151
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DENGAN TSTS (TWO STAY TWO STRAY) PADA MATERI POKOK ASAM, BASA DAN GARAM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP MTs. DARUL ULUM SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna memperoleh Gelar Strata 1 dalam Ilmu Tarbiyah Oleh: INA SAIDATAN NUSRO NIM. 053711375 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED

READING AND COMPOSITION) DENGAN TSTS (TWO

STAY TWO STRAY) PADA MATERI POKOK ASAM, BASA

DAN GARAM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

KELAS VII SEMESTER GENAP MTs. DARUL ULUM

SEMARANG

SKRIPSIDiajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna memperoleh Gelar Strata 1

dalam Ilmu Tarbiyah

Oleh:

INA SAIDATAN NUSRONIM. 053711375

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2010

Page 2: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

ii

Semarang, 08 Juli 2010

Page 3: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

iii

Page 4: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

iv

MOTTO

¨bÎ)̈bÎ*sùyì tBÎŽ ô£ãèø9$##·Ž ô£ç„ÇÎȨbÎ)yìtBÎŽ ô£ãèø9$##ZŽ ô£ç„ÇÏÈ

5. karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.1

1 Sebagaimana dalam Tafsir Al-Mishbah yang menjelaskan bahwa ayat tersebutmerupakan prinsip dasar dalam kelapangan dada. Lihat M. Quraish Shihap, Tafsir (Al-Mishbah,Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur an), (Jakarta: Lentera Hati, 2002), vol. 15, hlm. 353.

Page 5: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

v

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati dan dengan iringan doa, skripsi ini ku-

persembahkan kepada:

1. Ayahanda H. Sa’dan dan ibunda Hj. Zakiatun Nusro tercinta dengan segala

kasih sayang serta doa-doa yang selalu dipanjatkan untukku.

2. Kakak-kakakku ( Nurul Huda, Syafiul Huda, Syamsul Huda, Zahirul Huda,

dua kakakku yang lain) tercinta, semangat kalian adalah hidupku.

3. Mbak-mbakku (Nurul Hidayah dan Mutmainnah) tercinta, yang memberi

dorongan selama penulisan skripsi.

4. Atik Rahmawati, M. Si, Ratih Rizqi Nirwana, S.Si, M. Pd. Dan Drs. Abdul

Wahid, M.Ag. dengan segala ilmu yang tercurah selama penulisan skripsi.

5. Sahabat-sahabatku (Indah Fitriya, Mb. Erna, Ulvi dan Puji H,) kalian lah yang

selalu menemaniku disaat gundah dan senang.

6. Teman-teman Tadris Kimia 2005 yang selalu memotivasi dengan untaian

saran dan membantu dalam penyusunan skripsi ini. Kalian adalah teman yang

hebat dan pasti akan menjadi orang hebat.

Page 6: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

vi

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau

diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran orang lain,

kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 08 Juli 2010

Deklator

Ina Saidatan Nusro

NIM. 053711375

Page 7: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

vii

ABSTRAK

Ina Saidatan Nusro (NIM: 053711375). Efektivitas Penggunaan EfektivitasPenggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC (Cooperative IntegratedReading Composition) dengan TSTS (Two Stay Two Stray) Pada Materi PokokAsam, Basa dan Garam Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII Semester GasalMTs. Darul Ulum Semarang. Skripsi, Semarang: Program Strata S1 JurusanTadris Kimia IAIN Walisongo 2010.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif modelpembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS pada materi pokok asam, basadan garam terhadap hasil belajar siswa kelas VII semester gasal MTs. Darul UlumSemarang.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitianeksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs. DarulUlum Semarang, terdiri dari 2 kelas yaitu kelas VII A sebagai kelas kontrol dankelas VII B sebagai kelas eksperimen. Pengumpulan data dalam penelitian inimenggunakan metode tes, metode observasi, dan metode angket. Penelitian inimengambil empat indikator efektivitas yaitu nilai hasil belajar siswa (dilihat darinilai kognitif), jumlah siswa yang lulus KKM (dilihat dari nilai kognitif), hasilbelajar ranah afektif, dan hasil belajar ranah psikomotorik. Dalam ranah kognitifdata penelitian yang terkumpul digunakan analisis uji t-test, sedangkan dalamranah afektif dan psikomotorik digunakan analisis deskriptif. Selanjutnya, untukmengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTSmenggunakan analisis deskriptif keefektifan. Di akhir pembelajaran kelaseksperimen diberikan angket untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai modelpembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS.

Berdasarkan hasil t-test, dihasilkan bahwa thitung = 5,077 dan ttabel = 2,00dengan taraf nyata 5% karena thitung > ttabel maka data tersebut signifikan.Disamping itu aktivitas siswa yang dilihat dari hasil belajar ranah afektif danranah psikomotorik kelas eksperimen cenderung meningkat dibanding denganaktivitas siswa dalam kelas kontrol yang cenderung menurun. Sedangkan hasilperhitungan analisis keefektifan menunjukkan bahwa model pembelajarankooperatif tipe CIRC dengan TSTS sangat efektif daripada metode ceramahdengan kriteria kurang efektif. Dengan rata-rata hasil belajar siswa baik aspekkognitif kelas eksperimen adalah 75 yang termasuk kriteria efektif dibandingkelas kontrol yang tidak memakai model pembelajaran kooperatif tipe CIRCdengan TSTS didapatkan 63 yang mempunyai kriteria cukup efektif, jumlah siswayang lulus KKM dilihat dari nilai hasil kognitif kelas eksperimen adalah 23 siswayang termasuk kriteria sangat efektif dibanding kelas kontrol yang tidak memakaimodel pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS didapatkan 12 siswa yangmempunyai kriteria sangat tidak efektif, aspek afektif kelas eksperimen adalah78% yang mempunyai kriteria efektif dibanding kelas kontrol yang tidak memakaimodel pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS didapatkan 67% yangmempunyai kriteria cukup efektif, dan aspek psikomotorik kelas eksperimenadalah 75% yang mempunyai kriteria efektif dibanding kelas kontrol yang tidak

Page 8: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

viii

memakai model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS didapatkan 65%yang mempunyai kriteria cukup efektif. Sedangkan analisis hasil skor totalefektivitas hasil belajar kelas eksperimen adalah 17 dari skor maksimal 20termasuk di kriteria sangat efektif dibanding kelas kontrol yang tidak memakaimodel pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS didapatkan 10 yangmempunyai kriteria kurang efektif. Dengan demikian hipotesis kerja (H1) yangberbunyi: “ Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTSlebih efektif dari pada metode ceramah pada materi pokok asam, basa, dan garamterhadap hasil belajar siswa kelas VII semester gasal MTs. Darul UlumSemarang.” diterima.

Page 9: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-nya kepada penulis sehingga penulis bisa

menyelesaikan penyelesaikan penyusunan skripsi ini. Sholawat dan salam tidak

lupa penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah

membawa risalah islam yang penuh dengan pengetahuan, sehingga dapat menjadi

bekal hidup kita baik di dunia maupun di akhirat. Ucapan terima kasih yang

sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah

memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan dalam bentuk apapun yang

sangat besar artinya bagi peneliti. Ucapan terima kasih terutama penulis

sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. H. Ibnu Hadjar, M. Ed, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang.

2. Atik Rahmawati, M.Si, Ratih Rizqi Nirwana, S.Si, M. Pd, dan Drs. Abdul

Wahid, M.Ag yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan fikiran

untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Suwahono, M. Pd, dengan segala arahan dan motivasinya.

4. Segenap Bapak dan Ibu dosen beserta karyawan di lingkungan Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah membekali berbagai

pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

5. Bapak Mustafidin, M. S. I, selaku Kepala Sekolah MTs. Darul Ulum

Semarang dan segenap guru, siswa serta karyawan yang telah bersedia

menerima dan membantu penulis mengadakan penelitian.

6. Hj. Chabibah, S. Pd, selaku guru IPA terpadu MTs. Darul Ulum Semarang

yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama penelitian.

7. Ayahanda H. Sa’dan dan Ibunda Hj. Zakiatun Nusro tercinta yang telah

memberikan kasih sayang yang tulus serta do’a-do’a yang selalu dipanjatkan

untuk ku dengan tiada hentinya dan selalu memberikan motivasi dan do’a

yang tulus bagi penulis selama menyelesaikan studi serta penyusunan skripsi

ini.

Page 10: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

x

8. Kakakku Nurul Huda, Syafiul Huda, Syamsul Huda, Zahirul Huda dan dua

kakakku yang lain yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada

peneliti hingga terselesaikannya penulis skripsi ini.

9. Teman-teman Tadris Kimia angkatan 2005 yang memberikan motivasi

kepada penulis agar menyelesaikan studi ini. Canda tawa, sedih dan duka kita

bersama. Gali potensi dan kembangkan diri. Good luck for Us!.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Kepada mereka penulis tidak dapat memberikan balasan apa-apa selain

ucapan terima kasih dan iringan do’a semoga allah SWT membalas semua amal

kebaikan mereka dengan sebaik-baik balasan. Demikian penulis berharap semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Semarang, 08 Juli 2010

Penulis,

Ina Saidatan Nusro

NIM. 053711375

Page 11: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

xi

DAFTAR ISI

HALAMANHALAMAN JUDUL ……………………………………………………………

ABSTRAKSI PENELITIAN..…………………………………………………...

HALAMAN PERSETUJUAN …..……………………………………………...

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………......

DEKLARASI..……………...……………………………………………………

MOTTO ………………………………………………………………...……….

PERSEMBAHAN ………………………………………………………………

KATA PENGANTAR …..………………………………………………………

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………

DAFTAR TABEL ………………………………………………………………

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………....

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………....

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..…………………………………………

B. Identifikasi Masalah …………………………………...…………..

C. Pembatasan Masalah ………………………………………………

D. Rumusan Masalah ………………………………………………....

E. Tujuan Masalah……………………………………………………

F. Manfaat Penelitian ………………………………..……….............

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Diskripsi Teori

1. Hasil Belajar

a. Teori Belajar ……………………………….........................

b. Pengertian Hasil Belajar ……………………………………

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar …………..

2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC dengan TSTS

a. Model Pembelajaran ………………………………………..

i

ii

iv

v

vi

vii

viii

ix

xi

xiii

xiv

xv

1

3

4

5

5

5

6

9

9

10

Page 12: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

xii

b. Pembelajaran Kooperatif ……………………………………

c. Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC ..

d. Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS......... ………………….

3. Tinjauan Materi Asam, Basa dan Garam

a. Asam................ ……………………………………………...

b. Basa…. ........................... …………………………………...

c. Asam-Basa Kuat dan Lemah………………………………...

d. Garam (Reaksi Penetralan) …………………………………

e. Indikator…………………………………………………….

f. Derajat Keasaman (pH) …………………………………….

B. Kajian Penelitian yang Relevan …………………………………..

C. Hipotesis ………………………………………………………….

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ……………………………………

B. Metode Penelitian …………………………………………………

C. Populasi ……………….…………………………………………

D. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………

E. Teknik Analisis Instrumen……………………………………….

F. Tekik Analisis Data ……………………………………………….

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian …………………………………

B. Analisis data dan Pengujian Hipotesis……………………………

C. Pembahasan Hasil Penelitian ……………………………………

D. Keterbatasan Penelitian ……………………………………………

BAB V PENUTUP

E. Kesimpulan ………………………………………………………

F. Saran-saran ………………………………………………………

G. Penutup ……………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

11

14

15

17

18

20

20

22

23

24

26

27

27

28

29

29

35

44

54

62

68

69

70

70

Page 13: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

xiii

DAFTAR TABEL

HALAMAN

Tabel 2.1 Contoh-contoh Asam Kuat dan Asam Lemah ………………...

Tabel 2.2 Contoh-contoh Basa Kuat dan Basa Lemah ………..………….

Tabel 2.3 Contoh Reaksi Penetralan dalam Kehidupan Sehari-hari……….

Tabel 2.4 Contoh Garam yang Terdapat dalam Kehidupan Sehari-hari …

Tabel 2.5 Beberapa Larutan Indikator Asam-Basa ………………..…….

Tabel 4.1 Daftar Pokok Materi yang Disampaikan pada Tiap-tiap

Pertemuan ….…………………………………………..…….

Tabel 4.2 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen …

Tabel 4.3 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Kontrol ……..

Tabel 4.4 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen ..

Tabel 4.5 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Kontrol ….….

Tabel 4.6 Rekapitulasi Observasi Ranah Afektif Peserta Didik ……….

Tabel 4.7 Rekapitulasi Observasi Psikomotorik Peserta Didik ………….

Tabel 4.8 Daftar Uji Chi Kuadrat Nilai Pretest Kelas Eksperimen Dan

Kelas Kontrol ………………….....……………………….

Tabel 4.9 Sumber Data Homogenitas ……………………..………….….

Tabel 4.10 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata …………………………..

Tabel 4.11 Daftar Uji Chi Kuadrat Nilai Posttest ………………………...

Tabel 4.12 Daftar Uji Barlett Nilai Posttest …...…………………………

Tabel 4.13 Hasil Perhitungan t-test nilai postest …...……………………

Tabel 4.14 Persentase nilai kognitif ………………..……………………

Tabel 4.15 Data Jumlah Siswa Yang Lulus KKM ………..………………

Tabel 4.16 Persentase Observasi Aktivitas Ranah Afektif Siswa …….….

Tabel 4.17 Rata-rata Persentase Observasi Aktivitas Ranah Psikomotorik

Siswa …………….....……………………………….....…....

Tabel 4.18 Hasil Total Keefektivitasan Hasil Belajar ….………………..

Tabel 4.19 Rekapitulasi Angket Tanggapan Siswa ………………….....…

20

20

21

22

23

46

49

50

51

52

53

54

55

55

56

57

57

58

58

59

60

60

61

62

Page 14: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

xiv

DAFTAR GAMBAR

HALAMANGambar 2.1. Pemprosesan Informasi ....………………………….....….....

Gambar 2.2. Proses pembelajaran TSTS………………..…………………

Gambar 2.3. Pembentukan Garam ....………………………….....….... ….

Gambar 2.4. Peristiwa Respon Kertas Lakmus dan Kertas Biru Terhadap

Latutan Asam

Gambar 2.5. Alat untuk mengukur pH ....………………………….....…...

Gambar 4.1. Histrogram Nilai Pretest Kelas Eksperimen ………….....….

Gambar 4.2. Histrogram Nilai Pretest Kelas Kontrol …………………..

Gambar 4.3. Histogram Nilai Posttest Kelas Eksperimen ……………….

Gambar 4.4. Histogram Nilai Posttest Kelas Kontrol …..……………….

Gambar 4.5. Histogram Hasil Belajar Ranah Kognitif Nilai Pretest dan

Posttest ……...……………………………………..……....

Gambar 4.6. Histogram Observasi Siswa Aktivitas Ranah Afektif pada

Tiap tiap Pertemuan …..……………………………………..

Gambar 4.7. Histogram Prosentase Rata-rata Observasi Aktivitas Siswa

Ranah Afektif………..…………………………………........

Gambar 4.8. Histogram Prosentase Rata-rata Observasi Siswa Aktivitas

Ranah Psikomotorik ………..………………………………

6

16

21

23

25

50

51

52

53

63

64

64

65

Page 15: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

xv

DAFTAR LAMPIRAN

HALAMAN

Lampiran 1.

Lampiran 2.

Lampiran 3.

Lampiran 4.

Lampiran 5.

Lampiran 6.

Lampiran 7.

Lampiran 8.

Lampiran 9.

Lampiran 10.

Lampiran 11.

Lampiran 12.

Lampiran 13.

Lampiran 14.

Lampiran 15.

Lampiran 16.

Lampiran 17.

Lampiran 18.

Lampiran 19.

Lampiran 20.

Lampiran 21.

Lampiran 22.

Lampiran 23.

Lampiran 24.

Lampiran 25.

Lampiran 26.

Lampiran 27.

Silabus Materi Pokok Asam, Basa Dan Garam……..……..

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen…...

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol…….....

Kisi Soal Uji Coba……..……..……..……..……..……......

Soal Uji Coba……..……..……......……..……..…….........

Jawaban Soal Uji Coba……..……..……......……..……….

Analisis Uji Coba Soal……..……..……......……..……..…

Perhitungan Validitas……..……..……......……..……..…..

Perhitungan Reliabilitas……..……..……......……..………

Perhitungan Tingkat Kesukaran……..……..……...............

Perhitungan Daya Beda……..……..……......……..………

Daftar Nama Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol……...

Soal Pretest……..……..……......……..……..……............

Kunci Jawaban Pretest……..……..……......……..……….

Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol…

Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen............................

Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol……..……..……......

Uji Homogenitas Pretest……..……..……..........................

Uji Persamaan Dua Rata-rata Kondisi Awal………………

Soal Posttest……..……..……......……..……..……...........

Kunci Jawaban Posttest……..……..……...........................

Data Nilai Posttest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol..

Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen..........................

Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol……..……..……....

Uji Homogenitas Posttest……..……..……........................

Uji Perbedaan Dua Rata-rata Kondisi Akhir......................

Daftar Nama Anggota Kelompok Kelas Eksperimen…….

75

77

90

102

103

110

111

115

117

118

119

120

121

126

127

128

130

132

133

134

139

140

141

143

145

146

147

Page 16: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

xvi

Lampiran 28.

Lampiran 29.

Lampiran 30.

Lampiran 31.

Lampiran 32.

Lampiran 33.

Lampiran 34.

Lampiran 35.

Lampiran 36.

Lampiran 37.

Lampiran 38.

Kriteria Penilaian Hasil Belajar Ranah Afektif Kelas

Eksperimen……..……..……......……..……..……............

Kriteria Penilaian Hasil Belajar Ranah Afektif Kelas

Kontrol……..……..……......……..……..……..................

Rekapitulasi Observasi Hasil Belajar Ranah Afektif Kelas

Eksperimen……..……..……......……..……..……............

Rekapitulasi Observasi Hasil Belajar Ranah Afektif Kelas

Kontrol……..……..……......……..……..……..................

Kriteria Hasil Belajar Ranah Psikomotorik dalam Kegiatan

Praktikum……..……..……......……..……..……..............

Rekapitulasi Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Kelas

Eksperimen……..……..……......……..……..……...........

Rekapitulasi Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Kelas

Kelas Kontrol……..……..……......……..……..…….......

Angket Tanggapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

CIRC Dengan TSTS……..……..……......……..……..…

Perhitungan Angket Siswa Kelas Eksperimen.................

Data Perhitungan Jumlah Siswa Yang Lulus KKM Kelas

Eksperimen Dan Kontrol……..……..……......................

Perhitungan T-test oleh Petugas Laboratorium Matematika

148

149

150

154

156

157

158

159

161

162

164

Page 17: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan penting bagi kelangsungan kehidupanmanusia. Pendidikan membuat orang cerdas, kreatif, bertanggung jawab dan produktif.Berbagai upaya pendidikan telah dilakukan, diantaranya pengembangan maupunpenyempurnaan kurikulum yang dilakukan secara bertahap, konsisten dan disesuaikandengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pendidikan di sekolah tidak dapat dilepaskan dari proses pembelajaran daninteraksi antara guru dan siswa. Pembelajaran merupakan proses yang rumit karenatidak sekedar menyerap informasi dari guru, tetapi juga melibatkan berbagai kegiatandan tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai hasil belajar yang baik. Salah satumetode penyampaian informasi yang sering di gunakan oleh guru adalah metodeceramah. Metode ceramah berbentuk penjelasan konsep, prinsip, dan fakta yang padaakhirnya ditutup dengan tanya jawab antara guru dan siswa.2 Ceramah yang dimaksuddisini adalah ceramah yang cenderung interaktif yaitu melibatkan peserta melaluiadanya tanggapan balik atau perbandingan dengan pendapat dan pengalaman siswa.Metode ini dilakukan tetapi kurang menuntut usaha yang terlalu banyak baik dari gurumaupun siswa, akibatnya materi pelajaran yang di sampaikan kurang dipahami siswa.Siswa hanya dibiarkan duduk, mendengar, mencatat, menghafal dan tidak dibiasakanuntuk belajar secara aktif sehingga pembelajarannya bersifat monoton dan suasanakelas terasa membosankan.

Penelitian akan dilaksanakan di MTs. Darul Ulum Semarang. Dari hasilobservasi awal proses pembelajaran di kelas yang berlangsung di MTs. Darul UlumSemarang menunjukkan bahwa siswa merasa jenuh, kurang bersemangat karena gurumengajar senantiasa untuk belajar IPA secara monoton, pembelajaran satu arah(berpusat pada guru) tanpa melibatkan kemampuan siswa.

Dari kondisi diatas maka diperlukan pembelajaran yang dapat menciptakansuasana belajar menyenangkan dan berbeda, Sehingga siswa bersemangat untukpembelajaran IPA yang melibatkan kemampuan siswa untuk memahami bacaan,menuangkan ide-ide, dan mengkomunikasikan pemikiran ide-ide mereka. Makaseharusnya guru memberikan pembelajaran dengan belajar aktif, karena dengan belajar

2 Martinis Yamin, M. Pd, Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan,(Jakarta, Gaung Perada Press, 2007), hlm. 153

1

Page 18: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

2

aktif siswa akan terlatih untuk melakukan sesuatu dalam membangun pengetahuannyayang menumbuhkan dinamika belajar, dinamika yang dimaksud untuk mengkonfrontiride itu dengan dunia realitas yang dihadapi. Untuk menunjang hal itu perlu pemilihanmodel yang tepat dan sesuai dengan materi atau konsep yang akan diajarkan. Melaluimodel pembelajaran guru akan membantu siswa mendapatkan ide, keterampilan, caraberfikir, dan mengekspresikan ide.3 Model pembelajaran berfungsi sebagai alat dalammerencanakan aktifitas belajar mengajar.

Dilihat dari fasilitas pembelajaran yang kuranglah memadai di MTs. Darul UlumSemarang peneliti mencoba untuk menggunakan model pembelajaran yang cocok untukbelajar. Sehingga peneliti menciptakan suasana belajar menyenangkan dan berbeda.Untuk itu, peneliti memilih model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (CooperativeIntegrated Reading and Composition) dipadu dengan TSTS (Two Stay Two Stray) untukdiuji efektivitasnya dan kemudian dibandingkan dengan efektifitas metode ceramahyang biasanya digunakan oleh guru. Model tersebut akan diterapkan modelpembelajaran kooperatif tipe CIRC merupakan program komprehensif untukmengajarkan membaca dan menulis pada tingkat sekolah dasar dan untukmemehamkan informasi bacaan pada tingkat yang lebih tinggi.4 Sehingga modelpembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat memahamkan anak didik dalammengembangkan kosa kata, ekspresi bahasa dan keterampilan bahasa ekspresif maupunresepsif dan untuk membantu anak didik mengingat informasi, munculnya pertanyaandan merangkum informasi. Sedangkan TSTS adalah salah satu model pembelajaran yangmenggunakan tim-tim cooperative untuk membantu para siswa dalam mempelajari danmemahami materi pelajaran.5 Selain itu TSTS juga bisa digunakan sebagai pelengkapCIRC karena TSTS bisa menjalin komunikasi dengan siswa lain yang saling berbagi ideatau pendapat. Model pembelajaran ini memberi kesempatan kepada siswa untukmembagikan hasil informasi dengan kelompok lain.6 Kegiatan ini meliputi diskusikelompok, aktifitas kelompok terstruktur, studi kasus dan simulasi.7 Sehingga modelpembelajaran TSTS merupakan cara belajar aktif, menarik, penuh partisipasi. Digunakanmodel pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS ini karena model pembelajaranyang merupakan kombinasi antara active learning dan creative learning. Modelpembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS tidak hanya untuk belajar, tetapi jugauntuk meningkatkan kemampuan pembelajaran pelajaran IPA Terpadu pada siswa.

3 Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori & Aplikasi Paikem, (Yogyakarta, pustakapelajar, 2009), hlm. 46

4 Robert E. Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset Dan Praktik,(Bandung: Nusamedia,2008), hlm. 16

5 Anita Lie, Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang-RuangKelas, (Jakarta: Grasindo, 2007), Cet. 5, hlm. 55

6 Isjoni, Pembelajaran Kooperatif: Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar PesertaDidik, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 68

7 Yanti Herlanti, Jurnal Seminar, Penerapan Model Pembelajaran Roda Pesertaan PadaPelatihan dan Pengajaran Calon Guru, (Bandung: UPI, 2007), hlm. 5

Page 19: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

3

Oleh karena itu berdasarkan latar belakang diatas peneliti melakukanpenelitian yang berjudul Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC (Cooperative Integrated Reading Composition) dengan TSTS (Two Stay Two Stray)Pada Materi Pokok Asam, Basa dan Garam Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIISemester Gasal MTs. Darul Ulum Semarang

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan sebagaiberikut.

1. Pada umumnya siswa menyerap pendidikan dari guru dengan menggunakan

metode tradisional yaitu metode ceramah, namun mereka kurang

memperhatikan guru dan tampak kurang mampu menerapkan perolehannya

baik berupa pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap ke situasi yang lain.

2. Materi asam, basa, dan garam merupakan materi yang banyak hafalan, dan

menuntut siswa untuk mengembangkan nalar.

3. Siswa cenderung belajar dengan hafalan dari pada secara aktif mencari untuk

membangun pemahaman terhadap konsep materi tersebut.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah ini bertujuan agar penelitian yang akan dilakukan dapattercapai pada sasaran dan tujuan dengan baik. Batasan masalah dalam penelitian iniadalah hasil belajar model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative IntegratedReading Composition) dengan TSTS (Two Stay Two Stray) Pada Materi Pokok Asam, Basadan Garam Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII Semester Gasal MTs. Darul UlumSemarang.

Untuk menghindari salah persepsi tentang arah judul, maka penulis akanmenjelaskan istilah-istilah dalam skripsi sebagai berikut:

1. Efektivitas

Efektivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tercapainya

tujuan belajar dalam proses belajar dengan menggunakan model pembelajaran

koopeatif tipe CIRC dengan TSTS dengan indikator hasil belajar meningkat dan

partisipasi aktif siswa. Meningkatnya hasil belajar ditinjau dari nilai hasil

belajar siswa (dilihat dari nilai kognitif) dan jumlah siswa yang lulus KKM

Page 20: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

4

(dilihat dari nilai kognitif), sedangkan partisipasi aktif siswa ditinjau dari hasil

belajar ranah afektif dan ranah psikomotorik.

2. Model Pembelajaran

Model Pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS.

3. Materi Pokok Asam, Basa Dan Garam

Asam, Basa Dan Garam merupakan salah satu materi pokok yang

harus dipelajari oleh siswa SMP/MTs semester gasal.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: seberapa besarefektivitas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS padapokok materi asam, basa, dan garam terhadap hasil belajar siswa kelas VII semestergasal MTs. Darul Ulum Semarang?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untukmengetahui seberapa efektivitas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CIRCdengan TSTS pada materi pokok asam, basa dan garam terhadap hasil belajar siswakelas VII semester gasal MTs. Darul Ulum Semarang.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak yangbersangkutan (peneliti dan objek yang diteliti), antara lain:

1. Bagi guru

Sebagai bahan pertimbangan dan informasi tentang alternatif pembelajaran

kimia untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa dengan model

pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS

2. Bagi siswa

a. Dapat memberikan peran aktif dalam proses pembelajaran.

b. Dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep kimia.

c. Dapat menjadikan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Page 21: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

5

3. Bagi sekolahan

Dapat memberikan masukan berharga dalam upaya meningkatkan danmengembangkan proses pembelajaran IPA yang lebih efektif, dan menambahpengetahuan peneliti khususnya dalam bidang pendidikan.

Page 22: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

6

BAB IILANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Hasil Belajar

a. Teori Belajar

Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang pokok dalam proses

pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan banyak bergantung pada

bagaimana proses belajar yang dialami siswa. Belajar pada dasarnya

merupakan penjelasan mengenai bagaimana terjadinya atau bagaimana

informasi didalam pikiran siswa. Pemprosesan informasi merupakan

peristiwa-peristiwa mental yang di uraikan sebagai transformasi informasi

dari input (stimulus) ke output (respon).8 Seperti pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Pemprosesan informasi

Agus Suprijono dalam Reber mengemukakan bahwa belajar adalah

the proses of acquiring knowledge.9 Belajar pemprosesan informasi

pengetahuan merupakan input yang dapat dialihkan kepada siswa. Belajar

merupakan sebuah proses aktif.10 Siswa secara aktif mengkonstruksikan

belajarnya dari berbagai macam input yang diterimanya, ini menyiratkan

bahwa siswa perlu bersikap aktif agar dapat belajara secara efektif.

Konstruktivisme adalah satu pandangan bahwa siswa membina

sendiri pengetahuan atau konsep secara aktif berdasarkan pengetahuan dan

pengalaman. William Burton mengemukakan sebagai berikut.

8 Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik: Konsep,Landasan, Teoritis-Praktis, dan Implementasi, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2007), hlm. 19

9 Agus Suprijono, op. cit. hlm. 310 Daniel Muijs dan David Raynolds, Effective Teaching: Teori dan Aplikasi,

(Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2007), hlm. 97

INPUT OUTPUTPROSES

6

Page 23: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

7

A good learning situation consist of rich and varied series of learningexperiences unified around a vigorous purpose and carried on ininteraction with a rich varied and propocation environment.11

Jadi menurut William Burton, belajar merupakan bentuk pengalaman.

Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik

dengan lingkungan. Lingkungan membentuk skema berfikir siswa. Skema

ini membentuk pandangan siswa terhadap sesuatu, ketika siswa menerima

informasi.

Konstrutivisme merupakan landasan berfikir suatu pendekatan

kontektual,12 yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh siswa sedikit demi

sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas. Pengetahuan

bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah untuk diambil dan

diingat.13 Siswa harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna

melalui pengalaman nyata.

Books & books menyatakan konstruktivisme berlaku apabila siswa

membina makna tentang dunia dengan mensintesis pengalaman baru kepada

apa yang mereka pahami sebelumnya.14 Belajar tidak hanya mengkontruksi

makna dan mengembangkan pikiran, namun juga memperdalam proses-

proses pemaknaan tersebut melalui pengekspresikan ide-ide.

Menurut schuman, kontruktif dikemukakan dengan dasar

pemikiran bahwa semua orang membangun pandangannya terhadap dunia

melalui pengalaman individual.15 Kontruktif menekankan pada menyiapkan

siswa untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam situasi yang

tidak tertentu. Siswa perlu dibiasakan untuk memecahkan masalah,

11 Agus Suprijono, op. cit, hlm. 712 Paul Suparno, “Konstruktivime Dalam Pendidikan Sain dan Matematik”, dalam Slamet

Soewandi (et. al), Persektif Pembelajaran Berbagaibidang Studi, (Yogyakarta: Unuversitas SanataDharma, 2008), hlm. 80

13 Mujamil Qomar, Epistemologi Pendidikan Islam: Dari Metode Rasioal Hingga MetodeKritik, (Jakarta, Erlangga, 2005), hlm. 111

14 Isjoni, op. cit. hlm. 4815 Schuman L, Perspectives on Interaction. Internet,

http://edweb.sdsu.edu/courses/edtec540/perspectives/perspectives.html

Page 24: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

8

menemukakan sesuatu yang berguna bagi dirinya, bergelut dengan ide-ide,16

pikiran dan solusi.

Sedangkan Smorgansbord menyatakan beberapa hal tentang

konstruktif, yaitu:17

1) Pengtahuan dibngun berdasarkan pengalaman atau pengetahuan yang

telah ada sebelumnya.

2) Belajar adalah merupakan penafsiran personal tentang dunia.

3) Belajar merupakan proses yang aktif dimana makna dikembangkan

berdasarkan pengalaman.

4) Pengetahuan tumbuh karena adanya perbandingan (negisiasi) makna

melalui berbagai informasi atau menyepakati suatu pandangan dalam

berinteraksi atau bekerja sama dengan orang lain.

5) Pelajar harus disituasikan dalam latar (setting) yang realistik, penilaian

harus terintegrasi dengan tugas dan bukan merupakan kegiatan yang

terpisah.

Salah satu implikasi teori belajar konstruktivisme dalam

pembelajaran adalah penerapan pembelajaran kooperatif.18 Belajar

merupakan hubungan timbal-balik dan fungsional antara individu dan

individu, individu dan kelompok, serta kelompok dan kelompok.

Pembelajaran kontruktivisme menekankan pentingnya lingkungan sosial

dalam belajar kooperatif akan dapat meningkatkan pengubahan secara

konseptual. Keterlibatan dengan orang lain membuka kesempatan bagi

siswa untuk mengevaluasi dan memperbaiki pemahaman mereka saat

mereka bertemu dengan pemikiran orang lain dan saat mereka berpartisipasi

dalam pencarian pemahaman bersama.

16 Muhannad Faiq Dzaki, Teori Konstruktivisme, Internet.http://penelitiantindakankelas.blokspot.com/2009/03/teori-konstrutivisme_06.html

17 Smorgansbord A, Constructivism and Instruction Design. Internet.http://hagar.up.ac.za/catts/learner/smorgans/cons.html

18 Isjoni, op. cit, hlm. 121

Page 25: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

9

b. Pengertian Hasil Belajar

Hasil adalah sesuatu yang diadakan (dilihat, dijadikan, dan

sebagainya) oleh suatu usaha pikiran.19 Hasil pelajar adalah pola-pola

perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan

ketrampilan.20 Hasil belajar juga dapat diartikan sebagai suatu hasil dari

proses mengajar guru dan belajar siswa. Hasil belajar meliputi tiga aspek,

yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.21 Dalam ranah

kognitif, ditinjau dari segi pengamatan, ingatan, pemahaman, aplikasi atau

penerapan, analisis, dan sintesis. ranah afektif ditinjau dari segi penerimaan,

sambutan, apresiasi, internalisasi, dan karakterisasi. Sedangkan ranah

psikomotorik ditinjau dari segi ketrampilan tindakan dan sikap.22 Maka

dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh

peserta didik dalam proses belajar mengajar.

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara keseluruhan

bukan hanya dari satu aspek potensi siswa saja. Berdasarkan aspek hasil

belajar diatas maka hasil belajar mencakup tiga aspek yaitu ranah kognitif,

ranah afektif, dan ranah psikomotorik.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar yang dicapai peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor

utama yakni faktor dari dalam diri peserta didik dan faktor yang datang dari

luar diri peserta didik atau faktor lingkungan. 23

1) Faktor yang berasal dari dalam peserta didik, antara lain:

a) Fisiologi, mengenai bagaimana kondisi fisiknya dan kondisi pancaindera

b) Psikologi, yang termasuk pada faktor psikologi antara lain: bakat, minat,

kecerdasan, motivasi, kemampuan kognitif.

19 Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi 3, (Jakarta: Balai Pustaka,2005), Cet.3, hlm 391.

20 Agus Suprijono, op. cit. hlm. 5.21 Mimin Haryanti, Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan,

(Jakarta: PT. Gaung Persada Press, 2007), hlm. 115.22 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos, 1999), hlm. 193-195.23Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung:: PT Remaja Rosdakarya, 2000),

hlm. 107.

Page 26: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

10

Faktor fisiologis seperti kondisi fisik yang sehat dan bugar

akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu.

Sebaliknya, jika kondisi lemah akan menghambat tercapainya hasil

belajar yang maksimal. Maka perlu ada usaha untuk menjaga kondisi

fisik, karena di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat.

Faktor psikologis seperti motivasi, minat, dan sikap juga sangat

berpengaruh terhadap hasil belajar. Motivasi sebagai proses di dalam

diri individu yang aktif, motivasilah yang mendorong siswa ingin

melakukan kegiatan belajar. Minat juga memberi pengaruh terhadap

hasil belajar, karena jika siswa tidak mempunyai minat, maka tidak

semangat belajar. Dalam proses belajar, sikap juga mempengaruhi

hasil belajar karena sikap gejala internal yang bereaksi relatif tetap

terhadap objek baik positif maupun negatif.

2) Faktor yang berasal dari luar antara lain:

a) Lingkungan, yang termasuk pada faktor lingkungan adalah alam dan sosial

b) Instrumental, yang termasuk instrumental atau faktor-faktor yang sengaja

dirancang dan dimanipulasi adalah kurikulum (bahan pelajaran), guru

(pengajar), sarana dan fasilitas, dan administrasi (manajemen).

Maka dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan suatu proses, sudah tentu ada yang diproses (dari dalam) dan

hasil dari pemprosesan (dari luar). Oleh karena itu belajar merupakan suatu

proses, maka proses maupun hasil belajar itu pasti dipengaruhi oleh

beberapa faktor yang tidak boleh diabaikan.

2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC dengan TSTS

a. Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu pola atau langkah-langkah

pembelajaran tertentu yang diterapkan agar tujuan atau kompetensi dari

hasil belajar yang diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan lebih efektif

Page 27: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

11

dan efisien.24 Juga dapat diartikan sebagai landasan praktik pembelajaran

hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang

berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implementasinya

pada tingkat operasional di kelas.25 Maka dapat di simpulkan bahwa model

pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan

para guru dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. Suatu kegiatan

pembelajaran di kelas disebut model pembelajaran jika: (1) ada kajian

ilmiahnya dari penemu atau ahlinya, (2) ada tujuannya, (3) ada tingkah laku

yang spesifik, (4) ada kondisi spesifik yang diperlukan agar tindakan/

kegiatan pembelajaran tersebut dapat berlangsung secara efektif.26

Pemilihan model pembelajaran mempunyai peranan yang sangat

penting dalam menyampaikan materi bahan ajar kepada peserta didik dan

mampu menciptakan komunikasi dua arah, sehingga suasana kelas menjadi

lebih aktif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran juga

mempunyai fungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan

para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar

mengajar.

b. Pembelajaran Kooperatif

1) Prinsip Dasar Pembelajaran Kooperatif

Slavin mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah

berbagai metode pembelajaran yang mungkin para siswa bekerja di

dalam kelompok kecil, saling membantu satu sama lain dalam

mempelajari materi tertentu. Dalam pembelajaran, para siswa diharapkan

saling membantu, berdiskusi, berdebat, atau saling menilai pengetahuan

dan pemahaman satu sama lain. Slavin juga menambahkan, bahwa

pembelajaran kooperatif bukan hanya sebuah teknik pengajaran yang

ditujukan untuk meningkatkan pencapaian prestasi para siswa, ini juga

24Amin Suyitno, Makalah, Pemilihan Model-model Pembelajaran Matematika danPenerapannya di SMP, (Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2006), hlm.1, t.d.

25 Agus Suprijono, op. cit. hlm. 45-4626 Suyitno, Amin, Pemilihan Model-model Pembelajaran dan Penerapannya di

Sekolah , Makalah Bahan Pelatihan bagi Guru-guru Pelajaran Matmatika SMP se-JawaTengah , (Semarang: FMIPA Jurusan Matematika UNNES, (Semarang: UNNES, 2006), hlm 29.

Page 28: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

12

merupakan cara untuk menciptakan keceriaan, lingkungan yang pro-

sosial dalam kelas, yang merupakan manfaat penting untuk memperluas

perkembangan interpersonal dan keefektifan.27

2) Karakteristik Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif ini berbeda dengan kelompok belajar

biasa, bukan hanya sekedar kumpulan individu melainkan merupakan

satu kesatuan yang memiliki ciri dinamika dan emosi tersendiri.

Beberapa karakteristik pembelajaran kooperatif sebagai berikut:28

a) Penghargaan Kelompok

Penghargaan kelompok didasarkan pada penampilan individu

sebagai anggota kelompok dalam menciptakan hubungan antara

personal yang saling mendukung, saling membantu dan saling peduli.

b) Pertanggung Jawaban Individu

Keberhasilan kelompok tergantung pada pembelajaran

individu dari semua anggota kelompok. Pertanggung jawaban tersebut

menitik beratkan pada aktivitas anggota kelompok yang saling

membantu dalam belajar.

c) Ketrampilan Bekerja Sama

Ketrampilan bekerjasama merupakan keanekaragaman

kegiatan yang dilaksanakan dalam sebuah kelompok untuk

memecahkan masalah bersama. Setiap anggota kelompok diharapkan

dapat mewujudkan komunikasi dan interaksi dengan anggota lain

dalam menyampaikan ide, dan memberikan kontribusi terhadap

keberhasilan kelompok.

Sebagaimana firman Allah SWT di dalam Al-Qur’an Surat

Al-Maidah ayat 2 yang mengajarkan bahwa manusia harus bekerja

sama.

...’ n? tã #qçR ur$ yè s? urÎhŽÉ9ø9 $#3“uqø)­G9 $#ur(Ÿwur(#qçR ur$ yè s?’ n? tãÉOøOM}$#Èbºurô‰ãè ø9 $#ur...

27 Slavin, Robert E. , op. cit. hlm. 100.28 Isjoni, op. cit, hlm. 33

Page 29: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

13

“…dan tolong menolonglah kamu atas kebaikan dan taqwa, danjanganlah kamu tolong menolong atas kejelekan dan dosa…”29

3) Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif

Roger dan David Johnson dalam kutipan buku Anita Lie

mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap

cooperative learning. Untuk mencapai hasil yang maksimal lima unsur

model pembelajaran gotong royong harus diterapkan, yaitu:30

a) ketergantungan positif

b) tanggung jawab perseorangan

c) interaksi tatap muka

d) partisipasi dan komunikasi antar anggota

e) evaluasi proses kelompok

4) Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Ibrahim menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif

dikembangkan untuk setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting,

yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan

pengembangan ketrampilan sosial.31

a) Hasil Belajar Akademik

Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan

kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Beberapa ahli berpendapat

bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-

konsep yang sulit. Para pengembang model ini telah menunjukkan

bahwa model struktur penghargaan kooperatif telah dapat

meningkatkan penilaian siswa pada belajar akademik dan perubahan

norma yang berhubungan dengan hasil belajar.

29 Sebagaimana dalam Tafsir Al-Mishbah yang menjelaskan bahwa ayat tersebutmerupakan prinsip dasar dalam menjalin kerjasama dengan siapapun, selama tujuannya adalahuntuk kebaikan dan ketakwaan. Lihat M. Quraish Shihap, Tafsir (Al-Mishbah, Pesan, Kesan danKeserasian Al-Qur an), (Jakarta: Lentera Hati, 2002), vol. 3, hlm. 14.

30 Anita Lie, op. cit. hlm. 31-35.31 M. Ibrahim, dkk., Pembelajaran Kooperatif, (Surabaya: Universitas Negeri Surabaya,

2000), hlm. 7.

Page 30: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

14

b) Penerimaan terhadap keragaman

Pembelajaran kooperatif memberikan peluang kepada siswa

yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling

bergantung satu sama lain atas tugas-tugas bersama, melalui

penggunaan struktur penghargaan kooperatif, belajar untuk

menghargai satu sama lain.

c) Pengembangan ketrampilan sosial

Pembelajaran kooperatif dapat mengajarkan kepada siswa

ketrampilan bekerja sama dan kolaborasi. Ketrampilan ini sangat

penting untuk dimiliki di dalam masyarakat, karena bermasyarakat

sebagian besar dilakukan di dalam organisasi yang saling bergantung

satu sama lain dan masyarakat secara budaya semakin beragam.

c. Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC

CIRC merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif

dan merupakan komposisi terpadu membaca dan menulis secara kooperatif

(kelompok). Yakni membaca materi yang diajarkan dari berbagai sumber

dan selanjutnya menuliskannya kedalam bentuk tulisan yang dilakukan

secara kooperatif. Langkah-langkah dalam pembelajarannya adalah:

membentuk kelompok heterogen ± 4 orang, guru memberikan wacana bahan

bacaan sesuai dengan materi bahan ajar, siswa bekerja sama (membaca

bergantian, menemukan kata kunci, memberikan tanggapan) terhadap

wacana kemudian menuliskan hasil kolaboratifnya, presentasi hasil

kelompok, refleksi.32 Satu fokus utama dari kegiatan-kegiatan CIRC adalah

sebagai cerita dasar adalah membuat penggunaan waktu tindak lanjut

menjadi lebih efektif. Para siswa yang bekerja di dalam tim-tim kooperatif

dari kegiatan-kegiatan ini, yang dikoordinasikan dengan pengajaran

kelompok membaca, supaya memenuhi tujuan dalam bidang-bidang lain.33

Tujuan CIRC adalah menggunakan tim-tim kooperatif untuk

membantu para siswa dalam mempelajari dan melatih kemampuan

32 Erman Suherman, “Model Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi Siswa ,http://www.whandi.net/?pilih=news&aksi=lihat&id=408 1

33 Robert E. Slavin, op. cit, hlm. 201

Page 31: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

15

memahami bacaan yang dapat diaplikasikan secara luas.34 Pentingnya

belajar secara kooperatif (belajar bekerja sama) dikemukakan pula oleh

Syekh Al-Zarnuji, dalam Kitab Ta limul Muta allim:

(Diskusikanlah ilmu dengan orang lain agar ilmu tetap hidup dan janganlahkau jauhi orang-orang yang berakal pandai)

Kelebihan model pembelajaran ini adalah untuk meningkatkan

keterampilan siswa dan meningkatkan hasil belajar dalam pemecahan

masalah, siswa termotivasi pada hasil secara teliti.36

Kekurangan model pembelajaran CIRC adalah selama diskusi

kelompok berlangsung ada kecenderungan permasalahan materi semakin

meluas hingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan.

Menurut Anita Lie, model pembelajaran kooperatif tidak sama

dengan sekedar belajar kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran

kooperatif yang membedakan dengan pembelajaran kelompok yang

dilakukan secara asal-asalan.37

d. Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS

TSTS merupakan struktur dua tinggal dua tamu yang di

kembangkan oleh Spencer Kagan pada tahun 1992 yang memberikan

kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi

dengan kelompok lain.38 Model pembelajaran ini dapat digunakan untuk

semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik.

Model pembelajaran ini mengharapkan keaktifan dan partisipasi

siswanya. Model pembelajaran ini akan berhasil jika komunikasi antara

guru dan siswa terjalin. Pembelajaran ini melibatkan seluruh pihak baik

34Ibid, hlm. 203.35Syekh Al-Zarnuji , Ta lim al-Muta allim Thariq al-Ta allum, (Semarang: Toha Putra,

t.t.), hlm. 29.36 Amin Suyitno, Seminar Nasional, Mengadopsi Pembelajaran CIRC Dalam

Meningkatkan Keterampilan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita, (Semarang: Universitas NegeriSemarang, 2005), hlm. 3

37 Anita Lie, op. cit. hlm. 2938 Ibid, hlm. 61

Page 32: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

16

guru maupun siswanya. Sesungguhnya model pembelajaran ini bisa

digunakan jika guru bisa lebih memahami situasi siswa dan kondisi

siswanya. Pada proses pembelajaran TSTS dapat dijelaskan dengan Gambar

2.2.39

Gambar 2.2. Proses pembelajaran TSTS

Adapun langkah-langkah model pembelajaran ini adalah :

1) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok beranggotakan 4 – 5 orang.

2) Siswa bekerja dalam kelompok untuk membahas materi atau tugas yang

diberikan guru.

3) Tiap kelompok berkunjung ke kelompok lain untuk mencatat hasil

pembahasan materi atau tugas dari kelompok lain, dan sisa anggota

kelompok tetap di kelompoknya untuk menerima siswa yang bertamu ke

kelompoknya.

4) Siswa yang bertamu kembali ke kelompoknya dan menyampaikan hasil

kunjungannya kepada anggota lain. Hasil kunjungan di bahas bersama

dan dicatat.

5) Hasil diskusi dan kegiatan berkunjung dikumpulkan dan salah satu

kelompok diminta membacakan hasilnya.

6) Guru dan siswa bersama-sama menarik kesimpulan tentang pembelajaran

pada pertemuan itu.

Kelebihan model pembelajaran ini akan berhasil jika komunikasi

antara guru dan siswa terjalin. Pembelajaran ini memberi kesempatan

kepada siswa untuk membagikan hasil informasi dengan kelompok lain.

39 Ibid, hlm. 61

Page 33: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

17

Kelemahan dari model pembelajaran ini, jika tidak diberikan

pemberitahuan di akhir pembelajaran akan menimbulkan materi semakin

meluas.

3. Tinjauan Materi Asam, Basa, dan Garam

Asam, Basa Dan Garam merupakan salah satu materi pokok yang

harus dipelajari oleh siswa SMP/MTs semester gasal. Materi ini terdiri dari:

a. Asam

Arrhenius mendefinisikan asam sebagai zat yang jika dilarutkan

dalam air akan menghasilkan ion H+. Contoh asam dari Arrhenius adalah:

HCl (aq) H+(aq) + Cl- (aq)

H+ dapat bereaksi dengan air (H2O) membentuk H3O+. oleh karena

itu, reaksi ionisasi untuk larutan asam dalam air dapat dituliskan sebagai

berikut.

HA (aq) + H2O (aq) H3O+(aq) + A-

(aq)

Asam Basa Asam konjugasi Basa konjugasi

Sedangkan Brønsted-Lowry menyatakan asam adalah zat yang

dapat yang memberikan proton H+ pada zat lain (donor proton). Suatu zat

baik yang bermuatan positif, negatif, maupun netral yang memiliki minimal

satu atom H. Misalnya senyawa HCl, H2SO4, HSO4-, H3O+, dan NH4

+.40

1) Sifat-sifat asam

Beberapa sifat asam sebagai berikut.41

a) Bereaksi dengan logam-logam tertentu yang menghasilkan gas-gas

hydrogen. Reaksi yang khas adalah antara asam klorida dengan magnesium.

2HCl (aq) + Mg (s) MgCl2 (aq) + H2 (g)

b) Bereaksi dengan lakmus biru dan mengubahnya menjadi merah.

c) bereaksi dengan batu kapur (karbonat) dan soda kue (bikarbonat)

menghasilkan karbon dioksida.

40 Raymon Chang, Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti, ( Jakarta, Erlangga, 2005), hlm. 9541 John T. Moore Ed. D, Kimia For Dummies, (Bandung: Pakar Raya, 2007), cet.1, hlm.

193.

Page 34: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

18

2) Kegunaan asam dalam kehidupan

Diantara kegunaan asam dalam kehidupan sehari-hari adalah.

a) Asam dalam tubuh

Jaringan yang melapisi dinding lambung menghasilkan asam

klorida. Getah lambung mempunyai pH antara 1-2. Jika sepotong

logam zink dimasukkan ke dalam asam klorida dengan kepekatan

yang sama dengan kepekatan dalam lambung, ia akan larut. Asam

klorida dalam lambung ini berfungsi sebagai mematikan bakteri yang

terdapat dalam makanan, juga untuk menciptakan kondisi yang sesuai

untuk memulai pencernaan protein.

b) Asam dalam makanan

Banyak makanan dan minuman yang mengandung asam.

Berbagai buah seperti jeruk, lemon, kiwi, dan anggur mengandung

asam sitrat, dan asam askorbat yang lebih dikenal dengan vitamin C.

saus tomat dan cuka mengandung asam cuka (asam asetat). Minuman

bersoda seperti coca-cola, pepsi dan lain-lain mengandung asam

karbonat. Dan dalam semut mengandung asam format.

c) Asam di laboratorium

Di laboratorium kimia, pasti terdapat berbagai jenis asam

seperti asam klorida (HCl), asam sulfat (H2SO4), asam fosfat (H3PO4),

asam nitrat (HNO3), dan asam asetat (CH3COOH). Asam di

laboratorium kimia diperlukan untuk membuat suasana asam dalam

larutan, menetralkan larutan yang bersifat basa, atau untuk

direaksikan dengan zat lain.

b. Basa

Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara alami

asam dan basa saling berlawanan. Arrhenius mendefinisikan basa adalah zat

yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan OH- dan Brønsted-lowry

menyatakan bahwa basa adalah zat yang dapat menerima proton H+ dari zat

Page 35: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

19

lain (aseptor proton).42 Suatu zat baik yang bermuatan positif, negatif,

maupun netral yang mempunyai pasangan elektron bebas yang dapat

berikatan dengan atom H+, misalnya NH3, CO32-, dan OH-. Basa yang dapat

larut dalam air disebut alkali.

1) Sifat-sifat basa

Beberapa sifat asam sebagai berikut.

a) Terasa licin: misalnya sabun yang mengandung basa memiliki sifat ini.

b) Bereaksi minyak dan lemak.

c) Bereaksi dengan kertas lakmus dan mengubahnya menjadi biru.

d) Bereaksi dengan asam menghasilkan garam.

2) Kegunaan basa

Diantara kegunaan asam dalam kehidupan sehari-hari adalah.

a) Dalam kehidupan sehari-hari

Basa di jumpai dalam kehidupan sehari-hari seperti:

(a). Natrium hidroksida (NaOH) berfungsi untuk melarutkan lemak

dan minyak sehingga dapat membersihkan oven, juga dapat

menghancurkan selulosa sehingga dapat membuka saluran toilet

yang tertutup tisu/kertas.

(b). Kalsium hidroksida (Ca(OH)2) digunakan untuk kapur sirih dan

bahan bangunan.

(c). Ammonia (NH3) digunakan dalam pembersih muka atau kaca,

dan sebagai pupuk.43

(d). Magnesium hidroksida (Mg(OH)2) digunakan sebagai obat maag.

b) Dalam industri

Basa yang paling banyak digunakan dalam industri adalah

natrium hidroksida dan kalium hidroksida. Kalium hidroksida

merupakan basa yang paling murah. Bahan ini digunakan

menetralkan tanah pertanian yang kelebihan asam dan juga digunakan

42 Raymon Chang, op. cit, hlm. 9643 Stave Setford, Science Fact, (Jakarta: Erlangga, 1997), hlm. 58

Page 36: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

20

untuk membuat pemutih seperti kaporit (kapur klor). Natrium

hidroksida digunakan dalam industri sabun, kertas dan rayon.

c. Asam-basa kuat dan lemah

Asam yang terdapat pada bahan makanan atau minuman, misalkan

asam askorbat, asam karbonat, asam sitrat, asam etanoat dan asam laktat.

Kelima jenis asam ini diperoleh atau diekstraksi dari hewan dan tumbuhan.

Ahli kimia memberi nama dengan sebutan asam organik.

Ketika ilmu kimia semakin berkembang, para ahli dapat membuat

asam dari mineral tertentu. Contohnya: asam sulfat, asam klorida, asam

nitrat dan berbagai asam lainnya dari bahan mineral. Mereka menamainya

denga sebutan asam mineral Secara umum, asam mineral bereaksi lebih

hebat daripada asam-asam organik. Mereka menamai asam mineral itu

sebagai asam kuat, sedangkan asam-asam organik sebagai asam lemah.

Contoh-contoh asam kuat dan asam lemah dapat dilihat Tabel 2.1 berikut.

Tabel 2.1. Contoh-Contoh Asam Kuat Dan Asam LemahAsam kuat Asam lemah

Asam klorida (HCl) Asam asetat (CH3COOH)

Asam sulfat (H2SO4) Asam format (HCOOH)

Asam nitrat (HNO3) Asam karbonat (H2CO3)

Basa kuat adalah basa yang bereaksi sempurna menghasilkan ion

hidroksida (OH-) bila dilarutkan dalam air.44 Sedangkan basa lemah adalah

basa yang terionisasi hanya sebagian kecil di dalam larutannya (air).

Contoh-contoh basa kuat dan basa lemah dapat dilihat Tabel 2.2 berikut.

Tabel 2.2. Contoh-Contoh Basa Kuat Dan LemahBasa kuat Basa lemah

Natrium hidroksida (NaOH) Ammonia (NH3)

Kalium hidroksida (KOH) Natrium titrabonat (Na2B2O7)

Kalsium karbonat (CaCO3) Natrium fospat (Na3PO4)

44 David W. Oxtoby, H. P. Gillis, Prinsip-Prinsip Kimia Modern, (Jakarta: Erlangga,2001), Ed. 4. Jilid. 1, hlm. 297.

Page 37: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

21

d. Garam (reaksi penetralan)

Reaksi penetralan merupakan reaksi antara asam dan basa. Reaksi

asam-basa dalam medium air biasanya menghasilkan air dan garam, yang

merupakan senyawa ionik yang terbentuk dari suatu kation selain H+ dan

suatu anion selain OH-.

Asam + Basa Garam + Air

Perhatikan contoh berikut.

HCl (aq) + NaOH (aq) NaCl (aq) + H2O (l)

Garam yang terbentuk dapat dipisahkan dari air dengan metode

evaporasi. Caranya, setelah asam dan basa direaksikan, maka larutan yang

terbentuk dimasukkan dalam cawan evaporasi. Kemudian, larutan

dipanaskan sehingga air akan menguap dan garam akan tertinggal pada

cawan evaporasi. Reaksi penetralan garam dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3. Pembentukan garam

Beberapa contoh reaksi penetralan dalam kehidupan sehari-hari

pada Tabel 2.3 sebagai berikut.

Tabel 2.3. Contoh Reaksi Penetralan Dalam Kehidupan Sehari- hari

Masalah Solusi

Page 38: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

22

Asam klorida encer dalamlambung yang berlebihan dapatmenyebabkan gangguanpencernaan (penyakit maag).

Digunakan obat yangmengandung basa magnesiumatau alumunium hidroksidauntuk menetralisir kelebihanasam lambung.

Sengatan lebah yang bersifatasam dapat mengakibatkaniritasi pada kulit.

Digunakan baking soda (natriumbikarbonat), yang bersifat basauntuk mengurangi iritasi kulitakibat sengatan lebah.

Bakteri di mulut dapatmenghasilkan asam yang dapatmerusak gigi dan menimbulkanbau mulut.

Digunakan pasta gigi yangmengandung zat natiummonoflourofospat, yang bersifatbasa sebagai penetral.

Tanah yang terlalu asam akibatpolusi (misalnya hujan asam)dapat menyebabkan tanamantidak tumbuh dengan baik.

Digunakan kalsium hidroksida,atau kalsium karbonat yangbersifat basa untuk menetralkantanah sebelum ditanami.

Untuk industri (limbah) yangmengandung asam dapatmenyebabkan sungai mati.

Digunakan kalsium hidroksidauntuk menetralkan asam yangterkandung dalam limbah.

Jenis garam sangat banyak. Tabel 2.4 berikut ini adalah

beberapa contoh garam yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari

sebagai berikut.45

Tabel 2.4. Contoh Garam Yang Terdapat Dalam Kehidupan Sehari-hari.

Garam Nama lain KegunaanNatrium klorida(NaCl)

Garam dapur Bumbu masak

Magnesium sulfat(MgSO4)

Garam Epsom /garam inggris

Obat pencahar(pencuci perut),encok, dan lukabakar46

Kalsium karbonat(CaCO3)

Batu kapur, marmer Bahan bangunan,kapur sirih

Natrium karbonat(Na2CO3)

Soda pencuci Untuk industrysabun dan kaca

Alumunium sulfat(Al2(SO4)3)

- Menjernihkan air

Natrium stearat - Komponen utama

45 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Farmakope Indonesia, (Jakarta:Departemen Kesehatan, 1995), Ed. 4, hlm. 1223-1233

46 Grolier Internation, Inc, Ilmu Pengetahuan Popular, (Jakarta: CV. Prima Printing,2005), hlm. 220

Page 39: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

23

(NaC17H35COO) sabun mandi

e. Indikator

Indikator adalah zat yang dapat digunakan untuk menunjukkan sifat

atau keberadaan suatu zat melalui perubahan warna yang khas.

1) Indikator asam-basa

Asam dan basa dapat dikenali dengan menggunakan zat

indikator, yaitu zat yang memberi warna berbeda dalam lingkungan

basa. Contoh indikator yang biasa dilakukan di laboratorium yaitu kertas

lakmus. Kertas lakmus berwarna merah dalam keadaan asam dan

berwarna biru dalam keadaan basa. Peristiwa respon kertas lakmus

merah dan biru bisa dilihat pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4. Peristiwa respon kertas lakmus dan kertas

biru terhadap latutan asam

Selain kertas lakmus juga dapat menggunakan larutan indikator

asam-basa untuk membedakan larutan asam-basa. Larutan indikator

asam-basa adalah zat kimia yang mempunyai warna berbeda dalam

larutan asam dan larutan basa. Beberapa larutan indikator asam-basa

dapat dilihat Tabel 2.5 sebagai berikut.

Tabel 2.5. Beberapa Larutan Indikator Asam-Basa.47

Warna yang dihasilkan dalamIndikator asam -basa Trayek pHLaruran asam Larutan basa

Asam pikrat 0,1 – 0,8 Tak berwarna Kuning

47Eka Susanti, Petunjuk Praktikum Analisa Obat Dan Narkoba, (Semarang: YayasanFarmasi AKAFARMA, 2006), hlm. 2

Page 40: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

24

Biru timol 1,2 – 2,8 Merah Kuning2,6 – Dinifenol 2,0 – 4,0 Tak berwarna KuningKuning metil 2,9 – 4,0 Merah KuningJingga metil 3,1 – 4,4 Merah Jingga/KuningHijau bromkresol 3,8 – 4,4 Kuning BiruBiru bromtimol 6,0 – 7,6 Kuning BiruMerah fenol 6,4 – 8,0 Kuning MerahFenolftalein 8,0 – 9,6 Tak berwarna MerahTimolftalein 9,8 – 10,5 Tak berwarna BiruKuning alizarin R 10,1 – 12 Kuning Violet

2) Membuat indikator asam-basa

Indikator asam-basa pada awalnya diperoleh dari tumbuhan,

tetapi kini sudah dapat dibuat di pabrik. Lakmus, diperoleh dari liken,

suatu simbosis jamur dan alga. Liken biasanya tumbuh di bebatuan atau

pepohonan.

Selain liken, sebagai jenis tumbuhan yang berwarna dapat

digunakan sebagai indikator asam- basa adalah bunga mawar, kol merah,

hydrangea dan wortel. Misalkan, bunga hydrangea yang berwarna merah

jambu bila ditanam pada tanah yang basa. Namun, bunga hydrangea

yang berwarna biru mida bila ditanam pada tanah yang asam.48

f. Derajat keasaman (pH)

Kekuatan asam-basa dapat dinyatakan dalam bentuk angka yang

dikenal dengan istilah pH (power of hidrogen). Perbedaan tingkat keasaman

dapat terjadi karena perbedaan konsentrasi. Selain itu, tingkat keasaman

juga bergantung pada jenis asamnya.

Tingkat keasaman lazim dinyatakan dengan skala pH. Skala pH

berkisar dari 0 hingga 14 dengan ketentuan sebagai berikut.

a) Larutan asam mempunyai pH < 7

b) Larutan basa mempunyai pH > 7

c) Larutan netral mempunyai pH = 7

48 Wikipedia, Hydrangea, Internet, http://id.wikipedia.org/wiki/Hortensia/03-06-2010

Page 41: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

25

Jadi, semakin asam suatu larutan, semakin kecil pH-nya. Larutan

dengan pH = 1 memiliki sifat 10 kali lebih asam daripada larutan dengan pH

= 2; larutan dengan pH = 1 memiliki sifat 100 kali lebih asam daripada

larutan dengan pH = 3, dan seterusnya.49

Tingkat keasaman dapat ditentukan menggunakan indikator pH

(indikator universal) atau dengan pH-meter (lihat Gambar 4). Indikator

universal memberi warna yang berbeda pada rentang pH yang relatif sempit.

Adapun indikator asam-basa seperti kertas lakmus dan fenolftalein tidak

dapat menunjukkan pH karena warnanya sama saja untuk rentang pH yang

cukup lebar. Misalnya, lakmus, memberi warna yang sama dalam larutan

yang pH-nya 1 sampai 5. Alat untuk mengukur pH dapat dilihat Gambar

2.5.

Gambar 2.5. Alat untuk mengukur pH a) Indikator universal; b) pH meter

B. Kajian Penelitian yang Relevan

1. Dalam skripsi Farrah Farida dengan nomor NIM 053711325 jurusan tadris

kimia fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo yang berjudul “Pengaruh Penggunaan

Metode Mind Mapping dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) terhadap Hasil Belajar

Siswa Kelas XI Semester II MAN 2 Semarang Materi Pokok Kelarutan dan

Hasil Kali Kelarutan”. Menyimpulkan bahwa pembelajaran kimia dengan

49 David W. Oxtoby, H. P. Gillis, op. cit. hlm. 297.

a b

Page 42: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

26

menggunakan mind mapping dengan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC

berpengaruh positif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.50

2. Dalam skripsi Nurita dari FKIP pendidikan sejarah Institut Teknologi Bandung

(ITB) yang berjudul “Efektivitas Pembelajaran Sejarah Siswa Kelas VII SMP

Negeri 12 Jember dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay

Two Stray (TSTS) Semester Genap Tahun Pelajaran 2006-2007”.

Menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif

teknik Two Stay Two Stray dapat dikatakan efektif karena dapat meningkatkan

hasil belajar siswa.51

Hasil kedua penelitian menyebutkan, bahwa model pembelajaran

kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan Two

Stay Two Stray (TSTS) akan dapat diterapkan pada mata pelajaran IPA dan

mampu mengoptimalkan hasil belajar siswa melalui pemberian perlakuan yang

berbeda pada tingkat perbedaan kemampuan siswa.

Dari kajian penelitian yang telah diteliti tersebut, penelitian ini

memadukan antara model CIRC dengan TSTS, dengan judul “Efektivitas

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated

Reading Composition) dengan TSTS (Two Stay Two Stray) pada Materi Pokok

Asam, Basa dan Garam Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII Semester Gasal

MTs. Darul Ulum Semarang.”

50 Farah Farida, “Pengaruh Penggunaan Metode Mind Mapping dengan ModelPembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) terhadapHasil Belajar Siswa Kelas XI Semester II MAN 2 Semarang Materi Pokok Kelarutan dan HasilKali Kelarutan”, Skripsi S1 IAIN Walisongo Semarang, (Semarang: Perpustakaan Tarbiyah IAINWalisongo Semarang, 2009), hlm. 3, t.d.

51 Nurita, Efektivitas Pembelajaran Sejarah Siswa Kelas VII SMP Negeri 12 Jemberdengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray (TSTS) Semester GenapTahun Pelajaran 2006-2007”, ”, Skripsi S1 FKIP Pendidikan Sejarah Institut Teknologi Bandung(ITB), (Bandung: : Perpustakaan S1 FKIP Pendidikan Sejarah Institut Teknologi Bandung), hlm.5, t.d.

Page 43: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

27

C. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti

yang dirumuskan atas dasar terkaan peneliti.52 Ini berarti hipotesis adalah rumusan

jawaban sementara dalam suatu penelitian yang harus diuji kebenarannya, melalui

kegiatan penelitian untuk memecahkan suatu masalah atau menerangkan suatu

gejala. Mengacu pada alasan pemilihan judul dan tinjauan pustaka, maka hipotesis

dalam penelitian ini adalah :

Hipotesis alternatif (H1) : Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC

(Cooperative Integrated Reading Composition) dengan

TSTS (Two Stay Two Stray) lebih efektif dari pada

metode ceramah pada materi pokok asam, basa dan

garam terhadap hasil belajar siswa kelas VII semester

gasal MTs. Darul Ulum Semarang.

52 Muhammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, (Bandung,: PT. Angkasa, 1993), hlm.31.

Page 44: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

28

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Untuk memperoleh data efektivitas model pembelajaran CIRC dengan

TSTS pada materi pokok asam, basa dan garam terhadap hasil belajar siswa kelas

VII semester gasal MTs. Darul Ulum Semarang, maka dilakukan penelitian pada

tanggal 19 Oktober s/d 03 November 2009.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. “Metode

penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol.”53 Bentuk eksperimen

dalam penelitian ini adalah true experimental design (Eksperimental sungguhan)

jenis pretest-posttest control group design.54 Dalam bentuk ini terdapat dua

kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). kelompok pertama

diberi perlakuan (X) disebut kelompok eksperimen, dan kelompok yang tidak

diberi perlakuan disebut kelas kontrol.

O1 = Nilai pretest yang diberi model pembelajaran kooperatif tipe

CIRC dengan TSTS.

O2 = Nilai posttest yang diberi model pembelajaran kooperatif tipe

CIRC dengan TSTS.

X = model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS.

O3 = Nilai pretest yang tidak diberi model pembelajaran kooperatif

tipe CIRC dengan TSTS.

O4 = Nilai posttest yang tidak diberi model pembelajaran kooperatif

tipe CIRC dengan TSTS.

53 M. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia ,2005 ), hlm. 63.54 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 112.

R O1 X O2

R O3 O4

28

Page 45: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

29

C. Populasi

Populasi adalah sekelompok objek yang menjadi masalah sasaran

penelitian.55 Jadi, populasi penelitian merupakan keseluruhan dari objek penelitian

yang menjadi sumber data penelitian. Populasi dalam penelitian ini siswa kelas

VII MTs. Darul Ulum Semarang, yang terdiri dari 2 kelas yang berjumlah 53

siswa, dengan rincian sebagai berikut.

Kelas VII A : 27 siswa sebagai kelas kontrol

Kelas VII B : 26 siswa sebagai kelas eksperimen

Dua kelas ini dipandang sebagai satu kesatuan populasi, karena adanya

kesamaan-kesamaan sebagai berikut.

1. Siswa yang terdapat dalam populasi tersebut adalah siswa yang berada pada

kelas dan semester yang sama yaitu kelas VII semester satu.

2. Seluruh siswa tersebut memperoleh materi pelajaran IPA Terpadu dengan

silabus yang sama.

3. Seluruh siswa tersebut memperoleh materi pelajaran IPA Terpadu dengan

pengajar yang sama.

Sebelum populasi dipilih menjadi sampel, populasi tersebut diuji

homogenitas untuk mengetahui bahwa populasi tersebut bersifat homogen.

Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi.56

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Tes

Pengumpulan data dengan metode tes ini digunakan untuk mengukur

ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang diteliti.57 Dalam

penelitian ini tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa pada

materi pokok asam, basa dan garam. Tes dilakukan dalam bentuk pretest dan

posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

55 Masyhuri dan M.Zainuddin, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif,(Bandung: PT. Refika Aditama , 2008), hlm. 151.

56 Ibid,hlm .15357 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2006), hlm. 223.

Page 46: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

30

2. Metode Observasi

Pengumpulan data dengan metode obsrvasi. “Observasi diartikan

sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang

tampak pada objek penelitian.”58 Kegiatan observasi dilakukan untuk

mengumpulkan data mengenai aktivitas belajar ranah afektif dan ranah

psikomotorik siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan bantuan

rekan peneliti lain yang bertindak sebagai observer dilakukan secara bergantian

atau dilakukan oleh dua orang atau lebih. Dalam penelitian ini metode

observasi digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran yang diajar

dengan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS dan metode

ceramah.

3. Metode Angket

Metode angket merupakan salah satu cara pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan-pertanyaan tertulis

pada responden untuk dijawab.59 Tujuan dari penggunaan metode angket ini

adalah untuk mengetahui respon serta tanggapan siswa mengenai pembelajaran

di kelas.

E. Teknik Analisis Instrumen

Langkah penting dalam kegiatan pengumpulan data adalah melakukan

pengujian terhadap instrumen yang akan digunakan. Instrumen dalam penelitian

ini adalah perangkat tes dari mata pelajaran yang disajikan. Perangkat tes ini

digunakan untuk mengungkapkan hasil belajar yang dicapai siswa.

Sebelum diujikan kepada sampel, maka instrumen tersebut harus

memenuhi kriteria validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal, dan daya

pembeda soal.

58 S. Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005), Cet. 5,hlm. 158.

59 Sugiyono, op.cit., hlm. 199.

Page 47: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

31

1. Validitas Soal

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila instrumen itu mampu

mengukur apa yang hendak diukur. Untuk mengetahui validitas butir soal

digunakan rumus korelasi point biserial, sebagai berikut:60

qp

StMtMprpbis

−=

Keterangan:

rpbis = Koefisien korelasi biserial

Mp = Rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari

validitasnya

Mt = Rerata total skor

St = Standar deviasi dari skor total

p = Proporsi siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal

q = Proporsi siswa yang menjawab salah pada setiap butir soal

Pengujian lanjutan yaitu uji signifikansi yang berfungsi untuk mencari

hubungan koefisien, dengan menggunakan uji t :61

21

2

rNrt−

−=

Keterangan:

T = Harga signifikansi

rpbis = Koefisien kolerasi biserial

N = Jumlah siswa

Dengan taraf signifikan 5%, apabila dari hasil perhitungan di dapat rhitung rtabel

maka dikatakan butir soal nomor tersebut telah signifikan atau telah valid.

Apabila rhitung < rtabel, maka dikatakan bahwa butir soal tersebut tidak signifikan

atau tidak valid.

Berdasarkan hasil perhitungan validitas butir soal, soal yang valid adalah 1, 2,

4, 5, 7, 8, 9, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 24, 25, 27, 28, 29, 32, 33, 34,

60 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Grafindo Persada, 2004), cet.14, hlm. 257.

61 Ridwan dan Sunarto, Pengantar Statistika untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial,Ekonomi, Komunikasi, dan Bianis, (Bandung: Alfabeta, 2009), cet. 2, hlm. 81.

Page 48: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

32

35, 40, 43, 45, 49, dan 50. Untuk lebih jelas dapat dilihat dalam Lampiran 7

dan 8.

2. Reliabilitas Soal

Reliabilitas soal adalah ketepatan alat evaluasi dalam mengukur.

Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika tes tersebut

dapat memberikan hasil yang tetap.62

Untuk menghitung reliabilitas soal menggunakan rumus K-R. 21.63

Sebagai berikut.

= ∑2

2

11 1 SpqS

nnr

Keterangan:

r11 = Reliabilitas yang dicari

p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1–p)

n = Banyaknya item

pq= Jumlah hasil perkalian antara p dan q

S = Standar deviasi dari tes

Rumus varians:64

( )

( )1

2

2

2

−=

∑ ∑

NNX

XS

Klasifikasi reliabilitas soal adalah:

r11 0, 20 : Sangat rendah

0, 20 < r11 0, 40 : Rendah

0, 40 < r11 0,60 : Sedang

0, 60 < r11 0,70 : Tinggi

0, 70 < r11 1 : Sangat tinggi

Setelah dihitung, kemudian hasil r11 yang didapat dibandingkan

dengan harga r product moment. Harga rtabel dihitung dengan taraf signifikansi

62 Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm 86.63 Ibid, hlm. 103.64 Ibid, hlm. 110

Page 49: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

33

5% dan k sesuai dengan jumlah butir soal. Jika r11 ≥ rtabel, maka dapat

dinyatakan butir soal reliabel.

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien reliabilitas butir soal

diperoleh r11 = 0.872 dan rtabel = 0,279. karena r11 = 0.872 ≥ rtabel = 0,279 maka

dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data. Perhitungan reabilitas tes selengkapnya dapat

dilihat di Lampiran 9.

3. Tingkat kesukaran soal

Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal disebut

indeks kesukaran. Rumus yang digunakan untuk mengetahui indeks kesukaran

adalah:65

JSBP =

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya peserta didik yang menjawab soal dengan benar

JS = Jumlah seluruh peserta didik peserta tes

Klasifikasi indeks kesukaran adalah sebagai berikut:66

P = 0, 00 : Butir soal terlalu sukar

0, 00 < P 0, 30 : Butir soal sukar

0, 30 < P 0, 70 : Butir soal sedang

0, 70 < P 1, 00 : Butir soal mudah

P = 1 : Butir soal terlalu mudah

Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran soal butir soal

diperoleh bahwa soal dengan kriteria:

1) Sukar : 8, 9, 29, 43, 45

2) Sedang : 3, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 18, 21, 23, 25, 26, 27, 30,

31,

32, 35, 36, 37, 38, 39, 41, 42, 44, 46, 47, 48, 50

65 Ibid, hlm. 208.66 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Rosda Karya,

), cet. 13, hlm. 137

Page 50: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

34

3) Mudah : 1, 2, 15, 16, 17, 19, 20, 22, 24, 28, 33, 34, 40, 49

Untuk lebih jelasnya tingkat kesukaran soal dapat dilihat dalam Lampiran 7

dan 10.

4. Daya pembeda soal.

Daya pembeda soal adalah kemampuan untuk membedakan peserta

didik yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan peserta didik yang kurang

pandai (berkemampuan rendah). Angka yang menunjukkan besarnya daya

pembeda disebut indeks diskriminasi. Dalam penelitian ini untuk mencari daya

pembeda dengan menggunakan metode split half, yaitu dengan membagi

kelompok yang di tes menjadi dua bagian, kelompok pandai atau kelompok

atas dan kelompok kurang pandai atau kelompok bawah.

Rumus yang digunakan adalah:67

B

B

A

A

JB

JBD ==

Keterangan:

D = Daya pembeda soal

Ba = Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB = Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar

JA = Jumlah peserta kelompok atas

JB = Jumlah peserta kelompok bawah

Klasifikasi indeks daya pembeda soal adalah sebagai berikut:

D = 0, 00 – 0,20 : Daya beda jelek

D = 0, 20 – 0,40 : Daya beda cukup

D = 0, 40 – 0,70 : Daya beda baik

D = 0, 70 – 1,00 : Daya beda baik sekali

D = negatif, semuanya tidak baik.

Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda soal butir soal diperoleh bahwa

soal dengan kriteria:

a. Sangat jelek : 6, 37, 47

b. Cukup : 2, 3, 8, 10, 12, 15, 17, 19, 21, 23, 24, 26, 28, 29, 30,

67 Suharsimi Arikunto, op. cit hlm. 213.

Page 51: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

35

36, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 49c. Baik : 1, 4, 5, 7, 9, 11, 13, 14, 16, 18, 20, 22, 27, 31, 32, 33,

34, 35, 46, 48, 50d. Baik sekali : 25

Setelah diadakan pengujian, maka soal yang dipakai baik untuk

pretest atau postest adalah soal uji coba nomor : 1, 2, 4, 5, 7, 8, 9, 11, 13, 14,

15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 24, 25, 27, 29, 32, 33, 34, 35, 40, 43, 45, 49, dan 50.

Untuk lebih jelasnya hasil uji daya pembeda soal dapat dilihat dalam Lampiran

7 dan 11.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu langkah yang paling menentukan dalam

penelitian karena analisis data berfungsi untuk menyimpan hasil penelitian.

Analisis data di lakukan melalui tahapan sebagai berikut:

1. Analisis Pendahuluan.

Sebelum peneliti menentukan teknik analisis statistik yang digunakan

terlebih dahulu keabsaan sampel. Cara yang digunakan adalah dengan uji

normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas.

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh berdistribusi normal ataukah tidak. Uji ini digunakan apabila

peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan proporsi subjek, objek,

kejadian, dan lain- lain. Pengujiannya menggunakan rumus Chi Kuadrat.

Rumus yang dipakai adalah:68

i

iik

i EEO 2

1

2 )( −= ∑

=

χ

Keterangan:2χ = chi kuadrat

Oi = frekuensi hasil pengamatan

Ei = frekuensi hasil harapan.

68 Ibid, hlm. 290.

Page 52: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

36

Pengujian normalitas data dengan menggunakan rumus Chi

Kuadrat dengan prosedur sebagai berikut.

1) Menentukan rentang (R), yaitu data terbesar dikurangi data terkecil.

2) Menentukan benua kelas interval (k) dengan rumus:

k = 1 + (3,3)log n

3) Menentukan panjang interval (P) dengan rumus:

kelasBanyakRgnP )(tanRe

=

4) Membuat tabel distribusi frekuensi.

5) Menentukan batas kelas (bk) dari masing-masing kelas interval.

6) Menghitung rata-rata Xi, dengan rumus:

NX

X ∑=)(

7) Menghitung variasi, dengan rumus:

NXX

s i∑ −=

)(2

8) Menghitung nilai Z, dengan rumus:

sxxZ −

=

x = Batas kelas

x = Rata-rata

S = standar deviasi

9) Menentukan luas daerah tiap interval.

10) Menghitung frekuensi eksipositori (Ei), dengan rumus:

Fh = n x 1 dengan n jumlah sampel

11) Menghitung frekuensi observasi (Oi), dengan frekuensi akspositori

sebagai berikut.

Kelas Bk Z L Oi Ei (Oi – Ei)2/Ei

Page 53: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

37

12) Menghitung nilai Chi Kuadrat 2), dengan rumus:

i

iik

i EEO 2

1

2 )( −= ∑

=

χ

13) Menentukan derajat kebebesan (dk) dalam perhitungan ini, data

disusun dalam daftar distribusi frekuensi yang terdiri atas k buah kelas

interval sehingga untuk menentukan kriteria pengujian digunakan

rumus: dk = k-3, dimana k adalah banyaknya kelas interval, dan taraf

nyatanya a = 0.05

14) Menentukan 2tabel

15) Menentukan distribusi normalitas dengan kriteria pengujian yaitu

ketika 2hitung

2tabel dengan derajat kebebasan dk = k-3 dengan taraf

signifikansi 5% berdistribusi normal.69

b. Uji Homogenitas.

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

tersebut homogen atau tidak. Pengujian homogenitas data dilakukan

dengan uji Bartlett dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Data dikelompokkan untuk menentukan frekuensi varians dan jumlah kelas.

2) Membuat tabel Uji Bartlett seperti tersebut di bawah ini.

Harga-harga yang perlu untuk uji barlett70

Ho : 222

21 ........ kσσσ ==

Sempel ke dk 1/dk si2 Log si

2 (dk) Log si2

1 n1-1 1/(n1-1) s12 Log s1

2 (n1-1) Log s12

2 n2-1 1/(n2-1) s22 Log s2

2 (n2-1) Log s22

. . .. . .

K nk-1 1/(nk-1) sk2 Log sk

2 (nk-1) Log sk2

Jumlah (ni-1) 1/( ni-1) ( ni-1)Log si2

Dimana ni = Frekuensi kelas ke-i

69 Nana Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: PT. Tarsito, 2001) Cet. 6, hlm.273.70 Ibid, hlm.262.

Page 54: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

38

si = Variansi kelas ke-i

3) Menguji variansi gabungan dan semua sampel:

s2 = (ni-1) si2 / (ni-1)

4) Menghitung satuan B dengan rumus:

B = (Log s2) (ni-1)

5) Menghitung X2 dengan rumus:2 = (In10) {B- (ni-1) Log si2}

c. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata

Uji kesamaan dua rata-rata ini bertujuan untuk mengetahui

apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai rata-rata

nilai yang tidak berbeda pada tahap awal ini. Jika rata-rata kedua

kelompok tersebut tidak berbeda berarti kelompok itu mempunyai kondisi

yang sama.

Ho : µ1= µ2

Hi : µ1≠µ2

Uji beda dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus t-test

untuk menguji signifikansi perbedaan dua buah mean yang berasal dari

dua buah distribusi.71 Bentuk rumus yang digunakan adalah sebagai

berikut:72

21

21

11nn

S

XXt+

−= dengan

2)1()1(

21

222

211

−+−+−

=nn

SnSnS

Keterangan:

1X = rata-rata data kelas eksperimen

2X = rata-rata data kelas kontrol

n1 = banyaknya peserta didik kelas eksperimen

71 Tulus Winarsunu, Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan, (Malang: UMMpress, 2007), Cet. 4, hlm. 81.

72 Nana Sudjana, op. cit., hlm. 239.

Page 55: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

39

n2 = Banyaknya peserta didik kelas kontrol

S = Simpangan baku gabungan

S1 = simpangan baku kelas eksperimen

S2 = simpangan baku kelas kontrol

Kriteria pengujian adalah terima Ho jika - ttabel < thitung <ttabel

Dengan derajat kebebasan dk (n1 + n2 – 2), tolak Ho untuk harga t lainnya.

2. Analisis Data Akhir

a. Uji Normalitas

Langkah-langkah normalitas kedua sama dengan langkah uji

normalitas pada data awal.

b. Uji Homogenitas

Langkah-langkah normalitas kedua sama dengan langkah uji

normalitas pada data awal.

c. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata

Analisis uji perbedaan dua rata-rata merupakan analisis lanjut

dari analisis pendahuluan. Teknik statistik yamg digunakan adalah

teknik independen t-test untuk menguji signifikansi perbedaan dua

mean yang berasal dari dua buah distribusi.73 Digunakan untuk

mengetahui koefisien perbedaan antara dua buah distribusi data. Ho dan

Hi adalah.

Ho : µ1= µ2

Hi : µ1>µ2

Dalam penelitian menggunakan uji t-test, yaitu:

21

21

11nn

S

XXt+

−= dengan

2)1()1(

21

222

211

−+−+−

=nn

SnSnS

Keterangan:

1X = rata-rata data kelas eksperimen

2X = rata-rata data kelas kontrol

73 Tulus Winarsunu, op. cit, hlm. 81.

Page 56: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

40

n1 = banyaknya peserta didik kelas eksperimen

n2 = Banyaknya peserta didik kelas kontrol

S = Simpangan baku gabungan

S1 = simpangan baku kelas eksperimen

S2 = simpangan baku kelas kontrol

Kriteria pengujian adalah terima Ho jika - ttabel < thitung <ttabel

Dengan derajat kebebasan dk (n1 + n2 – 2) dan peluang (1 – 1/2a), tolak

Ho untuk harga t lainnya.

d. Analisis Deskriptif Untuk Menentukan Efektivitas

1) Analisis deskriptif untuk nilai hasil belajar siswa

Pada analisis tahap akhir, digunakan data hasil kognitif.

Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yang bertujuan

untuk mengeahui nilai kognitif siswa baik kelas eksperimen

maupun kelas kontrol. Dalam hal ini peneliti menggunakan statistik

dengan mencari rata-rata nilai. Rumus yang digunakan adalah.

100XNBSkor =

Keterangan:

B = Jumlah soal yang dijawab benar

N = Jumlah seluruh butir soal

Kategori efektivitas dari rata-rata hasil belajar ranah kognitif siswa

adalah sebagai berikut.

86 - 100 = Sangat efektif (Skor 5)

70 - 85 = Efektif (Skor 4)

55 - 69 = Cukup efektif (Skor 3)

41 - 54 = Kurang efektif (Skor 2)

40 = Sangat tidak efektif (Skor 1)

2) Analisis deskriptif untuk data jumlah siswa yang lulus KKM

Pada analisis tahap ini, digunakan jumlah siswa yang lulus

KKM (nilai minimal 65) yang dilihat dari nilai hasil kognitif siswa

baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Kategori untuk

Page 57: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

41

penentuan efektivitas dilihat jumlah siswa yang lulus KKM adalah

sebagai berikut.

22 – 27 = Sangat efektif (Skor 5)

19 – 21 = Efektif (Skor 4)

16 – 18 = Cukup efektif (Skor 3)

14 – 15 = Kurang efektif (Skor 2)

13 = Sangat tidak efektif (Skor 1)

3) Analisis deskriptif observasi untuk data hasil belajar ranah afektif

Observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa

selama pembelajaran berlangsung. Aktivitas disini merupakan hasil

belajar ranah afektif siswa. Ranah afektif diambil dari proses

pembelajaran asam, basa, dan garam. Analisis yang digunakan

adalah analisis deskriptif yang bertujuan untk mengetahui aktifitas

baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

Rumus yang digunakan adalah.

%100xmaksimalskorskorNilai =

Kategori efektivitas dari rata-rata nilai ranah afektif siswa

(aktivitas) adalah sebagai berikut.

= 85 % = Sangat efektif (Skor 5)

70-84 % = Efektif (Skor 4)

60-69 % = Cukup efektif (Skor 3)

50-59 % = Kurang efektif (Skor 2)

< 50 % = Sangat Tidak efektif (Skor 1)

4) Analisis deskriptif observasi untuk data hasil belajar ranah

psikomotorik

Observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa

selama pembelajaran berlangsung. Aktivitas disini merupakan hasil

belajar ranah psikomotorik siswa. Ranah psikomotorik diambil dari

pembelajaran praktikum asam, basa, dan garam. Analisis yang

Page 58: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

42

digunakan adalah analisis deskriptif yang bertujuan untk

mengetahui aktifitas baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

Rumus yang digunakan adalah.

%100xmaksimalskorskorNilai =

Kategori efektivitas dari rata-rata nilai ranah psikomotorik siswa

adalah sebagai berikut.

= 85 % = Sangat efektif (Skor 5)

70-84 % = Efektif (Skor 4)

60-69 % = Cukup efektif (Skor 3)

50-59 % = Kurang efektif (Skor 2)

< 50 % = Sangat Tidak efektif (Skor 1)

e. Analisis Deskriptif Efektivitas Total

Efektivitas adalah adanya kesesuaian antara orang yang

melakukan tugas dengan sasaran yang dituju, dapat dikemukakan

bahwa efektivitas berkaitan dengan terlaksananya semua tugas pokok

tercapainya tujuan, ketepatan waktu, dan adanya partisipasi aktif dari

anggota.74

Analisis efektivitas bertujuan untuk mengetahui apakah model

pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS lebih efektif daripada

yang tidak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC

dengan TSTS. Hasil analisis efektivitas model pembelajaran kooperatif

tipe CIRC dengan TSTS, dilihat dari penjumlahan indikator-indikator

sebagai berikut.

1) Analisis deskriptif untuk nilai hasil belajar siswa.

2) Analisis deskriptif untuk data jumlah siswa yang lulus KKM.

3) Analisis deskriptif observasi untuk data hasil belajar ranah afektif.

4) Analisis deskriptif observasi untuk data hasil belajar ranah

psikomotorik.

74 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004),hlm. 82

Page 59: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

43

Kriteria efektivitas total adalah sebagai berikut.

17 – 20 = Sangat efektif (Skor 5)

14 – 16 = Efektif (Skor 4)

11 – 13 = Cukup efektif (Skor 3)

8 – 10 = Kurang efektif (Skor 2)

7 = Sangat tidak efektif (Skor 1)

f. Analisis Deskriptif Angket Tanggapan Terhadap Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe CIRC dengan TSTS

Dalam penelitian ini angket digunakan untuk mengungkapkan

pendapat siswa mengenai pembelajaran dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe CIRC dengan TSTS. Untuk mengetahui persentase

tentang pendapat siswa terhadap Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

CIRC dengan TSTS, digunakan rumus:

Nilai = %100xNF

Keterangan:

F = frekuensi yang dicari

N = jumlah total

Kategori rata-rata angket tanggapan siswa adalah sebagai berikut.

80% - 100% = Sangat baik

66% - 79% = Baik

56% - 65% = Cukup

40% - 55% = Kurang

30% - 39% = Gagal

Page 60: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Kondisi Sebelum Penelitian

MTs. Darul Ulum Semarang merupakan salah satu Madrasah

tsanawiyah swasta yang ada di Semarang. Dari hasil observasi proses

pembelajaran di kelas yang berlangsung di MTs. Darul Ulum Semarang

menunjukkan bahwa siswa merasa jenuh, kurang bersemangat karena guru

mengajar senantiasa untuk belajar IPA Terpadu secara monoton, pembelajaran

satu arah (berpusat pada guru) tanpa melibatkan kemampuan siswa.

Kekurangaktifan siswa dalam proses belajar ini, tentu berdampak kurang baik

pada siswa terkait dengan prestasi belajarnya. Hal ini nampak pada hasil tes

tengah semester siswa yang kurang memenuhi standar nilai yang ada, dengan

KKM pada mata pelajaran IPA terpadu sebesar 65. Namun dengan nilai

sebesar itu, ada tiga siswa saja yang mampu menuntaskan nilai tersebut.

Ketika proses belajar mengajar berlangsung dalam pembelajaran IPA

terpadu, guru lebih banyak menggunakan metode konvensional (ceramah)

sehingga peserta didik menjadi bosan dan cenderung pasif. Peserta didik hanya

mengambil peranan sedikit dalam kegiatan belajar mengajar. Peserta didik

lebih banyak berperan sebagai pendengar atau pencatat. Dengan hanya

mendengarkan ceramah yang dilakukan guru, peserta didik tidak diberi

kesempatan untuk membangun sendiri pengetahuan tentang fakta, konsep, dan

teori dalam pembelajaran IPA terpadu.

Selain itu di dalam kelas terdiri dari beragam kualitas individu. Hal ini

dapat dilihat dari adanya peserta didik yang pandai, sedang, dan kurang pandai.

Dalam pembelajaran, kelas pada umumnya didominasi oleh mereka yang

termasuk peserta didik yang pandai, sebaliknya peserta didik yang kurang

pandai cenderung menarik diri dalam pembelajaran dan terkesan pasif. Oleh

sebab itu, dilakukan eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran

44

Page 61: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

45

kooperatif tipe CIRC dengan TSTS dalam proses pembelajaran IPA terpadu di

sekolahan tersebut. Dengan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC yang

lebih memahamkan bacaan serta dikombinasi dengan TSTS yang menekankan

pada kemandirian siswa untuk mencari informasi dan mengkomunikasikan

pengetahuan yang diperoleh kepada teman-teman lainnya. Sehingga siswa

dapat mengembangkan kosa kata, ekspresi bahasa dan keterampilan bahasa

ekspresif maupun resepsif dan untuk membantu siswa mengingat informasi,

merangkum informasi, menjalin komunikasi dengan siswa lain yang saling

berbagi ide atau pendapat.

2. Tahapan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS dengan

metode konvensional (ceramah) terhadap hasil belajar IPA terpadu siswa MTs.

Darul Ulum Semarang pada materi pokok asam, basa dan garam. Pelaksanaan

pembelajaran di MTs. Darul Ulum Semarang, meliputi:

a. Tahap Persiapan

Pelaksanaan pembelajaran pada penelitian ini merupakan penelitian

eksperimen yang terbagi dalam 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 19 Oktober

sampai tanggal 2 November 2009 pada kelas VII B sebagai kelas

eksperimen dan kelas VII A sebagai kelas kontrol. Sebelum kegiatan

penelitian dilaksanakan, peneliti menentukan materi pelajaran dan

menyusun rencana pembelajaran. Materi yang dipilih adalah asam, basa dan

garam. Pembelajaran diadakan sebanyak 6 pertemuan (12 jam pelajaran).

Materi pokok yang disampaikan pada tiap pertemuan, di tiap kelas (kelas

eksperimen dan kelas kontrol) adalah sama. Berikut ini diuraikan pokok

materi yang disampaikan pada tiap-tiap pertemuan pada Tabel 4.1.

Page 62: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

46

Tabel 4.1. Daftar Pokok Materi yang Disampaikan pada Tiap-tiapPertemuan

Pertemuan Kelas Eksperimen Kelas KontrolI Pretest Pretest Pemaparan model

pembelajarankooperatif tipe CIRCdengan TSTS danmateri asam, basa dangaram secara global.

Pemaparan asam, basa dangaram secara global.

II Membahas secarakelompok materiasam, basa dan garamdengan menggunakanmodel pembelajarankooperatif tipe CIRCdengan TSTS .

Membahas materi asam, basadan garam dengan pencatatanlinier.

III Praktikum danpembuatan laporandisertai pembuatanringkasan .

Praktikum dan pembuatanlaporan.

IV-V Memaparkan materidi depan kelompoklain denganmenggunakanringkasan.

Membahas materi asam, basadan garam dengan pencatatanlinier.

VI Posttest Posttest

Proses pembelajaran yang terjadi di kelas eksperimen dan kelas

kontrol, selengkapnya dapat dilihat pada RPP yang terlampir pada Lampiran

2 dan 3. Instrumen yang dijadikan evaluasi dalam penelitian ini adalah

instrumen tes objektif dalam bentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan

jawaban, tetapi hanya satu pilihan yang tepat dan benar. Pembelajaran pada

kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

CIRC dengan TSTS.

b. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan

pembelajaran kimia dengan menggunakan menggunakan model

Page 63: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

47

pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS untuk kelas eksperimen

dan metode konvensional (ceramah) untuk kelas kontrol.

1) Proses Pembelajaran pada Kelas Eksperimen

Proses pembelajaran dalam kelas eksperimen adalah sebagai

berikut. Dalam pelaksanaan penelitian ini waktu yang digunakan dalam

penelitian adalah 6 kali pertemuan (12 jam pelajaran). Pelaksanaan

pembelajaran pada kelompok eksperimen pada awalnya dilakukan pretest

dengan jumlah soal sebanyak 30 soal. Tes tersebut dilakukan untuk

mengetahui pengetahuan awal dari masing-masing peserta didik.

Selanjutnya pendidik memberikan pengantar tentang model pembelajaran

kooperatif tipe CIRC dengan TSTS, dilanjutkan dengan pembentukan

kelompok belajar, sebanyak 6 kelompok belajar yang masing-masing

kelompok belajar beranggotakan ± 4 orang yang mempunyai kemampuan

heterogen. Selanjutnya proses pembelajarannya sebagai berikut.

a) Siswa mendapat penjelasan materi dari guru. Yakni penjelasan tentang

gambaran umum yang berhubungan dengan materi asam, basa, dan

garam.

b) Siswa dengan difasilitasi guru membentuk kelompok yang

beranggotakan ± 4 orang.

c) Guru melatih siswa untuk meningkatkan hasil beajar dalam

pembelajaran IPA terpadu dengan model pembelajaran kooperatif tipe

CIRC dengan TSTS.

d) Guru mempersiapkan lembar diskusi dan membagikan kepada siswa

daam tiap-tiap kelompok. Adapun materi yang di diskusikan tiap

kelompok adalah:

(1)Kelompok 1 Asam.

(2)Kelompok 2 Basa.

(3)Kelompok 3 Asam-basa kuat dan lemah.

(4)Kelompok 4 Garam (reaksi penetralan).

(5)Kelompok 5 Indikator.

(6)Kelompok 6 Derajat keasaman (pH)

Page 64: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

48

e) Guru memberitahukan agar setiap kelompok terjadi serangkaian

kegiatan sebagai berikut.

(1)Salah satu anggota kelompok membaca dan anggota lainnya

memperhatikan bacaan ang telah dibacakan.

(2)Membuat prediksi tentang maksud bacaan dan menuliskan apa

yang diketahui dan mencoba membuat rancangan penyelesaian

(3)Tiap kelompok berkunjung ke kelompok lain untuk mencatat hasil

pembahasan materi atau tugas dari kelompok lain, dan sisa anggota

kelompok tetap di kelompoknya untuk menerima siswa yang

bertamu ke kelompoknya.

(4)Siswa yang bertamu kembali ke kelompoknya dan menyampaikan

hasil kunjungannya kepada anggota lain. Hasil kunjungan di bahas

bersama dan dicatat.

f) Hasil diskusi dan berkunjung di kumpulkan dan setiap kelompok

diminta untuk mempresentasikan hasilnya kepada temen-temennya.

g) Guru bertindak sebagai nara sumber atau fasilitator jika diperlukan.

Kemudian setelah proses pembelajaran dilakukan pendidik

memberikan tes kepada kelas kontrol untuk mengetahui apakah

terdapat perbedaan antara kelas yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS dengan kelas yang

menggunakan metode konvensional.

2) Proses Pembelajaran pada Kelas Kontrol

Pembelajaran yang dilaksanakan pada kelompok kontrol adalah

pembelajaran menggunakan metode ceramah. Pelaksanaan penelitian ini

adalah 6 kali pertemuan (12 jam pelajaran). Sama dengan kelompok

eksperimen, sebelum pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pretest

dengan jumlah soal sebanyak 30 soal, untuk mengetahui kemampuan

awal siswa. Setelah itu pendidik mengajarkan materi asam, basa dan

garam dengan menggunakan metode konvensional (ceramah) yang

diselingi dengan tanya jawab dari siswa. Kemudian pendidik bersama

Page 65: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

49

dengan siswa menyimpulkan hasil pembahasan asam, basa dan garam.

Kemudian setelah proses pembelajaran dilakukan pendidik memberikan

tes kepada kelas kontrol untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan

antara kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

CIRC dengan TSTS dengan kelas yang menggunakan metode

konvensional.

3. Tahap evaluasi

Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui penguasaan materi setelah

melakukan proses pembelajaran. Nilai pretest dan nilai posttest kelompok

eksperimen dan kontrol di sajikan pada Lampiran 16 dan 23.

a. Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen

Berdasarkan hasil penelitian kelas VII B, sebelum diajar dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS, nilai

pretest mencapai nilai tertinggi 56 dan nilai terendah 10 dengan rata-rata

kelas 25.3846. Rentang nilai (R) = 46, dan banyak interval kelas diambil 6.

Dari hasil pengelompokan tersebut, dapat diketahui rentang nilai terbanyak

yang dicapai peserta didik pada rentang nilai 18 – 25, yakni sebanyak 8

siswa dari total keseluruhan siswa sebanyak 26 siswa. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada Tabel 4.2. dan Gambar 4.1. sebagai berikut.

Tabel 4.2 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen

No. Kelas Interval Frekuensi1 10 - 17 62 18 - 25 83 26 -33 74 34 - 41 35 42 - 49 16 50 - 57 1

Jumlah 26

Untuk memberikan gambaran yang lebih luas, maka daftar perhitungan distribusifrekuensi tersebut dapat dibuat histogram sebagai berikut.

Page 66: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

50

0

1

2

3

4

5

6

7

8

17-11 18 - 25 26 -33 34 - 41 42 - 49 50 - 57

Gambar 4.1 Histrogram Nilai Pretest Kelas Eksperimen

b. Data Nilai Pretest Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil penelitian kelas VII A sebelum diajar dengan

menggunakan metode konvensional (ceramah), nilai pretest mencapai nilai

tertinggi 50 dan nilai terendah 10, dengan rata-rata kelas 26.1111. Rentang

nilai (R) = 40, dan banyak interval kelas diambil 6. Dari hasil

pengelompokan tersebut, dapat diketahui rentang nilai terbanyak yang

dicapai peserta didik pada rentang nilai 25 - 32, yakni sebanyak 9 siswa dari

total keseluruhan siswa sebanyak 27 siswa. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada Tabel 4.3. dan Gambar 4.2. sebagai berikut.

Tabel 4.3 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas KontrolNo. Kelas Interval Frekuensi1 10 - 16 42 17 - 24 83 25 - 32 94 33 - 40 35 41 - 48 26 49 - 56 1

Jumlah 27

Untuk memberikan gambaran yang lebih luas, maka daftar perhitungan distribusifrekuensi tersebut dapat dibuat histogramnya.

Page 67: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

51

Gambar 4.2 Histrogram Nilai Pretest Kelas Kontrol

c. Data Nilai Posttest Kelas Eksperimen

Berdasarkan hasil penelitian kelas VII B setelah diajar dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS, nilai

posttest mencapai nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 63, dengan rata-rata

kelas 74, 8462. Rentang nilai (R) = 33, dan banyak interval kelas diambil 6.

Dari hasil pengelompokan tersebut, diketahui rentang nilai terbanyak yang

dicapai peserta didik pada rentang nilai 73 - 78, sebanyak 10 siswa dari total

keseluruhan siswa sebanyak 26 siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada Tabel 4.4. dan Gambar 4.3. berikut.

Tabel 4.4. Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas EksperimenNo Kelas Interval Frekuensi1 61 - 66 62 67 - 72 33 73 - 78 104 79 - 84 35 85 - 90 36 91 - 96 1

jumlah 26

Untuk memberikan gambaran yang lebih luas, maka daftar perhitungan distribusifrekuensi tersebut dapat dibuat histogramnya.

Page 68: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

52

Gambar 4.3 Histrogram Nilai Posttest Kelas Eksperimen

d. Data Nilai Posttest Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil penelitian kelas VII A setelah diajar dengan

menggunakan metode konvensional (ceramah), nilai posttest mencapai nilai

tertinggi 83 dan nilai terendah 50, dengan rata-rata kelas 62,6296. Rentang

nilai (R) = 33, dan banyak interval kelas diambil 6. Dari hasil

pengelompokan tersebut, dapat diketahui rentang nilai terbanyak yang

dicapai peserta didik pada nilai 56 - 61, yakni sebanyak 8 siswa dari total

keseluruhan siswa sebanyak 27 siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada Tabel 4.5. dan Gambar 4.4. berikut.

Tabel 4.5. Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas KontrolNo Kelas Interval Frekuensi1 50 - 55 62 56 - 61 83 62 - 67 64 68 - 73 45 74 - 79 16 80 - 85 1

Jumlah 26

Untuk memberikan gambaran yang lebih luas, maka daftar perhitungan distribusifrekuensi tersebut dapat dibuat histogramnya.

Page 69: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

53

Gambar 4.4 Histrogram Nilai Posttest Kelas Kontrol

e. Data Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Dalam penelitian ini metode observasi digunakan untuk

mengetahui aktivitas siswa yang merupakan hasil belajar siswa ranah afektif

dan ranah psikomorik siswa. Observasi ranah afektif diambil dari proses

pembelajaran asam, basa, dan garam dalam kelas, sedang observasi ranah

psikomotorik diambil dari pembelajaran praktikum asam, basa, dan garam.

Dari data hasil observasi dalam proses pembelajaran IPA terpadu

pada kelas eksperimen mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dengan

peningkatan nilai rata-rata aktivitas afektif maupun psikomotorik pada kelas

eksperimen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.6. sebagai

berikut.

Tabel 4.6. Rekapitulasi Observasi Ranah Afektif Peserta DidikPertemuanNo Kelompok

2 4 5Jumlah % Kriteria

1 Eksperimen 75 76 79 230 76.67 Efektif2 Kontrol 65 67 68 200 66.67 Cukup efektif

Jumlah 140 143 147 430

Untuk lebih jelasnya rekapitulasi jumlah skor observasi ranah afektif kelaseksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Lampiran 30 dan 31.

Di atas terlihat aktivitas peserta didik pada kelas eksperimen

mempunyai nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas

kontrol. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA terpadu dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS dapat

meningkatkan aktivitas afektif siswa karena dengan pembelajaran ini siswa

Page 70: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

54

bisa lebih kreatif dan pembelajaran IPA terpadu bisa menjadi lebih

menyenangkan. karena dengan diskusi melalui model pembelajaran

kooperatif tipe CIRC dan siswa diajarkan bekerja sama dalam kelompok

belajar serta saling membantu dengan adanya pembelajaran TSTS. Siswa

menjadi lebih aktif jika dibandingkan dengan kelas yang menggunakan

metode konvensional. Sedangkan pada aktivitas psikomotorik peserta didik,

dapat diketahui dari kegiatan praktikum, yang dilaksanakan pada pertemuan

ke-3. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.7. sebagai berikut.

Tabel 4.7. Rekapitulasi Observasi Psikomotorik Peserta DidikPengamat

No. Kelompok1 2 3

Jumlah % Kriteria

1 Eksperimen 70 77 78 225 75 Efektif2 Kontrol 65 64 65 194 65 Cukup efektif

Jumlah 135 141 143 419

Untuk lebih jelasnya rekapitulasi jumlah skor observasi ranah afektif kelaseksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Lampiran 33 dan 34.

B. Analisis Data dan Pengujian hipotesis

1. Analisis Data Awal (Data Pretest)

Analisis tahap awal dilakukan sebelum pelaksanaan perlakuan kepada

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Analisis ini bertujuan untuk

mengetahui adanya kondisi awal populasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa

kedua kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

berawal dari titik tolak yang sama. Data yang digunakan pada analisis tahap

awal adalah nilai pretest. Pada analisis tahap awal dilakukan uji normalitas, uji

homogenitas dan uji persamaan dua rata-rata.

a. Uji Normalitas (Data Pretest)

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan data

sebelum perlakuan dan setelah perlakuan dan untuk menentukan uji hasil

penelitian selanjutnya. Rumus yang digunakan adalah chi kuadrat. Dengan

kriteria pengujian adalah tolak Ho χ2hitung χ2

tabel untuk taraf nyata =0,05

Page 71: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

55

dan dk = k - 3 dan terima Ho χ2hitung < χ2

tabel. Hasil uji normalitas data

pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat Tabel 4.9.

Tabel 4.8. Daftar Uji Chi Kuadrat Nilai Pretest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol

No Kelas Kemampuan χ2hiting χ2

tabel Keterangan1 Eksperimen Pretest 3.0978 7.81 Normal2 Kontrol Pretest 2.9024 7.81 Normal

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa kedua kelompok yaitu

kelas eksperimen (VII B) dan kelas kontrol (VII A) dalam kondisi normal

dan tidak berbeda. Untuk lebih jelasnya perhitungan uji normalitas data

pretest dapat dilihat pada Lampiran 16 dan 17.

b. Uji Homogenitas (Data Pretest)

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui homogenitas populasi

dan untuk mengetahui bagaimana cara pengambilan sampel dari populasi.

H0: σ12 = σ2

2 = ….= σk2

H1: σ12 σ2

2 …. σk2

Kriteria pengujiannya adalah apabila χ2hitung < χ2

tabel untuk taraf nyata =

0,05 dan dk = k-1 maka data berdistribusi homogen. Hasil analisis data uji

homogenitas dapat dilihat pada Tabel 4.14.

Tabel 4.9. Sumber Data HomogenitasSumber Variasi Eksperimen Kontrol

Jumlah 660 705n 26 27x 25.38 26.11

Varians 134.0862 99.1026Standar Devisiasi

(S) 11.58 9.96

Berdasarkan Tabel data di atas, diperoleh χ2hitung < χ2

tabel dengan

taraf signifikan 5%, maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima yang

berarti populasi tidak berbeda satu dengan yang lain (homogen) yaitu antara

kelas eksperimen VII B dan kelas kontrol VII A. Perhitungan uji

homogenitas dapat dilihat secara terperinci pada Lampiran 18.

Page 72: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

56

c. Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai rata-rata yang

tidak jauh berbeda pada tahap awal ini. Rata-rata kedua kelompok dikatakan

tidak berbeda apabila -ttabel < thitung < ttabel. Ringkasan analisis uji t-test dapat

dilihat pada Tabel 4.10. berikut.

Tabel 4.10. Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-ratakelas n minimal maksimal mean

eksperimen 26 10 56 25,3846kontrol 27 10 50 26,1111

Dari perhitungan diperoleh thitung = - 0.245 dan ttabel = ttabel (0.975) (85)

= 2.00 dengan taraf signifikansi = 5%, dengan dk = n1 + n2 – 2 = 51,

peluang = 1 – 1/2 = 1 – 0,025 = 0,975, maka dikatakan bahwa rata-rata

pre test kedua kelompok tidak berbeda. Artinya kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol yang dipilih, mempunyai kondisi yang sama.

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 19.

2. Analisis Tahap Akhir (Data Posttest)

Analisis tahap akhir bertujuan untuk menjawab hipotesis penelitian

yang telah dikemukakan. Data yang digunakan pada analisis tahap akhir ini

adalah data nilai postest siswa kelas VII yang diberi pembelajaran dengan

model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS dan pembelajaran

tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS.

Analisis tahap akhir meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji perbedaan dua

rata-rata hasil belajar.

a. Uji Normalitas (Data Posttest)

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan data

sebelum perlakuan dan setelah perlakuan dan untuk menentukan uji hasil

penelitian selanjutnya. Rumus yang digunakan adalah chi kuadrat. Dengan

kriteria pengujian adalah tolak Ho χ2hitung χ2

tabel untuk taraf nyata =0,05

dan dk = k - 3 dan terima Ho χ2hitung < χ2

tabel. Hasil uji normalitas data

Page 73: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

57

pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.11.

berikut.

Tabel 4.11. Daftar Uji Chi Kuadrat Nilai Posttest

No Kelas Kemampuan χ2hitung χ2

tabel Keterangan1 Eksperimen Posttes 6.6139 7.81 Normal2 Kontrol Posttes 4.1545 7.81 Normal

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa kedua kelompok yaitu

kelas eksperimen (VII B) dan kelas kontrol (VII A) dalam kondisi normal

dan tidak berbeda. Untuk lebih jelasnya perhitungan uji normalitas dapat

dilihat pada Lampiran 23 dan 24.

b. Uji Homogenitas (Data Posttest)

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui homogenitas kedua

sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan kriteria pengujian

apabila χ2hitung < χ2

tabel untuk taraf nyata = 0,05 dan dk = k-1 maka data

berdistribusi homogen. Hasil analisis data uji homogenitas dapat dilihat

pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12. Daftar Uji Barlett Nilai PosttestSampel dk 1/dk Si

2 Log Si2 dk.Log Si

2 dk * Si2

1 26 0.0385 79.858 1.902 49.460 2076.2962 25 0.0400 73.415 1.866 46.645 1835.385

Jumlah 51 0.078 96.105 3911.681

Berdasarkan tabel data di atas, diperoleh χ2hitung < χ2

tabel dengan

taraf signifikan 5%, maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima yang

berarti populasi tidak berbeda satu dengan yang lain (homogen) yaitu antara

kelas eksperimen (VII B) dan kelas kontrol (VII A). Untuk lebih jelasnya

perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada Lampiran 25.

c. Uji Perbedaan Dua Rata-rata

Teknik statistik yang digunakan dalam uji perbedaan dua rata-rata

kondisi akhir ini adalah teknik t-test. Digunakan untuk mengetahui koefisien

perbedaan antara dua buah distribusi data. Pengujian ini menggunakan uji

pihak kanan. Hipotesis Ho dan Hi adalah:

Page 74: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

58

Ho : µ1= µ2

H1 : µ1 > µ2

Berdasarkan perhitungan t-test diperoleh hasil perhitungan pada Tabel 4.13

sebagai berikut.

Tabel 4.13. Hasil Perhitungan t-test nilai postestKelas N Mean Varians Standar

Deviasi(SD)

t hitung ttabel

Eksperimen 26 74.84 73,41 8,94Kontrol 27 62,63 79,85 8,57

5,077 2,00

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa hasil penelitian yang

diperoleh untuk kemampuan ranah kognitif kelas eksperimen dengan model

pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS diperoleh rata-rata nilai

postest adalah 74,8461 dan standar deviasi (SD) adalah 8,5682 sedangkan

kelas kontrol dengan pembelajaran presentasi diperoleh rata-rata nilai

postest adalah 62,6269 dan standar deviasi (SD) adalah 8,9363 dengan dk =

26 + 27 – 2 = 51 dan taraf nyata 5% maka diperoleh thitung = 5,077 dengan

ttabel = 2,00. Dari perhitungan t-test, jika dibandingkan antara t hitung dan ttabel

maka thitung > ttabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Untuk lebih jelasnya

perhitungan t-test dapat dilihat pada Lampiran 26.

d. Analisis Deskriptif Untuk Menentukan Efektivitas

1) Analisis deskriptif untuk nilai hasil belajar siswa

Analisis ini menggunakan data hasil kognitif. Analisis yang

digunakan adalah analisis deskriptif yang bertujuan untuk mengeahui

nilai kognitif siswa baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Rata-

rata analisis deskriptif nilai kognitif kelas eksperimen dan kelas kontrol

dapat dilihat pada Tabel 4.14.

Tabel 4.14. Nilai Hasil Belajar Ranah Kognitif SiswaKelas Nilai Rata-rata Kelas Skor Kriteria

Eksperimen 75 4 EfektifKontrol 63 3 Cukup Efektif

Page 75: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

59

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa hasil nilai kognitif yang

diperoleh pada kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol.

Pada aktivitas awal sampai akhir dari kelas eksperimen yaitu kelas yang

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS,

cenderung meningkat sedangkan nilai yang diperoleh dari kelas kontrol

yaitu kelas yang tidak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

CIRC dengan TSTS, dari pertemuan awal sampai akhir aktivitas siswa

cenderung menurun. Untuk lebih jelasnya nilai hasil belajar ranah

kognitif siswa dapat dilihat pada Lampiran 22.

2) Analisis deskriptif untuk data jumlah siswa yang lulus KKM

Analisis ini digunakan untuk mengetahui jumlah siswa yang lulus

KKM didilihat dari nilai hasil kognitif siswa baik kelas eksperimen

maupun kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.15.

Tabel 4. 15. Data Jumlah Siswa Yang Lulus KKMKelas Jumlah siswa

yang lulus KKMSkor Kriteria

Eksperimen 23 5 Sangat Efektifkontrol 10 4 Sangat Tidak Efektif

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa jumlah siswa yang lulus KKMpada kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Untuk lebih jelasnyadata jumlah siswa yang lulus KKM dapat dilihat pada Lampiran 42.

3) Analisis deskriptif data observasi ranah afektif

Dalam penelitian ini metode observasi digunakan untuk mengetahuiaktivitas siswa yang merupakan hasil belajar siswa ranah afektif. Observasiranah afektif diambil dari proses pembelajaran asam, basa dan garam dalamkelas. Rata-rata analisis deskriptif observasi aktivitas ranah afektif kelaseksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.16.

Tabel 4.16. Persentase Observasi Aktivitas Ranah Afektif SiswaKelas % Nilai Rata-rata Kelas Skor Kriteria

Page 76: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

60

Eksperimen 78 4 EfektifKontrol 67 3 Cukup efektif

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa hasil observasi ranah afektifyang diperoleh pada aktivitas diskusi kelas eksperimen lebih tinggi dari padakelas kontrol. Untuk lebih jelasnya persentase observasi aktivitas ranah afektifsiswa dapat dilihat pada Lampiran 30 dan 31.

4) Analisis Deskriptif Data Observasi ranah psikomotorik

Dalam penelitian ini metode observasi digunakan untuk mengetahuiaktivitas siswa yang merupakan hasil belajar ranah psikomotorik siswa.Observasi ranah psikomotorik diambil dari pembelajaran praktikum asam, basadan garam. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yang bertujuanuntuk mengetahui apakah aktivitas siswa baik kelas eksperimen atau kelaskontrol meningkat atau tidak. Rata-rata analisis deskriptif observasi aktivitasranah psikomotorik kelas eksperimen dan kelas kontrol Tabel 4.17 berikut.

Tabel 4.17. Rata-rata Persentase Observasi Aktivitas Ranah Psikomotorik Siswa

Kelas % Nilai Rata-rata Kelas Skor KriteriaEksperimen 75 4 Efektif

Kontrol 65 3 Cukup efektif

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa hasil observasi pada ranahpsikomotorik yaitu pada kegiatan praktikum kelas eksperimen terlihat lebihtinggi dibanding hasil belajar ranah psikomotorik kelas kontrol. Untuk lebihjelasnya persentase observasi aktivitas ranah psikomotorik siswa dapat dilihatpada Lampiran 33 dan 34.

3. Analisis Deskriptif Efektivitas Total

Analisis efektivitas bertujuan untuk mengetahui apakah model

pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS lebih efektif daripada yang

tidak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS.

Hasil analisis efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan

TSTS dilihat dari empat poin berikut.

a. Analisis deskriptif untuk rata-rata nilai hasil belajar siswa.

b. Analisis deskriptif untuk data jumlah siswa yang lulus KKM.

c. Analisis deskriptif observasi untuk data hasil belajar ranah afektif.

Page 77: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

61

d. Analisis deskriptif observasi untuk data hasil belajar ranah psikomotorik.

Hasil total efektivitas hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol

Tabel 4.18 berikut.

Tabel 4. 18. Hasil Total Efektivitas Hasil Belajar

PenentuanEfektifitas

KelasEksperimen Skor Kriteria

KelasKontrol Skor Kriteria

Poina 75 4 Efektif 63 3 Cukup

Efektifb 23 5 Sangat

Efektif12 1 Sangat Tidak

Efektifc 77 4 Efektif 67 3 Cukup

Efektifd 75 4 Efektif 65 3 Cukup

EfektifTotal 17 Sangat

Efektif10 Kurang

Efektif

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa hasil total efektivitas hasil

belajar kelas eksperimen lebih efektif dibanding hasil kelas kontrol.

4. Analisis Deskriptif Angket Tanggapan Terhadap Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe CIRC Dengan TSTS.

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap

model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS. Angket model

pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS ini diberikan hanya pada

kelas eksperimen yaitu kelas VII B. Contoh angket dapat dilihat pada Lampiran

44. Hasil analisis deskriptif angket tanggapan terhadap pembelajaran model

pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS dapat dilihat pada Tabel 4.19.

Tabel 4.19. Rekapitulasi Angket Tanggapan Siswa

Nilai Jumlah Presentase (%)1 1940 47-1 19

87

Jumlah 240

Page 78: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

62

Berdasarkan hasil prosentasi angket tanggapan terhadap pembelajaran

model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS didapatkan bahwa rata-

rata kelas terhadap hasil angket siswa menunjukkan nilai sebesar 87 % dan

termasuk dalam kategori sangat efektif. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat

di Lampiran 40.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Nilai kemampuan Awal (Nilai Pretest)

Sebelum pembelajaran dimulai, terlebih dahulu diadakan pretest pada

siswa kelas VII B (kelas eksperimen) dan VII A (kelas kontrol) mengenai

materi pokok asam, basa dan garam untuk mengetahui kondisi awal peserta

didik sebelum memperoleh pembelajaran. Pada kelas eksperimen didapat nilai

rata-rata kelas sebesar 25,38 dan kelas kontrol sebesar 26,11 Berdasarkan

perhitungan uji normalitas dan uji homogenitas data pada kemampuan awal

(pretest) dari kedua kelompok adalah berdistribusi normal dan homogen. Hal

ini dapat dikatakan bahwa kondisi kemampuan awal siswa kelompok awal

siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dikenai pembelajaran adalah

setara atau sama. Oleh karena itu, dalam menentukan sampel, baik sebagai

kelas eksperimen maupun kelas kontrol dari populasi tersebut, tidak terpancang

pada suatu kelas tertentu.

2. Nilai kemampuan Akhir (Nilai Posttest)

Nilai rata-rata peserta didik yang menggunakan metode model

pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS (kelas eksperimen) adalah

74,84 dan nilai rata rata peserta didik yang menggunakan metode konvensional

(kelas kontrol) adalah 62,63. Data ini juga dihitung normalitas dan

homogenitasnya. Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa data hasil

belajar (posttest) berdistribusi normal dan homogen Selanjutnya data tersebut,

dihitung dengan menggunakan uji t-test.

Berdasarkan hasil perhitungan t-test bahwa hasil penelitian yang

diperoleh untuk kemampuan kognitif kelompok eksperimen lebih baik dari

Page 79: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

63

pada kelompok kontrol. Hal ini ditunjukkan dari nilai thitung= 5,077. Kriteria

pengujian Ho diterima jika thitung > ttabel. Hasil thitung tersebut kemudian

dikonsultasikan dengan ttabel dimana = 5%, dk = n1 + n2 – 2 = 51, diperoleh

= 1- t(0,95)(85)= 2,00. Karena pada penelitian ini thitung= 5,077 dan ttabel= 2,00,

dan ini berarti thitung > ttabel, maka Ho diterima atau signifikan. Dan hipotesis

yang menyatakan bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari pada

kelas kontrol diterima. Berikut ini disajikan histogram rata-rata hasil belajar

ranah kognitif nilai pretes dan postes dilihat pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5. Histogram Hasil Belajar Ranah Kognitif Nilai Pretest danPosttest

Dalam penelitian ini di samping menggunakan metode test juga

menggunakan metode observasi. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa hasil

observasi yang diperoleh dari kelas eksperimen yaitu kelas yang menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS, pada ranah afektif

yaitu dalam kegiatan pembelajaran, kelas eksperimen lebih tinggi dari pada

kelas kontrol. Pada pertemuan awal sampai akhir, aktivitas siswa cenderung

meningkat sedangkan observasi yang diperoleh dari kelas kontrol yaitu kelas

yang tidak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan

TSTS, dari pertemuan awal sampai akhir aktivitas siswa cenderung menurun.

Dan pada praktikum atau hasil belajar ranah psikomotorik kelas eksperimen

Page 80: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

64

terlihat lebih tinggi dibanding hasil belajar ranah psikomotorik kelas kontrol.

Berikut ini disajikan histogram rata-rata nilai observasi siswa aktivitas ranah

afektif pada tiap-tiap pertemuan, pada Gambar 4.

Gambar 4.6. Histogram Observasi Siswa Aktivitas Ranah Afektif pada

Tiap-tiap Pertemuan.

Dari Gambar 4.6., terlihat aktivitas peserta didik pada kelas

eksperimen dari tiap-tiap pertemuan cenderung meningkat dibandingkan

dengan kelas kontrol. Berikut adalah histogram prosentase rata-rata aktivitas

ranah afektif dari pertemuan 3 sampai pertemuan 5 pada Gambar 4. 7.

Gambar 4.7. Histogram Prosentase Rata-rata Observasi Aktivitas

Siswa Ranah Afektif

Dari pemaparan histogram aktivitas afektif siswa baik pada kelas

kontrol maupun pada kelas eksperimen, dari tiap-tiap pertemuan menunjukkan

2 4 5

Page 81: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

65

bahwa aktivitas siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi jika dibandingkan

dengan nilai afektif pada kelas kontrol. Nilai rata-rata aktivitas ranah afektif

pada kelas eksperimen sebesar 77 %. dengan terbuktinya hasil aktivitas yang

diperoleh, sudah mencapai lebih dari indikator keberhasilan aktivitas peserta

didik yang ditentukan sebesar 70 %, sehingga penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS dalam pembelajaran IPA

terpadu materi pokok asam, basa, dan garam berpengaruh positif terhadap

keaktivan siswa. Sedangkan pada kelas kontrol didapat sebesar 67 % dan

dalam kategori cukup.

Peningkatan aktivitas ini juga terlihat pada aktivitas psikomotorik

siswa pada kelas eksperimen yang rata-rata nilainya lebih tinggi dibandingkan

dengan kelas kontrol. Berikut disajikan histogram rata-rata observasi siswa

aktivitas ranah psikomotorik pada Gambar 4.8.

Gambar 4.8. Histogram Prosentase Rata-rata Observasi Siswa

Aktivitas Ranah Psikomotorik

Pada akhir pembelajaran siswa kelompok eksperimen diberi angket.

Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap

pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TST.

Berdasarkan hasil prosentasi angket tanggapan terhadap pembelajaran model

pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS didapatkan nilai rata-rata

tanggapan siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan

TST sejumlah 87 % dan termasuk dalam kategori sangat baik.

Page 82: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

66

Metode pembelajaran sangat berperan dalam hal perolehan konsep

dan ketrampilan siswa dalam memahami pelajaran, terutama dalam hal ini

adalah pelajaran IPA terpadu pada materi pokok asam, basa dan garam, dimana

pada materi ini tidak terdapat perhitungan-perhitungan yang memerlukan

penalaran logis dan konsep abstrak. Siswa tentu akan merasa bosan jika

pembelajarannya bersifat monoton, sehingga siswa tidak termotivasi untuk

aktif mencari informasi sendiri, karena kegiatan siswa saat pembelajaran hanya

duduk, dengar dan mencatat apa saja yang dikatakan oleh gurunya.

Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC

dengan TSTS dengan dalam pembelajaran kimia khususnya materi pokok asam,

basa dan garam dapat menciptakan suasana pembelajaran menjadi

menyenangkan sehingga peserta didik tidak merasa bosan dalam menerima.

Melalui model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS peserta didik

diajak untuk aktif dengan anggota kelompoknya, dan belajar bekerja sama,

dimana masing-masing kelompok belajar harus menyelesaikan soal yang ada

dalam lembar diskusi. Selain itu, dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe CIRC dengan TSTS akan membantu siswa mengingat dengan

lebih baik, menghemat waktu, belajar lebih mudah dan lebih cepat serta efisien.

Karena siswa hanya tinggal melihat ringkasan dalam CIRC.

Pada pembelajaran dengan mengunakan model pembelajaran

Kooperatif tipe CIRC, merupakan kegiatan belajar berkelompok secara

kooperatif, dimana siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi (sharing)

pengetahuan, pengalaman, tugas, tanggung jawab, saling membantu, dan

berlatih berinteraksi. Sedangkan TSTS merupakan cara belajar aktif, menarik,

penuh partisipasi, dan tidak hanya untuk belajar, tetapi juga untuk

meningkatkan kemampuan sosialisasi dan mengkomunikasikan pengetahuan

yang diperoleh kepada teman-temanya.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selama proses

pembelajaran, peserta didik terlihat aktif dan saling bekerja sama dengan

pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan

TSTS. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya kekompakan dalam

Page 83: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

67

menyelesaikan tugas, yaitu dalam satu kelompok saling membantu dan

mendiskusikan penyelesaian soal-soal yang ada di dalam lembar diskusi.

Dengan adanya model pembelajaran ini, peserta didik akan berkembang secara

umum, baik perkembangan berfikir, emosi maupun sosialnya. Model

pembelajaran kooperatif tipe CIRC akan menjadikan peserta didik mampu

mengembangkan rasa sosial mereka dengan cara bekerja sama secara

kooperatif dalam menyelesaikan tugas kelompok. TSTS adalah salah satu

model pembelajaran yang menggunakan tim-tim cooperative untuk membantu

para siswa dalam mempelajari dan memahami materi pelajaran dengan cara

mencari informasi. TSTS juga bisa digunakan sebagai pelengkap CIRC karena

TSTS bisa menjalin komunikasi dengan siswa lain yang saling berbagi ide atau

pendapat. Hal inilah yang menjadikan peserta didik pada kelas eksperimen rata

rata hasil belajarnya dapat meningkat. Karena peserta didik dalam proses

belajar mengajar merasa nyaman, senang dalam menerima materi, bisa menjadi

lebih aktif dan tidak hanya memperhatikan penjelasan dari pendidik.

Dalam penelitian ini tidak lepas dari keterkaitan dari penelitian lain

yang dilakukan oleh saudara Farrah Farida dan Nurita. Dalam penelitian

Farrah Farida dari jurusan tadris kimia fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Metode Mind Mapping dengan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Integrated Reading Composition

(CIRC) terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Semester II MAN 2 Semarang

Materi Pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan”. Menyimpulkan bahwa

pembelajaran kimia dengan menggunakan mind mapping dengan model

pembelajaran kooperatif tipe CIRC berpengaruh positif untuk meningkatkan

hasil belajar siswa. Sedangkan dalam penelitian Nurita dari FKIP pendidikan

sejarah Institut Teknologi Bandung (ITB) yang berjudul “Efektivitas

Pembelajaran Sejarah Siswa Kelas VII SMP Negeri 12 Jember dengan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray (TSTS) Semester Genap

Tahun Pelajaran 2006-2007”. Menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan

model pembelajaran kooperatif teknik Two Stay Two Stray dapat dikatakan

efektif karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 84: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

68

Dilihat dari penelitian diatas dikaitkan dengan penelitian ini

menunjukkan signifikan, karena penelitian ini yang memadukan model

pembelajaran CIRC dengan TSTS dapat mengefektivitaskan kemampuan hasil

belajar peserta didik.

D. Keterbatasan Penelitian

Meskipun penelitian ini sudah dikatakan seoptimal mungkin, akan tetapi

penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak terlepas adanya kesalahan dan

kekurangan, yang mana hal itu karena keterbatasan-keterbatasan tersebut antara

lain:

1. Keterbatasan waktu

Penelitian yang dilakukan oleh penulis terpancang oleh waktu, karena

waktu yang digunakan sangat terbatas. Maka penulis hanya memiliki sesuai

keperluan yang berhubungan dengan penelitian saja. Walaupun waktu yang

peneliti gunakan cukup singkat akan tetapi bisa memenuhi syarat-syarat dalam

penelitian ilmiah.

2. Keterbatasan Kemampuan

Penelitian tidak bisa lepas dari teori, oleh karena itu penulis menyadari

keterbatasan kemampuan khususnya pengetahuan ilmiah. Tetapi penulis sudah

berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan penelitian sesuai dengan

kemampuan keilmuan serta bimbingan dari dosen pembimbing.

3. Keterbatasan Tempat

Lokasi penelitian adalah MTs. Darul Ulum Semarang. Maka penulis

hanya membatasi sampel dari beberapa VII. Namun sampel yang diambil

dalam penelitian ini sudah memenuhi prosedur penelitian.

Page 85: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

69

BAB V

KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS dan tanggapan/respon terhadap

model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS. Berdasarkan hasil belajar

siswa ranah kognitif kelas eksperimen lebih baik daripada kelas eksperimen,

dengan diperolehnya thitung = 5,077 dan ttabel = 2,00 taraf nyata 5%, maka thitung >

ttabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Disamping itu aktivitas siswa yang

berupa hasil belajar ranah afektif dan ranah psikomotorik kelas eksperimen

cenderung meningkat dan lebih baik dibanding dengan aktivitas siswa dalam kelas

kontrol yang cenderung menurun dan lebih rendah.

Hasil perhitungan analisis efektivitas menunjukkan bahwa model

pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS sangat efektif daripada metode

ceramah dengan kriteria kurang efektif. Dengan rata-rata hasil belajar siswa baik

aspek kognitif kelas eksperimen adalah 75 yang termasuk kriteria efektif

dibanding kelas kontrol yang tidak memakai model pembelajaran kooperatif tipe

CIRC dengan TSTS didapatkan 63 yang mempunyai kriteria cukup efektif, jumlah

siswa yang lulus KKM dilihat dari nilai hasil kognitif kelas eksperimen adalah 23

siswa yang termasuk kriteria sangat efektif dibanding kelas kontrol yang tidak

memakai model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS didapatkan 12

siswa yang mempunyai kriteria sangat tidak efektif, aspek afektif kelas

eksperimen adalah 78% yang mempunyai kriteria efektif dibanding kelas kontrol

yang tidak memakai model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS

didapatkan 67% yang mempunyai kriteria cukup efektif, dan aspek psikomotorik

kelas eksperimen adalah 75% yang mempunyai kriteria efektif dibanding kelas

kontrol yang tidak memakai model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan

TSTS didapatkan 65% yang mempunyai kriteria cukup efektif.

69

Page 86: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

70

Analisis hasil skor total efektivitas hasil belajar kelas eksperimen adalah

17 dari skor maksimal 20 termasuk di kriteria sangat efektif dibanding kelas

kontrol yang tidak memakai model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan

TSTS didapatkan 10 yang mempunyai kriteria kurang efektif

B. Saran-saran

Mengingat pentingnya model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan

TSTS sebagai metode pencatatan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan

hasil belajar siswa. Dengan ini maka penulis menyarankan beberapa hal yang

berhubungan dengan masalah tersebut.

1. Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS yang

telah dilakukan di kelas VII MTs. Darul Ulum Semarang agar terus

dilaksanakan untuk mencapai suasana belajar yang menyenangkan dan

menghasilkan catatan yang lebih baik daripada catatan biasa.

2. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang model pembelajaran kooperatif

tipe CIRC dengan TSTS tidak hanya pada materi pokok asam, basa dan garam

dan juga tidak hanya dalam pelajaran IPA terpadu untuk meningkatkan hasil

belajar siswa baik kognitif, afektif dan psikomotorik.

C. Penutup

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta

Alam yang tiada daya melainkan dari-Nya. Dari semua itu tiada kata yang patut

penulis ucapkan, melainkan hanya bersyukur kepada Allah SWT karena hanya

dengan rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Saran-saran yang

penulis ungkapkan dalam skripsi ini diharapkan menjadi koreksi dan bahan

pertimbangan bagi MTs. Darul Ulum Semarang. Semoga skripsi ini memberikan

suatu manfaat bagi penulis sendiri dan pembaca.

Page 87: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

71

DAFTAR PUSTAKA

Al-Zarnuji, Syekh, Ta lim al-Muta allim Thariq al-Ta allum, Semarang: TohaPutra, t.t.

Ali,Muhammad, Strategi Penelitian Pendidikan, Bandung,: PT. Angkasa,1993

Arifin, Mulyati, dkk, Strategi Belajar Mengajar Kimia, Bandung: UniversitasIndonesia, 2000

Arikunto,Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2006

Chang, Raymon, Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti, Jakarta, Erlangga, 2005

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Farmakope Indonesia, Jakarta,Departemen Kesehatan, 1995

Faiq, Muhannad Dzaki, Teori Konstruktivisme, Internet.http://penelitiantindakankelas.blokspot.com/2009/03/teori-konstrutivisme_06.html

Farida,Farah, Skripsi “Pengaruh Penggunaan Metode Mind Mapping denganModel Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative IntegratedReading Composition (CIRC) terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XISemester II MAN 2 Semarang Materi Pokok Kelarutan dan HasilKali Kelarutan”, Skripsi S1 IAIN Walisongo Semarang, Semarang:Perpustakaan Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2009

Grolier Internation, Inc, Ilmu Pengetahuan Popular, Jakarta, CV. PrimaPrinting, 2005

Haryanti,Mimin, Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat SatuanPendidikan, Jakarta: PT. Gaung Persada Press, 2007

Herlanti, Yanti, Jurnal Seminar, Penerapan Model Pembelajaran RodaPesertaan Pada Pelatihan dan Pengajaran Calon Guru, Bandung:UPI, 2007

Ibrahim, M, dkk., Pembelajaran Kooperatif, Surabaya: Universitas NegeriSurabaya, 2000

Isjoni, M, Pembelajaran Kooperatif: Meningkatkan Kecerdasan KomunikasiAntar Peserta Didik, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2009

Page 88: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

72

Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi 3, Cet.3, Jakarta:Balai Pustaka, 2005

Lie, Anita, Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning DiRuang-Ruang Kelas, Cet. 5, Jakarta: Grasindo, 2007

Margono, S, Metode Penelitian Pendidikan, Cet. 5, Jakarta: PT. Rineka Cipta,2005

Martinis Yamin, M. Pd, Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat SatuanPendidikan, Jakarta, Gaung Perada Press, 2007

Masyhuri, M. Zainuddin, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis danAplikatif, Bandung: PT. Refika Aditama , 2008

Moore, John T Ed. D, Kimia For Dummies, cet.1, Bandung: Pakar Raya, 2007Muijs, Daniel dan David Raynolds, Effective Teaching: Teori dan Aplikasi,

Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2007

Mulyasa, E, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2003

------,,------- Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebuah Panduan Praktis,Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007

Nazir, M, Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia ,2005

Nurita, Skripsi, ”Efektivitas Pembelajaran Sejarah Siswa Kelas VII SMPNegeri 12 Jember dengan Model Pembelajaran Kooperatif TeknikTwo Stay Two Stray (TSTS) Semester Genap Tahun Pelajaran 2006-2007”, Skripsi S1 FKIP Pendidikan Sejarah Institut TeknologiBandung (ITB), Bandung: : Perpustakaan S1 FKIP PendidikanSejarah Institut Teknologi Bandung

Oxtoby, David W.H. P. Gillis, Prinsip-Prinsip Kimia Modern, (Jakarta:Erlangga, 2001, Ed. 4. Jilid. 1

Pertana, Crys Fajar, dkk, Kimia Dasar II, Yagyakarta: Universiras NegeriYogyakarta, 2003

Purwanto,Ngalim, Psikologi Pendidikan, (Bandung:: PT Remaja Rosdakarya,2000

Ridwan, & Sunarto, Pengantar Statistika untuk Penelitian: Pendidikan,Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bianis, Cet. 2, Bandung: Alfabeta,2009

Page 89: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

73

Schuman L, Perspectives on Interaction. Internet,http://edweb.sdsu.edu/courses/edtec540/perspectives/perspectives.html

Setford, Stave, Science Fact, Jakarta, Erlangga, 1997

Shihap, M. Quraish, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur an, Vol. 4, Jakarta: Lentera Hati, 2002

Shihap, M. Quraish, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur an, Vol. 15, Jakarta: Lentera Hati, 2002

Slavin, Robert E. Cooperative Learning Teori, Riset Dan Praktik,Bandung:Nusamedia, 2008

Smorgansbord A, Constructivism and Instruction Design. Internet.http://hagar.up.ac.za/catts/learner/smorgans/cons.html

Sudijono,Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Cet. 14, Jakarta: GrafindoPersada, 2004

Sudjana, Nana, Metode Statistika, Cet. 6, Bandung: PT. Tarsito, 2005

--------,,------- Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Cet. 13, Bandung:PT. Rosda Karya, 2005

Sugiarto, Kristian H, Kimia Anorganik I, Yagyakarta, Universiras NegeriYogyakarta, 2003

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2008

Suherman, Erman, “Model Belajar dan Pembelajaran BerorientasiKompetensi Siswa ,http://www.whandi.net/?pilih=news&aksi=lihat&id=408 1

Suparno, Paul, “Konstruktivime Dalam Pendidikan Sain dan Matematik”,dalam Slamet Soewandi (et. al), Persektif PembelajaranBerbagaibidang Studi, Yogyakarta: Unuversitas Sanata Dharma,2008

Suprijono, Agus, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM,Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009

Page 90: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

74

Suyitno, Amin, Makalah, Pemilihan Model-model Pembelajaran Matematikadan Penerapannya di SMP, Semarang, Universitas Negeri Semarang,2006

Suyitno, Amin, Seminar Nasional, Mengadopsi Pembelajaran CIRC DalamMeningkatkan Keterampilan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita,Semarang, Universitas Negeri Semarang, 2005

--------,,-------- Pemilihan Model-model Pembelajaran dan Penerapannya diSekolah , Makalah Bahan Pelatihan bagi Guru-guru PelajaranMatmatika SMP se-Jawa Tengah , Semarang, FMIPA JurusanMatematika UNNES, Semarang: UNNES, 2006

Syah,Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: Logos, 1999

Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik:Konsep, Landasan, Teoritis-Praktis, dan Implementasi, Yogyakarta,Pustaka Pelajar, 2007

Qomar, Mujamil, Epistemologi Pendidikan Islam: Dari Metode RasioalHingga Metode Kritik, Jakarta, Erlangga, 2005

Wikipedia, Hydrangea, Internet, http://id.wikipedia.org/wiki/Hortensia/03-06-2010

Winarsunu, Tulus, Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan, Cet.4, Malang: UMM press, 2007

Page 91: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

75

RIWAYAT HIDUP

Nama : Ina Saidatan Nusro

Tempat/Tanggal Lahir : Demak, 18 Maret 1987

Alamat : Betahwalang RT. 03 RW. IV Bonang, Demak

Pendidikan : - MI Miftahul Falah Betahwalang lulus tahun

1992

- MTs. Negeri Bonang lulus tahun 2001

- MA Megeri Tengaran lulus tahun 2004

Semarang, 08 Juli 2010

Penulis,

Ina Saidatan Nusro

NIM. 053711375

Page 92: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

76

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA

Nama Sekolah : MTs. Darul UlumKelas/Semester : VII/ 1Standar Kompetensi : 2. Memahami klasifikasi zat.

Kompetensi dasar MateriPembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Waktu Sumber/

bahan/alat4.1.Mengelompokkan

sifatnlarutan asam,larutan basa, danlarutan garammelalui alat danindikator yangtepat.

§Asam, basa,dan garam

§Menjelaskan pengertianasam.§Mendiskripsikan sifat-

sifat asam.§Mengelompokkan antara

asam lemah dan asamkuat.§Menjelaskan pengertian

basa.§Mendiskripsikan sifat-

sifat basa.§Mengelompokkan antara

basa lemah dan basa kuat.

§Menjelaskan pengertianreaksi netralisasi.§Memberikan contoh reasi

netralisasi dalamkehidupan sehari-hari.

§Menjelaskan macam-macam indikator.§Mendiskripsikan cara

§Menjelaskan pengertianlarutan asam, dan larutanbasa.§Mengelompokkan sifat-

sifat larutan asam danlarutan basa.

§Menjelaskan reaksipenetralan asam danbasa.

§Menunjukkan caramengukur tingkatkeasaman (pH).

§ Jenis tagihanTugas kelompokUlangan§ InstrumenLembar observasiPerforman(kinerja/praktek dansikap), Laporantertulis, Tes tertulis,pilihan ganda

9 x 40menit

§Sumber:Buku IPAterpadu SMPkelas VII,Modul§BahanKertas A3,Bahan/alatuntuk praktek,dan Lembar tessiswa

Page 93: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

77

Kompetensi dasar MateriPembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Waktu Sumber/

bahan/alatmembuat indikator.§Menjelaskan pengertian

derajat keasama (pH).§Melakukan percobaan

untuk mempelajari reaksiasam dan basa.

§Melaksanakan ulanganharian

§Menunjukkan beberapaaspek yang berkaitandengan asam basa dalamkehidupan sehari-hari.

§Siswa menjawab soal-soal tentang asam, basa,dan garam.

Semarang, 19 Oktober 2009Guru Mata Pelajaran IPA Guru Peneliti

Hj. Habibah, S. Pd. Ina Saidatan NusroNIP. 197505222005012002 NIM. 053711375

Mengetahui,Kepala Madrasah

A. Mustafidin, M. S. I.

Page 94: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(KELAS EKSPERIMEN)

Nama Sekolah : MTs. Darul UlumMata Pelajaran : IPA TerpaduKelas/Semester : VII/1Pertemuan Ke- : 1Alokasi Waktu : 1 Jam Pelajaran

I. Standar KompetensiMemahami klasifikasi zat.

II. Kompetensi DasarMengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alatdan indikator yang tepat.

III. Indikator1. Menjelaskan pengertian larutan asam, dan larutan basa.2. Mengelompokkan sifat-sifat larutan asam dan larutan basa.3. Menjelaskan reaksi penetralan asam dan basa.4. Menunjukkan cara mengukur tingkat keasaman.5. Menunjukkan beberapa aspek yang berkaitan dengan asam basa dalam

kehidupan sehari-hari.

IV. Tujuan PembelajaranSetelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat menjelaskan pengertianlarutan asam, dan larutan basa, mengelompokkan sifat-sifat larutan asam danlarutan basa, menunjukkan cara mengukur tingkat keasaman, menjelaskan reaksipenetralan asam dan basa, dan menunjukkan beberapa aspek yang berkaitandengan asam basa dalam kehidupan sehari-hari.

V. Materi Pokok1. Asam2. Basa3. Asam-basa kuat dan lemah4. Garam (reaksi netralisasi)5. Indikator6. Derajat keasaman (pH)

VI. Metode PembelajaranCooperative integrated reading and composition (CIRC) dengan two stay twostray, tanya jawab, dan pemberian tugas.

Page 95: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

VII. Langkah-Langkah PembelajaranPertemuan PertamaA. Kegiatan Apersepsi

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakanpresensi siswa.

2. Guru memberikan motivasi kepada siswa.3. Guru menjelaskan prosedur pretest.

B. Kegiatan Inti1. Guru membagikan soal pretest materi asam, basa, dan garam.2. Siswa mengerjakan lembar pretest3. Siswa mengumpulkan lembar jawaban pretest

C. Kegiatan penutup1. Guru membentuk kelompok-kelompok diskusi untuk persiapan

pertemuan selanjutnya.2. Guru menjelaskan model pembelajaran CIRC dengan Two Tay Two

Stray.3. Guru mengenalkan materi asam, basa, dan garam secara global serta

aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.4. Guru menjelaskan prosedur diskusi siswa.5. Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.

VIII. Alat dan Sumber BelajarBuku kimia kelas VII, LKS kimia kelas VII semester 1, modul, papan tulis,kapur, penghapus dan alat dan bahan laboratorium untuk percobaan sifat larutanasam dan basa.

IX. PenilaianTeknik : TertulisBentuk teknik : Tes pilihan ganda

Semarang, 19 Oktober 2009Guru Mata PelajaranIPA Terpadu

Hj. Habibah, S. Pd.NIP.197505222005012002

Guru Peneliti

Ina Saidatan NusroNIM. 053711375

Mengetahui,Kepala Madrasah

A. Mustafidin, M. S. I.

Page 96: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(KELAS EKSPERIMEN)

Nama Sekolah : MTs. Darul UlumMata Pelajaran : IPA TerpaduKelas/Semester : VII/1Pertemuan Ke- : 2Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran

I. Standar KompetensiMemahami klasifikasi zat.

II. Kompetensi DasarMengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alatdan indikator yang tepat.

III. Indikator1. Menjelaskan pengertian larutan asam, dan larutan basa.2. Mengelompokkan sifat-sifat larutan asam dan larutan basa.3. Menjelaskan reaksi penetralan asam dan basa.4. Menunjukkan cara mengukur tingkat keasaman.5. Menunjukkan beberapa aspek yang berkaitan dengan asam basa dalam

kehidupan sehari-hari.

IV. Tujuan PembelajaranSetelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat menjelaskan pengertianlarutan asam, dan larutan basa, mengelompokkan sifat-sifat larutan asam danlarutan basa, menunjukkan cara mengukur tingkat keasaman, menjelaskan reaksipenetralan asam dan basa, dan menunjukkan beberapa aspek yang berkaitandengan asam basa dalam kehidupan sehari-hari.

V. Materi Pokok1. Asam2. Basa3. Asam-basa kuat dan lemah4. Garam (reaksi netralisasi)5. Indikator6. Derajat keasaman (pH)

VI. Metode PembelajaranCooperative integrated reading and composition (CIRC) dengan two stay twostray, tanya jawab, dan pemberian tugas.

Page 97: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

VII. Langkah-Langkah PembelajaranPertemuan KeduaA. Kegiatan Apersepsi

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakanpresensi siswa.

2. Guru memeriksa kelengkapan pembelajaran dan meminta siswa untukmenyiapkan buku pelajaran kimia.

3. Guru memberikan motivasi dengan menjelaskan pentingnya materi iniuntuk memahami materi selanjutnya dan memberikan contoh aplikasimateri asam, basa, dan garam pada kehidupan sehari-hari.

4. Menghubungkan materi yang telah dimiliki siswa dengan materi baru,serta menjelaskan gambaran materi secara umum.

B. Kegiatan Inti1. Siswa bekerja sama (membaca bergantian dan memberikan tanggapan)

terhadap wacana materi dan selanjutnya menuliskan kata-kata kuncipada lembar. Masing-masing kelompok diberi permasalahan mengenai:• Asam• Basa• Asam-basa kuat dan lemah• Garam (reaksi netralisasi)• Indikator• Derajat keasaman (pH)

2. Siswa bekerja sama dan terjadi serangkaian kegiatan spesifik sebagaiberikut:• Membentuk kelompok dan berbagi materi diskusi.• Adapun materi yang didiskusikan tiap kelompok adalah:

Kelompok (1) Asam.Kelompok (2) Basa.Kelompok (3) Asam-basa kuat dan lemahKelompok (4) Garam (reaksi netralisasi).Kelompok (5) IndikatorKelompok (6) Derajat keasaman (pH).

• Membaca dengan keras menemukan kata kunci, dan memberikantanggapan terhadap lembar diskusi yang ada pada modul sertamencari sumber bacaan pada buku kimia lain yang berkaitan denganmateri.

• Selanjutnya memahami dan saling bertukar pikiran atau pendapatmengenai materi yang didiskusikan yang ada pada modul sertamencari sumber bacaan pada buku kimia lain yang berkaitan denganmateri.

• Setiap siswa membuat rangkuman dari tiap-tiap materi yangdidiskusikan.

Page 98: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

• Guru membimbing dan mengawasi berjalannya kerja kelompok.• Guru dan siswa menarik kesimpulan dari hasil diskusi siswa dengan

menggunakan rangkuman.C. Kegiatan Penutup

1. Guru membubarkan kelompok yang dibentuk dan mempersilahkan siswakembali ke tempat duduk masing-masing.

2. Guru membagikan prosedur presentasi untuk pertemuan selanjutnya.3. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan

pemberian tugas untuk mengetahui ketercapaian indikator dankompetensi.

4. Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.

VIII. Alat dan Sumber BelajarBuku kimia kelas VII, LKS kimia kelas VII semester 1, modul, papan tulis,kapur, penghapus dan alat dan bahan laboratorium untuk percobaan sifat larutanasam dan basa.

IX. Penilaian Pengayaan 1. Diskusikan bahan diskusi (modul) yang telah diberikan guru. 2. Buatlah lembar rangkuman dari materi yang telah kalian diskusikan.

Semarang, 19 Oktober 2009Guru Mata PelajaranIPA Terpadu

Hj. Habibah, S. Pd.NIP.197505222005012002

Guru Peneliti

Ina Saidatan NusroNIM. 053711375

Mengetahui,Kepala Madrasah

A. Mustafidin, M. S. I.

Page 99: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(KELAS EKSPERIMEN)

Nama Sekolah : MTs. Darul UlumMata Pelajaran : IPA TerpaduKelas/Semester : VII/1Pertemuan Ke- : 3Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran

I. Standar KompetensiMemahami klasifikasi zat.

II. Kompetensi DasarMengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melaluialat dan indikator yang tepat.

III. Indikator1. Menjelaskan pengertian larutan asam, dan larutan basa.2. Mengelompokkan sifat-sifat larutan asam dan larutan basa.3. Menjelaskan reaksi penetralan asam dan basa.4. Menunjukkan cara mengukur tingkat keasaman.5. Menunjukkan beberapa aspek yang berkaitan dengan asam basa dalam

kehidupan sehari-hari.

IV. Tujuan PembelajaranSetelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat menjelaskan pengertianlarutan asam, dan larutan basa, mengelompokkan sifat-sifat larutan asam danlarutan basa, menunjukkan cara mengukur tingkat keasaman, menjelaskanreaksi penetralan asam dan basa, dan menunjukkan beberapa aspek yangberkaitan dengan asam basa dalam kehidupan sehari-hari.

V. Materi Pokok1. Asam2. Basa3. Asam-basa kuat dan lemah4. Garam (reaksi netralisasi)5. Indikator6. Derajat keasaman (pH)

VI. Metode PembelajaranCooperative integrated reading and composition (CIRC) dengan two stay twostray, tanya jawab, dan pemberian tugas.

Page 100: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

VII. Langkah-Langkah PembelajaranPertemuan Ketiga

A. Kegiatan Apersepsi1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakan

presensi siswa.2. Guru memeriksa kelengkapan pembelajaran dan meminta siswa untuk

menyiapkan alat-alat praktikum.3. Guru memberikan motivasi dengan menjelaskan pentingnya materi ini

untuk memahami materi selanjutnya dan memberikan contoh aplikasimateri asam, basa, dan garam pada kehidupan sehari-hari.

4. Menghubungkan materi yang telah dimiliki siswa dengan materi baru,serta menjelaskan gambaran materi secara umum.

B. Kegiatan Inti1. Praktikum

• Masing-masing kelompok diberi permasalahan untukmengelompokkan berbagai jenis larutan berdasarkan asam, basa, dangaram.

• Selama percobaan berlangsung, siswa mengidentifikasi sifat-sifatlarutan berdasarkan asam dan basa dengan menggunakan kertaslakmus.

• Berdasarkan hasil percobaan siswa mengelompokkan larutan kedalamasam dan basa berdasarkan sifat asam dan basa.

C. Kegiatan Penutup1. Guru membubarkan kelompok yang dibentuk dan mempersilahkan siswa

kembali ke tempat duduk masing-masing.2. Guru meminta salah satu perwakilan anggota kelompok

mempresentasikan hasil percobaannya.3. Guru dan siswa menarik kesimpulan dari hasil percobaan dan diskusi.4. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan

pemberian tugas untuk mengetahui ketercapaian indikator dankompetensi.

5. Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.

VIII. Alat dan Sumber BelajarBuku kimia kelas VII, LKS kimia kelas VII semester 1, modul, papan tulis,kapur, penghapus dan alat dan bahan laboratorium untuk percobaan sifat larutanasam dan basa.

IX. Penilaian Pengayaan 1. Diskusikan bahan diskusi (modul) yang telah diberikan guru. 2. Buatlah lembar rangkuman dari materi yang telah kalian diskusikan.

Page 101: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

Semarang, 19 Oktober 2009Guru Mata PelajaranIPA Terpadu

Hj. Habibah, S. Pd.NIP. 197505222005012002

Guru Peneliti

Ina Saidatan NusroNIM. 053711375

Mengetahui,Kepala Madrasah

A. Mustafidin, M. S. I.

Page 102: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(KELAS EKSPERIMEN)

Nama Sekolah : MTs. Darul UlumMata Pelajaran : IPA TerpaduKelas/Semester : VII/1Pertemuan Ke- : 4 dan 5Alokasi Waktu : 6 Jam Pelajaran

I. Standar KompetensiMemahami klasifikasi zat.

II. Kompetensi DasarMengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melaluialat dan indikator yang tepat.

III. Indikator1. Menjelaskan pengertian larutan asam, dan larutan basa.2. Mengelompokkan sifat-sifat larutan asam dan larutan basa.3. Menjelaskan reaksi penetralan asam dan basa.4. Menunjukkan cara mengukur tingkat keasaman.5. Menunjukkan beberapa aspek yang berkaitan dengan asam basa dalam

kehidupan sehari-hari.

IV. Tujuan PembelajaranSetelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat menjelaskan pengertianlarutan asam, dan larutan basa, mengelompokkan sifat-sifat larutan asam danlarutan basa, menunjukkan cara mengukur tingkat keasaman, menjelaskanreaksi penetralan asam dan basa, dan menunjukkan beberapa aspek yangberkaitan dengan asam basa dalam kehidupan sehari-hari.

V. Materi Pokok1. Asam2. Basa3. Asam-basa kuat dan lemah4. Garam (reaksi netralisasi)5. Indikator6. Derajat keasaman (pH)

VI. Metode PembelajaranCooperative integrated reading and composition (CIRC) dengan two stay twostray, tanya jawab, dan pemberian tugas.

Page 103: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

VII. Langkah-Langkah PembelajaranPertemuan KeempatA. Kegiatan Apersepsi

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakanpresensi siswa.

2. Guru memeriksa kelengkapan pembelajaran dan meminta siswa untukmenyiapkan buku pelajaran kimia.

3. Guru memberikan motivasi dengan menjelaskan pentingnya materi iniuntuk memahami materi selanjutnya.

B. Kegiatan Inti1. Kelompok satu mempresentasikan konsep yang dipermasalahkan yaitu

tentang asam.2. Kelompok dua mempresentasikan konsep yang dipermasalahkan yaitu

tentang basa.3. Kelompok tiga mempresentasikan konsep yang dipermasalahkan yaitu

tentang asam-basa kuat dan lemah.C. Kegiatan Penutup

1. Guru membubarkan kelompok yang dibentuk dan mempersilahkan siswakembali ke tempat duduk masing-masing.

2. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar danpemberian tugas untuk mengetahui ketercapaian indikator dankompetensi.

3. Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.

Pertemuan KelimaA. Kegiatan Apersepsi

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakanpresensi siswa.

2. Guru memeriksa kelengkapan pembelajaran dan meminta siswa untukmenyiapkan buku pelajaran kimia.

3. Guru memberikan motivasi dengan menjelaskan pentingnya materi iniuntuk memahami materi selanjutnya.

B. Kegiatan Inti1. Kelompok empat mempresentasikan konsep yang dipermasalahkan yaitu

tentang garam (reaksi netralisasi).2. Kelompok lima mempresentasikan konsep yang dipermasalahkan yaitu

tentang Indikator dan3. Kelompok enam mempresentasikan konsep yang dipermasalahkan yaitu

tentang derajat keasaman (pH).C. Kegiatan Penutup

1. Guru membubarkan kelompok yang dibentuk dan mempersilahkan siswakembali ke tempat duduk masing-masing.

Page 104: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

2. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar danpemberian tugas untuk mengetahui ketercapaian indikator dankompetensi.

3. Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.

VIII. Alat dan Sumber BelajarBuku kimia kelas VII, LKS kimia kelas VII semester 1, modul, papan tulis,kapur, penghapus dan alat dan bahan laboratorium untuk percobaan sifat larutanasam dan basa.

IX. Penilaian Pengayaan

Buatlah lembar rangkuman dari materi yang telah kalian diskusikan daripertemuan kedua-kelima.

Semarang, 19 Oktober 2009Guru Mata PelajaranIPA Terpadu

Hj. Habibah, S. Pd.NIP.197505222005012002

Guru Peneliti

Ina Saidatan NusroNIM. 053711375

Mengetahui,Kepala Madrasah

A. Mustafidin, M. S. I.

Page 105: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(KELAS EKSPERIMEN)

Nama Sekolah : MTs. Darul UlumMata Pelajaran : IPA TerpaduKelas/Semester : VII/1Pertemuan Ke- : 6Alokasi Waktu : 1 Jam Pelajaran

I. Standar KompetensiMemahami klasifikasi zat.

II. Kompetensi DasarMengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melaluialat dan indikator yang tepat.

III. Indikator1. Menjelaskan pengertian larutan asam, dan larutan basa.2. Mengelompokkan sifat-sifat larutan asam dan larutan basa.3. Menjelaskan reaksi penetralan asam dan basa.4. Menunjukkan cara mengukur tingkat keasaman.5. Menunjukkan beberapa aspek yang berkaitan dengan asam basa dalam

kehidupan sehari-hari.

IV. Tujuan PembelajaranSetelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat menjelaskan pengertianlarutan asam, dan larutan basa, mengelompokkan sifat-sifat larutan asam danlarutan basa, menunjukkan cara mengukur tingkat keasaman, menjelaskanreaksi penetralan asam dan basa, dan menunjukkan beberapa aspek yangberkaitan dengan asam basa dalam kehidupan sehari-hari.

V. Materi Pokok1. Asam2. Basa3. Asam-basa kuat dan lemah4. Garam (reaksi netralisasi)5. Indikator6. Derajat keasaman (pH)

VI. Metode PembelajaranCooperative integrated reading and composition (CIRC) dengan two stay twostray, tanya jawab, dan pemberian tugas.

Page 106: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

VII. Langkah-Langkah PembelajaranPertemuan KeenamA. Kegiatan Apersepsi

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakanpresensi siswa.

2. Guru memeriksa kelengkapan pembelajaran dan meminta siswa untukmenyiapkan buku pelajaran kimia.

3. Guru memberikan motivasi dengan menjelaskan pentingnya materi iniuntuk memahami materi selanjutnya.

4. Guru menjelaskan prosedur posttest.B. Kegiatan Inti

1. Guru membagikan soal posttest materi asam, basa, dan garam.2. Siswa mengerjakan lembar posttest.

C. Kegiatan Penutup1. Siswa mengumpulkan pekerjaan kelompok.2. Siswa mengumpulkan lembar jawaban posttest3. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam.

VIII. Alat dan Sumber BelajarBuku kimia kelas VII, LKS kimia kelas VII semester 1, modul, papan tulis,kapur, penghapus dan alat dan bahan laboratorium untuk percobaan sifat larutanasam dan basa.

IX. PenilaianTeknik : TertulisBentuk teknik : Tes pilihan ganda

Semarang, 19 Oktober 2009Guru Mata PelajaranIPA Terpadu

Hj. Habibah, S. Pd.NIP.197505222005012002

Guru Peneliti

Ina Saidatan NusroNIM. 053711375

Mengetahui,Kepala Madrasah

A. Mustafidin, M. S. I.

Page 107: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(KELAS KONTROL)

Nama Sekolah : MTs. Darul UlumMata Pelajaran : IPA TerpaduKelas/Semester : VII/1Pertemuan Ke- : 1Alokasi Waktu : 1 Jam Pelajaran

X. Standar KompetensiMemahami klasifikasi zat.

XI. Kompetensi DasarMengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alatdan indikator yang tepat.

XII. Indikator6. Menjelaskan pengertian larutan asam, dan larutan basa.7. Mengelompokkan sifat-sifat larutan asam dan larutan basa.8. Menjelaskan reaksi penetralan asam dan basa.9. Menunjukkan cara mengukur tingkat keasaman.10. Menunjukkan beberapa aspek yang berkaitan dengan asam basa dalam

kehidupan sehari-hari.

XIII. Tujuan PembelajaranSetelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat menjelaskan pengertianlarutan asam, dan larutan basa, mengelompokkan sifat-sifat larutan asam danlarutan basa, menunjukkan cara mengukur tingkat keasaman, menjelaskan reaksipenetralan asam dan basa, dan menunjukkan beberapa aspek yang berkaitandengan asam basa dalam kehidupan sehari-hari.

XIV. Materi Pokok7. Asam8. Basa9. Asam-basa kuat dan lemah10. Garam (reaksi netralisasi)11. Indikator12. Derajat keasaman (pH)

XV. Metode PembelajaranCeramah, Tanya jawab, dan penugasan.

Page 108: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

XVI. Langkah-Langkah PembelajaranPertemuan PertamaA. Kegiatan Apersepsi

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakanpresensi siswa.

2. Guru memberikan motivasi kepada siswa.B. Kegiatan Inti

4. Guru membagikan soal pretest materi asam, basa, dan garam.5. Siswa mengerjakan lembar pretest.

C. Kegiatan Penutup1. Siswa mengumpulkan lembar jawaban pretest.2. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam.

XVII. Alat dan Sumber BelajarBuku kimia kelas VII, LKS kimia kelas VII semester 1, modul, papan tulis, kapur,penghapus dan alat dan bahan laboratorium untuk percobaan sifat larutan asam danbasa.

XVIII. PenilaianTeknik : TertulisBentuk teknik : Tes pilihan ganda

Semarang, 19 Oktober 2009Guru Mata PelajaranIPA Terpadu

Hj. Habibah, S. Pd.NIP.197505222005012002

Guru Peneliti

Ina Saidatan NusroNIM. 053711375

Mengetahui,Kepala Madrasah

A. Mustafidin, M. S. I.

Page 109: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(KELAS KONTROL)

Nama Sekolah : MTs. Darul UlumMata Pelajaran : IPA TerpaduKelas/Semester : VII/1Pertemuan Ke- : 2Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran

I. Standar KompetensiMemahami klasifikasi zat.

II. Kompetensi DasarMengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alatdan indikator yang tepat.

III. Indikator1. Menjelaskan pengertian larutan asam, dan larutan basa.2. Mengelompokkan sifat-sifat larutan asam dan larutan basa.3. Menjelaskan reaksi penetralan asam dan basa.4. Menunjukkan cara mengukur tingkat keasaman.5. Menunjukkan beberapa aspek yang berkaitan dengan asam basa dalam

kehidupan sehari-hari.

IV. Tujuan PembelajaranSetelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat menjelaskan pengertianlarutan asam, dan larutan basa, mengelompokkan sifat-sifat larutan asam danlarutan basa, menunjukkan cara mengukur tingkat keasaman, menjelaskan reaksipenetralan asam dan basa, dan menunjukkan beberapa aspek yang berkaitandengan asam basa dalam kehidupan sehari-hari.

V. Materi Pokok1. Asam2. Basa3. Asam-basa kuat dan lemah4. Garam (reaksi netralisasi)5. Indikator6. Derajat keasaman (pH)

VI. Metode PembelajaranCeramah, Tanya jawab, dan penugasan.

Page 110: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

VII. Langkah-Langkah PembelajaranPertemuan KeduaA. Kegiatan Apersepsi

3. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakanpresensi siswa.

4. Guru memeriksa kelengkapan pembelajaran dan meminta siswa untukmenyiapkan buku pelajaran kimia.

B. Kegiatan Inti1. Guru memberikan gambaran umum untuk mengungkap pengetahuan

siswa mengenai larutan asam, basa dan garam.2. Guru menjelaskan pengertian asam.3. Guru mendiskripsikan sifat-sifat asam.4. Guru mengelompokkan antara asam lemah dan asam kuat.

C. Kegiatan Penutup1. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan tentang materi asam.2. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan

pemberian tugas untuk mengetahui ketercapaian indikator dankompetensi.

3. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam.

VIII. Perangkat PembelajaranBuku kimia kelas VII, LKS kimia kelas VII semester 1, Papan tulis, kapur,penghapus dan alat dan bahan laboratorium untuk percobaan sifat larutan asamdan basa.

IX. PenilaianPengayaan

Siswa mengerjakan latihan yang ada di LKS

Semarang, 19 Oktober 2009Guru Mata PelajaranIPA Terpadu

Hj. Habibah, S. Pd.NIP.197505222005012002

Guru Peneliti

Ina Saidatan NusroNIM. 053711375

Mengetahui,Kepala Madrasah

A. Mustafidin, M. S. I.

Page 111: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(KELAS KONTROL)

Nama Sekolah : MTs. Darul UlumMata Pelajaran : IPA TerpaduKelas/Semester : VII/1Pertemuan Ke- : 3Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran

I. Standar KompetensiMemahami klasifikasi zat.

II. Kompetensi DasarMengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alatdan indikator yang tepat.

III. Indikator6. Menjelaskan pengertian larutan asam, dan larutan basa.7. Mengelompokkan sifat-sifat larutan asam dan larutan basa.8. Menjelaskan reaksi penetralan asam dan basa.9. Menunjukkan cara mengukur tingkat keasaman.10. Menunjukkan beberapa aspek yang berkaitan dengan asam basa dalam

kehidupan sehari-hari.

IV. Tujuan PembelajaranSetelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat menjelaskan pengertianlarutan asam, dan larutan basa, mengelompokkan sifat-sifat larutan asam danlarutan basa, menunjukkan cara mengukur tingkat keasaman, menjelaskan reaksipenetralan asam dan basa, dan menunjukkan beberapa aspek yang berkaitandengan asam basa dalam kehidupan sehari-hari.

V. Materi Pokok7. Asam8. Basa9. Asam-basa kuat dan lemah10. Garam (reaksi netralisasi)11. Indikator12. Derajat keasaman (pH)

VI. Metode PembelajaranCeramah, Tanya jawab, dan penugasan.

Page 112: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

VII. Langkah-Langkah PembelajaranPertemuan KetigaA. Kegiatan Apersepsi

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakanpresensi siswa.

2. Guru memeriksa kelengkapan pembelajaran dan menyiapkan praktikum.3. Guru memberikan motivasi kepada siswa.

B. Kegiatan Inti2. Praktikum

• Guru membentuk kelompok-kelompok belajar siswa yang heterogen.Setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang.

• Masing-masing kelompok diberi permasalahan untukmengelompokkan berbagai jenis larutan berdasarkan asam dan basa.

• Selama percobaan berlangsung, siswa mengidentifikasi sifat-sifatlarutan berdasarkan asam dan basa dengan menggunakan kertaslakmus.

• Berdasarkan hasil percobaan siswa mengelompokkan larutan kedalamasam dan basa berdasarkan sifat asam dan basa.

• Guru meminta salah satu perwakilan anggota kelompokmempresentasikan hasil percobaannya.

• Guru dan siswa menarik kesimpulan dari hasil percobaan dan diskusi.C. Kegiatan Penutup

1. Guru membubarkan kelompok yang dibentuk dan mempersilahkan siswakembali ke tempat duduk masing-masing.

2. Guru meminta salah satu perwakilan anggota kelompokmempresentasikan hasil percobaannya.

3. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar danpemberian tugas untuk mengetahui ketercapaian indikator dankompetensi.

4. Siswa mengumpulkan pekerjaan kelompok.5. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam.

VIII. Alat dan Sumber BelajarBuku kimia kelas VII, LKS kimia kelas VII semester 1, modul, papan tulis, kapur,penghapus dan alat dan bahan laboratorium untuk percobaan sifat larutan asam danbasa.

IX. PenilaianPengayaanSiswa mendiskusikan materi praktikum

Page 113: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

Semarang, 19 Oktober 2009Guru Mata PelajaranIPA Terpadu

Hj. Habibah, S. Pd.NIP.197505222005012002

Guru Peneliti

Ina Saidatan NusroNIM. 053711375

Mengetahui,Kepala Madrasah

A. Mustafidin, M. S. I.

Page 114: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(KELAS KONTROL)

Nama Sekolah : MTs. Darul UlumMata Pelajaran : IPA TerpaduKelas/Semester : VII/1Pertemuan Ke- : 4, dan 5Alokasi Waktu : 4 Jam Pelajaran

I. Standar KompetensiMemahami klasifikasi zat.

II. Kompetensi DasarMengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alatdan indikator yang tepat.

III. Indikator1. Menjelaskan pengertian larutan asam, dan larutan basa.2. Mengelompokkan sifat-sifat larutan asam dan larutan basa.3. Menjelaskan reaksi penetralan asam dan basa.4. Menunjukkan cara mengukur tingkat keasaman.5. Menunjukkan beberapa aspek yang berkaitan dengan asam basa dalam

kehidupan sehari-hari.

IV. Tujuan PembelajaranSetelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat menjelaskan pengertianlarutan asam, dan larutan basa, mengelompokkan sifat-sifat larutan asam danlarutan basa, menunjukkan cara mengukur tingkat keasaman, menjelaskan reaksipenetralan asam dan basa, dan menunjukkan beberapa aspek yang berkaitandengan asam basa dalam kehidupan sehari-hari.

V. Materi Pokok1. Asam2. Basa3. Asam-basa kuat dan lemah4. Garam (reaksi netralisasi)5. Indikator6. Derajat keasaman (pH)

VI. Metode PembelajaranCeramah, Tanya jawab, dan penugasan.

Page 115: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

VII. Langkah-Langkah PembelajaranPertemuan KeempatA. Kegiatan Apersepsi

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakanpresensi siswa.

2. Guru memeriksa kelengkapan pembelajaran dan meminta siswa untukmenyiapkan buku pelajaran kimia.

3. guru mengulang kembali materi asam.B. Kegiatan Inti

1. Guru menjelaskan pengertian basa.2. Guru mendiskripsikan sifat-sifat basa.3. Guru mengelompokkan antara basa lemah dan basa kuat.4. Guru menjelaskan pengertian reaksi netralisasi.5. Guru memberikan contoh reasi netralisasi dalam kehidupan sehari-hari.

C. Kegiatan Penutup1. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan tentang materi asam.2. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan

pemberian tugas untuk mengetahui ketercapaian indikator dankompetensi.

3. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam.

Pertemuan KelimaA. Kegiatan Apersepsi

4. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakanpresensi siswa.

5. Guru memeriksa kelengkapan pembelajaran dan meminta siswa untukmenyiapkan buku pelajaran kimia.

6. Guru mengulang kembali materi asam, basa, dan reaksi netralisasi.B. Kegiatan Inti

3. Guru menjelaskan macam-macam indikator.4. Guru mendiskripsikan cara membuat indikator.5. Guru menjelaskan pengertian derajat keasaman (pH).

C. Kegiatan Penutup6. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan tentang semua materi

yang telah dipelajari.7. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan

pemberian tugas untuk mengetahui ketercapaian indikator dankompetensi.

8. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam.

Page 116: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

VIII. Perangkat PembelajaranBuku kimia kelas VII, LKS kimia kelas VII semester 1, Papan tulis, kapur,penghapus dan alat dan bahan laboratorium untuk percobaan sifat larutan asam danbasa.

IX. PenilaianPengayaanSiswa mengerjakan latihan yang ada di LKS

Semarang, 19 Oktober 2009Guru Mata PelajaranIPA Terpadu

Hj. Habibah, S. Pd.NIP.197505222005012002

Guru Peneliti

Ina Saidatan NusroNIM. 053711375

Mengetahui,Kepala Madrasah

A. Mustafidin, M. S. I.

Page 117: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(KELAS KONTROL)

Nama Sekolah : MTs. Darul UlumMata Pelajaran : IPA TerpaduKelas/Semester : VII/1Pertemuan Ke- : 6Alokasi Waktu : 1 Jam Pelajaran

I. Standar KompetensiMemahami klasifikasi zat.

II. Kompetensi DasarMengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alatdan indikator yang tepat.

III. Indikator1. Menjelaskan pengertian larutan asam, dan larutan basa.2. Mengelompokkan sifat-sifat larutan asam dan larutan basa.3. Menjelaskan reaksi penetralan asam dan basa.4. Menunjukkan cara mengukur tingkat keasaman.5. Menunjukkan beberapa aspek yang berkaitan dengan asam basa dalam

kehidupan sehari-hari.

IV. Tujuan PembelajaranSetelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat menjelaskan pengertianlarutan asam, dan larutan basa, mengelompokkan sifat-sifat larutan asam danlarutan basa, menunjukkan cara mengukur tingkat keasaman, menjelaskan reaksipenetralan asam dan basa, dan menunjukkan beberapa aspek yang berkaitandengan asam basa dalam kehidupan sehari-hari.

V. Materi Pokok1. Asam2. Basa3. Asam-basa kuat dan lemah4. Garam (reaksi netralisasi)5. Indikator6. Derajat keasaman (pH)

VI. Metode PembelajaranCeramah, Tanya jawab, dan penugasan.

Page 118: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

VII. Langkah-Langkah PembelajaranPertemuan KeenamA. Kegiatan Apersepsi

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakanpresensi siswa.

2. Guru mengulang kembali semua materi yang telah dipelajari.B. Kegiatan Inti

1. Guru membagikan soal posttest.2. Siswa mengerjakan lembar posttest.

C. Kegiatan Penutup1. Siswa mengumpulkan lembar jawaban posttest.2. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam.

VIII. Perangkat PembelajaranBuku kimia kelas VII, LKS kimia kelas VII semester 1, Papan tulis, kapur,penghapus dan alat dan bahan laboratorium untuk percobaan sifat larutan asam danbasa.

IX. PenilaianTeknik : TertulisBentuk teknik : Pilihan ganda

Semarang, 19 Oktober 2009Guru Mata PelajaranIPA Terpadu

Hj. Habibah, S. Pd.NIP.197505222005012002

Guru Peneliti

Ina Saidatan NusroNIM. 053711375

Mengetahui,Kepala Madrasah

A. Mustafidin, M. S. I.

Page 119: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

KISI-KISI SOAL UJI COBA

SATUAN PENDIDIKAN : SMP/MTsMATA PELAJARAN : IPA TerpaduKELAS/SENESTERAN : VII/ 1TAHUN AJARAN : 2009/2010STANDAR KOMPETENSI : Memahami Klasifikasi Zat

Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal Jumlah SoalMengelompokkansifat larutan asam,larutan basa, danlarutan garammelalui alat danindikator yang tepat.

1. Menjelaskanpengertian larutanasam, dan larutanbasa.

2. Mengelompokkansifat-sifat larutanasam dan larutanbasa.

3. Menunjukkan caramengukur tingkatkeasaman.

4. Menjelaskan reaksipenetralan asam danbasa.

5. Menunjukkanbeberapa aspek yangberkaitan denganasam basa dalamkehidupan sehari-hari.

1, 14, 18, 26,28, 32, 42,48, 49

12, 13, 15,17, 22, 25,29, 33, 34,39, 41, 45,502, 4, 8, 11,16, 23, 27,36, 37, 38,40, 433, 6, 7, 10,21, 24, 30,46, 47

5, 9, 19, 20,31, 35, 44

9

13

12

9

7

Jumlah 50 50

Page 120: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

KISI-KISI SOAL UJI INSTRUMEN

Mata Pelajaran : IPA TerpaduPokok Bahasan : Asam, Basa, Dan GaramKelas/Semester : VII/1Tahun Ajaran : 2009/2010Standar Kompetensi : Memahami Klasifikasi ZatKompetensi Dasar Indikator Sebaran Soal Jumla

hSoal

C1 C2 C3 C4 C5 C6Mengelompokkan sifatlarutan asam,larutan basa,dan larutangaram melaluialat danindikator yangtepat.

1. Menjelaskanpengertianlarutan asam,dan larutanbasa.

2. Mengelompokkan sifat-sifatlarutan asamdan larutanbasa.

3. Menjelaskanreaksipenetralanasam danbasa.

4. Menunjukkancaramengukurtingkatkeasaman.

5. Menunjukkanbeberapaaspek yangberkaitandengan asambasa dalamkehidupansehari-hari.

32

7,21,24,

11

18,29,35

1

13,34

30

8,23

22,45

25

2,26,36,37,38

9,39

14,17,28,42,49

4,12

46

31

15,33,50

16,27,40,41,43

3,5,19,

6,48

10,47

20,44

9

8

7

13

13

Jumlah 8 8 8 9 11 6 50persentase 16

%16%

16%

18%

22%

12%

100%

Page 121: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

SOAL UJI COBA INSTRUMEN Mata Pelajaran : IPA Terpadu Pokok Bahasan : Asam, Basa, Dan Garam Kelas / semester : VII/ 1 Waktu : 40 MenitPetunjuk megerjakan soal :

Tulislah terlebih dulu nama , kelas dan nomor urut anda dalam lembar jawabyang telah di sediakan

Berdoalah sebelum mengerjakan dan kerjakan dengan baik. Tiap-tiap butir soalpahami dulu maknanya sebelum di jawab

Dahulukan menjawab soal-soal yang anda anggap mudahPilihlah jawaban yang tepat dengan memberikan tanda (X ) pada jawaban a, b, c,

atau d yang anda anggap benarApabila anda ingin mengoreksi jawaban coretlah dua garis mendatar jawaban

yang salah dan di beri tanda silang pada jawaban yang anda anggap benarContoh : Pilihan semula : b c d Di betulkan : b c

Periksalah kembali pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada petugas

1. Kata yang berasal dari bahasa latin acidus berarti….a. Rasa asamb. Rasa pahit

c. Rasa asind. Rasa manis

2. Terjadi perubahan warna apa jika lakmus merah dicelupkan dalam larutangaram….a. Merahb. Biru

c. Hijaud. Kuning

3. Garam yang merupakan komponen utama dalam sabun mandi adalah….a. Natrium kloridab. Natrium karbonat

c. Narium sulfatd. Natrium strearat

4. Natrium hidroksida merupakan basa kuat, diantara fungsi natriumhidroksida dalam industri kecuali ….a. Untuk membuat sabunb. Untuk membuat pemutih

c. Untuk membuat kertasd. Untuk membuat rayon

5. Asam yang terdapat dalam lambung manusia disebut….a. Asam sulfatb. Asam metanoat

c. Asam laktatd. Asam klorida

6. Alkali adalah basa yang….

Lampiran 5

Page 122: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

a. Dapat menetralkan asamb. Bereaksi dengan asamc. Larut dalam aird. Merupakan senyawa logam dengan oksigen

7. Penetralan asam oleh basa menghasilkan….a. Asamb. Basa

c. Garamd. Netral

8. Suatu larutan mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah, dapatdisimpulkan bahwa….a. Larutan bersifat asamb. Larutan bersifat basac. Larutan bersifat basa dan netrald. Sifat larutan belum dapat dipastikan

9. Penambahan kapur pada lahan gambut dimaksudkan untuk….a. Menambah kesuburan

tanahb. Menaikkan pH tanah

c. Menurunkan pH tanahd. Mengeraskan tanah

10. Kalium sulfat juga di sebut ….a. Garam Epsom, garam morhb. Garam Epsom, garam inggris

c. Garam inggris, garam dapurd. Garam morh, garam dapur

11. Alat yang dapat langsung digunakan untuk mengukur pH larutan disebut….a. Indikator universalb. Kertas lakmus merah

c. Kertas lakmus birud. pH meter

12. Zat/bahan berikut ini bersifat asam, kecuali….a. Air abub. Air hujan

c. Air bersodad. Air jeruk

13. Suatu larutan dikatakan bersifat basa jika mempunyai pH….a. Lebih dari 7b. Kurang dari 7

c. Sama dengan 7d. Sama dengan 14

14. Asam berikut termasuk asam organik, kecuali….a. Asam formatb. Asam sitrat

c. Asam sulfatd. Asam karboksilat

Page 123: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

15. Diantara sifat-sifat berikut:1) Korosif terhadap kulit2) Mengubah lakmus biru menjadi merah3) Mempunyai rasa asamYang merupakan sifat umum asam adalah….

a. 1 dan 2b. 1 dan 3

c. 2 dan 3d. Semua benar

16. Diketahui pH berbagai bahan sebagai berikut:Larutan pHABCD

1.24.17.49.9

Susunlah bahan-bahan diatas berdasarkan tingkat keasaman, di mulai yangpaling asam….a. D-C-B-Ab. B-A-C-D

c. B-D-A-Cd. A-B-C-D

17. Dibawah ini merupakan larutan1) Asam sulfat2) Asam klorida

3) Asam sitrat4) Asam nitrat

Yang merupakan asam mineral, kecuali….a. 1b. 2

c. 3d. 4

18. Hujan asam mempunyai pH….a. Lebih rendah dari 7b. Antara 5.6-7

c. Lebih rendah dari 5.6d. Lebih tinggi dari 5.6

19. Asam yang terdapat dalam semut adalah….a. Asam formatb. Asam sulfat

c. Asam uratd. Asam klorida

20. Lambung yang memproduksi asam hidroklorat berlebih, maka akandinetralkan suatu basa yang disebut antasida. Kandungan antasida antaralain adalah, kecuali….a. Bikarbonatb. Karbonat

c. Hidroksidad. Aspirin

21. Garam yang terbentuk dapat dipisahkan dari….

Page 124: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

a. Airb. Asam

c. Basad. Garam

22. Sengatan lebah merupkan penyuntikan bahan kimia ke bawah kulit yangmengakibatkan iritasi pada kulit. Sengatan lebah bersifat….a. Garamb. Basa

c. Asamd. Netral

23. Tingkat keasaman lazim dinyatakan dengan skala….a. Indikatorb. pH

c. Asamd. Basa

24. Reaksi netralisasi menghasilkan senyawa yang disebut….a. Asamb. Garam

c. Basad. Semua benar

25. Larutan dikatakan bersifat netral jika mempunyai pH….a. Lebih dari 7b. Kurang dari 7

c. Sama dengan 7d. Sama dengan 14

26. Makin kecil nilai pH maka senyawa tersebut makin….a. Asamb. Basa

c. Netrald. Mudah berbuih

27. Diantara indikator pH berikut:1) Kertas lakmus2) Indikator universal

3) pH meter

yang dapat digunakan untuk menentukan pH larutan ialah….a. 1, 2 dan 3b. 2 dan 3

c. 1 dan 2d. 3 aja

28. Zat dibawah ini dalam larutannya termasuk basa lemah, kecuali….a. Ammoniab. Natrium hidroksidac. Natrium bikarbonatd. Piridina

29. Untuk mengurangi tingkat keasaman tanah, maka diberi kapur. Sifat darikapur adalah….a. Asamb. Basa

c. Netrald. Manis

Page 125: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

30. Asam klorida bila direaksikan dengan basa natrium hidroksida akanmenghasilkan garam….a. Natrium kloridab. Natrium sulfat

c. Natrium asetatd. Natrium nitrit

31. Selain netralisasi asam lambung oleh obat mag, mana contoh netralisasiasam dan basa dalam kehidupan sehari-hari kecuali….a. Reaksi antara natrium klorida dengan garam dapurb. Reaksi antara kalsium hidroksida dengan tanah gambutc. Reaksi antara asam cuka dengan sengatan tawond. Reaksi antara baking soda dengan sengatan lebah

32. Jenis gas yang dapat dibentuk pada reaksi antara asam dengan logamadalah….a. Gas nitrogenb. Gas oksigen

c. Gas hidrogend. Gas karbon dioksida

33. Dibawah ini terdapat beberapa contoh larutan:1) Cuka2) Garam dapur

3) Gula4) Air kapur

Dari contoh diatas, larutan yang bersifat asam dan basa berturut-turutadalah….

a. 1 dan 3b. 2 dan 4

c. 1 dan 4d. 2 dan 3

34. Suatu larutan dikatakan bersifat asam jika mempunyai pH….a. Lebih dari 7b. Kurang dari 7

c. Sama dengan 7d. Sama dengan 14

35. Garam yang digunakan dalam pengolahan air minum atau untuk menjernihkah airadalah….a. Magnesium sulfatb. Kalium sulfat

c. Alumunium sulfatd. Natrium sulfat

36. Kertas lakmus biru yang dicelupkan ke dalam jus jeruk akan berubah warnamenjadi….a. Kuningb. Biru

c. Hijaud. Merah

37. Kertas lakmus merah akan menjadi biru jika ditetesi larutan….a. Asam fosfat b. Natrium hidroksida

Page 126: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

c. Natrium sulfat d. Asam klorida

38. Dalam air sabun, warna indikator universal adalah biru. Indikator tersebutakan biru pula dalam larutan….a. Gulab. Garam dapur

c. Ammoniad. Cuka

39. Sengatan tawon bersifat basa. Untuk menetralisasikan dapat digunakandengan….a. Asam sulfatb. Asam format

c. Asam sitratd. Asam asetat

40. Terdapat hasil percobaan warna kertas lakmus dalam larutan sebagaiberikut:

larutan Lakmus merah Lakmus biruABCD

MerahMerahBiruBiru

MerahBiruBiruMerah

Berdasarkan data diatas larutan yang bersifat basa adalah….

a. Ab. Bc. C

d. D

41. Suatu larutan mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru, jika ditetesi larutan ….a. Larutan asamb. Larutan basac. Larutan garamd. Semua benar

42. Zat dibawah ini dalam larutannya termasuk asam lemah, kecuali….a. Asam asetatb. Asam sianida

c. Asam nitratd. Asam nitrit

43. Diantara indikator-indikator berikut:1) Bunga mawar2) Bunga hydrangea

3) Liken

Yang merupakan indikator asam-basa yang di peroleh dari tumbuhanadalah….

a. 1 dan 2b. 1 dan 3

c. 2 dan 3d. Semua benar

Page 127: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

44. Hujan asam menyebabkan pH tanah kurang dari 5. Untuk mengurangikeasaman sebaiknya ditambah….a. Ammonium nitratb. Kapur

c. Natrium karbonatd. Kalium sulfat

45. Penggunaan abu gosok untuk mencuci piring antara lain karena abu gosokbersifat….a. Asamb. Basa

c. Garamd. Netral

46. Garam yang merupakan senyawa dalam batu kapur, pualam, dan marmeradalah….a. Natrium bikarbonatb. Magnesium hidroksidac. Kalium karbonatd. Kalsium fosfat

47. Istilah penetralan ada kaitannya dengan….a. Reaksi asam dengan basab. Penggunaan pipet untuk menambahkan asam atau bas kedalam suatu wadahc. Reaksi antara ion hydrogen dengan aird. Reaksi antara satu ion hydrogen dengan satu ion hidroksida

48. Penambahan air pada larutan asam menyebabkan….a. Konsentrasi larutan semakin pekatb. pH larutan semakin besarc. pH larutan semakin kecild. ph larutan tetap

49. Salah satu diantara pernyataan berikut kurang tepat tentang asam adalah….a. Mempunyai pH lebih kecil dari 7b. Korosifc. Dapat menetralkan basad. Tergolong elektrolit kuat

50. Beberapa larutan di uji ke kertas lakmus dan dapat hasil sebagai berikut:Larutan Lakmu merah Lakmus biru12345

MerahBiruMerahBiruMerah

MerahBiruMerahBiruBiru

Berdasarkan data tersebut larutan yang bersifat asam adalah…a. Larutan 1 dan 2b. Larutan 2 dan 4c. Larutan 1 dan 3

d. Larutan 4 dan 5

Page 128: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA INSTRUMEN

1. A 11. D 21. A 31. A 41. B2. A 12. A 22. C 32. D 42. C3. D 13. A 23. B 33. C 43. D4. B 14. C 24. B 34. D 44. B5. D 15. D 25. C 35. B 45. B6. A 16. D 26. A 36. C 46. C7. C 17. C 27. B 37. B 47. A8. A 18. C 28. B 38. C 48. C9. A 19. A 29. B 39. B 49. D10. B 20. D 30. A 40. C 50. C

Lampiran 6

Page 129: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

PRETESMata Pelajaran : Kimia

Materi Pokok : Asam, Basa, dan Garam Waktu : 90 MenitPetunjuk megerjakan soal :

1. Tulislah terlebih dulu nama , kelas dan nomor urut anda dalam lembar jawabyang telah di sediakan

2. Berdoalah sebelum mengerjakan dan kerjakan dengan baik. Tiap-tiap butirsoal pahami dulu maknanya sebelum di jawab

3. Dahulukan menjawab soal-soal yang anda anggap mudah4. Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberikan tanda (X ) pada jawaban a,

b, c, d atau e yang anda anggap benar5. Apabila anda ingin mengoreksi jawaban coretlah dua garis mendatar jawaban

yang salah dan di beri tanda silang pada jawaban yang anda anggap benarContoh : Pilihan semula : b c d

Di betulkan : b c

6. Periksalah kembali pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru

51. Kata yang berasal dari bahasa latin acidus berarti….e. Rasa asamf. Rasa pahit

g. Rasa asinh. Rasa manis

52. Terjadi perubahan warna apa jika lakmus merah dicelupkan dalam larutangaram….e. Merahf. Biru

g. Hijauh. Kuning

53. Natrium hidroksida merupakan basa kuat, diantara fungsi natrium hidroksidadalam industri kecuali ….e. Untuk membuat sabunf. Untuk membuat pemutih

g. Untuk membuat kertash. Untuk membuat rayon

54. Asam yang terdapat dalam lambung manusia disebut….e. Asam sulfatf. Asam metanoat

g. Asam laktath. Asam klorida

55. Penetralan asam oleh basa menghasilkan….e. Asamf. Basa

g. Garamh. Netral

56. Suatu larutan mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah, dapatdisimpulkan bahwa….

Lampiran 13

Page 130: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

e. Larutan bersifat asamf. Larutan bersifat basag. Larutan bersifat basa dan netralh. Sifat larutan belum dapat dipastikan

57. Penambahan kapur pada lahan gambut dimaksudkan untuk….e. Menambah kesuburan tanahf. Menaikkan pH tanah

g. Menurunkan pH tanahh. Mengeraskan tanah

58. Alat yang dapat langsung digunakan untuk mengukur pH larutan disebut….e. Indikator universalf. Kertas lakmus merah

g. Kertas lakmus biruh. pH meter

59. Suatu larutan dikatakan bersifat basa jika mempunyai pH….e. Lebih dari 7f. Kurang dari 7

g. Sama dengan 7h. Sama dengan 14

60. Asam berikut termasuk asam organik, kecuali….e. Asam formatf. Asam sitrat

g. Asam sulfath. Asam karboksilat

61. Diantara sifat-sifat berikut:4) Korosif terhadap kulit5) Mengubah lakmus biru menjadi merah6) Mempunyai rasa asamYang merupakan sifat umum asam adalah .

e. 1 dan 2f. 1 dan 3

g. 2 dan 3h. Semua benar

62. Diketahui pH berbagai bahan sebagai berikut:Larutan pHABCD

1.24.17.49.9

Susunlah bahan-bahan diatas berdasarkan tingkat keasaman, di mulai yangpaling asam….e. D-C-B-Af. B-A-C-D

g. B-D-A-Ch. A-B-C-D

63. Dibawah ini merupakan larutan5) Asam sulfat6) Asam klorida

7) Asam sitrat8) Asam nitrat

Yang merupakan asam mineral, kecuali….

Page 131: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

e. 1f. 2

g. 3h. 4

64. Hujan asam mempunyai pH….e. Lebih rendah dari 7f. Antara 5.6-7

g. Lebih rendah dari 5.6h. Lebih tinggi dari 5.6

65. Asam yang terdapat dalam semut adalah….e. Asam formatf. Asam sulfat

g. Asam urath. Asam klorida

66. Lambung yang memproduksi asam hidroklorat berlebih, maka akandinetralkan suatu basa yang disebut antasida. Kandungan antasida antara lainadalah, kecuali….e. Bikarbonatf. Karbonat

g. Hidroksidah. Aspirin

67. Sengatan lebah merupkan penyuntikan bahan kimia ke bawah kulit yangmengakibatkan iritasi pada kulit. Sengatan lebah bersifat….e. Garamf. Basa

g. Asamh. Netral

68. Reaksi netralisasi menghasilkan senyawa yang disebut….e. Asamf. Garam

g. Basah. Semua benar

69. Larutan dikatakan bersifat netral jika mempunyai pH….e. Lebih dari 7f. Kurang dari 7

g. Sama dengan 7h. Sama dengan 14

70. Diantara indikator pH berikut:4) Kertas lakmus5) Indikator universal

6) pH meter

yang dapat digunakan untuk menentukan pH larutan ialah….e. 1, 2 dan 3f. 2 dan 3

g. 1 dan 2h. 3 aja

71. Untuk mengurangi tingkat keasaman tanah, maka diberi kapur. Sifat darikapur adalah….e. Asamf. Basa

g. Netralh. Manis

Page 132: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

72. Jenis gas yang dapat dibentuk pada reaksi antara asam dengan logamadalah….e. Gas nitrogenf. Gas oksigen

g. Gas hidrogenh. Gas karbon dioksida

73. Dibawah ini terdapat beberapa contoh larutan:5) Cuka6) Garam dapur

7) Gula8) Air kapur

Dari contoh diatas, larutan yang bersifat asam dan basa berturut-turut adalah .

e. 1 dan 3f. 2 dan 4

g. 1 dan 4h. 2 dan 3

74. Suatu larutan dikatakan bersifat asam jika mempunyai pH….e. Lebih dari 7f. Kurang dari 7

g. Sama dengan 7h. Sama dengan 14

75. Garam yang digunakan dalam pengolahan air minum atau untuk menjernihkah airadalah….e. Magnesium sulfatf. Kalium sulfat

g. Alumunium sulfath. Natrium sulfat

76. Terdapat hasil percobaan warna kertas lakmus dalam larutan sebagai berikut:larutan Lakmus merah Lakmus biruABCD

MerahMerahBiruBiru

MerahBiruBiruMerah

Berdasarkan data diatas larutan yang bersifat basa adalah .

e. Af. Bg. C

h. D

77. Diantara indikator-indikator berikut:4) Bunga mawar5) Bunga hydrangea

6) Liken

Yang merupakan indikator asam-basa yang di peroleh dari tumbuhanadalah….

e. 1 dan 2f. 1 dan 3

g. 2 dan 3h. Semua benar

78. Penggunaan abu gosok untuk mencuci piring antara lain karena abu gosokbersifat….e. Asamf. Basa

g. Garamh. Netral

Page 133: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

79. Salah satu diantara pernyataan berikut kurang tepat tentang asam adalah….e. Mempunyai pH lebih kecil dari 7f. Korosifg. Dapat menetralkan basah. Tergolong elektrolit kuat

80. Beberapa larutan di uji ke kertas lakmus dan dapat hasil sebagai berikut:Larutan Lakmu merah Lakmus biru12345

MerahBiruMerahBiruMerah

MerahBiruMerahBiruBiru

Berdasarkan data tersebut larutan yang bersifat asam adalah…e. Larutan 1 dan 2f. Larutan 2 dan 4g. Larutan 1 dan 3h. Larutan 4 dan 5

Page 134: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST

1. A 11. D 21. B2. A 12. D 22. D3. B 13. C 23. C4. D 14. C 24. D5. C 15. A 25. B6. A 16. D 26. C7. A 17. C 27. D8. D 18. B 28. B9. A 19. C 29. D

10. C 20. B 30. C

Lampiran 14

Page 135: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

POSTTESTMata Pelajaran : IPA Terpadu

Materi Pokok : Asam, Basa, dan Garam Waktu : 90 MenitPetunjuk megerjakan soal :

7. Tulislah terlebih dulu nama , kelas dan nomor urut anda dalam lembar jawabyang telah di sediakan

8. Berdoalah sebelum mengerjakan dan kerjakan dengan baik. Tiap-tiap butirsoal pahami dulu maknanya sebelum di jawab

9. Dahulukan menjawab soal-soal yang anda anggap mudah10. Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberikan tanda (X ) pada jawaban a,

b, c, d atau e yang anda anggap benar11. Apabila anda ingin mengoreksi jawaban coretlah dua garis mendatar jawaban

yang salah dan di beri tanda silang pada jawaban yang anda anggap benarContoh : Pilihan semula : b c d

Di betulkan : b c

12. Periksalah kembali pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru

81. Kata yang berasal dari bahasa latin acidus berarti….i. Rasa asamj. Rasa pahit

k. Rasa asinl. Rasa manis

82. Terdapat hasil percobaan warna kertas lakmus dalam larutan sebagai berikut:larutan Lakmus merah Lakmus biruABCD

MerahMerahBiruBiru

MerahBiruBiruMerah

Berdasarkan data diatas larutan yang bersifat basa adalah .

i. Aj. B

k. Cl. D

83. Asam yang terdapat dalam lambung manusia disebut….i. Asam sulfatj. Asam metanoat

k. Asam laktatl. Asam klorida

Lampiran 20

Page 136: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

84. Terjadi perubahan warna apa jika lakmus merah dicelupkan dalam larutangaram….i. Merahj. Biru

k. Hijaul. Kuning

85. Suatu larutan mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah, dapatdisimpulkan bahwa….i. Larutan bersifat asamj. Larutan bersifat basak. Larutan bersifat basa dan netrall. Sifat larutan belum dapat dipastikan

86. Diantara sifat-sifat berikut:7) Korosif terhadap kulit8) Mengubah lakmus biru menjadi merah9) Mempunyai rasa asamYang merupakan sifat umum asam adalah .

i. 1 dan 2j. 1 dan 3

k. 2 dan 3l. Semua benar

87. Suatu larutan dikatakan bersifat basa jika mempunyai pH….i. Lebih dari 7j. Kurang dari 7

k. Sama dengan 7l. Sama dengan 14

88. Asam yang terdapat dalam semut adalah….i. Asam formatj. Asam sulfat

k. Asam uratl. Asam klorida

89. Diketahui pH berbagai bahan sebagai berikut:Larutan pHABCD

1.24.17.49.9

Susunlah bahan-bahan diatas berdasarkan tingkat keasaman, di mulai yangpaling asam….i. D-C-B-Aj. B-A-C-D

k. B-D-A-Cl. A-B-C-D

90. Dibawah ini merupakan larutan9) Asam sulfat10) Asam klorida

11) Asam sitrat12) Asam nitrat

Yang merupakan asam mineral, kecuali….i. 1j. 2

k. 3l. 4

Page 137: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

91. Penetralan asam oleh basa menghasilkan….a. Asamb. Basa

c. Garamd. Netral

92. Alat yang dapat langsung digunakan untuk mengukur pH larutan disebut….i. Indikator universalj. Kertas lakmus merah

k. Kertas lakmus birul. pH meter

93. Hujan asam mempunyai pH….i. Lebih rendah dari 7j. Antara 5.6-7

k. Lebih rendah dari 5.6l. Lebih tinggi dari 5.6

94. Penambahan kapur pada lahan gambut dimaksudkan untuk….i. Menambah kesuburan tanahj. Menaikkan pH tanahk. Menurunkan pH tanah

l. Mengeraskan tanah

95. Lambung yang memproduksi asam hidroklorat berlebih, maka akandinetralkan suatu basa yang disebut antasida. Kandungan antasida antara lainadalah, kecuali….i. Bikarbonatj. Karbonat

k. Hidroksidal. Aspirin

96. Larutan dikatakan bersifat netral jika mempunyai pH….i. Lebih dari 7j. Kurang dari 7

k. Sama dengan 7l. Sama dengan 14

97. Reaksi netralisasi menghasilkan senyawa yang disebut….i. Asamj. Garam

k. Basal. Semua benar

98. Jenis gas yang dapat dibentuk pada reaksi antara asam dengan logamadalah….i. Gas nitrogenj. Gas oksigen

k. Gas hidrogenl. Gas karbon dioksida

99. Diantara indikator pH berikut:7) Kertas lakmus8) Indikator universal

9) pH meter

Page 138: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

yang dapat digunakan untuk menentukan pH larutan ialah….i. 1, 2 dan 3j. 2 dan 3

k. 1 dan 2l. 3 saja

100. Dibawah ini terdapat beberapa contoh larutan:9) Cuka10) Garam dapur

11) Gula12) Air kapur

Dari contoh diatas, larutan yang bersifat asam dan basa berturut-turut adalah .

i. 1 dan 3j. 2 dan 4

k. 1 dan 4l. 2 dan 3

101. Sengatan lebah merupkan penyuntikan bahan kimia ke bawah kulityang mengakibatkan iritasi pada kulit. Sengatan lebah bersifat….i. Garamj. Basa

k. Asaml. Netral

102. Garam yang digunakan dalam pengolahan air minum atau untukmenjernihkah air adalah….i. Magnesium sulfatj. Kalium sulfat

k. Alumunium sulfatl. Natrium sulfat

103. Salah satu diantara pernyataan berikut kurang tepat tentang asamadalah….i. Mempunyai pH lebih kecil dari 7j. Korosifk. Dapat menetralkan basal. Tergolong elektrolit kuat

104. Asam berikut termasuk asam organik, kecuali….i. Asam formatj. Asam sitrat

k. Asam sulfatl. Asam karboksilat

105. Diantara indikator-indikator berikut:7) Bunga mawar8) Bunga hydrangea

9) Liken

Yang merupakan indikator asam-basa yang di peroleh dari tumbuhanadalah….i. 1 dan 2j. 1 dan 3

k. 2 dan 3l. Semua benar

106. Beberapa larutan di uji ke kertas lakmus dan dapat hasil sebagaiberikut:Larutan Lakmu merah Lakmus biru1 Merah Merah

Page 139: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

2345

BiruMerahBiruMerah

BiruMerahBiruBiru

Berdasarkan data tersebut larutan yang bersifat asam adalah…i. Larutan 1 dan 2j. Larutan 2 dan 4

k. Larutan 1 dan 3l. Larutan 4 dan 5

107. Penggunaan abu gosok untuk mencuci piring antara lain karena abugosok bersifat….i. Asamj. Basa

k. Garaml. Netral

108. Suatu larutan dikatakan bersifat asam jika mempunyai pH….i. Lebih dari 7j. Kurang dari 7

k. Sama dengan 7l. Sama dengan 14

109. Untuk mengurangi tingkat keasaman tanah, maka diberi kapur. Sifatdari kapur adalah….i. Asamj. Basa

k. Netrall. Manis

110. Natrium hidroksida merupakan basa kuat, diantara fungsi natriumhidroksida dalam industri kecuali ….a. Untuk membuat sabunb. Untuk membuat pemutih

c. Untuk membuat kertasd. Untuk membuat rayon

Page 140: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

KUNCI JAWABAN SOAL POSTTEST

1. A 11. C 21. C2. C 12. D 22. B3. D 13. C 23. D4. A 14. A 24. C5. A 15. D 25. D6. D 16. C 26. C7. A 17. B 27. B8. A 18. D 28. D9. D 19. B 29. D

10. C 20. C 30. B

Lampiran 21

Page 141: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

LEMBAR JAWABAN

Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberikan tanda (X ) pada jawaban a, b, c, atau dyang anda anggap benar

Nama :…………………...

Kelas :……………………

No absen :……………………

Page 142: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

No A B C D123456789

101112131415

No A B C D161718192021222324252627282930

Page 143: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

KRITERIA PENILAIAN HASIL BELAJAR RANAH PSIKOMOTORIK(PRAKTIKUM)

KRITERIA PENSEKORANA. Menyiapkan Alat dan Bahan

Skor 1 : melakukan aktivitas lain yang tidak berkaitan dengan praktikum dan tidak dapat menyiapkan alat dan bahan.

Skor 2 : menyiapkan alat dan bahan sendiri tanpa bantuan siapapun.Skor 3 : menyiapkan alat dan bahan dengan bantuan guruSkor 4 : menyiapkan alat dan bahan bersama teman satu kelompok.

B. Melakukan PercobaanSkor 1 : melakukan aktivitas lain yang tidak berkaitan dengan

praktikum dan tidak melakukan percobaan.Skor 2 : melakukan percobaan tanpa bantuan siapapun.Skor 3 : melakukan percobaan dengan bantuan guru.Skor 4 : melakukan percobaan dengan bantuan teman satu kelompok.

C. KerjasamaSkor 1 : tidak ada anggota kelompok yang bekerja semua

menggantungkan kelompok lain.Skor 2 : hanya beberapa orang yang bekerja.Skor 3 : semua anggota kelompok dapat bekerja sama tetapi kurang

kompak.Skor 4 : semua anggota kelompok dapat bekerja sama dengan baik dan

kompak.D. Merapikan Alat dan Bahan

Skor 1 : melakukan aktivitas lain yang tidak berkaitan dengan praktikum dan tidak melakukan percobaan.

Skor 2 : merapikan alat dan bahan tanpa bantuan siapapun.Skor 3 : merapikan alat dan bahan dengan bantuan guru.Skor 4 : merapikan alat dan bahan dengan bantuan teman satu

kelompok.E. Mengkomunikasikan Data Percobaan

Skor 1 : melakukan aktivitas lain yang tidak berkaitan dengan praktikum dan tidak melakukan percobaan.

Skor 2 : mengkomunikasikan data percobaan tanpa bantuan siapapun.Skor 3 : mengkomunikasikan data percobaan ke teman satu kelompok.Skor 4 : mengkomunikasikan data percobaan ke teman satu kelompok

dan guru dalam bentuk laporan sementara hasil percobaan.

Lampiran 32

Page 144: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

KRITERIA PENILAIAN HASIL BELAJAR RANAH AFEKTIF SISWAKELAS KONTROL

KRITERIA PENSEKORAN1. Memperoleh bahan bacaan penunjang pembelajaran dari

Skor 1 : modul saja.Skor 2 : modul dan LKS yang dimiliki siswa.Skor 3 : modul, LKS dan 1 jenis buku IPA terpadu.Skor 4 : modul, LKS, 1 jenis buku IPA terpadu, dan sumber lain yang

relevan dengan materi.

2. Tanggung JawabSkor 1 : membuat suasana kegiatan pembelajaran mejadi gaduh.Skor 2 : tidak membuat suasana kegiatan pembelajaran mejadi gaduhtetapi

tidak memperhatikan pembelajaran.Skor 3 : melakukan pembelajaran dengan baik.Skor 4 : melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik, berani bertanyadan

berani menjawab pertanyaan (guru/siswa).

3. MemperhatikanSkor 1 : tidak memperhatikan pelajaran sama sekali.Skor 2 : memperhatikan pelajaran tetapi membuat ramai pada saatkegiatan

pembelajaran.Skor 3 : memperhatikan pelajaran dengan serius.Skor 4 : memperhatikan pelajaran dengan serius dan berani bertanya

kepada guru.

Lampiran 29

Page 145: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

KRITERIA PENILAIAN HASIL BELAJAR RANAH AFEKTIF SISWAKELAS EKSPERIMEN

KRITERIA PENSEKORAN1. Memperoleh bahan bacaan penunjang pembelajaran dari

Skor 1 : modul saja.Skor 2 : modul dan LKS yang dimiliki siswa.Skor 3 : modul, LKS dan 1 jenis buku IPA terpadu.Skor 4 : modul, LKS, 1 jenis buku IPA terpadu, dan sumber lain yang

relevan dengan materi.

2. Tanggung JawabSkor 1 : membuat suasana kegiatan pembelajaran mejadi gaduh.Skor 2 : tidak membuat suasana kegiatan pembelajaran mejadi gaduhtetapi

tidak memperhatikan pembelajaran.Skor 3 : melakukan pembelajaran dengan baik.Skor 4 : melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik, berani bertanyadan

berani menjawab pertanyaan (guru/siswa).

3. MemperhatikanSkor 1 : tidak memperhatikan pelajaran sama sekali.Skor 2 : memperhatikan pelajaran tetapi membuat ramai pada saatkegiatan

pembelajaran.Skor 3 : memperhatikan pelajaran dengan serius.Skor 4 : memperhatikan pelajaran dengan serius dan berani bertanya

kepada guru.

Lampiran 28

Page 146: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

ANGKET TANGGAPAN SISWA

TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE CIRC DENGAN TSTS

Nama siswa :___________________________ Kelas/ No. Absen :

____________

1. Apakah kamu senang mempelajari pokok materi Asam, Basa Dan Garam?

a. Ya b. Netral c. Tidak

2. Apakah kamu lebih semangat mempelajari materi pokok Asam, Basa Dan

Garam dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC

dengan TSTS?

a. Ya b. Netral c. Tidak

3. Pernahkah kamu mengantuk dalam mengikuti pembelajaran pokok materi

Asam, Basa Dan Garam dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe CIRC dengan TSTS ini?

a. Ya b. Netral c. Tidak

4. Menurut kamu apakah pembelajaran dengan menggunakan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS ini membosankan?

a. Ya b. Netral c. Tidak

5. Apakah anda merasa senang mendiskusikan pokok materi Asam, Basa dan

Garam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan TSTS?

a. Ya b. Netral c. Tidak

6. Apakah dalam diskusi kelompok dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe CIRC dengan TSTS Anda dan teman-teman Anda bisa saling

membantu dalam memahami materi Asam, Basa, dan Garam?

a. Ya b. Netral c. Tidak

7. Pernahkah kamu berbicara atau melakukan aktivitas lain yang tidak berkaitan

dengan pembelajaran?

a. Ya b. Netral c. Tidak

Lampiran 35

Page 147: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

8. Apakah suasana pembelajaran dengan menggunakan metode ini membuat

kamu sulit menangkap pelajaran yang diberikan?

a. Ya b. Netral c. Tidak

9. Apakah kamu lebih suka terlibat saja daripada aktif pada pembelajaran dengan

menggunakan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC

dengan TSTS ini?

a. Ya b. Netral c. Tidak

10. Apakah dengan menggunakan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe CIRC dengan TSTS Anda dapat termotivasi dalam mengikuti

pembelajaran Kimia?

a. Ya b. Netral c. Tidak

Page 148: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

LABORATORIUM KOMPUTERTADRIS MATEMATIKA FAKUTAS TARBIYAHIAIN WALISONGO SEMARANG

PENELITI : INA SAIDATAN NUSRONIM : 053711375JURUSAN : TADRIS KIMIAJUDUL : EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC(COOPERATIVE INTEGRATED READING ANDCOMPOSITION) DENGAN TSTS (TWO STAY TWO STRAY)PADA MATERI POKOK ASAM, BASA DAN GARAMTERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIISEMESTER GASAL MTs. DARUL ULUM SEMARANG

HIPOTESIS :a. Hipotesis Varians :

H0 : Varians populasi nilai pada kelas Eksperimen dan kelas Kontroladalah identik

H1 : Varians populasi nilai pada kelas Eksperimen dan kelas Kontroladalah tidak identik

b. Hipotesis Rata-rata :H0 : Rata-rata populasi nilai pada kelas Eksperimen dan kelas Kontrol

adalah identik.H1 : Rata-rata populasi nilai pada kelas Eksperimen dan kelas Kontrol

adalah tidak identik.

DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN :

H0 DITERIMA, jika nilai t_hitung < t_tabel H0 DITOLAK, jika nilai t_hitung > t_tabel

H0 DITERIMA, jika sig. > 0.05H0 DITOLAK, jika sig. < 0.05

HASIL DAN ANALISIS DATA :

* PRE TEST

a. Dari table Group StatisticsGroup Statistics

kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

nilai pre tes eksperimen 26 25.3846 11.57956 2.27094

Alamat : Jln. Prof. Dr. Hamka Kampus II Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185

Lampiran 37

Page 149: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

Group Statistics

kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

pre tes eksperimen 26 25.3846 11.57956 2.27094

pre tes kontrol 27 26.1111 9.95503 1.91585

1. Jumlah data (N) nilai Pre Test Kelas Eksperimen = 262. Jumlah data (N) nilai pada Pre Test Kelas Kontrol = 273. Nilai rata-rata (mean) nilai pada Pre Test Kelas Eksperimen = 25.38464. Nilai rata-rata (mean) nilai pada pre Test Kontrol = 26.1115. Standard deviasi nilai pada Pre Test Kelas Eksperimen = 11.57566. Standard deviasi nilai pada pre test kontrol = 9.95503

b. Dari table Independent Samples TestIndependent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence

Interval of the

Difference

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

Equal

variances

assumed

.825 .368 -.245 51 .807 -.72650 2.96257-

6.674105.22111

nilai

Equal

variances not

assumed

-.245 49.258 .808 -.72650 2.97113-

6.696425.24343

1. Pada kolom levenes Test for Equality of Varainces, diperoleh nilai sig. =

0.368. Karena sig. = 0.368 > 0.05, maka Ho DITERIMA, artinya kedua

varians nilai pada pre test kelas eksperimen dan pre test kelas kontrol

adalah identik/sama.

2. Karena identiknya varians nilai pre test kelas eksperimen dan pretest kelas

kontrol, maka untuk membandingkan rata-rata (mean) antara nilai pada pre

test kelas eksperimen dan pre test kelas kontrol dengan menggunakan t-

Page 150: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

test adalah menggunakan dasar nilai t_hitung pada baris pertama (Equal

variances assumed), yaitu t_hitung = -0.245

3. Nilai t_tabel (51;0.05) = 2.00. Berarti nilai nilai t_hitung = -0.245 <

t_tabel = 2.00, hal ini berarti Ho DITERIMA, artinya : Rata-rata (mean)

nilai pada pre test kelas eksperimen dan pre test kelas kontrol adalah

identik atau sama.

* POST TEST

a. Dari table Group StatisticsGroup Statistics

kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

pos tes eksperimen 26 74.8462 8.56828 1.68038nilai

pos tes kontrol 27 62.6296 8.93631 1.71979

1. Jumlah data (N) nilai post Test Kelas Eksperimen = 262. Jumlah data (N) nilai pada post Test Kelas Kontrol = 273. Nilai rata-rata (mean) nilai pada post Test Kelas Eksperimen = 74.84624. Nilai rata-rata (mean) nilai pada post Test Kontrol = 62.62965. Standard deviasi nilai pada Pre Test Kelas Eksperimen = 8.568286. Standard deviasi nilai pada post Test Kontrol = 8.93631

b. Dari table Independent Samples Test

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence

Interval of the

Difference

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

nilai Equal

variances

assumed

.324 .572 5.077 51 .000 12.21652 2.40639 7.38549 17.04755

Page 151: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC ... selaku guru IPA

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence

Interval of the

Difference

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

Equal

variances

assumed

.324 .572 5.077 51 .000 12.21652 2.40639 7.38549 17.04755

Equal

variances not

assumed

5.081 50.999 .000 12.21652 2.40444 7.38940 17.04365

1. Pada kolom levenes Test for Equality of Varainces, diperoleh nilai sig. =

0.572. Karena sig. = 0.572 > 0.05, maka Ho DITERIMA, artinya kedua

varians nilai pada post test kelas Eksperimen dan kelas Kontrol adalah

identik/sama.

2. Karena identiknya varians nilai post test kelas Eksperimen dan kelas

Kontrol, maka untuk membandingkan rata-rata (mean) antara nilai pada

post test kelas Eksperimen dan kelas Kontrol dengan menggunakan t-test

adalah menggunakan dasar nilai t_hitung pada baris pertama (Equal

variances assumed), yaitu t_hitung = 5.077

3. Nilai t_tabel (51;0.05) = 2.00. Berarti nilai nilai t_hitung = 5.077 > t_tabel

= 2.00, hal ini berarti Ho DITOLAK, artinya : Rata-rata (mean) nilai post

test pada kelas Eksperimen dan kelas Kontrol adalah tidak identik atau

berbeda secara nyata.

Semarang, 5 Juli 2010a/n Kepala Lab. PendidikanPengelola Lab. Komputer

Saminanto, S. Pd., M. ScNIP. 19720604 200312 1 002