9
Penyakit fibrokistik Payudara Fibrokistik adalah kelainan akibat dari peningkatan dan distorsi perubahan siklik payudara yang terjadi secara normal selama daur haid. Perubahan fibrokistik dibagi menjadi perubahan nonproliferatif dan perubahan proliferatif, bermanifestasi dalam beberapa bentuk yang biasanya melibatkan kombinasi dari 3 respon jaringan dasar, proliferasi epitel (proliferatif), fibrosis dan pertumbuhan kista (nonproliferatif). Secara klinis, perubahan- perubahan ini dapat menimbulkan nodula yang teraba, massa, dan keluarnya cairan dari puting. Penyakit fibrokistik payudara terjadi pada masa dewasa; penyebab kemungkinan besar berhubungan dengan kelebihan estrogen dan defisiensi progesteron selama fase lutealsiklus menstruasi. Penyakit fibrokistik pada umumnya terjadi pada wanita berusia 25-50 tahun (>50%). Sekitar 50% perempuan mengalami penyakit fibrokistik payudara. Keadaan ini biasanya terjadi bilateral. Sekitar 30% perempuan dengan penyakit fibrokistik yang terbukti dengan biopsi,mengalami hiperplasia proliferatif; hal ini penting karena jenis perubahan ini berkaitan dengan peningkatan resiko berkembangnya karsinoma di masa yang akan datang. Untuk pasien dengan hiperplasia epitelial sederhana (sekitar 25% dari semua kasus penyakit fibrokistik) resiko berkembangnya karsinoma selanjutnya adalah dua kali lebih besar. Pada kasus lain, terdapat beberapa abnormalitas dalam sitologi sel dan arsitekturnya, namun tidak semua gambaran karsinoma in situ menggunakan istilah atipikal hirperplasia.

fam.p4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: fam.p4

Penyakit fibrokistik Payudara

Fibrokistik adalah kelainan akibat dari peningkatan dan distorsi perubahan siklik payudara yang

terjadi secara normal selama daur haid. Perubahan fibrokistik dibagi menjadi perubahan

nonproliferatif dan perubahan proliferatif, bermanifestasi dalam beberapa bentuk yang biasanya

melibatkan kombinasi dari 3 respon jaringan dasar, proliferasi epitel (proliferatif), fibrosis dan

pertumbuhan kista (nonproliferatif). Secara klinis, perubahan-perubahan ini dapat menimbulkan

nodula yang teraba, massa, dan keluarnya cairan dari puting. Penyakit fibrokistik payudara

terjadi pada masa dewasa; penyebab kemungkinan besar berhubungan dengan kelebihan estrogen

dan defisiensi progesteron selama fase lutealsiklus menstruasi. Penyakit fibrokistik pada

umumnya terjadi pada wanita berusia 25-50 tahun (>50%). Sekitar 50% perempuan mengalami

penyakit fibrokistik payudara. Keadaan ini biasanya terjadi bilateral. Sekitar 30% perempuan

dengan penyakit fibrokistik yang terbukti dengan biopsi,mengalami hiperplasia proliferatif; hal

ini penting karena jenis perubahan ini berkaitan dengan peningkatan resiko berkembangnya

karsinoma di masa yang akan datang. Untuk pasien dengan hiperplasia epitelial sederhana

(sekitar 25% dari semua kasus penyakit fibrokistik) resiko berkembangnya karsinoma

selanjutnya adalah dua kali lebih besar. Pada kasus lain, terdapat beberapa abnormalitas dalam

sitologi sel dan arsitekturnya, namun tidak semua gambaran karsinoma in situ menggunakan

istilah atipikal hirperplasia.

Pada perempuan dengan atipikal hiperplasia (sekitar 5% dari kasus), resiko

berkembangnya karsinoma selanjutnya adalah lima kali lebih besar. Gejala-gejalanya berupa

pembengkakan dan nyeri tekan pada payudara menjelang periode menstruasi. Tanda-tandanya

adalah teraba massa yang bergerak bebas pada payudara, terasa granularitas pada jaringan

payudara, dan kadang-kadang keluar cairan yang tidak berdarah dari puting. Banyak perempuan

tidak mengeluhkan gejala dan baru mencari pemeriksaan kesehatan setelah meraba adanya

massa. Penanganannya adalah meredakan gejala nyeri tekan payudara dengan analgetik ringan

dan pemanasan lokal. Perbaikan dapat dicapai dengan menghindari kopi, teh, cola, dan coklat

(mengandung metilxantin); keju, minuman anggur, kacang-kacangan, jamur, dan pisang

(mengandung tiramin); dan tembakau (mengandung nikotin). Kira-kira 30% perempuan dengan

penyakit fibrokistik yang terbukti dengan biopsi mengalami hiperplasia proliferatif, yang

meningkatkan resiko kanker payudara hingga tiga kali resiko pada umumnya. Masalah utama

bagi ahli kesehatan adalah membedakan massa yang disebabkan penyakit fibrokistik keganasan.

Page 2: fam.p4

Hubungan Kelainan Fibrokistik dengan Karsinoma Payudara

Hubungan perubahan fibrokistik dengan karsinoma payudara merupakan suatu masalah

medis yang kontroversial. Di buku ini hanya dapat diajukan beberapa pernyataan ringkasan yang

cukup memiliki dasar. Secara klinis, meskipun beberapa gambaran tertentu pada perubahan

fibrokistik cenderung membedakannya dengan kanker, satu-satunya cara pasti untuk membuat

pembedaan ini adalah dengan biopsi dan pemeriksaan histologik. Dalam kaitannya dengan

hubungan berbagai pola perubahan fibrokistik dengan kanker, pernyataan berikut saat

inimerupakan opini yang paling memiliki dasar.

Tidak ada atau sangat sedikit peningkatan risiko karsinoma payudara; fibrosis,perubahan

kistik (mikro atau makroskopik), metaplasia apokrin, hiperplasia ringan.

Sedikit peningkatan risiko (1,5 hingga 2 kali): hiperplasia sedang sampai

subur,papilomatosis duktus, adenosis sklerotikans, fibroadenoma, terutama jika

berkaiitan denganperubahan fibrokistik, penyakit payudara proliferatif, atau riwayat

kanker payudara dalam keluarga.

Peningkatan risiko yang bermakna (5 kali): hiperplasia atipikal, duktulus atau lobulus.

Lesi proliferatif mungkin multifokal, dan risiko karsinoma berikutnya berlaku

untuk kedua payudara.

Riwayat kanker payudara dalam keluarga dapat meningkatkan risiko pada semua kategori

(misal, menjadi sekitar sepuluh kali lipat pada hiperplasia atipikal).Hanya sekitar 15%

spesimen bipsi memperlihatkan hiperplasia epitel atipikal.

Oleh karena itu, sebagian besar perempuan yang memiliki benjolan terkait dengan perubahan

fibrokistik  dapat diyakinkan bahwa hanya sedikit atau tidak ada peningkatan kerentanan

terhadap kanker. Jelas tampak bahwa berbagai varian perlu dibedakan. Selain itu, terdapat

ketidakpuasan dengan istilah perubahan fibrokistik tanpa kualifikasi atau, yang lebih buruk,

penyakit fibrokistik.

FibroAdenomaMamae

Adalah tumor jinak tersering pada payudara dan umumnya menyerang para remaja dan wanita

dengan usia 30an tahun. Berbatas tegas, konsistensi padat kenyal, muncul sebagai nodus diskret,

biasanya tunggal, mudah digerakkan, dan diameter 1-10 cm. Fibroadenoma terdiri dari sel epitel

Page 3: fam.p4

dan stroma. Secara makroskopis, semua tumor dapat teraba padat dengan warna seragam coklat-

putih pada irisan, dengan bercak kuning merah muda yang mencerminkan daerah kelenjar.

Secara histologik, tampak stroma fibroblastic longgar yang mengandung rongga mirip duktus

berlapis epitel dengan ukuran dan bentuk beragam. Rongga mirip duktus atau kelenjar ini dilapisi

oleh satu atau lebih lapisan sel yang regular dengan membrane basal jelas dan utuh. Meskipun di

sebagian lesi rongga duktus terbuka, bundar sampai oval dan cukup teratur (fibroadenoma

perikanalikuler), sebagian tertekan oleh proliferasi ekstensif stroma sehingga pada potongan

melintang rongga tersebut tampak sebagai celah atau struktur ireguler mirip bintang

(fibroadenoma intrakanalikularis)

Gambaran klinis

Secara klinis, fibroadenoma biasanya bermanifestasi sebagai masaa soliter, diskret, dan mudah

digerakkan. Lesi mungkin membesar pada akhir daur haid dan selama hamil. Pascamenopause,

lesi mungkin mengecil dan mengalami kalsifikasi. Pemeriksaan sitogenik memperlihatkan bahwa

sel stroma bersifat monoklonal sehingga mencerminkan elemen neoplastik dari tumor ini.

Penyebab dari proliferasi duktus tidak diketahui, mungkin sel stroma neoplastik mengeluarkan

faktor pertumbuhan yang mempengaruhi sel epitel. Fibroadenoma hampir tidak pernah menjadi

ganas.

Tanda dan Gejala

Page 4: fam.p4

1. Secara makroskopik : tumor bersimpai, berwarna putih keabu-abuan, pada penampang

tampak jaringan ikat berwarna putih, kenyal

2. Ada bagian yang menonjol ke permukaan

3. Ada penekanan pada jaringan sekitar

4. Ada batas yang tegas

5. Bila diameter mencapai 10 – 15 cm muncul Fibroadenoma raksasa (Giant Fibroadenoma)

6. Memiliki kapsul dan soliter

7. Benjolan dapat digerakkan

8. Pertumbuhannya lambat

9. Mudah diangkat dengan lokal surgery

Patofisiologi

Fibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering ditemukan pada masa reproduksi

yang disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu akibat sensitivitas jaringan setempat yang

berlebihan terhadap estrogen sehingga kelainan ini sering digolongkan dalam mamary displasia.

Fibroadenoma biasanya ditemukan pada kuadran luar atas, merupakan lobus yang berbatas jelas,

mudah digerakkan dari jaringan di sekitarnya. Pada gambaran histologis menunjukkan stroma

dengan proliferasi fibroblast yang mengelilingi kelenjar dan rongga kistik yang dilapisi epitel

dengan bentuk dan ukuran yang berbeda. Pembagian fibroadenoma berdasarkan histologik yaitu:

1. Fibroadenoma Pericanaliculare Yakni kelenjar berbentuk bulat dan lonjong dilapisi epitel

selapis atau beberapa lapis.

2. Fibroadenoma intracanaliculare Yakni jaringan ikat mengalami proliferasi lebih banyak

sehingga kelenjar berbentuk panjang-panjang (tidak teratur) dengan lumen yang sempit

atau menghilang. Pada saat menjelang haid dan kehamilan tampak pembesaran sedikit

dan pada saat menopause terjadi regresi.

Pemeriksaan Fisik

1. Anamnesis meliputi riwayat kehamilan dan ginekologi.

Untuk inspeksi, pasien dapat diminta duduk tegak atau berbaring, atau dua-

duanya. Kemudian diperhatikan bentuk kedua payudara, warna kulit, tonjolan, lekukan,

Page 5: fam.p4

retraksi, adanya kulit berbintik, seperti kulit jeruk, ulkus, dan benjolan. Dengan lengan

terangkat ke atas, kelainan terlihat lebih jelas.

Palpasi lebih baik dilakukan pada pasien yang berbaring dengan bantal tipis di

punggung sehingga payudara itu terbentang rata. Palapsi dilakukan dengan telapak jari

tangan yang digerakkan perlahan-lahan tanpa tekanan pada setiap kuadaran payudara.

Yang diperhatikan pada hakikatnya sama dengan penilaian tumor di tempat lain.

Pada sikap duduk, benjolan yang tak teraba ketika penderita berbaring kadang

lebih mudah ditemukan. Perabaan aksila pun agaknya lebih mudah pada posisi duduk.

Dengan memijat halus puting susu dapat diketahui adanya pengeluaran cairan, darah,

atau nanah. Cairan yang keluar dari kedua putting susu harus selalu dibandingkan.

Pengeluaran cairan dari puting payudara di luar masa laktasi dapat disebabkan oleh

berbagai kelainan, seperti karsinoma, papiloma di salah satu duktus, dan kelainan yang

disertai ekstasia duktus.

Pemeriksaan Diagnostik

1. Biopsi

2. Pembedahan

3. Hormonal

4. Mammografi

5. Angiografi

6. MRI

7. CT – Scan

8. Foto Rontqen ( x – ray )

Diagnosis

Fibroadenoma dapat didiagnosis dengan tiga cara, yaitu dengan pemeriksaan fisik (phisycal

examination), dengan mammography atau ultrasound, dengan Fine Needle Aspiration Cytology

(FNAC). Pada pemeriksaan fisik dokter akan memeriksa benjolan yang ada dengan palpasi pada

daerah tersebut, dari palpasi itu dapat diketahui apakah mobil atau tidak, kenyal atau keras,dll.

Mammography digunakan untuk membantu diagnosis, mammography sangat berguna untuk

mendiagnosis wanita dengan usia tua sekitar 60 atau 70 tahun, sedangkan pada wanita usia muda

Page 6: fam.p4

tidak digunakan mammography, sebagai gantinya digunakan ultrasound, hal ini karena

fibroadenoma pada wanita muda tebal, sehingga tidak terlihat dengan baik bila menggunakan

mammography. Pada FNAC kita akan mengambil sel dari fibroadenoma dengan menggunakan

penghisap berupa sebuah jarum yang dimasukkan pada suntikan. Dari alat tersebut kita dapat

memperoleh sel yang terdapat pada fibroadenoma, lalu hasil pengambilan tersebut dikirim ke

laboratorium patologi untuk diperiksa dibawah mikroskop. Dibawah mikroskop tumpor tersebut

tampak seperti berikut :

a. Tampak jaringan tumor yang berasal dari mesenkim (jaringan ikat fibrosa) dan berasal

dari epitel (epitel kelenjar) yang berbentuk lobus-lobus;

b. Lobuli terdiri atas jaringan ikat kolagen dan saluran kelenjar yang berbentuk bular

(perikanalikuler) atau bercabang (intrakanalikuler);

c. Saluran tersebut dibatasi sel-sel yang berbentuk kuboid atau kolumnar pendek uniform

Penatalaksanaan

Terapi dari fibroadenoma mammae dapat dilakukan dengan operasi pengangkatan tumor

tersebut, biasanya dilakukan general anaesthetic pada operasi ini. Operasi ini tidak akan merubah

bentuk dari payudara, tetapi hanya akan meninggalkan luka atau jaringan parut yang nanti akan

diganti oleh jaringan normal.