26
VERTIGO DAN DIABETES MELITUS TIPE 2 KELOMPOK E3 STIEN JULIA RISKY HETHARIE 102010266 APRIANUS MUSA DOPONG 102011156 YESSICHA BELLA MATHEOS 102012364 THE, MELITA MULYANI 102013118 NABILLA CHUSNAH 102013215 BAYU PUTRA KILLA 102013235 JUFENTHIA ARDELIA WAIRATA 102013367 DAVID YOBEL 102013408 AIN NUR BINTI ABU BAKAR 102013514

E3 SK3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ewre

Citation preview

VERTIGO DAN DIABETES

MELITUS TIPE 2KELOMPOK E3

STIEN JULIA RISKY HETHARIE 102010266APRIANUS MUSA DOPONG 102011156

YESSICHA BELLA MATHEOS 102012364 THE, MELITA MULYANI 102013118 NABILLA CHUSNAH 102013215 BAYU PUTRA KILLA 102013235

JUFENTHIA ARDELIA WAIRATA 102013367 DAVID YOBEL 102013408

AIN NUR BINTI ABU BAKAR 102013514

ANAMNESIS Tanyakan bentuk vertigonya Keadaan yang memprovokasi Profil waktu: perlahan-lahan/ akut Keluhan yang menyertai : gangguan pendengaran,mual/ muntah?Riwayat penyakit dahulu Apakah ada riwayat diabetes mellitus atau kencing manis? Sejak

kapan? Apakah obat yang diberikan diminum secara teratur Apakah anda punya penyakit darah tinggi/hipertensi? Sejak

kapan?Riwayat penyakit Keluarga Apakah ada keluarga yang mengalami masalah yang sama? Apakah anggota keluarga ada yang menderita Hipertensi atau

DM?Riwayat penyakit sosial Bagaimana pola hidup ? Apakah gemar mengkonsumsi makanan

berlemak atau manis-manis? Apakah rajin berolah raga atau tidak?

PEMERIKSAAN FISIK VERTIGO• Romberg’s sign

• Heel-to- toe walking test

• Unterberger's stepping test

• Past-pointing test (Uji Tunjuk Barany)

Fungsi Pendengaran Tes garpu tala, Audiometri

PEMERIKSAAN FISIK DM mencakup hipotensi gangguan sensori penurunan turgor kulit gangguan penglihatan gangguan koordinasi gangguan neurologis

PEMERIKSAAN PENUNJANG Darah lengkap Neurofisiologi sesuai indikasi:

EEG (Elektroensefalografi)ENG (elektronistagmografi) adalah pemeriksaan yang dapat membantu membedakan disfungsi vestibular sentral atau perifer , EMG (Elektromiografi)

Neuroimaging: CTscan, MRI Tes audiometric

PEMERIKSAAN PENUNJANG DM Glukosa darah puasa dan 2 jam post

prandial A1C adalah tes yang mengukur kadar

glukosa darah rata-rata seseorang selama 2 sampai 3 bulan terakhir, profil lipid pada keadaan puasa (kolesterol total, HDL, LDL, trigliserida)

Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)GDS 275

mg/dL, GDP 180 mg/dl.

DIAGNOSIS Vertigo adalah halusinasi gerakan lingkungan sekitar serasa berputar mengelilingi pasien atau pasien serasa berputar mengelilingi lingkungan sekitar. Dapat berasal dari kelainan di sentral (batang otak, serebelum atau otak) atau di perifer (telinga – dalam, atau saraf vestibular).

DIAGNOSIS DMDM tipe 2 di samping kadar glukosa tinggi, kadar insulin juga tinggi atau normal keadaan ini disebut resistensi insulin

1. Gejala klasik DM + glukosa plasma sewaktu ≥ 200 mg/dL atau

2. Gejala klasik DM + kadar glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dL atau

3. Kadar glukosa plasma 2 jam pada tes toleransi glukosa oral ≥ 200 mg/dL .

DIAGNOSIS BANDING

BPV dicetuskan oleh gerakan kepala mendadak atau karena perubahan pada posisi tubuh seperti berguling di tempat tidur.

ETIOLOGIVertigo Penyebab Umum

Keadaan Lingkungan Obat-obatan Kelainan telinga, infeksi telinga bagian dalam Kelainan neurologis dan sirkulasi

Perifer Labirin Tengah Dalam Saraf ke VIII Telinga Luar & Tengah

Sentral Supratentorial Infratentorial

DM tipe 2Resistensi Insulin

PATOFISIOLOGI VERTIGOVertigo sentral merupakan sensasi gangguan keseimbangan akibat gangguan di pusat integrasi (serebelum dan batang otak) atau persepsi (korteks). Patogenesis vertigo sentral adalah : Oklusi arterial dan infark sistemik Sklerosis Multiple Neuroma Akustik

Inflamasi telinga dalamGangguan saraf kranialObat-obatan

PATOFISIOLOGI DM TIPE II

1

•Insulin banyak

2

•Sel tidak peka

3

•Sel beta pankreas berhenti memproduksi insulin

4

•Glukoneogenesis

GEJALA KLINIS VERTIGO

Mual,Muntah

pandangan kabur Sensasi berputar baik dirinya sendiri maupun

lingkungannya. didorong atau miring yang singkat.

Kepala terasa berputar, pusing

Sensasi pergerakan, biasanya digambarkan sebagai perasaan

GEJALA KLINIS DM Polidipsi,poliuri,polifagi penglihatannya kabur, dan mungkin

mengalami dehidrasi. kadar gula darah dapat menjadi sangat

tinggi

PENATALAKSANAAN VERTIGOVertigo Antihistamin

Betahistin Mesylate (Merislon): 6 mg (1 tablet) – 12 mg, 3 kali sehari per oral.

Betahistin di Hcl (Betaserc): 8 mg (1 tablet), 3 kali sehari. Maksimum 6 tablet dibagi dalam beberapa dosis.

Antagonis KalsiumCinnarizine (Stugerone): 5–30 mg, 3 kali

sehari atau 1 x 75 mg sehari.

PENATALAKSANAAN VERTIGO Fenotiazine

Promethazine (Phenergan): 12,5 mg – 25 mg (1 draze), 4 kali sehari per oral atau parenteral (suntikan intramuscular atau intravena).

Khlorpromazine (Largactil): 25 mg (1 tablet) – 50 mg, 3 – 4 kali sehari.

Obat SimpatomimetikEfedrin: Dosis dapat diberikan 10 -25 mg, 4

kali sehari.

PENATALAKSANAAN VERTIGOTerapi fisik Berdiri tegak dengan mata dibuka, kemudian dengan

mata ditutup. Olahraga yang menggerakkan kepala (gerakan rotasi,

fleksi, ekstensi, gerak miring). Dari sikap duduk disuruh berdiri dengan mata terbuka,

kemudian dengan mata tertutup. Jalan di kamar atau ruangan dengan mata terbuka

kemudian dengan mata tertutup. Berjalan “tandem” (kaki dalam posisi garis lurus, tumit

kaki yang satu menyentuh jari kaki lainnya dalam melangkah).

Jalan menaiki dan menuruni lereng. Melirikkan mata kearah horizontal dan vertikal. Melatih gerakan mata dengan mengikuti objek yang

bergerak dan juga memfiksasi pada objek yang diam.

PENATALAKSANAAN DM TIPE IIDM tipe IIMedikamentosa: metformin, injeksi insulinNon-medikamentosa: mengatur

penggunaan kerbohidrat dan gula, olah raga

EPIDEMIOLOGI

Vertigo• keluhan nomor tiga paling sering

dikemukakan oleh penderita yang datang ke praktek umum, bahkan orang tua usia sekitar 75 tahun, 50 % datang ke dokter dengan keluhan vertigo.DM tipe II

• Prevalensi DM di Indonesia mencapai 8.426.000 (tahun 2000) yang diproyeksikan akan terjadi kenaikan 3x dalam 30 tahun.

PROGNOSIS VERTIGOPrognosis tergantung pada sumber vertigo. Vertigo disebabkan oleh masalah di telinga dalam, dalam beberapa kasus dapat melumpuhkan. Penggunaan obat-obatan dan latihan rehabilitasi adalah pengobatan yang baik. Paling sering akan menyembuhkan gejala atau membuat kondisi dapat ditoleransi. Prognosis vertigo dari lesi otak tergantung pada jumlah kerusakan yang dilakukan pada sistem saraf pusat.

PENCEGAHAN VERTIGO

Orang-orang yang keseimbangan dipengaruhi oleh vertigo harus mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah cedera karena jatuh.

PENCEGAHAN DM

Dengan diet makanan, mengatur penggunaan karbohidrat dan gula, berolahraga secara teratur.

KOMPLIKASI VERTIGOCidera fisikKehilangan keseimbangan akibat terganggunya saraf VIII (Vestibularis), sehingga pasien tidak mampu mempertahankan diri untuk tetap berdiri dan berjalan.

Kelemahan ototPasien yang mengalami vertigo seringkali tidak melakukan aktivitas. Mereka lebih sering untuk berbaring atau tiduran, sehingga berbaring yang terlalu lama dan gerak yang terbatas dapat menyebabkan kelemahan otot.

KOMPLIKASI DM TIPE IIDiabetes melitus tipe 2 Hipoglikemi Pembuluh darah jantungjantung

koroner dan serangan jantung mendadak.

Pembuluh darah tepi terutama pada tungkai rusak akan menyebabkan luka iskemik pada kaki.

Pembuluh darah otak rusak menyebabkan stroke.

KESIMPULANFaktor usia mempengaruhi resiko terkena

vertigo dan diabetes melitus tipe 2.