Upload
vutuyen
View
229
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER
BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL KOLABORATIF
DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING
UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER DAYA JUANG
(Pra Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMPK Santa Maria 2 Malang
Tahun Ajaran 2014/2015)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
Marcelinus Secunda Putra
121114046
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER
BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL KOLABORATIF
DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING
UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER DAYA JUANG
(Pra Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMPK Santa Maria 2 Malang
Tahun Ajaran 2014/2015)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
Marcelinus Secunda Putra
121114046
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
“Hiasilah hidup dengan humor. Bercandalah! Karena senda gurau itu melambangkan kehidupan yang harmoni”
(Anoymous)
“Kesuksesan itu ditentukan seberapa keras proses yang kalian
perjuangkan”
(Antoine de Saint)
“Hidup itu flexible”
(M-S-P)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya yang sederhana ini saya persembahkan bagi...
Tuhan Yesus Kristus yang telah membantu saya dalam
proses perkuliahan saya sampai saat ini.
Kedua orangtua saya yang selalu mendukung saya dalam
segala hal dan segala pencapaian dalam hidup saya sampai
pada saat ini.
Bulik yang selalu mencukupi semua hal dari awal proses
pembelajaran saya sampai dengan saat ini.
Semua anggota keluarga besar saya yang selalu memberikan
dukungan pada diri saya dengan begitu sabar.
Para dosen dan staf Bimbingan dan Konseling.
Teman-teman dekat yang selalu mendoakan dan mendukung
saya.
Semua teman-teman Bimbingan dan Konseling angkatan
2012 yang begitu luar biasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER
BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL KOLABORATIF
DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING
UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER DAYA JUANG
(Studi Pra Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMPK Santa Maria 2 Malang
Tahun Ajaran 2014/2015)
Marcelinus Secunda Putra
Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) efektivitas
pendidikan karakter daya juang melalui layanan bimbingan klasikal
kolaboratif dengan pendekatan experiential learning antara sebelum dan
sesudah implementasi dilakukan, 2) menganalisis signifikansi
implementasi pendidikan karakter daya juang, 3) efektivitas hasil
pendidikan karakter daya juang pada setiap sesi, 4) penilaian para siswa
mengenai efektivitas implementasi pendidikan karakter daya juang melalui
layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential
learning.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pra eksperimen. Subjek penelitian
ini adalah siswa kelas VIII SMPK Santa Maria 2 Malang Tahun Ajaran
2014/2015 yang berjumlah 42 orang. Instrumen penelitian ini berupa tes
dan 2 kuesioner yaitu kuesioner validitas efektivitas model menurut siswa,
dan self assessment scale. Tes yang dipakai adalah tes karakter daya juang
dengan bentuk pilihan ganda bergradasi berjumlah 25 item yang diisi oleh
siswa. Koefisien reliabilitas penelitian ini dianalisa menggunakan teknik
analisa Alpha Cronbach hasilnya senilai 0,505 dan termasuk dalam
kategori cukup. Teknik analisis data yang digunakan adalah
pengkategorisasian dan uji T (paired sample T-Test).
Hasil penelitian menunjukkan: 1) pendidikan karakter daya juang
melalui layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan
experiential learning efektif meningkatkan karakter daya juang siswa kelas
VIII SMPK Santa Maria 2 Malang Tahun Ajaran 2014/2015, 2)
implementasi pendidikan karakter secara signifikan dapat meningkatkan
karakter daya juang, 3) adanya peningkatan pada tiap sesi, 4) menurut
penilaian siswa model ini efektif untuk meningkatkan karakter daya juang
siswa kelas VIII SMPK Santa Maria 2 Malang Tahun Ajaran 204/2015.
Kata kunci: karakter daya juang, bimbingan klasikal kolaboratif,
experiential learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE EFFECTIVITY OF THE IMPLEMENTATION OF CHARACTER
EDUCATION BASED ON COLLABORATIVE CLASSICAL COUNSELING
SERVICE USING EXPERIENTIAL LEARNING APPROACH TO IMPROVE
COMPETITIVENESS CHARACTER
(Pre Experiment to the students of grade VIII at Santa Maria 2 Malang in the
school year of 2014/2015)
Marcelinus Secunda Putra
Sanata Dharma University
This research is aimed to describe: 1) the effectiveness of
competitiveness character education through collaborative classical
counseling service using experiential learning approach, before and after
the implementation is done, 2) the significance of competitiveness
character education, 3) the effectiveness of the result of competitiveness
character education in each session, 4) students’ perception on the
effectiveness of competitiveness character education through collaborative
classical counseling service using experiential learning approach.
This is a pre experiment type of research. The subject of this
research is the 42 students of grade VIII at SMPK Santa Maria 2 Malang
in the school year of 2014/2015. The instruments of this research are test
and 2 questionnaires namely the model effectivity validity by the students
and self assessment scale. The test used in this research is competitiveness
character test in the form of graded multiple choice containing 25 items
done by the students. The reliability coefficient analyzed using Alpha
Cronbach analysis technique was 0.505 and categorized as sufficient. The
data analysis using categorization and paired sample T-Test.
The result of this research shows: 1) competitiveness character
education through collaborative classical counseling service using
experiential learning approach is effective to improve competitiveness
character of the students of grade VIII at SMPK Santa Maria 2 Malang in
the school year of 2014/2015, 2) the implementation of competitiveness
character education significantly improve competitiveness character, 3)
improvement can be found in each session, 4) based on students’
perception, this model is effective to improve competitiveness character of
the students of grade VIII at SMPK Santa Maria 2 Malang in the school
year of 2014/2015.
Key words: competitiveness character, collaborative classical counseling,
experiential learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
rahmat-Nya sehingga, penulisan tugas akhir dengan judul “Efektivitas
Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal
Kolaboratif dengan pendekatan Experiential Learning untuk Meningkatkan
Karakter Daya Juang (Studi Pra Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMPK Santa
Maria 2 Malang 2014/2015) dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Selama penulisan tugas akhir ini, penulis menyadari bahwa banyak pihak
yang ikut terlibat guna membimbing, mendampingi, dan mendukung setiap proses
yang penulis jalani. Oleh karenanya, penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. Dr. Gendon Barus, M.Si. selaku ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling yang juga sekaligus menjadi dosen pembimbing.
3. Juster Donal Sinaga, M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi Bimbingan
dan Konseling.
4. Segenap Bapak/Ibu dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling atas
bimbingan dan pendampingan selama penulis menempuh studi.
5. Mas Moko atas pelayanan yang diberikan dengan ramah dan sabar selama
penulis menempuh studi di Program Studi Bimbingan dan Konseling.
6. SMPK Santa Maria 2 Malang sebagai tempat penelitian.
7. Teman dekat dan sahabat terkasih atas doa, dukungan, semangat dan
kebersamaan yang diberikan selama ini.
8. Seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu dalam proses
pembuatan hingga penyelesaian tugas akhir ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 6
C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 7
D. Rumusan Masalah ................................................................................ 7
E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8
F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8
G. Definisi Istilah ...................................................................................... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 13
A. Hakikat Pendidikan Karakter .................................................................. 13
1. Pengertian Pendidikan Karakter ........................................................ 13
2. Nilai-nilai Karakter untuk SMP ......................................................... 14
3. Tujuan Pendidikan Karakter .............................................................. 18
4. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter .................................................. 18
5. Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter ..................................... 20
B. Hakikat Karakter Daya Juang ................................................................. 22
1. Pengertian Karakter Daya Juang ........................................................ 22
2. Aspek-aspek Karakter Daya Juang .................................................... 22
3. Karakteristik Individu yang Memiliki Karakter Daya Juang ............. 24
4. Faktor-faktor Pembentuk Karakter Daya Juang ................................ 25
5. Hambatan-hambatan Pembentukan Karakter Daya Juang ................. 26
6. Upaya-upaya Peningkatan Karakter Daya Juang ............................... 27
C. Layanan Bimbingan Klasikal ................................................................. 28
1. Pengertian Bimbingan Klasikal ......................................................... 28
2. Tujuan Layanan Bimbingan Klasikal ................................................ 29
3. Prinsip Bimbingan Klasikal ............................................................... 29
4. Bimbingan Klasikal Kolaboratif ........................................................ 30
D. Hakikat Experiential Learning ............................................................... 32
1. Penegertian Pendekatan Experiential Learning ................................. 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
2. Tahap Pelaksanaan Experiential Learning ........................................ 32
3. Efektivitas Pendekatan Experiential Learning .................................. 33
4. Kelebihan dan Kelemahan pendekatan Experiential Learning dalam
Layanan Pendidikan Karakter Daya Juang ........................................ 34
5. Prosedur Pendekatan Experiential Learning ..................................... 35
E. Kerangka Berpikir .................................................................................. 35
F. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 37
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 38
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 38
B. Subjek Penelitian .................................................................................... 38
C. Metode dalam Pengumpulan Data .......................................................... 39
D. Validitas, Reliabilitas, dan Uji Normalitas ............................................. 44
1. Validitas ............................................................................................ 44
2. Reliabilitas ........................................................................................ 44
3. Uji Normalitas .................................................................................... 46
E. Teknik Analisis Data .............................................................................. 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 53
A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 53
B. Pembahasan ............................................................................................ 61
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 68
A. Kesimpulan ............................................................................................ 68
B. Keterbatasa Penelitian ............................................................................ 69
C. Saran ...................................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 73
LAMPIRAN ..................................................................................................... 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1Tabel Desain Penelitian .................................................................... 39
Tabel 3.2 Tabel Rekapitulasi Kisi-kisi ............................................................. 43
Tabel 3.3 Tabel Kriteria Guilford .................................................................... 45
Tabel 3.4 Tabel Reliabilitas Item ..................................................................... 46
Tabel 3.5 Tabel Hasil Uji Normalitas .............................................................. 47
Tabel 3.6 Tabel Norma Kategorisasi Karakter Daya Juang ............................. 49
Tabel 3.7 Tabel Perhitungan Norma Kategorisasi Karakter Daya Juang ....... 50
Tabel 3.8 Tabel Norma Kategorisasi Self Assessment Scale............................ 51
Tabel 4.1 Tabel Selisih Rata-rata Pretest-Posttest ........................................... 54
Tabel 4.2 Tabel Kategorisasi Tingkat Karakter Daya Juang ........................... 54
Tabel 4.3 Tabel Uji T-Sampel .......................................................................... 57
Tabel 4.4 Tabel Kategorisasi Self Assessment Scale ........................................ 58
Tabel 4.5 Tabel Penilaian Siswa ...................................................................... 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gambar Kerangka Berpikir .......................................................... 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Tingkat Karakter Daya Juang ......................................................... 55
Grafik 4.2 Gambaran Peningkatan Karakter Daya Juang ................................ 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Kuesioner Daya Juang ................................................................. 75
Lampiran 2: Tabulasi Data Pretest .................................................................. 80
Lampiran 3: Tabulasi Data Posttest ................................................................. 82
Lampiran 4: Kuesioner Validasi Siswa ............................................................ 85
Lampiran 5: Tabulasi Validasi Siswa .............................................................. 87
Lampiran 6: Kuesioner Self Assessment Scale ................................................. 90
Lampiran 7: Tabulasi Self Assessment Scale Setiap Sesi ................................. 93
Lampiran 8: Modul ......................................................................................... 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini memaparkan latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi istilah. Keenam subjudul
tersebut merupakan bagian-bagian dari pendahuluan yang akan dijabarkan secara
singkat.
A. Latar Belakang Masalah
Masalah character building masih merupakan suatu isu besar, bahkan
amat besar. Semua kebobrokan yang kita rasakan kini lahir dari tidak adanya
watak yang cukup kokoh pada diri kita bersama. Watak bangsa rapuh dan watak
manusia Indonesia mudah goyah. Ungkapan character building kini sudah klise
kosong, nyaris tidak bermakna. Diucapkan para politisi, birokrat pendidikan,
pemimpin organisasi pendidikan, ungkapan ini tidak meninggalkan bekas apa-
apa (Buchori, 2007; http://www.kompas.co.id/).
Pemerintah dan rakyat Indonesia, dewasa ini tengah gencar-gencarnya
mengimplementasikan pendidikan karakter di institusi pendidikan; mulai dari
tingkat dini (PAUD), sekolah dasar (SD/MI), sekolah menengah pertama
(SMP/MTS), sekolah menengah atas (SMA/MA), hingga perguruan tinggi.
Melalui pendidikan karakter yang diimplementasikan dalam institusi pendidikan,
diharapkan krisis degradasi karakter atau moralitas anak bangsa ini bisa segera
teratasi. Lebih dari itu, diharapkan di masa yang akan datang terlahir generasi
bangsa dengan ketinggian budi pekerti atau karakter yang baik (Agus, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Pendidikan karakter di sekolah, khususnya di Sekolah Menengah Pertama
terlaksana sebatas pada pengenalan nilai-nilai karakter saja, belum sampai pada
penerapan kehidupan sehari-hari. Guru Bimbingan dan Konseling belum
dilibatkan dalam pengembangan dan penerapan pendidikan karakter terintegrasi.
Dalam penelitian awal tahun 2014, TIM Peneliti Strategis Nasional (STRANAS)
Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Sanata Dharma telah
melakukan penelitian evaluasi (terbatas) tentang keterlaksanaan, hambatan-
hambatan, dan efektivitas hasil pendidikan karakter terintegrasi dengan
pembelajaran di SMP pada 5 kota di Indonesia (Tangerang, Kulon Progo,
Yogyakarta, Surakarta, dan Malang). Hasil penelitian tersebut menunjukkan
terdapat keragaman cara/strategi dan perbedaan variasi saluran dalam
implementasi pendidikan karakter pada SMP satu dengan SMP yang lainnya.
Dalam kasus penelitian terbatas ini, variasi gagasan dan strategi aksi yang
ditempuh sekolah-sekolah swasta nasional dalam implementasi pendidikan
karakter lebih kaya dan beragam dibanding apa yang dikerjakan sekolah-sekolah
negeri.
Beberapa hambatan yang teridentifikasi dalam implementasi pendidikan
karakter di SMP pada 5 (lima) kota di Indonesia adalah (1) Pedoman Pendidikan
Karakter dari Pemerintah Direktorat Pembinaan SMP (2010) tidak operasional;
(2) Penanaman nilai karakter yang diintegrasikan melalui pembelajaran masih
bersifat sekedar tempelan di RPP, indah dalam perencanaan tetapi miskin dalam
aksi, para guru mengaku sulit menerapkannya, tidak tahu cara/strategi yang tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dalam penyampaian nilai karakter yang dicantumkan dalam RPP kecuali sekedar
memberi nasihat-nasihat dan diceramahkan sambil memberi pesan-pesan moral
(berhenti pada tataran pengenalan kognitif); (3) Tidak tersedia alat dan cara
evaluasi untuk mengukur ketercapaian karakter; dan (4) Komitmen dan
konsistensi para guru dalam menjaga gawang karakter tidak selalu sama,
cenderung rapuh; dan belum tercipta kolaborasi yang baik antara para guru dan
konselor/guru BK dalam implementasi pendidikan karakter.
Dilihat dari hasilnya, implementasi pendidikan karakter terintegrasi di
SMP, efektivitasnya belum menggembirakan. Temuan evaluatif secara empirik
menunjukkan bahwa 36,4% dari 653 siswa SMP di 5 kota yang diteliti capaian
skor karakternya masih berada pada kategori kurang baik dan beberapa di
antaranya buruk. Hanya 12,3% dari 653 siswa tersebut yang masuk pada kategori
baik dengan capaian skor ≥ 7 pada skala stannine (Barus, 2015).
Teridentifikasi 25 dari 50 butir pernyataan nilai karakter (dari skala
pengukuran hasil pendidikan karakter) yang capaian skornya kurang baik dan 5
butir diantaranya bahkan dalam kategori buruk. Jiwa kewirausahaan,
kemandirian, rasa ingin tahu, patuh pada peraturan sosial, dan menghargai
karya/prestasi orang lain teridentifikasi sebagai 5 nilai karakter yang capaiannya
masih buruk, baik pada siswa kelas VII maupun pada siswa kelas VIII. Akan
tetapi dari 5 capaian karakter yang capaiannya masih buruk itu siswa masih
terindikasi kurang memiliki karakter daya juang dalam dirinya, hal tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
terbukti dari masih kurangnya kemandirian, kurangnya rasa ingin tahu, dan
kurang adanya kepatuhan pada peraturan tertentu.
Terdapat kecenderungan bahwa capaian skor hasil pendidikan karakter
lebih baik pada siswa kelas VII dibanding pada siswa kelas VIII, baik pada rata-
rata capaian skor maupun pada banyaknya ragam nilai karakter. Siswa kelas VII
hampir dua kali lebih banyak dari siswa kelas VIII yang mencapai skor karakter
pada kategori baik, sebaliknya siswa kelas VIII dua kali lebih banyak jumlahnya
dari siswa kelas VII yang capaian skornya terpuruk pada kategori kurang baik
dan buruk. Maka dari itu peneliti mencoba untuk menerapkan implementasi
pendidikan karakter pada kelas VIII supaya capaian hasilnya tidak lebih buruk
dibandingkan dengan kelas VII.
Berdasarkan data di atas, peneliti memilih penanaman nilai karakter daya
juang karena hasil penelitian TIM Peneliti Strategis Nasional (STRANAS)
Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Sanata Dharma
menunjukkan bahwa nilai karakter daya juang berada pada kategori buruk. Jika
dilihat dari hasilnya, implementasi pendidikan karakter terintegrasi di SMP,
efektivitasnya belum menggembirakan, maka dari itu peneliti mencoba
mengimplementasikan pendidikan karakter daya juang melalui layanan
bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.
Masalah yang terkait dengan karakter daya juang pada siswa SMP adalah
masih banyak para siswa kurang menyadari pentingnya karakter daya juang,
apalagi pada era ini banyak sekali siswa yang mencapai suatu hasil dengan instan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
dan tidak mau susah bila ingin mencapai suatu hasil yang diharapkan, begitu pula
banyak siswa yang tidak mau repot bila ada tugas tertentu yang diberikan kepada
mereka. Karakter daya juang yang seharusnya bisa menjadi acuan untuk
mencapai hasil yang baik pada siswa semakin lama semakin memudar seiring
perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang begitu luar biasa hebatnya.
Hal ini yang membuat para siswa enggan untuk bekerja keras, enggan untuk
berusaha, bahkan lebih buruknya ada siswa yang tidak peduli akan tugas dan
kewajibannya hanya karena mereka kurang memiliki karakter daya juang.
Masalah lain yang bisa berkaitan dengan karakter daya juang ini adalah faktor
internal dan eksternal yang mempengaruhi karakter mereka, mungkin ada yang
dimanja oleh keluarganya dan memang dari pihak siswanya sendiri yang ingin
dimanja, sehingga mereka kurang memiliki karakter daya juang dalam dirinya.
Berdasarkan data yang sudah diketahui, ada pula informasi yang didapat
dari pihak sekolah yaitu informasi dari Guru BK di sekolah yang menceritakan
bahwa karakter daya juang siswa-siswi di SMPK Santa Maria 2 Malang ini
masih kurang bisa dimaksimalkan, karena menurut data yang diperoleh pihak
sekolah sebagian besar siswa-siswi di sekolah tersebut terlalu mengandalkan hal-
hal yang instan, sehingga mereka kurang memiliki daya juang yang tangguh,
apalagi sekarang didorong dengan adanya teknologi yang canggih, dan hal inilah
yang membuat karakter daya juang di sekolah tersebut kurang bisa dioptimalkan
dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti
tentang efektivitas penanaman nilai karakter daya juang melalui layanan
bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.
A. Identifikasi Masalah
Pendidikan karakter daya juang dapat menjadikan terobosan baru dalam
meningkatkan kualitas pendidikan. Namun dalam kenyataanya masalah yang
teridentifikasi terkait dengan pelaksanaan dan hasil pendidikan karakter daya
juang antara lain:
1. Sebagian peserta didik di SMPK Santa Maria 2 Malang kurang menyadari
karakter daya juang dan hanya mengandalkan teknolgi saja.
2. Adanya siswa yang mudah putus asa jika dihadapkan dengan sebuah
kesulitan yang dijumpai.
3. Adanya beberapa siswa yang kurang mampu mengoptimalisasikan karakter
daya juang dengan maksimal.
4. Kurangnya kesadaran untuk bekerja keras dan berusaha semaksimal
mungkin.
5. Adanya ketidakpedulian siswa terhadap tugas dan kewajibannya sebagai
siswa, hanya karena mereka kurang memiliki karakter daya juang.
Sehingga perlu diadakannya layanan pendidikan yang memuat berbagai
nilai-nilai karakter yang bisa membantu siswa untuk bisa tumbuh dan
berkembang secara positif terutama dalam dunia pendidikan belajar mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
B. Pembatasan Masalah
Melihat latar belakang dan masalah-masalah yang teridentifikasi, fokus
penelitian ini dibatasi untuk menjawab masalah-masalah poin 1, 3, dan 4 dalam
judul penelitian Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Layanan
Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan Experiential Learning untuk
Meningkatkan Karakter Daya Juang.
C. Rumusan Masalah
Masalah utama yang diharapkan terpecahkan melalui penelitian ini,
diformulasikan secara spesifik menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai
berikut:
1. Apakah terdapat peningkatan karakter daya juang sebagai hasil implementasi
pendidikan karakter melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan
experiential learning antara sebelum dan sesudah implementasi?
2. Apakah terdapat peningkatan secara signifikan hasil implementasi
pendidikan karakter daya juang berbasis layanan bimbingan klasikal
kolaboratif dengan pendekatan experiential learning antara sebelum dan
sesudah implementasi?
3. Seberapa tinggi peningkatan hasil pendidikan karakter daya juang yang
diberikan pada siswa-siswi kelas VIII SMPK Santa Maria 2 Malang melalui
layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential
learning pada setiap sesi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
4. Seberapa efektif implementasi pendidikan karakter daya juang melalui
layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential
learning berdasarkan penilaian siswa?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis peningkatan pendidikan karakter daya juang melalui
layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential
learning antara sebelum dan sesudah implementasi dilakukan.
2. Menganalisis signifikansi implementasi pendidikan karakter daya juang
melalui layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan
experiential learning antara sebelum dan sesudah implementasi
dilakukan.
3. Mendeskripsikan seberapa tinggi hasil peningkatan karakter daya juang
pada setiap sesi.
4. Mendeskripsikan penilaian para siswa mengenai efektivitas implementasi
pendidikan karakter daya juang melalui layanan bimbingan klasikal
kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Memberikan sumbangan pengetahuan, khususnya dalam bidang penerapan
bimbingan dan konseling terkait peran guru BK dalam pelaksanaan
pendidikan karakter, sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif bahan rujukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
bagi peneliti selanjutnya pada kajian efektivitas pendidikan karakter ruang
lingkup yang lebih luas.
2. Manfaat praktis
a. Bagi sekolah, hasil peneliti ini dapat menjadi sumber inspirasi dan bahan
evaluasi untuk memperbaiki atau menata ulang kebijakan pelaksanaan
pendidikan karakter secara menyeluruh, terpadu dan tepat sasaran.
b. Bagi guru pendidik karakter (Guru BK dan guru mata pelajaran) di SMP,
hasil penelitian ini dapat menjadi pemahaman baru dan refleksi
mendalam bagi sekolah, agar seluruh anggota sekolah dapat
mengaplikasikan pendidikan karakter secara tepat dan berdaya guna
mencerdaskan peserta didik.
c. Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk
membantu menumbuhkan kerjasama kemitraan profesional kolaboratif
semua guru dalam mengembangkan, melaksanakan, dan mengevaluasi
program pendidikan karakter yang mendalam dengan pembelajaran.
d. Bagi lembaga pendidikan konselor sekolah, prosedur dan hasil penelitian
pengembangan ini dapat digunakan sebagai bahan referensi alternatif
untuk mengembangkan konsep bimbingan dan konseling karakter,
pengembangan kurikulum program studi BK, kajian pendidikan karakter,
dan terapan ilmu bimbingan dan konseling dalam mengoptimalisasikan
pendidikan karakter khususnya dalam jenjang pendidikan di SMP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
e. Bagi penulis
1) Penulis memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru mengenai
efektivitas penanaman nilai karakter daya juang melalui layanan
bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential
learning.
2) Sebagai calon guru BK, penulis mendapat pemahaman dan
keterampilan baru untuk semakin peka melihat dan mengkaji
permasalahan konkrit yang sedang terjadi di sekitar dan mampu
mengembangkan secara ilmiah di kemudian hari.
3) Penulis mendapat kesempatan pembelajaran dan mengalami praktik
langsung melakukan prosedur penelitian dan pengembangan secara
ilmiah.
F. Definisi Istilah
1. Karakter
Karakter merupakan perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang
Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang
terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, serta perbuatan yang
berdasar pada norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat
istiadat.
2. Pendidikan karakter
Pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan
dilaksanakan secara sistematis untuk menanamkan nilai-nilai perilaku peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
didik yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama
manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap,
perasaan, perkataan, serta perbuatan yang berdasar pada norma-norma agama,
hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.
3. Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target
(kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar persentase
target yang telah dicapai, makin tinggi efektivitasnya.
4. Pendidikan karakter kolaboratif adalah suatu sistem penanaman nilai karakter
kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Penanaman
nilai-nilai karakter kemudian dijalin kerjasama dengan berbagai stake holder
di sekolah yang terkait.
5. Pendekatan experiential learning adalah model pembelajaran yang dapat
menciptakan proses belajar yang lebih bermakna, dimana siswa mengalami
apa yang mereka pelajari. Melalui model ini, siswa belajar tidak hanya belajar
tentang konsep materi belaka, hal ini dikarenakan siswa dilibatkan secara
langsung dalam proses pembelajaran untuk dijadikan sebagai suatu
pengalaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
6. Daya juang adalah perilaku yang menunjukkan upaya untuk sungguh-
sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas atau
pekerjaan yang ada dengan sebaik-baiknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi kajian teori, kajian penelitian yang relevan dan kerangka
berpikir. Masing-masing sub bagian dijabarkan secara singkat.
A. Hakikat Pendidikan Karakter
1. Pengertian Pendidikan Karakter
Menurut Sunaryo (Salim, 2013) pendidikan karakter menyangkut
bakat (potensi dasar yang alami), harkat (derajat melalui penguasaan ilmu
yang dan teknologi), dan martabat (harga diri melalui etika dan moral).
Rahardjo (Salim, 2013) mendefinisikan pendidikan karakter adalah suatu
proses pendidikan yang holistik yang menghubungkan dimensi moral dengan
ranah sosial dalam kehidupan peserta didik sebagai fondasi bagi terbentuknya
generasi yang berkualitas yang mampu hidup mandiri dan memiliki prinsip
suatu kebenaran yang dapat dipertanggung jawabkan.
National Commision on Character Education (Yaumi, 2014)
mendefinisikan pendidikan karakter adalah pendekatan apa saja yang
disengaja oleh personel sekolah, yang sering berhubungan dengan orangtua,
anggota masyarakat, membantu peserta didik, dan remaja menjadi peduli,
penuh prinsip, dan bertanggung jawab. Sementara itu, Lickona (Yaumi, 2014)
mendefinisikan pendidikan karakter sebagai usaha yang disengaja untuk
mengembangkan karakter yang baik berdasarkan nilai-nilai inti yang baik
untuk individu dan untuk masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Berdasarkan definisi-definisi dari para ahli di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa pendidikan karakter adalah pelaksanaan, praktik, tindakan
seorang pendidik dalam suatu proses pendidikan dengan tujuan untuk
mendidik peserta didik agar mampu mengembangkan karakter yang luhur,
dan diharapkan mampu diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.
1. Nilai-nilai Karakter untuk SMP
Dalam Panduan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama
(Kementerian Pendidikan Nasional, 2010) terdapat beberapa nilai utama.
Berikut adalah daftar 21 nilai utama yang dimaksud dan deskripsi
ringkasannya.
a. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan (religius)
Pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu
berdasar pada nilai-nilai ketuhanan dan/atau ajaran agamanya.
b. Nilai karakter yang berhubungan dengan diri sendiri
1) Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik
terhadap diri dan pihak lain.
2) Bertanggung jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya
sebagaimana seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan, negara, dan Tuhan YME.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
3) Bergaya hidup sehat
Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan
hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat
mengganggu kesehatan.
4) Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan aturan.
5) Kerja keras/daya juang
Perilaku yang menunjukkan upaya untuk sungguh-sungguh dalam
mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas/pekerjaan yang
ada dengan sebaik-baiknya
6) Berjiwa wirausaha
Sikap dan perilaku yang mandiri dan pandai mengenali produk baru,
menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan
produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.
7) Percaya diri
Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya
setiap keinginan dan harapannya.
8) Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
Berpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika untuk
menghasilkan cara atau hasil baru dan mutakhir dari apa yang telah
dimiliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
9) Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugasnya.
10) Ingin tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluaskan dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan
didengar.
11) Cinta ilmu
Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuannya.
c. Nilai karakter dalam hubungan dengan teman sebaya
12) Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi milik/hak
diri sendiri dan orang lain serta tugas/kewajiban diri sendiri dan orang lain.
13) Patuh pada aturan sosial
Sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan yang berkenaan dengan
masyarakat dan kepentingan umum.
14) Menghargai karya dan prestasi orang lain
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat dan dan mengakui serta menghormati
keberhasilan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
15) Santun
Sifat halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun perilaku
kepada semua orang.
16) Demokratis
Cara berpikir, bersikap, bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban
dirinya dan orang lain.
d. Nilai karakter dalam hubungan dengan lingkungannya
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu ingin memberi
bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
e. Nilai kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
17) Nasionalisme
Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan
fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik.
18) Menghargai keberagaman
Sikap memberikan hormat terhadap berbagai macam hal, baik dalam
bentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku, dan agama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2. Tujuan Pendidikan Karakter di SMP
Fathurrohman, dkk (2013) mengungkapkan bahwa tujuan pendidikan
karakter adalah sebagai berikut:
a. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji sesuai
dengan nilai-nilai secara umum dan tradisi karakter bangsa yang religius.
b. Mengembangkan potensi afektif peserta didik sebagai manusia dan warga
negara yang memiliki nilai-nilai karakter bangsa.
c. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik
sebagai generasi muda penerus bangsa.
d. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri,
kreatif, dan berwawasan luas.
e. Mengembangkan lingkungan sekolah sebagai lingkungan belajar yang
aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta memiliki rasa
kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan.
3. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter
Berdasarkan grand design yang dikembangkan Kemendiknas (2010),
secara psikologis dan sosial kultural pembentukan karakter dalam diri individu
manusia (kognitif, afektif, konatif, dan psikomotorik) dalam konteks interaksi
sosial kultural (dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat) dan berlangsung
sepanjang hayat. Konfigurasi karakter dalam konteks totalitas proses psikologis
dan sosial kultural tersebut dapat dikelompokkan dalam: Olah Hati (spiritual and
emotional development), Olah Pikir (intelektual development), Olah Raga dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Kinestetik (physical and kinesthetic development), Olah Rasa dan Karsa
(affective and creativity development).
Berdasarkan pembahasan di atas dapat ditegaskan bahwa pendidikan
karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara
sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai perilaku manusia
yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia,
lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, dan
perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan
adat istiadat.
Character Education Quality Standard (2006) merekomendasikan
sebelas prinsip untuk mewujudkan pendidikan karakter yang efektif, yaitu:
a. Mempromosikan nilai-nilai dasar etika sebagai basis karakter.
b. Mengidentifikasi karakter secara menyeluruh supaya mencakup pemikiran,
perasaan, dan perilaku.
c. Menggunakan pendekatan yang tajam, proaktif, dan efektif untuk
membangun karakter.
d. Menciptakan komunitas sekolah yang mempunyai kepedulian.
e. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mewujudkan perilaku yang baik.
f. Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan menantang yang
menghargai semua siswa, membangun karakter mereka, dan membantu
mereka untuk sukses.
g. Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri para siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
h. Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral dengan
berbagai tanggungjawab untuk pendidikan karakter dan setia kepada nilai
dasar yang sama.
i. Adanya pembagian kepemimpinan moral dan dukungan luas dalam
membangun inisiatif pendidikan karakter.
j. Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam usaha
membangun karakter.
k. Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru-guru
karakter, dan manifestasi karakter positif dalam kehidupan siswa.
Apabila kita simak bersama, bahwa dalam pendidikan atau mendidik
tidak hanya sebatas mentransfer ilmu saja, namun lebih jauh dan pengertian itu
yang lebih utama adalah dapat mengubah atau membentuk karakter dan watak
seseorang agar menjadi lebih baik, lebih sopan dalam tataran etika, estetika
maupun perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
4. Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter
Kementerian Pendidikan Nasional (2010) menuliskan keberhasilan
pendidikan karakter dapat tercapai jika memenuhi poin-poin sebagai berikut:
a. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan
siswa.
b. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri.
c. Menunjukkan sikap percaya diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
d. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih
luas.
e. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi.
f. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-
sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif.
g. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif.
h. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi
yang dimiliki.
i. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari.
j. Mendeskripsikan gejala alam sosial.
k. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab.
l. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan NKRI.
m. Menghargai karya seni budaya nasional.
n. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya.
o. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu
luang dengan baik.
p. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun.
q. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
r. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah sederhana.
s. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis
dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana.
t. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan
menengah.
u. Memiliki jiwa kewirausahaan.
B. Hakikat Karakter Daya Juang
1. Pengertian Karakter Daya Juang
Daya juang adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tindakan
dan upaya bergerak ke depan secara maksimal dan mengatasi segala kesulitan
untuk mencapai tujuan tertentu. Terdapat tiga tipe daya juang. Tipe quiter yaitu
seseorang yang mudah menyerah, camper yaitu seseorang yang mudah puas,
dan climber yaitu seseorang yang terus berusaha sampai titik puncak. Yang
dimaksud dengan nilai daya juang adalah suatu sikap untuk tidak mudah
menyerah, tidak gampang putus asa, memiliki daya tahan dalam menghadapi
kesulitan, kemauan keras untuk mencapai sesuatu secara optimal, daya untuk
menghadapi tantangan-tantangan, serta keyakinan bahwa segala sesuatu itu
membutuhkan suatu proses dan usaha. Daya juang tidak melulu hanya dilihat
dan dilatihkan secara fisik, melainkan juga daya juang dari sisi psikis. Oleh
karenanya menjalankan tugas yang membutuhkan ketekunan dan ketelitian
dalam waktu yang cukup panjang merupakan wahana untuk mengukur daya
juang seseorang (Stoltz, 2000).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2. Aspek-aspek Karakter Daya Juang
a. Memiliki semangat kerja keras/pantang menyerah
Mustari (2014) mengatakan bahwa kerja keras adalah perilaku yang
menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan
guna menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya. Indikasi
upaya pantang menyerah adalah:
1) Menunjukkan kesungguhan dalam melaksanakan tugas.
2) Tetap bertahan pada tugas yang diterima walaupun menghadapi kesulitan.
3) Berusaha mencari pemecahan terhadap permasalahan.
Pantang menyerah adalah salah satu tanda dari kerja keras dan
ketekunan yaitu usaha menyelesaikan kegiatan atau tugas secara optimal.
Kerja keras/ketekunan ditandai dengan;
1) Menyelesaikan tugas dalam batas waktu yang ditargetkan.
2) Menggunakan segala kemampuan/daya untuk mencapai sasaran.
3) Berusaha mencari berbagai alternatif pemecahan ketika menemui
hambatan.
Bekerja keras dan bertekun dalam melakukan pekerjaan yang baik atau
sesuatu yang baik, memperhatikan agar segala usahanya dapat berbuah baik
dan dapat dirasakan manfaatnya, baik usaha itu tertuju pada bidang pelajaran
ataupun pekerjaan. Kepentingannya agar apa-apa yang diusahakan itu tidak
mudah roboh dan hancur, tidak mudah rusak dan punah, dihindarkan dari rasa
mempermudah pekerjaan, sehingga menyebabkan mudah putus asa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
b. Berani mengambil resiko/tidak takut gagal
Mustari (2014) mengatakan bahwa keberanian adalah kemampuan
untuk menghadapi ketakutan, derita, risiko, bahaya, ketidaktentuan, atau
intimidasi. Keberanian terjadi ketika orang tidak terlalu pengecut dan tidak
terlalu sembrono. Secara khusus keberanian yang dibahas adalah keberanian
mengambil resiko. Berani mengambil risiko adalah kesiapan menerima
risiko/akibat yang mungkin timbul dari tindakan nyata.
Dengan keberanian mengambil risiko seseorang dilatih untuk bersikap
konsekuen dan siap menanggungnya. Ingin lulus ujian, dan mendapatkan nilai
yang memuaskan seorang pelajar harus belajar secara sungguh-sungguh, dan
menjalankan apa yang menjadi kewajibannya dengan penuh tanggung jawab.
c. Kepercayaan diri
Menurut Ghufron dan Rini R.S (2011) percaya diri adalah keyakinan
untuk melakukan sesuatu pada diri subjek sebagai karakteristik pribadi yang
di dalamnya terdapat kemampuan diri, optimis, objektif, bertanggung jawab,
rasional dan realistik.
d. Motivasi
Kata motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu movere, yang berarti
bergerak (move). Motivasi juga bisa diartikan sebagai usaha yang dapat
menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan
sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat
kepuasan dengan perbuatannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
3. Karakteristik Individu yang Memiliki Daya Juang Tangguh
Karakteristik individu yang yang memiliki karakter daya juang menurut
Werner (2000) adalah sebagai berikut:
a. Selalu menunjukkan keuletan.
b. Individu yang mempunyai daya saing dalam dirinya.
c. Individu yang berani untuk mengambil resiko.
d. Individu yang memiliki motivasi tinggi dalam dirinya.
e. Individu yang selalu melakukan perbaikan ketika gagal.
f. Individu yang memiliki produktivitas yang tinggi.
g. Memiliki kretivitas yang tinggi.
h. Mau belajar dari sebuah kegagalan.
4. Faktor-faktor Pembentuk Karakter Daya Juang
Faktor pembentuk karakter daya juang menurut Werner (2000) adalah
sebagai berikut:
a. Daya Saing
Orang-orang yang bereaksi secara konstruktif terhadap kesulitan,
lebih tangkas dalam memelihara energi, fokus, dan tenaga yang diperlukan
sehingga berhasil dalam persaingan. Mereka yang bereaksi secara destruktif
akan cenderung kehilangan energi atau mudah berhenti berusaha. Persaingan
sebagian besar berkaitan dengan harapan, kegesitan, dan keuletan yang
sangat ditentukan oleh cara seseorang menghadapi tantangan dan kegagalan
dalam hidupnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
b. Kreativitas
Kreativitas bisa muncul dari keputusasaan. Oleh karena itu,
kreativitas menuntut kemampuan untuk mengatasi kesulitan yang
ditimbulkan oleh hal-hal yang tidak pasti.
c. Motivasi
Kata motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu movere, yang berarti
bergerak (move). Motivasi juga bisa diartikan sebagai usaha yang dapat
menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan
sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat
kepuasan dengan perbuatannya.
d. Ketekunan
Ketekunan merupakan inti dari perjuangan. Ketekunan adalah
kemampuan untuk terus-menerus berusaha, bahkan manakala dihadapkan
pada kemunduran atau kegagalan.
5. Hambatan-hambatan Pembentukan Karakter Daya Juang
Hambatan-hambatan pembentuk karakter daya juang menurut Stoltz
(2000) adalah sebagai berikut.
a. Climber berubah menjadi camper
Gunung yang tidak kelihatan pasti tidak bisa didaki. Kesulitan yang
meningkat dalam pendakian membuat perjalanan terasa lebih sulit dan
berbahaya. Akibatnya banyak orang yang berhenti bergerak ke depan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
ke atas dalam kehidupan mereka dan menganggap perjalananya kurang
menantang.
b. Memilih teknologi sebagai Tuhan
Hal yang mengkhawatirkan adalah menggantikan keyakinan akan
pemecahan-pemecahan yang manusiawi dengan pemecahan-pemecahan
teknologis. Ketika seseorang mengalami kesulitan dalam suatu usaha, maka
dengan mudah juga seseorang tersebut akan beralih pada tingginya
teknologi yang ada.
c. Menjadi tak berdaya dan putus asa
Keputusasaan merupakan kanker bagi jiwa. Keputusasaan mengisap
kehidupan dan energi kita. Persimpangan ini muncul di jalur yang
tantangannya paling berat dan kemungkinan imbalan yang didapat paling
besar. Dalam mengatasi hambatan-hambatan hidup, semakin banyak saja
jumlah orang yang tidak memiliki motivasi dalam dirinya, sehingga
mereka sangat mudah sekali untuk menyerah dan putus asa.
6. Upaya-upaya Peningkatan Karakter Daya Juang
Upaya untuk meningkatkan karakter daya juang menurut Stoltz (2000)
adalah dengan cara mengembangkan keterampilan LEAD, yaitu sebagai berikut.
1. Listen
Bagaimana seseorang bisa mendengarkan dan merespon dengan baik
mengenai kesulitan-kesulitan yang ada, sehingga pribadi tersebut dapat
mengetahui tinggi dan rendahnya respon yang yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2. Explore
Bagaimana seseorang bisa menjajaki penyebab atas suatu akibat. Misalnya:
apakah kemungkinan dari penyebab ini?, tindakan apa yang harus subjek
akui?
3. Analyze
Bagaimana seseorang bisa menganalisis atas pencapaian yang sudah
didapat, sehingga bisa menunjukkan bukti-buktinya.
4. Do
Bagaimana seseorang dapat melakukan sesuatu setelah bisa mendapatkan
suatu nilai yang bisa membuatnya terus maju dan berkembang.
C. Layanan Bimbingan Klasikal
1. Pengertian Bimbingan Klasikal
Menurut Depdiknas (2008) program bimbingan akan berjalan secara
efektif apabila didukung oleh semua pihak, yang dalam hal ini khususnya para
guru mata pelajaran atau wali kelas. Konselor berkolaborasi dengan guru dan
wali kelas dalam rangka memperoleh informasi tentang siswa (seperti prestasi
belajar, kehadiran, dan pribadinya), membantu memecahkan masalah siswa,
dan mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang dapat dilakukan oleh guru
mata pelajaran. Aspek-aspek itu diantaranya:
a. Menciptakan sekolah dengan iklim sosioemosional kelas yang kondusif
bagi belajar siswa.
b. Memahami karakteristik siswa yang unik dan beragam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
c. Menandai siswa yang diduga bermasalah.
d. Membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar melalui program
remedial teaching.
e. Mereferal (mengalihtangankan) siswa yang memerlukan layanan
bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing.
f. Memberikan informasi tentang kaitan mata pelajaran dengan bidang kerja
yang diminati siswa.
g. Memahami perkembangan dunia industri atau perusahaan, sehingga dapat
memberikan informasi yang luas kepada siswa tentang dunia kerja
(tuntutan keahlian kerja, suasana kerja, persyaratan kerja, dan prospek
kerja).
h. Menampilkan pribadi yang matang, baik dalam aspek emosional, sosial,
maupun moral-spiritual (hal ini penting, karena guru merupakan “figur
sentral” bagi siswa.
i. Memberikan informasi tentang cara-cara mempelajari mata pelajaran
yang diberikannya secara efektif.
2. Tujuan Layanan Bimbingan Klasikal
Menurut Makhrifah & Nuryono (2014) strategi layanan bimbingan
klasikal sebagai salah satu strategi dalam pelayanan bimbingan dan konseling
memiliki tujuan untuk meluncurkan aktivitas-aktivitas pelayanan yang
mengembangkan potensi siswa atau mencapai tugas-tugas perekmbangannya
sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3. Prinsip Bimbingan Klasikal
Makhrifah & Nuryono (2014) menyatakan berdasarkan model ASCA
(Asosiasinya konselor sekolah di Amerika), bimbingan klasikal merupakan
bentuk kegiatan yang termasuk ke dalam komponen layanan dasar (guidance
curriculum). Komponen layanan dasar bersifat developmental, sistematik,
terstruktur, dan disusun untuk meningkatkan kompetensi belajar, pribadi, sosial
dan karier. Layanan dasar (guidance curriculum) merupakan layanan yang
terstruktur untuk semua peserta didik (guidance for all), tanpa mengenal
perbedaan gender, ras, atau agama mulai taman kanak-kanak sampai tingkat
SLTA disajikan melalui kegiatan kelas untuk memenuhi kebutuhan
perkembangan dalam bidang belajar, pribadi, sosial, dan karier peserta didik.
Sehingga dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan
klasikal merupakan kegiatan yang telah dikemas dan disajikan dalam suatu
bentuk kegiatan tertentu, dari kegiatan tersebut peserta didik bisa mengenal
berbagai hal dari yang bersifat kognitif dan afektif, serta peserta didik bisa lebih
mengenal satu sama lain.
4. Bimbingan Klasikal Kolaboratif
Depdiknas (2008) mengemukakan program bimbingan akan berjalan
secara efektif apabila didukung oleh semua pihak, yang dalam hal ini khususnya
para guru mata pelajaran atau wali kelas. Konselor atau guru BK berkolaborasi
dengan guru dan wali kelas dalam rangka memperoleh informasi tentang siswa
(seperti prestasi belajar, kehadiran, dan pribadinya), membantu memecahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
masalah siswa, dan mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang dapat
dilakukan oleh guru mata pelajaran.
Berdasarkan definisi di atas dapat diartikan bahwa bimbingan klasikal
kolaboratif merupakan bimbingan klasikal yang direncanakan, disusun dan
dilaksanakan secara kerjasama antara konselor/guru BK dan guru mata
pelajaran untuk membantu peserta didik sesuai dengan kebutuhannya demi
perkembangan secara optimal baik dalam bidang pribadi, sosial, belajar dan
karier. Adapun aspek-aspek bimbingan yang dapat dilakukan oleh guru mata
pelajaran adalah sebagai berikut:
a. Menciptakan sekolah dengan iklim sosioemosional kelas yang kondusif
bagi belajar siswa.
b. Memahami karakteristik siswa yang unik dan beragam.
c. Menandai siswa yang diduga bermasalah.
d. Membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar melalui program
remedial teaching.
e. Mereferal (mengalihtangankan) siswa yang memerlukan layanan
bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing.
f. Memberikan informasi tentang kaitan mata pelajaran dengan bidang kerja
yang diminati siswa.
g. Memahami perkembangan dunia industri atau perusahaan, sehingga dapat
memberikan informasi yang luas kepada siswa tentang dunia kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
(tuntutan keahlian kerja, suasana kerja, persyaratan kerja, dan prospek
kerja).
h. Menampilkan pribadi yang matang, baik dalam aspek emosional, sosial,
maupun moral-spiritual (hal ini penting, karena guru merupakan “figur
sentral” bagi siswa).
i. Memberikan informasi tentang cara-cara mempelajari mata pelajaran yang
diberikannya secara efektif.
D. Hakikat Experiential Learning
1. Pengertian Pendekatan Experiential Learning
Menurut Kolb (2000) experiential learning adalah proses belajar,
proses perubahan yang menggunakan pengalaman sebagai media belajar atau
pembelajaran. Menurut Association for Experiential Education (Purnami dan
Rohayati, 2013) experiential learning merupakan sebuah proses dimana para
pembelajar membangun pengetahuan, keterampilan dan nilai dari pengalaman
langsung.
Berdasarkan definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
experiential learning adalah proses pembelajaran di mana para siswa
menggabungkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai dari pengalaman
langsung sebagai media belajar.
2. Tahap Pelaksanan Pendekatan Experiential Learning
Dalam menerapkan metode experiential learning guru perlu
memperbaiki prosedur agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Menurut Hamalik (Budiman, 2010) mengungkapkan beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam pembelajaran experiential learning adalah sebagai berikut:
a. Guru merumuskan secara saksama suatu rencana pengalaman belajar
yang bersifat terbuka (open minded) mengenai hasil yang potensial atau
memiliki hasil-hasil tertentu.
b. Guru harus bisa memberikan rangsangan dan motivasi pengenalan
terhadap pengalaman.
c. Siswa dapat bekerja secara individual atau bekerja dalam kelompok
kecil/keseluruhan kelompok di dalam belajar berdasarkan pengalaman.
d. Siswa di tempatkan pada situasi-situasi nyata, maksudnya siswa mampu
memecahkan masalah dan bukan dalam situasi pengganti.
e. Siswa aktif berpartisipasi di dalam pengalaman yang tersedia, membuat
keputusan sendiri, menerima konsekuensi berdasarkan keputusan
tersebut.
f. Keseluruhan kelas menyajikan pengalaman yang telah dituangkan ke
dalam tulisan sehubungan dengan mata pelajaran tersebut untuk
memperluas pengalaman belajar dan pemahaman siswa dalam
melaksanakan pertemuan yang nantinya akan membahas bermacam-
macam pengalaman tersebut.
3. Efektivitas Pendekatan Experiential Learning
Menurut Ng (Purnami & Rohayati, 2013) experiential learning dapat
efektif apabila dilaksanakan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
a. “Ice breaking” di awal pembelajaran untuk membangkitkan semangat para
peserta.
b. Mengembangkan atmosfer pembelajaran yang kondusif dan suportif.
c. Memperkenalkan kegembiraan dalam pengerjaan tugas pembelajaran.
d. Mendorong berpikir kreatif.
e. Membantu para peserta melihat dari perspektif yang berbeda.
f. Meningkatkan kesadaran akan perlunya berubah.
g. Meningkatkan kesadaran diri.
4. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Experiential Learning dalam
Layanan Pendidikan Karakter Daya Juang
Metode experiential learning memiliki kelebihan yakni dapat
meningkatkan semangat dan gairah belajar, membantu terciptanya suasana
belajar yang kondusif, memunculkan kegembiraan dalam proses belajar,
mendorong dan mengembangkan proses berpikir kreatif, dan mendorong siswa
untuk melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda. Selain beberapa kelebihan
yang telah disebutkan, terdapat pula kekurangan. Dari metode experiential
learning yakni dibutuhkannya alokasi waktu yang relatif lama dalam proses
pembelajaran (Sinaga, 2013).
Dari kelebihan dan kekurangan yang ada pada metode experiential
learning tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendekatan experiential learning
dapat efektif apabila diberikan kepada peserta didik dengan memperhatikan
materi yang akan diberikan, persiapan, strategi yang akan digunakan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
alokasi waktu yang disediakan. Dengan begitu pembelajaran dengan pendekatan
experiential learning dapat efektif diberikan kepada peserta didik sehingga
tercapailah tujuan dari pendekatan experiential learning yakni; mengubah
struktur kognitif siswa, mengubah sikap siswa, memperluas keterampilan-
keterampilan siswa yang telah ada.
5. Prosedur Pendekatan Experiential Learning
Experiential learning adalah suatu proses siswa mengkonstruksi atau
menyusun pengetahuan keterampilan dan nilai dari pengalaman langsung.
Adapun prinsip dasar experiential learning adalah sebagai berikut:
a. Tahapan pengalaman nyata
Siswa dapat melibatkan diri sepenuhnya dalam pengalaman yang baru.
b. Tahapan observasi refleksi
Siswa bisa mengobservasi dan merefleksikan atau memikirkan
pengalamannya dari berbagai segi.
c. Tahapan konseptualisasi
Siswa bisa menciptakan konsep yang mengintegrasikan observasinya agar
menjadi teori yang sehat.
d. Tahap implementasi
Siswa dapat menggunakan teori tersebut untuk memecahkan masalah dan
mengambil keputusan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
E. Kerangka Berpikir
Karakter daya juang masih kurang melekat dalam diri peserta didik,
sehingga penanaman karakter tersebut perlu ditingkatkan. Pendidikan karakter
yang diintegrasikan dalam kurikulum dan diimplementasikan pada sekolah
formal secara khusus pada jenjang SMP, diaplikasikan dalam layanan bimbingan
klasikal kolaboratif dengan guru Bimbingan dan Konseling dan guru mata
pelajaran dengan Pendekatan experiential learning, merupakan sebuah tawaran
untuk meningkatkan pemahaman, penghayatan, tindakan, secara afektif, dan
pengamalan karakter daya juang sebagai peserta didik.
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir Pengimplementasian Nilai Karakter Daya Juang SMPK Santa Maria 2
Malang Tahun Ajaran 2014/2015
Pendidikan karakter perlu
ditingkatkan
Terintegrasi
dengan
pembelajaran di
SMP
Kurikulum
Guru BK tidak
dilibatkan
Kesulitan
Aplikatif
Hasil masih
tidak maksimal
Hambatan
Model Pendidikan Karakter Melaluli
Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif
dengan Pendekatan Experiential learning
Peningkatan Pemahaman, serta
Pengamalan Karakter Daya Juang
sebagai Peserta Didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
F. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori yang telah dipaparkan, maka hipotesis tindakan
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ho: Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif
dengan pendekatan experiential learning secara signifikan tidak efektif
meningkatkan karakter daya juang siswa kelas VIII SMPK Santa Maria 2
Malang Tahun Ajaran 2014/2015.
Hi: Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif
dengan pendekatan experiential learning secara signifikan efektif
meningkatkan karakter daya juang siswa kelas VIII SMPK Santa Maria 2
Malang Tahun Ajaran 2014/2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek
penelitian, teknik pengumpulan data, validitas, reliabilitas, dan uji normalitas, serta
teknik analisis data. Keenam subjudul tersebut merupakan bagian-bagian dari metode
penelitian. Berikut merupakan penjabaran dari masing-masing subbagian.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan
pendekatan pre-experimental one-group pretest-posttest design. Menurut
Sugiyono (2009) hasil penelitian pre-experiment merupakan variabel dependen.
Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak
dipilih secara random. Desain ini merupakan teknik untuk mengetahui efek
sebelum dan sesudah perlakuan. Maka dalam penelitian ini sebelum perlakuan,
subjek penelitian terlebih dahulu diberikan pretest (tes awal), dan diakhir
perlakuan diberi posttest (tes akhir).
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai
efektivitas implementasi pendidikan karakter untuk meningkatkan karakter daya
juang berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan
experiential learning di SMPK Santa Maria 2 Malang pada siswa kelas VIII.
Secara sederhana, desain penelitian yang digunakan dapat digambarkan
dalam tabel 3.1 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Pretest Treatment Posttest
O1 X O2
Keterangan:
O1 : Tes awal (pretest) sebelum perlakuan diberikan
O2 : Tes akhir (posttest) sesudah perlakuan diberikan
X : Treatment/perlakuan
(Treatment yang diberikan dalam penelitian ini adalah
layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan
experiential learning dengan 3 topik yaitu. 1) Percaya Diri,
2) Kerja Keras, dan 3) Kerjasama)
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII SMPK Santa Maria
2 Malang yang diambil secara acak mewakili kelas VIII A sampai VIII F,
sehingga keseluruhan peserta ada 42 orang.
C. Metode dalam Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 3 instrumen yaitu dengan
2 kuesioner dan 1 tes dengan berbagai model seperti penjelasan di bawah ini.
a. Kuesioner validasi efektivitas model (responden siswa)
Validasi efektivitas model dengan responden siswa berbentuk
pernyataan checklist with guttman scale. Sugiyono (2013) menerangkan
bahwa skala pengukuran tipe ini, akan menghasilkan jawaban tegas, yaitu
“ya-tidak”, “benar-salah”, “positif-negatif”, dan lain-lain. Data yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
diperoleh dapat berupa data interval atau rasio. Jadi kalau pada skala
Likert terdapat 3, 4, 5, 6, 7 interval, dari kata “sangat setuju” hingga
“sangat tidak setuju”, maka dalam guttman scale hanya ada dua interval,
yakni setuju dan tidak setuju. Dalam penelitian ini, “ya dan tidak”.
Biasanya, guttman scale digunakan bila ingin mendapatkan jawaban yang
tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan atau ingin diketahui
oleh peneliti. Validasi efektivitas model dengan responden siswa
digunakan untuk melihat efektivitas dari program yang dilaksanakan
berdasarkan penilaian siswa.
b. Kuesioner tilik diri (self assessment)
Kuesioner tilik diri dalam penelitian ini berbentuk pernyataan
checklist dengan menggunakan skala likert. Sugiyono (2013) menjelaskan
bahwa skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Dalam penelitian ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang
selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Jawaban setiap item dalam
kuesioner tilik diri memiliki gradasi dari sangat positif sampai sangat
negatif, yang dapat berupa kata-kata sangat setuju (ss), setuju (s), tidak
setuju (ts), sangat tidak setuju (sts). Kuesioner tilik diri dibagikan kepada
siswa setiap akhir sesi atau topik bahasan. Kuesioner ini digunakan untuk
melihat pengaruh dari model pendidikan karakter berbasis layanan
bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning
terhadap nilai karakter daya juang yang menjadi fokus peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
c. Tes karakter daya juang
Menurut Arikunto (2006) teknik pengumpulan data adalah cara
yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner yang disebarkan
dalam bentuk pilihan ganda dengan alternatif jawaban bergradasi mulai
dari 1–4 dan dari keempat alternatif jawaban tersebut mengandung nilai
kebenaran. Skor 4 diberikan untuk alternatif jawaban yang sungguh
mewakili penerapan nilai karakter daya juang. Sedangkan skor 1 untuk
mewakili alternatif jawaban yang sangat kurang mewakili nilai karakter
daya juang. Instrumen yang berupa kuesioner disusun oleh peneliti sendiri
dengan arahan dosen pembimbimg dalam Tim Penelitian Stranas
(Strategis Nasional).
Menurut Umar (1998), teknik kuesioner merupakan suatu
pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar
pertanyaan/pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan
respon atas daftar pertanyaan tersebut. Dalam penelitian ini kuesioner
memuat pernyataan-pernyataan yang mengungkapkan nilai-nilai karakter
daya juang sebagai peserta didik. Kuesioner yang telah disusun oleh
peneliti ini bersifat tertutup karena alternatif-alternatif jawaban sudah
disediakan, sehingga peserta didik tinggal memilih alternatif jawaban yang
sesuai.
Kuesioner berbentuk soal tes dengan ragam pilihan ganda
diberikan pada awal dan akhir perlakuan. Diberikan sebelum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
perlakuan/pretest dimaksudkan untuk mengetahui gambaran awal tingkat
karakter daya juang siswa. Kuesioner berbentuk soal tes dengan ragam
pilihan ganda yang diberikan pada akhir setelah perlakuan/posttest,
bertujuan untuk mencari data yang diperlukan untuk mengetahui
keefektivitasan layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan
experiential learning untuk meningkatkan karakter daya juang siswa kelas
VIII SMPK Santa Maria 2 Malang. Dalam membuat soal tes peneliti
terlebih dahulu membuat kisi-kisi dengan menentukan aspek-aspek
karakter daya juang dan indikator siswa yang memiliki karakter daya
juang yang divisualisasikan dalam tabel 3.2 berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 3.2
Rekapitulasi Kisi-Kisi dan Nomor Item Tes Tingkat Karakter Daya Juang
No Aspek Indikator Item
1 Memiliki
semangat kerja
keras/pantang
menyerah
a. Menunjukkan kesungguhan dalam
melaksanakan tugas.
b. Tetap bertahan pada tugas yang
diterima walaupun menghadapi
kesulitan.
c. Berusaha mencari pemecahan
terhadap permasalahan.
3, 4,
15, 24
11, 18,
19
2 Berani
mengambil
resiko/tidak
takut gagal
a. Menyelesaikan tugas dalam batas
waktu yang ditargetkan.
b. Menggunakan segala
kemampuan/daya untuk mencapai
sasaran.
c. Berusaha mencari berbagai
alternatif pemecahan ketika
menemui hambatan.
1, 12,
17
6, 8
2, 13,
14
3 Percaya diri a. Yakin akan kemampuannya sendiri
b. Berani tampil dan tidak takut gagal
10, 21
5, 16,
20, 22,
23
4 Motivasi a. Memiliki semangat dan keyakinan
yang tinggi
7, 9, 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
D. Validitas, Reliabilitas, dan Uji Normalitas
1. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti ketepatan
dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes
atau instrumen pengukur dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila
alat yang bersangkutan menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil
ukur yang sesuai dengan maksud pengukuran. Suatu alat ukur yang valid,
tidak sekedar mampu mengungkapkan data yang tepat akan tetapi juga
harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut (Azwar,
2009).
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi.
Validitas isi tidak dapat dinyatakan dengan angka, namun pengesahannya
perlu melalui tahap pengujian terhadap isi alat ukur dengan kesepakatan
penilaian dari penilai yang kompeten/expert judgement (Azwar, 2009). Pada
penelitian ini, instrumen penelitian dikonstruksi berdasarkan aspek-aspek
yang akan diukur dan selanjutnya dikonsultasikan pada beberapa ahli dalam
bidangnya. Ahli-ahli tersebut antara lain: Tim Dosen Penelitian Strategi
Nasional dan Dosen Pembimbing.
2. Reliabilitas
Reliabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil pengukuran
(Azwar, 2007). Pengukuran yang mempunyai reliabilitas tinggi yaitu yang
mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya, disebut sebagai reliabel
(Azwar, 2007). Sukardi (2003) mengatakan bahwa pengukuran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
menggunakan instrumen peneliti dikatakan mempunyai nilai reliabilitas
yang tinggi, apabila alat ukur yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten
dalam mengukur apa yang hendak diukur.
Perhitungan indeks reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan
penekanan koefisien Alpha Cronbach (). Adapun rumus koefisien
reliabilitas Alpha Cronbach () adalah sebagai berikut:
α = 2[1- ]
Keterangan rumus :
S12 dan S2
2 : varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2
Sx2 : varians skor skala
Hasil perhitungan indeks reliabilitas dikonsultasikan dengan
kriteria Guilford (Masidjo,1995). Kriteria Guilford dapat dilihat pada
Tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.3
Kriteria Guilford
No Koefisien Korelasi Kualifikasi
1 0,91-1,00 Sangat tinggi
2 0,71-0,90 Tinggi
3 0,41-0,70 Cukup
4 0,21-0,40 Rendah
5 Negatif-0,20 Sangat Rendah
Melalui kriteria tersebut, hasil reliabilitas Kuesioner Karakter Daya
Juang tersaji dalam tabel 3.4 berikut.
2S
2S + 2S
x
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 3.4
Reliabilitas Item
Cronbach's Alpha N of Items
.505 25
Dari hasil empirik yang diberikan kepada siswa-siswi kelas VIII
SMPK Santa Maria 2 Malang Tahun Ajaran 2014/2015 dengan jumlah
subjek (N) 42 siswa diperoleh perhitungan koefisien reliabilitas Alpha
Cronbach senilai 0.505. Berdasarkan peninjauan terhadap hasil
perhitungan koefisien reliabilitas pada kriteria Guilford, dapat disimpulkan
bahwa koefisien reliabilitas instrumen masuk dalam kriteria cukup.
3. Uji Normalitas
Menurut Nurgiyantoro dkk (2009) uji normalitas adalah salah satu
bagian dari uji prasyarat analisis data, artinya sebelum melakukan analisis
data yang sesungguhnya, data penelitian tersebut harus diuji kenormalan
distribusinya. Adapun tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui
apakah data dalam variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal.
Kriteria keputusan dalam uji normalitas pada SPSS adalah jika
nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi
normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka data
tersebut tidak normal. Setelah dilakukan uji normalitas menurut
Kolmogorov-Smirnov data yang diperoleh peneliti teruji berdistribusi
normal. Hasil uji normalitas divisualisasikan dalam tabel 3.5 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 3.5
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 42
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 5.98319651
Most Extreme Differences Absolute .130
Positive .091
Negative -.130
Kolmogorov-Smirnov Z .650
Asymp. Sig. (2-tailed) .792
a. Test distribution is Normal.
Pada tabel di atas adalah merupakan hasil uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai signifikansi 0,792>0,05 dengan
demikian sampel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi
normal.
E. Teknik Analisis Data
Sugiyono (2010) mengatakan bahwa analisis data merupakan kegiatan
mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi
data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap
variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan
masalah, yaitu diantaranya tersaji di dalam penjelasan di bawah ini.
Teknik analisis data dalam penelitian ini, untuk menggambarkan
karakter daya juang siswa kelas VIII SMPK Santa Maria 2 Malang sebelum
dan sesudah mendapatkan layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
pendekatan experiential learning Tahun Ajaran 2014/2015, menggunakan
kategorisasi berdasarkan model distribusi normal.
1. Guna melihat efektivitas hasil implementasi pendidikan karakter daya
juang berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan
experiential learning, maka dilakukan perbandingan dengan menghitung
skor rata-rata pretest dan posttest. Perbandingan ini dilakukan untuk
melihat selisih antara keduanya. Kekuatan hasil perlakuan dengan
menghitung selisih dari hasil rata-rata pretest-posttest, hasil tersebut dapat
dilihat dengan formula sebagai berikut.
(O2-O1)
Keterangan:
O2 : Rata-rata nilai dari posttest
O1 : Rata-rata nilai dari pretest
Kemudian dilakukan kategorisasi untuk menempatkan individu ke dalam
kelompok-kelompok terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum
berdasarkan atribut yang diukur (Azwar, 2014). Kontinum jenjang pada
penelitian ini adalah sangat rendah sampai dengan sangat tinggi.
Kategorisasi ditentukan berdasarkan formula yang digambarkan pada tabel
3.6 berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 3.6
Norma Kategorisasi Tingkat Karakter Daya Juang
Keterangan:
Skor maksimum teoritik : Skor tertinggi yang diperoleh subjek penelitian
berdasarkan perhitungan skala.
Skor minimum teoritik : Skor terendah yang diperoleh subjek peneliti
menurut perhitungan skala.
Standar deviasi (σ/sd) : Luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6 satuan
deviasi sebaran
μ (mean teoritik) : Rata-rata teoritik skor maksimum dan minimum
Kategori di atas diterapkan sebagai patokan dalam pengelompokan
tinggi rendah tingkat karakter daya juang dengan jumlah item 25 diperoleh
unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut.
Tingkat Karakter Daya Juang
Skor maksimum teoritik : 25 x 4 = 100
Skor minimum teoritik : 25 x 1 = 25
Standar deviasi : (100 - 25) : 6 = 12
Mean teoritik : (100 + 25) : 2 = 62
Norma/Kriteria Skor Kategori
+1,5σ < μ Sangat Tinggi
+0,6σ < μ ≤ +1,5σ Tinggi
-0,6σ < μ ≤ 0,6σ Sedang
-1,5σ < μ ≤ -0,6σ Rendah
μ ≤ -1,5σ Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Hasil perhitungan analisis data skor subjek disajikan dalam norma
kategorisasi tingkat karakter daya juang siswa-siswi kelas VIII SMPK Santa
Maria 2 Malang Tahun Ajaran 2014/2015 dapat dilihat pada tabel 3.7 sebagai
berikut.
Tabel 3.7
Hasil Perhitungan Norma Kategorisasi Tingkat Karakter Daya Juang
Siswa-Siswi Kelas VIII SMPK Santa Maria 2 Malang Tahun Ajaran 2014/2015
Norma/Kriteria Skor Rentang Skor Kategori
+1,5σ < μ > 84 Sangat Tinggi
+0,6σ < μ ≤ +1,5σ 70 – 84 Tinggi
-0,6σ < μ ≤ 0,6σ 59 – 69 Sedang
-1,5σ < μ ≤ -0,6σ 40 - 55 Rendah
μ ≤ -1,5σ < 40 Sangat Rendah
2. Kemudian untuk menjawab rumusan masalah yang kedua, peneliti
menggunakan uji t berpasangan, tes ini dilakukan untuk mengetes dua
kelompok yang dependen atau satu kelompok yang dites dua kali
(Sugoyono, 2013) yaitu pada pretest-posttest dengan rumus sebagai
berikut.
Keterangan:
: Rata-rata sampel 1 (pretest) : Varians sampel 1 (pretest)
: Rata-rata sampel 2 (posttest) : Varians sampel 2 (posttest)
: Simpangan baku sampel 1 (pretest)
: Simpangan baku sampel 2 (posttest)
r : Korelasi antara data dua kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Uji t paired sample test dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16.0.
dimana data sudah diuji kenormalitasannya, sehingga dapat dianalisis dengan
menggunakan uji t paired sample test.
3. Untuk menjawab rumusan masalah yang ketiga, kategori di atas kemudian
diterapkan sebagai patokan dalam mengelompokkan tinggi rendahnya tingkat
karakter daya juang berdasarkan skala tilik diri yang sudah disediakan
berjumlah 15 item, sehingga diperoleh unsur penghitungan capaian skor
subjek, yaitu:
x maksimum teoritik : 15x4 = 60
x minimum teoritik : 15x1 = 15
sb (simpangan baku) : (60-15):6= 7,5
mean teoritik : (60+15):2= 37,5
Hasil penghitungan analisis skor dari kuesioner tilik diri disajikan
dalam norma kategorisasi tingkat karakter daya juang siswa kelas VIII
SMPK Santa Maria 2 Malang tahun ajaran 2014/2015 dapat dilihat pada
Tabel 3.8 di bawah ini.
Tabel 3.8
Tabel Norma Kategorisasi Self-Assessment
Kriteria Skor Rentang Skor Kategorisasi
item< + ,5 sb > 50 Sangat Tinggi
42−49 Tinggi
- 35−41 Sedang
- 1,5 sb - 0,5 sb 27−34 Rendah
- < 26 Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
4. Kemudian untuk menjawab rumusan masalah yang keempat, peneliti
menggunakan deskripsi dengan persentase. Hal ini dilakukan karena terdapat
tiga alternatif jawaban yang disajikan dalam kuesioner validasi implementasi
pendidikan karakter daya juang, alternatif jawaban yang disedikan meliputi
ya, tidak, dan tidak tahu sesuai dengan penilaian siswa dengan rumus sebagai
berikut.
Pem=
Keterangan:
Pem : Persentase efektivitas model implementasi pendidikan
karakter daya juang berbasis layanan bimbingan klasikal
kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.
∑f :Jumlah jawaban “ya” tiap item.
N :Jumlah responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Penyajian
hasil penelitian berdasarkan pada urutan rumusan masalah yaitu (1) Apakah
terdapat peningkatan nilai karakter daya juang sebagai hasil implementasi
penanaman pendidikan karakter daya juang melalui layanan bimbingan klasikal
dengan pendekatan experiential learning? (2) Apakah terdapat peningkatan secara
signifikan hasil implementasi pendidikan karakter daya juang berbasis layanan
bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning? (3)
Seberapa efektif hasil pendidikan karakter daya juang yang diberikan pada siswa
kelas VIII SMPK Santa Maria 2 Malang melalui layanan bimbingan klasikal
kolaboratif dengan pendekatan experiential learning? (4) Seberapa efektif
implementasi pendidikan karakter melalui layanan bimbingan klasikal kolaboratif
dengan pendekatan experiential learning berdasarkan penilaian siswa? Penyajian
hasil penelitian langsung disertai dengan pembahasan.
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Tingkat Karakter Daya Juang Siswa-Siswi Kelas VIII
SMPK Santa Maria 2 Malang Sebelum dan Sesudah Mendapatkan
Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan
Pendekatan Experiential Learning Tahun Ajaran 2014/2015
Berdasarkan perolehan data penelitian yang dikumpulkan dengan
menggunakan kuesioner karakter daya juang, untuk mengetahui gambaran
tingkat karakter daya juang siswa-siswi kelas VIII SMPK Santa Maria 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Malang sebelum dilakukan dan sesudah dilakukan implementasi,
maka peneliti melakukan perbandingan dengan menghitung skor rata-rata
pretest dan posttest. Perbandingan tersebut diperoleh dari rumus O2-O1,
sehingga diperoleh hasil seperti tabel 4.1 di bawah ini.
Tabel 4.1
Selisih Rata-rata Pretest-Posttest Implementasi Pendidikan Karakter Daya Juang
O2 O1 Selisih
73,950 72,047 1,903
Sehingga dengan melihat tabel di atas peneliti bisa mengetahui bahwa
implementasi pendidikan karakter daya juang berbasis layanan bimbingan klasikal
kolaboratif dengan pendekatan experiential learning ini efektif, karena dari data
yang diperoleh menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil antara pretest dan
posttest dengan selisih 1,903.
Kemudian peneliti juga menganalisis data dengan teknik kategorisasi
model distribusi normal. Gambaran tingkat karakter daya juang siswa-siswi kelas
VIII SMPK Santa Maria 2 Malang Tahun Ajaran 2014/2015 divisualisasikan
dalam tabel 4.2 dan grafik 4.1 sebagai berikut.
Tabel 4.2
Kategorisasi Tingkat Karakter Daya Juang Siswa-Siswi Kelas VIII SMPK Santa Maria 2
Malang Tahun Ajaran 2014-2015 Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Pendidikan Karakter
Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan Experiential
Learning
Rentang Skor Kategori
Pretest
Posttest
F % F %
> 84 Sangat Tinggi 1 2,4 3 7,1
70 – 84 Tinggi 31 73,8 31 73,8
59 – 69 Sedang 10 23,8 7 16,7
40 – 55 Rendah 0 0 1 2,4
< 40 Sangat Rendah 0
0
0
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Data pada tabel di atas divisualisasikan dalam bentuk Grafik 4.2 sebagai
berikut.
Grafik 4.1. Tingkat Karakter Daya Juang Siswa Kelas VIII SMPK Santa Maria 2 Malang
Tahun Ajaran 2014/2015
Tingkat karakter daya juang pada siswa kelas VIII SMPK Santa Maria 2
Malang tahun ajaran 2014/2015 sebelum (pretest) mendapatkan pendidikan
karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan
experiential learning menunjukkan bahwa:
a. Ada 1 (2,4%) siswa kelas VIII SMPK Santa Maria 2 Malang yang memiliki
karakter daya juang pada kategorisasi sangat tinggi.
b. Ada 31 (73,8%) siswa kelas VIII SMPK Santa Maria 2 Malang yang
memiliki karakter daya juang pada kategorisasi tinggi.
c. Ada 10 (23,8%) siswa kelas VIII SMPK Santa Maria 2 Malang yang
memiliki karakter daya juang pada kategorisasi sedang.
d. Tidak ada (0%) siswa kelas VIII SMPK Santa Maria 2 Malang yang memiliki
karakter daya juang pada kategorisasi rendah maupun sangat rendah.
0
5
10
15
20
25
30
35
SangatTinggi
Tinggi Sedang Rendah SangatRendah
> 84 70 – 84 59 – 69 40 – 55 < 40
Kategori pretest
Kategori posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tingkat karakter daya juang pada siswa kelas VIII SMPK Santa Maria 2
Malang tahun ajaran 2014/2015 sebelum (posttest) mendapatkan pendidikan
karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan
experiential learning menunjukkan bahwa:
a. Ada 3 (7,1%) siswa kelas VIII SMPK Santa Maria 2 Malang yang memiliki
karakter daya juang pada kategorisasi sangat tinggi.
b. Ada 31 (73,8%) siswa kelas VIII SMPK Santa Maria 2 Malang yang
memiliki karakter daya juang pada kategorisasi tinggi.
c. Ada 7 (16,7%) siswa kelas VIII SMPK Santa Maria 2 Malang yang memiliki
karakter daya juang pada kategorisasi sedang.
d. Ada 1 (2,4%) siswa kelas VIII SMPK Santa Maria 2 Malang yang memiliki
karakter daya juang pada kategorisasi rendah.
e. Tidak ada (0%) siswa kelas VIII SMPK Santa Maria 2 Malang yang memiliki
karakter daya juang pada kategorisasi sangat rendah.
2. Signifikansi Hasil Implementasi Pendidikan Karakter Daya Juang
Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan
Experiential Learning
Setelah siswa mengikuti serangkaian kegiatan implementasi dari awal
hingga akhir pertemuan, peneliti memperoleh hasil implementasi yang
hasilnya signifikan atau bisa dikatakan bahwa ada peningkatan antara
sebelum diberikan implementasi dan sesudah diberikannya implementasi.
Hasil tersebut dapat dilihat dalam tabel 4.3 dibawah ini.
Tabel 4.3
Uji T Berpasangan Pretest-Posttest Implementasi Pendidikan Karakter Daya Juang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Paired Samples Test
Paired Differences
T Df Sig. (2-tailed)
Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 PRETEST – POSTTEST
-3.44000 6.00750 1.20150 -5.91977 -.96023 -2.863 24 .009
Pada tabel Paired Samples Statistic di atas menunjukkan bahwa jika
ditinjau dari rata-rata skor karakter daya juang sebelum dan sesudah diberikan
pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikan dengan pendekatan
experiential learning terjadi peningkatan senilai 3.44000.
Berdasarkan tabel data Paired Samples Test di atas tampak nilai Sig,
(2-tailed) (0.009) < (0,05) dan nilai t hutung (-2.863) > t tabel (24;0.05)
adalah 0.425 , maka Ho ditolak, jadi secara statistik pendidikan karakter
berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan Experiential
learning untuk meningkatkan karakter daya juang siswa-siswi kelas VIII
SMPK Santa Maria 2 Malang sebelum dan sesudah tretment signifikan,
artinya efektif untuk meningkatkan karakter daya juang siswa-siswi kelas
VIII SMPK Santa Maria 2 Malang Tahun Ajaran 2014/2015.
3. Peningkatan Skor Karakter Daya Juang Tiap Sesi Implementasi
Penanaman Pendidikan Karakter Daya Juang melalui Layanan
Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning.
Peningkatan nilai karakter daya juang pada implementasi ini dapat
diperoleh dari hasil self assessment scale yang telah diberikan kepada subjek
penelitian. Self assesment scale ini terdiri dari 15 nomor di setiap kategorinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
(percaya diri, kerja keras, dan kerja sama). Hasil kategorisasi yang didapat
oleh peneliti dari siswa-siswi SMPK Santa Maria 2 Malang Tahun Ajaran
2014/2015 dapat dilihat melalui tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4
Kategorisasi Self Assessment Siswa Kelas VIII SMPK Santa Maria 2 Malang Tahun Ajaran
2014/2015
Rentang Skor
Kategorisasi
SESI
1 2 3
F % F % F %
≥50 Sangat Tinggi 2 4,76 9 21,42 9 21,42
42-49 Tinggi 31 73,80 26 61,90 28 66,70
35-41 Sedang 9 21,42 6 14,30 5 11,90
27-34 Rendah 0 0 1 2,40 0 0
≤26 Sangat Rendah 0 0 0 0 0 0
Data pengkategorisasian di atas dapat divisualisasikan dalam bentuk grafik
4.2, maka akan terlihat seberti di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Grafik 4.2.Gambaran Peningkatan Karakter Siswa pada Setiap Sesi
4. Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Daya Juang Berbasis
Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan
Experiential Learning Menurut Penilaian Siswa-Siswi Kelas VIII SMPK
Santa Maria 2 Malang Tahun Ajaran 2014/2015
Siswa yang mengikuti serangkaian kegiatan diberikan kesempatan
untuk memberikan penilaian terkait dengan efektivitas model pendidikan
karakter daya juang yang diimplementasikan pada akhir pertemuan. Terdapat
30 butir pernyataan yang tersedia dan siswa diminta untuk mencentang kolom
ya (artinya setuju dengan pernyataan tersebut) atau mencentang kolom tidak
(artinya tidak setuju dengan pernyataan tersebut) atau kolom tidak tahu
(artinya tidak dapat memberikan pendapat atas nilai pada efektivitas yang
tertuang dalam pernyataan tersebut). Penilaian siswa disajikan dalam bentuk
persentasi (%) di setiap itemnya dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.4
berikut.
0
10
20
30
40
50
60
70
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41
sesi 1
sesi 2
sesi 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 4.5
Penilaian Siswa terhadap Efektivitas Model
No Dalam kegiatan bimbingan karakter ini, saya
mengalami/memperoleh/merasa:
Ya %
1 Semangat untuk mengikuti kegiatan 33 78%
2 Keberanian untuk tampil/lakukan sesuatu 30 71%
3 Gembira/senang dalam melaksanakan kegiatan 33 78%
4 Berani berpendapat 32 76%
5 Lebih kreatif 33 78%
6 Berani mencoba melakukan sesuatu 40 95%
7 Takut salah dalam melakukan permainan 8 19%
8 Malu dalam permainan kelompok 7 16%
9 Dihargai oleh teman-teman 30 71%
10 Tertarik untuk mengikuti semua kegiatan 32 76%
11 Kemudahan bagi siswa dalam mengikuti kegiatan 26 61%
12 Manfaat bagi perbaikan perilaku 36 85%
13 Kemudahan bagi siswa dalam menangkap materi 34 80%
14 Keinginan untuk menolong orang lain 38 90%
15 Puas terhadap bimbingan yang diberikan 33 78%
16 Tertantang untuk mencoba 31 73%
17 Capek/lelah/bosan dalam mengikuti semua kegiatan 12 28%
18 Berkesan terhadap kegiatan yang diikuti 36 85%
19 Terdorong untuk terlibat aktif 36 85%
20 Berani bertanggung jawab 37 88%
21 Menghargai teman 41 97%
22 Kesediaan bekerjasama/kekompakan tim 37 88%
23 Mempererat rasa persaudaraan/persahabatan 37 88%
24 Ketaatan terhadap norma/peraturan/petunjuk 36 85%
25 Memotivasi siswa untuk berusaha/daya juang 39 92%
26 Membangun kepedulian/kesetiakawanan 37 88%
27 Peningkatan keingintahuan siswa 33 78%
28 Peningkatan keingintahuan kesadaran siswa memperbaiki
diri 37 88%
29 Mendorong siswa lebih disiplin 24 57%
30 Membuat hubungan guru-siswa akrab/hangat/dekat 28 66%
Mencermati tabel di atas terlihat bahwa sebagian besar siswa yang
ikut serta dalam implementasi model pendidikan karakter daya juang berbasis
layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential
learning menilai bahwa model ini sangat efektif, karena pada 18 item yang
positif para siswa memperoleh hasil persentase yang tinggi. Artinya model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
implementasi pendidikan karakter ini sangat efektif untuk meningkatkan
karakter siswa.
B. Pembahasan
1. Gambaran Tingkat Karakter Daya Juang Siswa-Siswi Kelas VIII
SMPK Santa Maria 2 Malang Sebelum dan Sesudah Mendapatkan
Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan
Pendekatan Experiential Learning Tahun Ajaran 2014/2015
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tingkat
karakter daya juang siswa kelas VIII SMPK Santa Maria 2 Malang tahun
ajaran 2014/2015 meningkat antara sebelum (pretest) dan sesudah
(posttest) mendapatkan implementasi layanan bimbingan klasikal
kolaboratif dengan pendekatan experiential learning tahun ajaran
2014/2015. Sebagian besar siswa-siswi kelas VIII SMPK Santa Maria 2
Malang sudah memiliki karakter daya juang dengan kategorisasi sangat
tinggi, tinggi, dan sedang. Hal ini terjadi karena memang siswa-siswi
SMPK Santa Maria 2 Malang telah memiliki karakter daya juang yang
tentunya sudah terbentuk dari faktor internal maupun eksternal dalam diri
pribadi siswa-siswi tersebut. Walaupun ada satu siswa yang memiliki
karakter daya juang pada kategorisasi rendah, tetapi secara keseluruhan
atau umum tingkat karakter daya juang siswa-siswi di SMPK Santa Maria
2 Malang tahun ajaran 2014/2015 bisa dikatakan baik.
Berdasarkan tujuan penelitian berkaitan dengan efektivitas
implementasi nilai karakter daya juang melalui layanan bimbingan klasikal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
kolaboratif dengan pendekatan experiential learning dapat dikatakan
bahwa implementasi pendidikan karakter daya juang di SMPK Santa
Maria 2 Malang secara keseluruhan cukup baik. Hal tersebut terbukti
dengan adanya instrumen penelitian (pretest-posttest) yang menunjukkan
bahwa ada peningkatan nilai karakter daya juang pada siswa-siswi setelah
mengikuti keseluruhan program yang telah dipersiapkan peneliti untuk
mengetahui seberapa besar peningkatan nilai karakter daya juang tersebut.
Hal ini sejalan dengan pendapat Stoltz (2000) yang berkaitan denga upaya-
upaya dalam meningkatkan daya juang dengan prinsip LEAD yaitu, Listen
adalah bagaimana siswa bisa mendengarkan dan merespon dengan baik
mengenai kesulitan yang ada, Explore adalah bagaimana siswa bisa
menjajaki atas sesuatu yang dialaminya, Analyze adalah bagaimana siswa
bisa menganalisis atas pencapaian yang sudah didapatkan, dan Do adalah
bagaimana siswa bia bertindak setelah bisa mendapatkan sesuatu yang
berarti dalam dirinya.
Upaya-upaya tersebut sangat nampak sekali ketika implementasi
pendidikan karakter dilakukan dan keempat upaya tersebut saling
berkaitan satu dengan yang lainnya. Sehingga dengan demikian dapat
dikatakan pula bahwa efektivitas implementasi nilai karakter daya juang
model ini secara efektif dapat meningkatkan nilai karakter daya juang pada
diri siswa yang bisa diterapkan di lingkungan sekolah maupun dalam
kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
2. Signifikansi Implementasi Pendidikan Karakter Daya Juang Melalui
Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan
Experiential Learning
Proses implementasi pendidikan karakter daya juang yang telah
diberikan ini menunjukkan bahwa ada perbedaan antara sebelum dan
sesudah diberikannya implementasi. Perbedaan tersebut adalah hasil yang
meningkat dari pretest ke posttest, sehingga implementasi ini
menunjukkan hasil yang signifikan dalam meningkatkan nilai karakter
daya juang pada diri siswa kelas VIII SMPK Santa Maria 2 Malang Tahun
Ajaran 2014/2015.
3. Peningkatan Skor Karakter Daya Juang Setiap Sesi Implementasi
Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential
Learning.
Berdasarkan data yang telah diperoleh oleh peneliti melalui self
assesment nilai karakter daya juang (percaya diri, kerja keras, dan kerja
sama/sesi 1, 2, 3), ditemukan peningkatan yang baik dari sesi pertama
hingga sesi ketiga dalam implementasi pendidikan karakter. Pada sesi
pertama ada 9 0rang (21,42%) siswa yang termasuk dalam kategorisasi
sedang. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor yang setidaknya
sebagian siswa sudah memiliki karakter daya juang namun mungkin belum
dikembangkan.
Selanjutnya di akhir sesi yang kedua peneliti juga menghimpun
data pemahaman siswa melalui self assessment scale. Ternyata ada 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
siswa (61,90%) yang masuk dalam kategorisasi tinggi, dan hanya ada 1
siswa (2,40%) yang termasuk dalam kategorisasi rendah. Dari kedua hasil
yang diperoleh oleh peneliti bisa dikatakan bahwa siswa sudah mempunyai
jiwa kerja keras yang sangat baik, hal tersebut juga diperkuat dengan
adanya siswa sebanyak 9 orang (21,42%) yang masuk dalam kategorisasi
sangat tinggi, kemudian untuk selebihnya siswa sebanyak 6 orang
(14,30%) masuk dalam kategorisasi sedang.
Kemudian untuk sesi yang ketiga, peneliti juga menemukan siswa
sebanyak 28 orang (66,70%) masuk dalam kategorisasi tinggi, 9 siswa
(21,42%) masuk dalam kategorisasi sangat tinggi, 5 siswa (11,90%) masuk
dalam kategorisasi sedang, dan sama sekali tidak ada siswa yang masuk
dalam kategorisasi rendah. Dari hasil yang diperoleh peneliti terkait
dengan diberikannya tiga topik implementasi tersebut ada beberapa siswa
yang masuk dalam kategorisasi rendah, mungkin hal itu dikarenakan ada
pengaruh baik dalam diri siswa ataupun dari luar diri siswa.
Berdasarkan peningkatan self assessment scale dari model
implementasi ini secara tidak langsung dapat menjawab bahwa
implementasi ini dapat meningkatkan karakter daya juang siswa di SMPK
Santa Maria 2 Malang, hal itu terbukti karena selalu ada peningkatan yang
terjadi disetiap sesinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
4. Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Daya Juang Berbasis
Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan
Experiential Learning Menurut Penilaian Siswa-Siswi Kelas VIII
SMPK Santa Maria 2 Malang Tahun Ajaran 2014/2015.
Proses implementasi layanan bimbingan klasikal kolaboratif
dengan pendekatan experiential learning juga mendapat penilaian
langsung dari siswa. Siswa memberikan penilaian dan penilaian tersebut
dapat dikatakan cukup tinggi. Sebagian besar siswa merasa puas dan
senang mengikuti serangkaian kegiatan yang telah diberikan peneliti
kepada mereka. Melalui proses ini, siswa menjadi lebih menyadari betapa
pentingnya bisa menumbuhkan dan membangkitkan daya juang pada diri
pribadi mereka. Dengan demikian model ini juga diyakini bisa diterima
oleh mereka.
Kesadaran siswa dalam menumbuh karakter daya juang ini
mempermudah mereka untuk bisa menerima model pendidikan karakter
ini, mereka bisa dengan mudah mengembangkan berbagai cara guna
untuk bisa mengembangkan dan menumbuhkan karakter daya juang
dalam, diri mereka. Sesuai dengan pengamatan peneliti ketika
mengimplementasikan model ini, para siswa terlihat lebih kreatif dan
inovatif serta lebih berani dalam mengambil sebuah keputusan sebelum
mereka bertindak. Namun ketika kegiatan sudah berakhir masih ada
beberapa siswa yang memilih item negatif namun persentasenya hanya
sedikit jika dibandingkan dengan nomor item positif yang lain. Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
kaitannya dengan validasi yang dinilai oleh siswa terdapat tiga nomor item
negatif (7, 8, 17) di mana dapat diartikan bahwa nomor item negatif ini
semakin rendah nilainya maka semakin baik, tetapi jika semakin tinggi
nilainya maka justru semakin buruk. Namun jika dicermati sesuai dengan
hasil penemuan peneliti dalam hal ini, memang ada sebagian yang memilih
item negatif ini dengan skor yang tinggi, tetapi persentasenya sedikit. Hal
ini dikarenakan mereka kurang memiliki rasa antusias, merasa bahwa
kegiatannya membosankan, keadaan fisik yang lelah, dan masih kurang
percaya diri untuk bisa tampil di depan umum ketika melakukan kegiatan
tersebut.
Berdasarkan penilaian siswa yang sudah didapat peneliti, model
pembelajaran pendidikan karakter ini sangat efektif diterapkan bagi siswa.
Dari apa yang sudah dinilai siswa terlihat bahwa mereka sangat menikmati
proses kegiatan yang ada hal tersebut ditandai dengan persentase yang
tinggi pada nomor item yang tersaji (1, 3, 4, 5, 6, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 18,
19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, dan 30).
Sehingga dari hasil yang telah diperoleh oleh peneliti , dapat
dikatan bahwa proses pembelajaran ini sangat dinikmati oleh siswa. Hal
ini sejalan dengan pendapat Nasution (2005) yang mengemukakan tujuan
experiential learning lebih bermakna ketika pembelajaran dapat
mempengaruhi siswa, mengubah siswa, dan tentu memperluas
keterampilan pada diri siswa. Pendekatan experiential learning ini jiga
memiliki keunggulan tersendiri yaitu bisa memotivasi diri siswa, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
siswa lebih bisa meningkatkan daya juang yang ada dalam dirinya. Hal ini
tentunya didukung dengan materi yang ada di dalam serangkaian kegiatan.
Artinya jika materi yang disajikan kepada siswa ini bisa dengan mudah
diterima dan dinikmati oleh para siswa, maka pasti para siswa yang
mengikuti kegiatan tersebut akan merasa antusias dan sungguh-sungguh
menikmati proses yang berlangsung. Dengan demikian tentunya peneliti
harus dapat menyajikan materi yang menarik, kegiatan yang menarik,
dinamika yang menarik dan tentunya cara penyampaian yang bisa dengan
mudah diterima oleh para siswa, sehingga dengan demikian para siswa
akan lebih mudah menjalin komunikasi antara yang satu dengan yang lain,
entah itu dengan teman sebayanya ataupun dengan Guru yang ada di
sekolah tersebut.
Maka dengan melihat penilaian siswa yang sudah didapat oleh
peneliti mengenai efektivitas pendidikan karakter daya juang berbasis
layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential
learning di SMPK Santa Maria 2 Malang Tahun Ajaran 2014/2015, dapat
dikatakan bahwa model pembelajaran pendidikan karakter ini sangat
efektif dan sangat bermanfaat. Artinya bahwa proses pembelajaran
pendidikan karakter ini dengan mudah bisa diterima oleh para siswa,
sehingga dapat meningkatkan karakter daya juang pada diri siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini dipaparkan kesimpulan, keterbatasan, dan saran terhadap
hasil penelitian.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini
dapat disimpulkan menjadi empat hal yaitu:
1. Sebagian besar siswa kelas VIII SMPK Santa Maria 2 Malang Tahun
Ajaran 2014/2015 memiliki karakter daya juang pada kategori sangat
baik. Artinya siswa sudah memiliki karakter daya juang yang baik, selain
itu dalam penelitian ini terdapat pula siswa yang masih memiliki karakter
daya juang dalam kategori sedang, dengan demikian untuk para siswa
yang masih dalam kategori sedang ini masih bisa atau masih memiliki
peluang untuk memperbaiki dirinya supaya bisa lebih meningkatkan
karakter daya juang yang ada dalam dirinya.
2. Implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal
kolaboratif dengan pendekatan experiential learning secara signifikan
meningkatkan karakter daya juang siswa kelas VIII SMPK Santa Maria 2
Malang Tahun Ajaran 2014/2015.
3. Implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal
kolaboratif dengan pendekatan experiential learning dapat meningkatkan
karakter daya juang siswa kelas VIII SMPK Santa Maria 2 Malang
Tahun Ajaran 2014/2015 pada setiap sesi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
4. Program layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan
experiential learning secara efektif bisa diterapkan pada pembelajaran
siswa. Artinya siswa bisa dengan mudah memahami akan makna yang
terkandung dalam pembelajaran yang diberikan, dan hal tersebut
ditanggapi, diterima, dan direspon dengan cukup baik oleh para siswa
SMPK Santa Maria 2 Malang.
B. Keterbatasan Penelitian
Pelaksanaan penelitian pendidikan karakter berbasis layanan
bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk
meningkatkan nilai karakter daya juang siswa kelas VIII SMPK Santa Maria
2 Malang Tahun Ajaran 2014/205 telah dirancang secara konseptual,
sistematik, dan prosedural bersama tim Stranas untuk mencapai tujuan yang
optimal. Akan tetapi, dalam penelitian ini masih terdapat kekurangan dan
perlu diadakan perbaikan serta pembenahan oleh peneliti selanjutnya. Yang
menjadi catatan evaluasi bagi peneliti meliputi:
1. Instrumen Penelitian
Alat instrumen yang digunakan dalam penelitian ini belum dilakukan uji
coba terlebih dahulu, sebelum digunakan sebagai alat untuk memperoleh
data. Sehingga reliabilitas yang diperoleh termasuk dalam kategori
cukup. Hal ini dikarenakan alat instrumen penelitian beberapa item
kurang mewakili nilai-nilai karakter daya juang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang relatif singkat dalam memberikan bimbingan
yakni dua hari dengan tiga topik kemungkinan hanya memberikan
pemahaman bagi siswa dalam arti baru sampai dalam tataran kognisi dan
afeksi. Hal ini belum dapat dipastikan untuk menjadi karakter siswa dan
bisa diinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari.
C. Saran
Beberapa saran yang dapat peneliti paparkan guna lebih
mengoptimalkan dan mengembangkan keefektivitasan layanan bimbingan
untuk meningkatkan pendidikan karakter sehingga dapat membantu peserta
didik untuk menginternalisasikan dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
1. Bagi Kepala Sekolah
Program pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal
dengan pendekatan experiential learning efektif untuk meningkatkan
karakter daya juang siswa, maka hal itu juga dimungkinkan dapat
digunakan untuk meningkatkan karakter-karakter yang lain sesuai
kebutuhan siswa. Oleh karena itu kepala sekolah perlu memberikan
perhatian khusus dan menggunakan pendekatan ini untuk membentuk
karakter siswa secara komprehensif dengan memberdayakan guru
bimbingan dan konseling berkolaborasi dengan guru-guru mata
pelajaran, serta memberikan kebijakan untuk mendukung program-
program yang dilaksanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
2. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling
Pembimbing yang memiliki kompeten untuk mengetahui
kebutuhan-kebutuhan peserta didik melalui need assesment akan
membantu dalam memberikan layanan bimbingan dengan topik layanan
yang sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang akan diberi layanan.
Penelitian ini diberikan kepada siswa kelas VIII SMPK Santa Maria 2
Malang Tahun Ajaran 2014/2015. Maka bagi guru bimbingan dan
konseling dapat menggunakan pendidikan karakter berbasis layanan
bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.
3. Bagi Guru Mata Pelajaran
Guru mata pelajaran diharapkan untuk ikut berpartisipasi dalam
penerapana pendidikan karakter. Guru mata pelajaran dapat memulainya
dengan membentuk kerjasama dengan guru bimbingan dan konseling
yang ada di sekolah. Harapannya para guru mata pelajaran serta guru
bimbingan dan konseling dapat membentuk tim yang solid dan kompak.
Sehingga dengan keadaan seperti itu, bisa secara bersama-sama
membentuk dan membangun karakter siswa dengan lebih baik lagi.
4. Bagi Siswa
Siswa diharapkan mampu untuk menikmati proses pembelajaran
dan menciptakan kenyamanan ketika mengikuti proses pembelajaran.
Sehingga akan semakin banyak sumber informasi dan pengetahuan yang
dapat diperoleh siswa, selain itu siswa juga diharapkan untuk dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
menerapkan nilai-nilai karater dalam diri pribadi maupun dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Bagi Para Peneliti Lain
Dalam penelitian ini peneliti belum melakukan uji coba instrumen
yang digunakan untuk penelitian, sehingga belum pasti apakah setiap
item sudah mewakili karakter daya juang siswa. Oleh karena itu, bagi
para peneliti selanjutnya dapat melakukan uji coba alat instrumen yang
akan digunakan dalam penelitian. Selain itu juga perlu diperhitungkan
waktu pelaksanaan program sehingga dapat sungguh-sungguh efektif
dalam meningkatkan karakter siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Saifudin. 2009. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Offset.
Barus, Gendon. 2015. Menakar Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi di SMP.
Jurnal Cakrawala Pendidikan, Th XXXIV, No.2 Juni 2015.
Barus, Gendon., Hastuti, M.M., Sinaga, J.D. 2015. Penelitian Strategi Nasional
Pengembangan Manusia dan Daya Saing Bangsa. Pengembangan Model
Pendidikan Karakter di SMP Berbasis Layanan Klasikal Kolaboratif
dengan Pendekatan Experiential Learning. USD.
Budiman, Ilham. 2010. Model Pembelajaran Experiential Learning. Internet.
Dalamhttp://fisikasma-online.blogspot.co.id/2010/11/model-pembelajaran-
experiental-learning.html. Diunduh tanggal 13 September 2015, Jam 12.09
dan Konseling untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Esis.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Dirjrn Pendidikan Dasar. 2014.
Panduan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Pertama. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Direktorat Tenaga Kependidikan Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan. 2008. Bimbingan dan Konseling Sekolah di Sekolah.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Fathurrohman, Pupuh, dkk. 2013. Pengembangan Pendidikan Karakter.Bandung:
Refika Aditama.
Gede Raka, dkk. (2011). Pendidikan Karakter di Sekolah:Dari Gagasan ke
Tindakan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Kependidikan. 2008. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional
Kolb. 1984. Experiential Learning: Experience as the Source of Learning and
Development. New Jersey: Prentice Hall.
Maksudin. (2013). Pendidikan Karakter nondikotomik. Yogyakarta: Penerbit
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Mulyaningtyas, Renita & Yusup Purnomo Hadiyanto. 2007. Bimbingan
Praktik Implementasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
PT. Refika Aditama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Purnami, Rahayu S. & Rohayati. 2013. Implementasi Metode Experiential
Learning Dalam Pengembangan Softskills Mahasiswa yang Menunjang
Integrasi Teknologi, Manajemen dan Bisnis. Jurnal Penelitian Pendidikan,
14, 1412-565.
Salim, Haitami. 2013. Pendidikan Karakter: Konsepsi & Implementasi Secara
Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi &
Masyarakat. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Stoltz, Paul G. 2000. Adversity Quotient: Mengubah Hambatan Menjadi Peluang.
Jakarta: PT Grasindo.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif dan
R&D.Bandung:Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pedekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandng: Alfabeta
Suyanto. 2010.Panduan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama,
Jakarta: Direktorat Pembinaan SMP, Ditjenmandikdasmen.
Wibowo. 2012. Pendidikan Karekter. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Winkel, W.S & Sri Hastuti. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institut pendidikan
Jakarta: Media Abadi.
Yaumi, Muhammad. 2014. Pendidikan Karakter: Landasan, Pilar &
Implementasi. Jakarta: Prenadamedia Group
http://wiawan.tripod.com diunduh pada hari minggu 15 November 2015 pukul 11.42 https://lib.atmajaya.ac.id diunduh pada hari minggu 15 November 2015 pukul 09.15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Instrumen Daya Juang
1. Ketika saya dihadapkan pada suatu pertanyaan yang sangat sulit, hal yang
saya lakukan adalah…
a. Berusaha menyelesaikan dengan terus mencari jawabannya
b. Menunda mengerjakannya dan akan mencari ketika sampai di rumah
c. Terus mencoba walaupun akhirnya gagal
d. Tetap berusaha sekuat tenaga dengan kemampuan diri sendiri
2. Ketika saya gagal dalam meraih impian, yang saya lakukan adalah…
a. Berupaya untuk selalu meperbaiki pencapaiaan saya
b. Berusaha untuk bisa menemukan kesalahan saya dan lebih giat
berlatih/belajar
c. Berdiam diri dan berani untuk mencoba di lain kesempatan
d. Tetap semangat dan berani mencoba lagi tanpa menghiraukan segala
kemungkinan yang akan terjadi
3. Ketika menjelang ujian, hal yang saya lakukan adalah…
a. Belajar sesuai dengan kemampuan saya
b. Belajar dengan diimbangi bermain agar tidak bosan
c. Berusaha tidak mencontek dan percaya pada kemampuan diri sendiri
d. Belajar sekuat tenaga supa mendapat hasil yang memuaskan
4. Jika saya mengikuti perlombaan yang membawa nama baik sekolah, hal
yang saya lakukan adalah…
a. Belajar dengan sungguh-sungguh supaya menang
b. Berusaha sekuat tenaga agar tidak kalah dalam perlombaan
c. Berjuang agar bisa mengharumkan nama baik sekolah
d. Selalu giat berlatih dan tetap berusaha agar dapat hasil yang
memuaskan
5. Ketika saya harus tampil di depan umum, saya akan…
a. Berusaha untuk tetap santai supaya tidak tegang
b. Menyiapkan segala persiapan agar bisa tampil baik
c. Menanamkan rasa percaya diri yang tinggi untuk menghadapinya
d. Mempersembahkan yang terbaik dengan cara percaya pada diri sendiri
6. Untuk memperbaiki nilai ujian saya yang kurang memuaskan, saya akan…
a. Tekun dalam belajar setiap saat
b. Berusaha untuk tidak membuat kesalahan yang sama
c. Berupaya bertanya pada teman agar bisa mengajari saya
d. Berniat untuk meninggalkan sifat buruk saya dalam belajar selama ini
Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
7. Untuk meningkatkan motivasi belajar, saya berupaya…
a. Memiliki keyakinan yang tinggi pada diri saya
b. Mempunyai berbagai alternatif gaya belajar dalam diri saya
c. Selalu bersemangat saat saya akan belajar walaupun sedang tidak
merasa ok
d. Berusaha menanamkan hal yang positif dalam keadaan apapun
8. Untuk mencapai setiap tujuan hidup saya, hal yang saya lakukan adalah…
a. Memiliki semangat untuk menggapai tujuan hidup saya
b. Berambisi dalam mencapai tujuan hidup saya dengan cara yang baik
atau sehat
c. Berani gagal dalam hal apapun dan tetap semangat menghadapinya
d. Bersabar dalam mencapai tujuan dengan langkah-langkah yang benar
9. Untuk meraih sebuah kesuksesan, saya harus…
a. Memiliki semangat yang tinggi dalam mencapainya, walaupun saya
kurang tekun
b. Cukup memiliki kemampuan dalam mencapai sesuatu, meski saya
kurang sabar
c. Bisa memotivasi diri saya dalam mencapai sesuatu sehingga saya
tekun dalam berlatih
d. Sangat energik di setiap hal yang saya lakukan dan berani mencoba
hal-hal yang baru untuk memperjuangkan hidup saya
10. Ketika saya ditunjuk oleh guru untuk berbicara di depan kelas, saya
merasa…
a. Malu karena saya kurang percaya pada diri saya sendiri
b. Senang karena saya memiliki rasa percaya diri yang tinggi
c. Biasa saja karena saya sudah terbiasa dengan hal itu
d. Bangga karena saya bisa berlatih berbicara atau tampil di depan umum
11. Ketika saya dihadapkan pada pilihan yang saat itu juga harus dicapai, saya
akan…
a. Menerima pilihan itu apa adanya, karena sudah tidak ada waktu
b. Meminta bantuan kepada teman saya untuk bisa menentukan pilihan
c. Bergegas menentukan pilihan tanpa memandang resiko yang ada
d. Membuat prioritas dan menentukan pilihan itu dengan sungguh-
sungguh sekalipun menurut saya waktunya kurang
12. Ketika saya diminta untuk mengerjakan soal di depan kelas, padahal saya
tidak mengetahui jawabannya, hal yang saya lakukan adalah…
a. Berusaha berani tampil di depan kelas dan menjawab pertanyaan
tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
b. Maju ke depan kelas dan berterus terang kepada guru bahwa saya tidak
bisa mengerjakannya
c. Diam saja di tempat duduk dan meminta kepada guru menjelaskan
kembali karena saya tidak mengerti akan palajaran itu
d. Tetap maju dan berusaha mengerjakan semampu saya, walaupun
sebenarnya saya tidak bisa mengerjakan soal tersebut
13. Ketika saya berada di suatu lingkungan yang belum saya kenal padahal
saya harus masuk dalam lingkungan tersebut, hal yang saya lakukan
adalah…
a. Berusaha memposisikan diri saya di lingkungan itu apa adanya
b. Berusaha mempelajari segala kebiasaan yang ada di lingkungan
tersebut
c. Berusaha untuk tenang dan menerima lingkungan baru itu
d. Berupaya untuk bisa bertegur sapa pada orang yang ada di lingkungan
itu dengan perasaan yang mantap
14. Ketika saya dihantui oleh perasaan akan sebuah kegagalan dalam hidup
saya, hal yang saya lakukan untuk mencegah terjadinya kegagalan itu
adalah…
a. Terus berjuang walaupun saya tidak mengetahui arah dan tujuan yang
jelas akan perjuangan saya
b. Berusaha untuk selalu optimis terhadap hal yang bisa saya lakukan
c. Belajar dengan sungguh-sungguh sesuai dengan kemampuan saya
d. Berusaha dan bekerja keras tanpa menghiraukan segala kemungkinan
yang akan terjadi kelak
15. Dalam menyelesaikan tugas yang penilaiannya diperlombakan dengan
peserta lain, hal yang dapat saya lakukan adalah
a. Menyelesaikan tugas itu dengan segera, agar cepat selesai
b. Menyelesaikan tugas itu dengan dilandasi oleh perhitungan yang jelas
c. Mengerjakan tugas itu dengan strategi yang tepat supaya bisa
mendapat hasil yang baik
d. Mencoba-coba mengerjakan tugas tersebut dan berusaha
menyelesaikannya dengan sebaik mungkin serta percaya akan
kemampuan saya
16. Saat saya mengikuti sebuah organisasi yang dituntut harus bisa
berinteraksi dengan orang luar, hal yang saya lakukan adalah…
a. Memposisikan diri saya dan berlatih cara berbicara yang baik
b. Meningkatkan kemampuan saya dalam bergaul dengan orang lain
c. Berusaha bergaul dengan orang lain dan yakin bahwa saya bisa
melakukan hal tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
d. Optimis pada diri sendiri bahwa saya bisa aktif mengikuti organisasi
itu dengan baik
17. Saat berkompetisi dalam bidang akademik di kelas, yang bisa saya
lakukan adalah…
a. Berusaha mengalahkan pesaing-pesaing saya dengan cara belajar
setiap hari
b. Optimis akan kemampuan saya dan percaya bahwa saya bisa
mengalahkan teman-teman saya di kelas
c. Berupaya belajar dengan keras supaya saya bisa menjatuhkan para
pesaing saya
d. Belajar sesuai dengan kemampuan saya dan pasrah terhadap hasil yang
akan saya capai kelak
18. Ketika saya sedang bermain teka-teki silang yang sulit, padahal saya
sangat ingin menyelesaikannya, hal yang saya lakukan adalah
a. Melewati pertanyaan yang sulit dan nanti akan saya tanyakan pada
teman saya yang lebih tahu
b. Mengerjakannya dan menyelesaikan dengan cepat tanpa melihat benar
atau salahnya
c. Berusaha mencari tahu jawaban yang benar dengan berbagai cara yang
ada
d. Bersabar dan berusaha mencari tahu jawabannya sesuai dengan
kemampuan saya
19. Ketika saya ditugasi untuk berpidato di depan umum, hal yang saya
lakukan adalah…
a. Menghafalkan teks pidato itu sampai di luar kepala
b. Menenangkan diri dan menghafal gambaran besarnya saja tentang isi
pidato itu
c. Berjuang menghafal teks pidato itu dengan cara berlatih di depan kaca
d. Berjuang untuk menghafal teks pidato itu dengan cara membuat
catatan kecil, supaya bisa saya bawa pada saat berpidato
20. Ketika saya merasa malu untuk tampil di depan umum, hal yang dapat
saya lakukan adalah…
a. Cuek saja dan percaya bahwa saya kelak tidak akan malu lagi
b. Biasa saja dan tidak memperdulikan mengenai hal itu
c. Gelisah dan bingung seandainya saya menghadapi hal itu, sehingga
saya harus berusaha lebih keras lagi
d. Takut dengan hal tersebut dan membuat saya terdorong untuk bisa
berlatih dengan giat mengenai hal itu
21. Ketika mengetahui kelemahan dan kelebihan yang ada pada diri saya, hal
yang akan saya lakukan adalah...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
a. Terus mengembangkan hal positif yang ada pada diri saya
b. Bersikap biasa saja karena saya sudah menyadari sebelumnya
c. Senang dan gembira karena mengetahui kelemahan yang ada dalam
diri saya
d. Berupaya menerima apa yang ada dalam diri saya dengan penuh
syukur
22. Ketika menyadari keterbatasan dalam diri saya, saya akan...
a. Merasa malu karena saya tidak bisa berbuat banyak
b. Puas dan tetap percaya akan ada hal yang indah dengan kondisi saya
c. Menerima dengan lapang dada dan pasrah
d. Bangkit dari keterpurukan dan tetap optimis
23. Jika saya ada dalam kolompok yang sedang mengalami kesulitan, saya
akan...
a. Diam saja dan menunggu keputusan yang akan diambil
b. Berinisiatif untuk melawan kesulitan itu
c. Mengatur strategi dalam kelompok supaya bisa mengatasi kesulitan
yang ada
d. Menjadi komando untuk kelompok saya supaya bisa segera mengatasi
kesulitan yang ada
24. Dalam menyelesaikan tugas bersama, hal yang akan saya lakukan adalah...
a. Berkoordinasi dengan baik akan tugas tersebut
b. Terus menyelesaikan tugas tersebut, dan ketika mengalami kesulitan
saya akan bertanya
c. Membuat rencana bersama supaya saya dan kelompok dapat
menyelesaikan tugas tersebut dengan baik
d. Saling membantu satu sama lain demi kepentingan bersama
25. Ketika saya bisa mencapai target yang memang saya inginkan, saya akan...
a. Bangga dan senang dengan hasil saya
b. Biasa saja dan akan terus berjuang dalam hidup saya
c. Puas dengan pencapaian saya dan berterimakasih kepada orang yang
ada di sekitar saya
d. Senang dan mengucap syukur karena saya telah mencapai target saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 ∑
Aang 2 4 4 3 1 3 3 3 3 3 4 2 2 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 2 2 77
Adelia 3 4 4 3 1 3 3 2 3 2 4 2 1 4 3 2 2 1 4 2 3 4 3 3 4 70
Alicia 2 4 1 4 3 3 1 1 2 1 1 3 1 3 3 3 3 1 2 4 4 3 3 2 3 61
Alvina 4 2 4 4 3 2 3 4 3 4 2 3 3 4 4 1 1 3 4 1 4 3 3 2 4 75
Amelia 3 4 3 3 2 3 2 3 4 3 3 2 2 4 3 3 4 1 4 1 3 3 4 4 4 75
Anky 4 4 1 2 1 3 2 3 4 3 4 2 1 2 3 3 3 4 4 3 4 3 2 4 4 73
Anthoni 4 2 2 4 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 4 4 3 4 2 4 4 3 4 2 3 74
Bagus 3 4 4 3 3 1 3 3 3 3 4 4 4 4 4 1 2 4 4 2 4 3 4 2 3 79
Bertha 1 4 3 4 1 3 2 2 3 3 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 80
Caecilia 3 4 1 3 2 3 2 1 3 3 4 3 3 2 3 3 1 3 4 4 3 3 2 4 4 71
Caroline 1 1 2 3 1 1 1 4 3 2 3 2 2 1 4 4 1 1 2 4 4 2 4 2 4 59
Charis 3 1 4 1 4 4 3 4 3 1 4 3 4 4 4 1 4 1 4 3 3 3 3 2 3 74
Chelsea 3 4 2 1 3 1 4 2 3 3 4 2 3 4 4 3 4 1 2 1 3 3 3 2 2 67
Claudia 1 2 2 4 4 4 3 2 3 3 4 3 2 2 4 3 3 4 3 2 1 4 4 2 2 71
Denise 1 4 1 3 3 1 3 2 3 3 2 2 4 3 1 2 4 4 2 1 3 4 3 4 4 67
Febe 4 2 4 4 2 3 3 3 3 2 4 3 2 2 3 3 1 4 4 2 4 3 4 2 2 73
Fenny 2 4 4 4 2 3 2 3 3 2 4 3 2 4 4 3 3 1 4 1 4 3 3 4 2 74
Gabriela 4 4 1 3 2 4 2 3 3 3 4 2 1 4 3 3 4 1 4 3 4 3 3 4 4 76
Gracius 3 4 3 4 3 1 2 1 3 3 1 2 3 4 1 3 4 4 4 1 4 3 3 3 4 71
Gregorio 4 2 2 4 4 3 1 2 4 3 4 2 2 1 4 3 3 4 2 2 3 3 2 4 4 72
Gusti 3 1 4 3 2 3 2 4 3 1 4 2 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 1 1 74
Happy 4 3 1 3 1 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 2 1 3 2 2 4 3 3 3 4 71
Isabela 4 2 4 4 4 3 3 3 1 1 4 2 1 4 3 3 4 4 4 2 4 3 4 2 4 77
Lampiran 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Jeniver 4 4 4 4 1 3 2 2 3 1 4 2 1 3 3 1 4 4 1 4 3 3 4 4 4 73
Kenny 4 4 2 4 3 4 3 2 3 3 4 2 4 1 4 4 1 4 2 3 1 3 3 3 4 75
Kevin 1 2 4 2 4 3 3 1 1 3 1 2 1 1 4 3 3 1 4 3 3 3 2 2 4 61
Lala 2 4 4 1 3 4 2 4 3 2 4 2 1 2 4 4 1 4 4 2 4 3 2 2 4 72
Live 4 4 4 1 1 3 3 2 1 2 3 3 1 4 4 3 4 1 2 2 4 4 4 3 2 69
Lois 3 2 4 4 2 4 2 3 4 3 1 2 1 2 3 3 1 2 4 1 3 4 4 4 4 70
Monica 1 1 4 3 2 3 4 4 1 1 1 2 4 1 1 3 1 1 3 3 1 2 4 4 3 58
Nando 3 4 4 3 3 3 4 2 1 4 1 4 3 4 4 2 4 3 4 2 4 3 3 1 1 74
Nobertus 3 4 1 4 4 1 2 2 1 1 2 2 3 4 3 3 1 4 4 4 4 2 4 3 2 68
Onica 2 4 3 4 2 3 3 4 3 1 2 3 2 4 4 4 4 4 4 2 1 2 3 4 2 74
Sirilus 2 4 2 4 2 1 1 1 3 1 2 3 2 4 1 4 4 4 4 2 1 2 3 4 2 63
Tasya 3 4 2 3 1 3 3 4 3 1 2 2 2 3 3 1 4 4 4 2 4 2 1 4 3 68
Theresia 3 2 2 4 1 4 4 3 3 3 4 2 1 4 3 2 4 1 4 3 3 3 4 4 4 75
Tiara 4 4 1 4 1 2 3 2 3 3 4 2 1 4 4 3 4 1 4 2 3 3 4 2 4 72
Tirza 1 4 2 4 1 3 3 2 3 2 4 2 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 75
Vensa 4 3 2 4 4 3 3 1 3 3 4 2 1 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 81
Verena 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 2 4 4 2 2 4 3 4 4 4 3 3 4 4 87
Vidi 4 3 2 1 1 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 1 3 4 4 2 3 76
Violita 3 2 4 3 1 2 2 2 4 4 4 2 4 4 3 3 4 1 4 2 3 4 3 3 3 74
∑ 121 133 116 135 95 116 110 106 119 102 134 100 95 133 137 118 127 117 145 105 135 129 139 123 136 3026
RATA-RATA 72.047
KETERANGAN:
PRE-TEST
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 ∑
Aang 3 4 4 3 4 4 2 3 3 3 4 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88
Adelia 3 4 4 3 2 3 3 2 3 2 4 3 3 4 2 2 2 1 4 4 3 3 3 3 4 74
Alicia 1 4 1 1 1 1 4 1 1 4 1 1 3 2 3 1 4 3 4 4 3 4 4 4 4 64
Alvina 1 2 4 4 3 4 3 3 3 3 1 3 3 4 4 1 4 3 4 1 4 3 3 3 4 75
Amelia 4 2 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 1 1 3 4 1 3 2 1 4 3 2 4 4 75
Anky 4 4 2 4 4 4 2 2 4 3 4 2 1 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 85
Anthoni 3 4 2 4 3 4 3 3 4 3 4 2 1 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 85
Bagus 3 4 4 3 4 2 3 2 3 4 1 2 3 4 4 1 2 4 4 2 4 4 4 2 3 76
Bertha 1 4 3 4 1 3 2 2 3 3 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 79
Caecilia 4 4 2 3 4 3 1 3 3 3 4 3 3 2 3 1 4 3 4 4 3 3 2 3 4 76
Caroline 4 4 4 1 1 3 3 2 2 4 3 3 1 4 4 2 4 1 2 2 3 4 2 1 2 66
Charis 3 4 4 2 2 1 3 4 3 1 4 3 3 4 4 1 4 1 4 3 4 3 3 3 4 75
Chelsea 3 2 2 3 4 1 2 1 3 3 4 2 3 4 2 3 4 4 4 2 3 3 3 4 2 71
Claudia 4 2 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 1 1 3 4 1 3 2 1 4 3 2 4 4 75
Lampiran 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Denise 4 4 4 4 2 2 1 2 4 3 2 3 3 1 3 3 4 4 2 4 4 1 2 4 4 74
Febe 3 2 1 4 2 1 3 3 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 4 2 4 76
Fenny 3 4 1 3 1 2 1 4 1 4 3 2 3 2 1 3 3 4 4 3 2 3 4 4 3 68
Gabriela 3 4 3 3 3 4 2 1 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 1 2 3 3 2 3 76
Gracius 3 4 3 4 3 1 2 1 3 3 4 2 3 4 2 3 4 4 4 1 4 3 4 4 3 76
Gregorio 4 2 2 4 4 3 1 2 4 2 4 2 4 2 3 3 3 4 2 2 3 3 2 4 1 70
Gusti 3 1 1 3 2 3 4 2 3 1 4 2 4 2 4 3 4 4 4 4 2 4 4 2 1 71
Happy 4 4 3 2 4 4 3 3 2 4 2 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 83
Isabela 3 2 2 4 4 3 2 3 3 1 4 2 1 4 4 3 4 4 4 1 4 3 4 4 4 77
Jeniver 4 4 4 4 1 3 3 2 3 1 4 2 1 3 4 4 4 4 1 4 3 3 4 2 3 75
Kenny 3 4 2 4 4 4 2 1 3 4 4 3 1 4 3 4 1 3 4 4 2 4 3 2 4 77
Kevin 4 4 2 2 4 3 1 3 4 3 1 2 1 4 4 3 1 1 4 1 3 3 2 2 1 63
Lala 4 4 1 4 3 2 1 1 3 3 4 2 3 4 4 2 4 4 2 4 3 4 3 3 4 76
Live 4 3 2 3 3 4 4 4 3 2 4 2 1 4 3 4 4 3 4 1 3 4 3 3 2 77
Lois 2 1 3 4 3 1 1 3 3 2 3 2 2 1 4 4 1 3 2 3 3 2 4 2 4 63
Monica 1 1 4 1 2 3 3 4 1 1 4 2 3 1 3 4 1 1 3 2 1 2 2 2 1 53
Nando 3 3 4 3 3 3 4 1 1 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 2 2 78
Nobertus 1 4 1 3 4 1 2 2 1 1 3 2 3 4 3 3 1 4 3 4 4 2 4 4 4 68
Onica 3 4 3 4 2 4 3 3 3 3 4 2 4 2 4 3 4 3 4 1 3 3 4 2 3 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Sirilus 2 4 2 2 2 3 4 3 3 1 3 3 1 4 2 4 3 1 4 4 3 4 4 4 4 74
Tasya 3 1 2 4 1 4 1 4 4 3 1 4 2 2 3 3 1 4 3 4 4 2 4 4 4 72
Theresia 3 4 2 4 3 3 4 1 3 3 4 2 1 4 2 4 4 4 4 3 3 3 4 2 2 76
Tiara 3 4 2 4 1 2 3 2 3 2 4 2 1 4 4 3 4 1 4 2 3 3 4 2 4 71
Tirza 1 4 2 3 1 3 3 2 3 2 4 2 2 4 3 4 4 3 4 2 4 3 4 2 4 73
Vensa 1 3 3 2 2 2 4 4 3 4 2 2 1 3 2 3 4 4 4 2 4 2 4 4 4 73
Verena 3 4 1 4 2 3 3 2 4 3 4 2 4 4 4 2 4 3 4 4 4 2 3 4 4 81
Vidi 2 4 4 1 3 4 2 2 2 3 2 4 2 1 2 4 2 1 4 4 2 4 2 2 4 67
Violita 3 4 3 3 1 3 1 2 3 4 4 2 4 4 4 2 3 1 4 4 4 3 3 3 4 76
∑ 121 139 107 133 111 119 105 103 120 117 140 104 96 133 137 126 132 127 147 119 135 130 139 127 139 3106
RATA-RATA 73,95
KETERANGAN:
POST-TEST
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
LEMBAR PENILAIAN SISWA
Pengantar
Anak-anak yang budiman, kalian telah mengikuti serangkaian kegiatan bimbingan
kelas yang bermuatan pendidikan karakter. Ada banyak kegiatan yang mengasyikkan
yang telah kalian ikuti dari Kakak-kakak Fasilitator. Kegiatan ini telah selesai, terima
kasih atas kesediaan kalian berpartisipasi. Sekarang, kami mohon kesediaan kalian
untuk memberi kesan-kesan atau penilaian atas pelaksanaan kegiatan tersebut.
Berilah tanda centang (√) pada kolom yang sesuai dengan apa yang kamu alami/kamu
peroleh dalam kegiatan-kegiatan tersebut.
No Dalam kegiatan bimbingan karakter ini, saya
mengalami/ memperoleh/ merasa : Ya Tidak
Tidak
tahu
1 Semangat untuk mengikuti kegiatan
2 Keberanian untuk tampil/melakukan sesuatu
3 Gembira/senang dalam melaksanakan kegiatan
4 Berani berpendapat
5 Lebih kreatif
6 Berani mencoba melakukan sesuatu
7 Takut salah dalam melakukan permainan
8 Malu dalam permainan kelompok
9 Dihargai oleh teman-teman
10 Tertarik untuk mengikuti semua kegiatan
11 Kemudahan bagi siswa dalam mengikuti kegiatan
12 Manfaat bagi perbaikan perilaku
13 Kemudahan bagi siswa dalam menangkap materi
14 Keinginan untuk menolong orang lain
15 Puas terhadap bimbingan yang diberikan
16 Tertantang untuk mencoba
17 Capek/lelah/bosan dalam mengikuti semua kegiatan
18 Berkesan terhadap kegiatan yang diikuti
19 Terdorong untuk terlibat aktif
20 Berani bertanggung jawab
21 Menghargai teman
22 Kesediaan bekerja sama/kekompakan tim
23 Mempererat rasa persaudaraan/persahabatan
24 Ketaatan terhadap norma/peraturan/petunjuk
Lampiran 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
25 Memotivasi siswa untuk berusaha/daya juang
26 Membangun kepedulian/kesetiakawanan
27 Peningkatan keingintahuan siswa
28 Peningkatan kesadaran siswa memperbaiki diri
29 Mendorong siswa lebih disiplin
30 Membuat hubungan guru-siswa akrab/hangat/dekat
Nama & Tanda tangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 ∑
Aang 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 27
Adelia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29
Alicia 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 21
Alvina 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26
Amelia 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 21
Anky 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
Anthoni 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29
Bagus 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29
Bertha 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
Caecilia 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 24
Caroline 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 27
Chris 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
Chelsea 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 25
Claudia 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19
Denise 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 23
Febe 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 29
Fenny 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 23
Lampiran 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Gabriela 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
Gracius 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 23
Gregorio 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
Gusti 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 17
Happy 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
Isabela 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29
Jeniver 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21
Kenny 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 22
Kevin 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27
Lala 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 23
Live 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17
Lois 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29
Monica 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 25
Nando 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 25
Nobertus 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 17
Onica 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 23
Sirilus 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27
Tasya 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 23
Theresia 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 26
Tiara 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 17
Tirza 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Vensa 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 18
Verena 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27
Vidi 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 13
Violita 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 25
∑ 33 30 33 32 33 40 24 35 30 32 26 36 34 38 33 31 30 36 36 37 41 37 37 36 39 37 33 37 34 28 1018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Skala Tilik Diri
Jawablah pernyataan di bawah ini dengan cara memberikan tanda
“cek/centang” di kolom yang sudah ditentukan.
Keterangan: SS=Sangat Setuju, S=Setuju, TS=Tidak Setuju, STS=Sangat
Tidak Setuju
Percaya diri
No Keterangan SS S TS STS
1 Saya sangat percaya diri ketika di suruh tampil di
depan umum
2 Saya dapat mengkondisikan diri saya di manapun
saya berada
3 Saya sering merasa malu bila harus tampil di
depan umum
4 Saya merupakan tipe orang yang gampang
menyesuaikan diri
5 Saya bisa berpikir positif akan apa yang ada
dalam diri saya
6 Segala yang ada dalam diri saya membuat saya
malu untuk tampil di depan umum
7 Saya selalu bersyukur dengan segala pencapaian
dalam diri saya
8 Saya bersikap acuh dengan semua yang ada
dalam diri saya
9 Saya adalah orang yang selalu mengucap syukur
kepada sang pencipta
10 Saya bukan tipe orang yang suka mengucap
syukur
11 Saya bisa melakukan sesuatu yang positif ketika
keinginan saya tercapai
12 Saat gagal saya selalu marah dan tidak puas
dengan pencapian saya
13 Saya bisa menunjukan diri saya ini apa adanya
pada semua orang
14 Saya sering memikirkan orang lain daripada diri
sendiri
15 Saya enggan dan tidak pernah memperhatikan
semua hal yang telah saya jalani dan peroleh
Lampiran 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Jawablah pernyataan di bawah ini dengan cara memberikan tanda
“cek/centang” di kolom yang sudah ditentukan.
Keterangan: SS=Sangat Setuju, S=Setuju, TS=Tidak Setuju, STS=Sangat
Tidak Setuju
Kerjasama
No Keterangan SS S TS STS
1 Saya dapat bekerjasama dengan baik di dalam
tim maupun di luar tim
2 Saya lebih suka bekerja sendiri daripada harus
dengan orang lain
3 Saya adalah pribadi yang suka membantu orang
lain
4 Daripada dibantu, saya lebih suka membantu
orang lain
5 Saya suka bertanya pada teman ketika mengalami
kesulitan
6 Saya enggan melakukan sesuatu bila harus
melibatkan banyak orang
7 Saya senang bila ada banyak orang yang
berusaha mengerjakan sesuatu
8 Saya adalah tipe orang yang aktif dalam
kelompok
9 Jika mengerjakan tugas saya lebih suka dalam
keadaan yang tenang
10 Kerjasama adalah hal yang dapat membuat saya
mudah untuk mengerjakan sesuatu
11 Kerjasama membuat saya bisa lebih cepat dalam
melakukan sesuatu
12 Dalam melakukan sesuatu saya tidak suka
dicampuri oleh orang lain
13 Dalam memecahkan sebuah masalah, saya lebih
memilih untuk menyendiri
14 Menyendiri adalah upaya saya untuk bisa
mengerjakan sesuatu dengan baik
15 Segala sesuatu akan berjalan lancar bila
dilakukan secara bersama-sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Jawablah pernyataan di bawah ini dengan cara memberikan tanda
“cek/centang” di kolom yang sudah ditentukan.
Keterangan: SS=Sangat Setuju, S=Setuju, TS=Tidak Setuju, STS=Sangat
Tidak Setuju
Kerja keras
No Keterangan SS S TS STS
1 Saya adalah tipe orang yang pekerja keras
2 Bila bekerja saya selalu maksimal
mengerjakannya
3 Saya adalah orang yang santai dalam segala tugas
saya
4 Saat mengerjakan soal saya sering menemui
kesulitan dan saya bersikap cuek saja dengan hal
itu
5 Bila menemukan soal yang sulit, saya berusaha
untuk menemukan jawabannya
6 Saya bisa mejawab soal yang ada karena saya
selalu belajar dengan sungguh-sungguh
7 Saat ada soal yang susah, sikap saya cuek saja,
karena saya tidak mengerti dengan soal itu
8 Saya adalah tipe orang yang tidak gampang
menyerah
9 Keingin tahuan saya akan sesuatu sangat tinggi,
sehingga saya mengumpulkan berbagai sumber
bacaan
10 Ketika mengalami kesulitan, saya lebih memilih
untuk berdiam diri
11 Dalam situasi yang sulit saya selalu berusaha
untuk keluar dari situasi tersebut
12 Dalam belajar saya bersikap acuh ketika
memperoleh hasil yang jelek
13 Pantang menyerah adalah usaha yang baik untuk
mencapai sebuah kesuksesan
14 Agar bisa berhasil saya selalu berusaha keras agar
segala harapan saya bisa tercapai
15 Saya adalah orang yang mudah menyerah saat
mengalami kesusahan atau kesulitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Percaya Diri
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 ∑
Aang 2 3 2 3 4 3 4 4 3 4 4 1 3 2 4 46
Adelia 3 3 1 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 1 4 48
Alicia 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 36
Alvina 2 4 2 3 2 4 3 4 4 3 3 3 2 2 3 44
Amelia 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 45
Anky 2 3 1 3 3 1 3 3 2 2 3 1 3 1 1 32
Anthoni 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 2 2 51
Bagus 2 2 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 4 48
Bertha 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43
Caecilia 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 41
Caroline 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
Charis 2 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 43
Chelsea 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 45
Claudia 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 1 3 45
Denise 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 42
Febe 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 56
Fenny 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 41
Gabriela 2 3 1 4 2 2 4 2 4 4 3 4 2 1 3 41
Gracius 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 41
Gregorio 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 46
Gusti 1 3 1 2 3 2 3 2 3 3 3 4 1 1 3 35
Lampiran 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Happy 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 46
Isabela 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 1 2 38
Jeniver 3 3 3 4 3 4 3 1 4 4 4 4 3 2 3 48
Kenny 3 4 1 4 4 3 4 3 4 1 4 4 3 1 3 46
Kevin 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 47
Lala 2 3 2 3 3 3 4 2 4 4 3 2 3 1 2 41
Live 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 1 3 49
Lois 3 4 3 3 4 2 3 3 4 3 3 2 3 2 3 45
Monica 3 2 2 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 1 3 43
Nando 3 3 2 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 2 4 50
Nobertus 3 3 2 2 4 3 4 1 3 2 4 2 3 3 3 42
Onica 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 4 45
Sirilus 2 3 2 2 4 4 4 3 4 4 3 2 3 2 3 45
Tasya 3 3 2 2 3 3 4 2 4 3 3 3 3 2 2 42
Theresia 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 44
Tiara 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 41
Tirza 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 43
Vensa 3 2 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 4 46
Verena 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 45
Vidi 4 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 3 2 2 4 48
Violita 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 49
∑ 116 125 103 124 127 125 141 125 139 139 136 117 121 89 130 1857
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Kerjasama
Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
∑
Aang 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 47
Adelia 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 57
Alicia 3 3 3 2 4 3 4 3 2 3 4 2 3 3 3 45
Alvina 4 2 3 3 3 3 2 3 1 4 4 2 3 3 3 43
Amelia 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 39
Anky 3 3 3 2 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 4 47
Anthoni 4 3 4 3 4 3 4 4 2 4 4 2 3 2 4 50
Bagus 3 3 3 3 4 2 2 3 2 4 3 4 3 3 4 46
Bertha 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 3 3 48
Caecilia 3 4 3 3 4 2 4 2 2 4 4 3 4 4 4 50
Caroline 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 4 4 4 3 50
Charis 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 57
Chelsea 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 45
Claudia 4 4 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 51
Denise 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 4 4 45
Febe 3 3 4 1 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 51
Fenny 3 2 3 3 3 2 3 3 2 4 4 3 3 3 4 45
Gabriela 3 2 4 4 2 2 4 2 2 3 4 2 4 3 3 44
Gracius 4 3 4 3 4 4 2 3 2 3 4 2 3 3 4 48
Gregorio 3 3 4 3 3 4 4 2 2 3 4 3 4 3 4 49
Gusti 3 2 3 4 4 4 2 3 2 3 3 4 3 4 4 48
Happy 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 47
Isabela 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 41
Jeniver 3 4 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 43
Kenny 3 3 3 3 3 4 3 3 2 1 3 3 4 3 3 44
Kevin 2 3 4 2 2 2 3 3 3 4 3 4 3 2 3 43
Lala 4 3 3 4 4 3 3 4 2 4 4 3 2 2 4 49
Live 4 2 4 4 4 2 4 3 1 3 3 2 1 1 4 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lois 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 45
Monica 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 45
Nando 3 3 4 2 1 3 4 3 3 4 4 2 2 3 4 45
Nobertus 3 3 3 4 4 3 4 2 2 1 1 2 3 4 3 42
Onica 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 45
Sirilus 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 2 1 1 1 1 38
Tasya 2 2 1 2 3 2 3 4 3 2 3 3 4 4 3 41
Theresia 4 4 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 4 3 3 50
Tiara 3 3 3 3 4 2 1 1 2 1 3 4 3 3 3 39
Tirza 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 40
Vensa 4 4 3 3 2 2 3 3 1 4 4 4 2 3 4 46
Verena 4 4 3 2 4 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 46
Vidi 3 3 3 4 4 2 4 3 2 3 3 2 1 1 3 41
Violita 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 2 4 52
∑ 139 128 133 127 139 119 135 128 95 137 139 120 123 124 143 1929
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Kerja Keras
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 ∑
Aang 3 3 1 3 4 2 4 4 2 4 1 3 4 3 4 45
Adelia 4 4 1 3 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 52
Alicia 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 35
Alvina 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 44
Amelia 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 43
Anky 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 4 4 4 3 4 48
Anthoni 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 41
Bagus 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 44
Bertha 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 48
Caecilia 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 42
Caroline 3 4 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 43
Charis 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 44
Chelsea 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 43
Claudia 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 4 3 3 39
Denise 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 42
Febe 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58
Fenny 3 3 3 4 3 2 4 4 3 4 2 4 4 3 4 50
Gabriela 4 3 2 3 3 2 4 2 4 1 3 2 3 4 2 42
Gracius 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 46
Gregorio 3 4 2 4 3 3 4 4 3 4 1 3 4 4 4 50
Gusti 2 2 1 3 4 2 3 3 4 2 3 4 3 3 3 42
Happy 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 48
Isabela 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 1 4 3 2 42
Jeniver 3 3 1 2 2 3 2 3 4 2 2 3 4 3 3 40
Kenny 4 4 2 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 54
Kevin 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
Lala 3 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 52
Live 4 4 4 3 4 4 3 4 4 1 1 4 4 4 4 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lois 2 2 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 41
Monica 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 4 4 4 3 44
Nando 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 51
Nobertus 2 2 1 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 2 39
Onica 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 49
Sirilus 3 3 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 3 3 47
Tasya 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 42
Theresia 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 49
Tiara 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 39
Tirza 3 2 4 3 3 3 2 3 2 2 4 3 4 4 3 45
Vensa 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 3 4 4 3 45
Verena 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 46
Vidi 4 3 2 1 2 2 1 2 2 1 3 1 2 3 2 31
Violita 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 55
∑ 128 127 97 125 134 113 128 131 125 120 120 129 151 137 132 1897
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
A. Rancangan Pelayanan Bimbingan
No Keterangan
1. Topik/Nilai Karakter Ayo Kerja Keras
2. Tugas Perkembangan -
2. Bidang Bimbingan Pribadi-Sosial
3. Jenis Layanan Layanan Informasi
4. Fungsi Bimbingan Pemahaman, pengembangan, dan pemeliharaan
5. Sasaran Siswa SMP kelas VIII
6. Standar Kompetensi Siswa mampu memahami dan mengembangkan
keterampilan dirinya dalam berdaya juang.
7. Kompetensi Dasar Siswa dapat mempraktekkan sikap kerja keras dalam
kehidupan sehari-hari.
8. Indikator a. Siswa dapat menjelaskan pengertian kerja keras.
b. Siswa dapat menjelaskan karakter orang yang
memiliki sikap kerja keras.
c. Siswa dapat menjelaskan hal-hal/cara-cara yang perlu
dilakukan untuk menumbuhkan sikap kerja keras.
d. Siswa dapat menjelaskan manfaat yang diperoleh jika
memiliki sikap kerja keras.
e. Siswa mampu mengkritisi hikmah yang dapat diambil
dari pengalaman-pengalaman tokoh yang diceritakan
Lampiran 8
Think to be a Winner 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
dalam bahan layanan.
f. Siswa mampu menggali nilai-nilai karakter yang
tercermin dalam bagian-bagian layanan bimbingan
(kisah inspiratif).
9. Materi a. Pengertian kerja keras.
b. Karakter orang yang memiliki sikap kerja keras.
c. Cara-cara mengembangkan sikap kerja keras
d. Manfaat yang diperoleh jika memiliki sikap kerja
keras.
10. Metode Dinamika kelompok dan permainan/game
11. Waktu 2x40 menit
12. Tempat Ruang kelas
13. Media Laptop, LCD, alat tulis, handout materi, video pendek,
cerita inspiratif, benang, bola.
14. Mitra Kolaboratif Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, Penjaskes, PKn,
dan Agama.
15. Prosedur Terlampir dalam skenario pelayanan bimbingan
16. Penilaian/Evaluasi Self Assessment dan refleksi hasil belajar
17. Rencana Tindak Lanjut Disesuaikan dengan kebijakan guru BK atau guru
pembimbing
18. Sumber Pustaka (Sumber : http://rtv.co.id/read/news/1310/kisah-jatuh-bangun-bob-
sadino-memulai-usaha-hingga-sukses)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
B. Skenario Pelayanan Bimbingan
No Kegiatan Guru Siswa Durasi
1. Pembukaan Membuka pertemuan
dengan memberi salam
yang hangat dan
bersamangat kepada
siswa.
Menyambut salam dari
guru dengan bersiap dan
semangat untuk menerima
materi bimbingan dari
guru.
5 menit
2. Fun Games Memutarkan
video/laguKerja Keras
(Slank)dan mengajak
siswa untuk
memperhatikan dan
bernyanyi sesuai dengan
lagu.
Memperhatikan dan
bernyanyi sesuai dengan
lagu Kerja Keras (Slank)
5 menit
3. Self-Assessment
/Kuesioner
“Kerja Keras”
a. Membagikan lembar
self-assessment/
kuesioner kerja
keras kepada
seluruh siswa.
b. Memberikan arahan
dan penjelasan
pengisian self-
assessment/kuesione
r kepada siswa
a. Menerima lembar
self-
assessment/kuesioner
kerja keras kepada
seluruh siswa.
b. Mendengarkan arahan
dan penjelasan
pengisian self-
assessment/kuesioner
dari guru.
c. Mengisi lembar self-
assessment/ kuesioner
kerja keras.
5 menit
5. Dinamika
kelompok
Mempersiapkan dan
menjelaskan dinamika
Memperhatikan dan
mengikuti arahan guru
20 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
kelompok bagi siswa.
Permainan“Benang dan
Bola”.
dalam dinamika kelompok
Permainan“Benang dan
Bola”.
6. Refleksi
dinamika
kelompok
Mengarahkan siswa
untuk berefleksi
mengenai dinamika
kelompokyang telah
dilakukan bersama-
sama.
Butir-butir pertanyaan
refleksi:
a. Bagaimana
perasaanmu ketika
bermain permainan
“Benang dan Bola”
tadi?
b. Apa yang dapat kamu
pelajari dari
permainan tadi untuk
kehidupanmu sehari-
hari?
c. Ketika mencoba
permainan tersebut
kesulitan apa yang
muncul?
d. Hal apa yang kalian
lakukan ketika
mendapatkan
kesulitan tersebut?
Merefleksikan dinamika
kelompokyang telah
dilakukan bersama-sama.
5 menit
7. Sharing
dinamika
Meminta siwa untuk
men-sharing-kan apa
a. Melakukan
dinamika
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
kelompok yang telah siswa
refleksikan mengenai
dinamika kelompok.
a. Guru membagi
kelas menjadi
kelompok kecil
(8 orang) dan
menginstruksika
n agar siswa bisa
bermain games
tersebut
(lihat diuraian
dinamika
kelompok)
kelompok secara
bersama-sama.
b. Men-sharing-kan
apa yang telah
direfleksikan
mengenai dinamka
kelompok.
8. Menonton video
inspiratif
Menayangkan video
inspiratif “.
“impian dan kerja keras”
Menyaksikan video
inspiratif.
5 menit
9. Percikan dan
kisah inspiratif
Memberikan arahan dan
mempersilahakan siswa
membaca percikan dan
kisah inspiratif.
Membaca dan mengamati
secara mendalam isi dan
makna dari percikan serta
kisah inspiratif.
5 menit
10. Pernyataan diri:
Refleksi dan
sharing singkat
sebagai arah
menuju
kesimpulan
a. Memberikan
pertanyaan refleksi
pada siswa
mengenai hikmah
yang didapat dari
keseluruhan
kegiatan bimbingan.
b. Memberi waktu
kepada siswa untuk
a. Menjawab pertanyaan
mengenai hikmah
yang didapat dari
keseluruhan kegiatan
bimbingan.
b. Men-sharing-kan
hasil refleksi.
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
menjawab
pertanyaan refleksi.
c. Mempersilahkan
dan meminta siswa
untuk men-sharing-
kan hasil refleksi
dirinya.
11. Penyampaian
Materi
Menjelaskan materi
tentang“Ayo Kerja
Keras”
a. Pengertian kerja
keras.
b. Karakter orang
yang memiliki
sikap kerja keras.
c. Cara-cara
menumbuhkan
sikap kerja keras.
d. Manfaat orang
memiliki sikap
kerja keras.
Memperhatikan penjelasan
materi “Ayo Kerja Keras”
yang diberikan oleh guru.
10 menit
11. Penutup
a. Kesimpulan
/Peneguhan
b. Salam
penutup
a. Memberikan
penegasan mengenai
materi dan
memberikan
dukungan serta
meyakinkan siswa
bahwa untuk meraih
suatu tujuan dengan
maksimal,
a. Mendengarkan,
memperhatikan,
mengerti, dan
memahami akan
bahwa tujuan dengan
maksimal, diperlukan
kerja keras, ketekunan,
ulet, dan teliti.
b. Menyambut salam dari
5menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
diperlukan kerja
keras, ketekunan,
ulet, dan teliti.
b. Memberi salam
penutup pada siswa.
guru dengan
bersemangat.
C. Uraian Dinamika Kelompok
Judul kegiatan : “Benang dan Bola”
Tujuan :
1. Siswa dapat mengetahui, memahami, dan mengembangkan sikap
kerjakeras dalam diri.
2. Siswa dapat fokus akan suatu hal yang ia kerjakan.
3. Siswa dapat belajar untuk mencapai sebuah target dalam setiap
kegiatan yang ia lakukan.
Bahan : 4 benang kasur masing-masing panjangnya 1m (@kelompok), 1 buah
bola buah/bola mainan(@kelompok)
1. Tempat
Ruang Aula/Lapangan
2. Skenario pelaksanaan dinamika kelompok
a. Guru membagikan siswa menjadi kelompok kecil, masing-masing kelompok berisi (8
siswa).
b. Guru memberikan penjelasan akan aturan permainan.
Aturan permainan:
a. Setiap kelompok diberikan satu paket bahan seperti pada no.3 (Bahan)
b. Setiap kelompok diharapkan dapat memindahkan 1 buah bola, dari garis
mulaihingga garis finish, yang berjarak kurang lebih 5-8 m (jarak dapat
disesuaikan dengan tempat) dengan hanya menggunakan benang kasur yang
telah disediakan.
c. Kelompok yang berhasil memindahkan bola pertama kali, ialah pemenangnya.
( Berikut adalah contoh gambaran rangkaian benang dan bola)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Siswa (S) Siswa (S)
Siswa (S) Siswa (S)
Siswa (S) Siswa (S)
Benang kasur
bola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
D. HANDOUT
Ayo kerjakeras !!
“KERJA KERAS “ Memiliki arti:
Berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Sikap melakukan suatu kegiatan secara sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum target kerja tercapai.
Karakter orang yang memiliki sikap kerja keras:
Memiliki semangat yang tinggi
Memiliki keterampilan Memiliki sikap untuk
bersaing Menunjukkan hasil yang baik
Cara-cara menumbuhkan sikap kerja keras:
Memiliki sikap pantang menyerah Membuat target dalam hidup Bertekun dalam usaha Bersyukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Manfaat yang diperoleh jika memiliki sikap
kerja keras:
Kita dapat bekerja dengan penuh keyakinan.
Kita akan memperoleh hasil yang memuaskan.
Pekerjaan dapat dipertanggungjawabkan secara profesional.
Meraih keberhasilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
E. Percikan Inspiratif
Bacalah uraian dibawah ini dengan teliti dan cermat!
Kisah Jatuh Bangun Bob Sadino Memulai Usaha Hingga Sukses
Pengusaha Bob Sadino (Foto: Wordpress)
Bob Sadino lahir di Lampung, 9 Maret 1933.Bob, begitu sapaannya, merupakan seorang
pengusaha di bidang pangan dan peternakan yang juga merupakan pemilik dari jaringan usaha
Kemfood dan Kemchick.Penampilan Bob Sadino berbeda dengan para pengusaha pada
umumnya yang rapi dan perlente. Dalam kesehariannya ia identik dengan kemeja lengan pendek
dan celana pendek.
Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Dia merupakan anak
bungsu dari lima bersaudara. Bob ditinggal orangtuanya ketika masih berusia 19 tahun. Pada saat
itu dia mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah
dianggap hidup mapan.
Bob muda kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam
perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih sembilan tahun di
sana. Di negeri kincir angin itu, ia juga menemukan tambatan hatinya, Soelami Soejoed.
Sepulangnya dari luar negeri, Bob Sadino menyewakan mobil Mercedes yang
dimilikinya, sekaligus sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang
mengakibatkan mobilnya rusak parah.
Bangkrut karena kecelakaan itu, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu dan hanya
digaji Rp100. Pada saat itu juga Bob Sadino mengalami depresi berat.Kemudian ada salah satu
rekannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang dialaminya.Dari
situlah inspirasi wirausahanya muncul untuk menjadi pengusaha ayam.
Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya setiap hari menjual beberapa kilogram telor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Bermodal fasih bahasa asing, dalam satu setengah tahun, ia langsung memiliki banyak
langganan, terutama orang asing. Pada saat itu pasangan tersebut kerap dimaki pelanggan bahkan
disebut babu orang asing.Tapi keduanya tetap tabah dan terus memperbaiki pelayanan. Dengan
usaha yang keras, kemudian dia pun menjadi pemilik tunggal pasar swalayan Kem Chicks.
Bisnis Bob berkembang pesat dan merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura.
Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke
lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob terampil dan menguasai bidangnya. Kini Bob telah
tiada.Ia mengembuskan napas terakhir di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin sore, 19
januari 2015, pada pukul 17.30 WIB. Bob menderita sakit infeksi saluran pernapasan kronis.
(Sumber : http://rtv.co.id/read/news/1310/kisah-jatuh-bangun-bob-sadino-memulai-usaha-hingga-sukses)
F. Evaluasi
Refleksi/Evaluasi Dinamika Kelompok
1. Setelah saya mengikuti kegiatan atau permainan benang dan bola, perasaan apa saja yang
muncul dalam diri saya?
a. ………………………………………………………………………………………
…………………………….
b. ………………………………………………………………………………………
…………………………….
c. ………………………………………………………………………………………
…………………………….
2. Apa yang dapat kamu petik dari permainan bola dan benang tersebut?
a. ………………………………………………………………………………………
…………………………….
b. ………………………………………………………………………………………
…………………………….
c. ………………………………………………………………………………………
…………………………….
3. Apa kamu mengetahui maksud dan tujuan dari permainan tersebut?jelaskan!
a. ..........................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
b. ..........................................................................................................................
c. ..........................................................................................................................
Refleksi Percikan Inspiratif
Setelah membaca, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini! 1. Setelah kamu membaca, menurutmu apa isi yang terkandung di dalam cerita tersebut?
_____________________________________________________________________
2. Apakah cerita tersebut pantas untuk ditiru/dipraktekkan?
_____________________________________________________________________
3. Apa manfaat/hal-hal yang dapat dipetik dari cerita tersebut?
_____________________________________________________________________
Refleksi/Evaluasi Bimbingan
PERNYATAAN HASIL BELAJAR Setelah saya mengikuti kegiatan bimbingan hari ini, saya menjadi tahu bahwa:
_________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
NIATKU Setelah saya mengikuti bimbingan dengan tema “Ayo Kerja Keras” aku berniat untuk atau akan:
_________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
G. Pesan Moral
Tidak semua kerja keras berhasil tanpa tujuan, tetapi tidak ada
sesuatu yang besar yang dicapai tanpa melalui kerja keras
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
A. Identitas RPBK
No Keterangan
1. Topik Aku Pantang Menyerah
2. Tugas Perkembangan
2. Bidang Bimbingan Pribadi
3. Jenis Layanan Layanan Informasi
4. Fungsi Bimbingan Pemahaman, pengembangan, dan pemeliharaan
5. Sasaran Siswa SMP Kelas VIII
6. Standar Kompetensi Siswa mampu memahami dan mengembangkan
keterampilan dirinya dalam berdaya juang.
7. Kompetensi Dasar Siswa dapat mempraktekkan sikap pantang menyerah
kedalam kehidupan sehari-hari.
8. Indikator a. Menjelaskan pengertian pantang menyerah.
b. Menjelaskan hal-hal/cara-cara yang perlu dilakukan
untuk menumbuhkan sikap pantang menyerah.
c. Menjelaskan manfaat yang diperoleh jika memiliki sikap
pantang menyerah.
9. Materi a. Pengertian pantang menyerah.
b. Cara-cara untuk mengembangkan sikap pantang
menyerah.
c. Manfaat yang diperoleh jika memiliki pantang
menyerah.
10. Metode Dinamika kelompok, diskusi, pemberian informasi, dan
game bimbingan.
11. Waktu 2x40 menit
AKU PANTANG MENYERAH! 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
12. Tempat Ruang Kelas
13. Media Alat tulis, alat games (gelas plastik, tali raffia, karet
gelang), handoutmateri, video pendek, cerita inspiratif.
14. Mitra Kolaboratif Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
Olahraga, PKn, Agama, IPA, IPS, Matematika.
15. Prosedur Terlampir dalam skenario pelayanan bimbingan
16. Penilaian/Evaluasi Self Assessment dan refleksi hasil belajar
17. Rencana Tindak Lanjut Disesuaikan dengan kebijakan guru BK atau guru
pembimbing
18. Sumber Pustaka a. http://masrozi.blogspot.com/2013/03/pantang-
menyerah.html
b. http://sebuahkeyakinan.blogspot.com/2013/01/7-
tokoh-inspirasi-dunia.html
c. www.google.com
B. Skenario Pelayanan Bimbingan
No Kegiatan Guru Siswa Durasi
1. Pembukaan
a. Membuka pertemuan
dengan memberi
salam yang hangat
dan bersamangat
kepada siswa.
d. Meminta dan
mempersilahkan
salah satu siswa
untuk memimpin doa
pembuka.
a. Menyambut salam dari
guru dengan bersiap
dan semangat untuk
menerima materi
bimbingan dari guru.
b. Mempimpin doa
pembuka (salah satu
siswa)
5 menit
2. Ice breaking Guru mengajak siswa
untu menyanyikan
“Tahu Tante Tuti”
Mempraktekan secara
bersama-sama mengenai
lagu Tahu Tante Tuti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
3. Self-Assessment
/Kuesioner
“Pantang
Menyerah”
a. Membagikan lembar
self-assessment/
kuesioner pantang
menyerah kepada
seluruh siswa.
b. Memberikan arahan
dan penjelasan
pengisian self-
assessment/kuesioner
kepada siswa.
a. Menerima lembar
self-
assessment/kuesioner
kerja keras kepada
seluruh siswa.
b. Mendengarkan arahan
dan penjelasan
pengisian self-
assessment/kuesioner
dari guru.
c. Mengisi lembar self-
assessment/ kuesioner
pantang menyerah.
4. Dinamika
kelompok
Mempersiapkan dan
menjelaskan dinamika
kelompok bagi siswa
“Menyusun Istana ”.
Memperhatikan dan
mengikuti arahan guru
dalam dinamika kelompok
“Menyusun Istana ”.
20‟
5. Refleksi
dinamika
kelompok
Mengarahkan siswa
untuk berefleksi
mengenai dinamika
kelompokyang telah
dilakukan bersama-
sama.
Butir pertanyaan:
a. Bagaimana
perasaanmu
ketika bermain
permainan
“Benang dan
Bola” tadi?
Merefleksikan dinamika
kelompokyang telah
dilakukan bersama-sama.
5‟
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
b. Apa yang dapat
kamu pelajari
dari permainan
tadi untuk
kehidupanmu
sehari-hari?
c. Ketika mencoba
permainan
tersebut
kesulitan apa
yang muncul?
d. Hal apa yang
kalian lakukan
ketika
mendapatkan
kesulitan
tersebut?
6. Sharingdinamik
a kelompok
Mempersilahkan dan
meminta siwa untuk
men-sharing-kan apa
yang telah siswa
refleksikan mengenai
dinamika kelompok.
Men-sharing-kan apa yang
telah direfleksikan
mengenai dinamka
kelompok.
5‟
7. Menonton video
inspiratif
Menayangkan video
inspiratif.
“kamu bisa”
Menyaksikan video
inspiratif.
5„
8. Penjelasan
materi/topik
Menjelaskan materi
“Aku Pantang
Menyerah!”
a. Pengertian
pantang
Memperhatikan penjelasan
materi “Aku Pantang
Menyerah!” yang
diberikan oleh guru.
10‟
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
menyerah.
b. Perilaku yang
terkait dengan
pantang
menyerah.
c. Strategi
membangun
sikap pantang
menyerah.
d. Manfaat sikap
pantang
menyerah.
9. Percikan dan
kisah inspiratif
Memberikan arahan dan
mempersilahakan siswa
membaca percikan dan
kisah inspiratif.
Membaca dan mengamati
secara mendalam isi dan
makna dari percikan serta
kisah inspiratif.
5„
10. Pernyataan diri:
Refleksi dan
sharing singkat
sebagai arah
menuju
kesimpulan
a. Memberikan
pertanyaan refleksi
pada siswa mengenai
hikmah yang didapat
dari keseluruhan
kegiatan bimbingan.
b. Memberi waktu
kepada siswa untuk
menjawab
pertanyaan refleksi.
c. Mempersilahkan dan
meminta siswa untuk
men-sharing-kan
hasil refleksi dirinya.
a. Menjawab pertanyaan
mengenai hikmah
yang didapat dari
keseluruhan kegiatan
bimbingan.
b. Men-sharing-kan
hasil refleksi dirinya.
10„
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
11. Penutup
a. Kesimpulan
/Peneguhan
b. Salam
penutup
a. Memberikan
penegasan
mengenai materi
dan memberikan
dukungan serta
meyakinkan siswa
bahwa untuk
meraih suatu tujuan
dengan maksimal,
diperlukan sikap
pantang menyerah
dan terus berlatih
serta mencoba.
b. Memberi salam
penutup pada siswa.
a. Mendengarkan,
memperhatikan,
mengerti, dan
memahami akan
bahwa tujuan dengan
maksimal, diperlukan
sikap pantang
menyerah dan terus
berlatih serta
mencoba.
b. Menyambut salamdari
guru dengan
bersemangat.
5‟
Mari Kita Bernyanyi dan Bergoyang!
Ice Breaking
“Tahu Tante Tuti”
Tukang tahu tukang tempe toel-toel
Toel-toel tahu tante Tuti
Tante Tuti triak-triak tolong tolong tambah- tambah
Tolong tambah tahu tante Tuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
C. Uraian Dinamika Kelompok
1. Judul kegiatan
“Menyusun Menara/Istana”
2. Tujuan
Siswa dapat mengetahui, memahami, dan mengembangkan sikap pantang menyerah
dalam diri.
3. Bahan
a. 5-6 tali raffia (@kelompok)
b. 1 buah karet gelang (@kelompok)
c. 6 buah gelas plastik air mineral (tidak berisi air) (@kelompok)
4. Skenario pelaksanaan dinamika kelompok
a. Guru membagikan siswa menjadi kelompok kecil, masing-masing kelompok berisi
(5-6 siswa).
b. Guru memberikan penjelasan akan aturan permainan.
Aturan permainan:
1) Setiap kelompok diberikan satu paket bahan seperti pada no.3 (Bahan)
2) Setiap kelompok diharapkan membuat bangunan istana/menara dari susunan 6
buah gelas plastik, dengan susunan gelas seperti menara (3 buah, 2 buah, dan 1
buah)
3) Dalam menyusun menara dari gelas tersebut, setiap anggota dalam kelompok
hanya diperbolehkan menyusun dengan menggunakan alat yang ada, yaitu tali
raffia dan karet gelang yang telah disediakan TIDAK BOLEH
MENYENTUH/MENYUSUN GELAS SECARA LANGSUNG DENGAN
TANGAN.
4) Setiap kelompok diberikan waktu untuk menyusun selama 5-10 menit.
5) Kelompok yang berhasil menyusun menara dengan baik, ialah pemenangnya.
Contoh gambaran susunan menara:
a. Sebelum disusun gelas plastik harus tersusun tidur/tidak berdiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
b. Gelas plastik harus disusun seperti demikian tanpa menyentuh gelas, hanya
dengan menggunakan tali raffia dan karet gelang.
c. Susunan tali raffia dan karet gelang seperti berikut:
Tali rafia
D. Handout/Materi
Hakikat sikap pantang menyerah dan ulet
1. Pengertian pantang menyerah
Bagi seorang wirausaha, sikap pantang menyerah dan ulet adalah sikap yang tidak mudah
patah semangat dalam menghadapi berbagai rintangan, selalu bekerja keras untuk
mewujudkan tujuan, menganggap rintangan/hambatan selalu ada dalam setiap kegiatan yang
harus dihadapi.Mereka yang menyerah sebelum mencapai tujuan, mereka adalah orang-orang
yang gagal dan tak akan pernah sukses.
2. Perilaku yang terkait dengan sikap pantang menyerah dan ulet
a. Perilaku kerja keras
Perilaku dimana dalam mengerjakan sesuatu dilakukan secara bersungguh-sungguh,
tanpa mengenal lelah demi tercapainya tujuan yang diinginkan.
b. Perilaku keyakinan diri/optimis
Adalah sikap perilaku yang tidak ragu-ragu, selalu percaya diri bahwa sesuatu yang
diinginkan pasti akan tercapai.Pasti bisa........
c. Perilaku kemauan keras/semangat
Karet
gelang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Motor penggerak dari kerja keras adalah kemauan yang tinggi, didorong oleh semangat
yang tinggi(tidak loyo). Mereka yang memiliki sikap pantang menyerah, akan selalu
dalam keadaan bersemangat.
d. Perilaku berjiwa sabar dan tidak putus asa
Seorang wirausaha harus memahami bahwa kata sukses dan gagal selalu berdampingan.
Tatkala sukses tidak menjadikan besar kepala/sombong. Demikian pula tatkala belum
berhasil, tidak menjadikan putus asa. Kegagalan adalah awal dari kesuksesan. Kegagalan
adalah kesuksesan yang tertunda. Untuk itu tetaplah berusaha.............
e. Perilaku selalu ingin maju
Seseorang yang bermental wirausaha tidak pernah puas dengan apa yang telah dicapainya
saat ini. Mereka selalu ingin mencapai yang lebih baik dan lebih baik di saat berikutnya.
Untuk mewujudkan semua ini dibutuhkan perilaku, antara lain :
1) Disiplin, yaitu mentaati segala aturan yang berlaku
2) Komitmen tinggi, selalu menepati janji/kesepatakatan diri
3) Jujur, mengatakan dengan benar sesuai dengan realita/kenyataan
4) Kreatif dan inovatif, berpikir dan berbuat untuk menciptakan hal-hal yang baru
5) Mandiri, tidak ketergantungan dengan orang lain, mampu mengerjakan sendiri
6) Realistis, berpikir sesuai dengan akal sehat(tidak muluk-muluk)
f. Perilaku senang dengan pekerjaannya
Waktu kerja yang lama akan terasa singkat, pekerjaan yang berat akan terasa ringan,
perjalanan yang jauh akan terasa dekat, ini semua jika kita mampu menyenangi
pekerjaan. Menyenangi bekerja di depan komputer, maka waktu 8 jam akan terasa tidak
lebih dari 1 jam.
g. Perilaku selalu mencari sesuatu yang baru
Terkadang orang ingin berbeda dengan yang lainnya. Untuk bisa berbeda, tentu
diperlukan pemikiran yang mengarah pada terciptanya sesuatu yang baru.
3. Strategi membangun sikap pantang menyerah
a. Jangan mudah menyerah dan akui kelemahan/kekurangan diri
b. Motivasi diri sendiri
c. Optimis bahwa segalanya akan berhasil dengan baik
d. Terfokuslah pada tujuan, bukan hambatan
e. Berani mengambil seriko
f. Berani menghadapi tantangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
g. Jangan terlalu cepat membuat kesimpulan
h. Teruslah berusaha
i. Jangan terpengaruh pada kegagalan orang lain
4. Manfaat sikap pantang menyerah
a. Memberikan semangat dalam berusaha
b. Meningkatkan prestasi kerja
c. Meningkatkan keberhasilan kerja
E. PERCIKAN INSPIRATIF
Bacalah uraian berikut ini dengan cermat dan teliti!
Gagal 1000 Kali, Thomas A. Edison Akhirnya Berhasil Menciptakan Bola Lampu
Kegagalan adalah hal biasa dan karena kegagalan inilah biasanya kita bisa menemukan
keberhasilan. Hal itulah yang pernah dirasakan oleh seorang Thomas A. Edison yang pernah
gagal berkali-kali ketika berusaha menciptakan bola lampu. Berkali-kali di sini bukan satuan,
puluhan dan ratusan kali, melainkan sampai seribu kali, bahkan ada yang berpendapat Thomas
A. Edison pernah gagal sampai 10.000 kali. Tidak penting berapa kali ia gagal karena yang
terpenting adalah dengan kegagalannya tersebutlah akhirnya Thomas A. Edison berhasil
menciptakan bola lampu.
Thomas A. Edison lahir pada tahun 1847, tepatnya tanggal 11 Februari di Ohio, Amerika
Serikat. Saat bersekolah ia selalu mendapat nilai yang buruk dan karena itulah akhirnya sang ibu
memutuskan untuk memberhentikannya dari sekolah. Ibunya kemudian mengajar Edison sendiri
di rumah. Saat sekolah di rumah inilah Edison mendapat kesempatan untuk bisa membawa buku-
buku ilmiah untuk orang dewasa.
Edison kemudian mengadakan percobaan ilmiahnya sendiri. Karena membutuhkan uang
untuk percobaannya, pada usia 12 tahun ia bekerja sebagai penjual buah, Koran dan gula-gula di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
kereta api. Setelah cukup dewasa ia kemudian bekerja sebagai operator mesin telegraf. Melalui
mesin telegraf, Edison mengirimkan pesan atau berita bisnis ke semua perusahaan ternama di
kota New York.
Di tahun 1870, Edison sudah mampu menemukan mesin telegraf yang bisa bekerja lebih
baik karena mesin ciptaannya mampu mencetak pesan di atas pita kertas panjang. Uang yang ia
dapat dari penemuan tersebut membuatnya mampu mendirikan perusahaan sendiri, Tahun 1874,
Edison pindah ke kota New Jersey. Di kota ini ia kemudian membuat bengkel ilmiah yang besar
dan menjadi yang pertama di seluruh dunia. Setelahnya ia mampu melakukan penemuan penting,
seperti Gramofon (1877), lampu listrik dan proyektor untuk film (1879) dan masih banyak lagi.
Tahun 1890 ia mendirikan perusahaan bernama General Electric.
Selama hidupnya, Edison mampu meraih 1.093 paten atas namanya. Dan karena itulah ia
kemudian dikenal sebagai salah satu penemu paling produktif pada masanya. Dalam bidang
pertahanan Amerika Serikat, Edison juga cukup berperan dengan beberapa hasil penelitiannya
seperti menghancurkan periskop dengan menggunakan senajata mesin, menghentikan torpedo
dengan jaring, mendeteksi kapal selam, meningkatkan kekuatan torpedo dan masih banyak lagi.
Thomas A. Edison meninggal di usia, tepat pada haru ulang tahun penemuannya yang paling
fenomenal, sebuah bola lampu yang membuat seluruh dunia tetap terang di malam hari.
Hal yang patut ditiru dari seorang Thomas A. Edison adalah kegigihannya dalam
melakuan sesuatu. Tidak peduli berapa kali mengalami kegagalan ia tetap berusaha sampai ia
berhasil. Kegagalan tidak akan membuat seorang Thomas A. Edison menyerah bahkan akan
membuat ia semakin bersemangat.
(Sumber :http://www.duniaprofesional.com/inspirasi/hidup/gagal-1000-kali-thomas-a-edison-akhirnya-berhasil-
menciptakan-bola-lampu/)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
F. Evaluasi
Refleksi Dinamika Kelompok
1. Setelah mengikuti permainan “Menyusun Istana” perasaan apa yang muncul pada diri
kalian?
a. .........................
b. .........................
c. ..........................
2. Apa yang kalian dapatkan melalui permainan “Menyusun Istana” tersebut?
a. ........................
b. ........................
c. ........................
3. Apakah kalian mengetahui maksud dan tujuan dari permainan tersebut?coba jelaskan!
a. ........................
b. ........................
c. ........................
Refleksi Percikan Inspiratif
Setelah membaca, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Setelah kamu membaca uraian di atas, isi apa yang terkandung dalam bacaan tersebut?
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
2. Apakah cerita di atas perlu untuk kita tiru? Jelaskan alasannya!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
3. Apa manfaat yang dapat kalian petik dari bacaan tersebut?
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Refleksi/Evaluasi Bimbingan
PERNYATAAN HASIL BELAJAR Setelah saya mengikuti kegiatan bimbingan hari ini, saya menjadi tahu bahwa:
______________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
NIATKU Setelah saya mengikuti bimbingan dengan tema “Aku Pantang Menyerah” aku berniat untuk atau
akan:
G. Pesan Moral
Jangan menyerah jika impianmu belum
terwujud. Dengan semangat dan berfikir positif
semua yang tidak mungkin akan menjadi
mungkin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
A. Identitas RPBK
No Keterangan
1. Topik Aku percaya diri
2. Tugas Perkembangan
2. Bidang Bimbingan Pribadi
3. Jenis Layanan Layanan Informasi
4. Fungsi Bimbingan Pemahaman, pengembangan, pemeliharaan, dan pencegahan
5. Sasaran Siswa SMP Kelas VIII
6. Standar Kompetensi Siswamampu memahami dan mengembangkan kepercayaan
dirinya.
7. Kompetensi Dasar Siswa dapat mempraktekkan sikap percaya diri dalam
kehidupan sehari-hari.
8. Indikator a. Menjelaskan pengertian percaya diri.
b. Menjelaskan karakter orang yang percaya diri.
c. Menjelaskan cara-cara yang perlu dilakukan untuk
meningkatkan kepercayaan diri.
d. Menggali nilai-nilai karakter yang tercermin dalam
bagian-bagian layanan bimbingan (muatan film, dinamika
kelompok, kisah inspiratif).
9. Materi a. Pengertian percaya diri.
b. Karakter orang yang percaya diri.
c. Cara-cara meningkatkan kepercayaan diri.
10. Metode Experiential Learning
11. Waktu 2x40 menit
12. Tempat Ruang kelas
AKU PERCAYA DIRI 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
13. Media Laptop, LCD, alat tulis, materi, video, cerita inspiratif.
14. Mitra Kolaboratif Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Seni
Musik.
15. Prosedur Terlampir dalam skenario pelayanan bimbingan
16. Penilaian/Evaluasi Self Assessment dan refleksi hasil belajar
17. Rencana Tindak Lanjut Disesuaikan dengan kebijakan guru BK atau guru
pembimbing
18. Sumber Pustaka http://solusi-sukses.blogspot.com/2009/09/cerita-inspirasi-
belajar-dari-sebutir.html
B. Skenario Pelayanan Bimbingan
NO. Kegiatan Guru Siswa Durasi
1. Pembukaan
a. Salam
b. Doa
pembuka
a. Membuka kegiatan bimbingan
dengan memberi salam yang
hangat dan bersamangat kepada
siswa.
b. Meminta dan mempersilahkan
salah satu siswa untuk memimpin
doa pembuka.
a. Menyambut salam
dari guru dengan
bersiap dan
semangat untuk
menerima materi
bimbingan dari
guru.
b. Mempimpin doa
pembuka (salah
satu siswa)
3 menit
2. Ice breaking Meminta siswa menyanyikan lagi
“Gedang” beserta dengan
gerakannya.
Menyanyikan lagu
“Gedang” beserta
dengan gerakannya
secara bersama-sama.
5 menit
3. Self-
Assessment
a. Membagikan lembar self-
assessment/ kuesioner percaya
a. Menerima lembar
self-
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
/Kuesioner
“Percaya
Diri”
diri kepada seluruh siswa.
b. Memberikan arahan dan
penjelasan pengisian self-
assessment/kuesioner kepada
siswa
assessment/kuesi
oner percaya diri
kepada seluruh
siswa.
b. Mendengarkan
arahan dan
penjelasan
pengisian self-
assessment/kuesi
oner dari guru.
c. Mengisi lembar
self-assessment/
kuesioner
percaya diri.
4. Penjelasan
materi/topik
Menjelaskan materi “Aku Percaya
Diri” dan atau mengintegrasikannya
dengan pokok bahasan mata
pelajaran tertentu yang menjadi mitra
layanan ini.
Memperhatikan
penjelasan materi
“Aku Percaya Diri”
yang diberikan oleh
guru.
10 menit
5. Dinamika
kelompok
a. Mempersiapkan dan menjelaskan
dinamika kelompok bagi siswa.
b. Membagi kelompok yang terdiri
menjadi 8 orang.
c. Kemudian memberikan instruksi
untuk melingkar dan ada yang
berdiri di tengah.
d. Kemudian yang bertugas menjadi
orang ditengah itu menjatuhkan
diri, sehingga teman-teman yang
melingkar bisa menangkap
dengan posisi mata tertutup.
a. Memperhatikan
dan mengikuti
arahan guru
dalam dinamika
kelompok
b. Melakukan story
telling(bercerita
tentang
pengalaman
yangunik/menyen
angkan tentang
diri)
22 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
c. Menampilka
drama secara
berkelompok
dengan tema
percaya diri.
6. Refleksi
dinamika
kelompok
Mengarahkan siswa untuk berefleksi
mengenai dinamika kelompokyang
telah dilakukan bersama-sama.
Merefleksikan
dinamika
kelompokyang telah
dilakukan bersama-
sama.
5 menit
7. Sharing
dinamika
kelompok
Mempersilahkan dan meminta siwa
untuk men-sharing-kan apa yang
telah siswa refleksikan mengenai
dinamika kelompok.
Men-sharing-kan apa
yang telah
direfleksikan
mengenai dinamka
kelompok.
5 menit
8. Menonton
video
inspiratif
Menayangkan video inspiratif.
“jangan takut menjadi diri sendiri”
Menyaksikan video
inspiratif.
5 menit
9. Percikan dan
kisah
inspiratif
Memberikan arahan dan
mempersilahakan siswa membaca
percikan dan kisah inspiratif.
Membaca dan
mengamati secara
mendalam isi dan
makna dari percikan
serta kisah inspiratif.
10 menit
10. Pernyataan
diri:
Refleksi dan
sharing
singkat
sebagai arah
menuju
a. Memberikan pertanyaan refleksi
pada siswa mengenai hikmah
yang didapat dari keseluruhan
kegiatan bimbingan.
b. Memberi waktu kepada siswa
untuk menjawab pertanyaan
refleksi.
a. Menjawab
pertanyaan
mengenai hikmah
yang didapat dari
keseluruhan
kegiatan
bimbingan.
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
kesimpulan c. Mempersilahkan dan meminta
siswa untuk men-sharing-kan
hasil refleksi dirinya.
b. Men-sharing-kan
hasil refleksi
dirinya.
11. Penutup
a. Kesimpul
an/Penegu
han
b. Salam
penutup
a. Memberikan penegasan mengenai
materi dan memberikan dukungan
serta meyakinkan siswa bahwa
setiap pribadi adalah unik dan
berharga sehingga tetaplah untuk
percaya diri akan diri sendiri.
b. Memberikan salam penutup yang
bersemangat kepada siswa.
a. Mendengarkan,
memperhatikan,
mengerti, dan
memahami akan
bahwa setiap
pribadi adalah
unik dan berharga
sehingga tetaplah
untuk percaya diri
akan diri sendiri,
sehingga melalui
pemahaman
tersebut berjanji
pada diri sendiri
untuk berusaha
mengembangkan
sikap percaya
diridalam dirinya.
b. Menyambut salam
dari guru dengan
bersemangat
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
c. Uraian Dinamika Kelompok
Mari bernyanyi dan bergoyang!
Ice breaking
GEDANG
Gedang.............
1. Judul kegiatan
“trust fall”
2. Tujuan
Siswa dapat memahami bahwa dengan percaya diri itu akan bisa membuat mereka
memiliki kekuatan tersendiri dan memiliki rasa bahwa dia bisa melakukan akan sesuatu
hal.
3. Skenario pelaksanaan dinamika
a. Guru membagi kelompok menjadi 5 kelompok
b. Guru memberikan instruksi agar siswa berdiri secara melingkar bergandengan
tangan dan menutup mata
c. Kemudian guru memilih satu orang siswa untuk berdiri di dalam lingkaran setiap
kelompok dan menginstruksikan bahwa nanti ketika ada aba-aba dari guru, siswa
yang berdiri di tengah itu menjatuhkan diri dan nanti akan ditangkap oleh teman-
teman yang melingkar tersebut.
4. Aturan permainan
a. Setiap siswa yang melaksanakan permainan itu diharapkan harus serius dan tidak
bermain-main.
b. Siswa yang bertugas harus siap dengan segala kemungkinan yang ada.
c. Siswa yang mengikuti permainan harus berani untuk percaya diri dan percaya terhadap
teman-temannya.
Gedang.............
Cek dioncek cek-cek dioncek
Ris diiris ris-ris diiris
Ngan dipangan ngan-ngan dipangan
Cok dikocok cok-cok dikocok
Tok ditokke tok-tok ditokke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
a. handout
AKUPERCAYADIRI!!
AKU PD
AKU PEDE !!
Percaya Diriadalah sikap positif
seseorang untuk merasa memiliki
kompetensi, mampu, dan yakin
bahwa dia dapat mengembangkan
penilaian positif terhadap diri sendiri
maupun terhadap lingkungan/situasi
yang dihadapinya.
Karakter Orang yang Percaya Diri
Mampu mengontrol diri
Berani menjadi diri sendiri
Menghargai orang lain
Tidak mudah menyerah
Tidak tergantung pada orang lain
Berani mengekspresikan diri
Mampu menggali potensi diri
Mempunyai cara pandang yang positif
terhadap diri
Memiliki harapan yang realistis
terhadap diri
“Membangun Rasa Percaya Diri”
Belajarlah mengatasi perasaan yang sedang
dialami!
Sadarlah bahwa kita sendirilah yang bertanggung
jawab atas sikap dan tindakan kita!
Jadilah seorang pengambil keputusan!
Fokuskanlah pada diri sendiri, bukan orang lain!
Berilah diri kita kata-kata pembangkit semangat!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
E. Percikan inspiratif
Belajar dari Sebutir Kacang Hijau
Di negeri kacang hiduplah berbagai spesies kacang.Diantara para kacang, adalah
sebutir kacang hijau yang merasa tidak percaya diri.Dia merasa dirinya begitu tidak berharga.
Tidak ada apa-apanya dibandingkan spesies kacang yang lain. Apalah arti sebutir kacang
hijau, pikirnya.
Suatu hari kacang hijau melihat kacang panjang berjalan melewatinya.Ia pun merasa
rendah diri dan bergumam dalam hatinya, “Kacang panjang itu keren sekali. Walaupun
namanya kacang, tapi tubuhnya panjang, keren.Jauh sekali bila dibandingkan diriku yang
kecil dan jelek ini.Apalah artinya diriku”
Keesokan harinya kacang hijau berpapasan dengan kacang tanah.Ia tidak berani
menatap wajah kacang tanah yang tersenyum padanya. “Wah..kacang tanah sedang senyum
dengan siapa ya…Tapi yang jelas gak mungkin senyum dengan aku. Apalah aku ini. Dia kan
populer. Di berbagai jenis makanan selalu ada dia. Belum lagi dia sering tampil di iklan-iklan
televisi.Mana pantas aku bergaul dengan dia”
Di hari yang lain, berjumpa pula kacang hijau dengan kacang kedelai.Ketika kacang
kedelai hendak menyapanya, kacang hijau sudah kabur duluan. “Wah..wah..mana pantas aku
bergaul dengan kacang kedelai. Dia kan selebritis. Sumber protein istimewa yang diolah
menjadi berbagai makanan. Berbagai buku kesehatan juga membahas dia. Belum lagi iklan
snack dan susu kedelai yang dibintanginya. Sedangkan aku paling jauh cuma sampai gerobak
bubur kacang hijau”
Hari demi hari berlalu.Kacang hijau telah bertemu kacang polong, kacang merah,
kacang mete, sampai kacang hazelnut. Setiap kali itu pula ia hanya bisa tertunduk tidak
percaya diri ketika berpapasan dengan mereka. Berulangkali kacang hijau hanya
mengeluhkan betapa tidak berharga dirinya.
Suatu ketika kacang hijau berpapasan dengan sebutir kacang aneh. Entah spesies apa,
tapi tampaknya sudah tua sekali. Melihat kacang hijau yang murung, kacang itu pun bertanya
padanya.
“Hey kacang hijau, mengapa kamu murung begitu? Ada masalah?”
“Emm…Tidak…Tidak ada apa-apa..”
“Yang benar?Bila ada masalah ceritakan saja. Siapa tahu aku bisa bantu”
“ Eh…Sebenarnya aku merasa tidak percaya diri. Diriku begitu tidak berharga.Kecil, jelek,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
tidak populer.Dibandingkan kacang-kacang lainnya.Mereka semua punya keistimewaan
masing-masing.”
“Mengapa kamu bisa bilang dirimu tidak berharga?Coba dengarkan cerita berikut”
Sebutir kacang tua yang bijaksana itu mulai menceritakan sebuah cerita inspirasi pada
kacang hijau.“Zaman dahulu kala, penduduk di negeri seberang menderita kelaparan berat.
Semua tanamannya terserang hama dan penyakit. Akhirnya mereka dapat tetap bertahan
hidup dengan mengkonsumsi kacang. Tahukah kamu kacang apa itu? Itu kacang
hijau…leluhurmu. Kacang hijau yang dapat hidup dengan mudah di tengah kondisi seperti itu
telah menyelamatkan penduduk di sana” .Cerita inspirasi itu sedikit demi sedikit mulai
membangkitkan rasa percaya diri kacang hijau.
“Tahukah kamu bahwa dirimu sebenarnya sangat berharga.Keunggulanmu adalah
kamu dapat hidup dengan mudah, tidak butuh banyak perawatan.Lalu tubuhmu juga
mengandung vitamin B yang sangat berharga.Dan sebenarnya kamu juga dapat diolah
menjadi berbagai makanan”
“Benarkah?”
“Iya..dan tahukah kamu satu hal yang paling penting?”
“Apa itu, kek?”
“Semangkok bubur kacang hijau telah memberikan senyuman bagi jutaan keluarga di muka
bumi ini.”
Cerita inspirasi dan nasehat yang diberikan kacang bijaksana itu telah membangkitkan
rasa percaya diri dalam dirinya.Kacang hijau telah menemukan solusi tidak percaya dirinya.
Sejak saat itu ia lebih menghargai dirinya serta memaksimalkan semua potensi dirinya.
Bahkan kacang hijau telah menerima tawaran iklan sebuah minuman kotak. :)
Pelajaran apa yang bisa dipetik dari cerita inspirasi di atas? Bahwa kita sering kali
membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Seringkali kita terlalu memandang
tinggi orang lain dan terlalu meremehkan diri kita sendiri. Seperti kata pepatah, rumput
tetangga selalu terlihat lebih hijau.Dan akhirnya itu membuat kita tidak percaya diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
F. EVALUASI
Refleksi/Evaluasi Dinamika Kelompok
1. Setelah mengikuti permainan tadi perasaan apa saja yang muncul dalam diri kalian?
a. ......................
b. ......................
c. .......................
2. Apa yang kalian dapat dari permainan “trust fall” tersebut?
a. .......................
b. .......................
c. .......................
3. Apakah kalian mengetahui maksud dari permainan tersebut? Jelaskan alasannya!
b. ......................
c. ......................
d. ......................
Refleksi Percikan Inspiratif.
Setelah membaca uaraian di atas jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Setelah kamu membaca uraian di atas, isi apa yang terkandung dalam bacaan
tersebut?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
............
2. Apakah cerita di atas perlu untuk kita tiru? Jelaskan alasannya!
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
............
3. Apa manfaat yang dapat kalian petik dari bacaan tersebut?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
............
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Refleksi/Evaluasi Bimbingan
PERNYATAAN HASIL BELAJAR 1. Setelah saya mengikuti kegiatan bimbingan hari ini, saya menjadi tahu bahwa:
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
____________
NIATKU 2. Setelah saya mengikuti bimbingan dengan tema “Aku Percaya Diri” aku berniat
untuk atau akan:
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
____________
G. Pesan Moral
Yakin dan percaya terhadap diri sendiri karena
tidak ada yang mampu mengubah kita selain diri
kita sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI