Upload
xan
View
90
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
EFEKTIVITAS MEDIA TABEL
DALAM MEMBANTU PEMAHAMAN SOAL CERITA
SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 JOGOSIMO
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
oleh:
Nama : BanniyatunNIM : 821903781Pokjar : Sewon 1
PROGRAM STUDI S1 PGSDFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ YOGYAKARTA
2010
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................
DAFTAR ISI .....................................................................................................
ABSTRAK .........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................
A. Latar Belakang Masalah .....................................................
B. Identifikasi Masalah .............................................................
C. Pembatasan Masalah ............................................................
D. Rumusan Masalah ................................................................
E. Tujuan Penelitian .................................................................
F. Manfaat Penelitian ................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA..................................................................
A. Kerangka Teori .....................................................................
B. Kerangka Berfikir .................................................................
C. Hipotesis ...............................................................................
D. Hakikat Pendekatan Kontekstual .........................................
E. Kajian Penelitian Yang Relevan ...........................................
F. Kerangka Berfikir..................................................................
G. Hipotesis Penelitian ..............................................................
i
ii
iv
1
1
2
3
3
4
4
5
5
13
14
15
20
21
21
BAB III METODE PENELITIAN ...........................................................
A. Subjek Penelitian .................................................................
B. Tempat Penelitian .................................................................
C. Waktu Penelitian ..................................................................
D. Prosedur Penelitian ...............................................................
E. Instrument Penelitian ............................................................
F. Analisis Data .........................................................................
G. Indikator Kerja ......................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................
A. Hasil Penelitian.....................................................................
B. Pembahasan ..........................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................
A. Kesimpulan ...........................................................................
B. Saran .....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
LAMPIRAN
22
22
22
22
22
24
25
26
27
27
31
33
33
33
35
EFEKTIVITAS MEDIA TABEL
DALAM MEMBANTU PEMAHAMAN SOAL CERITA
SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 JOGOSIMO
TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011
Oleh : Banniyatun
ABSTRAK
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetrahui efektifitas media tabel dalam membantu pemahaman soal cerita siswa kelas IV SD Negeri 1 Jogosimo, selain itu untuk membantu guru dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa dalam pelajaran Matematika terutama dalam menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan uang, sehingga lebih mudah dipahami.
Metode yang digunakan pada penelitian tindakan kelas ini yaitu penggunaan media tabel untuk membantu pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal cerita. Penggunaan media tabel ini dimaksudkan agar soal Matematika yang berbentuk cerita itu lebih mudah dipahami selain itu menjadikan pelajaran Matematika lebih menarik, dan tercipta pembelajaran yang Paikem (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, menyenangkan)
Dari penelitian tindakan kelas ini diperoleh hasil yaitu adanya peningkatan hasil pembelajaran Matematika dalam menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan uang. Selain itu penggunaan media tabel dapat mempermudah pemahaman siswa tentang materi yang dipelajari.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang System
Pendidikan Nasional, Pasal 3 menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berwatak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab.
Pembelajaran matematika di sekolah dasar berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan bernalar melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi
dan eksperimen, sebagai alat komunikasi melalui symbol, babel, grafik, diagram
dalam menjelaskan gagasan. Adapun tujuan pembelajaran matematika di sekolah
dasar adalah melatih cara berfikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif, dan
konsisten (Standar Kompetensi, 2004: 2)
Baik fungsi maupun tujuan dari pembelajaran matematika sangat relevan
dengan kehidupan nyata, dengan semakin cepatnya perkembangan iptek. Untuk
dapat mengikuti perkembangan IPTEK manusia harus mempunyai cara berfikir
yang sistematis, logis dan kritis. Hal ini harus dilatih dan dikembangkan sejak
dini mulai dari tingkatan paling dasar yaitu pembelajaran di sekolah dasar.
Di sini peran guru sekolah dasar dituntut untuk ikut serta mewujudkan
pembelajaran yang paikem (pembelajaran aktif inovatif kreatif efektif dan
menyenangkan). Karena masih banyak yang menganggap bahwa matematika
sebagai momok atau merupakan pelajaran yang menakutkan. Guru sekolah dasar
harus pandai membuat pelajaran matematika menjadi pelajaran yang
menyenangkan tanpa mengabaikan tujuan kognitif yang akan dicapai secara
efisien. Hal ini bisa dilakukan dengan penggunaan media pembelajaran, sehingga
pembelajaran lebih menarik.
Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa
dalam pembelajaran matematika belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal
ini terlihat dari hasil ulangan yang diperoleh siswa pada materi menyelesaikan
soal cerita dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan uang. Selain
itu juga dari hasil UN (Ujian Nasional) pada pelajaran Matematika masih rendah,
walupun standar yang ditetapkan sekolah untuk pelajaran Matematika sudah
cukup rendah.
Melihat kenyataan tersebut, kiranya perlu diadakan penelitian tindakan
kelas sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap soal cerita.
Maka peneliti mengambil judul “Efektivitas Media Table Dalam Membantu
Pemahaman Soal Cerita Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Jogosimo Kecamatan
Klirong Tahun Pelajaran 2010/2011”.
B. Identifikasi Masalah
Pembelajaran matematika merupakan pembelajaran yang tidak dapat
dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari, dalam berbagai kegiatan pasti
melibatkan pelajaran matematika, begitu juga dengan cepatnya perkembangan
IPTEK.
Penggunaan metode yang belum tepat dalam pembelajaran akan membuat
pelajaran matematika sulit dipahami, terutama bagi anak usia sekolah dasar.
Maka guru hendaknya menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.
Kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran matematika juga
membuat pelajaran matematika sulit dipahami apalagi taraf berfikir siswa sekolah
dasar yang masih berfikir konkret sehingga dengan media anak akan lebih mudah
memahami.
Hasil yang diperoleh siswa masih belum sesuai dengan apa yang
diharapkan, hal ini dapat terlihat dari hasil evaluasi siswa tentang soal cerita
tentang uang.
C. Pembatasan Masalah
Dari masalah di atas penulis membatasi pada:
1. Belum digunakannya media dalam pembelajaran matematika terutama soal
cerita.
2. Hasil pembelajaran matematika yang masih rendah pada materi soal cerita.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Apakah penggunaan media table cukup efektif dalam membantu siswa
memahami soal cerita pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Jogosimo Kecamatan
Klirong Tahun Pelajaran 2010/2011?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
keefektifan penggunaan tabel cukup efektif dalam membantu siswa memahami
soal cerita pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Jogosimo.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam
menyelesaikan soal cerita. Selain itu diharapkan agar pelajaran matematika
tidak lagi menjadi momok (pelajaran yang dianggap menakutkan)
2. Bagi Guru
Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memilih media
tabel dalam membantu siswa menyelesaikan soal cerita. Selain itu juga
dengan media pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang
pelajaran matematika.
3. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat dijadikan pembaharuan dalam proses pembelajaran,
agar pelajaran lebih menarik dan lebih mudah dipahami oleh para siswa.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
1. Pengertian Matematika
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, matematika diartikan sebagai
ilmu pengetahuan tentang bilangan, hubungan antara bilangan dengan
prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian mengenai bilangan
(1988: 566)
Sedangkan menurut definisi lain, matematika merupakan suatu bahan
kajian yang memiliki obyek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran
deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari
kebenaran sebelumnya yang sudah diterima, sehingga keterkaitan
antarkonsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas (Kurikulum
2004)
Menurut kamus matematika, matematika adalah pengkajian logis mengenai
bentuk,susunan ,besaran, dan konsep-konsep yang berkaitan.
Sebagai pengetahuan matematika mempunyai ciri-ciri khusus antara
lain; abstrak, deduktif, konsisten,hierarkis, dan logis. Menurut Soedjadi
(1999) keabstrakan matematika karena objek dasarnya abstrak,yaitu fakta
konsep,operasi dan prinsip. Ciri keabstrakan matematika beserta ciri lainnya
tidak sederhana,menyebabkan matematika tidak mudah untuk dipelajari, dan
pada akhirnya siswa yang kurang tertarik terhadap matematika.
2. Tujuan Pembelajaran Matematika di SD
Tujuan mata pelajaran matematika di SD menurut kurikulum KTSP
SD/MI 2007 adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut;
a. Memahami konsep matematika ,menjelaskan keterkaitan
antara konsep,dan mengaplikasikan konsep atau logaritma,secara
luwes,akurat efisien dan tepat dalam pemecahan masalah.
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generaksasi, menyusun bukti
atau menjelaskan gagasan dan pernyatan matematika.
c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan
masalah ,merancang model matematik,menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
d. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol ,tabel,diagram
atau media lain untuk mempelajari keadaan atau masalah.
e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan yaitu memiliki rasa ingin tahu,perhatian dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah.
3. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Guru perlu memahami bahwa masa Kanak-Kanak akhir atau sering
disebut sebagai masa usia sekolah atau masa sekolah dasar yaitu pada usia 6
tahun sampai 11-13 tahun. Pada masa ini tahapan perkembangannya menurut
Piaget masa kanak-kanak akhir berada dalam tahap operasi konkret dalam
berfikir (usia 7-12 tahun), dimana konsep yang pada awal masa kanak-kanak
merupakan konsep yang samar-samar dan tidak jelas sekarang lebih konkrt.
Anak menggunakan operasi mental untuk memecahkan masalah-masalah
yang aktual mampu berfikir logis. Berkurang rasa egonya, menerima
pandangan orang lain, materi pembicaraan lebih ditujukan kepada orang lain.
Anak berfikir secara induktif yaitu dari hal-hal yang khusus ke umum.
Mereka memiliki pengertian yang lebih baik tentang konsep ruang, sebab
akibat, kategorisasi, konservasi, dan tentang jumlah. Anak mulai memahami
jarak, hubungan antara sebab dan akibat yang ditimbulkan, kemampuan
mengelompokkan benda berdasar kriteria tertentu dan menghitung. Anak
mampu mengklasifikasikan dan mengurutkan suatu benda berdasar ciri-ciri
suatu obyek. Dari karakteristik anak tersebut maka guru hendaknya
menyesuaikan proses pembelajaran yang dilakukan dengan tahapan-tahapan
kognitif yang dimiliki anak didik. Karena tanpa penyesuaian guru maupun
siswa akan mendapatkan kesulitan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang
ditetapkan.
4. Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan
(Slametto, 1992: 2)
Menurut Robert Gagne (Slametto, 1991: 15) belajar adalah suatu
proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan
yang diperoleh dari instruksi. Belajar dimulai dari masa bayi, yaitu belajar
berbicara dan menggunakan bahasa. Penggunaan bahasa penting untuk
belajar.
Belajar dalam arti luas adalah perubahan tingkah laku yang
dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, penelitian, terhadap
atau mengenai sikap, nilai-nilai, pengetahuan, dan kecakapan dasar yang
terdapat dalam berbagai bidang sendi atau pengalaman yang terorganisir.
Proses berarti serangkaian kejadian yang terjadi tahap demi tahap yang
memungkinkan adanya interaksi antarindividu dengan suatu sikap nilai
atau kebiasaan, pengetahuan dan keterampilan dalam hubungannya
dengan dunianya sehingga individu itu berubah. Belajar selalu
menunjukkan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang
berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu.
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Ada berbagai faktor yang mempengaruhi proses belajar dan
hasilnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa
adalah:
1) Faktor dalam/internal
Yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar yang
berasal dari dalam diri siswa itu sendiri baik kondisi fisiologis
maupun kondisi psikologis.
a) Kondisi fisiologis
Kondisi fisik siswa baik itu kesehatannya maupun kesempurnaan
anggota tubuh sangat mempengaruhi persuasi belajar/hasil belajar.
Dengan demikian proses belajar siswa akan terganggu jika
keadaan fisiknya terganggu atau dalam keadaan tidak sehat
b) Kondisi psikologis
Kondisi psikologis siswa yang dapat mempengaruhi proses dan
hasil belajar siswa adalah bakat, kecerdasan, minat, motivasi, dan
kemampuan kognitifnya.
2) Faktor luar/eksternal
Yaitu faktor yang mempengaruhi belajar siswa yang berasal dari
luar diri siswa itu sendiri antara lain yaitu faktor keluarga, faktor
sekolah, dan faktor masyarakat.
5. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Brings (1970) dalam Sumantri (2001) media adalah segala
alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta perangsang peserta didik
untuk belajar.
Media pengajaran adalah alat-alat fisik dimana pesan-pesan
instruksional dikomunikasikan (Gagne dan Resiser, 1983: 3).
Media pengajaran juga berarti setiap alat, baik hardware maupun
software yang dipergunakan sebagai media komunikasi dan yang
tujuannya untuk meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar (Dinje
Borman Rumumpuk, 1988: 6)
Dari pengertian media pengajaran di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa media pengajaran adalah segala alat pengajaran yang dipergunakan
guru sebagai perantara untuk menyampaikan bahan-bahan instruksional
dalam proses belajar mengajar sehingga memudahkan pencapaian tujuan
pengajaran tersebut.
b. Fungsi dan Tujuan
Secara umum, penggunaan media pengajaran bertujuan agar peserta
didik yang terlibat dalam PBM terhindar dari gejala verbalisme yaitu
mengetahui kata-kata yang disampaikan guru tetapi tidak memahami arti
atau maknanya. Selain itu juga dapat menciptakan situasi belajar yang
tidak dapat dilupakan anak dan benar-benar bermakna (meaningfull).
Adapun fungsi media pengajaran menurut Derek Rowntrie (1982:
168) dalam Sumantri (2001) adalah:
1) Membangkitkan motivasi belajar (engange the
student’s motivation)
2) Mengulang apa yang telah dipelajari (recall earlier
learning)
3) Menyediakan stimulus belajar (provide new learning
stimuli)
4) Mengaktifkan respon peserta didik (active the student’s
response)
5) Memberikan balikan dengan cepat/segera (give speedy
feedback)
6) Menggalakkan latihan yang serasi (encourage
appropriate practice)
c. Prinsip-Prinsip Pemilihan dan Pembuatan Media
Adapun pemilihan media yaitu:
1) Harus sesuai dengan tujuan dan bahan pengajaran
2) Sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik
3) Harus sesuai dengan kemampuan guru baik
penggunaan maupun pengadaannya
4) Harus menyesuaikan situasi dan kondisi
5) Harus memahami karakteristik media itu sendiri
Yerold E. Kemp (1980) misalnya, sebagaimana dikemukakan Sri
Anitah Wiryawan dan Noorhadi (1994), secara umum prinsip-prinsip
pembuatan media adalah:
1) Kesederhanaan (simplicity), media hendaknya ringkas,
sederhana, dibatasi pada hal yang penting saja
2) Kesatuan (unity), adanya hubungan antara unsure-
unsur media
3) Penekanan (emphasis), adanya gagasan yang menjadi
focus perhatian
4) Keseimbangan (balance), komposisi penampilan media
memperhatikan keadaan yang serasi, bahkan menampilkan segi-segi
keindahan/estetika
d. Jenis Media
Sri Anitah Wiryawan dan Noorhadi (1994) mengklasifikasikan
media menjadi:
1) Media visual, media yang hanya bisa dilihat
2) Media audio, media yang hanya bisa didengar
3) Media audio-visual, media yang bisa didengar dan
dilihat
4) Media asli dan orang
Media table yang digunakan dalam pembelajaran ini termasuk media
visual
6. Pengertian Tabel
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tabel adalah daftar berisi
ikhtisar sejumlah (besar) data informasi, biasanya berupa kata-kata dan
bilangan yang tersusun secara bersistem, urut ke bawah dilajur dan deret
tertentu dengan garis pembatas sehingga dapat dengan mudah disimak.
Menurut kamus Matematika tabel adalah daftar sistematis hasil yang
sudah dikerjakan, yang memudahkan pekerjaan penghitungan dan penelitian
atau merupakan dasar untuk ramalan masa depan.(chart) adalah media grafis
yang didesain untuk menyajikan ringkasan visual secara jelas dari suatu
proses yang penting.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tabel adalah media grafis
yang tersusun secara bersistem untuk memudahkan pekerjaan penghitungan
atau penelitian.
7. Pemecahan Masalah Soal Cerita
Pemecahan masalah berarti proses memecahkan masalah, yaitu sesuatu
yang harus diselesaikan, untuk menemukan jawaban. Dalam bukunya,
purwoto menyebutkan syarat suatu masalah bagi seorang siswa adalah:
a. Pertanyaan yang dihadapkan kepada siswa haruslah dapat
dimengerti oleh siswa, namun pertanyaan itu harus merupakan tantangan
baginya untuk menjawabnya.
b. Pertanyaan tersebut tidak dapat dijawab dengan prosedur
rutin yang telah diketahui siswa.
Langkah memecahkan masalah:
Pekerjaan para peneliti dan matematikawan yang utama adalah
menyelesaikan masalah. Bahkan langkah-langkah yang dijalankan oleh para
peneliti mirip dengan langkah-langkah yang ditempuh oleh matematikawan.
Berikut perbandingan langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti
dan matematikawan
Penelitian ilmiah Masalah matematika
1. Mendefinisikan masalah 1. Apa yang hendak dicari?
2. Menetapkan hipotesa 2. Mengestimasi jawab
3. Rencana pelaksanaan 3. Mencari semua hal yang diketahui sebagai bahan untuk rencana penyelesaian
4. Mengumpulkan data berdasarkan rencana
4. Memilih metode, rumus-rumus, dan hitungan-hitungan berdasarkan rencana
5. Mengorganisasikan dan menganalisa data
5. Memanipulasi symbol-simbol dengan teknik matematika
6. Mengambil kesimpulan generalisasi 6. Menemukan jawab, generalisasi
7. Mengaplikasikan generalisasi yang diperoleh kesituasi baru
7. Mengaplikasikan generalisasi yang diperoleh
kesituasi baru
B. Kerangka Berfikir
Dalam kegiatan belajar terutama matematika siswa banyak mengalami
kesulitan atau hambatan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
yaitu faktor dari siswa dan dari guru. Faktor dari siswa tentu tidak lepas dari
aspek keberagaman individu terutama dalam fase perkembangannya. Sedangkan
faktor yang datang dari guru berupa kurangnya pemahaman guru akan keadaan
siswa dan penggunaan media pengajaran yang efektif dan efisien belum atau
kurang diperhatikan.
Salah satu hal penting dalam KBM adalah keahlian guru menyampaikan
materi pelajaran. Pelajaran yang dianggap sulit oleh anak bisa dibuat
menyenangkan dan menarik perhatian anak dan tentu saja tidak membosankan.
Bila anak sudah tertarik dan senang, tidak merasa terbebani, maka peluang
terserapnya materi pelajaran lebih besar.
Untuk dapat mewujudkan semua itu, guru hendaknya menggunakan
media yang efektif dan efisien tapi juga menarik. Maka media yang tepat
digunakan dalam pembelajaran matematika, dalam hal ini tentang cara
menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan uang, baik sebagai media
pengajaran ketika guru menjelaskan maupun dalam soal sebagai petunjuk adalah
tabel.
C. Hipotesis
1. Hipotesa Kerja
Media table daftar harga barang dapat membantu memudahkan
pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan
uang yang dialami oleh siswa kelas IV SD Negeri 1 Jogosimo Tahun
Pelajaran 2010/2011.
2. Hipotesa Nol
Media tabel daftar harga barang tidak dapat membantu memudahkan
pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan
uang yang dialami oleh siswa kelas IV SD Negeri 1 Jogosimo Tahun
Pelajaran 2010/2011.
D. Hakikat Pendekatan Kontekstual
1. Pengertian Pendekatan Kontekstual
Pendekatan Kontekstual adalah pendekatan konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi nyata
siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota
keluarga dan masyarakat (Depdiknas, 2003) Contextual Teaching and
Learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada
proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang
dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga
mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.
Hal-hal yang harus dipahami dalam pembelajaran kontekstual adalah
1 CTL menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan
materi
2 CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi
yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata
3 CTL mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan.
2. Karateristik Proses Pembelajaran yang Menggunakan Pendekatan
CTL
a. Activiting Knowledge Pembelajaran merupakan proses
pengaktifan pengetahuan yang sudah ada artinya apa yang akan dipelajari
tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari, dengan demikian
pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh
yang memiliki keterkaitan satu sama lain.
b. Acquiring Knowledge belajar dalam rangka memperoleh dan
menambah pengetahuan baru.
c. Understanding Knowledge pemahaman pengetahuan artinya
pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk dipahami
dan diyakini.
d. Applying Knowledge mempraktikkan pengetahuan dan
pengalaman tersebut, artinya pengetahuan dan pengalaman yang
diperolehnya harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa, sehingga
tampak perubahan perilaku siswa
e. Reflecting Knowledge melakukan refleksi terhadap strategi
pengembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik
untuk proses perbaikan dan penyempurnaan strategi.
3. Asas – Asas CTL
1) Konstruktivisme
Merupakan landasan CTL karena konstruktivisme adalah proses
membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif
siswa berdasarkan pengalaman Pembelajaran melalui CTL pada dasarnya
mendorong agar siswa bisa mengkonstruksi pengetahuanya melalui
proses pengamatan dan pengalaman karena pengetahuan akan bermakna
jika dibangun oleh individu maka siswa didorong untuk mampu
mengkonstruksi pengetahuan sendiri melalui pengalaman nyata.
2) Inkuiri
Merupakan. karena proses pembelajaran yang didasarkan pada pencarian
dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Karena
pengetahuan bukanlah sejumlah fakta hasil dari mengingat, akan tetapi
hasil dari proses menemukan sendiri.
3) Bertanya (Questroning)
Bertanya sebagai refleksi dari keiingintahuan setiap individu, sedangkan
menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan seseorang dalam
berpikir. Maka guru tidak menyampaikan informasi begitu saja tidak
menyampaikan informasi begitu saja, akan tetapi memancing agar siswa
dapat menemukan sendiri.
Bertanya berguna untuk
1. Menggali informasi tentang kemampuan siswa dalam penguasaan
materi pelajaran
2. Membangkitkan motivasi siswa untuk belajar
3. Merangsang keingintahuan siswa terhadap sesuatu
4. Memfokuskan siswa pada sesuatu yang diinginkan
5. Membimbing siswa untuk menemukan atau menyimpulkan sesuatu
4) Masyarakat Belajar (Learning Community)
Dalam CTL, pembelajaran hendaknya diperoleh melalui kerjasama
dengan orang lain. Hasil belajar dapat diperoleh dari hasil sharing dengan
orang lain, antar teman, antar kelompok, yang sudah tahu memberi tahu
pada yang belum tahu.
5) Pemodelan (Modeling)
Yang dimaksud modeling adalah proses pembelajaran dengan
memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap
siswa. Proses permodalan tidak terbatas dari guru saja akan tetapi bisa
juga dari siswa modeling penting dalam CTL karena melalui modeling
siswa dapat terhindar dari pembelajaran yang teroritas abstrak yang dapat
memungkinkan terjadinya verbalisasi
6) Refleksi (Reflection)
Refleksi adalah p[roses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari
yang dilakukan dengan cara mengurutkan kembali kejadian-kejadian atau
peristiwa pembelajaran yang telah dilaluinya. Dalam CTL perlu adanya
refleksi karena siswa akan memperbarui pengetahuan yang telah
dibentuknya, atau menambah Khazanah Pengetahuannya.
7) Penilaian Nyata (Authentic Assessment)
Penilaian nyata adalah proses yang dilakukan guru unuk mengumpulkan
informasi tentang perkembangan be;ajar yang dilakukan siswa. Penilaian
ini dilakukan secara terintegrasi dengan proses pembelajaran dan terus
menerus selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
4. Ciri-Ciri Pembelajaran Kontekstual
Menurut Wina Sanjaya (2007) yang memberikan perbedaan pembelajaran
kontekstual dengan pembelajaran yang lain, adanya ciri-ciri sebagai berikut :
1) Menempatkan siswa sebagai subyek belajar artinya
siswa berperan aktif dalam setiap proses pembelajaran dengan cara
menemukan dan menggali sendiri materi pelajaran
2) Siswa belajar melalui kegiatan kelompok seperti kerja
kelompok, berdiskusi saling menerima dan memberi
3) Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata secara
riil
4) Kemampuan didasarkan atas pengalaman
5) Tujuan akhir dari proses pembelajaran kontekstual
adalah kepuasan diri
6) Tindakan atau perilaku dibangun atas kesadaran diri
sendiri
7) Pengetahuan yang dimiliki setiap individu selalu
berkembang sesuai dengan pengalaman yang dialaminya oleh sebab itu
siswa bisa terjadi perbedaan dalam memaknai hakikat pengetahuan yang
dimilikinya.
8) Siswa bertanggung jawab dalam memonitor dan
mengembangkan pembelajaran mereka masing-masing
9) Pembelajaran bisa terjadi dimana saja dalam konteks
dan setting yang berbeda sesuai dengan kebutuhan
10) Tujuan yang ingin dicapai adalah seluruh aspek
perkembangan siswa, maka dalam CTL keberhasilan pembelajaran
diukur dengan berbagai cara misalnya dengan evaluasi proses, hasil karya
siswa, penampilan, rekaman, observasi, wawancara, dan lain sebagainya.
5. Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Matematika
Matematika adalah mata pelajaran yang mempelajari sesuatu yang
bersifat abstrak, menyebabkan Matematika tidak mudah untuk dipelajari oleh
siswa Sekolah Dasar karena tahap perkembangan mereka masih tahap berfikir
konkret maka membutuhkan pendekatan yang tepat dalam menjelaskannya.
Dengan pendekatan kontektual dimana siswa dilibatkan secara penuh dalam
pembelajaran untuk menemukan materi yang dipelajari dan
menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga bisa
mendorong siswa menerapkanya dalam kehidupan mereka. Maka
pembelajaran Matematika akan lebih mudah dipahami
E. Kajian Penelitian Yang Relevan
Hasil penelitian yang relevan merupakan uraian sistematis tentang hasil-
hasil penelitian yang dilakkan oleh peneliti terdahulu yang relevan sesuai dengan
hal yang diteliti.
Erlin Hartanti (2010) yang mengadakan penelitian tentang peningkatan
prestasi belajar Matematika materi bangun ruang dengan pendekatan kontekstual
pada siswa Kelas V SD Negeri Nogotirto. Dari penelitian ini terbukti bahwa
dengan metode pembelajaran kontekstual maka prestasi belajar siswa meningkat.
Erna Nurmaningsih (2009) yang mengadakan penelitian tentang
peningkatan kemampuan menghitung perkalian dan pembagian melalui
pendekatan kontekstual pada siswa kelas III SD Negeri 1 Bendo. Dari penelitian
ini terbukti bahwa dengan metode pembelajaran kontekstual maka kemampuan
siswa menghitung perkalian dan pembagian meningkat.
F. Kerangka Berfikir
Bidang studi Matematika adalah bidang studi yang mempelajari sesuatu
yang abstrak sehingga materi pelajaran Matematika sulit dipahami, selain itu
karena tahap berpikir siswa SD yaitu termasuk ke dalam tahap berpikir konkret
maka mereka masih kesulitan untuk memahami hal-hal yang bersifat abstrak.
Selain itu belum diterapkannya metode yang sesuai dengan materi pembelajaran
Matematika maka Matematika juga sulit dipahami dan hal ini mengakibatkan
hasil yang diperoleh siswa masih rendah.
Penggunaan metode kontekstual akan membantu siswa memahami materi
Matematika yang bersifat abstrak, karena pendekatan kontekstual melibatkan
siswa secara langsung dalam proses pembelajaran sehingga siswa mengalami
langsung. Dengan pengalaman langsung tersebut akan lebih memudahkan siswa
memahami suatu materi dan hasil yang diperoleh dari pengalaman langsung
akan tertanam pada diri siswa.
G. Hipotesis Penelitian
1. Hipotesis Kerja
Dengan menggunakan pendekatan kontekstual maka kemampuan
menghitung luas segitiga pada siswa kelas IV SD Negeri Pandanpuro 1
meningkat.
2. Hipotesis Nol
Tidak ada peningkatan kemampuan menghitung luas segitiga dengan
menggunakan pendekatan kontekstual pada siswa kelas IV SD Negeri
Pandanpuro 1
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah benda hal atau orang tempat data untuk variable
penelitian melekat dan yang dipermasalahkan (Arikunto, 2000). Bertolak dari
pengertian tersebut maka subyek penelitian ini adalah semua siswa kelas IV SD
Negeri 1 Jogosimo dengan jumlah siswa 35 anak yang terdiri dari 21 siswa laki-
laki dan 14 siswa perempuan. Pemilihan siswa kelas IV ini didasarkan pada
pengamatan bahwa sebagian besar siswa masih kesulitan menyelesaikan soal
cerita yang berhubungan uang.
B. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Jogosimo
Kecamatan Klirong Kabupaten Kebumen. SD Negeri 1 Jogosimo berada di Desa
Jogosimo Kecamatan Klirong Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah.
C. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas tentang penggunaan media table untuk
membantu pemahaman tentang soal cerita ini dilaksanakan pada bulan November
2010.
D. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas, prosedur penelitian yang dilakukan
meliputi 4 tahap yaitu:
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti menyusun rencana tindakan yang didasarkan
pada studi pendahuluan yang telah dilaksanakan. Adapun tahap perencanaan
ini meliputi:
a. Koordinasi dan Perijinan
b. Menentukan tindakan apa yang akan dilakukan, apa saja
materi dan media yang digunakan, kapan pelaksanaan dan bagaimana
pelaksanaannya.
c. Menyiapkan soal tes
d. Menyiapkan lembar observasi
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tahap Pelaksanaan Tindakan ini dilaksanakan pada bulan November
2010. Adapun rincian kegiatan adalah sebagai berikut:
(1) Tes awal atau pretest guna mengetahui kemampuan dasar siswa sebelum
dilakukan tindakan
(2) Pelaksanaan siklus I berdasarkan pada hasil tes awal siswa, yaitu masalah
apa yang muncul pada hasil tes awal. Pada siklus ini dilakukan tindakan
yaitu berupa penggunaan table daftar harga barang. Siklus ini diakhiri
dengan pemberian evaluasi.
(3) Pelaksanaan siklus II yaitu perbaikan tindakan yang dilaksanakan
berdasarkan masalah yang muncul pada siklus I. siklus ini diakhiri
dengan pemberian soal evaluasi.
3. Tahap Observasi
Kegiatan observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan. Observasi dilakukan terhadap isi tindakan, pelaksanaan tindakan
maupun akibat yang timbul dari tindakan tersebut. Kegiatan observasi
dilaksanakan sebagai bahan untuk mengadakan refleksi untuk menyusun
rencana tindakan berikutnya.
4. Tahap Evaluasi Refleksi
Pada tahap ini peneliti mengadakan analisis pemaknaan dan
penyimpulan terhadap tindakan yang telah dilaksanakan. Tahap refleksi juga
merupakan evaluasi tentang tindakan yang telah dilakukan untuk mengetahui
keberhasilan atau pengaruh tindakan yang dilakukan. Pada tahap ini peneliti
dapat membandingkan kondisi awal sebelum diadakan tindakan dan kondisi
sesudah diberi tindakan. Jadi guru bisa memberi solusi kepada siswa yang
belum berhasil.
E. Instrument Penelitian
Pengumpulan data dilakukan dengan tes, wawancara dan observasi yang
dilaksanakan selama pembelajaran atau diluar waktu tatap muka pembelajaran
dan setelah pembelajaran.
1. Tes
Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Macam
tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi atau achiecement
test, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah
mempelajari sesuatu (Suharsimi Arikunto, 1998: 139-140).
Alat pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah soal-soal tes.
Soal ini peneliti berikan kepada siswa sebelum dan sesudah KBM sehingga
peneliti dapat mengetahui tingkat pencapaian hasil belajar. Criteria
keberhasilan adalah jika telah mencapai nilai 7,5 atau 75%, dinyatakan
berhasil (Depdikbud, 202: 2)
2. Observasi
Observasi adalah pengamatan langsung (Suharsimi Arikunto, 1998:
147). Peneliti menggunakan jenis observasi sistematis yang dilakukan oleh
pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan.
Instrument tersebut berisi deretan subvariabel. Misalnya guru menerangkan,
guru bertanya, murid menjawab, murid bertanya, guru menjawab dan
sebagainya. Dengan demikian diperoleh gambaran tentang kejadian apa yang
muncul dalam situasi pengajaran.
F. Analisis Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis kualitatif yaitu analisis
yang meliputi 3 alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan dan terus-menerus
selama dan setelah pengumpulan data, yaitu:
1. Reduksi Data
2. Penyajian Data
3. Penarikan Kesimpulan
G. Indicator Kerja
Dalam penelitian tindakan kelas yang penulis laksanakan, penulis
mempunyai beberapa harapan, antara lain:
1. Adanya peningkatan pencapaian hasil belajar matematika siswa kelas
IV SD Negeri 1 Jogosimo Tahun Pelajaran 2010/2011.
2. Adanya peningkatan motivasi belajar siswa dalam belajar matematika
3. Guru dapat menyadari bahwa penggunaan media yang tepat dan
menarik perlu ditekankan agar siswa tertarik dan terhindar dari kejenuhan
4. Dapat tercipta situasi kegiatan belajar mengajar yang aktif dan
menyenangkan
5. 75% siswa dapat tuntas belajar atau mendapat nilai lebih dari 75.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Dari hasil tes awal atau pretes diketahui bahwa siswa kelas IV
SD Negeri l Jogosimo Tahun Pelajaran 2010 / 2011 sebagian besar masih
kesulitan dalam menyelesikan soal cerita yang berhubungan dengan pem
belian barang. Hal ini terlihat dari hasil tes awal yang diperolih. Dari 35 siswa
hanya 20 % yang tuntas belajar atau mendapat nilai lebih dari 7,5. Untuk tes
awal, peneliti memberikan tes berupa soal soal pembayaran dan uang pem
belian dari suatu pembayaran.
Dari pretes dapat diketahui bahwa dalam menghitung dan menyelesa
ikan soal cerita, antara lain ;
1. Siswa masih bingung dengan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan
2. Anak masih sering melakukan kesalahan dalam menghitung.
3. Anak belum bisa mengerjakan soal yang bervariasi.
4. Anak masih sering salah menulis lambing uang yang benar.
5. Anak mengeluh karena bingung dengan soal cerita.
Berdasarkan uraian diatas peneliti menyimpulkan bahwa kesulitan
Siswa disebabkan kurang tepatnya media pembelajaran sehingga siswa kesu
Litan untuk memahami konsep. Oleh karena itu, dalam melaksanakan siklus I
Peneliti menggunakan tabel daftar harga barang sebagai media pembelaja
Jaran.
1. Diskripsi Siklus l
Setelah melakukuan tes awal, peneliti memutuskan untuk menetap
Kan penggunaan media tabel daftar harga barang dalam siklus l. Adapun ta
Hap dalam pelaksanaan, siklus l ini adalah
a. Perencanaan.
Pada tahap ini peneliti melakukan beberapa tindakan
1. Minta izin kepada wali kelas untuk melakukan penelitian.
2. Menentukan langkah langkah pembelajaran.
3. mempersiapkan alat bantu / media pembelajaran
4. Mempersiapkan lembar evaluasi.
5Mempersiapkan lembar observasi.
b. Pelaksanaan.
Tindakan siklus l dilaksanakan sebagai tindak lanjut hasil tes awal.
Adapun kegiatan kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut.
1. Kegiatan awal, guru mengadakan presensi.
2. Guru memberikan suatu permasalahan yang berhubungan dengan
pembelian suatu barang.
3. Siswa menjawab dan membahas permasalahan dari guru dengan
Pengtahuan yang sudah dimiliki.
4. Siswa bersama guru membahas permasalahan, sehingga mengha
Silkan cara penyelesaian soal cerita denganmenuliskan apa yang
Diketahui dan ditanyakan.
5. Siswa mengerjakan evaluasi dari guru.
6. Siswa dan guru membahas hasil evaluasi.
c. Monitoring.
Dari hasil pengamatan dan hasil tes atau evaluasi, diperoleh data
sebagai berikut .
1. Perhatin , minat, dan motivasi terhadap penjelasan guru mening
Kat.
2. Siswa aktip dalam pembelajaran
3. Siswa dengan sungguh mengerjakan tugas.
4. Keberanian siswa maju ke depan untuk menyelesaikan soal masih
Kurang, menunggu ditunjuk o;eh guru.
5. Siswa mau merangkum materi pelajaran.
6. Siswa kurang berani bertanya mengenai materi yang belum jelas.
d. Refleksi.
Pada pelaksanaan siklus l , terjadi peningkatan prestasi belajar yang
cukup baik. Hal ini terjadi karena anak dapat lebih mudah memahami soal
cerita dengan bantuan tabel. Namun ternyata, pengaruh dari penggunaan
tabel belum maksimal. Meskipun sudah mengalami peningkatan tetapi
belum maksimal.Maka pada siklus k ell , anak tidak hanyabisa membaca
tabel daftar harga, tetapi juga mengerjakan soal dengan menggunakan
tabel.
2. Diskripsi Siklus ll
Berdasarkan hasil penelitian dari siklus l, peneliti merencanakan pem
Belajaran untuk mengerjakan soal dengan menggunakan tabel pada siklus ll
Adapun tahap dalam pelaksanaan siklus ini adalah.
a. Perencanaan.
Pada tahap ini, peneliti melakukan beberapa tindakan.
1. Menindetifikasi kesulitan- kesulitan yang dihadapi siswa dalam pe
Laksanaan siklus l
2. Menentukan Metode apa yang digunakan.
3. Mempersiapkan langkah langkah pembelajaran.
4. Mempersiapkan alat bantu / media pembelajaran.
5. Mempersiapkan lembar evaluasi
6. Mempersiapkan lembar observasi.
b. Pelaksanaan.
Siklus ll dilaksanakan sebagai tindak lanjut hasil kegiatan siklus
l. Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut.
1. Kegiatan awal, guru mengdakan presensi
2. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang cara mengerjakan
Mengerjakan soal cerita dengan menggunakan tabel isian.
3. Siswa yang ditunjuk oleh guru mengerjakan soal dipapan tulis de
Ngan melengkapi tabel isian.
4. Siswa dan guru membahas soal di papan tulis.
5. Siswa mengerjakan soal svaluasi dari guru
6. Siswa dan guru membahas soak evaluasi.
c. Monitoring.
Berdasarkan penelitian pada siklus ll maka dapat diperoleh data se
Bagai berikut.
1. Siswa memperhatikan pelajaran dengan sungguh sungguh.
2. Perhatian, minat dan motivasi siswa lebih meningkat.
3. Siswa aktif dalam pembelajaran.
4. Sudah banyak siswa yang mengajukan pertanyaan.
5. Seluruh siswa mengrjakantugas dengan sungguh sungguh.
6. Siswa mulai berani untuk maju mengerjakan soal di papan tulis.
7. Siswa mencatat materi pelajaran dengan baik dansistimatis.
d. Refleksi.
Pada siklus ll penelitibmendapat peningkatan prestasi yang cukup
baik jika dibandingkan pada siklus l. Dalam mengerjakan soal evaluasi, siswa
Menjadi lebih terampil. Hal ini karena tabel isian memudahkan atau menun
Tun siswa dalam mengerjakan soal cerita yang bervariasi. Keterampilan ber
Hitung siswa juga meningkat. Sehingga siswa dapat menyelesaikan soal eva
Luasi dalam jangka waktu yang lebih cepat. Dan dapat dinyatakan bahwa tin
Dakan ini lebih berhasil.
B Pembahasan
Dari penelitian yang dilaksanakan yaitu menggunakan media tabel da
lam menyelesaikan soal cerita tentang uang, peneliti melihat adanya pening
katan prestasi belajar siswa dari tiap tindakan / perlakuan.Pada kegiatan
Awal atau pretes siswa yang tuntas belajar hanya berjumlah 20% dengan ni
lai rata- rata 50,57. Pada pelaksanaan siklus l, jumlah siswa yang tuntas bela
jar adalah 54,28% dengan nilai rata-rata 76,57. Dri siklus l kita dapat melihat
adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajar yaitu sebesar 34,28%
Dan kenaikan nilai rata-rata 26. Sedangkan pada pelaksanaan siklus II
di dapatkan jumlah siswa tuntas belajar sebesar 88,57% dan rata-rata kelas
sebesar 90,43. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada pelaksanaan siklus II siswa
mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa media tabel daftar harga barang dan tabel isian efektif
digunakan dalam pembelajaran matematika pada penyelesaian soal cerita
yang berhubungan dengan uang.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan yaitu tentang efektifitas media
tabel dan membantu pemahaman soal cerita siswa Kelas IV SD Negeri
Jogosimo 1 Kecamatan Klirong Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran
2010/2011 maka dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan media tabel
dapat membantu siswa memahami soal cerita yang berkaitan dengan uang.
Hal ini terlihat dari adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajar dan
peningkatan rata-rata kelas. Pada tes awal siswa yang tuntas belajar hanya
20%, pada siklus I meningkat menjadi 54,28% dan pada siklus II meningkat
lagi menjadi 88,57%. Selain itu juga terjadi peningkatan pada rata-rata kelas.
Pada tes awal rata-rata hanya 50,57. Pada siklus I meningkat menjadi 76,57
dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 90,43.
Penggunaan media pembelajaran pada pembelajaran siswa di SD
menjadikan materi yang disampaikan guru lebih mudah diterima dan anak
dapat lebih memahami. Hal ini sesuai dengan tahap perkembangan siswa Sd
yang masih berpikir konkret, maka penggunaan media sangat membantu
siswa memahami materi pelajaran.
B. SARAN
Berdasarkan pembahasan hasil dan simpulan penelitian, maka peneliti
ingin memberikan saran sebagai berikut :
1. Melihat efektifitas media pembelajaran media dengan tabel di SD, kiranya
guru SD dapat menggunakan media tabel daftar harga barang dan tabel
isian dalam menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan uang.
2.Dalam pembelajaran khususnya matematika, guru hendaknya menggunakan
media pembelajaran, karena hal ini dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa.
3. Dalam menggunakan media pembelajaran guru lebih variatif
4. Diharapkan ada penelitian lanjutan yang lebih mendalam guna mendapat
media yang paling tepat dan efektif dalam pembelajaran matematika
terutama dalam penyelesaian soal cerita.
DAFTAR PUSTAKA
Badudu dan Zain. 1992. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Izzaty, Rita Eka dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta : UNY Press.
Kerami, Jati. 2003. Kamus Matimatika. Jakarta : Balai Pustaka.
------. 2003. Kurikulum 2004 (Standar Kompetensi Matematika Kelas IV). Jakarta: Depdiknas
------. 2003. Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003. Yogyakarta: Absolute
Muhsetyo, Gatot dkk 2008. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta : Universitas Terbuka.
Mustakin, Burhan dan Astuty Ary. 2008. Ayo Belajar Matematika untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : CV. Buana Raya.
Natawidjaja, Rohman dan Moin Moesa. 1991. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud
Parwoto. 1995. Buku Pegangan Kuliah Matematika. Surakarta: FKIP UNS
Sanjaya, Wina. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Kencana
Tim Bina Karya Guru. 2007. Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas IV. Jakarta : Erlangga.
Winataputra, Udin S dkk. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.