6
FAKTOR # II : MANAJERIAL Adalah sitafat tuntutan kepemimpinan dilihat dari : 1. Sifat Kepemimpinan yaitu memimpin diri sendiri, orang lain, matriks atau lini. 2. Kompleksitas kepemimpinan yaitu terkait karakter pekerjaan dan tingkat orang-orang yang dipimpin Kod e Tingkata n SIFAT TUGAS Karakter Manajerial NILAI N DIRI SENDIRI A HUBUNGAN PENGGUNA LAYANAN Persiapan diri sendiri 10% 1.Melakukan persiapan pengelolaan diri sendiri 2.Proses layanan kepada pimpinan langsung baik matriks maupun operasional dan atau kepada dan pengguna langsung B HUBUNGAN FUNGSI LAIN Persiapan dalam rangka koordinasi fungsi 14% 1.Persiapan dan pengelolaan diri sendiri 2.Signifikan berkoordinasi dan konsolidasi dengan fungsi jabatan lain C HUBUNGAN MATRIKS PROYEK LAYANAN MEDIK Persiapan dalam rangka koordinasi profesi proyek layanan medic 18% 1.Persiapan dan pengelolaan diri sendiri sebagai pemegang jabatan profesi, terkait layanan medic yaitu operasi pasien 2.Harus koordinasi serta konsolidasi intensif dengan ketua dan anggota tim matriks yaitu sejumlah profesi atau ahli yang bervariasi dan tergabung dalam tim dengan peran yang terintegrasi.

FAKTOR II (2)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Faktor II

Citation preview

FAKTOR # II : MANAJERIALAdalah sitafat tuntutan kepemimpinan dilihat dari :

1. Sifat Kepemimpinan yaitu memimpin diri sendiri, orang lain, matriks atau lini.

2. Kompleksitas kepemimpinan yaitu terkait karakter pekerjaan dan tingkat orang-orang yang dipimpin KodeTingkatanSIFAT TUGASKarakter ManajerialNILAI

NDIRI SENDIRIAHUBUNGAN PENGGUNA

LAYANAN Persiapan diri sendiri

10%

1. 1. Melakukan persiapan pengelolaan diri sendiri

2. Proses layanan kepada pimpinan langsung baik matriks maupun operasional dan atau kepada dan pengguna langsung

3.

BHUBUNGAN FUNGSI LAINPersiapan dalam rangka koordinasi fungsi

14%

2. 1. Persiapan dan pengelolaan diri sendiri

2. Signifikan berkoordinasi dan konsolidasi dengan fungsi jabatan lain

3.

CHUBUNGAN MATRIKS PROYEK LAYANAN MEDIKPersiapan dalam rangka koordinasi profesi proyek layanan medic

18%

3. 1. Persiapan dan pengelolaan diri sendiri sebagai pemegang jabatan profesi, terkait layanan medic yaitu operasi pasien

2. Harus koordinasi serta konsolidasi intensif dengan ketua dan anggota tim matriks yaitu sejumlah profesi atau ahli yang bervariasi dan tergabung dalam tim dengan peran yang terintegrasi.

3.

IKOORDINATORAKOORDINATOR TIM KERJA SHIFTKoordinator tim kerja operasional shift

20%

4. 1. Mengkoordinir pembagian kerja, memastikan tugas dibagi habis sesuai peran dan tanggung jawab setiap anggota tim.

Catatan : anggota regu cenderung berganti-ganti sesuai jadwal shift2. Menjalankan peran yang sama sebagai pelaksana3. Memastikan proses kerja lancer sesuai dengan ketentuan dan prosedur

4. Melaporkan hasil tim kerja kepada atasan langsung

5.

BKOORDINATOR TIM KERJA TETAPKoordinator tim kerja operasional tetap

23%

5. Menjalankan peran sebagai kordinator tim kerja dengan anggota tim secara tetap, walaupun mungkin yang bersangkutan beserta tim mendapat jadual shift.

IISUPERVISIAMATRIKS OPERASIONALSupervisi dan akuntabilitas target operasional kerja25%

6. 1. Supervise kegiatan terhadap sejumlah pemegang jabatan pelaksana berstatus bukan sebagai bawahan lini.gota cenderung tetap pada suatu periode ditentukan.

Catatan : Anggota cenderung tetap pada suatu periode ditentukan.

2. Peran pimpinan : memberikan perintah, pengarahan, pelaksanaan pekerjaan, mengkoordinir proses dan pencapaian target operasional hasil sebagai akuntabilitas jabatan, pertanggung jawaban anggaran.

3. Pemimpin menyusun perencanaan kerja operasional dan anggaran tahunan.

4.

BMATRIKS PROYEK LAYANAN MEDIKSupervisi dan akuntabilitas penyelesaian target proyek layanan medik30%

7. 1. Menganalisis dan menentukan strategi proyek, memastikan integrasi strategi antar profesi dalam tim kerja proyek.

2. Peran pimpinan adalah mengendalikan jalannya proyek dengan integrasi berbagai tindakan mandiri pada profesi-profesi di dalam tim.

3.

CLINI OPERASIONALSupervisi dan akuntabilitas penyelesaian target operasional unit kerja, dirumuskan dalam rencana kerja dan anggaran tahunan serta pembinaan disiplin para bawahan lini35%

8. 1. Membawahi secara lini, tingkat pelaksana sd setara koordinator

2. Pemimpin menyusun rencana kerja operasional dan anggaran tahunan.

3. Akuntabilitas meliputi pencapaian target operasional tahunan unit kerja, tanggung jawab anggaran dan sikap kerja bawaha lini yang dipimpin.4.

IIIMANAJERIALASTRATEGI OPERASIONALManajemen unit-unit kerja lini terintegrasi, akuntabilitas target operasional antar unit-unit kerjanya yang menggambarkan inovasi dan pengembangan, dirumuskan dalam rencana kerja dan anggaran tahunan, didukung manajemen kepemimpinan talenta unit-unit yang dipimpinnya.50%

9. 1. Secara lini, membawahi para supervisor dan atau majoritas sejumlah pemegang jabatan minimal tingkat konseptual mendalam.

2. Kepemimpinan berorientasi pada integrasi pencapaian target operasional unit-unit kerja dan pengembangannya berupa proyek inisiatif perbaikan operasional.

3. Perencanaan kerja berupa program kerja tahunan dilengkapi anggaran, dilakukan pembahasan lintas fungsi dan dengan strategi usaha.

4. Pemimpin dituntut perhatian terhadap pengembangan talenta pada setiap pemegang jabatan di seluruh unit-unit kerja yang dipimpinnya.

5. Laporan (bulanan, tahunan, proyek) secara tertulis menjelaskan perkembangan dan tindak lanjut rencana kerja serta tanggung jawab anggaran6.

BSTRATEGI UTAMAManajemen strategi pengembangan usaha, mendukung visi dan misi serta strategi kompetisi yang dirumuskan dalam rencana kerja 3 tahunan dengan roadmap tahunan dan anggaran serta proyek inisiatif terintegrasi, berkesinambungan, serta manajemen talenta untuk persiapan perencanaan karir organisasi 3 tahun ke depan60 %

10. 1. Secara lini, membawahi para manajer operasional dan atau mayoritas sejumlah pemegang jabatan minimal di tingkat profesional yang dapat tergabung dalam suatu periode komite yang bersifat tetap dan berlangsung kontinyu dalam periode normatif yang ditentukan.

2. Kepemimpinan berorientasi pada pemikiran dan tindakan strategis dalam rangka pengembangan usaha.

3. Rumusan rencana kerja harus dibahas lintas fungsi secara mendalam, internal maupun eksternal untuk menjamin integrasi antar fungsi dan dengan strategi usaha.

4. Pemimpin akuntabel terhadap pencapaian target jangka pendek dan jangka panjang yang terlihat benang merah antara keduanya serta tanggung jawab anggaran.

5. Pemimpin bertanggung jawab kesiapan kaderisasi organisasi di unit-unit kerjanya, mendukung operasional dan persiapan pengembangan usaha.

6. Laporan tertulis (bulanan, tahunan, proyek) menjelaskan perkembangan dan tindak lanjut rencana kerja serta pertanggungjawaban anggaran serta persiapan kaderisasi dipresentasikan di depan forum tim lintas fungsi antar pimpinan tingkat strategi usaha direksi.7.