14
I - Excel For Mapping 1.2 EXCEL FOR MAPPING Pada subbab ini akan dibahas tentang aplikasi program Excel untuk pemetaan topografi. 1.2.1 Data Input Data input yang diperoleh dari pemetaan topografi di lapangan adalah: a. Pembacaan benang atas, b. Benang tengah, c. Benang bawah, d. Tinggi instrumen e. Pembacaan sudut vertikal biasa dan luar biasa f. Pembacaan azimuth biasa dan luar biasa g. Titik ikat 1.2.2 Langkah Kerja Langkah kerja yang dimaksud disini adalah urutan pembuatan lembar kerja Excel dengan memadukan rumus perhitungan secara teoritis dengan fungsi-fungsi perhitungan program Excel. A. Membuat Tabel dan Memberi Judul Untuk membuat tabel kita harus memperhatikan jumlah data dan formula perhitungan. Untuk perhitungan data peta, banyaknya baris ditentukan oleh banyaknya data titik pengukuran. Sedangkan untuk banyaknya kolom ditentukan berdasarkan formula rumus untuk mengolah Mining Simulation & Computation Laboratory-UPN “Veteran” Yogyakarta 10

Excel for Maping

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Excel for Maping

I -

Excel For Mapping

1.2 EXCEL FOR MAPPING

Pada subbab ini akan dibahas tentang aplikasi program Excel untuk

pemetaan topografi.

1.2.1 Data Input

Data input yang diperoleh dari pemetaan topografi di lapangan

adalah:

a. Pembacaan benang atas,

b. Benang tengah,

c. Benang bawah,

d. Tinggi instrumen

e. Pembacaan sudut vertikal biasa dan luar biasa

f. Pembacaan azimuth biasa dan luar biasa

g. Titik ikat

1.2.2 Langkah Kerja

Langkah kerja yang dimaksud disini adalah urutan pembuatan lembar

kerja Excel dengan memadukan rumus perhitungan secara teoritis dengan

fungsi-fungsi perhitungan program Excel.

A. Membuat Tabel dan Memberi Judul

Untuk membuat tabel kita harus memperhatikan jumlah data dan formula

perhitungan. Untuk perhitungan data peta, banyaknya baris ditentukan

oleh banyaknya data titik pengukuran. Sedangkan untuk banyaknya

kolom ditentukan berdasarkan formula rumus untuk mengolah data.

Lembar Kerja dibagi menjadi 3 sheet, terdiri dari sheet elevasi, sheet

koordinat, sheet titik detil.

B. Memformat Kolom dan Baris Untuk Memudahkan Perhitungan

Memformat kolom dan baris bertujuan untuk memudahkan pembacaan

dan alur perhitungan.

Mining Simulation & Computation Laboratory-UPN “Veteran” Yogyakarta 10

Page 2: Excel for Maping

I -

Excel For Mapping

C. Memasukkan Data Pengukuran di Lapangan

Setelah format kolom dan baris terbentuk, data dari lapangan dapat

segera dimasukkan. Data inilah yang menentukan banyaknya baris.

Ketelitian dalam pengecekan data sangat diperlukan.

D. Membuat Formula Perhitungan

Pembuatan formula perhitungan dalam buku ini disusun berdasarkan

format pembuatan peta topografi. Alur perhitungan dijelaskan dari kolom

ke kolom pada masing-masing sheet pada file Perpetaan.

Format pembuatan peta topografi terdiri dari :

1) SHEET K_ELEVASI

Sheet ini berisi berisi sebagai berikuta. Kolom B

Berisi informasi titik poligon dan data tinggi instrumen.

b. Kolom C

Merupakan informasi titik ikat poligon dari titik poligon kolom B.

c. Kolom D

Masukkan data perhitungan pembacaan Rambu Biasa benang atas

(BA), benang tengah (BT), dan benang bawah (BB).

d. Kolom E

Masukkan data perhitungan pembacaan Rambu Luar Biasa benang

atas (BA), benang tengah (BT), dan benang bawah (BB).

e. Kolom F, G, H

Masukkan data pembacaan Vertikal Biasa. Kolom F untuk angka

derajat, Kolom G untuk angka menit, dan Kolom H untuk angka detik.

f. Kolom I

Kolom I berguna untuk merubah satuan Kolom F,G, dan H menjadi

satuan derajat.

-Tempatkan pointer pada cell I10 kemudian masukkan rumus

sebagai berikut : =F10+G10/60+H10/3600

Mining Simulation & Computation Laboratory-UPN “Veteran” Yogyakarta 11

Page 3: Excel for Maping

I -

Excel For Mapping

-Tempatkan pointer pada cell I11. I11 berguna untuk merubah data

sudut pada cell I10 menjadi fungsi jarak. Masukkan rumus

sebagai berikut : =RADIANS(I10).

g. Kolom J,K,L

Masukkan data pembacaan Vertikal Luar Biasa. Kolom J untuk angka

derajat, Kolom K untuk angka menit, dan Kolom L untuk angka detik.

Tempatkan pointer pada cell J11. J11 berguna untuk merubah data

sudut pada cell M10 menjadi fungsi jarak. Masukkan rumus sebagai

berikut : =RADIANS(M10).

h. Kolom M

Kolom M berguna untuk merubah satuan Kolom J,K, dan L menjadi

satuan derajat.

-Tempatkan pointer pada cell M10 kemudian masukkan rumus

sebagai berikut : =J10+K10/60+L10/3600

-Tempatkan pointer pada cell M11. M11 berguna untuk merubah

data sudut pada cell M10 menjadi fungsi jarak. Masukkan rumus

sebagai berikut : =RADIANS(M10).

i. Kolom N, O, P

Maukkan data pembacaan Azimuth Biasa. Kolom N untuk angka

derajat, Kolom O untuk angka menit, dan Kolom P untuk angka detik.

j. Kolom Q

Kolom Q berguna untuk merubah satuan Kolom N,O, dan P menjadi

satuan derajat. Tempatkan pointer pada cell Q10 kemudian masukkan

rumus sebagai berikut : =N10+O10/60+P10/3600.

k. Kolom R, S, T

Maukkan data pembacaan Azimuth Luar Biasa. Kolom R untuk angka

derajat, Kolom S untuk angka menit, dan Kolom T untuk angka detik.

l. Kolom U

Kolom U berguna untuk merubah satuan Kolom R, S, dan T menjadi

satuan derajat. Tempatkan pointer pada cell U10 kemudian masukkan

rumus sebagai berikut : =R10+S10/60+T10/3600.

Mining Simulation & Computation Laboratory-UPN “Veteran” Yogyakarta 12

Page 4: Excel for Maping

I -

Excel For Mapping

m. Kolom V

Kolom ini merupakan kolom koreksi untuk pembacaan azimuth dari

suatu titik n ke titik n+1 dan dari titik n+1 ke titik n. Contoh untuk

koreksi titik I ke VII dan dari titik VII ke I. Tempatkan pointer pada cell

V10 dan masukkan rumus sebagai berikut:

=IF(Q10>U10;(((Q10+U10+Q49+U49-360)/4)+180);

(Q10+U10+Q49+U49-360)/4).

n. Kolom W

Kolom ini berguna untuk merubah hasil perhitungan Kolom V menjadi

satuan derajat. Tempatkan pointer pada W10 dan masukkan rumus

fungsi sebagai berkut : =ROUNDDOWN(V10;0).

o. Kolom X

Kegunaan Kolom X untuk merubah hasil perhitungan Kolom V

menjadi satuan menit. Caranya tempatkan pointer ke cell X11 dulu,

kemudian masukkan rumus sebagai berikut : =(V10-W10)*60. Setelah

itu tempatkan pointer pada cell X10 dan masukkan rumus berikut :

=ROUNDDOWN(X11;0).

p. Kolom Y

Kegunaan Kolom X untuk merubah hasil perhitungan Kolom V

menjadi satuan menit. Tempatkan pada cell Y10 dan masukkan

rumusnya sebagai berikut : =(X11-X10)*60.

q. Kolom Z

Kolom Z merupakan kolom perhitungan jarak datar untuk pembacaan

Biasa. Rumus teoritisnya : Dt = 100(BA-BB) Cos2. Tempatkan pointer

pada Z10 dan masukkan rumus perhitungan sebagai berikut :

=100*(D9-D11)*COS(I11)*COS(I11) atau

=100*(D9-D11)*COS(I11)^2.

r. Kolom AA

Sama dengan formula Kolom Z, Kolom AA berguna untuk perhitungan

jarak datar tetapi untuk pembacaan Luar Biasa. Tempatkan pointer

pada AA10 dan masukkan rumus perhitungan sebagai berikut :

Mining Simulation & Computation Laboratory-UPN “Veteran” Yogyakarta 13

Page 5: Excel for Maping

I -

Excel For Mapping

=100*(E9-E11)*COS(J11)^2.

s. Kolom AB

Kolom ini merupakan kolom koreksi jarak datar dari perhitungan dua

titik pengamatan. Contoh untuk pengamatan dari titik I ke titik II .

Tempatkan pointer pada cell AB13 dan masukkan rumus berikut :

=(Z13+AA13+Z16+AA16)/4. Setelah semua titik dikoreksi, jumlahkan

semua perhitungan pada kolom ini dengan menempatkan pointer di

cell AB52 dan masukkan rumus berikut : =SUM(AB10:AB51).

t. Kolom AC

Perhitungan beda tinggi dimulai dari kolom ini. Rumus teoritisnya

adalah : Beda Tinggi (h = Dt. Tan + (Ti-Bt). Untuk Pembacaan

Biasa tempatkan pointer pada cell AC10 dan masukkan rumus

berikut: =Z10*TAN(I11)+(B11-D10).

u. Kolom AD

Untuk beda tinggi Pembacaan Luar Biasa tempatkan pointer pada cell

AD10 dan masukkan rumus berikut : =AA10*TAN(J11)+(B11-E10).

v. Kolom AE

Kolom ini adalah untuk menghitung koreksi beda tinggi di dua titik

pengamatan. Tempatkan pointer pada Cell AE13 dan masukkan

rumus formula sebagai berikut :

=IF(AC13<0;(((ABS(AC13))+(ABS(AD13))+(ABS(AC16))+

(ABS(AD16)))/4*-1);((ABS(AC13))+(ABS(AD13))+(ABS(AC16))+

(ABS(AD16))) /4). Jumlahkan semua koreksi beda tinggi dengan

rumus: =SUM(AE10:AE51).

w. Kolom AF

Tinggi titik dihitung mulai kolom ini. Diperlukan data tinggi titik ikat.

Tempatkan pointer pada cell AF10 dan ketik rumus berikut : =AF7-

AE7.

x. Kolom AG

Kolom AG untuk mengoreksi tinggi titik pada Kolom AF dengan

memperhatikan koreksi beda tinggi pada Kolom AE. Tempatkan

Mining Simulation & Computation Laboratory-UPN “Veteran” Yogyakarta 14

Page 6: Excel for Maping

I -

Excel For Mapping

pointer pada AG10 dan masukkan rumus berikut : =AF10. Kemudian

untuk tinggi titik poligon II tempatkan pointer di cell AG15 dan

masukkan rumus berikut : =AF15-((AB13/AB52)*AE52). Untuk titik

poligon III: =AF21-((AB13+AB19)*AE52/AB52). Untuk titik poligon IV:

=AF27-((AB13+AB19+AB25)*AE52/AB52). Begitu seterusnya hingga

pada poligon VII:

=AF47-((AB13+AB19+AB25+AB31+AB37+AB43)*AE52/AB52). Untuk

titik poligon semu I’ rumusnya : =AF49-AE52.

y. Kolom AH

Kolom ini membantu melihat titik pembentuk poligon.

2) SHEET K_KOORDINAT

Sheet ini berisi:

a. Kolom H, I, J

Tempatkan pointer mulai dari H7 sampai J7. Masukkan data koreksi

azimut dari sheet K_ELEVASI Kolom W13, X13, dan Y13.

b. Kolom K

Kolom K berisi data yang sama dengan data pada sheet K_ELEVASI

Kolom V. Tempatkan pointer pada cell K7 dan ketik = K_ELEVASI!

V13. Begitu seterusnya hingga pada cell K19 dengan rumus:

=K_ELEVASI!V49.

c. Kolom L

Kolom ini untuk merubah data pada kolom K menjadi fungsi jarak.

Sehingga rumus pada cell L7 : =RADIANS(K7).

d. Kolom M

Kolom ini berisi koreksi jarak datar yang sama dengan sheet

K_ELEVASI kolom AB. Tempatkan pointer pada M7 dan masukkan

rumus berikut: =K_ELEVASI!AB13. Jumlahkan semua data kolom:

=SUM(M7:M20).

Mining Simulation & Computation Laboratory-UPN “Veteran” Yogyakarta 15

Page 7: Excel for Maping

I -

Excel For Mapping

e. Kolom B

Kolom B merupakan kolom bantu untuk menghitung sudut dalam ().

Tempatkan pointer pada B6 dan masukkan rumus berikut:

=(K19+180)-K7

Untuk titik II, tempatkan pada B8 dan masukkan rumus: =(K7+180)-

K9.

f. Kolom C

Berisi informasi Titik Poligon.

g. Kolom D

Kolom D merupakan sudut dalam dengan satuan derajat dari hasil

perhitungan kolom bantu dari data Kolom B. Tempatkan pointer pada

D6. Rumusnya adalah: =ROUNDDOWN(B6;0).

h. Kolom G

Kolom ini membantu perhitungan sudut dalam untuk satuan menit dan

detik pada kolom E dan F. Tempatkan pointer pada G6 masukkan

rumus: =(B6-D6)*60.

i. Kolom E

Merupakan kolom sudut dalam dengan satuan menit. Tempatkan

pada E6 dan masukkan rumus: =ROUNDDOWN(G6;0).

j. Kolom F

Merupakan kolom sudut dalam dengan satuan detik. Tempatkan pada

F6 dan masukkan rumus: =(G6-E6)*60.

k. Kolom N

Kolom N merupakan perhitungan kesalahan linier jarak untuk absis.

Rumus teoritis : f(x) = Dt.Sin. Sehingga formula pada cell N7 adalah

=M7*SIN(L7). Jumlahkan semua perhitungan pada N22.

l. Kolom O

Kolom O merupakan perhitungan kesalahan linier jarak untuk ordinat.

Rumus teoritis : f(x) = Dt.CosSin. Sehingga formula pada cell N7

adalah =M7*COS(L7). Jumlahkan semua perhitungan pada O22.

m. Kolom P

Mining Simulation & Computation Laboratory-UPN “Veteran” Yogyakarta 16

Page 8: Excel for Maping

I -

Excel For Mapping

Kolom P merupakan koreksi terhadap absis rumus torinya : kx=

(Dtn.fx)/Dt. Sehingga formula perhitungan pada cell P7 menjadi

=$M7*$N$22*-1/$M$22.

n. Kolom Q

Kolom P merupakan koreksi terhadap absis rumus torinya : ky=

(Dtn.fy)/Dt. Sehingga formula perhitungan pada cell Q7 menjadi

=$M7*$O$22*-1/$M$22.

o. Kolom R

Pada kolom ini dilakukan koreksi terhadap nilai absis. Tempatkan

pada cell R7 dengan formula: =N7+P7.

p. Kolom S

Begitu pula pada kolom S ini dilakukan koreksi terhadap nilai ordinat.

Tempatkan pada cell S7 dengan formula: =O7+Q7.

q. Kolom T

Kolom ini berguna untuk menghitung Koordinat X. Caranya

Tempatkan pointer pada T6 dan masukkan koordinat titik ikat X.

Kemudian tempatkan pada T8 dan masukkan rumus berikut: =T6+R7.

r. Kolom U

Kolom ini berguna untuk menghitung Koordinat Y. Caranya

Tempatkan pointer pada U6 dan masukkan koordinat titik ikat Y.

Kemudian tempatkan pada U8 dan masukkan rumus berikut: =

U6+S7.

s. Kolom V

Berisi informasi bantu titik poligon.

3) DETAIL

a. Masukkan terlebih dahulu informasi Titik poligon pada kolom B7 dan

tinggi instrumen pada B8. Pada kolom P7 masukkan tinggi titik ikat

yang sama dengan data pada sheet K_ELEVASI cell AG10. P pada

Mining Simulation & Computation Laboratory-UPN “Veteran” Yogyakarta 17

Page 9: Excel for Maping

I -

Excel For Mapping

S7 dan T7 merupakan koordinat titk ikat awal yang diambil dari sheet

K_KOORDINAT cell T6 dan U6.

b. Perhitungan kolom Vertikal, Azimuth, Jarak datar, Beda tinggi, Tinggi

titik sama dengan perhitungan pada sheet K_ELEVASI dan

K_Ordinat. Yang perlu diperhatikan adalah pada kolom S dan T. Pada

Kolom S cell S10 yang merupakan titik detil 101 rumus perhitungan

koordinat X adalah =$S$7+Q10. Sedangkan untuk pada Kolom T cell

T10 yang merupakan titik detil 101 rumus perhitungan koordinat Y

adalah = =$T$7+R10. Tanda $ pada cell berarti cell tersebut menjadi

patokan perhitungan.

c. Begitu seterusnya yang menjadi titik ikat perhitungan koordinat titik

detil adalah koordinat titik poligon tiap titik poligon hasil dari sheet

K_KOORDINAT kolom T dan U.

E. Mengoreksi Hasil Perhitungan

Langkah terakhir dari perhitungan program Excel adalah mengoreksi

kembali data-data perhitungan untuk memastikan bahwa rumus dan

hasil perhitungan sesuai.

1.2.3 Tujuan Akhir

Mengetahui cara mengolah data pemetaan topografi dengan cepat dan

akurat melalui program Excel dengan hasil perhitungan adalah nilai koordinat

dan beda tinggi yang akan digunakan untuk membuat visualisasi peta

topografi.

Mining Simulation & Computation Laboratory-UPN “Veteran” Yogyakarta 18

Page 10: Excel for Maping

I -

Excel For Mapping

LAMPIRAN

Mining Simulation & Computation Laboratory-UPN “Veteran” Yogyakarta 19