Upload
haki-midia-aliman-hakim
View
69
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Salah satu penyebab terjadinya pencemaran adalah banyaknya limbah cair yangdibuang tanpa melalui pengolahan lebih dahulu atau sudah diolah tetapi belum memenuhipersyaratan. Tidak hanya limbah cair saja, sampah plastik dan organik yang berserakan akanikut tercampur dalam saluran pembuangan imbah cair. Efek yang ditimbulkan antara lain bauyang tidak sedap, banjir saat musim hujan, sumber penyakit dan efek lain yang dapat merusakekosistem sungai. Hal ini dimungkinkan karena adanya keengganan mengolah limbah cair,disamping itu belum tersedianya sebuah teknologi pengolah limbah cair yang mudah danefisien sehingga dapat diterapkan di pada saluran pembuangan limbah cair skala kecil.Adalah Dual Stage Clean Drainage sebuah sistem pengolahan limbah cair denganmenggabungkan teknologi Mechanical Bar Screen dan elektrokoagulasi bertenaga turbin airaliran tenang. Dalam alat ini terdapat dua proses pengolahan, yang pertama adalahmemisahkan sampah dan partikel besar lainnya dan yang kedua memisahkan bahan kimiaserta logam berbahaya dari air limbah. Energi yang digunakan berasal turbin yang didesaindengan memanfaatkan energi potensial aliran air limbah itu sendiri untuk memutarMechanical Bar Screen dan memutar generator DC untuk proses elektrokoagulasi.Konsep alat ini dinilai dapat memberikan solusi bagi pihak yang terkait dalam pengolahanair limbah (sanitasi usaha) dan masyarakat pada umumnya, karena alat ini dapat diterapkanpada saluran pembuangan limbah cair pasar, industri kecil, pertokoan serta perumahan,mengingat daerah ini berpotensi menghasilkan limbah cair yang cukup besar. Alat ini cukupefektif dan efisien dibanding teknologi yang umum diterapkan sekarang yang membutuhkanbiaya pengolahan yang besar dan volume sludge yang besar.
Citation preview
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
Dual Stage Clean Drainage: Inovasi Pengolahan Limbah Cair dengan TeknologiMechanical Bar Screen dan Elektrokoagulasi Bertenaga Turbin Aliran Tenang Guna
Mengurangi Pencemaran Ekosistem Air dan Biaya Operasional Sanitasi Usaha
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENERAPAN TEKNOLOGI
Disusun Oleh :
Haki Midia Aliman Hakim (NPM. 1015031012) Angkatan 2010
Cindy Moyna Klara L.A. (NPM. 1117011012) Angkatan 2011
Maulana Anwari (NPM. 1015031048) Angkatan 2010
Allen Kelana (NPM. 1015031006) Angkatan 2010
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2013
DAFTAR ISI
HalamanHALAMA JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. iii
RINGKASAN ........................................................................................ iv
BAB 1PENDAHULUAN ....................................................................... 1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 3
BAB 3 METODE PELAKSANAAN .................................................... 5
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RINGKASAN
Salah satu penyebab terjadinya pencemaran adalah banyaknya limbah cair yang
dibuang tanpa melalui pengolahan lebih dahulu atau sudah diolah tetapi belum memenuhi
persyaratan. Tidak hanya limbah cair saja, sampah plastik dan organik yang berserakan akan
ikut tercampur dalam saluran pembuangan imbah cair. Efek yang ditimbulkan antara lain bau
yang tidak sedap, banjir saat musim hujan, sumber penyakit dan efek lain yang dapat merusak
ekosistem sungai. Hal ini dimungkinkan karena adanya keengganan mengolah limbah cair,
disamping itu belum tersedianya sebuah teknologi pengolah limbah cair yang mudah dan
efisien sehingga dapat diterapkan di pada saluran pembuangan limbah cair skala kecil.
Adalah Dual Stage Clean Drainage sebuah sistem pengolahan limbah cair dengan
menggabungkan teknologi Mechanical Bar Screen dan elektrokoagulasi bertenaga turbin air
aliran tenang. Dalam alat ini terdapat dua proses pengolahan, yang pertama adalah
memisahkan sampah dan partikel besar lainnya dan yang kedua memisahkan bahan kimia
serta logam berbahaya dari air limbah. Energi yang digunakan berasal turbin yang didesain
dengan memanfaatkan energi potensial aliran air limbah itu sendiri untuk memutar
Mechanical Bar Screen dan memutar generator DC untuk proses elektrokoagulasi.
Konsep alat ini dinilai dapat memberikan solusi bagi pihak yang terkait dalam pengolahan
air limbah (sanitasi usaha) dan masyarakat pada umumnya, karena alat ini dapat diterapkan
pada saluran pembuangan limbah cair pasar, industri kecil, pertokoan serta perumahan,
mengingat daerah ini berpotensi menghasilkan limbah cair yang cukup besar. Alat ini cukup
efektif dan efisien dibanding teknologi yang umum diterapkan sekarang yang membutuhkan
biaya pengolahan yang besar dan volume sludge yang besar.
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di berbagai kota-kota besar di Indonesia saluran pembuangan limbah cair menjadi hal
yang sangat penting. Saluran air limbah ini dapat bersumber dari perumahan, pasar,
pertokoan, rumah sakit hingga industri besar/kecil yang akhirnya akan bermuara ke sungai
atau laut. Sesuai dengan perundang-undangan yang ada rumah sakit dan industri harus
memiliki instalasi pengolahan limbahnya sendiri, sehingga tingkat pencemaran dapat
direduksi terlebih dahulu sebelum menuju ke sungai. Namun masyarakat dan pemerintah
kurang memperhatikan saluran pembuangan limbah cair yang berasal dari pasar, perumahan
dan pertokoan padahal daerah ini berpotensi menghasilkan limbah cair yang cukup besar. Hal
ini tentu saja akan menimbulkan pencemaran yang cukup memperihatinkan apabila tidak
segera ditangani. Tidak hanya limbah cair saja, sampah plastik dan organik yang berserakan
akan ikut tercampur dalam saluran pembuangan limbah cair. Efek yang ditimbulkan antara
lain bau yang tidak sedap, banjir saat musim hujan, sumber penyakit dan efek lain yang dapat
merusak ekosistem sungai. Pencemaran ini diakibatkan karena kurangnya kesadaran
masyarakat yaitu berupa membuang sampah secara langsung disaluran pembuangan. Selain
itu juga tidak adanya tindakan pengolahan limbah cair yang bersumber dari pasar,
pemukiman dan pertokoan karena proses pengolahan limbah cair memerlukan biaya yang
cukup besar baik itu pengadaan ataupun biaya operasionalnya. Seperti masalah yang dihadapi
oleh pasar Tugu Bandar Lampung dan daerah pemukiman disekitarnya. Pasar ini mengalami
masalah dengan limbah cair yang dihasilkan dari aktivitas pasarnya. Menurut Bapak Ardani
kepala UPT pasar Tugu dalam hal pengolahan limbah cair pasarnya mengalami kesulitan. Hal
ini karena biasanya untuk membersihkan saluran air tersebut membutuhkan pegawai yang
banyak dan relatif memakan waktu. Belum lagi adanya biaya operasional dan tanggung
jawab kami terhadap dampak lingkungan pasar. Bapak Ardani menuturkan perlu adanya alat
yang dapat mengangkat dan membersihkan sampah tersebut secara otomatis dengan
teknologi yang mudah, efektif dan dapat beroperasi secara terus menerus.
Dalam teknologi pengolahan limbah cair dikenal berbagai metode baik itu secara
fisik, kimia maupun biologi. Salah satu pengolahan secara fisik biasanya menggunakan
teknologi mechanical bar screen dimana alat ini dapat menyaring kotoran atau sampah secara
mekanik yang digerakkan oleh motor berkekuatan tinggi, sehingga membutuhkan asupan
listrik besar dan terus-menerus. Alat ini sangat jarang digunakan karena butuh biaya yang
besar untuk pengoperasiannya. Apabila teknologi ini diterapkan pada saluran pembuangan
berskala kecil nampaknya kurang efektif. Untuk itu perlu dicari alternatif lain guna
menggerakkan alat ini. Teknologi pengolahan limbah cair secara kimia dan biologi yang telah
diterapkan umumnya masih seputar koagulasi-flokulasi melalui penambahan bahan kimia,
sedimentasi, netralisasi, lumpur aktif dan anaerobik. Pada proses ini bahan koagulan yang
bersumber dari mikroorganisme atau zat kimia akan ditambahkan dengan dosis tertentu untuk
menghasilkan persenyawaan yang berpartikel besar sehingga mudah dipisahkan secara fisika.
Ini merupakan proses dengan tahap yang banyak sehingga memerlukan area lahan yang luas
dan ketersediaan bahan kimia secara terusmenerus (continous). Hal ini tidak dapat dibiarkan
terus menerus, karena semakin hari akan semakin besar efek yang ditimbulkan.
Untuk menyikapi masalah tersebut muncul sebuah konsep Dual Stage Clean
Drainage yaitu suatu sistem pengolahan limbah cair yang dipasang pada pintu air,
selokan/drainase, yaitu dengan menggabungkan teknologi mechanical bar screen sebagai
penyaring bergerak (pengolahan fisik) dan teknologi elektrokoagulasi sebagai pembentuk
koagulan pada polutan yang terkoloid melalui proses elektrokimia reaksi redoks yang
memanfaatkan sisi depan mechanical bar screen sebagai elektrodanya. Penggunaan
mechanical bar screen ialah karena alat ini dapat menyaring kotoran atau sampah secara
mekanik pada aliran kontinyu dengan memanfaatkan putaran turbin air, melalui mekanisme
gear dan belt maka akan didapatkan torsi yang besar untuk mengangkat sampah. Penggunaan
metode elektrokoagulasi selain karena alat ini efektif dan mudah juga karena kita dapat
memanfaatkan sisi depan mechanical bar screen sebagai elektroda, untuk itu sisi depan kita
buat menggunakan bahan Alumunium. Polutan terkoloid pada sisi depan bar screen akan
terkoagulasi menjadi koagulan yang dapat disaring pada sisi belakang bar screen. Proses
elektrokoagulasi ini memerlukan listrik kapasitas kecil untuk reaksi redoks, sehingga cukup
dengan generator dc kecil yang diputar dengan turbin yang sama sudah cukup untuk
menyuplai energi listrik yang dibutuhkan. Sehingga penerapan teknologi ini dapat mengatasi
pencemaran dan kerusakan ekosistem air secara efektif, mudah dalam pengoperasiannya dan
dapat mengurangi biaya operasional sanitasi usaha.
Gambar 1. Saluran air yang banyak sampah dan mechanical bar screen konvensional denganpenggerak motor tanpa elektrokoagulasi.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
1. Mechanical Bar Screen
Permasalahan awal dalam pengolahan limbah cair adalah bagaimana memisahkan
material yang berukuran besar, yaitu sampah-sampah yang terangkut oleh aliran air limbah.
Pengolahan secara fisik melalui proses penyaringan merupakan langkah yang tepat untuk
memecahkan persoalan ini. Mechanical Bar Screen merupakan suatu alat yang dirancang
untuk menahan sampah-sampah untuk kemudian diarahkan keluar agar terpisah dengan air
limbah. Alat ini tergolong alat berat yang digerakkan oleh motor berkekuatan tinggi, alat ini
sangat jarang digunakan karena butuh biaya yang besar untuk pengoperasiannya, sangat tidak
efisien apa bila alat ini ditempatkan disebuah drainase yang bersumber dari limbah cair pasar
dan rumah tangga.
Gambar 2. Model mechanical bar screen(Sumber :http://bennysyah.edublogs.org)
2. Elektrokoagulasi
Elektrokoagulasi adalah proses penggumpalan dan pengendapan partikel – partikel halus
yang terdapat dalam air limbah dengan menggunakan energi listrik. Proses elektrokoagulasi
dilakukan pada bejana elektrolisis yang di dalamnya terdapat dua buah penghantar arus listrik
searah yang kita kenal sebagai elektroda. Adapun bagian dari elektroda yang tercelup ke
dalam larutan limbah akan dijadikan sebagai elektrolit. Apabila dalam satu larutan elektrolit
ditempatkan dua elektroda kemudian elektroda tersebut dialiri oleh arus listrik searah maka
akan terjadi suatu proses elektrokimia yang berupa gejala dekomposisi elektrolit, yaitu ion
positif (kation) bergerak ke katoda dan menerima elektron yang direduksi dan ion negative
(anion) bergerak ke anoda dan menyerahkan elektron yang dioksidasi. Sehingga nantinya
akan membentuk flok yang mampu mengikat kontaminan dan partikel – partikel dalam
limbah. Kontaminan-kontaminan air seperti ion-ion (logam berat) dan koloid (organik dan
anorganik) dapat didestabilisasi dengan cara menambahkan ion-ion yang muatannya
berlawanan dengan muatan koloid tersebut (Benefield, etal.,1982). Destabilisasi koloid
tesebut akan menghasilkan flok dan kemudian dipisahkan dengan flotasi, sedimentasi
dan/atau filtrasi.
Gambar 3. Mekanisme elektrokoagulasi (Holt, P, 2006)
3. Turbin Air
Tubin adalah mesin penggerak, dimana energi fluida kerja dipergunakan langsung untuk
memutar roda turbin. Tubin dapat bergerak apabila ada energi dari fluida yang
menggerakannya. Dari prinsip kerjanya, turbin dapat dikatakan sebagai mesin yang
digerakkan oleh fluida yang ber-density konstan.. Aliran fluida yang terjadi pada turbin
adalah aliran incompressible. Dari putaran inilah menghasilkan energi mekanik yang
memutar poros generator sehingga menghasilkan energi listrik.
Gambar 4. Turbin Air dengan Sudu Penampung.(Sumber : http://chestofbooks.com/)
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan dari Program kreatifitas mahasiswa ini digambarkan pada diagram alir
di bawah ini :
Gambar 5. Diagram Alir Pembuatan Dual Stage Clean Drainage
1. Studi literatur
Studi literatur berisi serangkaian kegiatan pencarian dan pengkajian sumber-sumber yang
relevan dan terpercaya dalam pengumpulan materi yang menjadi acuan dalam penulisan
PKM ini. Literatur yang kami pakai, kami titik beratkan pada sistem mechanical bar screen,
pengolahan limbah cair, turbin aliran tenang dan elektrokoagulasi. Kami menggunakan
banyak literatur berbeda agar dapat menghasilkan informasi yang lengkap, terarah dan
terpercaya dalam menulis serta memberikan variasi dalam pengembangan sistem ini.
2. Pengumpulan alat dan bahan
Pendataan kebutuhan alat dan bahan sesuai tingkat kebutuhan. Pemilihan komponen
ditinjau dari segi harga dan kualitas barang yang digunakan sehingga hasil yang dicapai
nantinya sesuai dengan target awal dan menyesuaikan alokasi dana yang tersedia.
3. Perancangan desain
Perancangan dari Konsep Dual Stage Clean Drainage sebagai berikut :
a. Mechanical Bar Screen
Mechanical Bar Screen digunakan sebagai pengolahan limbah fisik yaitu berfungsi
menyaring sekaligus mengalirkan limbah fisik dari aliran air ke atas dan ke tempat
penampungan sampah. Alat ini kita desain dengan penyangga / kerangka yang kuat dengan
torsi yang cukup besar. Bilik filter (bar screen) bagian depan dibuat dari alumunium yang
sekaligus digunakan sebagai elektroda pada elektrokoagulasi dan juga agar tahan karat. Alat
ini kita buat dua buah bar screen yaitu bagian depan sebagai penyaring dan elektroda
koagulasi dan bagian belakang sebagai penyaring material sampah dan koagulan yang lebih
kecil.
b. Elektrokoagulasi
Elektrokoagulasi digunakan untuk membentuk koagulan pada polutan. Elektrokoagulasi
ini menggunakan elektroda dengan memanfaatkan sisi depan pada mechanical bar screen
yang terbuat dari alumunium. Energi listrik didapatkan dari generator dc yang dibangkitkan
oleh turbin aliran tenang.
c. Turbin Air Aliran Tenang
Turbin aliran tenang digunakan sebagai penggerak mechanical bar screen yang dipadu
dengan gear dan belt serta sumber listrik untuk proses elektrokoagulasi. Jenis turbin ini
dipilih karena memanfaat potensial aliran yang ada.
d. Penyangga
Penyangga dibuat kuat agar tahan terhadap terpaan air dan bobot yang berat saat deras dan
posisi penyangga mechanical bar screen dibuat lebih tinggi dari permukaan air masksimum.
Sudut tegak penyangga dibuat sebesar 90o terhadap permukaan air dengan ketinggian yang
dapat diatur sesuai dengan kondisi/topografi aliran sungai.
4. Pembuatan alat
Setelah melakukan pendesainan dan perencanaan alat. mulailah membuat alat tersebut
sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya. Oleh karena itu pembuatan alat harus
dilakukan secara teliti dan menggunakan standar yang telah ditentukan untuk menghasilkan
alat yang terbaik.
5. Pengujian
Pengujian ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa kinerja masing-masing komponen
dari hasil pembuatan alat dapat berfungsi sesuai yang diharapkan. Pengujian yang akan
dilakukan adalah dengan menguji kualitas air yang telah menerapkan teknologi alat ini dan
yang tidak menerapkan. Pengujian berupa pengujian fisik seperti kuantitas sampah dan
kejernihan dan juga secara kimia maupun biologis.
6. Evaluasi
Tahap evaluasi dan penyempurnaan alat dilakukan setelah pengujian alat dilakukan. Pada
tahap ini akan dinilai sistem kerja dari alat, baik dari gerakan, kestabilan alat dan efeknya
terhadap kualitas air. Apabila alat tidak sesuai dengan harapan maka akan dilakukan kembali
tahap perancangan, pembuatan dan pengujian alat
7. Pembuatan Laporan Akhir
Pembuatan laporan dilakukan setelah semua tahap terselesaikan sehingga hasil yang
diperoleh dari pembuatan alat dapat dijelaskan secara rinci sesuai dengan data yang
diperoleh.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 RANCANGAN BIAYA
Tabel 1. Jadwal pelaksanaan program
No Nama Barang Keterangan Harga1 Bahan Habis Pakai
Flat besi 2x2 m, 4 lembar Rp. 500.000Besi siku 3x2 cm, 6 m, 4
batangRp. 500.000
Flat Alumunium 2x1 m, 2 lembar Rp. 700.000Belt 4 buah Rp. 250.000Puli 2 buah Rp. 250.000Baut 8 mm
10 mmRp. 30.000Rp. 30.000
Bearing 10 buah Rp. 250.000Cat besi 2 buah Rp. 30.000Kuas 2 buah Rp. 30.000Tinner 2 buah Rp. 50.000Akrilik 2 lembar Rp. 100.000Kabel Tunggal 5 m Rp. 50.000Penjepit kabel 10 buah Rp. 100.000Generator DC 12 V, 25 watt Rp. 750.000Bola Besi 12 Buah Rp. 750.000Besi Silinder 8”, 12 m 1 Batang
10”, 1 BatangRp. 300.000Rp. 200.000
Semen 1 buah Rp. 100.000Kayu 2x3, 2 Batang
3x4, 2 BatangRp. 60.000Rp. 75.000
Pasir 3 Karung Rp. 75.000Paku 1- 4 cm, 1/2 Kg
Beton, 1 dusRp. 20.000Rp. 30.000
Drum Sampah 1 buah Rp. 300.000Resistor Rp.10.000Rantai (sprocket) 4 Buah Rp. 400.000PCB 1 Lembar Rp. 50.000IC Regultor 2 Buah Rp.25.000
Gear 4 buah Rp. 400.000
Jumlah Rp. 6.415.000
2 Peralatan PenunjangBor 1 buah Rp. 450.000Gerinda 1 buah Rp. 500.000Mesin Pemotong Besi (cut off) 1 buah Rp. 1.500.000Timah 1 buah Rp. 30.000Gergaji besi 2 buah Rp. 50.000
Kawat Besi Rp. 30.000Solder 3 Buah Rp.150.000
Jumlah Rp. 2.710.000
3. Biaya TransformasiJumlah 4 orang Rp. 500.00
4 Biaya KomunikasiJumlah 4 orang Rp. 200.000
5 Biaya lain-lain- Alat tulis Kantor- Print, foto copy, dan jilid- Pembuatan laporan- Dokumentasi
Jumlah
Rp.200.000Rp.200.000Rp.200.000Rp.200.000
Rp.800.0006 Biaya Pengujian Kualitas Air
- Pengujian sampel sebelumpengolahan- Pengujian sampel setelah pengolahan
Jumlah
Rp.200.000
Rp.200.000
Rp.400.000Total Rp. 11.025.000
4.2 JADWAL KEGIATAN
Tabel 2. Jadwal pelaksanaan program
No KegiatanBulan Ke-1 Bulan Ke- 2 Bulan Ke- 3
M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M41 Studi Literatur2 Pengumpulan alat
danbahan
3 Perancangan alat4 Pembuatan alat5 Pengajuan6 Evaluasi7 Tahap
penyempurnaan8 Penyusunan
Laporan
DAFTAR PUSTAKA
Fraco, N. B. 1974. Electrochemical Removal of Heavy Metal from Acid Mine Drainage.Enviromental Protection Agency Report EPA-670 12-74-023. May 1974
EMDI (Enviromental Management Development in Indonesia), 1994, Limbah Cair BerbagaiIndustri di Indonesia: Sumber, Pengendalian dan baku Mutu, Project of the Ministry of State forthe Enviroment, Republic of Indonesia and Dalhousie University, Canada.
Benefield, L. D., Judkins J. F. and Weand, B. L. 1982.Process Chemistry forWater and astewaterTreatment. Prentice Hall Inc
Cheremisioff, P. N. 1995. Handbook of Water and Wastewater Treatment Technology, MarcelDekker Inc, USA
Metteson, Michael J, 1995. Electrocoagulation and Separation of Aqueous Suspensions ofUltrafine Particles, Colloids and Surface A Physicochemical and Engineering Aspects. TheUniversity of Sydney. New South Wales
Windika Gameissa, Mutiara. 2012. Proses Koagulasi dan Flokulasi Secara Kimia DanElektrik Untuk Pengolahan Limbah Cair, Skripsi. Institut Pertanian Bogor
http://wildan-archibald.blogspot.com/2012/05/diskusi-dan-pembahasan-kimia-lingkungan.html di akses pada tanggal 1 November 2013 pukul 14.00.
http://bennysyah.edublogs.org/?s=bar+screen diakses pada 15 Oktober 2013 pada pukul15.00
http://id.wikipedia.org/wiki/Limbah#Pengolahan_limbah diakses pada 15 Oktober 2013 padapukul 16.00
Lampiran 2.Justifikasi Anggaran Kegiatan
No Nama Barang Keterangan Harga
1 Bahan Habis PakaiFlat besi 2x2 m, 4 lembar Rp. 500.000Besi siku 3x2 cm, 6 m, 4
batangRp. 500.000
Flat Alumunium 2x1 m, 2 lembar Rp. 700.000Belt 4 buah Rp. 250.000Puli 2 buah Rp. 250.000Baut 8 mm
10 mmRp. 30.000Rp. 30.000
Bearing 10 buah Rp. 250.000Cat besi 2 buah Rp. 30.000Kuas 2 buah Rp. 30.000Tinner 2 buah Rp. 50.000Akrilik 2 lembar Rp. 100.000Kabel Tunggal 5 m Rp. 50.000Penjepit kabel 10 buah Rp. 100.000Generator DC 12 V, 25 watt Rp. 750.000Bola Besi 12 Buah Rp. 750.000Besi Silinder 8”, 12 m 1 Batang
10”, 1 BatangRp. 300.000Rp. 200.000
Semen 1 buah Rp. 100.000Kayu 2x3, 2 Batang
3x4, 2 BatangRp. 60.000Rp. 75.000
Pasir 3 Karung Rp. 75.000Paku 1- 4 cm, 1/2 Kg
Beton, 1 dusRp. 20.000Rp. 30.000
Drum Sampah 1 buah Rp. 300.000Resistor Rp.10.000Rantai (sprocket) 4 Buah Rp. 400.000PCB 1 Lembar Rp. 50.000IC Regultor 2 Buah Rp.25.000
Gear 4 buah Rp. 400.000
Jumlah Rp. 6.415.000
2 Peralatan PenunjangBor 1 buah Rp. 450.000Gerinda 1 buah Rp. 500.000Mesin Pemotong Besi (cut off) 1 buah Rp. 1.500.000Timah 1 buah Rp. 30.000
Gergaji besi 2 buah Rp. 50.000Kawat Besi Rp. 30.000Solder 3 Buah Rp.150.000
Jumlah Rp. 2.710.000
3. Biaya TransformasiJumlah 4 orang Rp. 500.00
4 Biaya KomunikasiJumlah 4 orang Rp. 200.000
5 Biaya lain-lain- Alat tulis Kantor- Print, foto copy, dan jilid- Pembuatan laporan- DokumentasiJumlah
Rp.200.000Rp.200.000Rp.200.000Rp.200.000Rp.800.000
6 Biaya Pengujian Kualitas Air- Pengujian sampel sebelumpengolahan- Pengujian sampel setelah pengolahanJumlah
Rp.200.000
Rp.200.000Rp.400.000
Total Rp. 11.025.000
Lampiran 3.Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No Nama/NIMProgram
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
Uraian Tugas
1. Haki Midia Aliman
Hakim/1015031042
S1 Teknik
Elektro
Teknik
elektro
4 Jam - Koordinator
- Perancangan
Sistem
- Implementasi
Teknik
2. Cindy Moyna Clara S1 Teknik
Elektro
Teknik
elektro
4 Jam - Analis
3. Maulana
Anwari/1015031048
S1 Teknik
Elektro
Teknik
elektro
4 Jam - Analisis
- Implementasi
Teknik
4. Allen
Kelana/1015031006
S1 Teknik
Elektro
Teknik
elektro
4 Jam - Simulasi
- Desain Mekanik
- Implementasi
Teknik
Lampiran 6. Gambaran Teknologi yang akan Diterapkembangkan
Turbin Air
Mechanical Bar Screen
Bar Screen SekaligusElektroda Alumunium Pada
Elektrokoagulasi
Air Hasil Olahan
Belt
Air Limbah
Rantai / Sproket
Lampiran 6. Gambaran Teknologi yang akan Diterapkembangkan
Turbin Air
Mechanical Bar Screen
Bar Screen SekaligusElektroda Alumunium Pada
Elektrokoagulasi
Air Hasil Olahan
Belt
Air Limbah
Rantai / Sproket
Lampiran 6. Gambaran Teknologi yang akan Diterapkembangkan
Turbin Air
Mechanical Bar Screen
Bar Screen SekaligusElektroda Alumunium Pada
Elektrokoagulasi
Air Hasil Olahan
Belt
Air Limbah
Rantai / Sproket
Lampiran 7.Denah Detail Lokasi Mitra Kerja
a. Denah Lokasi Mitra
Generator
Belt
TempatSampah
Turbin air
Gambar x. Denah Lokasi Pasar Tugu.
(Sumber : www.wikimapia.org)
Pasar Tugu adalah salah satu pasar besar di kota Bandar Lampung. Pasar ini memiliki saluran
pembuangan limbah cair yang langsung dibuang ke sungai. Kondisi saluran air sangat kotor,
bau dan berpotensi banjir saat hujan.
Lokasi Kantor Mitra Kerja
LokasiPenempatan Alat
Saluran Limbah Pasar
Saluran Induk (sungai)