Upload
others
View
69
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
DRAINASE PERKOTAAN
Sistem drainase perkotaan : adalah prasarana perkotaan yang terdiri dari kumpulan sistem saluran, yang berfungsi mengeringkan lahan dari banjir / genangan akibat hujan (dan limbah cair domestik) dengan cara mengalirkan kelebihan air permukaan ke badan air melalui saluran-saluran dalam sistem tersebut.
TUJUAN PEKERJAAN DRAINASE
Mengatur dan mengalirkan air limbah dan air yang berlebihan di suatu permukiman / perkotaan agar tidak terjadi genangan Menentukan pola dan sistim drainase yang sesuai dengan daerah ybs. menentukan jaringan Melakukan perhitungan-perhitungan untuk menetapkan dimensi saluran dan bangunan yang dibutuhkan.
MAKSUD DAN PERENCANAAN TUJUAN DRAINASE PERMUKIMAN/ PERKOTAAN
Tujuan penanganan drainase
• Paradigma Lama :
Secepatnya mengalirkan limpasan hujan ke saluran / badan air terdekat.
• Paradigma baru :
Sedapat mungkin menahan dulu, meresapkan ke dalam tanah melalui sumur resapan, waduk, kolam retensi, dsb.
Berwawasan lingkungan
Perumahan Derah perkantoran, komplek Universitas dan fasilitas umum. Daerah Perdagangan Kompleks pasar tradisional. Daerah pertokoan , Mall, restoran dll. Ruang terbuka hijau. (taman umum, jalur hijau, kuburan, lapangan bermain/lapangan olahraga) Rumah sakit.
DAERAH PELAYANAN
Pabrik Kebun binatang dan tempat wisata lainnya. Daerah terbuka/ belum di kembangkan. Pelabuhan dan lapangan terbang
Dalam perencanaan : tataguna lahan perlu diketahui untuk mengestimasi koefisien pengaliran (C) Catatan : Pada perencanaan, tataguna lahan mengacu pada rencana tata ruang wilayah / kota.
DAMPAK URBANISASI
DAMPAK URBANISASI
PERUBAHAN HIDROGRAF BANJIR
WISMP LOAN IBRD No. 4711-IND/3807-IND/TF-052124 - 2008
Sebelum Pembangunan
Sesudah pembangunan
PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN
Peresapan 75%
Infiltrasi
Airtanah (Bebas)
Airtanah (Bertekan)
Mata Air
Lapisan Kedap Air
Dataran Banjir
Lereng Tidak Stabil
Muka Airtanah (Bebas)
Evaporasi
Evapotranspirasi
Hujan
KAWASAN RESAPAN AIR
Limpasan 25%
• Peresapan air berkurang
• Muka air tanah turun,
• Mata Air kering
• Terjadi intrusi air laut
• Banjir bandang
• Pendangkalan sungai dan muara
• Daerah banjir meluas
• Erosi tinggi
• Longsor
Pada musim kemarau
air sungai nyaris kering
PENGEMBANGAN DAS (TIDAK TERKENDALI)
Peresapan 25%
Limpasan 75%
Komponen sistem drainase secara umum
DAS / SUB DAS Jaringan saluran Pembuangan akhir Bangunan perlengkapan / fasilitas drainase : - gorong-gorong - pintu air - pompa - terjunan - kolam retensi - fasilitas drainase jalan : bak kontrol / manholes, street inlet
1. DAS / SUB DAS
• Definisi :
Suatu area di permukaan bumi yang dipatus oleh sungai atau badan air lainnya.
• Batas catchment
o Garis tinggi
o Jalan
o Tanggul keliling (pada sistem polder)
• Batas catchment area tidak ada hubungannya dengan batas administratip
Catatan : batas catchment area • Garis tinggi / kontur :
Di daerah yang tidak banyak merubah permukaan tanah , misalnya di daerah perbukitan
• Jalan :
Umumnya sudah ditempatkan di garis tinggi, sehingga menjadi batas DAS/SUBDAS
Di perkotaan di dataran rendah
• Tanggul :
Dibuat sebagai batas catchment sistem polder
2. Jaringan Saluran
● Fungsi : → Saluran berfungsi mengalirkan limpasan hujan dari lahan menuju pembuangan akhir ● Daerah pengaliran (catchment area) * DAS → limpasan hujan dibuang ke badan air (sungai, rawa-rawa, danau, laut) melalui saluran primer * Sub DAS → limpasan hujan dibuang air ke saluran di hirarki di atasnya ● Sistem saluran : * Tersier * Sekunder * Primer
Contoh : sistem drainase Pembuangan akhir: Sungai
Perumahan Grand City Balikpapan Pembuangan akhir : danau buatan Terdiri dari beberapa sub sistem dengan saluran primer masing-masing
Salah satu sub sistem Perumahan Grand City Tiap blok dilayani oleh saluran tersier saluran sekunder Saluran primer Danau
JARINGAN DRAINASE KOTA MOJOKERTO
JARINGAN DRAINASE KOTA SURABAYA
CONTOH JARINGAN DRAINASE
Wilayah terbatas : contoh real estate / perumahan, kampus, kawasan pertokoan, kawsan rumah sakit dll. Wilayah yang lebih luas dalam daerah pematusan suatu saluran (primer) Wilayah dalam daerah pematusan suatu sungai (terdapat lebih dari satu saluran primer. Wilayah administratip, contoh sistem drainase kota, sistem drainase bagian kota (contoh Surabaya timur) lebih dari satu saluran primer dan lebih dari satu pembuangan akhir.
SISTEM DRAINASE
Berdasarkan Letak Saluran a. Drainase permukaan (surface drainage) Saluran dapat menerima limpasan air permukaan secara langsung Sifat aliran mengikuti aliran di saluran terbuka (open channel flow). Bentuk penampang saluran bisa bermacam-macam. Debit yang ditampung dari kecil (saluran tepi jalan) sampai besar (saluran primer). Pengawasannya mudah tetapi saluran seperti ini mudah tercemar oleh sedimen dan sampah dan kotoran lain. Saluran yang berada di bawah permukaan tanah (di bawah trotoar atau di bawah jalan) open channel flow.
SISTEM DRAINASE
Berdasarkan Letak Saluran a. Drainase permukaan (surface drainage) Saluran dapat menerima limpasan air permukaan secara langsung Sifat aliran mengikuti aliran di saluran terbuka (open channel flow). Bentuk penampang saluran bisa bermacam-macam. Debit yang ditampung dari kecil (saluran tepi jalan) sampai besar (saluran primer). Pengawasannya mudah tetapi saluran seperti ini mudah tercemar oleh sedimen dan sampah dan kotoran lain. Saluran yang berada di bawah permukaan tanah (di bawah trotoar atau di bawah jalan) open channel flow.
SISTEM DRAINASE
b. Drainase bawah permukaan (subsurface drainage) Berfungsi mengalirkan air yang meresap ke dalam tanah dan ditampung di saluran. Saluran pipa-pipa drain yang berlubang-lubang. Fungsi : drain untuk a.l. lapangan olahraga/ golf, lapangan terbang dan lainnya.
SISTEM DRAINASE
a. Sistem gravitasi Air mengalir di saluran secara gravitasi. Sistem ini dipakai bila kemiringan medan cukup baik dan permukaan air di pembuangan akhir (outfall) lebih rendah daripada muka air di saluran primer.
Berdasarkan Cara Pengaliran dan Pembuangan Air
b. Sistem pompa Sistem ini dipilih apabila pada waktu tertentu muka air di pembuangan akhir lebih tinggi daripada muka air di saluran, sehingga air tidak bisa mengalir secara gravitasi.
Berdasarkan Cara Pengaliran dan Pembuangan Air
c. Polder Sistem ini diterapkan pada daerah yang lebih rendah daripada sekitarnya. Daerah tersebut diisolasi dari kemungkinan masuknya air dari luar/ daerah sekitarnya yang lebih tinggi. Aliran dari saluran-saluran drainase ditampung di kolam penampung atau di suatu saluran, selanjutnya dikeluarkan dengan bantuan pompa.
Berdasarkan Cara Pengaliran dan Pembuangan Air
Busem (kolam penampung, pond, retarding basin). Sistem ini diterapkan apabila pengaliran secara gravitasi tak dapat dilakukan akibat muka air di hilir (muara saluran, pembuangan akhir) lebih tinggi dari muka air di saluran. Aliran ditampung sementara di busem, sambil menunggu muka air di hilir turun atau segera dibuang dengan bantuan pompa.
Berdasarkan Cara Pengaliran dan Pembuangan Air
e. Long storage (saluran penampung sementara) Serupa dengan fungsi busem, namun penampungan dilakukan di saluran yang diperlebar di suatu bagian saluran.
Berdasarkan Cara Pengaliran dan Pembuangan Air
Drainase jalan
Tujuan Pekerjaan Drainase Permukaan Untuk Jalan Raya
a. Mengalirkan air hujan dari permukaan jalan
agar tidak terjadi genangan. b. Mengalirkan air permukaan yang terhambat
oleh adanya jalan raya ke alur-alur alam, sungai atau badan air lainnya.
c. Mengalirkan air irigasi atau air buangan melintasi jalan raya, sehingga fungsinya tidak terganggu.
Drainase jalan
Fungsi : * Menerima limpasan hujan dari permukaan jalan dan dari lahan sekitarnya saluran tepi / side ditch
Drainase jalan
Fasilitas drainase jalan
Fungsi : memberi jalan limpasan hujan masuk ke saluran tepi
Street inlet
Street inlet
• Manholes / bak kontrol :
- Untuk keperluan pemeliharaan
- Tempat bertemunya lebih dari satu saluran
- Tempat perubahan dimensi saluran
- Tempat penyesuaian perubahan kemiringan saluran
Saluran drainase di jalan yang menurun