25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan menampilkan hasil penelitian dan pembahasan tentang penelitian kami yang berjudul Perbedaan Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia 3-6 Tahun pada Ibu Bekerja dengan Ibu yang tidak Bekerja. Peneilitian ini dilakukan pada bulan Maret 2016 dengan jumlah responden sebesar 114 anak usia usia 3-6 tahun yang terdiri dari 57 anak dari ibu yang bekerja dan 57 anak dari ibu yang tidak bekerja. Hasil penelitian (data) akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan dinarasikan. Data akan dibagi menjadi dua bagian yang terdiri dari data umum dan data khusus. Data umum yang berisi tentang beberapa karakteristik responden yaitu berdasarkan usia anak, usia orang tua, jenis kelamin, dan pendidikan terakhir. Sedangkan data khusus berisi tentang tingkat perkembangan sosial emosional anak usia 3-6 tahun. 4.1 Hasil Penelitian 48

ernaaa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

TUGAS

Citation preview

Page 1: ernaaa

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan menampilkan hasil penelitian dan pembahasan tentang

penelitian kami yang berjudul Perbedaan Perkembangan Sosial Emosional Anak

Usia 3-6 Tahun pada Ibu Bekerja dengan Ibu yang tidak Bekerja. Peneilitian ini

dilakukan pada bulan Maret 2016 dengan jumlah responden sebesar 114 anak usia

usia 3-6 tahun yang terdiri dari 57 anak dari ibu yang bekerja dan 57 anak dari ibu

yang tidak bekerja. Hasil penelitian (data) akan disajikan dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi dan dinarasikan. Data akan dibagi menjadi dua bagian yang

terdiri dari data umum dan data khusus. Data umum yang berisi tentang beberapa

karakteristik responden yaitu berdasarkan usia anak, usia orang tua, jenis kelamin,

dan pendidikan terakhir. Sedangkan data khusus berisi tentang tingkat

perkembangan sosial emosional anak usia 3-6 tahun.

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Proses Penelitian

Rencana awal peneliti ingin mengumpulkan wali murid untuk

meminta ijin anak mereka dijadikan responden, namun dikarenakan

terbatasnya waktu yang dimilki oleh ibu, peneliti tidak dapat mengumpulkan

wali siswa. Penelitian ini dimulai pada tanggal 29 Februari 2016, peneliti

mendatangi RA Qurrota A’yun Panggungrejo Kepanjen dan melakukan

perkenalan dengan siswa RA Qurrota A’yun dan menjelaskan maksud dan

tujuan datang ke tempat tersebut. Setelah itu, peneliti masuk ke masing-

48

Page 2: ernaaa

49

masing kelas dan meminta bantuan guru-guru untuk membagikan lembar

persetujuan responden dan lembar identitas ke masing-masing siswa untuk

diisi oleh orang tua mereka dan dikumpulkan kembali besok hari. Keesokan

harinya, semua siswa mengembalikan lembar persetujuan responden dan

lembar identitas yang telah diisi orang tua. Pada hari itu, ada beberapa siswa

yang belum mengumpulkan, sehingga harus mengumpulkan esok harinya.

Setelah terkumpul, esok harinya peneliti datang kembali ke tempat penelitian.

Setelah selesai senam, peneliti meminta bantuan guru pengajar untuk

membagi siswa tersebut ke dalam 2 kelompok, yaitu dengan ibu bekerja dan

ibu tidak bekerja. Setelah terbagi, peneliti memberi lottery ke semua siswa di

masing-masing kelompok dimana di dalam lottery tersebut ada 57 gambar

“bintang” di masing-masing kelompok. Dan siapa saja yang mendapat

“bintang” akan dijadikan responden. Kemudian peneliti menulis nama-nama

siapa saja yang mendapat “bintang”. Dan untuk memudahkan dalam

menghafal, peneliti memberi stiker bintang di masing-masing baju responden.

Tepat pukul 07.30 peneliti memulai melakukan observasi dengan 2 observer,

dimana observasi dilakukan sampai pukul 09.30, dimana masing-masing

responden ±15 menit observasi. Keesokan harinya ada 3 responden yang

tidak masuk karena sakit, sehingga 3 responden tersebut dilakukan observasi

saat mereka sudah masuk. Setiap selesai dilakukan observasi, observer

mengumpulkan hasil observasi mereka ke peneliti untuk di rekapitulasi.

4.1.2 Gambaran Lokasi Penelitian

Seiring dengan perkembangan zaman, peran dari seorang ibu bukan

hanya sebagai istri, mengurus rumah tangga, dan juga mengasuh anak-

Page 3: ernaaa

50

anaknya yang telah dilahirkannya, akan tetapi ada beberapa orang ibu yang

juga memiliki peran tambahan yaitu bekerja. Di RA Qurrota A’yun Desa

Panggungrejo yang berada di Kabupaten Malang yang tepatnya berada di

Kecamatan Kepanjen, disana terdapat ibu yang tidak bekerja dan juga ada

beberapa ibu yang mempenyai peran tambahan yaitu bekerja. Pekerjaan ibu

tersebut juga bermacam-macam ada yang sebagai guru, pedagang, dan juga

tenaga kesehatan. Dari beberapa ibu yang mempunyai pekerjaan tersebut ada

ibu yang juga mempunyai anak usia prasekolah. Dimana seorang ibu tersebut

harus bisa mengatur waktu, disamping untuk mengurus anak ibu juga harus

mengurus pekerjaannya.

Dari berbagai macam pekerjaan ibu tersebut seperti sebagai pedagang,

guru, dan juga tenaga kesehatan akan memungkinkan muncul beberapa

stressor pada seorang ibu bekerja. Misalnya saja seorang ibu yang bekerja

sebagai pedagang, apabila ibu mempunyai masalah ketika pendapatan yang

dihasilkan dari bekerja lebih kecil dari pengeluarannya, ibu akan mengalami

stressor dari pekerjaan tersebut.

Selain itu di Desa Panggungrejo juga ada ibu yang tidak bekerja. Ibu

yang tidak bekerja akan cenderung mempunyai banyak waktu luang. Ibu yang

tida bekerja akan mempunyai waktu lebih banyak untuk bersama anaknya.

Bahkan ada juga seorang ibu yang setiap hari harus menemani anaknya untuk

bersekolah sampai pulang. Atau bisa dikatakan ibu akan lebih memanjakan

anaknya, dan anak akan tidak bisa untuk lebih mandiri.

Page 4: ernaaa

51

4.1.3 Data Umum

Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah berdasarkan usia,

jenis kelamin responden, pekerjaan ibu pada ibu yang bekerja, dan

berdasarkan pendidikan ibu.

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.1 Tabel Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Anak dari Ibu yang Bekerja di RA Qurrota A’yun Desa Panggungrejo Kecamatan Kepanjen Tahun 2016.

usia anak

Frequency Percent Valid PercentCumulative

PercentValid 3 tahun 6 10.5 10.5 10.5

4 tahun 10 17.5 17.5 28.15 tahun 18 31.6 31.6 59.66 tahun 23 40.4 40.4 100.0Total 57 100.0 100.0

(Sumber: Data primer lembar persetujuan responden, Maret 2015)

Berdasarkan data dari tabel 4.1 diatas karakteristik responden

berdasarkan usia, kurang dari 50% atau sebanyak 40.40% (23 responden)

berusia 6 tahun

Tabel 4.2 Tabel Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Anak dari Ibu yang tidak Bekerja di RA Qurrota A’yun Panggungrejo Kecamatan Kepanjen Tahun 2016.

(Sumber: Data primer lembar persetujuan responden, Maret 2015)

Usia anak

Frequency Percent Valid PercentCumulative

PercentValid 3 tahun 5 8.8 8.8 8.8

4 tahun 11 19.3 19.3 28.15 tahun 24 42.1 42.1 70.26 tahun 17 29.8 29.8 100.0Total 57 100.0 100.0

Page 5: ernaaa

52

Berdasarkan data dari tabel 4.2 diatas karakteristik responden

berdasarkan usia, kurang dari 50% atau sebanyak 42.10% (24 responden)

berusia 5 tahun

2. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.3 Tabel Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Anak dari Ibu yang Bekerja di RA Qurrota A’yun Desa Panggungrejo Kecamatan Kepanjen Tahun 2016.

jenis kelamin anak

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid laki-laki 22 38.6 38.6 38.6

Perempuan 35 61.4 61.4 100.0

Total 57 100.0 100.0

(Sumber: Data primer lembar persetujuan responden, Maret 2016)

Berdasarkan data dari tabel 4.3 diatas karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin, lebih dari 50% atau 61.40% (35 responden)

berjenis kelamin perempuan.

Tabel 4.4 Tabel Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Anak dari Ibu yang tidak Bekerja di RA Qurrota A’yun Desa Panggungrejo Kecamatan Kepanjen Tahun 2016.

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid

laki-laki 32 56.1 56.1 56.1

perempuan 25 43.9 43.9 100.0

Total 57 100.0 100.0

Page 6: ernaaa

53

(Sumber: Data primer lembar persetujuan responden, Maret 2016)

Berdasarkan data dari tabel 4.4 diatas karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin, lebih dari 50% atau 56.10% (32 responden)

berjenis kelamin laki-laki

3. Karakteristik responden Berdasarkan Pendidikan Ibu

Tabel 4.5 Tabel Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu pada Ibu yang Bekerja di RA Qurrota A’yun Desa Panggungrejo Kecamatan Kepanjen Tahun 2016.

(Sumber: Data primer lembar persetujuan responden, Februari 2016

Berdasarkan data dari tabel 4.5 diatas karakteristik responden

berdasarkan pendidikan ibu, kurang dari 50% atau 47.40% (27 responden)

berpendidikan SMA.

Tabel 4.6 Tabel Distribusi Karakteristik Responden BerdasarkanPendidikan Ibu pada Ibu yang tidak Bekerja di RA Qurrota A’yun Desa Panggungrejo Kecamatan Kepanjen Tahun 2016.

(Sumber: Data primer lembar persetujuan responden, Maret 2016)

Berdasarkan data dari tabel 4.6 diatas karakteristik responden

berdasarkan pendidikan ibu, lebih dari 50% atau 50,9% (29 responden)

berpendidikan SMA.

pendidikan ibu

Frequency Percent Valid PercentCumulative

PercentValid SMP 10 17.5 17.5 17.5

SMA 27 47.4 47.4 64.9Sarjana 20 35.1 35.1 100.0Total 57 100.0 100.0

Pendidikan Ibu

Frequency Percent Valid PercentCumulative

PercentValid SMP 26 45.6 45.6 45.6

SMA 29 50.9 50.9 96.5Sarjana 2 3.5 3.5 100.0Total 57 100.0 100.0

Page 7: ernaaa

54

4. Karakteristik responden berdasarkan usia ibu

Tabel 4.7 Tabel Distribusi Karakteristik Responden BerdasarkanUsia Ibu pada Ibu yang Bekerja di RA QurrotaA’yun Desa Panggungrejo Kecamatan Kepanjen Tahun 2016

(Sumber: Data primer lembar persetujuan responden, Maret 2016)

Berdasarkan data dari tabel 4.7 diatas karakteristik responden

berdasarkan usia ibu, kurang dari 50% atau 31.60% (18 responden) berusia

36-40 tahun

Tabel 4.8 Tabel Distribusi Karakteristik Responden BerdasarkanUsia Ibu pada Ibu yang tidak Bekerja di RA QurrotaA’yun Desa Panggungrejo Kecamatan Kepanjen Tahun

Usia ibu

Frequency Percent Valid PercentCumulative

PercentValid < 25 tahun 7 12.3 12.3 12.3

31 - 35 tahun 19 33.3 33.3 45.636 - 40 tahun 20 35.1 35.1 80.7> 40 tahun 11 19.3 19.3 100.0Total 57 100.0 100.0

(Sumber: Data primer lembar persetujuan responden, Maret 2016)

Berdasarkan data dari tabel 4.7 diatas karakteristik responden

berdasarkan usia ibu, kurang dari 50% atau 35.10% (20 responden) berusia

36-40 tahun.

usia_ibu

Frequency Percent Valid PercentCumulative

PercentValid < 25 tahun 6 10.5 10.5 10.5

25 - 30 tahun 10 17.5 17.5 28.131 - 35 tahun 17 29.8 29.8 57.936 - 40 tahun 18 31.6 31.6 89.5> 40 tahun 6 10.5 10.5 100.0Total 57 100.0 100.0

Page 8: ernaaa

55

4.1.4 Data Khusus

1. Tingkat Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia 3-6

Tahun pada Ibu Bekerja.

Tabel 4.9 Distribudi frekuensi tingkat perkembangan sosial emosional anak usia 3-6 tahun pada ibu bekerja di RA Qurrota A’yun desa Panggungrejo Kec. Kepanjen

(Sumber: Data pengukuran lembar observasi milik SKB Sleman, Maret 2016)

Berdasarkan tabel 4.9 diatas tingkat perkembangan sosial

emosional anak usia 3-6 tahun pada ibu bekerja, lebih dari 50%

atau 63.20% (36 responden) dengan katagori tingkat perkembangan

sosial emosional baik, dan kurang dari 50% atau 36.80% (21

responden) mempunyai tingkat perkembangan sosial emosional

cukup

2. Tingkat Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia 3-6

Tahun pada Ibu yang tidak Bekerja.

Tabel 4.10 Distribudi frekuensi tingkat perkembangan sosial emosional anak usia 3-6 tahun pada ibu yang tidak bekerja di RA Qurrota A’yun desa Panggungrejo kec. Kepanjen

Perkembangan Sosial Emosional Anak

Frequency Percent Valid PercentCumulative

PercentValid Baik 36 63.2 63.2 63.2

Cukup 21 36.8 36.8 100.0Total 57 100.0 100.0

Perkembangan Sosial Emosional Anak

Frequency Percent Valid PercentCumulative

PercentValid baik 12 21.1 21.1 21.1

cukup 45 78.9 78.9 100.0Total 57 100.0 100.0

Page 9: ernaaa

56

(Sumber: Data pengukuran lembar observasi milik SKB Sleman, Maret 2016)

Berdasarkan tabel 4.10 diatas tingkat perkembangan sosial

emosional anak pada ibu yang tidak bekerja, sebagian besar dalam

katagori tingkat perkembangan sosial emosional cukup dengan

jumlah 45 responden atau 78,90%, tingkat perkembangan sosial

emosional baik dengan jumlah 12 responden atau (21,10%).

3. Perbedaan Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia 3-6 tahun

pada Ibu Bekerja dengan yang tidak Bekerja

Sebelum dilakukan analisis untuk mengetahui perbedaan kedua

variabel, perlu dilakukan uji asumsi yaitu uji normalitas menggunakan uji

One Sample Kolmogorov Smirnov Test dengan taraf signifikasi (α) 0,05.

Tabel 4.11 Uji Normalitas

Dari tabel 4.11 didapatkan bahwa probabilitas sebesar 0,000 yang

berarti data berdistribusi tidak normal. Sehingga pada penelitian ini

menggunakan uji alternatif Mann Whitney.

Tabel 4.12 tabel mean out part SPSS

Tests of Normality

Status Pekerjaan

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

Perkembangan Sosial Emosional Anak

Ibu Bekerja .182 57 .000 .940 57 .007Ibu Tidak Bekerja .258 57 .000 .885 57 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Page 10: ernaaa

57

Statistics

Ibu BekerjaIbu Tidak Bekerja

N Valid 57 57Missing 0 0

Mean 33.4737 29.9649

Dari tabel 4.12 di atas terlihat rata-rata perkembangan sosial

emosional anak usia 3-6 tahun pada ibu bekerja sebesar 33.47 sedangkan

sosial emosional anak usia 3-6 tahun pada ibu yang tidak bekerja sebesar

29.96 dari rata-rata point tingkat perkembangan sosial emosional tersebut

terdapat perbedaan rata-rata sebesar 3.51 point. Selanjutnya untuk melihat

signifikasi perbedaan kedua variabel,

Jika probabilitas ≤ 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima

Tabel 4.13 Hasil Hitung Uji StatistikTest Statisticsa

Perkembangan Sosial Emosional AnakMann-Whitney U 494.500Wilcoxon W 2147.500Z -6.445Asymp. Sig. (2-tailed) .000a. Grouping Variable: Status Pekerjaan

Hasil hitung uji SPSS dari tabel 4.13 menunjukkan probabilitas sebesar

0,000 dengan demikian Ho ditolak atau Ha diterima dengan kata lain ada

perbedaan tingkat perkembangan sosial emosional anak usia 3-6 tahun pada ibu

yang bekerja dengan yang tidak bekerja.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Tingkat Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia 3-6 tahun

pada Ibu Bekerja

Page 11: ernaaa

58

Dari hasil penelitian diperoleh data seperti pada tabel 4.9 tentang

tingkat perkembangan sosial emosional anak usia 3-6 tahun pada ibu

bekerja, lebih dari 50% atau 63.20% (36 responden) dengan katagori

tingkat perkembangan sosial emosional baik, dan kurang ari 50% atau

36.80% (21 responden) memiliki tingkat perkembangan sosial emosional

cukup. Dampak seorang ibu untuk bekerja, ibu lebih bisa untuk

memandirikan anak.

Dari segi pendidikan ibu, lebih dari 50% responden dengan

perkembangan sosial emosional baik memiliki ibu dengan jumlah 19

responden atau dengan presentase 52.78% berpendidikan SMA dan

sejumlah 15 atau dengan presentase 41.67% berpendidikan Sarjana dan

sejumlah 2 responden atau dengan prosentase 5.56% berpendidikan SMP.

Semakin tinggi pendidikan ibu, semakin tinggi pula pengetahuan ibu,

antara lain pengetahuan ibu akan perkembangan anak. Ibu akan lebih

memperhatikan setiap perkembangan anak.

Menurut Lois Hoffman (1989) dalam Santrock (2007) telah

menjelaskan ada beberapa kemungkinan dari pengaruh anak dari ibu

bekerja pada perkembangan anak. Menurut pendapatnya, ketika sebuah

aktifitas dalam rumah tangga yang lebih efisien dan juga jumlah anggota

keluarga yang telah mengalami penurunan di Amerika, belum tentu anak

mempunyai perhatian lebih sedikit dari orang tuanya yang bekerja diluar

rumah dibandingkan dengan seorang anak yang ketika ibunya tidak

bekerja. Tidak bisa diasumsikan bahwa anak akan mendapat manfaat dari

perhatian dan waktu ekstra dari orang tuanya yang tinggal dirumah.

Page 12: ernaaa

59

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Hafizoh (2011) tentang Perbedaan

Pola Asuh Ibu Bekerja dengan yang tidak Bekerja pada Suku Jawa, ibu

bekerja cenderung lebih demokratis dalam mengasuh anak. Hal tersebut

dikarenakan selain untuk mengasuh anak ibu juga dituntut dalam

pekerjaannya. Pola asuh demokratis akan memberikan efek yang positif

dalam perkembangan anak.

Dengan pola asuh demokratis, anak lebih dilatih untuk mandiri,

tetapi ibu juga masih memberikan batasan aturan dan selalu ,mengontrol

setiap perilaku anak dimanapun ia berada. Namun, ada kalanya ibu tidak

bisa meneapkan pola asuh tersebut dengan sepenuhnya sesuai dengan

kondisi yang ada.

4.2.2 Tingkat Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia 3-6 tahun

pada Ibu yang tidak Bekerja.

Dari hasil penelitian diperoleh data seperti pada tabel 4.10 tentang

tingkat perkembangan sosial emosional anak usia 3-6 tahun pada ibu yang

tidak bekerja, sebagian besar dalam katagori tingkat perkembangan sosial

emosional cukup dengan jumlah 45 responden atau (78,90%), tingkat

perkembangan sosial emosional baik dengan jumlah 12 responden atau

(21,10%).

Dari segi pendidikan ibu sebagian besar responden dengan

perkembangan sosial emosional cukup memiliki ibu lebih dari 50%

dengan jumlah 25 responden atau dengan presentase 55.56% adalah SMA,

dan sejumlah 18 responden atau dengan prosentase 40% berpendidikan

SMP dan hanya 2 responden atau dengan prosentase 4.44% berpendidikan

Page 13: ernaaa

60

Sarjana. Menurut Supartini (2004) salah satu faktor yang mempengeruhu

pola asuh ibu terhadap anak adalah pendidikan ibu, pendidikan dan

pengalaman yang di miliki oleh seorang ibu dalam merawat dan mengasuh

anak sangat mempengaruhi seberapa besar kesiapan mereka dalam

menjalankan pengasuhan kepada anak.

Dampak dari perkembangan sosial emosional anak usia 3-6 tahun

pada ibu yang tidak bekerja dikarenakan ibu yang tidak bekerja cenderung

lebih permesif dalam mengasuh anak (Hafizoh, 2011). Pola asuh permesif

merupakan gaya pengasuhan yang terlalu memanjakan anak sehingga anak

tidak bisa untuk lebih mandiri.

4.2.3 Perbedaan Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia 3-6

tahun pada Ibu Bekerja dengan yang tidak Bekerja.

Dari hasil penelitian diperoleh data seperti pada tabel 4.9 tentang

tingkat perkembangan sosial emosional anak usia 3-6 tahun pada ibu

bekerja, lebih dari 50% dengan katagori tingkat perkembangan sosial

emosional baik dengan jumlah 36 responden atau dengan presentase

63.20%, tingkat perkembangan sosial emosional cukup dengan jumlah 21

responden atau dengan presentase 36.80%.

Dari hasil penelitian diperoleh data seperti pada tabel 4.10 tentang

tingkat perkembangan sosial emosional anak usia 3-6 tahun pada ibu yang

tidak bekerja, sebagian besar dalam katagori tingkat perkembangan sosial

emosional cukup dengan jumlah 45 responden atau (78,90%), tingkat

perkembangan sosial emosional baik dengan jumlah 12 responden atau

(21,10%).

Page 14: ernaaa

61

Dari tabel 4.12 di atas terlihat rata-rata perkembangan sosial

emosional anak usia 3-6 tahun pada ibu bekerja sebesar 33.47 sedangkan

sosial emosional anak usia 3-6 tahun pada ibu yang tidak bekerja sebesar

29.96 dari rata-rata point tingkat perkembangan sosial emosional tersebut

terdapat perbedaan rata-rata sebesar 3.51 point.

Ibu bekerja adalah seorang ibu yang mempunyai kegiatan diluar

rumah dengan tujuan untuk mencari nafkah. Ibu adalah seorang wanita

yang melahirkan anak. Peran ibu sangatlah banyak disamping ia sebagai

istri ia juga berperan sebagai ibu dari anak-anak yang telah dilahirkannya,

ibu harus mengurus rumah tangga, mengasuh dan juga mendidik anak-

anaknya dan sebagai salah satu kelompok dari berbagai macam peran

sosialnya dan juga sebagai anggota masyarakat di lingkunga sosialnya.

Disamping itu ada juga seorang ibu yang berperan sebagai pencari nafkah

tambahan untuk kehidupan rumah tangga sehari-harinya (Santrock. 2007)

Penghasilan dari seorang ibu yang bekerja memungkinkan ibu

untuk memenuhi berbagai kebutuhan keluarga, dan hal ini secara tidak

langsung menjadi pembelajaran bagi seorang anak bahwa semuanya bisa

diperoleh jika bekerja keras (Susan, 2005). Sehingga anak akan lebih

berhati-hati terhadap permintaan mereka, dan lebih menghargai apa yang

mereka miliki.

Dari segi pendidikan ibu kurang dari 50% dengan jumlah 27

responden atau dengan presentase 47.40% berpendidikan SMA dan

sejumlah 11 atau dengan presentase 19.30% berpendidikan Sarjana.

Semakin tinggi pendidikan ibu, semakin tinggi pula pengetahuan ibu,

Page 15: ernaaa

62

antara lain pengetahuan ibu akan perkembangan anak. Ibu akan lebih

memperhatikan setiap perkembangan anak.

Menurut penelitian sebelumnya, anak-anak dari ibu yang bekerja

lebih baik dalam mengelola sesuatu, lebih mandiri, mereka berani untuk

pergi ke sekolah sendiri tanpa ditunggu, dan memiliki kemampuan untuk

menyelesaikan tugas dengan baik. Selain itu, anak lebih teratur dalam

melakukan kegiatannya sendiri tanpa bantuan. Anak belajar mandiri dalam

melakukan aktivitas di rumah tanpa bantuan atau ditemani ibu, anak

belajar mengembangkan kedekatan atau bersosialisasi dengan orang lain,

anak menantikan dan menghargai kebersamaan dengan ibu, anak belajar

tentang nilai peran orang dewasa bagaimana ibu juga bertanggung jawab

atas kehidupan keluarga.

Menurut Hafizoh (2011), Ibu bekerja cenderung lebih demokratis

dalam mengasuh anak. Pola asuh demokratis lebih bisa bersikap hangat,

responsive, dan mempunyai harapan-harapan yang bersifat realistik

terhadap anak. Demikian juga sebaliknya Ibu yang tidak bekerja

cenderung lebih permesif dalam mengasuh anak. Hal tersebut ibu

cenderung bersifat perfeksionis, suka mengkritik anak, terlalu mengontrol

dan melindungi anak, terlalu memanjakan apa yang di inginkan anak,

mengabaikan, serta tidak memberi batasan-batasan dan juga aturan-aturan

yang jelas.

Page 16: ernaaa

63

4.3 Keterbatasan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini peneliti memiliki beberapa

keterbatasan, yaitu : penelitian ini hanya dilakukan pada satu TK saja,

tidak dilakukan pada beberapa TK lainnya khususnya di Kecamatan

Kepanjen untuk dilakukan perbandingan.