61
i Laporan Praktek Kerja Lapangan EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN BERSUBSIDI PADA PT ABC Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Soegijapranata Disusun Oleh: Yuliana Setiawati 16.H1.0007 PROGRAM STUDI PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2019

EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

i

Laporan Praktek Kerja Lapangan

EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS

PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

BERSUBSIDI PADA PT ABC

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya

Pada Program Studi Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Katolik Soegijapranata

Disusun Oleh:

Yuliana Setiawati

16.H1.0007

PROGRAM STUDI PERPAJAKAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2019

Page 2: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

ii

Page 3: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

iii

Page 4: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

iv

Page 5: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kasih dan berkat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa

menyertai penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja

Lapangan dengan judul “Evaluasi Kewajiban Perpajakan atas Pengalihan Hak

atas Tanah dan/atau Bangunan Bersubsidi pada PT ABC” dengan baik.

Dalam laporan ini memuat isi mengenai kewajiban pajak dari PT ABC yang

memiliki usaha pegalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, kesalahan yang

terjadi dalam pelaksanaan kewajiban perpajakannya, beserta penyelesaian dari

permasalahan tersebut.

Laporan ini diajukan sebagai syarat menyelesaikan pendidikan D-III Perpajakan

Unika Soegiapranata. Adapun penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua, keluarga, dan saudara-saudara penulis yang tiada

henti memberikan dukungan dan doa.

2. Bapak Dr. Octavianus D. Hartomo, SE., M.Si., Akt selaku Dekan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Soegijapranata.

3. Ibu Agnes Arie MC., SE., M.Si., Akt., BKP selaku Ketua Program

Studi Perpajakan, dosen wali, serta dosen pembimbing dalam

penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan.

4. Ibu Paulina Rini Hastuti, SE., M.Si., Akt dan Bapak Drs. Theodorus

Sudimin, MS selaku penguji yang telah memberikan penilaian Tugas

Akhir.

5. Bapak dan Ibu dosen pengajar di Program Studi D-III Perpajakan atas

segala ilmu yang telah diberikan.

6. Ibu Vincensia Retno yang telah membantu penulis dalam urusan

administrasi.

7. Bapak Suyanto Rahardjo dan Bapak Arief Budiman selaku kepala

KKP Suyanto Rahardjo di Pekalongan yang telah memberikan izin

Page 6: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

vi

bagi penulis untuk melaksanakan PKL di tempat, beserta seluruh

karyawan yang telah membantu penulis selama PKL.

8. Sahabatku Neli Kristianto juga kakak-kakak rohaniku dr. Raminanda

Permatasari Batubara dan Grace Maretta Audri Ziliwu, S.Psi., M.Psi.,

Psikolog yang sudah ada bersama penulis disuka maupun duka, beserta

teman-teman sekalian.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu atas

dukungan dan doanya.

Pada akhirnya penulis berharap Laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk

penelitian selanjutnya.

Semarang, 21 Oktober 2019

Penulis

Page 7: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

vii

ABSTRAK

Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah memberikan

tarif rendah untuk Wajib Pajak yang melakukan pengalihan hak atas tanah

dan/atau bangunan bersubsidi yaitu 1%. PT ABC merupakan developer bergerak

dalam pembangunan dan penjualan rumah bersubsidi. Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui pelaksanaan kewajiban perpajakan dan permasalahan PT ABC

selama tahun 2018 serta mencari solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Penulis mengguakan data sekunder berupa rincian penghasilan dan PPh terutang

PT ABC yang dikumpulkan melalui metode dokumentasi dan kepustakaan

kemudian dianalisis menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif. PT

ABC telah melaksanakan penghitungan, pembayaran dan pelaporan PPh Pasal 4

Ayat (2) dan PPN dengan tepat waktu. Pada Agustus 2018 PT ABC salah

menetapkan harga jual sehingga terjadi kurang bayar sebesar Rp280.000 dan

dikenakan bunga Rp28.000 kemudian Desember 2018, PT ABC menerima

pembatalan pembelian rumah padahal telah melakukan pembayaran dan pelaporan

SPT Masa PPh sehingga terjadi lebih bayar sebesar Rp375.000 yang telah

dipindahbukukan untuk masa pajak Oktober dan Desember 2018. PT ABC

disarankan untuk selalu memperhatikan peraturan perpajakan terbaru sehingga

tidak salah dalam melakukan penghitungan pajak.

Kata kunci: Rumah bersubsidi, PPh Pasal 4 Ayat (2), PPN, Pemindahbukuan

Page 8: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

viii

DAFTAR ISI

JUDUL ............................................................................................................................... i

PERSETUJUAN LAPORAN ............................................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................ iii

PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN ......................................................................... iv

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... v

ABSTRAK ........................................................................................................................ vii

DAFTAR ISI .................................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 5

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................. 5

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................................ 5

1.5 Sistematika Penulisan ........................................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................................... 8

2.1 Dasar Perpajakan Secara Umum .......................................................................... 8

2.1.1 Pengertian Pajak ............................................................................................... 8

2.1.2 Unsur-unsur Pajak ............................................................................................ 8

2.1.3 Pengelompokan Pajak ....................................................................................... 9

2.1.4 Sistem Pemungutan Pajak............................................................................... 10

2.1.5 Pajak Negara ....................................................................................................11

2.2 Pajak Penghasilan ............................................................................................... 12

2.2.1 Pemotongan atau Pemungutan Pajak Penghasilan yang

Bersifat Final .................................................................................................. 12

2.2.2 Objek Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2) ...................................................... 13

2.2.3 Penerima Penghasilan yang Dipotong PPh Pasal 4 Ayat (2) .......................... 14

2.2.4 Penghasilan yang Dikenai PPh Pasal 4 Ayat (2) ............................................. 14

2.2.4.1 Persewaan Tanah dan/atau Bangunan..................................................... 14

2.2.4.2 Jasa Konstruksi ....................................................................................... 15

2.2.4.3 Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib

Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu ................................... 17

2.2.4.4 Pengalihan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan.................................... 19

BAB III GAMBARAN UMUM DAN METODE PENELITIAN ............................... 23

3.1. Gambaran Umum Kantor Konsultan Pajak Suyanto Rahardjo .......................... 23

3.2. Struktur Organisasi Kantor Konsultan Pajak Suyanto Rahardjo ........................ 24

3.3 Metodologi Penelitian ........................................................................................ 26

3.3.1 Jenis Data .......................................................................................................... 26

3.3.2 Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 26

3.3.3 Metode Analisis Data ........................................................................................ 27

BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................................ 29

4.1. Kewajiban Perpajakan PT ABC Tahun 2018 ..................................................... 29

4.1.1. PPh Pasal 4 Ayat (2) ......................................................................................... 29

4.1.2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ....................................................................... 33

Page 9: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

ix

4.2. Permasalahan PT ABC Tahun 2018 ................................................................... 38

4.2.1. Kesalahan Input Jumlah Pajak Terutang Bulan Agustus ................................. 38

4.2.2. Pembatalan Pembelian Rumah Sederhana Bersubsidi ..................................... 39

4.3. Penyelesaian Permasalahan PT ABC ................................................................. 41

4.3.1 Penyelesaian atas Kurang Bayar ....................................................................... 41

4.3.2 Penyelesaian atas Lebih Bayar .......................................................................... 42

BAB V PENUTUP ......................................................................................................... 45 5.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 45

5.2 Saran ................................................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 49

Page 10: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

x

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Rincian Penghasilan dan PPh Terutang PT ABC Tahun 2018 ......................... 31

Tabel 4.2 Rincian Tanggal Pembayaran dan Pelaporan PPh Pasal 4 Ayat (2)

PT ABC Tahun 2018 ........................................................................................... 32

Tabel 4.3 Pajak Keluaran PT ABC Tahun 2018 ................................................................ 33

Tabel 4.4 Pajak Masukan PT ABC Tahun 2018 ................................................................ 35

Tabel 4.5 Pelaporan PPN PT ABC Tahun 2018 ................................................................ 37

Tabel 4.6Perbandingan Penjualan dan Perhitungan PPh 4 Ayat 2 PT ABC ..................... 39

Tabel 4.7 Rincian Penjualan Rumah PT ABC Masa Oktober 2018 .................................. 40

Tabel 4.8 Perhitungan Pemindahbukuan PT ABC ............................................................ 43

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kantor Konsultan Pajak Suyanto Rahardjo .................. 24

Page 11: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia memiliki pendapatan negara dari beberapa sektor. Pendapatan

yang Indonesia terima akan menjadi pacuan perkembangan negara

menuju hal yang lebih baik, seperti pembangunan infrastruktur jalan

untuk memudahkan akses dari arah manapun, insfrastruktur tempat

pendidikan untuk menunjang masyarakat agar bisa memperoleh

pendidikan yang layak, kesejahteraan rakyat yang akan lebih memadai

jika dikelola dengan baik, dan lain sebagainya.

Pembangunan negara pasti membutuhkan dana yang besar supaya

dapat menunjang pembangunan itu. Saat ini, Indonesia memiliki

pendapatan negara yang besar pada sektor pajak, dimana pajak tersebut

diperoleh dari hasil pemungutan dan pemotongan yang bersifat memaksa,

yang mana manfaat dari pemungutan maupun pemotongan pajak itu tidak

secara langsung diterima oleh penanggung pajak. Hasil pemungutan dan

pemotongan pajak tersebut selanjutnya dikelola oleh negara untuk

didistribusikan sesuai dengan pos peruntukannya masing-masing dengan

tujuan yang sama yaitu untuk pembangunan negara dan kesejahteraan

masyarakat (Mardiasmo, 2016).

Pajak yang ada di Indonesia terdiri dari berbagai jenis antara lain yaitu

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah

Page 12: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

2

(PPnBM), Bea Materai (BM), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea

Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan Pajak

Penghasilan (PPh). Pajak Penghasilan (PPh) itu sendiri kemudian dapat

dibagi kembali menjadi beberapa jenis yaitu PPh Pasal 21, Pasal 22, Pasal

23, Pasal 24, Pasal 25, Pasal 26 dan Pasal 4 Ayat (2). Masing-masing

pasal tersebut mengatur objek pajak, subjek pajak dan wajib pajak yang

berbeda-beda dan diatur dengan berbagai macam tarif. Seperti PPh Pasal

4 Ayat (2) atau yang disebut juga dengan PPh Final mengatur berbagai

macam objek pajak misalnya seperti bunga deposito atau tabungan, bunga

simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggotanya, deviden

yang diterima orang pribadi, hadiah undian, jasa konstruksi, serta

pengalihan Rumah Sederhana dan Rumah Susun Sederhana oleh Wajib

Pajak yang usaha pokoknya melakukan Pengalihan Hak atas Tanah

dan/atau Bangunan (Mardiasmo, 2016).

Masing-masing objek pajak PPh Final tersebut memiliki tarif PPh

yang berbeda-beda, misalnya untuk Wajib Pajak yang memiliki usaha

pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dikenakan tarif 2,5% sesuai

dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2016

dimana tarif sebelumnya adalah 5%. Kebijakan penurunan tarif tersebut

dilakukan pemerintah dengan tujuan untuk mempercepat program

pembangunan pemerintah agar kesejahteraan masyarakat dapat merata,

khususnya dalam hal memiliki tempat tinggal atau hunian yang layak dan

nyaman bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Page 13: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

3

Selain itu, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat

melalui pemenuhan kebutuhan tempat tinggal yang layak dan sehat bagi

masyarakat berpenghasilan rendah, maka pemerintah Indonesia

memberikan tarif rendah untuk para Wajib Pajak yang melakukan usaha

pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan bersubsidi yaitu sebesar 1%

sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2008 Tentang Pembayaran

Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah

dan/atau Bangunan. Dalam hal ini yang termasuk rumah bersubsidi yaitu

Rumah Sederhana dan Rumah Susun Sederhana. Rumah Sederhana yang

terdiri atas Rumah Sederhana Sehat dan Rumah Inti Tumbuh, mendapat

fasilitas pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Sedangkan yang

dimaksud dengan Rumah Susun Sederhana yaitu bangunan bertingkat

yang dibangun dalam suatu lingkungan yang dipergunakan sebagai

tempat hunian yang dilengkapi dengan KM/WC dan dapur baik bersatu

dengan unit hunian maupun terpisah (www.atrbpn.go.id).

Selain tarif PPh Final yang rendah yaitu sebesar 1%, pemerintah

Indonesia juga menetapkan aturan tersendiri terhadap harga jual untuk

Rumah Sederhana. Harga jual rumah bersubsidi ini berbeda di setiap

daerah yang disesuaikan dengan kondisi ekonomi di daerah masing-

masing. Misalnya harga jual Rumah Sederhana yang berlaku di wilayah

Jawa (selain Jabodetabek) ditetapkan paling tinggi sebesar

Rp130.000.000. Sementara itu pemerintah juga mengatur mengenai harga

jual paling tinggi untuk Rumah Sejahtera Susun, misalnya untuk provinsi

Page 14: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

4

Jawa Tengah ditetapkan sebesar Rp7.200.000 per meter persegi. Harga

jual tersebut mulai berlaku sejak Agustus 2018. Pembatasan harga jual

tertinggi ini dimaksudkan untuk menjaga kestabilan harga dan agar

penjual tidak mengambil keuntungan terlalu besar sehingga harga tetap

terjangkau bagi masyarakat.

Salah satu wajib pajak yaitu PT ABC, memiliki usaha membangun dan

menjual rumah bersubsidi. PT ABC berlokasi di Pekalongan dan sudah

terdaftar sebagai wajib pajak di KPP Pratama Pekalongan sejak tahun

2010. Atas usahanya, PT ABC memiliki kewajiban untuk membayar dan

melaporkan PPh Pasal 4 Ayat (2) atas pengalihan hak atas tanah dan/atau

bangunan yang dilakukannya. Selain itu PT ABC juga mempunyai

kewajiban untuk membayar dan melaporkan PPN yang terutang atas

kegiatan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan. Namun kegiatan

usaha PT ABC selama ini hanya melakukan pengalihan hak atas tanah

dan/atau bangunan rumah bersubsidi.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis ingin melakukan

pembahasan mengenai pelaksanaan kewajiban perpajakan PT ABC dalam

melakukan pengalihan hak atas rumah bersubsidi dan juga permasalahan

yang dialami selama tahun 2018 dalam Laporan Praktik Kerja Lapangan

yang berjudul “Evaluasi Kewajiban Perpajakan atas Pengalihan Hak

atas Tanah dan/atau Bangunan Bersubsidi Pada PT ABC”.

Page 15: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

5

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pelaksanaan kewajiban perpajakan PT ABC selama tahun

2018?

2. Apa permasalahan yang dialami PT ABC dalam melaksanakan

kewajiban perpajakannya selama tahun 2018?

3. Bagaimana solusi atas permasalahan yang dialami PT ABC tersebut?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pelaksanaan kewajiban perpajakan PT ABC

selama tahun 2018.

2. Untuk mengetahui permasalahan apa saja yang dialami PT ABC

dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya selama tahun 2018.

3. Untuk mencari tahu solusi atas permasalahan yang dihadapi PT ABC

dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya selama tahun 2018.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan penulis mengenai penghitungan, penyetoran

dan pelaporan PPh Pasal 4 Ayat (2) dan PPN atas pengalihan hak atas

tanah dan/atau bangunan khususnya rumah bersubsidi sesuai dengan

peraturan perpajakan yang berlaku.

2. Bagi Wajib Pajak

Page 16: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

6

Sebagai tambahan informasi bagi Wajib Pajak yang ingin memulai

usaha pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan sehingga

mengetahui detail penghitungan pajak, tata cara penyetoran dan

pelaporan PPh Pasal 4 Ayat (2) juga PPN yang harus dilakukan.

3. Bagi KKP Suyanto Rahardjo

Sebagai bahan evaluasi bagi KKP Suyanto Rahardjo dalam membantu

kliennya untuk melaksanaan kewajiban mereka, khususnya yang

bergerak dalam bidang pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan

seperti PT ABC, sehingga selanjutnya tidak terdapat kesalahan dalam

penghitungan, penyetoran, dan pelaporan PPh Pasal 4 Ayat (2).

4. Bagi Kantor Pelayanan Pajak

Untuk menambah informasi bagi KPP bahwa masih terdapat Wajib

Pajak yang mengalami permasalahan dalam melakukan penghitungan,

penyetoran, dan pelaporan PPh Pasal 4 Ayat (2) atas pengalihan hak

atas tanah dan/atau bangunan rumah bersubsidi seperti yang dialami

oleh PT ABC, sehingga selanjutnya dapat menjadi masukan agar KPP

dapat membantu mengatasi permasalahan yang dialami Wajib Pajak.

1.5. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan laporan.

Page 17: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

7

BAB II LANDASAN TEORI

Penulis membahas teori-teori yang berhubungan dengan topik

permasalahan yang akan dibahas dalam laporan ini. Teori tersebut penulis

gunakan sebagai dasar dalam mencari solusi atau pemecahan masalah.

BAB III GAMBARAN UMUM DAN METODE PENELITIAN

Pada bab ini penulis menguraikan mengenai profil, struktur organisasi dan

deskripsi tugas dari KKP Suyanto Rahardjo yang menjadi tempat penulis

melaksanakan PKL. Selain itu penulis juga menguraikan mengenai

metode penelitian dan jenis data yang penulis gunakan dalam menyusun

laporan ini.

BAB IV PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis melakukan pembahasan satu persatu mengenai

rumusan masalah yang telah ditampilkan dalam bab sebelumnya secara

lebih rinci.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang penulis tuliskan berdasarkan

hasil pembahasan dalam bab-bab sebelumnya.

Page 18: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Dasar Perpajakan Secara Umum

2.1.1 Pengertian Pajak

Definisi pajak berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan, pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang

terutang oleh orang pribadi atau badan yang dapat dipaksakan

dengan Undang-Undang, tidak memperoleh kontrapretasi yang

dapat dirasakan langsung oleh Wajib Pajak dan dipergunakan bagi

keperluan negara untuk mensejahterakan rakyat.

2.1.2 Unsur-unsur Pajak

Berikut ini unsur-unsur pajak (Mardiasmo, 2016):

1. Iuran dari rakyat kepada negara

Yang berhak memungut pajak adalah negara. Iuran tersebut

berupa uang (bukan barang).

2. Berdasarkan Undang-Undang

Pemungutan pajak didasarkan atas undang-undang.

3. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara yang secara

langsung dapat ditunjuk.

Page 19: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

9

4. Digunakan untuk membiayai pengeluaran negara, bagi sebesar-

besarnya kemakmuran masyarakat luas.

2.1.3 Pengelompokan Pajak

Pajak dikelompokkan sebagai berikut (Mardiasmo,2016):

1. Menurut golongannya

a) Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh

Wajib Pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan

kepada orang lain.

Contoh: Pajak Penghasilan.

b) Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pembebanannya

dapat diwakilkan oleh orang lain.

Contoh: Pajak Pertambahan Nilai.

2. Menurut sifatnya

a) Pajak Subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau

berdasarkan pada subjeknya, dalam arti memerhatikan

keadaan diri Wajib Pajak.

Contoh: Pajak Penghasilan.

b) Pajak Objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya,

tanpa memerhatikan keadaan diri Wajib Pajak.

Contoh: Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak

Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).

3. Menurut lembaga pemungutnya

Page 20: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

10

a) Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah

pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga

negara.

Contoh: Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan

Pajak Penjualan atas Barang Mewah, dan Bea Materai.

b) Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah

Daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga

daerah.

2.1.4 Sistem Pemungutan Pajak

Sistem pemungutan pajak terdiri dari tiga jenis antara lain

(Mardiasmo, 2016):

1. Official Assessment System, adalah suatu sistem pemungutan

yang memberi wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk

menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.

2. Self Assessment System, adalah suatu sistem pemungutan pajak

yang memberi wewenang kepada Wajib Pajak untuk

menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang.

3. Withholding System, adalah suatu sistem pemugutan pajak yang

memberi wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan

bukan Wajib Pajak yang bersangkutan) untuk memotong atau

memungut pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.

Page 21: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

11

2.1.5 Pajak Negara

Pajak Negara yang sampai saat ini masih berlaku adalah

(Mardiasmo, 2016):

1. Pajak Penghasilan (PPh)

Dasar hukum pengenaan Pajak Penghasilan adalah Undang-

Undang No. 7 Tahun 1984 sebagaimana telah diubah terakhir

dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008.

2. Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang

Mewah (PPN dan PPnBM)

Dasar hukum pengenaan PPN dan PPnBM adalah Undang-

Undang No. 8 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir

dengan Undang-Undang No. 42 Tahun 2009.

3. Bea Materai

Dasar hukum pengenaan Bea Materai adalah Undang-Undang

No. 13 Tahun 1985. Undang-Undang Bea Materai berlaku

mulai tanggal 1 Januari 1986.

4. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Dasar hukum pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan adalah

Undang-Undang No.12 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang No. 12 Tahun 1994. Undang-Undang

PBB berlaku mulai tanggal 1 Januari 1986.

5. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

Page 22: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

12

Dasar hukum pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan

Bangunan adalah Undang-Undang No. 21 Tahun 1997

sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No.

20 Tahun 2000.

2.2 Pajak Penghasilan

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan (PPh)

mengatur pengenaan Pajak Penghasilan terhadap subjek pajak berkenaan

dengan penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak.

Subjek pajak akan terutang pajak jika memperoleh atau mendapatkan

penghasilan. Subjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan

disebut Wajib Pajak. Atas penghasilan yang didapat oleh Wajib Pajak maka

akan dikenakan pajak selama satu tahun pajak maupun dalam bagian tahun

pajak (Mardiasmo, 2016).

2.2.1 Pemotongan atau Pemungutan Pajak Penghasilan yang

Bersifat Final

Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, disebutkan jenis-

jenis penghasilan (objek pajak) yang dikenakan pemotongan atau

pemungutan pajak yang bersifat final. Penghasilan yang dikenakan

final, tetap dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan (SPT), hanya

saja jumlahnya tidak dijumlahkan dengan penghasilan lainnya.

Page 23: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

13

Pajak yang sudah dipotong tidak diperhitungkan sebagai Kredit

Pajak (Mardiasmo,2016).

2.2.2 Objek Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2)

Berdasarkan Pasal 4 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 36 Tahun

2008 Tentang Pajak Penghasilan disebutkan bahwa penghasilan

yang dikenakan Pajak Final antara lain :

1. Penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnya,

bunga obligasi dan surat utang negara, dan bunga simpanan

yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi orang

pribadi;

2. Penghasilan berupa hadiah undian;

3. Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya,

transaksi derivatif yang diperdagangkan di bursa, dan transaksi

penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal pada

perusahaan pasangannya yang diterima oleh perusahaan modal

ventura;

4. Penghasilan dari transaksi penghasilan harta berupa tanah

dan/atau bangunan, usaha jasa kontruksi, usaha real estate, dan

persewaan tanah dan/atau bangunan;

5. Penghasilan tertentu lainnya, yang diatur dengan atau

berdasarkan Peraturan Pemerintah.

Page 24: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

14

2.2.3 Penerima Penghasilan yang Dipotong PPh Pasal 4 Ayat (2)

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang

Pajak Penghasilan disebutkan penghasilan yang dipotong Pajak

Final antara lain:

1. Penerima bunga deposito dan tabungan lainnya, bunga obligasi

dan surat hutang negara, dan bunga simpanan yang dibayarkan

oleh koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi;

2. Penerima hadiah undian;

3. Penjual saham dan sekuritas lainnya; dan

4. Pemilik properti berupa tanah dan/atau bangunan.

2.2.4 Penghasilan yang Dikenai PPh Pasal 4 Ayat (2)

2.2.4.1 Persewaan Tanah dan/atau Bangunan

Seperti dikutip dari Direktorat Jenderal Pajak (2013),

beberapa ketentuan mengenai Pajak Penghasilan Final atas

persewaan tanah dan/atau bangunan adalah sebagai berikut :

a. Dikenakan atas penghasilan berupa sewa atas tanah

dan/atau bangunan berupa tanah, rumah, rumah susun,

apartemen, kondominium, gedung perkantoran, gedung

pertokoan, atau gedung pertemuan termasuk bagiannya,

rumah kantor, toko, rumah toko, gudang dan bangunan

industri.

Page 25: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

15

b. Besarnya Pajak Penghasilan yang terutang bagi Wajib

Pajak Orang Pribadi maupun Wajib Pajak badan yang

menerima atau memperoleh penghasilan dari persewaan

tanah dan/atau bangunan dengan perjanjian persewaan

adalah 10% dari jumlah bruto nilai persewaan tanah

dan/atau bangunan dan bersifat final.

c. Jumlah bruto nilai persewaan adalah semua jumlah yang

dibayarkan atau terutang oleh penyewa dengan nama

dan dalam bentuk apapun juga yang berkaitan dengan

tanah dan/atau bangunan yang disewa termasuk biaya-

biaya atas fasilitas yang diberikan penyewa, baik yang

perjanjiannya dibuat secara terpisah maupun yang

disatukan.

2.2.4.2 Jasa Konstruksi

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

187/PMK.03/2008 Tentang Tata Cara Pemotongan,

Penyetoran, Pelaporan dan Penatausahaan Pajak

Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha Jasa Konstruksi

dicantumkan beberapa hal sebagai berikut :

a. Pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian

rangkaian kegiatan perencanaan dan/atau pelaksanaan

beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan

Page 26: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

16

arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal, dan tata

lingkungan masing-masing beserta kelengkapannya

untuk mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik

lain.

b. Perencanaan konstruksi adalah pemberian jasa untuk

orang pribadi atau badan yang diakui ahli dan

profesional di bidang perencanaan jasa konstruksi yang

sanggup merealisasikan pekerjaan dalam bentuk

dokumen perencanaan pembangunan fisik lain.

c. Pelaksanaan konstruksi adalah penyerahan jasa oleh

orang pribadi atau badan yang diakui ahli dan

profesional di bidang perwujudan jasa konstruksi yang

mampu melaksankan kegiatannya untuk merealisasikan

suatu hasil perencanaan menjadi bentuk bangunan atau

bentuk fisik lain.

d. Pengawasan konstruksi adalah pemberian jasa oleh

Orang Pribadi atau badan yang diakui mumpuni dan

profesional di bagian pengawasan jasa konstruksi juga

dapat mengadakan pekerjaan pengawasan mulai dari

awal pelaksanaan pekerjaan konstruksi sampai selesai

dan diserahterimakan.

e. Tarif PPh Pasal 4 Ayat (2) atas jasa konstruksi :

Page 27: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

17

a) 2% untuk Pelaksanaan Konstruksi yang dikerjakan

oleh Penyedia Jasa yang memiliki kriteria usaha

kecil;

b) 4% untuk Pelaksanaan Konstruksi yang

dilaksanakan oleh Penyedia Jasa yang tidak

termasuk kualifikasi usaha;

c) 3% untuk Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan

oleh Penyedia Jasa selain yang dimaksud dalam

huruf a dan huruf b;

d) 4% untuk Perencanaan Konstruksi atau Pengawasan

Konstruksi yang dikerjakan oleh Penyedia Jasa yang

termasuk kriteria usaha;

e) 6% untuk Perencanaan Konstruksi atau Pengawasan

Konstruksi yang dilaksanakan dari Penyedia Jasa

yang tidak termasuk kriteria usaha.

2.2.4.3 Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh

Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018

diketahui beberapa ketentuan terkait Pajak Penghasilan

Final atas penghasilan Wajib Pajak tertentu antara lain:

a. Wajib Pajak yang dikenai PPh Final adalah Wajib Pajak

yang memiliki peredaran bruto tertentu yang memenuhi

Page 28: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

18

kriteria sebagai berikut: Wajib Pajak Orang Pribadi atau

Wajib Pajak badan tidak termasuk Bentuk Usaha Tetap;

dan menerima penghasilan dari usaha, tidak termasuk

penghasilan dari jasa sehubungan dengan pekerjaan

bebas, dengan peredaran bruto tertentu tidak melebihi

Rp4.800.000.000 (empat miliar delapan ratus juta

rupiah) dalam 1 (satu) Tahun Pajak.

b. Peredaran bruto yang tidak melebihi Rp4.800.000.000

(empat miliar delapan ratus juta rupiah) ditentukan

berdasarkan peredaran bruto dari usaha seluruhnya,

termasuk dari usaha cabang, tidak termasuk peredaran

bruto dari:

₋ Penghasilan yang diterima atau diperoleh dari luar

negeri;

₋ Jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas;

₋ Usaha yang atas penghasilannya telah dikenai Pajak

Penghasilan yang bersifat Final dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan perpajakan

tersendiri; dan

₋ Penghasilan yang dikecualikan sebagai objek pajak.

c. Pajak Penghasilan terutang dihitung berdasarkan tarif

0,5% dikalikan dengan Dasar Pengenaan Pajak berupa

Page 29: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

19

jumlah peredaran bruto setiap bulan, untuk setiap

tempat kegiatan usaha.

d. Atas penghasilan dari usaha yang diterima atau

diperoleh Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto

tertentu yang berdasarkan ketentuan Undang-Undang

Pajak Penghasilan yang bersifat Final, dapat dibebaskan

dari pemotongan dan/atau pemungutan Pajak

Penghasilan oleh pihak lain melalui Surat Keterangan

Bebas yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pelayanan

Pajak atas nama Direktur Jenderal Pajak.

2.2.4.4 Pengalihan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan

Seperti dikutip dari Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 34 Tahun 2016 Tentang Pajak

Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas

Tanah dan/atau Bangunan, dan Pengikatan Jual Beli atas

Tanah dan/atau Bangunan Beserta Perubahannya diketahui

terdapat beberapa ketentuan sebagai berikut:

a. Dikenakan berdasarkan penghasilan yang didapat atau

diperoleh orang pribadi atau badan atas pengalihan hak

atas tanah dan/atau bangunan.

b. Besarnya PPh dari pengalihan hak atas tanah dan/atau

bangunan:

Page 30: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

20

i. 2,5% dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas

tanah dan/atau bangunan selain pengalihan hak

atas tanah dan/atau bangunan berupa Rumah

Sederhana atau Rumah Susun Sederhana yang

dilakukan oleh Wajib Pajak yang memiliki usaha

pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan;

ii. 1% dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas

tanah dan/atau bangunan berupa Rumah

Sederhana dan Rumah Susun Sederhana yang

dilakukan oleh Wajib Pajak yang usaha

pokoknya melakukan pengalihan hak atas tanah

dan/atau bangunan; atau

iii. 0% atas pengalihan hak atas tanah dan/atau

bangunan kepada pemerintah, Badan Usaha

Milik Negara yang mendapat penugasan khusus

dari Pemerintah atau Badan Usaha Milik Daerah

yang mendapat penugasan khusus dari kepala

daerah, sebagaimana dimaksud dalam undang-

undang yang mengatur mengenai pengadaan

tanah bagi pembangunan untuk kepentingan

umum.

Nilai pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan:

Page 31: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

21

a) Nilai atas dasar keputusan pejabat yang berwenang,

dalam hal pengalihan hak kepada pemerintah;

b) Nilai berdasarkan risalah lelang, dalam hal

pengalihan hak sesuai dengan peraturan lelang;

c) Nilai selain di atas:

i. Yang seharusnya diterima atau diperoleh apabila

dipengaruhi hubungan istimewa;

ii. Nilai yang sesungguhnya diterima atau

diperoleh apabila dipengaruhi hubungan

istimewa;

d) Nilai yang seharusnya diterima atau diperoleh

berdasarkan harga pasar, dalam hal tukar-menukar,

pelepasan hak, penyerahan hak, hibah, waris, atau

cara lain yang disepakati antara para pihak.

c. Kriteria pembebasan PPh Final atas pengalihan hak atas

tanah dan/atau bangunan:

a) Orang Pribadi yang mempunyai penghasilan

dibawah PTKP yang jumlah bruto pengalihan hak

atas tanah dan/atau bangunannya kurang dari

Rp60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) dan

bukan merupakan jumlah yang dipecah-pecah.

b) Pengalihan harta berupa tanah dan/atau bangunan

yang dilakukan oleh badan dalam rangka

Page 32: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

22

penggabungan, peleburan, atau pemekaran usaha

yang telah ditetapkan Menteri Keuangan untuk

menggunakan nilai buku.

c) Pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan yang

dilakukan oleh orang pribadi atau badan dalam

rangka melaksanakan perjanjian bangun guna serah,

bangun serah guna, atau pemanfaatan barang milik

negara berupa tanah dan/atau bangunan.

d) Pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan yang

dilakukan oleh orang pribadi atau badan yang tidak

termasuk subjek pajak (seperti: pemerintah dan

perwakilan negara asing).

Pembebasan sebagaimana dimaksud pada huruf a

sampai dengan huruf c diberikan melalui Surat

Keterangan Bebas. Sedangkan huruf d dibebaskan tanpa

menggunakan Surat Keterangan Bebas.

Page 33: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

23

BAB III

GAMBARAN UMUM DAN METODE PENELITIAN

3.1. Gambaran Umum Kantor Konsultan Pajak Suyanto Rahardjo

Kantor Konsultan Pajak Suyanto Rahardjo berdiri pada tahun 2013

dan telah di sahkan dengan akta notaris NO:

W12.U4/193/HK/02/XII/2013. KKP Suyanto Rahardjo berlokasi di Jalan

Kurinci No. 28, Bendan, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan.

KKP ini didirikan oleh Bapak Suyanto Rahardjo bersama dengan Bapak

Arief Budiman Rahardjo yang selanjutnya dinamakan dengan Suyanto

Rahardjo & Co.

Maksud dan tujuan KKP ini didirikan ialah untuk memberikan jasa-

jasa berupa nasihat dan konsultasi di bidang perpajakan, akuntansi,

manajemen, administrasi, dan lain-lain jasa yang serupa dalam arti kata

yang seluas-luasnya. KKP Suyanto Rahardjo telah memiliki berbagai

cabang di beberapa kota diantaranya di Cikarang yang beralamat Jalan

MH. Thamrin Blok C No. 25, Cibatu, Cikarang Selatan, Bekasi dan

kemudian terdapat satu cabang di kota Tegal yang beralamat di Jalan Yos

Sudarso No. 33.

KKP Suyanto Rahardjo yang berlokasi di Pekalongan sendiri saat ini

sudah memiliki 17 orang karyawan. Jam buka KKP Suyanto Rahardjo

dimulai pukul 08.00 hingga pukul 17.00. KKP Suyanto Rahardjo sendiri

Page 34: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

24

sudah memiliki banyak klien baik orang pribadi maupun badan dan tidak

hanya berasal dari Kota Pekalongan saja melainkan dari kota lainnya

3.2. Struktur Organisasi Kantor Konsultan Pajak Suyanto Rahardjo

Gambar 3.1

Struktur Organisasi Kantor Konsultan Pajak Suyanto Rahardjo

Sumber: Kantor Konsultan Pajak Suyanto Rahardjo, 2019.

Berikut ini dijelaskan mengenai job desc dari setiap bagian:

1. Partner

- Mencari klien

- Menangani konsultasi perpajakan

Managing Partner

AriefBudiman R

Senior Partner

SuyantoRahardjo

HRD & Finance

Manager

Minawati

Admin Finance StafKonsultan StafAccounting Bagian Umum

Page 35: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

25

- Bertemu dengan Petugas Pajak

- Mewakili Wajib Pajak dalam Pemeriksaan

2. HRD &Finance Manager

- Mengatur Penggajian

- Mengatur absensi dan izin pegawai

- Mengatur keuangan dan penagihan

3. Admin Finance

- Mencetak tagihan

- Mencatat rekap tagihan

- Melakukan penyetoran dana

4. Bagian Umum

- Mengantarkan tagihan

- Mengantarkan dokumen

- Membantu kegiatan operasional lainnya

5. Staf Konsultan

- Membantu pengerjaan kewajiban pajak bulanan

- Bertemu AR

- Melaksanakan administrasi perpajakan

6. Staf Accounting

- Memberikan jasa pembukuan

- Membuat laporan keuangan

(Sumber: Kantor Konsultan Pajak Suyanto Rahardjo, 2019)

Page 36: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

26

3.3. Metodologi Penelitian

3.3.1. Jenis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder yaitu

data yang tidak diperoleh langsung dari sumbernya, melainkan

sudah diolah oleh pihak lain. Data sekunder yang digunakan antara

lain yaitu Rincian Penghasilan dan PPh Terutang PT ABC Tahun

2018, Rincian Tanggal Pembayaran dan Pelaporan PPh Pasal 4

Ayat (2) PT ABC Tahun 2018, Pajak Keluaran PT ABC Tahun

2018, Pajak Masukan PT ABC Tahun 2018, dan Pelaporan PPN

PT ABC Tahun 2018. Data-data tersebut diperoleh penulis dari

KKP Suyanto Rahardjo.

3.3.2. Metode Pengumpulan Data

Dalammengumpulkan data, penulis menggunakan metode sebagai

berikut:

1. Metode Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan

mengumpulkan berbagai dokumen-dokumen yang akan

digunakan sebagai dasar dalam pembahasan masalah. Dalam

penelitian ini penulis mengumpulkan dokumen-dokumen yang

diperlukan dari KKP Suyanto Rahardjo. Dokumen yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu Rincian Penghasilan dan

PPh Terutang PT ABC Tahun 2018, Rincian Tanggal

Pembayaran dan Pelaporan PPh Pasal 4 Ayat (2) PT ABC

Page 37: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

27

Tahun 2018, Pajak Keluaran PT ABC Tahun 2018, Pajak

Masukan PT ABC Tahun 2018, dan Pelaporan PPN PT ABC

Tahun 2018.

2. Metode Kepustakaan

Metode kepustakaan merupakan salah satu metode

pengumpulan data dengan cara mencari informasi dari berbagai

sumber baik media cetak ataupun elektronik seperti buku,

jurnal, artikel dan lain-lain. Informasi tersebut selanjutnya akan

digunakan sebagai landasan teori dan pembahasan masalah.

Selain itu penulis juga mengumpulkan dasar hukum yang dapat

memperkuat pembahasan masalah yang diperoleh dari

peraturan perpajakan, Peraturan Pemerintah serta Undang-

Undang Perpajakan.

3.3.3. Metode Analisis Data

1. Deskriptif Kuantitatif

Dalam melakukan analisa data, penulis menggunakan metode

deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif kuantitatif merupakan

metode yang digunakan untuk menganalisa data yang

ditampilkan dalam bentuk angka. Metode ini digunakan penulis

untuk menghitung jumlah PPh terutang PT ABC Tahun 2018,

PPN Kurang Bayar PT ABC Masa Pajak Januari – Desember

2018, Menghitung Jumlah Pajak yang Seharusnya Dibayar PT

Page 38: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

28

ABC, Menghitung Denda atas Kurang Bayar PT ABC, serta

Mengitung Pemindahbukuan karena Lebih Bayar.

2. Deskriptif Kualitatif

Metode deskriptif kualitatif merupakan metode yang digunakan

untuk menganalisa data yang tidak ditampilkan dalam bentuk

angka. Penulis menggunakan metode ini untuk menganalisa

kesalahan penghitungan pajak yang dilakukan PT ABC selama

tahun 2018 dan mencari tahu penyelesaian masalah atau solusi

yang dapat dilakukan PT ABC sesuai dengan peraturan

perpajakan.

Page 39: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

29

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Kewajiban Perpajakan PT ABC Tahun 2018

PT ABC merupakan developer yang berlokasi di Pekalongan, bergerak

dalam pembangunan dan penjualanrumah bersubsidi dan sudah terdaftar

sebagai Wajib Pajak di KPP Pratama Pekalongan sejak tahun 2010.Atas

penghasilan dari usahanya,maka PT ABC memiliki kewajiban untuk

membayar dan melaporkan PPh Pasal 4 Ayat (2) atas pengalihan hak atas

tanah dan/atau bangunan yang dilakukannya. Selain itu PT ABC juga

mempunyai kewajiban untuk membayar dan melaporkan PPN yang

terutang atas jasa pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan. Berikut

ini akan diuraikan satu per satu mengenai kewajiban perpajakan PT ABC

selama tahun 2018.

4.1.1. PPh Pasal 4 Ayat (2)

Berdasarkan kegiatan usaha yang dikerjakan oleh PT ABC, maka

atas penghasilan yang diterima akan dipotong PPh Pasal 4 Ayat (2)

atas usaha Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan rumah

bersubsidi dengan tarif 1% sesuai dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 34 Tahun 2016 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan

dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan dan Perjanjian

Pengikatan Jual Beli atas Tanah dan/atau Bangunan. Pada

Page 40: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

30

peraturan tersebut dinyatakan bahwa, tarif 1% berlaku untuk

Rumah Sederhana yang memenuhi kriteria yang diatur dalam

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.03/2014, yaitu:

1) Luas bangunan tidak melebihi 36 m2;

2) Harga jual tidak melebihi batasan harga jual dengan ketentuan

bahwa batasan harga jual didasarkan pada kombinasi zona dan

tahun yang berkesesuaian sebagaimana tercantum dalam

Lampiran Peraturan Menteri Keuangan Nomor

113/PMK.03/2014;

3) Merupakan rumah pertama yang dimiliki, digunakan sendiri

sebagai tempat tinggal dan tidak dipindahtangankan dalam

jangka waktu 5 (lima) tahun sejak dimiliki;

4) Luas tanah tidak kurang dari 60 m2; dan

5) Perolehannya secara tunai ataupun dibiayai melalui fasilitas

kredit bersubsidi maupun tidak bersubsidi atau melalui

pembiayaan berdasarkan prinsip syariah.

Selama tahun 2018, PT ABC telah menjual Rumah Sederhana

sebanyak 52 unit dengan rincian sebagai berikut:

Page 41: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

31

Tabel 4.1

Rincian Penghasilan dan PPh Terutang PT ABC Tahun 2018

Bulan Jumlah Unit

yang Terjual DPP @unit Jumlah DPP

PPh Pasal 4 Ayat

(2) Terutang (1%)

Januari 3 Rp123.000.000 Rp369.000.000 Rp3.690.000

Februari 3 Rp123.000.000 Rp369.000.000 Rp3.690.000

Maret 2 Rp123.000.000 Rp246.000.000 Rp2.460.000

April 4 Rp123.000.000 Rp492.000.000 Rp4.920.000

Mei 5 Rp123.000.000 Rp615.000.000 Rp6.150.000

Juni 7 Rp123.000.000 Rp861.000.000 Rp8.610.000

Juli 6 Rp123.000.000 Rp738.000.000 Rp7.380.000

Agustus 4 Rp123.000.000 Rp492.000.000 Rp4.920.000

September 4 Rp130.000.000 Rp520.000.000 Rp5.200.000

Oktober 7 Rp130.000.000 Rp830.000.000 Rp8.300.000

November 5 Rp130.000.000 Rp650.000.000 Rp6.500.000

Desember 2 Rp130.000.000 Rp260.000.000 Rp2.600.000

Sumber : Data Diolah, 2019.

Berdasarkan data yang ditampilkan dalam tabel di atas

diketahui bahwa setiap bulan PT ABC selalu melakukan penjualan

rumah. Tarif per unit ditentukan oleh Lampiran I Keputusan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor

552/KPTS/M/2016 yang mulai berlaku 1 Agustus 2016, di mana

Pulau Jawa (kecuali Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan

Bekasi) pada tahun 2018 dikenakan harga Rp123.000.000 untuk

bulan Januari – Juli sedangkan bulan Agustus – Desember yaitu

Rp130.000.000.

Pada setiap masa pajak, PT ABC selalu melakukan pemotongan

PPh Pasal 4 Ayat (2) atas pengalihan hak atas tanah dan/atau

bangunan sebesar 1% dari penghasilan yang diterimanya. Adapun

Page 42: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

32

rincian tanggal pembayaran dan pelaporan pajak PT ABC selama

tahun 2018 dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 4.2

Rincian Tanggal Pembayaran dan Pelaporan PPh Pasal 4 Ayat (2) PT ABC

Tahun 2018

Bulan Jumlah Pajak

Terutang Tanggal Pembayaran Tanggal Pelaporan

Januari Rp3.690.000 13 Februari 2018 19 Februari 2018

Februari Rp3.690.000 13 Maret 2018 20 Maret 2018

Maret Rp2.460.000 13 April 2018 19 April 2018

April Rp4.920.000 14 Mei 2018 18 Mei 2018

Mei Rp6.150.000 12 Juni 2018 19 Juni 2018

Juni Rp8.610.000 13 Juli 2018 19 Juli 2018

Juli Rp7.380.000 14 Agustus 2018 20 Agustus 2018

Agustus Rp4.920.000 14 September 2018 18 September 2018

September Rp5.200.000 11 Oktober 2018 19 Oktober 2018

Oktober Rp8.300.000 14 November 2018 19 November 2018

November Rp6.500.000 13 Desember 2018 20 Desember 2018

Desember Rp2.600.000 14 Januari 2019 18 Januari 2019

Sumber : Data Diolah, 2019.

Berdasarkan data yang ditampilkan dalam Tabel 4.2 diketahui

bahwa PT ABC selalu melakukan pembayaran PPh Pasal 4 Ayat

(2) pada setiap Masa Pajak dengan tepat waktu atau sebelum

tanggal jatuh tempo yaitu sebelum tanggal 15 bulan berikutnya.

Begitu pula dengan pelaporan SPT Masa PPh Pasal 4 Ayat (2) juga

dilakukan oleh PT ABC dengan tepat waktu sebelum tanggal 20

Page 43: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

33

bulan berikutnya. Dengan demikian PT ABC melaksanakan

kewajiban perpajakannya dengan baik.

4.1.2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

PT ABC yang bergerak dalam usaha pengalihan hak atas tanah

dan/atau bangunan ini memiliki kewajiban untuk menghitung,

membayar dan melaporkan PPN pada setiap masa pajak atas

Barang Kena Pajak yang diserahkan kepada pembeli yaitu berupa

Rumah bersubsidi. Setiap masa pajak, PT ABC menghitung PPN

yang harus dibayar dengan cara Pajak Keluaran dikurangi dengan

Pajak Masukan. Berikut ini akan ditampilkan penghitungan Pajak

Keluaran PT ABC selama tahun 2018:

Tabel 4.3

Pajak Keluaran PT ABC Tahun 2018

Bulan Jumlah DPP Pajak Keluaran

10% x DPP

Januari Rp369.000.000 Rp36.900.000

Februari Rp369.000.000 Rp36.900.000

Maret Rp246.000.000 Rp24.600.000

April Rp492.000.000 Rp49.200.000

Mei Rp615.000.000 Rp61.500.000

Juni Rp861.000.000 Rp86.100.000

Juli Rp738.000.000 Rp73.800.000

Agustus Rp492.000.000 Rp49.200.000

September Rp520.000.000 Rp52.000.000

Oktober Rp830.000.000 Rp83.000.000

November Rp650.000.000 Rp65.000.000

Desember Rp260.000.000 Rp26.000.000

Total Rp6.470.000.000 Rp647.000.000

Sumber : Data Diolah, 2019.

Page 44: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

34

Berdasarkan data yang ditampilkan dalam tabel di atas

diketahui bahwa PT ABC selalu melakukan penghitungan Pajak

Keluaran atas penyerahan Rumah Sederhana pada setiap masa

pajak. Pajak Keluaran dihitung sebesar 10% dari Dasar Pengenaan

Pajak (DPP). Sedangkan DPP itu sendiri merupakan jumlah harga

jual atau nilai penyerahan atas Rumah Sederhana. Total Pajak

Keluaran PT ABC selama tahun 2018 diketahui sebesar

Rp647.000.000.

Selain melakukan penyerahan BKP, selama tahun 2018 PT

ABC juga melakukan perolehan BKP terkait dengan kegiatan

usahanya. Pembelian BKP tersebut merupakan pembelian untuk

material pembangunan rumah seperti semen, besi, batu bata, dan

lain sebagainya. Atas perolehan BKP tersebut PT ABC dipungut

PPN (Pajak Masukan). Adapun penghitungan Pajak Masukan PT

ABC selama tahun 2018 adalah sebagai berikut:

Page 45: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

35

Tabel 4.4

Pajak Masukan PT ABC Tahun 2018

Bulan Jumlah DPP Pajak Masukan

10% x DPP

Januari Rp279.000.000 Rp27.900.000

Februari Rp288.000.000 Rp28.800.000

Maret Rp210.500.000 Rp21.050.000

April Rp376.800.000 Rp37.680.000

Mei Rp533.766.000 Rp53.376.600

Juni Rp743.980.000 Rp74.398.000

Juli Rp661.230.000 Rp66.123.000

Agustus Rp412.870.000 Rp41.287.000

September Rp432.890.000 Rp43.289.000

Oktober Rp779.900.000 Rp77.990.000

November Rp567.986.000 Rp56.798.600

Desember Rp179.005.000 Rp17.900.500

Total Rp5.465.927.000 Rp546.592.700

Sumber : Data Diolah, 2019.

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas dapat diketahui jumlah perolehan

BKP dan jumlah Pajak Masukan PT ABC dari Masa Pajak

Januari–Desember 2018. Pajak Masukan dihitung sebesar 10% dari

Dasar Pengenaan Pajak yang merupakan harga beli atau nilai

perolehan BKP. Adapun total Pajak Masukan PT ABC selama

tahun 2018 yaitu sebesar Rp546.592.700.

Dengan demikian penghitungan PPN terutang PT ABC dapat

diketahui dengan cara Pajak Keluaran dikurangi dengan Pajak

Masukan. Namun sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 81 Tahun 2015 tentang Impor dan/atau

Page 46: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

36

Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu yang Bersifat Strategis

yang Dibebaskan dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai, Pajak

Keluaran PT ABC setiap bulan yang seharusnya adalah nihil,

karena PT ABC melakukan penyerahan atas Rumah Sederhana

yang tidak dikenakan/dibebaskan dari pungutan PPN.

Selain itu berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

78/PMK.03/2010 Tentang Pedoman Pengkreditan Pajak Masukan

Bagi Pengusaha Kena Pajak yang Melakukan Penyerahan yang

Terutang Pajak dan Penyerahan yang Tidak Terutang Pajak,

diketahui bahwa atas pembelian bahan baku untuk membangun

rumah bersubsidi, Pajak Masukannya tidak dapat dikreditkan

karena rumah bersubsidi dibebaskan dari pengenaan PPN. Oleh

karena itu Pajak Masukan PT ABC setiap masa pajak selama tahun

2018 yang seharusnya adalah nihil. Berikut ini akan ditampilkan

rincian pelaporan PPN PT ABC selama tahun 2018.

Page 47: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

37

Tabel 4.5

Pelaporan PPN PT ABC Tahun 2018

Bulan Jumlah DPP Pajak

Keluaran

(Dibebaskan)

Pajak

Masukan

PPN

Kurang

Bayar

Tanggal

Pelaporan

Januari Rp369.000.000 Rp - Rp - Rp - 28 Feb 2018

Februari Rp369.000.000 Rp - Rp - Rp - 29 Mar 2018

Maret Rp246.000.000 Rp - Rp - Rp - 30 Apr 2018

April Rp492.000.000 Rp - Rp - Rp - 30 Mei 2018

Mei Rp615.000.000 Rp - Rp - Rp - 28 Juni 2018

Juni Rp861.000.000 Rp - Rp - Rp - 30 Juli 2018

Juli Rp738.000.000 Rp - Rp - Rp - 29 Ags 2018

Agustus Rp492.000.000 Rp - Rp - Rp - 28 Sep 2018

September Rp520.000.000 Rp - Rp - Rp - 29 Okt 2018

Oktober Rp830.000.000 Rp - Rp - Rp - 29 Nov 2018

November Rp650.000.000 Rp - Rp - Rp - 28 Des 2018

Desember Rp260.000.000 Rp - Rp - Rp - 30 Jan 2019

Sumber : Data Diolah, 2019.

Berdasarkan data dalam tabel di atas dapat diketahui bahwa

penghitungan Pajak Keluaran PT ABC adalah nihil. Hal ini

disebabkan karena PT ABC dibebaskan dari pengenaan PPN atas

pengalihan rumah bersubsidi. Kemudian Pajak Masukan PT ABC

juga bernilai nihil karena tidak dapat dikreditkan sesuai dengan

ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor

78/PMK.03/2010. Oleh karena itu PPN terutang PT ABC setiap

bulan adalah nihil. Walaupun demikian, PT ABC tetap melakukan

kewajiban perpajakannya untuk melaporkan SPT Masa PPN pada

setiap Masa Pajak. Pelaporan SPT Masa PPN PT ABC selalu tepat

waktu seperti yang tercantum dalam tabel di atas, tidak pernah

melewati batas jatuh tempo yaitu akhir bulan berikutnya setelah

Page 48: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

38

berakhirnya masa pajak. Dengan demikian PT ABC melakukan

kewajiban perpajakannya dengan baik.

4.2. Permasalahan PT ABC Tahun 2018

4.2.1. Kesalahan Input Jumlah Pajak Terutang Bulan Agustus

Pada Agustus 2018 diketahui bahwa PT ABC melakukan

kesalahan dalam menghitung PPh Pasal 4 Ayat (2) atas pengalihan

hak atas tanah dan/atau bangunan. Kesalahan tersebut disebabkan

karena PT ABC keliru dalam menetapkan harga jual. Harga jual

yang ditetapkan adalah Rp123.000.000, padahal pemerintah telah

melakukan perubahan harga jual yang berlaku mulai 1 Agustus

2018 yaitu menjadi Rp130.000.000. Ketentuan tersebut sesuai

dengan Lampiran I Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat Nomor 552/KPTS/M/2016 yang mulai berlaku

1 Agsutus 2016. Kesalahan tersebut disebabkan karena PT ABC

tidak memperhatikan perubahan ketentuan yang ditetapkan

pemerintah dalam peraturan tersebut. Adapun perbandingan

penjualan dan penghitungan PPh Pasal 4 Ayat (2) yang telah

dilakukan dan yang seharusnya dilakukan PT ABC pada bulan

Agustus 2018 dapat diuraikan sebagai berikut :

Page 49: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

39

Tabel 4.6

Perbandingan Penjualan dan Perhitungan PPh 4 Ayat 2 PT ABC

Penghitungan yang telah

dilakukan PT ABC

Penghitungan yang

seharusnya

Bulan Agustus Agustus

Jumlah Unit Terjual 4 4

Harga Jual @unit Rp123.000.000 Rp130.000.000

Jumlah DPP Rp492.000.000 Rp520.000.000

PPh Pasal 4 Ayat (2) (1% x DPP) Rp4.920.000 Rp5.200.000

Sumber : Data Diolah, 2019.

Harga jual rumah sederhana yang digunakan PT ABC pada

bulan Agustus 2018 adalah Rp123.000.000 per unit, padahal harga

jual yang seharusnya ditetapkan sesuai peraturan pemerintah

adalah Rp130.000.000 per unit. Pada bulan Agustus 2018 PT ABC

melakukan penjualan sebanyak 4 unit rumah sehingga jumlah DPP

yang seharusnya adalah Rp520.000.000. Kesalahan tersebut juga

berdampak pada penghitungan PPh yang harus dibayar PT ABC

pada bulan Agustus 2018. PPh Pasal 4 Ayat (2) yang telah dihitung

PT ABC untuk bulan Agustus adalah Rp4.920.000, sedangkan

penghitungan PPh Pasal 4 Ayat (2) yang seharusnya adalah

Rp5.200.000, sehingga terdapat selisih sebesar Rp280.000.

4.2.2. Pembatalan Pembelian Rumah Sederhana Bersubsidi

Pada Oktober 2018, PT ABC melakukan transaksi jual beli rumah

dengan salah satu kliennya yang bernama Tuan X. Tuan X

melakukan pembelian satu unit rumah dengan harga

Rp130.000.000. Kemudian PT ABC telah menerima uang muka

Page 50: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

40

pembayaran atas satu unit rumah tersebut sebesar Rp50.000.000.

Kemudian uang muka yang diterima PT ABC tersebut sudah dapat

diakui sebagai penghasilan sehingga PT ABC telah melakukan

pemotongan PPh Pasal 4 Ayat (2) atas penghasilan yang diterima

dari uang muka tersebut dengan penghitungan sebagai berikut:

PPh Pasal 4 Ayat 2 = Rp50.000.000 x 1%

= Rp 500.000

Kemudian diketahui bahwa PT ABC juga telah melakukan

pembayaran PPh Pasal 4 Ayat (2) atas uang muka Tuan X tersebut

bersama-sama dengan transaksi pembelian rumah lainnya yang

terjadi pada bulan Oktober 2018. Selain itu PT ABC juga telah

melakukan pelaporan dalam SPT Masa PPh Pasal 4 Ayat (2).

Adapun rincian pembayaran PPh Pasal 4 Ayat (2) atas transaksi

pembelian rumah bersubsidi pada masa pajak Oktober 2018 adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.7

Rincian Penjualan Rumah PT ABC Masa Oktober 2018

No Konsumen Jumlah Pembayaran PPh Pasal 4 Ayat (2)

1% x Jumlah Pembayaran

1 Tuan A Rp130.000.000 Rp1.300.000

2 Tuan B Rp130.000.000 Rp1.300.000

3 Tuan C Rp130.000.000 Rp1.300.000

4 Tuan D Rp130.000.000 Rp1.300.000

5 Tuan E Rp130.000.000 Rp1.300.000

6 Tuan F Rp130.000.000 Rp1.300.000

7 Tuan X Rp50.000.000 Rp500.000

Total Rp830.000.000 Rp8.300.000

Sumber : Data Diolah, 2019.

Page 51: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

41

Namun pada Desember 2018, PT ABC menerima

pemberitahuan dari Tuan X bahwa Tuan X membatalkan

pembelian rumah tersebut karena pihak bank menolak permohonan

KPR yang diajukan oleh Tuan X. Padahal PT ABC sudah terlanjur

mengakui uang muka yang dibayar Tuan X sebesar Rp50.000.000

tersebut sebagai penghasilan dan telah dipotong PPh Pasal 4 Ayat

(2) serta telah dilaporkan dalam SPT Masa PPh Pasal 4 Ayat (2)

untuk masa pajak Oktober 2018. Dengan demikian maka PT ABC

harus melakukan langkah-langkah untuk menyelesaikan

permasalahan tersebut.

4.3. Penyelesaian Permasalahan PT ABC

4.3.1 Penyelesaian atas Kurang Bayar

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pada bulan Agustus

2018, PT ABC melakukan kesalahan dalam menetapkan harga jual

atas rumah sederhana. Harga jual yang digunakan adalah

Rp123.000.000 per unit, padahal harga jual yang seharusnya

adalah Rp130.000.000. Pada bulan Agustus 2018, PT ABC

menjual sebanyak 4 unit rumah sehingga total penjualan pada

bulan tersebut Rp492.000.000, padahal yang seharusnya yaitu

Rp520.000.000. Kesalahan tersebut berdampak pada penghitungan

PPh Pasal 4 Ayat (2) yang dilakukan PT ABC. PPh Pasal 4 Ayat

(2) dihitung sebesar 1% dari DPP, sehingga PPh Pasal 4 Ayat (2)

Page 52: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

42

yang seharusnya terutang yaitu Rp5.200.000, namun telah

dibayarkan PT ABC sebesar Rp4.920.000, sehingga terdapat

selisih Rp280.000.

Selisih pembayaran untuk bulan Agustus sebesar Rp280.000

tersebut merupakan jumlah kurang bayar yang harus dibayarkan

oleh PT ABC. Karena keterlambatan PT ABC dalam menyetorkan

kekurangan bayar di bulan Januari, maka PT ABC dikenakan

sanksi sebesar 2% dengan perhitungan sebagai berikut:

Sanksi = Rp280.000 x 5 bulan x 2%

= Rp28.000

Dengan demikian diketahui bahwa sanksi bunga yang harus

dibayar oleh PT ABC apabila membayar PPh Pasal 4 Ayat (2)

kurang bayar pada bulan Januari 2019 adalah sebesar Rp28.000.

Jadi jumlah pajak yang harus dibayar oleh PT ABC adalah

Rp308.000 yang terdiri dari pokok pajak kurang bayar Rp280.000

dan sanksi bunga Rp28.000 karena keterlambatan membayar pajak.

4.3.2 Penyelesaian atas Lebih Bayar

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pada Oktober 2018

PT ABC telah menerima uang muka pembayaran satu unit rumah

bersubsidi dari Tuan X sebesar Rp50.000.000 dan telah dipotong

PPh Pasal 4 Ayat (2) serta telah disetor dan dilaporkan dalam SPT

Masa PPh Pasal 4 Ayat (2) Masa Oktober 2018. Namun pada

Desember 2018 Tuan X membatalkan pembelian rumah. Atas

Page 53: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

43

permasalahan tersebut, maka langkah penyelesaian yang harus

dilakukan PT ABC adalah sebagai berikut:

1. Mengembalikan uang muka pembayaran rumah kepada Tuan

Xsebesar 75% dari total pembayaran yang telah diserahkan

yaitu senilai 75% x Rp50.000.000 = Rp37.500.000.

2. Melakukan pemindahbukuan atas pembayaran PPh Pasal 4 ayat

(2) sebesar Rp375.000(Rp37.500.000 x 1%) dengan cara

sebagai berikut :

a. Mengajukan surat permohonan pemindahukuan ke KPP

setempat.

b. Melampirkan bukti SSP pembayaran PPh Pasal 4 Ayat (2)

Masa Pajak Oktober 2018 sebesar Rp500.000.

c. Melakukan pemindahbukuan untuk jenis pajak PPh Pasal 4

Ayat (2) untuk Masa Pajak Oktober 2018 sebesar

Rp375.000 dipindahbukukan ke PPh Pasal 4 Ayat (2) untuk

Masa Pajak Agustus 2018 dan Desember 2018. Adapun

penghitungan pemindahbukuan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8

Perhitungan Pemindahbukuan PT ABC

Kurang Bayar Lebih Bayar Pemindahbukuan

Agustus 2018 Rp280.000 Oktober 2018 Rp375.000 Agustus 2018 Rp280.000

Desember 2018 Rp2.600.000 Sisa Oktober 2018 Rp95.000 Desember 2018 Rp95.000

Desember 2018 Rp2.505.000

Sumber: Data Diolah, 2019

Page 54: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

44

Lebih bayar Masa Pajak Oktober sebesar Rp375.000

dipindahbukukan ke Masa Pajak Agustus 2018 yang

mengalami kurang bayar sebesar Rp280.000. Kemudian sisa

lebih bayar pajak Oktober 2018 sebesar Rp95.000

dipindahbukukan ke PPh Pasal 4 Ayat (2) Masa Pajak

Desember 2018 yang belum dibayarkan sebesar Rp95.000,

sehingga PPh Pasal 4 Ayat (2) untuk Masa Pajak Desember

2018 yang masih harus dibayarkan sebesar Rp2.505.000.

3. Melakukan pembetulan SPT Masa PPh Pasal 4 Ayat (2) untuk

Masa Pajak Oktober 2018.

4. Melakukan pembetulan SPT Masa PPN untuk Masa Pajak

Oktober 2018. Dalam hal ini, PPN terutang untuk masa pajak

Oktober 2018 adalah nihil. Walaupun demikian PT ABC tetap

harus melakukan pembetulan SPT Masa PPN karena jumlah

Dasar Pengenaan Pajak mengalami perubahan akibat kesalahan

dalam menetapkan harga jual dari Rp492.000.000 menjadi

Rp520.000.000. Walaupun kesalahan tersebut tidak

mempengaruhi nilai PPN terutang namun tetap harus dilakukan

pembetulan SPT untuk melaporkan penghasilan yang

sebenarnya.

Page 55: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

45

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, penulis mengambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. PT ABC merupakan developer usaha pengalihan hak atas tanah

dan/atau bangunan khusus untuk rumah bersubsidi. Selama tahun

2018 PT ABC telah menjual Rumah Sederhana sebanyak 52 unit.

Dalam hal ini PT ABC telah melakukan pemotongan, pembayaran dan

pelaporan PPh Pasal 4 Ayat (2) sebesar 1% atas rumah bersubsidi

tersebut dengan tepat waktu sehingga tidak dikenakan sanksi

administrasi perpajakan. Kemudian atas usahanya tersebut PT ABC

dibebaskan dari kewajiban pemungutan PPN (Pajak Keluaran) karena

memenuhi kriteria rumah bersubsidi. Selain itu pajak masukan yang

diperoleh PT ABC juga tidak dapat dikreditkan seluruhnya sehingga

PPN terutang PT ABC pada tahun 2018 adalah nihil. Namun PT ABC

tetap melakukan pelaporan SPT Masa PPN pada setiap masa pajak

dengan tepat waktu.

2. Pada Agustus 2018, PT ABC salah dalam menetapkan harga jual atas

rumah bersubsidi yang berdampak pada perhitungan PPh Pasal 4 Ayat

(2) yang harus dibayar PT ABC sehingga terdapat selisih kurang

Page 56: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

46

bayar sebesar Rp280.000. PT ABC membayar kurang bayar tersebut

pada Januari 2019 sehingga atas keterlambatan tersebut PT ABC

dikenakan sanksi bunga 2% perbulan sebesar Rp28.000

3. Pada Desember 2018, PT ABC menerima pembatalan rumah dari

salah seorang klien atas transaksi yang terjadi pada Oktober 2018.

Padahal PT ABC sudah melakukan pembayaran PPh Pasal 4 Ayat (2)

atas uang muka penjualan rumah tersebut sebesar Rp500.000 sehingga

PT ABC mengalami lebih bayar pada masa pajak Oktober 2018.

Dalam hal ini PT ABC kemudian melakukan pemindahbukuan atas

lebih bayar tersebut ke masa pajak Agustus 2018 sebesar Rp280.000

dan masa pajak Desember 2018 sebesar Rp220.000. Kemudian PT

ABC juga telah melakukan pembetulan SPT Masa PPh Passal 4 Ayat

(2) dan PPN untuk masa pajak Oktober 2018.

5.2. Saran

Saran yang diberikan penulis antara lain:

1. Bagi PT ABC

PT ABC disarankan untuk selalu memperhatikan perubahan ketentuan

yang ditetapkan pemerintah terkait dengan pengalihan hak atas tanah

dan/atau bangunan khusus rumah bersubsidi sehingga tidak terjadi

kesalahan kembali dalam menetapkan harga jual. Selain itu, PT ABC

disarankan untuk membuat perjanjian atau kontrak kerjasama dengan

klien sehingga klien tidak bisa membatalkan pembelian rumah apabila

Page 57: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

47

telah melewati jangka waktu tertentu sehingga PT ABC tidak

dirugikan.

2. Bagi Kantor Pelayanan Pajak

KPP disarankan untuk melakukan sosialisasi mengenai ketentuan

perpajakan terkait transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau

bangunan, seperti ketentuan untuk rumah bersubsidi yang dikenakan

tarif PPh Pasal 4 Ayat (2) lebih rendah yaitu 1% dan dibebaskan dari

pengenaan PPN. Dengan demikian Wajib Pajak tidak melakukan

kesalahan dalam penghitungan, pembayaran dan pelaporan pajak yang

seharusnya terutang sehingga dapat terhindar dari sanksi administrasi

perpajakan.

3. Bagi KKP Suyanto Rahardjo

KKP Suyanto Rahardjo disarankan untuk selalu melakukan

pemantauan/koordinasi dengan PT ABC sehingga KKP dapat segera

melakukan koreksi/perbaikan apabila karyawan PT ABC melakukan

kesalahan dalam penghitungan PPh Pasal 4 Ayat (2) dan PPN.

Dengan demikian PT ABC dapat melaksanakan kewajiban perpajakan

sesuai dengan peraturan yang berlaku dan terhindar dari sanksi

perpajakan.

4. Bagi Pembaca dan Peneliti Selanjutnya

Pembaca disarankan untuk memperhatikan ketentuan terkait

pengenaan pajak apabila akan melakukan transaksi pengalihan hak

atas tanah dan/atau bangunan sehingga dapat membedakan antara

Page 58: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

48

ketentuan untuk rumah bersubsidi dan non bersubsidi. Dengan

demikian diharapkan para pembaca tidak melakukan kesalahan saat

menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang.

Sedangkan peneliti selanjutnya disarankan untuk dapat melakukan

pembahasan mengenai penghitungan, pembayaran, dan pelaporan PPh

Pasal 4 Ayat (2) dan PPN untuk transaksi pengalihan hak atas tanah

dan/atau bangunan atas rumah non bersubsidi serta membahas

konsekuensi/kewajiban yang harus dijalankan terkait transaksi

tersebut baik bagi pihak pembeli maupun penjual.

Page 59: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

49

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jendral Pajak. (2013). Pajak Penghasilan. Diakses dari :

https://www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/buku%20pph%20upload.pdf

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2008). Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 187/Pmk.03/2008 Tentang Tata Cara Pemotongan, Penyetoran,

Pelaporan, Dan Penatausahaan Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari

Usaha Jasa Konstruksi. Diakses dari :

https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2008/187~PMK.03~2008Per.HTM

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2010). Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 78/PMK.03/2010 Tentang Pedoman Penghitungan Pengkreditan

Pajak Masukan Bagi Pengusaha Kena Pajak Yang Melakukan Penyerahan

Yang Terutang Pajak Dan Penyerahan Yang Tidak Terutang Pajak. Diakses

dari : https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2010/78~PMK.03~2010Per.HTM

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2014). Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 113/PMK.03/2014 Tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 36/Pmk.03/2007 Tentang Batasan Rumah

Sederhana, Rumah Sangat Sederhana, Rumah Susun Sederhana, Pondok

Boro, Asrama Mahasiswa Dan Pelajar, Serta Perumahan Lainnya, Yang

Atas Penyerahannya Dibebaskan Dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai.

Diakses dari :

https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2014/113~PMK.03~2014Per.HTM

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2016). Keputuan Menteri

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 552/KPTS/M/2016 tentang

Batasan Penghasilan Kelompok Sasaran KPR Bersubsidi, Batasan Harga

Jual Rumah Sejahtera Tapak dan Satuan Rumah Sejahtera Susun, serta

Besaran Subsidi Bantuan Uang Muka Perumahan. Diakses dari :

https://eppid.pu.go.id/assets/common/file-jawaban/jawaban-

20190117103437.pdf

Mardiasmo. (2016). Perpajakan. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Page 60: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

50

Pemerintah Republik Indonesia. (2008). Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun

2008 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 48

Tahun 1994 Tentang Pembayaran Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari

Pengalihan Hak Atas Tanah Dan/Atau Bangunan. Diakses dari :

https://www.atrbpn.go.id/Publikasi/Peraturan-Perundangan/Peraturan-

Pemerintah/peraturan-pemerintah-nomor-71-tahun-2008-2171

Pemerintah Republik Indonesia. (2008). Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan. Diakses Dari :

https://jdih.esdm.go.id/peraturan/UU%20No.%2036%20Thn%202008.pdf

Pemerintah Republik Indonesia. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara

Perpajakan. Diakses Dari :

https://www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/uu-kup%20mobile.pdf

Pemerintah Republik Indonesia. (2015). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 81 Tahun 2015 Tentang Impor Dan/Atau Penyerahan Barang Kena

Pajak Tertentu Yang Bersifat Strategis Yang Dibebaskan Dari Pengenaan

Pajak Pertambahan Nilai. Diakses dari :

http://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2015/81TAHUN2015Pp.pdf

Pemerintah Republik Indonesia. (2016). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 34 Tahun 2016 Tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari

Pengalihan Hak Atas Tanah Dan/Atau Bangunan, Dan Perjanjian

Pengikatan Jual Beli Atas Tanah Dan/Atau Bangunan Beserta

Perubahannya. Diakses dari :

https://jdih.jakarta.go.id/uploads/default/produkhukum/PP_Nomor_34_Tahu

n_2016.pdf

Pemerintah Republik Indonesia. (2018). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 23 Tahun 2018 Tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari

Usaha Yang Diterima Atau Diperoleh Wajib Pajak Yang Memiliki

Peredaran Bruto Tertentu. Diakses dari :

https://www.pajak.go.id/sites/default/files/2019-

05/PP%20Nomor%2023%20Tahun%202018.pdf

Page 61: EVALUASI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN…repository.unika.ac.id/20927/1/16.H1.0007 YULIANA... · 2020. 2. 21. · Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),

51