15
dr. Ken Wirastuti, M.Kes, Sp.S, KIC Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK. UNISSULA - Semarang

dr. Ken Wirastuti, M.Kes, Sp.S, KIC Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK. … · 2019. 3. 22. · Lanjutan PP Hiperkalemik..... Lama serangan singkat yaitu < 60 menit. Serangan bisa dicegah

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • dr. Ken Wirastuti, M.Kes, Sp.S, KICBagian Ilmu Penyakit SarafFK. UNISSULA - Semarang

  • Paralisis Periodik

    Merupakan miopati metabolik yangditandai oleh defek otot-otot skelet-sensitifion channels. Merupakan gangguan neuro-muskular

    yang ditandai oleh serangan berupakelemahan otot yang bersifat episodik. Diantara serangan, biasanya penderita

    normal.

  • Klasifikasi1. Primer (Paralisis periodik familial)

    2. Sekunder: disebabkan karena penyakit lain

    Terdapat 3 jenis, yang sebagian besarditurunkan secara autosom dominan

    1. Paralisis periodik hipokalemik2. Paralisis periodik hiperkalemik3. Paramiotonia kongenita

  • Paralisis Perodik Hipokalemik

    Autosom dominan. Lokasi: kromosom 1q31-32. Onset: dekade kedua. Faktor pencetus: periode istirahat setelah latihan fisik

    yang berat, setelah bangun tidur pagi hari, konsumsikarbohidrat yang berlebihan,cuaca dingin, trauma,infeksi pernafasan atas.

    Serangan biasanya pada pagi hari saat bangun tidur danberakhir dalam beberapa jam sampai beberapa hari.

    Umumnya mengenai otot-otot proksimal anggota gerakbawah yang secara cepat berkembang menjadi general(diikuti oleh anggota gerak atas, badan dan leher).

    Otot-otot bulbar/respirasi jarang terkena.

  • Lanjutan PP Hipokalemik......

    Patogenesis: kelemahan otot terjadi karena Masuknya ion Kalium ke dalam sel otot Membran menjadi hipereksitabilitas diikuti oleh

    depolarisasi, menyebabkan otot menjadiineksitabilitas dan paralisis

    Adanya gangguan metabolisme KH dalam sel otot Kenaikan permeabilitas membran terhadap natrium

    dan klorida selama episode kelemahan Pada pemeriksaan dijumpai refleks fisiologik

    menurun atau menghilang, sementara itusensasi kulit tetap normal.

    Kadar Kalium serum < 3,5 mEq/l.

  • Lanjutan PP Hipokalemik......

    Biopsi otot memperlihatkan adanya vakuola2 ygmengandung glikogen di dalam serabut2 ototselama serangan.

    EMG menunjukkan penurunan amplitudo unitmotor potensial & potensial polifasik meningkatjumlahnya, serta kecepatan hantar serabut sarafmenurun pada saat serangan. Di luar seranganEMG normal.

    EKG sesuai dengan hipokalemia Tes provokatif: pemberian insulin, hormon tiroid,

    steroid (kortikotropin 80-100 IU iv)

  • Pemberian KCl:25 mEq setiap 30 menit sampaiterjadi perbaikan (max: 200 mEq/12 jam).

    Hindari diet KH tinggi Hindari diuretik golongan benzotiazid Profilaksis: acetazolamid & spironolakton

    TERAPI :

  • Paralisis periodik hipokalemik sekunder:

    Gejalanya menyerupai PP hipokalemik,tetapi tidak bersifat familial Berhubungan dengan keadaan

    hipertiroid/tirotoksikosis, hilangnya kaliumseperti pada sindroma nefrotik.

  • Paralisis Periodik Hiperkalemik

    Autosom dominan. Lokasi: kromosom 17, defek gen channel Na+. Onset: bayi dan anak-anak, biasanya terjadi pada siang

    hari ketika istirahat stl aktivitas fisik. Setiap seranganbisa didahului oleh adanya sensasi berat dan kaku padaotot2.

    Faktor pencetus: istirahat setelah aktivitas, cuaca dingin,lapar, stres emosional, kehamilan dan pemberiankalium.

    Umumnya mengenai anggota gerak bawah, ttpekstremitas atas & otot2 leher bisa juga terkena.

  • Lanjutan PP Hiperkalemik...........

    Lama serangan singkat yaitu < 60 menit. Serangan bisadicegah dengan mengkonsumsi KH setelah aktivitasfisik.

    Kadar K+ serum meningkat ringan selama serangan,tetapi pada beberapa kasus pernah dilaporkan kadar K+yang normal, disebut PP Normokalemik.

    Biopsi otot: normal atau menunjukkan gambaran tdkkhas.

    EMG: gambaran miotonia. Tes provokatif: pemberian KCl 2-10 gram akan

    membangkitkan serangan dalam 1-2 jam. Terapi:

    Akut, kalsium glukonat ( 0,5-2 gram). Monitoring serial dari kadar kalium serum untuk mencegah

    overkoreksi. Profilaksis: Na channel blocker, mexiletin, Hiroklorotiasid 25-75

    mg/hari.

  • Paralisis PeriodikPrimer Sekunder

    Hipo K Hiper KTerapi menurutPenyakit yangmendasarinya

    Abortive•KCL oral•KCL iv

    Profilaksis:•Diet: Na 2,3 g/hr

    KH 60-80 g/hr•Farmakologik

    Abortive:•Calsium glukonat iv•Oral glukosa

    Profilaksis:• Diet:hindari puasa

    & intake KH tinggi• Farmakologik

    TERAPI

  • Syndrome Age of Onset Duration of Attack Precipitating FactorsSeverity of

    AttacksAssociatedFeatures

    Hyperkalemicperiodicparalyses

    First decade oflife

    Few minutes to less than2 hours (mostly less than1 hour)

    oLow carbohydrateintake (fasting)oColdoRest followingexerciseoAlcoholoInfectionoEmotional stressoTraumaoMenstrual period

    Rarely severe oPerioral andlimbparesthesiasoMyotoniafrequentoOccasionalpseudohypertrophy of muscles

    Hypokalemicperiodicparalyses

    oVariable--childhood tothird decadeoMajority ofcases before16 years

    oFew hours to almost aweekoTypically no longerthan 72 hours

    oEarly morningattacks after previousday physical activityoHigh-carbohydratemealoCold

    oSevereoCompleteparalysis

    oOccasionalmyotonic lid lagoMyotoniabetween attacksrareoUnilateral,partial,monomelicoFixed muscleweakness late indisease

    Thyrotoxic periodicparalyses

    Third andfourth decades

    Few hours to 7 days oSame ashypokalemic PPoHyperinsulinemia

    Same ashypokalemic PP

    oFixed muscleweakness maydevelopoHypokalemiaduring attacks

  • “Semoga bermanfaat”

  • UMN

    Tonus (spastis) Eutrofi (+) (+) (+)

    LMN

    Tonus (flaksid) Atrofi / (-) (-) (-) (-)

    Tonus:Trofi:Rf.Fisiologis:Rf.Patologis:Klonus:Automatism: