Upload
riniastritut8686
View
579
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
FAKTOR ABIOTIK KLIMATIK
“ Membandingkan Suhu, Intensitas Cahaya, dan Kelembaban antara Kebun Botani dengan
Persawahan di Negla “
KELOMPOK 2
1. M. FADLI2. L. GEDE IAN KURNIA
RANIRI3. NURUL FAJRI RAMDANI4. RINI ASTRIT UTAMI5. SRI IKA YANUARTI
LATAR BELAKANG Keanekaragaman tumbuhan dan hewan suatu wilayah tertentu selalu tidak terlepas dari dukungan kondisi lingkungan wilayahnya. Kehidupan akan berkembang dengan baik apabila syarat-syarat tertentu, baik abiotik (fisik) maupun biotik terpenuhi. Oleh karena itu, persebaran makhluk hidup erat kaitanya dengan daya dukung yang dimiliki suatu daerah.
Salah satu faktor abiotik yang mempengaruhi terhadap kehidupan tumbuhan dan hewan adalah faktor klimatik, yang terdiri dari :
Suhu Intensitas cahaya Kelembaban
TUJUAN Untuk membandingkan suhu, intensitas
cahaya, dan kelembaban antara kebun botani dengan persawahan di negla
METODEA. Alat
TermohygrometerLux meter
B. Waktu PelaksanaanHari/Tanggal : kamis, 18 februari 2010Waktu :12.00 – 13.30Tempat : Kebun Botani dan Persawahan Negla
C. Prosedur Kerja Menentukan lokasi yang akan diukur yang mewakili daerah
tersebut umumnya daerah yang heterogen (dalam hal ini adalah kebun botani)
Mengukur suhu dan kelembaban dengan termohygrometer Mengukur intensitas cahaya dengan lux meter menganalisis data yang dihasilkan dengan koefisien
varians (KV)
TEPI KOLAM
RUMAH KACA
DI BAWAH POHON BESAR
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Hasil pengamatan di Persawahan Negla
Catatan : Pemilihan lokasi ditentukan secara acak Intensitas cahaya dengan range ( x
100 )
Lokasi Koefisien Varians (%)
Intensitas cahaya
Suhu Kelembaban
1. 6,19 1,24 1,33
2. 8,49 0,81 1,03
3. 24,37 0,27 0,18
Tabel 2. Hasil pengamatan di Kebun Botani
Keterangan :1. Di bawah pohon besar2. Di rumah kaca3. Di daerah berumput4. Di dekat kolamintensitas cahaya dengan range x10
Lokasi Koefisien Varians (%)
Intensitas cahaya
Suhu Kelembaban
1. 6,49 1,59 3,16
2. 4,42 0,60 2,02
3. 53,51 3,09 2,78
4 18,54 1,71 1,37
Kondisi lingkungan kebun botani heterogen sehingga diukur beberapa lokasi yang sekiranya mewakili lokasi lainnya disekitar kebun botani, sedangkan persawahan negla homogen sehingga diambil 3 titik secara acak.
Pada saat pengukuran, kondisi lingkungan berubah-ubah dan tidak stabil sehingga suhu, kelembaban dan intensitas cuaca di satu lokasi dengan cepat dapat berubah juga.
Suhu, kelembaban dan intensitas cahaya pada kedua tempat tersebut memiliki variasi yang dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang terjadi dari cuaca disekitar lokasi.
Dari hasil analisis data dengan koefisien varians didapati hasil bahwa di kedua tempat pengujian, persentasi dari intensitas cahaya yang paling tinggi sehingga dapat disimpulkan, pada wilayah tersebut cahaya memiliki pengaruh yang paling besar terhadap lingkungan sekitarnya dibandingkan dengan suhu dan kelembaban. Tetapi hal ini belum merupakan hal yang mutlak karena sewaktu-waktu kondisi lingkungan dapat berubah.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Tersedia. [online]: http://brigittageo.blogspot.com/ [12 Februari 2010].
TERIMA KASIH