157
i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR AYATNYA PADA SANTRI PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN AL-MUNTAHA KELURAHAN CEBONGAN KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN 2017 SKRIPSI Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: ZUHROTUL CHAYATI NIM: 11113212 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

i

EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL

SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR AYATNYA

PADA SANTRI PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN

AL-MUNTAHA KELURAHAN CEBONGAN KECAMATAN

ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN 2017

SKRIPSI

Disusun Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

ZUHROTUL CHAYATI

NIM: 11113212

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

Page 2: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

ii

Page 3: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

iii

EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL

SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR AYATNYA

PADA SANTRI PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN

AL-MUNTAHA KELURAHAN CEBONGAN KECAMATAN

ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN 2017

SKRIPSI

DisusunSebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

ZUHROTUL CHAYATI

NIM: 11113212

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

Page 4: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

iv

Page 5: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

v

Page 6: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

vi

Page 7: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

vii

MOTTO

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan

Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”(Al-Hijr:9)

ه م ل ع و آن ر ق ال م ل ع ت ه م م ك ر ي خ

“orang yang paling baik diantara kalian adalah seseorang yang

belajar al-Qur‟an dan mengajarkannya”. (HR. Bukhori)

Page 8: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

viii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil‟alamiin dengan rahmat dan hidayah Allah SWT

skripsi ini telah selesai. Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Bapak Ibu tersayang dan tercinta,

Bapak Ichwan zuhdi (alm) dan Ibu Umi Roziqoh yang senantiasa

mendoakan dan memberikan nasehat untuk menjadi pribadi yang

bermanfaat.

2. Bp. KH. Ahmad Sobri dan Ibu

As‟idah yang sudah mengasuh dari kecil sampai menikmati kuliah S1 di

IAIN Salatiga. Memberikan dorongan, kasih sayang, motivasi, do‟a, agar

bisa menjadi pribadi yang taat pada agama-Nya serta selalu mengajari untuk

selalu berbakti kepada kedua orang tua.

3. Ibu Nyai Hj. Siti Zulaicho AH

selaku pengasuh pondok pesantren tahfidzul Qur‟an al-Muntaha yang saya

hormati dan selalu saya harapkan ridho dan berkah ilmunya.

4. Dek dina fitrina, dek pipit, dek

qonik, mbak yaya, mbak aini, wirda, dek tyas, mbak azi dan seluruh

sahabat-sahabtku yang selalu memberikan motivasi, dorongan untuk terus

berjuang menyelesaikan skripsi.

5. Keluarga besar mahasantri

Bidikmisi IAIN Salatiga angkatan 2013 yang saya sayangi, serta keluarga

Page 9: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

ix

besar Ya Bismillah IAIN Salatiga (Youth Asosiation of Bidikmisi

Limardhotillah) yang saya banggakan.

6. Sahabat kamar 13, mbak umami,

dek umi NH, dek weny, dek anip, dek ajengra, dek munawar, dek ithoh dan

seluruh keluarga besar PP Edi Mancoro yang selalu memberikan semangat

untuk terus berjuang.

7. Sahabat kelas Awaliyah B; mbak

umami, dek vivi, dek phina, dek selly, dek umi, dek ncun, dek danif, dek

widia, dek zain, dek hidayah, gus ipul, gus syukri, kang mus, assyafi, enha,

zafarzam, taufiq, iril, asnawi, aziz, andik yang selalu membuat saya bahagia

dan tertawa ketika bersama dengan kalian.

8. Teman-teman PPL SMP N 7

Salatiga dek dina, kak ros, mbak zizah, mbak ulya, mbak hanny, mbak

demcy, mas wan, mas agil, mas fai, mas ron, mas heri yang telah

mengajariku untuk bersabar dalam menghadapi semua ujian dari-Nya.

9. Teman-teman KKN Posko 83

Kaliwungu, mamah dety, mbak azi, mbak dina, mbak rikha, mbak mitha,

rangga, ahmad, dibyo yang telah mengajariku untuk bersikap sabar dan

toleran dalam hidup bermasyarakat.

10. Seluruh rekan rekanita IPNU

IPPNU Kota Salatiga yang telah mengajari saya untuk saling tolong

menolong, gotong royong, dan bekerja sama serta lebih bertanggungjawab

dengan tugas yang telah diberikan.

Page 10: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

x

11. Sahabat baru saya; mas sabar

prihatin dan mas ali muzakki yang tak bosan mendengarkan keluh kesah

saya ketika sedang ada masalah dan dengan senang hati memberikan

dukungan, motivasi, semangat kepada saya agar terus berjuang dan tidak

pantang menyerah untuk menyelesaikan skripsi saya dan terus berjuang

meraih mimpi-mimpi saya, serta mas achmad barokah al-zuhri yang telah

menolong saya dengan senang hati dan ikhlas ketika saya sedang

membutuhkan bantuan.

KATA PENGANTAR

بسم هللا الرحمن الرحيم

Puji syukur senantiasa penulis haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga skripsi dengan judul

“Efekvifitas Metode Hanifida dalam Menghafal Surat Al-Mā’ūn Beserta Arti

Dan Nomor Ayatnya Melalui Metode Hanifida pada Santri Pondok Pesantren

Tahfidzul Qur’an Al-Muntaha Kelurahan Cebongan Kecamatan Argomulyo

Kota Salatiga Tahun 2017” bisa selesai. Shalawat serta salam senantiasa

tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad SAW semoga beliau

selalu dirahmati Allah.

Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa motivasi, bimbingan, dan

bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini selesai. Oleh karena itu, penulis

sampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga;

Page 11: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

xi

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga;

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga;

4. Bapak Agus Ahmad Su‟aidi, Lc, M.Ag. selaku dosen pembimbing skripsi

yang telah membimbing, memberikan saran, motivasi, arahan, dan

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dalam penulisan

skripsi ini;

5. Bapak Supardi, S.Ag., M.A. selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan bimbingannya;

Page 12: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

xii

Page 13: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

xiii

ABSTRAK

Chayati, Zuhrotul. 2017. Efekvifitas Metode Hanifida dalam Menghafal Surat Al-

Mā‟ūn Beserta Arti Dan Nomor Ayatnya Melalui Metode Hanifida pada

Santri Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an Al-Muntaha Kelurahan

Cebongan Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun 2017”.. Skripsi.

Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen pembimbing Agus Ahmad

Su‟aidi, Lc, M.Ag.

Kata Kunci: Menghafal al-Qur‟an, Metode Hanifida

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode Hanifida di

Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an Al-Muntaha Kelurahan Cebongan Kecamatan

Argomulyo Kota Salatiga Tahun. Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) Bagaimana pelaksanaan metode Hanifida di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an

al-Muntaha kelurahan Cebongan kecamatan Argomulyo kota Salatiga Tahun 2017;

(2) Bagaimana efektivitas metode Hanifida dalam menghafal Surat al-Mā‟ūn

beserta arti dan nomor ayatnya pada santri Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an al-

Muntaha kelurahan Cebongan kecamatan Argomulyo kota Salatiga Tahun 2017.

Penelitian ini menggunakan pendekatan lapangan (field research) dengan

metode kualitatif. Teknik pngumpulan data adalah observasi, wawancara, dan

dokumentasi. Subjek penelitian adalah santri, ustadzah, pengasuh pondok

pesantren.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan menghafal surat al-

Maun beserta arti dan nomor ayatnya dengan metode Hanifida di Pondok

Pesantren Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha Cebongan Argomulyo Salatiga sangat

Efektif. Pelaksanaan pembelajaran menghafal surat al-Maun beserta arti dan nomor

ayatnya dengan metode Hanifida dapat mengoptimalkan daya kerja otak yang tidak

terbatas, hafalan yang didapat para santri bukan ayatnya saja, akan tetapi terjemah,

nomor ayat, nomor surat dan isi kandungannya. Selain itu memudahkan santri

untuk hafal al-Qur‟an, secara acak serta dapat menambah konsentrasi saat

menghafal. Efektivitas metode Hanifida yang dilaksanakan dalam pembelajaran di

pondok pesantren al-Muntaha sangat efektif. Hal ini bisa dibuktikan dengan

presentase keberhasilan mencapai 85%. Dari Jumlah santri sebanyak 21 santri, 19

santri dapat menyelesaikan hafalannya lebih cepat dan benar sesuai dengan kaidah

metode Hanifida. Pembelajaran yang santai dan mengasyikkan membantu santri

untuk lebih bersemangat untuk menghafal. Santri merasa senang dan tidak

terbebani ketika proses menghafal, sehingga mereka sangat bersemangat untuk

membuat hafalan-hafalan baru pada surat berikutnya. Bahkan, santri bukan hanya

dapat menghafal al-Qur‟an, tetapi santri sekaligus bisa menghafal arti, nomor ayat

dan isi kandungan dari surat tersebut baik secara urut, mundur, maupun acak.

Page 14: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

xiv

DAFTAR ISI

SAMPUL ...................................................................................................... i

LEMBAR BERLOGO .................................................................................. ii

HALAMAN JUDUL .................................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iv

PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI

.......................................................................................................................... vi

MOTTO ......................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ......................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................. x

ABTRAK ...................................................................................................... xii

DAFTAR ISI ................................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. ............................................................................................. Latar

Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. ............................................................................................. Rumus

an Masalah .................................................................................. 5

Page 15: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

xv

C. ............................................................................................. Tujuan

Penelitian ..................................................................................... 6

D. ............................................................................................. Manfa

at Penelitian ................................................................................. 6

E. ............................................................................................. Penega

san Istilah .................................................................................... 8

F. .............................................................................................. Metod

e Penelitian ..................................................................................... 11

G. ............................................................................................. Sistem

atika Penelitian ............................................................................... 18

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. ............................................................................................. Metod

e Menghafal ................................................................................ 20

B. ............................................................................................. Metod

e Hanifida .................................................................................... 41

C. ............................................................................................. Pondo

k Pesantren Tahfidzul Quran ....................................................... 53

BAB III PAPARAN DAN TEMUAN DATA PENELITIAN

A. ............................................................................................. Gamba

ran Umum Pondok Pesantren ...................................................... 70

B. ............................................................................................. Temua

n Data

Page 16: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

xvi

1.......................................................................................... Metod

e Menghafal al-Qur‟an Pondok Pesantren Tahfidzul

Qur‟an al-Muntaha ................................................................ 79

2.......................................................................................... Kelebi

han dan kekurangan Metode Menghafal al-Qur‟an

Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha ................ 80

BAB IV PEMBAHASAN

A. Metode Menghafal al-Qur‟an Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an al-

Muntaha

1.......................................................................................... Tujuan

dan Metode Pembelajaran ..................................................... 83

2.......................................................................................... Materi

pembelajaran .......................................................................... 85

3.......................................................................................... Penilai

an ........................................................................................... 85

B. Pelaksanaan Metode Hanifida Menghafal Surat Al-Mā‟ūn Beserta

Arti dan Nomor Ayatnya

1.......................................................................................... Tujuan

Pembelajaran ......................................................................... 86

2.......................................................................................... Materi

pembelajaran Metode Hanifida ............................................... 87

3.......................................................................................... Penilai

an Metode Hanifida ............................................................... 91

Page 17: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

xvii

C. ............................................................................................. Efekti

vitas Metode Hanifida dalam Menghafal Surat al-Ma‟un

Beserta Arti dan Nomor Ayatnya ................................................ 92

BAB V PENUTUP

A. ............................................................................................. Kesim

pulan ............................................................................................ 95

B. ............................................................................................. Saran

........................................................................................................ 96

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 18: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Sistem Lokasi Anggota Badan ....................................................... 40

Tabel 2.2. Surat Al-Ma‟un dengan Metode Hanifida ...................................... 46

Tabel 3.1. Daftar Ustadzah .............................................................................. 72

Tabel 3.2. Daftar Santri Usia SMP PP Tahfidzul Qur‟an Al Muntaha ............ 73

Tabel 4.1. Jadwal Harian Pondok ................................................................. 74

Tabel 3.3. Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler Santri.......................................... 75

Tabel 4.1. Kriteria Penilaian Keberhasilan Metode Hanifida ......................... 92

Page 19: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Sistem Angka Primer .................................................................. 33

Gambar 2.2.Sistem Angka Sekunder 01-28 .................................................... 34

Gambar 2.3. Sistem Angka Sekunder 29-56 ................................................... 35

Gambar 2.4. Sistem Angka Sekunder 57-84 .................................................... 36

Gambar 2.5. Sistem Angka Sekunder 85-99 ................................................... 37

Gambar 2.6. Visualisasi Menghafal Surat Al-Ma‟un ..................................... 49

Gambar 2.7. Visualisasi Menghafal Surat Al-Ma‟un ...................................... 50

Page 20: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Nilai SKK Mahasiswa

Lampiran 2. Surat Tugas Pembimbing Skripsi

Lampiran 3. Surat Izin Penelitian

Lampiran 4. Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 5. Intrumen Pengumpulan Data

Lampiran 6. Kode penelitian

Lampiran 7. Hasil Wawancara

Lampiran 8. Daftar Nilai Hafalan Santri

Lampiran 9. Dokumentasi

Lampiran 10. Daftar Riwayat Hidup Penulis

Page 21: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

xxi

Page 22: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan harus diberikan pada anak-anak sejak usia dini. Pendidikan

tidak hanya berarti pemindahan pengetahuan, membaca, menulis dan hafalan

atau mengenal buku dan tulisan, tapi memiliki tujuan yang jauh lebih dalam

yaitu mengantarkan para santri menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku

baik intelektual, moral, maupun sosial.

Pendidikan adalah upaya perbaikan yang meliputi keseluruhan hidup

individu termasuk akal, hati, dan rohani, jasmani, akhlaq, dan tingkah laku.

Melalui pendidikan, setiap potensi yang dianugerahkan oleh Allah SWT dapat

dioptimalkan dan dimanfaatkan untuk menjalankan fungsi sebagai khalifah di

muka bumi. Sehingga pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting

tidak hanya dalam hal pengembangan kecerdasannya, namun juga untuk

membawa santri pada tingkat manusiawi dan peradaban, terutama pada zaman

modern dengan berbagai kompleksitas yang ada ini.

Pendidikan agama pada anak usia dini dapat diawali dengan cara

memperkenalkan sumber hukum atau dasar hukum agama yaitu Al-Qur‟anul

Karim. Al-Qur‟an merupakan “kalam Allah” yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW; membacanya ibadah, susunan kata dan isinya merupakan

mukjizat, termaktub di dalam mushaf dan dinukil secara mutawatir. Predikat

kalam Allah untuk Al-Qur‟an ini bukan datang dari Nabi Muhammad. Apalagi

dari sahabat atau dari siapapun. Akan tetapi, dari Allah. Dialah yang

Page 23: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

2

memberikan nama kitab suci agama Islam ini Qur‟an atau Al-Qur‟an sejak ayat

pertamanya turun, yaitu surat Al-Alaq ayat 1 sampai 5 (Hermawan, 2011:11).

Penjagaan Allah kepada Al-Qur‟an bukan berarti Allah menjaga secara

langsung fase-fase penulisan Al-Qur‟an, akan tetapi Allah melibatkan para

hamba-Nya untuk ikut menjaga Al-Qur‟an. Salah satu usaha nyata dalam

proses pemeliharaan Al-Qur‟an adalah dengan usaha umat islam

menghafalkannya pada setiap generasi setelahnya. Karena itu, menghafalkan

Al-Qur‟an adalah perbuatan yang sangat mulia dihadapan Allah.

Menghafal Al-Qur‟an adalah salah satu cara untuk memelihara

kemurnian Al-qur‟an. Oleh karena itu, beruntunglah orang-orang yang dapat

menjaga Al-Qur‟an dengan menghafal, memahami, dan mengamalkan isi

kandungannya. Dengan Al-Qur‟an, Allah mengangkat derajat para penghafal

Al-Qur‟an serta memakaikan kedua orang tuanya mahkota, yang sinarnya lebih

terang dari pada sinar matahari. Menghafal Al-Qur‟an merupakan salah satu

metode yang digunakan oleh Rasulullah dalam menerima wahyu dari Allah

melalui perantara malaikat Jibril. Menghafal Al-Qur‟an merupakan sebab

diselamatkannya seseorang dari api neraka. Abu Ummah berkata

“Sesungguhnya Allah tidak menyiksa hati yang menghafal Al-Qur‟an dengan

api neraka”. Penghafal Al-Qur‟an akan selalu bersama dengan para malaikat

yang mulia dan taat. Dalam sebuah hadist redaksi dari Bukhari disebutkan,

“Perumpamaan orang yang membaca Al-Qur‟an dan menghafalnya adalah

bersama para malaikat yang mulia dan taat”. Alangkah mulianya yang dapatt

Page 24: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

3

bersama dengan mereka (malaikat) yang disebutkan Allah Swt (Badwilan,

2009:19).

Dalam menghafal Al-Qur‟an dibutuhkan metode atau cara agar proses

menghafal Al-Qur‟an lebih terprogram. Di zaman yang modern dan serba

canggih pada saat ini, kita dapat menemukan berbagai metode dalam

menghafal Al-Qur‟an. Menurut Sutrisno (2017:71) seperti metode talaqqi

(membacakan hafalan baru), tahfidz (menyetorkan hafalan yang telah dihafal,

dan muraja‟ah (menyetorkan ulang hafalan yang pernah dihafal), dan metode

Hanifida yang merupakan topik utama pada penelitian ini.. Selain itu, ada juga

pondok pesantren modern yang sudah menerapkan metode-metode baru kepada

para santrinya untuk mempermudah menghafal Al-Qur‟an. Dalam proses

menghafal Al-Qur‟an sebaiknya para santri didampingi oleh ustadz atau kyai

yang benar-benar berkompeten dalam menghafal Al-Qur‟an. Hal ini bertujuan

agar hafalan para santri dapat dipantau dan dibenarkan jika terdapat kesalahan.

Metode Hanifida merupakan salah satu metode baru untuk menghafal

Al-Qur‟an yang dirumuskan oleh Dr. Hanifudin Mahadun, M.Ag dan sang istri

yang bernama Dr. Khoirotul Idawati, M.Pd.I sebagai pengasuh Pondok

Pesantren La Raiba Hanifida, Jombang, Jawa Timur. Dengan menggunakan

Metode Hanifida menghafal Al-Qur‟an menjadi lebih cepat dan mudah. Selain

itu, dengan menggunakan metode tersebut para santri Pondok Pesantren La

Raiba Hanifida bukan hanya menghafal ayat-ayat al-Qur‟an, tetapi para santri

bisa menghafal arti dari ayat-ayat Al-Qur‟an, serta mampu menghafal nomor

ayatnya. Bahkan para santri mampu menghafal secara urut ataupun mundur

Page 25: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

4

yaitu menghafal sebuah surat dari ayat pertama maju ke ayat terakhir dan

sebaliknya dari ayat terakhir mundur ke ayat pertama. Kelebihan lain dari

metode ini yaitu para santri mampu menghafal ayat, arti, dan nomor ayat secara

acak.

Pesantren sebagai bentuk lembaga pendidikan non formal yang

mendapatkan perhatian dari pemerintah Indonesia dan merupakan salah satu

pendidikan di Indonesia yang bersifat tradisional. Sejarah pendidikan

menyebutkan bahwa pesantren merupakan bukti awal kepedulian masyarakat

Indonesia terhadap pendidikan, sehingga pesantren juga disebut dengan

lembaga pendidikan pribumi tertua di Indonesia (Depag RI, 2003:1). Pesantren

yang ada di Indonesia telah menjangkau hampir seluruh masyarakat muslim

dari berbagai daerah dan mampu menampung berjuta santri. Oleh karena itu,

pesantren telah diakui oleh masyarakat luas sebagai tempat pendidikan yang

ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an Al-Muntaha merupakan salah satu

pondok pesantren Tahfidzul Qur‟an di kota Salatiga. Di pondok tersebut masih

digunakan metode klasik dalam menghafal Al-Qur‟an yaitu dengan metode

sima‟i. Metode sima‟i dibagi menjadi empat macam. Yang pertama saba‟ yaitu

memperdengarkan hafalan baru kepada orang lain. Yang kedua sabqi yaitu

memperdengarkan 2 lembar hafalam terbaru kepada Ustadz atau Ustadzah. Hal

ini dilakukan setiap sore hari setelah sholat asyar. Sabqi ini digunakan untuk

memastikan apakah hari berikutnya diperbolehkan menambah hafalan baru

atau masih mengulangi hafalan yang lama. Yang ketiga manjil adalah

Page 26: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

5

memperdengarkan atau mengulang hafalan lama satu juz, dalam hal ini seorang

santri yang telah hafal satu juz maka wajib melakukan setoran satu juz kepada

Ustadz atau Ustadzah sebagai syarat seorang santri boleh menghafalkan juz

berikutnya. Yang keempat tasmi‟ yaitu memeperdengarkan hafalan satu juz

setiap hari. Biasanya para santri menyetorkan hafalannya kepada penustadzahs

pondok yang telah diberi wewenang dari pengasuh pondok (Rohman,

2016:104).

Dari latar belakang tersebut, maka penulis ingin menerapkan metode

Hanifida dalam menghafal salah satu surat dalam Al-Qur‟an di Pondok

Pesantren Tahfidzul Qur‟an Al-Muntaha Kota Salatiga. Hal tersebut yang

mendorong peneliti untuk mengambil judul penelitian “Efektivifitas Metode

Hanifida dalam Menghafal Surat Al-Mā’ūn Beserta Arti Dan Nomor

Ayatnya Melalui Metode Hanifida pada Santri Pondok Pesantren

Tahfidzul Qur’an Al-Muntaha Kelurahan Cebongan Kecamatan

Argomulyo Kota Salatiga Tahun 2017”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas peneliti

merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan metode Hanifida di Pondok Pesantren Tahfidzul

Qur‟an al-Muntaha kelurahan Cebongan kecamatan Argomulyo kota

Salatiga Tahun 2017?

2. Bagaimana efektivitas metode Hanifida dalam menghafal Surat al-Mā‟ūn

beserta arti dan nomor ayatnya pada santri Pondok Pesantren Tahfidzul

Page 27: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

6

Qur‟an al-Muntaha kelurahan Cebongan kecamatan Argomulyo kota

Salatiga Tahun 2017?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan metode Hanifida di Pondok Pesantren

Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha kelurahan Cebongan kecamatan Argomulyo

kota Salatiga Tahun 2017.

2. Untuk mengetahui efektivitas metode Hanifida dalam menghafal Surat al-

Mā‟ūn beserta arti dan nomor ayatnya pada santri Pondok Pesantren

Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha kelurahan Cebongan kecamatan Argomulyo

kota Salatiga Tahun 2017.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun

secara praktis, antara lain:

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan menambah

khasanah keilmuan terujtama dalam ilmu pendidikan dan pengajaran

Tahfidzul Qur‟an, khususnya di Pondok Pesantren al-Muntaha

kelurahan Cebongan kecamatan Argomulyo kota Salatiga.

b. Memberikan informasi yang baru bagi masyarakat luas (pembaca)

tentang metode pembelajaran Tahfidzul Qur‟an yang digunakan untuk

pelajar, sehingga dapat digunakan sebagai rujukan bagi pondok

Page 28: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

7

pesantren atau instansi-instansi lain yang berkecimpung dalam

menghafal al-Qur‟an.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Santri

1) Santri akan lebih aktif, kreatif, merasa senang, dan meningkatkan

kemampuannya dalam menghafal surat al-Mā‟ūn beserta arti dan

nomor ayatnya.

2) Memotivasi belajar santri agar kemampuan santri dalam menghafal

surat al-Mā‟ūn beserta arti dan nomor ayatnya lebih meningkat.

b. Bagi Ustadzah

1) Penelitian ini diharapkan memberikan pengalaman langsung kepada

ustadzah kelas untuk memecahkan masalah secara terencana dan

sistematis yang terkait dengan pembelajaran di kelas.

2) Ustadzah diharapkan dapat menciptakan “Fun Learning” di dalam

kelas, sehingga pembelajaran tidak monoton.

c. Bagi Pesantren

1) Memberikan sumbangan yang baik bagi pesantren dalam perbaikan

proses pembelajaran para ustadzahnya.

2) Meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di pesantren.

3) Meningkatkan prestasi pesantren dengan peningkatan prestasi

belajar santri dan kinerja ustadz.

d. Bagi peneliti

Page 29: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

8

Menambah wawasan tentang metode Hanifida yang dapat

dipraktikkan secara langsung untuk peneliti sendiri maupun untuk

murid-murid dalam proses pendidikan dalam menghafal ayat-ayat al-

Qur‟an sehingga memperoleh hasil menghafal yang baik.

E. PENEGASAN ISTILAH

1. Efektivitas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:284), kata

Efektivitas berarti mempunyai efek, pengaruh, atau akibat, manjur atau

mujarab, dapat membawa hasil, dan mulai berlaku.

Menurut Hidayat (1986) yang dikutip oleh ahmad Habibullah

(2008:6), efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh

target (kuantitas, kualitas, dan waktu) telah dicapai. Dimana semakin besar

presentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya.

2. Metode Hanifida

Metode hanifida yaitu metode yang dalam prakteknya

menggunakan model dengan sistem asosiasi, yaitu objek yang dihafal

dihubungkan dengan kalimat atau kata yang mudah dan akrab ditelinga

atau pikiran kita. Kata Hanifida diambil dari nama penemu metode tersebut

yaitu ustadz Hanifudin Mahadun dan ustadzah Khoirotul Idawati Mahmud.

Kedua pasangan pendakwah yang berasal dari daerah Jombang

(http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/4440, Shobirin. 2015. Diakses senin 5

Agustus 2017).

3. Menghafal

Page 30: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

9

Menghafal artinya berusaha meresapkan ke dalam pikiran agar

selalu ingat (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1990:291).

Menghafal adalah terjemahan dari kata al-hifzh yang artinya

menjaga, memelihara atau menghafalkan. Sedang al-hafizh adalah orang

yang menghafal dengan cermat, orang yang selalu berjaga-jaga, orang yang

selalu menekuni pekerjaannya. Istilah al-hafizh ini dipergunakan untuk

orang yang hafal al-Qur‟an tiga puluh juz (Munawir, 1997:279).

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa menghafal al-

Qur‟an adalah mengucapkan secara lisan ayat-ayat al-Qur‟an baik secara

pelan maupun keras tanpa melihat tulisan di dalam mushaf untuk dijaga

serta sebagai pedoman hidup di dunia dan di akhirat.

4. Surat Al-Mā‟ūn

1.Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,

3. dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin.

4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,

5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,

6. orang-orang yang berbuat riya[1],

7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna[2].

[1] Riya ialah melakukan sesuatu amal perbuatan tidak untuk

mencari keridhaan Allah akan tetapi untuk mencari pujian atau

kemasyhuran di masyarakat.

Page 31: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

10

[2] Sebagian mufassirin mengartikan: enggan membayar zakat

(Departemen Agama Republik Indonesia, 1993: 1109)

5. Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha

Menurut M Arifin dalam Muin,dkk (2007:16) mendefinisikan

pondok pesantren yaitu suatu lembaga pendidikan agama Islam yang

tumbuh serta diakui oleh masyarakat sekitar dengan sistem asrama

(komplek) dimana santri-santri menerima pendidikan agama melalui sistem

pengajian atau madrasah yang sepenuhnya berada dibawah kedaulatan dari

leadership seseorang atau beberapa orang kyai dengan cirri-ciri khas yang

bersifat kharismatik serta independen dalam segala hal.

Istilah Tahfidzul Qur‟an merupakan gabungan dari dua kata yang

berasal dari bahasa Arab, yaitu tahfidz dan Al-Qur‟an. Kata tahfidz

merupakan bentuk isim mashdar dari fiil madhi ( فظ –ح فظ حف ظ –ي ح ) yang

artinya memelihara, menjaga, dan menghafal. Orang yang hafal seluruh Al-

Qur‟an, oleh masyarakat Indonesia dijuluki atau diberi gelar sebagai hafidz

(Munjahid, 2007:73).

Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa pondok

pesantren tahfidzul Qur‟an suatu lembaga yang khusus pada bidang

menghafal al-Qur‟an.

F. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Pendekatan dan jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif

deskriptif, menurut Moleong (2008:6) penelitian kualitatif adalah

penelitian yang bermaksud untu memahami fenomena tentang apa yang

Page 32: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

11

dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam

bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah

dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2009:4),

metode kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan

data secara deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Data yang diperoleh

dalam penelitian ini tidak berupa angka-angka tetapi data yang

terkumpul berbentuk kata-kata lisan yang mencakup laporan dan foto-

foto. Jadi hasil penelitian ini adalah berupa deskripsi atau gambaran

efekvifitas metode Hanifida dalam menghafal surat al-Mā‟ūn beserta

arti dan nomor ayatnya melalui metode Hanifida pada santri pondok

pesantren tahfidzul Qur‟an al-Muntaha kelurahan Cebongan kecamatan

Argomulyo kota Salatiga tahun 2017.

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data, dan

sebagai instrument penelitian dalam upaya mengumpulkan data-data di

lapangan. Untuk memperoleh data yang valid yang dibutuhkan dalam

penelitian, maka peneliti hadir secara langsung dilokasi peneliti.

Sedangkan instrumen pengumpulan data yang lain selain manusia

adalah berbagai bentuk alat-alat dan berupa dokumen-dokumen lainnya

yang dapat digunakan untuk menunjang keabsahan hasil penelitian

Page 33: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

12

namun berfungsi sebagai instrumen pendukung. Oleh karena itu,

kehadiran peneliti secara langsung di lapangan sebagai tolak ukur

keberhasilan memahami kasus yang diteliti, sehingga keterlibatan

peneliti secara langsung dan aktif dengan informan dan atau sumber

data lainnya di sini mutlak diperlukan.

3. Lokasi penelitian

Penelitian dilaksanakan di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an al-

Muntaha yang terletak di Jl. Soekarno-Hatta no. 39 Kelurahan

Cebongan Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Terletak dipinggir

jalan utama Solo-Semarang yang sangat strategis dan mudah

transportasi. Fasilitas pendukung yang ada diantaranya Masjid, Laundry,

dan Rumah Makan Barokah. Adapun peneliti memilih lokasi penelitian

tersebut di karenakan di lokasi ini merupakan salah satu pondok

pesantren di kota Salatiga yang fokus pada program tahfidz atau

menghafal al-Qur‟an. Sehingga sangat cocok untuk menjadi bahan

penelitian.

4. Waktu Penelitian

Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini adalah di mulai pada

tanggal 4 Juli 2017 sampai tanggal 10 Agustus 2017.

5. Sumber Data

Dalam penelitian ini, sumber data dibedakan menjadi dua

macam, yaitu :

a. Data primer

Page 34: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

13

Sumber data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-

kata yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang

dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya (Arikunto, 2002:22).

Adapun yang terlibat secara langsung sebagai sumber data primer

berasal dari santri, ustadzah pondok, dan pengasuh Pondok

pesantren Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha Salatiga.

Adapun data primer dalam penelitian ini adalah kepala sekolah,

dewan guru dan guru PAI. Adapaun daftar

responden/narasumbernya adalah sebagai berikut:

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-

dokumen grafis (table, catatan, notulen rapat, SMS, dan lan-lain),

foto-foto, film, rekaman video, dan benda-benda yang dapat

memperkaya data primer (Arikunto, 2002: 20). Peneliti

menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat dan melengkapi

informasi yang telah dikumpulkan melalui wawancara. Adapun

sumber data sekunder yang digunakan adalah buku-buku yang

terkait dengan efektivitas pembelajaran, metode menghafal, arsip-

arsip, dokumen, catatan dan laporan Pondok Pesantren Tahfidzul

Qur‟an al-Muntaha. Adapun data sekunder dalam penelitian ini

adalah perwakilan santri usia Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha.

6. Teknik Pengumpulan Data

Page 35: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

14

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa metode dalam

mengumpulkan data, antara lain :

a. Metode Observasi

Observasi yaitu cara pengumpulan data melalui pengamatan dan

pencatatan dengan sistematika tentang fenomena-fenomena yang

diselidiki, baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui

observasi, peneliti belajar tentang perilaku dan makna perilaku

tersebut (Arikunto, 1998:146).

Metode ini penulis lakukan dengan melakukan pengamatan

langsung untuk mengetahui strategi pembelajaran ustadzah dalam

melakukan kegiatan yang berkaitan.

b. Metode wawancara (interview)

Wawancara adalah suatu alat pengumpulan data atau informasi

dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan untuk dijawab

secara lisan pula (Arikunto, 1998:145). Adapun instrumen yang

penulis gunakan dalam teknik ini adalah berupa pedoman

wawancara yang berupa kumpulan pertanyaan, yang kemudian

penulis gunakan dengan cara mewawancarai Pengasuh Pondok

Pesantren, Ustadzah Podok, dan Santri. Dengan penulis

mewawancarai beberapa narasumber tersebut, penulis berharap bisa

mendapatkan data yang penulis inginkan.

Wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara

terstruktur yakni peneliti melakukan wawancara dengan membawa

Page 36: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

15

sederetan pertanyaan yang lengkap dan terperinci sesuai dengan

informasi yang ingin didapatkan kepada para narasumber atau

responden.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan

melalui penelusuran dokumen yang dapat berupa buku, majalah,

notulen rapat, kitab, undang-undang, dan lain-lainnya. Dokumen

sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena

dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk

menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan (Moleong, 2011:

217). Metode ini digunakan untuk melengkapi data tentang kondisi

dan keadaan obyek peneliti serta memberikan gambaran secara

umum tentang obyek penelitian tentang efekvifitas metode Hanifida

dalam menghafal surat al-Mā‟ūn beserta arti dan nomor ayatnya

melalui metode Hanifida pada santri pondok pesantren tahfidzul

Qur‟an al-Muntaha kelurahan Cebongan kecamatan Argomulyo kota

Salatiga tahun 2017.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik ini tidak hanya

berupa tulisan-tulisan secara sistematik namun juga dengan

dokumentasi foto dan yang lainnya (Arikunto, 1998:149).

Page 37: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

16

7. Tahap-tahap Penelitian

a. Tahap pra-lapangan

Dalam tahap ini, yang dilakukan peneliti adalah menyusun

rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian, mengurus

perizinan, memilih dan memanfaatkan informan, serta menyiapkan

perlengkapan penelitian.

b. Tahap pekerjaan lapangan

Peneliti melakukan penelitian secara langsung di lokasi penelitian

dan melihat secara seksama, lebih detail berbagai hal yang berkaitan

dengan penelitian.

c. Tahap analisis data

Dalam hal ini peneliti mengatur, mengurutkan,

mengelompokkan, memberi kode, dan mengategorikan data yang

sudah diperoleh.

8. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses pengorganisasian data, mengurutkan

data, kedalaman pola atau kategori dan uraian satuan dasar sehingga

lebih mudah untuk dibaca dan diinterpretasikan (Moelong, 2001:30).

Analisis data bertujuan untuk menelaah data secara sistematik yang

diperoleh dari berbagai tehnik pengumpulan data yang telah digunakan.

Antara lain : observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah data

terkumpul, semua data diklasifikasikan menurut sebuah penelitian

kualitatif deskriptif yang berupaya menggambarkan kondisi latar

Page 38: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

17

belakang penelitian secara menyeluruh dan data tersebut ditarik suatu

temuan penelitian.

Dalam penelitian kualitatif dikenal dengan dua strategi analisis data

yang sering digunakan bersama-sama atau terpisah, strategi tersebut

adalah analisis deskriptif kualitatif dan verifikasi kualitatif. Adapun

dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah analisis

deskriptif yang berupa kata-kata atu paragraf yang dinyatakan dalam

bentuk narasi yang bersifat deskriptif mengenai peristiwa-peristiwa

nyata yang terjadi dalam lokasi penelitian. Dalam analisis data

penelitian memberikan gambaran secara menyeluruh tentang metode

menghafal di pondok pesantren tahfidzul Qur‟an al-Muntaha.

Adapun langkah-langkah teknik analisis deskriptif kualitatif dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Pengumpulan data

Kegiatan analisis data selama pengumpulan data dimulai setelah

peneliti memahami fenomena-fenomena yang sedang diteliti dan

setelah mengumpulkan data yang dapat dianalisis.

b. Reduksi data

Adalah kegiatan merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal

yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak

perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan

gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk

Page 39: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

18

melakukan pengumpulan data selanjutmya, dan mencarinya bila

diperlukan (Sugiyono, 2015:338).

c. Penyajian data

Rakitan kalimat yang disusun secara logis dan sistematis atau

menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun yang memberikan

kemungkinan ketika dibaca akan mudah dipahami tentang berbagai

hal yang terjadi dan memungkinkan peneliti untuk membuat analisis

atau tindakan lain berdasarkan pemahamannya tersebut (Suprayoga,

2001:191).

d. Verifikasi

Penarikan kesimpulan atau verifikasi yaitu suatu upaya untuk

berusaha mencari kesimpulan dari permasalahan yang diteliti, dari

data penelitian yang sudah dianalisis dapat diambil kesimpulan serta

menverifikasi data tersebut dengan cara menelusuri kembali data

yang telah diperoleh (Suprayoga, 2001:192-197).

G. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan uraian secara jelas, maka penulis menyusun

skripsi ini menjadi lima bagian (bab), yang secara sistematis yang

rinciannya sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN. Pada bab ini penulis mendiskripsikan

secara umum dan menyeluruh tentang skripsi ini, di mulai dari Latar

Belakang Masalah, fokus Penelitian, Tujuan Penelitian, Kegunaan

Page 40: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

19

Penelitian, Penengasan Istilah, Metode Penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA. Pada bab ini penulis membahas

tentang kajian teoritis yang memaparkan tentang efektivitas metode

Hanifida dalam menghafal surat al-Maun beserta arti dan nomor urutnya di

Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha Salatiga.

BAB III : PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN. Pada

bab ini penulis akan memaparkan hasil penelitian lapangan yang meliputi

gambaran umum tentang objek penelitian, dan metode penelitian.

BAB IV : PEMBAHASAN. Pada bab ini membahas mengenai

paparan data yang diperoleh dan analisis data mengenai efektivitas metode

Hanifida dalam menghafal surat al-Maun beserta arti dan nomor urutnya di

Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha Salatiga.

BAB V : PENUTUP. Pada bab ini merupakan bab penutup yang

berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian serta daftar pustaka dan

lampiran.

Page 41: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

20

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Metode Menghafal

1. Pengertian Metode Menghafal

Menurut Djajasudarma (1993:1) metode adalah cara yang teratur

dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud atau cara kerja yang

bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan dalam mencapai

tujuan yang telah ditentukan.

Menghafal adalah terjemahan dari kata al-hifzh yang artinya

menjaga, memelihara atau menghafalkan. Sedang al-hafizh adalah orang

yang menghafal dengan cermat, orang yang selalu berjaga-jaga, orang yang

selalu menekuni pekerjaannya. Istilah al-hafizh ini dipergunakan untuk

orang yang hafal al-Qur‟an tiga puluh juz (Munawir, 1997:279).

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa metode

menghafal al-Qur‟an adalah cara atau teknik untuk menghafal Al-Qur‟an

sehingga seseorang dapat mengucapkan secara lisan ayat-ayat al-Qur‟an

baik secara pelan maupun keras tanpa melihat tulisan di dalam mushaf

untuk dijaga serta sebagai pedoman hidup di dunia dan di akhirat.

2. Macam-macam Metode Menghafal Al-Qur’an

Setiap orang memiliki metode atau cara yang berbeda-beda dalam

menghafalkan Al-Qur‟an. Metode-metode tersebut digunakan sesuai

dengan kemampuan dan kecocokan otak pada setiap orang. Dan diharapkan

Page 42: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

21

dengan penggunaan metode-metode tersebut seseorang dapat mengingat

dan menghafal Al-Qur‟an lebih cepat dan tahan lama. Ada beberapa macam

metode menghafal Al-Qur‟an, antara lain:

a. Metode Kitabah

Kitabah artinya menulis. Metode menulis yang dimaksud disini

adalah metode menghafal Al-Qur‟an yang diawali dengan menulis ayat-

ayat yang akan dihafal terlebih dahulu pada secarik kertas yang telah

disediakan. Kemudian ayat-ayat tersebut dibaca sehingga lancar dan

benar bacaannya lalu dihafalkan.

Kelebihan dari metode ini adalah cukup praktis dan baik, karena

disamping membaca dengan lisan, aspek visual menulis juga akan

sangat membantu dalam memepercepat terbentuknya pola hafalan

dalam bayangannya sekaligus melatih santri/ penghafal untuk menulis

tulisan Arab.

Metode ini masih ada sampai sekarang. Karena apa yang ditulis

kemudian di hafal maka akan menjadikan kekuatan hafalan akan lebih

kuat. Salah satu Negara yang menerapkan metode ini adalah Negara

Maroko. Di Maroko santri-santri penghafal Al-Qur‟an harus menulis

semua ayat Al-Qur‟an yang akan dihafalnya. Ayat-ayat tersebut ditulis

diatas papan, sestelah itu ayat yang telah ditulis tersebut diteliti oleh

sang ustadzah dan di check apabila terdapat kesalahan, kesalahan

tersebut kemudian dibenarkan. Ayat-ayat yang sudah dibenarkan

tersebut kemudian dibaca oleh santri secara berulang-ulang sampai

Page 43: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

22

hafal. Tahap akhirnya kemudian dilanjutkan dengan membacakan ayat-

ayat yang telah dihafal tersebut ke depan ustadzah tanpa melihat tulisan.

Metode ini dianggap istimewa dikarenakan dapat menambah

tingkat ketelitian santri ketika menuliskan ayat-ayat Al-Qur‟an tersebut.

Selain itu, ada keistimewaan lain yaitu dapat menambah konsentrasi

dan kefokusan santri yang menghafal Al-Qur‟an hanya pada ayat-ayat

yang ingin dihafalkannya (http://catatanbocah

pelajar.blogspot.co.id/2014/08/metodemetode-yang-digunakan-

dalam_2.html diakses senin 6 Agustus 2017).

b. Metode Tasmi/ Sima‟i

Sima‟i artinya mendengar. Yang dimaksud dengan metode ini

adalah mendengarkan suatu bacaan Al-Qur‟an untuk dihafalkan.

Metode ini sangat efektif bagi penghafal yang memiliki daya ingat

ekstra, terutama bagi penghafal tunanetra atau anak-anak yang masih

dibawah umur yang belum mengenal tulis baca Al-Qur‟an.

Metode ini bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, bisa

langsung mendengarkan dari ustadzah atau kaset. Sebenarnya metode

ini juga sudah diajarkan di dalam Al-qur‟an Surat Al-Qiyamah ayat 18

yaitu;

Page 44: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

23

“Apabila Kami telah selesai membacakannya (AL-Qur‟an)

Maka ikutilah bacaannya itu” (Departemen Agama Republik

Indonesia, 1993: 577).

c. Metode Tasalsuli (Menghafal secara berantai)

Metode tasalsuli yaitu menghafal satu halaman Al-Qur‟an dengan

cara menghafal satu ayat sampai hafal dengan lancar. Setelah itu,

gabungkan ayat pertama dengan ayat ke dua tanpa melihat mushaf.

Jangan berpindah ke ayat selanjutnya kecuali ayat sebelumnya lancar,

begitu juga ayat ketiga dengan ayat ke empat sampai satu halaman,

kemudian gabungkan dari ayat pertama sampai ayat terakhir. Cara ini

membutuhkan kesabaran dan sangat melelahkan karena harus banyak

mengulang-ulang setiap ayat yang sudah dihafal kemudian digabungkan

dengan ayat sebelumnya sehingga menguras banyak energy, tetapi akan

menghasilkan hafalan yang benar-benar sempurna

(http://catatanbocahpelajar.blogspot.co.id/2014/08/metodemetode-yang-

digunakan-dalam_2.html diakses senin 6 Agustus 2017)

d. Metode Jam‟ii (menghafalkan dengan cara menggabungkan)

Metode jam‟ii yaitu menghafal satu halaman Al-Qur‟an dengan cara

menghafal satu ayat sampai lancar. Kemudian berpindah ke ayat kedua,

setelah ayat kedua lancar berpindah ke ayat ketiga, begitu juga

seterusnya sampai satu halaman. Setelah dapat menghafal satu halaman,

menggabungkan hafalan dari ayat pertama sampai terakhir tanpa

melihat mushaf. Kalau dianggap sulit, maka dibagi dua menjadi

Page 45: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

24

setengah halaman dengan melihat mushaf terlebih dahulu dan setelah

itu membacanya tanpa melihat mushaf. Dan setengah yang kedua pun

demikian. Setelah lancar, maka gabungkan setengah pertama dan

setengah kedua dengan cara di hafal.

e. Metode Muqsam (menghafal dengan cara membagi-bagi)

Metode ini merupakan gabungan dari metode tasalsul dan metode

jam‟ii. Metode muqsam yaitu menghafal satu halaman Al-Qur‟an

dengan cara membagi-bagi menjadi beberapa bagian. Setiap bagian itu

menghafalnya secara tasalsul (mengulangi dari awal), setelah tiap-tiap

bagian telah sempurna sampai satu halaman dihafal, kemudian di

satukan/ digabungkan antara satu bagian dengan bagian yang lainnya

sampai seluruh bagian dapat digabungkan tanpa melihat mushaf.

f. Metode Wahdah

Yang dimaksud dengan metode ini yaitu menghafal satu persatu

ayat yang hendak dihafalkan. Untuk mencapai hafalan awal, setiap ayat

bisa dibaca sebanyak sepuluh kali atau dua puluh kali atau lebih

sehingga proses ini mampu membentuk pola dalam bayangannya.

Dengan demikian penghafal akan mampu mengkondisikan ayat-ayat

yang dihafalkan bukan saja dalam bayangannya akan tetapi hingga

benar-benar membentuk gerak reflex pada lisannya.

Salah satu bentuk penerapan dari metode ini yaitu;

1) Bacalah ayat pertama sebanyak 20 kali

2) Bacalah ayat kedua sebanyak 20 kali

Page 46: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

25

3) Bacalah ayat ketiga sebanyak 20 kali

4) Bacalah ayat keempat sebanyak 20 kali

5) Keempat ayat diatas dari awal hingga akhir digabungkan dan

dibaca ulang sebanyak 20 kali.

6) Bacalah ayat kelima sebanyak 20 kali

7) Bacalah aya keenam sebanyak 20 kali

8) Bacalah ayat ketujuh sebanyak 20 kali

9) Bacalah ayat ke delapan sebanyak 20 kali

10) Keempat ayat tersebut (ayar ke lima sampai ke delapan)

digabungkan dan dibaca ulang sebanyak 20 kali.

11) Bacalah ayat pertama hingga ayat ke delapan sebanyak 20 kali

untuk memantapkan hafalannya.

12) Demikian seterusnya pada setiap surat hingga selesai menghafal

seluruh surat dalam Al-Qur‟an.

g. Metode Jama‟i

Metoe jama‟i yaitu cara menghafal yang dilakukan secara bersama-

sama, dipimpin oleh seorang pembimbing. Pertama, pembimbing

membacakan satu ayat atau beberapa ayat dan santri menirukan secara

bersama-sama. Kemudian pembimbing mengulang kembali ayat-ayat

tersebut dan santri mengikutinya. Kedua, setelah ayat-ayat itu dapat

mereka baca dengan baik dan benar, selanjutnya mereka mengikuti

bacaan pembimbing dengan sedikit demi sedikit mencoba menutup

mushaf, demikian seterusnya sampai ayat-ayat itu benar-benar dihafal.

Page 47: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

26

h. Metode Pemahaman Pramenghafal

Metode ini sebenarnya sangat efektif dan bagus namun sulit

diterapkan di usia dini, karena untuk bisa pada tingkatan mampu

memahami Al-Qur‟an membutuhkan waktu yang lama. Metode ini juga

akan sangat membantu seseorang di dalam menyelesaikan target

hafalannya, karena seseorang yang telah paham dengan isi ayat maka ia

akan lebih cepat menghafalkannya dan sangat membantu menguatkan

hafalan. Sehingga tidak heran jika orang Arab bisa lebih cepat ketika

menghafal Al-Qur‟an dibanding dengan orang yang belum paham

dengan bahasa Arab, karena mereka di bantu dengan kemampuan

bahasa mereka sendiri yaitu bahasa Arab. Maka untuk menggunakan

metode ini, seseorang harus mempelajari bahasa Arab walaupun sedikit

demi sedikit sehingga dapat digunakan sebagai perangkat untuk bisa

memahami a-Qur‟an sebelum ia menghafal al-

Qur‟an(http://catatanbocahpelajar.blogspot.co.id/2014/08/metodemetod

e-yang-digunakan-dalam_2.html diakses senin 6 Agustus 2017)

i. Metode Sorogan

Metode sorogan adalah kegiatan pembelajaran bagi santri yang

menitik beratkan pada pengembangan kemampuan perseorangan

(individu) dibawah bimbingan seorang ustadz atau kyai (Departemen

Agama RI, 2003:74). Arief juga menyebutkan metode sorogan ialah

sebuah sistem belajar dimana para murid satu persatu menghadap guru

untuk membaca dan menguraikan isi kitab atau menyetorkan hafalan

Page 48: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

27

(Arief, 2002:150). Sedangkan metode bandongan atau metode wetonan

dilakukan oleh seorang kyai atau ustadz terhadap sekelompok peserta

didik atau santri untuk mendengarkan atau menyimak apa yang

dibacanya dari sebuah kitab (Departemen Agama RI, 2003:86)

3. Jurus-Jurus Menghafal Jitu

Menurut Porter De Bobby dan Hernacki Mike yang dikutip oleh

Khoirotul Idawati Mahmud (2009:13) dalam buku yang berjudul

Menghafal Cepat al Asma al Husna Metode Hanifida, Kunci untuk

mendapatkan daya ingat yang istimewa adalah mengasosiasikan berbagai

hal dalam memori kita. Beberapa asosiasi terjadi dengan sendirinya dan

yang lainnya mungkin tidak begitu jelas sehingga kita harus berupaya lebih

sungguh-sungguh.

Untuk mengingat potongan-potongan informasi kita gunakan

asosiasi sederhana misalmya untuk mengingat nama dan wajah. Sedang

asosiasi yang lebih kompleks untuk mengingat teori-teori yang sulit dan

informasi yang mengandung banyak potongan-potongan kecil yang saling

berkaitan. Di dalam menghafal efektif (effective memory) atau dalam modul

KPI memakai istilah sistem mengingat Super atau SMS (Super Memory

System) atau Super Genius Memory (SGM) terdapat beberapa teknik atau

jurus-jurus jitu untuk menghafal cepat, antara lain:

Page 49: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

28

a. Sistem Cerita

Sistem cerita merupakan sistem dasar yang harus dikuasai

karena merupakan dasar untuk menerapkan sistem-sitem lainnya.

Latihan awal untuk sistem ini adalah dengan teknik bayangan kita akan

menggabungkan aktivitas otak kiri yang membaca urutan huruf dengan

aktivitas otak kanan yang membayangkan benda-benda tersebut

(Mahmud &Mahaddun, 2009:14).

Menurut Abdullah Badruzzaman (2011:17-28) sistem cerita

merupakan teknik sederhana tetapi merupakan pondasi dari 7 teknik

mengoptimalan fungsi otak. Sistem cerita adalah metode asosiasi

(menyusun hubungan atau keterkaitan) antar objek atau kejadian

menjadi sebuah rangkaian cerita, mengimajinasikan (pembayangan) dan

menghadirkan visualisasinya pada mata otak, sehingga mengaktifkan

kedua belahan otak (otak kiri dan tak kanan) sistem cerita harus

dipahami dan dikuasai dengan baik, karena berkaitan dengan teknik

lainnya. Sistem cerita ini sangat bermanfaat karena selalu dipakai baik

secara mandiri maupun bersama enam teknik lain yang akan dibahas

pada bab-bab berikutnya.

Sitem cerita merupakan kerja sama antara otak kiri dan otak

kanan. Otak kiri bekerja membuat cerita yang logis sehingga dapat

dibayangkan objek serta kejadiannya secara urut (teratur), sedangkan

otak kanan mengimajinasikan dan memvisualisasikan seolah-olah cerita

itu terjadi dan mata otak melihat objek atau kejadian yang ada dalam

Page 50: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

29

cerita tersebut layaknya sedang menonton adegan film di televise

(Badruzzaman,2011:17)

Sistem cerita ini didasarkan pada prinsip asosiasi (hubungan

atau alur) dan imajinasi (pembayangan). Buatlah hubungan atau alur

cerita secara sederhana agar mudah diingat. Jangan membuat cerita

yang rumit atau terlalu panjang. Semakin menarik, lucu, aneh, atau

heboh, semakin menambah daya ingat otak. Sistem cerita sangat

membantu dalam proses mengingat banyak objek yang tidak dapat

dilakukan sebelumnya, seperti mengingat 30 objek dengan mudah dan

tepat. Tujuan dari mempelajari sistem cerita adalah melatih kreativitas

dalam menggunakan bahasa dan mengoptimalkan daya imajinasi otak

kanan dalam prose mengingat (mengatur, menyimpan, dan memanggil)

kembali suatu informasi (Badruzzaman,2011:19).

Cerita merupakan informasi yang relatif mudah masuk ke dalam

otak karena mata otak dapat memvisualkan objek yang ada dalam cerita

tersebut. Untuk itu dibutuhkan ketrampilan tambahan dalam membuat

cerita agar mudah masuk dan tersimpan dalam jangka panjang di dalam

otak (Badruzzaman,2011:20)

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat cerita

yang baik, antara lain:

(1) Cerita yang sederhana (simple), aneh, dan lucu.

(2) Memasukkan aksi (tindakan atau kejadian) dalam cerita

(3) Cerita disusun secara urut

Page 51: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

30

(4) Masukkan unsur-unsur keterlaluan seperti mengubah ukurannya

menjadi lebih besar atau menjadi lebih kecil serta menambahkan

jumlah objek.

(5) Tambahkan warna, bau, atau bunyi.

(6) Pakailah imajinasi dengan bebas, tetapi alur cerita tetap mengalir

sehingga dapat dinikmati.

(7) Bayangkan atau visualisasikan bahwa cerita tersebut nyata (kalau

perlu Anda bayangkan dengan memejamkan mata).

(8) Ulangi beberapa kali sampai memahami, melihat, dan mengingat

dengan baik.

(9) Semakin banyak berlatih, anda akan semakin terampil membuat

cerita yang bagus dan dapat dilihat oleh mata otak. Kecepatan

membuat cerita perlu ditingkatkkan, jika lima menit dirasa terlalu

lama persingkat lagi menjadi tiga menit atau dua menit

(Badruzzaman,2011:22)

Contoh:

Ban – air – kayu – pisau – pensil – bakso – kain –

akar – jet – tanah – kartu – handphone – kentang – pasir.

Dengan menggunakan sitem cerita, buat, tulis, dan

bayangkan cerita pendek benda-benda tersebut sesuai dengan

urutannya yaitu:

Ban penuh daun yang disiram air itu ditutup dengan

kayu. Kayu tersebut dibelah dengan pisau dan dibuat pensil

Page 52: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

31

untuk menusuk bakso. Baksonya ditaruh diatas kain lalu

diletakkan diatas akar yang mirip jet yang jatuh menghujam

ke tanah. Jet tersebut hancur menjadi sebesar kartu yang

dimasukkan ke dalam handphone yang berbentuk kentang

lalu ditutup pasir. (Badruzzaman,2011:23)

b. Sistem Angka

Sistem angka atau “pasak nomor” adalah suatu metode untuk

mengingat angka, yaitu dengan memvisualisasikan suatu angka,

mengubah angka (informasi yang tidak berwujud) menjadi informasi

dalam bentuk lain yang berwujud supaya bisa dikenali oleh otak.

Sebelum dimasukkan kedalam otak, angka diubah menjadi suatu objek

yang dikenal dan dapat dilihat secara nyata oleh mata otak. Setelah

angka dirubah menjadi informasi yang berwujud, dengan menggunakan

sistem cerita, objek atau “pasak nomor” dibuat menjadi cerita yang

menarik sehingga dapat dilihat oleh mata otak (Badruzzaman,2011:29)

Mempelajari sistem angka dapat meningkatkan kemampuan

otak yang akan memudahkan dalam mengingat hal-hal berikut:

(1) Deret yang terdiri dari 20 angka atau lebih

(2) Tanggal-tanggal penting

(3) Informasi yang diuraikan berdasarkan nomor

Tujuan mempelajari sistem angka adalah melatih dan

merangsang kecerdasan (kedua belahan otak), antara lain:

Page 53: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

32

(1) Melatih kreativitas (otak kanan) dalam mengubah angka (informasi

tak berwujud) kedalam pasak nomornya (informasi berwujud.

(2) Meningkatkan kecerdasan bahasa dengan membuat rangkaian cerita

yang berurutan dan logis (otak kiri).

(3) Mengimajinasikan dan menghadirkan visualisasi rangkaian cerita

tersebut seolah-olah objek dan kejadian yang ada dalam cerita

tersebut benar-benar terjadi dan mata otak menyaksikannya

(Badruzzaman,2011:31)

Menurut Khoirotul Idawati Mahmud, sistem angka bisa dibagi

menjadi dua yaitu sistem angka primer dan sistem angka sekunder.

Angka primer yaitu deretan angka yang terdiri dari satu digit angka.

Yang termasuk dalam angka primer yaitu angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,

9.. Sedangkan angka sekunder yaitu deretan angka yang terdiri dari dua

digit angka atau lebih, misalnya; 10, 11, 12, 13, …

Page 54: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

33

Gambar 2.1 Sistem Angka Primer

Page 55: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

34

Gambar 2.2 Sistem Angka Sekunder 01 sampai 28

Page 56: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

35

Gambar 2.3 Sistem Angka Sekunder 29 sampai 56

Page 57: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

36

Gambar 2.4 Sistem Angka Sekunder 57 sampai 84

Page 58: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

37

Gambar 2.5 Sistem Angka Sekunder 85 sampai 99

Page 59: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

38

c. Sistem Pengganti

Di dalam menghafal kata, seringkali ditemukan kata yang sulit

untuk dibayangkan. Dengan sistem pengganti seseorang dapat

mengganti kata tersebut dengan kata lain yang mirip bunyinya atau

diplesetkan. Dengan sistem ini, seseorang dapat menghafalkan banyak

informasi dan fakta dengan mudah, antusias, dan menyenangkan

(Mahmud&Mahaddun, 2009:15). Saat belajar (membaca) kadang harus

menghafalkan informasi atau istilah asing yang tidak dipahami karena

informasi tersebut tidak terwujud (tidak pernah melihatnya) dan bahkan

tidak pernah mendengarnya. Sebagai contoh adalah kata-kata dalam

bahasa asing, istilah-istilah ilmiah, nama-nama sejarah, maupun benda-

benda tak berwujud lainnya. Untuk mengingat dan menghafalkan

informasi atau istilah asing tersebut dibutuhkan teknik khusus yang

disebut dengan sistem pengganti.

Sistem pengganti bisa juga disebut “sistem pasak bunyi”, karena

menukarkan kata asing dengan kata yang sudah dipahami dengan kata

yang bunyinya hampir sama dengan tulisan asli kata asing tersebut. Ini

bertujuan untuk mengubah informasi tidak berwujud menjadi informasi

berwujud dengan mempergunakan persamaan bunyi

(Badruzzaman,2011:45)

Tujuan mempelajari sistem pengganti atau sistem pasak bunyi

yaitu; melatih kreativitas dalam mengubah informasi atau kata asing

kedalam kata yang dipahami dan mudah diingat, mengubah informasi

Page 60: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

39

atau kata asing yang tidak berwujud menjadi informasi berwujud,

meningkatkan kreativitas dalam membuat suatu rangkaian cerita yang

berurutan dan logis serta membayangkan dan menghadirkan visualisasi

cerita tersebut pada mata otak agar mudah masuk dan tersimpan dengan

baik di dalam otak (Badruzzaman,2011:45)

Langkah yang digunakan untuk mengingat arti kata asing

tersebut adalah dengan memanfaatkan sistem cerita yang telah di

pelajari sebelumnya yaitu dengan membuat cerita yang bagus, menarik

dan dapat dilihat oleh mata otak kita sehingga mudah masuk ke dalam

otak kanan dan tersimpan dalam otak kanan dan tersimpan dalam

jangka panjang (Badruzzaman,2011:46).

Contoh:

(1) Phytagoras = diplesetkan menjadi pita kertas

(2) Muzukhasii = diplesetkan menjadi memusuhi kekasih itu sukar

(3) Mali ibu kota Bamako = diplesetkan menjadi Pak Mali

membawa sembako

(4) Echinodermata = hewan berkulit duri = diplesetkan menjadi

E…. Chino main mata terkena duri

(5) Misbah (bahasa Arab : lampu) = diplesetkan menjadi wajahnya

misbah bersinar seperti lampu (Mahmud&Mahaddun,2009:15)

d. Sitem Lokasi

Keteraturan Keteraturan yang merupakan cara kerja otak kiri

digunakan untuk menunjang kinerja otak kanan (pembayangan)

Page 61: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

40

perpaduan dan keseimbangan kinerja kedua belahan otak pada teknik

placement menghasilkan kemampuan yang luar biasa

(Badruzzaman,2011:57).

Tujuan mempelajari sistem lokasi adalah mengorganisasikan

dan membagi ingatan seperti layaknya perpustakaan atau file computer,

mengingat informasi berupa angka yang panjang dan kata secara

teratur, pencarian informasi secara acak dengan kecepatan tinggi tetapi

memiliki tingkat keakuratan yang baik. Orang Orang-orang Yunani dan

Romawi waktu itu menggunakan metode asosiasi dan menggandengkan

benda-benda atau ide dengan tempat tinggalnya (Loci). Waktu itu juru

pidato harus berbicara tanpa catatan, langsung dari ingatan, maka cara

memori ini digunakan (Badruzzaman,2011:57). Sistem lokasi

merupakan sistem ingatan yang telah digunakan sejak 2.500 tahun yang

lalu. Sistem ini sangat berguna terutama untuk membagi ingatan seperti

di perpustakaan sehingga informasi yang di simpan dapat terarsip rapi

tanpa ada kekacauan, teratur dan berurutan

(Mahmud&Mahaddun,2009:15).

Lokasi yang digunakan, bisa lokasi badan manusia, lokasi

ruangan, lokasi kendaraan, lokasi tubuh hewan, lokasi pohon, dan lain

sebagainya. Contoh :

Tabel 2.1 sistem Lokasi Anggota Badan

No. Lokasi Anggota Badan

1. Rambut

Page 62: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

41

2. Mata

3. Hidung

4. Mulut

5. Telinga

6. Leher

7. Tangan

8. Perut

9. Lutut

10. Kaki

(Sumber: Mahmud&Mahaddun,2009:15)

B. Metode Hanifida

1. Pengertian Metode Hanifida

Metode hanifida yaitu metode yang dalam prakteknya

menggunakan model dengan sistem asosiasi, yaitu objek yang dihafal

dihubungkan dengan kalimat atau kata yang mudah dan akrab ditelinga

atau pikiran kita. Kata Hanifida diambil dari nama penemu metode

tersebut yaitu ustadz Hanifudin Mahadun dan ustadzah Khoirotul

Idawati Mahmud. Kedua pasangan pendakwah yang berasal dari daerah

Jombang.

Banyak cara atau metode untuk menghafal. Ada yang memakai

metode konvensional atau disebut juga dengan metode behavioristik

yaitu dengan mengulang-ulang sesering mungkin sampai hafal di luar

kepala, sampai menjadi kebiasaan. Kebiasaan yang diulang-ulang

cenderung menjadi perilaku. Dengan kata lain, semakin sering dihafal

Page 63: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

42

akan semakin mudah diingat. Ini berarti banyak membutuhkan waktu,

tenaga dan pikiran. Hasil yang dicapai dengan metode ini sangat

bervariasi. Ada yang cepat hafal sekaligus cepat lupa. Ada yang sulit

hafal tapi cepat lupa, dan ada yang sedang-sedang saja. Karena daya

konsentrasi setiap orang berbeda-beda. Bagi mereka yang

konsentrasinya tinggi akan dapat cepat menghafal. Sebaliknya, bagi

mereka yang susah konsentrasi apalagi terkena gangguan pemusatan

perhatian (GPP) akan mengalami kesulitan yang berarti dalam

menghafal. Ini akan dapat mengganggu kesehatan dan mengurangi

motivasi di dalam belajar, utamanya materi yang berhubungan dengan

menghafal (Mahmud&Mahaddun, 2009:1).

Selain itu, metode konvensional hanya menghafal urutan kata

atau kalimat bahasa dan bersifat logis atau rasional. Semua hal tersebut

adalah kerja otak kiri. Otak kiri daya kerjanya pendek sekali, hanya bisa

bertahan 6 jam. Artinya setelah 6 jam orang menghafal, kemudian tidak

diulang dan diulang lagi, maka yang terjadi adalah lupa. Apabila orang

sudah lupa maka kegagalan yang akan ia dapat. Jadi metode

konvensional terbukti kurang efektif. Kata pepatah yang cocok untuk

itu adalah biar lambat asal selamat. Mereka menghafal pelan-pelan

sampai batas waktu yang seringkali tidak terbatas, hasilnya pun kurang

maksimal (Mahmud&Mahaddun2009:1).

Menurut Khoirotul Idawati Mahmud (2009:1-2) di dalam

bukunya yang berjudul Menghafal Cepat al Asma al Husna METODE

Page 64: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

43

HANIFIDA, metode praktis menghafal cepat abad 21 yaitu dengan

model kontruktivistik. Pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit

melalui visualisasi, imajinasi, cerita yang penuh dengan aksi dan terpaut

erat dengan emosi yang dibuat sendiri sesuai konteks kehidupan yang

nyata. Metode menghafal ini memfungsikan kedua belahan otak dengan

keseimbangan otak kanan dan otak kiri. Karena otak kita merupakan

anugerah Allah SWT yang sangat spektakuler yang perlu difungsikan

secara maksimal. Di dalam menghafal urutan huruf/ kata/ kalimat,

nomor dan bahasa yang merupakan aktifitas otak kiri digabungkan

dengan aktifitas otak kanan yang membayangkan benda tersebut. Daya

kerja otak kanan yang menurut para ahli otak bersifat Long Term

Memory (LTM) yaitu 1600 kali daya kerja otak kiri. Bahkan ada yang

berpendapat sampai 3000 kali. Dalam teknik ini, prinsip memory hanya

sekali, artinya sekali membaca disertai visualisasi penuh aksi, akan

cepat hafal dan akan mengendap lama dalam ingatan dan tidak perlu

diulang-ulang.

2. Penemu Metode Hanifida

Penemu metode Hanifida adalah pasangan suami istri yang

berasal dari Jombang Jawa Timur. Yang pertama yaitu Khoirotul

Idawati Mahmud (Ida), Sarjana Pendidikan Islam adalah Master

Trainer al Asma al Husna, pendiri La Raiba Training Center.

Dilahirkan di Jombang, 11 November 1967. Pendidikan Dasar (MI)

telah ditempuh di kampung halamannya Dusun Kedawung Kecamatan

Page 65: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

44

Diwek Kabupaten Jombang lulus tahun 1980, MTs-MA di Peruruan

Putri Mu‟allimat Walisongo Cukir lulus tahun 1986. Berikutnya

Program S1 Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Institut

Keislaman Hasyim Asy‟ari (IKAHA) Tebuireng Jombang lulus tahun

1991 sebagai wisudawati terbaik. Kemudian melanjutkan program S2

dengan jurusan yang sama lulus tahun 2004 di IKAHA Tebuireng

Jombang. Gelar Doktor diperoleh dari IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Beliau hobby menulis puisi dan artikel sejak menjadi siswi Madrasah

Tsanawiyah. Beberapa karyanya dimuat di majalah MPA, NP, Harian

Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas (Mahmud&Mahaddun, 2009:81)

Pengalaman profesional dan praktisi dimulai sebagai ustadzah

TPQ, RA, MTs, MA, dan Dosen di salah satu Perustadzahan Tinggi

Swasta di Jombang. Sebagai konsultan di beberapa Lembaga

Pendidikan dan sejak awal tahun 2005 bergabung dalam Tim

Konsorsium Pendidikan Islam (KPI) Surabaya. Sebagai Trainer

Quantum Learning and Teaching, juga kurikulum dan CTL yang

memberikan training diberbagai daerah di Indonesia

(Mahmud&Mahaddun, 2009:81).

Yang kedua yaitu Hanifudin Mahaddun (Hanif), direktur La

Raiba Training Center, lahir di Metro Lampung Tengah 23 Februari

1967. Setelah menyelesaikan sekolah di MIN 1 Metro dan SMP Negeri

04 Metro pada tahun 1983 melanjutkan pendidikan SMU dan Madrasah

Diniyah/ Sekolah Persiapan (SP) Pondok Pesantren Tebuireng Jombang

Page 66: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

45

lulus tahun 1986 dan program S1 di Institut Keislaman Hasyim Asy‟ari

(IKAHA) Tebuireng Jombang. Beliau pernah menjadi santri di Pondok

Pesantren Tambak Beras Jombang, Pondok Pesantren Fathul Ulum Pare

Kediri dan Pondok Pesantren Tarbiyatun Nasyiin Paculgowang Diwek

Jombang. Gelar Magister Agama di peroleh di UNISMA Malang. Gelar

Doktor diperoleh dari IAIN Sunan Ampel Surabaya

(Mahmud&Mahaddun, 2009:81).

Pengalaman professional dan praktisi dimulai sebagai ustadzah

TPQ, MTs dan MA selama 12 tahun, Kepala Madrasah Aliyah Al-

Anwar Paculgowang Jombang selama 6 tahun, sebagai Dosen dan

Pembina LP3 (Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran)

Fakultas Tarbiyah IKAHA Tebuireng Jombang, serta Konsultan

Pendidikan di berbagai Lembaga Pendidikan. Sejak tahun 2002 sebagai

Master Trainer pada Konsorsium Pendidikan Islam (KPI) Surabaya

bidang Quantum Teaching and Learning, Kurikulum dan CTL serta

Kecerdasan. Beliau aktif menjadi narasumber pelatihan dan seminar

tentang Teknik Menghafal Cepat, Metode Mengajar Brain Based

Learning (enjoy, menyenangkan, dan menggairahkan), Leadership.

Membangun kreatifitas dan kepercayaan diri, konsultasi masalah anak

dan keluarga , serta telah memberikan training di lebih dari tiga puluh

kota besar di Indonesia di dalam kurang lebih lima ratus even pelatihan

dan seminar (Mahmud&Mahaddun, 2009:81).

Page 67: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

46

Bersama Istri (Penulis 1) beliau menulis beberapa buku aplikasi

cara belajar cepat dan efektif, antara lain; “Menghafal Cepat al Asma al

Husna”, “Menghafal 114 Surat Al-Qur‟an”, “Menghafal Ayat-ayat Al-

Qur‟an Model File Komputer”, “Belajar Cepat Kamus Lima Bahasa –

Five in One (Indonesia, Inggris, Jepang, Mandarin, dan Arab)”,

“Menghafal Alfiyah Ibnu Malik dan Imrithy”, juga buku tentang

“Bedah Otak (Cinta dan Kecerdasan)”. Selain itu, beliau juga aktif

dalam memberikan pelatihan Bedah Otak, Brain Gym, Kreatifitas,

Motivasi dan Keorganisasian (Mahmud&Mahaddun, 2009:81).

3. Langkah-Langkah Menghafal Surat Al-Mā’ūn Metode Hanifida

Dari uraian sebelumnya, telah dijelaskan bahwa ada beberapa

sistem jurus-jurus menghafal super. Dalam menghafal surat Al-Mā‟ūn,

digunakan sitem lokasi, yaitu lokasi anggota badan manusia. Surat Al-

Mā‟ūn terdiri dari tujuh ayat, sehingga kita dapat memilih tujuh

anggota badan manusia untuk digunakan sebagai lokasi menghafal

surat Al-Mā‟ūn beserta arti dan nomor ayatnya. Ke tujuh anggota badan

manusia tersebut yaitu (1) mata, (2) hidung, (3) mulut, (4) telinga, (5)

tangan, (6) perut, (7) kaki.

Page 68: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

47

سورة الماعون

(Barang-barang yang berguna)

Tabel 2.2 Surat Al-Mā‟ūn Dengan Metode Hanifida

1. MATA Roy kok kedip? Bidin, tahukah kamu?

“Tahukah kamu (orang)

yang mendustakan

agama?”

2. HIDUNG Pak Lika kayak lady, nyaduk anak yatim.

“Itulah orang yang

menghardik anak yatim”.

3. MULUT….. , walah ya wadlu toh.. amal masa kini.

“Dan tidak menganjurkan

memberi makan orang

miskin”.

4. TELINGA rewel, Mushollin takut celaka walau aktif sholat.

“Maka kecelakaanlah

bagi orang-orang yang

sholat”.

5. TANGAN Alladin kaku, sholatnya setahun.

“Yaitu orang-orang yang

lalai dari sholatnya”

6. PERUT how yrook yrook, riya’ sih.

“Orang-orang yang

brbuat riya‟”.

7. KAKI ayamnya Ma’un enggan menolong.

“Dan enggan (menolong

dengan)barang berguna”.

Page 69: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

48

(Sumber: Teknik Menghafal Kontemporer Al-Qur‟an Model File

Komputer Metode Hanifida)

Tabel di atas merupakan penerapan atau pengembangan dari

beberapa sistem jurus-jurus menghafal super. Dalam menghafal surat Al-

Mā‟ūn beserta arti dan nomor ayatnya, sistem yang digunakan adalah

sistem cerita, sistem lokasi, sistem pengganti. Dengan mengganti beberapa

kata dalam ayat tersebut dengan kata yang mudah dipahami atau

diplesetkan, seseorang akan lebih mudah menghafalkan ayat-ayat tersebut

sekaligus dengan arti dan nomor ayatnya. Misalkan pada ayat pertama;

MATA Roy kok kedip? Bidin, tahukah kamu?. Mata mengingatkan kita

pada urutan ayat nomor satu. Kata “Roy” mengingatkan kita pada ayat

pertama yaitu “Ara‟aytalladzi...”. Kata “kok kedip?” mengingatkan kita

pada ayat “Yukadzdzibu”. Kata “Bidin” mengingatkan kita pada ayat

“Biddin”. Kalimat “Tahukah kamu?” mengingatkan kita pada arti ayat

nomor satu yaitu “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?”.

Demikian dengan ayat kedua sampai ayat ketujuh.

Untuk memperlancar hafalan, dalam metode Hanifida digunakan

gambar-gambar sebagai visualisasi agar hafalan semakin lancar, mudah

diingat, dan sulit lupa. Berikut adalah gambar visualisasi metode Hanifida

dalam menghafal surat Al-Mā‟ūn beserta arti dan nomor ayatnya.

Page 70: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

49

Gambar 2.6 Visualisasi Menghafal Surat Al-Mā‟ūn

(Sumber:Visualisasi Menghafal Ayat-Ayat Al-Qur‟an Juz 30 Metode

Hanifida)

Page 71: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

50

Gambar 2.7 Visualisasi Menghafal Surat Al-Mā‟ūn

(Sumber:Visualisasi Menghafal Ayat-Ayat Al-Qur‟an Juz 30 Metode

Hanifida)

Page 72: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

51

4. Asbabun Nuzul dan Kandungan Surat Al-Mā’ūn

Menurut M. Quraish Shihab dalam bukunya yang berjudul

Tafsir al-Qur‟an al-Karim (1997:611-617), Surat Al-Mā‟ūn diterima

Nabi Muhammad SAW ketika beliau masih bertempat tinggal di

Makkah. Demikian pendapat banyak ulama. Tetapi ada juga yang

berpendapat bahwa hanya awal surat ini yang turun di Makkah,

sedangkan bagian akhirnya yang berbicara tentang mereka yang riya‟

(tidak ikhlas dalam shalatnya) turun di Madinah. Surah ini merupakan

wahyu ke enam belas yang beliau terima. Sebelumnya adalah surat al-

Takatsur, yang mengandung arti “perlombaan dalam menumpuk

kekayaan”. Di dalam al-Qur‟an, surat ini ditempatkan pada urutan yang

ke-107. Sebelumnya adalah surat Quraish yang merupakan surat ke-

106.

Surat ini berbicara tentang anjuran memberi makan kepada

orang miskin dan anak yatim. Ini berarti bahwa mereka yang tidak

memiliki kelebihan apapun, dituntut pula oleh ayat-ayat tersebut paling

sedikit berperan sebagai penganjur pemberian makan kepada orang

miskin dan anak yatim.

Peranan ini dapat dilakukan oleh siapapun, selama mereka dapat

merasakan penderitaan orang lain. Ini berarti pula bahwa ayat-ayat di

atas mengundang setiap orang untuk merasakan penderitaan dan

kebutuhan orang lain, walaupun ia sendiri tidak mampu mengulurkan

bantuan material kepada mereka. Pangan yang mereka anjurkan atau

Page 73: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

52

mereka berikan itu, walaupun diambil dari gudang atau tempat

penyimpanan yang dimiliki si pemberi, tetapi apa yang diberikannya itu

bukan miliknya, tetapi merupakan hak orang-orang miskin dan butuh

ini.

5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Hanifida

Seperti halnya metode-metode pembelajaran yang lain, metode

Hanifida ini juga mempunyai kelebihan maupun kekurangan. Beberapa

kelebihan yang dimiliki metode Hanifida antara lain:

a. Menghafalnya lebih mudah dan sulit lupa sesuai dengan mottonya yaitu

cepat hafal sulit lupa;

b. Menghafalnya lebih lengkap bisa menghafal secara urut, mundur dari

belakang bahkan secara acak;

c. menghafalnya lebih santai dan menyenangkan (enjoy full learning);

d. Menghafalnya sangat unik dengan memakai visualisasi, imajinasi,

warna, bentuk dan ekspresi;

e. Menguasai metode ini dapat mengembangkan kecerdasan ganda

(multiple intelegences);

f. sangat baik untuk diterapkan pada anak pada usia emas (golden age).

Kekurangan Strategi Menghafal al-Qur‟an dengan metode Hanifida.

a. Kurang cocok diterapkan pada orang dewasa apalagi lanjut usia. 2).

Biaya penyelidikan yang cukup

b. Kurang adanya kekhusyukan dan penghayatan makna ayat-ayat yang di

baca santri.

Page 74: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

53

c. Tidak diperlukan Muroja‟ah.

d. Penggunaan kata kunci yang kurang sesuai.

C. Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an

1. Pengertian Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an

Menurut M Arifin dalam Muin,dkk (2007:16) mendefinisikan

pondok pesantren yaitu suatu lembaga pendidikan agama Islam yang

tumbuh serta diakui oleh masyarakat sekitar dengan sistem asrama

(komplek) dimana santri-santri menerima pendidikan agama melalui

sistem pengajian atau madrasah yang sepenuhnya berada dibawah

kedaulatan dari leadership seseorang atau beberapa orang kyai dengan

ciri-ciri khas yang bersifat kharismatik serta independen dalam segala

hal.

Menurut Sugeng Haryanto (2012:39-68) dalam bukunya yang

berjudul Persepsi Santri Terhadap Perilaku Kepemimpinan Kiai Di

Pondok Pesantren (Studi Interaksionisme Simbolik di Pondok

Pesantren Sidogiri-Pasuruan), pondok pesantren pada dasarnya adalah

lembaga pendidikan Islam yang dilaksanakan dengan sistem asrama

(pondok), Kiai (encik, ajengan atau tuan ustadzah sebagai tokoh

utama), dan masjid atau mushala sebagai pusat lembaganya. Lembaga

ini merupakan salah satu bentu “Indegeanous cultural” atau bentuk

kebudayaan asli pendidikan nasional, sebab lembga ini telah lama hidup

dan tumbuh ditengah-tengah masyarakat Indonesia tersebar di deluruh

Page 75: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

54

tanah air dikenal dalam kisah dan cerita rakyat Indonesia khususnya di

pulau Jawa.

Istilah Tahfidzul Qur‟an merupakan gabungan dari dua kata

yang berasal dari bahasa Arab, yaitu tahfidz dan Al-Qur‟an. Kata

tahfidz merupakan bentuk isim mashdar dari fiil madhi ( فظ –ح فظ –ي ح

yang artinya memelihara, menjaga, dan menghafal. Orang yang (حف ظ

hafal seluruh Al-Qur‟an, oleh masyarakat Indonesia dijuluki atau diberi

gelar sebagai hafidz (Munjahid, 2007:73).

Sedangkan Al-Qur‟an secara bahasa berarti „bacaan”, secara

istilah Al-Qur‟an adalah kalam Allah yang tiada tandingannya

(mukjizat), diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, penutup para

Nabi dan Rasul dengan perantara malaikat jibril, dimulai dengan surat

Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Naas, yang tertulis dalam

mushaf-mushaf dan disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta

mempelajarinya merupakan suatu ibadah (Ash-Shabuuny, 1991:15).

Jadi dapat disimpulkan bahwa Pondok Pesantren Tahfidzul

Qur‟an adalah sebuah pondok atau asrama santri yang kegiatan

pokoknya adalah menghafal al-Qur‟an. Para santri menghafal Al-

Qur‟an dari surat Al-Fatihah sampai dengan surat An-Naas secara

bertahap sesuai dengan metode menghafal yang sesuai dengan

kemampuan otak masing-masing. Ketika santri tersebut sudah selesai

menghafal Al-Qur‟an, diharapkan santri-santri tersebut dapat menjaga

Page 76: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

55

ayat-ayat Al-Qur‟an dan diingat dalam diri dan pikiran santri sehingga

bisa digunakan sebagai petunjuk hidup didunia maupun diakhirat.

Istilah pesantren menurut beberapa ahli pada mulanya lebih dikenal

di pulau Jawa karena pengaruh istilah pendidikan Jawa kuno, yang

dikenal dengan sistem pendidikan asrama yakni kiai dan santri hidup

bersama. Sedangkan di luar Jawa disebut dengan istilah “zawiyah”

yang berarti sudut masjid yakni tempat orang berkerumun mengadakan

pengajian yang sekarang dikenal dengan istilah sistem bandongan.

Kaum sufi yang mempunyai kecenderungan untuk menjauhkan diri dari

keramaian, kemudian mendirikan zawiyah di tempat-tempat yang jauh

dari keramaian dan membentuk kelompok masyarakat baru dengan

suatu cara hidup tertentu. Sistem zawiyah dan sistem pendidikan Jawa

kuno akhirnya menjadi pondok pesantren. Oleh sebab itu tasawuf masih

merupakan warna dasar kehidupan pondok pesantren salaf atau

tradisisonal (Haryanto,2012:39)

Kegiatan-kegiatan dalam pondok pesantren ini adalah mencakup

“Tri Dharma Pondok Pesantren” yaitu:

a. Keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT

b. Pengembangan keilmuan yang bermanfaat

c. Pengabdian terhadap agama, masyarakat, dan negara

(Haryanto,2012:40)

Pada awal perkembangan pondok pesantren, para ulama mendirikan

masjid, mengajarkan agama Islam dengan menggunakan kitab suci Al-

Page 77: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

56

Qur‟an dan kitab-kitab Islam klasik yang memuat beberapa Ilmu dan

bidang, mengajarkan ibadah serta mengajarkan amal sholeh. Namun,

pada perkembangan selanjutnya, pondok pesantren telah mengalami

perubahan dari dalam dan selanjutnya dikenal sebagai lembaga

pendidikan Islam dengan cirri khas Indonesia. Perubahan-perubahan

tersebut antara lain terdapat sistem klasikal disamping non-klasikal,

terdapat pendidikan jalur sekolah baik yang ada dibawah naungan

DEPAG (Departemen Agama) maupun Diknas (Pendidikan Nasional),

seperti misalnya Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras

Jombang, Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Pondok Pesantren

Gontor Ponorogo(Haryanto,2012:40)

2. Karakteristik Pondok Pesantren

Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang ciri-

cirinya dipengaruhi dan ditentukan oleh pribadi para pendiri dan

kepemimpinannya serta cenderung untuk tidak mengikuti suatu pola

jenis tertentu. Kekuatan motivasi para pendiri maupun penyelenggara

pesantren bukanlah merupakan kepentingan ekonomis, tetapi lebih

merupakan amanat pendidikan keagamaan yang mewajibkan setiap

muslim sejak muda sampai tua untuk mencari dan mengajarkan ilmu

pengetahuannya.

Dalam keputusan lokakarya intensifikasi pengembangan pondok

pesantren yang diselenggarakan pada tanggal 2-6 Mei 1978 di Jakarta,

Page 78: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

57

pengertian pondok pesantren didefinisikan sebagai lembaga pendidikan

Islam yang minimal terdiri dari tiga unsur yaitu;

a. Kiai/ Syeh/ Ustadz yang mendidik serta mengajar

Ciri yang paling esensial bagi suatu pesantren adalah adanya

seorang kiai. Kiai pada hakikatnya adalah gelar yang diberikan kepada

seseorang yang mempunyai ilmu dibidang agama dalam hal ini agama

Islam. terlepas dari anggapan kiai sebagau gelar sacral maka sebutan

kiai muncul didunia pondok pesantren. Keberadaan kiai dalam

pesantren sangat sental sekali. Suatu lembaga pendidikan Islam disebut

pesantren apabila memiliki tokoh sentral yang disebu kiai. Jadi, kiai di

dalam dunia pesantren sebagai penggerak dalam mengemban dan

mengembangkan pesantren sesuai dengan pola yang dikehendaki

(http://www.kangsantri.info/2016/08/karakteristik-pondok

pesantren.html diakses 14 Agustus 2017)

Ditangan seorang kiailah pesantren itu berada. Oleh karena

itu, kiai dan pesantren merupakan dua sisi yang selalu berjalan

bersama. Bahkan kiai bukan hanya pimpinan pondok pesantren

tetapi juga pemilik pondok pesantren. Sedangkan sekarang kiai

bertindak sebagai coordinator. Dengan demikian kemajuan dan

kemunduran suatu pondok pesantren benar-benar terletak pada

kemampuan kiai dalam mengatur operasionalisasi/pelaksanaan

pendidikan di dalam pondok pesantren, sebab kiai merupakan

penguasa yang bertanggung jawab demi kemajuan pesantren

Page 79: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

58

b. Santri

Istilah santri hanya terdapat di pesantren. Santri merupakan

santri yang haus akan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh seorang

kiai yang memimpin sebuah pondok pesantren. Oleh karena itu,

santri pada dasarnya berkaitan erat dengan keberadaan kiai dan

pesantren. Santri pondok pesantren ada dua macam, santri mukim

dan santri kalong. Yang dimaksud dengan santri mukim yaitu santri

yang dating dari jauh dan menetap dilingkungan pesantren. Santri

mukim yang paling lama biasanya diberi tanggung jawab untuk

menustadzahsi kepentingan pesantren dan membantu kiai untuk

mengajar santri-santri muda tentang kitab-kitab dasar dan

menengah. Sedangkan yang dimaksud dengan santri kalong adaah

santri-santri yang berasal dari desa sekitar pesanten dan tidak

menetap di pesantren. Mereka mengikuti pelajaran yang ada di

pesantren dengan berangkat dari rumahnya dan pulang ke rumah

masing-masing setelah kegiatan pondok selesai

(http://www.kangsantri.info/2016/08/karakteristik-pondok-

pesantren.html diakses 14 Agustus 2017).

c. Masjid atau mushola

Masjid berarti tempat untuk beribadah atau shalat

berjamaah. Fungsi masjid dalam pesantren bukan hanya sebagai

tempat untuk shalat saja, melainkan sebagai pusat pemikiran segala

kepentingan santri termasuk pendidikan dan pengajaran. Masjid

Page 80: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

59

merupakan elemen yang tidak dapat dipisahkan dengan pesantren

dan dianggap sebagai tempat yang paling tepat untuk mendidik para

santri terutama dalam praktek shalat, khutbah, dan pengajaran kitab-

kitab klasik (kitab kuning). Pada sebagian pesantren masjid juga

berfungsi sebagai tempat i‟tikaf, melaksanakan latihan-latihan

(riyadhah) atau suluh dan dzikir maupun amalan-amalan lainnya

dalam kehidupan thariqat dan sufi

(http://www.kangsantri.info/2016/08/karakteristik-pondok-

pesantren.html diakses14 Agustus 2017)

Pemikiran materialistik mengarah kepada keberadaan masjid

sebagai suatu bangunan yang dapat ditangkap oleh mata. Dalam hal

ini secara sederhana masjid adalah tempat sujud. Sujud adalah

simbol kepatuhan seorang hamba kepada Sang Khaliq. Oleh karena

itu, seluruh kegiatan yang mengambil tempat dimasjid tentu

memiliki nilai ibadah yang tinggi. Artinya proses kegiatan itu hanya

mengharapkan keridhaan Allah yan bersifat ilahiiyah, berkaitan

dengan pahala dan balasan dari Allah. Di dunia pesantren masjid

dijadikan ajang atau sentral kegiatan pendidikan Islam baik dalam

pengertian modern maupun tradisional. Dalam konteks yang lebih

jauh masjidlah yang menjadi pesantren pertama tempat

berlangsungnya proses belajar-mengajar. Dapat juga dikatakan

masjid identik dengan pesantren.

Page 81: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

60

Seorang kiai yang ingin mengembangkan sebuah pesantren

biasanya pertama-tama akan mendirikan masjid di deket rumahnya.

Paling tidak didirikan surau di sebelah rumah kiai yang kemudian

dikembangkan menjadi masjid sebagai basis berdirinya pondok

pesantren. Didalam masjid para santri dibina mental dan

dipersiapkan agar manpu mandiri dibidang ilmu keagamaan. Oleh

karena itu, masjid disamping rumah kiai dijadikan wadah (pusat)

pelaksanaan ibadah juga sebagai tempat latihan qiro‟ dan membaca

kitab klasik santri (Kitab Kunig) yang merupakan salah satu cirri

pesantren. Pelaksanaan kajiannya dengan cara bandongan, sorogan,

dan wetonan. Pada hakikatnya merupakan metode klasik yang

dilaksanakan dalam proses belajar-mengajar dengan pola kiai yaitu

langsung berhadapan dengan santrinya dalam mengkaji dan

menelaah kitab-kitab tersebut

(http://www.kangsantri.info/2016/08/karakteristik-pondok-

pesantren.html diakses14 Agustus 2017).

d. Pondok atau asrama santri

Setiap pesantren umumnya memiliki pondokan atau asrama

santri. Pondok pesantren merupakan wadah penggemblengan,

pembinaan, dan pendidikan serta pengajaran ilmu pengetahuan.

Kedudukan pondok bagi para santri sangatlah esensial sebab di

dalamnya santri tinggal belajar dan di tempa diri pribadinya dengan

control seorang ketua asrama atau kiai yang memimpin pesantren

Page 82: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

61

itu. Dengan santri tinggal di asrama berarti dengan mudah kiai

mendidik dan mengajarkan segala bentuk jenis ilmu yang telah

ditetapkan sebagai kurikulumnya. Begitu pula melalui pondok

pesantren santri dapat melatih dir dengan ilmu-ilmu praktis seperti

kepandaian berbahasa Arab dan Inggris juga mampu menghafal Al-

Qur‟an begitu pula keterampilan yang lain. Sebab di pondok

pesantren santri saling kenal-mengenal dan terbina kesatuan mereka

untuk saling isi-mengisi dan melengkapi diri dengan ilmu

pengetahuan. Pondok sebagai wadah pendidikan manusia seutuhnya

sebagai operasionalisasi dari pendidikan yakni mendidik dan

mengajar. Mendidik secara keluarga berlangsung di pondok

sedangkan mengajarnya di kelas atau masjid. Hal inilah yang

merupakan fase pembinaan dan peningkatan kualitas manusia

sehingga ia bisa tampil sebagai kader masa depan

(http://www.kangsantri.info/2016/08/karakteristik-pondok-

pesantren.html diakses14 Agustus 2017)

Dalam fase pertumbuhan pesantren telah mengalami beberapa

perkembangan termasuk didalmnya ada yang memasukkan program

pendidikan jalur sekolah dibawah naungan Depag dan Diknas, dan ada

yang tidak memasukkan proram pendidikan jalur sekolah formal. Dari

hasil penelitian LP3ES telah ditemukan lima jnis-jenis pesantren

berdasarkan komponen-komponen pranata-pranatanya. Kelima jenis

pesantren itu adalah sebagai berikut;

Page 83: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

62

a. Jenis A

Pesantren jenis ini merupakan tingkat awal dalam mendirikan

sebuah pesantren. Pesantren ini terdiri dari masjid dan rumah kiai

bersifat sederhana. Oleh sebab itu kiai menggunakan masjid atau

rumahnya untuk mengajar kitab Islam klasik. Dalam pesantren jenis

A ini, santri hanya dating dari daerah sekitar pesantren itu sendiri

(Haryanto,2012:41).

b. Jenis B

Pesantren ini terdirir dari rumah kiai, masjid dan asrama bagi

para santri untuk bertempat tinggal dan sekaligus tempat belajar

yang sederhana. Para santri yang belajar di pesantren jenis ini dating

dari berbagai daerah (Haryanto,2012:42)

c. Jenis C

Jenis pesantren ini telah mengembangkan komponen pranatanya

dan program pendidikan jalur sekolah formal seperti madrasah.

Sistem pengajaran kitab-kitab Islam klasik mengunakan sistem

klasikal dan jenjang tingkat kelas. Kurikulum yang digunakan ada

yang berorientasi pada sekolah-sekolah pemerintah, gabungan dari

kurikulum pemerintah dan pesantren dan kurikulum pesantren

masing-masing. Pesantren ini terdiri dari rumah kiai, masjid, asrama

santri dan gedung madrasah (sekolah) (Haryanto,2012:42)

d. Jenis D

Page 84: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

63

Pesantren ini merupakan perluasan dari jenis C, karena dalam

pesantren ini disamping terdapat komponan-komponan yang ada

dalam pesantren jenis C juga ditambah dengan pendidikan

keterampilan, tempat-tempat perbengkelan, produksi, peternakan,

dan pertanian (Haryanto,2012:42)

e. Jenis E

Pesantren jenis ini disampng terdapat pengajaran kitab-kitab

Islam klasik dengan sistem non-klasikal dan klasikal, juga

menyelenggarakan pendidikan jalur sekolah yang mengacu pada

kurikuum pemerintah mulai dari dari tingkat dasar sampai

perustadzahan tinggi, akan terdapat program pendidikan

keterampilan seperti misalnya koperasi, computer, perbengkelan,

pertanian, dan lain-lain. Jenis pesantren ini sering mengambil

prakasa program-progam yang berorientasi pada lingkungan dan

bekerjasama dengan pesantren-pesanatren kecil yang ada di

sekitarnya erta pesantren-pesantren yang didirikan dan sipimpin oleh

para lulusannya (Haryanto,2012:42)

3. Perilaku Kepemimpinan dalam Islam

Al-Qur‟an begitu kaya dengan kisah-kisah umat masa lalu

sebagai pelajaran dan bahan perenungan bagi umat yang akan dating.

Dengan pendekatan Islami ini diharapkan akan lahir pada pemimpin

yang memiliki perilaku seperti perilaku para nabi/ rasul. Dalam

kepemimpinan Islam menawarkan konsep tentang perilaku seorang

Page 85: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

64

pemimpin sebagaimana yang terdapat dalam pribadi para rasul. Yang

mana kepemimpinan nabi/rasul ditunjang dengan sifat-sifat terpuji.

Adapun sifat-sifat para nabi dan rasul antara lain:

a. Shiddiq

Shiddiq adalah sifat/ karakteristik Nabi Muhammad SAW

yang berarti benar dan jujur dalam sepanjang kepemimpinannya.

Benar dalam mengambil-keputusan yang menyangkut visi dan misi,

efektif dan efesien dalam implementasi serta operasionalnya di

lapangan (Haryanto,2012:67)

b. Amanah

Amanah artinya dapat dipercaya, bertanggungjawab, dan

credible. Amanah bisa juga bermakna keinginan untuk memenuhi

sesuatu dengan ketentuan. Amanah juga berarti memiliki

tanggungjawab dalam melaksanakan tugas dan kewajiban yang

diberikan kepadanya. Sifat/ karakteristik amanah ini akan

membentuk kredibilitas yang tinggi dan sikap penuh tanggungjawab

pada setiap individu Muslim (Haryanto,2012:68)

c. Tabligh

Sifat/ karakteristik tabligh artinya komunikatif dan

argumentatif. Orang yang memiliki sifat tabilgh akan

menyampaikannya dengan benar (berbobot) dan dengan tutur kata

yang tepat (bi al-hikmah). Karakteristik tabligh dengan bahasanya

bi al-hikmah, artinya berbicara dengan orang lain dengan sesuatu

Page 86: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

65

yang mudah dipahami dan diterima oleh akal, bukan berbicara yang

sulit dimengerti (Haryanto,2012:68)

d. Fathanah

Fathanah dapat diartikan sebagai intelektual, kecerdikan,

dan kebijaksanaan. Sifat/ karakter ini dapat menumbuhkan

kreatifitas dan kemampuan untuk melakukan berbagai macam

inovasi yang bermanfaat (Haryanto,2012:68)

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pesantren adalah

tempat bertemunya seorang kiai dan santri-santrinya untuk menuntut ilmu

agama. Kegiatan tersebut berlangsung di asrama pondok, rumah kiai,

ataupun di masjid/ mushola. Mereka mempelajari Al-qur‟an, Hadits, dan

kitab-kitab klasik Islam. Mereka juga mendapat pelajaran penting yaitu

penerapan atau praktik dari apa yang mereka dapat. Mereka melihat dari

apa yang dilakukan oleh kiai, misalnya mereka mendapat pelajaran tentang

shalat dhuha dan kiai pun melakukan shalat dhuha, shalat tahajjud kiai juga

melaksanakan shalat tahajjud, puasa sunnah senin kamis kiai juga tak

pernah lupa untuk membangunkan santri-santrinya pada hari senin dan

kamis untuk makan sahur dan puasa pada pagi sampai sore harinya.

Page 87: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

66

BAB III

PAPARAN DAN TEMUAN DATA PENELITIAN

A. Gambaran Umum Pondok Pesantren

1. Profil Pondok Pesantren al-Muntaha

Tempat penelitian ini adalah di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an

Al-Muntaha, Cebongan, Argomulyo Salatiga

Nama Pondok Pesantren : Pondok Pesantren Tahfidz al-Muntaha

No. Statistik : 510033730016

NPWP : 31.539.851.1-505.00

Alamat : Jln. Soekarno-Hatta No. 39

Kelurahan : Cebongan

Kecamatan : Argomulyo

Kota/Kabupaten : Salatiga/Semarang

Provinsi : Jawa Tengah

Badan Penyelenggara : Yayasan al-Muntaha Salatiga

Nama Pengasuh : Hj. Siti Zulaecho, AH

Status Tanah : Wakaf

Akta Notaris : Yayasan al-Muntaha Salatiga, no. 44 tgl 30

Mei 2012 MUHAMMAD FAUZAN, SH

(Dokumen PP Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha, SZD,S, 03-08-2017)

Page 88: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

67

2. Sejarah Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an al-Muntaha

Yayasan pondok pesantren ini didirikan pada tahun 1993,

dilatarbelakangi adanya keinginan masyarakat sekitar pada yayasan

pendidikan yang mampu menampung dan mendirikan pengajaran pada

anak-anak mereka yang menginginkan anaknya menjadi hafidz.

Pesantren ini diasuh oleh Hj. Siti Zulaecho, AH. Beliau adalah alumnus

ponpes BUQ Betengan Demak. Sejak kecil beliau sudah mengikuti

event-event MTQ dalam cabang tahfidz baik di tingkat Provinsi Jawa

Tengah hingga tingkat Nasional, dan beberapa kali menjadi juara.

Hampir satu dekade ini diberi mandat untuk menjadi juri pada MTQ

baik di kota maupun tingkat provinsi. Pada tahun pertama pondok

pesantren hanya mendapatkan murid 4 orang santri, dan santri tersebut

baru berasal dari daerah sekitar, dulu bertempat tinggal satu rumah

dengan pengasuh. Pada tahun 1996 dimasukkan al-azhar ke dalam

aktanotaris. kemudian pada tahun 2012 al-azhar berpindah nama

menjadi yayasan al-Muntaha yang sekarang dikelola oleh ibu Hj. Siti

Zulaecho sendiri.

Pondok Pesantren al-Muntaha merupakan salah satu komponen

lembaga yang berjuang mendidik masyarakat dengan pendidikan secara

holistik, yaitu dengan memberikan pendidikan agama maupun dengan

keilmuan dan kemampuan lain agar dapat membekali santri siap

menjadi agen perubahan. Dengan program unggulan hafalan Al-Qur‟an,

pengajian mingguan, seaman mingguan.

Page 89: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

68

Pondok Pesantren ini dari awal memang khusus putri yang memiliki

takhassus pada bidang hafalan al-Qur‟an, dengan corak pesantren semi

tradisional-modern. Semua santri dikonsentrasikan untuk menghafal,

namun bagi yang belum sanggup membaca al-Qur‟an dengan baik dan

benar diperkenankan juga mengaji al-Qur‟an bin-nazhar. Pesantren ini

tidak memberi batasan waktu dan usia bagi para santri, terbuka bagi

pelajar tingkat SD hingga Perguruan Tinggi, maupun santri yang hanya

ingin berkonsentrasi belajar mondok saja. Dengan semakin

berkembangnya pondok pesantren ini sekarang jumlah santri sudah

mencapai 66 santri dari berbagai daerah sampai luar Jawa. (Dokumen

PP Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha, SZD,S, 03-08-2017).

3. Letak Geografis Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an al-Muntaha

Lokasi Pesantren terletak di tepi jalan utama Solo-

Semarang, sangat strategis dan mudah untuk mencari transportasi.

Fasilitas pendukung yang ada diantaranya Masjid, Laundry, dan warung

al-Barokah. Pondok pesantren ini beralamat di jalan. Soekarno-Hatta

no. 39, Kelurahan. Cebongan, Kecamatan. Argomulyo, Kota Salatiga.

a) Barat : Eks Pabrik Mega Rager

b) Timur : Perumahan Tingkir Indah

c) Utara : Pinus Shofenir dan Persewaan

d) Selatan : Lampu Merah Jalan Pondok Joko Tingkir

(Dokumen PP Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha, SZD,S, 03-08-2017)

Page 90: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

69

4. Visi dan Misi Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an al-Muntaha

a. Visi

“Mencetak muslimah penghafal al-Qur‟an yang berakhlaqul

karimah”

b. Misi

1. Menyelenggarakan ta‟lim al-Qur‟an yang komprehensif

2. Membimbing santri menjadi muslimah yang berkarakter

(Dokumen PP Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha, SZD,S, 03-08-

2017).

5. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana adalah media/ alat/ bahan dalam

melaksanakan suatu pembelajaran. Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an

al-Muntaha sudah memiliki gedung sendiri. Ada beberapa sarana dan

prasarana, diantaranya adalah 1 gedung aula, 14 ruang kamar santri, 8

kamar mandi santri, 1 ruang dapur, tempat wudlu dan 1 audio (Hasil

Observasi 31-07-2017, di Pondok Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha,

SZD,S, 03-08-2017).

6. Pengurus Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Muntaha

Pengurus pondok pesantren Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha

kota Salatiga berada di bawah yayasan al-Muntaha yang dipimpin oleh

Hj. Siti Zulaecho, AH yang mampu melakukan tanggung jawab sesuai

jabatan yang sudah di pegang, untuk lebih mengetahui penustadzahs

Page 91: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

70

pondok pesantren tahfidzul Qur‟an al Muntaha kota Salatiga, penulis

menyusun daftar nama penustadzahs sebagai berikut :

Pengurus Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur‟an Al-Muntaha

Masa Bakti 2017-2018

Pembina : Ny. Hj. Siti Zulaecho, AH

Nashif „Ubbadah, Lc

Inayatul Fuaida, S.Pd.I

Ketua : Siti Zubaidah

Wakil Ketua : Sofyanti

Sekretaris I : Ela Izzatul laila

Sekretaris II : Dewi Rahmawati

Bendahara I : Mir‟atus Sa‟adah

Bendahara II : Afif Fatimatuzzahro

Seksi-Seksi:

Seksi Keamanan

Ketua : Nurul Lailatul Hidayah

Anggota : Dewi Munirrotul Muftikhah

Dahlia Dwi Kusuma Wardani

Farichatul Chusna

Seksi Pendidikan

Ketua : Rizkiana Kadarwati

Anggota : Diyah Puji Lestari

Ana Wahyunngsih

Siti Yuliyanti

Seksi Kebersihan

Page 92: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

71

Ketua : Hurun „In

Anggota : Siti Himatul Uliyah

Durotun Nisak

Seksi Kesehatan

Ketua : Eka Yuniyanti

Anggota : Yusi Dahmayanti

Dzakiyyatuzzahroh

Seksi Koperasi

Ketua : Maghfirotul Mafachir

Anggota : Rydha Kusuma Wardani

Nur Ika Kumalasari

Seksi PHBI

Ketua : Tri Oktaviani

Anggota : Maria Rosyidah

(Dokumen PP Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha, SZD,S, 03-08-2017)

7. Keadaan Ustadzah / Ustadz

Ustadzah/Ustadz yang mengajar di pondok pesantren

tahfidzul Qur‟an al-Muntaha harus memenuhi berbagai syarat. Syarat

yang utama yang harus dimiliki adalah hafidz dan bersanad walaupun

masih dalam proses minimal harus sudah mencapai 10 juz, menguasai

ilmu tajwid, bacaan baik dan profesional, insyaalloh tujuan, visi dan

misi dalam pendidikan akan tercapai. Apalagi dalam hal al-Qur‟an.

Sebagian kecil ustadz yang mengajar khususnya bidang tahfidz adalah

orang-orang yang sudah hafidz dan sebagian besar masih dalam proses

hafidz. Ada 3 ustadz yang mengajar di PP Tahfidzul Qur‟an al-

Muntaha. Namun, terkadang ustadz tidak bisa mengajar maka diganti

Page 93: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

72

santri yang memang sudah ditunjuk bu nyai yang mengajar khusus di

bidang tahfidz. (O,W,SZ,P,31-07-2017)

Tabel. 3.1

Daftar Ustadz/ Ustadzah

Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha

No Nama Ustadzah Keterangan

1. Maghfirotul Mafakhir Perempuan

2. Afif Fatimatuz Zahro Perempuan

3. Siti Zubaidah Perempuan

4. Annisa Isnaini Perempuan

5. Dewi Muftikhatul Muniroh Perempuan

6. Ella Izzatul Laila Perempuan

(Dokumen PP Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha, SZD,S, 03-08-2017)

8. Keadaan Santri

Santri pada Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha

memiliki 66 santri, semuanya santri putri. Santri bil Ghoib ada 40 dan

santri bin-nadzor ada 26. Rata-rata santri berusia 12-24 tahun. Mereka

juga rata-rata berasal dari sekitar Salatiga. Namun ada juga yang berasal

dari luar daerah ataupun provinsi, seperti riau, Kalimantan, purwodadi,

demak, dan lain sebagainya. Untuk tingkat ekonomi pondok itu terbuka

untuk berbagai kalangan maka dari 66 santri, rata-rata orang tua santri

bekerja sebagai pekerja swasta dan petani (O,W,HI, 25-08-2017).

Page 94: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

73

Tabel. 3.2

Daftar Santri Usia SMP

Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha

Nomor Nama Santri

1 Annisa Al-Haq

2 Ana Wahyuningsih

3 Berliana Putri S

4 Dewi Islamiyati

5 Durrotun Nisa‟

6 Faradelis Yumna

7 Ghina Muhibbatul J

8 Gita Refinda M U

9 Husni Maila W

10 Mariya Rosidah

11 Naila Nazilatul

12 Nastangini

13 Nurul Hidayah

14 Putri Dwi Utami

15 Salsabila Rahma

16 Sarah Nur Azizah

17 Shalma Amalia Q

18 Siti Masfufah

19 Siti Yulianti

20 Tsamara Fairuza

21 Vina Aulia Sari

(Dokumen PP Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha, SZD,S, 03-08-2017)

9. Kegiatan Pembelajaran

Dalam melaksanakan program pembelajaran tahfidzul

Qur‟an di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha,maka

disusunlah jadwal kegiatan santri sebagaimana tertera dalam tabel di

bawah ini:

Page 95: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

74

Tabel. 3.3

Jadwal Kegiatan Harian Santri

No. Waktu Jenis Kegiatan

1. 03.00 – 03.30 Jamaah sholat qiyamullail (wajib setiap

malam jum‟at)

2. 04.30 – 04.45 Jamaah sholat subuh

3. 05.00 – 06.00 Makan pagi dan mandi

4. 06.00 – 07.30 Kegiatan mengaji al-Qur‟an (setiap

hari hari minggu seaman bersama)

5. 07.30 - 14.00 Istirahat

6. 14.00 – 15.00 Kegiatan mengaji al-Qur‟an (Bagi

yang di pondok)

7. 15.30 – 16.30 Mengaji kitab (setiap kamis dan sabtu)

8. 17.00 – 17.30 Makan sore

9. 17.55 – 18.15 Jamaah sholat maghrib dan tadarusan

10. 18.15 – 18.50 Kegiatan mengaji al-Quran (Bagi yang

bin-nadzor)

11. 18.50 – 20.00 Jamaah sholat isya‟

12. 20.00 – 21.30 Tahfidz setoran murojaah hafalan

13. 21.30 – 03.00 Istirahat

(Dokumen PP Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha, SZD,S, 03-08-2017)

Page 96: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

75

Para santri pondok pesantren Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha juga

diharuskan melakukan kesunahan-kesunahan antara lain :

a. Qiyamullail, karena pada 1/3 malam adalah salah satu waktu

mustajabah

b. Setoran hafalan sehabis sholat subuh. Mereka memilih waktu habis

subuh untuk setoran hafalan yang baru karena pikiran pada waktu

subuh masih jernih, sehingga anak akan lebih mudah untuk

menghafal dan membentuk hafalan.

c. Kegiatan Muroja‟ah dilakukan sendiri masing-masing santri

d. tahfidz sehabis isya‟ adalah kegiatan setoran pengulangan hafalan

yang telah dihafal sebanyak ¼ juz atau lebih.

e. Setiap hari minggu santri tahfidz melakukan kegiatan seaman bu

nyai dengan tujuan untuk menguji sampai mana kemampuan santri.

Tabel 3.4

Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler Santri

No. Hari Waktu Jenis kegiatan

1. Senin 14.00 – 15.00 Pelatihan tilawatil

Qur‟an

2. Selasa 08.00 – 09.00 Pelatihan tartil Qur‟an

3. Rabu 16.00 – 17.00 Seni rebana

4. Kamis 10.00 – 11.00 Merias, Menjahit

5. Jum‟at 20.30 – 21.30 Khitobah

(Dokumen PP Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha, SZD,S, 03-08-2017)

Page 97: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

76

B. Temuan Data

1. Metode Menghafal al-Qur’an Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an

al-Muntaha

Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha adalah pondok

pesantren yang peduli akan nasib putra putri penerus bangsa. Oleh

Karena itu, pondok pesantren ini berupaya memperbaiki perilaku,

karakter dan mental para santri agar mampu bersaing pada kemajuan

pendidikan di era global dengan tetap mengedepankan syariat Islam.

Pada bagian ini, akan dipaparkan hasil penelitian berupa tujuan

dan metode yang digunakan di pondok pesantren, materi pembelajaran,

dan evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan di Pondok Pesantren

Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha Cebongan Argomulyo Salatiga.

a. Tujuan dan Metode Pembelajaran

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa narasumber

ditemukan bebrapa pernyataan tentang tujuan dan metode yang

digunakan di pondok pesantren al-Muntaha yaitu sebagai berikut:

SZ selaku pengasuh pondok:

“Tujuanya gar santri diharapkan dapat mengetahui,

memaham bagaimana sebaiknya membaca dan menghafal

al-Qur‟an dengan baik dan benar” (W/P/SZ/07-07-

2017/08.45WIB).

NU mengungkapkan:

“Agar santri dapat menghafal, mampu memahami isi

dari al-Qur‟an dan mampu mengajarkan al-Qur‟an” (W/P/NU/07-07-2017/09.55WIB).

Page 98: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

77

Terkait metode pembelajaran tahfidzul Qur‟an NU menyatakan:

“Di pondok ini menggunakan dua metode sorogan

dan bandongan. Kalau sorogan mencakup setoran dan taqrir,

taqrir itu mengulang yang sudah hafal. Kalau yang

bandongan contohnya seperti kegiatan minggu legi”

(W/P/NU/07-07-2017/09.55WIB).

Pernyataan mengenai metode pembelajaran tahfidzul Qur‟an

juga diungkapkan FC:

“Metode atau cara yang ditempuh dalam

pembelajaran tahfidzul Qur‟an dengan menggunakan

metode sorogan dan bandongan. Dengan cara setoran yaitu

pengajuan atau setor bacaan dan hafalan langsung kepada bu

nyai, murojaah yaitu santri mengulang-ulang bacaan atau

hafalan, ayatan yaitu membaca ayat per-ayat untuk

mengevaluasi tajwid dan makhoriul hurufnya, rutinan yaitu

kegiatan rutin bulanan bagi para tahfidz sebagai upaya untuk

menjaga hafalannya” (W/U/FC/11-07-2017/11.20WIB).

Penjelasan mengenai metode pembelajaran juga

diungkapkan oleh SZD:

“Kalau disini ngajinya menggunakan metode

sorogan, yaitu melalui setoran langsung ke pengasuh jika

dinyatakan lancar tidak mengulang kalau belum lancar

berarti harus mengulang” (W/U/SZD/11-07-

2017/10.15WIB).

Hal yang sama diungkapkan oleh EY:

“Disini itu menggunakan metode sorogan dan

bandongan mbak, dimana santri maju satu per satu untuk

menyetorkan hafalannya kepada ustadzah dan juga setip

minggu legi simaan bersama emua santri thfidz dipimpin

langsung oleh bu nyai” (W/U/EY/11-07-2017/11.20WIB).

Dari beberapa ungkapan diatas selaras dengan hasil

observasi, terlihat bahwa semua santri maju satu per satu untuk

menyetorkan hafalannya masing-masing kepada bu nyai/ustadzah.

Page 99: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

78

b. Materi Pembelajaran

Ketika peneliti menggali data mengenai sistem pembelajaran

atau materi pembelajaran tahfidzul Qur‟an, berikut ini pendapat

beberapa narasumber:

FC menyampaikan:

“Materi pembelajaran tahfidzul Qur‟an diampu

langsung oleh para asatidz dan asatidzah dan semuanya

mengarah pada dasar-dasar pembelajaran tahfidzul Qur‟an

pada umumnya” (W/U/FC/11-07-2017/11.20WIB).

GR mengungkapkan:

“Untuk pembelajaran tahfidzul Qur‟an disini

meliputi al-Qur‟an, tajwid, tilawah, tahsinul Qur‟an”

(W/S/GR/25-07-2017/21.40WIB).

Mengenai materi pembelajaran juga disampaikan oleh EY:

”Materi pembelajaran yang diajarkan di pondok yaa

al-Qur‟an dan tajwid materi ini sangat penting untuk

diberikan kepada santri agar santri dapat membaca al-Qur‟an

dengan baik dan benar” (W/U/EY/11-07-2017/10.20WIB).

Sebagai pengasuh, SZ memaparkan tentang materi pembelajaran:

“Materi pembelajaran tahfidzul Qur‟an yang ada di

pondok ini meliputi hafalam, tahsinul Qur‟an, tilawah,

tajwid. Pemberian materi ini dengan tujuan agar santri baru

diberi kursus kemampuan dasar agar yang baru mengikuti

bisa mengejar kemampuan yang telah dimiliki santri senior”

(W/P/SZ/07-07-2017/08.45WIB).

Dari hasil observasi terlihat para santri pondok pesantren

tahfidzul Qur‟an al-Muntaha pada hari senin jam 14.30 berkumpul

diaula mengikuti kegiatan belajar tilawah bersama ustadzah FC,

Page 100: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

79

setelah sholat maghrib santri mengikuti pembelajaran tajwid yang

diampu langsung oleh ustadz NU.

c. Penilaian Pembelajaran

Cara penilaian pembelajaran tahfidzul Qur‟an berikut

beberapa pendapat narasumber:

SZD selaku ketua pondok menyampaikan:

“Melalui setoran langsung ke bu nyai, jika

dinyatakan lancar santri dinyatakan tidak mengulang namun

sebaliknya apabila santri setorannya tidak lancar maka

disuruh mengulang” (W/U/SZD/11-07-2017/10.15WIB).

Ungkapan yang hampIr sama juga diungkapkan oleh FC:

“Dalam taqrir hafalan mmiliki kesalahan paling

sedikit bacaan maka tidak mengulang, kalau sntri cara

menghafalkannya masih banyak kesalahan maka harus

mengulang sampai benar-benar lancar” (W/U/FC/11-07-

2017/10.10WIB).

SZ mengungkapkan:

“Penilaian pembelajaran tahfidzul Qur‟an di pondok

al-Muntaha ini kami melihat dari bacaan dan hafalan para

santri apakah sudah sesuai dan benar tajwid dan makhorijul

huruf” (W/P/SZ/07-07-2017/08.45WIB).

Hal ini sesuai dengan hasil observasi pada tanggal 30 Juli 2017

terlihat para santri yang sudah selesai setoran perlembar sampai 1 juz,

kemudian santri disuruh menyetorkan seperempat sampai satu juz

sekali duduk, apabila lancar lanjut juz berikutnya apabila tidak lancar

maka mengulang.

2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal al-Qur’an Pondok

Pesantren Tahfidzul Qur’an al-Muntaha

Page 101: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

80

Pada bagian ini, akan dipaparkan hasil penelitian berupa

kelebihan dan kekurangan metode menghafal al-Qur‟an dengan metode

sorogan atau bandongan di pondok pesantren tahfidzul Qur‟an al-

Muntaha Cebongan Argomulyo Salatiga.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa narasumber

ditemukan beberapa pernyataan tentang kelebihan dan kekurangan

metode sorogan yaitu sebagai berikut:

GR mengungkapkan:

“Kelebihan metode sorogan santri lebih dekat

dengan bu nyai, dan bisa tau kesalahan bacaannya secara

langsung, kekurangannya santri kadang ngantuk saat setoran

karna terlalu lama menyiapkan hafalan yang akan di

setorkan” (W/S /GR/25-07-2017/21.40WIB).

SZ selaku pengasuh pondok memaparkan:

“Kelebihannya saya bisa lebih mengontrol hafalan

para santri secara langsung, kekurangannya santri kadang

takut untuk setoran jika hafalannya belum lancar dan kadang

kurang maksimal ketika menyimak hafalan mereka karena

ada santri yang suaranya keras dan ada pula santri yang

suaranya pelan” (W/P/SZ/07-07-2017/08.45WIB).

EY mengungkapkan hal yang sama:

“Kelebihannya santri lebih bisa menjaga adab sopan

santun ketika setoran hafalan karena menyetorkan hafalan

langsung ke bu nyai. Sedangkan kekurangannya membuat

santri merasa bosan karena metode ini sangat monoton”

(W/U/EY/11-07-2017/11.20WIB).

FC menambahkan:

“Kelebihannya bu nyai dapat mengetahui mana santri yang rajin dan santri yang malas membuat hafalan

yang dilihat dari kelancaran bacaan saat setoran hafalan.

Kalau kekurangannya santri cepat merasa bosan, dan kadang

Page 102: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

81

ada salah faham antara santri satu dengan yang lainnya

ketika bu nyai membenarkan hafalan karena jarak santri

yang berdekatan” (W/U/FC/11-07-2017/10.20WIB).

SZD selaku ketua pondok mengungkapkan:

“Salah satu kelebihan dari metode sorogan ini yaitu

hafalan yang disetorkan ke bu nyai bisa di pertanggung

jawabkan karena setoran langsung kepada seorang yang ahli

atau hafidz. Tapi kekurangannya adalah santri kurang

konsentrasi ketika setoran karena sekali maju setoran

hafalan ada lima atau enam santri maju sekaligus”

(W/U/SZD/11-07-2017/10.15WIB).

Seperti halnya metode-metode pembelajaran yang lain, metode

sorogan ini juga mempunyai kelebihan maupun kekurangan. Dari

ungkapan diatas, peneliti dapat menyebutkan beberapa kelebihan yang

dimiliki metode sorogan yang diterapkan di pondok pesantren tahfidzul

Qur‟an al-Muntaha sebagai berikut:

a. Memudahkan santri dalam proses menghafal al-Qur‟an karena

metode ini dilakukan dengan cara bertatap muka secara langsung di

depan pengasuh.

b. Jika ada ayat yang salah ketika santri mengaji setoran hafalan

dengan pengasuh maka Nyai Siti Zulaecho bisa langsung

membetulkan dengan cara mengetuk meja dua sampai tiga kali

sehingga santri dapat menyadari bahwa dirinya salah dan harus

mengulang dari ayat pertama.

c. Mengaji hafalan al-Qur‟an dengan berhadapan langsung dengan

pengasuh lebih baik karena berkesan dan santri lebih bisa

Page 103: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

82

memahami seberapa besar kemampuan setoran hafalan mengaji

dalam menghafal al-Qur‟an.

d. Pengasuh lebih bisa menilai para santrinya yaitu antara santri yang

lancar dalam setoran hafalan al-Qur‟an dan santri yang belum

lancar mengaji, santri rajin mengaji dan santri yang malas mengaji.

e. Hafalan lebih bisa dipertanggungjawabkan karena santri mengaji

langsung dengan bu nyai dan mengaji maju satu persatu.

Kekurangan penerapan metode sorogan di pondok pesantren

tahfidzul Qur‟an al-Muntaha sebagai berikut:

a. Dengan metode sorogan santri yang kurang siap hafalannya menjadi

takut untuk setor hafalan

b. Pada saat menyetorkan hafalan, santri maju lima atau enam santri

sekaligus seingga santri merasa kurang fokus karena lima atau

enam santri sekaligus maju menyetorkan hafalan di hadapan

pengasuh.

c. Adanya kesalahfahaman antara santri ketika pengasuh

membenarkan hafalan yang salah kepada salah satu santri karena

jarak santri yang satu dengan yang lainnya saling berdekatan.

d. Kemampuan antara santri yag satu dengan santri yang lainnya

berbeda sehingga santri yang maju bersamaan dengan santri yang

suaranya keras bagi snatri yang suaranya pelan merasa terganggu

dan kurang fokus atau kurang lancar dalam menyetorkan

hafalannya.

Page 104: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

83

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Metode Menghafal al-Qur’an Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an al-

Muntaha

1. Tujuan dan Metode Pembelajaran

Tujuan belajar yang jelas dan terukur merupakan aspek penting

untuk menentukan keberhasilan siswa melalui proses pembelajaran.

Setiap kegiatan pembelajaran seorang pengajar juga menentukan target

belajar atau tujuan pembelajaran yang ingin di capai. Setiap kegiatan

wajib diikuti oleh seluruh santri yaitu sejumlah 66 sesuai jadwal yang

telah ditentukan. Pembelajaran di pondok pesantren tahfidzul Qur‟an al-

Muntaha tidak didahului dengan penyusunan rencana pembelajaran

terlebih dahulu. Akan tetapi kegiatan pembelajarannya sudah disusun

sejak awal berdirinya pondok. Tujuan pembelajaran tahfidzul Qur‟an

pondok pesantren al-Muntaha menurut beberapa narasumber adalah

membentuk generasi pecinta al-Qur‟an yang berakhlaq mulia,

berkepribadian qur‟ani, berwawasan luas, mandiri, serta memahami

bagaimana membaca atau menghafal al-Qur‟an dengan baik dan benar.

Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan Wahid (2014:52)

bahwa sebelum menghafal al-Qur‟an sangat dianjurkan agar sang

penghafal al-Qur‟an lebih dahulu lancar dalam membaca al-Qur‟an.

Sebagian besar ulama bahkan tidak memperkenankan santrinya untuk

Page 105: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

84

menghafal al-Qur‟an sebelum dia mampu membaca al-Qur‟an dengan

baik dan benar dan mengkhatamkan al-Qur‟an bin-nadzar (dengan

melihat tulisan al-Qur‟an).

Metode pembelajaran yang digunakan untuk menghafal al-

Qur‟an di pondok pesantren tahfidzul Qur‟an al-Muntaha yaitu dengan

metode sorogan dan bandongan. Sebagaimana disebutkan Departemen

Agama RI metode sorogan adalah kegiatan pembelajaran bagi santri

yang menitik beratkan pada pengembangan kemampuan perseorangan

(individu) dibawah bimbingan seorang ustadz atau kyai (Departemen

Agama RI, 2003:74). Arief juga menyebutkan metode sorogan ialah

sebuah sistem belajar dimana para murid satu persatu menghadap guru

untuk membaca dan menguraikan isi kitab atau menyetorkan hafalan

(Arief, 2002:150). Sedangkan metode bandongan atau metode wetonan

dilakukan oleh seorang kyai atau ustadz terhadap sekelompok peserta

didik atau santri untuk mendengarkan atau menyimak apa yang

dibacanya dari sebuah kitab (Departemen Agama RI, 2003:86)

Dari penjelasan diatas sejalan dengan hasil observasi dan

wawancara yang dilakukan di pondok pesantren al-Muntaha

menunjukkan bahwa Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha

menggunakan metode sorogan yaitu para santri maju satu persatu untuk

menyetorkan hafalan al-Qur‟an langsung kepada bu nyai dan setiap satu

bulan sekali simaan bersama semua santri dan bu nyai. Simaan adalah

sebuah kegiatan dimana salah satu santri menghafal al-Qur‟an dan di

Page 106: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

85

dengarkan oleh seluruh santri dan ustadzah. Metode bandongan

digunakan ketika mempelajari kitab- kitab yang disampaikan oleh

seorang ustadz atau ustadzah.

2. Materi Pembelajaran

Menentukan materi pembelajaran berarti melakukan kegiatan

pngelolaan materi pembelajaran, hal ini harus memperhatikan prinsip

keragaman anak, tujuan moral (kognitif, emosional, dan kinestetik) dan

aspek psikologis lain (Maimun&Fitri, 2010:108).

Materi pembelajaran tahfidzul Qur‟an di pondok pesantren

tafidzul Qur‟an al-Muntaha meliputi hafalan, tahsinul Qur‟an, tilawah,

dan tajwid. Tahsinul Qur‟an adalah memperindah dan memperbaiki

bacaan al-Qur‟an secara benar dan sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.

Tilawah adalah membaca al-Qur‟an dengan bacaan yang menampakkan

huruf-hurufnya dan berhati-hat dalam melafadzkannya agar lebih mudah

untuk memahami makna-makna yang terkandung di dalamnya. Tajwid

adalah ilmu tentang tatacara membaca al-Qur‟an yang baik dan benar,

baik cara melafadzkan huruf, membunyikan hukum nun, tanwin dan

mim sukun, bacaan mad, hukum waqaf dan lain lain.

3. Penilaian Pembelajaran

Fungsi penilaian menurut Suharsimi Arikunto dalam Mulyadi

(2010:11) fungsi penilaian pendidikan ada beberapa hal, yaitu : (a)

Penilaian berfungsi sebagai penempatan, (b) Penilaian berfungsi

Page 107: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

86

selektif, (c) Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan, (d)

Penilaian berfungsi diagnostik.

Penilaian pembelajaran di pondok pesantren tafidzul Qur‟an al-

Muntaha dengan cara menyetorkan hafalan al-Qur‟an langsung kepada

bu nyai dan mengamati bacaan para santri sudah sesuai dengan tajwid

dan makharijul huruf atau belum. Jika bacaan santri sudah sesuai

dengan kaidah dan sedikit kesalahan maka santri itu tidak perlu

mengulang sehingga santri tersebut dapat melanjutkan hafalan ke ayat

selanjutnya, namun sebaliknya apabila bacaan santri masih banyak

kesalahan maka santri itu harus mengulang hafalannya sampai benar-

benar lancar.

B. Pelaksanaan Metode Hanifida Menghafal Surat Al-Mā’ūn Beserta Arti

dan Nomor Ayatnya

1. Tujuan Pelaksanaan

Tujuan pelaksanaan menghafal surat al-Maun beserta arti dan

nomor ayatnya dengan metode Hanifida di Pondok Pesantren Tahfidzul

Qur‟an al-Muntaha Cebongan Argomulyo Salatiga adalah pembelajaran

diharapkan dapat mengoptimalkan daya kerja otak yang tidak terbatas,

hafalan yang didapat para santri bukan ayatnya saja, akan tetapi

terjemah, nomor ayat, nomor surat dan isi kandungannya. Selain itu

memudahkan santri untuk hafal al-Qur‟an, secara acak serta dapat

menambah konsentrasi saat menghafal dan teknik yang paling utama

dari metode Hanifida adalah teknik cerita.

Page 108: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

87

2. Materi Pembelajaran Metode Hanifida

Materi yang disampaikan dengan cara yang berbeda. Ada yang

disampaikan dengan sistem cerita, angka, pengganti, dan lokasi. Sistem

cerita merupakan sistem dasar yang harus dikuasai karena merupakan

dasar untuk menerapkan sistem-sitem lainnya. Latihan awal untuk

sistem ini adalah dengan teknik bayangan kita akan menggabungkan

aktivitas otak kiri yang membaca urutan huruf dengan aktivitas otak

kanan yang membayangkan benda-benda tersebut

(Mahmud&Mahaddun, 2009:14)

Sistem angka atau “pasak nomor” adalah suatu metode untuk

mengingat angka, yaitu dengan memvisualisasikan suatu angka,

mengubah angka (informasi yang tidak berwujud) menjadi informasi

dalam bentuk lain yang berwujud supaya bisa dikenali oleh otak.

Sebelum dimasukkan kedalam otak, angka diubah menjadi suatu objek

yang dikenal dan dapat dilihat secara nyata oleh mata otak. Setelah

angka dirubah menjadi informasi yang berwujud, dengan menggunakan

sistem cerita, objek atau “pasak nomor” dibuat menjadi cerita yang

menarik sehingga dapat dilihat oleh mata otak (Badruzzaman,2011:29).

Sistem angka yaitu sebuah angka diganti atau diibaratkan

dengan sebuah benda yang mempermudah santri untuk mengingat

nomor ayat secara acak tanpa harus menghitung nomor ayatnya dari

depan atau ayat pertama. Dengan Sistem pengganti santri lebih mudah

Page 109: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

88

untuk menghafal sebuah kata yang sulit dihafal dengan diganti atau

diplesetkan dengan kata yang sudah akrab ditelinga kita, seperti ayat

“fadzaalikalladzi” menjadi “Pak Lika kayak Lady”. Ada pula yang

namanya sistem lokasi yang digunakan untuk menghafalkan urutan

ayat, contohnya nomor empat lokasi telinga, ketika ditanya ayat empat

langsung mengingat telinga dan cerita yang berkaitan dengan telinga.

Sistem pengganti atau Plesetan merupakan teknik menukarkan

suatu kata yang tidak kita pahami atau yang tidak kita ketahui artinya

dan dihadirkan visualisasinya pada mata otak agar mudah diingat.

Penggantian kata asing tersebut dapat dilakukan dengan mencari kata

yang sudah kita pahami, yang bunyinya mendekati tulisan asli istilah

atau kata asing tersebut (Mahmud&Mahaddun; 2009: 15).

Sistem lokasi adalah keteraturan yang merupakan cara kerja

otak kiri digunakan untuk menunjang kinerja otak kanan

(pembayangan) perpaduan dan keseimbangan kinerja kedua belahan

otak pada teknik placement menghasilkan kemampuan yang luar biasa.

Lokasi yang digunakan, bisa lokasi badan manusia, lokasi ruangan,

lokasi kendaraan, lokasi tubuh hewan, lokasi pohon, dan lain

sebagainya (Mahmud&Mahaddun; 2009: 16).

Metode ini menerapkan strategi super train yang

mengoptimalkan otak kanan dan otak kiri dalam waktu yang

bersamaan. Para santri diminta untuk menghafal surat al-Maun dengan

metode Hanifida, metode tersebut menggunakan sistem cerita, sistem

Page 110: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

89

angka, sistem pengganti, dan sistem lokasi. Setelah para santri hafal

surat al-Maun secara urut, para santri diminta untuk menghafalkan surat

al-Maun secara mundur yaitu dari ayat terakhir ke ayat pertama Para

santri diajak untuk menghafal sambil berimajinasi sesuai materi yang

disanpaikan oleh ustadzah, sehingga suasana kelas menjadi lebih hidup

dan santri tidak merasa bosan. Ketika didalam kelas, para santri diajak

menghafalkan lokasi badan yang nantinya digunakan untuk menghafal

lokasi ayat yang digunakan adalah tujuh lokasi badan sesuai dengan

jumlah ayat surat al-Maun. Setelah itu para santri diminta menghafal

cerita singkat dari potongan ayat-ayat tersebut yang mana cerita pendek

tadi telah dirubah ke dalam sistem pengganti. Proses pembelajaranpun

menjadi lebih asyik dan menyenangkan dan para santri terlihat sangat

antusias mengikuti pembelajaran. Metode Hanifida juga sangat cocok

untuk para pemula yang ingin mengafal al-Qur‟an.

Dalam menghafal surat Al-Mā‟ūn, digunakan sitem lokasi,

yaitu lokasi anggota badan manusia. Surat Al-Mā‟ūn terdiri dari tujuh

ayat, sehingga kita dapat memilih tujuh anggota badan manusia untuk

digunakan sebagai lokasi menghafal surat Al-Mā‟ūn beserta arti dan

nomor ayatnya. Ke tujuh anggota badan manusia tersebut yaitu (1)

mata, (2) hidung, (3) mulut, (4) telinga, (5) tangan, (6) perut, (7) kaki.

Page 111: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

90

سورة الماعون

(Barang-barang yang berguna)

Tabel 2.2 Surat Al-Mā‟ūn Dengan Metode Hanifida

1. MATA Roy kok kedip? Bidin, tahukah kamu?

“Tahukah kamu (orang)

yang mendustakan

agama?”

2. HIDUNG Pak Lika kayak lady, nyaduk anak yatim.

“Itulah orang yang

menghardik anak yatim”.

3. MULUT….. , walah ya wadlu toh.. amal masa kini.

“Dan tidak menganjurkan

memberi makan orang

miskin”.

4. TELINGA rewel, Mushollin takut celaka walau aktif sholat.

“Maka kecelakaanlah

bagi orang-orang yang

sholat”.

5. TANGAN Alladin kaku, sholatnya setahun.

“Yaitu orang-orang yang

lalai dari sholatnya”

6. PERUT how yrook yrook, riya’ sih.

“Orang-orang yang

brbuat riya‟”.

7. KAKI ayamnya Ma’un enggan menolong.

“Dan enggan (menolong

dengan)barang berguna”.

(Sumber: Teknik Menghafal Kontemporer Al-Qur‟an Model File

Komputer Metode Hanifida)

Page 112: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

91

Tabel di atas merupakan penerapan atau pengembangan dari

beberapa sistem jurus-jurus menghafal super. Dalam menghafal surat

Al-Mā‟ūn beserta arti dan nomor ayatnya, sistem yang digunakan

adalah sistem cerita, sistem lokasi, sistem pengganti. Dengan mengganti

beberapa kata dalam ayat tersebut dengan kata yang mudah dipahami

atau diplesetkan, seseorang akan lebih mudah menghafalkan ayat-ayat

tersebut sekaligus dengan arti dan nomor ayatnya. Misalkan pada ayat

pertama; MATA Roy kok kedip? Bidin, tahukah kamu?. Mata

mengingatkan kita pada urutan ayat nomor satu. Kata “Roy”

mengingatkan kita pada ayat pertama yaitu “Ara‟aytalladzi...”. Kata

“kok kedip?” mengingatkan kita pada ayat “Yukadzdzibu”. Kata

“Bidin” mengingatkan kita pada ayat “Biddin”. Kalimat “Tahukah

kamu?” mengingatkan kita pada arti ayat nomor satu yaitu “Tahukah

kamu (orang) yang mendustakan agama?”. Demikian dengan ayat

kedua sampai ayat ketujuh. Untuk memperlancar hafalan, dalam metode

Hanifida digunakan gambar-gambar sebagai visualisasi agar hafalan

semakin lancar, mudah diingat, dan sulit lupa.

3. Penilaian Metode Hanifida

Penilaian pembelajaran ini dilakukan dengan cara santri

menyetorkan hafalan satu per satu sehingga penilaian dapat maksimal

karena mendengarkan setoran hafalan perorangan. Setelah menghafal

secara urut, para santri diminta untuk menghafal secara mundur,

kemudian ustadzah akan menanyakan ayat dan arti secara acak dan

Page 113: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

92

santri menjawabnyaPenilaian hafalan meliputi kelancaran menghafal

ayat, menghafal arti, dan urutan nomor ayatnya kefashihan dalam

menghafal, dan hafalan secara urut mundur, maupun acak.

Apabila santri tersebut belum lancar dan belum bisa menjawab

pertanyaan secara acak dari ustadzah maka santri itu diminta untuk

menyetorkan hafalannya di hari berikutnya. Setelah santri itu hafal,

maka boleh menghafalkan surat beikutnya. Santri akan dinyatakan lolos

dan bisa menambah hafalan setelah dia bisa menjawab pertanyaan dari

ustadzah, santri diminta menjawab dengan cepat dan tepat ketika

ustadzah menanyakan ayat atau arti secara acak. Keberhasilan metode

Hanifida dapat dilihat dari hasil hafalan para santri sesuai dengan tabel

berikut:

Tabel 4.1

Kriteria Penilaian Keberhasilan Metode Hanifida

No Kriteria Penilaian Keterangan

1. 70% – 100% Sangat Efektif (A)

2. 51% – 75% Efektif (B)

3. 26% – 50% Cukup Efektif (C)

4. 0% – 25% Tidak Efektif (D)

(Sumber: Data Primer)

C. Efektivitas Metode Hanifida Menghafal Surat Al-Mā’ūn Beserta Arti dan

Nomor Ayatnya

Langkah dan strategi metode Hanifida yang dilakukan di pondok

pesantren tahfidzul Qur‟an al-Muntaha Cebongan Argomulyo Salatiga

Page 114: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

93

dalam menghafal dapat dikatakan sangat efektif dan berkualitas, karena

menggunakan strategi pembelajaran super brain (Brain Based Learning)

karena dalam pembelajarannya yang mengoptimalkan daya kerja otak yang

tidak terbatas. Hafalan yang didapat para santri bukan hanya ayatnya saja,

akan tetapi meliputi terjemah, nomor ayat, nomor surat, dan isi. Bahkan

semua itu juga bisa dihafal secara maju urut, mundur urut dan bolak-balik.

Selain itu, dalam proses menghafalkan, kelancaran, pendapatan, dan masa

yang ditempuh dalam menghafal cukup singkat. Implementasi menghafal

al-Qur‟an dengan metode Hanifida yaitu dengan mengaplikasikan lima

langkah menghafal cepat berbasis otak (brain based learning) yaitu: sistem

cerita, sistem angka, sistem pengganti, sistem lokasi. Keunikan dari metode

ini adalah adanya cerita, adanya kata kunci, adanya visualisasi bergambar

dan berwarna, adanya ekspresi dan imajinasi dalam setiap proses

penghafalannya. Dalam pembelajaran menghafal al-Qur‟an santri pemula

masih berpedornan pada buku teknik menghafal kontemporer al-Qur‟an juz

30 beserta visualisasinya. Sehingga santri pondok pesantren tahfidzul

Qur‟an al-Muntaha Cebongan Argomulyo Salatiga lebih mudah menghafal

al-Qur‟an dan mampu mengkonstruk sendiri bayangan/ visualisasi yang

kemudian diimajinasikan, dan membangun kreativitas dalam berekspresi

untuk menguatkan hafalan terjemahnya. Penerapan metode ini dalam

menghafal al-Qur‟an juga dibantu dengan karnus akselerasi mufrodat yang

disusun dengan sistem cerita dan pengganti.

Page 115: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

94

Keberhasilan dari metode ini sudah mencapai target penilaian yaitu

85%. Dari jumlah santri sebanyak 21 santri, 19 santri dapat menyelesaikan

hafalannya lebih cepat dan benar sesuai dengan kaidah metode Hanifida.

Dari pernyataan diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran

menghafal al-Qur‟an materi surat al-Ma‟un dengan metode Hanifida di

pondok pesantren tahfidzul Qur‟an al-Muntaha Cebongan Argomulyo

Salatiga, metode Hanifida sangat efektif, karena banyak santri yang berhasil

menyelesaikan hafalan dengan cepat dan tepat. Pembelajaran yang santai

dan mengasyikkan membantu santri untuk lebih bersemangat untuk

menghafal. Santri merasa senang dan tidak terbebani ketika proses

menghafal, sehingga mereka sangat bersemangat untuk membuat hafalan-

hafalan baru pada surat berikutnya. Bahkan, santri bukan hanya dapat

menghafal al-Qur‟an, tetapi santri sekaligus bisa menghafal arti, nomor ayat

dan isi kandungan dari surat tersebut baik secara urut, mundur, maupun

acak.

Page 116: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

95

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti

dapat mengambil kesimpulan bahwa pelaksanaan menghafal surat al-Maun

beserta arti dan nomor ayatnya dengan metode Hanifida di Pondok

Pesantren Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha Cebongan Argomulyo Salatiga

sangat Efektif.

Pelaksanaan pembelajaran menghafal surat al-Maun beserta arti

dan nomor ayatnya dengan metode Hanifida dapat mengoptimalkan daya

kerja otak yang tidak terbatas, hafalan yang didapat para santri bukan

ayatnya saja, akan tetapi terjemah, nomor ayat, nomor surat dan isi

kandungannya. Selain itu memudahkan santri untuk hafal al-Qur‟an, secara

acak serta dapat menambah konsentrasi saat menghafal. Metode ini

menerapkan strategi super train yang mengoptimalkan otak kanan dan otak

kiri dalam waktu yang bersamaan. Para santri diminta untuk menghafal

surat al-Maun dengan metode Hanifida, metode tersebut menggunakan

sistem cerita, sistem angka, sistem pengganti, dan sistem lokasi. Setelah

para santri hafal surat al-Maun secara urut, para santri diminta untuk

menghafalkan surat al-Maun secara mundur yaitu dari ayat terakhir ke ayat

pertama.

Page 117: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

96

Efektivitas metode Hanifida yang dilaksanakan dalam pembelajaran

di pondok pesantren al-Muntaha sangat efektif. Hal ini bisa dibuktikan

dengan presentase keberhasilan mencapai 85%. Dari Jumlah santri sebanyak

21 santri, 19 santri dapat menyelesaikan hafalannya lebih cepat dan benar

sesuai dengan kaidah metode Hanifida. Pembelajaran yang santai dan

mengasyikkan membantu santri untuk lebih bersemangat untuk menghafal.

Santri merasa senang dan tidak terbebani ketika proses menghafal, sehingga

mereka sangat bersemangat untuk membuat hafalan-hafalan baru pada surat

berikutnya. Bahkan, santri bukan hanya dapat menghafal al-Qur‟an, tetapi

santri sekaligus bisa menghafal arti, nomor ayat dan isi kandungan dari

surat tersebut baik secara urut, mundur, maupun acak. Jadi, metode

Hanifida sangat efektif untuk diterapkan di pondok pesantren Tahfidzul

Qur‟an al-Muntaha Cebongan Argomulyo Salatiga sehingga proses

menghafal menjadi lebih cepat dan hasil hafalan para menjadi santri lebih

baik.

B. Saran

1. Penyelenggaraan pembelajaran tahfidzul Qur‟an dengan cirri khas

memberikan materi tahfidzul Qur‟an maupun dengan keilmuan dan

kemampuan lain hendaknya lebih ditingkatkan dan dimantapkan.

2. Pondok pesantren al-Muntaha sebaiknya dapat menambah jumlah ustadz

yang ahli dalam bidang tahfidzul Qur‟an supaya pembelajaran lebih lancar.

3. Pelaksanaan pembelajaran tahfidul qur‟an sebaiknya lebih ditingkatkan

dengan menambah metode-metode menghafal al-Qur‟an yang dapat

Page 118: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

97

menambah semangat para santri untuk terus menghafal dan membuat

hafalan baru, sehingga santri tidak bosan dengan pembelajaran yang

monoton.

Page 119: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

98

Page 120: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT RINEKA

CIPTA

_________________. 2002. Prosedur Suatu Penelitian Suatu Pendekatan

Praktis. Jakarta: Rineka Cipta

Badruzzaman, Abdulloh. 2011. Buku Panduan 7 Teknik Melejitkan Fungsi

Otak Revolusi Belajar Secara Terpadu dan Seimbang. Yogyakarta:

Aida press

Badwilan, Ahmad Salim. 2009. Panduan cepat Menghafal Al-Qur‟an.

Jogjakarta:Diva Press.

Depag RI. 2003. Manajemen Pondok Pesantren. Jakarta: Diva Pustaka

Departemen Agama RI. Tt. Al-Qur‟an dan terjemahannya. Semarang: CV.

Al

Alwaah

Departemen Agama RI. 2003. Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah.

Jakarta

Djajasudarma, T. Fatimah. 1993. Metode Linguistik: Ancangan Metode

Penelitian dan Kajian. Bandung: PT Eresco

Haryanto, Sugeng. 2012. Persepsi Santri Terhadap Perilaku Kepemimpinan

Kiai Di Pondok Pesantren (Studi Interaksionisme Simbolik di

Pondok

Pesantren Sidogiri-Pasuruan). Jakarta: Kementrian Agama RI

Hermawan, Acep. 2011. „Ulumul Quran: Ilmu untuk Memahami Wahyu.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset

J. Moloeng , Lexy. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT

Page 121: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

Remaja Rosda Karya

Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Rajawali Press

Kusumah, Wijaya & Dwitagama, Dedi. 2010. Mengenal Penelitian

Tindakan

Kelas. Jakarta: PT Indeks.

Maimun, Agus dan Agus Zainul Fitri. 2010. Madrasah Unggulan: Lembaga

Pendidikan Alternatif di Era Kompetitif. Malang: UIN Maliki Press

Moleong, J Lexy. 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Muin M, Abd, dkk. 2007. Pesantren dan Pengembangan Ekonomi Umat.

Jakarta:CV. Prasasti

Munjahid. 2007. Strategi Menghafal Al-Qur‟an 10 Bulan Khatam.

Yogyakarta: Idea Press

Purwono. 2010. Dokumentasi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Rohman, Miftahur. Penerapan Metode Sima‟i dalam Menghafal Al-Qur‟an

pada Santri Pondok Peantren Tahfidzul Qur‟an Ta‟mirul Islam

Lawean Surakarta Tahun 2016. Skripsi. FTIK IAIN Salatiga

Sugiyono. 2015 Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D). Bandung: CV. Alfabeta

Sutrisno. 2017. Metode Menghafal Al-Qur‟an Di Sekolah Dasar Islam

Tahfidzul Qur‟an Al-Irsyad Tengaran Kabupaten Semarang Tahun

Pelajaran 2016/1017. Skripsi. FTIK IAIN Salatiga

Suprayogo, Imam. 2001. Metodologi Penelitian Sosial Agama. Bandung:

Remaja Rosdakarya

Page 122: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep

Landasan dan Implementasi pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

http://catatanbocahpelajar.blogspot.co.id/2014/08/metodemetode-yang-

digunakan-dalam_2.html diakses senin 6 Agustus 2017

http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/4440 Shobirin, M. Syafiuddin (2015)

MENGHAFAL AL-QURAN DENGAN METODE HANIFIDA :

SUATU

STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN LA RAIBA JOMBANG.

Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya. Diakses senin 5

Agustus

2017

http://kompasmadura.blogspot.co.id/2016/03/pengertian-pondok

pesantren.html diakses 14 Agustus 2017

http://www.kangsantri.info/2016/08/karakteristik-pondok-pesantren.html

diakses 14 Agustus 2017

Page 123: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

DAFTAR NILAI SATUAN KREDIT KEGIATAN

Nama : Zuhrotul Chayati

NIM : 111-13-212

Jurusan : Pendidikan Agama Isam

Dosem Pembimbing Akademik : Supardi, S.Ag., M.A

No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai

1. OPAK STAIN SALATIGA 2013

“Rekontruksi Paradigma Mahasiswa

yang Cerdas, Peka dan Peduli”

26-27

Agustus

2013

Peserta 3

2. OPAK TARBIYAH 2013

“Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai

Kearifan Lokal sebagai Identitas

Pendidikan Indonesia”

29 Agustus

2013

Peserta 3

3. “Library User Education (Pendidikan

Pemakai Perpustakaan)” UPT

Perpustakaan STAIN Salatiga

16

September

2013

Peserta 2

4. Seminar SOSIALISASI &

SILATURAHIM NASIONAL

“Sosialisasi UU No. 1 Th 2013, Peran

Serta Fungsi OJK, Peran Pemerintah

dalam Pengawasan LKM (Lembaga

Keuangan Mikro)” HMJ

TARBIYAH & SYARI‟AH STAIN

Salatiga

30

September

2013

Peserta 8

5. “Kursus Pembina Pramuka Mahir

Tingkat Dasar (KMD)” GERAKAN

PRAMUKA KWARTIR CABANG

KOTA SALATIGA

03-08 Maret

2014

Peserta 8

6. “Workshop Menghafal Cepat”

LEMBAGA BIMBINGAN DAN

PELATIHAN RADHWA

14 Desember

2014

Peserta 2

7. “Kursus Pembina Pramuka Mahir

Tingkat Lanjutan (KML)”

GERAKAN PRAMUKA KWARTIR

CABANG KOTA SALATIGA

05-10

Januari 2015

Peserta 8

8. “Survival English Program”

SURVIVAL ENGLISH COURSE,

13 Januari –

7 Februari

Peserta 4

Page 124: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

PARE, KEDIRI, JAWA TIMUR 2015

9. Pelatihan Manajemen TPQ

“Mendongeng Cerita Islam dan

Membuat Alat Peraga Edukatif

(APE)” YA BISMILLAH IAIN

Salatiga

04 Juli 2015 Peserta 2

10. “Be Scholarship Hunter of Home

Country (Indonesia) and Abroad

Universty” YA BISMILLAH IAIN

Salatiga

29

September

2015

Panitia 3

11. Seminar Motivasi “Mewujudkan

Semangat Berprestasi Sebagai Wujud

Pengabdian Bangsa di Era Global”

YA BISMILLAH IAIN Salatiga

24 Desember

2015

Peserta 2

12. “Program Kilatan Mempelajari

Metode Amtsilati” PP. DARUL

FALAH BANGSRI JEPARA

05 Januari –

04 Februari

2016

Peserta 4

13. Pelatihan “Teknik Menghafal Cepat

al Asma al Husna Model

Kontruktivisme Metode Hanifida

(Nomor, Asma‟ dan Arti) LA RAIBA

HANIFIDA TRAINING CENTER

JOMBANG

26 Maret

2016

Peserta 2

14. Pelatihan “Teknik Menghafal Al-

Qur‟an Model File Computer Metode

Hanifida” LA RAIBA HANIFIDA

TRAINING CENTER JOMBANG

27 Maret

2016

Peserta 2

15. ESQ Character Building – I “ESQ

Training – Champion Mentality

Mahasiswa Bidikmisi IAIN Salatiga”

ESQ LEADERSHIP TRAINING

13 Juni 2016 Peserta 4

16. Seminar Internasional “Petani Untuk

Negeri dalam rangkaian kegiatan

Festival Solidaritas Untuk Petani

Indonesia” KRIDA TARUNA

“BUMI PERSADA”

24

September

2016

Peserta 2

17. Seminar Nasional Edupreneurship

“Strategi Marketing Kunci Sukses

Wirausaha” SEMINAR NASIONAL

KEWIRAUSAHAAN IAIN Salatiga

13

November

2016

Peserta 8

18. Training Hypnotherapy “Selangkah

Lebih Baik dengan Hipnosis” BIRO

KONSULTASI PSIKOLOGI

TAZKIA IAIN Salatiga

26

November

2016

Peserta 2

19. Sertifikat “Praktikum Mata Kuliah

Kewirausahaan (Mahasiswa Jurusan

14 Desember

2016

Peserta 2

Page 125: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

PAI, PGMI, dan PGRA) Keren itu

Page 126: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR
Page 127: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR
Page 128: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR
Page 129: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR
Page 130: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR
Page 131: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data harus disesuaikan dengan rumusan masalah:

1. Bagaimana pelaksanaan metode Hanifida di Pondok Pesantren Tahfidzul

Qur‟an al-Muntaha kelurahan Cebongan kecamatan Argomulyo kota

Salatiga Tahun 2017?

2. Bagaimana efektivitas metode Hanifida dalam menghafal Surat al-Mā‟ūn

beserta arti dan nomor ayatnya pada santri Pondok Pesantren Tahfidzul

Qur‟an al-Muntaha kelurahan Cebongan kecamatan Argomulyo kota

Salatiga Tahun 2017?

Dari rumusan masalah tersebut, dibuat kisi-kisi pedoman observasi,

wawamcara, dan dokumentasi.

A. Pedoman observasi

1. Gambaran umum, proses pembelajaran, kegiatan dan jadwal Pondok

Pesantren Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha kelurahan Cebongan

kecamatan Argomulyo kota Salatiga.

2. Pelaksanaan metode Hanifida di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an al-

Muntaha kelurahan Cebongan kecamatan Argomulyo kota Salatiga

(tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, penilaian pembelajaran).

B. Pedoman wawancara

No. Rumusan Masalah Pertanyaan Narasumber

1. Pembelajaran Pondok

Pesantren Tahfidzul

Bagaimana proses

pembelajaran di Pondok

Pengasuh,

ustadz-

Page 132: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

Qur‟an al-Muntaha

Pesantren Tahfidzul

Qur‟an al-Muntaha?

1. Apa tujuan program

pembelajaran

tahfidzul qur‟an?

2. Apa metode

pembelajaran

tahfidzul qur‟an?

3. Bagaimana materi

pembelajaran

tahfidzul qur‟an?

4. Bagaimana penilaian

pembelajaran

tahfidzul qur‟an?

ustadzah,

santri

2. Pelaksanaan metode

Hanifida di Pondok

Pesantren Tahfidzul

Qur‟an al-Muntaha

Bagaimana pelaksanaan

metode Hanifida di

Pondok pesantren

tahfidzul qur‟an al-

Muntaha?

1. Apa tujuan program

pembelajaran metode

Hanifida?

2. Bagaimana materi

pembelajaran metode

Hanifida?

3. Bagaimana proses

pelaksanaan

pembelajaran metode

Hanifida?

4. Bagaimana penilaian

pembelajaran metode

Hanifida?

Pengasuh,

ustadz-

ustadzah,

santri

3. Efektivitas metode Bagaimana efektivitas

metode Hanifida dalam

Pengasuh,

ustadz-

Page 133: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

Hanifida menghafal surat al-Maun

beserta arti dan nomor

urutnya di Pondok

pesantren tahfidzul qur‟an

al-Muntaha?

1. Bagaimana

keberhasilan metode

Hanifida?

2. Apa kelebihan dari

metode Hanifida?

3. Apa kekurangan dari

metode Hanifida?

4. Apa saja Faktor

pendukung dari

metode Hanifida?

5. Apa saja faktor

penghambat dari

metode Hanifida?

ustadzah,

santri

C. Pedoman Dokumentasi

Meliputi:

1. Profil Pondok Pesantren al-Muntaha

2. Sejarah Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha

3. Letak Geografis Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an al-Munta

4. Sarana dan Prasarana

5. Pengurus Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an Al-Muntaha

6. Keadaan Ustadzah / Ustadz

7. Keadaan Santri

8. Kegiatan Pembelajaran

9. Foto-foto kegiatan pembelajaran tahfidzul Qur‟an Ponpes

Page 134: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

KODE PENELITIAN

1. Narasumber

a. Asatidz

1) Hj. Siti Zulaecho, AH (SZ)

2) Nashif „Ubbadah, Lc (NU)

b. Santri

1) Siti Zubaidah (SZD)

2) Farikhatul Chusna (FC)

3) Eka Yuniati (EY)

4) Hurun‟in (HI)

5) Gita Refinda (GR)

6) Faradelis Yumna (FY)

2. Metode

Kode Metode Penelitian

W Wawancara

O Observasi

D Dokumentasi

3. Kategori data

Page 135: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

Kode keterangan

U Ustadzah

S Santri

HASIL WAWANCARA

1. IdentitasWawancara

Narasumber : Nyai Siti Zulaecho, AH

Hari, Tanggal : Jum‟at, 7 Juli 2017

Waktu : 08.45

Tempat Wawancara : Ruang Tamu Ndalem

Jabatan : Pengasuh Pondok

2. TranskipWawancara

Peneliti : sugeng ngenjang bu nyai, maaf saya mau bertanya tentang

pembelajaran di pondok al-Muntaha

Narasumber : oohh.. yaa silahkan mbak.

Peneliti : Apa tujuan program pembelajaran tahfidzul qur‟an?

Narasumber : Tujuannya mencetak generasi Qurani, kreatif dan berani

Peneliti : Apa metode pembelajaran tahfidzul qur‟an?

Narasumber : metode pembeljaran di pondok kami yaitu metode sorogan,

muroja‟ah bersama, belajar sima‟an akbar tiap ahad legi

Peneliti : Bagaimana materi pembelajaran tahfidzul qur‟an?

Page 136: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

Narasumber : materi yang diajarkan seputar tajwid dan tiap malam diajarkan

tafsir Al Quran agar santri tidak ada mengaji akan tetapi diharapkan bisa mengkaji

dan menghasilkan.

Peneliti : Bagaimana penilaian pembelajaran tahfidzul qur‟an?

Narasumber : penilaian di pondok kami dilihat sesuai absensi dan kelancaran

dalam menghafal Al quran

Peneliti : Apa tujuan program pembelajaran metode Hanifida?

Narasumber : tujuan untuk mempermudah santri untuk menghafal Al Quran

secara acak, karena santri tidak hanya mengahafal ayat akan tetapi juga

terjemahannya, nomor ayat, nomor surat dan isi.

Peneliti : Bagaimana materi pembelajaran metode Hanifida?

Narasumber : materi yang menyenangkan dan tidak membuat jenuh

Peneliti : Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran

metodeHanifida?

Narasumber : proses pembelajaran hanifida sangat efektif untuk para pemula

menghafal yang ingin memeperdalam

Peneliti : Bagaimana penilaian pembelajaran metode Hanifida?

Narasumber : penilainya, kelancaran menghafal , pendapat, fashihch, dan masa

yang ditempuh dalam menghafal cukp singkat

Peneliti : Bagaimana keberhasilan metode Hanifida?

Narasumber : keberhasilannya 85%

Peneliti :Apa kelebihan dari metode Hanifida?

Narasumber : kelebihan (a) menghafal lebih mudah dan sulit lupa (b)

menghafal sangat unik

Peneliti : Apa kekurangan dari metode Hanifida?

Page 137: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

Narasumber : kekurangannya (a) kurang cocok diterapkan pada orang dewasa

(b) kurang ada kekhusukann

Peneliti :Apa faktor pendukung dari metode Hanifida?

Narasumber : faktor pendukung pembelajaran lebih efektif, seru

Peneliti :Apa faktor penghambat dari metode Hanifida?

Narasumber : faktor penghambat tidak ada murajaah santri cepat lupa

Page 138: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

HASIL WAWANCARA

1. IdentitasWawancara

Narasumber : Nashif „Ubbadah

Hari, Tanggal : Jum‟at, 7 Juli 2017

Waktu : 09.55 WIB

Tempat Wawancara : Ruang Tamu Ndalem

Jabatan : Pengelola

2. TranskipWawancara

Peneliti : selamat pagi Gus Nashif, maaf saya mau bertanya tentang

pembelajaran di pondok al-Muntaha

Narasumber : ooh.. monggo mbak.

Peneliti : Apa tujuan program pembelajaran tahfidzul qur‟an?

Narasumber : membentuk generasi qurani berakhlak mulia dan berkepribadian

sholehah

Peneliti : Apa metode pembelajaran tahfidzul qur‟an?

Narasumber : metode yang dipakai sorogan dan bandongan

Peneliti : Bagaimana materi pembelajaran tahfidzul qur‟an?

Narasumber : materi dengan pembelajaran tajwid dan pembelajaran kitab-kitab

Peneliti : Bagaimana penilaian pembelajaran tahfidzul qur‟an?

Narasumber : penilaian dengan melihat buku absen di hitung dari perhari

membuat undaan

Peneliti : Apa tujuan program pembelajaran metode Hanifida?

Narasumber : agar menghafal al quran lebih cepat dengan metode cerita

Page 139: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

Peneliti : Bagaimana materi pembelajaran metode Hanifida?

Narasumber :materi yang diberikan sangat menyenangkan, metode ini

menggunakan otak kanan/ imajinasi

Peneliti : Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran metode

Hanifida?

Narasumber : proses pelaksanaan metode ini sangatlah efektif tapi waktunya

kurang lama

Peneliti : Bagaimana penilaian pembelajaran metode Hanifida?

Narasumber : penilaian kelancaran menghafal ayat dan artinya dan urutan ayat-

ayat.

Peneliti : Bagaimana keberhasilan metode Hanifida?

Narasumber : keberhasilan santri lumyan banyak karena santri lebih suka

menghafal dengan cerita

Peneliti : Apa kelebihan dari metode Hanifida?

Narasumber : kelebihan lebih mudah dan sulit lupa menggunakan visualisasi

imajinasi

Peneliti : Apa kekurangan dari metode Hanifida?

Narasumber : kekurangan waktu yang kurang lama kurang khusyuk dalam

manghafalnya

Peneliti :Apa faktor pendukung dari metode Hanifida?

Narasumber : faktor pendukung lingkungan keluarga

Peneliti :Apa faktor penghambat dari metode Hanifida?

Narasumber : faktor penghambat kurang menambah hafalan, belum bisa

mengatur waktu teman yang kurang semnagat dalam menghafal al quran.

Page 140: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

HASIL WAWANCARA

1. IdentitasWawancara

Narasumber : Siti Zubaidah

Hari, Tanggal : Selasa, 11 Juli 2017

Waktu : 10.15 WIB

Tempat Wawancara : Depan Makam

Jabatan : Ketua Pondok

2. TranskipWawancara

Peneliti : selamat pagi mbak, maaf saya mau bertanya tentang

pembelajaran di pondok al-Muntaha

Narasumber : iyaa.. silahkan mbak.

Peneliti : Apa tujuan program pembelajaran tahfidzul qur‟an?

Narasumber : tujuan membentuk generasi pencinta al quran, berakhlakul mulia,

berkepribadian shlihah, berwawasan luas mandiri dan kreatif

Peneliti : Apa metode pembelajaran tahfidzul qur‟an?

Narasumber : bandongan sorogan

Peneliti : Bagaimana materi pembelajaran tahfidzul qur‟an?

Narasumber : materi yangdiajarkan tentang tajwid, tafsir dan kitab-kitab

lainnya seperti fathul qarib, tafsir jalalain, nashailul ibad dll, akan tetapi lebih

menekannkan pada al quran

Peneliti : Bagaimana penilaian pembelajaran tahfidzul qur‟an?

Narasumber : penilaian pembelajaran dilihat dari absensi buku ngaji

Peneliti : Apa tujuan program pembelajaran metode Hanifida?

Narasumber : mempermudah untuk mengahfal dengan metode yang berbeda

Peneliti : Bagaimana materi pembelajaran metode Hanifida?

Narasumber : menyenangkan dan asyik

Page 141: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

Peneliti : Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran metode

Hanifida?

Narasumber : proses pembelajaran hanifida sangat efektif bagi para penghafal

Peneliti : Bagaimana penilaian pembelajaran metode Hanifida?

Narasumber : lancar mengahafal, mudah diingat, masa menghafal sangat

singkat

Peneliti : Bagaimana keberhasilan metode Hanifida?

Narasumber : keberhasilan banyak santri yang berhasil

Peneliti : Apa kelebihan dari metode Hanifida?

Narasumber : lebih mudah diingat, singkat, asyik

Peneliti : Apa kekurangan dari metode Hanifida?

Narasumber : bagi santri atau orang yang tidak suka kebisingan mungkin akan

sulit, tidak bisa diterapkan oleh orang dewasa

Peneliti :Apa faktor pendukung dari metode Hanifida?

Narasumber : faktor pendukung lingkungan santri dan guru

Peneliti :Apa faktor penghambat dari metode Hanifida?

Narasumber : faktor penghambat tidak ada murajaah

HASIL WAWANCARA

1. IdentitasWawancara

Narasumber : Eka Yuniati

Hari, Tanggal : Selasa, 11 Juli 2017

Waktu : 11.20 WIB

Page 142: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

Tempat Wawancara : Depan Aula

Jabatan : Santri

2. TranskipWawancara

Peneliti : selamat pagi mbak, maaf saya mau bertanya tentang

pembelajaran di pondok al-Muntaha

Narasumber : iyaa.. silahkan mbak.

Peneliti : Apa tujuan program pembelajaran tahfidzul qur‟an?

Narasumber : memperdalam Al Quran, membentuk generasi Qurani

Peneliti : Apa metode pembelajaran tahfidzul qur‟an?

Narasumber : metode yang dipakai di sini metode sorogan

Peneliti : Bagaimana materi pembelajaran tahfidzul qur‟an?

Narasumber : materi yang diberikan disini ibuk pondok langsung

mempraktekan membaca al quran dengan makhorijul huruf yang baik.

Peneliti : Bagaimana penilaian pembelajaran tahfidzul qur‟an?

Narasumber : penilaian di pondok ini tidak ada tapi biasanya lebih ke undaan

atau tambahan mengaji dalam satu hari biasanya 1 halaman

Peneliti : Apa tujuan program pembelajaran metode Hanifida?

Narasumber : menghafal lebih mudah dengan cerita

Peneliti : Bagaimana materi pembelajaran metode Hanifida?

Narasumber : materi yang diberikan kurang banyak karena di sini

menghafalkan surat juz 1 ke bawah

Peneliti : Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran metode

Hanifida?

Narasumber : proses pelaksanaan disinikurang efektif karena waktu

pembelajran kurang lama

Page 143: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

Peneliti : Bagaimana penilaian pembelajaran metode Hanifida?

Narasumber : penilaian metode ini sangat bagus karena diteliti perorang.

Peneliti : Bagaimana keberhasilan metode Hanifida?

Narasumber : menurut saya metode ini kurang begitu berhasil karena masih

banyak siswa yang kurang bersemangat dalam pembelajaran ini

Peneliti : Apa kelebihan dari metode Hanifida?

Narasumber : menghafal lebih mudah karena metode yang diterapkan dengan

bercerita

Peneliti : Apa kekurangan dari metode Hanifida?

Narasumber : kurang konsisten dalam memahami alur cerita dalam surat

Peneliti :Apa faktor pendukung dari metode Hanifida?

Narasumber : kecerdasan siswa, suasana kelas, dan teman yang bersemangat.

Peneliti :Apa faktor penghambat dari metode Hanifida?

Narasumber : waktu yang kurang lama

HASIL WAWANCARA

1. IdentitasWawancara

Narasumber : Farikhatul Chusna

Hari, Tanggal : Jum‟at, 25 Juli 2017

Waktu : 21.35 WIB

TempatWawancara : Aula

Jabatan : Santri

2. TranskipWawancara

Peneliti : selamat malam mbak, maaf saya mau bertanya tentang

pembelajaran di pondok al-Muntaha

Narasumber : iyaa.. sialahkan mbak.

Page 144: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

Peneliti : Apa tujuan program pembelajaran tahfidzul qur‟an?

Narasumber : jadi tujuan program pembelajaran tahfizul quran yaitu

membentuk generasi pencinta alquran, berakhlak mulia, berkepribadian shalihah,

berwawasan luas, mandiri dan kreatif

Peneliti : Apa metode pembelajaran tahfidzul qur‟an?

Narasumber : metode pembelajaran tahfidzul quran meliputi metode sorogan

yaitu setoran ngaji kepada pengasuh secra langsung baik pagi, siang dan malam,

bandongan yaitu pengasuh mengulang-ulang hafalan setelah murajaah. Sorogan

kegiatan ini dilakukan setiap hari

Peneliti : Bagaimana materi pembelajaran tahfidzul qur‟an?

Narasumber : setiap minggu pagi, pengasuh memberikan materi tajwid secara

rutin, setiap malam minggu, semua santriwati mengikuti kegiatan ngaji nashahul

ibad, setiap hari kamis sore tepatnya setelah shlat ashar santri mengaji kitab

dzibaan, setiap malam jumat, santri melakukan kegiatan dzibaan dan khitobah

Peneliti : Bagaimana penilaian pembelajaran tahfidzul qur‟an?

Narasumber : pembelajaran tahfidzul quran sangat baik karena metode dan

pembelajarannya sesuai dengan keadaan santri

Peneliti : Apa tujuan program pembelajaran metode Hanifida?

Narasumber : pembelajarannya diharapkan dapat mengoptimalakan daya kerja

otak yang tidak terbatas, hafalan yang didapat para santri bukan ayatnya saja akan

tetapi terjemahan, nomor surat, dan isi

Peneliti : Bagaimana materi pembelajaran metode Hanifida?

Narasumber : asmaul husna

Peneliti : Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran metode

Hanifida?

Page 145: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

Narasumber : sangat berkualitas karena menggunakan strategi pembelajaran

super..

Peneliti : Bagaimana penilaian pembelajaran metode Hanifida?

Narasumber : sangat efektif bagi para santri penghafal al quran apalagi pemula

Peneliti : Bagaimana keberhasilan metode Hanifida?

Narasumber : banyak santri yang berhasil dengan pembelajaran ini

Peneliti : Apa kelebihan dari metode Hanifida?

Narasumber : menghafal sangat mudah dan unik

Peneliti : Apa kekurangan dari metode Hanifida?

Narasumber : kurang cocock diterapkan untuk orang dewasa

Peneliti :Apa faktor pendukung dari metode Hanifida?

Narasumber : pendukung fasilitas dan individual santri itu sendiri

Peneliti :Apa faktor penghambat dari metode Hanifida?

Narasumber : penghambat kurang adanya pengaayatan makana ayat-ayat

dihafalan oleh para santri

Page 146: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

HASIL WAWANCARA

1. Identitas Wawancara

Narasumber : Faradelis Yumna

Hari, Tanggal : Selasa, 25 Juli 2017

Waktu : 21.10 WIB

Tempat Wawancara : Aula

Jabatan : Santri

2. Transkip Wawancara

Peneliti : selamat malam dik, saya ingin mewawancarai adik

sebentar terkait skripsi saya ang berjudul “Efektivifitas Metode Hanifida

dalam Menghafal Surat Al-Mā‟ūn Beserta Arti Dan Nomor Ayatnya

Melalui Metode Hanifida pada Santri Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an

Al-Muntaha Kelurahan Cebongan Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga

Tahun 2017”

Narasumber : iya mbak, monggo.

Peneliti : Bagaimana kesan atau perasaan anda setelah

mengikuti pembelajaran dengan metode Hanifida?

Page 147: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

Narasumber : mengasikkan mbak

Peneliti : bagaimana hasil hafalan anda setelah mengikuti

pembelajaran dengan metode Hanifida?

Narasumber : alhamdulillah, hasil hafalan saat ini sudah mulai

baik, sudah dapat mengingat ayat-ayat dengan cepat

Peneliti : apa kendala atau hambatan yang anda hadapi selama

mengikuti pembelajaran dengan metode Hanifida?

Narasumber : masih agak bingung saat mempraktekannya secara

langsung

Peneliti : bagaimana perbedaan cara menghafal dengan

metode lama dan metode Hanifida?

Narasumber : metode lama: sering kebolak balik saat membaca

dan agak lama saat menghafal , dengan metode Hanifida saat menghafal

cepat, mudah mengingat ayat-ayatnya.

Peneliti : apakah ada keinginan untuk menggunakan metode

Hanifida untuk menghafal surat-surat lain? Apa alasannya?

Narasumber :Insyaallah ada, karena dengan menggunakan metode

Hanifida ini sangat mudah mengingat-ingat ayatnya , hafalannya cepat.

Page 148: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

HASIL WAWANCARA

1. Identitas Wawancara

Narasumber : Gita Refinda

Hari, Tanggal : Selasa, 4 Juli 2017

Waktu : 21.40 WIB

Tempat Wawancara : Aula

Jabatan : Santri

2. Transkip Wawancara

Peneliti : selamat malam, saya ingin mewawancarai adik

sebentar terkait skripsi saya ang berjudul “Efektivifitas Metode Hanifida

dalam Menghafal Surat Al-Mā‟ūn Beserta Arti Dan Nomor Ayatnya

Melalui Metode Hanifida pada Santri Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an

Al-Muntaha Kelurahan Cebongan Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga

Tahun 2017”

Narasumber : iya mbak, monggo.

Peneliti : Bagaimana kesan atau perasaan anda setelah

mengikuti pembelajaran dengan metode Hanifida?

Narasumber : perasaan saya senang sekali karena dapat ilmu baru

untuk menghafal al-qur‟an dengan cepat dan mudah

Page 149: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

Peneliti : bagaimana hasil hafalan anda setelah mengikuti

pembelajaran dengan metode Hanifida?

Narasumber : alhamdulillah, hasil hafalannya ada perbaikan

sedikit-sedikit

Peneliti : apa kendala atau hambatan yang anda hadapi selama

mengikuti pembelajaran dengan metode Hanifida?

Narasumber : masih bingung kalau menghafalkan alur ceritanya

Peneliti : bagaimana perbedaan cara menghafal dengan

metode lama dan metode Hanifida?

Narasumber : metode lama mudah menghafal tapi sedikit-sedikit,

dengan metode Hanifida saat menghafal cepat, mudah mengingat arti dan

nomor ayatnya

Peneliti : apakah ada keinginan untuk menggunakan metode

Hanifida untuk menghafal surat-surat lain? Apa alasannya?

Narasumber : iya ada, keinginan untuk menggunakan metode

Hanifida pada surat lain, karena menghafalnya lebih kita pahami

Page 150: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

Daftar Nilai Hafalan Santri pada Surat al-Ma‟un dengan Metode Hanifida

Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an Al-Muntaha Kota Salatiga

Tahun 2017

No Nama Nilai Keterangan

1. Annisa Al-Haq A Tuntas

2. Ana Wahyuningsih A Tuntas

3. Berliana Putri S B Tuntas

4. Dewi Islamiyati B Tuntas

5. Durrotun Nisa‟ A Tuntas

6. Faradelis Yumna A Tuntas

7. Ghina Muhibbatul J A Tuntas

8. Gita Refinda M U B Tuntas

9. Husni Maila W A Tuntas

10. Mariya Rosidah C Belum tuntas

11. Naila Nazilatul B Tuntas

12. Nastangini C Belum tuntas

13. Nurul Hidayah B Tuntas

14. Putri Dwi Utami B Tuntas

15. Salsabila Rahma B Tuntas

16. Sarah Nur Azizah A Tuntas

17. Shalma Amalia Q B Tuntas

18. Siti Masfufah A Tuntas

19. Siti Yulianti B Tuntas

20. Tsamara Fairuza B Tuntas

21. Vina Aulia Sari A Tuntas

Tuntas 19

Belum Tuntas 2

Page 151: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

(Sumber: Data Primer)

Keterangan:

A : Sangat Efektif

B : Efektif

C : Cukup Efektif

D : Tidak Efektif

FOTO-FOTO KEGIATAN

PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR‟AN AL-MUNTAHA

Sorogan al-Qur‟an dengan bu nyai

Page 152: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

Bandongan kitab dan tajwid

Kegiatan Khitobah

Page 153: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

Kegiatan Simaan Minggu Legi

FOTO KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

DENGAN METODE HANIFIDA

Page 154: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

Ustadzah menerangkan materi tentang metode Hanifida

Santri Memperhatikan penjelasan Ustadzah

Page 155: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR

Santri Mempraktekkan Metode Hanifida

Salah satu santri mempraktekkan Metode Hanifida di depan kelas

Page 156: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR
Page 157: EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2012/1/SKRIPSI...i EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR