

50 WJS. Poerwadiminta, Kamus Umwn Bahasa Indonesia, h.76851 WJS. Poerwadiminta, Kamlls Umllm Bahasa tndonesia, h.605~? •• ~ •.• ~ ..•. - _ •••. ~,

Page 42: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

34

Zainal dan Wahdi Sayuti mengutip pendapat Howard 1. Kingsley

mendefinisikan belajar sebagai berikut: "Learning ofthe Process by which

behavior (in the broadersence) is originated or change throuh practice or

training,,54 Yang jika di artikan kurang lebih seperti ini: Belajar adalah

proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah

melalui praktek atau latihan.

Cukup kiranya tiga ini untuk dijadikan sampel dari banyaknya

rumusan definisi belajar. Hal ini yang perIu digaris bawahi adalah bahwa

dengana belajar menimbulkan tmjadinya tingkah laku pada diri seseoral1g.

Akan tetapi perIu dicatat bahwa tidak semua terjadil1ya perubahan

tingka laku masuk pada pel1gertian belajar, sepelii berubahan jasmani dan

rohani dan sebagail1ya. Hal ini tidak dapat dikatakan sebagai perubahan

tingkah lalm bel~ar. Oleh karena itu menurut Slameto dalam bukunya

Belajar dan Fakto-faktor yang Mempengaruhinya menyatakan, perIu

diketahui ciri-ciri perubahan tingkah laku yang dimaksudkan dalam

kategori hasil belajar.

a. Perubahan yang terjadi secara sadar, berarti bahwa individll yangbelajar akan menyadari teljadinya perubahan itu, atau sekurang­kural1gnya individu merasakan telah terjadi adanya suatuperubahan dalam dirinya.

b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, yaitusebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam individuberlangsung secara terus menerus dan tidak statis.

c. Perubahan dalam belajar bersifat positf dan aktif. Bahwaperubahan tersebut senantiasa akan beliambah dan tertuju untukmemperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.

d. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah bahwa perubahantingkah lalm itu terjadi karena adanya tujuan yang ingin dicapai.

e. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Bahwa suatuproses belajar tersebut meliputi perubahan tingkah laku55

Jadi tatkala definisi prestasi dan belajar tersebut dipadllkan

menjadi kata majemuk yaitll prestasi belajar, maka pengertian prestasi

belajar adalah Penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang

54 "' __ ~_. n__ n ., ,

Page 43: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

35

dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazim diberikan dengan nilai test

atau angka nilai yang diberikan guru.

Perstasi belajar siswa dalam bentuk konkrit pemberian angka nilai

dari guru kepada siswa sebagai indikasi sejauh mana siswa menguasai

pelajaran yang diberikan adalah ikut menentukan dan mendorong siswa

meningkatkan prestasi belajar.

Kendatipun demikian adalah benar bahwa prestasi belajar yang

berupa angka nilai tersebut hanya merupakan salah satu indikasi dari data

atau informasi akibat kegiatan evaluasi (dalam pengajaran). Oleh karena

itu guru kelas harus obyektif dalam menentukan dan mendorong siswa

untuk meningkatkan hasil belajar tersebut.

Disisi lain, guru juga diharapkan dapat memberikan bekal terhadap

siswanya terutama segi penguasaan materi atau keterampilan, kemampuan

yang dimaksud meliputi tiga aspek, yaitu kognitif (pengetahuan), afektif

(sikap) dan psikomotor (keterampilan). Ketiga aspek tersebut akan

dituangkan dalam buku laporan siswa (raport).

Prestasi belajar siswa seperti yang telah diungkapkan pada bagian

definisi bel'\iar di atas, sangat bergantung kepada besar kecilnya usaha dan

peljuangan dalam belajarnya, disamping adanya peliolongan dari Allah

SWT. Sulit kiranya memperoleh prestasi belajar yang baik tanpa adanya

usaha dan peljuangan yang dilakukan secara sungguh-sungguh, bahkan

hanya mempakan impian yang tidak akan telwujud.

Berkaitan dengan usaha dan perjuangan untuk memperoleh

prestasi dan prestasi yang lainnya, Allah SWT menjelaskan di dalam Al­

Quran sebagi berikut:

"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum sehingga

Page 44: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

37

Nana Sudjana mengatakan: "Hasil belajar yang dicapai siswa

dipengaruhi dua faktor utama yaitu: faktor dari siswa itu sendiri dan faktor

yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan".56

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono mengemukakan pendapat

yang sama, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa

adalah "faktor dari dalam diri (faktor internal) dan faktor dari luar diri

(faktor eksternal)".57

a. Yang tergolong faktor internal adalah:

I) Faktor jasmaniah (fisikologis) baik yang bersifat bawaan atau yang

diperolehnya. yang termasuk fa!ctor ini misalnya: penglihatan,

pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya. Faktor ini sangat

menunjang keberhasilan belajarnya. bagaimanapun sungguh­

sunggulmya ia belajar, bermain basket misalnya, kemampuannya

tidak akan maksiamal jika dia memiliki postur tubuh yang pendek.

2) Faktor psikologi baik yang bersifat bawaan maupun yang

diperolehnya, terdiri atas:

a) Faktor intelektifyang meliputi Faktor kecerdasan dan bakat.

b) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimilikinya.

c) Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu

yang berpengaruh dalam keberhasilan belajar diantaranya

adalah: kemauan, motivasi, minat, perhatian, dan ingatan.

b. Adapun yang tenllasuk golongan faktor eksternal adalah:

I) Faktor yang terdiri dari:

a) Lingkungan keluarga

b) Lingkungan sekolah

c) Lingkungan masyarakat

d) Lingkungan kelompok.

2) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan dan kesenian

'" Nana Sudjana. Dasar-dasar Proses Be/ajar Mengajar, (Bandung: Sinal' Barll, 1991).

Page 45: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

38

3) Faktor instrumental (lingkungan fisik) seperti fasilitas rumah,

fasilitas belajar dan iklim.

4) Faktor lingkungan spiritual dan keagamaan.

Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa prestasi belajar siswa itu

benar-benar dipengaruhi oleh banyak faktor. Adapun pengaruh dari dalam

diri siswa merupakan hal logis dan wajar, sebab hakekat perbuatan belajar

adalah perubahan tingkah laku individu yang sengaja dan disadari.

Sedangkan adanya pengaruh dari luar individu itu juga logis dan

wajar, maksudnya prestasi belajar siswa itu juga dipengaruhi oleh faktor

eksternal dalam hal ini adalah lingkungan belajar siswa itu sendiri.

Sehingga dengan lingkungan belajar yang mendukung, kemungkinan

siswa memperoleh prestasi belajar yang baik akan tercapai dari pada siswa

dengan lingkungan yang tidak memenuhi syarat.

Yang perlu diperhatikan oleh gum kelas adalah bagaimana cara

mengarahkan dan membina setiap siswanya dalam proses pembelajaran

dengan memperhatikan dan berpijak pada kenyataan kemampuan setiap

siswa dalam menerima pelajaran yaitu dengan cara bagaimana

menggunakan pendekatan belajar yang sesuai untuk setiap kepribadian

anak didik.

Hal di atas patut diperhatikan oleh setiap guru kelas, karena proses

belajar mengajar sebagai sesuatu proses adalah teljadinya interkasi antara

guru dengan siswa melalui kegiatan terpadu dari dua bentuk kegiatan,

yaitu kegiatan belajar siswa dan kegiatan mengajar guru. Sehingga dengan

demikian siswa diharapkan akan memperoleh prestasi belajar yang

memuaskan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang

telah dicapai seseorang atau sekelompok orang setelah melakukan suatu

pekerjaan atau aktifitas belajar yang diwujudkan dalam bentuk nilai

raport.

Page 46: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

39

D. Kerangka Berfikir

Dalam proses interaksi belajar mengaJar guru adalah orang yang

memberi pelajaran dan siswa adalah orang yang menerima pelajaran. Dalam

mentransfer pengetahuan kepada siswa diperlukan pengetahuan atas

kecakapan atau keterampilan sebagai guru. Guru yang terampil hendaklah

dapat menguasai bahan pengajaran atau penunjang bidang studi, mengelola

bidang pelajaran, manajemen kelas, menggunakan media dan memilih media,

menguasai landasan-landasan kependidikan, merancang program pengajaran,

mengelola interaksi pembelajaran, menyelenggarakan administrasi

pendidikan, dan lain-lain yang mendukung terhadap kelancaran proses

pembelajaran yang baik, tepat dan benar.

Disinilah kompetensi dalam arti kemampuan mutlak diperlukan dalam

melaksanakan tugasnya sebagai guru. Berangkat dari pengertian inilah

kompetensi merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan

pendidikan.

Pretasi belajar adalah hasil penilaian pendidikan tentang kemajuan

siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran, selain itu prestasi juga dapat

dikatakan sebagai penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai

tes atau angka-angka yang diperoleh (diberikan) oleh guru kepada siswa yang

bersangkutan.

Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya

pengalaman, oleh karena itu ada beberapa ciri yang dapat dibedakan dengan

kegiatan selain belajar. Diantanmya ciri tersebut adalah belajar dibedakan

dengan kematangan belajar dibedakan dengan perubahan kondisi fisik dan

mental, dan hasil belajar relatif mantap.

Dalam usaha pencapaian tujuan pembelajaran perlu diciptakan adanya

sistem lingkungan yang lebih kondusif. Sistem lingkungan belajar ini

dipengaruhi oleh beberapa komponen yang masing-masing akan saling

mempengaruhi. Dari komponen itu diantaranya adalah tuiuan yang ingin

Page 47: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

40

Sehubungan dengan penjelasan di atas, maIm diduga semakin baik

kompetensi yang dijalankan guru IPS, maka semakin baik pula prestasi

belajar IPS siswa, dan semakin tidak baik kompetensi yang dijalankan guru

IPS, maIm semakin tidak baik juga prestasi belajar IPS siswa.

E. Hipotesis Penelitian

Rumusan hipotesis dikaitkan dengan alat uji hipotesis, di mana alat uji

yang dipakai adalah uj i test, hukum korelasi produk moment sehingga

hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:

Hi: Terdapat hubungan positif antara Kompetensi Pedagogik Guru IPS

dengan Prestasi Belajar Siswa.

Ho: Tidak terdapat hubungan positif antara Kompetensi Pedagogik Guru IPS

dengan Prestasi Belajar Siswa.

Page 48: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Disain Penelitian

Ibnu Hadjar berpendapat, metodologi penelitian pada dasarnya

"merupakan suatu cara yang dirancang serta diarahkan guna mengumpulkan,

menganalisis data dan memecahkan suatu masalah yang dihadapi, yang

dilakukan secara ilmiah, sistematis dan logis dengan menempuh suatu

langkah-langkah tertentu".\ Metodologi penelitian juga mengacu pada desain

yang direncanakan untuk mengumpulkan data dan prosedur analisis guna

penyelidikan masalah penelitian tertentu.

Terkait dengan definisi di atas, penelitian ini merupakan penelitian

kuantitatif yang bersifat linier, maka metode yang digunakan adalah metode

instrumen kuesioner, untuk melihat deskripsi dan fenomena yang berkembang

pada setiap variabel dari subjek penelitian sebagaimana dikemukakan oleh

Suharsimi Arikunto mengutip pendapat Vandalen yang diterjemahkan ,bahwa

"instrumen kuesioner merupakan bagian dari studi desla'iptif yang bertujuan

untuk mencari kedudukan (status) fenomena (gejala) dan menentukan

kesamaan status dengan cara membandingkan dengan standar yang sudah

ditentukan". 2

Membandingkan status yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu;

membandingkan antal'a variabel untuk melihat sejauh mana hubungan

kompetensi pedagogik guru IPS (X) sebagai variabel independen dengan

prestasi belajar siswa (Y) yang merupakan variabel dependen.

Pelaksanaan penelitian ini, penulis lakukan dengan menentukan

kriteria-kriteria sebagai berikut:

I Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kwantilatif dalam Pendidikan,{T~I,~..+ ..... orr .r:~.... .r.~...l~ n ......~ .... ,.l .... 1 nr\fY\ '"'~~ IT t.. 1(\

Page 49: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

42

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas PGRI 56

Ciputat, JI. Pendidikan No. 30 Ciputat.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini penulis lakukan, awalnya dilaksanakan pada tanggal

Juni sampai dengan 5 Juni, penulis melakukan wawancara dengan

Kepala Sekolah untuk memperoleh data mengenai kometensi pedagogik

guru IPS, prestasi belajar siswa, serta keterangan- keterangan mengenai

kondisi sekolah seperti keadaan guru, karyawan, siswa, dan sarana­

prasarana sekolah.

Tahap selanj utnya, dari tanggal 8 Agustus sampai dengan tanggal

14 Agustus, penulis menyebarkan angket (instrumen) Uji coba mengenai

kompetensi pedagogik guru IPS, dan prestasi belajar kepada siswa kelas I

dan II. Dan tahap terakhir, pada tanggal 24 september sampai dengan 30

September kembali menyebarkan angket yang telah sah (valid) hanya satu

variabel yaitu: Kompetcnsi Pedagogik Guru IPS.

B. Variabel Penelitian

Terkait dengan judul yang penulis angkat pada pembahasan skripsi,

maim penelitian yang dilakukan terdiri dari dua variabel yaitu:

I. Kompetensi pedagogik guru IPS sebagai variabel bebas. Variabel ini di

sebut juga sebagai variabel independen atau variabel X

2. Prestasi belajar siswa (dilihat dari nilai raport) sebagai variabel terikat.

Variabel ini disebutjuga sebagai variabel dependen atau variabel Y.

C. Populasi dan Sampel

Poplliasi target dalam penelitian ini aclalah seluruh siswa-siswi SMA

PGRI 56 Ciputat. Dari populasi target tersebllt yang dapat clijaclikan sebagai

poplliasi terjangkaunya adalah siswa kelas 1 dan kelas 2, yang tercliri dari 4

kelas clen!!an setian kelas tercliri clari ± 40 resnonclen. sehin!!!!a iumlah

Page 50: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

43

populasi teJ:jangkau yang penulis ambil dari jumlah keseluruhan kelas 1 dan

kelas 2 tersebut adalab 40 responden, dan ini disebut sebagai sampel dengan

cara mengambil 10 responden sebagai perwakilan dari setiap kelas, dan cara

yang penulis pergunakan dalam pemilihan sampel in! adalah simpel random

sampling yaitu dengan cara membuat undian/nomor urut I, 2, 3 dan

seterusnya, kemudian penulis ambil beberapa nomor sebagai sampel yang sah

(sebenarnya).

Alasan penulis mengambil Slswa kelas 1 dan 2 sebagai populasi

sampel adalah dikarenakan:

I. Siswa kelas 1 dan 2 penulis anggap sudah dapat mewakili kelas yang

lainnya.

2. Siswa kelas dan 2 sudab memiliki data yang lengkap tentang laporan

hasil belajar.

Sedangkan Slswa kelas 3 dalam upaya kesetabilan belajar, karena

mereka sangat mel11erlukan konsentrasi belajar yang tinggi (tidak boleb

diganggu) untuk l11enghadapi UAN (Ujian Akhir Nasional).

D. Telmik Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian ini penulis l11enggunakan 2 (dua) macam

teknik dalam pengumpulan data, yaitu:

I. Studi dokumentasi, l11enurut Suharsimi Arikunto, "dokul11entasi asal

katanya dokumen, yang artinya barang-barang tel1ulis,,3 Studi

dokumentasi ini merupakan teknik pengul11pulan data yang ditunjukkan

kepada subyek penelitian. Studi dokumentasi dalam penelitian ini yaitu

l11eneliti, l11encatat tentang sejarah berdirinya sekolah yang diteliti, dan

data-data terkait lainnya yang sesuai dengan masalah yang diteliti.

2. Quesioner (questioner) disebut juga angket (selfadministrated questioner)

adalah "sejumlah pertanyaan yang digunakan unutk memperoleh inforl11asi

Page 51: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

44

dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya untuk diketahui,,4

Angket ini berisi daftar pertanyaan dengan jawaban alternativ yang

berkenaan dengan kompetensi pedagogik guru, dalal11 hal ini guru IPS.

E. Telmik Pengolahan dan Analisa Data

1. Teknik Pengolahan Data

Dari jawaban yang telah diberikan oleh responden kel11udian dikol11pilasi

secara sistemik sesuai dengan l11etode statistik, tentang judul skripsi yang

penulis buat ini yang terdiri dari 1 (satu) variabel pertanyaan yaitu, yang

berkenaan dengan kompetensi pedagogile guru IPS dengan jumlah

peltanyaan 20 soal, sedangkan bagian prestasi belajar siswa dipero1eh dari

daftar nilai siswa yang diperoleh hasil raport.

Angka-angka yang diperoleh dari penghitungan jumlah skor yang telah

ditentukan tersebut kel11udian penulis susun dalam daftar nilai. Dari nilai­

nilai yang ada, penulis membagi dua menjadi nilai variabel (X)

kompetensi pedagogik guru IPS dan nilai variabel (Y) adalah prestasi

belajar siswa, nilai variabel X clan Y kel11uclian c1iolah clan c1isajikan c1alam

bentuk susunan angka-angka statistik.

Setelah c1itemukan hasil penghitungan data yang di susun c1alam bentuk

angka-angka statistik tersebut, langkah selanjutnya ialah menganalisis

data, l11enganalisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk

menguraikan data yang c1iperoleh agar c1apat c1ipahal11i oleh orang yang

meneliti, tapi juga oleh orang lain yang ingin l11engetahui hasil penelitian.

2. Teknik Analisa Data

Untuk l11enganalisis c1ata c1alam penelitian ini, penulis melakukan langkah­

langkah sebagai berikut:

a. Editing

Dalam menganalisis c1ata yang pertama kali harus c1ilakukan ialah

editing pacla tahap ini c1ilakukan pengecekan terhaclap pengisian

"ngket. setian anQket harus c1iteliti satu nersatu l11enQenai kelenQkanan.

Page 52: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

45

kejelasan dan kebenaran pengisian angket tersebut agar terhindar dari

kekeliruan, kesalahan dalam menetapkan informasi sehingga dapat

diperoleh data yang akurat.

b. Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir

pertanyaan yang terdapat dalam angket. Dalam setiap pertanyaan

(angket) terdapat empat butir jawaban a, b, c, dan d yang harus dipilih

oleh responden yaitu yang terdiri dari jawaban selalu, sering, kadang­

kadang dan tidak pemah, maka penulis melakukan perhitungan skor

rata-rata dengan ketentuan sebagai berikut:

Jawaban Positif

a. jawaban option a skor nilai 4

b. jawaban option b skor nilai 3

c. jawaban option c skor nilai 2

d. jawaban option d skor nilai 1

Namun sebaliknya, jika jawaban negatif maka skor tertinggi di

hitung dari jawaban d atau skor 4 dan nilai terendah dengan jawaban a

skor I.

Untuk mencari titik nilai korelasi antara variabel X dan variabel Y

dan juga untuk mengetahui apakah hubungan variabel penelitian termasuk

hubungan positif (erat), cukup, atau lemah maka penulis menggunakan

rumus " r" product moment. Adapun rumus tersebut adalah:

Rumus:

rXY

rXY

N

XY

X

v

NIXY -(IX)(IY)

~{NIX' -(IX)'}{NIY' -(IY)'}

= Angka indeks korelasi "1''' product moment

= Number of cases Uumlah sampel yang diteliti)

= Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

= Jumlah seluruh skor x

Page 53: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

46

Setelah nilai rXY diketahui, kemudian untuk mengetahui

hubungan antara dua variabel yang sedang diteliti, penulis berpatokan

pada tingkat koefisien korelasi (1'), yang dikemukakan oleh Anas Sudjono

dalam bukunya, sepelii tercantum dibawah ini.

0,900-1,00

0,700-0,900

0,400-0,700

0,200-0,400

0,00-0,200

Sangat tinggi

Tinggi

Cukup/sedang

Rendah

Sangat rendah

Dan yang terakhir, penulis l11enentukan koefisien determinasinya

dengan l11elandaskan pada hasil product moment.

F. Instrumen Penelitian

I. Kompetensi Pedagogik Guru IPS

a. Definisi konseptual

Dari pembahasan pada kajian teori sebelumnya dapat dipahal11i bahwa,

kompetensi pedagogik guru IPS adalah kemampuan yang dimiliki oleh

guru IPS dalam l11engelola pembelajaran peserta didik yang l11eliputi

pemahaman terhadap peselia didik, perancangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya, sehingga

peselia didik bisa l11enentukan atau mel11ahami apa yang seharusnya

dilakukan dan tampil lebih dewasa dalam menyikapi realitas hidup

yang dijalaninya.

Prestasi belajar dapat Juga dipahami sebagai keadaan yang

menggambarkan tentang hasil optimal clari suatu aktivitas belajar yang

telah dijalani oleh siswa berdasarkan tahap-tahap yang telah

clitentukan, sehingga hasil yang optimal tersebut akan tampak dari nilai

Page 54: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

47

b. Definisi operasional

Kompetensi pedagogik dapat juga didefinisikan dalam bentuk aIti

sempit dan arti luas. Dalam arti sempit, kompetensi pedagogik gum

IPS adalah kemampuan yang dimiliki oleh guru IPS dalam

menjalankan kegiatan pemebelajaran secara efektif, terarah dan

terencana dengan baik. Sedangkan dalam mti luas, sesuai dengan

definisi konseptual di atas, kompetensi pedagogik gum IPS tidak hanya

meliputi kemampuan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran akan

tetapi juga mencakup pemahaman terhadap peserta didik, pemberian

bimbingan serta usaha pengembangan terhadap peselta didik.

Perstasi belajar siswa merupakan gambaran atau wujud dari hasil yang

telah diperoleh melalui akativitas pembelajaran yang dijalani oleh

siswa bersama guru IPS. Sebagaimana yang telah dicantumkan dalam

bentuk skor (nilai) rapOlt siswa. Dalam hal ini siswa kelas I dan II

SMA PORI 56 Ciputat. .Tadi, jika siswa mendapatkan nilai IPS lebih

baik atau mengalami pembahan clari yang sebelumnya, maka siswa

tersebut telah mencapai prestasi belajar sebagaimana yang telah

clirencanakan sebelumnya.

Page 55: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

Tabell

Kisi-kisi Kompetensi Pedagogik Guru IPS

48

Kompetensi Pelaksanaan 1. Persiapan

PedagogikKompetensi a. Tenaga pengajar 1,2Pedagogik b. Peserta didik 3,4 8

Guru IPS Guru IPS c. Kurikulum 5,6d. Kesiapan kel as 7,8

2. Pelaksanaana. Penguasaan 9,10

materib. Metode/strategi 11,12

pengaJaran 8c. Pemanggunaan 13, 14

mediad. Pengarahan/bimb 15, 16

ingan

----3. Penilaian/evaluasi 4

a. Langkah 17, 18Evaluasipembelaj aran

b. Prinsip evaluasi 19.20

Jumlah 20 20

Page 56: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

BABIV

HASIL PENELITIAN

A. Deskl"ipsi Data

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu kompetensi pedagogik

guru IPS sebagai (variabel X) dan prestasi belajar siswa sebagai (variabel V).

Data yang dideskripsikan sebagai variabel X merupakan data yang diperoleh

dari hasil pengisian angket yang telah penulis sebarkan kepada 40 orang

siswali, dengan jumlah butir soal 20 item dan masing-masing item mempunyai

skor tertentu yang kemudian ditotalkan pada masing-masing siswa, dan

hasilnya akan penulis lukiskan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

Sedangkan variabel Y penulis memperoleh dari nilai raport selama

tahun pelajaran 2006-2007, yang kemudian penulis sajikan dalam bentuk

tabel nilai dan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

Tetapi sebelum melangkah kepada hal tersebut di atas, penulis terlebih

dahulu akan menggambarkan pola pengajaran mata pelajaran IPS di SMA

PORI 56 Ciputat.

1. PoIa Pengajaran Pelajm'an IPS di SMA PGRI 56 Ciputat

Mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran pokok bagi siswa kelas 1

dan bagi siswa program lPS kelas 2 dan 3. Metode pembelajaran yang

digunakan adalah sebagai berikut:

a. Metode lnstruksional

Yaitu metode yang bersifat penjelasan terhadap sesuatu dengan

menjelaskan unSUl'-unsUl' tentang sesuatu misalnya, unSUl'-unsUl'

budaya, bentuk-bentuk suku bangsa. Dengan metode pendidikan ini

siswa diharapkan mengetahui apa yang harus diperbuat dalam

kehidupan sehari-hari.

b. Metode cerita

Yaitu metode yang digunakan dengan menjelaskan sejarah hidup

seseorang atau suatu kelompok pada masa lampau yang menyangkut

Page 57: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

50

dijalani. Metode ini bertujuan agar siswa mampu mengambil pelajaran

dari orang-orang terdahulu sehingga siswa mampu mengetahui apa

yang harus mereka perbuat dengan segala konsekwensinya.

c. Metode bimbingan dan penyuluhan

Metode ini digunakan pasca pemberian materi pelajaran yang bersifat

teoritis, sehingga siswa akan selalu dalam pengarahan, bimbingan dan

penyuluhan para guru. Dengan metode ini diharapkan siswa dapat

terus berhubungan dengan guru mata pelajaran IPS untuk menerapkan

materi-materi pelajaran IPS meskipun mereka tidak lagi berada di

dalam kelas.

Penggunaan metode-metode tersebut dilakukan oleh semua guru mata

pelajaran IPS hingga saat ini.

2. Data Hasil Penelitian tentang Kompetensi Pedagogik Gum IPS dau

Prestasi Belajar Siswa

Data ini merupakan data yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner

dengan menggunakan intrul11en-instrumen yang dikembangkan dalam

bentuk rangkul11an data hasil penelitian tentang kOl11petensi pedagogik

guru IPS dan prestasi belajar siswa.

Tabel.2

Rangkuman Skor Kompetensi Pedagogik Guru IPS dan Skor

Prestasi Belajar Siswa

3.4.5.6.78

910.

I,Skor terendahSkor tertinggiRentang(Range)Ban ak Kelas (K)Panjang Kelas(P)Rerata (Mean)Median (Me)Modus (Mo)

Standar Deviasi (SD)Varianlsimpangan (s)

46682264

57,60,43360,6294,94

24,46

608222

64

71,472,3568,3

1,462,14

Page 58: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

51

a. HasH Penelitian Tentang Kompetensi Pedagogik Guru IPS

Tabel distribusi frekuensi dari nilai/skor kompetensi pedagogik

guru IPS dibuat dengan cara mengelompokkan data tabel distribusi.

Hal ini dilakukan karena penyebaran skor/nilai yang akan penulis

sajikan dalam bentuk tabel distribusi ini demikian luas atau besar,

sehingga akan terlalu panjang dan memakan tempat.

Maka dalam pembuatan tabel distribusi frekuensi data perlu di

kelompokan.Untuk mengelompokan data terebut penulis menggunakan

langkah (rumus) sebagai berikul:

R=H-L K = 1 + 3, 3 log nRP= --K

Dengan langkah tersebut diketahui:

1) Dari nilai yang diperoleh terlihat bahwa H = 68, L 46

2) Karena H = 68 dan L = 46, maka R = 68 - 46 = 22

3) Banyak kelas (K) = 1 + 3, 3 log n

= 1 + 3, 3 log 40

=1+3,3(1,6)

= I + 5, 28 = 6, 28

R 224) Karena(R)=22 makaP = K=6=3,66~4

Berdasarkan keterangan hasil perhitungan distribusi frekuensi

dari nilailskor kompetensi pedagogik gum IPS tersebut dapat

ditelapkan bahwa K sebesar 6, sebab bilangan 22 apabila dibagi 6

hasilnya adalah 3, 66 ~ 4 atau disebut dengan panjang kelas, dan empat

terletak dalam deret bilangan antara 4 sampai 10. dengan demikian

maka deretan iterval (banyak kelas) yang terdapat dalam label

distribusi frekuensi adalah sebanyak 6 skor dari angket tentang

kompetensi pedagogik guru IPS.

Data yang dideskripsikan merupakan data yang diperoleh dari

hasil pengisian kuesioner dengan menggunakan instrumen-instrumen

Page 59: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

52

Dari hasil pengisian kiesioner tersebnt di kalknlasikan dalam

bentuk skor atau angka, sebagaimana yang terdapat pada tabel

distribusi frekuensi dibawah ini:

TabeI. 3

Distribusi Frekuensi Kompetensi Pedagogik Guru IPS SMA PGRI

56 Ciputat

I 46-49 47,5 2 5%2 50 - 53 51,5 7 17,5%0 54-57 55,5 9 22,5%J

4 58 - 61 59,5 15 37,5%5 62-65 63,5 4 10%6 66 -69 67,5 3 7,5%

Jumlah N=40 100,0%

Supaya lebih jelas dapat dipahami melalui gambaran histogram

berikut ini:

37,5%

F 15

r

e

k 10

u

e

n 5

s

o 47,551,5 55,5 59,5 63,5

7,5%

67,5

Batas Nyata

Gambari. Histogram distribusifrekuensi pedagogik guru iPS

Page 60: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

56

(diolah) dengan rumus product moment, item yang valid berjumlah 20

item dan selebihnya tidak valid. Data tidak valid terdapat pada item no.

4, 18. 19,20, dan 21. (Iebihjelas lihat lampiran 9). Maka keseluruhan

item yang valid tersebut penulis jadikan sebagai instrumen penelitian

yang sah. Namun peneliti tidak melakukan uji reliabilitas, karena di

dasarkan pada kesepakatan para ahli, menjelaskan bahwa setiap data

yang valid merupakan data reliabilitas.

b. Uji normalitas

Dari penghitungan data variabel X (Kompetensi Pedagogik

Guru IPS) pada lampiran berkesimpulan bahwa di dapat harga LOmbel

untuk n = 40 pada taraf signifikan 5% adalah 0, 312. Karena harga

LOllilung = 0, 225 dan LO",bel = 0, 312, maka LOhitung < LO",bel sehingga

terima Ho yang berarti data sampel kelompok variabel X berasal dari

populasi berdistribusi normal.

Dari penghitungan data variabel Y (prestasi belajar siswa) pada

lampiran, juga berkesimpulan bahwa di dapat harga LO"'bel untuk n =

40 pada taraf signifikan 5% adalah 0, 312 arena harga LOhilung = 0, 977

dan LO",bel = 0, 312, maka LOhitung > LOmbel sehingga terima Ho yang

berarti data sampel kelompok variabel X berasal dari populasi

berdistribusi

4. Upaya SMA PGRI 56 Ciputat dalam Meningkatkan Kompetensi

Guru IPS

Menurut Bapak kepala sekolah, Pak Asep Setiadi (selaku kepala

sekolah), beliau mengatakan bahwa ada beberapa langkah yang biasa

lakukan dalam upaya meningkatkan kompetensi guru, antara lain:

mengikut sertakan dalam pelatihan-pelatihan, penataran, workshop baik

yang di lakukan di dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah

selain itu juga mendukung serta memotivasi guru dalam melanjutkan

studinya dalam rangka memperdalam ilmu kependidikannya.

Hal ini terbukti dengan sering diikut sertakannya para guru dalam

Page 61: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

57

kompetensi guru, terlebih para guru IPS. Setiap ada kesempatan bagi guru

IPS mengikuti pelatihan, seminar, workshop dan lainnya, baik dari tingkat

regional, nasional bahkan sampai internasional, ini menjadi moment para

guru IPS untuk bertukar pengalaman dan silang pendapat untuk

memperkaya wacana masalah-masalah sosial terutama masalah dengan

anak didik.

Ada juga bentuk kegiatan yang dilakukan pihak sekolah sendiri

dalam meningkatkan kompetensi guru, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Mengadakan forum sharing pendapat, yang sering dilakukan dalam

setiap rapat dewan guru yang dilakukan secara demokratis

b. Mengadakan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), merupakan

pertemuan langsung bagi koordinator masing-masing mata pelajaran

maupun masing-masing guru mata pelajaran, yang biasanya

membicarakan bagaimana mata pelajaran itu mudah dicerna oleh siswa

dan apa hambatan para dalam pembelajaran.

c. Mengadakan training pembuatan RPP dan silabus, yang mana hal

tersebut diwajibkan sebelum mereka mengajar.

d. Mengundang pakar untuk melatih dan memperdalam kompetensi,

kegiatan ini biasanya diadakan gabungan dengan sekolah lain.

Kegiatan-kegiatan tersebut sangat membantu upaya peningkatan

kompetensi seorang pendidik. Adanya kegiatan tersebut dapat menjadi

wadah bagi guru untuk saling bertukar pikiran, pengalaman, dan informasi

sehingga interaksi positif yang langsung mengarah pada peningkatan

kompetensi guru, khususnya kompetensi pedagogik guru IPS dan

mengantarkan pada pencapaian prestasi belajar siswa yang labih baik.

Page 62: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

58

B. Analisa Data

Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara Kompetensi Pedagogik

Guru IPS dengan Prestasi Belajar Siswa, maka penulis mencari hubungan

antara kedua variabel yang berbeda tersebut (variabel X dan variabel V).

Adapun teknik yang penulis gunakan yaitu korelasi produk momen (product

moment cOI'elation).

_ NIXY -(IX)(IY)

rxy

- ){NIX' -(IX)'}{NIY' -(IY)'}

40xl65435 - (2309x2856)=')={4=O,=x1=34=2=4=1-=(=2=30=9""'),:=}~{4=0=x2=0=50=0~2=-=(2=8=56=)=2}

6617400 - 6594504 22896= J{5369640 - 5331481} {8200080 - 8I56736} = '.)C=38==I=59=x=4C=33=4=4

= 22896 = 22896 = 0,5629 (0,56).)1653963696 40668,95248

Dari perhitungan data-data di atas atau terlampir, diketahui bahwa

korelasi l"xy bernilai 0, 5629 dibulatkan menjadi (0, 56). Nilai tersebut dalam

bentuk angka positif dalam pengertian bahwa antara variabel X (kompetensi

pedagogik guru IPS) dan variabel Y (prestasi belajar siswa) terdapat hubungan

searah. Korelasi rxy dengan nilai seperti di atas (0, 56) yang sangat jelas,

dengan demikian juga hubungan antara variabel X (kompetensi pedagogik

guru IPS) dan variabel Y (prestasi belajar siswa) mempunyai hubungan yang

cukup signifikan. Hal ini didasarkan pada pedoman umum yang lazim

digunakan dalam memberikan interprestasi secara sederhana terhadap angka

hasil koefisien korelasi produk momen sebagai berikut:

Page 63: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

59

Tabel. 5

Interprestasi Angka Hasil Koefien Korelasi Produk Momen

0,00-0,20

0,21- 0,40

0,71- 0,90

0,91-1,00

Angka variabel X dan variabel Y memangterdapat korelasi, akan tetapi korelasi itusangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan(dianggap tidak ada korelasi antara variabel Xdan variabel Y .Natara variabel X dan variabel Y terdapatkorelasi an lemah atau cuku

Antara variabel X dan variabel Y terdapatkorelasi an kuat atau tin .Antara variabel X dan variabel Y terdapatkorelasi an san at kuat atau san at tin i

Dengan rentang nilai 0,56 maka hubungan antara variabel X

(kompetensi pedagogik guru IPS) dan variabel Y (prestasi belajar siswa)

berada pada taraf sedang atau cukup kuat, sehingga prestasi belajar siswa

dalam mata pelajaran IPS bisa dijadikan acuan dalam menilai kompetensi

pedagogik guru IPS. Sesuai dengan rentang nilai 0, 56 tersebut, bukan berarti

nilai raport siswa bisa dijadikan sebagai acuan secara mutlak (100%) terhadap

penilaian kompetensi pedagogik guru IPS, karena rentang nilai tersebut masih

berada pada taraf sedang belum pada taraf nilai maksimal. Nilai r hitung = 0,

562 dikonsultasikan pacta harga kritik "r" taraf signifikan t tabel = 0, 05 sebesar

H, 312 atau 1% sebesar H, 403 menunjukan bahwa, r hitung > t 'abel. Sesuai

dengan judul skripsi yang penulis buat ini, maka dapat dipastikan bahwa

terdapatnya hubungan yang cukup signifikan antara kompetensi pedagogik

guru IPS dengan prestasi belajar siswa.

Disisi lain juga dipahami, bahwa metode pembelajaran yang

berorientasi pacta nilai raport lebih mengarah pada penekanan terhadap siswa

untuk menjawab soal dalam suatu evaluasi belajar, tetapi lebih dari itu,

sebagai sebuah pengetahuan yang sangat menentukan pada praksis, sudah

Page 64: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

60

Melihat hasil di atas, sesuai kondisi pendidikan saat ini, maka kemampuan

guru untuk menguasai kompetensi pedagogik khususnya SMA PORI 56

Ciputat perlu disadari, bahwa penguasan kompetensi pedagogik masih

menjadi PR atau catatan tersendi1'i dalam pencapaian serta pengembangan

prestasi belajar siswa. Mengingat kompetensi pedagogik mempakan salah satu

dari empat kompetensi utama yang harus dikuasai oleh guru (pendidik).

Namun perlu juga disada1'i oleh guru selaku pendidik, tidak seharusnya

memandang hal ini sebagai suatu kemunduran, karena disada1'i p1'estasi belaja1'

yang dicapai oleh siswa dipengaruhi oleh banyak fakto1' baik sifatnya internal

maupun (dari dalam diri) maupun eksternal (dari lua1' di1'i), sebagaimana telah

dijelaskan pada bab sebelumnya.

C. Intcl'prcstasi Data

Berdasa1'kan hasil penilaian te1'sebut di atas, te1'dapat hubungan yang

cukup signifikan anta1'a kompetensi pedagogik gum IPS dengan p1'estasi

belaja1' siswa. Hal ini be1'aIti bahwa Hipotesis alternatif (Ha) dite1'ima, yang

menyatakan bahwa ada ko1'elasi positif yang cukup Imat (cukup signifikan)

anta1'a kompetensi pedagogik guru IPS dengan p1'estasi belaja1' siswa.

Sedangkan Hipotesis nol (Ho) di tolak.

Jika dilihat da1'i pe1'hitungan ko1'elasi antara kompetensi pedagogik

guru IPS dengan prestasi belaja1' siswa merupakan ko1'elasi positif be1'ada

pada taraf sedang.

Da1'i hasil analisis di atas, maka dapat dilakukan Uji Koefisien

Deterrninasi sebagai be1'ikut:

I. Uji koefisien Dete1'minasi (KD)

Rumus

KD = 1'2 X 100%

KD = Koefisien Dete1'minasi

l' = 0,5629

maka KD = (0, 5629)2 X 100%

Page 65: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

61

Maka dapat disimpulkan bahwa, kontribusi yang diberikan oleh

variabel X (kompetensi pedagogik guru IPS) terhadap variabel Y (prestasi

belajar siswa) adalah 31, 69% atau dibulatkan 32%. Namun kontribusi

selebihnya berasal dari variabellainnya.

2. Keberartian Uji t

t= ro/~ = 0,5629.J40-2 _3,46192_ 4198hltung - ,

~I_ r,/ "1- 0,3169 0,827

t'abcl = t (0,5: 38) = 2. 021

= t (0,1: 38) = 2. 704

Tabel.6

Koefisien Korelasi RxyDengan Thituag Dan Ttahel

karena th =4, 198> It = 2. 021 (2. 7(4), maka koefisien korelasi signifikan

berni/ai positif

Kesimpu/an: Dari keterangan di atas, menjelaskan bahwa hasil t hUung lebih

besar apabila didasarkan pada standar 0,5% atau pun standar 0,1 %

sebagaimana yang terdapat pada t tabel. Dengan demikian terdapat korelasi

yang signifikan antara Kompetensi Pedagogik Guru IPS dengan Prestasi

Belajar Siswa SMA PGRI 56 Ciputat Tangerang.

Page 66: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

BABV

PENUTUP

selain kompetensi

yang ikut dalam

bahwa,

lainnya

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan, maka penulis

berkesimpulan bahwa hubungan antara kompetensi pedagogik guru IPS

dengan prestasi belajar siswa SMA PGRI 56 Ciputat relatif cukup signifikan,

yakni kompetensi pedagogik guru IPS berada pada rentang skor antara 43

sampai 68. Begitu pula halnya dengan prestasi belajar siswa, dimana nilai

raport (nilai akhir semester) yang meliputi nilai terkait mata pelajaran IPS

(sejarah, ekonomi, sosiologi, PKN, dan geografi) berada pada rentang 6ll

sampai 82.

Dengan metode analisa data yang penulis gunakan yaitu korelasi

produk momen (product moment core/arion), sesuai dengan pemyataan di

atas, kompetensi pedagogokik guru IPS dengan prestasi belajar siswa temyata

mempunyai hubungan yang cukup signifikan, karena hubungan antara

keduanya berada pada nilai 0,56. Dilihat dari hasil Uji Koefisien Determinasi

juga menunjukkan hasil yang cukup signifikan, karena berada pada angka 31,

69 atau 32'X•. Tak kala penting dari Uji Keberartian (Uji t) berkesimpulan

bahwa, T hitung lebih besar dari T tabel (tl' = 4, 198> 1, = 2, (21), maka

koefisien korelasi bemilai positif.

Dengan demikian skripsi ini memperiihatkan bahwa terdapat

hubungan yang cukup signifikan (positif) antara kompetensi pedagogik guru

IPS dengan prestasi belajar siswa SMA PGRI 56 Ciputat. Hal ini juga berarti

bahwa Hipotesis alternatif (Ha) diterima, yang menyatakan bahwa ada

korelasi positif yang cukup kuat (cukup signifikan) antara kompetensi

pedagogik guru IPS dengan prestasi belajar siswa. Sedangkan Hipotesis nol

(Ho) di tolak.

Meskipun demikian penulis menyadari

pedagogik guru tentu juga ada faktor-fak1:or

Page 67: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

63

B. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan agar guru dapat

menguasai kompetensinya dengan baik dan benar demi terwujudnya sekolah

yang berkualitas, maka selayaknyalah perhatian lebih kita berikan kepada

guru, karena pekerj aan seorang guru bukan merupakan suatu pekerj aan yang

mudah, sebagaimana yang dipahami kebanyakan orang, namun perlu

diperhatikan secm·a seksama, apalagi mengingat tingginya berbagai tuntutan

yang harus dipenuhinya.

Tingginya harapan dan tuntutan yang terjadi, maka perlu adanya kerja

sarna yang baik dengan berbagai pihak terkait tentunya, sehingga dapat

memberikan kontribusi positif demi kelancaran tujuan serta harapan yang

hendak diwujudkan (dicapai) tersebut.

Terlebih saran ini penulis tujukan kepada;

I. Guru selaku tauladan utama dalam kegiatan pembelajaran, jangan merasa

puas dengan hasil analisa penelitian penulis pada bab-bab sebelumnya,

karena penulis menyadari bahwa penelitian ini hanya labih difokuskan

pada perolehan hasil (nilai) raport siswa yang belurn dibuktikan pada hasil

praktisnya, maka masih banyak lagi yang perlu dibenahi, ditingkatkan atau

dikembangkan lagi.

2. Masih banyaknya hal-hal terkait dengan kompetensi dan prestasi belajar

siswa, penulis juga menyarankan kepada pihak sekolah sebagai lembaga

yang mebawahi berbagai aktivitas disekolab maupun berbagai elemen

lainya seperti orang tua, tokob masyarakat, pemerintah, masyarakat pada

umunya yang sekiranya dapat memberikan sumbangsih sebagai wujud

tanggungjawab bersama.

3. dan tak lupa kepada, diri penulis pibadi dan para siswa yang sarna-sarna

dalam rangka menuntut ilmu, penulis menyarankan dengan basil analisa

berdasarkan penelitian skripsi tentang bllbllngan kompetensi pedagogik

guru IPS dengan prestasi belajar siswa ini dapat dijadikan sebagai

landasan evaluasi serta motivasi untuk lebih bersungguh-sungguh dan giat

Page 68: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

Abror, Abd. Rahman, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: PT. Tiara WacanaYogya,1993

Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta,1990

___' Abu, Strategi Balajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia, 1997

Anitah Wiryawan, Sri dan Noorhadi, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:Universitas Terbuka, 1998

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta:Rineka Cipta, 1998

Buchori, Mochtar, Ilmu Pendidikan dan Praktek Pendidikan dalam Renungan,Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya, 1994

Daldjoeni, Dasar-dasar IPS untuk Mahasiswa IKIP (FIKIP) dan Guru SekolahLanjutan, Bandung; Alumni, 1997

Darajat, Zakiyah, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, Jakarta:Ruhama, 1994

Hadjar, Ibnu, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan,Jakmia: PT. Grafindo Persada, 1999

Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakmia: PT. Bumi Aksara, 1995

Ketut Sukardi, Dewa, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Surabaya: UsahaNasional, 1983

Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta; Pusat Kurikulum Balitbang DepartemenPendidikan Nasional, 2002

Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002

__-:-' Menjadi Guru Profesional, (Menciptakan Pembelajaran Kreatif danMenyenangkan), Bandung: Remaj Rosda Karya, 2005

Nurdin, Muhammad, Kiat Menjadi Guru Profesional, Jogyakarta; Primashopie,2004

Nurdin, Syafruddin, Guru Profesional dan Implikasi Kurikulum, Jakarta: CiputatPress, 2002

Pidarta, Made, Perancanaa Pendidikan Partisipatori Dengan Pendekatan Sistem,Jakarta: Rineka Ciota. 2005

Page 69: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

65

Poerwadaraminta, WJS., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,1987

-----:-::-c---' WJS., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,1985

Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama/1AIN, Ilmu Pendidikan Islam,Jakarta: DEPAG RI, 1982

Purnami, Sri, Subekti, Kurikulum: Pengantar Untuk Kurikulum Kreatif danPraktek Sesuai Perkembangan, Jakarta: Guna Widya, 1995

Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1996

Roestiyah, NY. Masalah-masalah Ilmu Keguruan, Jakarta: Balai Pustaka, 1989

Rohani, Ahmad, Penjelasan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 1990

Rusyan dkk, Tabrani, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar Bandung: CY,Remaja Karya, 1989

Sahertian, Piet., Supervisi Pendidikan dalam Rangka Program in ServiceEducation, Jakarta: Rineka Cipta, 1992

Salam, Burhanuddin, Pengantar Pedagogik (dasar-dasar llmu mendidik), Jakarta:PT. Rineka Cipta, 1997

Saripudin, Konsep dan Masalah Pengajaran Ilmu Sosial di Sekolah Menengah,Jakarta: DEPDIKBUD DIRJEND DIKT1 Proyek Pengembangan LembagaTenaga Kependidikan, 1989

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: BinaAksara, 1988

___, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredil Semester, Jakarta: BumiAksara, 1991

Soekartawi, Meningkatkan Evektivilas Mengajar, Jakarta: PT. Dunia PustakaJaya, 1995

Solihatin, Eti, Raharjo, Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS,Jakarta: Bumi Aksara, 2007

Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Grafindo Persada,2005

Page 70: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

66

Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses Be/ajar Mengqjar, Bandung: Sinar Baru,1991

Sudradjat, Hari Imp/ementasi Kuriku/um Bm'basis Kompetensi: PambaharuanPendidikan da/am Undang-Undang Sirdiknas 2003

Sukmadinata, Nana Syaodih, Pengembangan Kuriku/um Teori Dam Praktek,Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005

__---,=--=-' Nana Syaodih, Pengembangan Kuriku/um, Bandung: PT, RemajaRosda Karya, 2005

Sumaatmadja, Nursid, Metodologi Pengajaran IPS, Bandung: Alumni, 1989

Sumanti dan Permana, Strategi Be/ajar Mengajar, Jakarta: DepartemenPendidikan dan Kebudayaan Proyek Pendidikan Guru dan Seko1ah Dasar

Sumamo, Wasty, Psik%gi Pendidikan, Landasan Kerja Pimpinan Pendidikan,Jakarta: Rineka Cipta, 1990

Syah, Muhibbin, Psik%gi Be/ajar, Jakarta: PT. Logos, 1999

--' Muhibbin, Psikologi Pendidikan (Suatu Pendekatan Baru), Bandung:Remaja Rosda Karya, 1996

Usman, Moh Uzer, Menjadi Guru Profesiona/, Jakarta: Remaja Rosda Karya,1997

Wahab, Abdul Aziz, Metode dan Model-model Mengajar Ilmu PengetahuanSosial(IPS), Bandung: Alfabeta, 2007

Winata Saputra, Udin, Materi dan Pembelajaran IPS SD, Universitas Terbuka,2002

Zurinal Z, Sayuti, Wahdi Ilmu Pendidikan Pengantar dan Dasar-dasarPe/aksanaan Pendidikan, Jakarta: UIN Jakarta, 2006

Page 71: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

67

Lampiran 1. Uji Coba Instrument

Tabel.7Penghitungan 1.Uji Coba lnstrumen

No. Res No. Item Validitas1 4 4 3 2 3 2 2 2 1 1 2 2 4 4 3 2 2 2 4 4 3 2 3 2 2 37 0,3608 Valid2 4 3 3 1 3 2 1 1 3 2 2 2 4 4 3 2 1 4 4 2 3 4 3 1 1 36 0,3172 Valid3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 2 2 3 3 3 2 2 3 4 4 3 2 3 3 37 0,4388 Valid4 2 3 4 3 1 3 2 3 3 4 2 3 2 2 2 2 3 1 2 3 4 3 1 3 2 30 0,2076 Tidak valid5 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 2 2 3 2 2 3 3 3 4 3 4 3 3 37 0,4013 Valid6 1 2 3 3 2 1 1 1 3 4 3 4 3 3 2 4 3 2 1 2 3 3 2 1 1 30 0,3935 Valid7 1 3 3 2 3 2 2 2 4 4 3 3 3 4 2 2 2 3 1 3 3 2 3 2 2 32 0,3877 Valid8 1 1 4 3 2 1 3 2 3 4 2 2 2 4 3 3 3 2 1 2 4 3 2 1 3 33 0,4145 Valid9 3 4 4 3 2 2 3 1 4 2 1 2 2 4 3 3 2 2 3 4 4 3 2 2 3 37 0,3717 Valid10 1 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 1 4 3 2 2 3 3 40 0,3442 Valid

11 1 3 2 2 2 3 3 3 4 4 3 2 1 2 2 3 2 3 1 3 2 2 2 3 3 29 0,3225 Valid12 2 4 4 3 3 2 3 4 3 4 3 4 2 4 3 2 2 2 2 4 4 3 3 2 3 36 0,3403 Valid

13 3 4 3 3 2 2 2 1 1 2 2 4 3 4 2 3 2 3 3 4 3 3 2 2 2 36 0,3345 Valid14 3 2 2 3 3 3 2 1 1 4 3 3 3 4 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 35 0,3681 Valid15 2 2 4 2 3 3 4 4 2 3 3 3 2 4 2 4 3 3 2 2 4 2 3 3 4 38 0,455 Valid16 3 3 2 4 3 3 3 1 2 2 1 1 3 2 2 2 3 4 3 3 2 4 3 3 3 37 0,4278 Valid--17 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 1 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 32 0,4213 Valid

~2 2 I 3 3 2 3 2 3.2 2 3~ 3 4 4 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 35 0,1868 Tidak valid

19 2 "'11 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 2 ,3 2 2 1 2 2 3 -3 3 33 0,2061 Tidak valid20 3, 2 4 4 3 2 3 3 3 2 2 2 3 4 3 4 ,2 2 3 2 4 4 3 2 3 39 0,1848 Tidak valid-21 3 4 4 3 3 2 2 1 3 3 1_.•1_ .2 I-"- 1 r-'c- 2 3 3 4 4 3 3 2 2 35 0,2058 Tidak valid-22 3 2 4 3 2 2 2 4 3 3 1 1 _ 2 4 1 3 1 2 3 2 4 3 2 2 2 31 0,3116 Valid23 2 4 3 2 2 3 2 2 3 3 2 1 4 4 3 4 2 2 2 4 3 2 2 3 2 37 0,4439 Valid24 3 4 3 3 3 2 2 2 2 3 1 1 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2 37 0,4265 Valid25 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3c2- 3 4 3 2 2 2 3 3 2 2 2 34 0,498 Valid26 3 3 4 2 3 3 2 2 2 3 3 1 3 3 3 , 2 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3727 2 2 2 2 2 3 2 1 3 2 2 1 2 3 4 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3128 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3929 2 3 2 3 4 4 3 4 2 3 2 1 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 4 4 3 3630 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 2 2 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 4 3 ~31 1 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 3 2932 1 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 1 3 3 2 3 1 3 2 2 3 2 2 3033 2 3 3 2 2 4 4 4 3 4 2 1 1 2 1 3 3 2 2 3 3 2 2 4 4 3234 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 1 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3335 4 3 2 2 1 3 3 3 2 1 1 3 2 2 3 2 2 2 4 3 2 2 1 3 3

~36 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 1 2 3 2 2 1 1 2 3 3 2 2 2 3 2 2837 2 4 3 2 3 3 3 3 2 2 1 3 2 2 2 1 2 2 2 4 3 2 3 3 3 3138 3 3 2 2 3 2 2 2 4 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2_1~39 2 2 3 4 4 3 2 4 3 3 1 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 4 4 3 2 35__

40 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 35

2584 I96 114 119 105 103 104 102 96 108 '10 83 88 'DO 118 104 '" BB 95 00 '" ," 105 'DO I'M 1021 136\ I

Tabel uji coba instrument di atas. memperlihatkan bahwa. terdapat lima

item soal yang tidak memenuhi syarat (tidak valid). karena hasil akhir perhitungan

product momentnya tidak mencapai angka standar yang terdapat pada t tabel (0,

312)

Page 72: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

Tabel.8Penghitungan 2. U,ji Instrument

~~2 4 36 16 1296 1443 3 37 9 1369 __:t1.L4 2 30 4 900 605 3 37 9 1369 1116 1 30 1 900 307 1 32 1 1024 328 1 33 1 1089 339 3 37 9 1369 11110 1 40 1 1600 4011 1 29 1 841 2912 2 36 4 1296 72-13 3 36 9 1296 10814 3 35 9 1225 10515 2 38 4 1444 7616 3 37 9 1369 11117 2 32 4 1025 6418 2 35 4 1225 7019 2 33 4 1089 6620 3 39 9 1521 11721 3 35 9 1225 10522 3 31 9 961 9323 2 37 4 1369 7424 3 37 9 1369 111-25 2 34 4 1156 6826 3 37 9 1369 11127 2 31 4 961 6228 3 39 9 1521 11729 2 36 4 1296 7230 3 38 9 1444 114-31 1 29 1 1521 2932 1 30 1 900 3033 2 32 4 1024 64-- - -

34 3 33 9 1089 99._. - ....

35 4 31 16 961 12436 3 28 9 784 8437 2 31 4 961 6238 3 31 9 961 9339 2 35 4 1225 7040 3 35 9 1225 105

96 1369 260 47938 3325

68

Page 73: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

69

Penghitungan validitas instrument ini, penulis menggunakan rumusproduct mement, sebagaimana yang diperlihatkan pada lampiran dibawah inisebagai perwakilan dari penghitungan jumlah item yang penulis pergunakan.

rxy

= ~{NIX' -(IX)'}{NIY' -(IY)'}

=-;====4;;;0;;x;;33;:2::;5=-~(;,9;;6x;;I;;3;;69~)~==~{40x260 - (96)'} {40x47938 - (l369)'}

133000 -131424 1576= =~{I0400-9216}{1917520-1874161} .,)1184x43359

= 1576 = 1576 = °3608.,)51337056 7164,98820 '

Page 74: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

Lampiran 2. Skor Dasar Variabel X dan Variabel Y Penelitian

Tabel.9Skor Dasar Variabel X dan Variabel Y Penelitian

70

I 3 3 2 3 4 4 4 3 3 2 4 1 3 3 2 4 4 4 3 2 612 4 3 4 3 3 2 1 4 3 4 3 3 2 2 4 1 3 4 3 2 513 3 2 4 3 4 3 3 3 2 2 I 4 3 4 4 3 2 2 3 3 57-4 4 3 3 3 2 3 4 1 3 2 2 4 4 4 3 4 4 3 2 2 605 3 3 3 4 3 2 I I 3 2 1 4 3 3 4 3 3 4 2 1 686 3 4 3 3 2 2 2 2 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 1 557 2 3 3 3 2 1 1 I 4 3 2 1 I 3 3 4 4 4 3 1 628 1 4 4 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 4 1 3 4 2 4 559 3 2 3 3 4 4 2 2 I 3 3 4 3 2 2 3 I 4 4 1 5510 2 3 3 4 4 2 3 3 2 3 4 4 2 2 2 I I 2 2 2 68II 3 3 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 I I 1 I 3 2 1 5212 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 2 2 3 4 1 2 1 3 3 3 5713 3 3 4 2 3 3 4 4 3 3 4 3 2 2 I 3 3 4 4 3 5914 4 3 3 4 2 2 3 2 4 4 3 3 4 3 2 3 3 2 2 2 58

I--15 4 3 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 5616 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2 1 53.- r-;-~I-~ r2- 2 2 2 3 4 4 3 1 3 3 r-i-- 4 3 3 2 3 4 58

18 4 3 4 4 3 3 4 4 3 2 2 3 2 2 3 4 4 3 2 1 6519 3 2 3 3 4 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 4620 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 3 2 2 1 3 I 3 5921 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 2 2 2 3 2 3 2 1 4 1 5822 3 2 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 2 2 3 3 4 4923 2 2 3 4 3 3 4 I 1 3 4 3 2 3 4 4 3 3 3 4 5924 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 2 2 1 3 3 4 4 3 3 4 6025 3 3 3 4 4 4 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 4 3 2 3 6226 2 3 3 4 3 4 4 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 4 2 2 5727 3 4 3 3 2 2 3 2 1 I 1 3 2 2 1 1 3 4 3 2 5228 3 3 3 4 3 2 3 4 2 3 3 4 3 3 2 2 4 3 3 3 60-29 2 2 3 3 2 2 3 4 3 2 3 4 3 2 2 3 4 3 3 3 6030 3 3 3 2 I 1 3 3 4 4 4 3 I 4 3 3 2 3 3 2 5331 4 2 3 2 2 3 2

,3 4 3 3 4 3 3 4 1 3 2 3 68-,

32 3 4 4 3 3 2 2 2 2 2 4 4 4 3 2 2 1 3 3 2 6133 3 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 2 1 3 3 2 I 3 3 2 52--.._- -34 2 2 3 3 +4 3 3 I~ 2 2 4 4 3 2 2 I I 2 2 -~.._,- ..

35 4 3 2,

2 2 I 4 3 4 4 4 3 3 4-~

3 2 .~ 5L-, ..._.36 4 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 " 4 4 4 6037 2 2 4 4 4 4 3 2 3

,2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 60"

38 4 4 4 3 3 2 2 2 3 4 3 4 3 4 4 4 _i... 4 3 4 58--39 3 4 3 4 4 3 3 4 2 2 1 3 I 3 4 4 3 3 4 4 62dO 0 1 0 1 " " ,I 1 1 0 0 0 1 , 0 , ,

", , "'

Page 75: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

Tabe!. 10

Skor Variabel Kompeteusi Pedagogil{ Gum IPS (X)

1 Abu bakar ali I L 612 Ade resti pan i I P 51

c-L- Ade ridwan I L 574 Ani marlinda I P 605 Darmono I L 686 Deden darmawan I L 55 -----7 Delli wildaniati I P 62 ---8 Ikbalnllrsukma I L 559 Khairi wijaya I L 5510 Khairul fahmi I L 5811 Meka novalia I P 5212 Natanael I L 5713 Nurdin I L 5914 Puii rahavu I P 5815 Putika Sari H I P 5616 Rizkv bavhaqi I P 5317 Siti hajar I P 5818 TODik hidavat I L 6519 Lisdo S I P 4620 Yunike Pennata I P 5921 Agus II L 5822 Amalia II P 4923 Ativah II P 5924 AseD iana II L 6025 Budianto II L 6226 Dede su lastari II L 5727 Devi oktaviana II P 5228 Fitria desi II P 6029 Irma wati II P 60 ---30 Jaelani II L 5331 Siti zahrah II P 6832 Sri melinda II P 6133 Dede kurniawan II L 5234 Ftriyani II P 5235 Melati apriani II P 5536 Indrawijaya II L 6037 Puput wulandari II P 6038 Siti fatimah II P 5839 Sadam Husen II L 62 --40 Yati oktaviani II P 56-

Jumlah 40 2309

7I

Page 76: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

Nilai Rapor! Siswa Kelas 1dan" SMA PGRI 56 Cipulal

72

0 SEJARAH EKONOMI GEOGRAFI PKN SOSrOLOGI1 74 70 67 82 79, 70 70 65 75 70

l 70 73 67 78 621 65 70 70 77 76; 80 81 78 85 84; 66 68 68 73 677 67 67 69 74 67,

78 80 79 82 81,I 65 67 65 68 650 72 73 73 78 78

1 71 68 75 75 72

2 70 78 73 78 76; 68 72 67 73 701 68 74 68 75 73

; 64 70 70 69 67, 64 68 63 67 64, 66 65 67 68 65: 80 82 75 75 78, 60 62 58 60 60, 69 73 69 77 75

71 68 70 75 6766 70 71 73 7073 69 70 75 75-77 75 72 76 7574 73 78 76 7480 81 78 82 79

70 65 67 74 6567 69 72 76 7478 74 73 77 77

67 70 68 71 6678 80 76 79 7579 80 74 78 7968 73 72 75 72

66 70 68 72 6567 69 73 73 6869 68 70 72 7158 60 59 63 6072 69 70 71 6880 75 75 80 75

~ 60 /"60 58 "0 ~o, -

Page 77: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

Tabel II.Nilai Raport Siswa yang Di,jadikan Responden

73

NO SEJARAH EKONOMI GEOGRAF PKN SOSIOLOGI IPS

I 74 70 67 82 79 75

2 70 70 65 75 70 70

3 70 73 67 78 62 704 65 70 70 77 76 72

5 80 81 78 85 84 826 66 68 68 73 67 68

7 67 67 69 74 67 69

8 78 80 79 82 81 80

9 65 67 65 68 65 66

10 72 73 73 78 78 75

II 71 68 75 75 72 72

12 70 78 73 78 76 75

13 68 72 67 73 70 7014 68 74 68 75 73 72

15 64 70 70 69 67 68

16 64 68 63 67 64 65

17 66 65 67 68 65 6618 80 82 75 75 78 7819 60 62 58 60 60 60

20 69 73 69 77 75 73

21 71 68 70 75 67 70

22 66 70 71 73 70 70

23 73 69 70 75 75 7324 77 75 72 76 75 75

25 74 73 78 76 74 75

26 80 81 78 82 79 80

27 70 65 67 74 65 68

28 67 69 72 76 74 72

29 78 74 73 77 77 76

30 67 70 68 71 66 68

31 78 80 76 79 75 78

32 79 80 74 78 79 78

33 68 73 72 75 72 72

34 66 70 68 72 65 68

35 67 69 73 73 68 70

36 69 68 70 72 71 70

37 58 60 59 63 60 6038 72 69 70 71 68 70

39 80 75 75 80 75 77-

Page 78: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

Tabcl.12

Prcstasi Bclajar IPS Siswa

--2 Ade resti pani I P 703 Ade ridwan I L 704 Ani marlinda I P 725 Darmono I L 826 Deden darmawan 1 L 687 Delli wiIdaniati I P 698 Ikbal nursukma I L 809 Khairi wijava I L 6610 Khairul fahmi I L 7511 Meka novalia I P 72- -12 Natanael I L 7513 Nurdin I

----c.70L-

14 Puji rahayu I P 7215 Putika sari hera wati I P 6816 Rizkv bayhaqi I P 6517 Siti hajar I P 6618 Topik hidayat I L 7819 Lisdo simatupang I P 6020 Yunike permata sari I P 73

Agus-

21 II L 7022 Amalia II P 7023 Ativah II P 7324 Asep jana II L 7525 Budianto II L 7526 Dede sulastari II L 80

Devi oktaviana II 68--

27 P28 Fitria desi II P 7229 Irma wati II P 76-30 Jaelani II L 6831 Siti zahrah II P 7832 Sri mel inda II P 78-33 Dede kurniawan II L 7234 Ftrivani II P 6835 Melati apriani II P 7036 Indrawiiaya II L 7037 Puput wulandari II P 6038 Siti fatimah II P 7039 Sadam Husen II L 7740 Yati oktaviani II P 60

Jllmlah 40 IY=2856

74

Page 79: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

Lampiran 3. Rangkuman Skor Variabel X dan Variabel YTabe!. 13

Koefisien korelasi antara Kompetensi Pedagogik Gum IPS (X) danPrestasi Belajar Siswa (Y)

75

1 1 61 75 4575 3721 56252 2 51 70 3570 2601 49003 0 57 70 3990 3249 4900J

4 4 60 72 4320 3600 51845 5 68 82 5576 4624 67246 6 55 68 3740 3025 46247 7 62 69 4278 3844 47618 8 55 80 4400 3025 64009 9 55 66 3630 3025 435610 10 68 75 5100 4624 562511 11 52 72 3744 2704 518412 12 57 75 4275 3249 5625--l3 13 59 70 4130 3481 4900

---~--

14 14 58 72 4176 3364 51841--- --~

15 15 56 68 3808 3136 4624'16- 16 53 65 3445 2809 422517 17 58 66 3828 3364 435618 18 65 78 5070 4225 608419 19 46 60 2760 2116 360020 20 59 73 4307 3481 532921 21 58 70 4060 3364 490022 22 49 70 3430 2401 490023 23 59 73 4307 3481 532924 24 60 75 4500 3600 562525 25 62 75 4650 3844 562526 26 57 80 4560 3249 640027 27 52 68 3536 2704 462428 28 60 72 4320 3600 5184

-~--

29 29 60 76 4560 3600 5776.._.30 30 __5L____ 68 3604 2809 4624--- --~------ -~_.,--~~

31 31 68 78 5304 4624 608432 00 61

1----78 4758 3721 6084J~ -

33 33 52 72 3744 2704 518434 34 52 68 3536 2704 4624-35 35 55 70 3850 3025 490036 36 60 70 4200 3600 490037 37 60 60 3600 3600 360038 38 58 70 4060 3364 490039 39 62 77 4774 3844 592940 40 56 60 3360 3136 3600

........ ~" , , -,

Page 80: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

76

Lampirall 4. Pellgltitllllgall Dasal' Hasil Pellelitiall

A. Data Deskr'ipsi Variabel (X) dan Variabel (Y)

TabeI. 14

Rangkuman Data Deskriptif dan Implementasi Sturges

1. Skor terendah 46 602. Skor tertinggi 68 823. Rentang(Ran e) 22 224. Banyak Kelas (K) 6 65. Panjang Kelas(P) 4 46. Rerata(Mean) 57,72 71,4

J--::'-t7:'~::...":~?'----+-----=;.;,.'--':::-::--I------='-:::-::----j7 Median (Me) 60,433 72. 35

1,46

8 Modus (Mo) 60,629 68,3

9 Standar Deviasi (SD) 4,9410. Varian/simpangan (s) 24.46 2,14

I. Data Statistil, Kompetensi Pedagogik Guru IPS SMA PGRI 56

= 68 - 46 = 22= 1 + 3, 3 log n = I + 3, 3 log 40= 1 + 3, 3 (1,6) = 1+ 5, 28 = 6, 28

(P) = Rg = 22 = 3 66 - 4K 6 '

LX2 = 131579 n = 40

e. Panjang Kelas

f. LX = 2309

Ciputat Adalah Sebagai Berikut:

a. Skor terendah = 46b. Skor tertinggi = 68c. Range (Rg)d. Banyak Kelas(K)

TabeI. 15Distribusi Frekuensi Val'iabel X

46-49 47.5 2 5%50-53 51,5 7 17,5%54-57 55,5 9 22,5%58 -61 59,5 15 37,5%62-65 63,5 4 10%66-69 67,5 3 7,5%

Page 81: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

77

2. Data Deskripsi Perhitungan Reliabelitas dan Validitas Variabel X

= 24, 460

Simpangan (S)

a. Menentukan nilai rerata Variabel X

Rerata (X) = 2:.Y = 2309 = 57 72n 40 '

Menentukan Nilai Menentukan Simpangan dan Standart Oeviasi(SO)nU' - (U)' 40x134241- (2309)'

n(n-1) 40(40 -1)

5369640 - 5331481=

1560

Standar Oeviasi (SO) = .fS = ~24,260 = 4, 49

b. Menentukan Modus

Modus (Mo)b 9

= b+p( , ) = 57,5+4(9+4)=60,27b, +b,

c. Menentukan Median

Median (Me) = b + ]?( Il2n - F) = 57,5 + 4( 20 - 9) = 60 433f 15'

TabeI. 16

Vji Normalitas Data Kompetensi Pedagogik Guru IPS

46 0,18 0, 025 0,15549 -1,76 0,23 0,05 0,1851 3 -1,36 0, 30 0,075 0,22552 7 -1, 15 0,33 0,175 0, 15553 9 -0,95 0,37 0,225 0, 14555 14 13 -0,55 0,44 0,325 0,11556 2 15 -0.34 0,49 O,~ 0,11557 3 18 -0, 14 0.51 0,45 0,0658 4 22 0, 05 0,61 0,555 0,0659 3 25 0,25 0,59 0,625 0,03560 6 31 0,46 0,64 0,775 0, 13561 2 33 0, 66 0,66 0, 825 0,16562 3 36 0, 86 0, 70 0, 9 0,265 37 1,47 0, 79 0, 925 0, 13568 3 40 2,08 0, 87 I 0,13

2309 40

If =40 I fx = 2309 X = 57,72 S = 24, 46

X. - y 41i - ';7 7?

Page 82: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

78

Kemudian besar peluang untuk nilai Z; berdasarkan tabel Z;, sebut

dengan F (Z;) dengan aturan:

Jika Z > 0, maIm F (Z;) = 0, 5 + nilai tabel

Jika Z < 0, maka F (Z,) = 0,5 - nilai tabel

Karena nilai Z, = -2, 61 < 0, maka F (Z,) = 0, 5 - nilai tabel sehingga; F

(Z,) = 0,5 - 0,3186 = 0,18

Untuk menentukan S (Z,) dengan frekuansi kumulatif = I dan n =

40 maIm:

S(Z,) = fi'ekuensikumulati{ _I = 0,025n 40

IF(Z,) - S(Z,)I = 10,18 - 0,0251 = 0,155

Untuk menentukan nilai Lo adalah dengan mengambil nilai

terbesar dari harga-harga mutlak yang ada, yaitu Lo = 0, 225 kemudian

bandingkan LOIHtllng dengan LO'abcl yang diambil dari tabel harga uji kritis

distribusi. Dari tabel dapat harga LO'abcl untuk n = 40 pada taraf signifikan

5% alah 0, 312. Karena harga LOb;tllng =0, 225 dan Lo tabcl = 0, 312, maka

LOtt;tllng < Lotabc, sehingga terima Ho yang berarti data sampel kelompok

variabel X berasal dari populasi berdistribusi normal.

3. Data Statistil, Prestasi Belajar Siswa SMA PGRI 56 Ciputat

Data statistik hasil penelitian tentang Prestasi Belajar Siswa IPS SMA

PORI 56 Ciputat Tangerang adalah sebagai berikut:

1. Skor terendah =60

2. Skor tertinggi = 82

3. Range (Rg) = 82 - 60 = 22

4. Banyak Kelas (K) = I + 3, 3 log n = I + 3, 3 log 40

5. Panjang Kelas

= I + 3, 3 (1,6) = 6, 28 - 6

(P) = Rg = 22 = 3 66 - 4K 6 '

6. IY = 2856 IX2 =205002 n =40

Page 83: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

Rerata

79

TabeI. 17

Distribusi Fekuensi Val"iabel Y

1---'6,,-,0,--_6=3='--1---'~-=.6"-,L:...:5c----j__.__~3::--~t-~~------=7:,:,5:-:0;'::,;o ~---I64 - 67 65, 5 ~-=3=--~I---'~~_?.,§::...:..o;',,-o~----j

68 - 71 69.5 14 35%72 - 75 73. 5 12 30%76 - 79 77, 5 5 12,5%80-83 81,5 3 7,5%

Jumlah N= 40 100%

4. Data Deskripsi Perhitungan Reliabelitas dan Validitas Variabel Y

a. Menentukan nilai rerata Variabel Y

= LX = 285~ = 71 411 40 '

b. Menentukan Nilai Menentukan Simpangan dan Standart Deviasi(SD)

Simpangan (S)I12:Y' - (2:Y)'=~~~~-

11(11-1)

40x205002 - (2856) ,

40(40 -I)

8160080 - 8156736

1560

= 3344 =2,141560

Standar Deviasi (SD) = .JS = .)2,14 = 1,46

c. Menentukan Modus

Modus (Mo)

d. Menentukan Median

Median (Me)

b 3=b + p( , ) =67,5 + 4(~-) =68, 3

b, + b, 3 + 12

1/ 211 - F 20 - 3= b + p(~-~) = 67.5 + 4(---) =72,3

.f 14

Page 84: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

81

signifikan 5% adalah 0, 312 arena harga L01d'uug = 0, 977 dan LO,abcl = 0,

312, maka LOhl'ung > LO'abcl sehingga terima Ho yang berarti data sampel

kelompok variabel X berasal dari populasi berdistribusi normal.

B. Menghitung Koefisien Korelasi antara X dengan Y

I. Korelasi antm'a variabel X danY dengan rumus product moment

NIXY - (IX)(IY)

40xl65435 - (2309x2856)=-,================~{40xI34241-(2309)2} {40x205002 - (2856)2}

6617400 - 6594504 22896

= ~{5369640 - 5331481}{8200080 - 8156736} = ~-JC'38"':1=:'59""'x=C'4':C33"':4=C4

= 22896 = 22896 = 0,5629 (0,56)-J1653963696 40668.95248

2. Uji Koefisien Determinasi

Rumus:

KD=r2 XIOO%

KD = Koefisien Determinasi

r = 0, 5629

maka KD = (0, 5629)2 X 100% = 0, 3169 X 100% = 3 I. 69%

Dapat disimpulkan bahwa, kontribusi dari variabel X (Kompetensi

Pedagogik Guru IPS) terhadap variabelY (Prestasi Belajar Siswa) adalah

31, 69'X, (32%)

Maim dapat disimpulkan bahwa, kontribusi yang diberikan oleh

variabel X (kompetensi pedagogik guru IPS) terhadap variabel Y (prestasi

belajar siswa) adalah 31, 69% atau dibulatkan 32%. Namun kontribusi

selebihnya berasal dari variabellainnya.

I. Keberartian Uji t

=r(y~

~1_r(,.2

0,5629.J40=2

~I- 0,3169

3,46192=-----0,827

4,198

Page 85: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

82

= t (0,1:38) = 2,704

Tabel. 19

Koefisien Korelasi Rxy Dengan Thitnng Dan T,abcl

karena th = 4, 198 > t, = 2. 021 (2. 704), maka koefisien korelasi signifikan

bernilai positif

Kesimpulan: Dari keterangan di atas. menjelaskan bahwa hasil t hitnng lebih

besar apabila didasarkan pada standar 0,5% atau pun standar 0,1 %

sebagaimana yang terdapat pada t lahcL Dengan demikian terdapat korelasi

yang sigllifikan antara Kompetensi Pedagogik Guru IPS dengall Prestasi

Belajar Siswa SMA PGRI 56 Ciputat Tangerang.

Page 86: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

83

Lampiran 8 Tabel Statistic dan Nilai Kritis Distribusi

Tabe!. 20Statistik Nilai - Nilai r Product Moment

-_.

NO Taraf Signifikan N Taraf SignifikanN

Taraf Signifikan5% 1% 5% 1% 5% 1%.

3 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,3454 0,950 0,990 28 0,374 0.478 60 0,254 0,330

5 0,878 0,959 29 0,367 0,470 65 0,244 0,317

6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,306

7 0,754 0,874 31 0,355 0.456 75 0,227 0,296

8 0,707 0,834 32 0,349 0,449 80 0,220 0,286

9 0,666 0,789 33 0,344 0,442 85 0,213 0,278

10 0,63) 0,765 34 0,339 0.436 90 0,207 0,270

11 0,602 0,735 35 0,334 0.430 95 0,202 0,263

12 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,256

13 0,553 0,684 37 0,325 0,418 125 0,176 0,230

14 0,532 0,661 38 0,320 0,413 150 0,159 0,210

15 0,514 0,641 39 0,316 0,408 175 0,148 0,194

16 0,497 0,623 40 200 0,138 00,181

17 0,482 0,606 41 0,308 0,398 300 0,113 0,148

18 0,468 0,590 42 0,304 0,393 400 0,098 0,128

19 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,115

20 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105

..

21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 -.2QO 0,074 0,097.

22 0,423 0,53) 46 0,291 0,376 800 0,070 0,091.

23 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086--

24 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,081.

25 0,396 0,505 49 0,281 0,364

26 0,388 0,496 50 0,279 0,361 --

Sumber: Sugiono, Statistika Untuk Penelitian. Bandung, (Alfabeta, 2004) h. 288.

Page 87: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

TabeI. 21Nilai Kritis Distribusi t

84

1 1.000 3.078 6.314 12.706 31.821 63.657..

2 0.816 1.886 2.920 4.303 6.965 9.925...

3 0.765 1.638 2.353 3.182 4.541 5.4814 0.741 1.533 2.132 2.776 3.747 4.6045 0.727 1.476 2.015 2.571 3.365 4.0326 0.718 1.440 1.943 2.447 3.143 3.707.

7 0.711 1.415 1.895 2.365 2.998 3.4998 0.706 1.397 1.860 2.306 2.896 3.3559 0.703 1.383 1.833 2.262 2.821 3.25010 0.700 1.372 1.812 2.228 2.764 3.16911 0.697 1.363 1.796 2.201 2.718 3.10612 0.695 1.356 1.782 2.179 2.681 3.05513 0.694 1.350 1.771 2.160 2.650 3.01214 0.692 1.345 1.761 2.145 2.624 2.97715 0.691 1.341 1.753 2.132 2.602 2.94716 0.690 1.337 1.746 2.120 2.583 2.921.

17 0.689 1.333 1.740 2.110 2.567 2.89818 0.688 1.330 1.734 2.101 2.552 2.878--19 0.688 1.328 1.729 2.093 2.539 2.86120 0.687 1.325 1.725 2.086 2.528 2.84521 0.686 1.323 1. 721 2.080 2.518 2.83122 0.686 1.321 1.717 2.074 2.508 2.81923 0.685 1.319 1.714 2.069 2.500 2.80724 0.685 1.318 1.711 2.064 2.492 2.79725 0.684 1.316 1.708 2.060 2.485 2.78726 0.684 1.315 1.706 2.056 2.479 2.77927 0.684 1.314 1.703 2.052 2.473 277128 0.683 1.313 1.701 2.048 2.467 2.76329 0.683 1.311 1.699 2.045 2.462 2.75630 0.683 1.310 1.697 2.042 2.457 2.75040 0.681 1.303 1.684 2.423.. .--

r-'i.39060 0.679 1.296 1.671 2.000 2.660120 0.677 1.289 1.658 1.980 2.358 2.617a 0.674 1.282 1.645 1.960 2.326 2.576

Sumber: Sudjana, Metoda Statistika.Bandung, (Tarsito, 1996), h. 491

Page 88: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

Lampirall 6. Berkas Pellelitiall

PEDOMAN ANGKET/QUESIONER

Petunjuk Pengisian:1. Mulailah dengan membaca basmalah sebelum menjawab pertanyaan di bawah ini!2. Berilah tanda ceklis ( ~) pada alternativ jawaban yang dianggap benar.3. Keterangan: SS = Selalu, S = Sering, KK = Kadang-Kadang, dan TP = Tidak

Pernah4. Isilah identitas anda di bawah ini dengan benar, dan angket ini tidak ada

pengaruhnya terhadap nilai Anda5. Akhirilah dengan membaca hamdalah setelah menjawab pertanyaan yang telah

selesaikan!NamaKelasJenis kelamin : LIP

Kompetensi Pedagogik Guru IPSSMA PGRI 56 Ciputat

I. Apakah Bapak/Ibu guru IrS yang mengajar anda, meiDelaskan mengenai persiapandan merumuskan perencanaan pembelajaran sebelum kegiatan pembelajarandilangsungkan?a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

2. Apakah BapakfIbu guru IPS yang mengajar anda, menanyakan tentang materi yangakan dipelajari pada tiap kali pertemuan?a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

3. Apakah BapakfIbu guru IPS anda membawa alat atau media pembelajaran kesekolah sesuai jadwal pelajaran yang akan di ajarkana. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

4. Apakah BapakfIbu guru IPS anda memanfataatkan media atau ala! pembelajaranyang tersedia di kelas ?a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

5. Materi pelajaran yang diajarkan Bapak Ilbu guru IPS anda, sesuai dengan buku,silabus serta kurikulum yang berlaku dan selayaknya anda dapatkan saat ini?a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

6. Apakah materi yang diajarkan oleh guru IPS anda, mengalami tumpang tindih,sehingga anda merasa tidak adanya perkembangan yang terjadi bahkan kejenuhandan kebosanan seakan meliputi anda selalu?a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

7. Apakah BapakfIbu guru IPS anda, menata dan mengatur tempat duduk siswa sesuaikondisi dan materi yang dipelajari.a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

8. Apakah BapakfIbu guru IPS anda, membagi anda dalam kelompok-kelompok materibelajar?

Page 89: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah9. Dalam berinteraksi, apakah Bapak/lbu guru anda, menggunakan tutur kata, bahasa

yang sopan, terpola dan sesuai dengan pembicaraan yang dilakukan dengan siswa,sehingga siswa merasa termotivasi dan lebih bersemangat?a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

10. Apakah Bapak/lbu guru IPS memberikan tanggapan dan kesempatan kepada siswauntuk menyampaikan pendapat atau argumentasinya dalam setiap berkomunikasi?a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

11. Apakah Bapak/Ibu guru IPS anda, clapat menguasai materi pelajaran dengan baik danbenar, sehingga mereka menyampaikan ke anda dengan baik pula atau tampak lebihpercaya diri?a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

12. Apakah materi pelajaran yang disampaikan Bapak/Ibu guru IPS Anda, tertata denganbaik, sehingga anda merasa lebih mudah memahaminya?a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

13. Apakah guru memberi arahan atau bimbingan kepada anda, agar belajar lebih giatdan bersungguh seperti, mengulang pelajaran (membaca buku) disekolahldirumah?a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

14. Apakah Bapak/Ibu guru IPS anda, dalam menyampaikan materi pelajaran tampakceria dan suka berhumor sewajarnya sesuai kondisi seperti, dalam menerangkanceritra?a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

15. Apakah Bapak/Ibu guru IPS anda, dalam menyampaikan materi pelajaran denganberceramah didepan kelas?a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

16. Apakah Bapak/Ibu guru IPS anda, tidak hanya menggunakan satu alat, media atausumber buku wajib saja, tetapi juga menggunakan sumber dari internet, majalah,OHP atau gamabar-gambar yang relevan lainnya?a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

17. Apakah Bapak/Ibu guru IPS anda, dapat menggunakan media atau alat pembelajaranyang tersedia atau hasil karya sendiri secara optimal dan sebaik mungkin?a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

18. Soal ulangan baik harian maupun ulangan umum yang diberikan guru IPS kepadaanda, apakah soalnya mudah dipahami atau relevan dengan yang telah dipelajarisebelumnya?a. Selah! b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

19. Apakah Bapak/Ibu guru IPS anda, memberikan soal ulangan dalam bentuk pilihanganda saja?a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pemah

20. Apakah Bapak/Ibu guru IPS anda, melakukan penilaian terhadap hasil tugas,ulangan atau ujian yang siswa lakukan, dan mengembalikan hasilnya kepada siswa,serta melakukan remedial terhadap nilai siswajika belum mencapai standar?a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. ticlak pernah

Page 90: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

NomorLampiranHal

Jakarta, 4 April 2007

Istimewa ~I (satu) Bundel Proposal ~

Pengajuan Proposal Skripsi ~ .

Kepada Yth: 4 j)..~~ ,fKetua Jurusan Pendidikan (Tadris) IPSFakultas IImu Tarbiyah Dan Keguruau 0-DIN Syarif Hidayatullah Jakarta ~~'71~·. ~ ~ r-

Di- ;- <

Tempat fCe. . JUv. Kv..;. {<Assalamu 'alaikum Wr. WbSalam sejahtera saya sampaikan, semoga Bapak selalu dalam !indunganAllah SWT dan selalu diberikan kemudahan lahir batin dalammenjalankan aktivitas duniawi dan ukhrawi. Amin Ya Rabbal 'alamin.Selanjutnya saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah:Nama Dry MuharmaNIM 103015027270Jur I Smt Pendidikan (Tadris) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)NlIProgram SI

Bermaksud mengajukan Proposal Skripsi berjudul : "Hubungan AntaraKompetensi Pedagogik Guru IPS Dengan Prestasi Balajar Siswa DiSMA PGRI 56 Ciputat-Tangerang". Sebagai bahan pertimbangan, sayalampirkan :I. Out Line2. BAB I, BAB lI, BAB III3. Daftar Pustaka SementaraDemikianlah surat permohonan ini saya sampaikan, atas perhatian dankebijaksanaan Bapak saya ucapkan terima kasih.Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.

DryNIM. 103015027270

Mengetahui,

O"e"Pomb~!"r~mik

--;;::j::z~~NIP. 050 046 643

Dosen Se

~Drs. H. Nurochim, MMNIP. 050 046 643

Page 91: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UHllda Nomor 95, Ciputat 15412, Indonesia

Telp. : (62~21) 7443328. 7401925. Fax. (62·21) 74433:

Email: [email protected]

NomorLamp.H a I

: ET/TL.02.I/IV 12007: Abstraksi/Outline: BIMBINGAN SKRIPSI

Kcpada Yth.Prof Dr. Dede Rosyada, MAPembimbing SkripsiFakultas IJlllu Tarbiyah dan Kcguru1JnUIN Syarif HidayatullahJakarta.

Jakarta, 26 April 2007

Assalamu 'alaikum lvr. wb.

Dengan ini diharapkan kescdiaan SaLldara ulltuk lllenjadi Pcmbimbing l/JI(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:

Nama

NIM

Jurusan

Semester

Dry Muharma

1030 15027270

Pendidikan IPS

VIII

Judul Skripsi Hubungan antara kompetcnsi pedagogil, Guru IPSdengan prestasi belajar Siswa di SMA PGRI 56 eiputatTangerang.

Judul tcrsebut telal1 disetujui olel1 Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 24 April2007 dengan abstrakloutline sebagaimana terlampir. Meskipun demikian Pembimbingberhak unlUk mengubah j udul tersebut bila di pandang tidak Ikurang sesuai.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapatdiperpanjang selama 6 bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan .

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

JtVassalamu 'alaikum H',.. wh.a.n. Dekan

Tembusan:I. Dekan FITK2. Ketua Jurusan ybs.3.MahasiswaYbs

Page 92: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

1;\IHJa NOInor 95, Clfltltat 15412, lndollcsiil-

DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

TcJp : (62-21) 7443J2g. 7401925. Fax. (62-211 ].I'l) J

Email : [email protected]

NomorLampHal

: ETrrL.02.2/IX/2007: Abslrak/Oulline: Permohonan Izin Pcnclitian

Jakarta, 24 September 2007

Kepada Yth:Kepala SMA PGRI 50 Ciptltat

/lssa!mnu 'alaikum WI'. who

Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Nama Dry Muharma

NIM 103015027270

.I urusan I'endidikan IPS

VIIISemester

JlIdlil Skripsi ]-Jubungan antara kompetensi pedagogik Guru IPSdengan prestasi belajar Siswa di SMA PGRI 56 CiputatTangerang.

adalah benar mahasiswa Fakultas f1mu Tarbiyah dan [(cguruan UIN Jakarta yangsedang menyuslin skripsi, dan akan mengadakan penelitian di instansi/sekolah yangSaudara pimrin.

Untuk itu kami mohon Saudara dapat mcngizinkan mahasiswa tersebut melaksanakanpenelitian dimaksud.

Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan (erima kasih.

Wasso!al11u 'a!aiklll'l1 W", wb.

Tembusan:1. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Al<ademik3. Mahasiswa yang bersangkutan

Page 93: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

YAYASAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN(YPLP-PGRI) KABUPATEN TANGERANG

SMA PGRI 56 CIPUTATSTATUS: TERAKREDITASI 'A' No.03/BAS/MNNI/2006

JL. PENDIDIKAN NO. 30 CIPUTAT-TANGERANG TELP. 7409808 POS. 15411

SURAT KETERANGANNo. 135/1V/6/M.2007

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) PGRI

56 Ciputat Kabupaten Tangerang Propinsi Banten, menerangakan bahwa:

Nama

NIM

Status

Jurusan

Falkutas

: DRY MUHARMA

: 103015027270

: Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

: Pendidikan (Tadl'is) IPS

: IImu Tarbiyah dan Kegul'uan

Telah mengadakan wawancara dan Penelitian di SMA PGRI 56 Ciputat pada

tanggal 1 Juni sampai dengan 5 Juni 2007 guna rnemperoleh data untuk bahan

penulisan skripsi yang berjudul "Hubungan antara Kompetensi Pedagogik

Guru IPS dengan Prestasi Belajal' Siswa di SMA PGRI 56 Ciputat".

Demikianlah surat keterangan ini kami buat dengan sebenarnya untuk diketahui

dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Page 94: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

YAYASAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN(YPLP·PGRI) KABUPATEN TANGERANG

SMA PGRI 56 CIPUTATSTATUS: TERAKREDITASI 'A' No. 03/BAS/MNNI/2006

Jl. PENDIDIKAN NO. 30 CIPUTAT-TANGERANG TElP. 7409808 POS. 15411

SURAT KETERANGANNo. 135/1V/6/M.2007

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) PGRI

56 Ciputat Kabupaten Tangerang Propinsi Banten, menerangakan bahwa:

Nama

NIM

Status

Jurusan

Falkutas

: DRY MUHARMA

: 103015027270

: Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

: Pendidikan (Tadris) IPS

: IImu Tarbiyah dan Keguruan

Telah mengadakan Penelitian penyebaran angket di SMA PGRI 56 Ciputat pada

tanggal 08 Agustus sampai dengan 14 agustus 2007 guna memperoleh data

untuk bahan penulisan skripsi yang berjudul "Hubungan antara Kompetensi

Pedagogik Guru IPS dengan Prestasi Belajar Siswa di SMA PGRI 56

Ciputat".

Demikianlah surat keterangan ini kami buat dengan sebenarnya untuk diketahui

dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Page 95: Disusun oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24045/1/DRY MUHARMA.pdf · pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan

YAYASAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN(YPLP-PGRI) KABUPATEN TANGERANG

SMA PGRI 56 CIPUTATSTATUS: TERAKREDITASI 'A' No.031BAS1MNNlI2006

JL. PENDIDIKAN NO. 30 CIPUTAT-TANGERANG TElP. 7409808 POS. 15411

SURAT KETERANGANNo. 135/1V/6/M.2007

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) PGRI

56 Ciputat Kabupaten Tangerang Propinsi Banten, menerangakan bahwa:

Nama

NIM

Status

Jurusan

Falkutas

: DRY MUHARMA

: 103015027270

: Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

: Pendidikan (Tadris) IPS

: IImu Tarbiyah dan Keguruan

Telah mengadakan Penelitian penyebaran angket di SMA PGRI 56 Ciputat pada

tanggal 24 sampai dengan 30 September 2007 guna memperoleh data untuk

bahan penulisan skripsi yang berjudul "Hubungan antara Kompetensi

Pedagogik Guru IPS dengan Prestasi Belajar Siswa di SMA PGRI 56

Ciputat".

Demikianlah surat keterangan ini kami buat dengan sebenarnya untuk diketahui

dan dipergunakan sebagaimana mestinya.