7
Definisi rumah sakit menurut Keputusan Menteri Republik Indonesia nomor 983.MENKES/SK/1992 mengenai pedoman rumah sakit umum dinyatakan bahwa : ”Rumah Sakit Umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar, spesialistik dan pendidikan tenaga kesehatan dan pelatihan”. Sementara itu menurut WHO (1957) dalam Widyorini (1998) menyatakan bahwa: ”The hospital is an integral part of social and medical organization, the function of which is to provide for the population complete health care both curative and whose outpatient service reach out to the family and as home environment, the hospital is also a center for the training of health workers and for bio social research”. Definisi menurut di WHO menyebutkan bahwa rumah sakit oleh WHO (1957) diberikan batasan yaitu suatu bahagian menyeluruh dari organisasi dan medis, berfungsi memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan, rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial. Sementara itu menurut Siregar (2003) menyatakan bahwa rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks, menggunakan gabungan ilmiah khusus dan rumit, dan difungsikan oleh berbagai kesatuan personel terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah medik modern, yang semuanya terikat bersama-sama dalam maksud yang sama, untuk pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik. 2. Klasifikasi Rumah Sakit Pengelompokan rumah sakit berdasar perbedaan tingkat kemampuan pelayanan kesehatan yang dapat disediakan. Berdasarkan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor : 983. Menkes/SK/1992 tentang pedoman rumah sakit umum menyebutkan bahwa rumah sakit pemerintah pusat dan daerah diklasifikasikan menjadi rumah sakit umum tipe A, B, C dan D. Klasifikasi tersebut didasarkan pada unsur pelayanan yang dimiliki. Klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut: a. Rumah Sakit Umum Kelas A adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan sub spesialistik luas. b. Rumah Sakit Umum Kelas B adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis

farmasi rumah sakit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

MAKALAH

Citation preview

Page 1: farmasi rumah sakit

Definisi rumah sakit menurut Keputusan Menteri Republik Indonesia nomor 983.MENKES/SK/1992 mengenai pedoman rumah sakit umum dinyatakan bahwa : ”Rumah Sakit Umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar, spesialistik dan pendidikan tenaga kesehatan dan pelatihan”. Sementara itu menurut WHO (1957) dalam Widyorini (1998) menyatakan bahwa: ”The hospital is an integral part of social and medical organization, the function of which is to provide for the population complete health care both curative and whose outpatient service reach out to the family and as home environment, the hospital is also a center for the training of health workers and for bio social research”. Definisi menurut di WHO menyebutkan bahwa rumah sakit oleh WHO (1957) diberikan batasan yaitu suatu bahagian menyeluruh dari organisasi dan medis, berfungsi memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan, rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial. Sementara itu menurut Siregar (2003) menyatakan bahwa rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks, menggunakan gabungan ilmiah khusus dan rumit, dan difungsikan oleh berbagai kesatuan personel terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah medik modern, yang semuanya terikat bersama-sama dalam maksud yang sama, untuk pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik.

2. Klasifikasi Rumah Sakit Pengelompokan rumah sakit berdasar perbedaan tingkat kemampuan pelayanan kesehatan yang dapat disediakan. Berdasarkan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor : 983. Menkes/SK/1992 tentang pedoman rumah sakit umum menyebutkan bahwa rumah sakit pemerintah pusat dan daerah diklasifikasikan menjadi rumah sakit umum tipe A, B, C dan D. Klasifikasi tersebut didasarkan pada unsur pelayanan yang dimiliki. Klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Rumah Sakit Umum Kelas A adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan sub spesialistik luas.

b. Rumah Sakit Umum Kelas B adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis sekurang – kurangnya 11 spesialistik dan sub spesialistik terbatas.

c. Rumah Sakit Umum Kelas C adalah rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis spesialistik dasar.

d. Rumah Sakit Umum Kelas D adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik dasar.

Poliklinik OnkologiSesuai dengan namanya, Poliklinik Onkologi merupak tempat konsultasi bagi pasien kanker, baik yang sedang dalam pengobatan maupun untuk kontrol setelah pengobatan.

Terapi yang akan dilaksanakan untuk pengobatan penyakit kanker diputuskan oleh Tim Kerja Kanker. Terdapat 13 Timja Kanker yang ada di RSKD, terdiri dari ; Timja Kanker Anak, Timja Kanker Ginekologi, Timja Kanker Kulit, Timja Kanker Mata, Timja Kanker Payudara,

Page 2: farmasi rumah sakit

Timja Kanker THT, Timja Kanker Urologi, Timja Kanker Kepala Leher, timja Kanker Paru dan Thoraks, Timja Kanker Muskulo Skeletal, Timja Kanker Darah dan Sistim Limfoid, Timja Kanker Hati dan Saluran Cerna dan Timja Kanker Susunan Syaraf Pusat dan susunan Syaraf Tepi. Sifat keterpaduan dan melibatkan multidisiplin ilmu kedokteran merupakan unggulan dari pelayanan RS. Kanker ”Dharmais” yang membedakannya dengan rumah sakit lainnya.

Unit Diagnostik TerpaduPoliklinik Umum dan Spesialis merupan tempat konsultasi bagi pasien baru. Disesuaikan dengan kebutuhan, pasien akan diperiksa oleh dokter yang berpengalaman dan profesional dibidangnya.Poliklinik ini menerima pasien non kanker yang membutuhkan pemeriksaan dokter umum dan dokter spesialis.

Poliklinik KhususBagi pasien yang memerlukan konsultasi  diluar jadwal dokter yang bertugas di Poliklinik umum dan Spesialis serta Poliklinik Onkologi, tersedia fasilitas di lantai basement yang dikenal dengan Poliklinik Khusus.

Poliklinik ini diperuntukkan pula bagi Pemeriksaan pasien Uji Kesehata dan Deteksi Dini Kanker. Pasien dilayani mulai pagi hingga sore hari dengan menbuat perjanjian terlebih dahulu.

Poliklinik Luka & OstonomyMenghadapi pembedahan ostomi dan mempersiapkan seseorang menjadi OSTOMATE (penyandang stoma) yang mandiri, dibutuhkan kepedulian keperawatan yang komprehensif sejak sebelum pembedahan hingga saat rehabilitasi. Memiliki lika yang tidak kunjung sembuh, juga merupakan situasi yang tidak nyaman buat seseorang, apalagi jika disertai dengan rasa sakit dan bau yang tidak sedap.

Mengoptimalisasikan kualitas hidup ostomate dan penyembuhan luka kronik dengan tehnik terkini merupakan tujuan kami dalam pengembangan klinik perawatan luka dan stoma. Poliklinik perawatan luka dan stoma melayani perawatan luka kronis (luka kaki diabetikum, alterial dan venous ulcer, dekubitas/luka tekan, luka kanker) dan perawatan ostomi(Ileoustomi, Kolostomi, Urostomi)

PoliklinikUntuk memenuhi kebutuhan pasien yang ingin mendapatkan pelayanan dari dokter spesialis tertentu, maka dipandang perlu untuk membentuk dan menyelenggarakan Unit Pelayanan (Poliklinik) Swasta Rumah Sakit Kanker ”Dharmais”.

Poliklinik Swasta melayani pasien umum, dilaksanakan baik pada jam kerja maupun diluar jam kerja yang telah ditetapkan. Khusus untuk pelayanan pada jam kerja diperuntukkan bagi

Page 3: farmasi rumah sakit

pasien-pasien yang memerlukan pelayanan kesehatan diluar pelayanan poliklinik onkologi yang ada di Rumah Sakit Kanker ”Dharmais”. Spesialis yang ada di Poli Swasta antara lain;

Spesialis Paru Spesialis Kulit Spesialis Jiwa Spesialis Penyakit Dalam ( Konsulen Hematologi Onkologi Medik) Spesialis Mata Spesialis Syaraf Spesialis Penyakit Dalam Spesialis Bedah Thorax Spesialis Urologi Spesialis Syaraf Spesialis Bedah Onkologi Spesialis Bedah Digestive Spesialis Bedah Plastik Spesialis Akupunktur Medik Spesialis Bedah Urologi

 

Klinik kanker keluarga RS. Kanker ”Dharmais” menawarkan konseling dan tes genetik untuk orang – orang yang mempunyai resiko kecenderungan kanker familial / herediter. Pelayanan klinik ini meliputi penilaian resiko kanker perseorangan berdasarkan riwayat medis dan keluarga, pemeriksaan umum, pembicaraan yang terinci mengenai alasan dan pilihan untuk tes genetik, serta rekomendasi untuk skrining dan tindakan pencegahan kanker bagi kelompok resiko tinggi.

Onkologi SosialSejak tahun 1999 RSKD melaksanakan Program Onkologi Sosial. Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat. Kegiatan ini   semula  mencakup dua kecamatan yaitu Cengkareng dan Tambora kemudian dikembangkan lagi yaitu Kecamatan Kembangan, Palmerah, Taman Sari, Kebon Jeruk, Kalideres dan Grogol Petamburan. Kegiatan ini berupa penyuluhan kanker, pemeriksaan pap smear, pelayanan poli kanker dan rujukan pasien ke Rumah Sakit Kanker “Dharmais”.

Unit Paliatif dan KomplementerKebutuhan masyarakat terhadap pelayanan di rumah bagi penderita kanker amat tinggi mengingat pasien yang dirawat sebagian besar dalam keadaan stadium lanjut.  Sejak tahun 1996 RSKD telah mempunyai tim layanan yang berkembang menjadi Unit Layanan Paliatif / Hospice Home Care pada tahun 2003. Unit layanan ini berintikan tenaga RS. Kanker “Dharmais”dan bila perlu bekerja sama dengan dokter keluarga atau dokter Puskesmas sesuai dengan domisili pasien. Bermacam kegiatan dapat diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan kenyamanan serta kualitas hidup pasien dan keluarga.

Page 4: farmasi rumah sakit

Rawat SingkatRawat Inap Singkat merupakan fasilitas pelayanan bagi pasien yang tidak membutuhkan rawat inap. Umumnya yang menggunakan fasilitas ini adalah pasien yang sedang dalam terapi sitostatika (kemoterapi), pasien yang memerlukan transfusi darah dan pasien sesudah operasi kecil.

Prosedur DiagnostikDokter akan melakukan pemeriksaan dengan tindakan, misalnya biopsi jaringan , kolposkopi, biopsi sumsum tulang di Ruang Prosedur Diagnostik. Biopsi dapat dilakukan dengan atau tanpa tuntunan Ultrasonografi.di fasilitas ini dilakukan pula pemeriksaan jantung yang kita kenal dengan Echocardiografi.

CYCLOTRON adalah alat untuk memproduksi radioisotop seperti 18F, 11C , 15O dan 13N . 18F adalah radioisotop yang dapat di label dengan FDG (Fluorodeoxyglucose) yang digunakan sebagai penelusur (tracer) pada pemeriksaan PET/CT-Scan. Saat ini 18F-FDG merupakan tracer yang umum digunakan, tetapi telah dikembangkan pula tracer baru yang lebih spesifik untuk kanker. Dengan adanya cyclotron di RS. Kanker "Dharmais", penggunaan tracer baru yang lebih akurat dapat diproduksi dan digunakan bagi pasien yang membutuhkan.

PET/CT adalah alat hybrid yang dapat memberikan gambaran metabolism kelainan diseluruh tubuh dengan tepat, karena alat ini menggabungkan kelainan metabolisme (PET) dengan kelainan anatomi (CT). Pada kasus kanker, penentuan stadium, evaluasi terapi serta evaluasi kekambuhan dini dapat dilakukan dengan akurat.

PET dapat pula digabungkan dengan MRI (fusion image), PET/MR dapat meningkatkan kemampuan evaluasi otak.

PET-CT adalah modalitas pencitraan yang utama untuk penyakit kanker. Oleh karena itu tersedianya alat ini sebagai fasilitas penunjang utama Rumah Sakit Kanker "Dharmais" melayani masyarakat Indonesia merupakan tugas kami yang juga sebagai Pusat Kanker Nasional.

PET/CT-Scan terutama digunakan untuk deteksi, penyebaran dan kambuhnya penyakit kanker, membantu dokter dalam menentukan terapi yang terbaik dan menilai respons terhadap terapi kanker. Penggunaan lainnya adalah untuk pemeriksaan otak dan jantung.

Persyaratan PET/CT-Scan

 

Penggunaan FDG

Dalam pemeriksaan ini mensyaratkan kadar gula darah puasa pasien dalam kisaran normal  (< 120 mg/dl). Bagi pasien diabetes atau kadar gula darah abnormal dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelumnya, agar pemeriksaan ini dapat memberikan hasil yang

Page 5: farmasi rumah sakit

optimal. Sebelum pemeriksaan akan dilakukan penjelasan bagi pasien agar memahami persyaratan pemeriksaan dan hasil yang diharapkan.

Pemeriksaan PET/CT atau PET/MR merupakan pemeriksaan lanjutan dari pemeriksaan radiodiagnostik / kedokteran nuklir sebelumnya. Oleh karena itu semua data dan pemeriksaan sebelumnya kami anjurkan untuk diinformasikan pada staf kami pada formulir yang telah kami sediakan. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan akurasi diagnosis penyakit pasien.

Persiapan pasien untuk pemeriksaan ini harus dilakukan dengan baik, oleh karena itu lakukan perjanjian terlebih dahulu dengan menghubungi nomor 081398600090 (24 jam).