19
SKENARIO A A 64 year old man, was admitted to outpatient clinic Bari hospital with 6 mont history progressive skin erythem and desquamation in both leg, arm, buttocks, lower lumbosacral. The condition initially started in his left leg as a small papule with scale and then rapidly spread to both leg, scalp, buttocks, lumbosacral, arms, inhis finger and toenail shown deformity of the nail plate, he feel pain and rigidy in his knees since 3 month ago, before he admited to outpatient, he had been treated topical bethamethasone and moisturizer unregularly. A physical examination composmentis, the lesion showed well demarcated, raised, red plaque with a white scaly, thick, adherent, the size papule, numular until plsque on his both of his leg, arm, buttocks, lower lumbosacral. On his scalp presented thick scale, itching. KLARIFIKASI ISTILAH Skin erythema : kemerahan pada kulit akibat vasodilatasi pembuluh darah Desquamation : pelepasan elemen epitel terutama kulit dalam bentuk sisik Papule : lesi yang menonjol kurang dari 0,5 cm Scale : bersisik Bethamethasone : glukokortikoid sintetik steroid anti radang yang paling aktif bisa oral, topikal. Deformity : perubahan bentuk tubuh Plaque : lesi datar, dapat diraba, lebarnya lebih dari 0,5 cm Lesion : traumatik, hilangnya fungsi suatu bagian Dermacated : ada batas Adherent : melekatnya pada sesuatu Itching : sensasi iritasi di permukaan kulit atas Numular : berukuran sebesar uang logam, bentuknya cakram dan pipih IDENTIFIKASI MASALAH

dkfyfuygy

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Perbicangan

Citation preview

SKENARIO AA 64 year old man, was admitted to outpatient clinic Bari hospital with 6 mont history progressive skin erythem and desquamation in both leg, arm, buttocks, lower lumbosacral. The condition initially started in his left leg as a small papule with scale and then rapidly spread to both leg, scalp, buttocks, lumbosacral, arms, inhis finger and toenail shown deformity of the nail plate, he feel pain and rigidy in his knees since 3 month ago, before he admited to outpatient, he had been treated topical bethamethasone and moisturizer unregularly.A physical examination composmentis, the lesion showed well demarcated, raised, red plaque with a white scaly, thick, adherent, the size papule, numular until plsque on his both of his leg, arm, buttocks, lower lumbosacral. On his scalp presented thick scale, itching. KLARIFIKASI ISTILAH Skin erythema : kemerahan pada kulit akibat vasodilatasi pembuluh darah Desquamation : pelepasan elemen epitel terutama kulit dalam bentuk sisik Papule : lesi yang menonjol kurang dari 0,5 cm Scale : bersisik Bethamethasone : glukokortikoid sintetik steroid anti radang yang paling aktif bisa oral, topikal. Deformity : perubahan bentuk tubuh Plaque : lesi datar, dapat diraba, lebarnya lebih dari 0,5 cm Lesion : traumatik, hilangnya fungsi suatu bagian Dermacated : ada batas Adherent : melekatnya pada sesuatu Itching : sensasi iritasi di permukaan kulit atas Numular : berukuran sebesar uang logam, bentuknya cakram dan pipih

IDENTIFIKASI MASALAH1. A 64 year old man, was admitted to outpatient clinic Bari hospital with 6 mont history progressive skin erythem and desquamation in both leg, arm, buttocks, lower lumbosacral.2. The condition initially started in his left leg as a small papule with scale and then rapidly spread to both leg, scalp, buttocks, lumbosacral, arms, inhis finger and toenail shown deformity of the nail plate.3. He feel pain and rigidy in his knees since 3 month ago.4. Before he admited to outpatient, he had been treated topical bethamethasone and moisturizer unregularly.5. P.E : The lesion showed well demarcated,raised Red plaque with a white scaly, thick, adherent, The size papule, numular until plsque on his both of his leg, arm, buttocks, lower lumbosacral. On his scalp presented thick scale, itching. ANALISIS MASALAH1. Apakah etiologi dari skin erythema dan desquamation?2. Bagaimana mekanisme dari skin erythema dan desquamation?3. Apakah ada hubungan umur dan jenis kelamin dengan kasus ini?4. Mengapa lesinya berada di both leg, arm, buttocks, dan lower lumbosacral?5. Mengapa gejalanya baru muncul 6 bulan yang lalu, progressive dan bagaimana perjalanan penyakitnya?6. Mengapa dimulai dari kaki kiri ? apakah ada kaitannya dengan keluhan utama?7. Bagaimana mekanisme deformitas kuku?8. Mengapa nyeri dan kekakuan baru timbul 3 bulan yang lalu ? mekanismenya ?9. Apakah ada hubungan penggunaan obat dengan kasus ini?10. Bagaimana mekanisme dari P.E?11. Bagaimana cara menegakkan diagnosis?12. Bagaimana diagnosis bandingnya?13. Bagaimana diagnosis kerjanya?14. Bagaimana penatalaksanaannya?15. Apa saja komplikasinya?16. Bagaimana prognosisnya?17. KDU?HIPOTESISA 64 tahun laki-laki, mengalami skin erythema, plaque, papule, nail plate deformity dan nyeri serta kekakuan sendi disebabkan oleh psoriasis arthritis

Etiologi & patofisiologi eritema & desquamasiEtiologiEritroderma dapat disebabkan penyakit atau kelainan alat dalam. Berdasarkan penyebabnya, eritroderma dibagi menjadi 3 golongan :I. Akibat alergi obat biasanya secara sistemik.II. Akibat perluasan penyaki kulit, misalnya : psoriasis, pemfigus foliaseus, dermatitis atopik, pitiriasis rubra pilaris, dan liken planus.III. Akibat penyakit sistemik termasuk keganasan Ada pula golongan lain yang tidak diketahui penyebabnya (5-10%), meskipun telah dicari. Sebagian para penderita yang mula-mula tidak diketahui penyebabnya, kemudian berkembang menjadi sindrome Sezary.

Etiologi & pathogenesis terjadi small papule, eritema, dan squama

Faktor Genetik(Psoriasis tipe I:HLA-B13,B17,Bw57, dan Cw6, Psoriasis tipe II:HLA-B27 dan Cw2)

Ekspresi sel-sel imun

Sel penyaji antigen(dermal)Limfosit TLangerhans cellKeratinosit

Aktivasi TH-I type T lymphocytes predominance

Opsonisasi T CD8 Lymphocytes

Lesi akut(inflamasi akut, 6 bulan yang lalu)

Produksi sitokin;i

TGF-IFN- dan TNF-IL-18IL-8IL-2IL-1

Histamine h1

Mediator autocrine Opsonin T limphocyte dan migrasi neutrofilProliferasi sel TRegulasi ekspresi ICAM-1 dan E selectin pada vascular endothelium di papillae dermal

Induksi keratinositMenstimulus saraf C poliklonal pada dermis

Ekspresi HLA,regulasi ICAM-1,dan produksi IL-6,8,TGFMelekat pada EGF

Sensasi gatal

LFA-1 melekat pada ICAM-1

Proliferasi keratinositVasodilatasi pembuluh darah

Penumpukan neutrofil di bagian atas papillae dermal

Penumpukan kulit mati di epidermisEritema yang meninggi(papillae dermal)

SquamaSmall papulHubungan umur, jenis kelamin dengan penyakit Laki-laki agak lebih banyak dari pada perempuan. Pada semua usia, tetapi umumnya pada orang dewasa.

Etiologi deformitas pada kuku :Infeksi : jamur, bakteri, dan virus.Anemia kekurangan zat besi: KoilonychiaKarakteristik dari penuaanTrauma: kuku hematomKelainan genetik: diperkirakan disebabkan oleh mutasi gen sporadic (ex : Nail Patela Syndrome)

Patofisiologi deformitas kuku

Lesi berkembang

Peningkatan proliferasi keratinositVasodilatasi pembuluh darah di dermal papillae

Mendorong bagian basalis kuku ke atas

Deformitas kuku

Etiology & Mekanisme Pain and Rigidity di kakinya sejak 3 bulan laluPsoriatic Arthritis

Lesi berkembang

Pada area ekstensor dan sering mengalami trauma

Pecah pembuluh darah

Peningkatan tekanan intracapsular sinoviumPeningkatan permeabilitas vaskularRespon radang

Pembentukan jaringan ikatLeukotrien BradikininPGE2

Sensasi nyeri

Fibrosis

Kaku sendi

Persarafan => sendi lutut disarafi oleh : 1. N. Femoralis 2. N. Obturatorius 3. N. Peroneus communis 4. N. Tibialis mensarafi otot-otot sehingga sendi lutut bisa bergerak. Pada kasus ini saraf yang terkena adalah N. Obturatorius

Penegakan DiagnosisAnamnesis Keluhan Gatal ringan Kulit kemerahan mengelupas Papul kecil dengan sisik yang menyebar dengan cepat Kelainan bentuk pada nail plate Nyeri dan kaku pada lutut Riwayat pengobatan topical bethamethasone dan pelembab yang tidak teraturPemeriksaan Fisik Keadaan umum: compos mentis Vital sign Pemeriksaan spesifik1. bercak kemerahan yang menonjol2. Skuama berlapis-lapis, kasar dan berwarna putih 3. fenomena lilin dan fenomena auspitz4. fenomena kobner5. pitting nail atau nail pit pada lempeng kuku berupa lekukan-lekukan miliar6. Perubahan pada kuku terdiri dari onikolosis, hiperkeratosis subungual,oil spots subungual dan koilonikia 7. kelainan pada sendiPemeriksaan laboratoriumTidak ada kelainan laboratorium yang spesifik pada penderita psoriasisBila penyakit tersebar luas, pada 50 % pasien dijumpai peningkatan asam urat, dimana hal ini berhubungan dengan luasnya lesi dan aktifnya penyakit. Hal ini meningkatkan resiko terjadinya Artritis Gout. Laju endapan eritrosit dapat meningkat terutama terjadi pada fase aktif. Dapat juga ditemukan peningkatan metabolit asam nukleat pada ekskresi urin.Pada psoriasis berat, psoriasis pustular general dan eritroderma keseimbangan nitrogen terganggu terutama penurunan serum albumin. Protein C reaktif, ?2 makroglobulin, level IgA serum dan kompleks imun IgA meningkat, dimana sampai saat ini peranan pada psoriasis tidak diketahui.

Pemeriksaan Tambahan Gambaran Histopatologi Psoriasis dengan biopsiPsoriasis memberikan gambaran histopatologi, yaitu perpanjangan (akantosis) reteridges dengan bentuk clubike, perpanjangan papila dermis, lapisan sel granuler menghilang, parakeratosis, mikro abses munro (kumpulan netrofil leukosit polimorfonuklear yang menyerupai pustul spongiform kecil) dalam stratum korneum, penebalan suprapapiler epidermis (menyebabkan tanda Auspitz), dilatasi kapiler papila dermis dan pembuluh darah berkelok-kelok, infiltrat inflamasi limfohistiositik ringan sampai sedang dalam papila dermis atas. Pemeriksaan genetic Pemeriksaan Penunjang Auspitz sign tampak serum atau darah yang berbintik-bintik ketika lesi kulit dikerok perlahan)Kobner phemomena trauma pada kulit yang timbul kira-kira serelah 3 minggu.Biopsy kulit untuk menentukan jenis psoriasisSinar-X untuk melihat pembengkakan pada jaringan sekitar lutut

Pemeriksaan sitogenetika: kompleks histokompatibilitas utama (MHC, kromosom 6p21.3, tempat tinggal gen HLA)

Diagnosis kerja

Definisi Psoriasis ialah penyakit yang penyebabnya autoimun, bersifat kronik dan residif, ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas tegas dengan skuama yang kasar, berlapis-lapis dan transparan; disertai fenomena tetesan lilin, Auspitz, dan Kobner.

Epidemiologi Insiden psoriasis pada pria agak lebih banyak dari pada wanita, psoriasis dapat terjadi pada semua usia, tetapi umumnya pada orang dewasa muda. Onset penyakit ini umumnya kurang pada usia yang sangat muda dan orang tua. Dua kelompok usia yang terbanyak adalah pada usia antara 20 30 tahun dan yang lebih sedikit pada usia antara 50 60 tahun.

Etiologi Etiologi belum diketahui, yang jelas ialah waktu pulih (turn over time) epidermis dipercepat menjadi 3-4 hari, sedangkan pada kulit normal lamanya 27 hari. Beberapa faktor penting yang disangka menjadi penyebab timbulnya Psoriasis adalah : Genetik Imunologik

ETIOLOGI PSORIASIS Penyebab psoriasis hingga saat ini tidak diketahui, terdapat predisposisi genetik tetapi secara pasti cara diturunkan tidak diketahui. Psoriasis tampaknya merupakan suatu penyakit keturunan dan tampaknya juga berhubungan dengan kekebalan dan respon peradangan. Diketahui faktor utama yang menunjang penyebab psoriasis adalah hiperplasia sel epidermis. Penyelidikan sel kinetik menunjukkan bahwa pada psoriasis terjadi percepatan proliferasi sel-sel epidermis serta siklus sel germinatum lebih cepat dibandingkan sel-sel pada kulit normal. Pergantian epidermis hanya terjadi dalam 3-4 hari sedangkan turn over time epidermis normalnya adalah 28-56 hari. Faktor genetik sangat berperan, dimana bila orang tuanya tidak menderita psoriasis, resiko untuk mendapat psoriasis 12 %, sedangkan jika salah seorang orang tuanya menderita psoriasis resikonya mencapai 34-39 %.2,9,12 Hal lain yang menyokong adanya faktor genetik ialah bahwa psoriasis berkaitan dengan HLA.5,9,13 Berdasarkan awitan penyakit dikenal dua tipe : Psoriasis tipe I dengan awitan dini bersifat familial dan berhubungan dengan HLA-B13, B17, Bw57, dan Cw6 sedangkan psoriasis tipe II dengan awitan lambat bersifat nonfamilial dan berhubungan dengan HLA-B27 dan Cw2 dan Psoriasis Pustulosa berkorelasi dengan HLA-B27. Psoriasis merupakan kelainan multifaktorial dimana faktor genetik dan lingkungan memegang peranan penting. Ada beberapa faktor faktor yang dapat mencetuskan psoriasis, yaitu: Trauma: Dilaporkan bahwa berbagai tipe trauma kulit dapat menimbulkan psoriasis. Infeksi: Sekitar 54 % anak-anak dilaporkan terjadi eksaserbasi psoriasis dalam 2-3 minggu setelah infeksi saluran pernapasan atas.5,6 Infeksi fokal yang mempunyai hubungan erat dengan salah satu bentuk psoriasis ialah Psoriasis Gutata, sedangkan hubungannya dengan Psoriasis Vulgaris tidak jelas dan pernah di laporkan kasus-kasus Psoriasis Gutata yang sembuh setelah diadakan tonsilektomi. Streptococcus pyogenes telah diisolasi sebanyak 26 % pada Psoriasis Gutata Akut, 14 % pada pasien Psoriasis Plak, dan 16 % pada pasien Psoriasis Kronik. Stres : Dalam penyelidikan klinik, sekitar 30-40 % kasus terjadi perburukan oleh karena stres. Stres bisa merangsang kekambuhan psoriasis dan cepat menjalar bila kondisi pasien tidak stabil.Pada anak-anak, eksaserbasi yang dihubungkan dengan stres terjadi lebih dari 90 %.Stres psikis merupakan faktor pencetus utama. Tidak ditemukan gangguan kepribadiaan pada penderita psoriasis. Adanya kemungkinan bahwa stres psikologis dapat mengakibatkan menurunnya kemampuan menerima terapi dan dapat menyebabkan deteriorasi terutama pada kasus berat. Alkohol : Umumnya dipercaya bahwa alkohol berefek memperberat psoriasis tetapi pendapat ini belum dikonfirmasi dan kepercayaan ini muncul berdasarkan observasi pecandu alkohol yang menderita psoriasis. Peminum berat yang telah sampai pada level yang membayakan kesehatan sering ditemukan pada pasien psorasis berat laki-laki dibandingkan penderita psorasis lainnya. Kemungkinan alkohol yang berlebihan dapat mengurangi kemampuan pengobatan dan juga adanya gejala stres menyebabkan parahnya penyakit kulit. Faktor endokrin : Puncak insiden psoriasis pada waktu pubertas dan menopause. Pada waktu kehamilan umumnya membaik, sedangkan pada masa pasca partus memburuk. Obat-obatan : Psoriasis mungkin dapat diinduksi dengan obat-obatan seperti beta bloker, litium, anti depresan, antimalaria, dan penghentian mendadak kortikosteroid sistemik Sinar matahari : Dilaporkan 10 % terjadi perburukan lesi.

PATOGENESISPSORIASISPsoriasis merupakan penyakit multifaktorial yang disebabkan aktivitas berbagai gen yang berinteraksi dengan lingkungan, berhubungan kuat dengan alel HLA-CW-6. The Human Genom Project akan membantu mengidentifikasi major histocompatibility Complex (MHC) dan gen non MHC yang terlibat pada psoriasis. Patogenesis psoriasis tetap tidak diketahui tetapi beberapa penulis percaya bahwa penyakit ini merupakan autoimun murni dan sel T mediated. Beberapa penemuan mendukung autoimun ini seperti histokompatibiliti kompleks mayor (MHC) antigen, akumulasi sel T terutama memori, serta adanya lapisan anti korneum dan anti keratinosit antibodi nukleus. Beragam data yang diperoleh akhir-akhir ini pada penyelidikan psoriasis menekankan bahwa terdapat aktivitas infiltrasi sel-sel CD4 pada lesi-lesi kulit. Lesi psoriasis lama umumnya penuh dengan sebukan limfosit T pada dermis yang terutama terdiri atas limfosit T CD4 dengan sedikit sebukan limfositik dalam epidermis. Pada psoriasis terdapat sekitar 17 sitokin yang produksinya bertambah. Sel langerhans juga berperan pada imunopatogenesis. Terjadinya proliferasi epidermis diawali dengan adanya pergerakan antigen, baik eksogen maupun endogen oleh sel Langerhans. Beberapa sitokin dan reseptornya memperlihatkan peningkatan level pada epidermis psoriasis. Perubahan-perubahan biokimia yang ditemukan pada psoriasis meliputi : Konsentrasi lipid yang tinggi dan peningkatan level enzim protein nuklear pada glikolitik pathway yang menyebabkan turn over sel meningkat. Perhatian yang sungguh-sungguh difokuskan pada level siklik nukleotida terutama AMP siklik (cAMP) yang mengontrol epidermopoesis. Juga dilaporkan terjadinya kenaikan yang menyolok dari level siklik GMP (cGMP) dalam epidermis. Walaupun demikian peningkatan cGMP yang menyebabkan peningkatan kecepatan proliferasi seluler tidak diketahui hingga saat ini. cAMP epidermis sangat menurun selanjutnya asam arakidonik meningkat dalam epidermis.

BENTUK KLINIS PSORIASIS1. Psoriasis VulgarisHampir 80 % penderita psoriasis adalah tipe Psoriasis Plak yang secara ilmiah disebut juga Psoriasis Vulgaris. Dinamakan pula tipe plak karena lesi-lesinya umumnya berbentuk plak. Tempat predileksinya seperti yang telah diterangkan di atas.2. Psoriasis GutataDiameter kelainan biasanya tidak melebihi 1 cm. Timbulnya mendadak dan diseminata, umumnya setelah infeksi Streptococcus di saluran napas bagian atas atau sehabis influenza atau morbili, terutama pada anak dan dewasa muda. Selain itu, juga dapat timbul setelah infeksi yang lain, baik bakterial maupun viral, pada stres, luka pada kulit, penggunaan obat tertentu (antimalaria dan beta bloker)3. Psoriasis Inversa (Psoriasis Fleksural)Psoriasis tersebut mempunyai tempat predileksi pada darerah fleksor sesuai dengan namanya, misalnya pada daerah aksilla, pangkal pahadi bawah payudara, lipatan-lipatan kulit di seklitas kemalua dan panggul.4. Psoriasis PustulosaAda dua pendapat mengenai psoriasis pustulosa, pertama dianggap sebagai penyakit tersendiri, kedua dianggap sebagai varian psoriasis. Terdapat dua bentuk psoriasis pustulosa, bentuk lokalisata dan generalisata. Bentuk lokalisata contohnya psoriasis pustulosa palm-plantar (Barber) yang menyerang telapak tangan dan kaki serta ujung jari. Sedangkan bentuk generalisata, contohnya psoriasis pustulosa generalisata akut (von Zumbusch) jika pustula timbul pada lesi psoriasis dan juga kulit di luar lesi, dan disertai gejala sistemik berupa panas / rasa terbakar.5. Psoriasis EritrodermaPsoriasis Eritroderma dapat disebabkan oleh pengobatan topikal terlalu kuat atau oleh penyakitnya sendiri yang meluas. Bentuk ini dapat juga ditimbulkan oleh infeksi, hipokalsemia, obat antimalaria, tar dan penghentian kortikosterid, baik topikal maupun sistemik. Biasanya lesi yang khas untuk psoriasis tidak tampak lagi karena terdapat eritema dan skuama tebal universal. Ada kalanya lesi psoriasis masih tampak samar-samar, yakni lebih eritematosa dan kulitnya lebih meninggi.

Diagnosis BandingGambaran Klinis Psoariasis Dermatitis Seboroik Tinea Corporis Sifilis Psoariasis SLE

Erythema + + +_ + +

Lokasi Daerah predileksi Hanya di daerah seboroik Di pinggir Khasnya pada wajah

Warna skuama putih Putih kekuningan Coklat tembaga

Skuama Berlapis-lapis,pipih,putih Selapis, berminyak tipis Lebih halus, lebih tipis

Deformity nail + - - - -

Arthritis + - - - +

Papule + - + - -

Perbedaan Arthritis Psoariasis dengan Reumatoid Psoariasis: Pada Psoariasis Arthritis khas ditemukan adanya lesi pada kulitReumatoid arthritis menghasilkan antibodi spesifik tertentuReumatoid arthritis nyerinya terjadi pada waktu-waktu tertentu misalnya pada pagi hari,sedangkan psoariasis arthritis terjadi terus menerus

Pengobatan sistemik Kortikosteroid, prednison 30 mg/hari, untuk mengontrol psoriasis. dosis diturunkan perlahan-lahan jika kondisi membaik. Penghentian mendadak dapat menyebabkan kekambuhan dan dapat terjadi psoriasis pustule generalisata. Obat sitostatik, Metotreksat 3 x2,5 mg dengan interval 12 jam dalam seminggu. Jika tidak tampak perbaikan dosis ditingkatkan 2,5 mg- 5mg. Indikasi ialah psoriasis dengan lesi kulit dan eritoderma yang sulit dikontrol dengan obat standard. Kontraindiksai: kelainan hepas, ginjal, hematoipoetik, kehamilan, penyakit infeksi aktif seperti TBC. ESO: sakit kepala, alopesia, nausea, nyeri lambung, dan diare. Siklosporin, efeknya imunosupresif, dosisnya 3-6 mg/kgBB sehari. Bersifat nefrotoksik dan hepatotoksik

Pengobatan topical Preparat ter, efeknya antiradang. Preparat ter yang berasal dari fosil seperti iktiol biasanya kurang efektif. Ter yang berasal dari batubara lebih efektif dibandingkan dari kayu. Contoh ter dari batubara ilantral dan likuor karbonis detergens. Contoh ter dari kayu misalnya oleum kadini dan oleum ruski. Kortikosteroid topical, member hasil yang baik. Pada daerah scalp digunakan krim, ditempat lain dugunakan salap.. jika terjadi perbaikan potensi dan frekuensinya dikurangi. ESO pada muka teleangioektasis, sedangkan pada lipatan berupa strie atrofikans. Detranol (antralin), konsentari 0,2%-0,8% dalam pasta, salap, atau krim. Lama pemakaian 1/4 - jam sehari sekali untuk mencegah irittasi. Penyembuhan dalam 3 minggu. ESO mewarnai kulit dan pakaian Calcipotriol (MC 903) ialah sintetik vitamin D berupa salap atau krim 50mg. efeknya antiproliferasi. ESO berupa rasa terbakar, dan tersengat, dapat terlihat skuamasi dan eritema. Rasa tersebut akan menghilang setelah beberapa hari pengobatan dihentikan. Pengobatan dengan penyinaran yaitu dengan UVA (ultraviolet artificial) atau PUVA (psoralen ultraviolet)

Komplikasi Psoriasis arthritis Penghentian obat kortikosteroid secara mendadak akan menyebabkan kekambuhan dan dapat terjadi Psoriasis Pustulosa Generalisata. Jika pengobatan topical terlalu kuat bias terjadi eritroderma psoriatic Arthritis akan terus berlanjut, dan bisa menyebabkan ankilosis

Prognosis Bonam. Psoriasis tidak menimbulkan kematian tetapi bersifat kronis dan residif

Kompetensi dokter umum 3A