29
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI BAGIAN KEUANGAN PADA KANTOR DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN LINGGA Myrna Sofia, Hj. Iranita, Sri Ruwanti Universitas Maritim Raja Ali Haji, Fakultas Ekonomi Tanjungpinang, Kepulauan Riau 2016 ABSTRAK DEVY APRIANTY. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai Bagian Keuangan pada Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di Kabupaten Lingga. Dibimbing oleh Myrna Sofia, SE., MSI dan Hj. Iranita, SE., MSI. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan apakah variabel motivasi, Pendidikan, Pelatihan, dan Kepuasan Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Pegawai pada pada Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di Kabupaten Lingga. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara meyebarkan kuesioner kepada Pegawai bagian keuangan pada Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keauangan dan Aset Daerah kabupaten Lingga. Metode analisis yang digunakan adalah Metode Kualitatif dan Metode Kuantitatif yang menggunakan sebilan rumus yaitu uji Validitas, uji Reliabilitas, uji Normalitas, uji Multikoliniearitas, uji Heteroskedastisitas, Analisa Regresi Berganda, Uji T-test, Uji F serta Uji Koefisien Determinasi (R2) dengan bantuan software SPSS 21.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Motivasi Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di Kabupaten Lingga. Variabel Pelatihan berpengaruh negatif terhadap kinerja pegawai bagian keuangan, menandakan hubungan yang searah. Kata Kunci : Kinerja , Motivasi, Pendidikan, Pelatihan, Kepuasan Kerja dan Kinerja Pegawai bagian keuangan PENDAHULUAN Pegawai dalam hal ini PNS merupakan aset instansi pemerintah yang sangat berharga yang harus diperhatikan perkembangannya. Suatu pemerintahan harus mampu membangun dan meningkatkan kinerja didalam lingkungannya. Keberhasilan suatu instansi pemerintah tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor.

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI BAGIAN KEUANGAN

Embed Size (px)

Citation preview

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI

BAGIAN KEUANGAN PADA KANTOR DINAS PENDAPATAN

PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN

LINGGA

Myrna Sofia, Hj. Iranita, Sri Ruwanti

Universitas Maritim Raja Ali Haji, Fakultas Ekonomi

Tanjungpinang, Kepulauan Riau 2016

ABSTRAK

DEVY APRIANTY. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai

Bagian Keuangan pada Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah di Kabupaten Lingga. Dibimbing oleh Myrna Sofia, SE., MSI dan Hj.

Iranita, SE., MSI.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan apakah variabel motivasi,

Pendidikan, Pelatihan, dan Kepuasan Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap

Kinerja Pegawai pada pada Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah di Kabupaten Lingga. Metode pengumpulan data yang digunakan

adalah dengan cara meyebarkan kuesioner kepada Pegawai bagian keuangan pada

Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keauangan dan Aset Daerah kabupaten

Lingga. Metode analisis yang digunakan adalah Metode Kualitatif dan Metode

Kuantitatif yang menggunakan sebilan rumus yaitu uji Validitas, uji Reliabilitas, uji

Normalitas, uji Multikoliniearitas, uji Heteroskedastisitas, Analisa Regresi

Berganda, Uji T-test, Uji F serta Uji Koefisien Determinasi (R2) dengan bantuan

software SPSS 21.0 for windows.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Motivasi Kerja berpengaruh signifikan

terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah di Kabupaten Lingga. Variabel Pelatihan berpengaruh negatif

terhadap kinerja pegawai bagian keuangan, menandakan hubungan yang searah.

Kata Kunci : Kinerja , Motivasi, Pendidikan, Pelatihan, Kepuasan Kerja dan

Kinerja Pegawai bagian keuangan

PENDAHULUAN

Pegawai dalam hal ini PNS merupakan aset instansi pemerintah yang

sangat berharga yang harus diperhatikan perkembangannya. Suatu pemerintahan

harus mampu membangun dan meningkatkan kinerja didalam lingkungannya.

Keberhasilan suatu instansi pemerintah tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Salah satu faktor penting adalah sumber daya manusia, karena sumber daya

manusia merupakan pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai dengan

evaluasi yang mampu memanfaatkan sumber-sumber daya lainnya. Keberadaan

sumber daya manusia didalam suatu instansi pemerintah memegang peran yang

sangat penting. Tenaga kerja memiliki potensi yang sangat besar untuk

menjalankan aktivitas didalam instansi pemerintahan tersebut.

Tercapainya tujuan dalam instansi pemerintahan tidak hanya tergantung

pada peralatan modern, sarana dan prasarana yang lengkap, tetapi justru lebih

tergantung pada manusia yang melaksankan pekerjaan tersebut. Keberhasilan

suatu kantor tersebut sangat dipengaruhi oleh kineja individu pegawainya. Setiap

kantor akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja pegawai dengan harapan

tujuan kantor tersebut akan tercapai. Tidak terkecuali pada kantor Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di Kabupaten Lingga.

Prestasi keja pegawai bukanlah suatu kebetulan saja, tetapi banyak faktor

yang mempengaruhi diantaranya yaitu motivasi, pendidikan, pelatihan, dan

kepuasan kerja para pegawai. Seorang atasan yang memiliki motivasi yang tinggi

akan mempengaruhi kinerja menjadi lebih tinggi. Apabila motivasi seorang

pegawai terhadap pekerjaannya rendah maka akan mempengaruhi kinerja pegawai

menjadi rendah.

Masalah motivasi pada setiap instansi pemerintah haruslah dijadikan

perhatian yang serius. Untuk itu dalam setiap instansi pemerintah perlu

menciptakan suatu kondisi yang kondusif yang dapat membuat pegawai merasa

nyaman, terpenuhi kebutuhannya, sehingga diharapkan motivasi mereka juga

tetap terjaga untuk bersama-sama mencapai visi dan misi di instansi pemerintah

itu. Motivasi merupakan proses psikologis yang membangkitkan dan

mengarahkan prilaku pada pencapaian tujuan atau goal- directed behavior

menurut (Wibowo 2010: 378). Sedangkan menurut (Wahjono 2010:78-79)

motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk

tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi

beberapa kebutuhan.

Sedangkan pendidikan dan pelatihan bagi seorang pegawai adalah untuk

meningkatkan keahlian kerja, pengurangan keterlambatan kerja, pengurangan

kerusakan, peningkatan produktifitas kerja, peningkatan kecakapan kerja, serta

untuk meningkatkan rasa tanggung jawab pada para pegawai dalam bekerja.

Pendidikan pada dasarnya merupakan perkembangan sumber daya manusia, yang

dilakukan secara sistematis, program dan berjenjang, agar dapat menghasilkan

manusia-manusia yang berkualitas, yang akan dapat memberikan manfaat dan

sekaligus menggangkat harkat dan martabatnya (Hasan, 2005: 136).

Selain itu salah satu hal yang perlu menjadi perhatian utama dalam instansi

pemerintah adalah kepuasan kerja. Pegawai yang tidak memiliki kenyamanan dan

merasa kurang dihargai dalam melaksanakan pekerjaannya akan berdampak pada

potensi pekerjaannya. Kepuasan kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan

seseorang, yang menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan yang

diterima pekerja dalam jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima

menurut (Wibowo 2010: 501-502). Kepuasan kerja pada dasarnya hal yang

bersifat individual, Setiap individual memiliki tingkat kepuasan kerja yang

berbeda-beda. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap

pekerjaannya yang dapat terlihat dari sikap pegawai terhadap pekerjaan dan segala

sesuatu dilingkungan pekerjaannya.

Setiap instansi pemerintah akan selalu berusaha untuk meningkatkan

kinerja pegawainya, dengan harapan apa yang menjadi tujuan instansi pemerintah

akan tercapai. Karena keberhasilan dalam suatu lingkungan kerja (kantor) dapat

dipengaruhi oleh kinerja pegawainya. Salah satu cara yang ditempuh oleh suatu

kantor dalam meningkatkan kinerja pegawai, misalnya dengan melalui pendidikan

dan pelatihan, pemberian motivasi, dan menciptakan kepuasan kerja bagi

pegawainya.

Kinerja berasal dari pengertian performance. ada pula yang memberikan

pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,

sebenarnya kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja,

tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung, serta nilai kepuasan

pegawainya.

Istilah kinerja dari kata Job Performance atau Actual Performance

(prestasi kerja atau preestasi sesungguhnya dicapai oleh seseorang). Pengertian

kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kulitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2005:67).

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh

Rahmah (2013), Khotimah (2010), Mehamba (2014). Rahmah (2013) meneliti

pengaruh setres kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja staf keuangan

dipemerintah kota makasar. Dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

stress kerja dan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja staf

keuangan dipemerintah kota makasar. Sedangkan Khotimah (2010) meneliti

pengaruh pendidikan, pelatihan, pembinaan, pengalaman kerja, dan komitmen

organisasi terhadap prestasi kerja konsultan pajak. Hasil penelitiannya yaitu

pendidikan, pelatihan, pembinaan, dan komitmen organisasi berpengaruh secara

simultan dan signifikan terhadap prestasi kerja konsultan pajak. Dan penelitian

Mehamba (2014) meneliti pengaruh kompensasi, kepuasan kerja, dan motivasi

kerja terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitiannya yaitu kompensasi, kepuasan

kerja, dan motivasi kerja, secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan. Perbedaannnya dengan penelitian ini yaitu penelitian mengambil

sampel pada pegawai bagian keuangan pada kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga. Alasan menggunakan sampel

tersebut adalah berdasarkan kenyataan umum yang telah diuraikan diatas yang

terjadi pada pegawai bagian keuangan di Kabupaten Lingga, bahwa motivasi

pendidikan, pelatihan, dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai

bagian keuangan dan faktor dominan apa yang mempengaruhi kinerja pegawai

bagian keuangan keuangan di Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan dan Aset

Daerah Kabupaten Lingga. Hal inilah yang melatar belakangi penulis ingin

mengangkat tema penelitian dengan judul:

“ Faktor- faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai Bagian Keuangan

pada Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aser Daerah

Kabupaten Lingga”.

Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, Hipotesis

Pengertian Kinerja, Kinerja berasal dari pengertian performance. Istilah kinerja

dari kata Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau preestasi

sesungguhnya dicapai oleh seseorang). Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah

hasil kerja secara kulitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya

(Mangkunegara, 2005:67).

Arti kata performece merupakan kata benda (noun) dimana salah satu “arti

adalah “ thing done” (sesuatu hasil yang telah dikerjakan). Kinerja terjemahan

dari “performance”, (Sedarmayanti, 2013: 259-260). berarti :

a. Perbuatan, pelaksanaan pekerjaan, prestasi kerja, pelaksanaan pekerjaan

yang berdaya guna.

b. Pencapaian/ prestasi sesorang berkenan dengan tugas yang diberikan

kepadanya.

c. Hasil kerja seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu

organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat

ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan

dengan standart yang telah ditentukan).

d. Bernardian, jhon H. & Joice E. A. Rusell, Performance is defined as the

record of outcomes produced on a specipic job function or activity

during a specific time period (Sedarmayanti, 2013: 259-260).

a. Hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam

suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-

masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi

bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan

moral maupun etika.

Pengertian Motivasi, Manenurut Robbin dan Judge (2008:223) mengemukakan,

motivasi merupakan proses yang menghasilkan suatu intensitas, arah dan

ketentuan individu dalm usaha untuk mencapai suatu tujuan. Kunci dalam

motivasi kerja ialah ketiga unsure hasil dari proses motivasi kerja yang

difokuskan. Sedangkan menurut Mangkunegara (2005:14) berpendapat bahwa,

motivasi kerja diartikan suatu sikap (attiude) pimpinan dan pegawai terhadap

situasi kerja (Situation) dilingkungan kerjanya. Faktor motivasi kerja terdiri dari

dua indikator yaitu sikap dan situasi. Sikap dapat diartikan sebagai suatu mental

seseorang dan sikap dpat diekspresikan dengan berbagai cara, dengan kata-kata

dan tingkat entitas yang berbeda. Situasi dapat diartikan sebagai suasana yang

dapat menetukan sikap pegawai tersebut.

Pendidikan, Pendidikan adalah terjemahan dari bahasa ingris yaitu “edication”.

Menurut (Hermawan 2003: 443) dalam (Khotimah 2010) , pendidikan pegawai

pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang diperlukan

oleh suatu instansi atau organisasi dengan berorientasi pada kemampuan

pengembangan umum.

Dunia pendidikan adalah awal yang ikut menentukan karier seseorang.

Walaupun secara riil siswa/ mahsiswa/ peserta didik belum melakukan pilihan

pekerjaan pada saat yang bersangkutan memasuki suatu lambang pendidikan,

namun tidak dapat dibantah bahwa nilai instrinsik pendidikan untuk menumbuh

kembangkan individu secara optimal sesuai dengan keadaannya. Nilai

instrumennya untuk memberi pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan

sebagai persiapan dan instrumen untuk melanjutkan hidup dan kehidupan dalam

bermasyarakat sangat berperan. Apa bila kedua nilai tidak terakomodir dengan

baik, maka tiap individu yang mengikuti pendidikan tidak akan berkembang

dengan baik, Khotimah (2010).

Pelatihan, Pelatihan berasal dari bahasa ingris “training”. Menurut (Hermawan

2003: 96-97) dalam (Khotimah 2010), pelatihan adalah suatu proses pendidikan

jangka pendek bagi karyawan operasional untuk memperoleh keterempilan teknis

operasional, teknis secara sistematis. Sedangkan menurut Edison (2009: 97),

pelatihan merupakan upaya mentransfer keterampilan pengetahuan kepada peserta

pelatihan sedemikian rupa sehingga para peserta menerima dan melakukan

pelatihan pada saat melaksanakan pekerjaannya. Tidak semua pekerjaan

membutuhkan pelatihan. Pekerjaan yang sederhana dan mudah dilakukan tidak

membutuhkan pelatihan formal.

Tujuan pendidikan dan pelatihan

Tujuan diadakannya pendidikan dan pelatihan pada umumnya dalam

rangka pembinaan terhadap tenaga kerja atau pegawai agar dapat:

a. Meningkatkan kepribadian dan semangat pengapdian kepada organisasi

dan masyarakat.

b. Meningkatkan mutu, kemampuan serta keterampil.

c. baik dalam melaksanakan tugasnya maupun kepemimpinannya.

d. Melatih dan meningkatkan mekanisme kerja dan kepekaan dalam

melaksanakan tugas.

e. Melatih dan melaksanakan kerja dalam merencanakan.

f. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan kerja.

Kepuasan Kerja, Kepuasan kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan

seseorang, yang menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan yang

diterima pekerja dan berapa jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima

menurut teori Robbins dalam (Wibowo 2010:501-502). Ada juga yang

mendeskripsikan kepuasan kerja sebagai sifat positif atau negative yang dilakukan

individual terhadap pekerjaan teori merek Greenberg dan Baron, dalam (wibowo,

2010: 501).

Kerangka pemikiran

Peneliti mengajukan model penelitian sebagai berikut, kinerja

sebagai variabel yang akan diukur dengan melihat pengaruh motivasi, pendidikan,

pelatihan dan kepuasan kerja pegawai. Dimana motivasi (X1), pendidikan (X2),

pelatihan (X3), dan kepuasan kerja (X4) adalah variabel independen (bebas)

sedangkan kinerja (Y) pegawai adalah variabel dependen (terikat).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja pegawai keuangan pada kantor Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga. Dari kerangka teoritis

tersebut akan dilihat pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai bagian

keuangan, pendidikan terhadap kinerja pegawai bagian keuangan, pelatihan

terhadap kinerja pegawai bagian keuangan, dan kepuasan kerja terhadap kinerja

pegawai bagian keuangan.

Hipotesis

Berdasarkan pokok masalah yang singkron dengan rumusan masalah,

hipotesis yang disuguhkan bertujuan untuk mengarahkan penelitian yang akan

dilakukan. Berdasarkan tujuan penelitian serta landasan teori maka dapat

dirumuskan hipotesis penelitian.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H1 : Ada pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai bagian keuangan

H2 : Ada pengaruh pendidikan terhadap kinerja pegawai bagian keuangan

H3 : Ada pengaruh pelatiahan terhadap kinerja pegawai bagian keuangan

H4 : Ada pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai bagian keuangan

H5 : Ada pengaruh antar motivasi, pendidikan, pelatihan, kepuasan kerja

secara simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai bagian keuangan.

METODE PENELITIAN

Objek Penelitian

Objek penelitian yang akan diteliti adalah menganalisa bagaimana

pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai bagian keuangan, untuk menganalisa

bagaimana pengaruh pendidikan terhadap kinerja pegawai bagian keuangan,

menganalisa pengaruh pelatiahan terhadap kinerja pegawai bagian keuangan,

menganalisa pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai bagian keuangan,

dan menganalisa bagiamana pengaruh semua variabel (x) terhadap kinerja (Y)

pada kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten

Lingga.

Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

skunder berupa jumlah pegawai bagian keuangan. Data primer adalah data yang

langsung diperoleh dari responden berupa jawaban langsung terhadap kuesiner

yang diberikan. Angket (kuesioner) merupakan suatu alat pengukur dalam

mengumpulkan data dan informasi dengan menggunakan daftar pertanyaan yang

diajukan kepada responden mengenai suatu masalah yang terkait. Dalam

kuesioner ini peneliti mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden yang

berkaitan dengan motivasi, pendidikan, pelatihan, dan kepuasan kerja pegawai

bagian keuangan.

Variabel Penelitian

Variabel dependen adalah unsur yang dipengaruhi oleh variabel

independen/ bebas dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini menetapkan

kinerja pegawai sebagai variabel dependen. Kinerja pegawai didefinikan sebagai

suatu hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh seseorang dalam melaksankan

tugasnya sesuai dengan ukuran atau standar yang ditetapkan oleh pemerintahan

tempat mereka bekerja.

Variabel penelitian ini terdidri atas lima macam, yaitu dari variabel

dependen dan independen. Kelima variabel penelitian sebagai berikut:

b. Variabel Bebas/ Independent Variabel (X)

Variabel Bebas/ Independent Variabel merupakan variabel tunggal tetapi

variabel ini dapat mempengaruhi pencapaian dari hasil objek operasional inti yang

diinginkan. Jadi variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel

terkait. Berdasarkan kerangka pemikiran dari penelitian ini, maka peneliti

menetukan variabel independen sebagai berikut;

1) Motivasi (X1)

Motivasi adalah keinginan seseorang untuk bertindak. Motivasi

didefinisikan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi

untuk tujuan organisasi yang dikondisikan olek kemampuan upaya itu dalam

memenuhi beberapa kebutuhan inividual . Diukur menggunakan skala dengan

skor 1 s/d 5, atas indikator- indikator;

- Harapan untuk berprestasi

- Kesempatan berkembang

- Upah/ gaji

- Pelatihan

- Komunikasi

2) Pendidikan (X2)

Pendidikan adalah terjemahan dari bahasa ingris yaitu “edication”.

Pendidikan pada dasarnya merupakan usaha pengembangan sumber daya

manusia, yang dilakukan secara sistematis,programis dan berjenjang. Agar dapat

dihasilkan pegawai- pegawai yang berkualitas. Diukur menggunakan skala dengan

skor 1 s/d 5, atas indikator- indikator berikut;

a. Pendidikan merupakan faktor penting penentu karier

b. Pendidikan berkaitan dengan persiapan calon tenaga kerja

c. Pendidikan dapat berorientasi dengan kemampuan umum

d. Tinggi pendidikan formaltidak menentukan keberhasilan

e. Pendidikan penting untuk individu secara formal

3) Pelatihan (X3)

Pelatihan berasal dari bahsa ingris yaitu “training”. Pelatihan

didefinisikan sebagai suatu proses pendidikan jangka pendek bagi karyawan

operasional untuk memperoleh keterampilan teknis operasional, teknis secara

sistematis. Diukur menggunakan skala dengan skor 1 s/d5, atas indikator-

indikator;

a. Pelatihan merupakan proses pendidikan jangka pendek

b. Keinginan untuk bekerja secara efektif dan efesien

c. Berkeinginan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dengan

keprebadian

d. Memiliki kemampuan teknis operasional secara sistematis

e. Pelatihan sebagai bentuk investasi

4) Kepuasan kerja didefinisikan sebagai sikap umum terhadap pekerjaan

seseorang, yang menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan yang

diterima pekerja dalam jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima.

Diukur dengan menggunakan skala dengan skor 1 s/d 5, atas indikator- indikator

berikut;

a. Pekerjaan yang menarik

b. Rekan kerja

c. Lingkungan kerja

d. Hubungan dengan atasan

Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan setelah data terkumpul. Proses analisis data

merupakan usaha untuk memperoleh jawaban masalah penelitian. Analisis data

yang dapat digunakan dalam penelitian adalah dengan menggunakan SPSS.

Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

seperti mean, standart devisiasi, varian, modus dan lain-lain. Juga dilakukan –

pengukuran skewness dan kurtosis untuk menggambarkan distribusi data apakah

normal atau tidak. (Priyanto, 2010).

a. Uji Validitas

Validitas adalah ketepatan waktu kecermatan atau instrument dalam

mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas sering digunakan untuk

mengukur ketepatan suatu item dalam kuisioner atau skala, apakah item-

item pada kuisioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin

diukur. (Priyanto, 2010). Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:

- Jika r hitung ≥ r tabel maka item pertanyaan tersebut dinyatakan valid

- Jika r hitung < r tabel maka item pertanyaan tersebut dinyatakan tidak

valid.

b. Uji Reliabilitas

UJi reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah

alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika

pengukuran tersbut diulang. Dalam program SPSS akan digunakan metode

Cronbach’s Alpha. Jika relibilitas lebih dari 0,6 adalah baik dan dapat

diterima (Priyanto, 2010).

Uji Asumsi klasik

Uji asumsi klasik ini digunakan untuk memperoleh nilai/ hasil yang tidak

biasa atau estimator linier tidak bias yang terbaik, maka model regresi harus

memenuhi beberapa asumsi. Adpun asumsi-asumsi yang dimaksud adalah:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan oleh peneliti sebelum menentukan teknik statistic

yang digunakan. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah

populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji apakah

distribusi data normal atau tidak adalah dengan uji Lilefors dengan melihat

nilai pada Kolmogorov-Smirnov. Data dinyatakan berdistribusi normal jika

signifikan lebih besar dari 0,05.

b. Uji Multikoliniearitas

Multikolinearitas adalah keadaan dimana terjadi hubungan linier yang

sempurna atau mendekati sempurna antara variabel independen dalam

model regresi. Uji multikoliniearitas digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya hubungan linier antara variabel independen dalam model regresi.

(Priyanto, 2010). Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan

diantaranya:

1. Dengan melihat nilai Inflation Factor (VIF) pada model regresi

2. Dengan membandingkan nilai koefisien determinasi individu ( r 2)

dengan nilai determinasi secara serentak.

3. Dengan melihat nilai Eigenvalue dan Condition Index.

Apabila tidak terdapat variabel bebas yang memiliki nilai tolerance kurang

dari 0,10 atau VIF lebih dari 10, maka dapat disimpulkan tidak ada

multikolinearitas antara variabel bebas dalam model regresi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadi ketidaksamaan varian

dan residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji

heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidak

samaan varian dari resudal pada model regresi atau syarat yang harus

terpenuhi dalam model regresi. ( Priyatno, 2010).

Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis linier regresi berganda dipilih untuk menguji hipotesisi pada

penelitian ini. Regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua

atau lebih variabel independen dengan variabel dependen. Analisis ini untuk

mengetahui apakah masing-masing variabel dependen berhubungan positif atau

negative.

Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Keterangan:

y’ = Kinerja pegawai bagian keuangan

X1 = Motivasi

X2 = Pendidikan

X3 = Pelatihan

X4 = Kepuasan Kerja

b = Koefisien regresi

a = Konstanta

e = Eror of Estimation

Pengujian Hipotesis, untuk mengetahui hipotesis yang telah digunakan uji t untuk

menguji regresi secara Parsial, uji F untuk menguji regresi secara simultan dan uji

koefisien determinasi, sebagai berikut.

Koefisien Destreminasi (R2)

Uji Koefisien Determinasi digunakan untuk menunjukkan seberapa besar

persentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu

menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai R2

= maka variasi variabel

independen yang digunakan tidak menjelaskan sedikitpun variasi variabel

dependem. Nilai R2

= 1 maka variabel independen terhadap variabel dependen

adalah sempurna (Priatno, 2010).

Uji F

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen

(Motivasi, Pendidikan, pelatihan, dan Kepuasan kerja) secara bersama-sama

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Kinerja pegawai

bagian keuangan). Signifikan menggunakan 0,05 ( α = 5%) (Priyanto, 2010).

Uji F dihitung dan dapat dicari dengan rumus sebgai berikut:

F hitung =

Keterangan:

R2

= Koefisien determinasi

N = Jumlah data atau kasus

K = Jumlah variabel indevenden

Kriteria pengujian adalah:

Y’ =a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + e

- Jika nilai F hitung < F table atu nilai signifikan F > 0,05, maka H0 diterima

artinya tidak ada pengeruh secara bersama-sama variabel independen

terhadap variabel independen.

- Jika nilai F hitung > Ftabel atau nilai Signifikan F < 0,05, maka H0 ditolak

artinya ada pengeruh secara bersam-sama variabel independen terhadap

variavel dependen.

UJi T

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel

independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Signifikan menggunakan 0,05 ( α = 5%) (Priatno, 2010).

Kriteria Pengujian adalah:

- Jika nilai t hitung < nilai table atau nilai signifikansi t > 0,05 maka H0

diterima

- Jika nilai t hitung > nilai table atau nilai signifikansi t , 0,05 maka H0

ditolak

ANALISIS DATA

Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan

kuesioner kepada resopnden. Sebelum proses penyebaran kuesioner keresponden,

terlebih dahulu peneliti menyampaikan surat ijin penelitian. Surat ijin penelitian

disahkan oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan ditujukan kepada kepala kantor Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga. Obyek

dalam penelitian ini meliputi seluruh pegawai bagian keuangan yang terdiri dari

55 orang. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada

seluruh pegawai bagian keuangan. Kuesioner yang kembali 55 kuesioner dan bisa

diolah 55 kuesioner. Proses pengumpulan data dilakukan selama lebih kurang satu

minggu.

Data Sampel Penelitian

No Keterangan Jumlah Persentase

1 Jumlah kuesioner yang disebarkan 55 100%

2 Jumlah kuesioner yang kembali 55 100%

3 Jumlah kuesioner yang dapat diolah 55 100%

Sumber: Data primer yang diolah

Dari tabel diatas dijelaskan kembali kuesioner yang disebarkan berjumlah

55 buah pernyataan dan jumlah kuesioner yang kembali adalah 55 buah atau

100%. Dan semua kuesioner dapat diolah karena diisi secara lengkap yang

berjumlah berjumlah 55 buah atau 100%.

Deskripsi data

Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 21 38,18%

Perempuan 34 63,63%

Total 55 100%

Sumber: data primer yang diolah 2014

Berdasarkan data dari table 4.2 diatas data yang diambil dari Kantor Dinas

Pendapatan Pengelolaan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga. Dapat dilihat bahwa

responden laki-laki dan perempuan jauh berbeda. Responden laki-laki berjumlah

21 orang (38,18%) dan responden wanita berjumlah 34 orang (63,63%).

Data Responden Bedasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase

Kurang dari 25 tahun 17 30,90%

25-40 tahun 38 69,09%

Lebih dari 40 tahun - -

Total 55 100%

Sumber: data primer yang diolah 2014

Dilihat berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa pegawai yang

bekerja dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan dan Aset Daerah kabupaten

Lingga yang terbanyak adalah pegawai yang berusia 25-40 tahun berjumlah 38

orang (69,09%), tidak jauh berbeda dari pegawai yang berusia kurang dari 25

tahun yang berjumlah 17 orang (30,90%), sedangkan usia lebih dari 40 tahun

tidak ada.

Deskripsi responden berdasarkan pendidikan

Pendidikan Jumlah Persentase

SLTA 4 7,27%

D-3 16 29,09%

S-1 35 63,63%

S-2 - -

Total 55 100%

Sumber: data primer yang diolah 2014

Berdasarkan table 4.4 dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan pegawai

yang terbanyak adalah pegawai yang berpendidikan S-I sebanyak 35 orang

(63,63%), sementara itu pegawai yang berpnedidikan hingga D-3 ada sebanyak 16

orang (29,09%), sedangkan yang berpendidikan hingga SLTA sebanyak 4 orang

(7,27%), dan tidak ada pegawai yang berpendidikan hingga S-2. Hal ini

menunjukkan bahwa tingkat pendidikan pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga tersebut mayoritas berpendidikan

S-1 karena pekerjaan yang dijalankan menuntut pendidikan yang tinggi.

Deskripsi responden berdasarkan agama

Agama Jumlah Pesentase

Islam 55 100%

Kristen - -

Total 100%

Sumber: data perimer yang diolah 2014

Dilihat dari tabel diatas dapat dilihat bahwa seluruh pegawai yang bekerja

di Kantor Dinas Pendapatan Penglolaan Keuangan dan Aset Darerah beragama

islam yang berjumlah 55 orang (100%).

UJi Kualitas Data

UJi Validitas

Validitas adalah ketepatan waktu kecermatan atau instrument dalam

mengukur apa yang ingin diukur.Uji validitas digunakan untuk mengukur

kecepatan atau suatu item dengan kuesioner atau skala, apakah item-item pada

kuesioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin diukur (priyanto,

2010). Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:

Jika r hitung ≥ r table maka item pertanyaan tersebut dinyatakan valid

Jika r hitung ≤ r table maka item pertanyaan tersebut dinyatakan tidak

valid.

Hasil Uji Validitas

Variabel Pernyataan Corrected

Item-Total

Corelation

r hitung

(df= N-2)

dan α

0,05

Keterangan

Kinerja 1 0,631 0,2656 Valid

2 0,417 0,2656 Valid

3 0,629 0,2656 Valid

4 0,812 0,2656 Valid

5 0,792 0,2656 Valid

6 0,571 0,2656 Valid

7 0,452 0,2656 Valid

8 0,464 0,2656 Valid

9 0,448 0,2656 Valid

10 0,291 0,2656 Valid

11 0,386 0,2656 Valid

Motivasi 1 0,775 0,2656 Valid

2 0,701 0,2656 Valid

3 0,600 0,2656 Valid

4 0,391 0,2656 Valid

5 0,687 0,2656 Valid

6 0,626 0,2656 Valid

7 0,701 0,2656 Valid

8 0,469 0,2656 Valid

9 0,641 0,2656 Valid

10 0,566 0,2656 Valid

11 0,858 0,2656 Valid

12 0,667 0,2656 Valid

13 0,645 0,2656 Valid

14 0,470 0,2656 Valid

15 0,717 0,2656 Valid

Pendidikan 1 0,785 0,2656 Valid

2 0,666 0,2656 Valid

3 0,767 0,2656 Valid

4 0,615 0,2656 Valid

5 0,410 0,2656 Valid

Pelatihan 1 0 852 0,2656 Valid

2 0,829 0,2656 Valid

3 0,907 0,2656 Valid

4 0,715 0,2656 Valid

5 0,564 0,2656 Valid

Kepuasan 1 0,458 0,2656 Valid

Kerja

2 0,369 0,2656 Valid

3 0,493 0,2656 Valid

4 0,501 0,2656 Valid

5 0,732 0,2656 Valid

6 0,609 0,2656 Valid

7 0,481 0,2656 Valid

8 0,622 0,2656 Valid

9 0,624 0,2656 Valid

10 0,680 0,2656 Valid

11 0,592 0,2656 Valid

12 0,439 0,2656 Valid

13 0,517 0,2656 Valid

14 0,411 0,2656 Valid

15 0,393 0,2656 Valid

16 0,451 0,2656 Valid

17 0,465 0,2656 Valid

18 0,596 0,2656 Valid

19 0,607 0,2656 Valid

Sumber: Output pengolahan d6ata SPSS 21 (2014)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai r hitung lebih besar dari nilai r

tabel untuk variabel kinerja pegawai, motivasi, pendidikan, pelatihan, dan

kepuasan kerja. Dengan demikian diketahui bahwa semua nilai r hitung lebih

besar dari nilai r tabel, yang artinya variabel kinerja, motivasi, pendidikan,

pelatihan, dan kepuasan kerja tersebut dinyatakan valid.

Uji Reliabilitas

Uji reliabel digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat

pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran

tersebut diulang. Suatu variabel dinyatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach

adalah lebih besar dari 0,6. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada table berikut:

Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Kinerja (Y) 0,736 Reliabel

Motivasi (X1) 0,756 Reliabel

Pendidikan (X2) 0,760 Reliabel

Pelatihan (X3) 0,800 Reliabel

Kepuasan Keja (X4) 0,725 Reliabel

Sumber: Output pengolahan data SPSS 21 (2014)

Hasil pengujian reliabilitas dengan Alpha Cronbach’s diatas, menunjukkan

bahwa nilai Alpha Cronbach’s pada variable Motivasi, pendidikan, pelatihan, dan

kepuasan kerja lebih besar dari 0,6, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua

variabel dalam penelitian ini adalah reliabel dan dapat dipercaya.

Deskriptif Statistik

Variabel- variable yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi

kinerja, motivasi, pendidikan, pelatihan, dan kepuasan kerja pada pegawai bagian

keuangan. Desriptif statistik pada penelitian ini didasarkan pada jawaban

responden yang berjumlah 55 orang yang bertujuan untuk melihat gambaran

umum dari data yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil perhitungan statistik

penelitian untuk tiap-tiap variabel yang telah menggunakan uji statistik deskriptif

dapat dilihat pada tabel 4.8.

Uji Deskriptif Statistik

Sumber: Output pengolahan data SPSS 21 (2014)

Dari output SPSS 21.00 pada tabel diatas dapat kita lihat bahwa dari

jumlah responden sebanyak 55 responden, disimpulkan Variabel kinerja karyawan

(Y) memiliki nilai minimum 29, nilai maksimum sebesar 51 dengan rata-rata

sebesar 40.69, dan memiliki standar deviasi sebesar 4.064. Untuk Variabel

motivasi (X1) memiliki nilai minimum dan maksimum masing-masingnya 55

dan 36, dengan rata-rata sebesar 59.78 dan standar deviasi 6.999. Untuk Variabel

pendidikan (X2) memiliki nilai minimum 20 dan maksimum 25, rata-rata sebesar

22.27 dengan standar deviasi 1.800. Untuk Variabel pelatihan (X3) memiliki nilai

minimum 20 dan nilai maksimum 25 dengan rata-rata sebesar 22.13 dengan

standar deviasi 1.973. Untuk Variabel kepuasan kerja (X4) memiliki nilai

minimum 50 dan nilai maksimum 74 dengan rata-rata sebesar 65.22 dengan

standar deviasi 5.974.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel dependen,

independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak.

Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

K 55 29 51 40.69 4.064

M 55 36 73 59.78 6.999

PN 55 20 25 22.27 1.800

PL 55 20 25 22.13 1.973

KP 55 50 74 65.22 5.974

Valid N (listwise) 55

normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak adalah dengan uji

lilefors dengan melihat nilai pada kolmogorov-Sminov. Dasar pengambilan

keputusan dalam penelitian ini adalah jika variabel independen dan variabel

dependennya mempunyai asymp.sig (2-tailed) diatas 5% (0,05%), maka dapat

disimpulakan bahwa variabel tersebut berdistribusi normal. Hasil pengujian

normalitas utnuk masing-masing variabel dapat dilihat pada table berikut ini:

Hasil Uji Normalitas

sumber: Output Pengolahan data SPSS 20 (2014)

Berdasarkan table diatas dapat dilihat bahwa hasil dari pengujian

Kolmogrov-Smirnov yang menunjukkan bahwa nilai Asymp.sig (2-tailed) dalam

penelitian ini memiliki nilai sebesar 0,976 yang berarti nilai ini lebih besar dari

0,05. Hal ini menunujukkan bahwa persamaan regresi untuk masing-masing

model berdistribusi normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 55

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 2.76788277

Most Extreme Differences

Absolute .065

Positive .063

Negative -.065

Kolmogorov-Smirnov Z .479

Asymp. Sig. (2-tailed)

.976

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Histogram

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar 4.2

Grafik Normal P-P Plot

Grafik histogram maupun grafik normal plot dapat disimpulkan bahwa

grafik histogram memberikan pola disrtibusi normal yang mendekati normal,

sedangkan pada grafik normal P-Plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis

diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi

memenuhi syarat asumsi normalitas.

Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya

hubungan linier antara variabel indevenden atau variabel dependen. Model regresi

yang baik tidak ada korelasi yang terjadi antara variabel bebas. Multikolinearitas

terjadi jika nilai tolerance diatas 0,10 dan VIF dibawah 10. Hasil dari

multikolinearitas dapat dilihat dari table berikut:

Hasil Uji Multikolineritas

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 30.583 8.260 3.703 .001

M .389 .058 .670 6.744 .000 .940 1.064

PN -.075 .224 -.033 -.336 .738 .940 1.064

PL -.437 .201 -.212 -2.171 .035 .970 1.031

KP -.027 .067 -.040 -.411 .683 .964 1.038

a. Dependent Variable: SkorK

Sumber: Output Pengolahan data SPSS 21 (2014)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai untuk masing-masing variabel

bebas atau independen menunjukkan angka Tolerenc diatas 0,10 dan ViF dibawah

10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi

multikolinearitas. Dimana motivasi, pendidikan, pelatihan, dan kepuasan kerja

mempinyai nilai tolerance 0,940, 0,940, 0,970, 0,964 dan mempunyai nilai VIF

1,064, 1,064, 1,031,1,038.

UJi Heteroskedastisitas

Heteroskadisitas adalah keadaan dimana terjadi ketidaksamaan varian dan

resudal untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji heteroskedastisitas

digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, terjadi

ketidaksamaan varians dari resudal suatu pengamatan kepengamatan lain. Untuk

mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat ditentukan dengan melihat

grafik plot antara nilai prediksi variable terikat (dependen) dengan resudalnya,

jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada, membentuk pola yang teratur,

maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2007: 105).

sumber: Output pengilahan SPSS 21 (2014)

Hasil Uji Heteroskadisitas dengan Scatterplot

berdasarkan diagram scatterplot dari gambar diatas dapat dilihat bahwa

titik-titk tersebar secara acak. Hal ini berarti bahwa model regresi tidak terjadi

heterokedastisitas, sehingga model layak digunakan.

Uji Analisis Regresi linear Berganda

Dalam penilitian ini menggunakan uji analisis regresi berganda, yaitu

dengan menggunakan perhitungan SPSS versi 21. Dengan hasil pada tabel berikut:

Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 30.583 8.260 3.703 .001

M .389 .058 .670 6.744 .000

PN -.075 .224 -.033 -.336 .738

PL -.437 .201 -.212 -2.171 .035

KP -.027 .067 -.040 -.411 .683

a. Dependent Variable: SkorK

Sumber: Output pengolahan SPSS 20 (2014)

Persamaan analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + B4 X4 + ԑ

Dari hasil regresi linear berganda pada tabel diatas (tabel 4.9) maka

diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 30,583 + 0,389X3 -0,075X2 -0,437X3 -0,027X4 + ԑ

Keterangan:

Y = Kinerja pegawai bagian keuangan

X1= Motivasi

X2= Pendidikan

X3= Pelatihan

X4= Kepuasan kerja

Dari persamaan regresi berganda tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Konstanta (a)

Koefisien regresi variabel kinerja bertanda positif sebesar 30.583. Hal ini

berarti motivasi, pendidikan, pelatihan, dan kepuasan kerja, saling

berpengaruh. maka variabel kinerja akan meningkat sebesar 30.583 yang

searah dan dianggap konstan atau tetap (memiliki nilai 0), maka kinerja

pegawai bagian keuangan memiliki nilai 30.583.

2. Motivasi (X1) terhadap beta (Y)

Nilai koefisien regresi untuk variabel motivasi (X1) bertanda positif

sebesar 0,389. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan variabel

motivasi satu satuan maka variabel beta (Y) akan naik sebesar 0.389

dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah

tetap.

3. Pendidikan (X2) terhadap beta (Y)

Nilai koefisien regresi untuk variabel pendidikan (X2) sebesar 0.075 dan

bertanda negative, hal ini menunjukkan bahwa pendidikan mempunyai

hubungan yang berlawanan arah dengan kinerja pegawai. Hal ini

mengandung arti bahwa setiap kenaikan pendidikan atau satu satuan maka

variabel Beta (Y) akan turun sebesar ),075 dengan asumsi bahwa variabel

bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.

4. Variabel Pelatihan (X3) terhadap beta (Y)

Nilai koefisien regresi untuk variabel pelatihan sebesar 0.437 dan bertanda

negatif, hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan pelatihan satu

kesatuan maka variabel beta (Y) akan turun sebesar 0,437 dengan asumsi

bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap

5. Kepuasan kerja (X4) terhadap beta (Y)

Nilai koefisian regresi untuk variabel kepuasan kerja sebesar 0.027 dan

bertanda negatif, hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan kepuasan

kerja satu kesatuan maka variabel beta (Y) akan turun sebesar 0,027

dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah

tetap.

Analisis Hipotesis

Uji t

Uji t dilakukan untuk menguji apakah variabel kompetensi, lingkungan

kerja, gaya kepemimpinan dan motivasi secara parsial (individual) berpenguh

terhadap kinerja pegawai bagian keuangan. Hasil uji t pada penelitian ini dapata

dilihat pada tabel berikut:

Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 30.583 8.260 3.703 .001

M .389 .058 .670 6.744 .000

PN -.075 .224 -.033 -.336 .738

PL -.437 .201 -.212 -2.171 .035

KP -.027 .067 -.040 -.411 .683

a. Dependent Variable: SkorK

Sumber: Output data SPSS 20 (2014)

Berdasarkan hasil uji t diatas terlihat pada kolom Coefficients model 1 ini

terdapat nilai 0,000. nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05, atau nilai

0,000<0,05, maka H1 diterima dan Ho ditolak. Variabel X1 mempunyai thitung

yakni 6.744 dengan ttabel=3,500. Jadi thitung > ttabel dapat disimpulkan bahwa

variabel X1 memiliki konstribusi terhadap Y. Nilai t positif menunjukkan bahwa

variabel X1 mempunyai hubungan yang searah dengan Y. jadi dapat disimpulkan

motivasi memiliki pengaruh signifikan terhadap Beta. Berdasarkan hasil uji t

diatas terlihat pada kolom Coefficients model 1 ini terdapat nilai sig 0,738. nilai

sig lebih besar dari nilai probabilitas 0,05, atau nilai 0,738>0,05, maka H1 ditolak

dan Ho diterima. Variabel X2 mempunyai thitung yakni 0,336 dengan ttabel=3,500.

Jadi thitung < ttabel dapat disimpulkan bahwa variabel X2 mempunyai hubungan

yang berlawanan arah terhadap Y. Nilai t negatif menunjukkan bahwa variabel X2

mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan Y. jadi dapat disimpulkan

pendidikan tidak berpengaruh terhadap Beta. Hasil penelitian ini konsisten

dengan penelitian yang dilakukan oleh Khotimah (2010) yang menjelaskan bahwa

pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal ini berarti

diperlukan faktor-faktor maupun variabel lainnya yang menunjang kinerja sebagai

pegawai keuangan.sehingga pendidikan seseorang bukan menjadi tolak ukur

seseorang berprestasi dalam bekerja, tingginya pendidikan seseorang tidak

menjamin kesuksesan dia dalam bekerja.

Berdasarkan hasil uji t diatas terlihat pada kolom Coefficients model 1 ini

terdapat nilai 0,035. nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05, atau nilai

0,035<0,05, maka H1 diterima dan Ho ditolak. Variabel X3 mempunyai thitung

yakni 2.171 dengan ttabel=3,500. Jadi thitung > ttabel dapat disimpulkan bahwa

variabel X3 memiliki konstribusi terhadap Y. Nilai t positif menunjukkan bahwa

variabel X3 mempunyai hubungan yang searah dengan Y. jadi dapat disimpulkan

Pelatihan memiliki pengaruh signifikan terhadap Beta. Hasil penelitian ini sama

dengan penelitian yang dilakukan Khotimah (2010) yang menjelaskan bahwa

pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.

Berdasarkan hasil uji t diatas terlihat pada kolom Coefficients model 1 ini

terdapat nilai sig 0,683. nilai sig lebih besar dari nilai probabilitas 0,05, atau nilai

0,683>0,05, maka H1 ditolak dan Ho diterima. Variabel X4 mempunyai thitung

yakni 0,441 dengan ttabel=3,500. Jadi thitung > ttabel dapat disimpulkan bahwa

variabel X4 memiliki konstribusi terhadap Y. Nilai t negatif menunjukkan bahwa

variabel X4 tidak mempunyai hubungan yang searah dengan Y. jadi dapat

disimpulkan Kepuasan Kerja tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Beta.

Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen

secara simulatan (bersama) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen. Kriteria pengambilan keputusan, yaitu bila jumlah degree of freedom

(df) sebesar 5% atau (0,05), maka Ha diterima (Ghozali, 2007: 84) Hasil uji F

pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 478.042 4 119.511 14.444 .000b

Residual 413.703 50 8.274

Total 891.745 54

a. Dependent Variable: SkorK

b. Predictors: (Constant), SkorKP, SkorPL, SkorM, SkorPN

Sumber: Output pengolahan SPSS 21 (2014)

Dengan melihat hasil uji F dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai

sig. 0,000 yang lebih kecil dari nilai signifikan 0,05, yang artinya H5 diterima.

Dari tabel diperoleh nilai Fhitung sebesar 14.444 dengan nilai probabilitas (sig)=

0,000. Nilai Fhitung (14.444)>Ftabel (2,54), dan nilai sig lebih kecil dari nilai

probabilitas 0,05 atau nilai 0,000<0,05; hal ini menunjukkan bahwa motivasi,

pendidikan, pelatihan, dan kepuasan kerja secara bersama-sama(simultan)

memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai bagian keuangan pada Kantor Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga. Tapi

secara parsial hanya variable motivasi dan pelatihan yang mempengaruhi kinerja

pegawai bagian keuangan. Sedangkan pendidikan dan kepuasan kerja tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai bagian keuangan.

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisisen determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

persentase pengaruh langsung variabel bebas yang semakin dekat hubungannya

dengan variabel terkait. Hasil uji koefisien determinasi (adjusted R2) dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

Hasil Uji Adjusted R2

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .732a .536 .499 2.876

a. Predictors: (Constant), SkorKP, SkorPL, SkorM, SkorPN

b. Dependent Variable: SkorK

Sumber: Output pengelolaan Data SPSS 21 (2014)

Dari hasil uji Adjusted R2

diatas dapat dilihat bahwa nilai koefisien

determinasi (Adjusted R2) sebesar 0, 732 atau 73,2%. Hasil ini menunjukkan

bahwa 73,2% variabel kinerja dipengaruhi oleh motivasi, pendidikan, pelatihan,

dan kepuasan kerja. Dan nilai Adjusted R Square sebesar 0,536 atau 53,6 %, ini

menunjukkan bahwa variable motivasi, pendidikan, pelatihan, dan kepuasan kerja

adalah sebesar 53,6%. Jadi nilai sisaya sebesar 4, 64 % dipengaruhi variable lain

yang tidak diteliti.

Pembahasan

1. Pegaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Bagian Keuangan

Bedasarkan hasil uji hipotesis variable motivasi terhadap kinerja pegawai

keuangan menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai

bagian keuangan pada Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Kabupaten Lingga hal ini ditunjukkan dari signifikansi motivasi terhadap

kinerja pegawai bagian keuangan 0,000 < 0,05, yang artinya hipotesis terdapat

hubungan positif antara motivasi dengan kinerja pegawai bagian keuangan.

Motivasi merupakan aspek utama yang perlu menjadi perhatian seseorang

sebelum melihat pada dunia kerja yang akan dimasukinya. Keadaan ini

menujukkan pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai sangat berkaitan erat

untuk prestasi kerjanya. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Rahmah (2013) yang menjelaskan bahwa motivasi berpengaruh

signifikan terhadap kinerja pegawai.

2. Pengaruh Pendidikan Terhadap Kinerja Pegawai Bagian Keuangan

Berdasarkan hasil uji hopotesis variable pendidikan terhadap kinerja

pegawai bagian keuangan menunjukkan bahwa pendidikan tidak berpengeruh

terhadap kinerja pegawai bagian keuangan pada Kantor Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan aset Daerah Kabupaten lingga hal ini ditunjukkan dari

hasil signifikansi pendidikan terhadap kinerja pegawai bagian keuangan

yaitu0,738 > 0,05, yang artinya hipotesis tidak terdapat hubungan positif antara

pendidikan dengan kinerja pegawai. Selain motivasi, potensi diri merupakan

aspek utama yang perlu menjadi perhatian seseorang sebelum ia melihat kepada

dunia kerja yang akan dimasukinya. Pengetahuan yang didapat dari pendidikan

berkaitan erat dengan bidang pekerjaan atas jasa yang digelutinya. Keadaan ini

menunjukkan pengaruh antara pendidikan dan prestasi pegawai. Tetapi menurut

hasil penelitian ini bahwa pendidikan mbelum mampu diwujudkan secara

maksimal. Hal ini berarti perlu faktor – faktor maupun variable lainnya yang

menunjang prestasi kerja pegawai. Hasil penelitian ini sama dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Husnul Khotimah (2010) yang menjelaskan bahwa

pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.

3. Pengaruh Pelatiahan Terhadap Kinerja Pegawai Bagian Keuangan

Berdasarkan hasil uji hipotesis pelatihan terhadap kinerja pegawai bagian

keuangan menunjukkan bahwa pelatihan berpengaruh negatif terhadap kinerja

pegawai bagian keuangan pada kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah Kabupaten Lingga. Pengujian ini menggunakan uji satu arah

yang artinya semakin rendah pendidikan pegawai maka semakin rendah kinerja

pegawai bagian keuangan.

4. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Bagian

Keuangan

Berdasarkan hasil uji hipotesis variable kepuasan kerja terhadap kinerja

pegawai bagian keuangan menunjukkan bahwa kepuasan kerja tidak berpengaruh

terhadap kinerja pegawai bagian keuangan pada Kantor Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga hal ini ditunjukkan

dari hasil signifikansi pendidikan terhadap kinerja pegawai bagian keuangan yaitu

0,683> 0,05, yang artinya hipotesis tidak terdapat hubungan positif antara

kepuasan kerja dengan kinerja pegawai. Hasil penelitian ini sama dengan hasil

penelitian yang dilakukan Fajriah Mehamba (2014) yang menjelaskan bahwa

kepuasan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai keuangan.

5. Pengarauh Motivasi, Pendidikan, Pelatihan, dan Kepuasan Kerja

terhadan Kinerja Pegawai Bagian Keuangan

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa motivasi, pendidikan, pelatihan,

dan kepuasan kerja secarabersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kinerja pegawai bagian keuangan pada Kantor Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga dengan taraf

signifikannya 0,001 yang lebih kecil dari 0,05. Karena pada umumnya perstasi

seorang pegawai signifikan dipengaruhi oleh motivasi seseorang, latar pendidikan

dan pengalaman pelatihan serta rasa kepuasan kerja seorang pegawai. Dengan

adanya motivasi yang tinggi diharapkan mampu meningkatkan produktivitas yang

dapat dilihat dari prestasi kerja, sehingga pada akhirnya produktivitas kinerja

pegawai bagian keuangan pada Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangandan Aset Daerah Kabupaten Lingga menjadi lebih meningkat. Hasil

penelitian ini sama dengan penelitian Hkotimah (2010), dan Mehamba (2014).

KESIMPULAN

1. Bedasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh

terhadap kinerja pegawai bagian keuangan pada Kantor Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga.

2. Berdasarkan hasil uji hopotesis menunjukkan bahwa pendidikan tidak

berpengeruh terhadap kinerja pegawai bagian keuangan pada Kantor Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan aset Daerah Kabupaten lingga.

3. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa pelatihan tidak

berpengaruh terhadap kinerja pegawai bagian keuangan pada kantor dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga.

4. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa kepuasan kerja tidak

berpengaruh terhadap kinerja pegawai bagian keuangan pada Kantor Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangandan Aset Daerah Kabupaten Lingga.

5. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa motivasi, pendidikan, pelatihan,

dan kepuasan kerja secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kinerja pegawai bagian keuangan pada Kantor Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka saran yang

dapat penelitian berikan adalah sebgai berikut:

1. Secara parsial pendidikan, dan kepuasan kerja tidak berpengaruh

terhadap kinerja pegawai bagian keuangan. Namun hendaknya pihak

perusahaan tetap memperhatihan lagi hak-hak pegawainya seperti

kesejahteraan, pendidikan, dan kenyamanan lingkungan yang mampu

meningkatkan gairah bekerja para pegawai agar pegawai merasa nyaman,

betah dan memiliki kinerja yang tinggi.

2. Bagi pegawai hendaknya selalu meningkatkan kinerja yang dimiliki

dengan sebaik mungkin.

3. Bagi peneliti yang akan datang sebaiknya melakukan pengembangan

dengan menambahkan variabel lain, menambahkan jumlah

responden agar mendapatkan hasil yang lebih baik, dan

menambahkan jumlah pernyataan kuesioner untuk mempermudah

apabila terjadi masalah dalam melakukan uji kuesioner sehingga dapat

dilakukan penyelesainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Aprianto, Brian, 2013. Profesional SDM Indonesia, Jakarta: PPM

Arcaco, Jeromes, 2007. Pendidikan Berbasis Mutu: Prinsip Perumusan dan Tata

Langkah Penerapan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Atmaji, Luthfan. 2011. Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Perawat (studi pada rumah sakit islam sultan agung Semarang).

Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang: Skripsi

Bungin, Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana

Edison, 2009. Human Legource Development. Bandung: Alfabeta

Fadly. MN. 2012. Pengaruh intensif, tingkat pendidikan dan pelatihan terhadap

kinerja karyawan pada PT. Semen Bosowa, Jakarta: Skripsi

Ghozali, Imam, 2006. Aplikasi Analisis Ultivariate dengan Program SPSS,

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Hasan, M Thohal, 2005. Islam dan Masalah SDM, Jakarta: Lantabora perss

Khotimah, Husnul. 2010. Pengaruh pendidikan , pelatihan, pembinaan,

pengalaman kerja, dan komitmen organisasi terhadap prestasi kerja konsultan

pajak, Jakarta: 2010

Ihsan, Dienul. 2008. Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kinerja

Karyawan pada PT. Pusri Dept. Perlengkapan & Pengantongan

Palembang, Palembang: Skripsi

Mangkunegara, Anwar P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi

Pertama. Jakarta: Salemba Empat

Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi

Mehamba, Fajriah, 2014. Pengaruh Kompensasi, Kepuasan Kerja, dan Motivasi

kerja terhadap Kinerja Karyawan, Makassar: Skripsi

Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Jakarta

Selatan: Salemba

Priyatno, Duwi. 2010. Pahaman Analisis Statistik Data dengan SPSS.

Yogyakarta: Media kom

Rahmah, Miftah Chaerati. 2013. Pengaruh Stres Kerja dan Motivasi Kerja

Terhadap Kinerja Staf Keuangan di Pemerintah Kota Makasar. Makasar:

Skripsi

Rees, David, & Richard McBain. 2007. People Management teori & strategi.

Jakarta Prenada Media Group

Redha, A. Achmad. 2008. Pengaruh Stres Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Staf Keuangan Dinas di Kabupaten Majene Sulawsi Barat.

Fakultas Ekonomi Universitas Hasanudin, Makassar: Skripsi

Robbins, Stephen P. 2006. Prilaku Organisasi. Pt. Intan Sejatiklaten.

Sangadji dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis Dalam

Penelitian. Jogjakarta: Andi

Sedarmayanti. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi,

dan Manajemen Pegawai Negri Sipil. Bandung: PT Refika Aditama

Saputra, Adri Sigid, 2010. Pengaruh kompensasi, kepuasan kerja, dan motivasi

kerja terhadap kinerja karyawan bagian akuntansi pada perusahaan umum

disurabaya dan sidoarjo, Surabaya: Skripsi

Sitepu, Ira Marfiani. 2012. Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja

Pegawai pada Kantor Camat Barusjahe Kabupaten Karo. Sumatra

uatara: Tesis.

Sopiah, 2008. Prilaku Organisasi, Yogyakarta: Andi

Pridarsanti, Komang Yuli. 2013. Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja

terhadap Kinerja Karyawan pada PT. BANK MANDIRI (persero) TBK

Makassar, Makassar: Skripsi

Wahab, Raiimatullah B. 2013. Pengaruh kepuasan kerja dan motivasi kerja

terhadap kinerja karyawan, Bandung: Skripsi

Wahab, Burhanuddin Rahmatullah. 2012. Pengaruh kepuasan kerja dan motivasi

Kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Mndiri (Persero) TBK

Makasaar, Makasar: Skripsi

Wahjono, Imam Sentot. 2010. Prilaku Organisasi. Yogyakarta: Garaha ilmu

Wibowo. 2010. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada