5
Tugas Mata Kuliah MBP Eropa Oleh: Kurnia Sari Nastiti 070810531 Uni Eropa: Sejarah dan Perkembangannya Berkaitan dengan sejarahnya, Uni Eropa telah melalui tahapan- tahapan yang kompleks dalam pendiriannya sebagai sebuah organisasi supranasional di kawasan Eropa. Pendirian Uni Eropa tidak serta merta terjadi begitu saja melainkan diawali oleh pembentukan tiga institusi pendahulunya yakni: Komunitas Baja dan Batu Bara Eropa (the Europen Coal and Steel Community) yang dibentuk oleh Traktat Paris pada tahun 1951; serta Komunitas Ekonomi Eropa (the European Economic Community) dan Komunitas Atom Eropa (European Atomic Community) yang dibentuk berdasarkan Traktat Roma tahun 1957. Seiring dengan meningkatnya interdependensi, semakin bertambahnya jumlah anggota dalam ketiga institusi tersebut, dan adanya peningkatan kepentingan bersama di bidang selain ekonomi maka mulai muncul ide tentang masyarakat Eropa dan identitas Eropa yang selanjutnya menjadi ide dasar bagi pembentukan Uni Eropa. Ide tentang masyarakat Eropa ini kemudian diimplementasikan dalam pendirian Uni Eropa di tahun 1993 berdasarkan Traktar Maastricht. Dengan demikian, komunitas Eropa yang awalnya hanyalah sebuah badan perdagangan di ranah ekonomi kini telah berkembang menjadi sebuah kerjasama di bidang politik, pertahanan, dan berbagai bidang lainnya. Uni Eropa secara garis besar merupakan sebuah organisasi supranasional yang beranggotakan negara-negara di kawasan Eropa dimana di dalamnya terdapat sejumlah kerjasama baik politik maupun ekonomi antar-anggotanya. Setiap anggota yang ingin masuk ke dalam Uni Eropa setidaknya harus memenuhi sejumlah kriteria seperti yang tercantum dalam Kriteria Kopenhagen yakni meliputi: (1) political | 1

European Union and Its History

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: European Union and Its History

Tugas Mata Kuliah MBP EropaOleh: Kurnia Sari Nastiti070810531

Uni Eropa: Sejarah dan Perkembangannya

Berkaitan dengan sejarahnya, Uni Eropa telah melalui tahapan-tahapan yang kompleks

dalam pendiriannya sebagai sebuah organisasi supranasional di kawasan Eropa. Pendirian Uni

Eropa tidak serta merta terjadi begitu saja melainkan diawali oleh pembentukan tiga institusi

pendahulunya yakni: Komunitas Baja dan Batu Bara Eropa (the Europen Coal and Steel

Community) yang dibentuk oleh Traktat Paris pada tahun 1951; serta Komunitas Ekonomi Eropa

(the European Economic Community) dan Komunitas Atom Eropa (European Atomic Community)

yang dibentuk berdasarkan Traktat Roma tahun 1957. Seiring dengan meningkatnya

interdependensi, semakin bertambahnya jumlah anggota dalam ketiga institusi tersebut, dan

adanya peningkatan kepentingan bersama di bidang selain ekonomi maka mulai muncul ide

tentang masyarakat Eropa dan identitas Eropa yang selanjutnya menjadi ide dasar bagi

pembentukan Uni Eropa. Ide tentang masyarakat Eropa ini kemudian diimplementasikan dalam

pendirian Uni Eropa di tahun 1993 berdasarkan Traktar Maastricht. Dengan demikian, komunitas

Eropa yang awalnya hanyalah sebuah badan perdagangan di ranah ekonomi kini telah berkembang

menjadi sebuah kerjasama di bidang politik, pertahanan, dan berbagai bidang lainnya.

Uni Eropa secara garis besar merupakan sebuah organisasi supranasional yang

beranggotakan negara-negara di kawasan Eropa dimana di dalamnya terdapat sejumlah kerjasama

baik politik maupun ekonomi antar-anggotanya. Setiap anggota yang ingin masuk ke dalam Uni

Eropa setidaknya harus memenuhi sejumlah kriteria seperti yang tercantum dalam Kriteria

Kopenhagen yakni meliputi: (1) political factor, calon negara anggota haruslah melaksanakan

prinsip-prinsip demokrasi, mengakui hak-hak manusia, patuh pada hukum yang berlaku, dan

menjamin hak-hak minoritas; (2) economic factor, calon negara anggota harus memiliki

perekonomian yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Uni Eropa dan bersedia

bekerjasama mengatasi tekanan-tekanan ekonomi yang muncul; dan (3) community acquis, calon

negara anggota haruslah bersedia menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan memiliki visi

politik dan ekonomi yang sama.1 Seiring dengan adanya keterbukaan dari Uni Eropa untuk

menerima anggota-anggota baru, maka pada perkembangannya anggota Uni Eropa yang semula

hanya terdiri dari 6 negara yakni Perancis, Jerman, Belanda, Belgia, Italia, dan Luksemburg kini

berkembang menjadi 27 anggota dengan masuknya Austria, Belgia, Bulgaria, Siprus, Republik

Checznya, Denmark, Estonia, Finlandia, Yunani, Hungaria, Latvia, Lithuania, Malta, Polandia,

Portugal, Republik Irlandia, Romania, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, dan Inggris. Dengan

1 Krok-Paszkowska dan Zielonka. European Union Enlargement (New York: Oxford University Press Inc., 2007), hlm.372.

| 1

Page 2: European Union and Its History

Tugas Mata Kuliah MBP EropaOleh: Kurnia Sari Nastiti070810531semakin banyaknya jumlah anggota dan masih tingginya kemungkinan untuk pertambahan

anggota lagi di kemudian hari, masalah yang kemudian muncul adalah permasalahan integrasi

(deepening) di tengah isu perluasan aggota (widening). Untuk itu, demi menjamin terciptanya

integrasi di kalangan anggota Uni Eropa maka salah satu instrumen yang diterapkan adalah dengan

menerapakan mata uang yang sama (unified currency) dan hal ini telah diterapkan oleh sejumlah

negara anggota Uni Eropa.

Seiring dengan jumlah anggota yang terus bertambah, jumlah institusi yang menjadi pilar

penopang kinerja Uni Eropa juga semakin meningkat. Sejumlah institusi utama dalam Uni Eropa

awalnya hanyalah terdiri dari Dewan Eropa (the European Council) yang berfungsi memberikan

sejumlah orientasi tindakan pada Uni Eropa, Komisi Eropa (the European Commission) yang

berfungsi memeriksa dan mengusulkan undang-undang Eropa, Parlemen Eropa (the European

Parliament) yang berfungsi memberikan saran dan memutuskan undang-undang, dan Dewan Uni

Eropa (the Council of the European Union) yang berfungsi memutuskan tindakan apa yang akan

dilakukan oleh Uni Eropa. Namun, kini terdapat pula institusi-isntitusi lain yang tak kalah penting

seperti Mahkamah Eropa (the European Court of Justice) yang berfungsi menjamin terlaksananya

hukum yang telah ditetapkan oleh Uni Eropa, Mahkamah Audit (the Court of Auditors) yang

berfungsi membuat laporan tahunan pada Dewan Uni Eropa dan Parlemen Eropa dan memastikan

bahwa semua transaksi keuangan dilakukan sesuai dengan anggaran Uni Eropa dan undang-

undang, Bank Sentral Eropa (European Central Bank) berfungsi mengatur jumlah mata uang Euro

yang beredar dan membuat kebijakan moneter, Komite Ekonomi dan Sosial (the Economic and

Social Committee) berfungsi sebagai badan penasehat atas hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi

dan sosial , dan Komite Wilayah (Committee of the Regions) yang merupakan forum perwakilan

pemerintah lokal dan regional untuk memberikan nasehat pada Komisi Eropa dan Dewan Eropa

serta memperkuat nilai-nilai demokrasi di lingkungan Uni Eropa.

Dengan jumlah anggota yang cukup banyak dan didukung oleh adanya institusi-institusi

yang memadai, Uni Eropa telah melakukan sejumlah tindakan yang berguna bagi negara

anggotanya maupun wilayah Eropa secara keseluruhan. Setiap tindakan Uni Eropa telah terstruktur

dalam rancangan kerja dari masing-masing agensi dalam Uni Eropa sesuai dengan bidang kegiatan

tersebut. Agensi yang bernama EMCDDA(The European Monitoring Centre for Drugs and Drug

Addiction) misalnya khusus berperan dalam menyediakan informasi mengenai data narkoba dan

obat-obat yang beredar di Eropa sehingga dapat menyediakan bukti dan gambaran tingkat obat-

obatan di wilayah Eropa. Selain peduli dalam hal kemanusiaan, Uni Eropa juga melakukan

kegiatan untuk melindungi kekayaan budaya Eropa misalnya dengan memberikan bantuan modal

| 2

Page 3: European Union and Its History

Tugas Mata Kuliah MBP EropaOleh: Kurnia Sari Nastiti070810531dalam perbaikan teater bersejarah “Teatro del Liceu di Barcelona” dan “Fenice” di Venezia yang

rusak karena kebakaran pada tahun 1994 dan 1996. Sementara itu dalam kaitannya dengan

pengembangan ilmu pengetahuan, Uni Eropa juga membentuk sebuah agensi bernama European

Research Area (ERA) yang bertujuan untuk memperluas pasar Eropa dalam hal penelitian dan

teknologi serta menciptakan ruang bebas dari batas-batas negara, di mana diskusi terbuka dan

penelitian dapat bermanfaat bagi negara anggota dan masyarakat Eropa secara keseluruhan.

Kesimpulan dan Opini :

Menurut pandangan penulis, kemampuan negara-negara Eropa melampaui sejumlah tahapan

pendirian Uni Eropa mulai dari Komunitas Baja dan Batu Bara Eropa (ECSC), Komunitas

Ekonomi Eropa (EEC), dan Komunitas Atom Eropa (EAC) hingga akhirnya menjadi Uni Eropa di

tahun 1993 secara tidak langsung telah membuktikan keberhasilan dan kekuatan kerjasama yang

terjalin di antara negara-negara anggotanya. Namun demikian, menurut penulis, masih terdapat

pula sejumlah benturan kepentingan antar-negara anggota yang belum berhasil dijembatani oleh

Uni Eropa dengan baik. Dalam hal perekonomian misalnya, tidak semua negara anggota Uni

Eropa menggunakan Euro sehingga kebijakan fiskal dan moneter antar-negara anggota tidaklah

sama mekanismenya dan hal ini sempat menjadi permasalahan ketika terjadi krisis Yunani pada

awal 2010 lalu. Pada saat itu, negara anggota Uni Eropa yang tidak menggunakan Euro seperti

misalnya Inggris sempat merasa keberatan dengan kebijakan Uni Eropa untuk memberikan

bantuan keuangan pada Yunani agar dampak krisis tidak menyebar ke wilayah Eropa lainnya. Dari

sini masih terlihat sisi egoisme dari negara anggota Uni Eropa untuk lebih mementingkan

kepentingan perekonomian negaranya dibanding kepentingan ekonomi regional Eropa secara

keseluruhan. Krisis solidaritas dan kepercayaan antar anggota Uni Eropa semacam inilah yang

menurut penulis akan dapat menjadi batu ganjalan bagi integrasi Uni Eropa di masa yang akan

datang.

Referensi:

Kassim, Hussein, Ben. 2007. “The Institutions of the Europen Union”, dalam Hay,Colin dan Menond, Anand. European Politics. New York: Oxford University Press Inc.

Krok-Paszkowska dan Zielonka. 2007. European Union Enlargement. New York: Oxford University Press Inc.

| 3