9
Elixir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau yang sedap, mengandung selain obat, juga zat tambahan seperti gula dan atau zat pemanis lainnya, zat warna, zat pewangi dan zat pengawet, digunakan sebagai obat dalam. (Kristina, 2007) Sebagai pelarut utama digunakan etanol 90% yang dimaksudkan untuk mempertinggi kelarutan obat. Dapat ditambahkan gliserol, sorbitol, dan propilen glikol. Sebagai pengganti gula dapat digunakan sirup simplek. (Anonim, 1978). Namun pada preformulasi ini kami menggunakan Glycerolum sebagai pemanisnya. Khasiat masing-masing bahan : Acetaminopheum : zat aktif sebagai analgetikum dan antipiretikum Glycerolum : pelarut, pemanis Propilenglycolum : pelarut Sorbitoli solution 70% : pelarut Aethanolum : pelarut Zat tambahan yang cocok : Zat pewangi (essence apel) Zat pewarna (hijau) Zat pengawet (Asam Benzoat) Aquadest : zat tambahan, pelarut Pengujian sediaan: 1. Organoleptis

Elixir_adalah_sediaan_berupa_larutan_yang_mempunyai_rasa_dan_bau_yang_sedap.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Elixir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau yang sedap, mengandung selain obat, juga zat tambahan seperti gula dan atau zat pemanis lainnya, zat warna, zat pewangi dan zat pengawet, digunakan sebagai obat dalam. (Kristina, 2007)Sebagai pelarut utama digunakan etanol 90% yang dimaksudkan untuk mempertinggi kelarutan obat. Dapat ditambahkan gliserol, sorbitol, dan propilen glikol. Sebagai pengganti gula dapat digunakan sirup simplek. (Anonim, 1978). Namun pada preformulasi ini kami menggunakan Glycerolum sebagai pemanisnya.Khasiat masing-masing bahan : Acetaminopheum : zat aktif sebagai analgetikum dan antipiretikum Glycerolum : pelarut, pemanis Propilenglycolum : pelarut Sorbitoli solution 70% : pelarut Aethanolum : pelarut Zat tambahan yang cocok :

Zat pewarna (hijau)Zat pengawet (Asam Benzoat) Aquadest : zat tambahan, pelarut Pengujian sediaan:1. Organoleptis Diamati apakh elixir yang dibuat sudah sesuai dengan standar elixir yaitu berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau yang sedap. 2. KejernihanDilakukan dengan cara mengamati dengan mata sediaan larutan elixir, apakah ada partikelnya atau tidak bila tidak berarti larutan tersebut sudah jernih.3. Densitas (Bobot Jenis)Dilakukan denganmenggunakan piknometer yaitu dengan cara :a. Ambil dan timbang piknometer yang bersihb. Letakkan diatas arloji dan diisi denag larutan elixir yang akan diuji c. Masukkan pikno kedalam bekerglass 200 ml yang berisi es dan gumpalan esd. Biarkan sampai suhu 20C e. Segera ambil tetesan cairan yang berada diluar ujung kapiler dengan kertas saring menyedot sisi ujung kapiler terus tutup kapilernya dengan tudung cepat-cepatf. Biarkan suhu mencapai suhu kamar terlebih dahulu, baru bagian luar pikno dilapg. Timbang pikno dengan isinya h. Bobot jenis dihitung dengan rumus

INCLUDEPICTURE "C:\\DOCUME~1\\acc\\LOCALS~1\\Temp\\msohtmlclip1\\01\\clip_image013.gif" \* MERGEFORMATINET b-ac a a = berat piknometer kosongb = berat gliserin sebelum ujic = berat gliserin setelah uji4. ViskositasCara menentukan viskositas suatu zat menggunakan alat yang dinamakan viskometer. Ada beberapa tipe viskometer yang biasa digunakan antara lain :a. Viskometer kapiler / OstwaldViskositas dari cairan newton bisa ditentukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat antara 2 tanda ketika ia mengalir karena gravitasi melalui viskometer Ostwald. Waktu alir dari cairan yang diuji dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya sudah diketahui ( biasanya air ) untuk lewat 2 tanda tersebut.( Moechtar,1990 )

Jika 1 dan 2 masing-masing adalah viskositas dari cairan yang tidak diketahui dan cairan standar , 1 dan 2 adalah kerapatan dari masing-masing cairan, t1 dan t2 adalah waktu alir dalam detik.

Rumusnya adalah:1 = 1 . t1

INCLUDEPICTURE "C:\\DOCUME~1\\acc\\LOCALS~1\\Temp\\msohtmlclip1\\01\\clip_image016.gif" \* MERGEFORMATINET 2 2 . t2

1 = 1 . t1 . 2

2 . t2

b. Viskometer HopplerBerdasrkan hukum Stokes pada kecepatan bola maksimum, terjadi keseimbangan sehingga gaya gesek = gaya berat gaya archimides. Prinsip kerjanya adalah menggelindingkan bola ( yang terbuat dari kaca ) melalui tabung gelas yang hampir tikal berisi zat cair yang diselidiki. Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi dari harga resiprok sampel. ( Moechtar,1990 )c. Viskometer Cup dan BobPrinsip kerjanya sample digeser dalam ruangan antara dinding luar dari bob dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis ditengah-tengah. Kelemahan viscometer ini adalah terjadinya aliran sumbat yang disebabkan geseran yang tinggi disepanjang keliling bagian tube sehingga menyebabkan penueunan konsentrasi. Penurunan konsentrasi ini menyebabkab bagian tengah zat yang ditekan keluar memadat. Hal ini disebt aliran sumbat. ( Moechtar,1990 )d. Viskometer Cone dan PlateCara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah-tengah papan, kemudian dinaikkan hingga posisi dibawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor dengan bermacam kecapatan dan sampelnya digeser didalam ruang semit antara papan yang diam dan kemudian kerucut yang berputar. ( Moechtar,1990 )

5. pHSediaan diukur pH nya dengan menggunakan pH meter, yaitu disesuaikan dengan pH usus karena sediaan diabsorbsi di usus jadi pH sediaan harus sama dengan pH usus.Elixir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau yang sedap, mengandung selain obat, juga zat tambahan seperti gula dan atau zat pemanis lainnya, zat warna, zat pewangi dan zat pengawet, digunakan sebagai obat dalam. (Kristina, 2007)Sebagai pelarut utama digunakan etanol 90% yang dimaksudkan untuk mempertinggi kelarutan obat. Dapat ditambahkan gliserol, sorbitol, dan propilen glikol. Sebagai pengganti gula dapat digunakan sirup simplek. (Anonim, 1978). Namun pada preformulasi ini kami menggunakan Glycerolum sebagai pemanisnya.Khasiat masing-masing bahan : Acetaminopheum : zat aktif sebagai analgetikum dan antipiretikum Glycerolum : pelarut, pemanis Propilenglycolum : pelarut Sorbitoli solution 70% : pelarut Aethanolum : pelarut Zat tambahan yang cocok :Zat pewangi (essence apel)Zat pewarna (hijau)Zat pengawet (Asam Benzoat) Aquadest : zat tambahan, pelarut Pengujian sediaan:1. Organoleptis Diamati apakh elixir yang dibuat sudah sesuai dengan standar elixir yaitu berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau yang sedap. 2. KejernihanDilakukan dengan cara mengamati dengan mata sediaan larutan elixir, apakah ada partikelnya atau tidak bila tidak berarti larutan tersebut sudah jernih.3. Densitas (Bobot Jenis)Dilakukan denganmenggunakan piknometer yaitu dengan cara :a. Ambil dan timbang piknometer yang bersihb. Letakkan diatas arloji dan diisi denag larutan elixir yang akan diuji c. Masukkan pikno kedalam bekerglass 200 ml yang berisi es dan gumpalan esd. Biarkan sampai suhu 20C e. Segera ambil tetesan cairan yang berada diluar ujung kapiler dengan kertas saring menyedot sisi ujung kapiler terus tutup kapilernya dengan tudung cepat-cepatf. Biarkan suhu mencapai suhu kamar terlebih dahulu, baru bagian luar pikno dilapg. Timbang pikno dengan isinya h. Bobot jenis dihitung dengan rumus

INCLUDEPICTURE "C:\\DOCUME~1\\acc\\LOCALS~1\\Temp\\msohtmlclip1\\01\\clip_image013.gif" \* MERGEFORMATINET b-ac a a = berat piknometer kosongb = berat gliserin sebelum ujic = berat gliserin setelah uji4. ViskositasCara menentukan viskositas suatu zat menggunakan alat yang dinamakan viskometer. Ada beberapa tipe viskometer yang biasa digunakan antara lain :a. Viskometer kapiler / OstwaldViskositas dari cairan newton bisa ditentukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat antara 2 tanda ketika ia mengalir karena gravitasi melalui viskometer Ostwald. Waktu alir dari cairan yang diuji dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya sudah diketahui ( biasanya air ) untuk lewat 2 tanda tersebut.( Moechtar,1990 )

Jika 1 dan 2 masing-masing adalah viskositas dari cairan yang tidak diketahui dan cairan standar , 1 dan 2 adalah kerapatan dari masing-masing cairan, t1 dan t2 adalah waktu alir dalam detik.

Rumusnya adalah:1 = 1 . t1

INCLUDEPICTURE "C:\\DOCUME~1\\acc\\LOCALS~1\\Temp\\msohtmlclip1\\01\\clip_image016.gif" \* MERGEFORMATINET 2 2 . t2

1 = 1 . t1 . 2

2 . t2

b. Viskometer HopplerBerdasrkan hukum Stokes pada kecepatan bola maksimum, terjadi keseimbangan sehingga gaya gesek = gaya berat gaya archimides. Prinsip kerjanya adalah menggelindingkan bola ( yang terbuat dari kaca ) melalui tabung gelas yang hampir tikal berisi zat cair yang diselidiki. Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi dari harga resiprok sampel. ( Moechtar,1990 )c. Viskometer Cup dan BobPrinsip kerjanya sample digeser dalam ruangan antara dinding luar dari bob dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis ditengah-tengah. Kelemahan viscometer ini adalah terjadinya aliran sumbat yang disebabkan geseran yang tinggi disepanjang keliling bagian tube sehingga menyebabkan penueunan konsentrasi. Penurunan konsentrasi ini menyebabkab bagian tengah zat yang ditekan keluar memadat. Hal ini disebt aliran sumbat. ( Moechtar,1990 )d. Viskometer Cone dan PlateCara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah-tengah papan, kemudian dinaikkan hingga posisi dibawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor dengan bermacam kecapatan dan sampelnya digeser didalam ruang semit antara papan yang diam dan kemudian kerucut yang berputar. ( Moechtar,1990 )

5. pHSediaan diukur pH nya dengan menggunakan pH meter, yaitu disesuaikan dengan pH usus karena sediaan diabsorbsi di usus jadi pH sediaan harus sama dengan pH usus.