Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    1/60

     

    SISTEM PENYELENGGARAAN

    PEMERINTAHAN

    NEGARA KESATUAN REPUBLIK

    INDONESIA

    Untuk Diklat Prajabatan Golongan II dan IIIDi lingkungan Pemerintah Kabupaten Cianjur

    Tahun 2008

    Disusun Oleh :

    DJUNAEDI SAJIDIMAN

    Widyaiswara Kab. Cianjur

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    2/60

    PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR

    BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT-2008-

    KATA PENGANTAR

    Untuk keperluan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pegawai Negeri Sipil (PNS)

    khususnya Diklat Prajabatan Tingkat II dan III serta Diklat Kepemimpinan Tingkat IV dan

    III, penulis berupaya membuat rangkuman materi bahan ajar dari berbagai sumber termasuk

    modul dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) mengenai Sistem

    Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Hal ini penulis

    lakukan di samping untuk memudahkan dalam penyampaiannya, juga untuk memenuhi

    keinginan para peserta diklat, oleh karena modul pembelajaran yang seharusnya diterima oleh

    mereka, ternyata tidak, berhubung terbatasnya anggaran Pemerintah Daerah Kabupaten

    Cianjur untuk pengadaannya. Lain daripada itu juga untuk kelengkapan dari GBPP dan SAP

    sebagai salah satu persyaratan dalam proses pembelajaran diklat.

    Sesuai dengan tujuan pembelajaran umum, maka setelah mengikuti diklat, peserta

    diharapkan mampu memahami berbagai hal berkaitan dengan sistem penyelenggaraan

    pemerintahan di Negara Kesatuan Republik Indonesia di mana para CPNS/PNS berkiprahsebagai unsur aparatur negara, abdi negara, dan abdi masyarakat, yang notabene adalah

    sebagai perencana, pelaksana, sekaligus pengawas dan pengendali penyelenggaraan

    pemerintahan dan pelaksanaan pemba-ngunan. Karenanya kiprah mereka diharapkan akan

    berhasil dengan gemilang dalam rangka mewujudkan tujuan nasional, yaitu masyarakat adil

    dan makmur berdasarkan Pancasila.

    Semoga kiranya upaya ini ada manfaatnya.

    Cianjur, Pebruari 2008.

    Penulis

    i

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    3/60

    DAFTAR ISI

    Halaman

    KATA PENGANTAR ................................................................................................. i

    DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii

    BAB I. SISTEM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA ........ 1

    A. Pendahuluan .......................................................................................... 1

    B. Deskripsi Singkat ................................................................................... 1

    C. Tujuan Pembelajaran .............................................................................. 1

    D. Pengertian Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara .................... 2

    E. Asas-asas Sistem Pemerintahan Negara ................................................. 2

    BAB II. PENYELENGGARAAN NEGARA YANG BAIK DAN BEBAS DARI

    KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME ................................................ 3

    A. Pemerintahan yang Baik ......................................................................... 3B. Tiga Domein Governance ....................................................................... 3

    C. Ciri Kepemerintahan yang Baik .............................................................. 4

    D. Asas-asas Umum Penyelenggaraan Negara ............................................ 4

    E. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah .............................................. 5

    F. Perencanaan Strategik .............................................................................. 6

    G. Pengukuran Kinerja ................................................................................. 7

    H. Evaluasi Kinerja ...................................................................................... 7

    I. Pelaporan .................................................................................................. 7

    J. Peradilan Tata Usaha Negara ................................................................... 8

    BAB III. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN ......................................... 9

    A. Maksud .................................................................................................... 9

    B. Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan .......................................... 9

    C. Tatacara Pengajuan RUU dari Pemerintah, dan RPP serta

    Teknik Penyusunannya ........................................................................... 10

    BAB IV. URUSAN PEMERINTAHAN .................................................................... 12

    A. Pengertian ................................................................................................ 12

    B. Pembagian Urusan Pemerintahan ............................................................ 12

    C. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan .................................................. 15

    D. Pembinaan Urusan Pemerintahan ............................................................ 16

    BAB V. LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAH ................................................. 17

    A. Fungsi-fungsi Penyelenggara Pemerintahan ........................................... 17

    B. Lembaga Penyelenggara Pemerintahan ................................................... 21

    BAB VI. HUBUNGAN PRESIDEN DENGAN LEMBAGA-LEMBAGA NEGA-

    RA LAINNYA DALAM RANGKA PENYELENGGARAAN PEME-

    RINTAHAN NEGARA ............................................................................... 37

    A. Lembaga-lembaga Negara ...................................................................... 37

    ii

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    4/60

      B. Penjelasan tentang Lembaga-lembaga Negara ...................................... 38

    C. Hubungan Presiden dengan Lembaga-lembaga Negara ......................... 46

    BAB VII. PROSES MANAJEMEN PEMERINTAHAN ......................................... 50

    A. Perencanaan ........................................................................................... 50

    B. Beberapa Pengertian .............................................................................. 50

    C. Proses Perencanaan Pembangunan ........................................................ 52

    D. Pengorganisasian ................................................................................... 54

    E. Pelaksanaan ............................................................................................ 56

    F. Pengawasan ............................................................................................ 57

    DAFTAR KEPUSTAKAAN ...................................................................................... 62

    iii

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    5/60

    BAB I

    SISTEM PENYELENGGARAAN

    PEMERINTAHAN NEGARA

    A. Pendahuluan

    Kedudukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur aparatur negara, abdi negara, dan

    abdi masyarakat yang berperan dalam proses perencanaan, pelak-sanaan, dan

    pengawasan/pengendalian penyelenggaraan pemerintahan, pelak-sanaan pembangunan,

    dan pembinaan kemasyarakatan, tentu harus memiliki pengetahuan mengenai sistem

    penyelenggaraan pemerintahan negara dan budaya organisasinya agar mampu

    melaksanakan tugas dan perannya itu.

    B. Deskripsi Singkat

    Mata diklat ini membahas pengertian tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan

    negara RI, asas-asas pemerintahan (tujuh kunci pokok), asas-asas umum penyelenggaraan

    negara yang bersih dari KKN, lembaga-lembaga pemerintah, serta hubungan Presiden

    dengan lembaga-lembaga negara dalam rangka penyelenggaraan negara dan proses

    manajemen pemerintahan.

    C. Tujuan Pembelajaran

    1.  Kompetensi Dasar : 

    Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu memahami hal ihwal

    tentang penyelenggaraan pemerintahan negara RI.

    2.  Indikator Keberhasilan :

    Setelah selesai pembelajaran ini peserta diharapkan dapat :

    a.  Menjelaskan sistem penyelenggaraan pemerintahan negara RI;

    b.  Menjelaskan penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari KKN;

    c.  Menjelaskan tata urut peraturan perundang-undangan, rancangan per-aturan

    perundang-undangan serta teknik penyusunannya;

    d.  Menjelaskan lembaga-lembaga penyelenggara pemerintahan;

    e.  Menjelaskan hubungan Presiden (eksekutif) dengan lembaga-lembaga negara

    lainnya (legislatif dan yudikatif).

    D. Pengertian Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    6/60

      1.  Sistem pemerintahan negara RI adalah uraian tentang mekanisme pemerin-tahan

    negara yang dijalankan oleh Presiden sebagai pemegang kekuasaan menurut Undang-

    undang Dasar 1945 {Ps. 4 Ayat (1)}.

    2. Jadi sistem bekerjanya pemerintah sebagai fungsi yang ada pada Presiden (eksekutif).

    Di sini tidak dibicarakan sistem penyelenggaraan negara oleh lembaga-lembaga

    negara lain (legislatif dan yudikatif) secara keseluruhan.

    3. Disinggungnya fungsi lembaga-lembaga negara lain (MPR, DPR, DPD, BPK, MA,

    MK, KY) adalah untuk memberi keterangan yang lebih jelas tentang fungsi-fungsi

    Presiden selaku pemegang kekuasaan pemerintahan negara.

    E. Asas-asas Sistem Pemerintahan Negara

    Sistem pemerintahan negara tercantum dalam Penjelasan UUD 1945 sebagai “Tujuh

     Kunci Pokok” dan setelah mengalami perubahan (amandemen) empat kali, tercantum

     juga dalam batang tubuh UUD 1945. Sistem dimaksud adalah :

    1. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum {Ps.1 Ayat (3)}.

    2. Sistem konstitusional {Ps. 4 Ayat (11)}.

    3. Kekuasaan negara tertinggi di tangan rakyat {Ps. 1 Ayat(2)}.

    4. Presiden ialah pemegang kekuasaan tertinggi pemerintahan negara {Ps. 4 Ayat (1)}.

    5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR.

    6. Menteri negara ialah pembantu Presiden.

    7. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas (Ps. 7, 7A).

    BAB II

    PENYELENGGARAAN NEGARA YANG BAIK DAN BEBAS

    DARI KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME

    A. Pemerintahan yang Baik

    1. Ide Negara : 

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    7/60

      a. Negara Kesejahteraan (Welfare State);

    b. Negara Kepolisian (Police State);

    c. Negara Administratif (Administrative State).

    2. Istilah “Governance” ada tiga terjemahan :

    a. Kepemerintahan;

    b. Pengelolaan;

    c. Penyelenggaraan.

    3. Pengertian Pemerintahan atau Kepemerintahan yang Baik (Governance) :

    a.  Merupakan paradigma baru dalam administrasi negara, sebagai peng-ganti istilah

    “surrogate” atau “companion.”

    b.  ESCAP : Proses pengambilan keputusan dan proses dilaksanakan atau tidak

    dilaksanakannya keputusan. (The process of decision making and the process by

    which the decision are implemented or not implemen-ted ). Menurut ESCAP

    istilah governance dapat dipergunakan dalam beberapa konteks seperti “corporate

    governance,” “international governance,” “national governance,” atau “local

    governance.”

    c.  David Osborne & Ted Gaebler (1992 : 24) : Proses di mana kita memecahkan

    masalah kita bersama dan memenuhi kebutuhan masyarakat. (The process in

    which we solve our problem collectivity and meet the society needs);

    d.  Meuthia Gani & Rahman : Pengelolaan sumber daya ekonomi dan sosial yang

    melibatkan negara dan sektor non pemerintah dalam suatu usaha kolektif. 

    B. Tiga Domein Governance

    1. Pemerintah.

    2. Swasta (dunia usaha).

    3. Masyarakat.

    C. Ciri Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

    Menurut UNDP (1999) ciri-ciri kepemerintahan yang baik adalah :

    1. Partisipasi masyarakat (warga negara).

    2. Aturan hukum (rule of law).

    3. Transparansi.

    4. Ketanggapan (responsiveness).

    5. Orientasi pada konsensus.

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    8/60

    6. Kesetaraan (equity).

    7. Efektifitas dan efisiensi.

    D. Asas-asas Umum Penyelenggaraan Negara

    1. Asas Kepastian Hukum.

    2. Asas Tertib Penyelenggaraan Negara.

    3. Asas Kepentingan Umum.

    4. Asas Keterbukaan.

    5. Asas Proporsionalitas.

    6. Asas Profesionalitas.

    7. Asas Akuntabilitas. (UU No. 28 Tahun1999 jo. Tap. MPR No. XI/ MPR/1998).

    Untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas KKN, dengan Kepres

    No. 27 Tahun 1999 dibentuk Komisi Pemeriksaan Kekayaan Penyelenggara Negara

    (KPKPN) dan Setjen KPKPN. Ada 4 (empat) Sub Komisi :

    1. Sub Komisi Eksekutif.

    2. Sub Komisi Legislatif.

    3. Sub Komisi Yudikatif.

    4. Sub Komisi BUMN/BUMD.

    Tugas wewenang KPKPN :

    1. Melakukan pemantauan dan klarifikasi atas harta kekayaan penyelenggara negara.

    2. Meneliti laporan atau pengaduan masyarakat, LSM, atau instansi peme-rintah tentang

    dugaanadanya KKN dari penyelenggara negara.

    3. Melakukan penyelidikan atas inisiatif sendiri mengenai harta kekayaan penyelenggara

    negara berdasarkan petunjuk adanya KKN terhadap penye-lenggara bersangkutan.

    4. Mencari dan memperoleh bukti-bukti, menghadirkan saksi-saksi untuk penyelidikan

    penyelenggara negara yang diduga melakukan KKN, atau meminta dokumen-

    dokumen dari pihak-pihak yang terkait dari penyeli-dikan harta kekayaan

    penyelenggara negara bersangkutan.

    5. Jika dianggap perlu, selain meminta bukti kepemilikan sebagian atau seluruh harta

    kekayaan penyelenggara negara yang diduga diperoleh dari KKN selama menjabat,

     juga meminta pejabat berwenang membuktikan dugaan tersebut sesuai dengan

    ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Sekretariat Jenderal Komisi bertugas membantu di bidang pelayanan adminis-trasi untuk

    kelancaran pelaksanaan tugas komisi pemeriksa.

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    9/60

     

    E. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) berdasarkan Instruksi Presiden No. 7

    Tahun 1999 adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk

    mempertanggung jawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksa-naan misi organisasi dalam

    mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertang-gung jawaban

    secara periodik.

    1.  Pengertian Akuntabilitas :

    Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban, atau

    menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/ pimpinan

    suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenang-an untuk

    meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Dalam hal ini semua instansi

    pemerintah di pusat dan daerah sesuai dengan tupoksinya masing-masing harus

    memahami lingkup akunta-bilitasnya.

    2.  Prinsip-prinsip Akuntabilitas :

    a. Harus ada komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instansi untuk melakukan

    pengelolaan pelaksanaan misi agar akuntabel;

    b. Harus merupakan suatu sistem yang dapat menjamin penggunaan sumber-

    sumber daya secara konsisten dengan peraturan perundang-undangan yang

    berlaku;

    c. Harus dapat menunjukkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah

    ditetapkan;

    d. Harus berorientasi pasa pencapaian visi dan misi serta hasil dan mafaat yang

    diperoleh;

    e. Harus jujur, obyektif, transparan, dan inovatif sebagai katalisator perubahan

    manajemen instansi pemerintah dalam bentuk pemutakhiran metode serta teknik

    pengukuran kinerja dan penyusunan laporan akuntabilitas (LAKIP).

    F. Perencanaan Strategik

    Perencanaan strategik memerlukan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dengan

    sumber-sumber daya lain agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan

    strategis, nasional, dan global. Analisis terhadap lingkungan organisasi baik internal

    maupun eksternal merupakan langkah penting dalam memperhitungkan kekuatan

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    10/60

    (strengths), kelemahan (weak-nesses), peluang (opportunities), dan tantangan/kendala

    (threats) yang ada. Perencanaan strategis yang disusun harus mencakup :

    1. Pernyataan visi, misi, strategi, dan faktor-faktor keberhasilan organisasi.

    2. Rumusan tujuan, sasaran dan uraian aktivitas organisasi.

    3. Uraian cara mencapai tujuan dan sasaran.

    Dengan visi, misi, dan strategi yang jelas, instansi pemerintah diharapkan dapat

    menyelaraskan dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi. Perencanaan

    strategis, pengukuran kinerja, dan evaluasinya merupakan rangkaian sistem akuntabilitas

    kinerja yang penting.

    G. Pengukuran Kinerja 

    Pengukuran kinerja mempunyai makna ganda, yaitu pengukuran kinerja sendiri, dan

    evaluasi kinerja. Pengukuran kinerja merupakan jembatan antara perencanaan strategis

    dengan akuntabilitas. Dalam pengukuran kinerja perlu adanya :

    1. Penetapan Indikator Kinerja untuk proses identifikasi dan klasifikasi indikator kinerja

    melalui sistem pengumpulan dan pengolahan data/ informasi untuk menentukan

    capaian tingkat kinerja kegiatan/program.

    2. Penetapan Capaian Kinerja untuk mengetahui dan menilai capaian indikator kinerja

    pelaksanaan kegiatan/program dan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh instansi

    pemerintah.

    H. Evaluasi Kinerja

    Dimulai dengan menghitung nilai capaian dari pelaksanaan per kegiatan, kemudian

    dilanjutkan dengan menghitung capaian kinerja dari pelaksanaan program yang

    didasarkan pembobotan dari setiap kegiatan yang ada dalam suatu program.

    I. Pelaporan 

    LAKIP harus disampaikan oleh instansi baik dari Pemerintah Pusat, Pemda Provinsi,

    maupun Pemda Kabupaten/Kota. Laporan harus disusun secara jujur, obyektif, dan

    transparan. Perlu memperhatikan prinsip-prinsip :

    1. Pertanggungjawaban    harus jelas hal-hal yang dikelola/dikendalikan yang tidak

    oleh pihak yang melaporkan.

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    11/60

      2. Pengecualian  yang dilaporkan adalah yang penting dan terdepan bagi pengambilan

    keputusan dan pertanggungjawaban seperti keberhasilan dan kegagalan, serta

    perbedaan antara target dengan realisasi.

    3.  Manfaat   manfaat harus lebih besar daripada biaya penyusunan.

    Ciri laporan yang baik adalah :

    1.  Relevan.

    2.  Tepat waktu.

    3.  Dapat dipercaya/diandalkan.

    4.  Jelas dan cermat sehingga mudah difahami.

    5. Tegas dan konsisten, tidak kontradiktif.

    6. Berdaya banding tinggi, lengkap, netral, padat dan terstandarisasi.

    7. Berdaya saing.

    Format LAKIP memang diseragamkan tanpa mengabaikan keunikan masing-masing. Hal

    ini untuk mengurangi perbedaan dalam cara pengkajian saja. LAKIP tergolong laporan

    rutin (yang dibuat tahunan).

    J. Peradilan Tata Usaha Negara

    1. NKRI adalah negara hukum yang dinamis, bertujuan mewujudkan tata kehidupan

    negara dan bangsa yang sejahtera, aman, tenteram, dan tertib.

    2. Untuk itu perlu jaminan persamaan kedudukan warga negara dalam hukum. Dalam

    hal ini pemerintah harus berperan aktif dan positif.

    3. Peran aktif dan positif dimaksud adalah penyiapan langkah-langkah untuk menghadapi

    timbulnya benturan kepentingan, perselisihan, atau sengketa antara Badan/Pejabat

    Tata Usaha Negara dengan warga negara (sengketa TUN).

    4. Dalam rangka penyelesaian sengketa TUN, dibentuk Peradilan TUN berdasarkan UU

    No. 5 Tahun1986.

    Jadi PTUN diadakan dalam rangka memberi perlindungan kepada masyarakat sebagai

    akibat tindakan-tindakan pemerintah yang melanggar hak-hak warga negara.

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    12/60

     

    BAB III

    PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

    A. Maksud 

    1.  Menjamin kepastian hukum karena Indonesia adalah negara hukum.

    2.  Melindungi masyarakat dari tindakan aparatur dan pihak lain yang sewenang-wenang.

    3.  Melindungi aparatur dari tindakan masyarakat yang melawan hukum.

    B. Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan

    Berdasarkan Tap. MPR No. III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan

    Perundang-undangan, tata urutannya adalah:

    1. UUD 1945  Hukum dasar tertulis negara RI yang memuat dasar dan garis besar

    hukum dalam penyelenggaraan negara.

    2. Ketetapan MPR (sebelum amandemen UUD 1945) pengemban kedaulatan rakyat.

    3. Undang-undang   Dibuat oleh DPR bersama Presiden untuk melak-sanakan UUD

    1945 dan Tap. MPR.

    4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (PERPU)  Dibuat oleh Presiden

    dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, dengan ketentuan :

    a. Perpu harus diajukan ke DPR dalam persidangan berikutnya;

    b. DPR dapat menerima atau menolak dengan tidak melakukan per-ubahan;

    c. Jika ditolak DPR, Perpu tsb. harus dicabut.

    5. Peraturan Pemerintah (PP) Dibuat pemerintah untuk melaksanakan perintah UU.

    6. Peraturan/Keputusan Presiden (Perpres/Kepres)  Bersifat mengatur/ melaksanakan

    tugas dan fungsi di bidang administrasi negara dan adminis-trasi pemerintahan.

    7. Peraturan Daerah (Perda) Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Peraturan Desa (Perdes)..

    C. Tatacara Pengajuan RUU dari Pemerintah, dan RPP serta Teknik Penyu-sunannya

    Prakarsa pembentukan UU dapat berasal dari DPR, pemerintah, maupun masyarakat.

    Tatacaranya diatur dengan UU. Prakarsa yang berasal dari pemerintah prosesnya adalah :

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    13/60

      1. Pidato Presiden dalam penyampaian Rancangan Undang-undang (RUU) kepada DPR

    pada prinsipnya menegaskan :

    a. Latar belakang dan tujuan penyusunan;

    b. Sasaran yang ingin diwujudkan;

    c. Pokok-pokok pikiran, lingkup, atau obyek yang akan diatur;

    d. Jangkauan dan arah pengaturan.

    2. Draft/konsep RUU dikonsultasikan dulu kepada Menteri Hukum & HAM dan

    Menteri/LPND terkait kemudian disampaikan kepada Presiden melalui Sekretaris

    Negara.

    3. Persetujuan Presiden disampaikan tertulis oleh Sekneg kepada Menteri/ LPND dengan

    tembusan ke Menhukham.

    4. Menteri/LPND pemrakarsa membentuk Panitia antar Departemen dan Lembaga. RUU

    hasil kerja Panitia dikonsultasikan lebih lanjut kepada Menhuk-ham dan

    Menteri/LPND terkait.

    5. Jika RUU sudah disepakati, disampaikan kepada Sekneg. Kemudian dila-porkan

    kepada Presiden sambil mempersiapkan pidato Presiden bagi penyampaian RUU

    kepada pimpinan DPR.

    6. Pidato Presiden dalam penyampaian RUU kepada DPR pada prinsipnya menegaskan :

    a. Sifat penyelesaian RUU yang dikehendaki;

    b. Cara penanganan dan pembahasannya, dalam hal RUU lebih dari satu;

    c. Menteri yang ditugasi mewakili Presiden dalam pembahasan di DPR. Jika dalam

    pembahasan ternyata harus mengubah isi atau arah RUU, maka Menteri yang

    mewakili melaporkan kepada Presiden disertai saran pemecahannya.

    7. Draft RUU yang sudah disetujui DPR disampaikan kepada Presiden melalui Sekneg

    untuk memperoleh pengesahan. Setelah ditandatangani Presiden kemudian

    diundangkan dalam Lembaran Negara.

    8. Teknik Penyusunan RUU dan RPP :

    a.  Judul :

    - Memuat tentang jenis, tahun penetapan/pengundangan, dan nama peraturan per-

    UU-an;

    - Nama harus singkat yang mencerminkan per-UU-an;

    - Judul ditulis dengan huruf kapital.

    b. Pembukaan, memuat  :

    - Jabatan pembentuk peraturan per-UU-an;

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    14/60

      - Konsideran;

    - Dasar hukum;

    - Memutuskan;

    - Menetapkan;

    - Nama peraturan per-UU-an.

    c. Batang Tubuh :

    - Ketetapan umum;

    - Materi pokok yang diatur;

    - Ketentuan pidana (jika diperlukan);

    - Ketentuan peralihan (jika diperlukan);

    - Ketentuan penutup.

    d. Penutup :

    - Rumusan perintah perundangan dan penempatannya dalam Lembaran Negara

    atau Berita Negara RI;

    - Penandatangan pengesahan atau penetapan peraturan per-UU-an;

    - Pengundangan atau pengumuman;

    - Bagian akhir penutup.

    BAB IV

    URUSAN PEMERINTAHAN *)

    A. Pengertian

    1. Urusan pemerintahan adalah fungsi-fungsi pemerintahan yang menjadi hak dankewajiban setiap tingkatan dan/atau susunan pemerintahan untuk mengatur dan

    mengurus fungsi-fungsi tersebut yang menjadi kewe-nangannya dalam rangka

    melindungi, melayani, memberdayakan, dan mensejahterakan masyarakat.

    2. Urusan pemerintahan terdiri atas urusan pemerintahan yang sepenuhnya menjadi

    kewenangan Pemerintah (pusat), dan urusan pemerintahan yang dibagi bersama antar

    tingkatan dan/atau susunan pemerintahan (Provinsi dan Kabupaten/Kota).

    B. Pembagian Urusan Pemerintahan

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    15/60

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    16/60

      y. Komunikasi dan informatika;

    z. Pertanian dan ketahanan pangan;

    aa. Kehutanan;

    bb. Energi dan sumber daya mineral;

    cc. Kelautandanperikanan;

    dd. Perdagangan;

    ee. Perindustrian;

    3. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Pro-vinsi dan

    Kabupaten/Kota terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan.

    a. Urusan wajib, adalah urusan pemerintahan yang berkaitan dengan pelayanan dasar,

    yaitu :

    - Pendidikan;

    - Kesehatan;

    - Lingkungan hidup;

    - Pekerjaan umum;

    - Penataan ruang;

    - Perencanaan.pembangunan;

    - Pemberdayaan.masyarakat.dan.desa;

    - Sosial;

    - Kebudayaan;

    - Statistik;

    - Kearsipan;

    - Perpustakaan.

    b. Urusan pilihan, adalah urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi

    untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan,

    dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan, meliputi:

    - Kelautan dan perikanan;

    - Pertanian;

    - Kehutanan;

    - Energi dan sumber daya mineral;

    - Pariwisata;

    - Industri;

    - Perdagangan;

    - Ketransmigrasian.

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    17/60

      4. Pengelolaan Urusan Pemerintahan Lintas Daerah :

    Pelaksanaan urusan pemerintahan yang mengakibatkan dampak lintas daerah dikelola

    bersama oleh daerah terkait (Provinsi dan Kabupaten/ Kota).

    5. Urusan Pemerintahan Sisa, yaitu urusan pemerintahan yang tidak termasuk dalam

    kewenangan Pemerintah Pusat maupun Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota. Dalam

    hal Pemerintah Provinsi atau Kabupaten/Kota akan menyelenggarakan urusan

    pemerintahan sisa, terlebih dulu harus mengusulkan kepada Pemerintah Pusat melalui

    Menteri Dalam Negeri untuk mendapat penetapan. Menteri/Kepala LPND

    menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria untuk pelaksanaan urusan sisa.

    C. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan

    1. Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah

    Pusat :

    a. Menyelenggarakan sendiri;

    b. Melimpahkan sebagian urusan pemerintahan kepada Kepala Instansi Vertikal atau

    kepada Gubernur selaku wakil Pemerintah Pusat di daerah dalam rangka

    dekonsentrasi;

    c. Menugaskan sebagian urusan pemerintahan tersebut kepada Peme-rintah Daerah

    dan/atau Pemerintah Desa berdasarkan asas tugas pem-bantuan.

    2. Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah

    Provinsi :

    a. Menyelenggarakan sendiri;

    b. Menugaskan sebagai urusan pemerintahan kepada Pemerintah Kabu-paten/Kota

    dan/atau Pemerintah Desa berdasarkan asas tugas pem-bantuan.

    3. Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah

    Kabupaten/Kota :

    a. Menyelenggarakan sendiri;

    b. Menugaskan dan/atau menyerahkan sebagian urusan pemerintahan kepada

    Pemerintah Desa berdasarkan asas tugas pembantuan.

    4. Urusan pemerintahan yang penyelenggaraannya ditugaskan kepada Peme-rintah

    Daerah berdasarkan asas tugas pembantuan (dari Pusat ke Provinsi, dari Provinsi ke

    Kabupaten/Kota, dan dari Kabupaten/Kota ke Desa), secara bertahap dapat diserahkan

    kepada daerah bersangkutan apabila Pemerintah Daerah telah menunjukkan

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    18/60

    kemampuan untuk memenuhi norma, standar, prosedur, dan kriteria yang

    dipersyaratkan.

    5. Penyerahan urusan pemerintahan dimaksud yang berdampak lokal atau akan lebih

    berdayaguna dan berhasil guna apabila diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.

    6. Penyerahan urusan pemerintahan dimaksud disertai dengan perangkat daerah,

    pembiayaan, dan sarana atau prasarana yang diperlukan.

    D. Pembinaan Urusan Pemerintahan

    1. Pemerintah Pusat wajib melakukan pembinaan kepada Pemerintah Daerah dalam

    menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewe-nangannya.

    2. Apabila setelah dilakukan pembinaan ternyata Pemerintah Daerah belum mampu,

    maka untuk sementara penyelengaraannya dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, dan

    diserahkan kembali apabila sudah mampu.

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    19/60

      *) Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah,Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang menggantikan PP No. 25

    Tahun 2000.

    BAB VLEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAH

    A. Fungsi-fungsi Penyelenggara Pemerintahan

    Dalam menyelenggarakan pemerintahan negara, Presiden dibantu oleh Wakil Presiden

    dan para Menteri/LPND yang merupakan aparatur pemerintah atau birokrasi. Presiden

    menyelenggarakan tugas-tugas umum pemerintahan dan pem-bangunan dalam rangka

    mewujudkan tujuan nasional.

    Tugas umum pemerintahan adalah dalam rangka memenuhi kebutuhan dan kepen-tingan

    masyarakat seperti :

    1. Pemeliharaan keamanan dan ketertiban.

    2. Penyelenggaraan pendidikan, kesehatan, perekonomian, dll.

    Tugas pembangunan  adalah tugas-tugas dalam rangka pelaksanaan program-program

    pembangunan, yaitu :

    1. Melayani masyarakat.

    2. Mengayomi masyarakat.

    3. Menumbuhkembangkan prakarsa dan peranserta masyarakat dalam pem-bangunan.

    Aparatur pemerintah terdiri atas aparatur pemerintahan dan aparatur pereko-nomian

    negara. Adapun prinsip penyelenggaraan pemerintahan yang baik menurut David

    Osborne dan T. Gaebler ( Reinventing Government , 1992) adalah :

    1. Pemerintah berperan sebagai pengendali (steering) dan bukan sebagai pendayung

    (rowing).

    2. Pemerintah lebih berperan dalam memberdayakan masyarakat daripada melayani.

    3. Pemerintah menciptakan iklim persaingan yang sehat terutama dalam pelaksanaannya

    kepada masyarakat.

    4. Pemerintah lebih berorientasi kepada misi dan bukan kepada aturan pelaksana-an

    tugas yang kaku.

    5. Pemerintah lebih berorientasi pada hasil.

    6. Pemerintah lebih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan masyarakat bukan pada

    kepentingan birokrasi.

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    20/60

      7. Pemerintah menerapkan prinsip perusahaan, yaitu memperoleh tinimbang

    mengeluarkan biaya.

    8. Pemerintah memiliki daya tanggap dan mampu mengantisipasi semua tantangan yang

    terjadi.

    9. Pemerintah yang di desentralisasikan dalam rangka meningkatkan parti-sipasi dan

    kerjasama.

    10.  Pemerintah harus berorientasi pada pasar/pelayanan dalam memenuhi tuntutan

    permintaan/kebutuhan masyarakat.

    Di samping kewenangan atas urusan-urusan tersebut di atas, Pemerintah Pusat juga

    mempunyai kewenangan untuk :

    1. Menetapkan kebijakan untuk mendukung pembangunan secara makro.

    2. Menetapkan pedoman standar pelayanan minimal dalam urusan yang wajib

    dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota.

    3. Menetapkan kriteria penentuan dan perubahan fungsi ruang kawasan/lahan dalam

    rangka penyusunan tataruang.

    4. Menyusun rencana nasional secara makro.

    5. Menetapkan persyaratan akreditasi lembaga pendidikan dan sertifikasi tenaga

    profesional/ahli serta persyaratan jabatan.

    6. Membina dan mengawasi penyelenggaraan otonomi daerah yang meliputi pemberian

    pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan, dan supervisi.

    7. Menetapkan pedoman pengelolaan dan perlindungan sumber daya alam.

    8. Mengelola dan menyelenggarakan perlindungan sumber daya alam di wilayah laut

    diluar 12 mil.

    9. Mengatur penerapan perjanjian atau persetujuan internasional yang di sahkan atas

    nama negara.

    10.  Menetapkan standar pemberian izin oleh daerah.

    11. Mengatur ekspor impor dan melaksanakan perkarantinaan.

    12. Menanggulangi wabah dan bencana yang berskala nasional.

    13. Menetapkan arah dan prioritas kegiatan riset dan teknologi termasuk penelitian dan

    pengembangan teknologi strategis dan berisiko tinggi.

    14. Menetapkan kebijakan sistem informasi nasional.

    15. Menetapkan persyaratan kualifiksi usaha jasa.

    16. Mengatur sistem lembaga perekonomian negara.

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    21/60

    Dalam rangka penguatan desentralisasi penyelenggaraan pemerintahan, kewe-nangan

    Pemerintah Pusat porsinya lebih besar pada  penetapan kebijakan  yang bersifat

    norma/aturan, standar, kriteria, dan prosedur. Sedangkan kewenangan pelaksanaan hanya

    terbatas pada yang bertujuan :

    1. Mempertahankan dan memelihara identitas dan integritas bangsa dan negara.

    2. Menjamin kualitas pelayanan umum yang setara bagi semua WNI.

    3. Menjamin efisiensi pelayanan umum yang jenisnya berskala nasional.

    4. Menjamin keselamatan fisik dan non fisik secara setara bagi semua WNI.

    5. Menjamin pengadaan teknologi keras dan lunak yang langka, canggih, ma-hal, dan

    berisiko tinggi serta sumber daya manusia yang berkualifikasi tinggi tetapi sangat

    diperlukan oleh bangsa dan negara, seperti tenaga nuklir, teknologi peluncuran satelit,

    teknologi penerbangan dan sejenisnya.

    6. Menjamin supremasi hukum nasional.

    7. Menciptakan stabilitas ekonomi dalam rangka peningkatan kemakmuran rakyat.

    Di bawah ini adalah bagan mengenai kewenangan urusan pemerintahan.

    Kewenangan Urusan Pemerintah Provinsi :

    URUSAN PEMERINTAHAN

    Urusan Pemerintahan yang sepenuhnyamenjadi wewenang Pemerintah (UU 32/04

    Ps.10 (1),(3).

    Pol. LN, Han, Kam, Yustisi, Moneter & FiskalNasional, Agama.

    Eksternalitas, Akuntabilitas, Efisiensi.

    Menyelenggarakan sendiri atau dapatmelimpahkan sebagian urusan kpd

    perangkat Pemerintah atau Wakil Pem diDaerah atau dapat menugaskan kepada

    Pemda dan/atau Pemdes {Ps.10 (4)}

    UrusanPemerintahan

    Daerah

    UrusanPemerintah

    Standar PelayananMinimal {Psl.11(4)}

    WAJIB PILIHAN

    Yan Dasar(Ps.11(3)

    SektorUnggulan(Ps.11(3)

    Ps.10(5)-Selenggarakan

    sendiri-Limpahkan sbgnurusan kpd Gub.-Tugaskan sbgn

    urusan kpdPemda dan/atau

    Pemdes.

    Urusan Pemerintahan di luarPs. 10(3) dpt dikelola bersama (Pem, Prov,

    Kab/Kota). Dibagi dg kriteria Ps.11(1)

    Diselenggarakan berdsrkn asasotonomi & tugas pembantuan

    (Ps.10(2)

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    22/60

     

    Kewenangan Urusan Pemerintah Kabupaten/Kota :

    Kewenangan Urusan Pemerintahan Provinsi dan Kabupaten/Kota :

    KEWENANGAN

    PEMERINTAHAN

    DEKONSENTRASI

    • Urusan Wajib

    • Urusan PilihanOTONOMI

    T. PEMBANTUAN

    (Wakil Pemerintah Pusat)

    KEWENANGAN

    PEMERINTAHAN

    OTONOMI

    T. PEMBANTUAN

    • Urusan Wajib

    • Urusan Pilihan

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    23/60

     

    B. Lembaga Penyelenggara Pemerintahan

    1. Tingkat Pusat  : 

    Lembaga-lembaga penyelenggara pemerintahan tingkat pusat adalah : Menteri

    Koordinator (Menko), Menteri Departemen (Mendep), Menteri Negara (Meneg),

    Sekretaris Negara, Jaksa Agung, Sekretaris Kabinet, TNI, POLRI, Badan Ekstra

    Struktural dan Badan Independen, serta Perwakilan RI di Luar Negeri.a.  Menteri Koordinator. 

    Bidang Tugas :

    - Polhukam;

    - Perekonomian;

    - Kesra.

    Fungsi :

    - Pengkoordinasian para Meneg dan LPND;

    - Pengkoordinasian dan peningkatan keterpaduan penyiapan dan perumusan

    kebijakan pemerintah, penyusunan rencana, program dan kegiatan di bidang

    yang bersangkutan;

    - Pengendalian penyelenggaraan kebijakan, program, dan kegiatan;

    - Penyusunan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan kepada Presiden di bidang

    tugas dan fungsinya.

    Kewenangan :

    SeluruhUrusan

    UrusanWajib

    UrusanPilihan

    - Kecuali kewenangan Pusat.- Kecuali kewenangan Provinsi.

    Berkaitan denganpelayanan dasar

     Yang secara nyata ada danberpotensi tingkatkan kesra sesuai

    kondisi, kekhasan, potensi, danunggulan.

    KEWENANGANPEMERINTAHAN

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    24/60

      - Penetapan kebijakan secara makro untuk keterpaduan dan sinkro-nisasi

    kebijakan lembaga pemerintah di bidangnya;

    - Penyusunan rencana makro untuk sinkronisasi rencana dan program lembaga

    pemerintah di bidangnya;

    - Penandatanganan perjanjian/persetujuan internasional berdasarkan pelimpahan

    wewenang dari Presiden di bidangnya;

    - Perumusan prioritas kebijakan secara makro di bidangnya.

    Menko dibantu oleh :

    - Setmenko selaku unsur pembantu Menko;

    - Deputy Menko selaku pelaksana sebagian tugas dan fungsi Menko;

    - Staf Ahli Menko selaku unsur pembantu di bidang tugas tertentu;

    b.  Menteri Negara. 

    Bidang Tugas :

    - Perumahan Rakyat;

    - Kebudayaan dan Pariwisata;

    - Riset dan Teknologi;

    - Koperasi dan UKM;

    - Lingkungan Hidup;

    - Pemberdayaan Perempuan;

    - Pendayagunaan Aparatur Negara;

    - Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal;

    - Perencanaan Pembangunan Nasional;

    - Badan Usaha Milik Negara;

    - Komunikasi dan Informasi;

    - Pemuda dan Olah raga.

    Fungsi :

    - Perumusan kebijakan pemerintah dalam bidangnya;

    - Pengkoordinasian dan peningkatan keterpaduan penyusunan renca-na,

    pemantauan dan evaluasi terhadap program dan kegiatan serta dalam rangka

    penyelesaian masalah;

    - Peningkatan peran serta masyarakat di bidangnya;

    - Pengkoordinasian kegiatan di bidangnya;

    - Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan;

    - Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Presiden.

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    25/60

      Kewenangan :

    - Penetepan kebijakan sistem informasi secara nasional di bidangnya;

    - Pengaturan penerapan perjanjian/persetujuan internasional yang disah-kan atas

    nama negara di bidangnya;

    - Kewenangan lain yang ditetapkan dengan per-UU-an.

    Menneg dibantu oleh :

    - Setmeneg selaku unsur Pembantu Setmeneg;

    - Deputy selaku unsur Pelaksana;

    - Staf Ahli selaku Pembantu bidang tertentu yang diperlukan.

    c.  Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND).

    BidangTugas:

    Secara organisatoris LPND berada di bawah dan bertanggung jawab lang-sung

    kepada Presiden, tetapi dalam pelaksanaan tugas operasio-nalnya dikoordinasikan

    oleh atau mendapat pembinaan teknis dari Menteri tertentu.

    SOTK LPND :

    - Kepala;

    - Wakil Kepala (bila dipandang perlu);

    - Sekretaris Utama;

    - Deputy yang membawahkan Direktorat dan/atau Pusat (Fungsi Di-rektorat

    adalah pembinaan sementara Pusat adalah pelaksanaan).

    - Unit Pengawasan, dapat berbentuk Inspektorat Utama atau Inspektur, yang

    bertugas melaksanakan pengawasan fungsional.

    d. Kesekretariatan yang Membantu Presiden.

    Sekretariat Negara :

    - LAN; - PERUM BULOG; - LEMHANAS;

    - ANRI; - BKKBN; - BMKG.

    - BKN; - LAPAN;

    - PERPUSNAS; - BAKOSURTANAL;

    - BAPPENAS; - BPKP;

    - BPS; - LIPI;

    - BSN; - BPPT;

    - BAPETEN; - BKPM;

    - BATAN; - BPN;

    - BIN; - BPOM;

    - LEMSANEG; - LIN;

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    26/60

      - Merupakan lembaga pemerintahan yang berada di bawah dan ber-tanggung

     jawab langsung kepada Presiden, dipimpin oleh Sekre-taris Negara;

    - Bertugas memberi dukungan staf dan pelayanan administratif kepa-da Presiden

    selaku Kepala Negara dalam menyelenggarakan ke-kuasaan pemerintahan

    negara.

    Sekretariat Kabinet :

    - Merupakan lembaga pemerintahan yang berada di bawah dan bertanggung

     jawab langsung kepada Presiden, dipimpin oleh Sekretaris Kabinet.

    - Bertugas memberi dukungan staf dan pelayanan administratif ke-pada Presiden

    selaku Kepala Pemerintahan dalam menyeleng-garakan kekuasaan

    pemerintahan negara.

    e. Kejaksaan Agung :

    - Merupakan lembaga pemerintahan yang melaksanakan kekuasaan negara di

    bidang penuntutan dalam tata susunan kekuasaan badan-badan peradilan dan

    keadilan, dipimpin oleh Jaksa Agung.

    - Terdiri atas Kejaksaan Agung di tingkat pusat, Kejaksaan Tinggi di tingkat

    provinsi, dan Kejaksaan Negeri di tingkat kabupaten/kota.

    - Di bidang perdata dan tata usaha negara, kejaksaan dengan kuasa dapat

    bertindak atas nama negara atau pemerintah baik didalam maupun di luar

    Pengadilan.

    - Kejaksaan dapat memberikan pertimbangan dalam bidang hukum kepada

    instansi pemerintah lainnya;

    - Jaksa Agung dibantu oleh seorang Wakil Jaksa Agung dan beberapa orang

    Jaksa Agung Muda.

    f. Tentara Nasional Indonesia (TNI) :

    Kedudukan :

    - Dalam pengerahan dan penggunaan kekuatan militer, TNI berke-dudukan

    dibawah Presiden.

    - Dalam kebijakan dan strategi pertahanan serta dukungan adminis-trasi, TNI

    berkedudukan di bawah koordinasi Departemen Per-tahanan.

    - TNI terdiri dari AD, AL, dan AU yang melaksanakan tugas matra atau

    gabungan di bawah pimpinan Panglima.

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    27/60

      Peran :

    - Sebagai alat negara di bidang pertahanan yang dalam menjalankan tugasnya

    berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara;

    Fungsi :

    - Sebagai penangkal terhadap setiap bentuk ancaman militer dan ancaman

    bersenjata dari luar dan dalam negeri terhadap kedau-latan, keutuhan wilayah,

    dan keselamatan bangsa;

    - Sebagai penindak terhadap setiap bentuk ancaman terhadap kedau-latan,

    keutuhan wilayah, dan keselamatanbangsa;

    - Sebagai pemulih terhadap kondisi keamanan negara yang terganggu akibat

    kekacauan keamanan;

    - Dalam menjalankan fungsi-fungsi tsb. di atas, TNI merupakan komponen utama

    sistem pertahanan negara.

    Tugas :

    - Menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wila-yah NKRI

    yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta melindungi segenap bangsa

    dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap

    keutuhan bangsa dan negara;

    - Tugas dimaksud dilakukan dengan operasi militer untuk perang, dan operasi

    militer selain perang;

    - Khusus operasi militer selain perang, yaitu untuk :

    . Mengatasi gerakan separatis bersenjata;

    . Mengatasi pemberontakan bersenjata;

    . Mengatasi aksi terorisme;

    . Mengamankan wilayah perbatasan;

    . Mengamankan obyek vital nasional yang bersifat strategis;

    . Melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai kebijakan politik luar negeri;

    . Mengamankan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya;

    . Memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukung-nya secara

    dini sesuai dengan sistem pertahanan semesta;

    . Membantu tugas pemerintahan di daerah;

    . Membantu POLRI dalam rangka tugas keamanan dan ketertiban masyarakat

    yang diatur dalam UU;

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    28/60

      . Membantu mengamankan tamu negara setingkat Kepala Negara dan

    perwakilan pemerintah asing yang sedang berada di Indonesia.

    . Membantu menaggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian

    bantuan kemanusiaan;

    . Membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (SAR);

    . Membantu pemerintah dalam pengamanan pelayaran dan pener-bangan

    terhadap pembajakan, perompakan, dan penyelundupan.

    Kepemimpinan :

    - TNI dipimpin oleh Panglima;

    - Panglima TNI diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas persetu-juan

    DPR.

    g. Kepolisian RI (POLRI) :

    Kedudukan :

    - POLRI berada di bawah Presiden.

    Tugas pokok :

    - Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat;

    - Menegakkan hukum;

    - Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

    Tugas bantuan :

    - Dalam keadaan darurat membantu TNI yang diatur dengan UU;

    - Turut aktif dalam tugas penanggulangan kejahatan internasional sebagai

    anggota “Criminal Police Organization” (Interpol);

    - Membantu tugas pemeliharaan perdamaian dunia ( peace keeping operation) di

    bawah bendera PBB.

    Lain-lain :

    - POLRI dipimpin oleh Kapolri yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden

    atas persetujuan DPR;

    - Anggota POLRI tunduk pada kekuasaan peradilan umum;

    - POLRI bersikap netral dalam politik dan tidak melibatkan diri pada kegiatan

    politik praktis;

    - Komisi Kepolisian Nasional dibentuk dengan Kepres, dan bertu- gas :

    . Membantu Presiden dalam menetapkan arah kebijakan kepolisian negara;

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    29/60

      . Memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam pengangkatan dan

    pemberhentian Kapolri.

    h. Badan Ekstra Struktural dan Badan Independen. 

    Untuk memberi pertimbangan kepada Presiden atau Menteri Kabinet, atau dalam

    rangka koordinasi dan pelaksanaan kegiatan tertentu dibentuk badan/lembaga

    yang bersifat ekstra struktural. Badan/ lembaga ini tidak termasuk dalam struktur

    organisasi Menko, Mendep, atau Meneg dan LPND. Lomenklatur yang

    digunakan adalah Dewan, Badan, Lembaga, Tim, dll. Contoh :

    - Wantimpres (Dewan Pertimbangan Presiden), berdasar UU No. 19 Tahun 2006.

    - DEN (Dewan Ekonomi Nasional);

    - DPUN (Dewan Pemulihan Usaha Nasional);

    - DPOD (Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah);

    - BAPEK (Badan Pertimbangan Kepegawaian);

    - Badan Pelaksana APEC;

    - BAPERJANAS (Badan Pertimbangan Jabatan Nasional);

    - LSF (Lembaga Sensor Film);

    - Badan Koordinasi Pelaksana (Bakolak) Inpres 6;

    - Tim Pengembangan Industri;

    - KONI (Komite Olahraga Nasional);

    - Komnas HAM (Komisi Nasional Hak Asasi Manusia);

    - KON (Komisi Ombudsman);

    - KPU (Komisi Pemilihan Umum);

    - KPKPN (Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara);

    - KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).

    Untuk lembaga-lembaga independen walaupun dibiayai pemerintah, tetapi

    bekerja secara independen, artinya bebas dari campur tangan Pemerintah dan

    pihak mana pun.

    i. Perwakilan RI di Luar Negeri.

    Perwakilan RI di luar negeri mewakili kepentingan negara RI secara keseluruhan

    di negara lain atau pada organisasi internasional. Perwa-kilan tersebut dapat

    berupa :

    - Kedutaan Besar (KBRI);

    - Konsulat Jenderal (Konjen RI);

    - Konsulat RI;

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    30/60

      - Perutusan Tetap RI di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB);

    - Perwakilan RI tertentu yang bersifat sementara;

    Perwakilan RI terdiri dari Perwakilan Diplomatik dan Perwakilan Konsulat.

    Perwakilan Diplomatik  :

    Cakupan kegiatannya menyangkut semua kepentingan negara RI dan wilayah

    kerjanya meliputi seluruh wilayah negara penerima atau yang

    bidang kegiatannya meliputi bidang kegiatan suatu organisasi internasional.

    Perwakilan diplomatik terdiri atas Kedutaan Besar RI   dan Perwakilan Tetap RI  

    yang dipimpin oleh seorang Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh.

    Tugas pokok perwakilan diplomatik adalah mewakili negara RI dalam

    melaksanakan hubungan diplomatik dengan negara penerima atau organisasi

    internasional, serta melindungi segenap kepentingan negara dan WNI di negara ybs.

    sesuai dengan kebijakan pemerintah dan berdasarkan peraturan per-UU-an yang

    berlaku termasuk hukum dan tatacara hubungan internasional.

    Perwakilan Konsuler  :

    Kegiatan perwakilan konsuler meliputi semua kepentingan negara RI di bidang

    konsuler dan mempunyai wilayah kerja tertentu dalam wilayah negara penerima.

    Perwakilan konsuler terdiri atas Konsul Jenderal dan Konsul, dalam melaksanakan

    tugasnya bertanggung jawab kepada Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh.

    Konjen dan Konsul yang tidak ber-ada di bawah tanggung jawab DBLBBP,

    bertanggung jawab kepada Menteri Luar Negeri (Menlu). Tugas pokok perwakilan

    konsuler adalah mewakili negara RI dalam melaksanakan hubungan konsuler

    dengan negara penrima di bidang perekonomian, perdagangan, perhubungan,

    kebudayaan, dan ilmu pengetahuan sesuai dengan kebijakan pemerintah yang

    ditetapkan berdasarkan peraturan per-UU-an yang berlaku dan tata cara hubungan

    internasional.

    2 . Tingkat Daerah :

    Pemerintah Daerah didasarkan pada 3 (tiga) asas, yaitu :  Desentralisasi,

     Dekonsentrasi, dan Tugas Pembantuan. Di bawah ini beberapa penjelas- an :

    a.  Asas Desentralisasi  : Penyerahan wewenang Pemerintah pusat kepada Daerah

    otonom dalam kerangka NKRI;

    b. Asas Dekonsentrasi : Pelimpahan wewenang dari Pemerintah pusat kepada Gubernur

    sebagai Wakil Pemerintan pusat dan/atau perangkat pusat di daerah;

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    31/60

      c. Tugas Pembantuan : Penugasan dari Pemerintan pusat kepada Daerah dan Desa, dan

    dari Daerah ke Desa untuk melaksanakan tugas tertentu yang disertai pembiayaan,

    sarpras, serta sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya

    dan mempertanggungjawabkan kepada yang menugaskan;

    d.  Daerah Otonom atau  Daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai

    batas daerah tertentu yang berwenang mengatur dan meng-urus kepentingan

    masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berda-sarkan aspirasi masyarakat

    dalam ikatan NKRI. Daerah otonom terdiri dari Provinsi, dan Kabupaten/Kota;

    e. Pemerintah Daerah terdiri dari unsur-unsur :

    - DPRD sebagai badan legislatif daerah;

    - Kepala Daerah dan Perangkat Daerah sebagai badan eksekutif;

    - Pemerintah Desa.

    f. Perangkat Daerah terdiri dari :

    - Sekretariat Daerah (Setda);

    - Dinas Daerah (Disda);

    - Lembaga Teknis Daerah (Lemtekda);

    - Kecamatan;

    - Kelurahan.

    g. Sekretariat Daerah  : Unsur staf Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh

    Sekretaris Daerah (Sekda), mempunyai tugas dan kewajiban mem-bantu

    Gubernur/Bupati/Walikota dalam menyusun kebijakan dan meng-koordinasikan

    Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah.

    - Sekda Provinsi membawahkan Asisten dan Birobiro, Sekda Kabupaten/ Kota

    membawahkan Asisten dan Bagian-bagian.

    - Sekretariat DPRD (Setwan)  : Unsur pelayanan terhadap DPRD, dipim-pin oleh

    Sekretaris DPRD  (Sekwan), mempunyai tugas menyeleng-garakan administrasi

    kesekretariatan, administrasi keuangan, mendu-kung pelaksanaan tugas dan fungsi

    DPRD, dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan

    oleh DPRD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.

    - Dinas Daerah  : Unsur pelaksana otonomi Daerah yang di pimpin oleh Kepala

    Dinas, mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan

    asas desentralisasi dan tugas pembantuan.

    - Lembaga Teknis  Daerah : Unsur pendukung tugas Kepala Daerah, dipimpin oleh

    Kepala Badan/Kantor/Direktur, mempunyai tugas me-laksanakan penyusunan dan

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    32/60

    pelaksanaan kebijakan daerah yang ber-sifat spesifik. Lemtekda dapat berbentuk

    Badan, Kantor, dan Rumah Sakit.

    - Kecamatan : Merupakan wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah

    Kabupaten/Kota. Camat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan

    pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati/Walikota untuk menangani sebagian

    urusan otonomi daerah.

    - Kelurahan  : Merupakan wilayah kerja Kepala Kelurahan (Lurah)  sebagai

    perangkat daerah Kabupaten/Kota dalam wilayah kecamatan. Lurah

    berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota melalui

    Camat. 

    - Desa atau disebut dengan  nama lain,  adalah kesatuan masyarakat hukum yang

    memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat

    setempat berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dalam

    sistem pemerintahan nasional dan berada di daerah kabupaten.

    - Wilayah Administrasi : Wilayah kerja Gubernur selaku Wakil Peme-rintah pusat.

    Daerah provinsi karenanya berkedudukan pula sebagai wilayah administrasi. Jadi,

    pada satu sisi Gubernur adalah Kepala Daerah Provinsi, dan pada sisi lain adalah

    wakil pemerintah pusat.

    -  Instansi Vertikal : Perangkat Departemen dan/atau LPND di daerah.

    UNDANG-UNDANG TENTANG PEMERINTAH DAERAH

    SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN SEKARANG

    1.  Undang-undang No. 1 Tahun 1945.

    2.  Undang-undang No. 22 Tahun 1948.

    3.  Undang-undang No. 1 Tahun 1957.

    4.  Undang-undang No. 6 Tahun 1959.

    5.  Undang-undang No. 18 Tahun 1965.

    6.  Undang-undang No. 5 Tahun 1974.

    7.  Undang-undang No. 22 Tahun 1999.

    8.  Undang-undang No. 32 Tahun 2004.

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    33/60

      3.  Aparatur Perekonomian Negara.

    Aparatur pemerintah mencakup juga perusahaan milik negara dan milik daerah selaku

    aparatur perekonomian negara. Fungsinya di satu sisi sebagai institusi yang mampu

    menyediakan pelayanan masyarakat, dan pada sisi lain sebagai perusahaan yang

    memiliki kewajiban memaksi-malkan keuntungan. Aparatur perekonomian negara

    mencakup :

    a. Perusahaan Negara (PN) atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN);

    b. Perusahaan Daerah (PD) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). BUMN disebut

     juga Badan Usaha Negara (BUN).

    c. Maksud dan tujuan pendirian BUMN/BUN :

    - Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada

    umumnya dan penerimaan negara pada khususnya;

    - Mengejar keuntungan;

    - Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang/ jasa yang

    bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak;

    - Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksa-nakan oleh

    sektor swasta dan koperasi;

    - Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan

    ekonomi lemah (golekmah), koperasi, dan masyarakat.

    - Permodalannya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan yang bersumber

    dari :

    . APBN;

    . Kapitalisasi cadangan (penambahan modal disetor dari cadangan);

    . Sumber-sumber lain yang sah.

    - Pengurusan dan Pengawasan :

    . Pengurusan dilakukan oleh Direksi;

    . Pengawasan dilakukan oleh Komisaris (Persero) dan Dewan Peng-awas

    (Perum);

    . Anggota Direksi, Komisaris, dan Dewan Pengawas dilarang mengambil

    keuntungan pribadi, langsung ataupun tidak langsung, selain penghasilan yang

    sah.

    - Penggabungan, peleburan, pengambilalihan, dan pembubaran :

    . Dapat dilakukan dengan BUMN lain yang ada. Suatu BUMN dapat

    mengambil alih BUMN atau PT lainnya;

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    34/60

      . Ditetapkan dengan PP;

    . Sisa hasil likuidasi atau pembubaran (jika ditetapkan lain dalam PP tersebut)

    disetorkan langsung ke Kas Negara.

    - Kewajiban Pelayanan Umum :

    Pemerintah dapat menugaskan khusus kepada BUMN untuk menye-lenggarakan

    fungsi kemanfaatan umum dengan tetap memperhatikan maksud dan tujuan

    BUMN. Setiap penugasan harus mendapat persetujuan lebih dulu

    RUPS/Menteri.

    - Susunan Pengawasann Intern :

    Pada setiap BUMN dibentuk Satuan Pengawas Intern (SPI) yang di-pimpin oleh

    seorang Kepala yang bertanggung jawab kepada Dirut.

    - Komite Audit dan Komite lain :

    . Komisaris atau Dewan Pengawas wajib membentuk komite audit yang bekerja

    secara kolektif dan berfungsi membantu Komisaris/ Dewan Pengawas dalam

    melaksanakan tugasnya.

    . Komisaris/Dewan Pengawas dapat membentuk komite lain yang ditetapkan

    oleh Menteri, seperti komite remunerasi dan komite nominasi.

    - Pemeriksaan Eksternal :

    . Pemeriksaan laporan keuangan dilakukan oleh auditor eksternal yang

    ditetapkan oleh RUPS untuk persero, dan oleh Menteri untuk Perum;

    . BPK berwenang melakukan pemeriksaan terhadap BUMN sesuai dengan

    ketentuan peraturan per-UU-an yang berlaku.

    - Persero :

    . Persero adalah BUMN yang berbentuk PT yang modalnya terbagi saham yang

    seluruh atau paling sedikit 51 % dimiliki oleh negara RI, yang tujuan

    utamanya adalah mengejar keuntungan;

    . Pendirian PT diusulkan oleh Menteri kepada Presiden disertai dasar

    pertimbangan setelah dikaji bersama dengan Menteri teknis BUMN dan

    Menteri Keuangan.

    - Maksud dan Tujuan Pendirian Persero :

    . Menyediakan barang/jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat;

    . Mengejar keuntungan untuk meningkatkan nilai perusahaan.

    - Organ Persero adalah RUPS, Direksi dan Komisaris :

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    35/60

      . Menteri bertindak sebagai Ketua RUPS dalam hal seluruh saham dimiliki

    negara, dan bertindak sebagai pemagang saham persero atau PT dalam hal

    tidak seluruh sahamnya dimiliki negara;

    . Pengangkatan dan pemberhentian Direksi dilakukan oleh RUPS de-ngan masa

     jabatan 5 tahun dan dapat diangkat lagi untuk satu kali masa jabatan. Direksi

    sewaktu-waktu dapat diberhentikan dengan alasan yang jelas;

    . Pengangkatan dan pemberhentian Komisaris dilakukan oleh RUPS dengan

    masa jabatan 5 tahun dan dapat diangkat lagi untuk satu kali masa jabatan.

    Kominsaris sewaktu-waktu dapat diberhentikan dengan alasan yang jelas;

    . Pengangkatan Komisaris tidak bersamaan waktunya dengan peng-angkatan

    Direksi, kecuali pada pengangkatan pertama. Dalam hal Komisaris lebih dari

    satu orang, salah satunya diangkat sebagai Komisaris Utama.

    - Persero Terbuka (Tbk) adalah persero yang modal dan jumlah pemegang

    sahamnya memenuhi kriteria tertentu, atau persero yang melakukan

    penawaran umum sahamnya sesuai dengan peraturan per-UU-an di bidang

    pasar modal.

    - Perusahaan Umum (Perum) :

    . Perum adalah BUMN yang seluruh modalnya milik negara dan tidak terbagi

    atas saham, bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan

    barang/jasa yang bermutu tinggi sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan

    prinsip pengelolaan perusahaan;

    . Pendiriannya diusulkan oleh Menteri kepada Presiden.

    . Organ Perum adalah Menteri, Direksi, dan Dewan Pengawas;

    . Menteri memberikan persetujuan atas kebijakan pengembangan usaha Perum

    yang diusulkan oleh Direksi setelah mendapatkan persetujuan Dewan

    Pengurus;

    . Pengangkatan dan pemberhentian Direksi ditetapkan oleh Menteri untuk 5

    tahun, dan dapat diangkat lagi untuk satu kali masa jabatan. Direksi sewaktu-

    waktu dapat diberhentikan dengan alasan yang jelas;

    . Pengangkatan dan pemberhentian Dewan Pengawas ditetapkan oleh Menteri

    untuk 5 tahun, dan dapat diangkat lagi untuk satu kali masa jabatan. Anggota

    DP sewaktu-waktu dapat diberhentikan dengan alasan yang jelas.

    - Lain-lain :

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    36/60

      . BUMN dapat menyisihkan sebagian laba bersihnya untuk pembi-naan

    koperasi/UKM serta masyarakat di sekitarnya;

    . Karyawan BUMN adalah pekerja BUMN ybs. yang pengangkatan,

    pemberhentian, kedudukan, hak dan kewajibannya ditetapkan berdasarkan

    perjanjian kerja bersama sesuai dengan ketentuan peraturan per-UU-an yang

    berlaku.

    d.  Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) :

    - Perusahaan Daerah dibentuk berdasarkan UU No. 5/1962 (kemu-dian UU ini

    berikut berbagai UU dan Perppu dinyatakan tidak ber-laku dengan UU No.

    6/1969);

    - Modal seluruh atau sebagian merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan,

    kecuali ditentukan lain berdasarkan UU;

    - Didirikan berdasarkan Peraturan Daerah (Perda);

    - Pembinaan umum terhadap PD dilakukan oleh Mendagri;

    - Berdasarkan Inmendagri No. 5/1990 BUMD diubah ke dalam dua bentuk,

    yaitu Perumda dan Perseroda.

    - Perumda didirikan dengan maksud, tujuan, dan sifat usahanya mengutamakan

    penyelenggaraan pelayanan umum ( public service) di sam-ping mencari

    keuntungan sebagai sumber PAD dengan tetap berpegang teguh pada :

    Syarat-syarat efisiensi dan efekti-vitas, prinsip-prinsip ekonomi perusahaan,

    dan pelayanan yang baik kepada masyarakat;

    - Perseroda  (Perusahaan Perseroan Daerah) didirikan dengan maksud dan

    tujuan untuk memupuk keuntungan dalam arti, baik pelayanan maupun

    pembinaan organisasinya harus secara efektif dan efisien dengan orientasi

    bisnis.

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    37/60

     

    BAB VI

    HUBUNGAN PRESIDEN DENGAN LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA LAINNYA

    DALAM RANGKA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

    NEGARA

    A. Lembaga-lembaga Negara

    1. Bagan Struktur Ketatanegaraan RI sebelum Perubahan UUD 1945 :

    UUD 1945

    MPR

    BPK DPR PRESIDEN DPA MA

    2.  Bagan Struktur Ketatanegaraan RI setelah Perubahan UUD 1945 :

    UUD 1945

    MPR PRESIDEN KEKUASAAN KEHAKIMAN BPK 

    DPR DPD WAPRES MK MA KY

    LEGISLATIF EKSEKUTIF YUDIKATIF

    B. Penjelasan tentang Lembaga-lembaga Negara

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    38/60

     

    1.  Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) :

    Berdasarkan UUD 1945 yang telah empat kali diamandemen, MPR sekarang bukan

    lagi lembaga tertinggi negara, tetapi sejajar dengan lembaga-lembaga kenegaraan lain

    atas dasar pembagian (distribusi) kekuasaan. Tugas MPR sekarang hanya tiga macam

    :

    a. Mengubah UUD;

    b. Melantik Presiden dan Wakil Presiden;

    c. Impeachment (memberhentikan Presiden/Wakil Presiden).

    MPR menjalankan sistem majelis perundang-undangan kembar (bika-meral) yang

    keanggotaannya terdiri dari seluruh anggota DPR dan DPD hasil Pemilu. Alasan

    menjadi lembaga bikameral :

    a. Utusan daerah dan golongan pada masa MPR sebelumnya tidak jelas orientasi

    keterwakilannya;

    b. Kebutuhan mengakomodasi kepentingan masyarakat daerah secara struktural

    melalui lembaga formal di tingkat nasional;

    c. Kebutuhan menerapkan sistem “checks and balances”  untuk mendo-rong

    demokratisasi ketatanegaraan Indonesia.

    Anggota MPR berjumlah 678 orang, terdiri dari 550 anggota DPR dan 128 anggota

    DPD.

    Perbedaan MPR Sebelum dan Setelah Amandemen UUD 1945 :

    PERBEDAANSEBELUM PERUBAHAN

    UUD 1945

    SESUDAH PERUBAHAN

    UUD 1945

    Komposisi DPR, utusan daerah, dan go-

    longan.Anggota DPR dan DPD.

    Rekrutmen

    DPR (lewat Pemilu dan diang-

    kat), utusan daerah dan go-longan yang diangkat.

    Seluruh anggota DPR dan

    DPD dipilih lewat Pemilu.

    Legalisasi Oleh DPR.

    Kekuasaan legislasi ada di

    DPR. DPD juga dapat

    mengajukan dan memba-

    has RUU berkaitan dengan

    otonomi daerah.

    Kewenangan Tak terbatas

    Terbatas tiga, yaitu meng-

    ubah UUD, melantik Pre-

    siden/Wakil Presiden, dan

    impeachment.

    Sumber : S. Syarbaini, 2004.

    2.  Presiden :a.  Kekuasaan sebagai Kepala Pemerintahan (Eksekutif) :

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    39/60

      - Dalam menjalankan kewajibannya Presiden dibantu oleh seorang Wakil

    Presiden. Hubungan kerja antara Presiden dengan Wakil Presiden ditentukan

    oleh Presiden setelah mereka mengadakan pem-bicaraan;

    - Presiden berhak mengajukan UU kepada DPR dan dalam keadaan kegentingan

    yang memaksa (noodverordeningsrecht ) berhak mene-tapkan PERPPU;

    - Untuk menjalankan pemerintahan berhak menetapkan peraturan un-tuk

    menjalankan UU ( pouvoir reglementair );

    - Presiden dan Wakil Presiden (merupakan satu pasangan) dipilih langsung oleh

    rakyat melalui Pemilu.

    b.  Kekuasaan sebagai Kepala Negara : 

    - Dengan persetujuan DPR mengangkat dan memberhentikan pim-pinan

    (Panglima) TNI, pimpinan (Kepala) POLRI, dan Gubernur Bank Indonesia);

    - Dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan

    perjanjian dengan negara lain;

    - Menyatakan negara dalam keadaan bahaya;

    - Dengan persetujuan DPR mengangkat duta dan menerima duta ne-gara lain;

    - Dengan persetujuan DPR membuat perjanjian internasional;

    - Dengan memperhatikan pertimbangan MA memberi grasi dan reha-bilitasi, dan

    dengan memperhatikan pertimbangan DPR memberi amnesti dan abolisi.

    - Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan.

    Karena tugas Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan demikian

    banyak dan kompleks, di luar struktur lembaga pemerintahan dipandang perlu ada

    dewan penasihat/pertimbangan, selain staf ahli dan juru bicara kepresidenan.

    Sementara itu DPA sudah tidak ada lagi, maka berdasarkan UU No. 19 Tahun 2006

     jo. Perpres No. 10 Tahun 2006, Presiden dapat membentuk Dewan Pertimbangan

    Presiden (DPP/Wantim-pres) yang anggota-anggotanya independen (steril dari

    kepentingan Par-pol). Karena itu pembentukan lembaga lain (UKP-PPR) oleh

    Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk maksud yang sama tidak tepat, sebab

    akan tumpang tindih dengan lembaga pemerintahan lain (contoh dengan tugas-tugas

    kabinet).

    c. Prosedur pemilihan Presiden secara langsung : 

    - Pasangan Capres/Cawapres diusulkan oleh parpol atau gabungan parpol peserta

    Pemilu;

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    40/60

      - Pasangan yang mendapat suara 50% dan sedikitnya 20% di setiap pro-vinsi yang

    tersebar di lebih setengah provinsi seluruh Indonesia;

    - Apabila ketentuan di atas tidak terpenuhi, dua pasang calon suara ter-banyak dipilih

    kembali secara langsung oleh rakyat, dan yang mendapat suara terbanyak dilantik

    oleh MPR menjadi pasangan Presiden/Wakil Presiden;

    - Jika Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaku-kan

    kewajibannya dalam masa jabatannya, ia digantikan oleh Wapres;

    - Dalam hal terjadi kekosongan Wapres, selambat-lambatnya 60 hari, MPR

    menyelenggarakan sidang untuk memilih Wapres dari dua calon yang diusulkan

    Presiden;

    - Jika Presiden dan Wapres kosong, maka pelaksana tugas kepresidenan adalah

     Menlu, Mendagri, dan Menhan secara bersama. Selambat-lambatnya 30 hari setelah

    itu, MPR menyelenggarakan sidang untuk me-milih Presiden dan Wapres dari dua

    pasangan calon Presiden dan Wapres yang diusulkan Parpol/Gabungan Parpol yang

    pasangan Pre-siden dan Wapresnya meraih suara terbanyak pertama dan kedua

    dalam Pemilu sebelumnya.

    e.  Impeachment Presiden/Wakil Presiden :

    - Apabila menghianati Pancasila dan UUD 1945, melanggar hukum, dan amoral

    (diputuskan oleh MK atas ajuan DPR);

    - Putusan/vonis MK disampaikan ke DPR dan oleh DPR diusulkan kepada MPR;

    - Pemberhentian diambil dalam Sidang Paripurna MPR yang dihadiri 3/4 dan disetujui

    2/3 dari anggota yang hadir.

    3.  Kementerian Negara :

    a. Presiden dibantu oleh Menteri-menteri yang diangkat dan diberhentikan oleh

    Presiden;

    b. Menteri-menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan;

    c. Menteri-menteri bertanggung jawab kepada Presiden, tidak bergantung ke-pada DPR.

    Dalam pengertian ini yang dianut adalah sistem Kabinet Presidensial;

    d. Pembentukan, perubahan, dan pembubaran kementerian diatur dalam UU.

    4.  Pemerintah Daerah : 

    a. Negara RI dibagi atas daerah-daerah provinsi, dan daerah provinsi dibagi atas

    kabupaten dan kota;

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    41/60

      b. Penyelenggaraan pemerintahan daerah didasarkan atas asas otonomi dan tugas

    pembantuan;

    c. Kepala Daerah Provinsi adalah Gubernur, Kabupaten adalah Bupati, dan Kota adalah

    Walikota, yang diproses melalui pemilihan rakyat secara langsung;

    d. Terdapat juga Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, serta

    Daerah-daerah lain dengan otonomi khusus.

    e. Untuk mendukung keberhasilan otonomi daerah, terdapat dana sebagai sumber

    penerimaan pelaksanaan desentralisasi berupa perimbangan keu-angan antara

    Pemerintah Pusat dan Daerah.

    Untuk mencukupi sumber penerimaan dalam rangka pelaksanaan otda, ter-dapat

    alokasi dana perimbangan :

    No.PENERIMAAN DARI BAGIAN DANA

    PUSAT DAERAH

    1. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 10 % 90 %

    2. Biaya Peralihan Hak atas Tanah dan Bangun-

    an (BPHTB)20 % 80 %

    3. Sumber Daya Alam (Kehutanan,

    Pertambang-an Umum, Perikanan)20 % 80 %

    4. Minyak Bumi (setelah dikurangi pajak) 85 % 15 %

    5. Gas Alam 75 % 25 %

    Sementara itu Daerah sendiri harus mengupayakan pendapatan asli dae-rah (pajak

    daerah, retribusi daerah, dan pendapatan lain-lain).

    5.  Dewan Perwakilan Rakyat :

    a. Keanggotaan DPR merangkap keanggotaan MPR sehingga kedudukan-nya kuat,

    karena itu tidak dapat dibubarkan oleh Presiden. Jumlah anggota DPR sekarang ada

    550 orang;

    b. DPR mempunyai kekuasaan atau fungsi legislasi, anggaran, dan peng-awasan;

    c. Tugas dan wewenang DPR meliputi :

    - Bersama-sama Presiden membentuk UU;

    - Bersama-sama Presiden menetapkan UU-APBN;

    - Meratifikasi dan/atau memberikan persetujuan pernyataan perang, pembuatan

    perdamaian dan perjanjian dengan negara lain yang dilakukan oleh Presiden;

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    42/60

      - Membahas hasil pemeriksaan keuangan negara yang disampaikan oleh BPK;

    - Melakukan hal-hal yang ditugaskan oleh Tap MPR kepada DPR.

    Untuk melaksanakan tugas dan wewenang tersebut di atas, DPR dan anggota-

    anggotanya mempunyai hak :

    - Meminta keterangan (interpelasi);

    - Mengadakan penyelidikan (angket );

    - Mengadakan perubahan (amandemen);

    - Mengajukan pernyataan pendapat.

    - Mengajukan rancangan UU (inisiatif );

    - Mengajukan pertanyaan, protokoler, dan keuangan/administratif;

    - Mengajukan/menganjurkan seseorang, jika ditentukan oleh suatu per-aturan

    perundang-undangan.

    Dengan amandemen UUD 1945 (sudah empat kali), terjadi pengurangan kekuasaan

    Presiden, sementara kekuasaan DPR bertambah, yaitu :

    - Presiden harus memperhatikan pertimbangan DPR dalam mengangkat dan

    menerima duta, serta dalam pemberian amnesti dan abolisi;

    - Presiden harus mendapat persetujuan DPR dalam mengangkat Pang-lima TNI,

    Kapolri, dan Gubernur BI;

    - DPR memilih anggota dan calon pimpinan lembaga negara (MA berikut Hakim

    Agung, dan BPK) untuk diangkat oleh Presiden. Demikian juga untuk anggota

    KPU, KY, dan KPK.

    Pemilu untuk memilih anggota DPR dan DPRD (Provinsi dan Kabupaten/ Kota)

    dilaksanakan dengan sistem proporsional dengan daftar calon terbuka, agar rakyat

    mengetahui benar kredibilitas, kapabilitas, serta integritas moral calon yang akan

    dipilih.

    5.  Dewan Perwakilan Daerah :

    DPD adalah lembaga negara yang seluruh anggotanya juga anggota MPR. Mereka

    merupakan wakil-wakil dari Provinsi.

    a. Keanggotaannya dipilih melalui Pemilu (perseorangan);

    b. Persidangan sedikitnya sekali dalam satu tahun;

    c. Kewenangannya mengajukan rancangan UU kepada DPR yang ber-kaitan dengan

    otonomi daerah (ikut membahas), serta memberikan per-timbangan kepada DPR

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    43/60

    atas rancangan UU APBN, rancangan UU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan,

    dan agama (tidak ikut membahas).

    d. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU yang berkaitan dengan otonomi daerah,

    yang hasilnya disampaikan kepada DPR.

    e. Yang berkaitan dengan otonomi daerah, antara lain :

    - Hubungan Pusat dan Daerah;

    - Pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah;

    - Pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya;

    - Masalah perimbangan keuangan Pusat dan Daerah.

    Keanggotaan DPD mirip Senat di Amerika Serikat (wakil negara bagian) karena

    mewakili Daerah (Provinsi) dengan jumlah tiap provinsi empat orang, dan jumlah

    seluruh anggota DPD tidak lebih dari 1/3 jumlah anggota DPR (128 orang). Sekarang

    ini DPD sedang gencar memperjuangkan agar fungsinya dalam pembahasan peraturan

    perundang-undangan optimal, dan untuk itu mengusulkan amandemen ke lima kali

    UUD 1945.

    7.  Badan Pemeriksa Keuangan :

    BPK adalah lembaga negara yang mempunyai tugas memeriksa tanggung jawab

    keuangan negara. Badan ini bebas dari pengaruh dan kekuasaan pemerintah.

    a. Hasil pemeriksaan BPK diserahkan kepada DPR, DPRD, DPD. Lembaga

    perwakilan ini dan instansi pemerintah harus menindaklanjutinya;

    b. BPK terdiri dari seorang Ketua merangkap anggota, seorang Wakil Ketua

    merangkap anggota, dan lima orang anggota. Keanggotaan ini dipilih melalui  fit

    and proper test   (uji kelayakan dan kepatutan) oleh DPR dengan memperhatikan

    pertim-bangan DPD, kemudian diresmikan oleh Presiden.

    c. Ketua BPK dipilih dari dan oleh para anggota;

    d. BPK berkedudukan di ibukota negara dan memiliki perwakilan di provinsi.

    8.  Kekuasaan Kehakiman : 

    1.  Mahkamah Konstitusi :

    a. Kewajibannya memberi putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran

    Presiden menurut UUD;

    b. Kewenangannya menguji UU terhadap UUD, memutuskan sengketa kelembagaan

    negara, memutuskan pembubaran partai politik, dan perselisihan hasil Pemilu;

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    44/60

      c. Keanggotaannya sembilan orang, dan ditetapkan oleh Presiden yang diajukan

    masing-masing tiga orang oleh MA, tiga orang oleh DPR, dan tiga orang oleh

    Presiden;

    d. Ketua dan Wakil Ketua dipilih dari dan oleh anggota.

    2.  Mahkamah Agung :

    a. Kewenangangannya mengadili pada tingkat kasasi dan menguji peraturan

    perundang-undangan di bawah UU, serta wewenang lain yang diberikan oleh UU;

    b. Ketua dan Wakil Ketua dipilih dari dan oleh para Hakim Agung;

    c. Calon Hakim Agung diusulkan oleh KY kepada DPR untuk mendapat persetujuan

    (melalui fit  and   proper test ) dan ditetapkan oleh Pre-siden.

    d. Badan-badan peradilan yang ada di bawah MA adalah :

    - Peradilan Umum;

    - Peradilan Militer;

    - Peradilan Agama;

    - Peradilan Tata Usaha Negara.

    3.  Komisi Yudisial  :

    a. Kewenangannya mengusulkan pengangkatan Hakim Agung kepada DPR dan

    menjaga kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.

    b. Keanggotannya diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas persetujuan DPR.

    Untuk lebih jelasnya mengenai sistem ketatanegaraan RI sebelum dan sesudah perubahan

    UUD 1945, berikut ini disajikan matriknya :

    SEBELUM PERUBAHAN  SETELAH PERUBAHAN 

      Kekuasaan Presiden seolah-olah ti-dak terbatas.

      Peran DPR dalam membentuk UU

    tidak tegas.  Presiden mengangkat/menerima

    duta tanpa pertimbangan DPR.

      Presiden memberi grasi, amnesti,abolisi dan rehabilitasi tanpa per-

    timbangan MA dan DPR.

      Pemerintahan bersifat sentralistik.  HAM tidak diatur secara lengkap.  MPR memegang kedaulatan rak-

    yat.

      Presiden/Wapres dipilih MPR.  Tidak diatur apakah Presiden dapat

    membekukan/membubarkan DPR.  Terdapat DPA.

      Dibatasi hanya dua kali masa jabatan.  Tugas DPR memegang kekuasaan

    membentuk UU.

      Presiden mengangkat/menerima dutadengan pertimbangan DPR.

      Presiden memberi grasi dan reha-bilitasi dengan pertimbangan MA,

    amnesti dan abolisi dengan pertim-

    bangan DPR.

      Desentralisasi pemerintahan denganotonomi daerah.

      HAM diatur secara lengkap.  MPR tidak lagi memegang kedaulatan

    rakyat.

      Presiden/Wapres dipilih langsung

    oleh rakyat.  Presiden tidak lagi dapat membeku-

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    45/60

      Tidak ada DPD, MK, dan KY.  Komposisi MPR terdiri dari DPR,

    utusan daerah, dan utusan go-

    longan.

    kan/membubarkan DPR.

      DPA dihilangkan, tetapi ada DPD,MK, dan KY.

      Komposisi MPR terdiri dari DPR danDPD.

    C. Hubungan Presiden dengan Lembaga-lembaga Negara

    1.  Presiden dengan MPR :

    a. Presiden dan Wakil Presiden dilantik oleh MPR;

    b. Dalam hal terjadi kekosongan Wapres, selambat-lambatnya dalam waktu 60 hari

    MPR menyelenggarakan sidang untuk memilih Wapres dari dua calon yang

    diusulkan Presiden;

    c. Presiden dan Wapres dapat diberhentikan oleh MPR sebelum habis masa jabatannya

    (impeachment ) atas usul DPR setelah dibuktikan kesalah-annya oleh MK.

    2.  Presiden dengan DPR :

    a. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR dan tidak dapat membubarkan

    DPR, sebaliknya DPR tidak dapat memberhentikan Presiden;

    b. DPR mempunyai fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan;

    c. Sebelum masa jabatan Presiden dan Wapres berakhir, DPR dapat mengajukan usul

    pemberhentian Presiden dan Wapres kepada MPR setelah disetujui oleh MK.

    d. Sebelum memangku jabatannya Presiden dan Wapres bersumpah menurut agama

    atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan MPR atau DPR;

    e. DPR bersama Presiden menjalankan fungsi legislatif :

    - Presiden berhak mengajukan rancangan UU kepada DPR;

    - Setiap RUU dibahas oleh DPR dan Presiden untuk mendapat persetujuan

    bersama;

    - Presiden mengesahkan RUU yang telah disetujui bersama, untuk menjadi UU.

    Dalam hal tidak disahkan, maka dalam waktu 30 hari sejak disetujui RUU tsb.

    sah menjadi UU dan wajib diundangkan.

    f. Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan

    perjanjian dengan negara lain;

    g. Presiden mengangkat duta dan menerima penempatan duta dari negara lain dengan

    memperhatikan pertimbangan DPR;

    h. Presiden memberi amnesti, abolisi dengan memperhatikan pertimbang-an DPR.

    i. DPR bersama Presiden menetapkan UU Propenas;

     j. Program tahunan dari Propenas berupa APBN ditetapkan dalam UU;

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    46/60

      k. DPR mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pen-dapat.

    l. Dalam hal kegentingan yang memaksa, Presiden berhak menetap-kan Perppu.

    Perppu ini harus mendapat persetujuan DPR dalam persidangan berikutnya, dan

    apabila tidak mendapat persetujuan, harus dicabut;

    m. Presiden meresmikan anggota BPK yang dipilih oleh DPR;

    n. Presiden meneapkan 9 orang Hakim Konstitusi yang 3 di antaranya diajukan oleh

    DPR;

    o. Anggota KY diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan per-setujuan DPR;

    p. Presiden mengangkat Gubernur dan Deputy Gubernur senior BI se-telah mendapat

    persetujuan DPR;

    q. Presiden menutupi kekurangan modal BI (jika kurang dari dua trilliun) dengan

    persetujuan DPR.

    3.  Presiden dengan DPD :

    DPD dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU sepanjang menyangkut

    daerah, pengelolaan sumber daya atau ekonomi lainnya, pelak -sanaan APBN, pajak,

    pendidikan, dan agama.

    4.  Presiden dengan BPK :

    a. BPK memeriksa semua pelaksanaan APBN;

    b. Presiden meresmikan anggota BPK yang dipilih oleh DPR.

    5.  Presiden dengan MA :

    a. MA dapat memberikan pertimbangan-pertimbangan hukum kepada Pre-siden, baik

    diminta maupun tidak;

    b. MA memberi nasihat hukum kepada Presiden selaku Kepala Negara untuk

    pemberian/penolakan grasi dan rehabilitasi;

    c. MA mempunyai wewenang menguji materil terhadap peraturan per-undang-

    undangan di bawah UU;

    d. Hakim Agung ditetapkan oleh Presiden dari calon yang diusulkan oleh KY dan

    disetujui DPR;

    e. Anggota KY diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan per-setujuan DPR.

    6.  Presiden dengan MK :

    a. MK memberi putusan atas pendapat DPR tentang dugaan pelanggaran oleh Presiden

    dan Wapres menurut UUD;

    b. Pengangkatan dan pemberhentian Hakim Konstitusi ditetapkan oleh Pre-siden.

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    47/60

      7.  Presiden dengan BI :

    Menurut UU No. 23/1999 BI berfungsi sebagai bank sentral, adalah lembaga negara

    yang independen. Hubungannya dengan Pemerintah :

    a. BI sebagai pemegang Kas Pemerintah;

    b. Untuk dan atas nama Pemerintah, BI dapat menerima pinjaman luar negeri,

    menatausahakan serta menyelesaikan tagihan dan kewajiban keuangan pemerintah

    terhadap pihak luar negeri;

    c. Pemerintah wajib meminta pendapat BI atau mengundangnya dalam sidang kabinet

    yang membahas masalah ekonomi, keuangan, dan per-bankan yang berkaitan

    dengan tugas BI, atau masalah lain yang terma-suk kewenangan BI;

    d. Di samping wajib berkonsultasi dengan DPR, dalam hal Pemerintah akan

    menerbitkan surat-surat utang negara, Pemerintah wajib terlebih dulu berkonsultasi

    dengan BI;

    e. BI dapat membantu penerbitan surat-surat utang negara yang diterbitkan Pemerintah;

    f. BI dilarang membeli untuk diri sendiri surat-surat utang negara, kecuali di pasar

    sekunder. Apabila hal ini dilanggar, maka perubahan itu dinya-takan batal demi

    hukum;

    g. BI dilarang memberikan kredit kepada Pemerintah. Dalam hal BI melanggar

    ketentuan tsb. perjanjian kredit itu batal demi hukum;

    h.  Informasi kepada masyarakat yang disampaikan setiap awal tahun secara terbuka

    oleh BI tentang evaluasi pelaksanaan kebijakan moneter dan rencana-rencana

    kebijakan dan penatapan sasaran moneter, disampaikan pula secara tertulis kepada

    Presiden;

    i. Rapat Dewan Gubernur untuk menetapkan kebijakan umum di bidang moneter dapat

    dihadiri oleh seorang Menteri atau lebih yang mewakili Pemerintah dengan hak

    bicara tanpa hak suara.

     j.  Gubernur dan Deputy Gubernur Senior diusulkan dan diangkat oleh Pre-siden

    dengan persetujuan DPR. Sedangkan Deputy Gubernur diusulkan oleh Gubernur

    dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR;

    k.  Selambat-lambatnya 15 hari sebelum tahun anggaran, Dewan Gubernur

    menyampaikan anggaran BI yang telah ditetapkan kepada Pemerintah dan DPR;

    l.  Sisa surplus hasil kegiatan BI diserahkan kepada Pemerintah. Di pihak lain apabila

    modal BI menjadi kurang dari dua trilliun, Pemerintah wajib menutupi

    kekurangannya setelah mendapat persetujuan DPR.

  • 8/18/2019 'Dokumen.tips Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full

    48/60

     

    BAB VII

    PROSES MANAJEMEN PEMERINTAHAN

    A. Perencanaan

    Proses manajemen pemerintahan mencakup empat aspek, yaitu perencanaan,

    pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Kesemuanya tidak terlepas dari proses

    pembangunan dalam rangka mewujudkan tujuan nasional, yaitu masyarakat adil dan

    makmur berdasarkan Pancasila (Mas Adam Berdasi). Dengan demikian perencanaan

    pemerintahan adalah juga perencanaan pembangunan. UUD 1945 telah mengalami

    empat kali perubahan (aman-demen). Dengan berlakunya amandemen tersebut, telah

    terjadi perubahan dalam pengelolaan pembangunan, yaitu :

    1. Penguatan kedudukan lembaga legislatif (DPR) dalam penyusunan APBN.

    2. Ditiadakannya GBHN sebagai pedoman penyusunan rencana pembangunan nasional.

    3. Diperkuatnya otonomi daerah dan desentralisasi pemerintahan dalam NKRI.

    B. Beberapa Pengertian 

    1. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat,

    melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.

    2. Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua kom-ponen

    bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara.

    3. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tatacara perencanaan

    pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pem-bangunan dalam jangka

    panja