eBook Al Qur'an Nan Menakjubkan

  • Upload
    moly69x

  • View
    34

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Indonesian Al-Qur'an

Citation preview

  • Gary Miller

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • Judul asli: The Amazing Quran Dipublikasikan oleh Peace Vision at Smashwords Hak Cipta 2012

    Untuk perspektif waktu dalam membaca isi tulisan, publikasi pertama booklet ini diperkirakan tahun 1992

    Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia Juni 2015 (rev. 1)Untuk digandakan dan disebarluaskan sebagai sarana pengingat bagi umat Islam yang senantiasa disesatkan oleh kebodohan, takhayul dan dongeng yang berisikan isapan jempol: too naive to be true!

    Catatan Penting: dalam membaca buku ini, posisikan pembahas-an dalam kurun waktu yang sesuai saat kejadian atau ayat diturun-kan agar apresiasi yang benar dan jujur dapat dibangun. Bila mam-pu, bandingkan dengan situasi dan kondisi umat beragama lainnya pada saat itu.

  • DAFTAR ISI

    PENGANTAR .................................................................................. 1

    1. ARMADA NIAGA .......................................................................... 2 2. PARTIKEL TERKECIL .................................................................... 2 3. MADU ....................................................................................... 3 4. MUHAMMAD SAW DAN AL-QURAN ................................................ 5 5. PENDEKATAN ILMIAH AL-QURAN ................................................. 6 6. UJI KESALAHAN ......................................................................... 7 7. TANYAKAN AHLINYA ................................................................... 9

    7A. Embriologi ........................................................................ 9 7B. Reaksi Skeptis ............................................................... 11 7C. Geologi .......................................................................... 12

    8. TIDAKLAH ENGKAU TAHU HAL INI SEBELUMNYA! ......................... 13 9. BUKTI KEASLIAN: SEBUAH PENDEKATAN .................................... 14

    9A. Membongkar Tuntas Alternatif ...................................... 16 9B. Jejak Kritik ...................................................................... 17

    10. SEBUAH WAHYUABU LAHAB ................................................ 19 11. PELARIAN .............................................................................. 20 12. BERHADAPAN DENGAN SEORANG PENDETA ................................ 21 13. SUMBER AL-QURAN ............................................................... 23 14. MITOMANIA ........................................................................... 24 15. KESAKSIAN INTELEKTUAL ........................................................ 27 16. BEBAN PEMBUKTIAN PADA PUNDAK PENGKRITIKNYA ................... 28 17. ASAL-USUL ALAM SEMESTA DAN KEHIDUPAN ............................ 28 18. UJI KESALAHAN LAGIAHLI KITAB ........................................... 30 19. PENDEKATAN MATEMATIS ....................................................... 31

    19A. Lebah Betina ................................................................ 33 19B. Matahari ...................................................................... 34 19C. Zona Waktu .................................................................. 35

    KESIMPULAN .............................................................................. 37

    ADENDUM 1: EFISIENSI DISKUSI KELOMPOK ........................ 39

    ADENDUM 2: IRAM .................................................................... 40

    DR. GARY MILLER ...................................................................... 41

  • Pengantar

    al mengejutkan bagi non-Muslim yang mempelajari Al-Quran dengan seksama ialah ternyata Al-Quran tidak se-perti dugaan mereka. Asumsi pembacanya, yang menya-

    dari bahwa buku tua tersebut hadir lebih dari empat belas abad lalu di gurun Arabia, maka haruslah terlihat seperti layaknya ya sebuah buku tua dari gurun pasir. Tetapi kemudian mereka menemukan bah-wa kitab tersebut tidak sama sekali menyerupai apa yang mereka sangkakan.

    Tambahan lagi, bagi sebagian besar orang, hal pertama diharap-kan dari sebuah buku tua yang berasal dari gurun pasir, maka harus-lah kitab tersebut berbicara banyak tentang padang pasir. Ternyata Al-Quran tidak melulu berbicara mengenai gurunmeskipun tidak juga secara totalitas membebaskan pembacanya dari imaji gurunia juga berbicara, misalnya, tentang laut: pengalaman berada dalam badai laut seperti yang akan segera dipaparkan.

    Catatan: dengan harapan tidak terlewatkan, perlu diapresiasi bahwa Al-Quran adalah satu-satunya kitab suci umat beragama yang berulang-ulang me-nantang pembacanya untuk selalu mempertanyakan dan membuktikan otenti-sitasnya. Al-Quran-lah satu-satunya kitab suci yang memberikan cara dan (secara tersebar) metode untuk mematahkan klaimnya yang diharapkan ber-ujung pada pembuktian kuat bahwa kitab tersebut sesungguhnyalah berasal dari Sang Pencipta, bukan tulisan manusia apa lagi sekedar hasil olah benak manusia yang hidup sekitar 1400-1500 tahun lalu, bernama Muhammad (saw).

    H

    1

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • 1: Armada Niaga Beberapa tahun lalu sepenggal kisah sampai kepada saya saat di To-ronto, tentang seorang pria yang mencari mencari nafkah di laut se-bagai pelaut suatu Armada Niaga. Seorang Muslim memberinya ter-jemahan Al-Quran untuk dibaca. Pria ini tidak tahu sama sekali me-ngenai sejarah Islam tapi ia tertarik untuk membacanya. Ketika se-lesai membacanya, ia mengembalikan kitab tersebut kepada teman yang meminjamkannya sambil bertanya, Muhammad ini, apakah ia seorang pelaut? Dia sangat terkesan terhadap akurasi Al-Quran da-lam menggambarkan kedahsyatan badai di laut. Ketika jawaban di-terimanya: Tidak. Muhammad tinggal di gurun. Jawaban tersebut cukup baginya. Saat itu juga ia menyatakan keislamannya.

    Sang pelaut sangat terkesan dengan penjelasan Al-Quran tenta-ng badai di laut karena ia telah berkali-kali mengalaminya sendiri dan ia meyakini siapa pun yang menulis Al-Quran ini pastilah pernah ber-ada di tengah badai laut seperti dirinya. Kita dapat membaca des-kripsinya dalam surah 24 (Al-Quran, An-Nuur ayat 40): Gelombang laut bergulung-gulung dari bawah mereka. Di atas mereka gumpalan awan gelap menutup. Kegelapan demi kegelapan terus menutup pandangan me-reka. Jika seseorang mengacungkan tangannya ke atas, maka ia nyaris tak dapat melihat tangannya sendiri karena gelapnya bukanlah tulisan seo-rang yang membayangkan badai di laut; melainkan ditulis oleh se-seorang yang mengetahui benar seperti apa fenomena badai laut.

    Ilustrasi ini adalah salah satu contoh bagaimana Al-Quran tidak terikat oleh waktu dan tempat tertentu. Akibatnya, penjelasan ilmiah yang diuraikan di dalamnya juga tampaknya tidak berasal dari pa-dang pasir empat belas abad yang lalu.

    2: Partikel Terkecil Berabad-abad sebelum kenabian Muhammad saw, ada sebuah teori yang dikenal dengan nama atomisme dikemukakan oleh filsuf Yuna-ni, Demokritus. Dia dan generasi sebelumnya berasumsi bahwa ma-teri terdiri dari partikel-partikel yang sangat kecil, tak dapat dihan-

    2

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • curkan, tak bisa dipisahkan dan disebut atom. Orang-orang Arab pun memahami konsep yang sama. Faktanya, Bahasa Arab zarrah me-ngacu kepada partikel terkecil yang dikenal manusia.

    Sekarang, ilmu pengetahuan modern telah menemukan bahwa u-nit terkecil materi (yaitu, atom, yang memiliki seluruh sifat yang sa-ma seperti elemen yang dibentuknya) dapat dibagi lagi menjadi bebe-rapa bagian yang lebih kecil. Pengetahuan ini merupakan hasil pene-muan yang relatif baru sebagai akibat perkembangan ilmu penge-tahuan abad terakhir. Namun, yang sangat menarik, informasi ini sudah didokumentasikan dalam surah 34 (Al-Quran, Saba ayat 3) yang menyatakan: Allah-lah yang mengetahui segala hal yang ghaib. Ti-dak ada sebutir zarrah (dzaratin) pun yang luput dari pengetahuanNya, baik yang ada di langit maupun di bumi bahkan yang lebih kecil atau lebih besar dari itu.

    Tidak diragukan lagi, empat belas abad yang lalu pernyataan ini pastilah terdengar aneh, sekalipun bagi orang Arab. Bagi mereka, zarrah adalah benda terkecil yang ada. Kenyataan ini membuktikan bahwa Al-Quran tetap relevan sampai saat ini.

    3: Madu Contoh lain yang dapat diharapkan untuk ditemukan dalam buku tua ketika berbicara tentang kesehatan atau kedokteran ialah adanya obat atau ramuan kuno. Berbagai sumber sejarah menyatakan bahwa Rasulullah saw memberikan beberapa saran dan nasihat tentang ke-sehatan dan kebersihan tetapi sebagian besar potongan-potongan nasihat tersebut tidak ada dalam Al-Quran. Pada penilaian pertama, seorang non-Muslim akan menghakimi telah terjadi penghilangan karena kelalaian (omission by neglect). Mereka tidak dapat mengerti mengapa Allah tidak memasukkan informasi yang berguna seperti itu ke dalam Al-Quran.

    Muslim berusaha menjelaskan kenyataan ini dengan penjelasan berikut: Meskipun saran Nabi saw tersebut baik dan berguna dalam konteks waktu saat ia hidup, Allah dengan kearifanNya yang tak ter-

    3

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • batas, tahu bahwa akan datang saat di mana kemajuan medis dan ilmu pengetahuan akan membuat saran Nabi saw tersebut menjadi usang. Ketika ada temuan baru, orang mungkin akan berkata bahwa hal tersebut bertentangan dengan apa yang telah diajarkan Nabi saw. Dengan demikian, karena Allah tidak pernah membuka peluang bagi non-Muslim untuk mengajukan tudingan bahwa Al-Quran ber-tentangan dengan ajarannya sendiri atau ajaran Nabi saw, maka Al-lah memasukkan ke dalam Al-Quran hanya informasi maupun con-toh-contoh yang dapat menghadapi ujian waktu. Namun, ketika se-seorang meneliti realitas sebenarnya dari Al-Quran dalam posisinya sebagai wahyu Illahi, seluruh persoalan dapat dengan cepat dibawa ke dalam perspektif yang tepat. Sehingga kesalahan dalam argumen-tasi seperti diajukan di atas dapat segera dijelaskan dan mudah untuk dimengerti siapapun.

    Perlu diapresiasi benar bahwa Al-Quran adalah wahyu Illahi, aki-batnya seluruh informasi yang dikandungnya berasal dari Allah. Ia menurunkan Al-Quran dari diriNya, berisikan firman Allah yang te-lah ada sebelum penciptaan alam semesta dan segala isinya, sehing-ga tidak ada yang dapat ditambahkan, dikurangi ataupun diubah. Se-nafas dengan itu, pada dasarnya, Al-Quran telah ada dan lengkap se-belum penciptaan Nabi Muhammad saw sehingga tidak mungkin ber-isikan perkataan, nasihat atau pemikiran Nabi Muhammad saw.

    Masuknya informasi semacam itu jelas akan bertentangan deng-an tujuan keberadaan Al-Quran sebagai panduan hidup segala za-man, melemahkan otoritasnya dan membuatnya tidak lagi sebagai wahyu Illahi yang otentik.

    Akibatnya, tidak ada obat atau resep rumahan kuno yang mu-dah usang digilas kemajuan zaman dan peradaban masuk dalam Al-Quran. Juga Al-Quran tidak berisikan pendapat manusia tentang a-pa yang bermanfaat bagi kesehatan, makanan apa yang terbaik, atau apa yang dapat menyembuhkan penyakit ini dan itu. Kenyataannya, Al-Quran hanya menyebutkan satu hal saja yang berhubungan deng-an perawatan medis yang tak dapat diperselisihkan orang. Al-Quran menyatakan bahwa dalam madu terkandung kemampuan penyem-

    4

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • buhan. Pastinya, saya sangatlah yakin, tak seorang pun akan mende-bat hal ini!

    4: Muhammad saw dan Al-Quran Jika kita berasumsi bahwa Al-Quran adalah produk pikiran manusia, maka orang dapat memastikan bahwa mestilah isinya setidaknya juga akan mencerminkan sebagian pemikiran yang bergelut dalam benak pengarangnya. Seperti diketahui ensiklopedia tertentu dan berbagai buku orientalis menuduh Al-Quran sebagai produk halusi-nasi yang melanda Muhammad. Jika tuduhan ini benarbahwa Al-Quran berasal dari beberapa masalah psikologis yang menghantui pikiran Muhammad sawmaka klaim tersebut pasti akan mudah di-temukan dalam Al-Quran. Adakah bukti-bukti semacam itu dalam Al-Quran?

    Dalam rangka menentukan ada tidaknya bukti-bukti tersebut, maka sebagai langkah pertama haruslah diidentifikasi terlebih dahu-lu isu-isu apa saja yang berkecamuk dalam pikirannya pada saat itu sebagai akibat pengaruh peristiwa atau kejadian besar yang terjadi dalam masa hidupnya dan kemudian mencari cerminan pikiran terse-but berikut tali-temalinya dalam Al-Quran.

    Adalah merupakan pengetahuan umum bahwa Muhammad saw memiliki kehidupan yang sangat berat. Seluruh putrinya meninggal mendahuluinya kecuali satu orang, dan ia memiliki seorang istri yang sangat ia sayangi dan sangat penting baginya, yang tidak hanya wafat mendahuluinya tetapi juga meninggal pada periode yang sangat kritis dalam kehidupannya. Sejarah mencatat ia adalah seorang per-empuan yang luar biasa. Ketika wahyu pertama datang kepada Mu-hammad saw, ia berlari pulang kepada isterinya, ketakutan! Dapat dipastikan, hari ini, akan sangat sulit mencari seorang Arab yang akan menceritakan bahwa, Aku begitu takutnya sehingga berlari pulang ke istriku. Orang Arab pada waktu itu, bahkan mungkin sam-pai sekarang, tidaklah seperti itu. Namun Muhammad saw merasa nyaman berlaku demikian kepada istrinya. Ilustrasi ini menunjukkan

    5

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • betapa sang isteri adalah seorang perempuan yang berpengaruh dan kuat dalam kehidupannya. Meskipun contoh-contoh ini hanya bebe-rapa persoalan dan kejadian yang berlangsung dalam kehidupannya, tidak dapat tidak pastilah akan mempengaruhi pikiran Muhammad saw sedikit banyaknya. Seperti layaknya manusia lain, kejadian yang dialaminya memiliki intensitas pengaruh kejiwaan yang tinggi untuk membuktikan argumentasi saya.

    Ternyata Al-Quran tidak sama sekali memuat cerminan adanya pengaruh dari seluruh kejadian di atastidak ada serpihan ratapan seputar kematian anak-anaknya, tidak ada kesedihan akibat kema-tian isteri tercinta sekaligus teman terdekatnya, tidak ada gambaran ketakutannya saat menerima wahyu pertama yang dilalui dengan be-gitu indah bersama istrinyatidak ada! Padahal tidak dapat disang-kal seluruh peristiwa di atas pastilah mempengaruhinya, menggang-gunya, dan meninggalkan kesedihan mendalam selama periode hi-dupnya.

    Sesungguhnyalah, bila Al-Quran merupakan produk refleksi psi-kologi kejiwaan Muhammad saw, maka seluruh kejadian di atas, ser-ta banyak kejadian lainnya, tak pelak lagi pasti terungkap jelas atau sekurangnya meninggalkan jejak (betapapun samarnya) dalam kan-dungan Al-Quran.

    5: Pendekatan Ilmiah Al-Quran Pendekatan Al-Quran yang benar-benar ilmiah dimungkinkan kare-na Al-Quran menawarkan sesuatu yang tidak ditawarkan oleh kitab suci agama-agama tertentu maupun agama lain pada umumnya. Ta-waran inilah yang sangat diinginkan oleh para ilmuwan. Saat ini ada banyak orang yang memiliki pendapat dan teori tentang bagaimana alam semesta bekerja. Orang-orang semacam ini banyak berkeliaran di mana-mana tetapi komunitas ilmiah tidak mau repot-repot mende-ngarkan mereka. Situasi ini dikarenakan pada abad terakhir, komu-nitas ilmiah menuntut adanya uji kesalahan (dalam Ilmu Statistik mi-salnya dikenal Uji Hipotesis). Mereka mengatakan, Jika Anda memi-

    6

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • liki teori, bagus! Tapi jangan ganggu kami dengan teori itu kecuali bila Anda memberikan cara bagi kami untuk membuktikan apakah Anda salah atau benar.

    Uji semacam ini yang menjelaskan mengapa komunitas ilmiah di awal abad lalu mau mendengarkan Einstein. Ia datang dengan teori baru dan berkata, Saya percaya bahwa alam semesta bekerja seper-ti ini; berikut ini adalah tiga cara untuk membuktikan saya salah! Maka masyarakat ilmiah menguji teorinya melalui cara pengujian yang diajukannya. Dalam waktu enam tahun ketiganya berhasil dila-lui. Tentu saja keberhasilan tersebut tidak membuktikan ia hebat tapi kenyataan itu membuktikan ia memang pantas untuk didengar ka-rena ia berkata, Ini pendapat saya. Jika Anda ingin membuktikan sa-ya salah, lakukanlah ini atau cobalah itu.

    Kelebihan inilah yang dimiliki Al-Quranuji kesalahan. Bebera-pa ujian yang diajukan sudah tua, artinya, sudah terbukti kebenaran-nya, dan beberapa lagi masih tegak sampai hari ini. Pada dasarnya Al-Quran menyatakan, Jika buku ini tidak sesuai dengan klaimnya (se-bagai wahyu Illahi), maka yang Anda harus lakukan adalah ini atau itu atau ini guna memastikan klaimnya adalah palsu. Sejauh ini, lebih dari 1400 tahun telah berlalu, belum ada yang mampu melakukan ini atau itu atau ini dengan akibat klaim Al-Quran terhadap kebenaran dan otentisitasnya masih tegak berdiri.

    6: Uji Kesalahan Saat Anda terlibat perdebatan tentang Islam dengan seseorang di mana ia mengklaim memiliki kebenaran dan menyatakan Anda dalam kesesatan, saya sarankan Anda untuk meninggalkan sejenak seluruh argumen yang telah Anda siapkan untuk melawannya. Tanyakan kepadanya, Apakah ada uji kesalahan dalam agama Anda? Apakah ada cara dalam agama Anda yang dapat membuktikannya salah jika saya bisa membuktikan bahwa ini ada, itu ada? Pokoknya sesuatu-lah. Saya bersumpah, saat ini juga, orang tersebut tidak memiliki apapuntidak ada pengujian, tidak ada bukti, nihil! Karena mereka

    7

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • tidak memahami mereka seharusnya tidak hanya menyajikan apa yang mereka percayai (untuk juga dipercayai orang lain) tetapi harus pula menawarkan kesempatan untuk membuktikan salah atau be-narnya ajakan tersebut. Islam melakukan hal itu!

    Contoh sempurna Islam memberikan seseorang kesempatan un-tuk memverifikasi keaslian dan membuktikan ini itu salah ialah se-perti diajukan surah ke-4. Sejujurnya, saya sangat terkejut ketika pertama kali berhadapan dengan tantangan ini. Tantangan tersebut berbunyi (Al-Quran, An-Nisaa ayat 82): Apakah orang-orang munafik itu tidak mau memperhatikan Al-Quran dengan seksama? Sekiranya Al-Quran ini datang dari selain Allah, niscaya akan didapati dalam Al-Quran ini banyak sekali ayat-ayat yang saling bertentangan1.

    Tantangan ini jelas ditujukan kepada para munafik dan non-Mus-lim. Al-Quran menantang mereka untuk mencari kesalahan dalam-nya. Sebenarnya, kesampingkan dulu keseriusan dan kesulitan tan-tangan yang diajukan, tantangan tersebut tidak sejalan dengan sifat maupun kepribadian manusia.

    Seseorang tidak mengambil ujian di sekolah dan setelah menyele-saikan ujian ia menulis catatan untuk guru/dosennya, Ujian ini sa-ngat sempurna. Tidak ada kesalahan di dalamnya. Cari satu saja ka-lau Anda mampu! Tidak ada orang yang melakukan hal tersebut. Ka-rena sang guru/dosen tidak akan tidur sampai ia yakin tidak ada kesa-lahan dalam soal yang dibuatnya! Artinya, memastikan soal yang di-buatnya tidak mengandung kesalahan apapun. Inilah jalan yang di-tempuh Al-Quran dalam mendekati manusia.

    1 Amat mudah mencari pertentangan (diskrepansi) dalam Bibel, dan terdapat banyak sekali! Buktikan sendiri untuk menyadari bahwa Bibel bukan berasal dari Yang Maha Tahu dan Maha Mengetahui melainkan kompilasi karangan orang per orang dengan informasi yang berbeda-beda pula. Kitab yang sarat kesalahan ini mereka klaim se-bagai Kitab Suci! Tidak ada yang lebih naif dari sikap mereka ini. Shaitan dibebaskan Allah untuk menyesatkan siapapun yang tidak berlindung pada Allah dari shaitan yang terkutuk. Dan seandainya tuhan boleh membuat kesalahan apapun, seperti direkam oleh Bibel, apa lagi yang tidak dapat dijadikan tuhan? (Pent.)

    8

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • 7: Tanyakan Ahlinya Sikap menarik lainnya yang berulangkali ditempuh Al-Quran ialah saran yang diberikan untuk pembacanya. Al-Quran menginformasi-kan beragam fakta dan kemudian memberikan nasihat: Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang ini atau itu, atau jika Anda meragu-kan apa yang dipaparkan di sini, maka Anda harus bertanya kepada mereka yang berpengetahuan (ahlinya). Kenyataan ini merupakan sikap yang mengejutkan. Tidaklah lazim, bahkan cenderung nekat, bila sebuah buku yang membahas geografi, botani, biologi, dll. yang ditulis oleh seseorang yang tidak memiliki keahlian di bidang-bida-ng tersebut pada akhirnya menyarankan pembacanya untuk memin-ta pendapat (konfirmasi) para ahli jika dihinggapi keraguan.

    Kenyataannya, di setiap zaman ada saja Muslim yang mengikuti saran Al-Quran ini dan membuat penemuan mengejutkan sebagai buahnya. Jika membaca karya-karya ilmuwan Muslim berabad-abad lalu, kita akan temukan karya mereka sarat dipenuhi kutipan yang be-rasal dari Al-Qur'an. Karya-karya ini menyatakan bahwa mereka me-lakukan penelitian tertentu, mencari sesuatu, sesuai petunjuk yang mereka miliki. Mereka menegaskan bahwa alasan melakukan pene-litian ini dan itu karena adanya petunjuk Al-Quran.

    Misalnya, Al-Quran menyebutkan asal-usul manusia dan kemudi-an menyeru pembacanya, Telitilah! Hal ini memberi pembacanya petunjuk di mana dan bagaimana penelitian dapat dilakukan. Kemu-dian Al-Quran menganjurkan orang tersebut untuk mencari tahu lebih banyak lagi tentang hal yang ditelitinya. Kerangka kerja sema-cam inilah yang saat ini mulai diabaikan oleh kebanyakan Muslim, meskipun tidak selalu, seperti akan dipaparkan oleh contoh berikut.

    7A: Embriologi Beberapa tahun lalu sekelompok orang di Riyadh, Arab Saudi, me-ngumpulkan seluruh ayat-ayat Al-Quran yang membahas embriolo-gipertumbuhan manusia di dalam rahim. Mereka berkata, Inilah yang dikatakan Al-Quran. Apakah benar? Pada intinya, mereka

    9

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • menuruti nasihat Al-Quran: Tanyakan kepada ahlinya. Dengan a-lasan logis mereka akhirnya memilih seorang non-Muslim yang men-duduki jabatan profesor embriologi di Universitas Toronto. Namanya Keith Moore dan ia adalah penulis buku teks embriologiahli kaliber dunia di bidangnya. Mereka mengundangnya ke Riyadh dan berkata, Ini apa yang dikatakan Al-Quran tentang keahlian Anda. Apakah benar? Apa yang bisa Anda ceritakan kepada kami?

    Selama berada di Riyadh, mereka memberinya seluruh bantuan yang dibutuhkan untuk menterjemahkan material yang telah dikum-pulkan serta bantuan dalam bentuk lainnya yang ia minta. Ia sangat terkejut dengan apa yang ia temukan sehingga, di kemudian hari, ia merevisi buku teks yang ditulisnya. Bahkan, dalam edisi kedua salah satu bukunya, yang berjudul Before We Are Born, di pembahasan se-jarah embriologi, ia menambahkan beberapa materi yang tidak ada dalam edisi pertamanya disebabkan apa yang ia temukan dalam Al-Quran, suatu informasi yang mendahului zamannya. Sementara o-rang-orang yang beriman kepada Al-Quran telah lebih dulu menge-tahuinya dibandingkan yang lain.

    Selang beberapa waktu kemudian saya beruntung memperoleh kehormatan untuk mewawancarai Dr. Keith Moore dalam satu acara televisi. Kami berbicara panjang lebar tentang isu inidibantu deng-an slide dan sebagainya. Ia mengatakan Al-Quran memaparkan per-tumbuhan janin manusia yang baru diketahui manusia sekitar tiga puluh tahun yang lalu (dari pertengahan tahun 1980-an) di mana ia menceritakan satu isu khususnyadeskripsi Al-Quran tentang (ja-nin) manusia sebagai gumpalan menyerupai lintah (alaqah) [surah Al-Mukmin 40:67]yang merupakan pengetahuan baru baginya. Ke-tika ia menyelidikinya lebih lanjut, ia menemukan bahwa hal yang di-gambarkan Al-Quran benar. Ia berkata, Saya tidak pernah memikir-kan hal ini sebelumnya. Ia pun pergi ke departemen kedokteran he-wan, di sana ia meminta gambar lintah. Ketika ia melihat kesamaan dengan embrio manusia, ia memutuskan untuk memasukkan kedua gambar tersebut ke salah satu buku teksnya.

    Meski contoh di atas tentang ahli yang meniliti embriologi manu-

    10

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • sia dalam kandungan menurut Al-Quran adalah seorang non-Mus-lim, saran yang diberikan Al-Quran masih tetap berlaku karena ia adalah salah satu dari sejumlah orang di dunia yang berpengetahuan luas di bidang yang ditekuninya. Seandainya seorang awam meng-konfirmasikan bahwa apa yang dikatakan Al-Quran tentang embri-ologi adalah benar, akan ada peluang besar bagi orang lain untuk ti-dak menerima pernyataannya sebagai pernyataan yang otoritatif. Namun, karena ketinggian posisi, kehormatan, dan kredibilitas seo-rang ahli, secara alami orang akan beranggapan bahwa jika ia mene-liti subjek tertentu dengan seksama dan akhirnya tiba pada kesim-pulan yang didasarkan atas hasil penelitiannya itu, maka kesimpul-annya mestilah valid.

    7B: Reaksi Skeptis Dr. Moore juga menulis sebuah buku tentang embriologi klinis, dan ketika ia mempresentasikannya di Toronto, presentasinya menye-babkan kegemparan di seluruh Kanada. Berita mengenai presentasi itu dimuat di halaman depan beberapa surat kabar di Kanada, dan ada beberapa judul pemberitaan utama (headline) yang cukup lucu. Misalnya, salah satu tajuk surat kabar menuliskani: HAL MENGE-JUTKAN DITEMUKAN DALAM BUKU DOA KUNO! Tampak dengan jelas di sini bahwa orang tidak mengerti apa yang dipresentasikan. Bahkan, salah satu reporter surat kabar ada yang bertanya kepada Profesor Moore, Tidakkah Anda berpikir bahwa mungkin saja ora-ng-orang Arab telah tahu tentang hal-hal ini dari awaldeskripsi em-brio, penampilannya, bagaimana perubahan dan pertumbuhannya? Mereka bisa saja bukan ilmuwan, tetapi mungkin saja mereka me-lakukan beberapa pembedahanmengukir tubuh orang yang di-bedahnya dan menelitinya. Profesor itu segera menunjukkan kepa-danya bahwa sang wartawan tidak menangkap poin yang sangat pen-ting dari penjelasannya. Seluruh slide embrio yang ditampilkan dan diproyeksikan dalam presentasi tersebut semuanya diambil dengan pertolongan mikroskop. Dia melanjutkan, Boleh saja jika ada orang

    11

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • mencoba untuk memahami embriologi empat belas abad yang lalu. Karena ia tak akan dapat melihatnya!

    Perlu diapresiasi bahwa seluruh deskripsi dalam Al-Quran ten-tang bentuk embrio yang dimaksud masih terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Karenanya, diperlukan mikroskop un-tuk dapat melihatnya. Dan, sejarah mencatat, bahwa alat tersebut ba-ru ditemukan sekitar dua ratus tahun lalu.

    Dr. Moore menyindir wartawan tersebut, Mungkin empat belas abad yang lalu seseorang diam-diam memiliki mikroskop entah dari mana dan melakukan penelitian dimaksud dengan sangat teliti dan seksama sehingga menghasilkan kesimpulan yang sangat akurat. Entah bagaimana caranya, ia lalu mengajarkan hasil penelitiannya kepada Muhammad dan meyakinkannya untuk memasukkan infor-masi tersebut ke dalam buku karangannya (Al-Quran). Lalu ia meng-hancurkan mikroskopnya dan merahasiakannya selamanya bahwa ia pernah memiliki mikroskop. Apakah Anda percaya dengan penjelas-an yang demikian? Pastinya tidak! Kecuali jika Anda memiliki sejum-lah bukti untuk mendukung teori itu. Karena teori tersebut sungguh-sungguh konyol.

    Ketika ia ditanya lebih lanjut oleh sang wartawan, Bagaimana kemudian Anda dapat menjelaskan bahwa informasi ini ada dalam Al-Quran? Jawaban Dr. Moore adalah, Hal tersebut hanya dapat ter-jadi karena Al-Quran adalah wahyu Illahi!

    7C: Geologi Salah satu rekan Profesor Moore, Marshall Johnson, berkutat mene-liti geologi di Universitas Toronto. Ia tertarik ketika mengetahui kea-kuratan uraian Al-Quran tentang embriologi sehingga ia meminta umat Islam untuk mengumpulkan segala uraian Al-Quran terkait bi-dang spesialisasinya. Sekali lagi temuan yang diperoleh sangat me-ngejutkan. Al-Quran membahas banyak sekali topik yang pastinya akan memakan waktu yang sangat lama untuk memahaminya secara komprehensif.

    12

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • Singkatnya, untuk tujuan uraian ini, Al-Quran memberikan per-nyataan yang jelas dan ringkas tentang berbagai subjek sekaligus menasihati pembacanya untuk memverifikasi otentisitas suatu per-nyataan melalui penelitian ahlinya. Dan, seperti digambarkan oleh contoh sebelumnya terkait embriologi dan geologi, Al-Quran mem-berikan penjelasan yang otentik.

    8: Tidaklah Engkau Tahu Hal Ini Sebelumnya! Tidak diragukan lagi, Al-Quran memiliki sikap yang tidak ditemukan dalam kitab-kitab suci lain. Sangat menarik bagaimana sikap Al-Qur an ketika memberikan informasi, sering kali ia mengingatkan pem-bacanya bahwa, Tidaklah engkau tahu hal ini sebelumnya. Mema-ng, tidak ada satu kitab suci pun yang berani membuat pernyataan seperti itu. Semua tulisan kuno dan kitab suci lainnya yang dimiliki manusia memberikan banyak informasi, tetapi selalu membisu keti-ka tiba dari mana asal pernyataan/informasi itu berasal.

    Misalnya, ketika membahas sejarah kuno, Bibel akan menyata-kan bahwa raja ini tinggal di sini, yang satu itu berjuang dalam per-tempuran tertentu, satu lagi memiliki begitu banyak anak-anak, dll., namun selalu menyatakan bahwa jika Anda ingin informasi lebih lan-jut maka Anda harus membaca kitab ini dan itu karena dari situlah in-formasinya berasal. Berbeda dengan konsep ini, saat Al-Quran mem-berikan pembacanya informasi tertentu maka ditegaskan bahwa in-formasi yang diberikan ini adalah sesuatu yang baru baginya. Tentu saja, Al-Quran selalu memberikan saran untuk meneliti informasi tersebut lebih lanjut guna memverifikasi otentisitasnya. Hal yang menarik dari fakta ini ialah ternyata klaim seperti itu tidak pernah di-tantang oleh non-Muslim sejak empat belas abad yang lalu. Sesung-guhnyalah orang-orang Makkah yang membenci Islam, dari waktu ke waktu mendengar wahyu yang mengklaim membawa informasi baru, tidak pernah membantah dan berkata, Itu bukan hal baru. Kita tahu dari mana Muhammad mendapatkan informasi ini. Kami belajar hal itu di sekolah. Mereka tidak pernah dapat mematahkan klaim Al-

    13

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • Quran tentang kebaruan karena informasi yang mereka dengar me-mang benar-benar baru!

    9: Bukti Keaslian: Sebuah Pendekatan Harus ditekankan di sini bahwa Al-Quran ternyata akurat tentang banyak, banyak hal, tapi perlu pula digarisbawahi bahwa akurasi ti-dak mengindikasikan sebuah kitab adalah wahyu Illahi. Akurasi ha-nyalah salah satu kriteria yang dituntut terhadap wahyu Illahi. Misal-nya, buku telepon haruslah akurat tapi hal tersebut tidak menjadi-kannya wahyu Illahi. Masalah sebenarnya terletak pada tantangan bahwa seseorang harus mampu memastikan sumber informasi yang berdiri di belakang Al-Quran dan terhadap hal ini penekanan pun di-berikan bahwa beban pembuktian berada di pundak pembacanya. Seseorang tak dapat menyangkal otentisitas (keaslian) Al-Quran tanpa bukti yang cukup. Jika, dengan bukti yang cukup, orang terse-but dapat menemukan kesalahan dalam Al-Quran, maka ia berhak untuk mendiskualifikasi klaim yang diajukan Al-Quran. Sikap inilah yang didorong oleh Al-Quran.

    Suatu ketika seorang pria datang kepada saya setelah saya mem-berikan kuliah di Afrika Selatan. Dia sangat marah terhadap apa yang saya katakan dalam kuliah tersebut dan ia berkata, Malam ini se-telah saya pulang, akan saya cari kesalahan dalam Al-Quran. Tentu saja saya membalasnya dengan berkata, Selamat. Ini adalah pernya-taan paling cerdas. Tentunya, ini adalah pendekatan yang harus di-ambil oleh Muslim maupun non-Muslim yang meragukan keaslian Al-Qur'an, karena Al-Quran sendiri mengajukan tantangan yang sena-fas. Mau tidak mau, setelah menerima tantangan dan memastikan ke-benarannya, orang-orang ini akan percaya karena mereka tidak mampu mendiskualifikasikan Al-Quran. Pada dasarnya, Al-Quran memenangkan penghormatan manusia karena pembacanya didoro-ng untuk memverifikasi keasliannya.

    Sebuah konsep penting terkait klaim otentisitas Al-Quran ialah bahwa ketidakmampuan seseorang untuk menjelaskan suatu feno-

    14

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • mena yang disampaikan Al-Quran tidak menjadi syarat bagi kebera-daan fenomena tersebut maupun penjelasan orang lain. Dengan de-mikian, penolakan terhadap penjelasan orang lain berakibat pada beralihnya beban pembuktian kembali kepada dirinya sendiri untuk menemukan penjelasan yang layak. Teori umum ini berlaku untuk berbagai konsep dalam kehidupan, tetapi secara mengagumkan sa-ngat berkesesuaian dengan tantangan yang diberikan Al-Quran, se-hingga menciptakan kesulitan bagi seseorang yang mengatakan, Saya tidak percaya. Dengan segera penolakan tersebut berimpli-kasi bahwa kewajiban untuk menemukan penjelasan bagi dirinya ja-tuh atas dirinya sendiri jika ia merasa jawaban orang lain tidak me-madai.

    Bahkan dalam satu ayat Al-Quran tertentu yang saya lihat selalu salah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Allah menggambar-kan situasi seseorang yang mendengar kebenaran. Ia menyatakan bahwa ia telah lalai dalam tugasnya karena setelah dia mendengar suatu informasi, ia langsung pergi tanpa memeriksa kebenaran dari apa yang didengarnya. Dengan kata lain, seseorang bersalah jika ia mendengar sesuatu dan tidak melakukan penelitian untuk memerik-sa kebenarannya. Orang tersebut seharusnya memproses seluruh in-formasi yang diterimanya dan memutuskan bagian mana dari infor-masi tersebut yang masuk kategori sampah untuk dibuang dan ba-gian mana yang berharga untuk disimpan dan dapat ditarik man-faatnya hari ini atau esok.

    Seseorang tidak dapat membiarkan informasi yang diterimanya terus berputar-putar dalam benaknya. Ia harus segera mengklasifi-kasikannya ke dalam kategori yang tepat dan mendekatinya dari su-dut pandang tersebut. Sebagai contoh, jika suatu informasi masih bersifat spekulatif maka ia harus menimbang apakah informasi itu le-bih dekat kepada kebenaran atau tidak. Artinya setelah seluruh fakta terkait informasi tersebut disajikan maka ia harus memutuskan tun-tas antara kedua pilihan: benar atau salah. Bahkan, jika seseorang masih tidak juga yakin dengan kebenaran informasi yang diterima-nya, ia tetap harus memproses informasi tersebut dan mengakui (da-

    15

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • lam dirinya) bahwa ia masih tidak tahu pasti. Meskipun poin terakhir ini tampaknya sia-sia, kenyataannya, pendekatan tersebut berman-faat dalam membimbingnya menuju kesimpulan yang benar di lain waktu dan memaksa orang tersebut untuk setidaknya mengapresiasi perlunya penelitian dan telaah terhadap fakta-fakta.

    Familiaritas dengan suatu informasi memungkinkan orang memi-liki kesigapan ketika ada temuan maupun informasi baru atau tam-bahan data terkait informasi tersebut. Hal terpenting yang harus di-apresiasi ialah kenyataan bahwa ia harus berurusan dengan fakta yang terungkap atau diungkapkan dan tidak dengan mudah membu-angnya hanya karena empati dan alasan ketidaktertarikan.

    9A: Membongkar Tuntas Alternatif Sesungguhnya kepastian tentang kebenaran Al-Quran disampaikan dengan penuh keyakinan yang secara berulang-ulang ditunjukkan-nya; dan keyakinan ini dapat berasal dari pendekatan yang berbeda-bedadengan membongkar seluruh alternatif yang tersedia. Pada dasarnya, Al-Quran menyatakan, Kitab ini adalah wahyu Illahi; jika Anda tidak mempercayainya, maka kitab apa Al-Quran ini? Dengan kata lain, pembacanya ditantang untuk mencari jawabannya sendiri.

    Kitab ini ialah sebuah buku yang terbuat dari kertas dan tinta. Da-ri mana asalnya? Kitab tersebut mengklaim bahwa ia adalah wahyu Illahi; jika tidak, lalu dari mana ia berasal? Fakta yang menarik ialah tak seorang pun mampu memberikan penjelasan yang masuk akal sampai hari ini. Bahkan, seluruh alternatif penjelasan telah habis di-coba. Seperti misalnya kesimpulan yang diteguhkan oleh non-Mus-lim di mana alternatif penjelasan yang tersedia pada dasarnya dapat direduksi menjadi dua pandangan yang berbeda: bersikeras pada ke-benaran satu alternatif atau lainnya.

    Di satu sisi, terdapat sekelompok besar orang-orang yang mene-liti Al-Quran selama ratusan tahun dan mengklaim bahwa, Satu hal yang kita tahu pastibahwa manusia yang bernama Muhammad ini berpikir bahwa dia adalah seorang nabi. Dia gila! Mereka meyakini

    16

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • bahwa Muhammad saw telah tertipu entah bagaimana caranya. Ke-mudian di sisi lain, ada sekelompok orang yang menuduh, Berdasar-kan bukti-bukti, satu hal yang kita tahu pasti ialah bahwa orang itu (Muhammad saw) adalah seorang pembohong! Ironisnya, kedua ke-lompok ini sepertinya tidak pernah mau duduk bersama-sama tanpa bertentangan.

    Banyak pembahasan mengenai Islam biasanya mengklaim kedua teori di atas. Mereka mulai dengan menyatakan bahwa Muhammad saw adalah orang gila dan kemudian berakhir dengan mengatakan ia adalah pembohong. Mereka sepertinya tidak pernah menyadari bah-wa ia tidak mungkin memainkan peran keduanya!

    Sebagai contoh, jika Muhammad saw tersesat dan menghayati perannya sebagai seorang nabi (sebagai penipu), maka dia akan du-duk sampai larut malam merencanakan, Bagaimana aku akan meni-pu orang-orang besok sehingga mereka pikir aku seorang nabi? Na-mun ketika ia benar-benar percaya bahwa dia adalah seorang nabi (sebagai orang gila), maka ia akan percaya betul bahwa jawaban akan diberikan kepadanya melalui wahyu. Berbeda secara diametral bila ia memerankan seorang penipu yang harus sibuk menyiapkan ke-bohongannya, tidak akan bersandar pada datangnya wahyu yang mengindikasikan bahwa ia orang gila. Dengan kata lain, seorang pe-nipu tidak bisa sekaligus juga orang gila; yang pertama sangat ber-gantung pada akal bulus untuk menciptakan tipuannya, sedang yang lainnya mengindikasikan ia tidak berakal!

    9B: Jejak Kritik Sudah menjadi fakta keras banyak informasi dalam Al-Quran datang untuk menjawab pertanyaan yang diajukan orang kepada nabi saw. Seseorang akan bertanya kepada Muhammad saw dan wahyu akan datang dengan jawabannya. Tentu saja, jika ia percaya bahwa malai-kat menaruh kata-kata di telinganya, maka ketika ada seseorang ber-tanya kepadanya, ia berpikir pasti malaikat akan memberinya jawab-an. Karena gila, ia pasti akan sangat mempercayai gagasan tersebut.

    17

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • Dia tidak akan memberitahu orang yang mengajukan pertanyaan untuk menunggu beberapa saat seperti yang dilakukannya dan ke-mudian bertanya kepada sahabat-sahabatnya, Apakah ada yang ta-hu jawabannya? Perilaku terakhir ini menjadi dasar bagi orang un-tuk tidak mempercayai kenabiannya.

    Apa yang menjadi dasar penolakan non-Muslim merupakan lo-gika sesat yang tak dapat diterima untuk menuduhkan keduanya pa-da satu orang. Seseorang mungkin saja gila atau dia bisa juga seo-rang penipu. Dia dapat menjadi salah satu tetapi ia pasti tidak bisa menjadi keduanya! Penekanannya ialah pada fakta sahih bahwa ke-dua situasi ini saling berdiri sendiri (mutually exclusive).

    Skenario berikut adalah contoh bagus dari lingkaran setan yang berputar terus menerus yang diciptakan non-Muslim. Jika Anda ber-tanya kepada salah satu dari mereka, Dari mana asal Al-Quran? Maka ia akan menjawab bahwa Al-Quran berasal dari pikiran seo-rang pria gila. Kemudian Anda bertanya kepadanya, Jika datang dari pikirannya, lalu dari mana ia mendapatkan informasi yang terkan-dung di dalamnya? Perlu dicatat, Al-Quran menerangkan banyak hal yang tidak diketahui orang Arab saat itu.

    Untuk menjelaskan fakta yang disodorkan kepadanya ia akan me-ngubah posisinya dan berkata, Ya, mungkin dia tidak gila. Mungkin beberapa orang asing memberikannya informasi tersebut. Lalu ia berbohong dan mengatakan kepada orang-orang bahwa ia seorang nabi. Pada titik ini, maka Anda harus bertanya padanya, Jika Mu-hammad adalah pembohong, dari mana ia mendapatkan keperca-yaan dirinya dalam menyampaikan kebohongannya? Mengapa ia ber-sikap seolah-olah dia benar-benar seorang nabi? Karena terpojok, seperti kucing, dia akan cepat melompat dengan tanggapan pertama yang singgah di benaknya. Lupa bahwa ia telah mulai kehabisan ke-kuatan alternatif yang diajukannya sendiri, ia akan melanjutkan, Yah, mungkin dia bukan pembohong. Dia mungkin gila dan benar-benar berpikir bahwa ia adalah seorang nabi. Dengan demikian ia memulai lagi siklus lingkaran setan tak masuk akalnya.

    Seperti telah disebutkan, banyak informasi dikandung Al-Quran

    18

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • yang sumbernya tidak dapat dikaitkan dengan siapapun selain Allah. Misalnya, siapa yang menceritakan kepada Muhammad saw tentang dinding Dzulqarnainratusan mil ke utara? Siapa yang bercerita tentang embriologi?

    Ketika fakta-fakta yang kemudian terkumpul mengkonfirmasi ke-terangan Al Quran, sementara mereka tidak mau mengakui kenya-taan bahwa fakta-fakta itu berasal dari Allah secara otomatis mereka berasumsi seseorang memberikan Muhammad saw informasi-infor-masi tersebut dan ia menggunakannya untuk menipu masyarakat.

    Namun teori ini dapat dengan mudah dibantah dengan satu per-tanyaan sederhana: Jika Muhammad saw adalah seorang pemboho-ng, dari mana ia mendapatkan kepercayaan dirinya? Bagaimana ia dapat mengatakan sesuatu di depan orang banyak apa yang tidak pernah dapat dikatakan orang lain dan tidak pernah diketahui sebe-lumnya?

    Keyakinan yang ditunjukkan Muhammad saw dalam menyampai-kan pesannya tersebut bergantung sepenuhnya pada keyakinannya bahwa sesungguhnyalah ia menyampaikan informasi yang merupa-kan wahyu Illahi yang lurus.

    10: Sebuah WahyuAbu Lahab Nabi Muhammad saw memiliki seorang paman bernama Abu Lahab. Orang ini membenci Islam sedemikian rupa sehingga ia sering me-nguntit Rasulullah saw untuk mendiskreditkannya. Jika Abu Lahab melihat Rasulullah saw berbicara dengan seseorang, ia akan me-nunggu sampai pembicaraan selesai. Ia akan mendatangi orang ter-sebut dan bertanya kepadanya, Apa yang tadi dia katakan? Apakah dia mengatakan hitam? Yang benar seharusnya putih. Apakah dia mengatakan pagi? Yang benar seharusnya malam. Abu Lahab selalu konsisten mengatakan kebalikan terhadap segala sesuatu yang di-sampaikan Rasulullah saw maupun Muslim lainnya. Namun, sekitar sepuluh tahun sebelum Abu Lahab meninggal, turunlah suatu surah pendek dalam Al-Quran (surah Al-Lahab, 111) mengungkapkan ten-

    19

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • tang dirinya. Surah ini dengan tegas menyatakan bahwa ia akan berakhir da-

    lam api (Neraka). Dengan kata lain, surah tersebut menegaskan bah-wa ia tidak akan pernah menjadi seorang Muslim dan oleh karenanya ia akan terkutuk selamanya. Selama sepuluh tahun lamanya Abu La-hab memiliki kesempatan untuk sekedar mengatakan: Saya mende-ngar telah diwahyukan kepada Muhammad bahwa saya tidak akan pernah berubahbahwa saya tidak akan pernah menjadi seorang Muslim dan akan masuk Neraka. Nah, saat ini juga saya ingin menjadi Muslim. Bagaimana? Apa pendapat Anda sekarang tentang wahyu yang Anda katakan berasal dari Tuhan? Tapi dia tidak pernah mela-kukan itu. Padahal itulah reaksi yang diharapkan datang darinya ka-rena ia selalu berusaha untuk menentang dan mendiskreditkan Is-lam.

    Inti persoalannya menjadi: Muhammad saw berkata, Kau mem-benciku dan ingin menghabisiku? Kemarilah, ucapkan dua kalimat ini maka aku segera akan tamat. Ayo, segera ucapkan! Tapi Abu La-hab tidak pernah mengucapkannya: selama sepuluh tahun! Dan da-lam seluruh waktu yang tersisa baginya, ia tidak pernah menerima Is-lam atau bahkan sedikitpun bersimpati dengan perjuangan Islam.

    Bagaimana mungkin Muhammad saw mengetahui dengan pasti bahwa Abu Lahab akan memenuhi wahyu Al-Quran jika ia (Muham-mad saw) bukan benar-benar utusan Allah? Bagaimana mungkin dia (Muhammad saw) begitu percaya diri memberikan seseorang 10 ta-hun untuk sewaktu-waktu dapat mendiskreditkan klaim kenabian-nya dengan sekedar mengucapkan dua kalimat syahadat? Satu-satu-nya jawaban ialah karena ia memang utusan Allah; dalam rangka me-ngajukan tantangan beresiko besar seperti ini, seseorang harus sepe-nuhnya yakin bahwa yang ia terima sesungguhnya memang wahyu Il-lahi.

    11: Pelarian Contoh lain dari rasa percaya diri yang ditunjukkan Muhammad saw

    20

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • terhadap kenabiannya, dengan konsekuensi ia percaya pada perlin-dungan Allah, ialah pernyataan yang diucapkannya ketika ia mening-galkan Makkah dan bersembunyi di sebuah gua bersama Abu Bakr ra saat beremigrasi ke Madinah. Keduanya jelas-jelas melihat orang-orang datang untuk membunuh mereka, Abu Bakr ra sangat ketaku-tan. Tentu saja dalam situasi terperangkap seperti ini, jika benar Mu-hammad saw seorang pembohong, pemalsu dan penipu bahwa ia ada-lah nabi, orang akan menebak dia akan berkata kepada temannya, Hei, Abu Bakr, lihat apakah ada jalan keluar di belakang gua ini; atau: Jongkok di sudut sana dan diam. Namun, pada kenyataannya, apa yang ia katakan kepada Abu Bakr ra menggambarkan dengan jelas rasa percaya dirinya. Ia berkata kepada Abu Bakr ra, Tenang! Allah bersama kita, dan Allah akan menyelamatkan kita! Padahal, ji-ka benar ia penipu, dari mana ia memperoleh kepercayaannya diri-nya itu? Logikanya, cara berpikir dan pola tindak semacam ini bukan-lah karakteristik pembohong atau pemalsu sama sekali.

    Dengan demikian, seperti telah diuraikan sebelumnya, non-Mus-lim berkeliling dalam suatu lingkaran setan, mencari jalan keluar/ca-ra untuk menjelaskan temuannya dalam Al-Quran tanpa mau meng-hubungkannya dengan sumber yang tepat. Di satu sisi, mereka mem-beritahu Anda pada hari Senin, Rabu dan Jumat, Pria itu pembo-hong, di sisi lain, pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu mereka mem-beritahu Anda, Dia gila. Tetapi mereka menolak untuk menerima kenyataan bahwa hanya salah satu yang benar, tidak bisa keduanya. Sejarah mencatat, mereka membutuhkan kedua teori tersebut, ke-dua alasan tersebut, untuk menjelaskan informasi yang dikandung Al-Quran.

    12: Berhadapan dengan Seorang Pendeta Sekitar tujuh tahun yang lalu saya mendapat kehormatan kedatang-an seorang pendeta ke rumah. Di satu ruangan, yang kebetulan ada Al-Quran menghadap ke bawah di atas meja, kami duduk dan berbi-cara. Sang pendeta tidak tahu buku apa yang ada di atas meja itu. Di

    21

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • tengah-tengah diskusi, saya menunjuk ke Al-Quran dan berkata, Sa-ya memiliki keyakinan terhadap buku itu. Ia melihat ke arah Al-Quran tapi masih belum mengetahuinya dan ia menjawab, Yah, sa-ya katakan, jika buku itu bukan Bibel; pastilah buku itu ditulis oleh se-seorang! Menanggapi pernyataannya, saya berkata, Izinkan saya memberitahu Anda sesuatu tentang buku itu. Dalam waktu tiga sam-pai empat menit, saya menceritakan beberapa hal yang terkandung dalam Al-Quran. Setelah tiga atau empat menit tersebut, ia benar-benar mengubah posisinya dan menyatakan, Anda benar. Bukan manusia yang menulisnya tetapi iblis. Apapun alasannya, memiliki sikap seperti ini sangatlah disayangkan. Salah satunya, sikap ini men-jadi dasar melompatnya alasan murah dan cepat dari mulut sang pen-deta. Sikap ini merupakan jalan keluar instan dari situasi yang tidak nyaman.

    Faktanya, ada kisah yang terkenal dalam Bibel yang mencerita-kan bagaimana suatu hari beberapa orang Yahudi menyaksikan Ye-sus menghidupkan orang mati. Pria itu telah mati selama empat hari, dan ketika Yesus tiba, ia hanya berkata, Bangunlah! Dan orang itu bangun kemudian berjalan pergi. Terhadap kejadian tersebut, be-berapa orang Yahudi yang menonton menyatakan ketidakperca-yaannya dan berkata, Ini adalah (perbuatan) iblis. Iblis membantu-nya!

    Hari ini, kisah tersebut sangat sering diceritakan kembali di ger-eja-gereja di seluruh dunia. Orang-orang yang mendengarnya mena-ngis dengan air mata sebesar biji jagung dan mengatakan, Oh, sean-dainya aku berada di sana saat itu, aku tidak akan sebodoh orang-orang Yahudi tersebut! Namun, ironisnya, orang-orang yang sama ini melakukan apa yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi yang me-reka cemooh ketika hanya dalam tiga menit Anda menceritakan sedi-kit kandungan Al-Quran dan komentar yang didapat adalah: Oh, itu pasti Iblis. Iblis yang menulis buku itu! Karena mereka benar-benar terpojok dan tidak memiliki argumen bermutu untuk diajukan, maka mereka segera menyambar alasan tercepat dan termurah yang terse-dia di depan hidung mereka.

    22

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • 13: Sumber Al-Quran Contoh lain penerapan sikap lemah ini dapat ditemukan dalam penje-lasan orang-orang Makkah terhadap sumber ajaran yang disampai-kan Muhammad saw. Mereka sering berkata, Iblis yang memberi-kan Muhammad Al-Quran! Tapi sama seperti setiap saran yang di-ajukannya, Al-Quran memberikan jawabannya. Surah 68 (Al-Quran, Al-Qalam ayat 51-52) menyatakan: Dan mereka berkata, Sungguh Muhammad adalah orang yang benar-benar gila.51 Padahal Al-Quran itu merupakan peringatan bagi segenap manusia dan jin.52

    Sebagai argumen lawan dalam menjawab teori tersebut, ada ba-nyak sanggahan dalam Al-Quran yang menjawab tuduhan setan ya-ng memberikan Muhammad saw pesannya. Sebagai contoh, pada su-rah 26 (Al-Quran, Asy-Syuaraa ayat 210-212), Allah swt dengan jelas menegaskan: Al-Quran ini tidaklah dibawa turun oleh setan.210 Kaum ka-fir Quraisy tidak patut berkata bahwa Al-Quran ini turun dibawa oleh se-tan. Setan tidak akan sanggup membawa Al-Quran ini turun kepada Mu-hammad.211 Sungguh Allah jauhkan setan dari mendengar ayat-ayat Al-Quran.212

    Di tempat lain, surah 16 (Al-Quran, An-Nahl ayat 98), Allah swt memerintahkan: Wahai Muhammad saat kamu akan membaca Al-Quran ucapkanlah: Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terku-tuk.

    Dengan fakta ini, bagaimana mungkin setan menulis kitab terse-but? Dia (setan) mengatakan kepada pembacanya, Sebelum Anda membaca bukuku, mintalah Tuhan untuk melindungimu dariku. Pernyataan ini sangat, sangat sulit untuk dikompromikan. Benar, se-seorang mungkin saja dapat menulis seperti ini tapi apakah setan a-kan melakukannya? Banyak kalangan dengan tegas menggambar-kan bahwa mereka tidak dapat menarik kesimpulan dalam hal ini. Di satu sisi, mereka mengklaim bahwa setan tidak akan melakukan hal seperti itu dan bahkan jika seandainya setan bisa, maka Tuhan tidak akan mengizinkannya. Namun, di sisi lain, mereka juga percaya bah-wa setan itu hanya sedikit saja berada di bawah Allah. Pada intinya mereka menyatakan bahwa iblis mungkin saja melakukan apapun

    23

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • yang dapat dilakukan Tuhan. Hasilnya, ketika mereka membaca Al-Quran, seterkejut apapun mereka melihat kenyataan menakjubkan itu, mereka tetap bersikeras bahwa, Iblislah yang melakukan!

    Segala puji bagi Allah swt, umat Islam tidak memiliki sikap seperti itu. Meskipun setan mungkin memiliki beberapa kemampuan namun kemampuannya jauh berada di bawah kemampuan Allah. Untuk itu, seseorang tidak dapat dikatakan Muslim jika ia tidak memperca-yainya. Sudah menjadi rahasia umum bahkan di kalangan non-Mus-lim sekalipun bahwa iblis dapat dengan mudah membuat kesalahan, dan hal tersebut menjadikannya berpeluang membuat pertentangan dalam buku yang ditulisnya. Terhadap argumentasi terakhir ini, su-rah 4 (Al-Quran, An-Nisa ayat 82) menyatakan: Apakah orang-orang munafik itu tidak mau memperhatikan Al-Quran dengan seksama? Sekira-nya Al-Quran ini datang dari selain Allah, niscaya mereka akan mendapati dalam Al-Quran ini banyak sekali ayat-ayat yang saling bertentangan.

    14: Mitomania Sehubungan alasan yang diajukan non-Muslim dalam upaya sia-sia-nya menjustifikasi tafsiran mereka terhadap ayat-ayat Al-Quran ya-ng tak dapat mereka jelaskan, terdapat bentuk serangan lain yang se-ring dijadikan kombinasi terhadap teori bahwa Muhammad saw ada-lah orang gila dan pembohong/penipu. Pada dasarnya, mereka meng-usulkan karena Muhammad itu gila, maka sebagai akibat khayalan-nya, ia dibohongi dan membohongi orang. Problem pathological lying (kebohongan patologis) semacam ini memiliki nama/istilah dalam il-mu psikologi, yakni, mitomania (mythomania). Sederhananya, istilah ini mengindikasi seseorang yang suka berbohong dan kemudian mempercayai kebohongannya. Penyakit inilah yang dituduhkan non-Muslim kepada Muhammad saw. Tapi satu masalah besar dengan tu-duhan mitomania ini ialah penderitanya tidak dapat berurusan deng-an fakta yang sangat parah padahal Al-Quran didasarkan sepenuh-nya pada fakta. Segala sesuatu yang dikandung dalam Al-Quran da-pat diteliti dan diverifikasi kebenarannya. Karena berurusan dengan

    24

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • fakta merupakan masalah bagi seorang mitomaniak, metode pe-nyembuhan penderita ini oleh psikolog ialah dengan terus-menerus membombardirnya dengan fakta-fakta.

    Sebagai contoh, jika ada penderita penyakit jiwa dan mengklaim, Akulah raja Inggris. Psikolog yang merawatnya tak akan berkata kepadanya, Tidak, Anda gila! Sang psikolog tidak akan melakukan hal itu. Sebaliknya, ia akan mengkonfrontir pasiennya dengan fakta-fakta dan berkata, Oke, Anda mengatakan Anda adalah raja Inggris. Tolong katakan, di mana ratu hari ini dan di mana perdana menteri Anda? Dan di mana penjaga Anda? Ketika sang pasien mengalami kesulitan dalam menangani pertanyaan-pertanyaan terkait fakta-fakta tersebut, ia akan mencoba untuk membuat alasan dengan, mi-salnya, mengatakan, Uh ratu dia sedang mengunjungi ibunya. Uh perdana menteri... ia sudah mati. Akhirnya ia akan sembuh ka-rena terus ditanyai pertanyaan faktual. Jika psikolog tersebut terus membombardirnya dengan pertanyaan berdasarkan fakta-fakta ya-ng cukup, akhirnya ia akan sedikit demi sedikit mulai dapat meng-hadapi dan melihat kenyataan Akhirnya dapat saja sang pasien ber-kata, Rasanya saya mungkin bukanlah raja Inggris, sebagai awal kesembuhan.

    Al-Quran mendekati setiap orang yang membacanya dengan ca-ra yang sama seperti sang psikolog memperlakukan pasien mitoma-nianya: menghujani dengan fakta. Surah 10 (Al-Quran, Yunus ayat 57) menyatakan: Wahai manusia, Al-Quran telah datang kepada kalian dari Tuhan kalian. Al-Quran menjadi obat penawar bagi hati kalian, petun-juk, dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.

    Sepintas, pernyataan ini tampak samar, tetapi makna dari ayat ini menjadi jelas ketika seseorang membacanya dalam kerangka contoh di atas. Pada dasarnya, seseorang dapat disembuhkan dari penyakit delusinya dengan membaca Al-Quran. Delusi ialah penyakit psikolo-gis yang singkatnya merupakan pikiran atau pandangan atau ke-percayaan diri yang tidak berdasar (tidak rasional), biasanya ber-wujud sifat kemegahan diri atau perasaan dikejar-kejar. Esensinya, Al-Quran dapat dijadikan alat terapi. Secara harafiah menyem-

    25

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • buhkan orang berpenyakit mitomania ialah dengan mengkonfrontir-nya dengan fakta-fakta. Sikap umum yang dapat ditemukan dalam Al-Quran kurang lebih mengatakan, Hai manusia, Anda mengatakan ini dan itu tentang hal ini; tapi bagaimana dengan ini dan itu? Ba-gaimana Anda dapat mengatakan ini ketika Anda tahu itu? dan seba-gainya. Hal ini memaksa seseorang untuk mempertimbangkan apa yang relevan dan bermakna sekaligus menyembuhkan delusi sese-orang melalui fakta yang tidak mudah dijelaskan melalui teori atau alasan lemah yang disajikan Allah kepada umat manusia.

    Hal inilahmengkonfrontir manusia dengan faktatelah mena-rik perhatian banyak non-Muslim. Bahkan ada sebuah referensi yang sangat menarik mengenai hal ini dalam New Catholic Encyclopedia. Dalam sebuah uraian di bawah judul Koran (atau Al-Quran), Gereja Katolik menyatakan: Selama berabad-abad, banyak teori telah dita-warkan untuk menjelaskan asal-usul Al-Quran Hari ini tak seorang berakal pun dapat menerima salah satu dari teori-teori tersebut! Di sini Gereja Katolik yang sudah berdiri lebih dari dua abad menyang-kal upaya sia-sia untuk mengenyahkan Al-Quran dengan teori-teori absurd yang selama ini diajukan non-Muslim.

    Sesungguhnyalah Al-Quran merupakan masalah bagi Gereja Ka-tolik. Al-Quran menyatakan dirinya sebagai wahyu sehingga mereka terpaksa mempelajarinya. Tentu saja mereka akan senang bila dapat menemukan bukti bahwa Al-Quran bukanlah wahyu, tetapi ternyata mereka tidak bisa. Mereka tak dapat menemukan alasan yang cukup masuk akal. Tapi setidaknya mereka jujur dalam penelitian mereka dan tidak begitu saja menerima interpretasi tanpa dasar yang diso-dorkan ke hadapan mereka. Gereja menyatakan bahwa dalam empat belas abad belum ada penjelasan yang masuk akal. Setidaknya Ger-eja mengakui bahwa Al-Quran bukanlah subjek yang mudah untuk diabaikan. Tentu saja, banyak orang lain yang lebih tidak jujur. Me-reka dengan cepat akan berkata, Oh Al-Quran itu berasal dari sini. Al-Quran berasal dari sana. Bahkan mereka, pada umumnya, tidak mau bersusah-susah untuk memeriksa terlebih dahulu kredibilitas penjelasan yang mereka ajukan.

    26

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • Tentu saja, pernyataan oleh Gereja Katolik semacam ini mengaki-batkan orang Kristen menemui beberapa kesulitan dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin saja seseorang memiliki idenya sendiri menge-nai asal-usul Al-Quran tetapi sebagai anggota jamaah Gereja, ia ti-dak bisa bertindak atas teorinya tersebut. Karena tindakan demikian akan bertentangan dengan ketaatan, kesetiaan dan loyalitas yang di-tuntut Gereja. Berdasarkan keanggotaannya, dia harus menerima apa yang dinyatakan/diputuskan oleh Gereja Katolik tanpa pertan-yaan dan membangun ajaran-ajarannya di sekeliling keputusan ter-sebut sebagai bagian dari rutinitas sehari-hari. Jadi, pada dasarnya, jika Gereja Katolik secara keseluruhan mengatakan, Jangan dengar-kan pendapat yang belum dikonfirmasi tentang Al-Quran, maka apa yang dapat dikatakan tentang pandangan Muslim sendiri? Jika non-Muslim sekalipun mengakui bahwa ada sesuatu dalam Al-Quransesuatu yang harus diakuimaka mengapa orang begitu keras kepa-la, defensif dan mengambil sikap bermusuhan ketika umat Islam memajukan teori yang sama? Hal ini tentunya adalah persoalan yang harus dipikirkan oleh orang-orang berakalsesuatu untuk direnung-kan oleh orang-orang berpemahaman!

    15: Kesaksian Intelektual Baru-baru ini, intelektual terkemuka di Gereja Katolikseseorang bernama Hans Kngmempelajari Al-Quran dan memberikan pen-dapatnya tentang apa yang telah dibacanya. Pria ini telah melakukan penelitian cukup lama dan dia sangat dihormati oleh Gereja Katolik. Setelah melakukan penelitiannya dengan cermat, ia melaporkan temuannya dan menyimpulkan, Allah telah berbicara kepada manu-sia melalui manusia, Muhammad. Sekali lagi ini adalah kesimpulan yang ditarik oleh sumber non-Muslimseorang intelektual yang sa-ngat terkemuka dalam Gereja Katolik sendiri!

    Saya duga Paus pasti tidak akan setuju dengan dia tapi tetap saja pendapat semacam itu masuk dalam catatan banyak orang. Seorang tokoh besar masyarakat harus memikul beban berat dalam membela

    27

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • atau mengkritisi posisi Muslim secara bertanggungjawab. Dia harus diberikan tepuk tangan ketika ia jujur menghadapi kenyataan bahwa Al-Quran bukanlah sesuatu yang dapat dengan mudah dikesamping-kan dan bahwa, pada kenyataannya, Allah-lah sumber dari kalimat-kalimat yang dikandung Al-Quran ini.

    Seperti terlihat dari uraian terdahulu, seluruh alternatif penjela-san telah habis dibongkar, sehingga kesempatan untuk menemukan alternatif lain untuk menolak Al-Quran sebenarnya sudah tidak ada lagi.

    16: Beban Pembuktian pada Pundak Pengkritiknya Jika Al-Quran tersebut bukanlah kitab wahyu, maka mestilah ia beri-si tipuan; dan jika tipuan, kita harus bertanya, Dari mana asalnya? Dan di mana kita ditipu? Sesungguhnyalah, jawaban yang benar ter-hadap pertanyaan-pertanyaan ini akan menjelaskan keaslian Al-Qur an dan membungkam klaim menyesatkan orang-orang kafir.

    Tentu saja, jika seseorang bersikeras bahwa Al-Quran adalah se-buah tipuan, maka ia harus mendatangkan bukti untuk mendukung klaimnya. Beban pembuktian ada pada mereka, bukan pada kita! Se-seorang tidak akan pernah mengajukan suatu teori tanpa memiliki cukup fakta pendukung; jadi saya katakan kepada mereka, Mana ti-puannya! Tunjukkan di mana Al-Quran menipu saya! Tunjukkan. Jika tidak bisa, maka jangan katakan Al-Quran berisi tipuan!

    17: Asal-Usul Alam Semesta dan Kehidupan Karakteristik menarik dari Al-Quran adalah saat berurusan dengan fenomena mengejutkan yang berhubungan tidak hanya dengan masa lalu tetapi juga dengan zaman modern. Pada dasarnya, Al-Quran ti-dak sekedar masalah lama. Al-Quran masih menjadi masalah sampai hari inimasalah bagi non-Muslim. Setiap hari, setiap minggu, se-tiap tahun orang membawa semakin banyak bukti yang harus diper-tengkarkan dengan Al-Quranmeskipun otentisitasnya tidak lagi

    28

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • ditantang! Sebagai contoh, surah 21 (Al-Quran, Al-Anbiya ayat 30) berbunyi: Tidakkah orang-orang kafir itu mau berpikir bahwa langit dan bumi pada awalnya satu benda. Lalu Kami pisahkan menjadi langit dan bumi. Segala sesuatu yang hidup Kami ciptakan dari air. Tidakkah orang-orang ka-fir itu mau beriman?

    Ironisnya, informasi ini sangat persis dengan penelitian yang dia-nugerahi Hadiah Nobel pada tahun 1973 kepada beberapa orang yang tidak percaya Al-Quran.

    Al-Quran mengungkapkan asal-usul alam semestabagaimana sebermula merupakan satu bagiandan umat manusia masih terus memverifikasi wahyu ini sampai sekarang. Selain itu, pernyataan (sekarang telah menjadi fakta) Al-Quran bahwa seluruh kehidupan berasal dari air bukanlah hal yang mudah untuk diyakini oleh orang-orang yang hidup empat belas abad yang lalu. Pastinnya, jika 1400 ta-hun yang lalu Anda berdiri di padang pasir dan mengatakan kepada seseorang, Semua ini, Anda lihat (sambil menunjuk diri sendiri), ter-diri sebagian besar dari air, tidak ada yang akan mempercayai Anda. Bukti tidak tersedia saat itu sampai kemudian manusia menemukan mikroskop. Mereka harus menunggu 1400 tahun untuk mengetahui bahwa sitoplasma, substansi dasar sel, terdiri dari 80% air. Namun demikian, akhirnya bukti pun datang, dan sekali lagi Al-Quran berdi-ri tegak menghadapi ujian waktu.

    Mengacu pada uji kesalahan yang diuraikan sebelumnya, adalah menarik untuk dicatat bahwa informasi-informasi tersebut juga ber-hubungan baik dengan masa lalu maupun masa kini. Beberapa di an-taranya digunakan sebagai ilustrasi Kemahakuasaan dan Kemahata-huan Allah, sementara yang lain terus berdiri sebagai tantangan sam-pai hari ini. Contoh dari ilustrasi pertama ialah pernyataan Al-Quran tentang Abu Lahab. Hal ini jelas menggambarkan bahwa Allah Maha Mengetahui yang ghaib, tahu bahwa Abu Lahab tidak akan pernah mengubah cara pandangnya dan menerima Islam. Demikianlah Allah memvonis dirinya bahwa ia akan direndam dalam Api Neraka sela-manya. Surah tersebut memainkan peran tidak saja sebagai ilustrasi kearifan ilahiah Allah tetapi juga merupakan peringatan bagi orang-

    29

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • orang seperti Abu Lahab.

    18: Uji Kesalahan LagiAhli Kitab Contoh menarik dari jenis kedua uji kesalahan (seperti diuraikan di atas) yang terkandung dalam Al-Quran terkait dengan ayat yang menceritakan hubungan antara Muslim dan Yahudi. Ayat ini cukup berhati-hati untuk tidak mempersempit ruang lingkupnya pada hu-bungan antara masing-masing individu kelompok agama tersebut, melainkan merangkum hubungan antara dua kelompok tersebut se-cara keseluruhan. Pada dasarnya, Al-Quran menyatakan bahwa ora-ng-orang Kristen akan selalu memperlakukan umat Islam lebih baik dibandingkan orang-orang Yahudi.

    Dampak penuh pernyataan tersebut hanya dapat diapresiasi me-lalui pertimbangan hati-hati makna sebenarnya dari ayat tersebut. Memang benar bahwa banyak orang Kristen maupun orang Yahudi telah menjadi Muslim, tapi secara keseluruhan, komunitas Yahudi harus dipandang sebagai musuh Islam yang paling gigih. Selain itu, sangat sedikit orang menyadari apa sesungguhnya yang ditantang oleh deklarasi terbuka Al-Quran tersebut. Pada dasarnya, inilah kes-empatan mudah bagi orang-orang Yahudi untuk membuktikan bah-wa Al-Quran tidak benarbahwa Al-Quran bukan wahyu Illahi. Se-derhananya, tindakan yang harus mereka lakukan ialah mengatur di-ri mereka sendiri, memperlakukan umat Islam dengan baik selama beberapa tahun dan kemudian berkata, Sekarang siapa yang kitab suci Anda katakan sebagai teman terbaik Anda di duniaorang Ya-hudi atau Kristen? Lihatlah apa yang kita, orang Yahudi, telah laku-kan untuk Anda!

    Tindakan sesederhana itu saja yang perlu dilakukan orang Yahu-di untuk membantah otentisitas Al-Quran. Namun setelah lebih dari 1400 tahun berlalu, sebagai penanda bahwa tantangan ini berlaku sejak ayat ini diturunkan sampai hari ini, mereka masih belum mam-pu melakukannya. Akhirnya, seperti biasa, tantangan (atau lebih te-patnya uji kesalahan) ini pun masih terbuka sampai hari ini!

    30

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • 19: Pendekatan Matematis Seluruh contoh yang telah diberikan sejauh ini terkait dengan berba-gai sudut pandang yang dapat dipergunakan orang untuk mendekati Al-Quran dan difokuskan pada uraiannya tentang alam. Namun, ada sudut yang lain yang juga objektif dan didasari, antara lain, pada pen-dekatan matematis.

    Cukup mengejutkan bagaimana otentisitas Al-Quran dapat dira-kit menggunakan pendekatan yang boleh saja diistilahkan sebagai daftar tebakan benar. Secara matematis, hal tersebut dapat dije-laskan dengan menggunakan contoh tebakan atau prediksi (Teori Kemungkinan atau Probabilita).

    Misalnya, jika seseorang memiliki dua pilihan (benar dan salah), kemudian ia menutup matanya dan menentukan pilihannya, dan bila ia melakukan tebakan tersebut berulang-ulang dalam jumlah ba-nyak, maka kemungkinan setengah total jumlah tebakannya (yaitu, satu dari dua) akan merupakan jawaban yang benar. Pada dasarnya, ia memiliki satu dari dua kesempatan: karena ia bisa saja memilih pili-han yang salah atau benar dengan kemungkinan yang sama: 50-50.

    Sekarang jika orang yang sama memiliki dua tebakan yang harus dilakukannya dengan benar seperti tebakan di atas (yaitu, dia bisa benar atau salah terhadap tebakan nomor satu, dan ia juga bisa benar atau salah terhadap tebakan kedua), kemudian ia menutup matanya dan menentukan pilihannya, maka peluang ia akan memberikan ja-waban yang benar adalah seperempat (yaitu, satu berbanding em-pat). Dia sekarang memiliki satu kesempatan menjawab benar dari empat kesempatan karena sekarang ada tiga peluang baginya untuk memberikan jawaban yang salah. Kalau benar disingkat B dan salah disingkat S, maka sederhananya, ia dapat:

    1. membuat pilihan salah pada tebakan pertama, memberi jawa-ban salah pula pada tebakan kedua (SS);

    2. menjawab salah pada tebakan pertama, tapi menjawab benar pada tebakan kedua (SB);

    3. menjawab benar untuk tebakan pertama, menjawab salah un-tuk tebakan kedua (BS); atau

    31

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • 4. membuat jawaban yang benar untuk keduanya, baik untuk te-bakan pertama maupun tebakan kedua (BB).

    Perhatikan bahwa ada empat kemungkinan di atas dan hanya satu kemungkinan, nomor 4 (BB), baginya untuk menebak kedua tebakan dengan benar. Sehingga dinyatakan dalam Teori Kemungkinan bah-wa orang itu hanya memiliki satu kesempatan (no. 4) untuk benar da-lam kedua tebakannya dibandingkan seluruh kesempatan yang ada. Atau, sebaliknya, kesempatan untuk menjawab salah (no. 1, 2 dan 3) menjadi lebih besar, dalam hal ini, tiga kemungkinan.

    Kedua tebakan benar (BB) dalam skenario di atas secara matema-tis dapat dituliskan sebagai yang merupakan representasi satu kesempatan benar dari dua kemungkinan ( yang pertama) dan satu kesempatan benar dari dua kemungkinan ( yang kedua), yang se-cara total akan memberikan hasil sebesar atau 25%.

    Melanjutkan contoh di atas, jika orang yang sama kini memiliki ti-ga situasi di mana ia harus membuat tebakan buta (karena ia tidak memiliki fakta untuk menentukan jawabannya dengan benar) maka ia hanya akan berpeluang menjawab benar terhadap ketiga tebakan yang diajukan menjadi seperdelapan (yaitu, satu dari delapan atau atau 12,5%). Sekali lagi, kemungkinan memilih pilihan yang tepat terhadap ketiga tebakan turun menjadi hanya satu kali dalam delapan. Sementara kemungkinan untuk menjawab salah menjadi le-bih besar, 7 kemungkinan dari 8 kesempatan, atau 87,5%.

    Dengan demikian, kemungkinan menebak 100% benar tetap ha-nya satu kali. Sedang kemungkinan untuk menjawab salah akan men-jadi semakin besar saja dengan semakin banyaknya tebakan. Akibat-nya, peluang menjawab benar akan semakin kecil dan semakin kecil saja.

    Sekarang kita terapkan contoh ini untuk situasi yang dihadapi Al-Quran. Jika seseorang menyusun daftar seluruh topik yang diajukan Al-Quran dan kemudian dibuktikan benar, maka menjadi sangat je-las bahwa hal tersebut sangatlah tidak mungkin bila hanya didasar-kan pada tebakan buta. Sesungguhnya topik yang dibahas Al-Quran sangatlah banyak, dengan demikian kemungkinan seseorang mem-

    32

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • buat tebakan benar terhadap semua topik praktis menjadi nihil. Jika ada sejuta kemungkinan Al-Quran memberikan keterangan salah namun ternyata setiap kali benar, maka menjadi mustahil bagi sese-orang untuk menebak semuanya dengan benar.

    Angka satu juta bukan angka yang fantastis karena dengan me-ngikuti seluruh alur uraian di atas, bila terdapat 20 tebakan buta yang harus dijawab benar oleh Muhammad saw sebagai pengarang Al-Quran maka seluruh kemungkinan jawaban yang tersedia adalah 1.048.576. Terhadap seluruh peluang ini, hanya ada satu peluang menjawab keduapuluh tebakan benar semua, sementara untuk men-jawab salah adalah 1.048.576 1 = 1.048.575 kesempatan! Tentunya kita tak dapat membuat daftar seperti yang kita lakukan pada keem-pat contoh jawaban di atas karena hanya akan menghabiskan kertas.

    Berikut akan diberikan tiga contoh bagaimana Al-Quran membu-at pernyataan yang benar yang secara kolektif/kumulatif menggam-barkan nasib baik Al-Quran yang terus menerus dapat mengalah-kan teori kemungkinan.

    19A: Lebah Betina Surah 16 (Al-Quran, An-Nahl ayat 68-69) menerangkan bahwa lebah betinalah yang meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Se-seorang mungkin saja akan menebak jenis kelamin lebah tersebut dan mengatakan, Lebah yang sedang terbang itu bisa saja jantan, bi-sa juga betina. Tapi tebakan saya lebah itu betina.

    Dalam hal ini, ia memiliki satu dari dua kesempatan untuk mem-berikan jawaban yang benar. Di sini Al-Quran benar. Namun hal ter-sebut bukanlah jawaban yang akan diberikan kebanyakan orang se-belum Al-Quran diturunkan. Dapatkah dibedakan antara lebah beti-na dan lebah jantan? Untuk itu dibutuhkan ahli untuk menentukan-nya. Fakta penelitian menunjukkan lebah jantan tak pernah mening-galkan sarangnya untuk mengumpulkan makanan. Namun, dalam

    33

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • drama Shakespeare, Henry IV2, beberapa pemeran drama tersebut membahas tentang lebah dan menyebutkan bahwa lebah adalah prajurit dan memiliki seorang raja. Itulah anggapan orang pada za-man Shakespearebahwa lebah yang terlihat terbang berkeliling adalah lebah jantan dan bahwa mereka akan pulang ke sarang dan melapor kepada rajanya. Pernyataan pemeran drama tersebut sama sekali tidak benar. Faktanya, lebah tersebut adalah lebah betina, dan mereka melapor kepada seekor ratu bukan raja. Diperlukan penye-lidikan ilmiah modern selama 300 tahun terakhir untuk memastikan hal tersebut.

    Kembali ke daftar tebakan benar, terkait topik lebah, Al-Quran memiliki peluang untuk memberikan jawaban yang benar sebesar 50-50, kemungkinannya satu dari dua.

    19B: Matahari Selain lebah, Al-Quran juga membahas matahari dan bagaimana benda langit itu bergerak dalam ruang. Sekali lagi, seseorang bisa bermain tebak-tebakan tentang hal ini. Ketika matahari bergerak melalui ruang, ada dua pilihan: matahari melakukan perlintasannya seperti layaknya batu dilemparkan (ada gaya yang menggerakkan-nya) atau dapat bergerak dengan sendirinya. Al-Quran dalam surah 21 menyatakan pilihan kedualah sebagai jawabannyabergerak de-ngan sendirinya (Al-Quran, Al-Anbiya ayat 33). Dalam menjelaskan gerakan tersebut Al-Quran menggunakan kata sabaha untuk meng-gambarkan gerakan matahari melalui ruang. Dalam rangka membe-rikan pemahaman yang komprehensif tentang implikasi kata kerja bahasa Arab ini, contoh berikut ini diberikan.

    Jika seseorang berada dalam air dan kata kerja sabaha diterapkan

    2 Drama historikal Henry IV diperkirakan ditulis pada tahun 1597 (sekitar 950 tahun setelah wahyu Al-Quran diterima Muhammad saw) oleh William Shakespeare, salah satu pujangga terbesar Inggris. Perhatikan kurun waktu ketidaktahuan manusia Barat (kulit putih) yang kebanyakan beragama Kristen tentang lebah! (Pent.)

    34

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • pada gerakannya, maka dapat dipahami bahwa ia sedang berenang, bergerak atas kemauannya sendiri bukan dikarenakan oleh kekuatan (gaya) yang diterapkan kepadanya. Jadi ketika kata kerja ini diguna-kan mengacu kepada gerakan matahari melalui ruang, hal tersebut sama sekali tidak menyiratkan bahwa matahari bergerak tak terken-dali melalui ruang sebagai akibat lemparan atau sejenisnya. Penggu-naan kata ini mengindikasikan bahwa matahari bergerak dan berpu-tar dalam perjalanannya (peredarannya). Situasi ini adalah fenome-na yang ditegaskan oleh Al-Quran, tapi apakah hal tersebut mudah untuk diketahui? Dapatkah orang biasa mengatakan bahwa matahari bergerak berputar? Hanya di zaman modern ini tersedia peralatan yang dapat digunakan untuk memproyeksikan citra matahari ke meja sehingga orang bisa melihatnya tanpa harus menjadi buta atau di-butakan karena cahayanya. Melalui proses ini ditemukan bahwa ti-dak hanya terdapat bintik-bintik di permukaan matahari tapi bintik-bintik tersebut bergerak dalam siklus 25 hari. Gerakan ini disebut ro-tasi matahari pada porosnya dan Al-Quran menyatakan1400 tahun yang lalu bahwa matahari, sesungguhnyalah, berputar dalam pere-darannya melalui ruang.

    Kembali lagi ke topik tebakan benar, kemungkinan menebak de-ngan benar dalam kedua contoh inijenis kelamin lebah dan perge-rakan matahariadalah satu berbanding empat!

    19C: Zona Waktu Perlu diingat kembali empat belas abad lalu orang tidak tahu banyak tentang zona waktu, keterangan Al-Quran tentang hal ini menjadi sa-ngat mengejutkan bagi mereka. Pengetahuan bahwa satu keluarga sedang menikmati sarapan pagi dengan terbitnya matahari semen-tara keluarga lain sedang menikmati kesejukan udara malam benar-benar sesuatu hal yang harus dikagumi, bahkan di zaman modern ini sekalipun. Perlu diapresiasi, empat belas abad yang lalu, seorang ha-rus berjalan selama satu hari untuk menempuh jarak tiga puluh mil, dan dengan demikian secara harafiah dibutuhkan waktu satu bulan

    35

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • untuk berjalan dari India ke Maroko. Mungkin, saat ia sedang makan malam di Maroko, dia berpikir, Orang-orang rumah di India sedang menikmati makan malam juga saat ini. Hal ini terjadi karena ia tidak menyadari bahwa, dalam proses perjalanan, ia telah bergerak me-lintasi zona waktu. Namun, karena keterangan mengenai zona waktu tersebut merupakan sebagian firman Allah, Tuhan Yang Maha Me-ngetahui, Al-Quran sebagai panduan manusia menyampaikan fe-nomena tersebut kepada pembacanya dengan jujur.

    Dalam suatu ayat yang menarik, Al-Quran menyatakan bahwa ke-tika kehidupan dunia berakhir dan Hari Kiamat tiba, kejadian terse-but berlangsung dalam sekejap. Kejadian yang terjadi secara instan ini akan berlangsung bagi sejumlah orang di siang hari sementara un-tuk sejumlah orang lainnya di malam hari. Hal ini jelas menggam-barkan kearifan ilahiah Allah dengan pengetahuan-Nya tentang ke-beradaan zona waktu padahal pengetahuan semacam ini tidak ada empat belas abad yang lalu. Tentu saja, fenomena ini bukan sesuatu yang dapat diobservasi dengan mata dan bukan pula sesuatu yang merupakan kesimpulan dari pengalaman seseorang. Fakta ini, deng-an fenomenanya, sudah cukup sebagai bukti keaslian Al-Quran.

    36

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • Kesimpulan

    Kembali, untuk terakhir kalinya, pada topik tebakan yang benar seba-gai dasar uraian dalam contoh ini, kemungkinan seseorang menebak dengan benar tentang ketiga isu yang dibicarakan sebelumnyaje-nis kelamin lebah, pergerakan matahari dan keberadaan zona wak-tuadalah satu dari delapan, seperdelapan!

    Tentunya orang dapat meneruskan menghitung kemungkinan te-bakan benar berdasarkan contoh ini, membuat daftar yang semakin panjang terhadap tebakan yang benar; dengan memahami kenya-taan bahwa kemungkinan untuk menghasilkan tebakan yang benar semakin kecil dan semakin kecil saja dengan bertambahnya jumlah tebakan yang harus dilakukan. Satu kenyataan penting yang tak da-pat disangkal adalah sebagai berikut: kemungkinan bahwa Muham-mad saw, seseorang yang ummi (buta huruf), dapat menebak dengan benar ribuan dan ribuan persoalan, tanpa pernah membuat kesalah-an, sangat sangat kecil (mendekati nol) sehingga teori bahwa dialah pengarang Al-Quran harus dibuang jauh sebagai kemustahilanbahkan oleh musuh Islam yang paling membencinya sekalipun! Se-sungguhnyalah, Al-Quran menunggu tantangan semacam ini.

    Tidak diragukan lagi, jika seorang baru datang ke negeri asing dan mengatakan kepada seseorang yang ditemuinya di jalan bahwa, Saya tahu ayahmu. Saya pernah bertemu dengannya. Mungkin ora-ng yang diajaknya berbicara akan meragukan pernyataan orang asi-ng tersebut, dan berkata, Anda baru saja datang ke sini. Bagaimana Anda bisa tahu siapa ayah saya? Akibatnya, ia mungkin akan mena-nyainya, Ceritakan, apakah ayah saya tinggi, pendek, gelap, berkulit terang? Seperti apa dia? Tentu saja, jika si orang asing tersebut da-pat terus menjawab seluruh pertanyaan dengan benar, orang yang diajaknya berbicara yang semula sangat skeptis tidak akan memiliki pilihan lain selain untuk menyatakan, Saya rasa Anda kenal ayah sa-ya. Saya tidak tahu bagaimana Anda bisa kenal dia, tapi saya rasa An-

    37

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • da kenal! Situasi yang sama terjadi dengan Al-Quran. Kitab tersebut meng-

    klaim berasal dari Allah yang menciptakan segala sesuatunya. Hal ini mengakibatkan setiap orang memiliki hak untuk berkata, Yakinkan aku! Jika penulis buku ini benar-benar berasal dari mana kehidupan bersumber dan apa yang ada di langit dan di bumi, maka Dia pasti ta-hu tentang ini, itu, dan sebagainya. Mau tidak mau, setelah mempe-lajari Al-Quran dengan seksama, semua orang akan bertemu dengan kebenaran yang sama. Selain itu, kita semua tahu adanya satu kepas-tian: bahwa kita semua tidak harus menjadi ahli untuk memverifikasi apa yang ditegaskan Al-Quran. Iman seseorang akan bertumbuh se-bagai konsekuensi tersandungnya dan ditantangnya orang itu untuk mengkonfirmasi dan memverifikasikan satu per satu kebenaran yang dikandung Al-Quran. Setiap orang seharusnya melakukan hal terse-but selama hidupnya.

    Semoga Allah swt memberikan petunjuk bagi semua orang untuk semakin dekat dengan kebenaran.

    38

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • Adendum 1: Efisiensi Diskusi Kelompok

    Seorang enjinir di Universitas Toronto memiliki ketertarikan di bida-ng psikologi, membaca sesuatu yang menarik dan melakukan peneli-tian serta menulis tesis tentang Efisiensi Diskusi Kelompok. Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui seberapa jauh pencapaian dapat diraih ketika dilakukan diskusi kelompok dengan dua, tiga, sepuluh orang peserta dan seterusnya dalam satu kelompok. Grafik hasil pe-nelitiannya naik dan turun tetapi mencapai titik tertinggi pada dua orang per kelompok.

    Kesimpulan penelitiannya: diskusi kelompok akan memberikan hasil terbaik bila dilakukan dalam kelompok terdiri dari dua orang. Tentu saja hasil temuan ini sepenuhnya di luar harapannya, tetapi se-sungguhnya kenyataan ini sudah diwejangkan sebuah kitab yang ter-amat tua dalam surah 34 (Al-Quran, Saba ayat 46): Aku hanyalah menyampaikan nasihat kepada kalian dengan perintah: Hendaklah kalian tetap teguh mengesakan Allah, ketika sedang berdua atau sendiri.46

    39

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • Adendum 2: Iram

    Surah 89 (Al-Quran, al-Fajr ayat 7) berbunyi: Kaum Ad adalah pendu-duk negeri Iram yang memiliki bangunan-bangunan yang tinggi menye-butkan sebuah negeri bernama Iram (kota pilar), yang tidak ada da-lam sejarah kuno dan yang menurut ahli sejarah tidak diketahui kebe-radaannya. Namun, majalah National Geographic edisi Desember 1978 memuat informasi menarik yang menyebutkan bahwa pada ta-hun 1973, ekskavasi reruntuhan kota Elba di Suriah dilakukan. Kota ini diketahui kemudian berusia 43 abad, tapi usia kota ini bukan ba-gian yang paling menakjubkan. Para peneliti menemukan di perpus-takaan Elba catatan semua kota yang menjalin hubungan dagang de-ngan Elba. Percaya atau tidak, dalam daftar nama-nama kota terse-but terdapat Iram. Elba melakukan hubungan dagang dengan Iram!

    Sebagai kesimpulan saya meminta Anda untuk mempertimbang-kan dengan hati-hati ayat-ayat surah 29 berikut (Al-Quran, Al-Anka-buut ayat 50-51): Orang-orang kafir Quraisy berkata: Mengapa Mu-hammad tidak diberi mukjizat seperti rasul-rasul sebelumnya, jika ia benar-benar utusan Tuhan? Wahai Muhammad, katakanlah: Sungguh mukjizat-mukjizat itu milik Allah. Aku hanya orang yang menyampaikan ancaman Tu-han secara jelas kepada kalian.50 Wahai Muhammad, mengapa kaum kafir Quraisy minta mukjizat yang lain kepadamu? Apakah Al-Quran yang Kami turunkan kepadamu tidak cukup menjadi bukti bagi mereka atas kebenaran kerasulanmu? Sungguh Al-Quran itu menjadi rahmat yang besar dan peri-ngatan bagi orang-orang yang beriman.51

    40

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • Dr. Gary Miller

    Gary R. Miller (Abdul-Ahad Omar) adalah seorang ahli matematika sekaligus teolog berasal dari Ka-nada. Ia dilahirkan dari keluarga Katolik dan aktif dalam kegiatan penyebaran agama Kristen saat berusia muda. Seiring waktu, ia menemukan banyak inkonsistensi dalam Bibel. Dari Katolik ia ber-pindah agama ke Protestan.

    Pada tahun 1978, secara kebe-tulan ia berkesempatan membaca

    Al-Quran dan pada awalnya meyakini bahwa kitab ini pun akan beri-sikan campuran antara kebenaran dan kesalahan layaknya Bibel. Na-mun, dalam keterkejutannya, ia dapati Al-Quran tidak mengandung kesalahan dan atau inkonsistensi sama sekali. Gary Miller menyata-kan keislamannya dan menjadi seorang Muslim.

    Gary Miller terlibat dalam sejumlah presentasi publik dan meng-isi acara di radio maupun televisi mengenai Islam. Ia juga menulis be-berapa artikel dan publikasi mengenai Islam. (JJL: 27/02/2015)

    41

    Al-Quran nan Menakjubkan

  • 42

    Al-Quran nan Menakjubkan

    The Amazing Qur'an 0. cover1The Amazing Qur'an 0. cover2The Amazing Quran 1. TOCThe Amazing Quran 2. Batang Tubuh - A5 (ver.2)