22
UNIVERSITAS INDONESIA FENOMENA MENGUNGGAH FOTO MAKANAN PADA PENGGUNA MEDIA SOSIAL MAKALAH NON SEMINAR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana KEN BESTARI 1006710994 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KEKHUSUSAN HUBUNGAN MASYARAKAT DEPOK JANUARI 2014 Fenomena mengunggah ..., Ken Bestari, FISIP UI, 2014

FENOMENA MENGUNGGAH FOTO MAKANAN PADA PENGGUNA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368911-MK-Ken Bestari.pdf · rekomendasi tempat makan atau makanan tertentu. Tujuan awalnya adalah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FENOMENA MENGUNGGAH FOTO MAKANAN PADA PENGGUNA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368911-MK-Ken Bestari.pdf · rekomendasi tempat makan atau makanan tertentu. Tujuan awalnya adalah

UNIVERSITAS INDONESIA

FENOMENA MENGUNGGAH FOTO MAKANAN PADA PENGGUNA MEDIA SOSIAL

MAKALAH NON SEMINAR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

KEN BESTARI

1006710994

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

KEKHUSUSAN HUBUNGAN MASYARAKAT

DEPOK

JANUARI 2014

Fenomena mengunggah ..., Ken Bestari, FISIP UI, 2014

Page 2: FENOMENA MENGUNGGAH FOTO MAKANAN PADA PENGGUNA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368911-MK-Ken Bestari.pdf · rekomendasi tempat makan atau makanan tertentu. Tujuan awalnya adalah

Fenomena mengunggah ..., Ken Bestari, FISIP UI, 2014

Page 3: FENOMENA MENGUNGGAH FOTO MAKANAN PADA PENGGUNA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368911-MK-Ken Bestari.pdf · rekomendasi tempat makan atau makanan tertentu. Tujuan awalnya adalah

Fenomena mengunggah ..., Ken Bestari, FISIP UI, 2014

Page 4: FENOMENA MENGUNGGAH FOTO MAKANAN PADA PENGGUNA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368911-MK-Ken Bestari.pdf · rekomendasi tempat makan atau makanan tertentu. Tujuan awalnya adalah

Fenomena mengunggah ..., Ken Bestari, FISIP UI, 2014

Page 5: FENOMENA MENGUNGGAH FOTO MAKANAN PADA PENGGUNA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368911-MK-Ken Bestari.pdf · rekomendasi tempat makan atau makanan tertentu. Tujuan awalnya adalah

Fenomena mengunggah ..., Ken Bestari, FISIP UI, 2014

Page 6: FENOMENA MENGUNGGAH FOTO MAKANAN PADA PENGGUNA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368911-MK-Ken Bestari.pdf · rekomendasi tempat makan atau makanan tertentu. Tujuan awalnya adalah

1

Fenomena Mengunggah Foto Makanan Pada Pengguna Media Sosial

Ken Bestari

Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Kampus UI, Depok, 16424, Indonesia

Email: [email protected]

Abstrak Fokus dari penulisan karya tulis ini adalah untuk melihat motif seseorang dalam kegiatan mengunggah foto makanan sebagai lifestyle dan kemudian pengaruh media sosial dalam penyebarannya. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data studi literatur dengan mengumpulkan dan menganalisa sejumlah jurnal serta buku yang berhubungan dengan fenomena mengunggah foto makanan pada media sosial. Persepsi individu mengenai suatu makanan mengalami perubahan dari hanya sebagai pemenuhan kebutuhan utama, sekarang sebagai salah satu bentuk pesan non verbal. Hal tersebut didukung oleh faktor personal dan situasional yang memotifasi individu dalam kegiatan mengunggah foto makanan pada media sosial.

Sharing Food Pictures on Social Media Phenomenon

Abstract

The focus of the writing of this paper is to look at the motives of a person in the activities uploading photos of food as a lifestyle and then the influence of social media in spreading. This study uses data collection study of literature by collecting and analyzing a number of journals and books related to the phenomenon uploading pictures of food on social media. Individual perceptions about a food has change from only as the fulfillment of primary needs, now as a form of non-verbal messages. This is supported by personal and situational factors that motivate individuals to upload photos of food activities on social media. Keywords: Food Pictures, Social Media, Eating Culture, Non Verbal Communication Pendahuluan

Makan adalah kebutuhan utama bagi setiap manusia. Kegiatan makan dinilai sebagai

salah satu cara untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Makanan dibutuhkan

untuk memastikan tubuh sehat dan bertenaga untuk menjalani aktivitas kehidupan.

Jenis-jenis makanan berkembang dari jaman ke jaman. Pada awalnya manusia hanya

makan makanan yang mentah, kemudian berkembang makanan yang dibakar, direbus,

diberi bumbu, hingga sekarang semakin bervariasi jenisnya. Mulai dari cara

memasaknya, cara penyajiannya, cara memakannya, proses pengawetan makanan,

serta komponen-komponen apa saja yang ada di dalam suatu makanan tersebut.

Fenomena mengunggah ..., Ken Bestari, FISIP UI, 2014

Page 7: FENOMENA MENGUNGGAH FOTO MAKANAN PADA PENGGUNA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368911-MK-Ken Bestari.pdf · rekomendasi tempat makan atau makanan tertentu. Tujuan awalnya adalah

2

Makanan atau kegiatan makan dapat dilihat sebagai salah satu alat komunikasi. Hal

tersebut dapat dilihat dari fungsi kegiatan makan sebagai tempat atau waktu untuk

berkomunikasi, contohnya berkumpul di suatu restauran selain untuk makan juga

untuk berdiskusi dengan kerabat. Selain itu makanan sebagai objek juga dapat dilihat

sebagai simbol dan alat komunikasi non verbal, contohnya coklat yang sering

dikorelasikan dengan hari valentine atau ketupat dengan lebaran.

Perkembangan kemajuan zaman menghasilkan perubahan dalam budaya makan pada

masyarakat di seluruh dunia. Makanan turut mengalami proses adaptasi yang bukan

dianggap tradisional. Hal ini disebabkan karena adanya perpindahan masyarakat,

budaya teknologi, dan sebagainya. Selain itu makanan setiap daerah memiliki ciri

khas nya masing-masing. Biasanya dari cita rasanya serta bahan dasar yang

digunakan. Begitu banyak jenis makanan dari seluruh dunia yang unik. Sehingga

makanan pun menjadi sebuah budaya pada masing-masing daerah atau suatu

kebudayaan. Perkembangan makanan itu sendiri yang sekarang sudah bertambah

menjadi suatu budaya dan lifestyle. Variasi makanan membuat orang di belahan dunia

berbeda akan makan sesuatu yang berbeda pula dan membentuk karakter makanan

serta cara makan yang berbeda. Dari situlah lahirnya makanan dan kegiatan makan

sebagai budaya dan lifestyle.1

Seiring berjalanannya waktu, teknologi, terutama teknologi komunikasi, juga menjadi

sesuatu yang sarat akan perkembangan. Perkembangan teknologi ini membawa

manusia ke level yang lebih luas dan mudah dalam melakukan komunikasi.2 Jika

dahulu manusia sangat terbatas dalam melakukan komunikasi sehingga akan

cenderung berada dalam lingkup yang kecil, perkembangan teknologi komunikasi

memungkinkan manusia untuk berhubungan dengan manusia lain di wilayah lain

yang dulunya tidak bisa dijangkau.

Salah satu teknologi yang berkembang adalah teknologi komunikasi mobile, yaitu alat

komunikasi yang bergerak. Artinya siapa saja bisa berkomunikasi kapan pun dan

dimana pun dengan jaringan komunikasi yang selalu ada. Perangkat komunikasi yang 1 Robin Redmon Wright, You are What You Eat!?: Television Cooking Show, Consumotion, and Lifestyle Practices as Adult Learning, Hal. 404 2 Fay Patel, Mingsheng Li dan Prahalad Sooknanan, (2011), Intercultural Communication Building a Global Community, Hal. 121

Fenomena mengunggah ..., Ken Bestari, FISIP UI, 2014

Page 8: FENOMENA MENGUNGGAH FOTO MAKANAN PADA PENGGUNA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368911-MK-Ken Bestari.pdf · rekomendasi tempat makan atau makanan tertentu. Tujuan awalnya adalah

3

mendukung adalah smartphone, laptop, tablet, dan sebagainya. Perangkat komunikasi

tersebut didukung juga dengan berkembangnya teknologi internet. Internet sendiri

merupakan wujud perkembangan teknologi komunikasi yang semakin mempermudah

masyarakat untuk memperoleh dan bertukar informasi dengan cepat. Karena internet

yang sifatnya tidak terbatas, kita dapat berhubungan dengan siapapun dari seluruh

dunia, tidak mengenal jarak dan perbedaan waktu. Kegiatan pertukaran informasi

tersebut sangat beragam dan dengan media yang bergam pula, serta dengan anggota

yang bermacam-macam dari seluruh dunia.

Proses komunikasi melalui media sosial menyebabkan terjadinya pertukaran faktor-

faktor budaya antar individu dengan individu, individu dengan kelompok sosial, dan

kelompok sosial dengan kelompok sosial lainnya. Keberadaan internet sebagai wadah

komunikasi akhirnya juga berpengaruh terhadap pertukaran informasi dan nilai-nilai

budaya. Manusia akhirnya melakukan exchange knowledge atau pertukaran informasi

dan juga terjadi pertemuan budaya ketika mereka berkomunikasi.3 Pertukaran faktor

atau nilai budaya pada akhirnya dapat mempengaruhi atau bahkan berimplikasi

perubahan pada individu atau kelompok sosial. Hal itu dapat terjadi karena internet

yang bersifat sangat bebas dan transparan. Siapapun dapat menunggah foto atau

informasi tentang apapun dan semua orang dapat mengaksesnya. Dari situ pengguna

internet dapat mengamati dan memperlajari budaya yang bermacam-macam.

Semakin banyak orang yang menggunakan internet sebagai kegiatan professional dan

sosial, sehingga terdapat makna baru dari komunikasi, serta tempat atau media untuk

berkomunikasi.4 Internet kemudian menghasilkan suatu bentuk media pertukaran

baru, yaitu media sosial. Media sosial lebih diminati karena kegiatan komunikasinya

yang bersifat dua arah. Pengguna media sosial dapat memperoleh umpan balik atau

komentar langsung dari pengguna lainnya. Banyak sekali jenis dari media sosial yang

pada intinya memberi kemudahan masyarakat menerima informasi dari mana saja.

Perubahan masyarakat akibat adanya media sosial dirasa cukup signifikan. Kebiasaan

masyarakat sudah banyak yang berganti, dan kebiasaan-kebiasaan itu cepat sekali

3 Charles L. Mitchell, (2002), Knowledge Transfer and the Global Internet Community. Hal. 1 4 Rachel S. Smith dan Laurence F. Johnson, (2007), Social Networking, The “Third Place,” and The Evolution of Communication. Hal. 3

Fenomena mengunggah ..., Ken Bestari, FISIP UI, 2014

Page 9: FENOMENA MENGUNGGAH FOTO MAKANAN PADA PENGGUNA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368911-MK-Ken Bestari.pdf · rekomendasi tempat makan atau makanan tertentu. Tujuan awalnya adalah

4

menular dari masyarakat yang satu ke yang lainnya. Banyak yang menggunakan

media sosial sebagai sarana untuk menyalurkan hobinya, bahkan juga

memanfaatkannya untuk membantu pekerjaannya. Media sosial yang paling diminati

adalah Facebook, Twitter, Instagram, Flickr, dan Path. Media sosial tersebut juga

sekarang sudah tersedia dalam bentuk aplikasi yang dapat diperoleh secara gratis dan

dapat digunakan di berbagai perangkat komunikasi yang terhubungan dengan internet.

Sekarang hampir semua perangkat komunikasi dilengkapi dengan fitur kamera di

dalamnya. Hal ini memudahkan seseorang untuk mengunggah foto yang sudah

diambil, ke media sosial, dan salah satunya adalah foto makanan. Tren foto makanan

di media sosial ini berawal dari adanya blog. Banyak blog yang berisikan tentang

rekomendasi tempat makan atau makanan tertentu. Tujuan awalnya adalah untuk

berbagi informasi dan pengetahuan. Di dalam blog tersebut biasanya berisikan tentang

pendapat penulis tentang makanan tertentu, kisaran harga makanan tersebut atau

makanan yang ada di suatu restauran tertentu, dan yang pasti adalah foto dari

makanan itu sendiri. Namun sekarang banyak ditemukan pengguna media sosial

lainnya seperti Facebook, Instagram, dan Path yang mengunggah foto makanan. Foto

makanan yang ada di media sosial benar-benar menjamur. Sebagian besar pengguna

media sosial pernah mengunggah foto makanan di akun media sosial mereka.

Dengan melihat bahwa makanan itu merupakan suatu budaya dan lifestyle tersendiri

serta melihat bahwa tren foto makanan di media sosial juga terjadi di masyarakat,

kemudian muncul pertanyaan bagaimana sebenarnya pengaruh media sosial dalam

fenomena mengunggah foto makanan. Untuk menjawabnya perlu dikaji pertama

adalah motif orang mengunggah foto makanan ke media sosial. Dengan melihat

penjelasan latar belakang diatas, maka penulis memiliki pertanyaan permasalah

bagaimana peran media sosial mempengaruhi persepsi individu terhadap makanan.

Fenomena mengunggah ..., Ken Bestari, FISIP UI, 2014

Page 10: FENOMENA MENGUNGGAH FOTO MAKANAN PADA PENGGUNA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368911-MK-Ken Bestari.pdf · rekomendasi tempat makan atau makanan tertentu. Tujuan awalnya adalah

5

Tinjauan Teoritis Dalam tulisan ini, penulis akan menggunakan sejumlah konsep yaitu; faktor personal

dan situasional yang mempengaruhi perilaku manusia, komunikasi non verbal, dan

konsep media sosial.

• Faktor Personal dan Situasional yang Mempengaruhi Perilaku Manusia

Setiap individu memiliki faktor personal dan faktor situasional yang

mempengaruhi perilakunya.5 Berbagai alasan mendasari seseorang untuk

melakukan sesuatu dan didasari pula dengan tujuan tertentu. Faktor personal

terdiri dari faktor biologis dan sosiopsikologis. Faktor biologis ini

menekankan pada dua hal yaitu inting dan motif biologis. Insting merupakan

faktor bawaan manusia seperti agresivitas dan naluri. Sedangkan motif

biologis adalah pengaruh struktur biologis terhadap perilaku manusia, seperti

kebutuhan makan, minum, dan istirahat. Selanjutnya faktor yang

mempengaruhi perilaku manusia adalah faktor situasional. Perilaku manusia

dipengaruhi oleh lingkungan dan situasi. Yang meliputi faktor-faktor

situasional adalah suasana perilaku, teknologi, faktor-faktor sosial, dan

lingkungan psikososial.

• Komunikasi Non Verbal

Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam

bentuk non verbal, atau tanpa kata-kata. Dalam kehidupan nyata komunikasi

non verbal jauh lebih banyak dipakai daripada komunikasi verbal. Dalam

komunikasi sehari-hari 35% berupa komunikasi verbal dan 65% berupa

komunikasi non verbal.6

Komunikasi non verbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan

tidak menggunakan kata-kata.7 Contoh pesan non verbal yaitu menggunakan

gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan

objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta

5 Drs. Jalaluddin Rakhmat M.Sc, (2001). Psikologi Komunikasi. Hal. 32 6 Agus M. Hardjana, (2003), Komunikasi Intrapersonal & Komunikasi Interpersonal, Hal. 22 7 Brent D. Ruben dan Lea P. Stewart, (2006), Communication and Human Behavior, Hal. 154

Fenomena mengunggah ..., Ken Bestari, FISIP UI, 2014

Page 11: FENOMENA MENGUNGGAH FOTO MAKANAN PADA PENGGUNA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368911-MK-Ken Bestari.pdf · rekomendasi tempat makan atau makanan tertentu. Tujuan awalnya adalah

6

cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi dan gaya

berbicara. Pesan non verbal biasanya menjadi pendukung pesan verbal.

Namun, Dale G. Leather mengemukakan enam alasan mengapa pesan non

verbal penting:8

1. Faktor-faktor non verbal sangat menentukan makna dalam komunikasi

interpersonal.

2. Perasaan dan emosi lebih cermat disampaikan melalui pesan non verbal

daripada pesan verbal.

3. Pesan non verbal menyampaikan makna dan maksud yang relatif bebas

dari penipuan, distorsi, dan kerancuan.

4. Pesan non verbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang sangat

diperlukan untuk mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi.

5. Pesan non verbal merupakan cara komunikasi yang lebih efisien

dibandingkan dengan pesan verbal

6. Pesan non verbal merupakan sarana sugesti yang paling tepat

Pesan non verbal digunakan untuk memastikan bahwa makna yang sebenarnya

dari pesan-pesan verbal dapat dimengerti atau bahkan tidak dapat dipahami.

Salah satu bentuk pesan non verbal adalah komunikasi visual. Komunikasi

visual merupakan salah satu bentuk komunikasi yang digunakan untuk

menyampaikan pesan berupa gambar-gambar, grafik, lambang-lambang, atau

simbol. Komunikasi non verbal yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah

komunikasi non verbal melalui gambar makanan. Gambar makanan dapat

digunakan sebagai bentuk menyampaikan pesan dengan sarana sugesti untuk

mempengaruhi orang melihatnya.

• Media Sosial

Media sosial adalah sebuah media online dimana para penggunanya dapat

dengan mudah berpartisipasi serta berbagi informasi. Selain berbgai informasi,

pengguna media sosial dapat berbagi foto, menambah wawasan, bahkan bisa

8 Dale G. Leathers dan Michael H. Eaves, (2008), Successful Nonverbal Communication: Principles and Applications, Hal. 5

Fenomena mengunggah ..., Ken Bestari, FISIP UI, 2014

Page 12: FENOMENA MENGUNGGAH FOTO MAKANAN PADA PENGGUNA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368911-MK-Ken Bestari.pdf · rekomendasi tempat makan atau makanan tertentu. Tujuan awalnya adalah

7

mencari atau menambah teman.9 Media sosial mendukung interaksi sosial

karena bersifat interaktif. Media sosial memiliki peran yang signifikan sebagai

bagian dari kehidupan sehari-hari. Selain itu minat individu atau masyarakat

sangat tinggi terhadap media sosial seperti facebook, twitter, instagram, blog,

dan kemudian setiap saat menjadikan individu atau masyarakat tidak terlepas

dari terpaan media sosial. Kini media sosial menjadi salah satu sumber utama

bagi masyarakat dalam mencari hiburan dan informasi. Banyak juga yang

menjadikan media sosial menjadi peluang bisnis dengan menawarkan produk-

produk jualannya.10

Kegunaan media sosial berkembang seiring berjalannya waktu. Media sosial

bisa mewakili suara masyarakat dengan cakupan yang luas. Media sosial dapat

menyebarluaskan berita atau informasi dengan sangat cepat.11 Konten-konten

dari media sosial seperti kata-kata, gambar, video dan audio terus menerus

disajikan dan dikonsumsi oleh para penggunanya.

Yang membuat cakupan media sosial semakin luas adalah kini pada media

sosial, hampir semua media sosial dapat terintegrasi atau terhubung. Sebagai

contohnya ketika seseorang menulis di blog miliknya, hasil tulisan tersebut

dapat disambungkan langsung ke facebook, twitter, dan sebagainya. Begitu

pula ketika seseorang menunggah foto di instagram, foto tersebut dapat

terhubung langsung dengan akun facebook dan twitter pemilik instagram

tersebut. Sehingga pertukaran informasi yang didapat cakupannya semakin

luas. Mencakup komunitas yang berbeda-beda, karena menggunakan media

sosial yang berbeda-beda tersebut. Dengan hanya satu kali menunggah foto

atau menulis suatu informasi pada satu media sosial, secara bersamaan foto

atau informasi tersebut dapat ditemukan juga di media sosial lain. Inilah yang

membuat interaksi yang terjalin pada media sosial semakin mudah. Umpan

balik atau feedback pun lebih mudah didapat.

9 Silvia Cambie dan Yang-May Ooi, (2009), International Communication Strategy Developments in cross-cultural communications, PR and social media, H. 103-112 10 Ibid. 11 Ibid.

Fenomena mengunggah ..., Ken Bestari, FISIP UI, 2014

Page 13: FENOMENA MENGUNGGAH FOTO MAKANAN PADA PENGGUNA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368911-MK-Ken Bestari.pdf · rekomendasi tempat makan atau makanan tertentu. Tujuan awalnya adalah

8

Gambar 1. Model Teori Intergrasi Media Sosial.

Sumber: Isra Garcia, Social Media-Integration-Theory-Model, 2011.

Terdapat empat komponen penting di dalam teori intergrasi media sosial,

yaitu: exposure, feedback, connecting, dan sharing.12 Yang dimaksud pada

teori ini adalah melalui berbagai jenis media sosial, dapat tercipta kegiatan

sharing atau berbagi, selain itu juga saling menghubungkan individu dengan

individu lainnya, atau individu dengan kelompok, dan sebagainya yang bisa

disebut juga dengan kegiata connecting. Dengan melakukan sharing juga

dapat menciptakan sebuah hubungan baru antara sesama pengguna media

sosial. Kemudian melalui situs-situs seperti blog, dapat membantu

mengekspos sebuah berita atau informasi, dan dengan mudahnya dapat

langsung mendapatkan feedback atau umpan balik. Pada intinya adalah

dengan intergrasi media sosial, kegiatan exposure, feedback, connecting, dan

sharing dapat dengan mudah terbentuk karena masing-masing media sosial

saling terhubung dan interaksi yang terjalin pun semakin mudah.

Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat motif seseorang dalam mengunggah foto

makanan dan kemudian bagaimana media sosial dapat berpengaruh terhadap

perkembangan tren berbagi foto makanan tersebut.

12 Isra Garcia, Social Media-Integration-Theory-Model, 2011, diakses dari http://socialmediatoday.com/isra-garcia/278936/social-media-integration-theory-model pada 11 Januari 2013 pukul 08.30

Fenomena mengunggah ..., Ken Bestari, FISIP UI, 2014

Page 14: FENOMENA MENGUNGGAH FOTO MAKANAN PADA PENGGUNA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368911-MK-Ken Bestari.pdf · rekomendasi tempat makan atau makanan tertentu. Tujuan awalnya adalah

9

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data studi literatur dengan

mengumpulkan dan menganalisa sejumlah jurnal serta buku yang berhubungan

dengan kasus yang diteliti.

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil survei dari 360i Digital Marketing Agency, terdapat beberapa

alasan mengapa orang berbagi atau share foto makanan pada media sosial dan juga

jenis-jenis foto yang diunggah mereka.13 Alasan terbanyak sebesar 25% adalah

sebagai food diary, tidak ada momen tertentu, hanya berbagi foto apa yang mereka

makan hari itu. Berikutnya sebesar 22% adalah documenting self creation, biasanya

ingin menunjukkan hasil kreasi masakan yang sudah dibuat, atau pada tahap

prosesnya. Special Occasion, dokumentasi ketika sedang ada acara, atau di hari

spesial mendapat suara sebanyak 16%. Jenis berikutnya adalah food art, sebanyak

12%. Di saat sedang ada kegiatan makan bersama teman dan keluarga juga menjadi

salah satu bentuk sharing foto makanan, sebesar 10%. Hanya 8% yang mengunggah

food/restaurant review, yaitu komentar atau kritik terhadap makanan, brand, atau

restauran tertentu. Foto tutorial/recipe, foto tahap-tahap memasak mendapat 4%. Dan

3% nya adalah extreme food, yaitu makanan yang tidak biasa.

Gambar 2. Foto Makanan Pada Akun Instargram @ladyironchef

Sumber: http://instagram.com/ladyironchef

13 Tood Wasserman, What’s Behind the Food Photography Trend?, diakses dari http://mashable.com/2011/05/09/foodtography-infographic/ pada 9 Januari 2013 pukul 13.25

Fenomena mengunggah ..., Ken Bestari, FISIP UI, 2014

Page 15: FENOMENA MENGUNGGAH FOTO MAKANAN PADA PENGGUNA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368911-MK-Ken Bestari.pdf · rekomendasi tempat makan atau makanan tertentu. Tujuan awalnya adalah

10

Gambar 2. Foto Makanan pada Media Sosial Pinterest

Sumber: http://www.pinterest.com/search/pins/?q=food

Gambar 3. Media Sosial Twitter dengan menggunakan hashtag #Foodporn

Sumber: https://twitter.com/search?q=foodporn&src=typd

Gambar 4. Foto Makanan pada Media Sosial Flickr

Sumber: http://www.flickr.com/search/?q=food

Fenomena mengunggah ..., Ken Bestari, FISIP UI, 2014

Page 16: FENOMENA MENGUNGGAH FOTO MAKANAN PADA PENGGUNA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368911-MK-Ken Bestari.pdf · rekomendasi tempat makan atau makanan tertentu. Tujuan awalnya adalah

11

Pada tahun 2010, lebih dari 80 miliar foto diunggah ke dalam media sosial.14 Hal ini

menjelaskan bagaimana saat ini orang tidak hanya berbagi tentang apa yang mereka

lakukan, namun teknologi smartphone memfasilitasi orang berkomunikasi visual

dengan bentuk berbagi apa yang mereka pikirkan, mereka lakukan, dan juga kegiatan

makan. Fotografi makanan dapat berguna sebagai alat pertukaran ide resep dan

bahkan menjadi bentuk baru dalam kegiatan beriklan.

Seiring dengan perkembangan teknologi, media sosial mengalami perkembangan

yang pesat dengan terciptanya teknologi-teknologi baru yang menambah fitur dari

media sosial itu sendiri. Kamera merupakan salah satu teknologi yang memainkan

peranan penting dalam berkembangnya aplikasi media sosial belakangan ini. Terlebih

lagi dengan adanya fitur kamera pada telefon genggam yang memudahkan

penggunannya untuk mengabadikan objek-objek pilihannya.

Media sosial yang tadinya hanya sebatas tulisan berkembang dengan adanya gambar-

gambar yang mendeskripsikan aktivitas dari masing-masing individu. Bermunculan

aplikasi-aplikasi media sosial yang berbasis kepada grafis atau foto seperti instagram,

path, ataupun tumblr memberikan warna baru terhadap media sosial. Bahkan aplikasi

seperti twitter yang sebelumya mengggunakan basis tulisan sekarang menambah fitur

fotografi dalam aplikasinya. Tidak hanya sebagai penambah koleksi pribadi,

sekarang kamera di telefon genggam menjadi sarana untuk mengabadikan gambar

yang nantinya akan diunggah ke media sosial.

Belakangan ini angka pengguna media sosial semakin berkembang dengan

dimanjakan para pengguna melalui fitur-fitur menarik yang ditawarkan oleh para

developer.15 Para individu berlomba untuk menggungah aktivitas yang mereka

lakukan setiap harinya, mulai dari tempat yang mereka kunjungi, bepergian dengan

siapa, hingga apa yang mereka nikmati di atas meja makan. Pada fenomena

penggungahan foto makanan pada media sosial yang banyak terjadi di media sosial

14 Pixable; Facebook Photo Trends, diakses dari http://pixable.com pada 10 Januari 2013 pukul 10.05 15 Demographics of key social networking platforms, diakses dari http://pewinternet.org/Reports/2013/Social-Media-Update/Main-Findings/Demographics-of-key-social-networking-platforms.aspx pada tanggal 12 Januari 2014 pukul 18.35

Fenomena mengunggah ..., Ken Bestari, FISIP UI, 2014

Page 17: FENOMENA MENGUNGGAH FOTO MAKANAN PADA PENGGUNA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368911-MK-Ken Bestari.pdf · rekomendasi tempat makan atau makanan tertentu. Tujuan awalnya adalah

12

merupakan salah satu manfaat dari adanya fitur kamera yang ada pada aplikasi media

sosial.

Motif yang mendasari seseorang melakukan kegiatan mengunggah foto makanan pada

media sosial berbeda-beda. Namun terdapat faktor personal dan situasional. Faktor

personal dan situasionalnya saling bersinergi. Yakni faktor kepuasan dirinya dengan

memanfaatkan media sosial dengan fasilitas-fasilitas yang ada, dan ingin mencari

perhatian serta diakui pada media sosial tersebut. Kemudian faktor situasionalnya atau

pengaruh lingkungan yang semuanya menggunakan media sosial sehingga menjadi

suatu keharusan seseorang menggunakan media sosial dan mengikuti kegiatan-

kegiatan yang sedang diminati, salah satunya adalah dengan memfoto makanan dan

mengunggahnya pada media sosial tersebut. Kini seakan-akan para pengguna sosial

media berlomba-lomba untuk menampilkan foto makanan.

Pembahasan

Dewasa ini pasti di setiap tempat makan atau restoran anda akan menemui seseorang

memfoto makanannya ketika baru disajikan. Fenomena ini mengubah persepsi

makanan yang tadinya hanya untuk mengisi perut menjadi objek yang harus

diperlihatkan terhadap publik di ranah media sosial. Terdapat kepuasan tersendiri

bagi seseorang jika mereka menggungah foto makanan tersebut kepada media sosial.

Entah itu dilihat dari seberapa banyak yang memencet tombol like atau love atau

yang berkomentar dengan menanyakan dimana anda makan atau alamat dari restoran

tersebut.

Sesuai dengan teori faktor personal dan situsional yang mempengaruhi perilaku

manusi di mana dijelaskan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh suasana perilaku

dan teknologi dan keadaan sosial. Dalam fenomena penggungahan foto di media

sosial dapat terlihat bahwa dengan semakin banyaknya pengguna media sosial yang

menggungah foto makanan dipengaruhi oleh adanya teknologi berupa kamera dan

internet ditambah dengan faktor-faktor sosial berupa pengaruh dari keadaan

sekitarnya yang banyak melakukan hal tersebut. Hal tersebut memicu individu

mengalami perubahan perilaku yang tadinya makanan merupakan objek biasa menjadi

Fenomena mengunggah ..., Ken Bestari, FISIP UI, 2014

Page 18: FENOMENA MENGUNGGAH FOTO MAKANAN PADA PENGGUNA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368911-MK-Ken Bestari.pdf · rekomendasi tempat makan atau makanan tertentu. Tujuan awalnya adalah

13

objek yang penting atau mempunyai nilai lebih. Melalui penjelasan tersebut dapat

dilihat media sosial berperan dalam perubahan persepsi individu terhadap suatu

makanan.

Tekanan kelompok (peer pressure) menjadi salah satu faktor situasional yang

mempengaruhi perilaku individu pada kasus ini. Alasan utama tekanan kelompok

menjadi penting adalah kebutuhan pertemanan.16 Bisa disebut juga sebagai kebutuhan

untuk diterima di dalam lingkungannya. Dengan maraknya fenomena pengunggahan

foto makanan ini, seseorang berusaha mengikuti apa yang sedang dilakukan oleh

lingkungan sekitarnya, agar dianggap oleh lingkungan tersebut.

Berikutnya foto makanan merupakan salah satu bentuk dari pesan non-verbal. Sesuai

dengan teori komunikasi non verbal yang menilai pesan non verbal lebih efektif dan

efisien jika dibandingkan dengan pesan verbal dan merupakan sarana sugesti yang

paling tepat. Berdasarkan hal tersebut dapat dilihat dengan adanya foto makanan

sebagai pesan non verbal lebih efisien jika dibandingan dengan tulisan saja. Oleh

karena itu sekarang kebanyakan dari media sosial mulai menambahkan fitur foto dan

situs-situs yang berhubungan dengan makanan juga lebih banyak menampilkan foto

dibandingkan dengan tulisan. Dengan pesan yang lebih mendalam dan sugesti yang

kuat foto makanan dinilai berperan dalam perubahan persepsi individu terhadap suatu

makanan.

Dalam teori integrasi media sosial terdapat empat komponen penting di dalamnya

yaitu exposure, feedback, connecting, dan sharing.17 Pada komponen exposure,

dengan mengunggah foto makanan dapat mengekspos suatu bentuk makanan tertentu

atau tempat makanan tertentu kepada para pengguna media sosial lainnya. Hal

tersebut berhubungan dengan kegiatan sharing atau berbagi. Dengan mengekspos

suatu foto makanan, seseorang atau kelompok tertentu dapat berbagi informasi

tentang makanan tersebut. Kemudian juga feedback atau umpan balik dapat dengan

mudah diperoleh dengan bebasnya sesama para pengguna untuk berkomentar, atau

memberi tanggapannya dalam bentuk kalimat maupun dengan simbol-simbol like atau

16 Adolescents and Peer Presure, University of Michigan, diakses dari http://sitemaker.umich.edu/356.darnell/peer_pressure pada tanggal 14 Januari 2014 pukul 19.44. 17 Isra Garcia, Op. Cit.

Fenomena mengunggah ..., Ken Bestari, FISIP UI, 2014

Page 19: FENOMENA MENGUNGGAH FOTO MAKANAN PADA PENGGUNA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368911-MK-Ken Bestari.pdf · rekomendasi tempat makan atau makanan tertentu. Tujuan awalnya adalah

14

love pada media sosial. Dan yang terakhir adalah connecting, yaitu perilaku

mengunggah foto makanan ini dapat menghubungan orang dengan minat yang sama.

Sehingga dapat menciptakan sebuah hubungan baru, sesuai dengan kegemarannya

pada makanan.

Integrasi media sosial memudahkan penggunanya untuk menyebarluaskan karyanya

di dunia maya. Sekarang hampir seluruh media sosial terhubung antara satu dengan

lainnya. Hal tersebut menghasilkan sinergi antar media sosial yang memudahkan

penggunanya untuk melakukan penggungahan foto makanan yang ingin disebarkan.

Dengan adanya fitur tersebut penyebaran foto menjadi lebih cepat dan mudah.

Hasilnya dapat kita lihat sendiri halaman-halaman pribadi media sosial kita dipenuhi

oleh foto yang sama tetapi pada media-media sosial yang berbeda.

Kegiatan mengunggah foto makanan ke media sosial memang sudah menjadi sebuah

fenomena. Memfoto makanan dan mengunggahnya secara online melalui media sosial

seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan Pinterest kini memang sudah menjadi tren.

Bila sebelumnya orang lebih banyak mengabadikan momen-momen kegiatan makan

dan berfokus pada orang-orang yang ada di dalamnya, tren foto makanan ini benar-

benar berfokus pada tampilan makanan. Begitu banyaknya pengguna media sosial

yang melakukan kegiatan tersebut. Penulis setuju bahwa setiap orang selalu mimiliki

motif tersendiri yang mendasarinya dalam melakukan suatu tindakan. Begitu pula

dengan para pengguna sosial yang mengunggah foto makanan. Belum tentu semuanya

memiliki tujuan yang sama. Ada yang memang menyalurkan hobi atau minatnya di

dalam bidang fotografi, khususnya food photography. Ada juga yang memang hanya

sekedar terbawa dengan tren. Karena faktor situasional lah, orang-orang tersebut

melakukannya. Ingin diakui contohnya. Mungkin pada lingkungannya, yang

mengunggah foto makanan ke media sosial lah yang dianggap keren. Atau dengan

mengunggah foto makanan, Ia dapat menunjukkan kemampuannya. Kemampuan

untuk makan makanan tersebut, atau makan di restauran tertentu. Dari situ juga dapat

terlihat faktor personal mereka seperti ingin diakui, ingin diperhatikan, dan

sebagainya.

Fenomena mengunggah ..., Ken Bestari, FISIP UI, 2014

Page 20: FENOMENA MENGUNGGAH FOTO MAKANAN PADA PENGGUNA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368911-MK-Ken Bestari.pdf · rekomendasi tempat makan atau makanan tertentu. Tujuan awalnya adalah

15

Selain berbagi info, mengusung aspek kebersamaan/engagement itu jadi penting pada

media sosial. Hal ini disebabkan karena dengan menggunakan media sosial, orang

mencari massa, atau seseorang atau kelompok yang berbagi kegemaran atau minat

yang sama. Dan dengan mengusung aspek kebersamaan tersebut, hubungan sesama

para pengguna media sosial dapat terjalin dengan lebih interaktif dan bermanfaat.

Kesimpulan

Melalui penjelasan di atas dapat kita lihat fenomena penggungahan foto makanan

mengubah persepsi individu mengenai suatu makanan. Media sosial sebagai saluran

memainkan peranan penting dalam perubahan persepsi mengenai makanan. Makanan

sekarang dilihat sebagai suatu hal yang dapat dipamerkan atau dibanggakan, persepsi

yang sangat berbeda jika dibandingkan dengan dekade yang lalu dimana makanan

hanyalah sebuah kebutuhan perut saja.

Pengunggahan foto makanan memang tidak menaikkan kelas sosial dari individu itu

tetapi memberikan kepuasan tersendiri dengan mendapatkan perhatian dan pengakuan

dari sekitarnya melalui media-media sosial. Peer pressure atau tekanan kelompok

yang pada kasus ini adalah perilaku mengunggah foto makanan pada media sosial

mendorong seseorang untuk melakukannya. Selain itu juga foto makanan dapat

membantu kegiatan berbagi informasi tentang makanan, dan mengembangkan dunia

kuliner. Dengan kegiatan berbagi, foto makanan dapat saling menghubungkan orang-

orang yang memiliki minat pada dunia makanan. Hal tersebutlah yang menjadi motif

seseorang dalam mengunggah foto makanan.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas, menghasilkan beberapa

saran. Diharapkan penelitian ini dapat berguna dan memberikan kontribusi terhadap

kajian komunikasi non verbal dengan menggunakan media sosial dan faktor personal

dan situasional dalam mempengaruhi perilaku manusia. Diharapkan studi seanjutnya

dapat menggunakan metode penelitian yang lebih beragam dengan menggunakan

konsep-konsep lainnya. Kemudian observasi dapat dilakukan dengan pelaku-pelaku

pengunggahan foto makanan pada media sosial, dari berbagai latar belakang yang

berbeda-beda. Sehingga dapat menghasilkan penelitian yang lebih mendalam.

Fenomena mengunggah ..., Ken Bestari, FISIP UI, 2014

Page 21: FENOMENA MENGUNGGAH FOTO MAKANAN PADA PENGGUNA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368911-MK-Ken Bestari.pdf · rekomendasi tempat makan atau makanan tertentu. Tujuan awalnya adalah

16

Selain saran akademik, sebagai saran praktis, sebaiknya masyarakat melihat motif

orang dalam melakukan kegiatan pengunggahan foto makanan. Dan lebih melihat

dari kegunaan dan manfaat dari hal tersebut.

Daftar Pustaka

Buku Patel, Fay, Mingsheng Li dan Prahalad Sooknanan. (2011). Intercultural Communication Building a Global Community. SAGE Publication: New Delhi. Rakhmat M.Sc, Drs. Jalaluddin. (2001). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Smith, Rachel S. and Johnson, Laurence F. (2007). Social Networking, The “Third Place,” and the Evolution of Communication. The New Media Consortium: Austin, TX. http://www.nmc.org/evolution-communication Hardjana, Agus M. (2003). Komunikasi Intrapersonal & Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius. Ruben, Brent D. dan Lea P. Stewart. (2006). Communication and Human Behavior. Pearson Education, Inc.: United State of America. Leathers , Dale G. dan Michael H. Eaves. (2008). Successful Nonverbal Communication: Principles and Applications. Pearson Education, Inc.: United State of America. Cambie, Silvia, dan Yang-May Ooi. (2009). International Communication Strategy Developments in cross-cultural communications, PR and social media. Kogan Page: London Jurnal Mitchell, Charles L. (2002). Knowledge Transfer and the Global Internet Community. Grambling State University: United State of America http://www.er.uqam.ca/nobel/gricis/actes/bogues/Mitchell.pdf Wright, Robin Redmon. You are What You Eat!?: Television Cooking Show, Consumotion, and Lifestyle Practices as Adult Learning. https://www.academia.edu/1008083/You_are_What_You_Eat_Television_Cooking_Shows_Consumption_and_Lifestyle_Practices_as_Adult_Learning Artikel Isra Garcia, 2011, Social Media-Integration-Theory-Model

Fenomena mengunggah ..., Ken Bestari, FISIP UI, 2014

Page 22: FENOMENA MENGUNGGAH FOTO MAKANAN PADA PENGGUNA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368911-MK-Ken Bestari.pdf · rekomendasi tempat makan atau makanan tertentu. Tujuan awalnya adalah

17

http://socialmediatoday.com/isra-garcia/278936/social-media-integration-theory-model Tood Wasserman, 2011, What’s Behind the Food Photography Trend? http://mashable.com/2011/05/09/foodtography-infographic/ Pixable; Facebook Photo Trends http://pixable.com Demographics of key social networking platforms http://pewinternet.org/Reports/2013/Social-Media-Update/Main-Findings/Demographics-of-key-social-networking-platforms.aspx Adolescents and Peer Presure, University of Michigan http://sitemaker.umich.edu/356.darnell/peer_pressure

Fenomena mengunggah ..., Ken Bestari, FISIP UI, 2014