Upload
ridwan020392
View
10
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
eritroskuamosa
Citation preview
No.1
2
3
4
5
6
Nama Penyakit GatalPsoriasis -
Pityriasis Rosea +/-, ++
Dermatitis Seboroik +/-
Eritroderma
Tinea Versicolor + (Ringan)
Kandidiosis +
Onset PencetusKronik Residif
Akut, Self Limiting Disease udara dingin
Kronik Residif
Kronis
Stres psikik, infeksi fokal, trauma (fenomena Koebner), endokrin, gangguan metabolik, obat, alkohol, merokok
Kelelahan stress, infeksi, defisiensi imun
Perubahan keseimbangan hubungan antara hospes dengan ragi sebagai flora normal kulit.
Kronis Residif Faktor endogen : 1. Perubahan fisiologik : kehamilan, kegemukan, iatrogenik, endokrinopati, penyakit kronik, 2. Umur, 3. Imunologi. ; Faktor eksogen : 1. Iklim, panas dan kelembapan, 2. Kebersihan kulit, 3. Kontak dengan penderita
Skuama
Skuama Tipis
Halus
Berlapis-lapis, kasar, berwarna putih seperti mika, transparan
skuama halus/kasar kering (pitiriasis sika), skuama berminyak kekuningan, skuama halus berminyak (pitiriasis steatoides)
Halus
Gambaran Klinis
Papul, skuama tipis, plaque, vesikel
Efloresensi : plak dengan skuama diatasnya, eritema sirkumskrip dan merata, skuama (+), pada kuku dapat terjadi Pitting nail
Lesi tidak teratur dapat berbatas tegas atau difus. ; Sering didapatkan lesi bentuk folikular atau lebih besar, atau bentuk numular yang meluas membentuk plakat. ; Kadang dijumpai bentuk campuran, yaitu folikular dengan numular, folikular dengan plakat ataupun folikular, atau numular dan plakat.
Keluhan utama ialah gatal di daerah vulva.
Gambaran klinisnya mirip penderita dengan defek poliendokrin.
lll. Kandidosis sistemik
Gejala kandidosis sistemik tidak khas, tergantung organ yang terkena.
I. Kandidosis selaput lendira. Thrush/Kandidosis orofaringb. Perléche
c. Vulvovaginitis
d. Balanitis atau balanopostitis
lesi berupa erosi, pustula dengan dindingnya yang tipis, terdapat pada glans penis dan sulkus koronarius glandis.
e. Kandidosis mukokutan kronik
II. Kandidosis kutis
lesi vesikopustular yang dapat meluas. Maserasi dan eritem, dengan dasar merah dan membran berwarna putih dan sering ditemukan lesi satelit di sekitarnya. Gejala utama ialah rasa gatal dan rasa sakit bila terjadi maserasi atau infeksi sekunder oleh kuman.
Predileksi Gambaran Khas
Dari badan meluas ke perifer
skalp, perbatasan daerah tersebut dengan muka, ekstremitas bagian ekstensor terutama siku serta lutut, dan daerah lumbosakral
Fenomena Tetesan lilin dan fenomena Auspitz
Herald patch/mother plaque/medalion-hangin curtain sign. Lesi mengikuti alur costae (christmast tree)
Kulit kepala, dahi, glabela, telinga postauricular, leher, liang telinga luar, lipatan naolabial, sternal, areola, lipatan dibawah mamae, interskalpular, umbilicus, lipat paha, daerah anogenital
Eritroderma akibat alergi obat , biasanya secara sistemik, akut, Lesi awal berupa eritema menyeluruh, skuama ; Eritroderma karena psoriasis eritema yang tidak merata, skuama tebal, dapat ditemukan pitting nail ; Penyakit leiner ( eritroderma deskuamativum ) Tanpa keluhan, eritama seluruh tubuh disertai skuama kasar ; Eritroderma akibat penyakit sistemik, keganasan. Dapat Wajah, Leher, Badan, Lengan atas,
Ketiak, Paha, Lipatan pahaBercak/makula berwarna putih (hipopigmentasi) atau kecoklatan (hiperpigmentasi) dengan rasa gatal ringan yang umumnya muncul saat berkeringat.
oropharyngeal, vulvovaginal, paronychial, interdigital & intertrigenous
Bercak eritematosa berbatas tegas, bersisik& basah. Dikelilingi oleh lesi satelit.
KOH dan Lab
-
Histopatologi : parakeratosis, akantosis. Pada subepidermis terdapat papilomatosa dan vasodilatasi
Gambaran ragi dan miselium tersebut sering dilukiskan sebagai “meat ball and spaghetti”
Pseudohifa
Terapi
o Diet tinggi proteino Sistemik:
Topikal: salep lanolin 10%
Topikal :
Sistemik
Kortikosteroid Topikal Poten, pada daerah muka, lipatan, genitalia eksterna potensi sedang
Anti histamin (sistemik), Kortikosteroid sedang (topikal), Liniment-bedak kocok as. Salisilat 2%, menthol 0,5-1%
Sistemik: prednisone, isotretinon, narrow band UVB, ketokonazole ; Topikal: selenium sulphide, urea 10%, ter, resorsin, sulphur praesipitatum, kortikosteroid, ketokonazole
§ Golongan 1 : kortikosteroid (prednison 3-4 x 10 mg)
§ Golongan 2: kortikosteroid (prednison 4 x 10-15 mg)§ Penyakit Leiner: kortikosteroid (prednison 3 x 1-2 mg).§ Sind. Sezary: prednison 30 mg dan klorambusil 2-6 mg
1. Selenium sulfida 1,8% dalam bentuk shampoo 2-3 x/mgg
2. Salisil spiritus 10%3. Turunan azol (mikozanol, klotrimazol, isokonazol dan 4. Ekonazol)5. Sulfur presipitatum dalam bedak kocok 4-20%6. Larutan Natrium Tiosulfas 25%
1. Ketoconazole (Dosis: 200 mg per hari selama 10 hari)2. Fluconazole (Dosis: dosis tunggal 150-300 mg)3. Itraconazole (Dosis: 100 mg per hari selama 2 minggu)
Terapi hipopigmentasi (Leukoderma) 1. Liquor carbonas detergent 5%, (salep pagi/malam)2. Krim kortikosteroid menengah pagi dan malam3. Jemur di matahari ±10 menit antara jam 10.00-15.00
1. Menghindari atau menghilangkan faktor predisposisi.
2. Topikal :
- larutan ungu gentian (gentian violet) 1/2-1% untuk selaput lendir, 1-2% untuk kulit,dioleskan sehari 2 kali selama 3 hari.
- nistatin : berupa krim, salep, emulsi. - amfoterisin B.
- grup azol (Mikonazol, Klotrimazol, Tiokonazol, Sikopiroksolamin, Antimikotik)
3. Sistemik:
- Tablet nistatin- Amfoterisin B deoksikholat intravena dengan dosis 0,6-0,7 mg kgBB selama l-2 minggu atau sampai dosis total 2500 mg untuk orang dewasa dan diteruskan dengan flukonazol.
- Flukonazol 400 mg/hari
- Untuk kandidosis vaginalis : kotrimazol 500 mg per vaginam dosis tunggal, sistemik dapat diberikan ketokonazol 2x200 mg selama 5 hari atau dengan itrakonazol 2 x 200 mg dosis tunggal atau dengan flukonazol 150 mg dosis tunggal.- ltrakonazol : bila dipakai untuk kandidosis vulvovaginalis dosis untuk orang dewasa 2 x 100 mg sehari, selama 3 hari.- Pada paronikia, yang terpenting adalah drainase dari abses, dan dilanjutkan dengan pemberian antifungal oral bisa dengan flukonazol atau itrakonazol.
PrognosisAd Vitam : BonamAd Functionam : BonamAd Sanactionam : Bonam
Ad vitam: ad bonamAd funcionam: ad bonam
Ad sanationam: Ad bonam
Ad Vitam : BonamAd Functionam : Bonam
Ad Sanationam : Ad malam
Ad Vitam : Ad Bonam
Ad Functionam : Ad Bonam
Ad Sanactionam : Dubia Ad Bonam
Prognosis golongan 1 baik. Prognosis sindrom Sezary buruk, kematian
Ad Vitam : ad bonamAd Functionam : ad bonamAd Sanactionam : ad bonam