16
Prosiding Seminar Teknologi Pengelolaan Limbah V Pusat Teknologi Limbah Radioaktif - SATAN ISSN 1410-6086 EVALUASI CALON TAPAK LANDFILL LlMBAH CAMPURAN NA TURALL Y OCCURRING RADIOACTIVE MATERIALS (NORM) DAN BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) Sucipta 1, Hadi Suntok02 dan BunawasJ 1 Pusat Teknologi Limbah Radioaktif - SATNJ 2 Pusat Pengembangan Energi Nuklir - SAT:\N 3 Pusat T eknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi - SATAN ABSTRAK EVALUASI CALON TAPAK LANDFILL LlMBAH CAMPURAN NA TURALL Y OCCURRING RADIOACTIVE MATERIALS (NORM) DAN BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3). Mengacu pada konsep co-location, Kabil yang berada di perbukitan rendah ujung tengga,a pulau Satam akan dijadikan sebagai pusat kawasan pengelolaan limbah industri terpadu termasuk I Jndfill. Untuk itu diperlukan evaluasi terhadap calon tapak landfill limbah campuran S3 dan NORM .ersebut. Evaluasi terhadap calon tapak meliputi aspek geologi maupun non-geologi, untuk mengetahui kesesuaian atau kemampuannya untuk mengemban fungsi sebagai tempat bertumpunya fasilitas landfill. Evaluasi calon tapak dilakukan dengan tahapan : 1) penyusunan kriteria: 2) penentuan parameter untuk evaluasi: 3) Positive screening, evaluasi terhadap lahan yang memiliki potensi untuk :apak landfill secara desknptif; dan 4) penentuan kesesuaian atau kemampuan lahan untuk calon tapak landfill. Aspek geologi dan non-geologi yang dievaluasi meliputi topografi, geologi, kegempaan, air tanah. air permukaan, iklim, hidrooseanografi, flora dan fauna, tata ruang dan sistem transportasl Sebagian besar parameter menunjukkan pemenuhannya terhadap kriteria lokasi, atau dengan kata lain sebagian besar memiliki kesesuaian. Seberapa parameter menunjukkan kurang sesuai yaitu dalam aspek pcrmeabilitas dan keseragaman batuan/tanah, jarak dari badan air permukaan, kedalaman air tanah, laju aliran air tanah, curah hujan dan kelembaban udara. Kekurang-sesuaian beberapa parameter tersebut dapat dikompensasi dengan peningkatan engineering barrier yang memadai agar kinerja (perfom1ance) landfill dari segi daya dukung, stabilitas jangka panjang dan pengungkungan limbah dapat dipenuhi. ABSTRACT EVALUATION OF LANDFILL SITE CANDIDATE FOR NATURALLY OCCURRING RADIOACTIVE MATERIALS (NORM) AND HAZARDOUS WASTE. Refers to co-location concept, Kabil site, where located at the southeast end of low hills in Satam Island, will be sited as an integrated industrial waste management center including landfill. So that, it is necessary an evaluation of the landfill site candidate for NORM and hazardous waste. The evaluation includes geological and non-geological aspects, to determine the suitability or capability in supporting the function as landfill facility. The site candidate was evaluated by serial sreps as follows: 1) criteria formulation; 2) selecting the parameter for evaluation; 3) Positive screening or evaluation of the land having potentiality for landfill site by descriptive method: and 4) determine the land suitability or capability for landfill site. The evaluation of geological and non- geological aspects include topography, litology, seismicity, groundwater and surface water, climate, hydro-oceanography, flora and fauna, spatial pattern and transportation system. The most of the parameters evaluated show the fulfilling to the site criteria, and can be mentioned that the land is suitable for landfill site. Some parameters are not so suitable for that purpose. especially on permeability and homogeneity of the rocks/soils, distance to surface water body, depth of groundwater, the flow rate of groundwater, precipitation, and humidity of the air. The lack of suitability showed by some parameters can be compensated by improving the appropriate engineered barrier in order to fulfill the landfill performance in providing the supporting capacity, long live stability and waste containment. PENDAHULUAN Untuk penimbunan limbah bahan berbahaya dan beracun (83) yang bercampur dengan limbah radioaktif yang berasal dari alam (Naturally Occurring Radioactive Materials = NORM) harus memenuhi kriteria keselamatan lingkungan hidup dengan menerapkan fungsi pengungkungan (isolasi) dan kestabilan jangka panjang. 160 Penimbunan limbah S3 harus dilakukan secara tepa!, baik tempa!, tata cara maupun persyaratannya. Walaupun limbah 83 yang akan dltimbun terse but sudah diolah (secara fisika. kimia, biologi) sebelumnya, tetapi limbah tersebut masih dapat berpotensi mencemari Ilrlgkungan dari timbulan lindinya. Untuk mencegah pencemaran dari timbulan lindi, maka Ilmbah tersebut harus ditimbun

EVALUASI CALON T APAK LANDFILL LlMBAH CAMPURAN NA TURALL …

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EVALUASI CALON T APAK LANDFILL LlMBAH CAMPURAN NA TURALL …

Prosiding Seminar Teknologi Pengelolaan Limbah VPusat Teknologi Limbah Radioaktif - SATAN

ISSN 1410-6086

EVALUASI CALON TAPAK LANDFILL LlMBAH CAMPURAN NA TURALL Y OCCURRING

RADIOACTIVE MATERIALS (NORM) DAN BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3)

Sucipta 1, Hadi Suntok02 dan BunawasJ1 Pusat Teknologi Limbah Radioaktif - SATNJ

2 Pusat Pengembangan Energi Nuklir - SAT:\N3 Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi - SATAN

ABSTRAKEVALUASI CALON TAPAK LANDFILL LlMBAH CAMPURAN NA TURALL Y OCCURRINGRADIOACTIVE MATERIALS (NORM) DAN BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3). Mengacu padakonsep co-location, Kabil yang berada di perbukitan rendah ujung tengga,a pulau Satam akan dijadikansebagai pusat kawasan pengelolaan limbah industri terpadu termasuk I Jndfill. Untuk itu diperlukanevaluasi terhadap calon tapak landfill limbah campuran S3 dan NORM .ersebut. Evaluasi terhadapcalon tapak meliputi aspek geologi maupun non-geologi, untuk mengetahui kesesuaian ataukemampuannya untuk mengemban fungsi sebagai tempat bertumpunya fasilitas landfill. Evaluasi calontapak dilakukan dengan tahapan : 1) penyusunan kriteria: 2) penentuan parameter untuk evaluasi: 3)Positive screening, evaluasi terhadap lahan yang memiliki potensi untuk :apak landfill secara desknptif;dan 4) penentuan kesesuaian atau kemampuan lahan untuk calon tapak landfill. Aspek geologi dannon-geologi yang dievaluasi meliputi topografi, geologi, kegempaan, air tanah. air permukaan, iklim,hidrooseanografi, flora dan fauna, tata ruang dan sistem transportasl Sebagian besar parametermenunjukkan pemenuhannya terhadap kriteria lokasi, atau dengan kata lain sebagian besar memilikikesesuaian. Seberapa parameter menunjukkan kurang sesuai yaitu dalam aspek pcrmeabilitas dankeseragaman batuan/tanah, jarak dari badan air permukaan, kedalaman air tanah, laju aliran air tanah,curah hujan dan kelembaban udara. Kekurang-sesuaian beberapa parameter tersebut dapatdikompensasi dengan peningkatan engineering barrier yang memadai agar kinerja (perfom1ance)landfill dari segi daya dukung, stabilitas jangka panjang dan pengungkungan limbah dapat dipenuhi.

ABSTRACTEVALUATION OF LANDFILL SITE CANDIDATE FOR NATURALLY OCCURRING RADIOACTIVE

MATERIALS (NORM) AND HAZARDOUS WASTE. Refers to co-location concept, Kabil site, wherelocated at the southeast end of low hills in Satam Island, will be sited as an integrated industrial wastemanagement center including landfill. So that, it is necessary an evaluation of the landfill site candidatefor NORM and hazardous waste. The evaluation includes geological and non-geological aspects, todetermine the suitability or capability in supporting the function as landfill facility. The site candidate wasevaluated by serial sreps as follows: 1) criteria formulation; 2) selecting the parameter for evaluation; 3)Positive screening or evaluation of the land having potentiality for landfill site by descriptive method: and4) determine the land suitability or capability for landfill site. The evaluation of geological and non­geological aspects include topography, litology, seismicity, groundwater and surface water, climate,hydro-oceanography, flora and fauna, spatial pattern and transportation system. The most of theparameters evaluated show the fulfilling to the site criteria, and can be mentioned that the land issuitable for landfill site. Some parameters are not so suitable for that purpose. especially onpermeability and homogeneity of the rocks/soils, distance to surface water body, depth of groundwater,the flow rate of groundwater, precipitation, and humidity of the air. The lack of suitability showed bysome parameters can be compensated by improving the appropriate engineered barrier in order to fulfillthe landfill performance in providing the supporting capacity, long live stability and waste containment.

PENDAHULUANUntuk penimbunan limbah bahan

berbahaya dan beracun (83) yang bercampurdengan limbah radioaktif yang berasal darialam (Naturally Occurring RadioactiveMaterials = NORM) harus memenuhi kriteriakeselamatan lingkungan hidup denganmenerapkan fungsi pengungkungan (isolasi)dan kestabilan jangka panjang.

160

Penimbunan limbah S3 harusdilakukan secara tepa!, baik tempa!, tata caramaupun persyaratannya. Walaupun limbah 83yang akan dltimbun terse but sudah diolah(secara fisika. kimia, biologi) sebelumnya,tetapi limbah tersebut masih dapat berpotensimencemari Ilrlgkungan dari timbulan lindinya.Untuk mencegah pencemaran dari timbulanlindi, maka Ilmbah tersebut harus ditimbun

Page 2: EVALUASI CALON T APAK LANDFILL LlMBAH CAMPURAN NA TURALL …

Prosiding Seminar Teknologi Pengelolaan Limbah VPusat Teknologi Limbah Radioaktif - BATAN

pada lokasi yang memenuhi persyaratan (SKKa. Bapedal No. 04/1995) [1].

Tujuan dari penimbunan limbah B3 ditempat penimbunan (/andfi/~ adalah untukmenampung dan mengisolasi limbah B3 yangsudah tidak dimanfaatkan lagi dan menjaminperlindungan terhadap kesehatan manusia danlingkungan dalam jangka panjang.

Penyimpanan lestari limbah radioaktif(dalam hal ini NORM) ditujukan untukmengungkung limbah sehingga tidakmenimbulkan paparan radiasi yang berartiterhadap manusia dan lingkungan. Tingkatpengungkungan yang diharapkan dapatdiperoleh dengan mengimplementasikanberbagai metode disposal, antara lain denganmodel dekat permukaan (near surfacedisposal=NSO), yang identik dengan landfilluntuk limbah B3, sebagai pilihan yang telahumum digunakan di beberapa negara (IAEA,1994) [2].

Pengalaman menunjukkan bahwapengungkungan yanr. efektif dan amanterhadap limbatl tcrgantung pada lInJuk kcqasistem disposal seC;:'ia keselurutlan, yangterdiri dari tiga komponen atau barrier utamayaitu : tapak, fasilitas disposal dan kemasanlimbah. NSO juga memerlukan kendaliinstitusional secara aktif seperti monito/ing(pemantauan) dan maintenance(pemeliharaan).

Kesesuaian tapak untuk penimbunanlimbah B3 yang bercampur dengan limbahNORM akan sangat tergantung pada kondisigeologi dan lingkungannya. Tata geologi danlingkungan suatu tapak harus memilikikemampuan untuk mengungkung limbatl danmembatasi lepasan unsur-unsur limbah kebiosfer. Selain itu juga harus berkemampuanmenjamin stabilitas jangka panjang sistemdisposal dan cukup memadai untukmenampung volume limbah serta fasilitasengineered barrier-nya.

Oalam SK Ka. Bapedal No. 04/1995 [1]telah ditetapkan kriteria lokasi penimbunanlimbah B3, dan Safety Series IAEA No. 111-G­3.1 tahun 1994 [3] juga telah ditentukan kriteriapemilihan tapak penyimpanan lestari limbahradioaktif.

Otorita Batam akan menjadikan Kabilsebagai pusat kawasan pengelolaan lirnbahindustri terpadu yang berada di perbukitanrendah ujung tenggara pulau Batam. Untuk itudiperlukan tinjauan atau evaluasi terhadapcalon tapak landfill limbah campuran B3 danNORM tersebut. Evaluasi terhadap calon tapakmelibatkan berbagai macam parameter baikdari aspek geologi maupun non-geologi, untukmengetahui kesesuaian dan atau

161

ISSN 1410-6086

kemampuannya untuk mengemban fungsisebagai tempat bertumpunya fasilitas landfill.

METODOLOGI

Metode deskriptif yang diterapkandalam studi ini meliputi metode dalampemilihan tapak, penyusunan kriteria danevaluasinya dengan metode checklist.

Pemilihan TapakIdealnya, pemilihan tapak wajib

mengikuti suatu prosedur sistema tis yaitudengan sistem penciutan kisaran pilihan­pilihan dari wilayah yang luas ke tapakspesifik. Pemilihan tapak sistematis untukfasilitas landfill seyogyanya mengikuti empattahapan yaitu: 1) tahap konsep danperencanaan; 2) tahap survey daerah; 3) tahapkarakterisasi tapak; dan 4) tahap konfirmasitapak [3].

Tapak spesifik dapat juga diusulkanuntuk dipertimbangkan oleh suatu otoritas lokalatau nasional. Kawasan industri penimbulIllllbah yang telah ada atall lal13n dl sekltarnyadapat dltentukan sebagai bahan pertimbangankhusus sebab adanya manfaat potensialdengan istllah co-locatIOn, terutama dalamhubungannya dengan berkurangnya be banpotensial dalam aspek keselamatanlingkungan, penerilllaan masyarakat (publicacceptance) dan transportasi limbah

Evaluasi calon tapak dilakukandengan tahapan sebagai berikut :1. Penyusunan kriteria;2. Penentuan parameter untuk evaluasi;

Parameter untuk evaluasi ditentukan

berdasarkan kondisi geologi dan non­geologi yang memiliki variasi di daerahpenelitian.

3. Positive screening. evaluasi terhadaplahan yang mernillki potensi untuk tapaklandfill. Metode positive screeningdilakukan dengan mengevaluasikarakteristik calon tapak denganmembandingkannya terhadap kriteria yangtelah ditetapkan. Cara untuk evaluasilahan dengan pOSitive screening terse butdilakukan dengan metode deskriptif danchecklist.

4. Penentuan kesesuaian atau kemampuanlahan untuk calon tapak landfill.

Kriteria Lokasi LandfillPemilihan tapak landfill limbah

campuran NORM dan B3 di daerah Batamdituntun oleh tiga aspek utama yaitu :1. Landfill hanya akan menerirna limbah dari

industri shipyard yang melakukansandblasting, dengan kapasitas landfill

Page 3: EVALUASI CALON T APAK LANDFILL LlMBAH CAMPURAN NA TURALL …

Prosiding Seminar Teknologi Pengelolaan limbah VPusat Teknologi Limbah Radioaktif - SATAN

untuk menampung limbah yang timbulselama 50 tahun.

2. Landfill harus ditempatkan pada lokasiyang ekonomis dari segi transportasi, danlalu lintas truk limbah dibuat seminimalmungkin mengganggu lalu lintas jalanumum.

3. Landfill harus ditempatkan pada lokasiyang menurut peraturan perundangantelah ditetapkan sebagai calen tapaklandfill, sehingga akan memenuhikesesuaian dan keharmonisan dengantata ruang yang telah disusun [4].

Menurut Badan Tenaga AtomInternasional (Intemational Atomic EnergyAgency = IAEA), 1994 [3]. berbagai faktorpenting yang wajib dipertimbangkan dalameksplorasi tapak penyimpanan lestari limbahradioaktif adalah sebagai berikut : 1) Geologi;2) Hidrogeologi; 3) Geokimia; 4) Tektonik dankegempaan; 5) Proses-proses permukaan; 6)Meteorologi; 7) Man-induced events; 8)Transportasi limbah; 9) Penggunaan lahan; 10)Distribusi penduduk; dan 11) Proteksilingkungan.

Mengacu pada Keputusan KepalaBapedal Nomor Kep-04/BapedaI/09/1995tentang Tata Cara dan PersyaratanPenimbunan Hasil Pengolahan, PersyaratanLokasi Bekas Pengolahan dan Lokasi BekasPenimbunan Limbah B3, maka penimbunanlimbah B3 harus dilakukan pada lokasi tepatdan benar yang memenuhi persyaratanlingkungan. Persyaratan yang harus dipenuhidalam pemilihan lokasi adalah :a. Lokasi yang akan dipilih harus merupakan

daerah yang bebas dari banjir seratustahunan.

b. Geologi Lingkungan1). Daerah dengan litologi yang berslfat

kedap air (k<1O·9 m/detik), tldakberongga. tidak bercelah dan tidakberkekar intensif.

2). Tidak merupakan daerah yangberpotensi bencana alam : longsoran.bahaya gunungapi. gempa bumi danpatahan aktif.

c. Hidrogeologi1). Bukan merupakan daerah resapan

(recharge) bagi air tanah tidaktertekan yang penting dan air tanahtertekan.

2). Dihindari lokasi yang di bawahnyaterdapat lapisan air tanah (akuifer).Jika di bawah lokasi tersebut terdapatlapisan air tanah maka jarak terdekatlapisan tersebut dengan bagian dasarlandfill adalah 4 m.

162

ISSN 1410-6086

d. Hidrologi PermukaanLokasi penimbunan bukan merupakandaerah gen3ngan air. berjarak minimum500 m dan aliran sungai yang mengalirsepanjang tahun. danau. waduk untukirigasi pert<Jnlan dan air bersih

e. Iklim dan curah hUJanDiutamakan lokasi dengan :1). Curah hlJ;an : kecil, daerah kering:2). Keadaan angin : kecepatan tahunanrendah, b,=rarah dominan ke

daerah tldak berpenduduk atauberpenduduk jarang.

f. Lokasi penimbunan harus sesuai denganrencana tata ruang (tanah kosong) tidaksubur, tan3~1pertanian yang kurang subur,atau lokasi bekas pertambangan. Selainitu harus memperhatikan flora dan fauna;1). Flora merupakan daerah dengan

kesuburan rendah, tldak dltanamitanaman yang mempunyai nilaiekonomi dan bukan kawasan lindung;

2). Fauna bukan merupakan daerahmargasatwa/cagar alamDeskripsi kntena keselamatan

lingkungan tapak penyimpanan lestari limbahradioaktif aktivitas rendah dan menengah yangdirangkum dari berbagai sumber sepertiditunjukkan dalam Tabel 1[2.3 dan 5].

United State Nuclear RegulatoryCommitee (NRC) dan EnvironmentalProtection Agency (EPA) pada tahun 1987telah menyusun Combined NRC-EPA SitingGuidelines for Disposal of Commercial MixedLow-Level Radioactive and Hazardous Wastes,yang mtinya adalah penggabungan antarakriteria lokasi dlposa/limbah radioaktif aktivitasrendah (LLW) dan kriteria landfill limbah 83 [5].

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam penyajian hasil danpembahasan disusun secara sistematis yangmeliputi aspek topografi. litologi dan stratigrafi,kegempaan. air tanah. air permukaan. Iklimdan kualltas udara. tlidro-oseanografi, flora danfauna, tata ruang. lahan serta sistemtransportasi.

TopografiSecar3 umum daerah Kabil diapit oleh

dua bukit yang mengelilingi kawasan proyekyakni bukit A berada di bar3t denganketinggian ± 63.5 meter. dan bukit 8 berada diselatan dengan ketinggian 53 meter di ataspermukaan laut (Gambar 1).

Di antara dua bukit terdapat aliransungai yang bermuara ke sungai Kasem. Darimodel topografi diperkirakan air sungaimengalir ke tenggara yang bermuara ke laut

Page 4: EVALUASI CALON T APAK LANDFILL LlMBAH CAMPURAN NA TURALL …

Prosiding Seminar Teknologi Pengelolaan limbah VPusat Teknologi limbah Radioaktif - SATAN

Cina Selatan. Jarak titik kajian dengan pantaikurang lebih 200 meter dengan ketinggiandasar pondasi 9 meter dari permukaan taut.8eberapa sungai kecil yang terdapat di daerahkajian mempunyai arah aliran yang berbeda,sungai yang ada di sebelah utara proyekmenunjukkan aliran ke baratdaya, dan sungaiyang berada di belakang proyek mengalir kearah selatan dan bertemu di sungai Kasem,dengan ketinggian lokasi hampir merata dilevel 3 meter.

Pola aliran sungai secara regionalberbentuk paralel menuju ke pola dendritikyang memberikan kesan sebuah daerahlipatan, yang dikontrol adanya struktur utama.Kemiringan lereng di bukit A menunjukkansudut 17° dan relatif tinggi bila dibandingdengan bukit 8 yang mempunyai nilai 13°.Kontur di bukit A menunjukkan posisi yanglebih tinggi dan interval yang lebih banyak biladibanding dengan bukit 8, hal ini menjadipertimbangan bila akan dimanfaatkan sebagaimaterial kupasan.

Litologi dan Stratigrafi8erdasarkan Peta Geologi Lembar

Tanjungpinang skala 1 250.000 (Kusnarnadkk., 1994) [6], geologi daerah P. Batam dansekitarnya terdiri dari 6 (enam) formasi sebagaiberikut (Gambar 2) [6] : 1) Endapan Aluvium(Oa), 2) Formasi Goungon (OTg), 3) FarrnasiTanjungkerotang (Tmpt), 4) Formasi Pancur(Ksp), 5) Formasi Ouriangkang (Tsd), dan 6)Formasi Granit (Tg). Struktur geologi regionaldaerah 8atam dan sekitarnya berupa lipatan,sesar dan kelurusan. Secara tektonik daerah

lembar Tanjungpinang terrnasuk ke dalamLajur Karimata sebelah timur Lajur Timall(Katili, 1985) [7].

Pengamatan dan konfirmasi lapangandimulai dari lokasi KPLI (posisi di 01°03'642 Ndan 104°08'033 E ketinggian 9 meter daripermukan air laut) merupakan kupasan bukit Bujung paling utara. Singkapan lain berada dilokasi kupasan (posisi 01 °03'428 N dan104°08'126 E ketinggian 15 meter) sebelahselatan wilayah kajian (KPLI B-3 Kabil) yangsejajar dengan industri semen Bosowa,rnemperlihatkan adanya batuan sedimendengan indikasi perselingan pasir, tuf danlempung. Perlapisan yang berulang dansebagian tidak menerus akibat strukturmempunyai ketebalan hingga 1 metermemperlihatkan posisi terlipat membentukantiklin kecil yang diatasnya terendapkanmaterial fluviatil dari sungai. Perlapisantersusun dari selang-seling batupasir, lempungdan sisipan tufa, menunjukkan struktur

163

ISSN 1410-6086

sedimen laminasi paralel, dan sebagian crossbedding, lapuk tinggi sehingga tidak keras danlembek, warna didominasi kekuningan, merahdan sebagian ungu merupakan hasilpelapukan mineral Fe dan Mn. Intrusi kecilbatuan beku jenis basal berstrutkur halus,memperlihatkan warna kehitaman, pecah­pecah berbentuk lempengan, masif dan keras,tidak ada kontak panas di antara perlapisan.

Hubungan antara lapisan dan batuanbagian paling bawah tidak jelas dan secaraumum batuan dasar masih menunjukkanpelapukan kuat berwarna merah muda,lembek, tersusun mineral gelas, felspar, silikadan olivin. Oari hasil deskripsi diindikasikanbahwa batuan dasar merupakan batuan beku(granit).

Pengamatan di sebelah utara proyekberdekatan dengan masjid (posisi 01°03'771 Ndan 104°08'043 E ketinggian 6 meter)merupakan endapan sungai tersusun daribatuan pasir selang seling lempung, tufa danbatupasir putih, tidak kompak mudahtlancwllepas bila disentuh tangan, ketebaiankurang lebih 2 meter, dan dimanfaatkan olehpenduduk untuk bahan bangunan. PerlapisanmenunJukkan kemiringan 14° ke arah utara,dan menerus ke arah utara yang di atasnyaditutupi oleh tanah dan batuan lain. Bukit Ayang berada di sisi barat proyek industridengan ketingian 63,5 meter dan posisi01°03'660-N serta 104°0T682-E

rnemperlihatkan singkapan dari kepingan batusabak (filit) yang terpecah belah menjadikepingan kecil, warna coklat tua, halus, dikepingan sabak kadang menunjukkan lapisanlaminer sejajar, keras, dan kompak. Padabagian bawahnya menunjukkan pelapukanwarna merah kekuningan, komposisi felsdpar,silika, gelas dan mineral lain, sifat lernbek,tidak ada struktur lapisan, kondisi ini sepertiterlihat di bukit 8 yang berada di sebelahselatan daerah kajian.

Pada lokasi yang berdekatan dengandaerah studi (Kabil) telah dilakukan surveygeologi untuk menentukan horizon tanah dantipe batuan yang terdapat di daerah tersebut.Hasil dari survey geologi tersebut dapatdluraikan secara sing kat sebagai berikut :1) Pada kedalarnan sampai 5 m merupakan

tanah dan jenis pasir mengandungendapan lumpur (sandy silt) yang halussampai sedang, serta merupakan tanahberkerikil (gravel), berwarna coklat, violetkecoklatan, agak elastis.

2) Pad a kedalaman 5 m sampai 13 mmerupakan tanah dengan endapanlumpur, berwarna coklat sampai coklatkeabu-abuan, bersifat agak elastis,

Page 5: EVALUASI CALON T APAK LANDFILL LlMBAH CAMPURAN NA TURALL …

Prosiding Seminar Teknologi Pengelolaan limbah V

Pusat Teknologi limbah Radioaktif - SATAN

mengandung pasir dan kerikil. Khususpada kedalaman 10m sampai 10,60 mditemukan tanah berlumpur yang cukuppada!.

3) Pada kedalaman 13 m sampai 13,50 mmerupakan tanah lempung berlumpur,berwarna abu-abu, agak elastis danmengandung banyak air.

4) Pada kedalaman lebih dari 15,00 mmerupakan batuan yang mengandunglumpur, mengandung banyak logam(terutama bauksit), berwarna violet sampaiabu-abu pekat, berbentuk butiran halusdan merupakan lapisan keras.

Umumnya lapisan tanah di sini bersifat sangatkaku sampai keras, dan tingkat permeabilitasyang tinggi pada lapisan bawah. Diperkirakandaya dukung tanah terhadap bangunan(bearing capacity) sangat baik.

Kegempaan (Seismisitas)Lokasi pulau Batam terletak di bagian

timur dari pulau Sumatra. Gempa yang tercatatrata-rata berada di barat pulau Sumatra kuranglebih berjarak 100 km dan berjarak 600 km dariBatam (Gambar 3) [7]. Secara umum gempaterjadi akibat adanya gaya dan tekanan yangsaling berinteraksi di daerah kompleks, salahsatunya di daerah zona tumbukan (subductionzone), sehingga menjadikan daerah tersebutbergerak atau labil dengan ditunjukkan adanyacatatan gempa. Berdasarkan sumber datadaerah yang memiliki gempa tinggi berada dizona tumbukan kurang lebih 600 km ke arahbarat dari lokasi kajian. Wilayah Kabil dansekitarnya termasuk pulau Batam padaumumnya merupakan wilayah yang tidakpernah memiliki catatan gempa.

Air Tanah

Berdasarkan Peta HidrogeologiLembar Tanjungpinang skala 1 : 250.000 (UcuTakhmat Akus dkk., 1994) [8], litologipenyusun daerah penyelidikan secara regionaldapat dikelompokkan menjadi 3 sistem akuiferyakni : a). Sistem Akuifer dengan Aliran AntarButir; b). Sistem Akuifer dengan Aliran MelaluiRekahan dan Antar Butir; dan c). SistemAkuifer dengan Aliran Melalui Rekahan.

Secara umum wilayah Kabil dansekitarnya disusun oleh batuan dasar granittua yang telah terlapukkan jutaan tahun laluhingga memberikan tipe tanah yang didominasilempungan dan akan bersifat impermeabelterhadap kelulusanair, dimana komposisi lempung tersebutdidiskripsikan sebagai jenis kaolinit dari hasilpelapukan mineral Fe, dan Mn.

164

ISSN 1410-6086

Berdasarkan pola kontur dari bukit Adan bukit B maka interpretasi pola aliran airtanah rata-rata akan menuju ke selatan danbarat (Gambar 4), hal ini sesuai denganhubungan topo;jrafi dan air tanah, di mana airtanah akan selalu mengikuti ketinggiantopografi yang akan bermuara di titik nol.Sementara ini posisi laut berada di timurwilayah kajian Y2ng berjarak kurang lebih 200meter.

Keting9,..;n permukaan air tanah dapatdiketahui di be~erapa lokasi berdasarkanpengamatan i=:pangan seputar sumurpenduduk. Titik pertama berada di ketinggian10 meter dengan kedalaman permukaan airtanah ± 4 mf:ter, sedangkan titik lain padaketinggian 8 meter dengan kedalaman airtanah ± 2.5 meter dan pada ketinggian kontur 6meter dengan kedalaman air tanah sekitar 2meter. Lokasi pengamatan masing-masingberada di be!a~ang lapangan sepak bola,sumur penduduk dan sumur masjid.

Berdasarkan hasH analisis kualitas air

tanah (air sumur penduduk) menunjukkanbahwa semua parameter kualitas air yangdianalisis memenuhi baku mutu Kep. MenkesRI.No.907/MenKes/SKlVI1/2002 tentangSyarat-syarat dan Pengawasan Kualitas AirMinum [9]. Berdasarkan hasil analisis darikedua air sumur terse but. air tanah di

. perkampungan penduduk layak untuk dijadikansebagai air baku untuk minum.

Air Permukaan

Calon lokasi landfill berada di daerahaliran sungai (DAS) Kabil. Pad a DAS Kabilterdapat dua Sub DAS yaitu Sub DAS Kabildan Sub DAS Kasam, oleh karena itu DASyang akan terpengaruh rencana kegiatan yaituSub DAS Kabi! dan Sub Das Kasam.

Kapasit2s Sungai Kabil 179 detik(80%) dan luas daerah tangkapannya 702 ha.Sungai Kasem selama ini mendapat aliranpermukaan dari areal kawasan hutan tanamanindustri PT. Barelang Wood Indonesia danlimpasan aliran permukaan dari lingkunganpemukiman penduduk. Sedangkan SungaiKabil mendapat limpasan aliran permukaandari kegiatan pabrik PT. Barelang WoodIndonesia. PT. Batamas Megah dan PT.Semen Batam (80sowa).

Sungai yang mengalir di hilir calonlokasi landfill yaitu Sungai Kasam. Sungaitersebut bergabung dengan Sungai Kabilbermuara di Estuary Kabil. Untuk mengetahuikualitas air Sungai Kasam telah di lakukanpengujian kua;itas air di parit bagian hulusungai Kasam tersebu!.

Page 6: EVALUASI CALON T APAK LANDFILL LlMBAH CAMPURAN NA TURALL …

Prosiding Seminar Teknologi Pengelolaan Limbah VPusat Teknologi Limbah Radioaktif - SATAN

Berdasarkan hasH analisis kualitas air

sungai, menunjukkan bahwa ada parameterkualitas air sungai yang telah melebihi nilaibaku mutu air sungai menurut PeraturanPemerintah No. 82 tahun 2001 [10]. Parametertersebut yaitu pH. Tingkat keasaman airpermukaan dengan pH 5,48 tersebut didugakarena sungai tersebut telah tercemar secaraalamiah karena sifat batuan di daerah

pengaliran sungainya.

Iklim dan Kualitas Udara

Secara umum Kota Batam merupakandaerah yang beriklim tropika basah (tipe iklim Amenu rut klasifikasi Koppen) yang pada musimkemarau masih terjadi hujan dengan jumlahcurah hujan rata-rata> 55 mm (dengan tanpabulan kering). Oata iklim dalam studi ini diambildari data sekunder yang diperoleh dari stasiunMeteorologi dan Geofisika Hang Nadim daritahun 1998 sampai 2004.

Curah hujan rata-rata tertinggi terjadipada bulan Oesember yaitu 348,78 mm,seuangkan yang terendah terjadi pad a bulanPebruari, yakni 62,36 mm. Hari hujan rata-ratabulanan menunjukkan bahwa jumlah hari hujanyang terjadi sepanjang tahun 2000-2004berkisar antara 4 - 25 hari dengan hari hujanrata-rata tertinggi pada bulan Oesember danterendah pada bulan Pebruari.

Suhu rata-rata bulanan dari tahun

1998 - 2004 menunjukkan kondisi suhu rata­rata maksimum terjadi pada bulan Mei yaitusebesar 33,4°C, sedangkan suhu rata-rataminimum terjadi pada bulan Agustus sebesar21, rc. Kelembaban nisbi pada tahun 1998 ­2004 rata-rata bulan an maksimum terjadi padabulan Juli sampai Oesember sebesar 99%, dankelembaban udara minimun rata-rata terendah

yang tejadi pada bulan Oktober, yakni 55%.Pada bulan Januari sampai April

angin rata-rata bertiup dari arah timur lau!.Kecepatan angin rata-rata bervariasi sekitar2,8-9,0 m/detik. Kecepatan angin terbesarterjadi pada bulan Januari sebesar 9,0 m/detik.Pada bulan Mei sampai September anginbertiup dari arah selatan dengan kecepatanantara 3,1-5,7 rn/detik. Antara bulan Oktoberhingga Oesernber arah angin relatif tidakmenentu dengan kecepatan antara 2,7-5,9m/detik.

Hidro-oseanografiRencana penernpatan landfill limbah

campuran antara NORM dan B3 di calon tapakKabil yang berjarak sekitar 200 m ke arahBarat dari pantai, perlu dipertimbangkandengan aspek hidro-oseanografi. Hal ini akan

165

ISSN 1410-6086

digunakan untuk pengkajian keselamatan darikeberadaan landfill tersebut.

Kondisi laut terdekat dari calon lokasi

landfill menunjukkann kedalaman terdalamsekitar -23 m dan terdangkal -12 m.Kedalaman maksimum berada di antara P.

Batam dan P. Tanjungsauh, sedangkankedalaman minimum berada di sekitar pantaisebelah tenggara P. Batam.

Jarak antara P. Batam dan P.Tanjungsauh sekitar 1.800 m. Oi sekitar 50­150 m dari garis pantai kedua pulau tersebutkedalaman lautnya sekitar -12 m, sedangkanagak ke tengah perairan kedalaman agakmelandai dan membesar dengan nilaibervariasi dari -16 sampai -23 m. Kedalaman disekitar pantai sebelah Selatan P. Tanjungsauhterdapat sekitar -25 m.

Oari hasil pengamatan diperoleh hasilbahwa kisaran pasang surut di perairanTanjung Kasam adalah pada kondisi purnama,ketinggian pad a saat pasang mencapai 3,5 mdan saat surut rnencapai 1 m, sedangkan padakondisi perbani ketingyian pasang rnencapai 3Irl dan saat surut rnencapal 1,5 fTl. Oilihat daripola hasil pengamatan di atas tipe pasangsurut untuk perairan Tanjung Kasarn adalahdiurnal, yaitu dalam satu hari mengalami satukall pasang dan satu kall surut.

Secara urnurn hasil sirnulasi model

memperlihatkan pola pergerakan arus yangm8ngikuti pola pasang surut, yaitu adanyagerakan bolak-balik. Polal pergerakan aruspada saat surut rnenuju pasang adalah dariutara ke selatan (dari Tanjung Turut menuju P.Kasam, rnelalui perairan Tanjung Kasam).Sebaliknya, pola pergerakan arus pada saatpasang menuju surut, bergerak dari selatan keutara.

Berdasarkan hasil pengukuran yangdilakukan pada tahun 2002 dan 1994,dinyatakan bahwa kualitas air laut relatif tidakberubah dan memenuhi baku mutu air lautuntuk pariwisata dan rekreasi (umum, estetika,mandi, renang dan selam), untuk biota laut(budidaya perikanan, taman laut dankonservasi) dan juga baku mutu untukpertambangan dan industri (bahan baku danproses) [11].

Flora dan Fauna

Oi sekitar calon tapak dikenali adabeberapa tipe vegetasi yaitu vegetasi tepipantai, vegetasi halaman rumah, vegetasikebun, vegetasi ladang, vegetasi lahan terbukadan vegetasi hutan. Vegetasi tepi pantaidijumpai dalam jumlah dan variasi yang tidakbanyak dan tidak rapa!. Umumnya darikelompok semak dan rerurnputan yang toleran

Page 7: EVALUASI CALON T APAK LANDFILL LlMBAH CAMPURAN NA TURALL …

Presiding Seminar Teknologi Pengelolaan Limbah VPusat Teknologi Limbah Radioaktif - SATAN

terhadap kadar garam yang cukup tinggi. Jenistumbuhan yang dijumpai adalah Ipomoeaepescaprae, Cyperus spp., Cocos nucifera(kelapa).

Vegetasi kebun yang dijumpai berupatanaman buah-buahan seperti Duriozobethinus (durian), Artocarpus heterohylla(nangka), Parcia spesiosa (petai), Mangiferaindica (mangga), Aronga catecu (pinang),Musa sp (pisang), Nephelium lappaceum(rambutan) dan Ahraz zapata (sawo). Vegetasiladang yang ditemui adalah tanaman sayuranseperti sawi, kacang panjang, cabe, tomal.Manihot esculenta (singkong). Vegetasi ladangmerupakan vegetasi yang diusahakan olehpenduduk untuk mendapatkan penghasilanberupa produk sayur ataupun untuk dijual(cash crop). Lahan terbuka biasanyaditemukan di areal bekas galian tanah urugatau galian perataan tanah. Vegetasi yangdominan berada pada lahan terbuka teresebutadalah Imperata cylindrica (alang-alang) danEuphatorium spp.

Oari hasil penjelajahan di wilayahstudi hampir bisa dikatakan wilayah studimiskin akan fauna darat dari kelompokmamalia dan aves. Mamalia yang dijumpai diwilayah studi adalah Macaca fasicularis (keraekor panjang) yang dipelihara pendudukkampung Kasam. Sedangkan dari kelompokaves dijumpai Heliastur indus (elang bon dol) diatas perairan. Sedangkan fauna yang lainnyayang berhasil ditemui adalah Mabuiya spp(kadal).

Tata Ruang, Lahan dan Sistem TransportasiPenataan ruang yang baik wajib

selalu memperhatikan sifat lingkungan alamdan lingkungan sosial dalam suatu kesatuantata lingkungan yang harmonis dan dinamisserta ditunjang oleh pengelolaanperkembangan kependudukan yang serasi.

Oalam rangka menerapkan prinsiptersebut, setiap program pembangunan harusdikaji tingkat kesesuaiannya dengan tata ruangyang telah memiliki kekuatan hukum. Langkahini dimungkinkan untuk mengurangi dampaknegatif yang akan muncul.

Konsepsi struktur tata ruang KotaBatam bersumber pada ketentuan Perda NO.2tahun 2004 tentang Rencana Tata RuangWilayah Kota Batam tahun 2004-2014sebagaimana tersaji pad a Gambar 5 [4].Keadaan tata guna lahan di P. Batam padatahun 2004 terdiri dari : a) Oaerah pantai pasir;b) Oam/bendungan; c) Kolam ikan; d)Perkebunan; e) Lahan pekarangan; f) Semak;g) Hutan mangrove; h) Hutan Iebat (dense

166

ISSN 1410-6086

forest); i) Hutan belukar (thicket foresf): j)Peru mahan, industri dan sarana umum.

Beberapa kegiatan utama yangdikembangkan ~mtuk memicu perkembanganadalah pusat pemenntahan kota di BatamCenter, kegiatad perdagangan dan Jasa dlNagoya-Jodoh. ,eglatan parJ"Jlsata di Nongsa­waterfront-Reni,:ang-Galang, serta keglatanindustri di Kab:! - r,1uka Kuning - Sagulung ­Tanjung Uncan,: -. Sekupang - Batu Ampar.

Prasar;:'113 jalan yang menuju wilayah. studi (cajon ta;:''1k landfill) Kabil termasuk kedalam jalan aner, primer yang menghubungkankota hierarki I jang terletak berdampingan ataumenghubungkal1 kota hierarki I dan hierarki II.Jalan ini juga t""fL1ngsi untuk menghubungkanbeberapa ka,/d::,an (permukiman, industri,pelabuhan, dr:). Berdasarkan pengamatan dilapangan, leba' perkerasan jalan :: 6-7 mdengan garis ::'.;;;lpadan jalan sebesar 1,5 mkiri Kanan dan te,eJiri dari 2 jalur (dua arah)

Kondl:)1 lalu rmtas dl sepanjang jalanutama menuju wilayah studi terdiri dari jeniskendaraan truk gandeng, trailer, truk 3 as, 2as, bus umum. ~·,:"ndard. sedan, pick up. taksi.dan sepeda motor Kondisi eksistingmenunJukkan arus lalu lintas di jalan inidldominasi oleh kendaraan sedan, pick up,angkutan dan taksi dengan jumlah kendaraansebesar 20.856 kendaraanlhan. Sedangkanuntuk jenis kendaraan yang lain relati! masihkecil.

Berdasarkan pertimbangan yangmengacu pada konsep co-location. maka salahsatu calon tapaK terpilih adalah daerah Kabil.Kecamatan Nongsa, yang merupakanKawasan Per,gelolaan Limbah Industri (KPLIKabil). Berdasdkan pertimbangan geologi,sebetulnya ada beberapa calon tapak lain yangpotensial yaitu di Pulau Tanjung Sauh yangberbatuan gran::

Tingk2t kesesuaian tapak Kabilterhadap kriteria lokasi landfill untuk Itmbahyang mengandu:'9 campuran NORM dan B3.seperti dltunjukkan pada Tabel 2 dan Tabel 3.Kesesuaian atau pemenuhannya terhadapkriteria lokasi landfill ditentukan secaradeskriptif dan secara relati!.

Sebagi3n besar parametermenunjukkan pernenuhannya terhadap knterialokasi, atau dcngan kata lain sebagian besarmemiliki kesesuaian. Beberapa parametermenunjukkan kurang sesuai yaltu dalam aspekpermeabilitas dan keseragaman batuan/tanah.jarak dari badan air permukaan, kedalaman airtanah, laju aliran air tanah, curah hUjan dankelembaban udara. Kekurang-sesuaianbeberapa parameter terse but dapatdikompensasi dengan peningkatan engineen'ng

Page 8: EVALUASI CALON T APAK LANDFILL LlMBAH CAMPURAN NA TURALL …

Prosiding Seminar Teknologi Pengelolaan Limbah VPusat Teknologi Limbah Radioaktif - SATAN

barrier yang memadai agar kinerja(performance) landfill dari segi daya dukung,stabilitas jangka panjang dan pengungkunganlimbah dapat dipenuhi.

KESIMPULANOaerah Kabil diapit oleh dua bukit

yakni bukit A berada di barat denganketinggian ± 63.5 meter, dan bukit B berada diselatan dengan ketinggian 53 meter di ataspermukaan laut. Kemiringan lereng di bukit A17° dan relatif tinggi bila dibanding denganbukit B yang mempunyai nilai 13°. Oi antaradua bukit terdapat aliran sungai yang bermuarake sungai Kasem.

Perlapisan batuan di daerah studi dariatas sampai kedalaman 15 m adalah : 1)tanah dan pasir mengandung endapan lumpur(sandy silt), serta tanah berkerikil (grave/); 2)tanah dengan endapan lumpur, mengandungpasir dan kerikil; 3) tanah lempung berlumpur;dan 4) batuan yang mengandung lumpur,mengandung banyak logam (terutama bauksit),berbutir halus dan keras. Oiduga daya dukungtanah terhadap bangunan (bearing capacity)sangat baik.

Wilayah Kabil dan sekitarnyatermasuk pulau Batam pada umumnyamerupakan wilayah yang tidak pernah memilikicatatan gempa. Secara umum wilayah Kabildan sekitarnya disusun oleh batuan dasargranit tua yang telah terlapukkan jutaan tahunlalu hingga memberikan tipe tanah yangdidominasi lempungan dan akan bersifatimpermeabel terhadap kelulusan air.Kedalaman muka air tanah berkisar antara 2-4meter.

Secara umum Kota Batam merupakandaerah yang beriklim tropika basah yang padamusim kemarau masih terjadi hujan denganjumlah curah hujan rata-rata> 55 mm (dengantanpa bulan kering). Curah hujan rata-rataantara 62,36 mm hingga 348,78 mm, denganhari hujan rata-rata bulanan tahun 2000-2004berkisar antara 4 - 25 hari. Suhu rata-ratabulanan dari tahun 1998 - 2004 antara 21,rCsid 33,4°C. Kelembaban nisbi pada tahun 1998- 2004 rata-rata sebesar 55% hingga 99. Pad abulan Januari sampai April angin rata-ratabertiup dari arah timur laut dengan kecepatanrata-rata sekitar 2,8-9,0 m/detik. Pad a bulanMei sampai September angin bertiup dari arahselatan dengan kecepatan antara 3,1-5,7m/detik. Antara bulan Oktober hinggaOesember arah angin relatif tidak menentudengan kecepatan antara 2,7-5,9 m/detik.

Kondisi laut terdekat dari calon lokasilandfill menunjukkann kedalaman terdalamsekitar -23 m dan terdangkal -12 m. Jarak

167

ISSN 1410-6086

antara P Batam dan P. Tanjungsauh sekitar1.800 m. Oi sekitar 50-150 m dari garis pantaikedua pulau tersebut kedalaman lautnyasekitar -12 m. sedangkan agak ke tengahperalran kedalaman agak melandai danmembesar dengan nilai bervanasi dari -16sampal -23 m. Dan hasil pengamatandiperoleh hasil bahwa kisaran pasang surut diperairan Tanjung Kasam adalah pada kondisipurnama. ketinggian pada saat pasangmencapai 3,5 m dan saat surut mencapai 1 m,sedangkan pad a kondisi perbani ketlnggianpasang mencapai 3 m dan saat surutmencapai 1,5 m.

Oi sekitar calon tapak dikenali adabeberapa tipe vegetasi yaitu vegetasi tepipantai, vegetasi halaman rumah, vegetasikebun. vegetasi ladang, vegetasi lahan terbukadan vegetasi hutan Oari hasil penjelajahan diwilayah studi hampir bisa dikatakan wilayahstudi miskin akan fauna darat dari kelompokmamalia dan aves.

Konsepsi struktur tata ruang KotaBatam bersumber pada ketentuan Perda NO.2tahun 2004 tentang Rencana Tata RuangWilayah Kota Batam tahun 2004-2014Prasarana jalan yang menuju wilayah studi(calon tapak landfill) Kabil termasuk ke dalamjalan arteri primer yang menghubungkan kotahierarkl I yang terletak berdampingan ataumenghubungkan kota hierarki I dan hierarki II.Jalan ini juga berfungsi untuk menghubungkanbeberapa kawasan (permukiman, industri,pelabuhan, dll.). Berdasarkan pengamatan dilapangar" lebar perkerasan jalan ± 6-7 mdengan garis sempadan jalan sebesar 1.5 mkiri Kanan dan terdiri dari 2 Jalur (dua arah).

Kondisi eksisting menunjukkan aruslalu lintas di Jalan ini didominasi olehkendaraan sedan, pick up, angkutan dan taksidengan jumlah kendaraan sebesar 20.856kendaraan/hari.

Berdasarkan pertimbangan yangmengacu pada konsep co-location, maka salahsatu calon tapak terpilih adalah daerah Kabil,Kecamatan Nongsa, yang merupakanKawasan Pengelolaan Limbah Industri (KPLIKabil). Sebagian besar parametermenunJukkan pemenuhannya terhadap kriterialokasl, atau dengan kata lain sebagian besarmemiliki kesesuaian. Beberapa parametermenunJukkan kurang sesuai yaitu dalam aspekpermeabilitas dan keseragaman batuan/tanah,jarak dari badan air permukaan. kedalaman airtanah. laJu aliran air tanah, curah hUJan dankelembaban udara. Kekurang-sesuaianbeberapa parameter terse but dapatdikompensasi dengan peningkatan engineen'ngbarrier yang memadai agar kinerja

Page 9: EVALUASI CALON T APAK LANDFILL LlMBAH CAMPURAN NA TURALL …

Prosiding Seminar Teknologi Pengelolaan Limbah VPusat Teknologi Limbah Radioaktif - BATAN

(performance) landfill dari segi daya dukung,stabilitas jangka panjang dan pengungkunganlimbah dapat dipenuhi.

SARANPerlu dilakukan karakterisasi calon

tapak secara lebih detil baik menyangkutaspek geologi maupun non-geologi. Adanyabeberapa kekurang-sesuaian calon tapakunluk landfill limbah NORM dan B3 perludievaluasi dan dikompensasi denganengineered baTTier yang memadahi. Untukmemperhitungkan kinerja sistem landfill secarakeseluruhan perlu dilakukan pengkajiankeselamatan.

DAFT AR PUST AKA

1. Keputusan Kepala Badan PengendalianOampak Lingkungan No. Kep­04/BAPEOAU09/1995 tentang Tata CaraPersyaratan Penimbunan HasilPengolahan, Persyaratan Lokasi BekasPengolahan, dan Lokasi BekasPenimbunan Limbah Bahan Berbahayadan Beracun.

2. IAEA, 1994, Near Surface Disposal ofRadioactive Wastes, Safety Series No.111-S.3, IAEA, Vienna.

3. IAEA, 1994, Siting of Near SurfaceDisposal Facilities, Safely Series No. 111­G-3.1, IAEA, Vienna.

4. Peraluran Oaerah No. 02 Tahun 2004

tentang Rencana Tata Ruang WilayahKota Batam 2004-2014.

5. US NRC-EPA, 1987, Combined NRC-EPASiting Guidelines for Disposal ofCommercial Mixed Low-Level Radioactiveand Hazardous Wastes.

6. KUSNAMA, SUTISNA K., AMIN T.C.,KOESOEMAOINATA S., SUKAROI & B.HERMANTO, 1994, Peta Geologi LembarTanjung Pinang - Sumatera, Skala1:250.000, Puslitbang Geologi, Bandung.

7. KATILI, JA, 1985, Advancement ofGeoscience in the Indonesia Region, theIndonesia Association of Geologists.

8. UCU TAKHMAT AKUS, 1995, PetaHidrogeologi Indonesia Skala 1:250.000 :Lembar 1016 Tanjung Pinang dan Lembar1017 Tanjung Uban, Oir. Geologi TalaUngkungan, Bandung.

9. Kepulusan Menteri Kesehatan RI No.907/MENKES/SKNII/2002 tentang Syarat­syarat dan Pengawasan Kualit::Js AirMinum.

10. Peraturan Pemerintah RI. No. 82 Tahun2001 tentang Pedoman Baku MutuLingkungan.

168

ISSN 1410-6086

11. LPPM-ITB .. ':"nalisis Oampak LingkunganPembangunan PLTU Balubara 2x55 MWdan Jaringan 150 kV PT PLN Balam, PT.Pelayanan L;slrik Nasional Balam. 2004.

Page 10: EVALUASI CALON T APAK LANDFILL LlMBAH CAMPURAN NA TURALL …

Prosiding Seminar Teknologi Pengelolaan Limbah VPusat Teknologi Limbah Radioaktif - SATAN

ISSN 1410-6086

Tabel 1. Deskripsi kriteria lingkungan tapak penimbunan limbah radioaktif aktivitas rendah dansedang (termasuk limbah NORM) [2, 3 dan 5]

NO.PARAMETER KETERANGAN

A.

ASPEK GEOLOGI

1.

Geomorfologi 1). Sentuk lahan tidak berbukit dan bukan lembah2). Kelerengan keel! «5c)3). Intensitas proses oeomorioloOI keel!2.

litolagi dan Stratigrafi 1). Permeabl!ltas rendah (kedap air)2) Sifat adsorbs I baik3). Kompak, keras dan hamogenPerlapisan relatlf sederhana3.

Struktur qeoloqi Struktur qeolool relatif sederhana

4.Hidrologi dan Hidrogeologi Hidrologi

1). Aliran permukaan keell2). Jauh dari tubuh air permukaan (minimum 500 m)Hidrogeologi1). Muka air tanah maksimum eukup dalam (>10 m)2). LaJu aliran rendah3). Pola aliran air tanah sederhana5.

Bencana alam geologi Tidak ada (keeil) aneaman bahaya gempa bumiTidak ada aktivitas dan aneaman bahaya gunungapiTidak ada (keeil) potensi terJadinya erasi. gerakantanah dan banJir

B.

ASPEK NON-GEOLOGI

1.

Klimatologi 1). Curah hUJan rendah2). Kelembaban rendah-sedang3) Arah angin dominan tldak ke arah penduduk2.

Flora dan fauna 1). Tidak ada atau keeil patensi tanaman yangbernilai ekonoml dan bukan kawasan lindung2). Bukan merupakan kawasan suaka maroasatwa3.

Nilai dan penggunaan lahan Penggunaan lahan bernilai rendah, seperti tanahkosong yang tidak susbur, lokasi bekas tambang dantata ruanq sesuai4.

Sumberdaya alam 1). Tidak ada surnberdaya alam yang bernilai tinggi2). Dekat dengan eadangan bahan konstruksi, bahanuruq dan bar 3n penqisi repositori5.

Luas, letak dan aksesibilitas 1). Luas memadai untuk sistem landfill2). Dekat dengan instalasi pengolahan Ilmbah3). Jangkauan mudah6.

Posisi dan jarak dari permukimanPosisi tidak mengarahkan bahaya ke penduduk daniauh dari perrnukiman7.

Hak atas tanah Ada potensi pengalihan hak dan fungsi lahan menJadilokasi/tapak landfill

169

Page 11: EVALUASI CALON T APAK LANDFILL LlMBAH CAMPURAN NA TURALL …

Prosiding Seminar Teknologi Pengelolaan Limbah VPusat Teknologi Limbah Radioaktif - SATAN

A635 m

A ( "' t:: \6 J,' m'

B

._S.>mr

ISSN 1410-6086

PET A TOP 0 GR.o\FIDAERAH KAEIL ­OT ORIrA HATAM

DAN S EKIT ARNY A

u~end3.

D Lokasi Penelifun

~ Kontur

'-'-- Guis pantLi

~ Alli'JJt SungLi

Jahn benspal

Jalan bUll

- O!:l

GambClr 1. Peta topogmfi lokasi Kabil (tanpCl sk8la) yang menunjukkanketinggian bukit A dan bukit B.

170

Page 12: EVALUASI CALON T APAK LANDFILL LlMBAH CAMPURAN NA TURALL …

--:.r:.r··.~,

CJ

rJ0-~NU'"Ei)

<.0CD0 t ..1 'c't'0 <.0CD

<.0isillu,...rJ,...OJrJEi)~Q.rJ(j)

CD~tl):3'<rJm

I)

'j'~'::·il

Garnbar ·14 a. Pl?ta (.:;l?ol09i PlJlalJ 8atarTi ,jart :::I?k itarn\,.a

K E ME tHE R IA N

UN GK UN GAU HID UP

Stud i Ko n8 Etptua I De 8a in L<indfi.'lTEtladan Untuk ~\e ngataai. PEtncEtmaran Limbah Pad at

NOR ~\ dan 83

PETA GEOLOGI

PULAU BATAl'vl

.~~~~k~.h 1· 4.l1l1l1l1n

3'1:m.

L eq end3(~) Lok.E i ~<a.iia n I<a b il

rg Granit

Q Tg Formasi G oungan

T S d F (0 r mas i D u r Ia n gk a n 9

K Sp Formasi Pancur

Q a ..~.llJvialVI? lu rus a n

........--:--1...• " ::;lJngai'. '

-tt Sink lin/Antik lin

Dhpm b3r 1 Desember 2005,~:lJrn ber Pet3 G eologi Lernb3r

T3njun9 Pin3ng Skala 1 :250.000PIJslitb3na Geoloai (P SG)

(f)(f)z

Page 13: EVALUASI CALON T APAK LANDFILL LlMBAH CAMPURAN NA TURALL …

Prosiding Seminar Teknologi Pengelolaan Limbah VPusat Teknologi Limbah Radioaktif - BATAN

ISSN 1410-6086

Gambar 3. Pasisi Kabil yang rnenunjukkan daerah aman terhadap gempa [7J

PEH. IHTEf'RET.l.,SI

ALl RAN AIR TANAHD.t-.ERA H KP.BJ L

r~ontll!

/:'.~ ..- Sung.l.1

Int~pgt~$1 P.IJ:~n.~.u t .~rHh

~

• Lob$1 Pwg.lJn.\t.~n

Garnbar 4. Peta interpretasi pala aliran air tanah dan iakasi pengamatan air tallah

172

Page 14: EVALUASI CALON T APAK LANDFILL LlMBAH CAMPURAN NA TURALL …

Prosiding Seminar Teknologi Pengelolaan limbah VPusat Teknologi Limbah Radioaktif - SATAN

~tl'l"'J""\ '~I,,;~~;~]i]

ISSN 1410-6086

..;~_i.~~~­'J~'"\.( "--,. ,­

l··:" .-r",., __

RTRW KOTA BAT AM 20

_. '.' 'J> •..•.• :._ "c'••! - .••• -;-- •.'•• '.'"

Garnbar 5 Rencana Tata Ruang Wilayah Batam 2004-2014 [4]

173

Page 15: EVALUASI CALON T APAK LANDFILL LlMBAH CAMPURAN NA TURALL …

Prosiding Seminar Teknologi Pengelolaan limbah VPusat Teknologi Limbah Radioaktlf - BATAN

ISSN 1410-6086

Tabel 2. Tingkal kesesuaian lapak Kabil lerhadap krileria lokasi lan(/fllluntuk limbah campuran NORMdan B3 (dari aspek geologi)

--- ....

NOPARAMETER

KETERANGANKARAKTERISTIK

KESESUAIANPARAMETERTAPAK KABIL

---------------

1. Geomorfologi 1). Benluk lahan lidak ber-Dalaran rendahSesuaibukit dan bukan lembah _~). Kelerengan kecil «SoL

Kelerengan <5°Sesuai

3). Inlensilas proses geo-Proses geomorfologiSesuai

~-.------morfologi kecil

intensitasnl'a kecil----.-----2 Litologi dan 1). Permeabilitas rendahPermeabilitasKurang sesuaiStratigrafi

(keda2 air)sedang _______----------..1). Sifal adsorbsi baikAdsorbsi baikSesuCli-- --------3). Kompak, keras dan Batuan tidak kerasKurang sesuCli

homogen. Perlapisandan kurang

relalif sederhanaJ:1..2.!~1ogen---

---3. Struktur geologi Struklur geologi relatifRelatif tidak adaSesuai

sederhanaslruktur ~lQgif----

--4. Hidrologi dan 1). Aliran permukaan kecilTidak ada/kecilSesuai

Hidrogeologialiran Rermukaan

2). Jauh dari lubuh air

Jarak dari tubuh airKurang sesuai__ p~~mukaan (min. 500mL

J~ermukaan 200 m-----3). Muka air tanah Muka air tanah < 6mKurang sesuaimaksimum cukup da/am ____ (::J.Q IllL __

----------.- --- - ---------_______ n ____

4). LClju aliran air tanah LCljualiran sedangKurang sesuairendatl

________ .• ____________ ~_, • ____ • ~.u

._u__. ____ ..______---.._--- .-----.

5). Pola aliran air tiJllClh f~ola allrCinSesuClisederhClna

sedel hClna.-- ------ ----------- --- -- -------- -_._-_~U _________------ - ----

5. Bencana alam 1). Tidak adCl (kecil)TidClka CldaSangClt sesuCligeologi

ancClman bahayaanCClIllClnbahayag~mp~bumi ______ n_

_g~lllpa bUllli ________-~.. ---

2) Tidak ada aktivltas dCln TidClka CldaSangat sesualanCClman bahaya

anCillllan bahayagunLJng~pl

-----. -- .-9linlJngapl __ -----

3). Tidak iJda (~,eciI) potenSITidak ada/kecilSesual

terjadinya erosi,potensi adanya

gerakan tanah danerosi, gerakan tanah

banjirdan banjir

174

Page 16: EVALUASI CALON T APAK LANDFILL LlMBAH CAMPURAN NA TURALL …

Prosiding Seminar Teknologi Pengelolaan limbah VPusat Teknologi limbah Radioaktif - SATAN

ISSN 1410-6086

Tabel 3. Tingkat kesesuaian tapak Kabil terhadap kriteria lokasi landfill untuk limbah campuran NORMdan B3 (dari aspek non-geologi)

NO I PARAMETER KETERANGANKARAKTERISTIKIKESESUAIANPARAMETER

TAPAK KABIL

1.I Klimatologi 1). Curah hujan rendahCurah hujan tinggiKurang sesuai

(2270mm/th)2). Kelembaban rendah-

Kelembaban tinggiKurang sesuaisedang 3). Arah angin dominan

I Arah anqin dominanI Sesuaitidak ke arah penduduk

~ Flora dan fauna/1). Tidak ada atau kecilI Lahan hampir

I Sangat sesuaipotensi tanaman yang ber-nilai ekonomi danbukan kawasan lindun2). Bukan merupakan

Bukan kawasanI Sangat sesuaikawasan suaka

eagar alam/suakamar asatwa

mar asatwa3.

Nilai dan Penggunaan lahan bernilaiPenggunaan lahanI Sangat sesuaipenggunaan lahan

rendah, seperti tanahbernilai rendah

kosong yang tidak subur, I berupa tanahlokasi bekas tambcmg dallI kosong

tata rU<1~CJsesuai _____ ._4.I Sumberdaya alamI 1). Tidak ada sumberdayaTidak mengandungI Sangat sesuai

alarn yang bernilaiSOA bernilai tinggi

!!,r:1gg i-------------------. ------1------------2). Oekat dengan Oekat dengan bahan Sesuai

eadangan bahanurug

konstruksi, bahan urug dan bahan pengisilandfill5.I Luas, letak dan

11). Luas rnemadai unt~Tersedla lahanI Sesuai

aksesibilitassistern landfillseluas ± 10 ha

--------------r---2). Oekat dengan instalasl Oekat dengan KPLI Sangat sesuaipengolahan lirnbah 3) Jangkauan rnudah

Oekat dengan I Sangat sesualJanng~<:1!an ______6.

Posisi dan jarak dariPOSISItldak rnengarahkanJauh darl Sesualpermukirnan

bahaya ke penduduk danperrnukirnan---

j~wh dari perrnukirnan

I Sangat sesuai7. I Hak atas tanah Ada potensi pengalihanLahan dlsediakan

hak dan fungsi lahanuntuk KPLI

rnenjadl lokasi/ta[2ak la!}5l!!!!"~__ .__ ._________ ~_

175