7
MENGGAGAS EKOWISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN BERAU, KALTIM Sejatinya masyarakat tempatan memiliki peluang yang besar untuk mengembangkan ekowisata berbasis masyarakat dengan perspektif pemahaman yang utuh. Kondisi dasar yang dimilikinya adalah (1) sebagai masyarakat pulau (tempatan), (2) memiliki ruang (hidup) kelola dan inter-relasi tradisional dengan sumberdaya alamnya (natural assets), (3) kekuatan sumberdaya manusia, dan (4) keunggulan sumberdaya sosial (asset sosial) dan sosio-kapital. Gabungan assets tersebut sudah dapat dijadikan modal untuk memulai usaha ekowisata berbasis masyarakat. EKOWISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN MARATUA, KEPULAUAN DERAWAN KABUPATEN BERAU, KALTIM Sebuah Inisiatif Pengelolaan Usaha bersama Masyarakat Pulau Maratua, Kab. Berau LATAR BELAKANG Wilayah kelautan Berau sudah dikenal sebagai destinasi wisata kelas dunia. Wisatawan nasional dan mancanegara memberikan kesan yang luar biasa atas kombinasi keindahan panorama dan kekayaan alam bawah laut dan industri pariwisata menawarkan ragam produk-produk ekowisata dengan kualitas yang sangat tinggi. Kemunculan pariwisata bahari di Berau dimulai pada awal 1990-an dan diperkuat dengan kerjasama Regional ASEAN BIMP-EAGA untuk sektor pariwisata dengan tanpa kejelasan panduan kebijakan, pola dan perencanaan, sementara dokumen RIPPDA baru dipublikasikan pada 2003 dan implementasinya belum optimal. Walauan demikian, visi/misi Kabupaten Berau menunjukkan perhatian yang khusus terhadap pariwisata dalam satu dekade terakhir. Dalam lima tahun terakhir, industri pariwisata bahari Kabupaten Berau menunjukkan kemajuan yang berarti dengan ditandai masuknya investasi dari luar untuk pengembangan resort-resort di Kepulauan Derawan dan sekaligus menjadi pemicu pengusaha lokal untuk berinvestasi di sektor ini. Pengalaman dan pembelajaran dari perjalanan pariwisata bahari yang diperoleh adalah (1) arah kebijakan belum konsisten untuk perencanaan, pengembangan, pengelolaan dan promosi pemasaran, sehingga mengharuskan kita untuk melakukan kaji-ulang kebijakan, perencanaan, implementasi dan konsultasi para pihak, (2) kepemilikan bisnis ekowisata sebagian besar dikuasai pihak swasta asing dan hanya sebagian kecil saja dari pengusaha lokal yang terlibat dalam

EKOWISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI · PDF filesebagai start-up business atau modal kerja. ... Pelatihan Kerajinan dari Bahan Limbah Kelapa, Kerang dan Kayu, tahun 2006

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EKOWISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI  · PDF filesebagai start-up business atau modal kerja. ... Pelatihan Kerajinan dari Bahan Limbah Kelapa, Kerang dan Kayu, tahun 2006

MENGGAGAS EKOWISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN BERAU, KALTIM

Sejatinya masyarakat tempatan memiliki

peluang yang besar untuk mengembangkan

ekowisata berbasis masyarakat dengan

perspektif pemahaman yang utuh. Kondisi

dasar yang dimilikinya adalah (1) sebagai

masyarakat pulau (tempatan), (2) memiliki

ruang (hidup) kelola dan inter-relasi tradisional

dengan sumberdaya alamnya (natural assets),

(3) kekuatan sumberdaya manusia, dan (4)

keunggulan sumberdaya sosial (asset sosial)

dan sosio-kapital. Gabungan assets tersebut

sudah dapat dijadikan modal untuk memulai

usaha ekowisata berbasis masyarakat.

EKOWISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT

DI KECAMATAN MARATUA, KEPULAUAN DERAWAN

KABUPATEN BERAU, KALTIM Sebuah Inisiatif Pengelolaan Usaha bersama Masyarakat Pulau Maratua, Kab. Berau

LATAR BELAKANG

Wilayah kelautan Berau sudah dikenal sebagai destinasi

wisata kelas dunia. Wisatawan nasional dan mancanegara

memberikan kesan yang luar biasa atas kombinasi

keindahan panorama dan kekayaan alam bawah laut dan

industri pariwisata menawarkan ragam produk-produk

ekowisata dengan kualitas yang sangat tinggi. Kemunculan

pariwisata bahari di Berau dimulai pada awal 1990-an dan

diperkuat dengan kerjasama Regional ASEAN BIMP-EAGA

untuk sektor

pariwisata

dengan tanpa kejelasan panduan kebijakan,

pola dan perencanaan, sementara dokumen

RIPPDA baru dipublikasikan pada 2003 dan

implementasinya belum optimal. Walauan

demikian, visi/misi Kabupaten Berau

menunjukkan perhatian yang khusus

terhadap pariwisata dalam satu dekade

terakhir. Dalam lima tahun terakhir, industri

pariwisata bahari Kabupaten Berau

menunjukkan kemajuan yang berarti

dengan ditandai masuknya investasi dari

luar untuk pengembangan resort-resort di

Kepulauan Derawan dan sekaligus menjadi

pemicu pengusaha lokal untuk berinvestasi di

sektor ini. Pengalaman dan pembelajaran dari perjalanan pariwisata bahari yang

diperoleh adalah (1) arah kebijakan

belum konsisten untuk perencanaan,

pengembangan, pengelolaan dan

promosi pemasaran, sehingga

mengharuskan kita untuk melakukan

kaji-ulang kebijakan, perencanaan,

implementasi dan konsultasi para pihak,

(2) kepemilikan bisnis ekowisata

sebagian besar dikuasai pihak swasta

asing dan hanya sebagian kecil saja dari

pengusaha lokal yang terlibat dalam

Page 2: EKOWISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI  · PDF filesebagai start-up business atau modal kerja. ... Pelatihan Kerajinan dari Bahan Limbah Kelapa, Kerang dan Kayu, tahun 2006

MENGGAGAS EKOWISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN BERAU, KALTIM

bisnis ini karena berbagai alasan,

termasuk perspektif berpikir yang

memandang bahwa usaha pariwisata

bukan bisnis yang prospektus, kurang

paham ataupun ketidakmampuan dalam

bersaing, dan dukungan insentif serta

akses kebijakan dan finansial yang tidak

memadai. Sementara masyarakat lokal

menjadi buruh pariwisata - padahal

sejatinya mereka adalah pemilik usaha ekowisata oleh karena keberpihakan belum

terjadi dan ketidakadilan terus berlangsung, (3) ukuran konservasi bagi pengelolaan

ekowisata belum ada kesepakatan sehingga

agak susah untuk mengukur keberhasilan suatu

usaha ekowisata secara menyeluruh, dan (4)

konflik-konflik horizontal antara pengusaha

dengan masyarakat masih terus berlangsung

karena tumpang-tindih kepentingan dan

kompetisi ruang-ruang pemanfaatan serta (5)

Ketidakjelasan kebijakan dan kewenangan

antara pusat - daerah tentang investasi

pariwisata sehingga sering terjadi disharmoni

dalam pengambilan kebijakan.

Perspektif pemahaman dan definisi ekowisata sangat beragam bahkan cenderung salah-

guna. Banyak operator wisata massal memainkan citra untuk menangkap peluang

ekowisata dan wisata berlabel hijau (green tourism) yang diterapkan pada produk-

produk ataupun paket-paket wisata yang ditawarkannya dengan harapan akan

mendokrak proyeksi keuntungan bisnis. Sehingga, kita perlu melakukan re-definisi atas

ekowisata dan membangun standar ekowisata Berau.

BAGAIMANA PERAN MASYARAKAT ?

Beberapa kebijakan dan panduan yang

dikeluarkan dunia internasional dan nasional

tentang ekowisata nampak kental keberpihakan

pada penanam modal, sementara posisi

masyarakat ditempatkan sebagai mitra atau

ada keharusan berpartisipasi dalam

mengembangkan ekowisata di daerahnya.

Pertanyaannya adalah apakah mereka harus

menjadi buruh ekowisata di kampungnya?

Apakah mereka hanya diposisikan mitra kerja yang memasok kebutuhan-kebutuhan

ekowisata? Apakah mereka tidak bisa menjadi bagian dari pemilik bisnis? Apakah

mereka tidak punya hak untuk membangun usaha ekowisata milik sendiri di

kampungnya? Kita harus menggali pengalaman dan informasi seluas-luasnya dari

Dari aspek ekonomi, peraih keuntungan terbesar adalah pemilik modal, sementara hanya segelintir masyarakat tempatan yang mendapat keuntungan pariwisata dari menjual jasa tenaga kerja. Lebih parah lagi, karena investasi asing, sebagian besar keuntungan yang diraih dari usaha ini justru berpulang kembali ke negara asalnya.

Page 3: EKOWISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI  · PDF filesebagai start-up business atau modal kerja. ... Pelatihan Kerajinan dari Bahan Limbah Kelapa, Kerang dan Kayu, tahun 2006

MENGGAGAS EKOWISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN BERAU, KALTIM

wisata berkelanjutan dan ekowisata, lalu menarik pembelajaran dan menempatkan

secara proporsional ketika kita akan memulai bisnis ekowisata.

Berkaitan dengan kondisi di atas,

sejatinya masyarakat di kepulauan

Derawan memiliki peluang yang besar

untuk mengembangkan ekowisata

berbasis masyarakat dengan perspektif

pemahaman yang utuh. Kondisi dasar

yang dimilikinya adalah (1) sebagai

masyarakat pulau (tempatan), (2)

memiliki ruang (hidup) kelola dan inter-

relasi

tradisional dengan sumberdaya alamnya (natural assets),

(3) kekuatan sumberdaya manusia, dan (4) keunggulan

sumberdaya sosial (asset sosial) dan sosio-kapital.

Gabungan assets tersebut sudah dapat memulai usaha

ekowisata, namun demikian mereka perlu dukungan

dalam peningkatan kapasitas dan penguatan kelembagaan

serta kemudahan akses terhadap skema finansial sebagai

start-up business atau modal kerja.

Ekowisata berbasis masyarakat adalah usaha jasa

lingkungan milik masyarakat dan dikelola oleh masyarakat tempatan dengan

mengedepankan tiga pilar ECO secara berimbang, yaitu Ecology, Economy, dan ECO =

Evaluating Community Opinion1 dalam

mengelola sumberdaya masing-masing

wilayah secara berkeadilan dan

berkelanjutan. Sudah tentu, pendekatan yang

diterapkan berdimensi luas (broad-based

approach) mencakup kesatuan ideofact-

sociofact-artefact2.

Kebijakan dan pengaturan usaha (business

policies and arrangement) diputuskan berdasarkan kesepakatan, termasuk didalamnya

adalah pengaturan kepemilikan saham, pengelolaan saham dan mekanisme pembagian

keuntungan. Usaha milik masyarakat ini dapat memilih status badan hukum sesuai

dengan undang-undang niaga dan jasa yang berlaku. Bisa jadi, usaha masyarakat ini

1 ECO = Evaluating Community Opinion adalah refleksi dari opini masyarakat tempatan atas hak kelola ruang hidupnya melalui upaya-upaya dalam membangun inter-relasi harmonis antara manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungan). Singkatan ini disitir dan dipinjam dari definisi ekowisata menurut masyarakat di beberapa desa yang bergabung dalam Jaringan Ekowisata Desa di Bali.

2 Kesatuan ideofact-sociofact-artefact dijabarkan sebagai berikut; ideofact (prinsip,nilai dan kepercayaan), sociofact (pengejewantahan atas prinsip, nilai

dan kepercayaan dalam menjalankan kehidupan, dan artefact (pembuktian material ataupun fisik dalam upaya menjalankan prinsip, nilai, dan

kepercayaan).

Ekowisata berbasis masyarakat perlu dukungan dalam

peningkatan kapasitas, kebijakan dan penguatan

kelembagaan serta kemudahan akses

terhadap skema finansial sebagai start-up business

atau modal kerja.

Page 4: EKOWISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI  · PDF filesebagai start-up business atau modal kerja. ... Pelatihan Kerajinan dari Bahan Limbah Kelapa, Kerang dan Kayu, tahun 2006

MENGGAGAS EKOWISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN BERAU, KALTIM

dapat dikembangkan menjadi badan usaha milik kampung (BUMK) untuk

mengakselerasi proses menuju desa mandiri.

Inisiatif mengembangkan ekowisata berbasis

masyarakat telah dimulai sejak 2002, lalu

ditindaklanjuti dengan serangkaian kegiatan 2004-

2007 dimana Bestari memfasilitasi dan memberikan

dukungan teknik bagi masyarakat di Pulau Maratua

untuk membangun kepercayaan diri menuju

kemandirian dalam pengelolaan sumberdaya kelautan

secara berkeadilan dan berkelanjutan. Hasil pengkajian

dan penggalian diri atas prinsip, nilai dan keyakinan

yang dimiliki, masyarakat telah menyepakati untuk

membangun rencana kelola ekowisata berbasis

masyarakat sebagai sebuah program yang dinilai sangat

strategis

Rencana Kelola Ekowisata Berbasis

Masyarakat kepulauan Derawan 2008-

2013 berisikan visi dan definisi ekowisata

berbasis masyarakat yang telah dipahami

dan disepakati oleh masyarakat. Rencana

kelola ini menyajikan kerangka kerja

untuk paruh waktu 5 (lima) tahun ke

depan yang menjadi panduan dalam

implementasi.

Rencana kelola ini dilengkapi program-

program strategis yang komplementer. Setiap program strategis dijabarkan dalam

tujuan kunci dan rencana aksi. Fokus dan prioritas diberikan pada upaya-upaya untuk

peningkatan kapasitas dan penguatan kelembagaan pengelola ekowisata dan

membangun jejaring yang akan

mendukung fasilitas dan pendanaan.

Dimana rencana tersebut didasarkan

pada pada hasil-hasil seri diskusi

panjang antara Bestari dan

masyarakat, kompilasi dokumen

prosiding pendampingan masyarakat

dan rencana tindak lanjut.

Kecamatan Maratua dipilih sebagai

titik masuk dalam pengembangan

ekowisata bahari berbasis

masyarakat di Berau melalui beragam pertimbangan penting, diantaranya adalah

(1) aspek ekologi, (2) aspek ekonomi, (3) sosial-budaya, dan (4) aspek geopolitik

Page 5: EKOWISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI  · PDF filesebagai start-up business atau modal kerja. ... Pelatihan Kerajinan dari Bahan Limbah Kelapa, Kerang dan Kayu, tahun 2006

MENGGAGAS EKOWISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN BERAU, KALTIM

karena Maratua merupakan salah satu Pulau Terdepan di Indonesia dan berbatasan

langsung dengan Malaysia dan Filipina.

YANG TELAH DILAKUKAN...?

Untuk mewujudkan gagasan, diatas Yayasan Bestari bersama masyarakat di Pulau Maratua sejak tahun 2007 hingga tahun 2009 ini telah melakukan serangkaian kegiatan antara lain :

1. Melakukan Seminar dan Lokakaraya Semiloka ”inisiatif pengembagan ekowisata berbasis penyu di Kabupaten Berau”

dengan narasumber Suhartini Sekartjakrarini pakar ekowisata dari IdeA, Bogor.

Seminar Input Rencana Pengelolaan ”Menggagas Ekowisata berbasis Masyarakat di Kab. Berau” Februari tahun 2008 dengan Narasumber dari Pusat Studi Pariwisata Universitas Gajah Mada (UGM) dan Wayan Dirgayusa dari Jaringan Ekowisata Desa, Bali.

Seminar Input Rencana Pengelolaan Ekowisata Berau

Lokalatih Pengenalan Ekowisata Berbasis Masyarakat bagi Masyarakat Pulau Maratua

2. Peningkatan Sumberdaya Manusia melalui Pelatihan untuk mendukung ekowisata Berbasis Masyarakat. Pelatihan Kerajinan dari Bahan Limbah Kelapa, Kerang dan Kayu, tahun 2006

dan 2007 dengan Fasilitator dari Deprindakop Berau dan Bpk Subur dan Wayan D.

Suasana Pelatihan Kerajinan

Exchange Learning ke Jaringan Ekowisata Desa (JED), Provinsi Bali tahun 2007.

Page 6: EKOWISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI  · PDF filesebagai start-up business atau modal kerja. ... Pelatihan Kerajinan dari Bahan Limbah Kelapa, Kerang dan Kayu, tahun 2006

MENGGAGAS EKOWISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN BERAU, KALTIM

Pengenalan Dasar Akomodasi dan Perhotelan untuk homestay (rumah penduduk), tahun 2008.

Pelatihan Dasar Eco-guide (Pemandu Ekowisata), tahun 2008. Pelatihan ini di Pandu oleh I Gde Wirata dan I Wayan D dari Jaringan Ekowisata Desa (JED), Bali.

Pelatihan Dasar Pemandu Ekowisata

Pelatihan Dasar Food and Baverage (F&B) dengan menggali makanan khas lokal suku Bajau, tahun 2008 Pelatihan ini didukung oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) – Berau.

Pelatihan F&B Makanan Lokal Bajau

Pelatihan Dasar Selam (Diving) bagi masyarakat pesisir dan pulau kecil, Mei 2009 di Fasilitasi oleh Joint Program Kelautan TNC-WWF dan JAMAN Berau dalam rangka Peningkatan Kapasitas Masyarakat di KKL – Berau.

Pelatihan Selam (Dasar dan Advance) bagi kelompok Guide Ekowisata berbasis Masyarakat , Kerjasama Bestari – POSSI yang di ikuti 10 peserta, tahun 2010

3. Melaksanakan Managemen Plan (Rencana Pengelolaan) Ekowisata Berbasis Masyarakat Pulau Maratua.

4. Membangun Jaringan dengan Jaringan Ekowisata Desa (JED) Bali, Indonesian Ecotourism Network (Indecon) dan Pusat Studi Pariwisata UGM Jogjakarta serta Lembaga lainnya yang diharapkan mendukung Program ini.

5. Mengikuti Launching JED, Bali tahun 2007 dan Pertemuan Nasional Pariwisata Berbasis Masyarakat di Jogjakarta tahun 2008 dan di Pangkep, Sulsel tahu 2009

Capaian :

Telah ada kelompok Homestay dengan anggota 50 rumah/Kepala Keluarga dengan kapasitas 75 kamar yang layak dan nyaman tersebar di Kampung Payung – Payung, Bohe Bukut dan Bohe Silian.

Telah ada kelompok Guide yang mempunyai kemampuan dasar memandu tamu sebanyak 20 orang dan 12 orang telah mempunyai sertifikat selam tingkat dasar dan Advance dari ADS Internasional dan POSSI.

Page 7: EKOWISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI  · PDF filesebagai start-up business atau modal kerja. ... Pelatihan Kerajinan dari Bahan Limbah Kelapa, Kerang dan Kayu, tahun 2006

MENGGAGAS EKOWISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN BERAU, KALTIM

Telah ada Kelompok Food and Beverage (F & B) sekitar 70 orang yang terdiri kelompok Ibu-Ibu tersebar di Kampung Payung – Payung, Bohesilian dan Bohe Bukut .

Telah ada kelompok kerajinan dan cendramata di Kampung Bohe bukut dan Teluk Alulu.

Telah ada Sarana Transportasi penunjang wisata seperti speedboat, glassbottom boat dan Kapal yang dimiliki oleh masyarakat dan kelompok ekowisata.

Mendapat Penghargaan Cipta Pesona Wisata (CIPTA AWARD) dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI katagori Kelompok Masyarakat/LSM dalam upaya mempromosikan Daya Tarik Wisata Penyu, 4 November 2010

Telah ada tamu yang mulai memakai jasa ekowisata berbasis masyarakat diantaranya Artis Nicolas Saputra, Mira Lesmana, Riri Reza, Majalah National Geographic Indonesia, sutradara film Amerika Anke Thomen, dll.

Telah ada dukungan dari berbagai pihak dalam pengembangan kapasitas, pendanaan, promosi dll.

Rencana Ke Depan : 1. Membangun Jaringan pemasaran dengan berbagai pihak yang terkait dengan

pariwisata berbasis masyarakat baik di tingkat Nasional maupun Internasional. 2. Melakukan Identifikasi dan Reflikasi Program di Kampung yang mempunyai

potensi wisata yang dapat di kembangkan oleh Masyarakat Kampung di Kabupaten Berau. Diharapkan ada 10 kampung wisata di Kabupaten Berau yang terbangun sampai tahun 2015.

3. Menyiapkan/memfasilitasi infrastruktur pendukung dan dukungan sumberdaya (permodalan dan peningkatan kapasitas)bagi kelompok ekowisata di tiap kampung.

4. Membangun unit usaha yang dikelola dan dimiliki oleh Masyarakat Lokal. 5. Membangun Pusat Informasi wisata berbasis masyarakat di Tanjung Redeb. 6. Menginisiasi berdirinya ”BERAU ECOTOURISM ASSOSIATION”, sebuah lembaga

yang anggotanya adalah kampung – kampung yang mempunyai potensi wisata dan mereka yang peduli dengan ekowisata berbasis masyarakat. Wadah ini berfungsi sebagai pusat pemasaran, pendidikan, pelatihan dan pengembangan kapasitas bagi anggotanya.

Penutup. Demikian gagasan ini disampaikan, harapan kami dukungan berbagai pihak dapat membantu terlaksananya gagasan ini. ☺ Informasi lebih lanjut :

Yayasan Berau Lestari (Bestari) Jl. Mangga III No. 14 Kelurahan Gayam, Tanjung Redeb Email : [email protected] Website : www.maratuaecoturism.wordpress.com Fb : bestari ecotours` kontak : Juhriansyah (081350812513) Iriani (081347228197)

☺ Kelompok Ekowisata Dakkayu Akkal Maratua Kontak : Ahmad Yani (081350276397) Tarmi (081331619979) Email : [email protected]